laporan bk karir di smp 4bk c
TRANSCRIPT
LAPORAN BIMBINGAN KONSELING
KARIR DI SMP SARASWATI SINGARAJA
Disampaikan untuk melengkapi mata kuliah bimbingan konseling karir
Diasuh oleh : Kadek Suranata S,Pd, M,Pd, Kons
Oleh:Kelompok 4 Kelas 4 BK C
Ni Nyoman Ratna (1011011056) BK C
Luh Putu Indryaningsih ( 1011011064 ) BK C
Ida Ayu Gde Sri Dwi Laksemi (1011011074) BK C
Ni Wayan Baktiari (1011011098) BK C
I Wayan Sastrawan (1011011080) BK C
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2012
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Tuhan
Yang Maha Esa. Berkat rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini yang berjudulkan “Laporan Bimbingan Konseling Karir
Di SMP Saraswati Singaraja” ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
merupakan hasil kajian dari berbagai sumber tentang materi yang menyangkut
sumber-sumber kalimat.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kaish kepada
orang-orang yang telah banyak membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Penulis menyadariu dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan-kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Singaraja, Juni, 2012
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. i
DAFTAR ISI........................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 4
1.1. Masalah – masalah tentang karir yang terjadi
disekolah……………………………………………………… 4
1.2. Latar Belakang Perlunya BK karir
disekolah……………………………………………………… 5
1.3. Pendekatan atau model yang digunakan
…………………………………………………...................... 6
BAB II TEORI YANGMELANDASI…………………………………… 4
1.1. Teori yang digunakan konsep dan
langkahnya…………………………………………………….. 7
1.2. Instrumen yang digunakan dalam kegiatan layanan………… 11
1.3. RPBK /Perangkat media yang digunakan………………………15
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………….. 20
1.1. Uraian hasil – hasil yang dicapai dalam
praktik……………………………………………………… 20
1.2. Uraian kelemahan dan kekurangan sesudah diberikan
layanan..................................................................................... 24
BAB IV PENUTUP……………………………………………… 27
4.1. Kesimpulan…………………………………………………… 27
4.2. Saran………………………………………………………….. 27
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Masalah - Masalah Tentang Karir Yang Terjadi Disekolah
Layanan bimbingan karir merupakan layanan yang diberikan pembimbing kepada
klien dalam memecahkan masalah karir yang dihadapi klien dan Bimbingan karir
merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam
memecahkan masalah karir ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian sebaik-
baiknya dengan masa depannya Karir bagi siswa bukan hal yang mudah untuk
ditentukan dan menjadi pilihan yang sesuai dengan kemampuan yang miliki namun
haruslah ditentukan. Untuk membentukan hal demikian harus didasarkan pada
keputusan siswa itu sendiri yang didasarkan pada pemahaman tentang kemampuan
dan minat serta pengenalan karir yang ada di masyarakat.
Kesulitan yang dialami siswa dalam memilih dan menentukan karir tidaklah dapat
dipungkiri, banyak siswa yang kurang memahami bahwa karir merupakan jalan hidup
dalam usaha mengapai kehidupan yang baik dimasa mendatang. Adapun masalah
masalah karir di SMP yang dilator belakangi oleh beberapa factor yang menyebabkan
munculnya beberapa masalah dalam pemilihan karir bagi siswa SMP diataranya
Faktor yang menyebabkan munculnya masalah karir siswa SMP
1. Faktor yang ada dalam diri siswa
Diantaranya adalah: tingkat intelegensi, sikap mental,Jenis kelamin, agamam
dan minat terhadap suatu karir
2. Faktor di luar siswa
Diantaranya; tingkat ekonomi keluarga, minat orang tua dan kondisi sosial
masyarakat
Dari kedua faktor tersebut diatas merupakan faktor yang mendasar, namun
masih banyak lagi faktor yang menyertai kesulitan siswa dalam memilih karir,
4
salah satu faktornya adalah faktor kebutuhan, bahwa kebutuhan manusia
terdapat lima macam yaitu:
a. Kebutuhan jasmani yaitu kebutuhan yang erat kaitannya dengan
kebutuhan jasmani
b. Kebutuhan rasa aman yaitu memperoleh rasa aman, bebas dari rasa
takut, ketegangan, kelaparan dan kehilangan
c. Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan untuk memiliki dan butuh bantuan
dari orang lain misalnya, bergaul, berorganisasi, berkelompok dan
saling mengenal
d. Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yaitu untuk
mempertahankan harga dirinya dan kebutuhan untuk dihargai,
misalnya memperoleh Penghormatan
e. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu: untuk menampakkan
dirinya sebagai seorang pribadi yang khas (berbeda dari orang lain)
1.2. Latar Belakang Perlunya BK Karir Disekolah
Dalam era pembangunan dan perkembangan teknologi mutakhir masa kini,
kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan kompetensi
yang unggul, sebagai pemikir, perencana, penggerak, dan pendukung pembangunan
semakin tinggi. Bertolak dari hal tersebut, maka telah menjadi tujuan pendidikan
nasional, untuk mengembangkan manusia Indonesia terutama generasi muda, agar
mampu mempersiapkan diri untuk kelak berpartisipasi dalam usaha – usaha
pembangunan Indonesia. Layanan konseling karir penting diberikan bagi remaja,
sebagai salah satu sarana meningkatkan kesejahteraan remaja. Dengan demikian
remaja memiliki peluang untuk mencapai masa depan yang menjanjikan. bahwa
“masa depan anak muda merupakan masa depan masyarakat kita. Remaja yang belum
mengembangkan potensinya secara utuh, yang hanya memberikan kontribusi yang
5
kecil, yang tidak berperan sebagai orang dewasa yang produktif, akan merugikan
masa depan masyarakat kita.” Karenanya, layanan konseling karir dalam program
bimbingan karir di sekolah, penting diberikan bagi remaja. Dengan begitu remaja
memiliki gambaran apa yang ingin dan dapat dilakukan setelah lulus sekolah, yang
membawa manfaat bagi kehidupan pribadi dan masyarakat secara luas. Disamping itu,
melalui informasi dan konseling karir, remaja lebih siap kelak ketika memasuki dunia
orang dewasa dengan berbagai resiko dan tanggung jawab yang diembannya.
Layanan konseling karir merupakan bagian dari bidang pengembangan karir
atau bidang bimbingan karir dalam program bimbingan dan konseling di sekolah.
Konseling karir diharapkan dapat memberikan tidak hanya informasi karir, namun
juga bantuan untuk mengatasi masalah dan kebingungan remaja, dalam
Melalui informasi yang diperoleh dalam konseling karir di sekolah, siswa
dibantu untuk memilih dan menentukan apa yang ingin dilakukan setelah
menyelesaikan pendidikannya di sekolah. Apakah ia ingin meneruskan ke jenjang
pendidikan selanjutnya, atau memilih untuk bekerja. Dengan kata lain, melalui
informasi yang diperoleh dalam konseling karir, remaja dapat mempersiapkan dan
atau merencanakan karir dan masa depannya. Apabila remaja memiliki motivasi studi
lanjut yang tinggi, akan terbuka peluang baginya untuk memperoleh kesejahateraan di
masa depan, begitu juga sebaliknya.
1.3. Pendekatan Atau Model Yang digunakan
Teori Donal Super
Alasan penggunaan teori tersebut adalah karena dalam teori yang kami
gunakan banyak terdapat fase – fase perkembangn terhadao karir siswa yang
dimulai dari semenjak anak itu mengenal sekolah sampai menentukan karir
dimasa yang akan datang.
6
BAB II
TEORI YANG MELANDASI
PERANGKAT YANG DIGUNAKAN
2.1. Teori Yang Digunakan Konsep dan langkah – Langkahnya
Teori Donal Super
Teori yang memandang bahwa pilihan karir sebagai bentuk
perkembangan adalah dari Donal Super. Teori ini pada dasarnya adalah bahwa
kerja itu merupakan konsep diri . artinya orang yang mempunyai konsep diri
dan ia berusaha menerapkan konsep diri itu dengan memilih pekerjaan hal
yang menurut orang tersebut paling memungkinkannya berekspresi diri.
Menurut paham ini , pilihan karir adalah soal mencocokkan (matching).
Didalam irama hidup orang, terjadi perubahan – perubahan dan ini
berpengaruh pada usahanya untuk mewujudkan konsep diri itu . teori
perkembangan menerima teori matching ( teori konsep diri), tetapi
memandang bahwa pilihan kerja bukan peristiwa yang sekali terjadi dalam
hidup seseorang ( misalnya: tamat pendidikan dan meninggalkan
sekolah).Data hasil penelitian memberikan indikasi yang kuat bahwa
gambaran diri yang vokasional berkembang selama pertumbuhan fisik dan
perkembangan kognitif ; perkembangan ini berlangsung melalui observasi
terhadap orang-orang yang memegang jabatan tertentu , melalui identifikasi
dengan orang-orang dewasa yang sudah bekerja , melalui penghayatan
pengalaman hidup , dan melalui pengaruh yang diterima dari lingkungan
hidup. Penyadaran kesamaan dan perbedaan di antara diri sendiri dan semua
orang lain , akhirnya membentuk suatu gambaran diri yang vokasional.
7
Gambaran diri ini menumbuhkan dorongan internal yang mengarahkan
seseorang ke suatu bidang jabatan yang memungkinkan untuk mencapai
sukses dan merasa puas (vocational satisfication).
Proses perkembangan karier
Donal Super banyak membahas tentang masalah perkembangan karir dan
membagi pengembangan karir kedalam lima fase yaitu :
a) fase pengembangan (growth), pada masa kecil sampai dengan 15
tahun dalam fase ini anak mengembangkan bakat, minat, kebutuhan,
potensi, yang akhirnya dipadukan dalam struktur konsep diri (self-
concept structure)
b) fase eksplorasi (exploration) antara umur 16 sampai dengan 24 tahun,
di mana saat ini remaja mulai memikirkan beberapa alternatif
pekerjaan tetapi belum mengambil keputusan yang mengikat
c) fase pemantapan (establishment) antara umur 25 sampai dengan 44
tahun, pada fase ini remaja sudah memilih karir tertentu dan
mendapatkan berbagai pengalaman positif maupun negatif dari
pekerjaannya. dengan pengalaman yang diperolehnya ia lalu bisa
menentukan apakah ia harus terus dengan karir yang telah dijalaninya
atau berubah haluan
d) Fase pembinaan (maintenance) antara umur 44 sampai dengan 65
tahun, dimana orang sudah mantap dengan pekerjaannya dan
memeliharanya agar dia bertekun sampai akhir
e) fase kemunduran (decline) masa sesudah pensiun atau melepaskan
jabatan tertentu, dalam fase ini orang membebaskan diri dari dunia
kerja formal .
8
Kelima tahap ini dipandang sebagai acuan bagi munculnya sikap-sikap dan
perilaku yang menyangkut keterlibatan dalam suatu jabatan , yang tampak
dalam tugas-tugas perkembangan karier (vocational developmental tasks).
Tugas-tugas perkembangan Pekerjaan
Pilihan kerja merupakan fungsi tahap perkembangan orang dan prosesnya
berlangsung dalam rangka penunaian kegiatan – kegiatan atau tugas- tugas
perkembangan pekerjaan.
Tugas – tugas perkembangan itu adalah proferensi pekerjaan . tugas –
tugas perkembangan itu adalah :
Preferensi 14-18 Periode proses kognitif untuk memformulasikan sebuah
tujuan vokasional umum melalui kesadaran akan sumber-sumber yang
tersedia, berbagai kemungkinan, minat, nilai, dan perencanaan untuk okupasi
yang lebih disukai.
Spesifikasi 18-21 Periode peralihan dari preferensi vokasional tentatif menuju
preferensi vokasional yang spesifik.
Implementasi 21-24 Periode menamatkan pendidikan/pelatihan untuk
pekerjaan yang disukai dan memasuki dunia kerja.
Stabilisasi 24-35 Periode mengkonfirmasi karir yang disukai dengan
pengalaman kerja yang sesungguhnya dan penggunaan bakat untuk
menunjukkan bahwa pilihan karir sudah tepat.
Konsolidasi 35+ Periode pembinaan kemapanan karir dengan meraih
kemajuan, status dan senioritas.
Proposisi Menurut Teori Super
Teori Super dinyatakan dalam bentuk proposisi. Pada mulanya, yaitu pada
1953. Super mengenali sepuluh proposisi, kemudian 1957 bersama Bachrach,
itu dikembangkan menjadi dua belas. proposisi-proposisi adalah :
9
1. Orang itu berbeda-beda kemampuan, minat dan kepribadian.
2. Karena sifat-sifat tersebut orang itu mempunyai kewenangan untuk
melakukan sejumlah pekerjaan.
3. Setiap pekerjaan menghendaki pola kemampuan, minat, sifat.
Kepribadian yang cukup luas, sehingga bagi setiap orang bersedia
beragam kerjaan dan setiap pekerjaan terbuka bagi bermacam-macam
orang.
4. Preferensi dan kemampuan vokasional dan konsep diri orang itu
berubah-ubah. Pilihan dan penyesuaian merupakan proses yang
berkelanjutan.
5. Orang mengalami proses perubahan melalui tahap-tahap pertumbuhan
(growth), eksplorasi kemampuan ( establishment), pemeliharaan
(maintenance) dan kemunduran ( detline ). Tahap eksplorasi
selanjutnya terbagi atas fase-fase fantasi, tentative, dan realistik,
sedangkan tahap kemapanan terbagi atas fase- fase uji coba ( trial) dan
keadaan mantap (stable). Tahap kehidupa disebut “ daur besar”
(maxycyle).
6. Pola karier orang ditentukan oleh tahap sosioekonorni orang tua,
kemampuan mental, cirri kepribadian, kesempatan, keadaan pola
karier adalah tingkat pekerjaan yang dicapai dan sekuensi (tuntunan),
frekuensi dan durasi (lama kelangsungan) pekerjaan yang masih
bersifat uji coba dan sudah mantap.
7. Perkembangan orang dalam melewati tahap-tahap dapat dipantau
dengan bantuan untuk pematangan kemampuan dan minat dengan
bantuan untuk melakukan uji realitas (reality testing) serta untuk
mengembangkan konsep diri.
8. Perkembangan karier adalah proses mensintesis dan membuat
kompromi dan pada dasarnya adalah Konsep diri. Konsep diri adalah
10
hasil dari interaksi bawaan, keadaan fisik, kesempatan berperan,
evaluasi.
9. Proses mensintesis atau kompromi antara factor-faktor individu dan
social antara konsep diri dan realitas adalah proses permainan peranan
dalam berbagai latar dan keadaan (pribadi, kelompok, pergaulan,
hubungan, kerja).
10. Penyaluran kemampuan, minat, sifat kepribadian dan nilai menentukan
diperolehnya kepuasan kerja dan kepuasan hidup.
11. Kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan selaras dengan penerapan
konsep diri.
12. Bekerja dan pekerjaan merupakan titik pusat organisasi kepribadian
bagi kebanyakan orang, sedangkan bagi segolongan orang lagi yang
menjadi titik pusat adalah hal lain, missal pengisian waktu senggang
dan kerumahtanggaan.
2.2. Instrumen Yang digunakan Dalam Kegiatan layanan
Angket :
Angket adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab dan atau daftar
isisn yang harus diisi yang berdasarkan kepada sejumlah subjek. Dan
berdasarkan atas jawaban dan atau isian itu penyelidik mengambil
skesimpulan mengenai subjek yang diselidiki selain itu Angket adalah suatu
alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada
responden untuk mendapat jawaban (Depdikbud:1975)
11
Angket adalah suatu daftar atau kumpulan pertanyaan tertulis yang harus
dijawab secara tertulis juga ( WS. Winkel, 1987)
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengadakan komunikasi dengan sumber data ( I. Djumhur, 1985 )
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak memerlukan
kedatangan langsung dari sumber data ( Dewa Ktut Sukardi, 1983 ).
Jenis Angket Yang Digunakan
Dilihat dari cara memberikannya, angket yang kami gunakan adalah angket
langsung :
Angket langsung, : yaitu bila angket itu langsung diberikan kepada
responden yang ingin diselidiki . Jawaban diperoleh
dari sumber pertama tanpa menggunakan perantara.
Kegunaan Angket dalam Bimbingan.
Untuk mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka
penyusunan catatan permanen.
Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain.
Pembuatan evaluasi progam bimbingan
Untuk mengambil sampling sikap/pendapat dari responden
Kelebihan Angket.
Merupakan metode yang praktis, karena dapat dipergunakan untuk
mengumpulkan data kepada sejumlah responden dalam jumlah yang banyak
dan waktu yang singkat.
Merupakan metode yang ekonomis, dari segi tenaga yang dibutuhkan.
Setiap responden menerima sejumlah pertanyaan yang sama.
Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan keterangan.
12
Responden mempunyai waktu cukup untuk menjawab pertanyaan.
Pengaruh subyektif dapat dihindarkan.
Keterbatasan Angket.
Sulit untuk mendapat jaminan bahwa responden akan memberikan jawaban yang
tepat.
Terbatas hanya pada responden yang bisa membaca dan menulis.
Karena tidak berhadapan langsung dengan responden, maka bila ada pertanyaan
yang kurang jelas, responden tidak dapat mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Bersifat kaku, karena pertanyaan-pertanyaan dalam angket telah ditentukan,
sehingga tidak dapat diubah sesuai dengan keadaan sekitar.
Sulit mendapatkan jaminan bahwa semua responden akan mengembalikan angket
yang diberikan.
Wawancara
Pengertian dan Fungsi Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data ialah dengan cara wawancara yaitu
mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.
Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap survey, tanpa
wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan
jalan bertanya langsung kepada responden. (Masri S dan Sofian Effendi, 1995 :192).
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.
(Lexy J, 2006 :186).
Tujuan mengadakan wawancara, seperti ditegaskan oleh Lincoln dan guba
(1985:266), antara lain: mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi,
perasaan, motivasi serta memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang
13
dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.
Fungsi wawancara pada dasarnya dapat digolongkan kedalam tiga golongan besar
sebagai metode primer.
sebagai metode pelengkap.
sebagai kriterium.
Apabila wawancara dijadikan satu-satunya alat pengumpulan data, atau sebagai
metode diberi kedudukan yang utama dalam serangkaian metode-metode
pengumpulan data lainnya, ia akan memiliki ciri sebagai metode primer.
Sebaliknya jika ia digunakan sebagai alat untuk mencari informasi-informasi yang
tidak dapat diperoleh dengan cara lain, ia akan menjadi metode perlengkap.
Pada saat-saat tertentu metode wawancara digunakan orang untuk menguji kebenaran
dan kemantapan suatu datum yang telah diperoleh dengan cara lain, seperti observasi,
test, kuesioner dan sebagainya. Digunakan untuk keperluan semacam itu metode
wawancara akan menjadi batu pengukur atau kriterium.
Dalam tiga golongan fungsi itu tidak implicit bahwa golongan yang satu mempunyai
harga yang lebih tinggi dari yang lain. Sebagai metode primer wawancara
mengemban tugas yang sangat penting. Sebagai pelengkap metode wawancara
menjadi sumber informasi yang sangat berharga, dan sebagai kriterium ia menjadi
alat yang memberikan pertimbangan yang memutuskan. Ditinjau dari segi itu adanya
tiga fungsi pokok itu justru memperlihatkan bahwa interview merupakan suatu
metode yang serba guna.
14
2.3. RPBK Yang Digunakan /perangkat media yang menyertainya
RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING
(RPBK)
Sekolah : SMP Saraswati Singaraja
Kelas / Semester : IX / Ganjil
Bidang Bimbingan/Layanan : Bimbingan Karir/Layanan Informasi
Minggu/Hari : 1 September 2011
Alokasi Waktu : 40 menit
Kompeteisi : Siswa memahami sekolah lanjutan, Setelah tamat SMP
Indikator : 1. Siwa mengenal Sekolah lanjutan setelah tamat SMP
2. Siswa mampu mencanangkan Sekolah lanjutan setelah
tamat SMP
Tujuan Layanan : 1. Memberi informasi kepada siswa tentang jenis-jenis
Sekolah Lanjutan setelah tamat SMP
2. Membingbing merencanakan sekolah lanjutan setelah tamat
SMP
Materi Layanan :
1. Jenis-Jenis Sekolah Lanjutan :
Sekolah lanjutan yang ada di Singaraja :
15
1.1 Sekolah menengah atas, dan jurusan,IPA,IPS dan Bahasa
1.2 Sekolah Menengah kejuruan (SMK)
1.2.1 SMK Negeri 1 Singaraja dengan program Keahlian :
a) Program keahlian perkantoran : Bidang Administrasi,
Kesekretariatan, Arsip surat.
b) Program Keahlian Akutansi : Keuangan
c) Program Keahlian Tata Niaga : Bidang Perdagangan
d) Program Keahlian Pariwisata : perjalanan wisata,
Guiding/penunjuk/mengatur perjalanan, Tiketing
1.2.2 SMK Negeri 2 Singaraja , dengan program keahlian :
a. Perhotelan c. Tata Rias
b. Tataboga d. Tata Busana
1.2.3 SMK Negeri 3 Singaraja, dengan program Keahlian :
a. Teknik Komputer Jaringan
b. Multi Media
c. Teknik Mesin
d. Teknik Kendaraan Ringan (Arahnya ke Bengkel roda Empat)
e. Teknik Sepeda Motor (TSM)
f. Teknik Las
g. Teknik Gambar Bangunan
h. Teknik Instalasi Tangan Listrik (ITL)
i. Teknik Audio Visual (TAV) (Elektronika, TV, Radio)
1.2.4 SMK Negeri 1 Sukasada, Dengan Program Keahlian :
a. Kriya Kayu d. Seni Rupa
b. Kariya Keramik e. Seni Tari
c. Kariya Tekstil f. Multi Media
1.2.5 SMK Negeri 1 Kubutambahan, Dengan Program Keahliaan :
Kepariwisataan
1.2.6 SMK 1 Tajakula, Dengan Program Keahlian :
Teknologi Informatika
16
1.2.7 SMK Negeri 1 Seririt, Dengan Program Keahlian ;
a. Tata Rias ( Kecantikan )
b. Taata Busana
c. Tata Boga
1.2.8 SMK Negeri 2 Seririt, Dengan Program Keahliaan :
Teknologi Informasi
2. Merencanakan Sekolah Lanjutan
Sebelum menentukan sekolah lanjutan yang akan dimasuki, Maka
dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut.
a. Kemampuan Mental (KEcerdasan)
b. Keemampuan Material (Ekonomi Keluarga)
C. Kesesuaian dengan minat, bakat dan cita – cita
d. dukungan keluarga
e. kemudahan mendapatkan pekerjaan setelah tamat sekolah lanjutan
3. Karakteristik Sekolah lanjutan
3.1. Sekolah Menengah Umum
Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke perguruan Tinggi
3.2. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
a. Mempersiapakan siswa untuk memasuki dunia kerja
` b. Melanjutkan keperguruan tinggi
Metode / strategi : ceramah bervariasi
Pelaksanaan Layanan : Klasikal
17
Kegiatan Pelaksanaan Layanan
No Kegiatan Guru Pembingbing Kegiatan Siswa
1 Kegiatan pembuka
Membentuk kesiapan
kelas dalam menerima
informasi
Siswa menyiapkan diri untuk menerima
informasi dari guru pembingbing
2 Kegiatan inti
Guru pembingbing
menyajikan materi
informasi
Memeberi kesempatqan
siswa untuk mengajukan
pertanyaan mengenai
materi informasi yang
diberikan
Siswa mendengar dan mengikuti
dengan seksama sajian materi
yang disampaikan oleh guru
pembingbing
Siswa bertanya kepada guru
apabilaada materi informasi yang
belum dimengerti
3 Penutup
Penguasaan siswa untuk
mendiskusikan kelanjutan
sekolahnya dengan pihak keluarga
sehingga dapat memilih lanjutan
dengan cepat
Siswa mendiskusikan kelanjutam
sekolahnya dengan keluarga di rumah
Sarana dan Sumber belajar
18
Modul BK SMP
Kurikulum SMA dan SMK
Penilaian
a. Segera
b. Jangka Pendek
c. Jangka panjang
19
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Uraian Hasil – Hasil Yang Dicapai dalam Praktik
No Nama Sekolah
lanjutan
Keterangan
SMA SMK Tidak
melanju
tkan
Bekerja
1 Gd Agus Darmawan - -
2 Putu Ayu Sri Murtianti - -
3 Komang Suremi - -
4 Kd Ega Marianti - -
5 Kt Mas Indri Tristanti - -
6 Wayan Kerta Widiasa - -
7 Km Mega antari - -
8 Ida ayu kade wijayanti - -
9 Kadek Sucianai - -
10 Kadek Fitriani - -
11 Made Yudiarsa - -
12 Kouwira swastawan - -
13 Putu agus Anggara Jasa - -
14 Kt Sulaksana - -
15 Ida Ayu Putu Priyani - -
16 Ketut Satya Widya sari - -
17 Komang Sudarsana - -
18 Yoni Kusuma Yadi - -
19 I.B Km Adi Kusuma - -
20 Kadek Merta Jaya - -
20
Hasil dari data diatas
Dapat diketahui bahawa dari jumlah siswa 20 orang kebanyakan siswa yang memilih
untuk melanjutkan sekolah yaitu 60% siswa SMP Saraswati akan melanjutkan
sekolahnya ke SMK dengan Data sebagai berikut :
No Nama SMK Jurusan Tujuan / alas an memilih
Sekolah atau Jurusan
1 Komang Suremi SMK 2 Singaraja Tata Boga Karena bidang ini merupakan
pilihan karir saya karena itu
merupakan hobi saya dan ingin
menjadi koki yang handal
2 Wayan Kerta Widiasa SMK 2 Singaraja Pehotelan Karena ingin melanjutkan kuliah
dengan jurusan perhotelan dan
ingin bekerja di hotel
3 Kadek Fitriani SMK 2 singaraja Perhotelan Karena ingin cepat mendapat
pekerjaan dan ingin bekerja di
hotel dan mendapatkan
penghasilan sediri
4 Made Yudiarsa SMK 2 Singaraja Tata Boga Karena selain hobi memasak
saya ingin mejadi koki yang
handal dan jika bekerja saya
akan bekerja d bagian koki
5 Kouwira swastawan SMK 3 Singaraja Teknik Mesin Karena ingin menjadi montir
mesin yang berdaya saing tinggi
6 Putu agus Anggara Jasa SMK 1 Sukasada Seni Rupa Karena ingin melanjutkan
keperguruan tinggi dengan
jurusan seni rupa dan ingin
menjadi guru seni
7 Ida Ayu Putu kirami SMK 2 Singaraja Perhotelan Karena ingin bekerja dihotel dan
ingin menjadi sukses
21
8 Ketut Satya Widya sari
9 Komang Sudarsana SMK 2 Singaraja Perhotelan Karena ingin meniti karir
dibidang pariwisata serta ingin
bekerja dalam bidang pariwisata
10 Yoni Kusuma Yadi SMK 3 Singaraja Teknin Mesin
Sepeda motor
Karena ingin banyak mengetahui
tentang mesin sepeda motor dan
ingin cepat bekerja dan
menghasilkan pendapatan
sendiri
11 I.B Km Adi Kusuma SMK 3 Singaraja Teknik Mesin Karena ingin menjadi montir
yang handal dan ingin banyak
mengetahui tetang permesinan
dan bias bekerja dan membuka
usaha sendiri
12 Kadek Merta Jaya SMK 1 Singaraja Program
keahlian
akutansi
Karene ingin bekerja dan ingin
menjadi pegawai BANK
22
Hasil Diagram arah pilih siswa
SMA = 40SMK = 60 %Bekerja = 0%tidak bekerja = 0%
Kesimpulan Hasil
Dari data diatas dapat disimpulkan dari hasil observasi kami dapatkan hasil bahwa
kebanyakan siswa yang memilih untuk melanjutkan ke SMK dari data diatas terdapat
60 % siswa yang akan melanjutkan ke SMK adapun pilihan SMK yang dipilih
diantaranya sebagai berikut
Kesan Siswa
Kesan saya setelah diberikannya layanan ini saya merasa senang karena saya
sangat dibantu dengan layan informasi untuk kelanjutan study saya nanti.
Sebelum saya diberikan layanan informasi ini saya sangat bingung untuk
kelanjutan study saya. Jika tamat dari smp saya tidak melanjutkan sekolah,
saya tidak tau harus bekerja apa karena skill yang saya miliki kurang. Namun
setelah saya mendapatkan layan informasi mengenai kelanjutan study ini saya
banyak mendapatkan informasi mengenai jenis-jenis sekolah lanjutan setelah
saya tamat nanti dan sekarang saya sudah mempunyai rencana untuk
23
kelanjutan study saya sesuai dengan kemanpuan yang saya miliki. Jadi saya
tidak perlu bingung lagi untuk menentukan kemanakah saya akan melanjutkan
sekolah saya ke SMA ataukah ke SMK.
Kesan Guru
Selaku guru pembimbing di SMP Saraswati, saya merasa sangat dibantu dalam
memberikan layanan untuk siswa siswi yang akan segera melanjutkan sekolahnya.
Dengan pemberian layanan informasi mengenai program kelanjutan study bagi siswa
SMP akan membuat para siswa tau kemana arah karir mereka selanjutnya karena
tujuan pemberian layanan informasi ialah supaya para siswa memperoleh informasi
yang relevan dalam rangka memilih dan mengambil keputusan secara tepat guna
pencapaian pengembangan diri secara optimal. Sehingga dengan pemberian layanan
informasi di bidang karir para siswa akan mampu menentukan arah karirnya nanti
dengan mampu memilih sekolah yang tepat sesuai dengan kemampuannya.
3.2. Uraian Kelemahan Dan Kekurangan Layanan Yang Sudah Dilakukan
Bimbingan karir /Layan Informasi
Layanan informasi marupakan salah satu jenis layanan dalam
bimbingan konseling di sekolah yang amat penting guna membantu siswa
agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu terhadap
pencapaian perkembangan siswa, baik yang berhubungan dengan diri pribadi,
sosial, belajar ataupun kariernya., Melalui layanan informasi diharapkan para
siswa dapat menerima dan memahami berbagai informasi, yang dapat
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
untuk kepentingan siswa itu sendiri. Kesulitan-kesulitan untuk mengambil
24
keputusan karier akan dapat dihindari manakala siswa memiliki sejumlah
informasi yang memadai tentang hal-hal yang berhubungan dengan dunia
kariernya. Untuk itulah, mereka seyogyanya dapat dibimbing guna
memperoleh pemahaman yang memadai tentang berbagai kondisi dan
karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat, cita-cita, berbagai kekuatan
serta kelemahan yang ada dalam dirinya. Dalam hal ini, tentunya tidak cukup
hanya sekedar memahami diri. Namun juga harus disertai dengan pemahaman
akan kondisi yang ada dilingkungannya, seperti kondisi sosio-kultural, pasar
kerja, persyaratan, jenis dan prospek pekerjaan, serta hal-hal lainnya yang
bertautan dengan dunia kerja. Sehingga pada gilirannya siswa dapat
mengambil keputusan yang terbaik tentang kepastian rencana karier yang
akan ditempuhnya kelak.
Tujuan Layanan Informasi Bimbingan Karier
Prayitno dan Erman Amti (2004:260), mengungkapkan ada tiga alasan utama
mengapa pemberian informasi perlu diselenggarakan.
membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang
diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan
lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya. Dalam
masyarakat yang serba majemuk dan semakin kompleks, pengambilan
keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan sebagian terletak di tangan
individu itu sendiri. Dalam hal ini, layanan informasi berusaha merangsang
individu untuk dapat secara kritis mempelajari berbagai informasi berkaitan
dengan hajat hidup perkembangannya
memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya ” kemana dia ingin
pergi ”. Syarat dasar untuk dapat menentukan arah hidup adalah apabila ia
mengetahui apa (informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana bertindak
secara kreatif dan dinamis berdasarkan atas informasi yang diberikan itu.
Individu diharapkan dapat membuat rencana dan keputusan tentang masa
25
depannya serta bertanggung jawab atas rencana dan keputusan yang
dibuatnya itu
setiap individu adalah unik. Keunikan itu akan membawakan pola-pola
pengambilan keputusan dan bertindak yang berbeda-beda disesuaikan dengan
aspek-aspek kepribadian masing-masing individu. Pertemuan antara keunikan
individu dan variasi kondisi yang ada di lingkungan dan masyarakat yang
lebih luas, diharapkan dapat menciptakan berbagai kondisi baru baik bagi
individu yang bersangkutan maupun bagi masyarakat, yang semuanya itu
sesuai dengan keinginan individu dan masyarakat. Dengan demikian akan
terciptalah dinamika perkembangan individu dan masyarakat berdasarkan
potensi positif yang ada pada diri individu dan masyarakat.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Layanan informasi sangat penting bagi para pelajar/siswa, selain itu layan informasi juga
merupakan suatu kebutuhan yang amat tinggi tingkatannya. Lebih – lebih diingat bahwa
masa depan adalah abad informasi, maka barang siapa tidak memperoleh informasi maka ia
akan tertinggal dan akan kehilangan masa depannya. Dan Faktor yang menyebabkan
munculnya masalah karir siswa SMP Faktor yang ada dalam diri siswa
Diantaranya adalah: tingkat intelegensi, sikap mental,Jenis kelamin, agamam dan
minat terhadap suatu karirFaktor di luar siswa
Diantaranya; tingkat ekonomi keluarga, minat orang tua dan kondisi social
masyarakat Dari kedua faktor tersebut diatas merupakan faktor yang mendasar,
namun masih banyak lagi faktor yang menyertai kesulitan siswa dalam memilih
karir,adapun tujuan layanan yang diberikan yaitu membekali individu dengan
berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan,
maupun sosial budaya. Dalam masyarakat yang serba majemuk dan semakin
kompleks, pengambilan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan sebagian
terletak di tangan individu itu sendiri.
4.2. SARAN
Dari laporan ini diharapkan para siswa smp dapat mengembangkan
karir dan study lanjutnya dengan baik sesuai dengan kemampuan dan bakat
yang dimiliki siswa sendiri serta dapat mencapai tujuan yang diinginkan siswa
sendiri
LAMPIRAN- LAMPIRAN
27
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
http://sajadahws.wordpress.com/2011/12/12/teori-perkembangan-karir-
dan-perkembangan-hidup-super/
http://princediandra.wordpress.com/2010/07/11/tahapan-perkembangan-
karir-manusia/
Heridha. 2009. http://heridha.wordpress.com/2009/04/06/teori-teori-yang-
berdasarkan-teori-pembelajaran-postmodern-sosioekonomi-dan pengambilan-
keputusan-serta-aplikasinya/. Diunduh tanggal 25 September 2010.
Marniawarih, Dayang. 2010. http://bismillah-nonong.blogspot.com/2010/04/teori-
teori-konseling.html. Diunduh tanggal 25 September 2010.
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karir di Sekolah. Jakarta: Jalan Pintu Satu.
28
29
Lampiran
Gambar pada saat pengisian angket
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55