kasus obesitas

13
A. PENGKAJIAN - Identitas: Nama : Nn. M Jenis Kelamin : Perempuan Dignosa medis : Obesitas berat Umur : 19 tahun Tinggi badan : 156 cm Berat badan : 120 kg Pendidikan : Mahasiswi Pekerjaan : - Status : Belum kawin Agama : Islam Alamat : Kowel, Pamekasan - Riwayat Kesehatan : 1. Keluhan utama: Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk dari lantai.

Upload: iqbalakbar

Post on 07-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: kasus obesitas

A.    PENGKAJIAN

- Identitas:

Nama : Nn. M

Jenis Kelamin : Perempuan

Dignosa medis: Obesitas berat

Umur : 19 tahun

Tinggi badan : 156 cm

Berat badan : 120 kg

Pendidikan  : Mahasiswi

Pekerjaan : -

Status : Belum kawin

Agama : Islam

Alamat : Kowel, Pamekasan

- Riwayat Kesehatan :

1. Keluhan utama:

Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk dari lantai.

2.    Riwayat Kesehatan Sekarang:

Pasien tidak mengalami keluhan apa-apa selain merasakan berat badannya semakin

bertambah, disamping itu pasien mengalami kesusahan untuk berdiri sehabis duduk dari

lantai.

Page 2: kasus obesitas

3.    Riwayat Kesehatan Dahulu

Sebelumnya pasien memiliki berat badan yang normal tapi setelah 2 tahun kemudian

berat badan pasien mengalami perubahan, itu terjadi saat pasien beranjak kelas 2 SMA.

4.    Riwayat Kesehatan Keluarga:

Keluarga pasien tidak ada yang mengalami obesitas.

5.    Riwayat Psiko-Sosial-Spiritual:

1).   Psikologi pasien:

Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas apa

yang dianugerahkan meski terkadang merasa minder.

2).   Sosial:

Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima dan

diterima oleh orang lain.

3).   Spiritual:

Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan ibadah.

- Pemeriksaan fisik

1.    Vital sign

Tekanan darah : 130/80 mmHg

Pernafasan   : 24 x/menit

Nadi  : 85 x/menit

Suhu                 : 370C

2.    Keadaan umum: Baik

3.    Pemeriksaan Head to Toe

Page 3: kasus obesitas

Kulit  :  Inspeksi (warna kulit sawo matang)

Palpasi : (turgor normal < 2 detik)

Kepala  :  Inspeksi (kulit kepala bersih, bulat sempurna, rambut panjang lurus, tidak ada

benjolan .

Palpasi : (tidak ada benjolan)

Telinga  :  Inspeksi (normal tidak ada lesi, bersih tidak ada serumen)

Palpasi : (normal tidak ada lipatan)

Mata      : Inspeksi (bulat besar, bersih tidak cowong)

Mulut     : Inspeksi (bersih, lembab, gigi normal)

Dada      : Inspeksi (bentuk dada simetris/normal)

Palpasi : (tidak ada benjolan atau lesi)

Perkusi : (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada benjolan atau lesi)

Auskultasi : (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada suara tambahan)

Abdomen     :  Inpeksi (buncit terdapat lipatan)

- Pola Fungsi Kesehatan

1.      Pola Nutrisi

a.    Kebiasaan sehari-hari:

Pasien makan 3x sehari dengan porsi biasa

b.    Saat sekarang:

Pasien makan lebih dari 3x sehari dengan porsi banyak dan kadang-kadang ditambah

dengan makanan ringan, pasien selalu ingin ngemil.

Page 4: kasus obesitas

2.      Pola Eliminasi

a.    Kebiasaan sehari-hari:

Pasien BAB dan BAK normal.

b.    Saat sekarang:

Pasien BAB dan BAK normal.

3.      Pola Istirahat-Tidur

a.    Pasien tidur 8 jam di saat malam hari.

b.    Sesudah mengalami obesitas pasien lebih sering mengantuk dan memperbanyak

tidurnya.

4.      Pola Aktivitas

a.    Kebiasaan sehari-hari:

Pasien dalam menjalankan aktivitas tidak mengalami keluhan atau hambatan.

b.    Saat sekarang:

Pasien mengalami hambatan, cepat capek dan lelah, malas dengan berat badan yang

berlebihan.

B.     ANALISA DATA

Data Fokus

DS       : Pasien mengatakan terkadang tidak nyaman dengan berat badan yang dimilikinya.

DO      :

-       pasien tampak terganggu dalam melaksanakan aktivitas karena berat badannya

-       pasien sering kali kesusahan berdiri sehabis duduk dari lantai

Page 5: kasus obesitas

Symptom Etiologi Problem

a.  DS : Pasien mengatakan

terkadang merasa

kurang nyaman

dengan berat badan

yang dimilikinya.

DO : Pasien tampak

kesusahan dalam

beraktivitas karena

barat badannya.

b.  DS: Pasien mengatakan

kurang percaya diri

jika berinteraksi atau

bersosialisasi dengan

orang lain.

DO: Pasien kelihatan

minder saat

berkomunikasi dan

bergaul dengan

temannya.

Berat badan yang

berlebihan.

Harga diri rendah.

Gangguan dalam

beraktivitas.

Gangguan dalam

bersosialisasi dengan

orang lain dan pandangan

negatif terhadap diri.

Page 6: kasus obesitas

Diagnosa Keperawatan:

1.        Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan berat badan yang ditandai dengan kesusahan

dalam beraktivitas.

2.        Resiko terhadap kerusakan interaksi social yang berhubungan dengan ketidakmampuan

untuk mempertahankan hubungan akibat perasaan malu dan respon negatif dari orang

lain.

C.    PERENCANAAN

TglNo. Dx

KepTujuan Intervensi Rasional

12-02-06 1 Setelah dilakukan

perawatan dan

penyuluhan 2x24 jam

pasien diharapkan

mampu melaksanakan

diet dengan kriteria

hasil :

- Menunjukkan

perubahan pola makan

dan keterlibatan

individu dalam

program latihan.

- Menunjukkan

penurunan BB dengan

pemeliharaan

kesehatan optimal.

- Diskusikan

emosi/kejadian

sehubungan

dengan makan

dan buat

rencana makan

dengan pasien.

- Tekankan

pentingnya

menghindari

diet berlemak

dan diskusikan

tambahan tujuan

nyata untuk

penurunan BB.

-Membantu

mengidentifikasika

n kapan pasien

makan untuk

memuaskan

kebutuhan emosi

daripada lapr

fisiologi.

-Hilangkan

kebutuhan

komponen yang

dapat menimbulkan

ketidakseimbangan

metabolik ex :

penurunan

karbohidrat

berlebih.

Page 7: kasus obesitas

13-02-06 2 Setelah dilakukan

penyuluhan 2x24 jam

pasien diharapkan

mampu bersosialisasi

dengan baik dengan

kriteria hasil :

- Menyatakan

gambaran diri lebih

nyata.

- Menunjukkan

beberapa penerimaan

diri aripada andangan

idealism.

- Mengakui diri

sebagai individu yang

mempunyai tanggung

jawab sendiri.

- Diskusikan

dengan pasien

pandangan

menjadi gemuk

dan apa artinya

bagi individu.

- Dorong pasien

untuk

mengeksprsikan

perasaan dan

persepsi

masalah.

 - Bantu dalam

mengidentifikasi

tanggung jawab

sendiri dan

control pada

situasi.

- Pandangan mental

termasuk ideal kita

dan biasanya tidak

terbaru, gemuk

dapat mempunyai

akar dalam

psikologi.

-Membantu

mengidentifikasi

dan memperjelas

alasan untuk

kesulitan dalam

berinteraksi dengan

orang lain.

- Megidentifikasi

masalah khusus dan

menganjurkan

tindakan yang dapat

diambil untuk

mempengaruhi

perubahan.

Page 8: kasus obesitas

D.    PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI

Tgl/Jam No. Dx Tindakan Respon Ttd

12-2-06

(09.00)

13-2-06

(12.00)

1

2

a. Memberikan

penyuluhan dan nasehat

kepada pasien agar

melaksanakan diet teratur

dan optimal.

b.  Menganjurkan kepada

pasien untuk berkonsultasi

kepada ahli diet.

a.   Memberi semangat

bahwa berat badan pasien

masih bisa diturunkan.

b.  Memberi dukungan

bahwa itu adalah anugerah

dari Tuhan.

c.  Memberikan pengertian

kalau hanya diri kitalah

yang mampu merubah

keadaan yang ada pada

dari kita sendiri.

a.  Pasien menerima

tentang anjuran untuk

menurunkan berat

badannya dan

berkeinginan diet

secara teratur.

b.   Pasien masih

tampak ragu untuk

berkonsultasi dengan

ahli diet karena belum

yakin apakah BBnya

bisa kembali normal.

a.  Pasien masih

tampak ragu.

b.  Bisa menerima dan

percaya bahwa itu

adalah yang terbaik

untuknya.

c.  Pasien tampak

semangat dan optimis

akan penurunan berat

badannya.    

Page 9: kasus obesitas

E.     EVALUASI

Tgl No. Dx Catatan Perkembangan Ttd

12-02-06

13-02-06

1

2

-  Pasien bisa sedikit mengurangi porsi

makanannya

-   Pasien mampu meghindari makanan yang banyak 

mengandung lemak : gorengan.

-   Pasien terkadang masih kurang percaya diri

jika berkumpul dengan banyak orang

-   Pasien mampu menerima dan menyadari

bahwa berinteraksi dengan orang lain itu sangat

penting.