laporan kasus - luka bakar.pptx

57
LAPORAN KASUS LUKA BAKAR DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 Paramasundari 080100262 Annabelle Sinda 080100358 Justin Michael Dass 080100414 Parvithrah 080100432 Pembimbing: dr. Guido M. Solihin Sp.An

Upload: martin-susanto

Post on 26-Oct-2015

114 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

LAPORAN KASUS

LUKA BAKAR

DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013

Paramasundari 080100262Annabelle Sinda 080100358

Justin Michael Dass 080100414Parvithrah 080100432

Pembimbing: dr. Guido M. Solihin Sp.An

Page 2: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

BAB 1PENDAHULU

AN

Page 3: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

• di laporkan sekitar 2 sampai 3 juta penderita setiap tahunnya dengan jumlah kematian 5-6 ribu kematian pertahun

AMERIKA

• di Indonesia belum ada laporan tertulis.

• Jakarta pada tahun 1998 dilaporkan 107 kasus luka bakar yang dirawat, dengan angka kematian 37,38

• Surabaya pada tahun 2000 dirawat 106 kasus luka bakar, kematian 26,41%

INDONESIA • Trauma termal menimbulkan morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi

LUKA BAKAR

Page 4: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

Page 5: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

• Luka bakar adalah luka yang timbul akibat kulit terpajan ke suhu tinggi, syok listrik, atau bahan kimia.

• luka bakar adalah luka yang terjadi karena terbakar api langsung maupun tidak langsung, juga pajanan suhu tinggi dan matahari, listrik, maupun bahan kimia

DEFINISI

• Luka bakar karena api• Luka bakar karena bahan kimia• Luka bakar karena listrik, petir dan radiasi• Luka bakar karena sengatan sinar matahari.• Luka bakar karena air panas, tungku panas, udara

panas• Luka bakar karena ledakan bom.ETIOLOGI

Page 6: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Setelah cedera termal terjadi, pada daerah luka bakar akan terjadi koagulasi protein dan kematian sel zona tersebut disebut sebagai zona nekrosis.

Zona nekrosis yang meluas secara radial dan ditandai kerusakan seluler disebut sebagai zona stasis dan hiperemia

Zona stasis ditandai oleh aliran darah mikrovaskuler yang menurun, yang dapat dikembalikan ke normal dengan resusitasi perfusi yang memadai, mencegah kulit kering dan infeksi

Perubahan histopatologis awal pada titik kontak termal digambarkan sebagai zona jaringan konsentris

Koagulasi nekrosis pada kulit dan pelengkap kulit mengakibatkan hilangnya fungsi kulit normal, lapisan penghalang antimikroba hancur, kontrol evaporasi udara hilang, dan pengaturan suhu tubuh terganggu

PATOFISIOLOGI

Page 7: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Pembentukan edema yang paling hebat pada luka bakar dan jaringan yang belum terbakar

adalah pada 6 jam pertama dan diikuti perluasan edema yang lebih kecil pada 24 jam berikutnya

Kontriksi kapiler vena menyebabkan tekanan hidrostatik meningkat dan mengakibatkan edema

interstisial

meningkatnya permeabilitas mikrovaskular yang disebabkan oleh faktor humoral dan sitokin yang

diproduksi oleh leukosit yang teraktivasi.

EDEMA.

MEKANISME EDEMA

Page 8: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

KLASIFIKASI

Page 9: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Derajat Karakteristik

Derajat 1 - kerusakan epitel kecil dari epidermis ada.

- Kemerahan, nyeri, dan rasa sakit.

- Blistering tidak terjadi.

- Penyembuhan terjadi setelah beberapa hari tanpa bekas luka.

- Karena penghalang epidermal tetap utuh, respon metabolik dan risiko

infeksi yang minimal.

- Penyebab paling umum dari luka bakar tingkat pertama adalah sunburns.

Page 10: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Derajat 2 Terbagi 2, yaitu ketebalan superfisial parsial dan ketebalan mendalam parsial.

a. Ketebalan superficial parsial (superficial partial-thickness):

- melibatkan epidermis dan dangkal (papillary) dermis, sering mengakibatkan berdinding

tipis, berisi cairan lepuh.

- Luka-luka bakar tampak merah muda, lembab, dan lembut ketika disentuh oleh tangan

bersarung.

- Mereka sembuh dalam sekitar 2-3 minggu, biasanya tanpa bekas luka, dengan hasil dari

tunas epitel dari unit pilosebasea dan kelenjar keringat yang berada di dermis papiler dan

retikuler.

a. Ketebalan mendalam parsial (Deep partial-thickness):

- meluas ke dermis reticular.

- Warna kulit biasanya campuran merah putih dan pucat, dan pengisian kapiler lambat.

- Melepuh yang berdinding tebal dan sering pecah.

Page 11: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Derajat 3 - Luka bakar tingkat tiga penuh-ketebalan luka bakar yang merusak baik

epidermis dan dermis. Jaringan kapiler dermis benar-benar hancur.

- Warna kulit menjadi putih atau kasar dengan underlying kapal bergumpal dan

anestesi. Kecuali luka bakar tingkat tiga cukup kecil untuk sembuh dengan

kontraksi (<1 cm), pencangkokan kulit selalu diperlukan untuk melapisi daerah

luka.

- Contoh penyebab luka bakar tingkat 3 adalah Immersion luka bakar, luka bakar

api, dan kimia dan tegangan tinggi cedera listrik.

Page 12: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Derajat 4 - menyebabkan penghancuran kulit dan jaringan subkutan, dengan keterlibatan

fasia yang mendasarinya, otot, tulang, atau struktur lainnya. Cedera ini

memerlukan debridement yang luas dan rekonstruksi kompleks jaringan khusus

dan selalu mengakibatkan cacat berkepanjangan.

Page 13: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx
Page 14: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

LUAS LUKA BAKAR

Page 15: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

MANIFESTASI KLINIS

Keracunan Karbon

Monoksida (CO

Distress pernafasan

Cedera Pulmonal

Gangguan hematologik

Gangguan elektrolit

Gangguan ginjal

Gangguan metabolik

Page 16: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Khusus trauma inhalasi

Sputum tercampur

arang

Luka bakar perioral, hidung, bibir, mulut atau tenggorokan.

Penurunan kesadaran

Riwayat terjebak dalam rumah/

ruangan terbakarTanda distress

napas, rasa tercekik, tersedak, malas bernapas

Wheezing atau rasa tidak nyaman pada

mata atau tenggorokan (iritasi

mukosa)

Gejala distress napas/

takipnea

Sesak atau tidak ada suara.

Page 17: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Pemeriksaan darah rutin dan kimia darah

Urinalisis

Pemeriksaan keseimbangan elektrolit

Analisis gas darah

Radiologi – jika ada indikasi ARDS

Pemeriksaan lain yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis SIRS dan MODS

Pemeriksaan tambahan khusus untuk luka bakar inhalasi:-Kadar karboksihemoglobin (COHb),Gas Darah ,Foto Toraks,Bronkoskopi Fiberoptic ,Tes

Fungsi paru PE

ME

RIK

SA

AN

PE

NU

NJA

NG

Page 18: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

PRIMARY SURVEY DAN RESUSITASI PENDERITA LUKA BAKAR

A. Airway

Adanya riwayat terkurung api atau terdapat tanda-tanda trauma jalan napas, memerlukan pemeriksaan jalan

napas dan tindakan pemasangan jalan napas defenitif meskipun edema laring belum terjadi.

A. Breathing

Didasarkan pada akibat trauma yang ada:

1. Trauma bakar langsung, menyebabkan edema dan obstruksi jalan napas bagian atas.

2. Inhalasi hasil pembakaran (partikel karbon) dan asap beracun menyebabkan trakeobronkhitis kimiawi,

edema, dan pneumonia

3. Keracunan karbon monoksida (CO) dianggap terjadi bila seseorang mengalami luka bakar diruangan

tertutup. Diberikan oksigen konsentrasi tinggi dengan sungkup nonrebreathing.

A. Circulation

Pada luka bakar derajat II dan III 24 jam pertama memerlukan cairan sebanyak 2-4 mL perkilogram berat

badan tiap persen luka bakar. Separuh cairan diberi pada 8 jam pertama, dan sisanya pada 16 jam

berikutnya. Pemantauan urine output 0,5-1 mL perkilogram berat badan diperlukan untuk menilai respon

resusitasi cairan.

Page 19: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Secondary Survey dan Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Fisik• Lepaskan seluruh perhiasan• Periksa apakah ada cedera ikutan• Timbang berat badan penderita

• Catatan Penderita• Pemeriksaan Penunjang untuk Penderita Luka Bakar Berat

• Darah • Radiologi

• Luka Bakar melingkar pada Ekstremitas Menjamin Sirkulasi Perifer• Lepaskan seluruh perhiasan • Nilai keadaan sirkulasi distal, apakah ada sianosis, berkurangnya pengisian

kapiler atau gangguan neurologis yang progresif. Pemeriksaan denyut nadi perifer pada penderita luka bakar lebih baik dilakukan dengan Doppler ultrasonic flowmeter.

• Bila ada gangguan sirkulasi pada luka bakar pada ekstremitas yang melingkar segera konsultasikan ke ahli bedah untuk dilakuakan eskarotomi.

• Fasciotomi tulang kadang perlu dilakukan.• Pemasangan Pipa Lambung• Obat Narkotik, Analgesik, dan Sedativa• Perawatan Luka• Antibiotika• Tetanus

Page 20: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

KOMPLIKASI

• Infeksi• Lambatnya aliran darah infark miocardium,emboli

paru• Kerusakan pam akibat inhalasi asap atau

pembentukan embolus• Gangguan elektrolit• Syok• Penurunan aliran darah ke saluran cerna hipoksia • koagulasi intravaskular diseminta (DIC) karena

destruksi jarngan yang luas.• Kecacatan, trauma psikologis dapat menyebabkan

depresi

Page 21: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

LAPORAN KASUS

Page 22: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Identitas PasienNama : PWJenis Kelamin : PerempuanUsia : 45 tahunSuku Bangsa : IndonesiaAgama : IslamAlamat : Jl. Karya Tani gg Pinang No.40 Medan Johor.Status : Sudah kahwin Pekerjaan : Ibu Rumah tanggaTanggal Masuk : 11 Mei 2013

Page 23: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

• Anamnesis:Luka bakar pada seluruh tubuh.

• Mode of injury: Akibat ledakan kompor masak pada ruangan terbuka.

• Injury sustain: Luka bakar 36% grade IIa-IIb

Page 24: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

PRIMARY SURVEY DI IGDPrimarySurvey

Gejala Kesimpulan Tindakan Evaluasi

A Look Listen Feel (+)Snoring: (-) Gargling: (-) Crowing: (-)

Airway: clear. Terjadi luka bakar pada muka.

Curiga akan terjadi edema laring.

Intubasi Look Listen Feel (+), Airway tetap clear.

B RR: 36 bpmSP/ST: vesikuler/-SpO2: 90%

Hipoksemia O2 sungkup non-rebreathing 10 l/i

SP/ST: vesikuler/-SpO2 : 98%RR 24 bpm

C Akral: H/M/KPulse: (+), reg, t/v kuat/cukup, frek 127 bpmTD: 175/96 mmHg

Hemodinamik tidak stabil. Tekanan darah meninggi dan takikardia.

- IV line 18 G dan pasang 2 jalur iv line- IVFD RL 5000 cc/ 8 jam pertama5000 cc/ 16 jam kedua

Akral: H/M/KPulse: (+), reg, t/v,kuat/cukup, Frek 88 bpmTD 130/80 mmHg

Page 25: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

D Sens: GCS 15, pupil isokor, 3mm/3mm,RC: +/+

Kesadaran baik.

- Head up 30º Sens : GCS 15, pupil isokor, 3mm/3mm, RC:+/+

E Luka bakar. Pada muka sebelah kanan, lengan kanan bagian depan, dada kanan depan dan belakang dan tungkai bawah kanan bagian depan.

Luka bakar 36 % grade IIa dan IIb.

- Rencana debridement

-

Page 26: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

TINDAKAN EMERGENSI DI IGD:

• Posisi head up 300

• Intubasi• IV line terpasang 18 G, pastikan lancar, dengan

resusitasi cairan RL• Kebutuhan cairan:

4 x 70 x 36% =10080cc/24 jam, 5040 cc (8 jam pertama) dan 5040 cc (16 jam kedua)

Page 27: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Airway: Clear, terintubasi. RR: 24x/i, Sp: Vesikular,

ST: -, SpO2: 98%, Gargling/Snoring/Crowing :

-/-/--/-/-, Riwayat sesak/ asma/batuk/alergi (-/-/-/-),

Skor Mallampatti: 1, JMH > 6 cm, Gerak leher :

bebas.B2 Akral: H/M/K, Pulse: 88x/I, regular, kuat, TD:

130/80 mmHg

B3 Sens: Compos Mentis, Pupil isokor, Ø: 3mm/3mm,

Secondary Survey

Page 28: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

B6

Abdomen: soepel, peristaltik (+), mual (-), muntah (-) , MMT jam 1300 wib, Edema (-) , fraktur (-)

B4 UOP: +, terpasang kateter, vol 50cc/jam, warna kuning jernih

Page 29: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

• Inj . ATS 3000 IU ( IM)• Kateter terpasang dengan UOP 50cc/jam• Monitoring hemodinamika dan saturasi oksigen• Untuk mencegah infeksi diberikan antibiotik

yang adekuat : Inj Ceftriaxone 1 g/ IV• Untuk mencegah nyeri saat os bernafas diberikan

analgetik: Inj Ketorolac 30 mg/ 6jam/ IV• Ambil sampel darah dan cek laboratorium

Page 30: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Jenis Pemeriksaan Hasil

Hb/Ht/leukosit/Plt 16.20 gr% / 47.50% / 23.71 x 103/mm3 / 320.000/mm3

pH/PCO2/PO2/HCO3/tot CO2/BE/SpO2

7,426/32,7/121,9/21,0/22,1/-2.3/98,7 

Ur/Cr 23,10 mg/dl / 1,07 mg/dl

KGD Ad Random 151 mg/dl

Na/K/Cl 137 mEq/L /3,8 mEq/L/ 110 mEq/L

pH/pCO2/pO2/HCO3/Total CO2/ BE/ Sat O2

7,382/33,8/ 185,0/19,6/20,6/-4,6/99,6

Pemeriksaan Lab

Page 31: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Foto Toraks APFoto Toraks dalam batas normal.

Page 32: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

• Anamnesis: Autoanamnese• Keluhan utama: Luka bakar pada seluruh

tubuh. Hal ini dialami pasien 2 jam yang lalu akibat ledakan kompor masak pada ruangan terbuka. Pingsan (-).

• Riwayat Penyakit Terdahulu: Tidak ada• Riwayat Penyakit Dalam Keluarga : Tidak

ada

TELAAH

Page 33: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Diagnosis: Luka bakar 36%, grade IIa- IIb

Tindakan Debridement, PS ASA: 2E, Anestesi dengan GA-ETT, Posisi Supine

Page 34: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Tindakan Anestesi Pra-Debridement• Oksigenasi 8 lpm• Premedikasi : • Midazolam 3,5 mg IV• Fentanyl 100 mcg IV• Medikasi :• Propofol 100 mg IV• Rocuronium 40 mg IV• Teknik anestesi menggunakan GA-ETT dengan PS ASA II

untuk derajat luka bakar 35% supine premedikasi oksigenasi induksi propofol relaksasi dengan rocuronium insersi ETT 6,5 cuff (+) ,suara pernafasan kanan=kiri fiksasi

• Oksigen : N2O = 2:2 l/menit, isoflurane 0,4-0,6%

• Injeksi ketamin 30 mg IV saat awal debridement.

Page 35: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

S Post- OP hari ke 11 (15/5/2013)

O B1: Airway: Clear, terintubasi dengan T-piece 5l/I, RR:16x/i, SP: Vesikuler, ST: (-) RR:20x/I SpO2:100%B2: Akral H/M/K, TD:160/100mmHg, HR: 88x/i,regular, T/V B3: Sens: CM, pupil isokor, Ø: 3mm/3mm, RC: +/+B4: UOP (+), Vol:40cc/jam, warna: kuning jernihB5:Abdomen soepel, peristaltic (+) NB6: Fraktur (-), Edema (+) leher dan bahu

A Luka bakar 36% grade IIA-IIB

P Diet: SV 1500kkal + 100gr protein + 10 butir telur putih/ hariBed Rest head elevated 30ºIVFD Plasmanat 10 gtt/iIVFD RL 20gtt/iIVFD Albumin 1 fls/ hariInj Ceftriaxone 2gr/ 12 jamInj Ranitidine 80 mg/8 jamInj Morfin 20mg+ Midazolam 30mg 3cc/jam (dalam 50cc NaCl 0,9%)Inj Perdipin 12cc /jamInj Vitamin C 1gr/24 jamInj Methylpredisolon 62,5 mg/ 8 jamInj Farmadol kalau perluaTab Nature E 1x1

Page 36: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

S Post- OP hari ke 12 (16/5/2013)O B1: Airway: Clear, terintubasi dengan T-piece 5l/I, RR:16x/i, SP:

Vesikuler, ST: (-) RR:20x/iB2: Akral H/M/K, TD:160/100mmHg, HR: 88x/i,regular, T/V B3: Sens: CM, pupil isokor, Ø: 3mm/3mm, RC: +/+B4: UOP (+), Vol:40cc/jam, warna: kuning jernihB5:Abdomen soepel, peristaltic (+) NB6: Fraktur (-), Edema (+) leher dan bahu

A Luka bakar 36% grade IIA-IIBP Diet: SV 1500kkal + 100gr protein + 10 butir telur putih/ hari

Bed Rest head elevated 30ºIVFD Plasmanat 10 gtt/iIVFD RL 20gtt/iInj Ceftriaxone 2gr/ 12 jamInj Ranitidine 80 mg/8 jamInj Morfin 20mg+ Midazolam 30mg 3cc/jam (dalam 50cc NaCl 0,9%)Inj Perdipin 12cc /jamInj Vitamin C 1gr/24 jamInj Methylpredisolon 62,5 mg/ 8 jamInj Farmadol kalau perluTab Bisoprolol 1x2,5 mgTab Nature E 1x1

Page 37: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

S Post- OP hari ke 13 (17/5/2013)O B1: Airway: Clear, terintubasi dengan T-piece 5l/I, RR:16x/i, SP: Vesikuler, ST: (-)

RR:20x/iB2: Akral H/M/K, TD:160/100mmHg, HR: 88x/i,regular, T/V B3: Sens: CM, pupil isokor, Ø: 3mm/3mm, RC: +/+B4: UOP (+), Vol:40cc/jam, warna: kuning jernihB5:Abdomen soepel, peristaltic (+) NB6: Fraktur (-), Edema (+) leher dan bahu

A Luka bakar 36% grade IIA-IIBP Diet: SV 1500kkal + 100gr protein + 10 butir telur putih/ hari

Bed Rest head elevated 30ºFisioterapiIVFD Plasmanat 10 gtt/iIVFD RL 20gtt/I 5/5 D5 20gtt/iInj Ceftriaxone 2gr/ 12 jamInj Ranitidine 80 mg/8 jamInj Perdipin 12cc /jamInj Vitamin C 1gr/24 jamInj Methylpredisolon 62,5 mg/ 8 jamTab Amlodipin 1x10mgTab Captopril 3x25 mgTab Bisoprolol 1 x 2,5Tab Nature E 1x1Cek KGD, Electrolit, AGDA, Darah Lengkap,

Page 38: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

S Post- OP hari ke 14 (18/5/2013)O B1: Airway: Clear, spontaneous breathing, SP: Vesikuler, ST: (-) RR:20x/i

B2: Akral H/M/K, TD:140/90mmHg, HR: 88x/i,regular, T/V B3: Sens: CM, pupil isokor, Ø: 3mm/3mm, RC: +/+B4: UOP (+), Vol:40cc/jam, warna: kuning jernihB5:Abdomen soepel, peristaltic (+) NB6: Fraktur (-), Edema (+) leher dan bahu

A Luka bakar 36% grade IIA-IIB + post debridementP Diet: SV 2000kkal + 80gr protein + 10 butir telur putih/ hari

Bed Rest head elevated 30ºIVFD Plasmanat 10 gtt/iIVFD RL 20gtt Inj Ceftriaxone 2gr/ 12 jamInj Ranitidine 80 mg/8 jamInj Perdipin 20mg + NaCl 0,9% 50 cc, 10gtt/iInj Vitamin C 1gr/24 jamInj Methylpredisolon 62,5 mg/ 8 jamTab Amlodipin 1x10mgTab Captopril 3x25 mgTab Bisoprolol 1 x 2,5mgTab Nature E 1x1Cek KGD, Electrolit, AGDA, Darah Lengkap, Tes Fungsi Ginjal, PCT

Page 39: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

S Post- OP hari ke 15 (19/5/2013)O B1: Airway: Clear, spontaneous breathing, SP: Vesikuler, ST: (-) RR:20x/i

B2: Akral H/M/K, TD:140/100mmHg, HR: 88x/i,regular, T/V B3: Sens: CM, pupil isokor, Ø: 3mm/3mm, RC: +/+B4: UOP (+), Vol:40cc/jam, warna: kuning jernihB5:Abdomen soepel, peristaltic (+) NB6: Fraktur (-), Edema (+) leher dan bahu

A Luka bakar 36% grade IIA-IIB + post debridementP Diet: SV 2000kkal + 80gr protein + 10 butir telur putih/ hari

Bed Rest head elevated 30ºIVFD Plasmanat 10 gtt/iIVFD RL 20gtt Inj Ceftriaxone 2gr/ 12 jamInj Ranitidine 80 mg/8 jamInj Perdipin 20mg + NaCl 0,9% 50 cc, 10gtt/iInj Vitamin C 1gr/24 jamInj Methylpredisolon 62,5 mg/ 8 jamTab Amlodipin 1x10mgTab Captopril 3x25 mgTab Bisoprolol 1 x 2,5mgTab Nature E 1x1 

Page 40: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

S Post- OP hari ke 16 (20/5/2013)O B1: Airway: Clear, spontaneous breathing, SP: Vesikuler, ST: (-) RR:22x/i

B2: Akral H/M/K, TD:140/90mmHg, HR: 88x/i,regular, T/V B3: Sens: CM, pupil isokor, Ø: 3mm/3mm, RC: +/+B4: UOP (+), Vol:40cc/jam, warna: kuning jernihB5:Abdomen soepel, peristaltic (+) NB6: Fraktur (-), Edema (+) leher dan bahu

A Luka bakar 36% grade IIA-IIB + post debridementP Diet: SV 2400kkal + 100gr protein + 10 butir telur putih/ hari

Bed Rest head elevated 30ºIVFD Plasmanat 10 gtt/iIVFD Ringer Fudin 20gtt/iInj Meropenem 1gr/8jam Inj Ceftriaxone 2gr/ 12 jamInj Ranitidine 80 mg/8 jamInj Vitamin C 1gr/24 jamInj Methylpredisolon 62,5 mg/ 8 jamInj morphine 10g + Midazolam 15mg 5cc/jamTab Amlodipin 1x10mgTab Captopril 3x25 mgTab Bisoprolol 1 x 2,5mgTab Nature E 1x1 

Page 41: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

S Post- OP hari ke 17 (21/5/2013)O B1: Airway: Clear, spontaneous breathing, SP: Vesikuler, ST: (-) RR:22x/i

B2: Akral H/M/K, TD:180/90mmHg, HR: 88x/i,regular, T/V B3: Sens: CM, pupil isokor, Ø: 3mm/3mm, RC: +/+B4: UOP (+), Vol:40cc/jam, warna: kuning jernihB5:Abdomen soepel, peristaltic (+) NB6: Fraktur (-), Edema (+) leher dan bahu

A Luka bakar 36% grade IIA-IIB + post debridementP Diet: SV 2400kkal + 800gr protein + 10 butir telur putih/ hari

Bed Rest head elevated 30ºIVFD Plasmanat 10 gtt/iIVFD Ringer Fudin 20gtt/iInj Meropenem 1gr/8jam Inj Ceftriaxone 2gr/ 12 jamInj Ranitidine 80 mg/8 jamInj Vitamin C 1gr/24 jamInj Methylpredisolon 62,5 mg/ 8 jamInj morphine 10g + Midazolam 15mg 5cc/jamTab Amlodipin 1x10mgTab Captopril 3x25 mgTab Bisoprolol 1 x 2,5mgTab Nature E 1x1Rencana debridement 22/5/2013 

Page 42: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

S Post- OP hari ke 18 (22/5/2013)O B1: Airway: Clear, spontaneous breathing, SP: Vesikuler, ST: (-) RR:22x/i

B2: Akral H/M/K, TD:130/90mmHg, HR: 88x/i,regular, T/V B3: Sens: CM, pupil isokor, Ø: 3mm/3mm, RC: +/+B4: UOP (+), Vol:40cc/jam, warna: kuning jernihB5:Abdomen soepel, peristaltic (+) NB6: Fraktur (-), Edema (+) leher dan bahu

A Luka bakar 36% grade IIA-IIB + post debridementP Diet: SV 2400kkal + 80gr protein + 10 butir telur putih/ hari

Bed Rest head elevated 30ºIVFD Plasmanat 10 gtt/iIVFD Ringer Fudin 20gtt/iInj Meropenem 1gr/8jam Inj Ceftriaxone 2gr/ 12 jamInj Ranitidine 80 mg/8 jamInj Ronem igr/ 8 jamInj Vitamin C 1gr/24 jamInj Methylpredisolon 62,5 mg/ 8 jamInj Farmadol kalau perluTab Amlodipin 1x10mgTab Captopril 3x25 mgTab Bisoprolol 1 x 2,5mgTab Nature E 1x1Cek Darah Lengkap, HST, KGD ad random, RFT, elektrolit, AGDA 

Page 43: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

S Post- OP hari ke 19 (23/5/2013)O B1: Airway: Clear, spontaneous breathing, SP: Vesikuler, ST: (-) RR:22x/i

B2: Akral H/M/K, TD:130/90mmHg, HR: 88x/i,regular, T/V B3: Sens: CM, pupil isokor, Ø: 3mm/3mm, RC: +/+B4: UOP (+), Vol:40cc/jam, warna: kuning jernihB5:Abdomen soepel, peristaltic (+) NB6: Fraktur (-), Edema (+) leher dan bahu

A Luka bakar 36% grade IIA-IIB + post debridementP Diet: SV 2400kkal + 80gr protein + 10 butir telur putih/ hari

Bed Rest head elevated 30ºIVFD Plasmanat 10 gtt/iIVFD Ringer Fudin 20gtt/iInj Meropenem 1gr/8jam Inj Ceftriaxone 2gr/ 12 jamInj Ranitidine 80 mg/8 jamInj Ronem igr/ 8 jamInj Vitamin C 1gr/24 jamInj Methylpredisolon 62,5 mg/ 8 jamInj Farmadol kalau perluTab Amlodipin 1x10mgTab Captopril 3x25 mgTab Bisoprolol 1 x 2,5mgTab Nature E 1x1Cek Darah Lengkap, HST, KGD ad random, RFT, elektrolit, AGDA 

Page 44: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

S Post- OP hari ke 20 (24/5/2013)O B1: Airway: Clear, spontaneous breathing, SP: Vesikuler, ST: (-) RR:22x/i

B2: Akral H/M/K, TD:130/90mmHg, HR: 88x/i,regular, T/V B3: Sens: CM, pupil isokor, Ø: 3mm/3mm, RC: +/+B4: UOP (+), Vol:40cc/jam, warna: kuning jernihB5:Abdomen soepel, peristaltic (+) NB6: Fraktur (-), Edema (+) leher dan bahu

A Luka bakar 36% grade IIA-IIB + post debridementP Diet: SV 2400kkal + 80gr protein + 10 butir telur putih/ hari

Bed Rest head elevated 30ºIVFD Plasmanat 10 gtt/iIVFD Ringer Fudin 20gtt/iInj Meropenem 1gr/8jam Inj Ceftriaxone 2gr/ 12 jamInj Ranitidine 80 mg/8 jamInj Vitamin C 1gr/24 jamInj Methylpredisolon 62,5 mg/ 8 jamInj Farmadol kalau perluTab Amlodipin 1x10mgTab Captopril 3x25 mgTab Bisoprolol 1 x 2,5mgTab Nature E 1x1Cek Darah Lengkap, HST, KGD ad random, RFT, elektrolit, AGDA 

Page 45: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

S Post- OP hari ke 21(25/5/2013)O B1: Airway: Clear, spontaneous breathing, SP: Vesikuler, ST: (-) RR:22x/i

B2: Akral H/M/K, TD:140/90mmHg, HR: 88x/i,regular, T/V B3: Sens: CM, pupil isokor, Ø: 3mm/3mm, RC: +/+B4: UOP (+), Vol:40cc/jam, warna: kuning jernihB5:Abdomen soepel, peristaltic (+) NB6: Fraktur (-), Edema (+) leher dan bahu

A Luka bakar 36% grade IIA-IIB + post debridementP Diet: SV 2400kkal + 80gr protein + 10 butir telur putih/ hari

Bed Rest head elevated 30ºIVFD Plasmanat 10 gtt/iIVFD Ringer Fudin 20gtt/iInj Meropenem 1gr/8jam Inj Ceftriaxone 2gr/ 12 jamInj Ranitidine 80 mg/8 jamInj Vitamin C 1gr/24 jamInj Methylpredisolon 62,5 mg/ 8 jamInj Farmadol kalau perluTab Amlodipin 1x10mgTab Captopril 3x25 mgTab Bisoprolol 1 x 2,5mgTab Nature E 1x1Cek Darah Lengkap, HST, KGD ad random, RFT, elektrolit, AGDA 

Page 46: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Teori Kasus

Primary Survey pada Luka Bakar berdasarkan ATLS:Airway Tindakan pemasangan jalan napas defenitif meskipun edema laring belum terjadi.

• Permeriksaan menilai jalan napas telah dilakukan di IGD pada Primary Survey,

• look, listen dan feel. • intubasi tetap

dilakukan karena ada risiko terjadinya edema laring.

Page 47: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Teori Kasus

Breathing Diberikan oksigen konsentrasi tinggi dengan sungkup nonrebreathing.

Sebelum diintubasi, pasien dipasang sungkup non-rebreathing.

Page 48: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Teori Kasus

Pemantauan urine output 0,5-1 mL perkilogram berat badan diperlukan untuk menilai respon resusitasi cairan.

Kateter terpasang di IGD.

Page 49: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Teori Kasus

Resusitasi cairan menurut

Parkland

Jumlah cairan diperlukan

dalam 24 jam : 4 x BB (kg) x

Persentasi luka bakar (%)

½ = 8 jam pertama

½= 16 jam pertama

Digunakan formula Parkland untuk

menentukan kebutuhan cairan

resusitasi.

BB pasien= 70kg

Persentasi = 36%

= 4 x 35% x 36% = 10080 cc/ 24

jam, jadi

- IVFD RL 5000 cc/ 8 jam pertama

5000 cc/ 16 jam kedua

Page 50: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Teori Kasus

Pada luka bakar, tanda yang ditemukan adalah kenaikan hematokrit, leukosit meningkat, penurunan trombosit

Hematokrit : 47,50% ( Menaik)Leukosit: 23071 mm3

(Menaik)

Page 51: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Teori Kasus

PaO2 yang rendah mencurigakan adanya trauma inhalasi. PaO2 biasanya normal pada fase awal, tetapi dapat meningkat pada fase lanjut.

Pada pasien ini masih normal.

Page 52: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Teori Kasus

SIRS penyebab utama tingginya angka mortalitas pada pasien luka bakar . SIRS: bila dijumpai 2 atau lebih manifestasi berikut selama beberapa hari, yaitu:3,4

• Hipertermia atau hipotermia

• Takikardi• Takipneu • Leukositosis atau

leukopeni

Pada pasien ini, dijumpaiDijumpai takipneuDijumpai takikardialeukosit : 23710 mm3

Page 53: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Teori Kasus

Komplikasia. Setiap luka bakar dapat terinfeksi sehingga menyebabkan cacat lebih lanjut atau kematian.b. Lambatnya aliran darah dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah sehingga timbul cerebrovascular accident, infark miokardium, atau emboli paru.c. Kerusakan pam akibat inhalasi asap atau pembentukan embolus. Dapat terjadi kongesti paru akibat gagal jantung kiri atua infark miokardium, serta sindrom distress pernafasan pada orang dewasa.

-Pada pasien ini tidak dijumpai cacat lebih lanjut atau kematian.-Cerebrovascular accident, infark miokardium atau emboli paru tidak dijumpai.-Tidak dijumpai kongesti paru.

Page 54: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Teori Kasus

Komplikasid. Gangguan elektrolit dapat menyebabkan disaritmia jantung.e. Syok luka bakar dapaat secara irreversibel merusak ginjal sehingga timbul gagal ginjal dalam 1 atau 2 minggu pertama setelah luka bakar. Dapat terjadi gagal gnjal akibat hipoksia ginjal atau rabdomiolisis (obstruksi mioglobin pada tubulus ginjal akibat nekrosis otot yang luas).

-Tiada disaritmia jantung.-Tidak dijumpai gagal ginjal.

Page 55: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx
Page 56: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

TERIMA KASIH

Page 57: LAPORAN KASUS - LUKA BAKAR.pptx

Ada Pertanyaan?