dokel obesitas

40
Lab Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Puskesmas Sempaja Samarinda OBESITAS DENGAN OSTEOARTHRITIS DAN HIPERTENSI Disusun oleh: LITA NOVIA ANGGRAINI 1310019004 Pembimbing: dr. M.Khairul Nuryanto, M.Kes dr. Irama Madjid

Upload: rozaqy-ishaq

Post on 16-Dec-2015

67 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Obesitas

TRANSCRIPT

Lab Ilmu Kesehatan Masyarakat Kedokteran KeluargaFakultas Kedokteran Universitas MulawarmanPuskesmas Sempaja Samarinda

OBESITAS DENGAN OSTEOARTHRITIS DAN HIPERTENSI

Disusun oleh:LITA NOVIA ANGGRAINI1310019004

Pembimbing:dr. M.Khairul Nuryanto, M.Kesdr. Irama Madjid

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMANPUSKESMAS SEMPAJASAMARINDA20142

PENDAHULUAN

Obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadi kelebihan berat badan pada seseorang yang dinyatakan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) melebihi 30 kg/m2Angka prevalensi obesitas masih sangat tinggi di dunia, kurang lebih 30% dari semua orang dewasa menderita obesitas. Obesitas meningkatkan resiko gangguan kesehatan seperti berbagai macam penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan hipertensi, Diabetes Mellitus Tipe 2 dan berbagai jenis kanker. Dalam rentang tahun 1998 hingga 2008, angka kejadian obesitas semakin meningkat. Wanita dengan tingkat pendidikan dan pendapatan rendah merupakan golongan yang paling beresiko mengalami obesitas. Berdasarkan data dari American Heart Association pada tahun 2013, penderita obesitas sebanyak 78,4 juta orang dengan 36,8 juta laki laki dan 41,6 juta sisanya perempuan. (Skolnik & Chrusch, 2013)Kelebihan berat badan atau obesitas juga sering dihubungkan dengan berbagai macam penyakit, termasuk osteoartritis. Menurut penelitian Grotle tahun 2008, obesitas berperan dalam patofisiologi perkembangan osteoartritis lutut ke tingkat yang lebih parah baik pada penderita pria maupun wanita. (Soeroso, 2006)Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif, dimana keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. Ditandai dengan kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya ketebalan serta skelrosis dari lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada tepi sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya peradangan dan melemahnya otot-otot yang menghubungkan sendi. (Felson, 2000)Puskesmas memiliki fungsi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Hal ini menunjukkan bahwa selain memberikan pelayanan pengobatan terhadap pasien, puskesmas juga memiliki peran serta sebagai media untuk memberikan penjelasan pencegahan terhadap penyakit yang di alami oleh pasien agar tidak berulang.Kasus adalah seorang perempuan berusia 57 tahun yang datang dengan keluhan nyeri di kedua lututnya sejak 3 tahun yang lalu. Penatalaksanaan kasus dilakukan di Puskesmas Sempaja Samarinda. Masalah kesehatan yang terkait dengan faktor yang berpengaruh diidentifikasi dengan memperhatikan konsep Mandala of Health.Penatalaksanaan kasus bertujuan mengidentifikasi masalah klinis pada pasien dan keluarga serta faktor-faktor yang berpengaruh, menyelesaikan masalah klinis pada pasien dan keluarga, dan mengubah perilaku kesehatan pasien dan keluarga. Selain itu keluarga juga di harapkan turut berpartisipasi untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi.

DIAGNOSIS KEDOKTERAN KELUARGALAPORAN KASUS PASIEN

IDENTITAS PASIENNama:Ny. HUmur:57 tahunJenis Kelamin:PerempuanAlamat:Jln. Toyib Hadiwijaya Perumahan SPMA Blok C No 4Status Keluarga:JandaSuku:KutaiAgama:IslamPekerjaan:Ibu Rumah Tangga

ANAMNESISAnamnesis dilakukan pada tanggal 22 Desember 2014, secara autoanamnesis.Keluhan UtamaNyeri kedua lutut

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang berobat ke Puskesmas Sempaja dengan keluhan nyeri di kedua lututnya. Nyeri di lutut dirasakan sejak sekitar 3 tahun yang lalu tanpa ada riwayat trauma sebelumnya dan tidak disertai dengan keluhan lain. Nyeri dirasakan di kedua lutut, terutama pada pagi hari, bertambah parah dengan aktivitas dan sedikit berkurang ketika beristirahat. Keluhan yang dirasakan semakin lama semakin berat. Menurut pengakuan pasien, nyeri di kedua lututnya mulai timbul seiring dengan berat badannya yang semakin meningkat.

Riwayat Penyakit Dahulu :Pasien telah mengalami keluhan nyeri lutut sejak 3 tahun terakhir. Riwayat penyakit lain yang dialami adalah hipertensi, diderita sejak berusia 20 tahun namun baru rutin minum obat sejak 6 tahun terakhir. Pasien juga mengeluhkan matanya kabur sejak 3 tahun terakhir. Pasien kadang-kadang memeriksakan kadar gula darah dan kolesterolnya ke Puskesmas Sempaja dan diketahui kadar kolesterolnya lebih tinggi dari normal namun kadar gula darahnya masih dalam batas normal.

Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat penyakit kedua orang tua pasien tidak diketahui. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa.

Riwayat KebiasaanPasien makan 3x/hari dengan porsi makanan yang sedang. Pasien tidak memiliki aktivitas rutin yang dapat dilakukan sehari-hari dan banyak beristirahat di rumah tanpa melakukan pekerjaan apapun. Pasien memiliki kebiasaan tidur setelah makan dan tidak pernah berolahraga.

Riwayat PsikososialPasien berhubungan baik dengan tetangga sekitar rumahnya dan mengikuti pengajian rutin sebulan sekali

Genogram

Keterangan: laki-laki laki-laki meninggalperempuanpasienPemeriksaan FisikKeadaan umum: sakit sedangKesadaran: compos mentisAntropometriBB: 67 kgTB: 147 cmIMT : Indeks Massa TubuhBerat Badan (kg)Tinggi Badan (m)2

67 kg= 31,011,47 m2

Lingkar Lengan Atas: 35 cmLingkar perut : 85 cm

Tanda vitalTekanan Darah: 150/ 100 mmHgFrekuensi Nadi:78 kali/menitFrekuensi Nafas:22 kali/menitSuhu:36,5 o C

Status generalisata Kepala/ Leher:Rambut hitam, tipis, tidak mudah dicabutMata konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)Pupil isokor (3mm/3mm), refleks cahaya (+/+).Pernafasan cuping hidung (-), Mulut:Karies gigi (+), faring hiperemis (-), Tonsil hiperemis (-), ssianosis (-) Leher:pembesaran KGB (-/-) Kulit:Dermatosis (-), turgor baik

Dada Paru Inspeksi:Pergerakan dada simetris, retraksi ICS (-), Pelebaran ICS (-) Palpasi:Gerakan dada simetris.DS

SonorSonor

Sonor sonor

SonorSonor

Perkusi:

Auskultasi:vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-) Jantung Inspeksi:Ictus cordis tampak Palpasi: Ictus cordis teraba Perkusi:batas jantung kanan : axilaris anterior line dekstra, batas jantung iikiri : midclavicula line ICS V sinistra Auskultasi:S1 S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi: Cembung Palpasi: Soefl, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-) Perkusi: Timpani di seluruh lapangan abdomen Auskultasi:Bising usus (+) normal Genitalia:dalam batas normal Ekstremitas Atas : oedem (-/-)akral hangat Bawah : oedem (-/-) akral hangat Refleks patologis (-) Refleks fisiologis dalam batas normalDIAGNOSIS Obesitas dengan Osteoarthritis dan Hipertensi

PENATALAKSANAAN :Non medikamentosa:a. Edukasi b. Perencanaan Makanan dan pengaturan pola hidup c. Memodifikasi faktor resiko d. Rutin kontrol secara berkala di PuskesmasMedikamentosa:a. NSAID (Meloxicam) 1 x 7,5 mgb. Amlodipin 5 mg 1-0-0

PROGNOSIS:Dubia

ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA

NoKEPALA KELUARGAPASANGAN

1.NamaNy. H

2.Umur57 Tahun

3.Jenis kelaminPerempuan

4.Status perkawinanJanda

5.AgamaIslam

6.Suku bangsaKutai

7.PendidikanSMA

8.PekerjaanIbu Rumah Tangga

9.Alamat lengkapJl. Toyib Hadiwijaya Perumahan SPMA Blok C No 4

ANGGOTA KELUARGANoAnggotaKeluargaUsia Pekerjaan Hub.KlrgStt.NikahSerumah

YaTdkKdg

1Tn. AE39 thPNSAnakMenikahYa--

2Ny. T25 thIbu Rumah TanggaMenantuMenikahYa --

3.Tn. AR37 thHonorAnakBelum MenikahYa--

4.Ny. AN38 thIbu Rumah TanggaAnakMenikah-Tidak-

5.Tn. MI42 thPNSMenantuMenikah-Tidak-

6.An. AR 8 thPelajarCucuBelum MenikahYa--

7.An. R2 th CucuBelum MenikahYa--

STATUS FISIK, SOSIAL, EKONOMI, KELUARGA DAN LINGKUNGANNoEkonomi KeluargaKeterangan

1Luas tanah15 x 22 meter

2Luas Bangunan8 x 15 meter

3Pembagian ruanganRumah adalah rumah dinas, terdiri dari 1 lantai, 4 ruangan yang disekat dengan triplek yang terdiri dari ruang tamu, 2 kamar tidur dan dapur.

4Besarnya daya listrik900 watt

5Tingkat Pendapatan Keluarga :a. Pengeluaran rata-rata/bulanBahan makanan : Beras, lauk/ikan, tempe-tahu, dan sayur mayurDi luar bahan makanan : Pendidikan Kesehatan Listrik Air bersih Lain-lainb. Penghasilankeluarga/bulanRp. 3.000.000,00

Rp. 250.000,00Rp. 0,00Rp.200.000,00Rp. 125.000,00Rp. 100.000,00Rp 6.000.000,00 (penghasilan tidak tetap)

NoPerilaku Kesehatan

1Pelayanan promotif/preventif-

2Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga lainBerobat ke puskesmas

3Pelayanan pengobatanPuskesmas

4Jaminan pemeliharaan kesehatanAskes

NoPola Makan Keluarga

1PasienMakan 2-3 kali sehari (pagi, siang dan malam). Nasi, lauk (tahu-tempe telur atau ikan)

2Anggota keluargaMakan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam). Nasi, lauk, sayur, dan buah (kadang-kadang)

NoAktivitas Keluarga

1Aktivitas fisika. Pasien

b. Anak Pasienc. Menantu Pasien

d. Cucu PasienMemasak, beribadah, bercengkrama dengan tetangga sekitar, terkadang pengajianBekerja dari jam 08.00 17.00Mencuci baju, menyetrika, memasak, mengurusi anakBermain dengan teman-teman sekitar rumah

2Aktivitas mentalSeluruh anggota keluarga rutin melaksanakan shalat 5 waktu

NoLingkungan

1SosialHubungan dengan lingkungan sekitar baik

2Fisik/BiologikPerumahan dan fasilitasLuas tanahLuas bangunanJenis dinding terbanyakJenis lantai terluasSumber penerangan utamaSarana MCK

Sarana Pembuangan Air Limbah

Sumber air sehari-hariSumber air minumPembuangan sampahSederhana15 x 22 meter8 x 15 meterBetonSemenLampu listrikKamar mandi terpisah dengan jamban dan tempat cuci piring, berada di belakang rumah.

Di belakang rumah, mengalir ke paritAir PDAMAir PDAMDikumpulkan kemudian dibuang di tempat pembuangan sampah yang berada di belakang rumah (jarak 6 meter)

3Lingkungan kerjaa. Pasien b. Anak pasienc. Menantu pasienRisiko kecelakaan kerja (-)Risiko kecelakaan kerja (+)Risiko kecelakaan kerja (-)

PENILAIAN APGAR KELUARGAKriteriaPernyataanHampirSelaluKadangkadangHampir tidak pernah

AdaptasiSaya puas dengan keluarga saya karena masing-masing anggota keluarga sudah menjalankan sesuai dengan seharusnya

KemitraanSaya puas dengan keluarga saya karena dapat membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi

PertumbuhanSaya puas dengan kebebasan yang diberikan keluarga saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya miliki

Kasih sayangSaya puas dengan kehangatan dan kasih sayang yang diberikan keluarga saya

KebersamaanSaya puas dengan waktu yang disediakan keluarga untuk menjalin kebersamaan

Total9

Keterangan : Total skor 8-10 = Fungsi keluarga sehat Total skor 4-7 = Fungsi keluarga kurang sehat Total skor 0-3 = Fungsi keluarga sakitKesimpulan : Nilai skor keluarga ini adalah 9, artinya keluarga ini menunjukan fungsi keluarga sehat

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGANoIndikator PertanyaanKeteranganJawaban

YaTidak

A. Perilaku Sehat

1Tidak merokokAda yang memiliki kebiasaan merokokAnak pertama dan ketiga pasien merokok setiap hari

2PersalinanDimana istri melakukan persalinanDitolong oleh bidan

3ImunisasiApakah anak anda sudah di imunisasi lengkapAnak dan cucu pasien diimunisasi lengkap

4Balita di timbangApakah balita ibu sering ditimbang? Dimana?Cucu kedua pasien tidak rutin ditimbang

5Sarapan pagiApakah seluruh anggota keluarga memiliki kebiasaan sarapan pagi?Anggota keluarga memiliki kebiasaan sarapan pagi

6Dana sehat / Askes Apakah anda ikut menjadi peserta askesAskes

7Cuci tanganApakah anggota keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah buang air besar ?Seluruh keluarga mempunyai kebiasaan mencuci tangan dengan air dan sabun hingga bersih

8Sikat gigiApakah anggota keluarga memiliki kebiasaan gosok gigi menggunakan odolSeluruh anggota keluarga melakukan kebiasaan menggosok gigi

9Aktivitas fisik/olahragaApakah anggota keluarga melakukan aktivitas fisik atau olah raga teraturAnggota keluarga tidak rutin melakukan aktivitas fisik atau olah raga teratur

B. Lingkungan Sehat

1JambanApakah di rumah tersedia jamban dan seluruh keluarga menggunakannyaRumah memiliki 1 buah kloset (WC)

2Air bersih dan bebas jentikApakah dirumah tersedia air bersih dengan tempat/tendon air tidak ada jentik ?Rumah tersedia air bersih yang bebas jentik

3Bebas sampahApakah dirumah tersedia tempat sampah? Dan di lingkungan sekitar rumah tidak ada sampah berserakan ?Rumah terlihat bersih/bebas sampah dan tersedia tempat sampah didalam rumah

4SPALApakah ada/tersedia SPAL disekitar rumahLingkungan yang bersih tidak ada air limbah yang menggenang

5VentilasiApakah ada pertukaran udara didalam rumahUkuran ventilasi lebih kurang 1/10 luas lantai untuk tiap ruangan

6KepadatanApakah ada kesesuaian rumah dengan jumlah anggota keluarga?Pengukuran kepadatan dimana 1 orang penghuni membutuhkan 2x2x2 meter

7LantaiApakah lantai bukan dari tanah?Seluruh lantai rumah dari semen

C. Indikator tambahan

1ASI EksklusifApakah ada bayi usia 0-6 bulan hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai 6 bulanHanya utnuk bayi keluarga yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan, bila rumah tangga tidak ada bayinya jawaban tetap Ya tetapi dicatat dilembar catatan

2Konsumsi buah dan sayurApakah dalam 1 minggu terakhir anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayur?Tidak semua anggota keluarga mengkonsumsi buah dan sayur

Jumlah153

KlasifikasiSEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 1-5 pertanyaan (merah)SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 6-10 pertanyaan (Kuning)SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 11-15pertanyaan (Hijau)SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban Ya antara 16-18pertanyaan (Biru)Kesimpulan Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab Ya ada 15 pertanyaan yang berarti identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya masuk dalam klasifikasi SEHAT III.

RESUME FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN KELUARGAFaktor Resiko

Fisik ventilasi dan pencahayaan matahari cukup, sanitasi cukup, MCK cukup bersih, kamar kurang rapi, irigasi (parit) yang lancer

Biologi Pasien tidak berisiko untuk menularkan penyakitnya kepada anggota keluarga di rumah dan tetangganya karena Obesitas dengan Osteoarthritis bukan penyakit menular.

Psiko-sosio-ekonomi Memiliki kartu jaminan kesehatan (Askes) Pengetahuan tentang gizi kurang Alokasi khusus dana kesehatan tidak ada

Perilaku Kesehatan Higiene pribadi cukup Berobat langsung di sarana pengobatan Berobat hanya jika ada keluhan Minum obat tidak disiplin

Gaya hidup Prioritas untuk kebutuhan sandang, pangan dan papan Anak pasien merokok

Lingkungan Kerja Tidak ada

DIAGNOSIS KELUARGA (Resume masalah kesehatan)Status kesehatan dan faktor risiko (Individu, keluarga dan komunitas) Pasien tidak berisiko untuk menularkan penyakitnya kepada anggota keluarga di rumah Di lingkungan keluarga, tidak ada yang mengidap penyakit tertentu. Anggota keluarga lain yang telah bekerja memiliki faktor risiko mengalami kecelakaan kerja.

Status upaya kesehatan (Individu, keluarga dan komunitas) Pendapatan keluarga untuk prioritas pemenuhan sandang, pangan, papan. Pasien memiliki jaminan kesehatan, yaitu Askes. Pemeriksaan kesehatan ke puskesmas atau ke RS. Semua anggota keluarga memiliki kesempatan yang sama dalam berobat.

Status lingkungan Pasien tinggal bersama keluarganya dan menempati sebuah rumah dari beton dengan luas bangunan 8 x 15 m2 yang dihuni oleh 6 orang. Rumah dibagi menjadi 4 ruangan yang terdiri dari 1 ruang tamu, 2 ruang tidur, 1 dapur. Kamar mandi terpisah dengan jamban dan tempat cuci piring, berada di belakang rumah. Kondisi rumah tampak kurang rapi dan bersih, tata letak barang di dalam rumah kurang rapi. Dapur menggunakan kompor gas, dengan kepemilikan alat-alat milik sendiri.. Sumber air minum berasal dari air PDAM. Mencuci dan mandi berasal dari air PDAM. Terdapat 1 kamar mandi dan 1 WC dengan bentuk jamban jongkok dan terdapat 1 drum. Septi tank terletak dibawah WC. Hubungan dengan tetangga cukup baik, keluarga ini saling mengenal dengan tetangga. Sanitasi lingkungan cukup baik.

Diagnosa keluargaSebuah keluarga Ny. H pasien rawat jalan di Puskesmas Sempaja yang didiagnosis Obesitas dengan osteoartritis dan hipertensi terdiri dari 8 orang anggota keluarga. Keluarga ini menempati rumah yang kurang sehat, masih perlu perbaikan di bidang hygiene. Pengobatan pada kasus ini sudah cukup sesuai dengan teori mengenai penatalaksanaan Obesitas dengan osteoartritis dan hipertensi.

Rencana Penatalaksanaan Masalah KesehatanTerhadap status kesehatan individu dan keluargaNoMasalah kesehatanPengobatanTindakan medis

1Obesitas dengan komplikasi osteoartritis dan hipertensiMedikamentosa :a. NSAID (Meloxicam) 1 x 7,5 mgb. Amlodipin 5 mg 1-0-0

Pemeriksaan fisik Terapi obat OA dan Hipertensi

2Anggota keluarga lain- KIE tentang bahaya obesitas serta penatalaksanaannya. KIE dan penyuluhan tentang PHBS

4

30

LINGK. FISIKVentilasi dan pencahayaan matahari cukupsanitasi cukupMCK cukup bersih, kamar kurang rapiKomunitas: Pemukiman cukup baik dengan sanitasi cukupWarga sekitar didapatkan tidak ada yang memiliki sakit seperti pasienWilayah sekitar rumah bersihGAYA HIDUPMakan teratur, 3x/hari. Makan dalam porsi sedang.Tidak suka makan sayur dan buah Aktivitas sehari-hari sangat minimTidak rutin berolahragaPASIENNyeri lutut sejak 3 tahun terakhirRiwayat Hipertensi terkontrolBerat badan semakin bertambah Pemeriksaan FisikTD = 150/ 100 mmHgStatus gizi: Obesitas BB= 67 kgTB= 147cmIMT= 30,01LINGK. PSIKO-SOSIO-EKONOMIPendapatan keluarga cukupKehidupan sosial dengan lingk. BaikAlokasi khusus dana kesehatan tidak adaPELAYANAN KES.Jarak rumah-puskesmas cukup dekat + 7 menit ditempuh dengan sepeda motorFAMILYPERILAKU KESEHATANHygiene pribadi dan lingkungan cukup baikAnak pasien perokok dan sering kontak dengan pasienBerobat hanya saat sakit & ada keluhan Pengetahuan pasien tentang gizi masih kurangFAKTOR BIOLOGITidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan pasienLING. KERJATidak AdaMandala of HealthTabel 1. Skoring Kemampuan Penyelesaian Masalah Dalam KeluargaMasalahSkorAwalUpayaPenyelesaian

Fungsi biologis Pasien menderita obesitas dengan osteoartritis dan hipertensi2

Pengobatan Edukasi mengenai obesitas dan tatalaksananya melalui konseling

Faktor perilaku kesehatan keluarga Anak pasien perokok dan sering kontak dengan pasien Berobat hanya saat sakit & ada keluhan

Pengetahuan tentang gizi kurang

3

3

3

Edukasi dan motivasi untuk tidak merokok di depan pasien Edukasi dan motivasi untuk memeriksakan kesehatan secara berkala Edukasi mengenai pentingnya asupan gizi dan contoh makanan yang bergizi seimbang

Lingkungan rumah MCK cukup bersih dengan kondisi kamar kurang rapi

2

Memotivasi keluarga untuk merapikan kamar secara berkala

Faktor Gaya Hidup Makan teratur, 3x/hari. Makan dalam jumlah sedang.Tidak suka makan sayur dan buah Pasien tidak memiliki aktivitas rutin sehari-hari untuk dilakukan dan jarang berolahraga

3

2

Motivasi anak pasien untuk memberikan perhatian lebih terhadap makanan yang dikonsumsi pasien Memotivasi pasien untuk mengikuti lebih banyak kegiatan disekitar tempat tinggalnya, mencari hobi untuk dikerjakan dan meningkatkan aktivitas fisik dengan olahraga ringan seperti jalan santai. Memotivasi anggota keluarga yang lain untuk lebih aktif mengajak pasien beraktifitas bersama.

Total18

PEMBAHASAN

Studi kasus dilakukan pada pasien Ny. H usia 57 tahun yang datang berobat di Poli Lansia Puskesmas Sempaja. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan, pasien didiagnosis dengan Obesitas dengan osteoartritis dan hipertensi. Diagnosis obesitas ditegakkan berdasarkan anamnesis yakni berat badan pasien yang dirasakan semakin lama semakin meningkat dan pada pemeriksaan fisik diketahun berat badan pasien 67 kg dengan tinggi badan hanya 147 cm. Menurut teori, untuk menentukan status gizi seseorang dapat digunakan Indeks Massa Tubuh yakni berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Bila hasilnya > 30 maka tergolong obesitas (Skolnik & Chrusch, 2013)Diagnosis osteoartritis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pasien mengeluhkan nyeri di kedua lututnya terutama pada pagi hari dan bertambah bila beraktivitas dan sedikit berkurang bila beristirahat. Pasien juga mengaku keluhan ini telah dirasakan sejak 3 tahun tanpa didahului trauma sebelumnya dan sendi lututnya terkadang berbunyi bila digerakkan. Osteoartritis lutut secara klinis dapat ditegakkan apabila ditemukan nyeri lutut, krepitasi, kekakuan pada pagi hari yang berlangsung kurang dari 30 menit, usia penderita lebih dari 38 tahun serta pembesaran tulang lutut (Altman, Alarcon, & Appelrouth, 1991)Hipertensi juga menjadi salah satu diagnosis pada pasien ini karena berdasarkan pengukuran tekanan darah yang dilakukan ditemukan tekanan darahnya 150/ 100 mmHg. Berdasarkan pansduan kalsifikasi Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC) seseorang didiagnosis hipertensi bila ditemukan tekanan darah sistolik > 140 mmhg dan diastolik > 90 mmHg. (Martin, 2008)Rencana terapi yang diberikan adalah Meloxicam dan Amlodipin. Pada teori, penatalaksanaan pada osteoartritis dan hipertensi adalah dengan mengurangi faktor resiko dalam kasus ini adalah obesitas, ditambah obat-obatan simtomatik seperti antiinflamasi ataupun analgetik serta obat anti hipertensinya sendiri. Setelah dilakukan Home Visite terhadap rumah pasien dan keluarganya didapatkan beberapa masalah yang menyebabkan terjadinya masalah obesitas dengan osteoartritis dan hipertensi pada pasien. Masalah gaya hidup yang dialami yakni: pasien tidak suka makan sayur dan buah-buahan, tidak memiliki aktivitas untuk dilakukan serta tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Adapun intervensi yang dapat dilakukan ialah dengan memotivasi anggota keluarga pasien untuk berusaha meluangkan waktu lebih memperhatikan orang tuanya, membantu mencarikan hobi yang dapat ditekuni dan mendampingi pasien untuk berolahraga.Masalah perilaku kesehatan sehubungan dengan masalah pasien yakni: anak yang suka merokok sehingga sering terjadi kontak antara pasien dengan asap rokok serta pasien tidak kontrol kesehatan secara rutin ke Puskesmas terdekat sehubungan dengan masalah kesehatannya. Intervensi yang dilakukan ialah dengan melakukan konseling mengenai pentingnya memeriksakan kesehatan walaupun tidak ada keluhan yang dirasakan, edukasi mengenai masalah gizi sehingga bisa mengurangi tingkatan obesitas pasien dan menyarankan anak pasien untuk tidak merokok di depan anggota keluarga yang lain..

PR KEDOKTERAN KELUARGA

1. Pasien mengeluhkan mata kabur sejak 10 tahun yang lalu namun dalam 2 tahun terakhir keluhan mata kabur semakin berat. Pasien menggunakan kacamata sejak 7 tahun yang lalu.Upaya Penyelesaian Masalah : A. Melakukan pemeriksaan status oftalmologi ODPEMERIKSAANOS

3/60VISUS6/60

SEGMEN ANTERIOR

Tidak terdapat massa, edema (-), hiperemi (-), laserasi (-), ptosis (-)PALPEBRATidak terdapat massa, edema (-), hiperemi (-), laserasi (-), ptosis (-)

Hiperemi (-), perdarahan (-), kemosis (-), pterigium (-)KONJUNGTIVAHiperemi (-), perdarahan (-), kemosis (-), pterigium (-)

Jernih, infiltrat (-), laserasi (-), sikatriks (-)KORNEAJernih, infiltrat (-), laserasi (-), sikatriks (-)

COA jernih, kesan dalam, hipopion (-), hifema (-)BILIK MATA DEPANCOA jernih, kesan dalam, hipopion (-), hifema (-)

Reguler, warna coklat, sinekia (-), tremularis (-)IRISReguler, warna coklat, sinekia (-), tremularis (-)

Pupil bulat, isokor, 3mm, refleks pupil (+), leukokoria (-)PUPILPupil bulat, isokor, 3mm, refleks pupil (+), leukokoria (-)

Keruh, iris shaddow (+)LENSAJernih, tidak ada subfluksasi

Normal per palpasiTONOMETRINormal per palpasi

Diagnosa : OD Katarak ImaturB. Memberikan edukasi mengenai penyakit yang dialami oleh pasien yang bersangkutan, bagaimana terjadinya dan tatalaksana untuk mengobatinya.C. Rujuk ke Poli Mata RSUD AW. Sjahranie.

2. Pasien tidak memiliki kegiatan rutin yang dapat dilakukan sehari-hari sehingga berat badannya meningkat dan menimbulkan keluhan pada kedua lututnya.

Upaya Penyelesaian Masalah : A. Menyarankan kepada pasien untuk lebih banyak beraktivitas fisik ringan, dapat diawali dengan jalan santai di daerah sekitar rumahnya.B. Menyarankan kepada pasien agar dapat mencari hobi baru untuk ditekuni, misalnya dengan merawat tanaman di pekarangan rumahnya.C. Memberikan masukan kepada anggota keluarga yang lain agar dapat meluangkan lebih banyak waktu mendampingi pasien berolahraga sehingga memiliki motivasi yang lebih kuat.D. Mengikuti posyandu lansia terdekat dari daerah rumahnya sehingga pasien dapat lebih bersosialisasi dengan lingkungan selain dapat memeriksakan kesehatannya secara berkala.

3. Menurut pengakuan pasien, ia telah mengalami hipertensi sejak usia 20 tahunUpaya Penyelesaian Masalah :Melakukan penelusuran kemungkinan penyakit hipertensi yang dialami pasien diturunkan secara genetik dengan membuat genogram

Keterangan: Laki-laki laki-laki meninggalperempuanperempuan meninggalpasien

Berdasarkan genogram dapat diketahui bahwa kedua orang tua pasien telah meninggal. Menurut pengakuan pasien ayahnya meninggal saat berusia 55 tahun secara mendadak ketika bekerja di sawah sebagai petani. Sedangkan ibunya meninggal saat berusia 68 tahun tanpa ada keluhan sakit sebelumnya. Kedua orang tua pasien tidak pernah mengkonsumsi obat apapun dalam jangka waktu panjang selama hidupnya. Ketiga saudara pasien yang lain masih hidup dan tidak memiliki keluhan yang sama seperti yang dialami oleh pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Altman, R., Alarcon, G., & Appelrouth, D. (1991). Classification of Osteoarthritis of The Knee. New York: The American College of Rheumatology.Felson, D. T. (2000). Osteoarthritis : New Insights The Disease and Its Risk Factor. NIH Conference , 635-646.Martin, J. (2008). Revisiting JNC 7 Recommendations. The Journal of Laencaster General Hospital , 91-97.Skolnik, N., & Chrusch, A. (2013). Diagnosis and Management of Obesity. Leawood: American Academy of Family Physicians.Soeroso,J., Isbagio, H., Kalim, H. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.

Dokumentasi