makalah obesitas

23

Click here to load reader

Upload: sena-ajah

Post on 06-Dec-2014

159 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

penyakit metabolik

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Obesitas

Makalah Obesitas

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDewasa ini masalah kegemukan (obesitas) merupakan masalah global yang melanda masyarakat dunia baik di negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Perubahan gaya hidup termasuk kecenderungan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi merupakan faktor yang mendukung terjadinya kelebihan berat badan(overweight) dan obesitas.Berbagai upaya untuk melangsingkan tubuh telah banyak dilakukan diantaranya dengan pengaturan makanan, merubah gaya hidup, pemberian obat dan pembedahan untuk mengurangi lemak atau mengangkat sebagian usus.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa definisi obesitas?2. Apa saja tipe-tipe obesitas?3. Apa gejala-gejala timbulnya obesitas?4. Apa penyebab timbulnya obesitas?5. Bagaimana cara pengukuran obesitas?6. Bagaimana mekanisme terjadinya Obesitas?7. Penyakit-penyakit apa saja yang timbul akibat obesitas?8. Bagaimana cara penanggulangan penyakit obesitas?

1.3 Tujuan1. Untuk mengetahui apa definisi dari obesitas.2. Untuk mengetahui apa-apa saja gejala timbul obesitas.3. Untuk mengetahui penyebab timbulnya obesitas4. Untuk mengetahui Penyakit-penyakit apa saja yang timbul akibat obesitas?5. Untuk mengetahui cara pencegahan dan pengobatan penyakit obesitas.

BAB II PEMBAHASASAN

2.1 Pengertian ObesitasObesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda-beda bagi setiap orang. Terkadang kita sering dibuat bingung dengan pengertian obesitas dan overweight, padahal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Obesitas adalah suatu kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita masing- masing melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh dan dapat membahayakan kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat badan, kegemukan) adalah keadaan dimana Berat Badan seseorang melebihi Berat Badan normal.

Para dokter-dokter memiliki definisi tersendiri tentang obesitas, di antaranya yaitu:

Page 2: Makalah Obesitas

Suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan

Suatu penyakit kronik yang dapat diobati

Suatu penyakit epidemik (mewabah)

Suatu kondisi yang berhubungan dengan penyakit-penyakit lain dan dapat menurunkan kualitas hidup

Penanganan obesitas membutuhkan biaya perawatan yang sangat tinggi

2.2 Tipe-Tipe pada ObesitasTipe pada obesitas dapat dibedakan menjadi 2 klasifikasi, yaitu Tipe obesitas berdasarkan bentuk tubuh dan Tipe obesitas berdasarkan keadaan sel lemak.

2.2.1 Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk Tubuh.a. Obesitas tipe buah apel (Apple Shape)Type seperti ini biasanya terdapat pada pria. dimana lemak tertumpuk di sekitar perut. Resiko kesehatan pada tipe ini lebih tinggi dibandingkan dengan tipe buah pear (Gynoid),b. Obesitas tipe buah pear (Gynoid)Tipe ini cenderung dimiliki oleh wanita, lemak yang ada disimpan di sekitar pinggul dan bokong. Resiko terhadap penyakit pada tipe gynoid umumnya kecil.c. Tipe Ovid (Bentuk Kotak Buah)Ciri dari tipe ini adalah "besar di seluruh bagian badan". Tipe Ovid umumnya terdapat pada orang-orang yang gemuk secara genetik.

2.2.2 Tipe Obesitas Berdasarkan Keadaan Sel Lemaka. Obesitas Tipe HyperplastikObesitas terjadi karena jumlah sel lemak yang lebih banyak dibandingkan keadaan normal.b. Obesitas Tipe HypertropikObesitas terjadi karena ukuran sel lemak menjadi lebih besar dibandingkan keadaan normal,tetapi jumlah sel tidak bertambah banyak dari normal.c. Obesitas Tipe Hyperplastik Dan HypertropikObesitas terjadi karena jumlah dan ukuran sel lemak melebihi normal. Pembentukan sel lemak baru terjadi segera setelah derajat hypertropi mencapai maksimal dengan perantaraan suatu sinyal yang dikeluarkan oleh sel lemak yang mengalami hypertropik.

2.3 Gejala-Gejala Terjadinya ObesitasPenimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit.Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

Page 3: Makalah Obesitas

2.4 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya ObesitasSecara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor :a. Faktor MakananJika seseorang mengkonsumsi makanan dengan kandungan energi sesuai yang dibutuhkan tubuh, maka tidak ada energi yang disimpan.sebaliknya jika mengkonsumsi makanan dengan energi melebihi yang dibutuhkan tubuh, maka kelebihan energi akan disimpan, Sebagai cadangan energi terutama sebagai lemak seperti telah diuraikan diatas.

b. Faktor KeturunanPenelitian pada manusia maupun hewan menunjukan bahwa obesitas terjadi karena faktor interaksi gen dan lingkungan.

c. Faktor HormonMenurunya hormon tyroid dalam tubuh akibat menurunya fungsi kelenjar tyroid akan mempengaruhi metabolisme dimana kemampuan menggunakan energi akan berkurang.

d. Faktor PsikologisPada beberapa individu akan makan lebih banyak dari biasa bila merasa diperlukan suatu kebutuhan khusus untuk keamanan emosional (security food).

e. Gaya Hidup (Life Style) yang Kurang TepatKemajuan sosial ekonomi, teknologi dan informasi yang global telah menyebabkan perubahan gaya hidup yang meliputi pola pikir dan sikap, yang terlihat dari pola kebiasaan makan dan beraktifitas fisik.

f. Pemakaian Obat-ObatanEfek samping beberapa obat dapat menyebabkan meningkatnya berat badan, misalnya obat kontrasepsi.

2.5 Cara Pengukuran Tingkat ObesitasA. Pengukuran Secara Antropometrik1. Body Mass Index (BMI)Body Mass Index (BMI) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi” badan yang umum digunakan untuk menggolongkan orang dewasa ke dalam kategori Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat badan) dan Obesitas (kegemukan). Rumus atau cara menghitung BMI, yaitu

2. RLPP (rasio lingkar pinggang dan pinggul)Untuk menilai timbunan lemak perut dapat digunakan cara lain, yaitu dengan mengukur rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPP) atau mengukur lingkar pinggang (LP).Rumus yang digunakan cukup sederhana yaitu :

Sebagai patokan, pinggang berukuran ≥ 90 cm merupakan tanda bahaya bagi pria, sedangkan untuk wanita risiko tersebut meningkat bila lingkar pinggang berukuran ≥ 80 cm. Jadi “Jangan hanya menghitung tinggi badan, berat badan dan IMT saja, lebih baik jika disertai dengan mengukur lingkar pinggang”.

Page 4: Makalah Obesitas

3. Indeks BROCCASalah satu cara lain untuk mengukur obesitas adalah dengan menggunakan indeks Brocca, dengan rumus sebagai berikut:Bila hasilnya :90-110% = Berat badan normal110-120% = Kelebihan berat badan (Overweight)> 120% = Kegemukan (Obesitas)

B. Pengukuran Secara Laboratorik1. BOD POD2. DEXA (dual energy X-ray absorptiometry)3. Bioelectric Impedance Analysis (analisa tahanan bioelektrik)

2.6 Mekanisme Terjadinya ObesitasObesitas terjadi karena energi intake lebih besar dari energi expenditure. Apapun penyebabnya, yang menjadikan seseorang obesitas pada dasarnya adalah energi intake atau masukan yang didapat dari makanan atau lainnya lebih besar dibandingkan energi expenditure atau energi yang dikeluarkan.

2.7 Dampak yang Timbul Akibat ObesitasObesitas juga dapat meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:

Penyakit Jantung Koroner

Tekanan Darah Tinggi

Diabetes Melitus (tipe 2)

Gangguan Pernapasan

Stroke

2.8 Cara-Cara Penanggulangan Obesitas.Dalam penanggulangan penyakit obesitas dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :1. Merubah Gaya Hidup2. Konsultasi Masalah Kejiwaan3. Pemberian Obat-ObatanAda dua obat resep yang sudah di izinkan oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk pengobatan jangka panjang obesitas. Yaitu;· Sibutramine.· Orlistat (Xenical).4. Pembedahan

BAB III PENUTUP

3.1 KesimpulanObesitas merupakan suatu kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita masing- masing melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh dan dapat

Page 5: Makalah Obesitas

membahayakan kesehatan. Kriteria dan klasifikasi obesitas secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan ciri fisik klinis yang terjadi dan antropometri (berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) / Body Mass Index (BMI) dan berdasarkan pengukuran rasio lingkar pinggang dan perbandingan antara lingkar pinggang dengan lingkar pinggul) dan secara biokimia (penentuan lemak dalam tubuh dilakukan dengan menggunakan Bio – Impedance analisis (BIA).Faktor-faktor penyebab obesitas adalah faktor genetik, hormon, makanan, pola makan (gaya hidup), phisikologis dan pemakaian obat-obatan. Adapun faktor yang paling berpengaruh adalah pola makan (gaya hidup). Gaya hidup yang salah akan memperparah tingkat obesitas.Obesitas dengan BMI > 40 dapat diatasi dengan pembedahan sedangkan obesitas yang tidak terlalu parah dapat diatasi dengan cara hidup yang sehat dan seimbang.

3.2 SaranBagi penderita obesitas disarankan untuk bisa memilih makanan yang baik dan sehat serta sesuai dengan kecukupan tubuhnya. Selain itu disarankan pula melakukan exercise dengan prinsip FIT (frequency, intensity and time).Bagi penderita super obesitas disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui treatment (jenis bedah atau terapi) apa yang dibutuhkan dan cocok untuk keadaannya.

DAFTAR PUSTAKA§ Khomsan, Ali. 2005. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Bogor : IPB Press.§ www.google.co.id/adul2008’sblog/§ www.wikipedia.com/§ Steven B, Halls. 2003. Relationship Between The Body Mass Index and Body Compotition. Article : Review and Comment (last edited 10 November, 2003), Copyright.§ www.google.co.id/klinikdr.rocky/§ Manuaba, I.A. 2004. Dampak Buruk Obesitas.http://www.balipost.co.id/balipost/2004/3/7/cez.htm.§ Katahn, Martin. 1987. Program 28 Hari Tanpa Diet. Semarang : Dahara prize.§ http://gizi.net./cgi-bin§ Efendy,Y.H 1992. Tinjauan Sekilas Tentang Obesitas. Jurnal Jurusan Gizi dan Masyarakat dan Sumber Daya Masyarakat, Vol. 1, No.1, Bogor : Institute Pertanian Bogor§ Poerwandari, E.K. 1998. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologis ; Depok; Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Page 6: Makalah Obesitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1         Latar BelakangObesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda-beda bagi setiap orang.

Pada kebanyakan wanita dan pria, obesitas berarti kelebihan berat badan (BB) jauh melebihi

berat yang diinginkan.

Terkadang kita sering dibuat bingung dengan pengertian obesitas dan overweight,

padahal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Obesitas adalah suatu

keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga BB seseorang jauh

di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat

badan) adalah keadaan dimana BB seseorang melebihi BB normal.

Obesitas kini mulai diterima sebagai salah satu masalah kesehatan serius di negara-

negara berkembang Hal ini terutama karena orang obese cenderung menderita penyakit

jantung, hipertensi, stroke, diabetes melitus, dan jenis kanker tertentu. Kematian yang

disebabkan oleh penyakit-penyakit tersebut meningkat secara drastis terutama untuk Body

Mass Index di atas 30.Terdapat sedikit pertentangan terhadap sejauh apa peranan obesitas,

apakah menjadi penyebab utama bagi timbulnya penyakit-penyakit tenrtentu, atau semata-

mata hanya sebagai suatu pertanda atau petunjuk bahwa orang bersangkutan mempunyai

resiko tinggi terhadap penyakit yang bersangkutan. Pandangan mengenai obesitas sebagai

sesuatu yang tidak berbahaya, walau bagaimanapun, sudah tidak dapat diterima lagi,

mengingat bukti-bukti yang telah dikumpulkan selama 10 tahun terakhir memperlihatkan hal

sebaliknya.

 

1.2         Tujuan

1.2.1  Tujuan Umum

Mendefinisikan obesitas secara umum, baik penyebab dan cara pencegahannya.

1.2.2  Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah:

1.     Mengetahui jenis-jenis Obesitas

Page 7: Makalah Obesitas

2.     Mengetahui berbagai macam zat yang relevan terhadap Obesitas

3.     Mengetahui cara pencegahan dan penyembuhan Obesitas

1.3    Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk membahas jauh lebih

dalam dan memahami mengenai pengertian obesitas, faktor dan penyebab serta cara

menanggulangi masalah obesitas .

1.4    Metode Penelitian

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode narasi, adapun teknik yang

digunakan yaitu studi pustaka dengan mempelajari buku-buku, browsing internet dan sumber

lain untuk mendapatkan dasar ilmiah yang berhubungan dengan obesitas.

Page 8: Makalah Obesitas

BAB II 

TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Pengertian Obesitas

Secara umum dapat dikatakan bahwa kegemukan adalah dampak dari konsumsi

energy yang berlebihan, dimana energy yang berlebihan tersebut dapat disimpan didalam

tubuh sebagai lemak, sehingga akibatnya dari waktu ke waktu badan akan bertambah berat

disamping faktor kelebihan konsumsi energi, faktor keturunan juga mempunyai andil dalam

kegemukan (muchatadi, 2001).

Obesitas adalah refleksi ketidakseimbangan konsumsi dan pengeluaran energi,

penyebabnya ada yang bersifat Eksogenetis dan Endogenous. Penyebab Eksogenetis

misalnya kegemaran makan secara berlebihan terutama makanan tinggi kalori tanpa

diimbangi oleh aktivitas fisik yang cukup sehingga surflus energinya disimpan sebagai lemak

tubuh (khomsan, 2004).

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh

yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi,

sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya.

Dari segi obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun

dalam jaringan supkutan (bawah kulit) sekitar organ tubuh yang kadang terjadi peluasan

kedalam jaringan organnya, dari segi ilmu gizi obesitas, penimbun trigliseida yang berlebihan

di jaringan-jaringan tubuh.

2.2       Patofisiologi

Metode menentukan apakah ada obesitas :

1.      Perbandingan berat dengan tabel berat badan yang diinginkan menurut tinggi

2.      Indeks masa tubuh (BMI) > 27,8 untuk laki-laki / 27,3 untuk wanita.

Formula BMI adalah berat (kg) : tinggi (m)

3.     

Page 9: Makalah Obesitas

Pengukuran lemak supkutan, lipat kulit triseps 18,6 mm untuk laki-laki, 25,1 mm untuk wanita

telah dipergunakan sebagai indikator obesitas.

2.3       Etiologi

2.3.1.   Genetik : Anak-anak dari orangtua obes cenderung 3-8 kali menjadi obesitas dibandingkan

dari orangtua berat badan normal, walaupun mereka tidak dibesarkan oleh orangtua kandung.

2.3.2    Lingkungan : Pengaruh keluarga (ex: penggunaan makanan sebagai hadiah, tidak boleh

makan makanan pencuci mulut sebelum semua makanan dipiring habis). Membantu

pengembangan kebiasaan makan yang dapat menyebabkan obesitas.

2.3.3    Psikologi : Makan berlebihan dapat terjadi sebagai respon terhadap kesepian,

berduka/depresi, dapat merupakan respon terhadap rangsangan dari luar, ex: Iklan

makanan/kenyataan bahwa ini adalah waktu makan.

2.3.4.   Fisiologi : Energi yang dikeluarkan menurun dengan bertambahnya usia, dan ini sering

menyebabkan peningkatan berat badan pada usia pertengahan, Ex: kelainan endokrin / seperti

Hipotiroidy bertanggung jawab untuk obesitas.

Adapun penyebab dasarnya faktor etiologi primer dari obesitas adalah konsumsi

kalori yang berlebihan dari energy yang dibutuhkan (mary coutney moore, 1994).

Kegemukan disebabkan oleh ketidak imbangan kalori yang masuk dibanding yang

keluar. Kalori diperoleh dari makanan sedangkan pengeluarannya melalui aktivitas tubuh dan

olah raga. Kalori terbanyak (60-70%) dipakai oleh tubuh untuk kehidupan dasar seperti

bernafas, jantung berdenyut dan fungsi dasar sel. Besarnya kebutuhan kalori dasar ini

ditentukan oleh genetik atau keturunan. Namun aktifitas fisik dan olah raga dapat

meningkatkan jumlah penggunaan kalori keseluruhan. 

Jadi ketidak imbangan kalori ini dapat ditentukan oleh faktor keturunan tapi dipicu

oleh pola hidup dan lingkungan. Kebiasaan hidup santai, malas bergerak, selalu dibantu oleh

orang lain (pembantu/supir) atau alat (remote/ handphone/ eskalator/ kendaraan)  dan makan

berlebihan akan meningkatkan asupan dan menurunkan luaran kalori.

2.4       Gejala Obesitas

Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada

bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernafasan dan sesak nafas, meskipun

penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat

tidur dan menyebabkan terhentinya pernafasan untuk sementara waktu (tidur apneu),

sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

Page 10: Makalah Obesitas

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung

bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan

kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit.

Seseorang yang menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih

sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang

secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema

(pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

Kegemukan dapat diketahui dengan mengukur jumlah lemak seluruh tubuh

menggunakan alat impedans atau mengukur ketebalan lemak di tempat-tempat tertentu

menggunakan alat kaliper. Selain itu lemak di sekitar perut dapat diukur dengan

menggunakan meteran. Secara sederhana kegemukan dapat dihitung dengan menghitung

Indeks Massa Tubuh, yaitu membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan dikuadratkan (m 2)

atau

 IMT =  .

Perhitungan ini tidak berlaku bagi atlet, ibu hamil dan anak-anak.

2.5       Jenis-Jenis Obesitas

Obesitas biasanya didefinisikan sebagai kelebihan berat lebih dari 120% dari berat

badan ideal (BBI) atau berat badan yang diinginkan. Ada 3 derajat obesitas yaitu:

1.      Ringan 120% - 140% BBI

2.      Sedang 141% - 200% BBI

3.      Berat/Abnormal >200% BBI

2.6       Faktor Yang Mempengaruhi Obesitas

Faktor makanan ini merupakan yang terpenting untuk terjadinya kegemukan baik

sebagai penyebab tunggal maupun penyakit lainnya. Ketidakseimbangan antara masukan

kaliori dan pemakaian dapat disebabkan banyak faktor, antara lain:

2.6.1        Aktifitas Fisik

Pada umumnya seseorang yang gemuk kurang aktif daripada seseorang dengan berat badan

normal. Aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran

yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik dan mental serta memanfaatkan

kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktifitas fisik secara teratur yang

dilakukan paling sedikit 30 menit/hari. Jika lebih banyak waktu yang dipergunakan untuk

beraktifitas fisik, maka manfaat yang diperoleh juga lebih banyak (admin, 2008).

Page 11: Makalah Obesitas

2.6.2        Meningkatnya konsumsi zat gizi (asupan makanan)

Terutama zat gizi makro yang menyebabkan kegemukan bila dimakan secara berlebihan, zat

gizi ini akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh dan akan meningkatkan berat badan secara

keseluruhan. Adapun zat gizi makro yang dapat mempengaruhi kenaikan berat badan jika

dikonsumsi berlebihan antara lain:

a.       Karbohidrat

Karbohidrat memang merupakan peranan penting dalam alam karena merupakan sumber

energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relative murah. Semua karbohidrat

berasal dari tumbuh-tumbuhan. Fungsi utama karbohidrat adalah Sumber energi pemberi rasa

manis dari makanan, penghemat protein, mengatur metabolisme lemak, membantu

pengeluaran feces (altemaster, 2003).

Dalam diet seimbang, dianjurkan 50-60 % kebutuhan kalori berasal dari karbohidrat,

kegunaan utama energi. Kegunaan lainnya sebagai energy cadangan, komponen struktur sel,

dan sumber serat (Sayogo, 2006).

b.      Protein

Protein adalah molekul makro dan merupakan bagian terbesar setelah air. Protein terdiri atas

rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptide. Protein ini

mempunyai fungsi khusus yang tidak tergantikan oleh zat lain, yaitu membangun serta

memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.

Kebutuhan protein remaja berkisar antara 44-59 gr/hari. Tergantung pada jenis kelamin dan

umur. Protein juga menyuplai sekitar 12-14% asupan energi selama masa anak dan remaja

(Suandi, 2003).

c.       Lemak

Lemak merupakan salah satu zat gizi makro yang berfungsi sebagai sumber energi, lemak

juga menghasilkan 9 kal/gr nya, sebagai pelumas yaitu membantu pengeluaran sisa-sisa

pencernaan dan metabolism, memelihara suhu tubuh dan pelindung organ-organ vital.

Depkes RI menganjurkan untuk mengkonsumsi lemak kurang dari 25% total energi per hari

(Sayogo, 2006).

Faktor-faktor lain dapat dibagi menjadi tiga faktor, yaitu:

1.    Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab

genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan

gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan

Page 12: Makalah Obesitas

faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata

faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.

2.    Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas,

tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini

termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang

makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola

genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

3.    Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan

makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah

satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan

masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa

menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman

dalam pergaulan sosial.

4.     Faktor kesehatan.

Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:

1. Hipotiroidisme

2. Sindroma Cushing

3. Sindroma Prader-Willi

4. Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.

 5.    Faktor obat-obatan.

Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan

penambahan berat badan.

6.     Faktor perkembangan .

Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya

jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk

pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan

dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi,

karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah

lemak di dalam setiap sel.

7.     Aktivitas fisik.

Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari

meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang

yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi

Page 13: Makalah Obesitas

makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami

obesitas.

Adapun faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam obesitas adalah gaya hidup dan

konsumsi pangan, gaya hidup sendetari (unsur gerak fisik sangat minim), beban mental

(stress) dan lingkungan.

Seseorang dapat dikatakan obesitas jika berat badan pada laki-laki melebihi 15%  dan

wanita melebihi 20% dari berat badan ideal menurut umurnya.

Pada orang yang menderita obesitas, organ-organ tubuh harus bekerja lebih berat,

karena harus membawa kelebihan berat badan yang tidak memberikan manfaat langsung, dan

karena itu akan merasa lebih gerah.

Resiko Kesehatan yang berhubungan dengan Obesitas

N

O

Hal/Tipe Masalah Simtom

1 Kardiovaskuler Hipertensi: Jantung Koroner, vena varicose, sindrom

pickwickian

2 Endokrin dan reproduktif Non-DM (tergantung insulin), Amenore, Infertilitas,

Pre-Eklampsia

3 Gastrointestinal Kolesistitis dan Kolelitiasis, Fatty Liver

4 Psikiatri dan Sosial Diskriminasi

5 Muskuloskeletal & Dermis Osteoarthritis, iritasi, infeksi (lipatan kulit, striae)

6 Keganasan Kanker Kolon, Rectum, Prostat, empedu, Buah dada,

Uterus, Ovarium

2.7       Penanganan Obesitas

Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang

paling penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam

mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan

perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.

Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan

resiko kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan

dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :

1. Resiko rendah : BMI < 27

Page 14: Makalah Obesitas

2. Resiko menengah : BMI 27-30

3. Resiko tinggi : BMI 30-35

4. Resiko sangat tinggi : BMI 35-40

5. Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.

Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita

berbeda-beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.

1.      Penderita dengan resiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500 kalori/hari

untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga.

2.      Penderita dengan resiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200

kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga.

3.      Penderita dengan resiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-obesitas

disertai diet rendah kalori dan olah raga.

Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang

harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :

1.   Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin, mineral

dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori.

2.   Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara

perlahan dan stabil.

3.   Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan

secara menyeluruh.

4.   Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan

tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan.

Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang

permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya

penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk

pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi

masalah berat badan.

Page 15: Makalah Obesitas

BAB III

 

PENUTUP

                                    Kesimpulan

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh

yang berlebihan. kegemukan adalah dampak dari konsumsi energy yang berlebihan, dimana

energy yang berlebihan tersebut dapat disimpan didalam tubuh sebagai lemak, sehingga

akibatnya dari waktu ke waktu badan akan bertambah berat disamping faktor kelebihan

konsumsi energi, faktor keturunan juga mempunyai andil dalam kegemukan

3.2    Saran

Untuk  mencegah penyakit ini, maka perlu diseimbangkan antara kelebihan dan

keluaran kalori yang digunakan oleh tubuh.

Untuk para pembaca agar selalu menjaga keseimbangan tubuh sesuai dengan

lingkungan dan aktifitasnya sehari-hari.

Page 16: Makalah Obesitas

DAFTAR PUSTAKA

   

Anwar, Syaiful. 2005. Obesitas dalam

Masyarakat.Jakarta: Yudhistira.

Ibrahim, Anwar. 2008. Obesitas. Surabaya: Pariwara.

Suardi. 2010. Pengertian Obesitas. Diunduh di

http://www.pediatrik.com, tanggal 19 Desember 2010

Jodi, M. 2009. Etiologi Obesitas. Diunduh di

http://www.infokedokteran.net tanggal 21 Desember

2010

Tim Webster. 2010. Obesitas. Diunduh di

http://www.obesitas.web.id tanggal 20 Desember

2010.

12 

 

13 

Page 17: Makalah Obesitas