yang khusus aspek medikolegal dalam kasus luka tembak

Upload: neneng-wulandari

Post on 02-Jun-2018

554 views

Category:

Documents


42 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    1/22

    ASPEK MEDIKOLEGAL DALAM KASUS LUKA TEMBAK

    PEMERIKSAAN MEDIKOLEGAL LUKA TEMBAK1

    Pemeriksaan Khusus Pada Luka Tembak

    Pada beberapa keadaan, pemeriksaan terhadap luka tembak masuk sering

    dipersulit oleh adanya pengotoran oleh darah, sehingga pemeriksaan tidak dapat

    dilakukan dengan baik, akibat penafsiran atau kesimpulan mungkin sekali tidak

    tepat. Untuk menghadapi penyulit pada pemeriksaan tersebut dapat dilakukan

    prosedur sebagai berikut:

    Luka tembak dibersihkan dengan hidrogen perokside (3% by volume)

    Setelah 2-3 menit luka tersebut dicuci dengan air, untuk membersihkan

    busa yang terjadi dan membersihkan darah,

    Dengan pemberian hidrogen perokside tadi, luka tembak akan bersih, dan

    tampak jelas, sehingga diskripsi dari luka dapat dilakukan dengan akurat.

    Selain secara makroskopik, yaitu dengan perangai yang karakteristik pada lukatembak masuk, tidak jarang diperlukan pemeriksaan khusus untuk menentukan

    secara pasti bahwa luka tersebut luka tembak masuk; ini disebabkan oleh karena

    tidak selamanya luka tembak masuk memperlihatkan ciri-ciri yang jelas. Adapun

    pemeriksaan khusus yang dimaksud adalah: pemeriksaan mikroskopik,

    pemeriksaan kimiawi, dan pemeriksaan radiologik.

    1. Pemeriksaan Mikroskopik

    Perubahan yang tampak diakibatkan oleh dua faktor, yaitu; trauma

    mekanis dan termis, luka tembak tempel dan luka tembak jarak dekat;

    a. Kompresi ephitel,di sekitar luka tampak epithel yang normal dan yang

    mengalami kompresi,elongasi,dan menjadi pipihnya sel-sel epidermal

    serta elongasi dari inti sel

    1Pounder D.J.Department of Forensic Medicine, University of Dundee, Lecture

    Note, Gunshot Wounds. [online

    http://www.dundee.ac.uk/forensicmedicine/notes/gunshot.pdf)

    http://www.dundee.ac.uk/forensicmedicine/notes/gunshot.pdfhttp://www.dundee.ac.uk/forensicmedicine/notes/gunshot.pdfhttp://www.dundee.ac.uk/forensicmedicine/notes/gunshot.pdf
  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    2/22

    b. Distorsi dari sel epidermis di tepi luka yang dapat bercampur dengan butir-

    butir mesiu.

    c. Epitel mengalami nekrose koagulatif,epitel sembab,vakuolisasi sel-sel

    basal,

    d.

    Akibat panas, jaringan kolagen menyatu dengan pewarnaan HE, akan

    lebih banyak mengambil warna biru (basofilik staining)

    e. Tampak perdarahan yang masih baru dalam epidermis (kelainan ini paling

    dominan), dan adanyabutir-butir mesiu

    f. Sel-sel pada dermis intinya mengkerut, vakuolisasi dan pignotik

    g. Butir-butir mesiu tampak sebagai benda tidak beraturan, berwarna hitam

    atau hitam kecoklatan

    h. Pada luka tembak tempel hard contact permukaan kulit sekitar luka tidak

    terdapat butir-butir mesiu atau hanya sedikit sekali, butir-butir mesiu akan

    tampak banyak dilapisan bawahnya, khususnya disepanjang tepi saluran

    luka

    i. Pada luka tembak tempel soft contact butir-butir mesiu terdapat pada

    kulit dan jaringan dibawah kulit.

    j. Pada luka tembak jarak dekat, butir-butir mesiu terutama terdapat pada

    permukaan kulit, hanya sedikit yang ada pada lapisan-lapisan kulit

    2. Pemeriksaan Kimiawi

    a. Pada black gun powder dapat ditemukan kalium, karbon, nitrit,

    nitrat, sulfis, sulfat, karbonat, tiosianat dan tiosulfat.

    b.

    Pada smokeles gun powder dapat ditemukan nitrit dan selulosa

    nitrat. Pada senjata api yang modern, unsur kimia yang dapat

    ditemukan ialah timah, barium, antimon, dan merkuri. Unsur unsur

    kimia yang berasal dari laras senjata dan dari peluru sendiri dapat di

    temukan ialah timah, antimon, nikel, tembaga, bismut perak dan

    thalium Pemeriksaan atas unsur-unsur tersebut dapat dilakukan

    terhadap pakaian, didalam atau di sekitar luka, Pada pelaku

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    3/22

    penembakan, unsur-unsur tersebut dapat dideteksi pada tangan yang

    menggenggam senjata.

    3. Pemeriksaan dengan Sinar X2

    Pemeriksaan secara radiologik dengan sinar X ini pada umumnya

    untuk memudahkan dalam mengetahui letak peluru dalam tubuh korban,

    demikian pula bila ada partikel-partikel yang tertinggal. Pada tanden bullet

    injury dapat ditemukan dua peluru walaupun luka tembak masuknya hanya

    satu. Bila pada tubuh korban tampak banyak pellet tersebar, maka dapatdipastikan bahwa korban ditembak dengan senjata jenis shoot gun ,yang

    tidak beralur, dimana dalam satu peluru terdiri dari berpuluh pellet. Bila pada

    tubuh korban tampak satu peluru, maka korban ditembak oleh senjata jenis

    rifled. Pada keadaan dimana tubuh korban telah membusuk lanjut atau telah

    rusak sedemikian rupa, sehingga pemeriksaan sulit, maka dengan

    pemeriksaan radiologi ini akan dengan mudah menentukan kasusnya, yaitu

    dengan ditemukannya anak peluru pada foto rongent. Luka tembak masuk

    dilukis dalam keadaan asli atau dibuat foto. Pada luka tembak jarak dekat

    dibuat percobaan parafin, yang kegunaannya untuk menentukan sisa mesiu

    pada tangan penembak atau sisa-sisa mesiu sekitar luka tembak untuk jarak

    dekat.

    2Idries, A.M.Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik.Edisi Pertama. Jakarta :Binarupa Aksara. 1997.Hal. 131-67

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    4/22

    Identifikasi Senjata Api3

    a.

    Luka Tembak Oleh Senjata Api Yang Tidak Beralur

    Luka tembak masuk yang disebabkan oleh senjata api yang tidak mempunyai

    alur (entrance shootgun wounds) mempunyai ciri yang berbeda bila

    dibandingkan dengan luka tembak yang berasal dari senjata yang beralur.

    Komponen yang memberikan ciri luka tembak masuk, ialah;

    Mesiu

    Api

    Asap

    Gas

    Pellet,dan

    Sumbat anak peluru(wad)

    Kaliber senjata, ukuran dan jumlah pellet serta derajat penyempitan laras

    merupakan faktor faktor yang menentukan sifat luka tembak, jarak tembak

    tembak tentunya turut berpengaruh pula, jarak tembak menentukan jenis luka

    yang terjadi.

    1.

    Luka tembak tempel:

    Jika moncong senjata tegak lurus dengan kulit, luka biasanya berbentuk

    bundar, bila membentuk sudut akan berbentuk oval. Tepi luka biasanya rata,

    jarang compang-camping, dengan memar serta berwarna hitam karena butir-butir

    mesiu. Tepi luka dapat hangus.

    Oleh karena senjata (peluru) meledak di dalam tubuh, maka jaringan di

    bawah kulit serta jaringan yang lebih dalam akan mengalami kerusakan yang

    3Pounder D.J.Department of Forensic Medicine, University of Dundee, Lecture

    Note, Gunshot Wounds. [online

    http://www.dundee.ac.uk/forensicmedicine/notes/gunshot.pdf)diakses tanggal 15

    Desember 2014

    http://www.dundee.ac.uk/forensicmedicine/notes/gunshot.pdfhttp://www.dundee.ac.uk/forensicmedicine/notes/gunshot.pdfhttp://www.dundee.ac.uk/forensicmedicine/notes/gunshot.pdf
  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    5/22

    hebat, Adanya gas yang masuk menyebabkan darah serta jaringan sepanjang

    saluran luka mengandung gas CO.

    Jejas laras dapat satu atau dua buah tergantung jenis senjata yang dipakai.

    Bentuk jejas dapat bagus, lengkap sesuai dengan bentuk moncong senjata, dapat

    pula hanya sebagian, tergantung sifat atau derajat menempelnya senjata tersebut

    pada tubuh. Pada luk tembak tempel atau luka tembak jarak dekat, maka peluru

    (pellet), akan masuk ke dalam tubuh dalam satu kesatuan (en masse),

    Dalam tubuh, masing-masing pellet akan saling berbenturan sehingga

    terjadi dispersi atau penyebaran pellet ke seluruh tubuh, fenomena ini dikenal

    dengan namabilliard ball richochet effect.

    2.

    Luka tembak jarak dekat:

    Pengertian jarak dekat bila jarak antara moncong senjata tubuh korban

    sekitar 50 cm (24 inci). Sampai jarak 15 cm, bentuk luka bundar atau oval; tepi

    luka rata atau sedikit tidak teratur, Luka bakar, jelaga dan butir-butir mesiu dapat

    ditemukan, Daerah yang berwarna akibat mesiu dan jelaga akan lebih meluassesuai dengan bertambah jauhnya jarak antara korban dengan moncong senjata.

    Jelaga masih dapat dilihat sampai jarak sekitar 37 1/2 cm (15 inci), tato akan

    dapat ditemukan sampai jarak sekitar 50 cm. Gas CO mungkin masih dapat

    dideteksi.

    3. Luka tembak jarak jauh:

    Luka tembak jarak jauh adalah luka tembak dimana jarak tembak di mana

    jarak antara moncong senjata dengan korban diatas 50 cm, atau diluar jarak

    tempuh atau jangkauan butir-butir mesiu. Dalam jarak 60-90 cm , lubang luka

    bundar, dengan bertambahnya jarak (semakin menjauh ), maka pellet akan

    menyebar dan menimbulkan lubang-lubang luka disekitar lubang yang besar, Pada

    jarak 90-270cm, akan tampak lubang yang besar dengan tepi tidak rata yang

    disebabkan oleh pellet-pellet (cookie cutter etching).Pada jarak yang lebih jauh,

    akan tampak lubang luka utama yang di kelilingi oleh lubang kecil-kecil akibat

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    6/22

    pellet, Dari sumbat penyebaran pellet-pellet tersebut bisa diperkirakan jarak

    tembaknya, tentunya setelah dilakukkan tembakan percobaan.

    4. Luka akibat sumbat anak peluru:

    Pada shoot gun, selain terjadi luka akibat pellet, dapat pula terjadi luka

    yang disebabkan oleh sumbat anak peluru (wad), yang mengenai tubuh, Sumbat

    tersebut ringan, sehingga tidak dapat mengadakan penetrasi ke dalam tubuh

    korban, Luka yang ditimbulkan akibat sumbat, biasanya berbentuk luka lecet yang

    seringkali berbentuk sirkuler.

    b. Luka Tembak Oleh Senjata Api Dengan Peredam Suara8

    Fungsi Alat Peredam Suara Seperti diketahui suara atau kebisingan yang

    terjadi sewaktu senjata api yang ditembakkan, sebenarnya merupakan kumulasi

    dari berbagai faktor, yaitu: jatuhnya pelatuk (hammer or firing pin) , letusan

    primer (the primer pop) dan ditambah dengan shock waves,gelombang

    pendahuluan (precursor wace), letusan peluru dan gelombang yang

    mendorong.Oleh karena besarnya suara atau kebisingan yang dihasilkan oleh

    gelombang yang mendorong (propellant wave), langsung tergantung dari

    kecepatan/velositas dan kemampuan untuk ekspansi; maka alat peredam didesain

    sedemikian rupa agar dapat mengurangi suara atau kebisingan yang terjadi yaitu

    dengan cara mengurangi kecepatan dari gas sebelum meninggalkan senjata,

    mengontrol ekspansi gas dan mendinginkannya, dengan demikian akan

    mengurangi volume dan tekanan serta kecepatannya.

    Pada umumnya alat peredam suara didesain dalam 3 bentuk dasar, yaitu:

    a.

    an expansion chamber dari kaliber lebih besar dari senjata (agar gas

    tidak dapat keluar dari persambungan),

    b. Interposisi satu atau lebih centrally perforated baffles pada sudut yang

    sesuai dengan arah keluarnya gas (gas akan menyimpang kelateral dan

    memperluas permukaan yang membantu mendinginkan gas), dan

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    7/22

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    8/22

    Keterangan :

    KE adalah energi kinetik dalam satuan foot-pounds

    m adalah massa anak peluru (pounds)

    v adalah kecepatan (feet)

    g adalah gaya gravitasi

    Area yang tidak terluka pada kasus luka tembak

    Ada 4 situasi yang akan diterangkan pada bab ini, yaitu mengenai

    peluru yang berhubungan dengan efek yang terlihat pada tubuh yang

    berupa kelainan abnormal. Situasi tersebut adalah:

    1. Percikan darah (dan kadang-kadang jaringan) pada kedua tangan. Kondisi

    ini sering ditemukan pada korban bunuh diri. Percikan darah atau jaringan

    pada tangan terjadi ketika kontak antara senjata api dengan tangan yang

    memegang pelatuk senjata. Selian itu juga sering ditemukan percikan

    jaringan otak. Pada korban penyerangan atau pembunuhan, pada tanganpenyerang sering ditemukan percikan darah/jaringan korban, namun

    seringkali penyerang sudah membersihkan percikan tersebut.

    2. Darah mungkin bisa turun ke bagian kaki atau bagian bawah yang lain dari

    korban.

    3. Residu (sisa) dari senjata api yang terdapat pada daerah luka bisa

    menggambarkan posisi dan waktu korban itu ditembak. Percikan api atau

    bubuk mesiu yang keluar dari lubang yang berbentuk silinder senjata bisa

    menggambarkan posisi tembakan dan jenis senjata yang digunakan.

    Percikan bubuk mesiu ini membentuk sebuah tatto pada luka korban.

    4.

    Terdapat tanda pada telapak tangan yang memegang senjata api berupa

    jelaga dan bubuk mesiu korban bunuh diri.

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    9/22

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    10/22

    digunakan oleh pemeriksa medikolegal untuk menemukan jenis senjata api yang

    digunakan.

    Residu tersebut kadang terlihat dengan mata telanjang dan digambarkan

    sebagai sebuah kelim tatto pada bagian tubuh korban. Sebagai tambahan, bubuk

    mesiu peluru dan fragmennya bisa terlihat pada bagian atas kulit atau bagian

    bawah kulit dan bisa juga tidak teridentifikasi. Studi mengenai residu ini adalah

    baru awal, tidak pernah ada pertanyaan yang menganalisa detail mengenai

    keberadaan residu pada luka tembak dalam atau luka tembak luar pada bagian

    tubuh korban yang telah mengalami pembusukan.

    d. Residu Senjata Api pada Tangan Tersangka

    Petugas hukum biasanya menginginkan untuk mengecek tangan tersangka

    pada kasus pembunuhan dengan luka tembak senjata api. Sedangkan ahli patologi

    forensik mengecek tangan korban bunuh diri untuk mendapatkan bukti tambahan

    bahwa memang kematian disebabkan oleh korban sendiri. Ahli patologi forensik

    juga mendemonstrasikan hubungan residu yang tertinggal dengan korban melalui

    bahasa tubuh (gesture) korban yang bertahan atau terdapat perlawanan korban

    terhadap kontrol senjata api.

    e. Residu Senjata Api

    Residu pada tangan mungkin bisa terlihat, pada kasus ini keberadaan

    residu harus dideskripsikan dan diobservasi, dan mungkin harus difoto dan

    didokumentasikan. Pada kebanyakan kasus, residu tidak dapat terlihat dengan

    mata telanjang. Ada teknik-teknik tertentu untuk melihat adanya residu. Teknik

    pertama yang diperkenalkan sekitar tahun 1930an adalah teknik parafin. Teknik

    ini mendemonstrasikan nitrat dengan menggunakan parafin untuk mengumpulkan

    partikel. Nitrat mampu mengoksidasi substansi dari bubuk mesiu dengan jumlah

    yang besar. Adanya partikel tersebut akan menyebabkan efek warna setelah

    diberikan parafin. Tetapi teknik nitrat dengan menggunakan parafin ini hanya

    bagus pada teori. Teknik ini tidak sensitif dan susah untuk dilakukan (tidak

    praktis).

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    11/22

    Dengan alasan yang tidak jelas, beberapa petugas hukum masih

    melakukan tes parafin ini, dan laboratorium kriminal di AS juga masih

    menggunakan prosedur ini. Pada tahun 1960an, dikembangkan teknik aktivasi

    neutron yang lebih digunakan dan akurat. Bahan yang diambil dari tangan dengan

    menggunakan parafin atau larutan asam. Kemudian dilihat dengan sinar radiasi

    emisi neutron. Radioaktif sekunder akan memisahkan partikel-partikel residu

    dengan teliti dan akurat. Teknik ini sangat sensitif dengan membutuhkan sedikit

    residu. Meskipun demikian hanya beberapa laboratorium di AS dapat

    mengerjakannya karena biaya yang mahal.

    Absorbsi percikan nyala api dari senjata api yang berupa partikel atom

    merupakan salah satu cara untuk mendeteksi residu primer. Teknik ini dilakukan

    menggunakan temperatur yang sangat tinggi untuk menguapkan partikel metalik

    dari primer residu kemudian dinilai dengan spektrofotometri. Teknik ini sangat

    cepat, sensitif, dan ekonomis. Teknik yang lain adalah skanning dengan

    mikroskop elektron sebagai alat sentral analisis residu primer yang dikembangkan

    oleh aerospace corporation. Semua prosedur yang telah diterangkan diatas akanberguna apabila pada tangan korban atau suspek dijaga dan dilindungi dengan

    cepat supaya residu tidak hilang atau terkontaminasi. Hal ini dapat dilakukan

    dengan menggunakan kertas, bukan plastik untuk menutupi bagian tangan

    sebelum mendapat manipulasi atau perubahan posisi. Pada suspek hidup, tidak

    dibenarkan bagi mereka untuk mencuci tangan, memasukkan tangan ke dalam

    saku, atau menyentuh apapun.

    Residu senjata api pada korban yang dihubungkan dengan pintu masuk

    luka. Residu yang terlihat, seperti ya ng telah diterangkan diatas, dapat berupa

    jelaga, minyak pelumas peluru, kelim tatto, bubuk mesiu, atau terkadang berupa

    jelaga yang berasal dari celah silinder dari pistol. Residu yang tidak terlihat bisa

    berupa material primer dan partikel metal yang telah menguap yang berasal dari

    peluru, jaket, atau selongsong peluru. Pada umumnya, residu yang dapat dilihat

    akan berdekatan dengan masuknya luka (pintu masuk luka). Tepi luka yang rusak

    bisa tertutup oleh residu dari senjata api apabila tembakan yang dilakukan pada

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    12/22

    jarak dekat. Pada luka akibat tembakan, residu tidak terlihat secara eksternal,

    kecuali tepi luka yang rusak itu berwarna kehitaman, hal itu terjadi karena deposit

    residu peluru pada jaringan.

    Deteksi yang terbaik adalah dengan mengambil bagian sekeliling kulit

    yang rusak akibat tembakan, dan termasuk lapisan subkutan dan mungkin jaringan

    yang lebih dalam lagi untuk menemukan bubuk mesiu. Hal ini sangat baik

    dilakukan dengan mikroskop dan dilakukan pada ruang otopsi. Prosedur ini juga

    dilakukan untuk membedakan luka tembak dalam dan luka tembak luar pada

    tubuh yang sudah membusuk atau berubah karena dibakar, temabakan yang

    dilakukan dalam jarak dekat atau jarak jauh, dan luka oleh kaliber 22.

    Residu yang terlihat kadang bisa terlihat dengan pemeriksaan histologis.

    Teknik ini digunakan untuk mencari adanya bubuk mesiu. Kemudian setelah itu

    bisa dilakukan pemeriksaan nitrat atau nitrit. Menurut pengalaman penulis, sejauh

    ini teknik ini lebih bermanfaat dibandingkan pemeriksaan dengan mikroskop saja

    pada jaringan yang masih baru (fresh). Pada saat pencarian residu yang tidak

    terlihat disekeliling tepi luka tembak, pengambilan jaringan dan pemeriksaan

    dengan energi dispersi dari alat-alat X-ray akan sangat menguntungkan. Dengan

    teknik ini komponen primer dan jumlah yang sangat kecil dari deposit metal yang

    tersisa dari peluru, jaket maupun selongsongnya bisa dideteksi semikuantitatif.

    Residu dari senjata api bisa berupa gas karbonmonoksida. Gas ini diproduksi

    akibat proses pembakaran bubuk mesiu. Ketika senjata kontak dengan kulit,

    karbonmonoksida akan dideposit dibawah lapisan kulit dan terdifusi pada

    jaringan. Gas karbonmonoksida akan bergabung dengan hemoglobin darah dan

    mioglobin otot dan membentuk karboksihemoglobin dan karboksimioglobin.

    f. Deskripsi luka senjata api

    Kepentingan medikolegal deskripsi yang adekuat dari luka senjata api

    bergantung pada besarnya potensi seorang korban meninggal. Jika korban masih

    hidup, deskripsi singkat dan tidak terlalu detail. Dokter mempunyai tenggung

    jawab yang utama untuk memberikan penatalaksanaan gawat darurat.

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    13/22

    Membersihkan luka, membuka dan mengeksplorasi, debridement dan

    menutupnya, kemudian membalut adalah bagian penting dari merawat pasien bagi

    dokter. Penggambaran luka secara detail akan dilakukan nanti., setelah semua

    kondisi gawat darurat dapat disingkirkan. Oleh karena singkatnya waktu yang

    dimiliki untuk mempelajari medikolegal, seringkali dokter merasa tidak

    mempunyai kewajiban untuk mendeskripskan luka secara detail. Deskripsi luka

    yang minimal untuk pasien hidup terdiri dari:

    1. Lokasi luka

    2.

    Ukuran dan bentuk defek

    3. Lingkaran abrasi

    4. Lipatan kulit yang utuh dan robek

    5. Bubuk hitam sisa tembakan, jika ada

    6. Tato, jika ada

    7. Bagian yang ditembus/dilewati

    8. Titik hitam atau tanda penyembuhan akibat bedah pengeluaran

    benda asing dan susunannyaPenatalaksanaan luka, termasuk debridement, penjahitan, pengguntingan

    rambut, pembalutan, drainase, dan operasi perluasan luka. Pada korban mati, tidak

    ada tuntutan dalam mengatasi gawat darurat. Meskipun demikian, tubuhnya dapat

    saja sudah mengalami perubahan akibat penanganan gawat darurat atau pihak

    lain. Sebagai tambahan, tubuh bisa berubah akibat perlakuan orang-orang yang

    mempersiapkan tubuhnya untuk dikirimkan kepada pihak yang bertanggung

    jawab untuk menerimanya. Di lain pihak tubuh mungkin sudah dibersihkan,

    bahkan sudah disiapkan untuk penguburan, luka sudah ditutup dengan lilin atau

    material lain. Penting untuk mengetahui siapa dan apa yang telah dikerjakannya

    terhadap tubuh korban, untuk mengetahui gambaran luka sebenarnya.

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    14/22

    Hal-hal yang penting dalam deskripsi luka tembak :

    1)

    Lokasi

    a. Jarak dari puncak kepala atau telapak kaki serta ke kanan dan kiri garis

    pertengahan tubuh

    b.

    Lokasi secara umum terhadap bagian tubuh

    2) Deskripsi luka luar

    a. ukuran dan bentuk

    b. lingkaran abrasi, tebal dan pusatnya

    c. luka bakar

    d. lipatan kulit, utuh atau tidak

    e. tekanan ujung senjata

    3) Residu tembakan yang terlihat

    a. grains powder

    a. deposit bubuk hitam, termasuk korona

    b. tattoo

    c. metal stippling

    4)

    Perubahan

    a. oleh tenaga medis

    b. oleh bagian pemakaman

    5) Track

    a. penetrasi organ

    b. arah depan ke belakang (belakang ke depan)

    - kanan ke kiri(kiri ke kanan)

    - atas ke bawah

    c. kerusakan sekunder

    - perdarahan

    - daerah sekitar luka

    d. kerusakan organ individu

    6) Penyembuhan luka tembakan

    a. titik penyembuhan

    b. tipe misil

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    15/22

    c. tanda identifikasi

    d. susunan

    7) Luka keluar

    a. lokasi

    b. karakteristik

    8) Penyembuhan fragmen luka tembak

    9) Pengambilan jaringan untuk menguji residu

    Deskripsi medikolegal harus lebih detail dan harus mencakup juga

    perubahan yang terjadi oleh orang lain maupun karena reaksi penyembuhan.

    Fasilitas Otopsi untuk korban luka tembak

    Fasilitas merupakaN bagian penting dalam melakukan pemeriksaan yang

    adekuat bagi korban luka tembak. Fasilitas yang perlu dievaluasi adalah tempat,

    tenaga kerja dan peralatan.

    a. Tempat

    Tempat untuk otopsi bagi otopsi medikolegal dapat disediakan oleh bagian

    peradilan, atau oleh ahli patologi. Lokasi yang paling ideal adalah fasilitas

    otopsi patologi forensik. Ini memungkinkan pemeriksaan dapat dilakukan

    dengan cepat dan tanpa mengeluarkan banyak tenaga. Masalah lain yang perlu

    dipikirkan adalah tempat penyimpanan tubuh yang baik untuk mencegah

    perubahan yang berkaitan dengan pembusukan. Penyimpanan yang baik

    adalah suhu dingin 2-6 C, dan aman dari tangan-tangan jahil. Juga

    diperlukan adanya cahaya yang cukup untuk pemeriksaan dan fotografi.

    b. Tenaga kerja

    Ahli patologi tidak mungkin bekerja seorang diri. Asisten yang dapat

    membantu otopsi agar mendapatkan hasil yang adekuat adalah orang-orang

    dari bagian patologi, residen patologi, teknolog medis, perawat dan orang

    dari petugas ruang patologi.

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    16/22

    c. Peralatan

    Pemeriksan X-Ray harus tersedia. Hal ini dapat melancarkan pemeriksaan

    otopsi.

    Konsep-konsep yang salah dalam investigasi tembakan senjata

    2.

    Luka tembak masuk selalu lebih kecil daripada luka tembak keluar

    3. Ketika luka tembak masuk lebih tinggi dibanding luka tembak keluar,

    arah serangan dari bawah ke atas

    4.

    Peluru selalu berjalan dalam garis lurus di dalam tubuh, mulai dari

    tempat masuk sampai keluar dari tubuh, atau bila tertinggal di dalam

    tubuh

    5.

    Ketika peluru diketahui dari luka terbuka senjata api, berefek sangat

    panas sehingga membakar kulit

    6. Peluru tembakan dari senjata yang beralur(spiral), mengalami perputaran

    dengan kecepatan yang sangat tinggi, menuntun jalannya pada dan

    melalui target. Gerakan berputar atau mengebor menghasilkan lingkaran

    abrasi pada luka tembak masuk

    7.

    Peluru yang dihasilkan senjata atau revolver dengan setengah jaket atau

    peluru berlubang membuat hamburger pada organ daerah dada dan

    abdomen

    8. Beberapa individu meninggal karena komplikasi akibat perlakuan saat

    membersihkan luka

    9. Individu yang dominan tangan kanan membunuh diri dengan memegang

    senjata dengan tangan kanan dengan luka terbuka pada kontak dengan

    atau dekat dengan pelipis kanan

    10.Adalah mungkin untuk memperkirakan berapa lama korban hidup

    setelah cedera fatal dari pemeriksaan luka

    11.Otopsi pada korban luka tembak merupakan prosedur yang sederhana.

    Yang penting adalah menemukan luka masuk dan luka keluar, lokasi

    peluru, dan jaringan serta organ yang terluka.

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    17/22

    Pada setiap kasus kematian dengan luka tembak, selalu harus dipikirkan

    kemungkinan konteks peristiwa yang melatarbelakanginya, yaitu bunuh diri,

    kecelakaan atau pembunuhan.13

    Aspek Medikolegal Luka Tembak Bunuh diri

    Jarak tembak menentukan jenis luka yang terjadi. Pada umumnya luka

    tembak tempel atau kontak adalah merupakan perbuatan bunuh diri. Dalam bunuh

    diri, target yang disukai adalah sesuai urutan yaitu kepala, dada dan perut. Jika

    didapatkan jarak tembak yang lebih besar dari panjang lengan korban, maka kasus

    tersebut bukan kasus bunuh diri.16

    Handgun merupakan senjata yang lebih banyak digunakan dalam kasus

    bunuh diri dibanding rifleataupun shotgun. Kebanyakan luka tembak bunuh diri

    adalah luka tembak dari jarak tempel, tetapi ada juga yang dari jarak sedang

    seperti pada luka tembak yang diautopsi oleh Bexar Country Medical Examiners

    Office, terlihat anak peluru yang masuk ke permukaan dorsal lidah menuju kolum

    vertebra memotong sumsum tulang. Tidak ditemukan adanya jelaga, tato mesiu

    atau mesiu pada wajah, dalam mulut atau pada laring posterior, tetapi tato mesiu

    terdapat pada pergelangan tangan.12

    Pada kematian akibat senjata api, seseorang akan mencoba untuk membuat

    bunuh diri tampak seperti sebuah kecelakaan yaitu dengan gun cleaning accident

    dan hunting accident.Padagun cleaning accident, seseorang yang ditemukan mati

    dan terdapat luka tembak dengan peralatan pembersih pistol yang terletak rapi di

    sebelah orang tersebut. Seseorang tidak meletakkan pistolnya berlawanan dengan

    kepala atau dada dan menarik picu jika mencoba untuk membersihkan senjatanya.

    Pada hunting accident, seseorang pergi berburu dan selanjutnya ditemukan dalam

    keadaan mati dengan adanya luka tembak.16

    Ciri-ciri bunuh diri dengan menggunakan senjata adalah sebagai berikut:16

    1. Biasanya menggunakan pistol atau revolver

    Jika menggunakan senjata laras panjang, biasanya cara menarik picu

    adalah dengan menggunakan alat bantu (batang kayu atau tali) atau dengan

    menggunakan jari kaki.

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    18/22

    2. Senjata tergeletak di dekatnya atau kadang-kadang masih dalam keadaan

    digenggam. Apabila ditemukan di tempat yang agak jauh, selalu harus

    dipikirkan kemungkinannya dapat melangkah sejauh itu dengan

    memperhitungkan organ yang terkena.

    3.

    Sering terapat cadaveric spasmdengan senjata masih tetap dalam keadaan

    tergenggam erat. Cadaveric spasmeini terjadinya amat erat hubungannya

    dengan emosi hingga tidak dapat dibuat secara artifisial, misalnya untuk

    menutupi kasus pembunuhan agar terlihat seperti kasus bunuh diri.

    4. Sasarannya di daerah tertentu yang memamtikan.

    Jika menggunakan pistol atau revolver, daerah yang dipilih biasanya

    pelipis kanan (untuk right handed), pelipis kiri (untuk left handed), dahi,

    langit-langit mulut,atau bawah mulut.

    5. Jarak tembak tempel paling sering, sedangkan jarak tembak sangat dekat

    jarang sekali.

    Untuk lebih memastikannya, perlu dilakukan pemeriksaan pada tangan

    yang digunakan untuk menembak. Pemeriksaan ini didasarkan pada asumsi bahwa

    sudah menembak, pasti ada residu dari mesiu yang menempel. Tes tradisional

    yang amat terkenal adalah tes parafin (tes Gonzales), yang menggunakan parafin

    cair untuk mengambil residu dari tangan dan kemudian menambahkannya dengan

    diphenylamine.13

    Tes parafin sebetulnya merupakan tes yang tidak spesifik sebab hanya

    dapat mendeteksi adanya nitrat saja, sehingga tes ini juga dapat memberikan hasil

    positif jika tangan tercemar tembakau, kacang-kacangan, pupuk atau obat-obatan.

    Oleh sebab itu, Interpol sejak tahun 1964 tidak lagi merekomendasikan cara ini. 13

    Cara lain yang juga tidak spesifik adalah tes Harison & Gilroy, yang

    menggunakan kasa yang telah dibasahi dengan asam klorida. Bedanya dengan tes

    parafin adalah bahwa tes yang terakhir ini untuk mendeteksi adanya unsur logam

    merkuri, antimon, barium, atau timah hitam. Tentu harus diperhitungkan apakah

    pekerjaannya berkaitan dengan logam-logam tersebut.13

    Tes yang lebih canggih dan lebih sensitif adalah tes yang menggunakan

    metode neutron activation analysis, seperti yang pernah dilakukan terhadap

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    19/22

    tersangka dalam kasus penembakan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy.

    Lebih sensitif sebab masih dapat mendeteksi antimon, barium, dan tembaga

    walaupun tangan yang digunakan untuk menembak sudah dibersihkan. Tes lain

    yang juga sensitif adalah tes yang menggunakan metode atomic absorption

    spectroscopy(AAS) atauflameless atomic absorption spectroscopy(FAAS).13

    Pada luka tembak tempel (kontak), terdapat 3 faktor yang mempengaruhi

    bentuk luka yaitu hasil kombinasi antara gas dan anak peluru: 16

    1.

    Sejumlah gas yang diproduksi oleh pembakaran bubuk mesiu: jumlah gas

    yang diproduksi oleh bubuk mesiu yang terbakar memiliki hubungan

    dengan kecepatan melontar senjata. Secara jelas dapat dikatakan dengan

    meningkatkan kecepatan melontar berarti juga meningkatkan kecepatan

    anak peluru. Meningkatnya jumlah gas yang diproduksi merupakan suatu

    prinsip untuk meningkatkan dorongan terhadap anak peluru.

    2.

    Efektivitas pelindung antara kulit dan anak peluru: Makin efisien

    pelindung tersebut makin banyak gas yang gagal ditiupkan di sekitar

    moncong senjata sehingga makin banyak gas yang dapat ditemukan di

    jaringan tubuh.

    3. Ada tidaknya tulang di bawah jaringan yang terkena tembakan:

    Keberadaan lapisan tulang dalam jarak yang dekat di bawah kulit yang

    dapat dibuktikan menjadi pembatas terhadap penetrasi yang masif dan

    ekspansi gas menuju jaringan yang lebih dalam.

    Luka tembak pada persitiwa bunuh diri biasanya terletak pada pelipis,

    jantung, mulut, tengah dahi, epigastrium yang ditembakkan dari jarak kontak

    ataupun jarak dekat dan biasanya hanya terdapat satu luka. Mengambil

    kesimpulan suatu luka tembak merupakan peristiwa diri harus berhati-hati jika

    letaknya tidak lazim dan harus dicocokkan dengan faktor-faktor lain yang

    menunjang cara kematian bunuh diri. Sebelum ditemukan bukti-bukti kuat bahwa

    korban bunuh diri selalu harus dianggap sebagai suatu tindak kejahatan. Bunuh

    diri dengan memilih tempat dalam mulut biasanya ditemukan tanda-tanda seperti:7

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    20/22

    1. Luka tembak kontak pada 1/3 posterior palatum

    2. Puncak kepala hancur

    3. Lidah tidak ikut terluka

    Cara yang biasa dilakukan: 16

    a. Ujung laras ditempelkan pada kulit dengan satu tangan menarik alat

    penarik senjata

    b.

    Adakalanya tangan yang lain memegang laras supaya tidak bergerak dan

    tidak miring

    Sasarannya: 16

    a. Daerah temporal

    b. Dahi sampai occiput

    c.

    Dalam mulut, telinga, wajah dibawah dagu dengan arah yang menuju otak.

    Pada orang yang bunuh diri dengan memakai senjata laras panjang

    biasanya dipilih tempat di bawah dagu setengah bagian atas leher karena lebih

    mudah untuk menstabilisasi moncong laras di tempat itu. Picu ditarik dengan jari

    kaki atau dengan tali yang diikat pada picu. Beberapa orang yang bunuh diri lebih

    sering memegangi ujung laras untuk mesntabiliasi terhadap kulit, sehingga

    mungkin dapat ditemukan bekas asap dan mesiu pada tangan korban. Keadaan ini

    dapat juga ditemukan pada korban pembunuhan yang memegang laras senjatadalam usaha untuk pembelaan diri.5

    Aspek Medikolegal Luka Tembak Kecelakaan5,16

    Kecelakaan senjata api biasanya terjadi akibat kurang hati-hatinya

    memegang senjata, pada anak-anak, pemburu, pemabuk. Lokalisasi dan jarak

    tembakan dapat bervariasi. Kecelakan senjata api juga terjadi pada yang

    bersangkutan ketika sedang membersihkan senjata. Pada kasus tersebut sering kali

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    21/22

    gambarannya menyerupai peristiwa bunuh diri. Kecelakaan juga dapat terjadi

    dengan melibatkan pihak lain, misalnya salah sasaran ketika berburu. Dalam hal

    ini, bentuk lukanya biasanya menggambarkan luka tembak jarak jauh. Pada

    banyak kasus, hal-hal mengenai terjadinya kematian dan pemeriksaan di tempat

    kejadian perkara sangat membantu.

    Terdapat beberapa cara untuk mencegah terjadinnya kecelakaan luka tembak,

    antara lain: 17

    1.

    Tempat penyimpanan senjata api yang aman

    2. Pelatihan penggunaan dan penyimpanan senjata api secara tepat

    3. Memperbaiki keamanan dari senjata api

    4.

    Pengaturan dari tata cara berburu

    Aspek Medikolegal Luka Tembak Pembunuhan5

    Luka tembak pada peristiwa pembunuhan dapat pada sebarang tempat

    pada tubuh dan dari jarak tembak yang bervariasi.Jika senjata tidak ditemukan di

    dekatnya atau bentuk lukanya tidak menggambarkan jarak tempel atau jarak

    sangat dekat, maka patut dicurigai sebagai kasus pembunuhan. Namun, harus

    dipahami bahwa tidak selalu luka tembak tempel merupakan peristiwa bunuh diri.

    Pembunuhan juga sering dilakukan dengan menggunakan jarak tempel, misalnya

    pada tengkuk atau daerah di telinga samping.

    Luka tembak di daerah muka, punggung dan tempat lain yang tak

    terjangkau harus dianggap sebagai pembunuhan sampai kemungkinan kecelakaan

    dapat dikesampingkan. Meskipun kebanyakan luka tembak pada pembunuhan

    adalah luka tembak jarak jauh, luka tembak jarak dekat dan bahkan luka tembak

    kontak dapat juga suatu pembunuhan. Ini dapat menimbulkan kesulitan/dugaan

    bunuh diri.

    Kepentingan deskripsi medikolegal yang adekuat dari luka senjata

    api bergantung pada besarnya potensi seorang korban meninggal. Jika korban

    masih hidup, deskripsi singkat dan tidak terlalu detail. Dokter mempunyai

    tanggung jawab yang utama untuk memberikan penatalaksanaan gawat darurat.

  • 8/10/2019 Yang Khusus Aspek Medikolegal Dalam Kasus Luka Tembak

    22/22

    Membersihkan luka, membuka dan mengeksplorasi, debridement dan

    menutupnya, kemudian membalut adalah bagian penting dari merawat pasien bagi

    dokter. Penggambaran luka secara detail akan dilakukan nanti, setelah semua

    kondisi gawat darurat dapat disingkirkan. Oleh karena singkatnya waktu yang

    dimiliki untuk mempelajari medikolegal, seringkali dokter merasa tidak

    mempunyai kewajiban untuk mendeskripskan luka secara detail.18

    Pada korban mati, tidak ada tuntutan dalam mengatasi gawat darurat.

    Meskipun demikian, tubuhnya dapat saja sudah mengalami perubahan akibat

    penanganan gawat darurat dari pihak lain. Sebagai tambahan, tubuh bisa berubah

    akibat perlakuan orang-orang yang mempersiapkan tubuhnya untuk dikirimkan

    kepada pihak yang bertanggung jawab untuk menerimanya. Di lain pihak, tubuh

    mungkin sudah dibersihkan, bahkan sudah disiapkan untuk penguburan, luka

    sudah ditutup dengan lilin atau material lain. Penting untuk mengetahui siapa dan

    apa yang telah dikerjakannya terhadap tubuh korban, untuk mengetahui gambaran

    luka.18

    Efek gas, bubuk mesiu, dan anak peluru terhadap target dapat digunakan

    dalam keilmuan forensik untuk memperkirakan jarak target dari tembakan

    dilepaskan. Perkiraan tersebut memiliki kepentingan sebagai berikut : untuk

    membuktikan atau menyangkal tuntutan; untuk menyatakan atau menyingkirkan

    kemungkinan bunuh diri; membantu menilai ciri alami luka akibat kecelakaan.

    Meski kisaran jarak tembak tidak dapat dinilai dengan ketajaman absolut, luka

    tembak dapat diklasifikasikan sebagai luka tembak jarak dekat, sedang, dan

    jauh.18