laporan kasus luka bakar

34
LAPORAN KASUS “LUKA BAKAR” Penyusun : Rifqa Wildaini, Dietha Kusumaningrum, Hani Aqmarina Pembimbing : dr. Endang, Sp.B

Upload: diethakusumaningrum

Post on 18-Dec-2015

132 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

ilmu bedah

TRANSCRIPT

  • LAPORAN KASUSLUKA BAKAR

    Penyusun: Rifqa Wildaini, Dietha Kusumaningrum, Hani AqmarinaPembimbing: dr. Endang, Sp.B

  • LAPORAN KASUS

  • ANAMNESISIdentitas PasienNama: Tn. MUsia: 59 tahunJ. Kelamin: PriaAlamat: Kali Abang Tengah RT 04/15, Kel. Aren Jaya, Kota BekasiAgama: IslamStatus: Menikah, memiliki 2 orang anakPekerjaan: Pensiun

  • ANAMNESISA. Keluhan UtamaSakit karena tersiram minyak sayur panasB. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan tersiram minyak sayur panas sejak 1 hari SMRS. Saat itu pasien hendak ke kamar mandi namun tiba-tiba tersandung kabel lalu terjatuh dan menyenggol penggorengan berisi minyak sayur panas yang baru digunakan anaknya untuk memasak kentang goreng. Bagian tubuh yang terkena minyak sayur panas ada di tangan kanan dan kiri, punggung sampai pinggang sebelah kanan dan paha sebelah kanan. Belum diberi obat dan langsung dibawa ke IGD RSUD Kota Bekasi.

  • C. Riwayat Penyakit Dahulu Lima belas tahun yang lalu pasien pernah dirawat di RS karena jatuh dari motor dan sempat tidak sadar selama seminggu. Saat itu kepala terbentur namun tidak ada bagian tubuh yang patah dan tidak ada tindakan operasi. Tahun 2011 dirawat di RS karena pasien sering mengompol dan sulit menahan BAK, dirawat 3 hari dan hanya diberi obat lalu sembuh. Riwayat HT, DM, Asma disangkal.D. Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat HT, DM dan Asma dalam keluarga disangkal.E. Riwayat kebiasaan Merokok (-), minum minuman keras (-)

  • PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran apatis (E4VafasiaM6)Tanda vital: TD 160/100 mmHg, N 90x/menit, P 20x/menit, S 36,4 0CStatus GeneralisKepala: konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-Thorax: dbnAbdomen: dbnEkstremitas: akral hangat, edema (-), tampak kemerahan di punggung kanan sampai pinggang kanan, paha kanan bagian lateral, punggung tangan kanan dan kiri, tampak bulae pada punggung tangan kanan

  • Status LokalisTampak ...

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG

    HematologiHasilNilai rujukansDarah lengkapLaju endap darahLeukosit729.20-15 mm5-10 ribu/uLHitung jenisBasofilEusinofilBatangSegmentLimfositMonosit0008497

  • Indeks eritrositMCVMCHMCHC93.730.933.082-92 fL27-32 pg32-37 %trombosit310150-400ribu/ulKimia klinikAlbumin globulinProtein totalAlbuminGlobulin7.303.613.696.6-8.0 g/dl3.5-4.5 g/dl1.5-3.0 g/dlFungsi ginjalUreumKreatini151.1920-40 mg/dl0,5-1.5 mg/dlDiabetesGlukosasewaktu35160-110 mg/dl

  • ElektrolitNatrium (Na)Kalium (K)Clorida (Cl)1344.091135-145 mmol/L3.5-5.0 mmol/ L94-111 mmol/LHemostatisPtPt controlAPTTPTT control17.914.726.734.812-18 detik12.4-17.9 detik20-40 detik27.5-39.5 detik

  • DIAGNOSISCombutio grade IIDM tipe 2

  • PENATALAKSANAANWound Toilet....ATS 1500 ivIVFD RL 30 tetes/menitCefoperazone 2x500 Ketorolac 3x1ampRanitidin 2x1 amp

  • TINJAUAN PUSTAKA

  • ANATOMI KULIT

  • LUKA BAKARSuatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas (suhu tinggi) seperti api, air panas, listrik, bahan kimia dan radiasi.

  • Patofisiologi

    NyeriKerusakan sel-sel darah merahanemia

  • KLASIFIKASIBerdasarkan Sumber PenyebabPanas. Termasuk api, radiasi, atau pajanan panas dari api, uap dan cairan panas serta benda benda yang panasBahan kimia. Termasuk berbagai macam asam dan basaListrik. Termasuk didalamnya arus listrik dan sambaran petirCahaya. Luka bakar yang disebabkan oleh sumber cahaya yang kuat atau cahaya ultra violet, juga termasuk sinar matahariRadiasi. Seperti radiasi nuklir, cahaya ultra violet juga termasuk salah satu sumber penyebab luka bakar karena radiasi

  • DERAJAT KEDALAMAN (GRADE) LUKA BAKAR:

    Derajat kedalaman (Grade)Struktur yg terkenaGejala dan KeluhanGrade I(Superficial Burns)Hanya mengenai lapisan atas kulit (epidermis)Hiperemi Nyeri + Bullae -Grade II(Partial Thickness Burns)Mengenai epidermis dan sebagian dermis-lembab, mottled, kulit merah memutih- Nyeri ++-Bullae +Grade III(Full Thickness Burns)Mengenai seluruh lapisan kulit--- kering--- putih/coklat tua/hitam---charred--- tdk nyeri

  • DERMISEPIDERMISGr IGr IIAGr IIBGr III

  • LUKA BAKAR DERAJAT 1,2,3

  • LUAS LUKA BAKARDitentukan oleh percentage (%) dari body area yang terbakarTelapak tangan pasien + 1% rule of nines dari Wallace

  • RULE OF NINES OF WALLACEMembagi tubuh menjadi beberapa bagianDigunakan untuk mengkalkulasi % permukaan tubuh yang terbakar

  • RULE OF NINESBODY PARTADULTCHILDHead & Neck 9 18Arms 9 (2) 9 (2)Front & Back 18 (2) 18 (2)Legs 18 (2) 13.5 (2)Genitalia 1 1

  • Rule of Nines(Wallace)

  • FASE CEDERA LUKA BAKARFase akut/ fase emergensi : 48 jam pertama pasca kejadianFase subakut setelah 48 jam pasca kejadian s.d 1 bulan pasca kejadianFase lanjut/ rehabilitatif : bulan kedua pasca kejadian, berlangsung berbulan bulan atau bertahun tahun

  • PENATALAKSANAANFase akut Jalan nafas lancar dan aman, kondisi nafas baikAirway managemenBersihkan dan amankan saluran nafasEndotracheal intubationTracheostomyBreathing managementOksigenasiVentilation supportSubsitusi kehilangan caieranFormula BAXTER-PARKLAND4 mL RL/ %kg berat badan (24 jam pertama)50% diberikan pada 8 jam pertama, 50% sisanya diberikan 16 jam berikutnya, aktu dihitung sejak kejadian, bukan saat mulai pemberianEvaluasi: monitoring urine output 0,5-1cc/kgBB/jam cairan

  • FASE SUBAKUTA. Stabilisasi hemodinamika dan antisipasi hiperkatabolismeMempertahankan respons baik terhadap resusitasi cairan :Tekanan darah baik dan stabilLaju nadi < 100/menitDiuresis 1 - 1.5 mL/kgBB/jamFormula cairan :Dextrose 5% 2000 mL per 24 jamDextrose 1000 mL + 200 mL Albumin 20%Dextrose 1000-1500 mL + 500 mL Hydroxy-Ethyl Starch (HES) 6%Pemantauan tanda vital, diuresis dan imbang cairan Per Jam

  • B. Pengelolaan Luka1. Berikan suasana steril dan lembabSteril: dilusi, debridement operatifLembab: kasa lembab, topikal2. Luka bakar yang sudah bersih dibalut dalam balutan lembab non-adherent kain tulle dan kasa lembab absorben3. Obat topikal antimikroba hanya berguna di area yg rentan infeksi (perineum, telapak kaki) , ada bukti kolonisasi pada kasa balutan (pus kehijauan)

  • C. Manajemen NyeriNon farmakoterapeutik : positioning, luka diberi tulle, sebelum dibuka balutan dibuat basahFarmakoterapeutik : analgesia potenMorfin IV : 0.3 mg/kgBB (injeksi)Kombinasi low-dose Ketamine : < 3 mg/kgBBD. Pencegahan infeksi dan sepsisFarmakoterapi untuk pencegahan infeksi : Tetanus toxoid, Immunoglobulin, Topical antibiotics, Antibiotika sistemik analisis kultur kuman darah.Kamar isolasi / khususSecondary prevention/early detectionSurgical management: debridement

  • E. Dukungan terapi nutrisiEarly enteral nutritionFeeding tubeLow carbPadat kalori : Mengurangi volume makanan yang harus dikonsumsi24 vitamins, minerals, & antioxidants : essential for wound healing and immune supportsDiet ParenteralF. FisioterapiDalam pengawasan konsultatif dokter ahli rehabilitasi medis : Passive exercise, ideal dalam pembiusan tiduRSplinting di semua sendi sesuai posisi anatomis nya untuk mencegah kontrakturG. Psikoterapi emotional support

  • FASE LANJUTANNonsurgical management : persepsi diri, dukungan keluargaSurgical management : bedah plastik

  • Indikasi rawat inapDerajat 2 lebih dari 15% pada dewasa, dan lebih dari 10% pada anakDerajat 2 pada muka, tangan, kaki, perineumDerajat 3 lebih dari 2% pada dewasa, dan setiap derajat 3 pada anakLuka bakar yang disertai trauma visera, tulang, dan jalan napas

  • KOMPLIKASISistemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS)Multi-system Organ Dysfunction Syndrome (MODS)Sepsis