muhammad sidiq - luka tembak

22
MUHAMMAD SIDIQ 0907101010161 LUKA TEMBAK Teori Luka Terdapat tiga teori luka tembak yaitu: 1). Keparahan luka tembak ditentukan oleh dua faktor, yaitu kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh interaksi mekanik antara peluru dan lapisan otot/jaringan dan pengaruh rongga sementara yang diakibatkan oleh peluru, 2). Sekali peluru menembus tubuh, pilin yang diakibatkan oleh alur pilin tidak memadai untuk mengkompensasi bertambahnya kepadatan jaringan. Peluru mulai mengoleng, atau terhuyung-huyung pada jalur proyeksinya. Olengannya adalah sudut antara jalur proyeksi dan poros membujur dari peluru. Saat peluru meluncur menerobosi jaringan, olengannya bertambah. Kalau jalurnya cukup panjang, olengannya akan mencapai 90°, jadi menonjolkan sisi pembukaan yang maksimum. Kalau peluru terus meluncur, maka akan terjadi putaran balik 180° dan meluncur dengan gerakan mundur. 3). Sebagai tambahan pada kerusakan mekanis jaringan, peluru yang bergerak merusak tatanan lapisan jaringan sama seperti sebuah speed-boat yang merusak ketenangan air saat meluncur di atas danau. Semakin besar energi kinetis yang dikeluarkan oleh peluru, semakin banyak energi yang hilang, dan kerusakan tatanan jaringanpun semakin besar. Jaringan terhempas dari jalur peluru yang menyebabkan terjadinya rongga sementara. Rongga yang secara alamiah bersifat sementara hanya bertahan seper-5 sampai 10 ribu detik saja (Indah et al., 2011; Idries, 1997; Hueske, 2006). Arti Klinis Luka Tembak Kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan subkutis. Jika dilihat dari

Upload: ardhuha

Post on 20-Jan-2016

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tulisan

TRANSCRIPT

Page 1: Muhammad Sidiq - Luka Tembak

MUHAMMAD SIDIQ0907101010161LUKA TEMBAKTeori LukaTerdapat tiga teori luka tembak yaitu: 1). Keparahan luka tembak ditentukan oleh duafaktor, yaitu kerusakan pada jaringan yang disebabkan oleh interaksi mekanik antara pelurudan lapisan otot/jaringan dan pengaruh rongga sementara yang diakibatkan oleh peluru, 2).Sekali peluru menembus tubuh, pilin yang diakibatkan oleh alur pilin tidak memadai untukmengkompensasi bertambahnya kepadatan jaringan. Peluru mulai mengoleng, atauterhuyung-huyung pada jalur proyeksinya. Olengannya adalah sudut antara jalur proyeksi danporos membujur dari peluru. Saat peluru meluncur menerobosi jaringan, olengannyabertambah. Kalau jalurnya cukup panjang, olengannya akan mencapai 90°, jadi menonjolkansisi pembukaan yang maksimum. Kalau peluru terus meluncur, maka akan terjadi putaranbalik 180° dan meluncur dengan gerakan mundur. 3). Sebagai tambahan pada kerusakanmekanis jaringan, peluru yang bergerak merusak tatanan lapisan jaringan sama seperti sebuahspeed-boat yang merusak ketenangan air saat meluncur di atas danau. Semakin besar energikinetis yang dikeluarkan oleh peluru, semakin banyak energi yang hilang, dan kerusakantatanan jaringanpun semakin besar. Jaringan terhempas dari jalur peluru yang menyebabkanterjadinya rongga sementara. Rongga yang secara alamiah bersifat sementara hanya bertahanseper-5 sampai 10 ribu detik saja (Indah et al., 2011; Idries, 1997; Hueske, 2006).Arti Klinis Luka TembakKulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan subkutis. Jika dilihat darielastisitasnya, epidermis kurang elastis bila dibandingkan dengan dermis. Bila sebutir pelurumenembus tubuh, maka cacat pada epidermis lebih luas dari pada dermis. Diameter luka padaepidermis kurang lebih sama dengan diameter anak peluru, sedangkan diameter luka padadermis lebih kecil. Keadaan tersebut dikenal sebagai kelim memar (contusio ring) (Anonim,2007). Contusio ring ini didapatkan pada luka tembak masuk dan luasnya tergantung padaarah peluru pada kulit. Peluru yang masuk tegak lurus, maka contusio ringnya akan besar,sedangkan peluru yang masuknya miring, contusio ringnya akan lebih lebar dibagian dimanapeluru membentuk mulut yang terkecil pada kulit. Peluru juga mengandung lemak pembersihsenjata. Lemak ini juga akan memberi gambaran pada luka tembak berupa kelim lemak yangberupa pita hitam, tetapi kelim lemak ini tidak selalu terdapat misalnya pada senjata yangjarang dibersihkan. Pada waktu senjata ditembakkan, maka yang keluar dari laras senjata apiadalah9 Api, mesiu yang sama sekali terbakar (jelaga, roetneerslag), mesiu yang hanyasebagian saja yang terbakar dan mesiu yang tidak terbakar, kotoran minyak senjata, karatandan lain sebagainya dan anak pelurunya sendiri (Pounder, 2008; Anonim, 2007).Mekanisme Luka TembakDengan pengecualian efek perlambatan pada luka yang disebabkan pada semuatrauma mekanik seperti pukulan, tusukan, atau tendangan, terjadi karena adanya transferenergi dari luar menuju ke jaringan. Ini juga terjadi pada luka tembak. Kerusakan yang terjadipada jaringan tergantung pada absorpsi energi kinetiknya, yang juga akan menghamburkanpanas, suara serta gangguan mekanik yang lainya (Pounder, 2008; Di Maio, 1999).Untuk menjamin transfer energi ke suatu jaringan, beberapa peluru dimodifikasi akanberhenti atau menurun kecepatanya sesampainya di tubuh. Anak peluru yang lunak didesainakan segera menjadi pecahan kecil saat ditembakkan. Peluru dumdum banyak digunakanpada muncung roket yang mempunyai ruang udara pada ujungnya diperuntukkan agar pada

Page 2: Muhammad Sidiq - Luka Tembak

saat benturan akan terjadi pengurangan kecepatan dan terjadi transfer energi yang besar dankerusakan jaringan yamg hebat. Ledakan peluru ini juga pernah digunakan saat usahapembunuhan presiden Reagen. Lintasan peluru juga dapat menilai besar dan kecepatan darienergi yang diberikan pada suatu target (Pounder, 2008; Di Maio, 1999).Jumlah dari energi kinetik yang terdapat pada proyektil sesuai dari masa dankecepatan. Industri militer modern telah mengambil banyak manfaat untuk pengembangansenjata dengan dasar masa yang rendah dengan kecepatan yang tinggi sehingga menghasilkanenergi kinetic yang maksimum untuk kerusakan jaringan.Rata-rata kecepatan peluru berkisar340m/s, dimana banyak digunakan pada panah, senapan angin, serta revolver. Dari systemmekanik ini akan mengakibatkan daya dorong peluru ke suatu jaringan sehingga terjadilaserasi, kerusakan sekunder terjadi kalau adanya rupture pembuluh darah atau strukturlainnya dan terjadi luka yang sedikit lebih besar dari diameter peluru. Jika kecepatan melebihikecepatan udara, lintasan dari peluru yang menembus jaringan akan terjadi gelombangtekanan xviii yang mengkompresi jika terjadi pada jaringan seperti otak, hati ataupun ototakan mengakibatkan kerusakan dengan adanya zona-zona disekitar luka (Pounder, 2008; DiMaio, 1999; Windi, 2006).Dengan adanya lesatan peluru dengan kecepatan tinggi akan membentuk ronggadisebabkan gerakan sentrifugal pada peluru sampai keluar dari jaringan dan diameter ronggaini lebih besar dari diameter peluru, dan rongga ini akan mengecil sesaat setelah peluruberhenti, dengan ukuran luka tetap sama. Organ dengan konsistensi yang padat tingkatkerusakan lebih tinggi daripada yang berongga. Efek luka juga berhubungan dengan gayagravitasi. Pada pemeriksaan harus dipikirkan adanya kerusakan sekunder seperti infark atauinfeksi (Pounder, 2008; Di Maio, 1999).Deskripsi Luka TembakKepentingan medikolegal deskripsi yang adekuat dari luka senjata api bergantungpada besarnya potensi seorang korban meninggal. Jika korban masih hidup, deskripsi singkatdan tidak terlalu detail. Dokter mempunyai tanggung jawab yang utama untuk memberikanpenatalaksanaan gawat darurat. Membersihkan luka, membuka dan mengeksplorasi,debridement dan menutupnya, kemudian membalut adalah bagian penting dari merawatpasien bagi dokter. Penggambaran luka secara detail akan dilakukan nanti, setelah semuakondisi gawat darurat dapat disingkirkan. Oleh karena singkatnya waktu yang dimiliki untukmempelajari medikolegal. Seringkali dokter merasa tidak mempunyai kewajiban untukmendeskripsikan luka secara detail. Deskripsi luka yang minimal untuk pasien hidup terdiridari:1. Lokasi (Jarak dari puncak kepala atau telapak kaki serta ke kanan dan kiri garispertengahan tubuh, Lokasi secara umum terhadap bagian tubuh).2. Deskripsi ukuran luka (ukuran dan bentuk, lingkaran abrasi, tebal dan pusatnya, lukabakar, lipatan kulit, utuh atau tidak, tekanan ujung senjata).3. Residu tembakan yang terlihat (grains powder, deposit bubuk hitam, termasukkorona, tattoo, metal stippling).4. Perubahan (oleh tenaga medis, oleh bagian pemakaman).5. Track (penetrasi organ, arah, kerusakan sekunder, perdarahan, daerah sekitar luka,kerusakan organ individu).6. Penyembuhan luka tembakan (titik penyembuhan, tipe misil, tanda identifikasi,susunan).7. Luka keluar (lokasi, karakteristik).

Page 3: Muhammad Sidiq - Luka Tembak

8. Penyembuhan fragmen luka tembak.9. Pengambilan jaringan untuk menguji residu (Hueske, 2006)Pada korban mati, tidak ada tuntutan dalam mengatasi gawat darurat. Meskipun demikian,tubuhnya dapat saja sudah mengalami perubahan akibat penanganan gawat darurat dari pihaklain. Sebagai tambahan, tubuh bisa berubah akibat perlakuan orang-orang yangmempersiapkan tubuhnya untuk dikirimkan kepada pihak yang bertanggung jawab untukmenerimanya. Di lain pihak, tubuh mungkin sudah dibersihkan, bahkan sudah disiapkanuntuk penguburan, luka sudah ditutup dengan lilin atau material lain. Penting untukmengetahui siapa dan apa yang telah dikerjakannya terhadap tubuh korban, untuk mengetahuigambaran luka.1. Jarak TembakanEfek gas, bubuk mesiu, dan anak peluru terhadap target dapat digunakandalam keilmuan forensik untuk memperkirakan jarak target dari tembakan dilepaskan.Perkiraan tersebut memiliki kepentingan sebagai berikut : untuk membuktikan ataumenyangkal tuntutan; untuk menyatakan atau menyingkirkan kemungkinan bunuhdiri; membantu menilai ciri alami luka akibat kecelakaan. Meski kisaran jarak tembaktidak dapat dinilai dengan ketajaman absolut, luka tembak dapat diklasifikasikansebagai luka tembak jarak dekat, sedang, dan jauh (Hueske, 2006).2. Arah TembakanLuka tembak yang tepat akan membentuk lubang yang sirkuler sertaperubahan warna pada kulit, jika sudut penembakan olique akan mengakibatkan lukatembak berbentuk ellips, panjang luka dihubungkan dengan pengurangan suduttembak. Senapan akan memproduksi lebih sedikit kotoran, kecuali jika jarak dekat.Petunjuk ini berguna untuk pembanding dengan shotgun. Luka tembak yangdisebabkan shotgun dengan sudut olique akan membentuk luka seperti anak tangga.Jaringan juga berperan serta dalam perubahan gambaran luka karena adanya kontraksiotot. Petunjuk lain yang penting untuk menginterpretasikan, yaitu: 1). Jika pelurumengenai lapisan keras tulang atau organ, dimana akan dialihkan arah keluarnya danlintasan peluru yang terbentuk, 2). Posisi tubuh korban secepatnya dinilai (Hueske,2006).Telah dikatakan bahwa, pada saat penembakan ada pada sudut yang benar daripermukaan tubuh, bentuk dari luka akan simetrris dan lingkaran. Tembakan senjata apidengan “Sallow Cone” akan melewati setiap bagian tubuh tapi pada bagian permukaantangensial tubuh. Posisi yang paling sering ditemukan kemungkinan pada samping dada,dibawah axilla.Jika lengan dinaikkan tidak akan ikut terkena, sebaliknya akan terlihat lukapada dinding dada, dan bagian sisi dalam lengan atas. Daerah lainnya adalah bagian sampingwajah, dimana jika terkena tembakan, bagian wajah tersebut akan terkoyak dan kemungkinantelinga akan ikut terkoyak (Hueske, 2006).Pada dada meskipun penetrasi tembakan minimal kerusakan berat pada pleura danparu dapat terjadi, dan kematian dapat terjadi karena Hematothorak dengan atau tanpa lukalaserasi atau memar pada paru. Ketika bagian kepala terkena, menghancurkan tulangtengkorak atau wajah dan dapat terjadi kerusakan intracranial, meskipun peluru logam tidakmenembus kranium. Enapan juga dapat menyebabkan luka tangensial (Idries, 1997; Anshari,2011).Beberapa penampilan luka yang berbeda disebabkan oleh shotguns dan rifledfirearms. Perbedaan luka tersebut juga disebabkan karena adanya perbedaan peluru saat

Page 4: Muhammad Sidiq - Luka Tembak

ditembakkan. Perbedaan ini bervariasi dalam hal ukuran dengan diameter rata-rata 22 kaliber.Bentuk dan karakteristik luka juga sangat tergantung dari jarak tembak. Pada jarak tembakyang dekat, tembakan berupa satu bentuk peluru silinder yang besar. Pada jarak tembaksedang, bentuk lukanya tidak beraturan dan punya penampakan moth eaten. Dengan adanyapenambahan diameter, pecahan dari tembakan menjadi lebih besar dan terlihat defektembakan berupa satelit yang awalnya menutupi defek utama tetapi kemudian menyebar.Pada tembakan jarak jauh, tidak terlihat defek yang besar dan tembakan membuat luka keciltunggal. Deposit tembakan dan klim tato terjadi akibat luka tembak pada jarak dekat dansedang (Anshari, 2011).Ada tiga jenis tembakan yakni Birdshot, buckshot, dan rifled slugs. Birdshotdigunakan untuk membunuh ungsa dan hewan yang sangat kecil. Tembakannya sangat kecildengan diameter 0.05 sampai 0.150 inci. Buckshot lebih besar dari Birdshot, dengan diameter0,24 sampai 0,33 inci. Tipe foster dari Rifled slugs digunakan di AS. Luka akibat Rifled slugsberupa defek soliter (Anshari, 2011).Karakteristik dari luka tembak tidak dapat dilihat kecuali pada Birdshot yang kontakdengan lukanya dekat, buckshot yang lebih besar, dan rifled slugs. Karakteristik luka lain dariluka tembak adalah wad mark. Wad mark dapat ditemukan pada luka tembak denganperbedaan berdasarkan jarak tembak. Beberapa wad dibuat dari gabus atau partikel yangmenyerupai gabus, yang akan terbentuk pada tembakan dekat. Fragmen wad yang kecil akanmenghantam kulit dan menyebabkan luka yang kecil dan tidak beraturan (Anshari, 2011).Identifikasi Luka TembakLuka Tembak MasukCiri luka masuk biasanya dalam bentuk yang berentetan dengan abrasi tepi yangmelingkar di sekeliling defek yang dihasilkan oleh peluru. Abrasi tepi tersebut berupagoresan atau lecet pada kulit yang disebabkan oleh peluru ketika menekan masuk ke dalamtubuh. Abrasi tepi dapat bersifat konsentris ataupun eksentris. Luka tembak masuk dapatdibedakan lagi, yaitu:1. Luka tembak masuk jarak jauh. Luka tembak masuk ini dibentuk oleh komponen anakpeluru.2. Luka tembak masuk jarak dekat. Luka tembak masuk ini dibentuk oleh komponenanak peluru dan butir-butir mesin yang tidak habis terbakar.3. Luka tembak masuk jarak sangat dekat atau menempel dengan kulit. Dibentuk olehkomponen anak peluru, butir mesin, jelaga dan panas api.Pada saat seseorang melepaskan tembakan dan kebetulan mengenai sasaran yaitu tubuhkorban, maka pada tubuh korban, maka pada tubuh korban tersebut akan didapatkanperubahan yang diakibatkan oleh berbagai unsur atau komponen yang keluar dari larassenjata api tersebut (Algozi, 2011).Luka Tembak KeluarPeluru yang berhasil melewati tubuh akan keluar dan menghasilkan luka tembakkeluar. Biasanya karakteristik luka berbeda dengan luka tembak masuk. Bentuknya tidaksirkular melainkan bervariasi dari seperti celah (slitlike), seperti bintang, iregular, atauberjarak (gaping). Bentuk luka tembak keluar tidak dapat diprediksi. Latar belakang variasibentuknya adalah sebagai berikut:1. Anak peluru terpental dari dalam tubuh sehingga keluar dari tempatnya masuk.2. Anak peluru mengalami perubahan bentuk selama melewati tubuh sehingga memberibentuk iregular saat keluar.

Page 5: Muhammad Sidiq - Luka Tembak

3. Anak peluru hancur di dalam tubuh, sehingga keluar tidak dalam 1 kesatuanmelainkan dalam potongan-potongan kecil. Jika memiliki jaket, maka jaket dapatterpisah komplit atau sebagian.4. Anak peluru yang mengenai tulang atau tulang rawan, dapat membuat fragmen tulangtersebut ikut terlontar keluar bersama anak peluru.5. Anak peluru yang melewati kulit yang tidak ditopang oleh struktur anatomi apapunakan membuat kulit tersebut koyak, hal ini sedikit berhubungan dengan bentuk anakpeluru yang menyebabkannya.Luka tembak keluar akan meghasilkan gambaran acak atau tdak teratur, tergantung padastruktur anatominya serta tulang dan jaringan, khasnya bergerigi, laserasi yang tidak teraturdengan sisi luar yang membuka dan kemungkinan fraktur komunitf. Luka tembak pada dadadan perut selalu sulit keluar karena adanya hambatan yang cukup besar. Tidak adanyapenahan pada kulit akan menyebabkan anak peluru mengoyak kulit pada saat keluar. Dalambeberapa keadaan dimana kulit memiliki penahan, maka bentuk luka tembak sirkular ataumendekati mendekati sirkular yang disekelilingnya dibatasi oleh abrasi (Chadha, 1995).Luka tembak luar bentuk shored umumnya ditemukan pada pemakaian pakaian, padaposisi bagian tubuh tertentu seperti pakaian yang sangat ketat, bagian ikat pinggang daricelana panjang, celana pendek, atau celana dalam, bra, kerah baju, dan dasi. Luka jenis samajuga terjadi karena bagian tangan menahan tempat keluar anak peluru kemudian posisi pasientiduran, duduk, atau menempel pada objek yang keras. Tidak semua anak peluru dapat keluardari tubuh. Terdapat banyak tulang dan jaringan padat yang dapat menghalangi lewatnyapeluru. Peluru jarang dapat dihentikan oleh tulang, terutama tulang-tulang yang tipis sepertiskapula dan ileum atau bagian tipis dari tenglorak (Chadha, 1995).Klasifikasi Luka TembakLuka tembak tempel (kontak)Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi bentuk luka yaitu hasil kombinasi antara gasdan anak peluru: (1) sejumlah gas yang diproduksi oleh pembakaran bubuk mesiu; (2)efektivitas pelindung antara kulit dan anak peluru; dan (3) ada tidaknya tulang dibawahjaringan yang terkena tembakan.Ketika senjata ditembakkan dengan menempel pada kulit, gambaran akan tampakbermacam-macam tergantung apakah moncong senjata ditekan ke permukaan kulit sehinggamelekat erat, atau apakah tidak menempel pada kulit. Gambaran akan tampak beda jikaterdapat pakaian diantara moncong senjata dan kulit. Pada jaringan lunak, seperti ekstremitas,abdomen, dan juga dada, luka akan tampak kecil dan sirkuler. Akan ada pembakaran danpenghitaman pada dinding luka.Pada umumnya luka tembak masuk kontak adalah merupakan perbuatan bunuh diri.Cara yang biasa dilakukan dengan cara ujung laras ditempelkan pada kulit dengan satutangan menarik alat penarik senjata, adakalanya tangan yang lain memegang laras supayatidak bergerak dan tidak miring. Sasarannya yaitu daerah temporal, dahi sampai occiput,dalam mulut, telinga, wajah dibawah dagu dengan arah yang menuju otak.Luka pada kulit tidak bulat, tetapi berbentuk bintang dan sering ditemukancetakan/jejas ujung laras daun mata pejera. Terjadinya luka berbentuk bintang disebabkankarena ujung laras ditempelkan keras pada kulit, maka seluruh gas masuk kedalam dan akankeluar melalui lubang anak peluru. Desakan keluar ini menembakkan cetakan laras danrobeknya kulit. Bila korban menggunakan senjata api dengan picu, maka picu akanmenimbulkan luka lecet pada kulit antara ibu jari dan jari telunjuk. Luka lecet ini dinamakan

Page 6: Muhammad Sidiq - Luka Tembak

schot hand.Luka tembak jarak dekatTanda luka tembak dengan jarak senjata ke kulit hanya beberapa inci adalah adanyakelim jelaga disekitar tempat masuk anak peluru. Luasnya kelim jelaga tergantung kepadajumlah gas yang dihasilkan, luasnya bubuk mesiu yang terbakar, jumlah grafit yang dipakaiuntuk menyelimuti bubuk mesiu. Pada luka tembak jarak dekat, bubuk mesiu bebas dapatditemukan didalam atau di sekitar tepi luka dan disepanjang saluran luka. Kelim tato yangbiasa tampak pada luka jarak sedang, tidak tampak pada luka jarak pendek kemungkinakarena efek penapisan oleh jelaga (Windi, 2006).Pada umumnya luka tembak masuk jarak dekat ini disebabkan oleh peristiwapembunuhan, sedangkan untuk bunuh diri biasanya ditemukan tanda-tanda schot hand. Jarakdekat disini diartikan tembakan dari suatu jarak dimana pada sekitar luka tembak masukmasih didapatkan sisa-sisa mesiu yang habis terbakar. Jarak ini tergantung: 1). Jenis senjata,laras panjang atau pendek, 2). Jenis mesiu, mesiu hitam atau smokeless (Windi, 2006).Tanda utama adalah adanya kelim tato yang disebabkan oleh bubuk mesiu yang tidakterbakar yang terbang kearah kulit korban. Disekitar zona tato terdapat zona kecil berwarnamagenta. Adanya tumbukan berkecepatan tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluhdarah kecil dan menghasilkan perdarahan kecil. Bentuk tato memberikan petunjuk mengenaitipe bubuk mesiu yang digunakan. Luas area tato menunjukkan jarak tembak. Makin besarjarak tersebut, makin besar area, namun semakin halus. Metode pengukuran luas yang umumdipakai adalah dengan mengukur dua koordinat, potongan longitudinal dan transversal(Windi, 2006).Luka Tembak Jarak jauhTidak ada bubuk mesiu maupun gas yang bisa terbawa hingga jarak jauh. Hanya anakpeluru yang dapat terlontar memebihi beberapa kaki. Sehingga luka yang ada disebabkanoleh anak peluru saja. Terdapat beberapa karakteristik luka yang dapat dinilai. Umumnyaluka berbentuk sirkular atau mendekati sirkular. Tepi luka compang-camping. Jika anakpeluru berjalan dengan gaya non-perpendikular maka tepi compang-camping tersebut akanmelebar pada salah satu sisi. Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan arah anak peluru(Idries, 1997; Indah, 2011).Pada luka tembak masuk jarak jauh memberi arti yang besar terhadap pengusutanperkara. Hal ini karena luka jenis ini menyingkirkan kemungkinan penembakan terhadap dirisendiri, baik sengaja tau tidak. Terdapat 4 pengecualian, yaitu (1) Senjata telah di setsedemikian rupa sehingga dapat di tembakkan sendiri oleh korban dari jarak jauh; (2)kesalahan hasil pemeriksaan karena bentuk luka tembak tempel yang mirip luka tembak jarakjauh; (3) Kesulitan interpretasi karena adanya pakaian yang menghalangi jelaga atau bubukmesiu mencapai kulit; dan (4) Jelaga atau bubuk mesiu telah tersingkir. Hal tersebut terjadibila tidak ada pengetahuan pemeriksa dan dapat berakibat serius terhadap penyelidikan(Windi, 2006).Luka tembak jarak jauh adalah luka tembak dimana jarak antara moncong senjatadengan korban diatas 50 cm, atau diluar jarak tempuh atau jangkauan butir-butir mesiu.1. Terjadi bila jarak antara moncong senjata dengan tubuh korban di luar jangkauan ataujarak tempuh butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau terbakar sebagian.2. Luka berbentuk bundar atau oval dengan disertai adanya kelim lecet.3. Bila senjata sering dirawat (diberi minyak) maka pada kelim lecet dapat dilihatpengotoran bewarna hitam berminyak, jadi ada kelim kesat atau kelim lemak (Windi,

Page 7: Muhammad Sidiq - Luka Tembak

2006).Luka Tembak Keluar (Luka Tembus)Luka tembak keluar ini ialah bahwa setelah peluru membuat luka tembak masuk dansaluran luka tembakan maka akhirnya peluru akan mengenai kulit lagi dari sebelah dalam dankulit terdorong ke luar. Kalau batas kekenyalan kulit dilampaui, maka kulit dari dalammenjadi robek dan akhirnya timbul suatu lubang luka baru lagi, dan luka baru inilah yangdinamakan luka tembak keluar. Luka tembak keluar lebih besar dari luka tembak masuk.Adapun faktor-faktor yang menyebabkan luka tembak keluar lebih besar dari luka tembakmasuk adalah:1. Perubahan luas peluru, oleh karena terjadi deformitas sewaktu peluru berada dalamtubuh dan membentur tulang.2. Peluru sewaktu berada dalam tubuh mengalami perubahan gerak, misalnya karenaterbentur bagian tubuh yang keras, peluru bergerak berputar dari ujung ke ujung (endto end), keadaan ini disebut “tumbling”.3. Pergerakan peluru yang lurus menjadi tidak beraturan, disebut “yawing”.4. Peluru pecah menjadi beberapa fragmen. Fragmen-fragmen ini menyebabkan lukatembak keluar menjadi lebih besar.5. Bila peluru mengenai tulang dan fragmen tulang tersebut turut terbawa keluar, makafragmen tulang tersebut akan membuat robekan tambahan sehingga akanmemperbesar luka tembak keluarnya.6. Pada beberapa keadaan luka tembak keluar lebih kecil dari luka tembak masuk, hal inidisebabkan:Kecepatan atau velocity peluru sewaktu akan menembus keluar berkurang,sehingga kerusakannya (lubang luka tembak keluar) akan lebih kecil, perludiketahui bahwa kemampuan peluru untuk dapat menimbulkan kerusakanberhubungan langsung dengan ukuran peluru dan velocity.Adanya benda menahan atau menekan kulit pada daerah dimana peluru akankeluar yang berarti menghambat kecepatan peluru, luka tembak keluar akanlebih kecil bila dibandingkan dengan luka tembak masuk (Idries, 1997).Ada beberapa variasi luka tembak keluar, yaitu:1. Luka tembak keluar sebagian (partial exit wound), hal ini dimungkinkan oleh karenatenaga peluru tersebut hampir habis atau ada penghalang yang menekan pada tempatdimana peluru akan keluar, dengan demikian luka dapat hanya berbentuk celah dantidak jarang peluru tampak menonjol sedikit pada celah tersebut.2. Luka tembak jumlahnya lebih banyak daripada peluru yang ditembakkan.3. Dua peluru masuk ke dalam tubuh melalui satu luka tembak masuk (“tandem bulletinjury”), dan di dalam tubuh ke dua peluru tersebut berpisah dan keluar melaluitempat yang berbeda (Idries, 1997).Perbedaan Luka Tembak Masuk dan Luka Tembak KeluarLuka Tembak Masuk Luka Tembak KeluarUkurannya kecil, karena pelurumenembus kulit seperti bor dengankecepatan tinggiUkurannya lebih besar dan lebih tidakteratur dibandingkan luka tembakmasuk, karena kecepatan peluru

Page 8: Muhammad Sidiq - Luka Tembak

berkurang sehingga menyebabkanrobekan jaringanPinggiran luka melekuk kearah dalamkarena peluru menembus kulit dariluarPinggiran luka melekuk keluar karenapeluru melekuk keluarPinggiran luka mengalami abrasi Pinggiran luka tidak mengalamiabrasiBisa tampak kelim lemak Tidak terdapat kelim lemakPakaian masuk ke dalam luka, dibawaoleh peluru yang masukTidak adaPada luka bisa tampak hitam, Tidak adaterbakar, kelim tato, atau jelagaPada tulang tengkorak, pinggiran lukabagus bentuknyaTampak seperti gambaran miripkerucutBisa tampak warna merah terangakibat adanya zat karbon monoksidaTidak adaDisekitar luka terdapat kelimekimosisTidak adaPerdarahan hanya sedikit Perdarahan lebih banyakPemeriksaan radiologi atau analisaaktivitas netron mengungkapkanadanya lingkaran timah atau zat besidi sekitar lukaTidak adaPengutaraan Jarak Tembak dalam Visum et RepertumBila pada tubuh korban terdapat luka tembak masuk dan tampak jelas adanya jejaslaras, kelim api, kelim jelaga atau tato; maka perkiraan atau penentuan jarak tembak tidaksulit. Kesulitan baru timbul bila tidak ada kelim-kelim tersebut selain kelim lecet. Bila adakelim jelaga, berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 30 cm. Bila ada kelim tato,berarti korban ditembak dari jarak dekat, maksimal 60 cm dan seterusnya. Bila hanya adakelim lecet, cara pengutaraannya adalah sebagai berikut: “Berdasarkan sifat lukanya lukatembak tersebut merupakan luka tembak jarak jauh“, ini mengandung arti :Memang korban ditembak dari jarak jauh, yang berarti diluar jangkauan atau jaraktempuh butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau sebagian terbakar.Korban ditembak dari jarak dekat atau sangat dekat, akan tetapi antara korban denganmoncong senjata ada penghalang; seperti bantal dan lain sebagainyaBila ada kelim api, berarti korban ditembak dari jarak yang sangat dekat sekali, yaitumaksimal 15 cm (Idris, 1997). Menurut Windi (2006), luka tembak tempel bentuknya sepertibintang, dengan gambaran bundaran laras senjata api dengan tambahan gambaran vizierkorrel

Page 9: Muhammad Sidiq - Luka Tembak

(pejera, foresight) akibat panasnya mulut laras. Bila larasnya menempel pada kulit, gas peluruikut masuk ke dalam luka, dan berusaha menjebol keluar lagi lewat jaringan disekitar luka.Sementara luka tembak jarak dekat ada sisa mesiu yang menempel pada daerah sekitar luka.Gambaran mesiu ini tergantung jenis senjata dan panjang laras. Mesiu hitam lebih jauhjangkauannya dari pada mesiu tanpa asap. Sedangkan luka tembak jarak jauh, luka bersihdengan cincin kontusio, pada arah tembakan tegak lurus permukaan sasaran bentuk cincinkontusionya konsentris dan bundar (Idris, 1997).Pemeriksaan Khusus pada Luka TembakPada beberapa keadaan, pemeriksaan terhadap luka tembak masuk sering dipersulitoleh adanya pengotoran oleh darah, sehingga pemeriksaan tidak dapat dilakukan dengan baik,akibat penafsiran atau kesimpulan mungkin sekali tidak tepat. Untuk menghadapi penyulitpada pemeriksaan tersebut dapat dilakukan prosedur sebagai berikut: Luka tembakdibersihkan dengan hidrogen perokside (3% by volume). Setelah 2-3 menit luka tersebutdicuci dengan air, untuk membersihkan busa yang terjadi dan membersihkan darah. Denganpemberian hidrogen perokside tadi, luka tembak akan bersih, dan tampak jelas, sehinggadiskripsi dari luka dapat dilakukan dengan akurat. Selain secara makroskopik, yaitu dengankarakteristik pada luka tembak masuk, tidak jarang diperlukan pemeriksaan khusus untukmenentukan secara pasti bahwa luka tersebut luka tembak masuk; ini disebabkan oleh karenatidak selamanya luka tembak masuk memperlihatkan ciri-ciri yang jelas. Adapunpemeriksaan khusus yang dimaksud adalah: pemeriksaan mikroskopik, pemeriksaan kimiawi,dan pemeriksaan radiologik.Pemeriksaan MikroskopikPerubahan mikroskopis yang tampak diakibatkan oleh dua faktor, yaitu akibat traumamekanis dan termis. Pada luka tembak tempel dan luka tembak jarak dekat, terdapat:1. Kompresi ephitel,di sekitar luka tampak epithel yang normal dan yang mengalamikompresi, elongasi,dan menjadi pipihnya sel-sel epidermal serta elongasi dari inti sel,2. Distorsi dari sel epidermis di tepi luka yang dapat bercampur dengan butir-butirmesiu.3. Epitel mengalami nekrose koagulatif,epitel sembab,vakuolisasi sel-sel basal,4. Akibat panas, jaringan kolagen menyatu dengan pewarnaan HE, akan lebih banyakmengambil warna biru (basofilik staining)5. Tampak perdarahan yang masih baru dalam epidermis (kelainan ini paling dominan),dan adanyabutir-butir mesiu6. Sel-sel pada dermis intinya mengkerut, vakuolisasi dan pignotik7. Butir-butir mesiu tampak sebagai benda tidak beraturan, berwarna hitam atau hitamkecoklatanPada luka tembak tempel “hard contact” permukaan kulit sekitar luka tidak terdapat butirbutirmesiu atau hanya sedikit sekali, butir-butir mesiu akan tampak banyak dilapisanbawahnya, khususnya disepanjang tepi saluran luka. Pada luka tembak tempel “soft contact”butir-butir mesiu terdapat pada kulit dan jaringan dibawah kulit. Pada luka tembak jarakdekat, butir-butir mesiu terutama terdapat pada permukaan kulit, hanya sedikit yang ada padalapisan-lapisan kulit (Idries, 1997; Pounder, 2008).Pemeriksaan KimiawiPada “black gun powder” dapat ditemukan kalium, karbon, nitrit, nitrat, sulfis, sulfat,karbonat, tiosianat dan tiosulfat. Pada “smokeles gun powder” dapat ditemukan nitrit danselulosa nitrat. Pada senjata api yang modern, unsur kimia yang dapat ditemukan ialah timah,

Page 10: Muhammad Sidiq - Luka Tembak

barium, antimon, dan merkuri.Unsur-unsur kimia yang berasal dari laras senjata dan daripeluru sendiri dapat di temukan ialah timah, antimon, nikel, tembaga, bismut perak danthalium. Pemeriksaan atas unsur-unsur tersebut dapat dilakukan terhadap pakaian, didalamatau di sekitar luka. Pada pelaku penembakan, unsur-unsur tersebut dapat dideteksi padatangan yang menggenggam senjata (Idries, 1997).Pemeriksaan dengan Sinar-XPemeriksaan foto rontgen pada luka tembak kurang bermanfaat. Ada beberapa alasanpenggunaan fotot rontgen yakni:1. Untuk mengetahui lokasi peluru.2. Untuk mengetahui lokasi pecahan peluru. Meskipun luka tembaknya merupakan lukatembak terbuka, peluru mungkin pecah dan berada dalam tubuh.3. Untuk mengetahui saluran peluru.4. Untuk mengetahui defek pada tulang.5. Untuk mengetahui adanya emboli udara berkaitan dengan adanya bahaya padapembuluh darah yang besar akibat peluru.6. Sebagai bukti tertulis bahwa tubuh korban telah diperiksa dan adanya luka akibatpeluru.7. Untuk menyingkirkan adanya peluru dalam tubuh.Radiografi dapat juga digunakan pada pasien hidup untuk menentukan beberapa karakteristikadanya peluru dalam tubuh. Terdapat masalah yang tidak diharapkan saat radiografidigunakan sebagai pemeriksaan rutin untuk memeriksa luka tembak. Foto rontgen dapatmenyatakan ada peluru yang mungkin tidak berhubungan dengan penembakan yang sedangdiselidiki. Yang kedua, kaliber dari peluru tidak dapat ditentukan dengan tepat denganmenggunakan foto rontgen. Adanya distorsi dengan menggunakan foto rontgen besar dantergantung jarak peluru dari film X ray. Sangat sulit memperkirakan kaliber yang tepat daripeluru berdasarkan penampilan peluru di foto rontgen. Pemeriksaan radiografi yang lainkadang-kadang digunakan pada pemeriksaan luka tembak. Ini terdiri dari soft X-rays yangterkadang dinamakan grenz rays (Idries, 1997).Pemeriksaan secara radiologik dengan sinar-X ini pada umumnya untuk memudahkandalam mengetahui letak peluru dalam tubuh korban, demikian pula bila ada partikel-partikelyang tertinggal. Pada “tandem bullet injury” dapat ditemukan dua peluru walaupun lukatembak masuknya hanya satu. Bila pada tubuh korban tampak banyak pellet tersebar, makadapat dipastikan bahwa korban ditembak dengan senjata jenis “shoot gun” , yang tidakberalur, dimana dalam satu peluru terdiri dari berpuluh pellet. Bila pada tubuh korban tampaksatu peluru, maka korban ditembak oleh senjata jenis rifled.Pada keadaan dimana tubuh korban telah membusuk lanjut atau telah rusaksedemikian rupa, sehingga pemeriksaan sulit, maka dengan pemeriksaan radiologi ini akandengan mudah menentukan kasusnya, yaitu dengan ditemukannya anak peluru pada fotorongent (Idris, 1997).Pemeriksaan Baju Pada Korban Luka TembakPemeriksaan korban luka tembak tidak lengkap tanpa pemeriksaan defek baju yangdibuat oleh peluru. Beberapa cara pemeriksaannya :1. Idealnya baju korban harus dilepaskan tanpa merusak baju tersebut.2. Untuk mengidentifikasi korban, dapat dicari barang-barang yang ada di saku.3. Baju harus dilepaskan dari korban, tapi jika hal ini dapat merusak maka dilakukanmanipulasi sehingga luka dapat dilihat.

Page 11: Muhammad Sidiq - Luka Tembak

4. Korban yang meninggal, sekarat, dan potensial untuk resusitasi kardiopulmonologidirawat oleh petugas medis. Berkaitan dengan hal ini, baju koraban harus dipotongatau dirobek.Pemeriksaan baju pada korban dapat dilakukan dengan menggunakan tehnik yang berbeda.Ini meliputi: 1). Dengan mata telanjang 2). Dengan menggunakan gelas 3). Denganmikroskop binokular 4). Dengan fotografi inframerah (Hueske, 2006).Konsep-Konsep yang Salah dalam Investigasi Tembakan SenjataAda beberapa konsep yang sering salah dalam menginvestigasi tembakan yaitu:1. Luka tembak masuk selalu lebih kecil daripada luka tembak keluar.2. Ketika luka tembak masuk lebih tinggi dibanding luka tembak keluar, arah serangandari bawah ke atas.3. Peluru selalu berjalan dalam garis lurus di dalam tubuh, mulai dari tempat masuksampai keluar dari tubuh, atau bila tertinggal di dalam tubuh.4. Ketika peluru diketahui dari luka terbuka senjata api, berefek sangat panas sehinggamembakar kulit (Hueske, 2006).Daftar PustakaAnonim. 2007. Arti Klinis Luka Tembak. (online). (http://medlinux.blogspot.com/ 2007/11/artiklinis-luka-tembak.html, diakses pada 20 April 2011).Algozi, Agus M. 2011. Luka Tembak. (online). (www.fk.uwks.ac.id/elib/Arsip/Departemen/Forensik/luka%20tembak.pdf, diakses tanggal 11 April 2013).Anshari, Irwan. 2011. Luka Tembak. (online). (http://www.irwanashari.com/luka-tembak/,diakses tanggal 18 April 2011).Chadha P.V. 1995. Catatan Kuliah Ilmu Forensik dan Toksikologi. Edisi V. Jakarta : WidyaMedika. Hal. 75-81.Di Maio, V.J.M. 1999. Gunshot Wounds Practical Aspects of Firearms, Ballistics, and ForensicTechniques.Second Edition. New York : CRC Press. page. 72-140.Hueske, E. 2006. Firearms and Tool Mark The Forensic Laboratory Handbooks, Practice andResource. New York: NYP.Idries, AM. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara; p.131-168.Indah PS, Lely, Irene, Elena, Luh S. 2011. Gunshot wound. (online). (http://www.freewebs.com/gunshot_wound/luka tembak pada tulang.htm,, diakses tanggal 10 April 2013).Pounder D.J. 2008. Department of Forensic Medicine, University of Dundee, Lecture Note,Gunshot Wounds. (online). (http://www.dundee.ac.uk/ forensicmedicine/notes/gunshot.pdf,diakses pada 20 April 2011).Windi, DK. 2006. Traumatologi Forensik. (online). (http://www.freewebs.com/traumatologie2/traumatologi.htm, diakses tanggal 20 April 2011).