landasan kultural pendidikan

33
LANDASAN KULTURAL PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR OKTOBER 2013 Oleh: Rima Trianingsih 132103818610 Puri Selfi Cholifah 132103818651

Upload: rima-trian

Post on 26-May-2015

8.092 views

Category:

Education


8 download

DESCRIPTION

Landasan kultural pendidikan membahas mengenai hakikat pendidikan, hakikat kebudayaan, pendidikan dalam kebudayaan, kebudayaan dalam pendidikan serta pendidikan multikultural

TRANSCRIPT

Page 1: Landasan kultural pendidikan

LANDASAN KULTURAL PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANGPROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR OKTOBER 2013

Oleh: Rima Trianingsih 132103818610Puri Selfi Cholifah 132103818651

Page 2: Landasan kultural pendidikan

Hakikat Pendidikan

Hakikat Kebudayaan

Pendidikan dalam Kebudayaan

Kebudayaan dalam pendidikan

Pendidikan Multikultural

LANDASAN KULTURAL PENDIDIKAN

Page 3: Landasan kultural pendidikan

HAKIKAT PENDIDIKAN

Page 4: Landasan kultural pendidikan

Pengertian Pendidikan

Secara Etimologis

Secara Terminologis

Pendidikan berasal dari kata ‘educare’ dalam bahasa latin, yang berarti melatih atau mengajarkan. Educare berasal dari kata ex dan ducare yang berarti memimpin.

Ki Hajar DewantaraProf. Richy

Page 5: Landasan kultural pendidikan

Anggapan masyarakat bahwa

pendidikan itu hanya berlangsung di

sekolah (lembaga formal), padahal

pendidikan itu juga terjadi di dalam

keluarga, masyarakat, dan

kehidupan berbangsa

Penanaman karakter terhadap anak sangat

terlihat kurang, bahkan sekarang

cenderung dipaksakan melalui

proses pendidikan di sekolah. Penanaman karakter yang lebih kompleks dan lebih

dominan seharusnya terjadi di dalam masyarakat itu

sendiri

Pendidikan hanya menciptakan manusia yang pintar, namun kurang menciptakan manusia yang punya

perasaan.

Fenomena Pendidikan di indonesia

Page 6: Landasan kultural pendidikan

Hakikat Pendidikan

“Pendidikan merupakan ‘transfer of knowledge, transfer of value, transfer of of culture, and transfer of religius’ yang semua diarahkan pada upaya untuk memanusiakan manusia” (Rohimin, dkk, 2011:8).

Berbagai pendekatan mengenai hakikat pendidikan (dalam Tilaar, 2002:18-32) dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu:

pendekatan reduksionismependekatan holistik integratif.

Page 7: Landasan kultural pendidikan

HAKIKAT KEBUDAYAAN

Page 8: Landasan kultural pendidikan

Koentjaraningrat (dalam Sutarno, 2008:1-4) memberi arti kebudayaan dalam:

Pengertian Kebudayaan

Arti sempit

budaya merupakan kesenian.

Arti luas

Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya yang dihasilkan manusia melalui proses pembiasaan dengan belajar serta seluruh hasil budi dan karyanya

Page 9: Landasan kultural pendidikan

Unsur-Unsur Kebudayaan

Sistem religi dan upacara keagamaan

Sistem dan organisasi kemasyarakatan

Sistem pengetahuan

Bahasa

Kesenian

Sistem mata pencaharian hidup

Sistem teknologi dan peralatan

Page 10: Landasan kultural pendidikan

Wujud Kebudayaa

n

Wujud idiil

Berupa adat tata kelakuan yang bersifat abstrak, tak dapat

diraba

Wujud kedua

adalah sistem sosial mengenai kelakuan berpola dari manusia

itu sendiri.

Wujud ketiga

adalah kebudayaan fisik yang bersifat paling kongkrit dan berupa benda yang dapat

diraba dan dilihat.

Page 11: Landasan kultural pendidikan

Pranata (institution) yang ada dalam kebudayaan dikelompokkan berdasarkan

kebutuhan hidup manusia yang hidup dalam ruang dan waktu :

InstitutionsOf

Culture

domestic institutions

economic institautions

educational institutions

scientific institutions

aesthetic and recreational institutionsreligious

institutions

somatic institutions

Page 12: Landasan kultural pendidikan

E.B. Tylor• Dalam bukunya ‘Primitive

Culture’ mendefinisikan “budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, serta kemampuandan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat

Ki Hajar Dewantara • Konsep Ki Hajar Dewantara

mengenai hakikat kebudayaan nasional dikenal dengan teori trikon. Menurut Ki Hajar Dewantara kebudayaan merupakan hasil budi manusia dan merupakan hasil perjuangan manusia dalam menghadapi dua pengaruh kuat yaitu alam dan zaman.

Hakikat Kebudayaan

Page 13: Landasan kultural pendidikan

PENDIDIKAN DALAM KEBUDAYAAN

Page 14: Landasan kultural pendidikan

Kepribadian dalam Proses Kebudayaan

John Gillin menyatukan pandangan behavioris dan psikoanalis mengenai perkembangan kepribadian manusia sebagai berikut:

Kebudayaan memberikan kondisi yang disadari

dan yang tidak disadari untuk belajar.

Kebudayaan mendorong secara sadar ataupun

tidak sadar akan reaksi-reaksi kelakuan tertentu.

Kebudayaan mempunyai sistem “reward and

punishment”, terhadap kelakuan-kelakuan tertentu.

Kebudayaan cenderung mengulang bentuk-bentuk

kelakuan tertentu melalui proses belajar.

Page 15: Landasan kultural pendidikan

Unsur-unsur yang ditransmisikan

Nilai-nilai kebudayaan, adat-istiadat masyarakat, pandangan mengenai hidup serta berbagai konsep hidup lainnya yang

ada di dalam masyarakat.

Transmisi Kebudayaan

Page 16: Landasan kultural pendidikan

Pendidikan dalam Proses Pembudayaa

n

Pentingnya peranan pendidikan di dalam kebudayaan menurut pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat kita lihat dalam ‘sistem among’ yang berisi mengajar dan mendidik.Tugas lembaga pendidikan bukan hanya mengajar untuk menjadikan orang pintar dan pandai berpengetahuan dan cerdas, tetapi mendidik berarti menuntun tumbuhnya budi pekerti dalam kehidupan agar supaya kelak manusia berpribadi yang beradab dan bersusila.Selanjutnya Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang beradab dan berbudaya. Sebagai manusia budaya ia sanggup dan mampu mencipta segala sesuatu yang bercorak luhur dan indah, yakni yang disebut kebudayaan (Tilaar, 2002:56). 

Page 17: Landasan kultural pendidikan

KEBUDAYAAN DALAM PENDIDIKAN

Page 18: Landasan kultural pendidikan

Konsep taman siswa

Pendidikan budi pekerti

Page 19: Landasan kultural pendidikan

Konsep taman siswa

Ki Hajar Dewantara konsep Taman Siswa pada

tanggal 3 Juli 1922 Pendidikan haruslah berasaskan

kebudayaan sendiri.

Page 20: Landasan kultural pendidikan

Pendidikan Budi Pekerti

permasalah budi pekerti

• 1) melemahnya ikatan keluarga,

• 2) kecenderungan negatif kehidupan pemuda,

• 3) perlunya nilai-nilai etik

1) sebagai model,

2) masyarakat bermoral,

3) mempraktikkan disiplin moral,

4) situasi demokratis di kelas,

5) pewujudan nilai dalam kurikulum,

6) budaya kerjasama,

7) kesadaran karya,

8) refleksi moral, dan

9) resolusi konflik.

Tugas g

uru

: Thom

as

Lickon

a

Page 21: Landasan kultural pendidikan

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Page 22: Landasan kultural pendidikan
Page 23: Landasan kultural pendidikan

MULTIKULTURAL

Multikultural berakar dari teori pluralism Horace Kallen

Multi plural kultural budaya

Tourine (dalam Race, 2011:24) bertemunya berbagai kebudayaan.

Pengertian

Perilaku

Siswa

Gender

Religi

Status

sosial ekonomi

Jenis identi

tas buda

ya

Bahasa

Ras

Berkebutuhan khusus

Usia

Page 24: Landasan kultural pendidikan

MULTIKULTURALISME

multikulturalisme ideologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individual maupun secara kebudayaan.

Pengertian

“A philosophical position and movement that assumes that the gender, ethnic, racial, and cultural diversity of a pluralistic society should be reflected in all of the institutionalised structures of educational institutions, including the staff, the norms and values, the curriculum and the students body.” Banks (dalam Race 2011:2)

Page 25: Landasan kultural pendidikan

MULTIKULTURAL

Kebutuhan pengakuan (the need of recognition) terhadap kemajemukan budaya

Secara historis, kejatuhan Indonesia pada awal reformasi disintegrasi krisis sosio-kultural

Rawannya konflik Indonesia pluralisme kultural.

Akar Sejarah

Page 26: Landasan kultural pendidikan

MULTIKULTURAL Persebaran

Parekh 5 model multikulturalisme : Isolasionis interaksi satu sama lainAkomodatif penyesuaian bagi kaum

minoritasOtonomis kesetaraan budaya

dominanKritikal penciptaan kolektif khasKosmopolitan menghapurs batas kultur,

percobaan interkultur

Page 27: Landasan kultural pendidikan

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Banks

“all students—regardless of their

gender, social class, racial, ethnic or

cultural characteristics—should have an

equal opportunity to learn in school.”

Pendidikan Multikultural mencakup:

1) ide dan kesadaran akan

nilai penting keragaman

budaya, 2) gerakan pembaharuan

pendidikan, dan

3) proses pendidikan.

Pengertian

Page 28: Landasan kultural pendidikan

• pengembangan literasi etnis dan budaya,

a)

• perkembangan pribadib)

• klarifikasi nilai dan sikap, c)

• kompetensi multikultural, d)

• kemampuan ketrampilan dasar, e)• persamaan dan keunggulan

pendidikan, f)

• memperkuat pribadi untuk reformasi sosial,

g) • memiliki wawasan kebangsaan/kenegaraan yang kokoh,

h) • memiliki wawasan hidup yang lintas budaya dan lintas bangsa sebagai warga dunia,

i)• hidup berdampingan secara

damai. j)

TUJUAN

Page 29: Landasan kultural pendidikan

The National Council for Social Studiesa) memberi konsep diri yang jelas, b) membantu memahami pengalaman kelompok

etnis dan budaya ditinjau dari sejarahnya, c) membantu memahami bahwa konflik antara

ideal dan realitas itu memang ada pada setiap masyarakat,

d) membantu mengembangkan pembuatan keputusan (decision making), partisipasi sosial dan ketrampilan kewarganegaraan (citizenship skills) dan

e) mengenal keberagaman dalam penggunaan bahasa.

FUNGSI

Page 30: Landasan kultural pendidikan

FUNGSIperubahan diri,

perubahan sekolah dan persekolahan

perubahan masyarakat.

Page 31: Landasan kultural pendidikan

a) keragaman identitas budaya daerah,

b) pergeseran kekuasaan dari pusat ke daerah,

c) kurang kokohnya nasionalisme,

d) fanatisme sempit,

e) konflik kesatuan nasional dan multikultural,

f) kesejahteraan ekonomi yang tidak merata,

g) keberpihakan yang salah dari media massa.

PROBLEMA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Page 32: Landasan kultural pendidikan

Race Praktik Pendidikan Multikultural yang lebih efektif dipengaruhi oleh tiga hal berikut yaitu metode, kedalaman, dan jangkauan

PROBLEMA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Page 33: Landasan kultural pendidikan

SEKIAN...TERIMA KASIH...

René Char: "Notre héritagen ‘est précédéd‘ aucun testament"