landasan-landasan pendidikan

24
OLEH: FEBRICO ALEXANDER SITOHANG FERI DONALD SIANTURI JEFRI BEN PURBA PRIANDI SITORUS LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN KELOMPK VIII

Upload: rico-sitohang

Post on 04-Aug-2015

351 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

OLEH:

FEBRICO ALEXANDER SITOHANG

FERI DONALD SIANTURI

JEFRI BEN PURBA

PRIANDI SITORUS

LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

KELOMPK VIII

Page 2: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Pandangan klasik tentang pendidikan, pada umumnya dikatakan sebagai pranata yang dapat menjalankan tiga fungi sekaligus. Pertama, mempersiapkan generasi muda untuk untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masa mendatang. Kedua, mentransfer pengetahuan, sesuai dengan peranan yang diharapkan. Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup masyarakat dan peradaban. Butir kedua dan ketiga di atas memberikan pengerian bahwa pandidikan bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Dengan demikian pendidikan dapat menjadi helper bagi umat manusia.

 

Page 3: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Landasan Pendidikan marupakan salah satu kajian yang dikembangkan dalam berkaitannya dengan dunia pendidikan. Pada makalah  ini berusaha memuat tentang : Landasan Agama, Landasan Filsafat, Landasan Sosiologi, Landasan Hukum, Landasan Moral.

Page 4: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

LANDASAN AGAMA

Pendidikan yang idealnya dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan serta berupaya merekonstruksi suatu peradaban adalah salah satu kebutuhan asasi yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Hal ini juga merupakan pekerjaan wajib yang harus diemban oleh negara agar dapat membentuk masyarakat yang memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi kehidupan selaras dengan fitrahnya serta mampu mengembangkan kehidupannya menjadi lebih baik dari setiap masa ke masa.

Page 5: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Jika disimak lebih mendalam, fakta menunujukan bahwa Pendidikan Indonesia adalah pendidikan yang sekuler-materialistik. Meski sekuler tidak selalu anti agama ( iman dan taqwa ). Hal ini terlihat pada UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab VI tentang Jalur, Jenjang, dan Jenis Pendidikan bagian kesatu (Umum) pasal 15 yang berbunyi: Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan khusus. Terlihat jelas dalam pasal ini adanya dikotomi pendidikan, yaitu pendidikan agama dan umum.

Page 6: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Minimalnya peran agama, tampak jelas pada UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 Bab X tentang Kurikulum pasal 37 ayat (1) kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat 10 bidang mata pelajaran, dimana disana terlihat bahwa pendidikan agama tidak menjadi landasan bagi bidang pelajaran lainnya. Hal ini berdampak pada tidak terwujudnya tujuan pendidikan nasional sendiri, yaitu mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan diri untuk bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Page 7: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

LADASAN FILSAFATA. Filsafat, Ilmu, dan Ilmu Pendidikan

Filsafat dalam arti sekarang mulai dikenal sejak zaman Yunani kuno, para tokoh filsafat pada waktu itu adalah Socrates ( 469 – 399 SM ), Plato ( 427 – 347 SM ), Aristoteles ( 384 – 322 SM ).

Filsafat membahas sesuatu dari segala segala aspeknya yang mendalam, maka dikatakannya kebenaran filsafat adalah kebenaran yang menyeluruh yang sering dipertentangkan dengan  dengan kebenaran yang sifatnya relative.

Dalam garis besarnya ada empat cabang filsafat yaitu metafisika, epistemologi, logika dan etika. Metafisika adalah filsafat yang meninjau tentang hakikat segala sesuatu yang tedapat di alam ini.Epistemology ialah filsafat yang membahas tentang pengetahuan dan kebenaran.Logika ialah filsafat yang membahas tentang cara manusia berfikir dengan benar.Etika ialah filsafat yang membahas dan menguraikan tentang perilaku manusia.Filsafat dikatakan sebagai induk dari semua bidang ilmu. Dengan filsafatlah ilmu – ilmu itu lahir.

Page 8: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

B. Fisafat Pendidikan

Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai ke akar – akarnya mengenal pendidikan. Ada sejumlah  filsafat pendidikan yang dianut oleh bangsa – bangsa di dunia. Zanti Arby ( 1988 ) menceritakan tentang maksud filsafat pendidikan yaitu :

1.      Menginspirasikan 2.      Menganalisis 3.      Mempreskriptifkan 4.      Menginvestigasi

Page 9: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Agar uraian tentang filsafat tentang pendidikan ini menjadi lebih lengkap berikut akan dipaparkan tentang beberapa aliran filsafat pendidikan yang dominan di dunia ini. Aliran itu ialah :

1.      Esensialis 2.      Perenialis 3.      Progresivis 4.      Rekontrusionis 5.      Eksistensialis

Page 10: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

LANDASAN SOSIOLOGIS

Sosiologi pendidian merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi 4 bidang, yaitu:

1) Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.2) Hubungan kemanusiaan di sekolah.3) Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.4) Sekolah dalam komunitas.

Page 11: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Kajian sosiologi tentang pendidikan pada prinsipnya mencakup semua jalur pendidikan, baik pendidikan sekolah maupun pendidikan diluar sekolah. Masyarakat Indonesia setelah kemerdekaan, utamanya pada zaman pemerintahan Orde Baru, telah mengalami banyak perubahan. Sebagai masyarakat majemuk, maka komunitas dengan ciri-ciri unik baik secara horizontal maupun vertikal masih dapat ditemukan, demikian pula halnya dengan sifat-sifat dasar dari zaman penjajahan belum terhapus seluruhnya.

Page 12: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Pada bagian depan telah dikemukakan bahwa manusia selalu hidup bersama dengan mwnusia lain. Kajian-kajian sosiologis telah dikemukakan pada waktu membahas hakikat masyarakat. Masyarakat dengan berbagai karakteristik sosiokultural inilah yang juga dijadikan landasan bagi kegiatan pendidikan pada suatu masyarakat tertentu.

Page 13: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

LANDASAN HUKUM

Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak.Sementara itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Aturan baku yang sudah disahkan oleh pemerintah ini , bila dilanggar akan mendapatkan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku pula. Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan.

Page 14: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Pendidikan menurut Undang-Undang 1945

Undang – Undang Dasar 1945 adalah merupakan hokum tertinggi di Indonesia.Pasal – pasal yang bertalian dengan pendidikan dalam Undang – Undang Dasar 1945 hanya 2 pasal, yaitu pasal 31 dan Pasal 32. Yang satu menceritakan tentang pendidikan dan yang satu menceritakan tentang kebudayaan. Pasal 31 Ayat 1 berbunyi : Tiap – tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Dan ayat 2 pasal ini berbunyi : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pengajar Pasal 32 pada Undang – Undang Dasar berbunyi : Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.an nasional, yang diatur dengan Undang – Undang.

Page 15: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional

Tidak semua pasal akan dibahas dalam buku ini. Yang dibahas adalah pasal – pasal penting terutama yang membutuhkan penjelasan lebih mendalam serta sebagai acuan untuk mengembangkan pendidikan. Pertama – tama adalah Pasal 1 Ayat 2 dan Ayat 7. Ayat 2 berbunyi sebagai berikut : Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan nasional yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang – Undang Dasar 45. Undang – undang ini mengharuskan pendidikan berakar pada kebudayaan nasional yang berdasarkan pada pancasila

Page 16: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

dan Undang – Undang dasar 1945, yang selanjutnya disebut kebudayaan Indonesia saja. Ini berarti teori – teori pendidikan dan praktek – praktek pendidikan yang diterapkan di Indonesia, tidak boleh tidak haruslah berakar pada kebudayaan Indonesia.“Selanjutnya Pasal 1 Ayat 7 berbunyi : Tenaga Pendidik adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dalam penyelenggaraan pendidikan. Menurut ayat ini yang berhak menjadi tenaga kependidikan adalah setiap anggota masyarakat yang mengabdikan dirinya dalam penyelenggaraan pendidikan. Sedang yang dimaksud dengan Tenaga Kependidikan tertera dalam pasal 27 ayat 2, yang mengatakan tenaga kependidikan mencakup tenaga pendidik, pengelola/kepala lembaga pendidikan, penilik/pengawas, peneliti, dan pengembang pendidikan, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar.” 

Page 17: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

LANDASAN MORAL

1. Pengertian Kecerdasan Moral (MQ)

“Kecerdasan moral adalah kemampuan memahami hal yang benar dan yang salah, artinya, memiliki keyakinan etika yang kuat dan bertindak berdasarkan keyakinan tersebut”

Michele BorbaKecerdasan yang sangat penting ini mencakup karakter utama seperti kemampuan memahami penderitaan orang lain dan tidak bertindak jahat; mampu mengendalikandorongan dan menunda pemuasan; mendengarkan dari berbagai pihak sebelum memberi penilaian; menerima dan menghargai perbedaan; bisa memahami pilihan yang tidak etis;dapat berempati; memperjuangkan keadilan dan menunjukan kasih sayang dan rasahormat terhadap orang lain.

Page 18: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Setiap hari berita-berita berisi tragedi yangmengejutkan dan statistik mengenai anak-anak membuat kita tercengang, khawatir, dan berusaha mencari jawaban atas persoalan tersebut. Tak terhitung kasus-kasus kejahatan,kekerasan, dan tindak kriminal lain yang pelakunya adalah anak-anak.Demikianlah yang terjadi, anak-anak semakin tenggelam dalam persoalan yangserius karena mereka tidak pernah mempelajari kecerdasan moral. Penyebab merosotnyamoralitas sangatlah kompleks, dapat disimpulkan ada dua faktor.

Page 19: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Pertama,

 sejumlahfaktor sosial kritis yang membentuk karakter bermoral secara perlahan mulai runtuh,yaitu pengawasan orang tua, teladan

perilaku bermoral, pendidikan spiritual dan agama,hubungan akrab dengan orang dewasa, sekolah khusus, norma-norma sosial

yang jelas,dukungan masyarakat, stabilitas dan pola asuh yang benar.

Kedua,

anak-anak secaraterus-menerus menerima masukan dari luar yang bertentangan dengan norma-norma yangkita sedang

tumbuhkan.Tantangan semakin besar karena pengaruh buruk tersebut muncul dari berbagaisumber yang mudah didapat. Televisi,

film, video, permainan, musik pop, dan iklanmemberikan pengaruh terburuk bagi moral mereka karena mensodorkan

sinisme, pelecehan, materialisme, seks bebas, kekasaran, dan pengagungan kekerasan, ditambahlagi dengan dunia internet yang

memudahkan anak-anak mengakses hal-hal negatif seperti pornografi, penyiksaan dll.

Page 20: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

“Michele Borba dalam bukunya”

Membangun Kecerdasan Moral

 Menguraikan cara-cara membanguan kecerdasan moral sejak usia dini dan tentunya juga berguna jika diterapkan disekolah. Kecerdasan Moral terbangun dari tujuh kebajikan utama yaitu:

Page 21: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Empati  Merupakan inti emosi moral yang dapat membantu

anak memahami perasaan orang lain. Kebajikan ini membuat anak menjadi peka terhadapkebutuhan dan perasaan orang lain, dan mendorongnya menolong orang yangmemerlukan bantuan, serta memperlakukan orang dengan kasih sayang.

Hati Nurani Adalah suara hati yang membantu anak memilih jalan yang benar serta tetap berada di jalur yang bermoral; membuat dirinya merasa bersalah ketikamenyimpang. Kebijakan ini merupakan fondasi bagi sifat jujur, tanggung jawab,dan integritas diri yang tinggi.

 

Page 22: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Kontrol Diri  Membantu anak menahan dorongan dari dalam dirinya dan

berpikir sebelum bertindak, sehingga ia melakukan hal yang benar. Kebajikan inimembuat anak menjadi mandiri.Sifat ini akan membangkitkan sifat murah dan baik hati dan tidak egois.

  Rasa Hormat

  Mendorong bersikap baik dan menghormati orang lain, sehinggamencegah anak berbuat jahat, tidak adil, bertindak kasar dan bersikap memusuhi,dan juga anak akan memperhatikan hak-hak serta perasaan orang lain.

  Kebaikan Hati

  Membantu anak mampu menunjukan kepedulian terhadapkesejahteraan dan perasaan orang lain. kebajikan ini menjadikan anak lebih belaskasih dan tidak hanya memikirkan diri sendiri.

Page 23: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

Toleransi 

Membuat anak mampu menghargai perbedaan kualitas dalam diri oranglain, terbuka terhadap pandangan dan keyakinan baru dan menghargai tanpamembedakan suku, gender, penampilan, budaya ,dll.

  Keadilan Menuntun anak agar memperlakukan orang lain dengan baik, tidak memihak serta adil. 

Page 24: LANDASAN-LANDASAN PENDIDIKAN

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

(^_^)