laporan bimbingan konseling karir

62
LAPORAN PRATIKUM BK KARIR DI SMA NEGERI 3 SINGARAJA Dosen Pengempu : Kadek Suranata, S.Pd., M.Pd., Kons Oleh : 1. Ni Putu Bintari 1011011010 2. Ketut Kartika Sari Dewi 1011011020 3. Ni Kadek Rista Ary Putri 1011011025

Upload: putu-suardita

Post on 24-Jul-2015

1.809 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Bimbingan Konseling Karir

LAPORAN PRATIKUM BK KARIR

DI SMA NEGERI 3 SINGARAJA

Dosen Pengempu :

Kadek Suranata, S.Pd., M.Pd., Kons

Oleh :

1. Ni Putu Bintari 1011011010

2. Ketut Kartika Sari Dewi

1011011020

3. Ni Kadek Rista Ary Putri 1011011025

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2012

Page 2: Laporan Bimbingan Konseling Karir

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /

Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia–Nya penulis dapat

menyelesaikan tugas Laporan Pratikum BK Karir di SMA Negeri 3 Singaraja

tepat pada waktunya.

Dalam upaya menyelesaikan tugas laporan observasi ini tidak lepas dari

bantuan semua pihak terkait dan pada kesempatan ini, penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya pada:

1. Bapak Drs. I Ketut Kartika selaku Kepala SMA Negeri 3 Singaraja

yang dengan tangan terbuka menerima kami selama melakukan

kegiatan observasi di SMA Negeri 3 Singaraja berlangsung.

2. Ibu Komang Sudiasih selaku guru pamong yang dengan

kesungguhan hati membimbing penulis selama melakukan kegiatan

PPl-Awal di SMK Negeri 1 Singaraja

3. Bapak/Ibu guru, Staf Tata Usaha SMA Negeri 3 Singaraja yang telah

membantu dalam kami dalam memberikan informasi hingga

terselesaikannya laporan ini

4. Siswa-siswi SMA Negeri 3 Singaraja serta semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam proses penyususnan laporan ini

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu

kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata

semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Singaraja, Mei 2012

Penulis

Page 3: Laporan Bimbingan Konseling Karir

Daftar Isi

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUANa. Masalah-masalah karir ................................................................. 1b. Latar Belakang.............................................................................. 1c. Tujuan Penulisan........................................................................... 1d. Pendekatan/model/ layanan yang akan digunakan....................... 2

BAB II. TEORI YANG MELANDASI DAN PERANGKAT YANG DIGUNAKAN

a. Teori yang digunakan, konsep dan langkah-langkahnya............. 9b. Instrument yang diguanakan dalam kegiatan layanan................. 15 c. RPBK yang digunakan serta perangkat media yang menyertainya 17d. Cyber yang digunakan................................................................. 24

BAB III HASIL DAN PEMBAHASANa. Hasil yang dicapai dalam praktik……………….......................... 25b. Kelemahan dan kelebihan kegiatan layanan.................................. 30

BAB IV PENUTUPa. Simpulan....................................................................................... 32b. Saran............................................................................................. 33

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Laporan Bimbingan Konseling Karir

BAB I

PENDAHULUAN

a. Masalah-masalah tentang karier yang terjadi di sekolah yang bersangkutan,terhadap

siswa sasaran layanan

Masalah-masalah tentang karier yang terjadi di SMA Negeri 3

Singarajaterhadap siswa sasaran layanan, yaitu :

1. Perbedaan minat penjurusan siswa dengan hasil prestasi siswa,

sehingga siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar.

2. Perbedaan minat jurusan siswa dengan hasil konsultasi yang mereka

lakukan dengan orang tua.

b. Latar belakang perlunya layanan BK karier yang dilakukan di SMA Negeri 3

Singaraja pada tanggal 23 , 26, 28 April 2012, yaitu :

Di abad 21 ini yang senantiasa berkembang dengan ilmu pengetahuan

dan teknologi menuntut individu untuk memilih karir yang sesuai dengan

minat, kemampuan dan sesuai dengan harapan. Sehingga semua berlomba-

lomba memperoleh karir yang hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan

ekonomi. Padahal seharusnya seseorang dalam memilih dan menentukan karir

adalah untuk kepuasan hidupnya untuk berlangsung sepanjang kehidupannya.

Di era globalisasi ini juga semakin banyak peluang dan tantangan untuk

pemilihan dan penentuan karir jika terjadi kesalahan dalam pemilihan dan

pemutusan karir, maka karir yang akan diperoleh pun tidak sesuai yang

diharapkan. Oleh karena itu, bimbingan dan konseling karir perlu ditingkatkan

kembali mengingat peluang dan tantangan yang akan dihadapi peserta didik

nantinya. Bimbingan dan Konseling terkadang dimaknai sama dengan

konseling pekerjaan, sehingga dalam pemberian layanan bimbingan konseling

karir sering terbatas pada aspek-aspek teknis yang berhubungan dengan

seleksi dan penempatan karyawan. Konseling karir sifatnya sangat kompleks,

dan kompleksitas konseling karir tidak hanya berkaitan dengan seleksi dan

penempatan akan tetapi menyangkut karakteristik dan pribadi individu beserta

Page 5: Laporan Bimbingan Konseling Karir

kondisi lingkungan yang senantiasa keberadaannya beriringan dengan

kehidupan manusia.

Selain itu yang melatarbelakangi kami memberikan layanan BK Karier

di SMA 3 Singaraja pada tanggal 23,26 dan 28 April 2012 yaitu, seringkali

kita lihat di lapangan banyak siswa yang memilih jurusan yang salah, itu

banyak disebabkan oleh ajakan teman ,gengsi (misalnya, jurusan IPA

seringkali dilihat keren karena biasanya siswa yang memilih jurusan tersebut

dianggap semuanya orang pintar dan memiliki gengsi tinggi daripada jurusan

IPB atau IPS),dan paksaan orang tua yang tidak menoleh prestasi belajar dan

minat bakat anaknya.Oleh karena hal tersebut yang dapat mengakibatkan

proses belajar siswa dan hasilprestasi siswa menjadi terhambat, maka perlunya

bimbingan karier yang tepat diberikankepada siswa-siswa yang akan memilih

penjurusan, tepatnya siswa kelas X.

c. Pendekatan/model/ layanan yang akan digunakan dan alasan penggunaannya.

Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan adalah suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan

untuk membantu individu atau kelompok yang mengalami mismatch

(ketidaksesuaian antara potensi dengan usaha pengembangan), dan

Penempatan individu pada lingkungan yang cocok bagi dirinya serata

Pemberian kesempatan kepada individu untuk berkembang secara optimal.

Tujuan umum layanan penempatan dan penyaluran adalah

diperolehnya tempat yang sesuai bagi individu untuk mengembangkan

potensi dirinya.Tempat yang dimaksud adalah kondisi lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosio-emosional, dan lebih luas lagi

lingkungan budaya, yang secara langsung berpengaruh terhadap kehidupan

dan perkembangan individu.Sedangkan tujuan khusus layanan

Penempatan dan Penyaluran dalam Bk karier adalah :

1. Mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu ,

teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir

Page 6: Laporan Bimbingan Konseling Karir

atau melanjutkan  pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan

masyarakat yang luas dengan cara memilih jurusan di SMA secara tepat

2. Mencapai kematangan dalam pemilihan karir dengan cara memasuki

jurusan yang sesuai dengan cita-cita masa depan

3. Siswa mampu  mempersiapkan diri untuk penjurusan di SMA

4. Mencapai kematangan dalam pilihan karir dengan cara mengenal makna

kerja sebagai panggilan hidup

5. Mencapai kematangan dalam hal gambaran dan sikap  tentang kehidupan

mandiri secara emosional, sosial, intelektual, dan ekonomi sehingga

memahami arti penting bekerja dalam kehidupan.

Fungsi Layanan Penempatan dan Penyaluran :

1. Fungsi pemahaman

Terpahaminya kondisi individu dan lingkungan yang ada dan yang

dikehendaki

2. Fungsi pencegahan

Mencegah masalah jika potensi individu sesuai dengan lingkungan

untuk pengembangan potensinya .

3. Fungsi pengentasan

Menyelesaikan masalah melalui upaya penempatan pada

lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan individu.

4. Fungsi pengembangan dan pemeliharaan

Potensi individu menjadi terkembangkan dan terpeliharanya dari

hal-hal yang menghambat dan merugikan.

5. Fungsi advokasi.

Menghindari individu dari keteraniayaan diri dan hak-haknya.

Materi layanan Penempatan dan Penyaluran dalam BK Karir

1. Penjurusan di SMA

Mengapa ada penjuruan, tujuannya siswa memahami alasan adanya

penjurusan di SMA  sehingga dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin

Page 7: Laporan Bimbingan Konseling Karir

Mengenal kurikulum yang berlaku di sekolah tujuannya agar siswa dapat

menyesuaikan diri dalam mengikuti pelajaran dan kegiatan belajar yang

dilakukan.

Jurusan atau program studi di SMA tujuannya supaya siswa mengenal

jurusan atau program studi di SMA agar dapat mempersiapkan diri untuk

penjurusan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan.

Struktur kurikulum di SMA tujuannya agar siswa mengenal struktur

kurikulum yang berlaku di sekolah sehingga dapat mengetahui berbagai

mata pelajaran yang ada di SMA.

Persyaratan pemilihan jurusan, tujuannya agar siswa memahami

persyaratan pemilihan jurusan atau program studi di SMA sehingga tidak

salah memilih jurusan / program studi yang ada.

2. Bekerja Sebagai Panggilan Hidup

Memberikan penjelasan tentang arti bekerja dengan tujuan siswa

memahami hubungan antara  bekerja dan hidup sehingga bahwa untuk bisa

hidup itu perlu bekerja.

Meberikan penjelasan makna bekerja dalam kehidupan sehingga setiap

pribadi terpanggil untuk bekerja.

Mengenakankan lapangan pekerjaan yang ada di berbagai lembaga /

masyarakat sehingga mendapatkan informasi lebih awal untuk pilihan

karir.

Berani merencanakan sejak awal perihal arah pilihan lapangan pekerjaan

sehingga lebih terfokus dalam persiapannya.

Metode layanan Penempatan dan Penyaluran

Untuk mengkaji potensi dan kondisi dari subyek layanan maka hal-

hal yang dapat dilakukanmelalui :

1. Inventarisasi data pribadi siswa sebagai langkah awal yang dilakukan

sebelum layanan PP dilaksanakan.

Page 8: Laporan Bimbingan Konseling Karir

2. Studi dokumentasi terhadap hasil-hasil aplikasi instrumentasi dan

himpunan data.

3. Menentukan bentuk-bentuk penempatan subyek disesuaikan dengan hasil

kajian yang telah dilakukan dan disesuaikan dengan kondisi dan keadaan

siswa.

4. Konselor dan siswa melakukan rencana bersama yang didasari asas

kesukarelaan.

5. Strategi politik konselor melakukan kerjasama dengan pihak-pihak yang

terkait dalam rangka pengembangan lingkungan yang lebih baik bagi

siswa.

6. Menentukan waktu dan tempat, hal ini dilakukan bersifat terbuka dan

luwes. Waktu dan tempat yang digunakan dengan kebutuhan dalam

layanan.

Cara Pelaksanaan Pelayanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan PP perlu diselenggarakan secara terencana dan tertib mengikuti

prosedur dan langkah-langkah sistematik-strategis. Langkah pengkajian kondisi

merupakan dasar bagi arah penempatan yang dimaksud.

1. Perencanaan

Identifikasi kondisi yang menunjukkan adanya permasalahan pada diri

subyek tertentu.

Menetapkan subyek sasaran layanan.

Menyiapkan prosedur dan langkah-langkah, serta perangkat dan fasilitas

layanan.

Menyiapkan kelengkapan administrasi.

Page 9: Laporan Bimbingan Konseling Karir

2. Pelaksanaan

Melekukan pengkajian terhadap berbagai kondisi yang terkait dengan

permasalahan subyek layanan, sesuai dengan prosedur dan langkah-

langkah yang telah ditetapkan.

Melaksanakan penempatan.

3. Evaluasi

Menetapkan materi evaluasi

Menetapkan prosedur evaluasi

Menyusun instrument evaluasi

Mengaplikasikan instrument evaluasi

Mengolah hasil aplikasi instrumentasi

4. Analisis hasil evaluasi

Menetapkan norma/standar evaluasi

Melakukan analisis

Menafsirkan hasil analisis

5. Tindak lanjut

Mengidentifikasi masalah yang perlu ditindaklanjuti

Menetakan jenis dan arah tindak lanjut

Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada subyek layanan dan

(jika perlu kepada pihak-pihak terkait

Melaksanakan rencana tindak lanjut

6. Laporan

Menyususn laporan pelaksanaan layanan PP

Menyampaikan laporan kepada pihak terkait

Mendokumentasikan laporan

Page 10: Laporan Bimbingan Konseling Karir

Alasan :

Setiap manusia dilahirkan unik dengan bakat dan kepribadian yang

berbeda.Dalam pendidikan di sekolah, perbedaan masing-masing siswa harus

diperhatikan karena dapat menentukan baik buruknya prestasi belajar siswa

(Snow, 1986). Sejalan dengan itu, Slamet Iman Santoso (1979)

mengemukakan, bahwa tujuan sekolah yang mendasar adalah

mengembangkan semua bakat dan kemampuan siswa, selama proses

pendidikan hingga mencapai tingkat.

Perbedaan individual antara siswa di sekolah di antaranya meliputi

perbedaan kemampuan kognitif, motivasi berprestasi, minat dan kreativitas

(Snow 1986). Lebih lanjut Snow mengemukakan bahwa oleh karena adanya

perbedaan individu tersebut, maka fungsi pendidikan tidak hanya dalam

proses belajar mengajar, tetapi juga meliputi bimbingan/konseling, pemilihan

dan penempatan siswa sesuai dengan kapasitas individual yang dimiliki,

rancangan sistem pengajaran yang sesuai dan strategi mengajar yang

disesuaikan dengan karakteristik individu siswa.

Oleh karena itu, sekolah memegang peranan penting untuk dapat

mengembangkan potensi diri yang dimiliki siswa. Kemungkinan yang akan

terjadi jika siswa mengalami kesalahan dalam penjurusan adalah rendahnya

prestasi belajar siswa atau dapat menyebabkan terjadinya kegamangan dalam

aktualisasi diri. Tak jarang siswa tidak mengerti alasan pemilihan jurusan

tersebut, hendak kemana setelah tamat sekolah dan apa cita-citanya.

Psikolog UI, Indri Savitri, mengemukakan bahwa penjurusan siswa di

sekolah menengah tidak saja ditentukan oleh kemampuan akademik tetapi

juga harus didukung oleh faktor minat, karena karakteristik suatu ilmu

menuntut karakteristik yang sama dari yang mempelajarinya. Dengan

demikian, siswa yang mempelajari suatu ilmu yang sesuai dengan

karakteristik kepribadiannya (minat terhadap suatu ilmu tertentu) akan merasa

senang ketika mempelajari ilmu tersebut (Gupta et.al. 2006). Penelitian lain

menunjukkan, bahwa faktor kepribadian mempengaruhi secara positif prestasi

Page 11: Laporan Bimbingan Konseling Karir

akademik (Furnham et. al, 2006). Dengan demikian penjurusan bukan masalah

kecerdasan tetapi masalah minat dan bakat siswa.

Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat

mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi

tertentu. Seorang siswa yang berminat pada matematika akan memusatkan

perhatiannya lebih banyak daripada siswa lain. Karena pemusatan perhatian

intensif terhadap materi, siswa akan belajar lebih giat dan mencapai prestasi

yang diinginkan. Pada diri siswa terdapat minat khusus yang berbeda satu

dengan lainnya. Perbedaan siswa dalam minat akan menentukan pilihan karir

di masa yang akan datang. Penjurusan siswa di sekolah menengah atas

menjadi titik awal yang menentukan profesi di masa depan.

Sesuai kurikulum yang berlaku di seluruh Indonesia, maka siswa kelas X

SMA yang naik ke kelas XI akan mengalami pemilihan jurusan/enjurusan.

Penjurusan yang tersedia di SMA meliputi Ilmu Alam (IPA), Ilmu Sosial

(IPS), dan Ilmu Bahasa. Penjurusan akan disesuaikan dengan minat dan

kemampuan siswa. Tujuannya agar kelak di kemudian hari, pelajaran yang

akan diberikan kepada siswa menjadi lebih terarah karena telah sesuai dengan

minatnya. Sebelum waktu penjurusan, guru BK/BP telah melakukan psikotes

sehingga potensi siswa secara psikologis lebih dapat lebih tergali dan

penjurusan yang akan dilakukan tidak salah arah.

Berdasarkan hal-hal di atas ini lah yang menjadi alasan utama mengapa

kami memilih layanan penempatan dan penyaluran dalam pemberian

bimbingan karir di SMA Negeri 3 Singaraja

Page 12: Laporan Bimbingan Konseling Karir

BAB II

TEORI YANG MELANDASI DAN PERANGKAT YANG DIGUNAKAN

a. Teori yang digunakan, konsep dan langkah-langkahnya

Alasan kelompok kami memilih Trait and factor untuk dasar teori

bimbingan karir di SMA Negeri 3 Singaraja karena kepribadian merupakan

sistem atau faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya seperti

kecakapan, minat, sikap dan tempramen. Beberapa tokoh yang sering dikenal

dalam teori trait and factor adalah Walter Bigham, John Darley, Donald

G.Paterson dan E.G.Williamson.

Ada beberapa asumsi pokok yang mendasari teori konseling trait and

factor, adalah:

1. Karena setiap individu sebagai suatu pola kecakapan dan

kemampuan yang terorganisasikan secara unik, dank arena kualitas

yang relative stabil setelah remaja, maka tes objektif dapat

digunakan untuk mengindentifikasi karakteristik tersebut.

2. Pola-pola kepribadian dan minat berkorelasi dengan perilaku kerja

tertentu.

3. Kurikulum sekolah yang berbeda akan menuntut kapasitas dan

minat yang berbeda dalam hal ini dapat ditentukan.

4. Baik siswa maupun konselor hendaknya mendiagnosa potensi

siswa untuk mengawali penempatan dalam kurikulum atau

pekerjaan.

5. Setiap orang memiliki kecakapan dan keinginan untuk

mengindentifikasi secara kognitif kemampuan sendiri

TeoriTrait and faktor ini digolongkan ke dalam model konseling yang

berdimensi kognitif atau rasional. Model konseling ini memecahkan masalah klien

secara intelektual, logis dan rasional.Oleh karenanya konseling ini sering disebut

“konseling rasional”.Konseling ini melakukan diagnosis untuk menemukan

masalah klien, dan oleh karenanya konseling ini sering disebut “konseling

klinis”.Konseling Ciri dan Faktor ini juga sering disebut konseling direktif

Page 13: Laporan Bimbingan Konseling Karir

(directive counseling), karena konselor secara aktif membantu klien mengarahkan

perilakunya menuju pemecahan masalahnya.Dalam konseling ini kendali

pemecahan masalah ditangan konselor, oleh karenanya konseling ini juga sering

disebut konseling yang terpusat pada konselor (counselor centeredPara ahli dalam

model konseling ini juga banyak memusatkan perhatiannya pada penggunaan atau

pengembangan tes psikologi sebagai alat utama untuk memahami sifat-sifat dan

kepribadiaan seseorang atau klien. Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui

tes psikologi, dapat dilakukan analisis dan interpretasi yang cermat dan akurat

terhadap ciri-ciri kepribadian individu (klien), seperti: kemampuan intelektual,

bakat, minat, sifat-sifat umum meupun sifat-sifat khususnya. Dengan hasil tes

psikologi ini dapat diterangkan dan diprediksi kemampuan-kemampuan, faktor-

faktor, dan sifat-sifat individualnya; dan dengan demikian dapat pula

direncanakan teknik-teknik bimbingan dan konseling yang relevan dan intensif

untuk individu (klien) mengembangkan dirinya dalam bidang pendidikan atau

pekerjaan yang sesuai.

Meskipun analisis “trait and factor” dalam bimbingan dan konseling ini

bersifat intelektual, logis, dan rasional; namun dasar filsafatnya bukanlah

rasionalisme ataupun esensialisme. Dasar filsafat model konseling ini lebih dekat

dengan empirisme, mempunyai pandangan yang optimistic bahwa walaupun

manusia sudah dibekali dengan pembawaan, namun hal itu sama sekali tidak

menentukan. Williamson menyebut dasar filsafatnya adalah personalisme, yang

memandang manusia sebagai makhluk individual yang unik dan memiliki

kemampuan-kemampuan yang dapat dikembangkan hingga mencapai tingkat

yang lebih sempurna dalam segala aspek kehidupannya, dengan cara membantu

atau member kemudahan dalam proses perkembangan individu dari klien tersebut.

Lebih lanjut Williamson mengemukakan sebagai berikut: “The task of the trait-

factor type of counseling is to aid the individual in successive approximations of

self-understanding and self-management by means of helping him to assess his

assets and liabilities in relation to the requirements of progressively changing life

goals and his vocational career (Shertzer & Stone, 1980:171). Yang artinya adalah

“Tugasdari jenissifat-faktor konselingadalah untuk membantuindividu

dalamaproksimasidaripemahaman diridanpengelolaan diridengan

Page 14: Laporan Bimbingan Konseling Karir

caramembantunyauntuk menilaiasetdankewajibandalam kaitannya

denganpersyaratantujuan hidupsemakinberubah dankejuruannyakarir“

Hubungan Konselor dengan konseli pada model konseling Trait-factor

memberi penekanan pada pentingnya hubungan perseorangan (human

relationship) di dalam konseling.Di dalam membantu individu mengembangkan

diri menjadi menusia yang penuh (full humanity), dibutuhkan hubungan yang

sangat individual(highly individualized) danpribadi (Personalized).Hubungan

yang bersifat pribadi itu dimaksudkan agar konselor dapat menempatkan diri

secara emosional dan psikologis dalam kehidupan diri klien. Dalam hubungan ini

tidak semata-mata “problem centered”, artinya bantuan tidak langsung atau tidak

segera ditujukan pada pemecahan masalahnya, tetapi mengembangkan

kemampuan individu untuk memecahkan sendiri masalahnya. Suatu hubungan

didasarkan pada martabat dan kehormatan bantuan terhadap klien mencapai

kesimpulan hipotesis tentatif yang bermanfaat, yaitu memotivasi klien sampai bisa

menggunakan potensinya secara penuh (motivated him into his full potentiality).

Proses konseling Trait and factor tercermin dalam tahapan-tahapan

tertentu. Tahap-tahap tersebut merupakan langkah-langkah konseling yang sudah

tentu harus urut dalam pelaksanaannya. Adapun langkah-langkah konseling Trait

and factor adalah sebagai berikut:

1. Analisis (Analysis)

Langkah ini merupakan langkah pengumpulan data atau informasi

tentang diri klien termasuk lingkungannya.Pengumpulan data yang akurat

biasanya dilakukan dengan menggunakan berbagai metode atau teknik

utamanya tes psikologis dan dari berbagai aspek kepribadian klien. Dengan

kata lain, pengumpulan data dilakukan secara integrative dan komprehensif.

2. Sintesis (Synthesis)

Pada langkah ini, yang dilakukan konselor adalah mensintesiskan data

mana yang relevan dan berguna dan yang tidak, dengan keluhan atau gejala

Page 15: Laporan Bimbingan Konseling Karir

yang muncul.Dalam membuat sintesis, konselor memadukan, menyusun, dan

merangkum data yang telah ada untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas

tentang keadaan diri individu klien.

3. Diagnosis (Diagnosis)

Pada langkah ini konselor menetapkan atau merumuskan kesimpulan

tentang masalah klien serta latar belakang atau sebab-sebabnya. Secara rinci

yang dilakukan konselor, adalah:

a. Melakukan identifikasi masalah secara deskriptif, misalnya:

tergantung, kekurangan informasi, konflik internal atau konflik

dalam diri sendiri, kecemasan dalam membuat pilihan, tidak ada

masalah (Bordin).

b. Menemukan sebab-sebab. Dalam hal ini biasanya mencari

hubungan antara masa lalu – masa kini – masa depan, karena

dengan ini dapat diperoleh kejelasan. Dalama proses ini sering

konselor menggunakan intuisinya yang kemudian dicek dengan

logikanya.

Diagnosis meliputi :

a. Identifikasi masalah yang sifatnya deskriptif misalnya

dengan menggunakan kategori Bordin dan Pepinsky

Kategori diagnosis Bordin

dependence (ketergantungan)

lack of information (kurangnya informasi)

self conflict (konflik diri)

choice anxiety (kecemasan dalam membuat pilihan)

Kategori diagnosis Pepinsky

lack of assurance (kurang dukungan)

lack of information (kurang informasi)

dependence (ketergantungan)

Page 16: Laporan Bimbingan Konseling Karir

self conflict (konlflik diri)

b. Menentukan sebab-sebab, mencakup perhatian hubungan

antara masa lalu, masa kini, dan masa depan yang dapat

menerangkan sebab-sebab gejala. Konselor menggunakan

intuisinya yang dicek oleh logika, oleh reaksi klien, oleh uji

coba dari program kerja berdasarkan diagnosa sementara.

4. Prognosis (Prognosis)

Pada langkah ini konselor memprediksi tentang

kemungkinan keberhasilan klien dari proses konseling, artinya

memprediksi tentang hasil yang dapat dicapai oleh klien dari

kegiatan-kegiatannya selama konseling, serta merumuskan bentuk

bantuan yang sesuai.

5. Perlakuan (Treatment)atau konseling

Langkah ini merupakan langkah usaha menerapkan metode

sebab-akibat.Langkah ini merupakan inti dari pelaksanaan

konseling. Usaha-usaha pada langkah ini, yakni:

a. Menciptakan atau meningkatkan hubungan baik antara konselor

dengan klien

b. Menafsirkan data yang telah ada dan mengkomunikasikannya

kepada klien

c. Memberikan saran atau ide kepada klien, atau merencanakan

kegiatan yang dilakukan bersama klien

d. Membantu klien dalam melaksanakan rencana kegiatan

e. Jika perlu, menunjukkan kepada konselor atau ahli lain untuk

memperoleh diagnosis atau koneling dalam masalah yang lain.

Page 17: Laporan Bimbingan Konseling Karir

6. Tindak lanjut (Follow-Up)

Langkah ini merupakan langkah untuk menentukan apakah usaha

konseling dilakukan itu efektif atau tidak. Usaha-usaha koneling yang

dapat dilakukan pada langkah ini, adalah berusaha mengetahui:

a. Apakah klien telah melaksanakan rencana-rencana yang telah

dirumuskan atau belum

b. Bagaimana keberhasilan pelaksanaan rencana-rencana itu

c. Perubahan-perubahan apa yang perlu dibuat jika ternyata belum

atau tidak berhasil

d. Melakukan rujukan (referral) jika perlu.

Kelebihan dan Kelemahan konseling trait and factor

Adapun kontribusi yang diberikan teori ini adalah:

1. Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada konseling

2. Penekanan pada penggunaan data tes objektif, membawa kepada upaya

perbaikan dalam pengembangan tes dan penggunanya, serta perbaikan

dalam pengumpulan data lingkungan.

3. Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung makna sebagai

suatuperhatian terhadap masalah dan sumbernya mengarahkan kepada

upaya pengkreasian teknik-teknik untuk mengatasinya.

4. Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan

pandangan lain yang lebih menekankan afektif atau emosional.

Adapun kelemahan konseling trait and factor, sebagai berikut:

a. Kurang diindahkan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan,

dambaan

aneka nilai budaya , nilai-nalai kehidupan dan cita-cita hidup

terhadap perkembangan jabatan anak dan remaja serta pilihan

program/bidang studi dan bidang pekerjaan.

Page 18: Laporan Bimbingan Konseling Karir

b. Kurang diperhatikan peran keluarga dekat, yang ikut

mempengaruhi rangkaian pilihan anak dengan cara

mengungkapkan harapan, dambaan dan memberikan pertimbangan

untung-rugi sambil menunjuk pada tradisi keluarga; tuntutan

mengingat ekonomi keluarga; serta keterbatasan yang konkrit

dalam kemampuan finansial, dan sebagainya.

c. Kurang diperhitungkannya perubahan-perubahan dalam kehidupan

masyarakat, yang ikut memperluas atau membatasi jumlah pilihan

yang tersedia bagi seseorang.

d. Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi yang dituntut untuk

mencapai

sukses di suatu bidang pekerjaan atau program studi dapat berubah

selama tahun-tahun yang akan datang.

e. Pola ciri-ciri kepribadian tertentu pasti sangat membatasi jumlah

kesempatan yang terbuka bagi seseorang, karena orang dari

berbagai pola ciri kepribadian dapat mencapai sukses di bidang

pekerjaan yang sama.

b. Instrument yang diguanakan dalam kegiatan layanan (jelaskan, dan

uraikan tujuan,kegunaan dan cara analisis)

Instrumen yang kami gunakan dalam layanan penempatan dan

penyaluran bimbingan karir di SMA Negeri 3 Singaraja ini adalah berupa

angket minat bakat siswa (Contoh angket terlampir).

Tujuan dan kegunaan dari penyebaran angket minat bakat siswa

terhadap siswa-siswa kelas X di SMA N 3 Singaraja adalah untuk bisa

mengidentifikasi, mengetahui seberapa besar pengaruh minat, bakat siswa

dan pengaruh arahan orang tua terhadap pemilihan jurusan yang akan

siswa pilih dan laksanakan nanti, apabila di dalam pemilihan jurusan

tersebut ada kendala berupa bakat atau prestasi yang dimiliki siswa tidak

sesuai dengan jurusan yang diminati siswa, ataupun arahan orang tua

Page 19: Laporan Bimbingan Konseling Karir

dalam memilih jurusan tidak sesuai dengan minat bakat yang dimiliki

siswa, hal tersebut akan bisa berdampak buruk terhadap prestasi dan

proses belajar siswa setelah penjurusan dilaksanakan. Agar hal tersebut

bisa dicegah dan diatasi jika ada permasalahan seperti itu, maka guru BK

akan sangat berperan aktif dalam membantu mengentaskan permasalahan

yang dialami siswa tersebut dengan mengidentifikasi serta melakukan

konseling pribadi dengan siswa yang mengalami permasalahan.

Cara analisis yang kami lakukan yaitu dengan membagikan angket

minat bakat kepada siswa, setelah angket tersebut diisi oleh masing-

masing siswa, lalu kami mulai menganalisis angket tersebut dengan

melihat dari berbagai aspek siswa yaitu dari prestasi siswa dari semester

awal sampai semester akhir, minat, bakat , dan arahan pilihan jurusan dari

orang tua siswa. Semua itu harus dikaitkan dalam menganalisis, agar

jurusan yang akhirnya dipilih siswa tersebut sesuai dengan prestasi yang

dimiliki siswa, minat dan bakat yang dimiliki, serta apa sudah sesuai dan

sepaham arahan pemilihan jurusan oleh orang tua siswa terhadap anaknya.

Jika di dalam analisis tersebut ada suatu permasalahan, misalnya prestasi,

minat, bakat yang dimiliki siswa tidak sesuai dengan jurusan yang akan

dipilih siswa atau prestasi, minat, bakat sesuai dengan pilihan jurusan yang

akan dipilih siswa, namun arahan pemilihan jurusan dari orang tua tidak

sesuai, maka perlu kami lakukan proses konseling pribadi dengan siswa

yang mengalami permasalahan, tujuan dilakukan konseling adalah siswa

dapat menyadari dan memahami potensi yang ia miliki untuk bisa

menyesuaikan intelegensinya dengan jurusan yang dipilih siswa dan tidak

ada tekanan atau dalam pemilihan jurusan siswa cenderung mengikuti

temannya. Setelah proses konseling berhasil memecahkan permasalahan

yang dialami siswa tersebut, maka diharapkan pula kedepannya siswa

dapat memilih jurusan yang tepat sesuai intelegensinya dan merasa

nyaman mengikuti proses belajar sehingga prestasi yang dicapai siswa

dapat maksimal.

Page 20: Laporan Bimbingan Konseling Karir

c. RPBK yang digunakan serta perangkat media yang menyertainya:

RENCANA PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING

PEMBERIAN BIMBINGAN KONSELING

BIMBINGAN KONSELING BIDANG-BIDANG KARIRPADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 TAHUN 2012

SMA Negeri 3 Singaraja

EDITOR:

OLEHNi Putu Bintari 1011011010

Ketut Kartika Sari Dewi 1011011020Ni Kadek Rista Ary Putri 1011011025

JURUSAN BIMBINGAN KONSELINGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDKAN GANESHA2012

Page 21: Laporan Bimbingan Konseling Karir

RANCANGAN PROGRAMBIMBINGAN DAN KONSELING(RPBK)

BIDANG KARIER

A. Identitas

1. Sekolah/Perguruan Tinggi : SMA Negeri 3 Singaraja

2. Kelas/SMT : X/Genap

3. Bidang Bimbingan : Bidang Karier

4. Jenis Layanan : Layanan Penempatan dan

Penyaluran

5. Topik Bahasan : Penjurusan siswa kelas 10

6. Waktu Pelaksanan : 2 x 45 Menit (disesuaikan)

B. Tujuan Kegiatan : Setelah menyelesaikan kegiatan ini

diharapkan

1. Siswa memiliki pengetahuan mengenai

jurusan-jurusan yang ada di SMA

Negeri 3 Singaraja untuk persiapan

karir melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

2. Siswa dapat menyebutkan jurusan-

jurusan yang ada di SMA Negeri 3

Singaraja dan syarat-syarat memasuki

jurusan tersebut.

C. Uraian Materi : Layanan Informasi

I. Jurusan-Jurusan yang terdapat di Sekolah Menengah

Atas (SMA)

Jurusan merupakan suatu tempat untuk seorang pelajar

yang tempat tersebut disesuaikan dengan bakat, minat, dan

kemampuannya yang dimiliki siswa itu sendiri, sehingga

dalam penjurusan sangat penting dan besar dampaknya bagi

Page 22: Laporan Bimbingan Konseling Karir

masa depan siswa tersebut. Adapun jurusan tersebut, antara

lain :

a) Jurusan IPA

Jurusan IPA adalah jurusan yang banyak

mempelajari atau mengungkap mengenai gejala-

gejala alam dengan menerapkan langkah-langkah

ilmiah agar siswa paham dan menguasai konsep

alam. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup,

energy dan perubahannya, bumi, alam semesta serta

proses materi dan sifatnya. IPA terdiri dari empat

aspek yaitu Matematika, fisika, Kimia, dan Biologi.

b) Jurusan IPS

Jurusan IPS merupakan suatu ilmu yang

mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari

manusia sebagai anggota masyarakat. IPS mengikuti

cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah

mata pelajaran seperti : geografi, ekonomi, sejarah,

sosiologi, antropologi, dan pelajaran yang berkaitan

dengan ilmu sosial lainnya.

c) Jurusan IPB

Jurusan IPB merupakan suatu ilmu yang berkaitan

dengan ilmu kebahasan baik dari segi bentuk

bahasa, unsure bahasa, dan sampai budaya

terbentuknya sebuah bahasa. IPB terdiri dari

sejumlah mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia,

Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin,

Bahasa Arab, Bahasa Daerah, dan ada sedikit

pelajaran antropologi.

II. Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk memasuki

jurusan tersebut.

Page 23: Laporan Bimbingan Konseling Karir

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk memasuki

jurusan-jurusan yang terdapat di SMA yaitu :

1. Mata pelajaran yang menjadi keunggulan pada

jurusan tersebut harus memenuhi nilai standar KKM

ysng telsh ditentukan oleh sekolah.

2. Disesuaikan dengan hasil rekomendasi dari hasil tes

Psikologi yang telah didapatkan oleh orang tua

siswa.

3. Melihat minat siswa terhadap jurusan yang

diinginkan.

4. Mendapat persetujuan dari orang tua siswa.

5. Pertimbangkan dari Mahasiswa yang melakukan

observasi ke sekolah yang bersangkutan.

D. Metode/Pendekatan/Teori/Model : Ceramah, Tanya jawab dan

Observasi

E. Langkah Kegiatan Layanan

NO TAHAP URAIAN KEGIATAN WAKTU

1. Pembukaan Memberi salam dan

memperkenalkan diri

Prensensi

Membina hubungan baik

Tanya jawab materi pengait

Menyampaikan tujuan dan

Kegiatan yang akan

dilaksanakan

5 Menit

2. Kegiatan Inti EKPLORASI: Menyampaikan materi

mengenai penjurusan. Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai materi yang diajarkan.

Merangkum hasil kajian

30 menit

Page 24: Laporan Bimbingan Konseling Karir

materi dan selanjutnya bersama-sama memecahkan permasalahan yang ada.

ELABORASI: Tanya jawab dengan siswa

mengenai macam-macam jurusan yang terdapat di SMA serta syarat-syarat yang dapat dipenuhi kriteria untuk memasuki jurusan yang dikehendaki dan diharapkan.

Memberi penguatan kepada siswa dalam menjawab soal atau member tanggapan.

Siswa aktif mencantat materi yang penting dari proses pembelajaran yang diterimanya.

Bertanya kepada siswa apakah siswa sudah mengerti dan memahami dengan materi yang disampaikan.

KONFIRMASI: Meminta siswa atau bersama-

sama siswa merangkum atau menyimpulkan materi yang sudah dijelaskan.

Mengklarifikasi apabila terdapat kesalahan yang dilakukan oleh guru atau siswa.

Memberi apresiasi kepada siswa yang telah berperan aktif dalam kegiatan berlangsung.

3. Penutup 1. Refleksi hasil : Setiap

siswa menuliskan di kertas/

instrument yang telah

disediakan untuk mengetahui

hasilpelaksanaan layanan

10 Menit

F. Media/ alat/sumber Informasi:Form minat dan bakat serta hasil tes

psikologi siswa

G. Evaluasi :

Page 25: Laporan Bimbingan Konseling Karir

1. Evaluasi hasil : Form Laiseg (Penilaian segera)

No PERTANYAAN INDIKATOR KEBERHASILAN

1 Apa yang kamu ketahui

tentang jurusan-jurusan

yang ada di SMAN 3

Singaraja?

Siswa memahami tentang jurusan-

jurusan yang ada di SMAN 3

Singaraja

2 Sebutkanlah jurusan-

jurusan yang ada di

sekolah ini dan syarat-

syarat apa saja untuk

memasuki jurusan

tersebut!

Siswa dapat menyebutkan

jurusan-jurusan tersebut beserta

syarat-syaratnya

2. Evaluasi proses : mahasiswa yang melakukan

observasi ke sekolah memperhati dan

mencermati kesungguhan dan

keantusiasan siswa dalam mengikuti

dan melakukan kegiatan layanan

melalui pengamatan langsung.

Lampiran : Angket minat bakat siswa

(terlampir)

Singaraja, 25 April 2012

Mengetahui, Mahasiswa Praktik,

Guru BK SMAN 3 Singaraja 1.Ni Putu Bintari

2. Ketut Kartika Sari Dewi

3.Ni kadek Rista Ary Putri

Komang Sudiasih

19530607 197903 2 003

Page 26: Laporan Bimbingan Konseling Karir

Mengetahui :

Kepala SMK N 1 Singaraja Dosen Pembimbing

Drs. I Ketut KartikaKadek Suranata, S.Pd, M.Pd., Kons

NIP. 19601231 198303 1 416 NIP. 19820816 2008812 1 002

d. Di dalam pemberian layanan penempatan dan penyaluran bidang karir di

SMA Negeri 3 Singaraja, sebenarnya dari pihak kami sendiri tidak

menyediakan secara khusus, tetapi kami sudah merekomendasikan web

yang berkaitan dengan layanan ini yaitu dengan mengakses

www.kasisolusi.weebly.comyang adminnya dari kelas IV C (Agus CS).

Kami berani merekomendasikan web tersebut kepada para siswa-siswa yang

kami tangani, karena di dalam web tersebut menyediakan kuesioner tentang

Page 27: Laporan Bimbingan Konseling Karir

penempatan dan penyaluran bidang karir yang kami rasa sesuai dengan

permasalahan siswa yang akan memilih jurusan.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setiap manusia dilahirkan unik dengan bakat dan kepribadian yang

berbeda.Dalam pendidikan di sekolah, perbedaan masing-masing siswa harus

diperhatikan karena dapat menentukan baik buruknya prestasi belajar siswa

Page 28: Laporan Bimbingan Konseling Karir

(Snow, 1986). Sejalan dengan itu, Slamet Iman Santoso (1979) mengemukakan,

bahwa tujuan sekolah yang mendasar adalah mengembangkan semua bakat dan

kemampuan siswa, selama proses pendidikan hingga mencapai tingkat.

Perbedaan individual antara siswa di sekolah di antaranya meliputi

perbedaan kemampuan kognitif, motivasi berprestasi, minat dan kreativitas (Snow

1986). Lebih lanjut Snow mengemukakan bahwa oleh karena adanya perbedaan

individu tersebut, maka fungsi pendidikan tidak hanya dalam proses belajar

mengajar, tetapi juga meliputi bimbingan/konseling, pemilihan dan penempatan

siswa sesuai dengan kapasitas individual yang dimiliki, rancangan sistem

pengajaran yang sesuai dan strategi mengajar yang disesuaikan dengan

karakteristik individu siswa.

Oleh karena itu, sekolah memegang peranan penting untuk dapat

mengembangkan potensi diri yang dimiliki siswa. Kemungkinan yang akan terjadi

jika siswa mengalami kesalahan dalam penjurusan adalah rendahnya prestasi

belajar siswa atau. Tak jarang siswa tidak mengerti alasan pemilihan jurusan

tersebut, hendak kemana setelah tamat sekolah dan apa cita-citanya.

Psikolog UI, Indri Savitri, mengemukakan bahwa penjurusan siswa di

sekolah menengah tidak saja ditentukan oleh kemampuan akademik tetapi juga

harus didukung oleh faktor minat, karena karakteristik suatu ilmu menuntut

karakteristik yang sama dari yang mempelajarinya. Dengan demikian, siswa yang

mempelajari suatu ilmu yang sesuai dengan karakteristik kepribadiannya (minat

terhadap suatu ilmu tertentu) akan merasa senang ketika mempelajari ilmu

tersebut (Gupta et.al. 2006). Penelitian lain menunjukkan, bahwa faktor

kepribadian mempengaruhi secara positif prestasi akademik (Furnham et. al,

2006). Dengan demikian penjurusan bukan masalah kecerdasan tetapi masalah

minat dan bakat siswa.

Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat

mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang studi

tertentu. Seorang siswa yang berminat pada matematika akan memusatkan

perhatiannya lebih banyak daripada siswa lain. Karena pemusatan perhatian

intensif terhadap materi, siswa akan belajar lebih giat dan mencapai prestasi yang

diinginkan. Pada diri siswa terdapat minat khusus yang berbeda satu dengan

Page 29: Laporan Bimbingan Konseling Karir

lainnya. Perbedaan siswa dalam minat akan menentukan pilihan karir di masa

yang akan datang. Penjurusan siswa di sekolah menengah atas menjadi titik awal

yang menentukan profesi di masa depan.

Berdasarkan kurikulum yang berlaku saat ini menetapkan pembagian

paralel kelas menjadi kelas X, XI, dan XII. Pada kelas X semua siswa menerima

mata pelajaran yang sama. Tetapi di kelas XI dan kelas XII jurusan atau program

studi diperlakukan sesuai dengan minat dan bakat siswa. Ada tiga program studi

di SMA, yaitu Prodi IPA, Prodi IPS, dan Prodi Bahasa.Walaupun telah ditetapkan

tiga program studi, namun setiap SMA dapat menyelenggarakan program studi

sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah.Kebetulan di SMA Negeri 3

Singaraja telah mampu membuka 3 jurusan tersebut.

Bimbingan dan Konseling Karier di SMA Negeri 3 kami lakukan tiga kali

yaitu tanggal 23, 26 dan 28 April 2012. Pada tanggal 23 April 2012 kami

menyerahkan surat pengantar untuk mengadakan observasi dan pengumpulan data

ke Tata Usaha di SMA Negeri 3 Singaraja lalu setelah kami diberi ijin kami lalu

menghadap ke Guru BK yaitu Ibu Komang Sudiasih. Saat bertemu dengan Ibu

Komang Sudiasih kami menjelaskan maksud kedatangan kami ke SMA Negeri 3

Singaraja adalah untuk melaksanakan tugas Pratikum BK Karir yaitu

melaksanakan bimbingan dan konseling karir ke sekolah. Hal yang akan kami

lakukan di sekolah adalah memberikan bimbingan dan konseling karir yaitu

dengan memberikan angket dan melakukan observasi dan pada hari itu kami juga

meminta ijin untuk masuk kelas dan memberi bimbingan dan konseling karir di

kelas dan akhirnya kami diberi ijin untuk masuk ke kelas X.6 pada hari Kamis

tanggal 26 April 2012.

Lalu pada tanggal 26 April 2012 kami mengunjungi SMA Negeri 3

Singaraja untuk yang kedua kalinya, pada hari itu kami mendapatkan jadwal

masuk ke kelas X.6 yang kebetulan guru Agama Hindu yang mengajar pada kelas

itu berhalangan hadir karena sedang ada urusan ke Dinas. Saat di dalam kelas

kami menjelaskan tentang jurusan-jurusan yang ada di sekolah tersebut, tentang

syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk masuk ke jurusan tertentu, di dalam kelas

kami juga melakukan tanya jawab untuk memastikan pemahaman siswa tentang

materi-materi yang telah kami jelaskan setelah menjelaskan tentang jurusan-

Page 30: Laporan Bimbingan Konseling Karir

jurusan tersebut kami membagikan angket minat dan bakat sebagai bahan analisis

kami. Rata-rata siswa mengerti tentang materi yang kami sampaikan dan mereka

member tanggapan yang baik. Guru BK dan guru-guru mata pelajaran juga

menyambut baik kedatangan kami di SMA Negeri 3 Singaraja

Setelah mengumpulkan angket kami lalu menganlisis angket tersebut,

kami menggabungkan seluruh hasil angket siswa, kami juga membandingkannya

dengan data hasil tes minat bakat yang telah dilakukan oleh Guru BK. Setelah

membandingkan hasil tes minat bakat dengan angket yang kami sebar kami

menyimpulkan terdapat perbedaan antara hasil tes minat bakat dengan nilai yang

diperoleh siswa dan pilihan jurusan yang di sarankan oleh orang tua. Kami lalu

menghubungi guru BK untuk berkonsultasi tentang hasil yang kami peroleh lalu

diputuskan hari Sabtu tanggal 28 April kami akan kembali ke sekolah untuk

melakukan proses konseling kepada beberapa siswa yang telah kami tentukan.

Hasil konseling yang telah kami lakukan kepada beberapa siswa yang kami

anggap memiliki masalah yang pelik antara lain:

1. Gusti Putu Sudari, anak ini memiliki perbedaan antara hasil tes minat

pada tes psokologi dengan nilai yang diperoleh dan saran yang diberikan

oleh orang tuanya. Sudari ini memiliki cita-cita ingin menjadi Akuntan,

maka dari itu ia ingin mendalami ilmu akuntansi di jurusan IPS. Tetapi

hasil tes minat saat ia mengikuti tes psikologi yang dilakukan

disekolahnya ia lebih condong ke jurusan Bahasa dan orang tuanya

menyarankan ia untuk masuk ke jurusan IPA karena orang tuanya

menganggap bahwa jurusan IPA lebih baik dari jurusan IPS dan Bahasa.

Orang tua Sudari juga menganggap jika masuk ke jurusan IPA jika lulus

nanti akan mudah masuk ke jurusan apa saja di universitas. Saat mengikuti

proses konseling ini, Sudari agak terlihat bingung, ini sangat terlihat pada

ekspresi wajahnya. Tetapi setelah melewati proses konseling yang berjalan

sekitar 1 jam ekspresi wajahnya berubah karena ia telah menemukan

solusinya, ia tetap pada pendiriannya untuk masuk ke jurusan IPS dan ia

akan mencoba membujuk orang tuanya untuk mengijinkan dirinya masuk

ke jurusan IPS.

Page 31: Laporan Bimbingan Konseling Karir

2. Ketut Indra Astaguna, siswa ini mengalami masalah perbedaan

kemampuan dan hasil tes psikologi tentang minat. Hasil tes minatnya IPA

tetapi jumlah nilainya tidak mencukupi untuk masuk ke jurusan IPA, hasil

tesnya lebih condong ke IPS. Alasan kami memilih Indra untuk

dikonseling karena masalah seperti ini banyak dialami oleh kebanyakan

siswa SMA. Saat melakukan konseling Indra menceritakan bahwa

mengapa nilai-nilai yang diperolehnya kecil karena ia mengalami kesulitan

saat mengikuti pelajaran karena masalah keluarga yang sedang

dihadapinya. Lebih lanjut ia bercerita tentang masalah yang dihadapinya,

ayah dan ibunya sedang mengalami permasalahan keuangan, toko mereka

mengalami kemalingan. Karena memikirkan itulah Indra tidak konsen

belajar maka nilai-nilainya tidak maksimal. Kami sebagai konselor

menyarankan agar Indra tidak terlalu memikirkan masalah orang tuanya

karena itu hanya merugikan dirinya, untuk meringankan beban orang

tuanya ia sebaiknya serius belajar dan meningkatkan nilai-nilainya agar

orang tuanya merasa senang. Mendengar saran kami Indra sedikit lega dan

mengatakan bahwa ia akan berusaha belajar lebih keras dan meningkatkan

nilainya di semester 2 ini agar dirinya bisa dipertimbangkan untuk masuk

ke jurusan IPA.

Program penjurusan ini baru dilaksanakan pada akhir semester 2 di kelas

X. Alasan adanya penjurusan di SMA Negeri 3 Singaraja antara lain sebagai

berikut ini:

1. Setiap pribadi berhak menentukan pilihan, walaupun kadangkala

alternatif pilihan yang ada terbatas jumlahnya.

2. Sudah semakin mendekatnya waktu untuk memasuki perguruan tinggi

dan dunia

kerja, di mana pada saat itu kita harus memiliki spesialisasi program

studi tertentu

ataupekerjaan tertentu.

Page 32: Laporan Bimbingan Konseling Karir

3. Manusia itu unik, ada kecenderungan persamaan dan perbedaan antara

pribadi yang satu dengan yang lain, termasuk di dalamnya persamaan

dan perbedaan dalam hal minat, bakat, dan kemampuan

4. Secara formal program pemilihan jurusan adalah ketentuan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah melalui kurikulum yang berlaku.

Memilih jurusan di SMA juga sangat terkait dengan studi atau karir

selepas SMA, cita-cita dan masa depan. Hal yang menjadi pertimbangan dalam

memilih jurusan antara lain sebagai berikut ini:

1. Minat siswa, karena suatu urusan dapat terlaksana dengan lancar dan

cita-cita bisa lebih terarah apabila memiliki minat yang ada dalam diri

seseorang. Misalnya bercita-cita menjadi bankir maka memilih prodi

IPS, bercita-cita menjadi dokter memilih IPA, dan bila ingin menjadi

seorang sastrawan baiknya memilih Prodi Bahasa.

2. Prestasi belajar, karena prestasi belajar merupakan bukti yang paling

terukur untukmelihat minat seorang siswa. Biasanya setiap prodi

mempersyaratkan Standar Ketuntasan Belajar Minimal(SKBM) yaitu

skor minimal (atau nilai tertentu) untuk mata pelajaran tertentu

sebagai syarat memasuki program studi tersebut.

3. Hasil konsultasi dengan guru mata pelajaran ,wali kelas atau guru

pembimbing akan lebih memantapkan hati untuk menetapkan pilihan

jurusan.

4. Hasil tes psikologi atau psikotes yang diadakan pihak sekolah biasanya

akan lebihmembantu memberi gambaran tentang jurusan mana yang

disarankan untuk dipilih.

5. Konsultasi dengan orang tua karena memilih jurusan berkaitan dengan

tindak lanjut setelah lulus SMA seperti pilihan program studi di

perguruan tinggi.

6. Faktor sosial ekonomi orang tua berkaitan dengan rencana melanjutkan

ke perguruan tinggi.

7. Penetapan langsung dari sekolah hal ini berkaitan dengan kebijakan

suatu sekolah memberikan kuota pada jurusan tertentu.

Page 33: Laporan Bimbingan Konseling Karir

d. Kelemahan dan kelebihan kegiatan layanan yang sudah dilakukan.

Kelemahan dari kegiatan layanan yang kami lakukan di SMA

Negeri 3 Singaraja adalah keterbatasan waktu dalam proses pelaksanaan

kegiatan observasi dan pemberian informasi tentang penjurusan ini. Kami

kesulitan untuk meminta waktu kepada guru mata pelajaran lain untuk

memasuki kelas dalam pemberian layanan, karena terbentur dengan jadwal

Ujian Nasional. Selain itu juga di SMA Negeri 3 Singaraja akan

mengadakan ulangan umum. Hal inilah yang menyebabkan kami harus

pintar-pintar membagi waktu agar tidak terbentur dengan jadwal-jadwal

kegiatan yang ada di sekolah tersebut.

Kelebihan dari kegiatan layanan yang kami lakukan di SMA

Negeri 3 Singaraja, yaitu :

Bagi siswa , adanya informasi lebih lanjut mengenai pemilihan

jurusan yang sesuai dengan prestasi, minat dan bakat yang dimiliki siswa

agar tidak terjadinya salah memilih jurusan yang diakibatkan oleh

keinginan yang tidak didasari oleh potensi dimiliki siswa, mengikuti

teman, atau dipaksa oleh orang tua untuk memilih jurusan yang

sebenarnya tidak sesuai keinginan siswa. Serta adanya suatu penanganan

dari permasalahan yang terkait dengan pemilihan jurusan.

Bagi penulis atau mahasiswa yang memberikan layanan , dapat

terjun langsung ke lapangan (sekolah) memberikan layanan penempatan

dan penyaluran bidang karir mengenai pemilihan jurusan yang tepat, guna

sebagai bahan pengalaman menghadapi siswa, dan persiapan PPL-Real

nantinya dan bayangan menjadi seorang konselor di sekolah , tidak akan

canggung lagi menghadapi siswa, warga sekolah lainnya dan

permasalahan yang dihadapi oleh siswa.

Page 34: Laporan Bimbingan Konseling Karir

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan laporan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1) Masalah-masalah tentang karier yang terjadi di SMA

Negeri 3 Singaraja terhadap siswa sasaran layanan, yaitu :

Page 35: Laporan Bimbingan Konseling Karir

Perbedaan minat penjurusan siswa dengan hasil

prestasi siswa, sehingga siswa mengalami

kesulitan dalam proses belajar.

Perbedaan minat jurusan siswa dengan hasil

konsultasi yang mereka lakukan dengan orang tua.

2) Latar belakang perlunya layanan BK karier yang dilakukan

di SMA Negeri 3 Singaraja yaitu Konseling karir sifatnya

sangat kompleks, dan kompleksitas konseling karir tidak

hanya berkaitan dengan seleksi dan penempatan akan tetapi

menyangkut karakteristik dan pribadi individu beserta

kondisi lingkungan yang senantiasa keberadaannya

beriringan dengan kehidupan manusia.

3) Di dalam melaksanakan kegiatan layanan penempatan dan

penyaluran terdapat tujuan umum dan tujuan khusus.

4) Teori yang melandasi kegiatan layanan penempatan dan

penyaluran di SMA Negeri 3 Singaraja adalah terori “trait

& factor”

5) Istrument yang kami gunakan dalam kegiatan layanan

penempatan dan penyaluran di SMA Negeri 3 Singaraja

adalah menggunakan angket minat, bakat siswa.

6) Keberhasilan kegiatan layanan penempatan dan penyaluran

di SMA Negeri 3 Singaraja dapat dibuktikan dari partisipasi

siswa yang mengisi angket minat, bakat siswa dan mereka

cukup antusias mengikuti kegiatan ini dengan melakukan

konseling mengenai permasalahan yang dihadapinya.

4.2 Saran

Saran yang dapat kami berikan yaitu, kita sebagai calon guru BK

ataupun konselor nantinya, seharusnya lebih gencar lagi melaksanakan

kegiatan layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang karir siswa di

sekolah, yang bertujuan untuk bisa mencegah terjadi prestasi belajar siswa

tidak maksimal yang disebabkan oleh salah satu faktor mendasar yaitu

salah dalam memilih jurusan yang tidak sesuai dengan intelegensi siswa.

Page 36: Laporan Bimbingan Konseling Karir

Senantiasa mendekatkan diri dengan siswa-siswa, agar kita bisa peka

terhadap permasalahan siswa, khususnya masalah proses belajar siswa dan

siswa juga mau dengan kesadarannya sendiri meminta melakukan proses

konseling guna memecahkan permasalah yang dihadapi siswa.

DAFTAR PUSTAKA

1. Search by: http://celphee-surf.blogspot.com/2012/05/layanan-penempatan-

dan-penyaluran-dalam.htmlPosted 4 weeks ago by celphee surf

2. Search by : http://penjurusandisma.blogspot.com/Diposkan oleh joko

sobrang, S. Pd.I di 20:01

Page 37: Laporan Bimbingan Konseling Karir

3. Search by : http://spupe07.wordpress.com/2009/12/24/teori-konseling-

trait-and-factor-rational-emotive-therapy/posten on Desember 24, 2009 ·

2:50 am

4. search by : http://himcyoo.wordpress.com/2011/10/16/konseling-

%E2%80%9Cciri-dan-faktor%E2%80%9D-traits-and-factor/posted by :

Posted by himcyoo on 16 Oktober 2011 in Catatan Kuliah, Teori-Teori

Kepribadian.

Page 38: Laporan Bimbingan Konseling Karir

LAMPIRAN –LAMPIRAN

1. Berikut merupakan foto-foto instrument yang digunakan oleh guru BK

dalam memberikan intelegensi ,test minat & bakat di SMA Negeri 3

Singaraja

Page 39: Laporan Bimbingan Konseling Karir

2. Dan berikut merupakan keadaan siswa kelas X6 di SMA Negeri 3 Singaraja pada saat kami membagikan angket minat dan bakat :

Page 40: Laporan Bimbingan Konseling Karir
Page 41: Laporan Bimbingan Konseling Karir

*contoh angket

Angket Minat dan Bakat

Nama : Kelas :

Sekolah : Umur : Jenis kelamin : Hobi : Minat masuk ke jurusan : [berilah tanda centang (√) IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) sesuai dengan pilihan anda] IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

IPB (Ilmu Pengetahuan Bahasa)

Saran orang tua : [berilah tanda centang (√) IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) sesuai dengan pilihan anda] IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

IPB (Ilmu Pengetahuan Bahasa)