klasifikasi hernia dari scwartz
DESCRIPTION
mmmTRANSCRIPT
Sejumlah sistem klasifikasi telah dikembangkan berkaitan dengan hernia inguinalis. Sistem
klasifikasi memungkinkan untuk standardisasi dalam membandingkan berbagai jenis hernia,
namun signifikansi klinis mereka sampai saat ini masih terbatas. Sebuah sistem klasifikasi umum
klinis berhubungan dengan lokasi dan membagi hernia menjadi tidak langsung, langsung, dan
femoralis, meskipun sistem ini tidak memperhitungkan kompleksitas hernia. Bahkan sistem ini
telah mengalami transformasi yang cukup besar dengan konsep lubang myopectineal dari
Fruchaud. .
Sejumlah penulis, termasuk Rutkow, Robbins, Gilbert, Nyhus, dan Schumpelick, telah berusaha
untuk menyusun standar sistem klasifikasi. Klasifikasi Gilbert membutuhkan intraoperatif
penilaian dan membagi hernia menjadi lima jenis, tiga termasuk jenis hernia tidak langsung dan
dua termasuk jenis hernia langsung Tipe 1 memiliki cincin hernia internal kecil, tipe 2 memiliki
cincin internal yang cukup melebar, dan tipe 3 memiliki sebuah cincin yang luasnya lebih besar
dari dua jari. Tipe 4 hernia dari jenis langsung terlibat gangguan yang menyeluruh dari dasar
inguinal, dan tipe 5 adalah hernia jenis langsung dengan pembukaan divertikular kecil yang
luasnya tidak lebih dari seluas satu jari. Rutkow dan Robbins membagi secara lebih meluas dari
klasifikasi Gilbert yang menyertakan hernia tipe 6 yaitu hernia pantaloon, yang merupakan
kombinasi dari kantung hernia langsung dan tidak langsung, dan hernia tipe 7 yaitu hernia
femoralis.
Klasifikasi Nyhus lebih rinci dan menilai tidak hanya lokasi dan ukuran dari defek, tetapi juga
integritas dari cincin inguinalis dan dasar dari inguinal. Jadi, klasifikasi ini yang paling sering
digunakan. Sistem ini membagi hernia menjadi empat tipe, dengan tiga sub-tipe untuk tipe III.
Hernia tipe 1 memiliki ukuran yang normal dan memiliki konfigurasi cincin internal dan terjadi
terutama sebagai hernia kongenital. Hernia tipe II memiliki cincin internal yang terpuntir dan
membesar, tanpa merambah ke dalam dasar, dan kantung hernia kecil. Tipe IIIA hernia langsung
yang memiliki ukuran kecil sampai sedang tanpa adanya kantung hernia dan cincin internal. Tipe
IIIB hernia terdiri dari hernia tidak langsung yang berukuran besar dengan defek yang
mengganggu pada dasar kanalis inguinalis, yang biasanya memiliki efek sekunder yaitu
mempengaruhi struktur dasar inguinal. Hernia femoralis diklasifikasikan sebagai tipe IIIC, dan
hernia inguinalis berulang termasuk tipe IV, dengan tipe A termasuk hernia langsung, tipe B
termasuk hernia tidak langsung, hernia femoralis termasuk tipe C, dan kombinasi dari ketiga
heria tersebut termasuk hernia tipe D. Meskipun klasifikasi Nyhus dapat diterima oleh umum,
namun klasifikasi Nyhus memiliki keterbatasan oleh karena penilaian subjektivitas misalnya
dalam penilaian pemuntiran cincin inguinal dan dasar inguinal bagian posterior dan terutama
pada pemeriksan Laparoskopi.
Klasifikasi utama ketiga diciptakan oleh Schumpelick dan merupakan klasifikasi yang lebih
banyak digunakan di Eropa disbanding dengan di Amerika Utara. Pada klasifikasi ini terdapat
penambahan ukuran lubang pada untuk sistem klasifikasi tradisional. Hernia tipe L merupakan
hernia langsung pada bagian lateral, hernia tipe M merupakan hernia langsung di bagian medial,
dan tipe F untuk hernia femoralis. Defek dinilai menurut ukuran dengan tipe I dengan ukuran
<1,5 cm, tipe II dengan ukuran 1,5 sampai 3 cm, dan tipe III dengan ukura > 3 cm. Meskipun
klasifikasi ini dimaksudkan untuk lebih objektif, perbedaan dalam tingkat distensi abdomen
selama pneumoperitoneum dapat mempengaruhi pengukuran.
Klasifikasi Hernia
Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas :
hernia bawaan (kongenital)
hernia yang didapat (akuisita)
Berdasarkan letaknya, hernia dibagi menjadi
hernia diafragma yaitu menonjolnya organ perut kedalam rongga dada melalui lubang
pada diafragma (sekat yang membatasi rongga dada dan rongga perut).
inguinal
umbilical yaitu benjolan yang masuk melalui cincin umbilikus (pusar)
femoral yaitu benjolan di lipat paha melalui anulus femoralis.
Berdasarkan sifatnya, hernia dibagi menjadi:
reponibel : bila isi hernia dapat keluar masuk.
hernia irreponibel : bila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam rongga
strangulata : bila terdapat keluhan nyeri, biasanya karena terjepitnya pembuluh darah
incarserata : terdapat tanda obstruktif, sperti tidak bisa buang air besar, tidak bisa buang
angin dan terdapat nyeri
hernia akreta : jika tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus akibat
perlekatan tersebut.
Hernia Femoralis
Hernia femoralis melewati kanalis femoralis yang dibatasi oleh bagian superior oleh saluran
ileopubic, dan bagian inferior oleh ligamen cooper, bagian lateral oleh arteri femoralis, dan
medial oleh persimpangan saluran ileopubic dan ligamen cooper. Hernia femoralis menghasilkan
massa atau tonjolan dibawah ligamen inguinal. Beberapa keadaan hernia femoralis ada diatas
kanalis inguinalis (sabiston)
Hernia Umbilikal
Umbilikus dibentuk oleh cincin pusar linea alba dan merupakan situs hernia umumnya.
Intraabdomen, Ligamentum teres, dan vera paraumbilikal bergabung ke umbilikus superior dan
ligamen umbilikus median (dilenyapkan urachus) lalu masuk inferior.Hernia pada bayi adalah
bawaan, sebagian besar menutup spontan pada kasus usia 2 tahun. Yang bertahan setelah usia 5
tahun sering diperbaiki melalui pembedahan. Kecenderungan yang kuat terhadap perkembangan
hernia pada individu keturunan Afrika.
Hernia sering terjadi pada wanita dan kondisi yang mengakibatkan peningkatan tekanan inta-
abdomen, seperti kehamilan, obesitas, asites, atau distensi abdomen Hernia umbilikal lebih
umum pada individu-individu yang hanya memiliki decussation aponeurotic tunggal di bagian
tengah dibanding dengan decussation triple normal serat.Hernia umbilikaslis kecil asimptomatik
nyaris tidak terdeteksi pada pemeriksaan dan tidak perlu diperbaiki, orang dewasa yang memiliki
gejala, penahanan hernia, besar, penipisan kulit atau asites yang tidak terkendali harus memiliki
perbaikan hernia. Hernia umbilikal pecah spontan pada pasien dengan ascites dapat
mengakibatkan peritonitis dan kematian.(sabiston)
Hernia Epigastric
Hernia epigastrium 2 sampai 3 kali lebih sering pada laki-laki. Hernia ini terletak antara proses
xypoideus dan umbilikus biasanya dalam waktu 5-6 cm diatas umbilikus. Seperti hernia
umbilikalis, hernia epigastrium lebih umum pada orang decussation aponeuroticnya tunggal.
Cacat yang kecil dan sering menghasilkan nyeri karena ukuran untuk penahanan lemak
preperitoneal. Pada 20 % pasien dilakukan penutupan sederhana. (sabiston)
Hernia unsual
1. Hernia Spigelian
Hernia spigelian melalui ligamen spigelian.yang terdiri dari lapisan aponeurotic antara otot
rektus media dan semilunaris lateral. Hampir semua hernia spigelian terjadi dibawah garis
arkuata.Kebanyakan hernia spigelian kecil (diameter 1-2 cm). Pasien sering datang dengan nyeri
lokal di area tanpa tonjolan karena hernia terletak dibawah aponeurosis m.oblikus. USG dan CT-
Scan abdomen berguna untuk menetapkan diagnosis.
2. Hernia Obturator
Kanal obturatorium dibentuk oleh tulang kemaluan dan ischium. Kanal ini ditutupi oleh
membran di tusuk oleh n. Obturatorius melemahnya membran ini dapat mengakibatkan
pembesaran kanal dan pembentukan kantung hernia.Pasien datang dengan adanya kompressi
saraf obturatorius yang menyebabkan nyeri pada aspek medial paha(tanda howship- romberg).
Hampir setengah hernia obturatorius datang dengan obstruksi usus lengkap atau parsial.
3. Hernia Lumbar
Hernia lumbar dapat bawaan atau diperoleh dan terjadi di daerah lumbal dan dinding posterior
abdomen. Umumnya hernia melalui segitiga lumbal (segitiga grynfeltt’s). Segitiga lumbal
superior dibatasi oleh kosta ke-12 , otot paraspinal, dan otot internal.Jarang melalui segitiga
lumbal inferior (segitiga petit), yang dibatasi krista iliakaotot latisimus dorsi, dan otot oblik
eksternal. Kelemahan pada fascia lumbodorsal melalui salah satu dari hasil daerah penonjolan
progressif ekstraperitoneal lemak dan kantong hernia.Hernia lumbal tidak rentan terhadap
penahanan.
4. Hernia Interparietal
Hernia Interparietal jarang terjadi dan terjadi ketika kantung hernia terletak diantara lapisan
dinding perut.Hernia Interparietal yang sering terjadi di sayatan sebelumnya.Hernia Spigelian
hampir selalu interparietal.Diagnosis preoperatif pada hernia interparietal bisa sulit. Banyak
pasien dengan hernia interparietal datang dengan obstruksi usus. CT Scan abdomen dapat
membantu diagnosis.
5. Hernia Sciatic
Foramen ischiadika dapat menjadi tempat pembentukan hernia. Hernia ini sangat tidak biasa dan
sulit mendiagnosa dan sering asimptomatik sampai terjadi obstruksi usus. Gejala yang paling
umum adalah adanya massa yang memmbuat tidak nyaman atau perlahan-lahan pembesaran di
daerah glutealis atau intragluteal. Nyeri saraf sciatic dapat terjadi. Tetapi nyeri sciatic adalah
penyebab yang jarang neuralgia sciatik.
6. Hernia perineal
Hernia perineal disebabkan oleh cacat bawaan atau diperoleh dengan sangat jarang. Hernia ini
juga dapat terjadi setelah reseksi abdomino perineal atau prostatektomi perineum. Hernia
perineum primer jarang. Terjadi lebih sering pada yang lebih tua, wanita multipara, Gejala
biasanya berupa penonjolan dari suatu massa melalui cacat yang diperburuk dengan duduk atau
berdiri. Sebuah tonjolan sering terdeteksi dengan pemeriksaan colok dubur.