laporan bk karir
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM BK KARIR
SMP NEGERI 3 SINGARAJA
Dosen pengempu:
Kadek Suranata, S.Pd. M,Pd.Kons
Oleh:
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2012
pg. 1
1. MOCH ARIF RAHMAN 1011011147
2. PT AYU OKA SULASMI 1011011119
3. DESAK MADE AYU DIAN WSD 1011011142
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang mendalam disampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayahNya maka laporan yang berjudul masalah karir di SMP 3 dapat selesai sesuai
jadwal yang telah ditetapkan. Semoga apa yang kami kerjakan dapat membawa manfaat untuk
kita semua. Kami mengumpulkan informasi dari dari guru dan siswa. Kami mohon maaf jika ada
kesalahan dalam penyusunan makalah yang kami dan ada hal-hal yang tidak berkenan serta
kekeliruan baik dalam penyampaian maupun penyusunan, karena kami hanya manusia biasa
yang tak luput dengan dosa ataupun kesalahan , untuk itu kami mohon masukan saudara sekalian
jika ada kekeliruan dan kekurangan didalam makalah yang kami buat, demikian makalah tentang
konsep model-model konseling kami susun sebagai salah satu tambahan dalam pengajaran.
Akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas perhatiannya.
pg. 2
Singaraja, 2012
Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan.......................................................................................... 4
1.1 Masalah karir yang terjadi di SMP 3 singaraja........................................... 4
1.2 Latar belakang perlunya layanan bk karir di SMP 3 Singaraja.................. 4
1.3 Pendekatan yang digunakan....................................................................... 4
BAB II teori yang melandasi dan instrumen yang digunakan.......................... 5
2.1 Pengertian bimbingan karir........................................................................ 5
2.2 Teori perkembangan dan pemilihan karir ginberg........................................5
2.3 Implikasi teori ginzberg dalam bimbingan konseling................................ 8
2.4 Instrumen yang digunakan.......................................................................... 9
BAB III Hasil dan Pembahasan........................................................................ 12
3.1 Urian hasil dalam praktik............................................................................ 12
3.2 Uraian kelemahan, kelebihan kegiatan layanan.......................................... 17
BAB IV Penutup............................................................................................... 12
4.1 Urian hasil dalam praktik........................................................................... 12
4.2 Uraian kelemahan, kelebihan kegiatan layanan......................................... 17
LAMPIRAN
pg. 3
BAB I. PENDAHULUAN
A. Masalah-masalah karier yang terjadi di sekolah SMP 3 NEGERI Singaraja
Kesulitan siswa dalam memilih atau menentukan karir sudah menjadi sesuatu hal yang
sulit sekali untuk dipungkiri. Kurangnya pemahaman siswa tentang masalah karir menjadi
permasalahan yang sangat penting karena hal tersebut dapat mempengaruhi bagaimana
kesuksesan sesorang dalam menjalani kehidupan. Adapun Masalah- masalah karir yang terjadi
di SMP Negeri 3 singarajasebagai berikut:
1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, biasanya faktor ini
meliputi tingkat intelegensi siswa, kurangnya ada minat atau keinginan untuk
melanjutkan ke jenjang berikutnya. Serta kurangnya mendapatkan informasi tentang
karir.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. faktor eksternal ini
biasanya meliputi faktor ekonomi siwa tersebut, lingkungan sosial dan keinginan orang
tua dalam menentukan sekolah untuk anaknya..
B. Latar belakang perlunya layanan bk karier di SMP NEGERI 3 Singaraja
dewasa ini masalah pemilihan karir merupakan masalah yang sangat sulit untuk dihindari,
banyak orang-orang yang mendapatkan kperkerjaan namun namun tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan. Pekerjaan merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang berlangsung
sepanjang hayat bagi mereka yang mencari banyak kepuasan dari pekerjaanya. Pemberian
pg. 4
layanan bimbingan karir ini sangat penting diberikan pada para siswa karena untuk membantu
siswa dalam memahami dan mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki serta untuk membantu siswa dapat menuju ke jenjang berikutnya. Konseling karir
diharapkan dapat memberikan tidak hanya informasi karir, namun juga bantuan untuk mengatasi
masalah dan kebingungan remaja dalam memilih karir berikutnya.
C. Pendekatan/model/ layanan yang digunakan.
Pokok yang dijadikan dasar bagi Ginzberg dalam membangun teorinya adalah didasari
atas pendekatan psikologis atas tugas-tugas perkembangan yang dilalui manusia. Konsep
perkembangan dan pemilihan pekerjaan atau karier oleh Ginzberg dikelompokkan dalam tiga
unsur yaitu proses (bahwa pilihan pekerjaan itu merupakan suatu proses), irreversibilitas (bahwa
pilihan pekerjaan itu tidak bisa diubah atau dibalik), kompromi (bahwa pilihan pekerjaan itu
merupakan kompromi antara faktor-faktor yang main yaitu minat, kemampuan, dan nilai), dan
optimisasi yang merupakan penyempurnaan teori (individu yang mencari kecocokan kerja).
BAB II. TEORI YANG MELANDASI DAN PERANGKAT YANG
DIGUNAKAN
2.1 Pengertian Bimbingan Karir
yaitu proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan berbuat atas dasar
pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja, mampu mengambil keputusan sehingga yang
bersankutan dapat mengelola pengembangan kariernya”. (Manrihu, 1988 : 18).
Dari pengertian di atas jelaslah bahwa pelaksanaan bimbingan karir di Sekolah adalah proses
membantu siswa agar memahami diri dan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
kemantapan cita-citanya.
Terkait dengan pengertian Bimbingan Karier di atas maka yang dimaksud dengan Bimbingan
Karier dalam penelitian ini adalah suatu proses usaha membantu siswa untuk mengenal potensi
dirinya seperti : bakat, minat, kelebihan dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan seluk
beluk dunia kerja dan berbagai jenis pekerjaan yang diminatinya sesuai dengan cita-cita para
siswa.
pg. 5
2.2 Teori perkembangan dan pemilihan karir Ginzberg
Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) pada umumnya dipandang sebagai ahli
pertama yang melakukan pendekatan terhadap teori pilihan okupasi (occupational choice) dari
sudut pandang perkembangan. Tim ini, yang terdiri dari seorang ekonom, seorang psikiater,
seorang sosiolog, dan seorang psikolog, melakukan pengetesan dan mengembangkan sebuah
teori pilihan okupasi.
Dalam mengembangkan teorinya, Ginzberg et al. menginvestigasi secara empirik
sejumlah sampel yang memiliki kebebasan memilih suatu okupasi. Sampel tersebut terdiri dari
laki-laki yang berasal dari kelas menengah ke atas di daerah perkotaan, dari keluarga Protestan
atau Katolik keturunan Anglo-Saxon, yang tingkat pendidikanya berkisar dari kelas enam hingga
pasca-sarjana. Karena pemilihan sampel tersebut sangat terbatas, maka konklusi hasil penelitian
ini hanya dapat diaplikasikan secara terbatas pula. Secara spesifik, pola perkembangan karir
perempuan dan etnik minoritas ataupun mereka yang berasal dari daerah pedesaan dan kaum
miskin tidak menjadi bahan pertimbangan. Oleh karena itu, konklusi yang dihasilkan dari studi
ini belum tentu dapat diaplikasikan pada populasi selain dari yang diwakili oleh sampel yang
disebutkan.
Selanjutnya pemilihan karir mwnurut ginzberg diklasifikasikan menjadi 3 tahapan,
yaitu:
Masa fantasy (0-11 tahun), pada masa ini individu menghayati kesempatan yang tidak
terbatas atau memilih pekerjaan berdasarkan khayalan saja. Maksudnya adalah inidividu
memilih pekerjaan tanpa didasari oleh pertimbangan-pertimbangan yang matang.
Contohnya anak berkhayal untuk menjadi superman atau dokter.
Masa Tentative (11-17 tahun), pada masa ini individu sudah mulai mengevaluasi minat
dan kemampuan diri. Pada masa tentatif ini terbagi menjadi 4 tahap yaitu:
1.tahap minat (11-12 tahun)
yakni masa dimana individu cenderung melakukan pekerjaan/kegiatan hanya yang
sesuai minat dan kesukaan mereka saja. Pertimbangan karierpun juga didasari atas
pg. 6
kesenangan, ketertarikan atau minat individu terhadap objek karier, dengan tanpa
mempertimbangkan banyak faktor.
2. tahap kapasitas (13-14 tahun)
yakni masa dimana individu mulai melakukan pekerjaan/kegiatan didasarkan pada
kemampuannya masing-masing. Orientasi pilihan pekerjaan juga pada masa ini
berbentuk upaya mencocokkan kemampuan yang dimiliki dengan minat dan
kesukaannya.
3. tahap nilai (15-16 tahun)
yaitu tahap dimana minat dan kapasitas itu akan diinterpretasikan secara sederhana oleh
individu yang mulai menyadari bahwa terdapat suatu kandungan nilai-nilai tertentu dari
suatu jenis pekerjaan, baik kandungan nilai yang bersifat pribadi maupun serangkaian
nilai yang bersifat kamasyarakatan. Kesadaran akan serangkaian kandungan nilai ini
pula yang membuat individu dapat mendiferensiasikan nilai suatu pekerjaan dengan
pekerjaan lainnya.
4. tahap transisi (17-18 tahun)
yakni keadaan dimana individu akan memadukan orientasi-orientasi pilihan yang
dimiliki sebelumnya (minat, kapasitas, dan nilai) untuk dapat direalisasikan dalam
kehidupannya. Tahap ini dikenal juga dengan tahap pengenalan secara gradual terhadap
persyaratan kerja, pengenalan minat, kemampuan, imbalan kerja, nilai, dan perspektif
waktu. Keputusan yang menjadi pilihan itu sudah merupakan bentuk tanggung jawab
dan konsekuensi pola karier yang dipilih.
Realistic (>17/18 tahun), individu menjajaki peluang-peluang karir yang tersedia,
kemudian fokus pada beberapa diantaranya, akhirnya memilih pekerjaan yang spesifik.
Pada masa ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:
1. Masa eksplorasi
pg. 7
Yaitu tahap dimana individu akan melakukan eksplorasi (menerapkan pilihan-
pilihan yang dipikirkan pada masa tentatif akhir dan belum berani mengambil
keputusan) dengan memberikan penilaian atas pengalaman atau kegiatan yang
berhubungan dengan pekerjaan dalam keterkaitannya terhadap tuntutan kerja yang
sebenarnya. Penilaian ini pada hakikatnya berfungsi sebagai acuan dan atau syarat
untuk bisa memasuki lapangan pekerjaan atau untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi.
2. Tahap kristalisasi
Yaitu tahap dimana penilaian yang dilakukan individu terhadap pengalaman atau
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan baik yang berhasil ataupun
yang gagal akan mengental dalam bentuk pola-pola vokasional yang jelas. Pada tahap
ini, individu akan mengambil keputusan pokok dengan mengawinkan faktor-faktor
internal dan eksternal dirinya untuk sampai pada spesifikasi pekerjaan tertentu,
termasuk tekanan keadaan yang ikut memaksa pengambilan keputusan itu.
3. Tahap spesifikasi
Yaitu tahap pilihan pekerjaan yang spesifik atau khusus. Pada tahap ini, semua
segmen dalam orientasi karier yang dimulai dari orientasi minat, kapasitas, dan nilai,
sampai tahap eksplorasi dan kristalisasi telah dijadikan pertimbangan (kompromi)
yang matang (determinasi tugas-tugas perkembangan yang optimal) dalam memilih
arah dan tujuan karier dimasa yang akan datang.
2.3 Implikasi teori ginzberg dalam bimbingan konseling
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh ginzberg, langkah-langkah yang kami lakukan yaitu:
1. Memberikan layanan informasi tentang karir
Layanan ini dapat membantu siswa untuk mengenal untuk mengetahui tentang berbagai
jenis pekerjaan dan meyakinkan siswa pada pilihan karier yang telah diambil individu
serta membantu siswa kalau ia mengalami ketidakpastian antara dua pilihan yang sama-
sama menarik.
Informasi karier seperti ini oleh Munandir (1996:250) dapat berkenaan dengan informasi
jenis-jenis pekerjaan dan informasi jenis-jenis pendidikan. Bentuk lain materi layanan
pg. 8
informasi karier yang juga dapat diberikan guru pembimbing adalah dengan penyediaan
berbagai sumber informasi pekerjaan, jabatan dan karier, penyediaan papan media
bimbingan, dan penyediaan sumber-sumber informasi jabatan (Ketut, 1984 : 238-239).
2. Pengenalan terhadap minat, kapasitas, yang dimiliki siswa.
Pengenalan ini dilakukan untuk mengembangkan, membina, dan mengarahkan siswa
pada pola-pola vokasional dan atau pemilihan pendidikan yang tepat dan selaras dengan
kondisi dan pilihan karier tersebut.
3. Aplikasi konseling karier dengan pola pendekatan konseling behavioral yang muatannya
berupa analisis, eksplorasi kondisi yang sesuai mengenai individu, keterampilan yang
dimilikinya, minat, keinginan, dan nilai kemasyarakatan, tekanan, dan arah
kecenderungan dunia kerjanya, akan sangat membantu individu dalam mencapai
kecocokan dan kepuasan kerja.
Dalam kegiatan konseling karier, penjelasan yang diberikan mengenai informasi
pekerjaan ini bertujuan untuk mengukuhkan pilihan karier yang telah diambil individu
dan membantu individu kalau ia mengalami ketidakpastian antara dua pilihan yang sama-
sama menarik. Informasi karier juga bermaksud memberikan dasar pengujian pilihan
yang tepat, dan bertujuan memotivasi individu yaitu dengan cara melibatkan individu
secara aktif dalam proses pengambilan keputusan.
2.4 Instrumen-instrumen yang digunakan dalam kegiatanlayanan:
1. Angket
Pemberian angket ini bertujuan untuk mengetahui tujuan sekolah lanjutan siswa dan
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir tersebut.
2. Brosur
Pemberian brosur bertujuan untuk mempermudah siswa untuk mendapatkan
informasi tentang sekolah yang akan dituju mulai dari fasilitas-fasilitas yang ada
disekolah, profil tentang sekolah dan syarat-sayarat untuk masuk sekolah.
3. Wawancara
Tujuan mengadakaan wawancara ini yaitu untuk menguji kebenaran atas apa yang
telah mereka isi di angket yang kami bagikan. Setelah kami membagikan angket kami
pg. 9
mewawancarai salah satu siswa, ternyata apa yang di isi diangket tersebut tidak sesuai
dengan apa yang siswa tersebut katakan.
RENCANA PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
(RPBK)
1. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 3 Singaraja
2. Bidang Bimbingan : Bimbingan Karir
3. Jenis Layanan : Informasi
4. Fungsi Layanan : Pemahaman
5. Topik / Materi Layanan : Kelanjutan Sekolah
6. Kelas / Semester : VII B
7. Waktu : 1x45 menit
8. Tugas Perkembangan : Mencapai Pola Hubungan yang Baik dengan Teman
Sebaya dalam Peranannya sebagai Pri atau Wanita.
9. Rumusan Kompetensi : Pria dan Wanita Memiliki Hak yang Sama dalam
Menentukan Sekolah Lanjutan
10. Indikator : Siswa Memilih Sekolah Lanjutan Sesuai
dengan Minatnya Tanpa Terpengaruh oleh Opini
Masyarakat yang Keliru
A Tujuan Layanan : 1. Agar Siswa Dapat Memahami Langkah – langkah
dalam Merencanakan dan Memilih Studi Lanjutan.
2. Agar Siswa Dapat Memahami Jurusan yang Ada di
SMK atau SMA
3. Agar Siswa dapat Memilih Sekolah Sesuai Bakat dan
Minatnya.
B Materi Layanan : 1. Menginformasikan Tentang Pengertian Merencanakan
Studi Lanjutan.
2. Menginformasikan Langkah – langkah dalam
Merencanakan dan Memilih Studi Lanjutan.
pg. 10
3. Menginformasikan Tentang SMA dan SMK Negeri di
Singaraja.
4. Menginformasikan Tentang Jurusan – jurusan yang Ada
Di di setiap SMK.
5. Menginformasikan Tentang Pertimbangan –
pertimbangan untuk Menentukan Rencana Studi
Lanjutan Setelah SMP
C Metode Layanan : Informasi, Tanya Jawab.
D. Langkah – langkah Kegiatan Layanan
Pertemuan Tahap Kegiatan Metode/Strategi Arahan
I Pembukaan
Inti
Mengucapkan Salam /
Apersepsi / Absen.
Menyebutkan Tujuan
Kegiatan : Pemahaman
Kelanjutan Sekolah.
Informasikan Tentang
Pengertian
Merencanakan Studi
Lanjutan :
Tentang Langkah –
langkah dalam
Merencanakan dan
Memilih Sekolah
Lanjutan.
Informasi tentang
SMA dan SMK.
Pertimbangan untuk
Menentukan Rencana
Studi Lanjutan yang
Berkaitan dengan
Informasi
Informasi
5’
30’
pg. 11
Penutup
Dirinya dan Masa
Depannya.
Tanya Jawab Kesimpulan
dari Informasi.
Mengucapkan Salam /
Apersepsi / Absen.
Menyebutkan Tujuan
Kegiatan : Pemahaman
Kelanjutan Sekolah
10’
E. Sumber Belajar : brosur SMA dan SMK
F. Penilaian : angket
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uraian hasil-hasil dalam praktik
NO NAMA SEKOLAH
YANG DITUJU
Keteranagan
SMA SMK
1 Md Padmi W -
2 Gd Feri Darmawan -
pg. 12
3 Km Dewi Anggreni -
4 Gd Ali Suta Darma karya -
5 I Kadek angga Ratmaja -
6 Ni nyoman Ardiani -
7 Mohammat Nur Halim -
8 Luh Ayu Mertasih -
9 Luh Rintia Andriani -
10 Km Desi Arianingsih -
11 Kt Agus Sugandi -
12 Lana Mardatilah -
13 M. Rizalul Juthon -
14 Pt Agus Indra Putra -
15 Nadila Safitri -
16 Ni luh Sri Astuti -
17 Gd Fisrtha Surya Laksana -
18 Efri Agihidayantari -
19 Ni Kadek Citra purnama Dewi -
20 Dewa Pt Eka Wijaya -
21 Km Dwi Andayani -
22 Wayan Krisnal Hadi W -
23 Diki Fajar Saputra -
24 Kd Elfira Maharani -
25 Pt Edi Wahyuda -
26 NurSyafitri -
27 Luh Rai Puspita Sari -
28 I Gusti Bagus Agung PWS -
29 Maintan Safitri -
Hasil data angket data diatas
pg. 13
No Nama Sekolah
yang di
pilih
Alasan
1 Md Padmi W SMK Karena sekolah smk tujuan saya untuk
sekolah
2 Gd Feri Darmawan SMK Karena di smk adajurusan komputer
sehingga saya memilih smk agar sesuai
denag ketrampilan saya
3 Km Dewi Anggreni SMK Karena keinginan saya untuk sekolah
disana dan rumah saya dengan sekolah
yang saya inginkan
4 Gd Ali Suta Darma karya SMK Karena saya ingin mencari jurusan
otomotif supaya gampang cari kerja
5 I Kadek angga Ratmaja SMK Yang utamanya saya milih sekolah smk 1
singaraja karena sudah bertaraf
internasional
6 Ni nyoman Ardiani SMK Saya mamilih sekolah smk kesehatan
karena saya ingin menjadi perawat
7 Mohammat Nur Halim SMK Karena setelah tamat saya ingin langsung
bekerja
8 Luh Ayu Mertasih SMK Kalau sekolah smk bisa tidak melanjutkan
itu juga kalau tidak punya biaya dan mau
langsung kerja
9 Luh Rintia Andriani SMK Karena setelah lulus di smk bisa memilih
langsung kerja atau melanjutkan kuliah
10 Km Desi Arianingsih SMK Karena study k smk bagi saya lebih
gampang untuk melanjutkan kuliah
11 Kt Agus Sugandi SMK Karena saya jarak rumah saya dekat dari
sekolah
12 Lana Mardatilah SMK Karena setelah tamat smk saya ingin
langsung kerja
pg. 14
13 M. Rizalul Juthon SMK Karena jarak rumah dengan sekolah saya
dekat
14 Pt Agus Indra Putra SMK Karena setelah tamat bisa langsung kerja
15 Nadila Safitri SMK Karena setelah tamat bisa langsung dapat
menncari kerja
16 Ni luh Sri Astuti SMA Saya ingi n mencari jurusan IPS karena
saya ingin mengetahuin keadaan agama
dan sosial
17 Gd Fisrtha Surya Laksana SMA Karena saya ingin mencari jurusan IPA
selain itu sekolah itu dekat
18 Efri Agihidayantari SMA Karena setelah saya tamat SMA ingin
melanjutkan ke perguruan tinggi jurusan
olah raga
19 Ni Kadek Citra purnama Dewi SMA Karena setelah tamat saya mau kuliah
20 Dewa Pt Eka Wijaya SMA Karena orang tua yang nyuruh sekolah ke
SMA
21 Km Dwi Andayani SMA Karena memang keinginan saya memilih
di SMA
22 Wayan Krisnal Hadi W SMA Supaya dekat dengan rumah saya
23 Diki Fajar Saputra SMA Karena saya ingin melanjutkan
keperguruan tinggi
24 Kd Elfira Maharani SMA Karena saya ingin melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi dan mau mencari sekolah
yang jurusan umum
25 Pt Edi Wahyuda SMA Karena saya lebih dominan minat sekolah
di SMA
26 NurSyafitri SMA Karena saya ingin suasana yang baru dan
mencari ilmu ytang sesuai keinginan yang
saya cita-citakan
27 Luh Rai Puspita Sari SMA Karena saya mau cari jurusan fisika
28 I Gusti Bagus Agung PWS SMA Karena saya akan mencari jurusan IPS
pg. 15
karena saya merasa mampu dalam
pelajaran IPS
29 Maintan Safitri SMA Karena setelah tamat saya mau
melanjutkan ke perguruan tinggi
15
14
hasil pilihan sekolah siswa
Dari hasil data diatas dapat dimpulkan
Siswa yang memilih SMK yaitu berjumlah 15 orang ( 60 % ) dan yang memilih SMA yaitu 14
Orang ( 40 % ). Alasan kebanyakan siswa memilih SMK yaitu karena setelah tamat SMK siswa
dapat langsung kerja atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Pembelajaran yang didapatkan di
SMK dapat diterapkan didunia kerja.
pg. 16
1. kesan dari siswa
Kesan siswa terhadap informasi yang saya berikan di sekolah , siswa merasa terbantu
dengan informasi yang saya berikan dan siswa mengatakan bahwa dengan adanya layanan yang
saya berikan siswa dapat mengetahui sekolah yang akan di pilih yang sesuai denagn
ketrampilannya dan siswa disana juga sangat antusias terhadap informasi yang kami berikan
karena siswa mengatakan dapat menghilangkan kebingungannya terhadap jurusan yang baik
untuk dipilih dan juga siswa dapat mengetahui tentang informasi yang banyak tentang sekolah-
sekolah yang ada saat ini dan siswa dapat mencari sekolah dengan benar setelah di beritahu
bahwa jurusan apa saja yang ada di sekolah dan siswa dapat memahami semua itu dari layanan
yang kami berikan di kelas, siswa juga merasa terbantu terhadap informasi yang kami berikan
siswa dapat membedakan sekolah SMk dan SMA maka siswa juga mengrtahui masa depannya
karena sudah melanjutkan ke sekolah yang sesuai dengan keinginannya
2.kesan dari guru
Guru yang ada di sekolah SMP 3 Negeri Singaraja, mengatakan merasa terbantu atas
kedatangan kita untuk memberikan layanan karier terhadap siswa yang ada di sekolah tersebut,
sehingga siswa juga dapat mengetahui kelanjutan sekolahnya kemana dan siswa juga akan lebih
termotivasi untuk belajar agar sesuai denagn sekolah yang dia inginkandan guru juga lebih
mudah nantinya memilihkan sekolah untuk siswanya,.
3.2 Uraian kelemahan, kelebihan kegiatan layanan.
pg. 17
Layanan informasi
Layanan Informasi adalah penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu
dapat menolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup dan
perkembangannya.Layanan informasi juga merupakan jenis layanan yang berguna untuk
membantu siswasecara mandiri untuk memilih sekolah lanjutan tanpa dipengaruhi oleh opini
orang lain. Melalui layanan informasi diharapkan parasiswa dapat menerima dan memahami
berbagai informasi, yang dapatdipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan untuk kepentingan siswa itu sendiri. Selanjutnya secara umum agar terkuasainya
informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman(paham terhadap
informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian masalahnya.
Layananinformasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan
lingkungan secara positif, objektif dandinamis, mampu mengambil keputusan, mampu
mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnyadapat mengaktualisasikan
dirinya.
pg. 18
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Bimbingan karir proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan berbuat atas
dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja, mampu mengambil keputusan sehingga
yang bersankutan dapat mengelola pengembangan kariernya”. (Manrihu, 1988 : 18).
Pokok yang dijadikan dasar bagi Ginzberg dalam membangun teorinya adalah didasari
atas pendekatan psikologis atas tugas-tugas perkembangan yang dilalui manusia. Konsep
perkembangan dan pemilihan pekerjaan atau karier oleh Ginzberg dikelompokkan dalam tiga
unsur yaitu proses (bahwa pilihan pekerjaan itu merupakan suatu proses), irreversibilitas (bahwa
pilihan pekerjaan itu tidak bisa diubah atau dibalik), kompromi (bahwa pilihan pekerjaan itu
merupakan kompromi antara faktor-faktor yang main yaitu minat, kemampuan, dan nilai), dan
optimisasi yang merupakan penyempurnaan teori (individu yang mencari kecocokan kerja).
Menurut ginzberg tahapan karir dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Masa fantasy
2. Masa tentatif
3. Masa realistik
4.2 SARAN
pg. 19
Sesuai dengan laporan yang telah kami susun ini diiharapkan agar para siswaSMP dapat memilih
karir sesuai dengan minat dan pemilihan karir tersebut tidak terpengaruh dengan opini dengan
orang lain serta siswa mampu secara mandiri untuk memilih karir kedepannya pada khususnya
siswa SMP.
pg. 20
pg. 21
pg. 22
pg. 23
pg. 24
pg. 25
pg. 26
pg. 27
pg. 28
pg. 29
pg. 30
pg. 31
pg. 32
pg. 33
pg. 34
pg. 35
pg. 36
pg. 37
pg. 38
pg. 39
pg. 40
pg. 41
pg. 42
pg. 43
pg. 44
pg. 45
pg. 46
pg. 47
pg. 48
pg. 49
pg. 50
pg. 51
pg. 52
pg. 53
pg. 54
pg. 55
pg. 56
pg. 57
pg. 58
pg. 59
pg. 60
pg. 61
pg. 62
pg. 63
pg. 64