laporan pendahuluan anc dan pre eklamsi

53
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN IBU BERSALIN DENGAN KOMPLIKASI HIPERTENSI (PRE EKLAMSI) 1. ANTENATAL CARE (ANC) A. DEFINISI Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap individu yang berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan perorangan yang memperhatikan presisi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan. Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sedangkan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada ibunya disebut antenatal care. Dalam sumber lain disebutkan bahwa pelayanan antenatal ialah suatu upaya untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi obstetrik dideteksi sedini mungkin dan ditangani secara memadai. Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas Puskesmas. B.TUJUAN Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu: 1.Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin

Upload: selphi-cristiani

Post on 26-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ANC Dan PRE EKLAMSI

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN IBU BERSALIN DENGAN

KOMPLIKASI HIPERTENSI (PRE EKLAMSI)

1. ANTENATAL CARE (ANC)

A. DEFINISI

Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan

terhadap individu yang berseifat preventive care untuk mencegah terjadinya

masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal

merupakan upaya kesehatan perorangan yang memperhatikan presisi dan

kualitas pelayanan medis yang diberikan. Antenatal care adalah pengawasan

sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan

janin dalam rahim. Sedangkan pengawasan sebelum persalinan terutama

ditujukan pada ibunya disebut antenatal care.

Dalam sumber lain disebutkan bahwa pelayanan antenatal ialah suatu

upaya untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan

memastikan bahwa komplikasi obstetrik dideteksi sedini mungkin dan ditangani

secara memadai.

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu

selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti

yang ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas

Puskesmas.

B. TUJUAN

Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang janin

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu

3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau

komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan dan pembedahan

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan

trauma seminimal mungkin

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu

agar dapat memberikan ASI secara eksklusif

Page 2: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar

dapat tumbuh kembang secara normal

7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal

8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin

C. ADAPTASI FISIOLOGIS ORGAN-ORGAN TUBUH SELAMA KEHAMILAN

Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pada masa

kehamilan adalah sebagai berikut:

1) Trimester I (0-12 minggu)

Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala

yang berasal dari janin dan plasenta.

a. Adanya human chorionic gonadotropic (HCG) dalam urine

b. Masalah gastrointestinal

Mual dan muntah (4-6 minggu)

Morning Sickness

Anoreksia

Saliva berlebihan

Tidak tahan terhadap bau–bau tertentu

c. Pengaruh hormon estrogen

Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan kontipasi

d. Perubahan janin

Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih sebesar telur itik

pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih sebesar jeruk keprok

Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih sebesar kepalan

tangan

e. Tanda-tanda piscaseck

Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi

f. Traktus urinarius

Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan menekan kandung

kemih sehingga didapatkan ibu sering buang air kecil

g. Kardiovaskuler

Diafragma terdorong kearah atas oleh karena pembesaran uterus,

posisi jantung pada bagian kiri atas

Kardiak output

- Denyut jantung meningkat

Page 3: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

- Nadi meningkat ± 10-15 x /menit

- Filtrasi ginjal meningkat

- transportasi oksigen meningkat

h. Uterus

Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc

Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter

Ismus hipertropi, panjang, lunak

i. Payudara

Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan

progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara

j. Vagina

Peningkatan vaskularisasi

Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam

k. Respirasi

Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat

Progesteron meningkat menyebabkan penurunan resistensi dengan

relaksasi, penurunan otot polos yang memudahkan mengalirnya

carbon dioksida dari janin ke ibu

Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa bergerak

l. Muskuluskeletal

Relaksasi persendian

Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada ligamen rotundum

Perubahan postural

- Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan tarikan tulang

belakang

- Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan dada

terdsorong kedepan

m. Kulit

Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami hiperpigmentasi,

kloasma, linianigra dan strie gravidalum.

2) Trimester II (12-28 minggu)

Perubahan fisiologis yang terjadi adalah sebagai berikut:

a. Uterus

- uterus membesar, hipertropi sel-sel otot

- dinding uterus tipis dan lunak

Page 4: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

- fetus dapat di palpasi pada abdomen

- uterus jadi bentuk ovale

- Adanya kontraksi “braxton his”

b. Serviks

- terus memanjang

- Adanya mucous plag

- Sel otot hipertropi

- Kelenjar serviks aktif

c. Vagina

- Sel otot hipertropi

- Mukosa tebal

- Adanya lorchea

- PH asam : 3,5-6,0

d. Payudara

- Duktus dan alveoli hipertropi

- areola dan putting membesar

- Mulai ada sekresi kolostrum

e. Sistem kardiovaskuler

- volume darah meluas

- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah

merah

- Output meningkat 30-50 %

- stroke volume meningkat

- tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun

- Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir

f. Sistem respiratory

- Oksigen dalam darah meningkat

- Pernafasan lebih dalam

- volume darah stabil

- Kebutuhan oksigen meningkat

- Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan

sulit/sesak nafas

g. Sistem Urinary

- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat

- udema fisiologis pada kandung kemih

Page 5: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

- frekuensi berkemih menurun

- Dilatasi ginjal dan ureter

- Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius

- Filtrasi glomerolus meningkat 50 %

- Aliran plasma renal meningkat

- Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam

air meningkat

h. Sistem muskuloskeletal

- Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis

fisiologis

- Kram pada kaki

i. Sistem integumen

- Hiperpigmentasi terutama pada putting dan perinium

- adanya linianigra

- vaskuler adanya palmar eritema

- rambut menjadi lebih halus

- Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan meningkat

j. Sistem gastrointestinal

- Mulut dan gigi: Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan

- Esofagus dan gaster: Kapasitas lambung menurun, sekresi asam

hidroverolik dan pepsin dalam lambung menurun.

- Liver: Meningkatnya serum phospotase, menurunnya albumin dan

globulin.

- Pankreas: Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering terjadi

pada sel-sel beta, Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus diabetus

gestasional.

- Intestinal: Pengosongan lambung meningkat, Absorbsi nutrien dan

air meningkat

k. Sistem endokrin

- Pituitary: Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating hormon,

Prolaktin meningkat.

- Tiroid: Vaskularisasi meningkat, Meningkatnya T3 dan T4, BMR

meningkat.

- Paratiroid: Hiperplasia, sekresi hormon meningkat.

Page 6: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

- Adrenal: Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH) meningkat,

Level kortisol meningkat, Level aldesteron meningkat

l. Plasenta: Fungsi utuh dan komplek.

3) Trimester ketiga (28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42 minggu)

a. Sistem reproduksi

- Uterus

Ukuran bertambah besar, distensi miometrium, dinding menipis,

kontraksi “broxon hicks” semakin jelas.

- Servik

Effousment, pengeluaran mukosa.

- Vagina

Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea

- Payudara

Membesar, tegang, colusterum keluar.

b. Sistem kardiovaskuler

- COP meningkat 40 %

- volume darah ibu meningkat 30 – 50 %

- HR meningkat 15 kali/menit

- Stroke volume meningkat

- Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko pada ibu dengan

masalah jantung

c. Sistem pernafasan

- Diafragma tertekan karena pembesaran uterus keatas

- Iga-iga ekspansi

- Kebutuhan oksigen meningkat

d. Sistem perkemihan

- Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat

- Frekwensi miksi meningkat

- Kosentrasi albumin plasma menurun

e. Sistem musculoskeletal

Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas

f. Sistem integumen

- Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat

- Rambut tipis dan rontok

- Kuku cepat tumbuh dan mudah patah

Page 7: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

g. Sistem gastrointestinal

- Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitif

- Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun

- Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap konstipasi

h. Sistem endokrin

- Pituitary: Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat

- Tiroid: BMR meningkat

i. Plasenta: Fungsi maksimal

D. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL

Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan.

Menurut George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara

lain:

a. Uterus

Pembesaran uterus merupakan perubahan anatomi yang paling nyata

pada ibu hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron

pada awal kehamilan akan menyebabkan hipertrofi miometrium. Hipertrofi

tersebut dibarengi dengan peningkatan yang nyata dari jaringan elastin dan

akumulasi dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih

kuat terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai

dengan peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan

vaskularisasi, kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi

kelenjar serviks menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai

tanda Chadwick, Goodell dan Hegar.

b. Payudara

Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh

plasenta menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar),

pigmentasi kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin

(hCG) digunakan sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic

somatotropin (Human Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik

akan merangsang pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan

berbagai perubahan metabolik yang mengiringinya.

Secara spesifik, estrogen akan merangsang pertumbuhan sistem

penyaluran air susu dan jaringan payudara. Progesteron berperan dalam

perkembangan sistem alveoli kelenjar susu. Hipertrofi alveoli yang terjadi

Page 8: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

sejak 2 bulan pertama kehamilan menyebabkan sensasi noduler pada

payudara. Chorionic somatotropin dan kedua hormon ini menyebabkan

pembesaran payudara yang disertai dengan rasa penuh atau tegang dan

sensitif terhadap sentuhan (dalam dua bulan pertama kehamilan),

pembesaran puting susu dan pengeluaran kolostrum (mulai terlihat atau dapat

diekspresikan sejak kehamilan memasuki usia 12 minggu). Hipertrofi kelenjar

sebasea berupa tuberkel Montgomery atau folikel disekitar areola mulai

terlihat jelas sejak dua bulan pertama kehamilan. Pembesaran berlebihan dari

payudara dapat menyebabkan striasi (garis-garis hipo atau hiperpigmentasi

pada kulit). Selain membesar, dapat pula terlihat gambaran vena bawah kulit

payudara.

c. Kulit

Walaupun tidak diketahui secara pasti tetapi pigmentasi kulit terjadi

akibat efek stimulasi melanosit yang dipicu oleh peningkatan hormon estrogen

dan progesteron. Bagian kulit yang paling sering mengalami hiperpigmentasi

adalah puting susu dan areola disekitarnya serta umumnya pada linea

mediana abdomen, payudara, bokong dan paha. Chloasma gravidarum

adalah hiperpigmentasi pada area wajah (dahi, hidung, pipi dan leher). Area

atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi

normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana

area hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap

dan berwarna putih keperakan

d. Sistem gastrointestinal

Hal lain yang terkait dengan perubahan hormonal dan dikaitkan dengan

tanda kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang berlebihan atau

hiperemesis. Walaupun demikian, kondisi ini juga tidak dapat dikategorikan

sebagai tanda pasti kehamilan karena berbagai penyebab metabolik lain

dapat pula menimbulkan gejala yang serupa. Hiperemesis pada kehamilan

digolongkan normal apabila terjadinya tidak lebih dari trimester pertama

1. Perubahan Fisik pada Trimester I

a. Morning Sickness, mual dan muntah.

Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual

dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda

disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat.

Page 9: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan. Pada

beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan

ketiga.

b. Pembesaran Payudara

Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi

peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh

darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan

payudara sebagai persiapan menyusui.

c. Sering buang air kecil

Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini

dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.

Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali

pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

d. Konstipasi atau Sembelit

Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena

peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot

sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan

ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.

e. Sakit Kepala/Pusing

Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada

awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh

sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang

lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi.

Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat

disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang

berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit

kepala.

f. Kram Perut

Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat

menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang

timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini

sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena

adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan

ligamen merenggang untuk menyokong rahim.

Page 10: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

g. Meludah

Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus

dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.

h. Peningkatan Berat Badan

Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan

memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada

peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah

berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena

pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan

hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air

2. Perubahan Fisik pada Trimester II

a. Perut semakin membesar

Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan

melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm

setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar

dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada

kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16

minggu.

b. Sendawa dan buang angin

Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini

sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus

selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa

kembung dan tidak nyaman.

c. Rasa panas di perut

Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama

kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar

dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran

cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.

d. Pertumbuhan rambut dan kuku

Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat

dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak

diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir

dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang

setelah bayi lahir.

Page 11: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

e. Sakit perut bagian bawah

Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut

bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini

karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang

semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan

bersifat tidak menetap.

f. Pusing

Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan

trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh

darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.

g. Hidung dan Gusi berdarah

Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh

termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan

menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.

Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.

Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.

h. Perubahan kulit

Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit

yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai

dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada

wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi

petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan

kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat

peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin

jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat

diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak

sehingga dapat menimbulkan jerawat

i. Payudara

Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang

kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin

berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting,

dan itu adalah kelenjar kulit.

j. Sedikit Pembengkakan

Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir

40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang

Page 12: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak

sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian

bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas

pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

3. Perubahan Fisik pada Trimester III

a. Sakit bagian tubuh belakang

Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena

meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat

memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah

tulang belakang.

b. Konstipasi

Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim

yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.

c. Pernafasan

Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah

ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan

merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim

yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi

turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan

pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan

bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang,

karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah

diafragma/tulang iga ibu.

d. Sering buang air kecil

Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan

makin menekan kandungan kencing ibu hamil.

e. Varises

Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan

menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena

menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir

kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang

akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.

Page 13: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

f. Kontraksi perut

Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian

perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau

istirahat.

g. Bengkak

Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan

meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,

dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang

disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

E. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL

Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut

trimester adalah:

1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)

a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan

kehamilannya

b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu

berharap agar dirinya tidak hamil saja

c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini

dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya

d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat

perhatian dengan seksama

e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia

seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau

bahkan merahasiakannya

Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:

a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being”

menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.

b. Penerimaan terhadap kehamilan.

“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat

diterima.

c. Maternal role atteinment

Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,

internalisasi dan fantasi.

Page 14: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

d. Fantasi

Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.

e. Hubungan dengan ibu

Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya

yang membutuhkan support.

f. Hubungan dengan janin

Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan

janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.

g. Body image

Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan

mulai dapat diobservasi.

h. Waktu dan jarak

Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu

mungkin menarik diri dari orang lain.

2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)

a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang

tinggi

b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya

c. Merasakan gerakan anak

d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran

e. Libido meningkat

f. Menuntut perhatian dan cinta

g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya

h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang

lain yang baru menjadi ibu

i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan

persiapan untuk peran baru

3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII

a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak

menarik

b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu

c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,

khawatir akan keselamatannya

d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang

mencerminkan perharian dan kekhawatirannya

Page 15: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya

f. Merasa kehilangan perhatian

g. Perasaan mudah terluka (sensitif)

h. Libido menurun

Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan

ayah selama trimester III:

1) Perubahan Psikologis Ibu

a. Penerimaan terhadap janin meningkat

b. Fantasi terhadap perubahan peran

c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat

d. Fokus perhatian pada persalinan

e. Menaruh perhatian pada persalinan

2) Perubahan Psikologis Ayah

a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal

freedom, covvod sindrom berat

b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

F. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL

Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan

antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan

waktu sebagai berikut:

1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1

2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2

3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 & K4

Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah,

keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi

pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan.

Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan

prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28, kemudian setiap 2-3

minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu.

G. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL

Dalam pelaksanaan operasionalnya, dikenal Standar Minimal Pelayanan

Antenatal “7T”, yang terdiri dari:

1. Timbang berat badan

Page 16: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

2. Ukur tekanan darah

3. Ukur tinggi fundus uteri

4. Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toksoid) lengkap

5. Pemberian tablet zat besi, minimal 90 hari selama kehamilan

6. Test terhadap penyakit menular seksual, HIV/AIDS dan malaria

7. Temu wicara/ (konseling) dalam rangka persiapan rujukan

H. PEMERIKSAAN ANTENATAL

Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:

a. Anamnesa

Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil

meliputi:

1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)

2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk

memeriksakan kehamilan atau ada masalah lain

3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan

4. Riwayat perkawinan

5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:

HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)

Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)

Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan

Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)

Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan

6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:

Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu,

persalinan premature, keguguran atau kegagalan kehamilan,

persalinan dengan tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau

operasi caesar)

Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska

persalinan

Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,

perdarahan, siapa yg menolong

Riwayat hipertensi

Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg

Page 17: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

Nifas dan laktasi

Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau

mati, bila mati umur berapa & penyebabnya

Masalah-masalah lain yg dialami

7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit

kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau

HIV/AIDS, malaria, status imunisasi TT, dll.

8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit

menular, dll

9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:

Status perkawinan

Riwayat KB

Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini

Dukungan keluarga

Pengambil keputusan dalam keluarga

Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan

perhatian pada vitamin A dan zat besi

Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum

obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga

Beban kerja & kegiatan sehari-hari

Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan

Menentukan Taksiran Persalinan

Untuk siklus 28 hari:

HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan

Untuk siklus 35 hari:

HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan

Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:

1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid

2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi

3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi

Page 18: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

b. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:

1. Pemeriksaan Luar

a. Pemeriksaan umum

Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan,

kesadaran

Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe

Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi,

dan pernapasan

Oedema

TB

BB

Reflek

Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb,

golongan darah dan urine rutin

b. Pemeriksaan Kebidanan

Inspeksi

Kepala dan leher

Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting

susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan

pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)

Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut,

linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae

gravidarum, & bekas luka operasi

Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan

condyloma

Anggota bawah: cari varises, oedema, luka

Palpasi

Periksa raba dilakukan untuk menentukan:

Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan

Letak anak dalam rahim

Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:

(Manuaba, 1998)

Leopold 1

Page 19: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil

Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian

janin dalam fundus

Konsistensi fundus

Leopold 2

Menemukan batas samping rahim kanan-kiri

Menentukan letak punggung janin

Pada letak lintang, tentukan dimana kepala

janin

Leopold 3

Menentukan bagian terbawah janin

Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk

atau masih goyang

Leopold 4

Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil

Bisa juga menentukan bagian terbawah janin

apa dan berapa jauh janin sudah mask pintu

atas panggul

Mengukur usia kehamilan dengan TFU:

TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan

3,5 cm

Auskultasi

Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung

janin, bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan

bising usus

Page 20: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

2. Pemeriksaan Dalam

Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama

pemeriksaan antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan

trimester III untuk menentukan keadaan panggul

Pemeriksaan Antenatal Ulangan

Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan

pemeriksaan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan

antenatal pertama. Kunjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi

kompliaksi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran, dan mendeteksi

kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan bagi ibu

hamil.

Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:

Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda

bahaya, keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-

kekhawatiran lain

Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk

mendeteksi kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi jantung janin,

menghitung taksiran BB janin

Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin,

pemeriksaan laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi

Ringkasan Penilaian dan Penanganan Ibu Hamil

Variabel Penilaian & PenangananKunjungan

I

Kunjungan

II

Kunjungan

III

Kunjungan

IV

1. Penilaian antenatal:

Riwayat kehamilan

Riwayat kebidanan

Riwayat kesehatan

Riwayat sosial

Pemeriksaan umum

Pemeriksaan kebidanan (luar)

Pemeriksaan kebidanan

(dalam)

-

-

-

jika ada

indikasi

-

-

-

-

Jika ada

indikasi

-

-

-

-

Jika ada

indikasi

Page 21: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

Pemeriksaan laboratorium √ Jika ada

indikasi

Jika ada

indikasi

Cek Hb &

periksa

lab lain

jika ada

indikasi

2. Penanganan:

Pemberian Tetanus Toksoid

Pemberian tablet tambah

darah

Konseling umum

Konseling khusus

Perencanaan persalinan

Perencanaan penanganan

komplikasi

Sesuaikan

90 hari

Jika ada

indikasi

-

Sesuaikan

Memperku

at

Jika ada

indikasi

-

Sesuaikan

Memperkuat

Jika ada

indikasi

Sesuaikan

Memperku

at

Jika ada

indikasi

c. Diagnosa

Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan

diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:

Hamil atau tidak

Primi atau multigravida

Usia kehamilan

Janin hidup atau mati

Janin tunggal atau kembar

Letak anak

Anak intra atau extrauterin

Keadaan jalan lahir

Keadaan umum penderita

Page 22: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

d. Prognosa

Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose.

Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan

lahir spontan atau sulit dan berbahaya.

e. Terapi

Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan

yang setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan. Berikan

konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan

gizi, pemeriksaan antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.

I. SKOR POEDJI ROKHJATI

Skor awal ibu hamil:

1. Terlalu muda hamil ≤16 th : 2

2. Terlalu tua hamil I ≥ 35 th : 4

Terlalu lambat hamil, kawin ≥ 4 th : 4

3. Terlalu lama hamil lagi ≥ 10 th : 4

4. Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 th : 4

5. Terlalu banyak anak, 4/lebih : 4

6. Terlalu tua umur ≥ 35 th : 4

7. Terlalu pendek ≤ 145 cm : 4

8. Pernah gugur kehamilan : 4

9. Pernah melahirkan dengan:

Tarikan tang/vakum : 4

Uri dirogoh : 4

Diberi infuse/transfuse : 8

10. Pernah operasi Caesar : 4

11. Bengkak pada muka, tungkai, hipertensi : 4

12. Hamil kembar 2/lebih : 4

13. Hamil kembar air/hidroamnion : 4

14. Penyakit pada ibu hamil

Kurang darah : 4

Malaria : 4

TB paru : 4

Payah jantung : 4

DM/kencing manis : 4

Page 23: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

PMS : 4

15. Bayi mati dalam kandungan : 4

16. Kehamilan lebih bulan : 4

17. Letak sungsang : 8

18. Letak lintang : 8

19. Perdarahan dalam kehamilan ini : 8

20. PEB/kejang : 8

Bila skor ≥ 14, disarankan untuk bersalin di Rumah Sakit atau di Sp.OG

Page 24: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

J. PATHWAY ANC

Trimester I

Konsepsi

Fertilitas

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan psikologis Perubahan fisiologis

Krisis situasional, perub.psikologis,

ketidakstabilan hormon

GIT

Instabilitas hormone

Asam lambung

meningkat

Rasa sebah/mual

Muntah

Intake makanan menurun

Perub.nutrisi kurang dari kebutuhan

Sist.kardio vascular

Peningkatan TD

Sakit kepala

Nyeri

Sist.urinaria

Penekanan vesika urinaria karena

pembesaran uterus

Frekuensi BAK

meningkat

Gangguan eliminasi urin

Kebersihan genital

menurun

Kelembaban meningkat

Resiko infeksi

Ansietas

Perub.proses keluarga

Perubahan peran

sebagai calon ibu

Koping individu tdk

efektif

Page 25: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan psikologis

Sist.endokrin

Inotropik

Hiperpegmintasi

Perub.body image

Perub.cardiac output

Resiko cidera janin &

maternal

Sist.kardiovaskular

Sekresi aldosteron meningkat

Retensi H2O & Na+

volume plasma meningkat

TD meningkat

Sakit kepala

Nyeri

Sist.reproduksi

Vaskularisasi serviks &

vagina

Sensitifitas serviks

meningkat

Rangsang seksual

Perub.pola seksual

Sist.integumen

Estrogen meningkat

Kulit meregang

Striae gravidarum

Perub.body image

Sist.GIT

Progesterone meningkat

Saliva & asam lambung

meningkat

Peristaltic menurun

Pengosongan lambung lambat

Kembung, mual, muntah

Perub.nutisi kurang dari kebutuhan

Deficit volume cairan

Musculosceletal

BB janin meningkat

Postur tubuh berubah

Lordosis berlebihan

Nyeri

Sist.respirasi

Desakan uterus ke diafragma

Ekspansi paru tidak maksimal

Gangguan pola nafas

Krisis situasional

Proses adaptasi

Persiapan anggota baru dlam keluarga

AnsietasPerub.peran

Page 26: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin

Retensi H2O & Na+

Persiapan melahirkan

Perub.skelet & persendian

Berat uterus menigkat

Perub.pusat gravitasi tubuh

Menekan saraf sekitar

Pelepasan mediator nyeri (prostaglandin,

histamin)

Nyeri

Menekan paru

Ekspansi paru menurun

Gangguan pola nafas

Urine output menurun, volume plasma

meningkat, tekanan

hidrostatik menurun

Edema ekstremitas

Kelebihan volume cairan

Vasokontriksi pembuluh

darah

TD meningkat

Hipertrofi ventrikel

Penurunan cardiac output

Resiko cidera janin &

maternal

Primi:kurang pengetahuan

Ansietas

Page 27: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

K. ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

1. Pengkajian

a. Data umum klien dan pasangan

b. Riwayat kehamilan & persalinan yang lalu

c. Riwayat ginekologi

d. Riwayat KB

e. Riwayat kehamilan saat ini

f. Pemeriksaan fisik

g. Persiapan persalinan

h. Obat-obatan yg dipakai saat ini

i. Hasil pemeriksaan penunjang

2. Diagnosa Keperawatan

TRIMESTER I

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

b. Ansietas

c. Perubahan pola eliminasi urin

d. Perubahan pola seksual

e. Perubahan proses keluarga

f. Koping individu tidak efektif

TRIMESTER II

a. Gangguan citra tubuh

b. Gangguan pola nafas

c. Kurang pengetahuan

d. Resiko cidera janin

TRIMESTER III

a. Nyeri akut

b. Perubahan eliminasi urin

c. Gangguan pola tidur

d. Kelebihan volume cairan

Page 28: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

3. Intervensi Keperawatan

TRIMESTER I

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Tujuan :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan nutrisi

klien tercukupi

Kriteria hasil :

Nafsu makan klien meningkat

Klien tidak mual dan muntah

Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal

INTERVENSI RASIONALKetahui makanan kesukaan klien Meningkatkan nafsu makan klienPantau kandungan nutrisi dan kalori pada catatan asupan

Memastikan kandungan nutrisi dan kalori pada asupan sesuai dengan kebutuhan klien

Pantau nilai laboratorium, khususnya transferin, albumin, dan elektrolit

Menentukan kebutuhan nutrisi dan keefektifan terapi

Timbang BB klien setiap hari Memberikan informasi tentang kebutuhan diet dan asupan nutrisi

Ajarkan keluarga tentang makanan bergizi dan tidak mahal

Keluarga dapat membantu pemenuhan nutrisi klien

Ciptakan suasana yang menyenangkan untuk makan

Meningkatkan nafsu makan

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antiemetic

Untuk mengontrol mual dan muntah

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis zat gizi yang dibutuhkan klien

Jumlah kalori dan jenis zat gizi yang tepat dan sesuai kebutuhan akan dapat menyeimbangkan nutrisi klien

TRIMESTER II

Gangguan pola nafas

Tujuan :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien

menunjukkan keefektifan pola nafas

Kriteria hasil :

Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas

Ekspansi dada simetris

Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan

Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)

Page 29: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

RR dalam batas normal (16-20x/menit)

Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah

INTERVENSI RASIONALPantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi

Mengetahui perkembangan kondisi klien

Auskultasi bunyi nafas, perhatikan area penurunan/tidak adanya ventilasi dan adanya bunyi nafas tambahan

Mengetahui adanya kelainan dalam pernafasan klien

Posisikan klien semi fowler Untuk memaksimalakan ventilasiInformasikan kepada klien dan keluarga tentang teknik relaksasi untuk meningkatkan pola pernafasan

Agar klien dapat melakukannya di rumah

TRIMESTER III

Kelebihan volume cairan

Tujuan :

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume

cairan dapat teratasi

Kriteria hasil :

TTV klien normal

klien terbebas dari edema kaki

tidak ada proteinuria

INTERVENSI RASIONALMonitor tanda-tanda vital Jika frekuensi nadi meningkat, TD

meningkat, mengindikasikan adanya edema

Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan

Menentukan penyebab edema dan memudahkan untuk intervensi selanjutnya

Monitor indikasi kelebihan cairan (edema)

Mengidentifikasi adanya perubahan edema

Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema yang terjadiMonitor berat badan setiap hari Mengontrol perubahan edema,

mengidentifikasi perubahan volume cairan dalam tubuh

Pertahankan catatan intake dan output yang akurat

Mengontrol intake dan output cairan, intake dan output yang tidak seimbang akan dapat menyebabkan kelebihan volume cairan

Monitor status nutrisi Mengontrol intake dan output nutrisi, intake dan output yang tidak seimbang akan dapat menyebabkan kelebihan volume cairan

Kolaborasi:Berikan diuretic sesuai interuksi

Untuk mengurangi kelebihan cairan pada tubuh

Page 30: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI
Page 31: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

2. PRE EKLAMSI

A. Definisi

Pre Eklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai protein uria dan odema

akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah

persalinan (Mansjoer : 2000)

Pre Eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, odem dan

protein uria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam

triwulan ke 3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya. Misalnya terdapat

Molahydatidosa (Sarwono : 2006)

  B. Klasifikasi Pre Eklamsia

a. Pre Eklamsi Ringan (PER)

Tekanan darah sistole 140 atau kenaikan 30 mmHg dengan interval

pemeriksaan 6 jam.

Tekanan darah diastolik 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval

pemeriksaan 6 jam.

Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam 1 minggu.

protein uria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif positif 1 sampai

positif 2 pada urin katerer atau urin aliran pertengahan.

b. Pre Eklamsi Berat (PEB)

Tekanan darah 160 / 110 mmHg.

Oligouria, urin kurang dari 3 cc / 24 jam.

Protein urin lebih dari 3 gr / liter.

Keluhan subjektif : nyeri epigastrium, gangguan penglihatan, nyeri

kepala, odema paru, dan sianosis gangguan kesadaran.

Pemeriksaan : kadar enzim hati meningkat disertai ikterus, perdarahan

pada retina, tromosit kurang dari 100.000 /mm. Peningkatan tanda gan

gejala pre eklamsia berat memberikan petunjuk akan terjadinya pre

eklamsia. 

Page 32: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

C. Etiologi

Penyebab pre eklamsia dan eklamsia sampai sekarang belum diketahui.

Teori iskemia plasenta di anggap dapat menerangkan berbagai gejala pre

eklamsia yaitu berdasarkan teori iskemia implantasi plasenta, bahan trofoblas

akan diserap kedalam sirkulasi yang dapat meningkatkan sensivitas terhadap

angiotensia II, renin dan aldosteron, spasme pembuluh darah arteriol dan

tertahannya garam dan air. Teori iskemia implantasi plasenta didukung

kenyataan sbb :

1. Pre eklamsi dan eklamsia banyak terjadi pada primigravida, kehamilan ganda,

hidramnion, dan molahydatidosa.

2. Kejadian makin tua Kehamilan

3. Gejala penyakit berkurang bila terjadi kematian janin. Dengan demikian teori

iskemia daerah implantasi plasenta memenuhi untuk menerangkan berbagai

gejala klinis PEB dan eklamsia.  

Page 33: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

D. Patofisiologi

 kehamilan tua / aterm]

pre eklamsia / impending eklamsia / eklamsia]

penyebab tidak jelas]

diduga kerusakan sel endotel vaskuler]

vasokontriksi meningkat, vasodilator menurun]

TD meningkat, protein hilang, transudasi] 

kejang / penurunan kesadaran]

perawatan dan pengobatan (MSR / observasi ketat)]

terminasi kehamilan ]

----------------------------------------------                                                       [                                                                  ]                                    pervaginam                                            seksio caesar                                           [                                                                  ]-------------------------------                         -----------------------------[                                                ]                    [                                           ]sistem urologi   sistem pencernaan      sistem kardiovaskuler                      sistem saraf [                         [                      ]                  [                                            ]dialisi menurun     [                      ]     kehilangan darah dan cairan   diskontuinitas jaringan[                          [                      ]                  [                                  atau luka operasi[                mual / muntah     peristaltik            [                                            ]oligouria          banyak         usus menurun    perdarahan ektra / interna         ]                           [                     ]                    [                                         nyeri                    muntah >>>   ilius paralitik      volume cairan & elekrolit                           [                     ]               dalam sirkulasi menurun

           kehingan cairan     distended       (devisit cairan menurun)                    / elekrolit          abdomen            [                                                ]                insufisiensi akut dari sitem sirkulasi                                          muntah >>>         [                                                                 sel-sel jaringan tidak mendapat zat                                                                 makanan + O2                                                                    [                                                               syok hipovolemik

Page 34: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

Pathways

Kehamilan tua/aterm

Pre eklamsia/impending eklamsia/eklamsia

Penyebab tidak jelas

Diduga kerusakan endotel vaskuler

Vasokontriksi meningkat, vaso dilator menurun

TD , protein uria, transudasi

Kejang/ penurunan kesadaran

Terminasi kehamilan

Pervaginam SC

Sistem uro logi sistem kardiovaskuler sistem saraf

Dialisis perubahan kehilangan darah dan cairan diskontinuitas /luka

operasi

Permeabilitas

pembuluh darah

oliguria retensi sodium dan air perdarahann ekstra/interna imobilisasi

nyeri

oedem oedem ansietas

ansietas

resiko injuri gangguan keseimbangan cairan :

kelebihan volume cairan

Page 35: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

E. Gambaran Klinis

Biasanya tanda-tanda pre eklamsi timbulnya dalam urutan :

pertumbuhan berat badan yang berlebihan, di ikuti edema, hipertensi dan

akhirnya protein uria. pada pre eklamsi ringan tidak di temukan gejala-gejala

subjektif. Pada pre eklamsia berat didapatkan sakit kepala, di daerah frontal,

nyeri epigastrium, penglihatan kabur, mual, muntah, sketema, diplopia,

gangguan visus lain (nyeri frontal yang hebat) perdarah retina, dan odema

pulmonum. 

F. Uji Dx Pre Eklamsia

a. uji diasnostik dasar

pngukuran tekanan darah

analisis protein dalam urin

pmeriksaan odema

pengukuran TFU (Tinggi Fundus Uteri)

meriksaan fundus kopik

b. uji laboratorium dasar  evaluasi hematologik (haematokrit, jumlah trombosit, morfologi,

eritrosit pada sediaan harus darah tepi)

pemeriksaan fungsi hati,(bilirubin, protein serum, aspartat,

aminotranserance, dsb)

pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)

G. Penatalaksanaan

a. pre eklamsia ringan (PER)

rawat jalan

1. anjurkan istirahat baring 2 jam siang hari dan tidur > 8 jam malam

hari jika susah tidur beri fenobarbital 3 x 30 mg / hari

2. diberikan obat penunjang antara lain : vit b komplex, vit c / vit e dan

zat besi

3. kunjungan ulang dilakukan 1 minggu kemudian untuk menilai

perkembangan kehamilan dan kesejahteraan janin.

Page 36: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

4. diet biasa (tidak perlu diet rendah garam) 

rawat tinggal

1. kriteria untuk rawat tinggal bagi px yang telah diterapi dalam 2x

kunjungan selang 1 minggu tidak ada perbaikan klinis /

laboratorium 

b. pre eklamsia berat (PEB)

1. baringkan ibu miring kiri

2. pasang infus RL / NS

3. injeksi 10 gr Mg504 40% (5 gr IM pada bokong kiri dan kanan)

4. berikan dosis awal 4 mg Mg504 20% IV selama 2 menit

5. rujuk ibu kefasilitas yang memiliki kemampuan penataksanaan gadar

obstetrik dan BBL.

6. dampingi ibu ke tempat rujukan. berilah dukungan dan semanagat

penderita diusahan agar : 

terisolasi sehingga tidak mendapat rangsangan suara / sinar

terpasang infus D5% / RL

dilakukan pemeriksaan

1. pemeriksaan umum : pemeriksaan TTV

2. pemeriksaan leopod, DJJ, pemeriksaan dalam (evaluasi pembukaan, dan

keadaan janin dalam rahim)

3. pemeriksaan duer kateter

4. evaluasi keseimbangan

terapi

1. sellativa : henobarbital 3 x 100 mg, vallium 3 x 20 mg.

menghindari kejang

1. magnesium sulvat : inisial dosis 20 mg IM. observasi : RR tidak kurang

dari 16 x / menit, reflek patela positif, urin tidak kurang dari 600 cc / 24

jam.

2. valium : inisial dosis 20 mg IV

3. bila terjadi ologourine diberikan glukosa 40 % Iv untuk menarik cairan

dari jarinagan sehingga dapat merangsang deuritis

Page 37: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

setelah keadaan pre eklamsia berat dapat di atasi pertimbangkan untuk

mengakhiri kehamilan berdasarkan :

1.  kehamilan cukup bulan

2. mempertahankan kehamilan sampai sampai mendeteksi cukup bulan.

3. kegagalan pengobatan PEB kehamilan diakhiri tanpa memandang umur 

H. Konsep Asuhan Keperawatan

Pengkajian :

identitas klien

keluhan utama : kaji TTV dan adanya perdarahan

riwatan kesehatan yang terdiri atas :

1.  riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat pergi ke RS /

pada saat pengkajian

2. riwayat kesehatan masa lalu

riwayat pembedahan : kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh

klien dan jenis pembedahan

riwayat penyakit dahulu : kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh

klien misalnya DM, jantung. hipertensi, dll

riwayat kesehatan keluarga : kaji adanya penyakit turunan dan penyakit

menular yang terdapt dalam keluarga

riwayat kesehatan reproduksi : kaji tentang menarche, siklus haid, lamanya,

banyaknya, sifat darah, bau, warna, dan adanya dismenorea

riwayat kehamilan, persalinan dan nifas : kaji bagaimana keadaan anak, klien

mulai dari dalam kandungan hingga saat ini.

riwayat seksual : kaji mengenai jenis kontrasepsi yang digunakan serta

keluahan yang menyertainya.

pola aktivitas sehari-hari : kaji mengenai nutrisi, cairan, elektrolit, eliminasi,

istirahat tidur, hygine, ketergantungan baik sebelum dan saat sakit 

Pemeriksaan Fisik

pemeriksaan meliputi inspeksi, palpasi perkusi dan auskultasi mulai dari ujung

kepala sampai ujung kaki

Page 38: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

Dx Keperawatan dan Intervensi Keperawatan 

1. Nyeri b/d diskontuinitas jaringan yang ditandai dengan px tampak menyeringai,

skala nyeri ... nyeri berada di daerah bekas operasi (SC) rasanya seperti ditarik-

tarik & hilang timbul, sakit saat dibuat bertgerak secara tiba-tiba.

tujuan : nyeri berkurang

1. kaji tingkat skala nyeri

R/ menentukan sampai sejauh mana tingkat nyeri yang dialami oleh px

2. obs. TTV

R/ mengetahui keadaan umum px

3. berikan terapi sesuai program 

R/ bentuk kolaborasi dalam menghilangkan nyeri

4. Anjurkan teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri

R/ mengurangi rasa nyeri dengan cara pengalihan

5. berikan linkungan yang tenang dan nyaman

R/ mengurangi rasa nyeri dengan cara pengalihan

6. jelaskan tentang sifat nyeri dan kapan nyeri akan berkurang / hilang

R/ informasi dapat membantu mengurangi tingkat nyeri akibat kecemasan

2. Gangguan immobilitas fisik b/d luka bekas operasi (SC)   

intervensi :

1. obs. TTV

R/ mengetahui keadaan umum px

2. anjurkan px untuk lebih banyak istirahat

R/ istirahat dapat memulihkan tenaga yang hilang

3. anjurkan px untuk mika/miki setelah 12 jam post op

4. anjurkan px untuk aktivitas ringan

R/ aktivitas ringan dapat mengurangi keletihan

Page 39: Laporan Pendahuluan ANC Dan PRE EKLAMSI

DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3, jilid I. EGC : Jakarta.

Sarwono P. 2006. Ilmu Kebidanan edisi 3. Bina Pustaka : Jakarta

Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC : Jakarta

Doengoes, Marilyn E. 2000. REncana Asuhan Keperawatan edisi III. EGC : Jakarta.

Donges, RE.(2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC.Muchtar Rustam.(1998). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2.

Jakarta: EGC.Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.

Bandung: Elemen.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelayanan Antenatal. http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-G59.pdf. Diakses tanggal 27 Juni 2014.

George Andriaanz. 2008. Asuhan Antenatal. http://www.pkmi-online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf. Diakses tanggal 27 Juni 2014.

Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22463/4/Chapter%20II.pdf. Diakses tanggal 27 Juni 2014.

Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk Pendidikan Bidan. http://books.google.co.id. Diakses tanggal 27 Juni 2014.

Manuaba. (2001).Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta: EGC.

Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri  jilid 1 edisi 2. EGC : Jakarta.

Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.