landasan pendidikan
TRANSCRIPT
Aryadi Rachman,
S.Pd
LandasanPendidikan
1. Landasan FilosofisLandasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna dan hakekat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah pokok; apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan diperlukan, apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan dsb.
2. Landasan sosiologisSecara sosiologis pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua individu, bahkan dua generasi, yang memungkinkan generasi muda mengembangkan diriLembaga pendidikan dengan kegiatannya yang sistematis sengaja dibentuk oleh masyarakat
3. Landasan KulturalKebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan diwariskan dan dikembangkan dengan jalan pendidikanSebaliknya bentuk, ciri-ciri dan pelaksanaan pendidikan ditentukan oleh kebudayaan masyarakat di mana proses pendidikan itu berlangsung
LANDASAN PENDIDIKAN
4. Landasan psikologisPemahaman peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan, merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikanPemahaman terhadap perkembangan kepribadian akan sangat bermanfaat untuk pendidikan, utamanya dalam membantu setiap peserta didik mengembangkan/mematangkan intelektualnya, spiritualnya dan emosiaonalnya.
5. Landasan Ilmiah dan Teknologis Pendidikan serta IPTEK mempunyai kaitan yang sangat erat, sebab pendidikan sangat berperan dalam pewarisan dan pengembangan IPTEKPerkembangan IPTEK dan masyarakat harus diakomodir dan direspon positif oleh lembaga pendidikan
6. Landasan YuridisPancasilaUUD 45UUSPN
7. Landasan religiusAL Qur’anHadits
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
KURIKULUM
• Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
• Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan
komponen-komponen kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu: (1) komponen tujuan; (2) komponen isi/materi; (3) komponen media (sarana dan prasarana); (4) komponen strategi dan; (5) komponen proses belajar mengajar.
KOMPONEN KURIKULUM
Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan yaitu : 1) Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 2) Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu, 3) kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah sebagai berikut :
1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi : a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.
FUNGSI KURIKULUM
• Fungsi kurikulum yang ada di atasnya 1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.
• Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.
• Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
• Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
• Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-kulum suatu sekolah.
• Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang memper-gunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produk-tivitas.
TUJUAN DIKJASOR
Mencakup Kegunaan, Maksud, Dan Sasaran
Dikjas Yang Mencerminkan
Pencapaian Harapan Dengan Rumusan Umum Dan Arahan Yang Luas
Rumusan Hasil Yang Diharapkan, Dan
Diungkap Dengan Cara Yang Lebih Khusus
Daripada Tujuan Jangka Panjang
JANGKA PANJANG JANGKA PENDEK
RUMUSAN TUJUAN JANGKA PENDEK
Lebih Mengarahkan Usaha Guru Dikjasor
Membantu Guru Lebih Memahami Bidangnya
Membantu Guru Mengambil Keputusan
Mempermudah Guru Menerjemahkan Harapan Siswa Dan Masyarakat
Mempermudah Guru Memahami Dan Menghargai Hasil Partisipan
TUJUAN JANGKA PENDEK DIKJASOR‘’’’[ SEHAT JASMANIAH ]
Pengembangan Kebugaran Jasmani
Pengembangan Keterampilan Gerak
Pengembangan Ranah Kognitif
Pengembangan Ranah Afektif
Pengembangan Ranah Spiritual
PENGEMBANGAN KEBUGARAN JASMANI
MELIPUTI :
Pengembangan Kardiorespiratori
Kelenturan Kekuatan Otot Daya Tahan Otot Komposisi Tubuh Yang
Serasi
INDIVIDU YANG BUGAR DAPAT
BEKERJA DALAM WAKTU YANG LAMA,
KARENA MEMILIKI STAMINA DAN ENERGI YANG BESAR UNTUK
MELAKSANAKAN TUGAS
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GERAK
Fokus Pada Pemberian Bantuan
Belajar Bagi Individu
Bagaimana Bergerak Secara
Efektif Untuk Mencapai Tujuan
Dengan Menggunakan
Kekuatan/Tenaga Secara Efisien
Guru Dikjasor Hendaknya
Menyiapkan Diri Untuk Membelajarkan
Individu Dengan Berbagai Kebutuhan,
Serta Dapat Memodifikasi
Kegiatan Dan Strategi Pembelajaran Sesuai Dengan Kemampuan Individu Yang Dilayani
Dari Keterampilan Gerak Yang Dimiliki
Siswa Guru Hendaknya Dapat
Menstimulasi Siswa Agar Meningkatkan
Kebugaran Jasmaninya
Sehingga Manfaat Kebugaran Jasmani
Bisa Didapatkan Oleh Masing-masing Siswa
DAPAT DISIMPILKAN BAHWA DALAM MEMBELAJARKAN SISWA, GURU DIKJASOR TIDAK HANYA BERMODAL KECAKAPAN PSIKOMOTOR SAJA. MAKA DARI ITU DITUNTUT MEMILIKI KOMPETENSI PEDAGOGIK , KEPRIBADIAN, SOSIAL, DAN
PROFESIONAL
PENGEMBANGANTUJUAN KOGNITIF
Menguasai Pengetahuan, Teknik, Peraturan, Dan Strategi Berolahraga
Selain Itu Juga Menekankan Penerapan Prinsip Keselamatan Pada Saat Bermain, Berlatih, Dan Bertanding Baik Untuk Diri Sendiri, Teman, Maupun Lawan
Penerapan Tersebut Diharapkan Dapat Mempengaruhi Perilaku Keselamatan Hidupnya, Baik Di Keluarga, Masyarakat, Ataupun Pada Lingkungan Dimana Dia Berada. Dengan Berkembangya Kognitif Diharapkan Kualitas Hidup Siswa Juga Berkembang
Program Dikjasor Dapat Memberikan Peluang Bagi
Partisipan Untuk Terlibat Dan Bekerjasama Untuk Mencapai Tujuan Sehingga Peserta Didik
Dapat Mengembangkan Perilaku Sportif, Jujur, Tanggung Jawab,
Percaya Diri, Saling Menghargai, Dll. Dengan Demikian Semboyan Manusia Sebagai Makhluk Sosial Bisa Terwujud Dalam Diri Siswa.
Hampir Sama Dengan Tujuan Ranah Afeksi
Namun Bedanya Jika Afektif Didorong Oleh Sumber Kognitif Dan
Psikomotor (Dari Luar Dirinya) Sedangkan
Spiritual Didorong Oleh Kekuatan Dirinya
Sendiri (Jiwa)
Hasil Pelatihan Spiritual :1. Penerimaan Bimbingan
Berupa “Gerak”.2. Penerimaan Bimbingan
“Rasa Diri”.3. Diterima Melalui “Akal
Pikir”.4. Diterima Melalui
“Kesadaran Diri”.
PENGEMBANGANRANAH SPIRITUAL
Perkembangan Watak Pada Diri Seseorang Merupakan Hasil Dari Pencapaian Tujuan Ranah Kognitif, Afektif, Psikomotor, Dan Spiritual. Fenomena Tersebut Merupakan Perpaduan Aspek Jiwa (Spiritual) Dan Aspek Raga (Kognitif, Afektif, Dan Psikomotor)
Dapat Disimpulkan Bahwa Pencapaian Sehat Seutuhnya Sepanjang Hayat
Merupakan Perpaduan Dari Ranah Spritual,
Kognitif, Afektif Dan Psikomotor,
TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan Belajar Sehat SeutuhnyaMerupakan Penjumlahan Total Dari Taksonomi Bloom, Krathwohl, Dan Harrow Yang Disebut
Dengan Taksonomi Suma Yang MencakupEmpat Ranah Yaitu :
1. Ranah Spiritual2. Ranah Kognitif3. Ranah Afektif 4. Ranah Psikomotor
Yang Merupakan Satu Kesatuan Yang Holistik
Mengingat Dikjasor Adalah Bagian Yang Terpadu Dan Vital Dari Pendidikan Nasional, Maka Tujuan Dikjasor Harus Dilengkapi Dengan Ranah Spiritual, Dengan Merujuk Fakta Ilmiah Dari Ilmu Kesehatan, Yang Mencakup Sehat Jasmaniah Dan Rohaniah, Mengarah Pada Pembentukan Watak , Yang Mencerminkan Manusia Yang Sehat
Seutuhnya Sepanjang Hayat
Untuk Mengembangkan Tujuan Dikjasor Yang
Bernuansa Spiritual, Perlu Mengkaji Definisi Sehat Seutuhnya Dari Who
Pengertian Sehat Seutuhnya Yang Mencakup Sehat Jasmaniah, Mental,
Emosional, Sosial, Intelektual, Dan Spiritual
Yang Mencerminkan Status Hidup Sehat
Sejahtera Bagi Makhluk Sosial, Tidak Sekedar Bebas Dari Penyakit
Proses Berserah Diri Ini Disebut Pelatihan Spiritual, Yang Telah Dilakukan Oleh Para
Anggota Perkumpulan Persaudaraan Kejiwaan Susila Budhi Dharma (Ppk Subud) Sedunia
Spiritual Keagamaan Adalah Kontak Manusia Dengan Hidayah Kekuasaan TUHAN YME Melalui Roh Yang
Bersemayam Didalam Jiwa (Soul), Yang Bersifat Transedental Pada Saat Manusia Berserah Diri Sepenuhnya Ke Hadapan TUHAN YME. Berserah Diri Ditandai Dengan Berhentinya
Fungsi Akal Fikir Untuk Sementara, Sehingga Manusia Terbebas Dari Angan-angan, Harapan, Kebutuhan Hidup,
Nafsu, Dan Segala Keinginan Yang Bersifat Duniawi
Subud Bukan Agama, Bukan Aliran Kebatinan, Dan Bukan Ajaran. Maka Anggota Subud Terdiri Dari Berbagai Bangsa,
Agama, Golongan, Yang Sudah Dewasa Dan Yang
Percaya Terhadap Kebesaran TUHAN YME. Maka Dari Itu Hendaknya
Tenaga Kependidikan Mengikuti Pelatihan Spiritual Keagamaan Dengan Sukarela
Semakin Secara Rutin Dan Tekun Melakukan Pelatihan
Spiritual Secara Berkelanjutan, Maka Jiwa
Manusia Semakin Berkembang Dan Semakin
Tanggap Serta Mampu Mengendalikan Gerak,
Perasaan, Akal Fikir, Dan Kesadaran Diri Manusia,
Yang Selanjutnya Mewujudkan Watak Dan
Pribadi Manusia Yang Susila
SUBUD
RANAHSPIRITUAL
RANAHAFEKTIF
RANAHKOGNITIF
RANAHPSIKOMOTOR
Berserah Diri Jiwa Tergetar Oleh Dzat TuhanRaga Tergetar Dari Dalam Oleh JiwaKepekaan Rasa Diri Kedalam Dan Keluar Makin MeningkatAkal Fikir Makin Terbimbingdari Dalam Makin Yakin Atas Kebesaran TUHAN YME
Menerima Mengetahui Gerak Reflek
Menanggap Pemahaman Gerak Dasar Fundamental
Menghargai Penerapan Kemampuan Perseptual
Menata Nilai Dan Sistem
Analisis Kemampuan Jasmani
Mengkoordinasi Dan Internalisasi Nilai
Sintesis Keterampilan Gerak
Evaluasi Komunikasi Tak Terputus
SUSUNAN RANAH DALAM TAKSONOMI SUMA
TUHAN YME
SPIRITUAL
PSIKOMOTOR
KOGNISI
AFEKSIKONTAK SPIRITUAL
(PELATIHAN SPIRITUAL)
KATEGORI DESKRIPSI
PENGETAHUAN Ingatan Kemampuan Untuk Menghafal, Berfikir Untuk Memperoleh Informasi Yang Tepat, Menyajikan Hasil Belajar Tingkat Paling Rendah Dalam Ranah Kognitif
PEMAHAMAN Menyentuh Makna Dari Materi, Memahami Tanpa Merasa Terlibat, Menaksir, Menerjemah, Mengira, Meramal, Satu Langkah Diatas Ingatan, Menyajikan Pemahaman Tingkat Paling Rendah
PENERAPAN Kemampuan Menggunakan Informasi Yang Dipelajari Kedalam Situasi Baru, Dapat Menerapkan Aturan, Metode, Dan Konsep
ANALISIS Merinci Materi Kedalam Unsur-unsurnya, Menata Dan Menghubungkan Antar Bagian-bagian Untuk Memperjelas, Mengidentifikasi, Memilah, Merujuk Tingkat Intelektual Yang Lebih Tinggi
SINTESIS Mengumpulkan Bagian-bagian Kedalam Satu Keutuhan Baru, Menghasilkan Pola Baru, Rutinitas, Atau Membuat Struktur, Menekankan Pada Perilaku Kreatif
EVALUASI Menentukan Nilai-nilai, Konsep, Berbasis Pada Kriteria Baru Standar, Hasil Belajar Yang Tertinggi Karena Mengandung Unsur-unsur Dari Semua Kategori Dan Berbasis Ketentuan Kriteria Khusus
RANAH KOGNITIF
KATEGORI DESKRIPSI
MENERIMA Kepekaan Terhadap Keberadaan Suatu Kejadian Tertentu, Rangsangan, Kesadaran, Kesediaan Menerima, Atau Menghadiri Suatu Fenomena
MENANGGAP Secara Aktif Mengikuti Rangsangan, Mereaksi Situasi Diluar Yang Kelihatan Belaka, Mengungkap Tahapan
MENILAI Rangsangan Atau Fenomena Yang Dianggap Berharga, Pebelajar Memberi Penghargaan Terhadap Kejadian, Menggolong-golongkan Suatu Keyakinan Atau Sikap
MENATA Menginternalisasi Nilai Dan Menatanya Kedalam Sistem, Menentukan Saling Hubungan Antar Nilai-nilai, Menyusun Nilai-nilai Kedalam Bentuk Hirarki, Membandingkan, Menghubungkan, Mensintesis Nilai-nilai
KOORDINASIDANINTERNALISASI
Bertindak Sesuai Dengan Nilai-nilai Internal, Perilaku Konsisten Dengan Nilai-nilai Yang Diterima Dan Menjadi Bagian Dari Pribadi, Ranah Afektif Tingkat Tertinggi
RANAH AFEKTIF
KATEGORI DESKRIPSI
GERAKREFLEK
Gerak Tanpa Disadari Dalam Merespon Beberapa Rangsangan
BASISDASARBERGERAK
Sifat Pola Gerak Berbasis Kombinasi Gerak Reflek
KEMAMPUANMENANGGAPI
Mengartikan Rangsangan Dari Berbagai Sumber Sehingga Dapat Menyesuaikan Diri
KEMAMPUANJASMANI
Menggolong-golongkan Gerak Apabila Pengembangan Sampai Pada Tingkat Yang Lebih Tinggi, Perkembangan Jasmani Yang Memadai, Berfungsi Secara Efisien, Termasuk Daya Tahan, Kekuatan, Kelincahan, Dan Kelenturan
KETERAMPILANGERAK
Memeragakan Gerak Yang Efisien Dan Kompleks, Terdiri Dari Gerak Vertikal Dan Horizontal Berbasis Pada Pola Gerak Yang Dikuasai
RANAH PSIKOMOTOR
Ranah Spiritual Merupakan Ranah Yang Esensial, Yang Mendorong Tercapainya Watak Yang Susila, Yang Meliputi
Perilaku Iman, Takwa, Dan Berakhlak Mulia Bagi Peserta Didik, Yang Berdampak Pada Peningkatan Martabat Bangsa
RANAH PSIKOMOTOR
BERAWAL DARI UUNO. 20 TAHUN 2003
BAB I PASAL I AYAT 1DAN JUGA
BAB II PASAL 3
Pendidikan Nasional Indonesia Hendaknya Menampung Tujuan
Pendidikan Nasional Dengan Mengangkat Ranah Spiritual Keagamaan Sebagai Ranah
Yang Keempat
PPG = Program Profesi Guru
Landasan PPG tidak lain adalah untuk meningkatkan pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
• Pedagogik merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana membimbing anak, bagaimana sebaiknya pendidik berhadapan dengan anak didik, apa tugas pendidik dalam mendidik anak, apa yang menjadi tujuan mendidik anak.
• Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang
Sosial adalah suatu masyarakat, suatu komunitas, suatu kelompok orang/wargaProfesional adalah orang yang menyadari betul arah kemana ia menjurus, mengapa ia menempuh jalan itu, dan bagaimana caranya ia harus menuju sasarannya. menyenangi pekerjaannya karena ia bisa mengerjakannya dengan baik. Seorang profesional adalah seorang yang senantiasa siap siaga dengan gagasan bila diperlukan, ditambah dengan selusin gagasan lainnya sekalipun tidak ada orang yang meminta daripadanya.
Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Tujuan dari Program PPG
• Menghasilkan guru profesional yang memiliki kompetensi
• Mampu menguasai subtansi materi pembelajaran
• Mampu melakukan evaluasi pembelajaran• Menghasilkan guru profesional dan inovasi• Mampu mengembangkan media pembelajaran• Mampu melakukan penelitian• Memiliki daya guna dimsyarakat• Mampu berkomunikasi dan berinteraksi
Sarjana Mendidik di DaerahTerdepan, Terluar dan Tertinggal
(SM3T)• Tujuan untuk membantu sekolah mengatasi kekurangan guru• Untuk meningkatkan kualitas mengajar• Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan
pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik. • Memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana
pendidikan sehingga terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahan malangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T.
• Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah 3T. Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).