makalah landasan pendidikan

38
Pengertian Pendidikan Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Landasan Pendidiakan Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri Oleh : Asri Najmi Fathillah Kukuh Hadiatma Tania Fauzia Iqbal Tedy Tarudin Tri Winarni PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Upload: teta-dear

Post on 14-Aug-2015

678 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

landasan pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: makalah Landasan Pendidikan

Pengertian Pendidikan

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Landasan Pendidiakan

Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri

Oleh :

Asri Najmi Fathillah

Kukuh Hadiatma

Tania Fauzia Iqbal

Tedy Tarudin

Tri Winarni

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2011

Page 2: makalah Landasan Pendidikan

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan

tepat waktu.

Makalah ini didisusun bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Landasan Pendidikan. Dalam makalah ini dibahas mengenai pengertian

pendidikan yang terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya pengertian pendidikan

berdasarkan ruang lingkup, pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah,

dan pengertian pendidikan berdasarkan sistem.

Makalah ini diharapkan pula dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pembelajaran dengan maksud dapat memperoleh wawasan secara komprehensif

dan fungsional tentang pengertian pendidikan sebagai kebutuhan manusia.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih pada berbagai pihak yang telah membantu

kelancaran penyusunan makalah ini.

Bandung, Februari 2011

Penyusun

i

Page 3: makalah Landasan Pendidikan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................3

C. Tujuan Penyusunan...............................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4

A. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Ruang Lingkup............................4

1. Pengertian Pendidikan Maha Luas..................................................4

2. Pengertian Pendidikian Secara Sempit............................................4

3. Pengertian Pendidikan Luas Terbatas.............................................5

B. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ilmiah.......................7

1. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Psikologi...........9

2. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sosiologi.........10

3. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Antropologi.....11

4. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Politik..............12

5. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ekonomi..........14

C. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem....................15

BAB III KESIMPULAN...............................................................................22

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: makalah Landasan Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak terlepas dan

tidak akan lepas dari pendidikan, karena pendidikan berfungsi untuk

meningkatkan kualitas manusia baik individu maupun kelompok, baik jasmani,

rohani, spiritual, material, maupun kematangan berpikir, dengan kata lain untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Pendidikan, pada dasarnya adalah proses komunikasi yang di dalamnya

mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nnilai dan keterampilan-

keterampilan, di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat (life

long process),dan generasi ke generasi.

Pendidikan dilihat dari sudut pandang tertentu akan berbeda pengertiannya

akan tetapi maksudnya tertuju pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003,

disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Menoleh tentang beberapa pengertian pendidikan yang disampaikan para

ahli pendidikan, diantaranya Langeveld, menyebutkan bahwa pendidikan adalah

usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap pihak lain yang belum

dewasa agar mencapai kedewasaan (M.I. Soelaiman, 1985). Soegarda

Poerbakawatja (1982:257) menyebutkan bahwa pengertian pendidikan dapat

diartikan secara luas dan sempit. Secara luas pendidikan meliputi semua

1

Page 5: makalah Landasan Pendidikan

perbuatan dan usulan dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya,

pengalamannya, kecakapannya, serta keterampilannya (orang menamakan ini juga

“mengalihkan” kebudayaan atau culturoverdracht) kepada generasi muda sebagai

usaha menyiapkan agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun

rohaniah. Dalam arti sempit pendidikan sama halnya dengan pengajaran,

walaupun demikian di dalam proses pendidikan akan tercakup pula pengajaran

sebagai salah satu bentuk kegiatan pendidikan.

Melihat beberapa pengertian pendidikan tersebut, maka untuk

merumuskan pengertian pendidikan secara memadai memang kompleks, sebab

pengertian pendidikan dapat dipandang dari berbagai bentuk, aspek, unsure,

dipandang dari setiap disiplin ilmu, dasar falsafahnya. Tetapi tidaklah merisaukan

dari setiap pengertian pendidikan, yang terpenting adalah makna pengertiannya

dalam konteks pengembangan sumber daya manusia.

Kita selaku bangsa Indonesia yang berada sekarang ini tentunya lebih

condong dan lebih focus pada pengertian pndidikan menurut Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, karena mau tidak mau hendak

melaksanakannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun demikian

para ahli pendidikan dalam merumuskan pengertian pendidikan merupakan

wahana dalam menafsirkan pendidikan bersifat lebih komprehensif, lebih kaya

dipandang dari berbagai sudut disiplin ilmu yang berbeda.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup?

2. Bagaimana pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah?

3. Bagaimana pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan system?

C. Tujuan Penyusunan

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Landasan Pendidikan.

2. Menafsirkan pendidikan secara komprehensif.

2

Page 6: makalah Landasan Pendidikan

3. Mengetahui pengertian Pendidikan berdasarkan ruang lingkup,

pendekatan ilmiah dan pendekatan sistem.

3

Page 7: makalah Landasan Pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Ruang Lingkup

Pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup dapat dibedakan

menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Pengertian pendidikan maha luas

2. Pangertian pendidikan luas terbatas

3. Pengertian pendidikan secara sempit

1. Pengertian Pendidikan Maha Luas

Pengertian pendidikan maha luas maksudnya pendidikan adalah

hidup, pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam

segala lingkungan dan sepanjang hidup, pendididkan adalah segala situasi hidup

yang mempengaruhi pertumbuhan manusia/individu tidak semua pengalaman

dapat disebut pendidikan, pengalaman-pengalaman positif dan kostruktiflah yang

dapat disebut pendidikan, kerena tujuannya adalah untuk meningkatkan harkat

martabat itu sendiri. Pendidikan pada dasarnya akan terjadi apabila adanya

interaksi dan unterlerasi antar setiap manusia, maka dari itu pendidikan dapat

berlangsung dimana, kapan, dan pada siapa saja tidak terbatas pada kurun waktu

tertentu tetapi berlangsung sepanjang masa. Tujuan pendidikan secara luas terarah

pada apa yang ingin dicapai selama hidup atau sama dengan tujuan hidup yang

sempurna material, spiritual, sehat lahir dan bathin serta menyangkut seluruh

aspek kepribadian manusia.

2. Pengertian Pendidikan Secara Sempit

Pengertian pendidikan secara sempit adalah pengajaran yang

diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan

adalah segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang

diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan

4

Page 8: makalah Landasan Pendidikan

kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial ( Redja

Mudyaharjo, 2001:6 )

Beberapa ciri-ciri pengertian pendidikan secara sempit:

a. Bersifat terbatas baik dari segi waktu,pelaksanaan,materi

atau isi pembelajaran ruang lingkup kegiatan maupun

tujuan yang ingin di capai.

b. Proses pembelajaran pada suatu kurun waktu yang

ditentukan dan disesuaikan menurut program kurikulum.

c. Proses interaksi hanya terjadi antara guru dan siswa yang di

tunjang oleh unsur-unsur lain .

d. Lebih mengutamakan pada pembahasan materi-materi

pembelajaran.

e. Karena bersifat terbatas maka tujuan pendidikan

mengutamakan pemupukan intelektual dan kemampuan

serta keterampilan tertentu yang berhubungan langsung

dengan materi pembelajaran.

3. Pengertian Pendidikan Dalam Arti Luas Terbatas

Pengertian pendidikan dalam arti luas terbatas adalah usaha sadar

yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar

sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat

memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang

akan datang (Redja Mudyaharjo,2001:11) pengertian pendidikan ini merupakan

jalan tengah antara pengertian pendidikan secara sempit.

Pendidikan berlangsung pada situasi tertentu dan dilaksanakan secara

terprogram pada setiap jenis, jenjang dan bentuk pendidikan. Lingkungan

pendidikan ditentukan berdasar keperluan, apakah pendidikan formal, nonformal

atau pendidikan informal. Tujuan pendidikan adalah sebagai penunjang dalam

mencapai tujuan hidup manusia.

5

Page 9: makalah Landasan Pendidikan

Karakteristik pengertian pendidikan makna maha luas, luas terbatas dan

sempit menurut Redja Mudyahardjo (2001) gambarnya sebagai berikut :

No.

Karakteristik

Pengertian

Pendidikan

Makna Luas Sempit Luas Terbatas

1.Masa

Pendidikan

Berlangsung seumur

hidup selama ada

pengaruh lingkungan

Berlangsung

dalam setiap

batas-batas

waktu tertentu

di sekolah

Berlangsung

seumur hidup,

tidak

berlangsung

sembarang, tetapi

pada saat-saat

tertentu

2.Lingkungan

Pendidikan

Berlangsung dalam

segala lingkungan

hidup, baik yang

diciptakan maupun

dengan sendirinya

Berlangsung

secara khusus

yang

diciptakan

secara teknis di

kelas

Berlangsung

dalam sebagian

dari lingkungan

hidup.

Pendidikan

berlangsung

dalam

lingkungan hidup

kultural

3. Bentuk

Pendidikan

Terentang dari

bentuk-bentuk yang

misterius atau tak

sengaja sampai

dengan terprogram.

Pendidikan

berbentuk dengan

segala macam

pengalaman belajar

Isi pendidikan

tersusun secara

terprogram,

terjadwal

berdasarkan

kurikulum

Pendidikan dapat

berbentuk

pendidikan

formal,

nonformal, dan

informal.

Kegiatannya

dapat berbentuk :

pengajaran,

6

Page 10: makalah Landasan Pendidikan

dalam hidup, terjadi

sembarangan, di

manapun dan

kapanpun

bimbingan, dan

atau latihan

4. Tujuan

Tujuan Pendidikan

terkandung dalam

setiap pengalaman

belajar, tujuannya

tidak terbatas.

Tujuan pendidikan

sama dengan tujuan

hidup manusia

Tujuan

pendidikan

ditentukan

pihak luar,

terbatas pada

pengembangan

kemampuan

tertentu.

Tujuan

pendidikan

adalah

mempersiapkan

hidup

Tujuan

pendidikan

mencakup

tujuan-tujuan

dari setiap bentuk

pendidikan.

Tujuan

pendidikan

adalah sebagian

dari tujuan hidup

yang bersifat

menunjang

terhadap

pencapaian

tujuan hidup

B. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ilmiah

Berbicara tentang pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah maka

terlebih dahulu perlu berbicara tentang pendekatan ilmiah dalam pendidikan

Ciri-ciri pendekatan ilmiah dalam pendidikan :

a. Analisis : maksudnya menjabarkan sesuatu hal dalam unsur-

unsur yang lebih kecil, karena dalam pendidikan ada batas-

7

Page 11: makalah Landasan Pendidikan

batas tertentu dipandang dari sudut ilmiah tertentu, seperti:

sosiologi, antropologi, politik, ekonomi dan sebagainya

b. Deskriptif : maksudnya menggambarkan secara terperinci

tentang unsur-unsur kependidikan yang menjadi objek

penyelidikan.

c. Empiris : maksudnya mengungkapkan prinsip-prinsip

pendidikan berdasarkan peristiw-peristiwa yang terjadi

dalam pendidikan dengan menggunakan prosedur kerja yang

cermat, terencana, melalui pendirian dan berdasarkan

pikiran yang logis.

d. Asumsi : memulai dengan suatu asumsi maksudnya suatu

pendapat yang diakui kebenarannya tanpa pembuktian,

dengan kata lain suatu pendapat dalam suatu disiplin ilmu

tertentu dalam pendidikan sudah diakui kebenarannya oleh

para pemerhati pendidikan.

Henderson (1960:03) menyabutkan ada dua pendekatan dalam pendidikan,yaitu:

1 Pendekatan filsafat yang digunakan dalam pendidikan ( philosophy

of Education)

2 Pendekatan ilmiah yang digunakan dalam pendidikan (science of

Education)

Pendekatan ilmiah dalam pendidikan lebih diarahkan pada pendidikan

sebagai empiris artinya di dasarkan pada peristiwa-peristiwa yang sifatnya praktis

di lapangan dan di dasarkan apa adanya yang terjadi (das sein). Cara-cara yang

dilakukan didasarkan pada pendekatan kuantitatif melalui pengamatan,

eksperimen, verifikasi, perhitungan dan analisis secara cermat, terecana dan penuh

tanggung jawab.

8

Page 12: makalah Landasan Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Psikologi

Psikologi adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku

individu dalam keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam kandungan sampai balita,

dari masa kanak-kanak sampai masa dewasa, serta masa tua, (Wood Ward dan

Mrquis) yang diungkap Redja Mudyaharjo (2001:20).

Ada beberapa karakteristik individu sebagai bahan kajian dalam

pendidikan, seperti yang disampaikan oleh Callahan dan Clark yang diungkap

oleh Redja Mudyaharjo (2001:21), adalah sebagi berikut : (1) Unik (ada

perbedaan individual, (2) Banyak kesamaan daripada perbedaannya, (3)

Mempunyai berbagai diri, (4) Sebuah organisme total, (5) Mempunyai kesiapan

bertindak, (6) Mempunyai tugas-tugas perkembangan, (7) Mempunyai berbagai

kebutuhan, (8) Mempunyai kecenderungan-kecenderungan umum dalam

bertingkah laku, (9) Mempunyai tujuan-tujuan khusus, dan (10) Mempunyai

motivator-motivator dirinya sendiri. Krakteristik tersebut merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia dan merupakan dasar dalam proses

pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran, karena setiap individu dalam

hal ini siswa dituntut dapat mengembangkan segala potensi dirinya dari aspek

kognitif, efektif, dan psikomotor.

Di sisi lain posisi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sebagai

tugas utamanya dan melakukan kegiatan bimbingan serta latihan sebagai tugas

penunjangnya dala upaya melahirkan siswa agar mempunyai aspek kognitif

sebagai bekal dalam melakukan kemampuan berfikir, aspek afektif yang dapat

diterapkan pada perilaku kehidupan sehari-hari dengan penuh tanggung jawab,

dan aspek psikomotor yang merupakan bagian untuk melakukan kegiatan motorik

dalam suatu perbuatan.

Pandangan-pandangan psikologi tersebut kiranya mengarah pada pola

ideografis (The Idografic Style), yang menekankan pada tuntutan-tuntutan

individu. Pengertian pendidikan adalah personalisasi peranan (Personalization of

Roles), atau dapat dikatakan pula bahwa pengertian pendidikan dari sudut

pandang psikologis adalah individualisasi atau proses pengembangan individu.

9

Page 13: makalah Landasan Pendidikan

2. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sosiologi

Disiplin ilmu juga menopong terhadap pendidikan seperti sosiologo yaitu

studi tentang interaksi antara individu dalam bermasyarakat. Selo Soemardjan

(1972:14) menyebutnya ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial,

termasuk perubahan sosial. Manusia hidup tidak lepas melakukan melakukan

hubungannya dengan manusia lain atau dengan kelompok lain dalam

bermasyarakat. Pendidikan merupakan hubungan atau interaksi dan interrelasi

antar manusia dengan manusia, karena tanpa adanya interrelasi antara manusia

maka pendidikan tidak akan terjadi.

Ada beberapa pendapat tentang karakteristik masyarakat yang dihimpun

Redja Mudyaharjo (2001:22) antara lain : (1) Pengalaman kita dengan orang lain

di sekitar kita, (2) Tingkah laku kelompok, hubungan-hubungan di antara

manusia, dan faktor-faktor yang termasuk dan terjadi di dalam hubungan-

hubungan manusia, (3) Interaksi dan interrelasi manusia, (4) Sistem, dan (5)

Kelompok dengan suatu budaya yang terorganisasi untuk memberikan kepuasan

bagi kebutuhan dan kepentingan semua.

Karakteristik tersebut memberikan gambaran tentang bagaimana siswa dan

guru berinteraksi dan berinterrelasi satu sama lain sebagai makhluk sosial.

Interaksi dan interrelasi di antara atau dengan pihak lain maka terjadilah

pendidikan selama hubungan bersifat positif dan kostruktif. Sebagai pendidik,

seorang guru dituntut dapat mendidik para siswa untuk dapat menyesuaikan dan

dapat menjalankan hidupnya di tengah-tengah masyarakat dengan penuh tanggung

jawab dalam menghadapi dinamika masyarakat yang kompleks.

Pandangan sosiologis tersebut mengarah pada pola kegiatan sosial yang

bersifat pola nomotheis (The nomothetic style), yang menekankan pada tuntutan

institusi atau pranata sosial. Pendidikan adalah proses sosialisasi individu

(socialization of personality) dengan kata lain disebut proses menjadikan anggota

masyarakat yang diharapkan (sosialisasi).

10

Page 14: makalah Landasan Pendidikan

3. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Antropologi

Disiplin ilmu yang juga menopang terhadap pendidikan adalah

antropologi, yaitu pengetahuan tentang manusia atau studi tentang ras manusia.

Cabang-cabang antropologi dewasa ini terdiri dari : antropologi biologis atau

fisik, antropologi sosial budaya, linguistik, dan arkeologi. Cabang ilmu ini yang

berdekatan dengan penididikan adalah antropologi biologis atau fisik dan

antropologi sosial budaya. Antropologi biologis/fisik mengungkap tentang ciri-ciri

khas manusia, terdiri : (1) Berjalan tegak, (2) Mempunyai otak besar dan

kompleks, (3) Hewan yang tergeneralisasi, dapat hidup dalam berbagai

lingkungan, dan (4) Periode kehamilan yang paling panjang dan anak lahir tak

berdaya (Beals, 1977:1) yang diungkap Redja Mudyaharjo (2001:18). Menurut

pandangan antropologi biologi/fisik bahwa manusia adalah homo sapiens atau

makhluk yang diberkahi ratio. Atas dasar tersebut maka yang menjadi kajian

dalam pendidikan adalah, bahwa manusia merupakan yanag mempunyai

keharusan dan kemungkinan pendidikan, karena manusia lahir tanpa dibantu

manusia tidak mungkin menjadi manusia sempurna, dan tidak mungkin terjadi

ineraksi dan interrelasi. Terjadinya pendidikan karena adanya hubungan sesama

manusia untuk mengembangkan rationya dan pertumbuhan fisiknya. Di sisi lain,

antropologi budaya merupakan cabang antropologi yang mempelajari tingkah laku

manusia, yang salah satunya mempelajari segala sesuatu dalam bidang sosial atau

disebut sosial budaya. Karakteristik umum budaya antara lain : (1) Tingkah laku

kultural dipelajari, (2) Tingkah laku kultural terorganisasi dalam pola-pola tingkah

laku, (3) Pola-pola budaya diajarkan orang dan berlangsung dari satu generasi ke

generasi lain, (4) Budaya mempunyai aspek material dan non-material, (5)

Budaya tersebar secara seragam oleh anggota masyarakat, (6) Tingkah laku

kultural menjadi sebuah cara hidup, dan (7) Budaya terus menerus berubah (Redja

Mudyaharjo, 2001:19).

Selaku guru, atau pendidik yang telah mengenyam pendidikan dan

pengalaman, baik setelah mengikuti pendidikan formal maupun dalam mengikuti

kegiatan-kegiatan kemasyarakatan tentunya telah “banyak” menimba ilmu, yang

11

Page 15: makalah Landasan Pendidikan

merupakan modal dalam melaksanakan tugas mengajar atau dalam melaksanakan

fungsi-fungsi kehidupan. Modal yang diperoleh merupakan alih budaya dari

generasi sebelumnya sebagai bahan bagi pengembangan dirinya dala mengalihkan

kembali budaya yang ada pada dirinya bagi orang lain atau siswa/terdidik.

Ungkapan tersebut sebagai ilustrasi saja antara guru dan siswa di sekolah, tetapi

makna yang terpenting kajian antropologi terhadap pendidikan adalah proses

pemindahan budaya dari suatu generasi ke generasi berikutnya atau disebut

enkulturasi.

4. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Politik

Pendidikan dipandang dari sudut politik mengarah pada ketatanegaraan

dalam berbangsa dan bernegara. Politik atau ilmu politik merupakan ilmu yang

mempelajari tentang ketatanegaraan. Menurut Broom dan Selznick (1958) yang

diungkap oleh Redja Mudyoharjo (2001:24) menyebutkan bahwa politik atau ilmu

politik adalah studi tentang pemerintahan negara. Kita selaku manusia yang

berada dalam suatu wilayah negara mau tidak mau harus mengikuti tentang apa

yang terjadi pada politik yang sedang dilaksanakan oleh negara, oleh karena itulah

maka setiap manusia hendaknya “patuh” dan “taat” pada suatu ketentuan-

ketantuan yang dilaksanakan dalam percaturan politik. Patuh dan taat bukanlah

bersifat apatis tetapi kita selaku manusia yang hidup dalam suatu negara patut

untuk selaku membangun sendi-sendi kehidupan yang bersifat demokratis dalam

upaya memajukan kehidupan berbangasa dan bernegara yang lebih maju.

Pandangan politik, bahwa manusia sebagai animal politikon (Aristoteles)

atau binatang yang hidup berpoltik, artinya bahwa manusia dalam kehidupan

bermasyarakat atau dalam kehidupan berbangasa dan bernegara tidak lepas dalam

mengikuti kehidupan berpolitik. Bidang-bidang kajian ilmu politik menurut

Unesco terdiri dari : (1) Teori politik, (2) Lembaga-lembaga poltik, (3) Partai-

partai politik, kelompok-kelompok politik, dan pendapat umum, (4) Hubungan-

hubungan Internasional (Redja Mudyoharjo, 2001:24). Semua pandangan tersebut

dirasakan di negara kita dan nampaknya diadopsi yang merupakan pijakan dalam

12

Page 16: makalah Landasan Pendidikan

upaya memajukan masyarakat Indonesia dalam percaturan politik, baik percaturan

politik dalam negeri maupun Internasional.

Selaku guru atau pendidik maka yang hendak dilakukan adalah mengerti

tentang pendidikan politik yang kiranya dapat disebarluaskan pada para siswa atau

terdidik dalam upaya membangun bangsa (Nation and Character Building)

menuju masyarakat yang lebih maju.

Politika atau ilmu politik dalam hubungan dengan pendidikan merupakan

dasar dalam pengelolaan pendidikan secara makro, karena mau tidak mau sistem

pendidikan yang dianut akan selalu tergantung pada sendi-sendi politik yang

dilakukan dalam suatu kurun pemerintahan yang memegang kekuasaan. Demikian

juga politik suatu negara akan berdampak pada terjalinnya kerjasama

Internasional di bidang pendidikan, pendidikan politik, dan pentingnya pendidikan

kewarganegaraan. Pengertian pendidikan dari sudut pandang ilmu politik atau

politika adalah civilisasi atau proses menjadi warga negar yang diharapkan.

5. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Ekonomi

Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang usaha manusia dalam

mencapai kemakmuran. Winardi (1989) yang diungkap oleh Redja Mudyaharjo

(2001:25) berpendapat bahwa ekonomika atau ilmu ekonomi merupakan studi

tentang upaya manusia memperoleh kemakmuran material. Manusia dalam

kehidupannya akan selalu berhubungan dengan aktivitas dan kreativitasnya dalam

memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhannya, baik dari masyarakat

golongan bawah, menengah, maupun tinggi. Demikian pandangan ekonomi

bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas, karena manusia ingin selalu mencapai

kebutuhan material secara memadai.

Menurut pandangan ekonomi bahwa manusia adalah enimal economicus

atau binatang yang melakuakan kegiatan-kegiatan ekonomi, artinya binatang yang

selalu berupaya memperoleh kebutuhan dirinya. Manusia dalam melakukan

kegiatan ekonomi akan berhubungan dengan bidang konsumsi, produksi,

distribusi, dan pertumbuhan sepanjang waktu.

13

Page 17: makalah Landasan Pendidikan

Ekonomi merupakan penopang bagi pendidikan karena segala sesuatu

yang berhubungan dengan kebutuhan pendidikan akan ditentukan dengan

perhitungan ekonomi, karena kondisi ekonomi akan mempengaruhi kemampuan

dan kegiatan pendidikan. Prinsip ekonomi menyebutkan bahwa dengan modal

yang dikeluarkan seminimal mungkin diharapkan dapat memperoleh keberhasilan

semaksimal mungkin dan dalam pendidikan diartikan sebagai human investment

atau penanaman modal dalam sumber daya manusiaditinjau dari ekonomi makro,

artinya bagaimanakah modal yang telah dikeluarkan oleh manusia dalam

pendidikan diharapkan dapat diperoleh kembali modalnya plus keuntungannya.

Sedangkan pendidikan ditinjau dari sudut mikro ekonomi adalah profesionalisasi,

artinya bagaimanakah modal yang telah ditanamkan dalam pendidikan dapat

diperoleh keuntungannya menjadi manusia yang profesional.

C. Pengertian Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem

Banyak ahli yang membataskan pengertian sistem, diantaranya Campbell

(1979:3) bahwa: “system as any group of interrelated components or parts which

function together to achieve goal”, sistem adalah sekumpulan komponen atau

bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama lain yang berfungsi untuk

mencapai suatu tujuan. Pengertian sistem yang dikemukakan oleh Elias M Award

(1979:4) “...can be defined as an organized group of components (subsystems)

linked together according to a plan to achieve a specific objective”, sistem adalah

sekumpulan komponen-komponen atau subsystem yang terorganisir satu sama

lain sesuai dengan rencana untuk mencapai satu tujuan.

Pengertian sistem yang di ungkap Umar Tirtarahardja (1994:59) adalah

suatu kesatuan yang intergral dari sejumlah komponen, komponen-komponen

tersebut saling berpengaruh dengan fungsinya masing-masing, tetapi secara fungsi

komponen-komponen itu terarah pada pencapaian suatu tujuan.

Berdasarkan ketiga pandapat tersebut ada beberapa makna yang terkandung dalam

pengertian sistem, yaitu:

14

Page 18: makalah Landasan Pendidikan

1. Adanya sekumpulan atau keseluruhan.

2. Sekumpulan terdiri dari komponen-komponen atau bagian-bagian.

3. Komponen dan bagian-bagian merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan.

4. Komponen-komponen atau bagian-bagian mempunyai hubungan satu

sama lain atau secara bersama-sama.

5. Setiap komponen mempuyai peranan dan fungsinya masing-masing.

6. Adanya suatu tujuan.

Karakteristik teori sistem di ungkap oleh Redja Mudyahardjo (2001:41), adalah

sebagai berikut:

1. Keseluruhan merupakan yang utama dan bagian-bagian merupakan hal

yang kedua.

2. Adanya kesatuan dari setiap bagian-bagian.

3. Bagian-bagian membentuk keseluruhan yang tak dapat dipisahkan.

4. Setiap bagian-bagian memainkan peranannya.

5. Setiap bagian dan fungsinya diatur oleh keseluruhan dalam hubungan-

hubungannya.

6. Keseluruhan merupakan sebuah yang kompleks atau sebuah komfigurasi

dari energi dan berperilaku seperti sesuatu unsur tunggal yang tidak

kompleks.

7. Harus dimulai dari keseluruhan sebagai suatu dasar, bagian-bagian dan

hubungan-hubungan secara berangsur-angsur.

Gambaran tersebut merupakan keseluruhan yang menyatu dari setiap

komponen atau subsistem yang berkaitan erat satu sama lain yang mempunyai

peranan serta fungsi masing-masing berjalan seiring seirama dalam mencapai satu

tujuan.

Disisi lain ada juga yang menambahkan unsur-unsur yang terdapat pada

sistem, seperti: perencanaan, lingkungan, dan sebagainya tergantung dari sudut

mana pengertian sistem itu diungkapkan.

Model sistem yang sederhana dan lazimnya para ahli menggambarkan

model sisem ditinjau dari sudut input, proses, dan output, adalah sebagai berikut :

15

Page 19: makalah Landasan Pendidikan

Gambar 1

Model sistem yang sederhana

Redja Mudyahardjo (2001:43) mengungkapkan tentang unsur-unsur sistem

ditinjau dari sudut input atau masukan, psoses, dan output atau hasil, gambarnya

adalah sebagai berikut :

1. Masukan ( input ), adalah sumber-sumber yang ada dalam lingkungan atau

suprasistem yang masuk dalam sistem, terdiri dari :

a. Informasi : informasi produk dan informasi operasional

b. Energi dan tenaga

c. Bahan-bahan

2. Proses atau transformasi

Proses pengubahan masukan olahan menjadi hasil produksi atau jasa, yang

dilakukan oleh manusia, atau mesin-mesin, atau manusia dengan mesin-

mesin, terdiri dari :

a. Proses menejemen

b. Proses fungsionsl

c. Proses fungsional silang

3. Output atau hasil

Keluaran barang atau jasa yang diguakan lingkungan. Umar Titarahardja

(1994:62) mengungkapkan gambaran sistem ditinjau dari sudut input, proses, dan

output, sebagai berikut :

16

Lingkungan

OutputProsesInput

Page 20: makalah Landasan Pendidikan

Gambar 2

Model sistem dilihat dari input, proses, dan output

Kedua pandangan tentang sistem tersebut merupakan analogi sistem dalam

suatu pabrik dan merupakan ilustrasi model sistem pada umumnya yang tentunya

dapat diadopsi dalam sistem pendidikan, tetapi kajiannya didasarkan pada

masukan mentah manusia ( siswa yang akan mengikuti pendidikan ) dan

keluarannya pun manusia ( manusia terdidik ).

Klasifikasi sistem yang diutarakan oleh William A Shode, Dan Vaich Jr (1974)

sebagaimana diungkap oleh Tatang M Amirin (1992), diantaranya :

1. Sistem dipandang dari sudut wujudnya, yaitu :

a. Sistem fisik, merupakan sistem yang dengan sendirinya di muka

bumi secara fisik, seperti sistem tata surya.

b. Sistem biologik, merupakan sistem makhluk hidup seperti :

manusia, hewan, tumbuhan.

c. Sistem sosial, merupakan sistem dalam kelompok manusia,

seperti : keluarga dan perkumpulan.

2. Sistem dipandang dari sudut asal-usulnya, terdiri dari :

a. Sistem alamiah, merupaka sistem benda-benda atau peristiwa-

peristiwa alamiah, baik fisik maupun biologik.

b. Sistem buatan manusia, merupakan sistem yang dirancang,

dilaksanakan, dan dikendalikan oleh manusia.

17

Raw Input

Output

Instrumental Input

Instrumental Input

Proses

Page 21: makalah Landasan Pendidikan

3. Sistem dipandang dari sudut hubungan dengan lingkungan, terdiri dari :

a. Sistem terbuka, merupakan sistem yang selalu menerima pengaruh

dan masukan dari lingkungan.

b. Sistem tertutup, merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan

lingkungannya.

Klasifikasi sistem tersebut bila dikaitkan dengan pendidikan sebagai suatu

sistem nampaknya akan berada pada sistem sosial, sistem terbuka, sistem buatan

manusia.

Pendidikan sebagai sistem sosial dapat digambarkan dalam bentuk model

input-output ataa sering dikenal dengan model CIPP (Context/lingkungan), input

(masukan, proses, dan produk/output (hasil)), sebagai berikut :

Gambar 3

Model Input-Output Pendidikan

Input pendidikan adalah segala sesuatu yang menjadi masukan pendidikan,

sebagai sistem yang berada dalam suatu lingkungan, berupa sistem pemerintahan,

sistem agama, sistem bisnis, dan sistem-sistem lain yang ada dalam masyarakat.

Masyarakat adalah suprasistem bagi sistem-sistem tersebut, termasuk sistem

pendidikan. Sistem pendidikan menerima input dari masyarakat, berupa input

18

Lingkungan Lingkungan

Input Pendidikan Proses Pendidikan Hasil Pendidikan

Lingkungan Lingkungan

Page 22: makalah Landasan Pendidikan

mentah (raw input) berupa calon peserta didik, input lingkungan (environmental

input) berupa tujuan pendidikan, filsafat pendidikan/filsafat sekolah, aspirasi

masyarakat, tuntutan pembangunan masyarakat, dan input instrumental

(pendidik/guru, kurikulum, buku, alat bantu belajar, sarana dan prasarana

pendidikan, uang, dan sebagainya.

Pendidikan sebagai suatu sistem sebagaimana diungkap oleh Redja

Mudyahardjo (2001:51-53) gambarannya adalah sebagi berikut :

1. Masukan pendidikan (input)

a. Informasi

1) Informasi produk, berupa informasi tentang peserta didik/siswa.

2) Informasi operasional, seperti : informasi tentang penduduk,

barang-barang yang digunakan dalam pendidikan,

pengetahuan/ilmu, dan sebagainya.

b. Energi atau Tenaga

Masukan tenaga yang terlibat dalam pendidikan, seperti : tenaga

kependidikan/guru, penduduk yang terlibat dalam sistem pendidikan.

c. Bahan-bahan

Sumber-sumber bukan manusia yang terlibata dalam sistem

pendidikan :

1) Barang-barang produksi seperti : buku pelajaran, alat peraga, dan

sebagainya.

2) Penghasilan nasional (APBN, APBD) yang disediakan untuk

pendidikan, seperti : BOS, SPP, dan sebagainya.

2. Transformasi

a. Komponen

1) Tujuan pendidikan

2) Organisasi pendidikan

3) Masa pendidikan

4) Program isi pendidikan

5) Prasarana pendidikan

19

Page 23: makalah Landasan Pendidikan

6) Sarana dan teknologi pendidikan

7) Biaya pendidikan

8) Tenaga pendidikan

9) Peserta didik

b. Bentuk Transformasi

1) Transformasi administratif/managerial pendidikan, yaitu proses

pengelolaan pendidikan nasional oleh pemerintah

2) Transformasi operasional/teknis pendidikan, yaitu proses

pengelolaan pendidikan oleh sekolah dan pendidikan luar sekolah

3. Hasil

a. Orang-orang terdidik yang mempunyai kemampuan : kognitif, afektif,

dan psikomotor.

b. Orang-orang terdidik dapat berperan sebagai :

1) Seseorang yang mau mengembangkan kemampuannya/terus

belajar.

2) Seseorang menjadi anggota keluarga yang baik, menjadi warga

negara yang baik, anggota masyarakat yang baik, dan sebagainya.

3) Menjadi hamba Tuhan yang baik

20

Page 24: makalah Landasan Pendidikan

BAB III

KESIMPULAN

Pendidikan dapat diartikan menjadi beberapa pengertian yaitu, (1)

Pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup, (2) Pengertian pendidikan

berdasarkan pendekatan ilmiah, (3) Pengertian pendidikan berdasarkan

pendekatan sistem. Pengertian pendidikan berdasarkan ruang lingkup terbagi

menjadi tiga bagian yaitu, (1) Pengertian pendidikan maha luas, (2) Pengertian

pendidikan secara sempit, (3) Pengertian pendidikan luas terbatas.sedangkan

pengertian pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah terbagi menjadi lima

bagian, yaitu (1) Pendekatan psikologi, (2) Pendekatan sosiologi, (3) pendekatan

antropologi, (4) Pendekatan politik, dan (5) Pendekatan ekonomi. Jadi kita

simpulkan bahwa pengertian pendidikan dapat dipandang dari berbagai bentuk,

aspek, unsur, disiplin ilmu, dan dasar falsafahnya yang merujuk pada pentingnya

pengembangan sumber daya manusia.

21

Page 25: makalah Landasan Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Bonita J., (1979). Understanding Information System. Prentice-Hall of

India. New Delhi.

Henderson, Stella van Petten., (1959). Introduction to Philosophy of Education

(Terjemahan). The University of Chicago Press. Chicago.

Mudyahardjo, Redja., (2001). Pengantar Pendidikan. PT RAJA Grafindo Persada.

Jakarta.

Soelaeman, M.I. (1983). Landasan Pendidikan. IKIP. Bandung.