landasan pendidikan

31
Aryadi Rachman, S.Pd Landasan Pendidikan

Upload: aryadi-rachman

Post on 24-Jun-2015

1.472 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Landasan pendidikan

Aryadi Rachman,

S.Pd

LandasanPendidikan

Page 2: Landasan pendidikan

1. Landasan FilosofisLandasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna dan hakekat pendidikan, yang berusaha menelaah masalah pokok; apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan diperlukan, apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan dsb.

2. Landasan sosiologisSecara sosiologis pendidikan merupakan suatu proses interaksi antara dua individu, bahkan dua generasi, yang memungkinkan generasi muda mengembangkan diriLembaga pendidikan dengan kegiatannya yang sistematis sengaja dibentuk oleh masyarakat

3. Landasan KulturalKebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab kebudayaan diwariskan dan dikembangkan dengan jalan pendidikanSebaliknya bentuk, ciri-ciri dan pelaksanaan pendidikan ditentukan oleh kebudayaan masyarakat di mana proses pendidikan itu berlangsung

LANDASAN PENDIDIKAN

Page 3: Landasan pendidikan

4. Landasan psikologisPemahaman peserta didik, utamanya yang berkaitan dengan aspek kejiwaan, merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikanPemahaman terhadap perkembangan kepribadian akan sangat bermanfaat untuk pendidikan, utamanya dalam membantu setiap peserta didik mengembangkan/mematangkan intelektualnya, spiritualnya dan emosiaonalnya.

5. Landasan Ilmiah dan Teknologis Pendidikan serta IPTEK mempunyai kaitan yang sangat erat, sebab pendidikan sangat berperan dalam pewarisan dan pengembangan IPTEKPerkembangan IPTEK dan masyarakat harus diakomodir dan direspon positif oleh lembaga pendidikan

6. Landasan YuridisPancasilaUUD 45UUSPN

7. Landasan religiusAL Qur’anHadits

Page 4: Landasan pendidikan

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja

Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.

KURIKULUM

Page 5: Landasan pendidikan

• Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut.

• Para ahli berbeda pendapat dalam menetapkan

komponen-komponen kurikulum. Ada yang mengemukakan 5 komponen kurikulum dan ada yang mengemukakan hanya 4 komponen kurikulum. Untuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum berikut Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu: (1) komponen tujuan; (2) komponen isi/materi; (3) komponen media (sarana dan prasarana); (4) komponen strategi dan; (5) komponen proses belajar mengajar.

KOMPONEN KURIKULUM

Page 6: Landasan pendidikan

Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan yaitu : 1) Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, 2) Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu, 3) kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah sebagai berikut :

1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan 2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut, fungsi ini meliputi : a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.

FUNGSI KURIKULUM

Page 7: Landasan pendidikan

• Fungsi kurikulum yang ada di atasnya 1) Fungsi Kesinambungan Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan kurikulm yang diselenggarakannya. 2) Fungsi Peniapan Tenaga Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai isi, organisasi, maupun cara mengajar.

• Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.

• Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur keberhasilanprogram pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kcegiatan proses pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.

Page 8: Landasan pendidikan

• Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas (supervisor) Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.

• Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilaiserta keterampilan yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kuri-kulum suatu sekolah.

• Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan Instansi atau perusahaan yang memper-gunakan tenaga kerja yang baik dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produk-tivitas.

Page 9: Landasan pendidikan

TUJUAN DIKJASOR

Mencakup Kegunaan, Maksud, Dan Sasaran

Dikjas Yang Mencerminkan

Pencapaian Harapan Dengan Rumusan Umum Dan Arahan Yang Luas

Rumusan Hasil Yang Diharapkan, Dan

Diungkap Dengan Cara Yang Lebih Khusus

Daripada Tujuan Jangka Panjang

JANGKA PANJANG JANGKA PENDEK

Page 10: Landasan pendidikan

RUMUSAN TUJUAN JANGKA PENDEK

Lebih Mengarahkan Usaha Guru Dikjasor

Membantu Guru Lebih Memahami Bidangnya

Membantu Guru Mengambil Keputusan

Mempermudah Guru Menerjemahkan Harapan Siswa Dan Masyarakat

Mempermudah Guru Memahami Dan Menghargai Hasil Partisipan

Page 11: Landasan pendidikan

TUJUAN JANGKA PENDEK DIKJASOR‘’’’[ SEHAT JASMANIAH ]

Pengembangan Kebugaran Jasmani

Pengembangan Keterampilan Gerak

Pengembangan Ranah Kognitif

Pengembangan Ranah Afektif

Pengembangan Ranah Spiritual

Page 12: Landasan pendidikan

PENGEMBANGAN KEBUGARAN JASMANI

MELIPUTI :

Pengembangan Kardiorespiratori

Kelenturan Kekuatan Otot Daya Tahan Otot Komposisi Tubuh Yang

Serasi

INDIVIDU YANG BUGAR DAPAT

BEKERJA DALAM WAKTU YANG LAMA,

KARENA MEMILIKI STAMINA DAN ENERGI YANG BESAR UNTUK

MELAKSANAKAN TUGAS

Page 13: Landasan pendidikan

PENGEMBANGAN KETERAMPILAN GERAK

Fokus Pada Pemberian Bantuan

Belajar Bagi Individu

Bagaimana Bergerak Secara

Efektif Untuk Mencapai Tujuan

Dengan Menggunakan

Kekuatan/Tenaga Secara Efisien

Guru Dikjasor Hendaknya

Menyiapkan Diri Untuk Membelajarkan

Individu Dengan Berbagai Kebutuhan,

Serta Dapat Memodifikasi

Kegiatan Dan Strategi Pembelajaran Sesuai Dengan Kemampuan Individu Yang Dilayani

Dari Keterampilan Gerak Yang Dimiliki

Siswa Guru Hendaknya Dapat

Menstimulasi Siswa Agar Meningkatkan

Kebugaran Jasmaninya

Sehingga Manfaat Kebugaran Jasmani

Bisa Didapatkan Oleh Masing-masing Siswa

Page 14: Landasan pendidikan

DAPAT DISIMPILKAN BAHWA DALAM MEMBELAJARKAN SISWA, GURU DIKJASOR TIDAK HANYA BERMODAL KECAKAPAN PSIKOMOTOR SAJA. MAKA DARI ITU DITUNTUT MEMILIKI KOMPETENSI PEDAGOGIK , KEPRIBADIAN, SOSIAL, DAN

PROFESIONAL

PENGEMBANGANTUJUAN KOGNITIF

Menguasai Pengetahuan, Teknik, Peraturan, Dan Strategi Berolahraga

Selain Itu Juga Menekankan Penerapan Prinsip Keselamatan Pada Saat Bermain, Berlatih, Dan Bertanding Baik Untuk Diri Sendiri, Teman, Maupun Lawan

Penerapan Tersebut Diharapkan Dapat Mempengaruhi Perilaku Keselamatan Hidupnya, Baik Di Keluarga, Masyarakat, Ataupun Pada Lingkungan Dimana Dia Berada. Dengan Berkembangya Kognitif Diharapkan Kualitas Hidup Siswa Juga Berkembang

Page 15: Landasan pendidikan

Program Dikjasor Dapat Memberikan Peluang Bagi

Partisipan Untuk Terlibat Dan Bekerjasama Untuk Mencapai Tujuan Sehingga Peserta Didik

Dapat Mengembangkan Perilaku Sportif, Jujur, Tanggung Jawab,

Percaya Diri, Saling Menghargai, Dll. Dengan Demikian Semboyan Manusia Sebagai Makhluk Sosial Bisa Terwujud Dalam Diri Siswa.

Page 16: Landasan pendidikan

Hampir Sama Dengan Tujuan Ranah Afeksi

Namun Bedanya Jika Afektif Didorong Oleh Sumber Kognitif Dan

Psikomotor (Dari Luar Dirinya) Sedangkan

Spiritual Didorong Oleh Kekuatan Dirinya

Sendiri (Jiwa)

Hasil Pelatihan Spiritual :1. Penerimaan Bimbingan

Berupa “Gerak”.2. Penerimaan Bimbingan

“Rasa Diri”.3. Diterima Melalui “Akal

Pikir”.4. Diterima Melalui

“Kesadaran Diri”.

PENGEMBANGANRANAH SPIRITUAL

Page 17: Landasan pendidikan

Perkembangan Watak Pada Diri Seseorang Merupakan Hasil Dari Pencapaian Tujuan Ranah Kognitif, Afektif, Psikomotor, Dan Spiritual. Fenomena Tersebut Merupakan Perpaduan Aspek Jiwa (Spiritual) Dan Aspek Raga (Kognitif, Afektif, Dan Psikomotor)

Dapat Disimpulkan Bahwa Pencapaian Sehat Seutuhnya Sepanjang Hayat

Merupakan Perpaduan Dari Ranah Spritual,

Kognitif, Afektif Dan Psikomotor,

Page 18: Landasan pendidikan

TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan Belajar Sehat SeutuhnyaMerupakan Penjumlahan Total Dari Taksonomi Bloom, Krathwohl, Dan Harrow Yang Disebut

Dengan Taksonomi Suma Yang MencakupEmpat Ranah Yaitu :

1. Ranah Spiritual2. Ranah Kognitif3. Ranah Afektif 4. Ranah Psikomotor

Yang Merupakan Satu Kesatuan Yang Holistik

Page 19: Landasan pendidikan

Mengingat Dikjasor Adalah Bagian Yang Terpadu Dan Vital Dari Pendidikan Nasional, Maka Tujuan Dikjasor Harus Dilengkapi Dengan Ranah Spiritual, Dengan Merujuk Fakta Ilmiah Dari Ilmu Kesehatan, Yang Mencakup Sehat Jasmaniah Dan Rohaniah, Mengarah Pada Pembentukan Watak , Yang Mencerminkan Manusia Yang Sehat

Seutuhnya Sepanjang Hayat

Untuk Mengembangkan Tujuan Dikjasor Yang

Bernuansa Spiritual, Perlu Mengkaji Definisi Sehat Seutuhnya Dari Who

Pengertian Sehat Seutuhnya Yang Mencakup Sehat Jasmaniah, Mental,

Emosional, Sosial, Intelektual, Dan Spiritual

Yang Mencerminkan Status Hidup Sehat

Sejahtera Bagi Makhluk Sosial, Tidak Sekedar Bebas Dari Penyakit

Page 20: Landasan pendidikan

Proses Berserah Diri Ini Disebut Pelatihan Spiritual, Yang Telah Dilakukan Oleh Para

Anggota Perkumpulan Persaudaraan Kejiwaan Susila Budhi Dharma (Ppk Subud) Sedunia

Spiritual Keagamaan Adalah Kontak Manusia Dengan Hidayah Kekuasaan TUHAN YME Melalui Roh Yang

Bersemayam Didalam Jiwa (Soul), Yang Bersifat Transedental Pada Saat Manusia Berserah Diri Sepenuhnya Ke Hadapan TUHAN YME. Berserah Diri Ditandai Dengan Berhentinya

Fungsi Akal Fikir Untuk Sementara, Sehingga Manusia Terbebas Dari Angan-angan, Harapan, Kebutuhan Hidup,

Nafsu, Dan Segala Keinginan Yang Bersifat Duniawi

Page 21: Landasan pendidikan

Subud Bukan Agama, Bukan Aliran Kebatinan, Dan Bukan Ajaran. Maka Anggota Subud Terdiri Dari Berbagai Bangsa,

Agama, Golongan, Yang Sudah Dewasa Dan Yang

Percaya Terhadap Kebesaran TUHAN YME. Maka Dari Itu Hendaknya

Tenaga Kependidikan Mengikuti Pelatihan Spiritual Keagamaan Dengan Sukarela

Semakin Secara Rutin Dan Tekun Melakukan Pelatihan

Spiritual Secara Berkelanjutan, Maka Jiwa

Manusia Semakin Berkembang Dan Semakin

Tanggap Serta Mampu Mengendalikan Gerak,

Perasaan, Akal Fikir, Dan Kesadaran Diri Manusia,

Yang Selanjutnya Mewujudkan Watak Dan

Pribadi Manusia Yang Susila

SUBUD

Page 22: Landasan pendidikan

RANAHSPIRITUAL

RANAHAFEKTIF

RANAHKOGNITIF

RANAHPSIKOMOTOR

Berserah Diri Jiwa Tergetar Oleh Dzat TuhanRaga Tergetar Dari Dalam Oleh JiwaKepekaan Rasa Diri Kedalam Dan Keluar Makin MeningkatAkal Fikir Makin Terbimbingdari Dalam Makin Yakin Atas Kebesaran TUHAN YME

Menerima Mengetahui Gerak Reflek

Menanggap Pemahaman Gerak Dasar Fundamental

Menghargai Penerapan Kemampuan Perseptual

Menata Nilai Dan Sistem

Analisis Kemampuan Jasmani

Mengkoordinasi Dan Internalisasi Nilai

Sintesis Keterampilan Gerak

Evaluasi Komunikasi Tak Terputus

Page 23: Landasan pendidikan

SUSUNAN RANAH DALAM TAKSONOMI SUMA

TUHAN YME

SPIRITUAL

PSIKOMOTOR

KOGNISI

AFEKSIKONTAK SPIRITUAL

(PELATIHAN SPIRITUAL)

Page 24: Landasan pendidikan

KATEGORI DESKRIPSI

PENGETAHUAN Ingatan Kemampuan Untuk Menghafal, Berfikir Untuk Memperoleh Informasi Yang Tepat, Menyajikan Hasil Belajar Tingkat Paling Rendah Dalam Ranah Kognitif

PEMAHAMAN Menyentuh Makna Dari Materi, Memahami Tanpa Merasa Terlibat, Menaksir, Menerjemah, Mengira, Meramal, Satu Langkah Diatas Ingatan, Menyajikan Pemahaman Tingkat Paling Rendah

PENERAPAN Kemampuan Menggunakan Informasi Yang Dipelajari Kedalam Situasi Baru, Dapat Menerapkan Aturan, Metode, Dan Konsep

ANALISIS Merinci Materi Kedalam Unsur-unsurnya, Menata Dan Menghubungkan Antar Bagian-bagian Untuk Memperjelas, Mengidentifikasi, Memilah, Merujuk Tingkat Intelektual Yang Lebih Tinggi

SINTESIS Mengumpulkan Bagian-bagian Kedalam Satu Keutuhan Baru, Menghasilkan Pola Baru, Rutinitas, Atau Membuat Struktur, Menekankan Pada Perilaku Kreatif

EVALUASI Menentukan Nilai-nilai, Konsep, Berbasis Pada Kriteria Baru Standar, Hasil Belajar Yang Tertinggi Karena Mengandung Unsur-unsur Dari Semua Kategori Dan Berbasis Ketentuan Kriteria Khusus

RANAH KOGNITIF

Page 25: Landasan pendidikan

KATEGORI DESKRIPSI

MENERIMA Kepekaan Terhadap Keberadaan Suatu Kejadian Tertentu, Rangsangan, Kesadaran, Kesediaan Menerima, Atau Menghadiri Suatu Fenomena

MENANGGAP Secara Aktif Mengikuti Rangsangan, Mereaksi Situasi Diluar Yang Kelihatan Belaka, Mengungkap Tahapan

MENILAI Rangsangan Atau Fenomena Yang Dianggap Berharga, Pebelajar Memberi Penghargaan Terhadap Kejadian, Menggolong-golongkan Suatu Keyakinan Atau Sikap

MENATA Menginternalisasi Nilai Dan Menatanya Kedalam Sistem, Menentukan Saling Hubungan Antar Nilai-nilai, Menyusun Nilai-nilai Kedalam Bentuk Hirarki, Membandingkan, Menghubungkan, Mensintesis Nilai-nilai

KOORDINASIDANINTERNALISASI

Bertindak Sesuai Dengan Nilai-nilai Internal, Perilaku Konsisten Dengan Nilai-nilai Yang Diterima Dan Menjadi Bagian Dari Pribadi, Ranah Afektif Tingkat Tertinggi

RANAH AFEKTIF

Page 26: Landasan pendidikan

KATEGORI DESKRIPSI

GERAKREFLEK

Gerak Tanpa Disadari Dalam Merespon Beberapa Rangsangan

BASISDASARBERGERAK

Sifat Pola Gerak Berbasis Kombinasi Gerak Reflek

KEMAMPUANMENANGGAPI

Mengartikan Rangsangan Dari Berbagai Sumber Sehingga Dapat Menyesuaikan Diri

KEMAMPUANJASMANI

Menggolong-golongkan Gerak Apabila Pengembangan Sampai Pada Tingkat Yang Lebih Tinggi, Perkembangan Jasmani Yang Memadai, Berfungsi Secara Efisien, Termasuk Daya Tahan, Kekuatan, Kelincahan, Dan Kelenturan

KETERAMPILANGERAK

Memeragakan Gerak Yang Efisien Dan Kompleks, Terdiri Dari Gerak Vertikal Dan Horizontal Berbasis Pada Pola Gerak Yang Dikuasai

RANAH PSIKOMOTOR

Page 27: Landasan pendidikan

Ranah Spiritual Merupakan Ranah Yang Esensial, Yang Mendorong Tercapainya Watak Yang Susila, Yang Meliputi

Perilaku Iman, Takwa, Dan Berakhlak Mulia Bagi Peserta Didik, Yang Berdampak Pada Peningkatan Martabat Bangsa

RANAH PSIKOMOTOR

BERAWAL DARI UUNO. 20 TAHUN 2003

BAB I PASAL I AYAT 1DAN JUGA

BAB II PASAL 3

Pendidikan Nasional Indonesia Hendaknya Menampung Tujuan

Pendidikan Nasional Dengan Mengangkat Ranah Spiritual Keagamaan Sebagai Ranah

Yang Keempat

Page 28: Landasan pendidikan

PPG = Program Profesi Guru

Landasan PPG tidak lain adalah untuk meningkatkan pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.

• Pedagogik merupakan ilmu yang mengkaji bagaimana membimbing anak, bagaimana sebaiknya pendidik berhadapan dengan anak didik, apa tugas pendidik dalam mendidik anak, apa yang menjadi tujuan mendidik anak.

• Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang

Page 29: Landasan pendidikan

Sosial adalah suatu masyarakat, suatu komunitas, suatu kelompok orang/wargaProfesional adalah orang yang menyadari betul arah kemana ia menjurus, mengapa ia menempuh jalan itu, dan bagaimana caranya ia harus menuju sasarannya. menyenangi pekerjaannya karena ia bisa mengerjakannya dengan baik. Seorang profesional adalah seorang yang senantiasa siap siaga dengan gagasan bila diperlukan, ditambah dengan selusin gagasan lainnya sekalipun tidak ada orang yang meminta daripadanya.

Menurut Ki Hajar Dewantara, mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Page 30: Landasan pendidikan

Tujuan dari Program PPG

• Menghasilkan guru profesional yang memiliki kompetensi

• Mampu menguasai subtansi materi pembelajaran

• Mampu melakukan evaluasi pembelajaran• Menghasilkan guru profesional dan inovasi• Mampu mengembangkan media pembelajaran• Mampu melakukan penelitian• Memiliki daya guna dimsyarakat• Mampu berkomunikasi dan berinteraksi

Page 31: Landasan pendidikan

Sarjana Mendidik di DaerahTerdepan, Terluar dan Tertinggal

(SM3T)• Tujuan untuk membantu sekolah mengatasi kekurangan guru• Untuk meningkatkan kualitas mengajar• Membantu daerah 3T dalam mengatasi permasalahan

pendidikan terutama kekurangan tenaga pendidik. • Memberikan pengalaman pengabdian kepada sarjana

pendidikan sehingga terbentuk sikap profesional, cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil memecahkan masalah kependidikan, dan bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa, serta memiliki jiwa ketahan malangan dalam mengembangkan pendidikan pada daerah-daerah tergolong 3T.

• Menyiapkan calon pendidik yang memiliki jiwa keterpanggilan untuk mengabdikan dirinya sebagai pendidik profesional pada daerah 3T. Mempersiapkan calon pendidik profesional sebelum mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).