dokel impentigo krustosa

29
Diagnosa Kedokteran Keluarga Impetigo Krustosa Disusun Oleh: Bobby Chandra Kusuma 0808015019 PEMBIMBING: dr. M. Khairul Nuryanto, M.Kes dr. Rahma Yulia Astuti Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat 1

Upload: bckusuma80

Post on 10-Feb-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kelainan kulit di PKM1

TRANSCRIPT

Page 1: Dokel Impentigo krustosa

Diagnosa Kedokteran Keluarga

Impetigo Krustosa

Disusun Oleh:

Bobby Chandra Kusuma

0808015019

PEMBIMBING:

dr. M. Khairul Nuryanto, M.Kes

dr. Rahma Yulia Astuti

Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Puskesmas Lempake Samarinda

2015

1

Page 2: Dokel Impentigo krustosa

PENDAHULUAN

Impetigo adalah penyakit kulit superfisial yang disebabkan infeksi

piogenik oleh bakteri Gram positif. Impetigo lebih sering terjadi pada usia anak-

anak walaupun pada orang dewasa dapat terjadi. Penularan impetigo tergolong

tinggi, terutama melalui kontak langsung. Individu yang terinfeksi dapat

menginfeksi dirinya sendiri atau orang lain setelah menggaruk lesi. Infeksi

seringkali menyebar dengan cepat di sekolah, tempat penitipan anak atau pada

tempat dengan hygiene buruk atau juga tempat tinggal yang padat penduduk1,2,3

Impetigo krustosa merupakan jenis infeksi piogenik yang paling banyak

ditemukan di dunia (70% dari kasus impetigo).2,3,4 Impetigo krustosa harus diobati

secara cepat dan tepat karena dapat menyebabkan beberapa komplikasi terutama

glomerulonefritis akut.5 Terapi antibiotik topikal merupakan pilihan pertama

impetigo terutama bila lesi yang terbatas, tanpa gejala sistemik atau komplikasi

sementara terapi sistemik dipertimbangkan bila diperlukan.1,5

Kasus adalah seorang anak berusia 6 tahun yang datang dengan keluhan

koreng kekuningan yang dialami selama 5 hari. Penatalaksanaan kasus dilakukan

di Poliklinik Rawat Jalan Puskesmas Lempake. Masalah kesehatan yang terkait

dengan faktor yang berpengaruh diidentifikasi dengan memperhatikan konsep

Mandala of Health, dan diselesaikan dengan pendekatan individual untuk

penatalaksanaan klinisnya dan pendekatan keluarga dan komunitas untuk

penyelesaian faktor yang berpengaruh. Pendekatan tersebut diterapkan secara

menyeluruh, paripurna, terintegrasi dan berkesinambungan sesuai konsep dokter

keluarga.

2

Page 3: Dokel Impentigo krustosa

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama : An. N

Umur : 6 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Status dalam keluarga : Anak

Anamnesis

Anamnesis dilakukan pada hari Jumat, 3 April 2015.

Keluhan utama : Koreng kekuningan

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien datang dengan keluhan koreng kekuningan di bawah mulut sejak 5

hari sebelum ke puskesmas. Awalnya koreng kekuningan ini pertama kali timbul

di daerah bawah mulut berupa bintil bintil kemerahan berisi cairan yang terasa

gatal. Bintil bintil ini lalu meluas dan pecah dan sebagian menjadi koreng

kekuningan. Pasien merasakan gatal pada bagian koreng tersebut. Pasien

sebelumnya tidak mengeluhkan adanya demam, tidak enak badan ataupun nafsu

makan berkurang.

Menurut pengakuan ibu pasien, keluhan seperti ini belum pernah dialami

dalam keluarganya maupun teman pasien.

Riwayat penyakit dahulu :

Tidak ada

Riwayat penyakit keluarga :

Tidak ada yang mengalami keluhan serupa

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : tampak sakit sedang

3

Page 4: Dokel Impentigo krustosa

Kesadaran : kompos mentis

Berat Badan : 24 kg

Status Gizi : Gizi baik

Tanda vital

Frekuensi nadi : 100 kali/menit, regular, kuat angkat

Frekuensi nafas : 24 kali/menit

Suhu : 36,9 °C per aksiler

Status generalisata

Kepala : Mata : anemis (-), ikterik (-), cekung (-)

Hidung : dalam batas normal

Telinga : dalam batas normal

Mulut : mukosa mulut basah, faring hiperemi (-),

pembesaran tonsil (-)

Leher : pembesaran KGB (-)

Dada : Inspeksi : pergerakan simetris

Palpasi : dalam batas normal

Perkusi : sonor D = S

Auskultasi :

Paru : vesikuler, Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)

Abdomen : Inspeksi : flat

Palpasi : soefl, nyeri tekan (-),

Perkusi : timpani

Auskultasi : bising usus normal

Ekstremitas :

Atas : oedem (-/-), akral hangat

Bawah : oedem (-/-), akral hangat

4

Page 5: Dokel Impentigo krustosa

Status dermatologis

Pada regio facialis tampak multiple pustul eritema, sebagian ada yang

mengalami krustasi.

Diagnosis

Impetigo Krustosa

Penatalaksanaan

Non farmakologi

Menjaga personal hygiene

Mengurangi kontak dekat dengan penderita

Mencuci bersih area lesi (membersihkan krusta) dengan sabun dan air mengalir

serta membalut lesi.

Mencuci pakaian, kain, atau handuk penderita setiap hari dan tidak

menggunakan peralatan harian bersama-sama.

Menggunakan sarung tangan ketika mengolesi obat topikal dan setelah itu

mencuci tangan sampai bersih.

5

Page 6: Dokel Impentigo krustosa

Memotong kuku untuk menghindari penggarukan yang memperberat lesi.

Memotivasi penderita untuk sering mencuci tangan

Farmakologi

Eritromisin 3 x 250mg

CTM 3 x 2mg

Gentamisin Salf

Prognosis: Bonam

6

Page 7: Dokel Impentigo krustosa

ANALISIS KEDOKTERAN KELUARGA

IDENTITAS KELUARGA

No I. KEPALA KELUARGA II. PASANGAN

1 Nama Tn. T Ny. S

2. Umur 36 tahun 30 tahun

3. Jenis kelamin Laki-laki Perempuan

4. Status perkawinan Cerai Cerai

5. Agama Islam Islam

6. Suku bangsa Jawa Jawa

7. Pendidikan SMA SMA

8. Pekerjaan Swasta Swasta

9. Alamat lengkap Giri Rejo RT 25 Lempake

ANGGOTA KELUARGA

No.Anggota

KeluargaUsia Pekerjaan

Hub.

Klrg

Status

Nikah

Serumah

Ya Tdk Kdg

1 An. N 6 thn - Anak Belum

Menikah

2 Ny. S 70 - Nenek Menikah √

GENOGRAM

Keterangan:

: Laki-laki : Perempuan : Penderita

7

Page 8: Dokel Impentigo krustosa

STATUS FISIK, SOSIAL, EKONOMI KELUARGA DAN LINGKUNGAN

No EKONOMI KELUARGA Keterangan

1 Luas tanah 10 m x 11 m

2 Luas bangunan 7 m x 9 m

3 Pembagian ruangan Rumah pasien terdiri dari: 1 ruang

tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1

kamar mandi dan WC

4 Besarnya daya listrik 1200 watt untuk 1 rumah

5 Tingkat Pendapatan Keluarga :

a. Pengeluaran rata-rata/bulan

Bahan makanan : Beras, lauk/ikan,

tempe-tahu, dan sayur mayur

Diluar bahan makanan :

Pendidikan

Kesehatan

Listrik

Air bersih

Lain-lain

b. Penghasilan keluarga/bulan

Rp.2.200.000,00

Rp. 1.500.000,00

Rp. 0,00

Rp. 0,00

Rp. 100.000,00

Rp. 0,00

Rp. 600.000,00

Rp. 2.500.000,00

No PERILAKU KESEHATAN

1 Pelayanan promotif/preventif Puskesmas

2 Pemeliharaan kesehatan anggota keluarga

lain

Puskesmas

3 Pelayanan pengobatan Puskesmas

4 Jaminan pemeliharaan kesehatan Jamkesmas

No POLA MAKAN KELUARGA

1 Kepala keluarga dan ibu Makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam). Nasi,

tahu, tempe, telur, ikan, ayam dan sayur. Buah

jarang.

2 Anak Makan 3 kali sehari. Menu makanan sama dengan

anggota keluarga yang lain.

No AKTIFITAS KELUARGA

8

Page 9: Dokel Impentigo krustosa

1 Aktivitas fisik

a. Bapak

b. Ibu

c. Nenek

d. Anak

-

Bekerja dan hanya pulang ke rumah pada akhir pekan Memasak dan menjaga anak, mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya.Bermain dan membantu pekerjaan Nenek.

2 Aktivitas mental Seluruh anggota keluarga rutin melaksanakan ibadah

sholat 5 waktu

No LINGKUNGAN

1 Sosial Hubungan dengan lingkungan

sekitar baik.

2 Fisik/biologic

Perumahan dan fasilitas

Luas tanah

Luas bangunan

Jenis dinding terbanyak

Jenis lantai terluas

Sumber penerangan utama

Sarana MCK

Sarana pembuangan air limbah (SPAL)

Sumber air sehari-hari

Sumber air minum

Pembuangan sampah

Menengah

10 x 11 m2

7 x 9 m2

Batu Bata

Semen

Lampu listrik

Kamar mandi dan tempat buang

air besar di dalam rumah.

Di belakang rumah

Air sumur Pompa

Air isi ulang

Di pembuangan sampah

3 Lingkungan kerja

a. Ayah

b. Ibu

c. Anak

-

Di luar rumah

Di luar, dalam, dan sekitar rumah

POLA HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA

No Indikator Pertanyaan Keterangan Jawaban

9

Page 10: Dokel Impentigo krustosa

.Ya Tidak

A. Perilaku Sehat

1 Tidak merokok

Ada yang memiliki kebiasaan

merokok

Ayah tidak merokok dalam 3

bulan terakhir

✓2 Persalinan

Dimana ibu melakukan

persalinan?

Ditolong tempat bidan, rumah

sakit.

✓3 Imunisasi

Apakah bayi ibu sudah di

imunisasi lengkap?

Imunisasi lengkap (BCG, DPT

1,2,3, Polio, hepatitis, campak)

dilakukan semua

✓4 Balita ditimbang

Apakah balita ibu sering

ditimbang? Dimana?

Penimbangan di Posyandu dan

Kader

✓5 Sarapan pagi

Apakah seluruh anggota

keluarga mempunyai

kebiasaan sarapan pagi?

Makanan yang dikonsumsi setiap

hari✓

6 Dana sehat / ASKES

Apakah anda ikut menjadi

peserta ASKES?

JPKM, Jamsostek, Askeskin,

ASMARA

✓7 Cuci tangan

Apakah anggota keluarga

mempunyai kebiasaan

mencuci tangan menggunakan

sabun sebelum dan sesudah

buang air besar?

Seluruh anggota keluarga

mempunyai kebiasaan mencuci

tangan dengan air bersih dan

sabun

8 Sikat gigi

Apakah anggota keluarga

memiliki kebiasaan gosok gigi

Seluruh anggota keluarga

melakukan kebiasaan menggosok

10

Page 11: Dokel Impentigo krustosa

menggunakan odol? gigi

9 Aktifitas fisik / Olah raga

Apakah anggota keluarga

melakukan aktifitas fisik atau

olah raga teratur?

Seluruh anggota keluarga

melakukan aktifitas fisik setiap

hari minimal 30 menit? Atau

minimal 3x seminggu

✓B. Lingkungan Sehat

1 Jamban

Apakah di rumah tersedia

jamban dan seluruh keluarga

menggunakannya?

Bila di rumah tidak ada tapi

menggunakan MCK untuk BAB

maka jawabannya “Ya”

✓2 Air bersih dan bebas jentik

Apakah di rumah tersedia air

besih dengan tempat/tendon air

tidak ada jentik?

Bila rumah tidak memiliki sumber

air tetapi menggunakan MCK/

kran umum untuk mendapatkan

air bersih maka jawabannya “Ya”

✓3 Bebas sampah

Apakah di rumah tersedia

tempat sampah? Dan di

lingkungan di sekitar rumah

tidak ada sampah berserakan?

Rumah terlihat bersih/ bebas

sampah dan tersedia tempat

sampah di dalam/ di luar rumah

✓4 SPAL

Apakah ada/ tersedia SPAL di

sekitar rumah?

Lingkungan yang bersih tidak ada

air limbah yang menggenang

✓5 Ventilasi

Apakah ada pertukaran udara

di dalam rumah?

Ukuran ventilasi lebih kurang

1/10 luas lantai untuk tiap ruangan

✓6 Kepadatan

Apakah ada kesesuaian luas

rumah dengan jumlah anggota

keluarga?

Pengukuran kepadatan dimana 1

orang penghuni membutuhkan

2mx2mx2m

✓7 Lantai ✓

11

Page 12: Dokel Impentigo krustosa

Apakah lantai bukan dari

tanah?

Seluruh lantai rumah disemen

atau ubin atau kayu

A. Indikator tambahan

1 ASI Eksklusif

Apakah ada bayi usia 0-6

bulan hanya mendapatkan ASI

saja sejak lahir sampai 6

bulan?

Hanya untuk bayi keluarga yang

mempunyai bayi usia 0-6 bulan,

bila rumah tangga tidak ada

bayinya jawaban tetap “ya” tetapi

dicatat dalam lembar catatan

2 Konsumsi buah & sayur

Apakah dalam 1 minggu

terakhir anggota keluarga

mengkonsumsi buah dan

sayur?

Semua anggota keluarga

mengkonsumsi buah dan sayur ✓Jumlah 14 4

Klasifikasi

SEHAT I : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 1-5 pertanyaan (merah)

SEHAT II : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 6-10 pertanyaan (kuning)

SEHAT III : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 11-15 pertanyaan (hijau)

SEHAT IV : Dari 18 pertanyaan jawaban “Ya” antara 16-18 pertanyaan (biru)

Kesimpulan:

Dari 18 indikator yang ada, yang dapat dijawab “Ya” ada 14 pertanyaan yang

berarti identifikasi keluarga dilihat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehatnya

masuk dalam klasifikasi SEHAT III.

RESUME FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN KELUARGA

12

Page 13: Dokel Impentigo krustosa

Faktor Resiko

Fisik Ventilasi ada dan cukup baik. Bagian bawah adaalah warung toko

untuk berjualan kebutuhan sehari-hari sehingga sirkulasi udara

menjadi baik. Pencahayaan matahari cukup karena jendela terdapat di

setiap ruangan. Sanitasi lingkungan yang baik.

Biologi- Tidak ada keluarga yang menderita keluhan yang serupa

- luka akibat bekas garukan pada dagu pasien

Psiko-sosio-

ekonomi

Tidak memiliki dana khusus sebagai sumber dana kesehatan.

Memiliki jaminan Jamkesmas sebagai jaminan kesehatan

Pendapatan keluarga tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan.

Kehidupan sosial dengan lingkungan baik.

Perilaku

Kesehatan

Higiene pribadi kurang baik karena pasien kerap bermain di parit

yang berair kotor. Pasien dan keluarga kerap menggunakan handuk

yang sama setelah mandi.

Gaya Hidup - Pemenuhan kebutuhan primer prioritas utama

- Alokasi khusus dana kesehatan tidak ada

Lingkungan

Kerja

Tidak ada teman bermain pasien yang menderita keluhan serupa .

DIAGNOSA KELUARGA (RESUME MASALAH KESEHATAN)

Status Kesehatan dan Faktor Resiko (individu, keluarga, dan komunitas)

1. Pasien dengan impetigo krustosa merupakan indikator adanya sumber

penyakit dilingkungan keluarga dan komunitas. Adanya faktor resiko daya

tahan tubuh yang menurun dan pasien yang sedang sakit tidak diisolasi

dapat memungkinkan penyebaran penyakit.

Status Upaya Kesehatan (individu, keluarga, dan komunitas)

Pendapatan keluarga untuk prioritas pemenuhan sandang, pangan, dan

papan sehingga pemeriksaan kesehatan ke puskesmas dan ke dokter

dilakukan jika pasien dan anggota keluargannya sakit.

13

Page 14: Dokel Impentigo krustosa

Status Lingkungan

1. Sanitasi lingkungan baik dan ventilasi udara dalam rumah cukup.

2. Sumber air yang dipergunakan untuk mandi, cuci, kakus, berasal dari

sumur air pompa dan air minum berasal dari air isi ulang.

RENCANA PENATALAKSANAAN MASALAH KESEHATAN

Terhadap status kesehatan individu dan keluarga

NoMasalah

KesehatanPengobatan / Tindakan

1. Impetigo Krustosa Diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Impetigo Krustosa.

Rencana terapi yang diberikan antivirus yaitu Eritromisin

3x 250mg untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan anti

histamin (CTM 3x2mg). Dan Gentamisin Salf untuk obat

luar.

2. Keluarga Edukasi mengenai penyakitnya, yaitu bahwa penyakit yang

dialami oleh pasien disebabkan oleh bakteri yang

kemungkinan diakibatkan oleh adanya kontak

sebelumnnya dengan sumber bakteri, ditambah lagi dengan

sistem imun yang turun dapat mempermudah terjangkit

penyakit ini, selain itu ruam kulit yang disebabkan oleh

penyakit ini dapat menjadi infeksi jika higiene pasien

kurang sehingga penting bagi keluarga untuk menjaga

higiene pribadi seperti membersihkan dan memotong kuku,

mandi yang teratur walaupun dalam keadaan sakit dan

sebaiknya air yang digunakan untuk mandi menggunakan

antiseptik. Selain itu anggota keluarga yang menderita

penyakit ini sebaiknya istirahat, pola makan teratur dan

seimbang serta penderita perlu diisolasi di dalam rumah

untuk menghindari penyebaran ke masyarakat sekitar.

14

Page 15: Dokel Impentigo krustosa

Perawatan masalah kesehatan keluarga

Masalah

kesehatan

Tindakan perawatan (promotif, preventif, protektif)

Individu Keluarga Komunitas

Impetigo

Krustosa

Terapi simtomatis

Edukasi mengenai

higiene pribadi

Edukasi mengenai

higiene pribadi dan

lingkungan.

Melakukan

penyuluhan dan

edukasi kepada

masyarakat melalui

leaflet dan brosur

mengenai higiene

pribadi dan

lingkungan.

15

Page 16: Dokel Impentigo krustosa

PASIENImpetigo Krustosa

GAYA HIDUPPemenuhan kebutuhan primer prioritas utama

Alokasi khusus dana kesehatan tidak ada

PELAYANAN KES.Jarak rumah-pusat pelayanan kesehatan cukup jauh dan dapat ditempuh dengan kendaraan. Pasien memanfaatkan fasilitas pengobatan gratis di puskesmas dari pemerintah

LINGK. KERJATidak ada teman bermain pasien ada yang menderita keluhan serupa

LINGK. PSIKO-SOSIO-EKONOMIPendapatan keluarga cukup

Kehidupan sosial dengan lingk. baik

FAKTOR BIOLOGI- Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien

- Luka akibat garukan pada dagu pasien

PERILAKU KESEHATANHigiene pribadi kurang baikBerobat hanya saat sakit & ada keluhan Pengetahuan tentang kesehatan kurang

LINGK. FISIKVentilasi di dalam rumah baik

Sanitasi baik

Komunitas: Pemukiman cukup baik dengan sanitasi kurangWarga sekitar tidak didapatkan yang memiliki sakit seperti pasien

FAMILY

Mandala of Health

1

- Pemukiman cukup baik dengan sanitasi cukup- Warga sekitar tidak didapatkan yang memiliki

sakit seperti pasien

Page 17: Dokel Impentigo krustosa

2

Page 18: Dokel Impentigo krustosa

Skoring Kemampuan Penyelesaian Masalah Dalam Keluarga

MasalahSkor

AwalUpaya Penyelesaian

Fungsi biologis

Keluarga pasien yang tinggal

serumah dengan pasien belum

menderita Impetigo Krustosa

3 Edukasi mengenai penyakit ini, penyebab, dan

faktor predisposisi, serta cara penularannya

Fungsi ekonomi & pemenuhan

kebutuhan

Pendapatan keluarga cukup

namun tidak memiliki dana

khusus untuk kesehatan

2 Motivasi untuk menggunakan penghasilan bagi

dana khusus kesehatan

Faktor perilaku kesehatan keluarga

Higiene pribadi & lingkungan

kurang baik

Berobat jika hanya ada

keluhan

2

3

Edukasi tentang higiene dan pentingnya

lingkungan yang bersih

Edukasi dan motivasi untuk berobat teratur dan

memeriksakan kesehatan agar tidak terjadi

kekambuhan

Lingkungan rumah

Kebersihan lingkungan rumah

baik

3 Edukasi untuk terus menjaga kebersihan di

lingkungan rumah.

16

Page 19: Dokel Impentigo krustosa

PEMBAHASAN

Studi kasus dilakukan pada pasien An. N usia 6 tahun, dengan keluhan timbul

koreng kekuningan pada wajah sejak 5 hari sebelum ke puskesmas. Pasien tinggal

satu rumah dengan 2 orang anggota keluarganya. Keluarga ini terdiri dari 1 orang ibu,

1 orang nenek, dan 1 orang anak.

Pada kasus ini diagnosis impetigo krustosa dapat ditegakkan berdasarkan

anamnesis dan pemeriksaan fisik dimana terdapat keluhan bintik-bintik merah pada

seluruh tubuh yang sudah dialami pasien sejak 1 hari sebelum ke puskesmas. Awalnya

koreng kekuningan ini pertama kali timbul di daerah bawah mulut berupa bintil bintil

kemerahan berisi cairan yang terasa gatal. Bintil bintil ini lalu meluas dan pecah dan

sebagian menjadi koreng kekuningan. Pasien sebelumnya tidak mengeluhkan adanya

demam, tidak enak badan ataupun nafsu makan berkurang, Menurut pengakuan ibu

pasien, keluhan seperti ini belum pernah dialami dalam keluarganya.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan tampak multiple pustul eritema, sebagian ada

yang mengalami krustasi. Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

Penyakit impetigo krustosa ini menular dengan cepat pada suatu komunitas yang

tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara cepat dan

menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang

impetigo krustosa, karena apabila dilakukan pengobatan secara individual maka

proses penyembuhan pada penderita yang tidak mendapat pengobatan akan menjadi

lama dan akan menjadi sumber infeksi bagi komunitas yang belum terjangkit penyakit

ini, selain itu penderita yang tidak mendapatkan pengobatan resiko untuk terjadinya

komplikasi pada penyakit ini sangatlah besar. Rencana terapi yang diberikan pada

pasien adalah terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi farmakologis yaitu

dengan memberikan obat antibiotik (Eritromisin 3x1cth), Gentamisin Salf 2x sehari

pada daerah koreng, dan terapi untuk mengurangi rasa dengan memberikan

antihistamin (3x1/2tab). Pada pasien ini saat pertama kali datang ke Puskesmas

Lempake terapi medikamentosa yang diberikan yaitu antivirus Eritromisin 3x1cth

yang diberikan selama 5 hari, antihistamin CTM 3x1/2tab dan Gentamisin Salf.

Masalah yang bisa dihadapi oleh pasien ini adalah masalah penyebaran penyakit

Page 20: Dokel Impentigo krustosa

pada teman bermain. Oleh karena itu, disamping terapi farmakologis juga perlu

dilakukan terapi non farmakologis berupa edukasi mengenai penyakit meliputi

penyebab, sumber, dan cara penularannya. Pasien juga perlu diberikan edukasi

mengenai perilaku kesehatan yang harus dilakukan dan yang harus diubah untuk

mengurangi penularan penyakit dan komplikasinya. Perilaku yang harus dilakukan

yaitu dengan mandi secara teratur walaupun dalam keadaan sakit, pola makan yang

teratur dan seimbang, sebaiknya pasien diisolasi di dalam rumah. Selain itu keluarga

pasien juga perlu dimotivasi akan pentingnya menjaga higiene lingkungan dengan

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

18

Page 21: Dokel Impentigo krustosa

DAFTAR PUSTAKA

1. Hay R.J, B.M Adriaans. Bacterial Infection. In: Burns T, Brethnach S, Cox

N, Griffiths C (eds). Rook’s Text Book of Dermatology. 7 th ed. Turin:

Blackwell. 2004. p.27.13-15.

2. Heyman W.R, Halpern V. Bacterial Infection. Bolognia JL, Jorizzo JL,

Rapini RP (eds). Dermatology. 2nd ed. Spain: Mosby Elsevier. 2008.

p.1075-77.

3. Cole C, Gazewood J. Diagnosis and Treatment of Impetigo. American

Academy of Family Physician. Vol.75. No.6. 2007. p.859-864. Diunduh

dari: http://www.sepeap.org/archivos/pdf/10524.pdf

4. Craft N, Peter K.L, Matthew Z.W, Morton N.S, Richard S.J. Superficial

Cutaneous Infection and Pyodermas. In: Wolff K et all (eds). Fitzpatrick’s

Dermatology in General Medicine. Vol 2. 7th Ed. New York: McGraw

Hill. 2008. p.1695-1705.

5. Arnold, Odom, James. Bacterial Infection. In: James W.D, Berger T.G,

Elston D.M (eds). Andrew’s Disease of the Skin Clinical Dermatology.

10th Ed. Canada: Saunders Elsevier. 2006. p.255-6.

19