laporan pendahuluan anc

21
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ANC A. KONSEP MEDIS 1. Definisi Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat. Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin (Saifuddin, dkk., 2002) Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan oftimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya (Departemen Kesehatan, 2007). Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2008). 2. Etiologi Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagian dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki Keperawatan Maternitas Profesi Ners STIK Avicenna 2015

Upload: rirind

Post on 18-Dec-2015

912 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

LP ANC

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUANASUHAN KEPERAWATAN ANC

A. KONSEP MEDIS1. DefinisiAntenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga ibu dan anak sehat. Pelayanan antenatal adalah untuk mencegah adanya komplikasi obstretri dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin (Saifuddin, dkk., 2002) Pelayanan antenatal adalah pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk mencegah masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar melalui persalinan dengan sejat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan oftimal, karena kesehatan ibu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya (Departemen Kesehatan, 2007).Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2008).2. EtiologiSetiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagian dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii (Wiknjosastro, 2005: 125).Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah untuk dimasuki, masuklah 1 sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilisasi) (Wiknjosastro, 2005: 125).Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai dengan nidasi diperlukan waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat makanan bagi mudgah dan janin, dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Wiknjosastro, 2005: 125).3. PatofisiologiSetiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falopi.Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi=fertilitas),nidasi dan plasenta.a. Sel telur (ovum)Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.b. Sel mani (spermatozoa)Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.c. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi.d. Nidasi (implantasi )Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

4. Manifestasi klinika. Tanda Presumtif1) Supresi menstruasi2) Nausea, vomiting, morning sickness.3) Sering miksi4) Mammae bengkak terasa penuh5) Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)6) Chadwicks ( + )7) Pigmen pada kulitb. Tanda Mungkin1) Pembesaran abdomen2) Tanda hegar3) Ballotemen ( + )4) Perubahan pada serviks5) Braxton Hicks6) Tes kehamilanc. Tanda Pasti1) Bunyi DJJ, Nadi 120 1802) Pergerakan fetal3) USG hasil4) Ro ada skeletal5. PemeriksaanAsuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan yaitu untuk menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan. Diagnosa kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang dipakai yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dapat diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan hormone ini dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan di berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksu dalam urine 14 hari setelah konsepsi (Ganong 1989 dalam Bobak, 2005).

TPP = tgl HPHT+7 3 bulan HPHT+ 1 tahun HPHT atau TPP = tgl HPHT +7 + 9 bulan dari HPHT

Dengan TPP adalah taksiran perkiraan partus.Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2006) kunjungan antenatal untuk pemantauan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali pemeriksaan selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut:a. Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan b. Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan c. Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungankecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, harus lebih sering dan intensif.Menurut Manuaba (2000), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan ditentukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut:a. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid1) Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan2) Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan3) Setiap minggu sejak umur krhamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.b. Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan:1) Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan.2) Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalianan.Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:Leopold I:Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang. Leopold IIUntuk menemukan posisi janin (punggung janin).Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.

Leopold III:Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan. Leopold IVUntuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk ke pintu atas panggul. Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele: a) Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 jika bulan HPHT bulan April s/d Desemberb) Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap jika bulan HPHT bulan Januari s/d Maret3) Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.4) Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.5) Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.c. Pemeriksaan panggul luarTujuan :1) Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak2) Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya3) Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.Pemeriksaan panggul dilakukan:1) Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.2) Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.3) Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama pada primipara.Ukuran-ukuran luar yang terpenting:1) Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan kiri ( normal: 23-26 cm).2) Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan kiri (normal: 26-29).3) Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung prosessus spinosus (ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10-20 cm).4) Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca anterior superior kanan ke pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri ke pertengahan spina illiaca anterior superior kiri kemudian kembali ke atas simpisis (normal : 80-90 cm). 6. Komplikasia. Hiperemisis gravidarumb. Hipertensi dalam kehamilanc. Perdarahan trimester I (abortus)d. Perdarahan antepartume. Kehamilan ektopikf. Kehamilan kembarg. Molahydatidosah. Inkompatibilitas darahi. Kelainan dalam lamanya kehamilanj. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin.

B. KONSEP DASAR KEPERAWATANa. Pengkajian Prenatala. Aktivitas dan Istirahat1) Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 12 minggu) kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. 2) Denyut nadi dapat meningkat 10 15 DPM.3) Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan peningkatan volume episode singkope.4) Varises5) Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trisemester akhir)b. Integritas EgoMenunjukkan perubahan persepsi diric. EliminasiPerubahan pada konsistensi / frekuensi defekasiPeningkatan frekuensi perkemihanUrinalisis: Peningkatan berat jenisHemoroid d. Makanan/Cairan1) Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum terjadi2) Penambahan berat badan: 2 sampai 4 lb trisemester pertama, trisemester kedua dan ketiga masing-masing 11 12 lb.3) Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah berdarah4) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)5) Sedikit edema dependen6) Sedikit glikosuria mungkin ada7) Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir kehamilan.e. Nyeri dan KenyamananKram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi Braxton Hicks terlihat setelah 28 minggu; nyeri punggungf. Pernapasan1) Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal2) Frekuensi pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi; pernapasan torakal.

g. Keamanan1) Suhu tubuh 98 99,5 F (36,1 37,6 C)2) Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10 12 minggu) atau fetoskop (17 - 20 minggu)3) Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu. Sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu.4) Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.h. Seksualitas1) Penghentian menstruasi2) Perubahan respon /aktivitas seksual3) Leukosa mungkin ada.4) Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis pubis (pada 10 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20 30 minggu) agak ke bawah kartilago ensiform (pada 36 minggu)5) Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan arcolar, hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan (trisemester pertama dan ketiga); kemungkinan strial gravidarum kolostrum dapat tampak setelah 12 minggu6) Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler nevi, strial gravidarum.7) Tanda-tanda Goodell, Hegar Schdwick positif.i. Integritas Sosial1) Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.2) Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor kehamilan3) Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.j. Penyuluhan/PembelajaranHarapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.k. Pemeriksaan Diagnostik1) DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit)2) golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas3) Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia4) Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen)5) Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil vagina, lesi, rabas abnormal.6) Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis7) Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks tipe 28) Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi, diabetes penyakit ginjal)9) Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif10) Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas11) Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu12) Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.b. Diagnosis Dan Rencana Keperawatan Trisemester Ia. Nutrisi; Perubahan , kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap b/d mual muntahTujuan: Mengikuti diet yang dianjurkan Mengkonsumsi suplemen zat besi/vitamin sesuai resep.Tindakan: 1) Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kuku, dan kulit.Rasional: Kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan2) Dapatkan riwayat kesehatan: catat usia (khususnya kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun).Rasional: Remaja dapat cenderung malnutrisi/anemia dan klien lansia mungkin cenderung obesitas/DM3) Berikan informasi tertulis dan verbal yang tepat tentang diet, Rasional: Materi referensi yang dapat dipelajari di rumah, meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang4) Timbang berat badan, pastikan berat badan pregravid biasanya,Rasional: Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan atau di bawah berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intraurine (IUGR) pada janin dengan berat badan lahir rendah5) Pantau kadar hemoglobin (Hb) / Ht, Rasional: Mengidentifikasi adanya anemia dan potensial penurunan kapasitas pembawa oksigen ibub. Resiko kekurangan volume cairan b/d muntahTujuan: Klien mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hariTindakan:1) Auskultrasi denyut jantung janinRasional: Adanya denyut jantung memastikan adanya janin bukan mola hidatidosa2) Tentukan frekuensi/beratnya mual atau muntahRasional: Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar Hormon Gonadotropin Korionik (HCG), perubahan matabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastric memperberat mual dan muntah pada trisemester pertama.3) Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain. (Misalnya uklus, peptikum, gastritis, kolesistisis)Rasional: Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi4) Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, TD, suhu, masukan haluaran dan berat jenis urine.Rasional: Indikator dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan hidrasi5) Anjurkan peningkatan masukan minuman bikarbonat makan enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi karbohidratRasional: membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.c. Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap kehamilan.Tujuan: Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiriTindakan:1) Buat hubungan saling percaya antara perawat klienRasional: Memberikan informasi dan meningkatkan hubungan saling percaya2) Klarifikasi kesalah pahamanRasional: Ketakutan biasanya timbul dari kesalahpahaman informasi dan dapat mengganggu pembelajaran selanjutnya.3) Tentukan derajat motivasi untuk belajarRasional: Klien dapat mengalami kesulitan dalam belajar tersebut jelas.4) Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan pasanganRasional: Penerimaan penting untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan.5) Jelaskan rutinitas kunjungan kantor dan rasional dari intervensiRasional: Menguatkan hubungan antara pengkajian kesehatan dan hasil positif ibu/bayi.d. Cedera; resti terhadap janinTujuan:Klien menunjukkan prilaku yang meningkatkan kesehatan diri sendiri dan janin.Tindakan:1) Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibuRasional: Kesejahteraan janin secara langsung berhubungan dengan kesejahteraan ibu, khususnya selama trisemester pertama..2) Anjurkan klien untuk melakukan latihan secukupnyaRasional: Karena aktivitas keras dapat menurunkan aliran darah ke uterus. Takikardia sementara, kemungkinan hiperkemia janin.3) Anjurkan klien untuk melakukan hubungan seks yang lebih aman seperti pemakaian kondomRasional: Untuk mengurangi terjadinya penyakit hubungan seksual.4) Catat masukan proteinRasional: Masukan protein penting untuk perkembangan jaringan otak janin5) Berikan informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang diketahui mengalami infeksi RubellaRasional: Pemajanan dapat mempunyai efek negative pada perkembangan janin, khususnya pada trisemester I6) Anjurkan penghentian penggunaan tembakauRasional: Merokok mempengaruhi sirkulasi plasenta

Trisemester IIa. Gangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotikTujuan: Klien mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk mengubah konsep diri.Tindakan:1) Kaji sikap terhadap kehamilanRasional: Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh telah tampak efek-efek yang tampak, kloasma, strial, jerawat, perubahan emosi2) Berikan informasi tentang kenormalan perubahanRasional: Informasi dapat membantu klien memahami/menerima apa yang terjadi3) Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamilRasional: Situasi menandakan kebutuhan akan pakaian yang akan meningkatkan penampilan klien untuk kerja dan melakukan aktivitas yang menyenangkanb. Pola pernapasan, ketidakefektifan.Tujuan:Klien melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan. Tindakan:1) Kaji status pernapasanRasional: Menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60 % klien prenatal, meskipun kapasitas vital meningkat. Fungsi pernapasan diubah saat kemampuan diafragma untuk turun pada inspirasi. Berkurang oleh pembesaran ulkus.2) Anjurkan sering istirahatRasional: Menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan kelebihan3) Anjurkan menggunakan posisi semi fowler untuk dudukRasional: Pengubahan posisi tegak meningkatkan ekspansi paru.4) Kaji Ht / HbRasional: Peningkatan kadar plasma pada gestas minggu ke 24 32 mengencerkan kadar Hb. Mengakibatkan kemungkinan anemia dan menurunkan kapasitas pembawa O2.

c. Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar)Tujuan: Klien mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang mengakibatkan kesejahteraan.Tindakan:1) Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trisemester IIRasional: Pertanyaan timbul sesuai perubahan baru yang terjadi tanpa memperhatikan apakah perubahan diharapkan atau tidak.2) Lakukan / lanjutkan program penyuluhanRasional: Pengulangan menguatkan penyuluhan dan bila klien belum melihat sebelumnya, informasi bermanfaat pada saat ini.3) Identifikasi kemungkinan resiko kesehatan individuRasional: Membantu mengingatkan / informasi untuk klien tentang potensial situasi resiko tinggi.4) Diskusikan adanya obat-obatan yang mungkin diperlukan untuk mengontrol atau mengatasi masalah medisRasional: Membantu dalam memilih tindakan karena kebutuhan harus ditekankan pada kemungkinan efek berbahaya pada janin.Trisemester IIIa. KenyamananTujuan: Klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk mengurangi ketidaknyamananTindakan:1) Kaji secara terus-menerus ketidaknyamanan. Klien dan metode untuk mengatasinyaRasional: Data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan2) Kaji status pernapasan klien3) Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan, anjurkan memakai sepatu hak rendahRasional: Lordososis dan regangan otot disebabkan oleh pengaruh hormon pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran uterus.4) Perhatikan keluhan frekuensi BAK dan tekanan pada daerah kandung kemihRasional: Pembesaran uterus trisemester III menurunkan kapasitas kandung kemih, mengakibatkan sering berkemihDAFTAR PUSTAKA

Aprianawati dan Sulistyorini. 2003. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Kelahiran Anak. http://skripsistikes.files.wordpress.com/2009/08/56.pdf. Diakses tanggal 25 April 2010.

Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.

Doenges. E. Marillin. (2001). Rencana Keperawatan Maternal/bayi. Edisi 2. EGC: Jakarta

Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.

Manuaba. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.

Raden. 2010. Proses persalinan. http://radenbeletz.com/proses-kehamilan.html. Diakses tanggal 25 April 2010.

Salmah at all (2006). Asuhan kebidanan antenatal care. EGC: Jakarta

1Keperawatan Maternitas Profesi Ners STIK Avicenna 2015