makalah keperawatan anak dengan obesitas

33
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kegemukan (overweight) dan obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan yang mendunia bagi anak-anak dan orang dewasa. Tahun 1998, WHO menyatakan obesitas sudah dalam dalam tingkat epidemik yang kalau dibiarkan akan menjadi obesitas global. Menurut data WHO pada awal tahun 2000an, sekitar 1 miliar orang mengalami kegemukan dan 30% diantaranya megalami kegemukan berlebihan atau obesitas. (www.emedicinehealth.com) Di Amerika Serikat, menurut Asosiasi Obesitas Amerika, angka obesitas pada anak-anak dan remaja terus meningkat. Di Indonesia, prevalensi obesitas pada anak-anak sudah meningkat menjadi 20% pada tahun 2003 dari sekitar 5-6% pada tahun 1989. Secara umum, kegemukan dan obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Namun, kebanyakan hal ini berlaku pada orang dewasa. Belum ada kesepakatan dalam hal definisi kegemukan dan obesitas pada anak- anak. Sebagian menggunakan tabel Body Mass Index (BMI) yang sudah dimodifikasi berdasarkan usia untuk mengukur kegemukan dan obesitas pada anak-anak. 1

Upload: zaenudin

Post on 20-Jun-2015

4.038 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

ilmu keperawatan anak I

TRANSCRIPT

Page 1: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini kegemukan (overweight) dan obesitas menjadi salah satu masalah

kesehatan yang mendunia bagi anak-anak dan orang dewasa. Tahun 1998,

WHO menyatakan obesitas sudah dalam dalam tingkat epidemik yang kalau

dibiarkan akan menjadi obesitas global. Menurut data WHO pada awal tahun

2000an, sekitar 1 miliar orang mengalami kegemukan dan 30% diantaranya

megalami kegemukan berlebihan atau obesitas. (www.emedicinehealth.com)

Di Amerika Serikat, menurut Asosiasi Obesitas Amerika, angka obesitas pada

anak-anak dan remaja terus meningkat. Di Indonesia, prevalensi obesitas pada

anak-anak sudah meningkat menjadi 20% pada tahun 2003 dari sekitar 5-6%

pada tahun 1989.

Secara umum, kegemukan dan obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai

akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Namun, kebanyakan hal

ini berlaku pada orang dewasa. Belum ada kesepakatan dalam hal definisi

kegemukan dan obesitas pada anak-anak. Sebagian menggunakan tabel Body

Mass Index (BMI) yang sudah dimodifikasi berdasarkan usia untuk mengukur

kegemukan dan obesitas pada anak-anak. Sebagian berpendapat bahwa anak-

anak yang memiliki kelebihan berat badan diatas 20% berat badan rata-rata

anak sehat pada usia tersebut sudah termasuk obesitas. Sebagian lagi

mengukur obesitas berdasarkan persentase lemak tubuh diatas 25% untuk anak

laki-laki dan diatas 32% untuk anak perempuan.

Sebagian besar kegemukan dan obesitas adalah karena makan berlebihan. Hal

ini tergolong dalam obesitas primer. Sisanya, disebabkan karena penyakit atau

gangguan hormonal atau kelainan genetis yang tergolong dalam obesitas

sekunder.

1

Page 2: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

B. Tujuan Penulisan

a. Tujuan umum

Setelah menyunsun makalah ini diharapkan mahasiswa mengetahui

gambaran umum tentang obesitas pada anak-anak dan proses asuhan

keperawatannya

b. Tujuan khusus

Setelah menyusun makalah harapkan ini diharapkan :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian obesitas

2. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebabkan obesitas

3. Mahasiswa mampu menjelaskan tanda dan gejala obesitas

4. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisologi obesitas

5. Mahasiswa mampu menjelaskan manisfestasi klinis obesitas

6. Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang pada

obesitas

7. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksaan pasien dengan

obesitas

8. Mahasiswa mampu melakukan asuhan kperawatan pada pasien

obesitas

C. Metode Penulisan

Metode penulisan yang penulis gunakan adalah metode diskriptif yang

sumbernya penulis peroleh dari buku-buku terkait dan browsing di Internet.

D. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan,

metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan teoritis, yang terdiri dari pengertian, etiologi, tanda dan

gejala, patofisiologi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan medis,

komplikasi dan asuhan keperawatan yang terkait dengan kasus tersebut.

2

Page 3: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

BAB III : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Daftar Pustaka

3

Page 4: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR PENYAKIT

1. Pengertian Obesitas

Obesitas adalah penimbunan lemak yang berlebihan secara umum pada

jaringan subcutan dan jaringan lannya di seluruh tubuh.Sering dikatkan

dengan kelebihan berat badan (over weight ),walaupun tidak selalu

identik.Anak bongsor mempunyai masa jaringan otot dan kerangka

tulang relative yang lebih banyak,sehingga berat,tinggi badan dan

penampilannya nampak lebih besar dari rata-rata anak seusia,tetapi

mereka termasuk obese.

2. Etiologi

Obesitas biasanya disebabkan oleh masukan energi yang melebihi

kebutuhan tubuh untuk keperluan metabolisme dasar yang mencakup

metabolisme dasar,SDA,aktivitas jasmani,pembuangan sisa makanan

dan energi untuk pertumbuhan.Bila kelebihan energi ini

berkelanjutan,misalnya 500 kkal setiap hari,maka diperkirakan dalam

waktu satu minggu akan terjadi kenaikan BB sebanyak 450-500 g.

Kelebihan energi dapat terjadi sebagai akibat masukan energi yang

berlebihan,penggunaan energi yang kurang atau kombinasi kedua hal

tersebut.Masukan energi yang berlebihan,yang biasanya dihubungkan

dengan bertambahnya nafsu makan,terdapat pada keadaan berikut :

a. Gangguan psikologik/emosional,dalam hal ini makanan merupakan

pengganti untuk mencapai kepuasan dalam mendapatkan rasa kasih

sayang,ketenangan dan ketentraman jiwa yang tidak diperoleh

penderita sebelumnya.

4

Page 5: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

b. Kelainan pada hipotalamus,kelenjar hipofisis,dan lesi otak lainnya

yang dapat mengakibatkan gangguan terhadap pusat rasa kenyang.

c. Hiperinsulinisme,pada keadaan ini terjadi perendahan

lipolisis,peninggian sintesis dan ambilan lemak.

d. Kebiasaan pemberian makan,misal pemberian susu botol secara

berulang pada bayi setiap kali menagis dan rewel atau pemberian

makanan padat tinggi kalori sejak masa awal.

e. Predisposisi genetic,yang terdapat pada beberapa binatang tertentu

dan mungkun juga pada manusia.Hasil penelitian membuktikan

bahwa anak kembar monozigotik walaupun dibesarkan terpisah

mempunyai BB yang hampir sama dibandingkan dengan anak

kembar dizigotik yang dibesarkan bersama.

Penggunaan energi yang kurang mungkin ditemukan pada kedaan

berikut :

a. Merendahnya nilai metabolisme dasar,seperti perawatan baring

yang lama pada penyakit menahun

b. Endokrinopati,missal pada hipotiroidisme,sindrom adreno-genital

( sindrom chusing),sindrom Laurence-moon-biedl,sindrom pradel-

wili

c. Berkurangnya aktivitas jasmani,meskipun dalam hal ini tanpa

disertai masukan yang berlebih.

3. Patogenesis

Kelebihan energi oleh tubuh diubah menjadi zat lemak yang akan

disimpan sebagai jaringan lemak di bawah kulit dan pada organ tubuh

lain.Selain itu obesitas mungkin terjadi sebagai akibat meningkatnya

jumlah dan ukuran adiposit {sel lemak}.Jumlah adiposity ini akan

bertambah bila terjadi masukan kalori yang meningkat,terutama pada

janin dan masa bayi,rangsang untuk menambah jumlah sel adiposity ini

akan berlangsung terus sampai pubertas,tetapi dengan intensitas yang

menurun.Selama periode penurunan berat badan,besar sel lemak

berkurang tetapi jumlahnya tetap.

5

Page 6: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

4. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan diagnostic

1) DEXA (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai

skening tulang. Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah

dan lokasi dari lemak tubuh.

2) BOD POD merupakan ruang berbentuk telur yang telah

dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki BOD POD,

jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak

tubuh.

3) Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh

diukur dengan jangka (suatu alat terbuat dari logam yang

menyerupai forseps).

Bioelectric impedance analysis (analisa tahanan bioelektrik),

penderita berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang

tidak berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa.

http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas

b. Pemeriksaan laboratorium

Test Darah

Selama pemeriksaan fisik, dokter akan mengeluarkan tes darah

untuk memeriksa kondisi banyak termasuk diabetes, kolesterol

tinggi, masalah jantung, dan gangguan hati. Dengan tes darah,

dokter mungkin dapat menangkap dan merawat kondisi tertentu

sebelum mereka menjadi masalah.

5. Manifestasi klinis

Anak dengan obesitas akibat diet kalori tinggi,tidak hanya lebih berat

tetapi juga lebih tinggi dari anak seusia,seperti juga terlihat dri umur

tulangnya yang lebih melanjut.Karena masa pubertas timbul lebih

awal,pada akhirnya anak yang cepat tumbuh dan matang itu akan

6

Page 7: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

mempunya tinggi badan yng relative lebih rendah dibandingkan anak

sebayanya.

Ditinjau dari segi diagnostic praktis,bentuk perawakan tubuh lebih

mempunyai nilai diagnostic daripada berat badan.Pada raut muka

nampak hidung dan mulut yang berbentuk kecil dengan dagu yang

relative ganda.Bentuk payudara mirip dengan payudara yang telah

tumbuh,suatu keadaan yang menimbulkan perasaan kurang

menyenangkan pada anak lelaki.Abdomen cenderung membuncit dan

menggantung serupa dengan bentuk pendulum { bandul

lonceng }sering disertai adanya stria newarna putih bungur.Walaupun

masih dalam ukuran normal,genitalia eksterna anak lelaki nampak

lebih kecil dan hanya sedikit tersembul keluar,yang disebabkan karena

seakan-akan penis tersebut terpendam dalam jaringan lemak

sekitarnya.Pertumbuhan genitalia anak perempuan umumnya berjalan

normal,demikian pula haid pertama tidak terlambat.Ekstermitas bagian

proksimal terlihat besar,sehingga akan nampak lengan atas yang besar

dengan tangan yang relative kecil dan jari yang berbentuk

runcing.Pada tungkai nampak paha yang besar,mungkin disertai

kelainan koksavara dengan genu valgum.

Gangguan psikologik berupa kelainan emosional sering dijumpai pada

anak dengan obesitas,meskipun terlihat ia dapat menyesuaikan

diri.Karena malu ia enggan untuk bermain dan bergaul dengan

temannya atau menghindar untuk berolahraga.Kelainan emosional ini

mungkin menjadi penyebab atau merupakan akibat keadaan obesitas.

Manifestasi kliniknya dapat juga berupa sebagai berikut :

a. Wajah membulat.

b. Pipi tembem.

c. Dagu rangkap.

d. Leher relatif pendek.

e. Dada membusung, dengan payudara yang membesar karena

mengandung jaringan lemak

7

Page 8: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

f. Perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat.

g. Kedua tungkai umumnya berbentuk X, dengan kedua pangkal paha

bagian dalam saling menempel dan bergesekan. Akibatnya,

timbullah lecet.

h. Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena tersembunyi dalam

jaringan lemak (burried penis).

6. Komplikasi

a. Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti pembesaran jantung

atau peningkatan tekanan darah.

b. Gangguan metabolisme glukosa. Misalnya, diabetes mellitus tipe II

c. Gangguan kedudukan dan pertumbuhan tulang, berupa kaki

pengkor atau tergelincirnya bagian sambungan tulang paha

(terutama pada anak laki-laki) serta pertumbuhan tulang yang harus

menahan beban yang lebih berat dari yang semestinya.

d. Asma dan gangguan pernapasan seperti sleep apnea.

e. Ketidaknormalan pertumbuhan

f. Gangguan kulit, khususnya di daerah lipatan, akibat sering

bergesekan.

g. Gangguan mata; seperti penglihatan ganda, terlalu sensitif terhadap

cahaya, dan batas pandangannya jadi lebih sempit.

h. Gangguan fungsi hati

i. Masalah psikososial seperti rendah diri, depresi dan menarik diri

dari lingkungan misalnya karena diolok-olok temannya.

j. Hiperlipidemia (<>iHyperlipoproteinemia adalah tingginya kadar

lemak (kolesterol, trigliserida maupun keduanya) dalam darah.

8

Page 9: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

7. Penatalaksanaan medis

a. Pengaturan Diet

1) Jenis diet

Prinsip pengaturan diet pada anak obesitas adalah diet

seimbang sesuai dengan RDA, hal ini karena anak masih

mengalami pertumbuhan dan perkembangan.5 Intervensi diet

harus disesuaikan dengan usia anak, derajat obesitas dan ada

tidaknya penyakit penyerta. Pada obesitas sedang dan tanpa

penyakit penyerta, diberikan diet seimbang rendah kalori

dengan pengurangan asupan kalori sebesar 30%. Sedang pada

obesitas berat (IMT > 97 persentile) dan yang disertai penyakit

penyerta, diberikan diet dengan kalori sangat rendah (very low

calorie diet ).

Dalam pengaturan diet ini perlu diperhatikan tentang :

a) Menurunkan berat badan dengan tetap mempertahankan

pertumbuhan normal.

b) Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%,

lemak 20-30% dengan lemak jenuh < 10% dan protein 15-

20% energi total serta kolesterol < 300 mg per hari.

c) Diet tinggi serat, dianjurkan pada anak usia > 2 tahun

dengan penghitungan dosis menggunakan rumus: (umur

dalam tahun + 5) gram per hari.

2) Tatanan diet

Diet pada obesitas diatur berdasarkan nutrisi yang tepat, porsi

makan, dan frekuensi makan.

Diet secara ketat adalah terapi obesitas cara lama, dengan cara

ini terjadi penurunan berat badan secara cepat namun dengan

cepat akan kembali pada keadaan semula. pengaturan diet yang

9

Page 10: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

tepat adalah efektif untuk jangka panjang. Prinsip dasarnya

adalah diet makanan sehat dan seimbang.

Kombinasi Low Calorie Diet (LCD) 1000-1500 kcal/day dan

melakukan kegiatan fisik adalah hal yang dianjurkan untuk

mempertahankan penurunan berat badan, selain itu mengurangi

lemak di perut dan meningkatkan kesehatan jantung-paru.

Kombinasi diet dan obat dapat membantu menurunkan berat

badan jangka lama. http://www.epuppetry.com/diet/diet-yang-

tepat-bagi-penderita-obesitas/

3) Pola makan

Hanya dengan mengeliminasi makanan kecil, mengurangi

makanan mengandung tinggi gula/lemak atau minuman-

minuman manis dapat menghasilkan penurunan berat badan.

Asosiasi Jantung Amerika (AHA) secara umum

merekomendasikan pemberian diet untuk anak berumur 2 tahun

atau lebih untuk mengkonsumsi makanan bersandar pada

makanan jenis buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu rendah

dan bebas lemak, kedelai, ikan, dan sedikit daging. Pemberian

ikan pada anak dan remaja direkomendasikan untuk diberikan

sebanyak seminggu 2 kali pemberian; ikan yang dimaksud

adalah bukan ikan asin (ikan kering), karena ikan kering kurang

mengandung asam lemak omega 3.

b. Pengaturan kegiatan fisik

Peningkatan aktifitas fisik mempunyai pengaruh terhadap laju

metabolisme. Latihan fisik yang diberikan disesuaikan dengan

tingkat perkembangan motorik, kemampuan fisik dan umurnya.

Aktifitas fisik untuk anak usia 6-12 tahun lebih tepat yang

menggunakan ketrampilan otot, seperti bersepeda, berenang,

10

Page 11: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

menari dan senam. Dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik

selama 20-30 menit per hari.

Tabel Jenis kegiatan dan jumlah kalori yang dibutuhkana

Jenis kegiatan Kalori yang digunakan/jam

Jalan kaki 3 km/jam

Jalan kaki 6 km/jam

Joging 8 km/jam

Lari 12 km/jam

Tenis tunggal

Tenis ganda

Golf

Berenang

Bersepeda

150

300

480

600

360

240

180

350

660

c. Modifikasi kebiasaan makan

1. Frekuensi

Umumnya pada bayi yang menyusui tidak ada masalah jadwal

pemberian ASI, karena ASI dapat diberikan setiap saat sesuka

bayi. Pada bayi yang mendapatkan PASI biasanya pemberian

minum dilakukan setiap 3jam,sebanyak 6xsehari dan bila perlu

ditambah 1-2 kali pada malam hari. Pada bayi BBLR diberikan

minum dengan porsi yang lebih sedikit , tetapi lebih sering.

Pada dasarnya makin kecil berat lahir bayi , makin kecil porsi

minuman dan waktu pemberiannya.

Bila bayi mulai diperkenalkan dengan makanan

pelengkap,maka jarak waktu pemberian makanan utama adalah

11

Page 12: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

3-4jam dan diantaranya diberikan 2x makanan pelengkap

berupa buah dan bikuit. Penjadwalan hendaknya diatur agar

waktu pemberian makan disesuikan dengan kebiasaan pada

orang dewasa . jadi, bila bayi telah mendapat nasi tim ,maka

jadwal makan secara umum adalah sebagai berikut : 3x makan

pagi,siang,dan sore ; 2kali ASI/PASI waktu pagi bangun tidur

dan maalam sebelum tidur,2kali buah atau kue yang di berikan

antara waktu makan;dan bila perlu tambahan minum malam

hari .jadwal ini hendaknya dipertahankan sampai anak usia

lanjut. Pada usia sekolah waktu makan sore di ubah menjadi

makan malam ,seperti halnya pada orang dewasa .

2. Volume

Jumlah kalori yang diberikan sebaiknya disesuaikan dengan

kebutuhan normal yaitu sesuai dengan berat badan ideal

menurut tinggi badannya. Bila pada awal penanganan

didapatkan bahwa anak telah mengkonsumsi makanan dengan

jumlah kalori yang berlebihan, maka pada diet berikutnya perlu

dilakukan pengurangan jumlah asupan kalorinya, yaitu berkisar

200-500 kalori sehari, agar berat badan tidak selalu bertambah,

atau dengan target penurunan berat 0,5 kg per minggu. Jika kita

mentargetkan penurunan berat badan, maka penurunan badan

ditargetkan sampai mencapai 10% di atas berat badan ideal.

Tetapi, bila kita tidak mentargetkan penurunan berat badan,

maka yang terpenting adalah mempertahankan berat badan agar

tidak bertambah karena anak masih bertambah tinggi.

3. Makanan selingan

Hanya dengan mengeliminasi makanan kecil, mengurangi

makanan mengandung tinggi gula/lemak atau minuman-

minuman manis dapat menghasilkan penurunan berat badan.

Asosiasi Jantung Amerika (AHA) secara umum

merekomendasikan pemberian diet untuk anak berumur 2 tahun

12

Page 13: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

atau lebih untuk mengkonsumsi makanan bersandar pada

makanan jenis buah-buahan, sayuran, biji-bijian, susu rendah

dan bebas lemak, kedelai, ikan, dan sedikit daging. Pemberian

ikan pada anak dan remaja direkomendasikan untuk diberikan

sebanyak seminggu 2 kali pemberian; ikan yang dimaksud

adalah bukan ikan asin (ikan kering), karena ikan kering kurang

mengandung asam lemak omega 3.

4. Makanan tinggi serat

Diet tinggi serat dapat membantu menurunkan berat badan

karena tinggi serat mengakibatkan rasa kenyang (walaupun

rendah kalori) sehingga dapat menurunkan asupan makan,

selain itu tinggi serat juga meningkatkan oksidasi lemak.

Tetapi, diet tinggi serat pada anak perlu hati-hati karena diet

tinggi serat juga akan mengakibatkan mineral yang penting

untuk proses tumbuh kembang anak ikut keluar. Pemberian

jumlah makanan berserat yang dianjurkan untuk anak>2 tahun

adalah (umur dalam tahun+5) g per hari. Dalam melakukan

pengaturan diet, perlu diperhatikan asupan dengan kandungan

garam cukup, yaitu 5 g per hari serta masukan zat besi, kalsium

dan fluor. Anak harus makan makanan seimbang yaitu dengan

sumber karbohidrat, lemak dan protein yang cukup.

Karbohidrat sebaiknya berkisar 50-60%, lemak 20-30%, dan

protein 15-20% sehingga cukup untuk tumbuh kembang

normal.

http://www3.who.int/whosis/core/core_select_process.cfm

http://my.opera.com/tarndang/blog/obesitas-bagaimana-

penanganannya

B. Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Obesitas

13

Page 14: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan

dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan

diketahui berbagai permasalahan yang ada. Adapun pengkajian pada

klien anak obesitas ádalah :

a. Anamnesis :

1) Saat mulainya timbul obesitas : prenatal, early adiposity

rebound, remaja

2) Riwayat tumbuh kembang (mendukung obesitas endogenous)

3) Adanya keluhan : ngorok (snoring), restless sleep, nyeri

pinggul

4) Riwayat gaya hidup :

a) Pola makan/kebiasaan makan

b) Pola aktifitas fisik : sering menonton televisi

5) Riwayat keluarga dengan obesitas (faktor genetik), yang

disertai dengan resiko seperti penyakit  kardiovaskuler di usia

muda, hiperkolesterolemia, hipertensi dan diabetes melitus tipe

II

b. Pemeriksaan fisik :

Adanya gejala klinis obesitas seperti diatas

c. Pemeriksaan penunjang :

analisis diet, laboratoris, radiologis, ekokardiografi dan tes fungsi

paru (jika ada tanda-tanda kelainan).

d. Pemeriksaan antropometri :

14

Page 15: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

Pengukuran berat badan (BB) dibandingkan berat badan ideal

(BBI). BBI adalah berat badan menurut tinggi badan ideal. Disebut

obesitas bila BB > 120% BB Ideal.

Rumus Broca

Berat badan ideal berdasarkan rumus Broca adalah sebagi berikut :

Berat badan ideal = (TB-100) - 10% (TB-100)

Dari perhitungan rumus tersebut, jika berat badan seseorang

melebihi angka 15% dari berat badan normal (TB-100), maka ia

dapat dikategorikan dalam tingkat kegemukan (obese).

e. Pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Obesitas bila IMT  P > 95

kurva IMT berdasarkan umur dan jenis kelamin dari CDC-WHO.

Metode Indeks Massa Tubuh (IMT)

Metode IMT sangat cocok bagi orang-orang yang ingin mengetahui

berat badannya ditinjau dari segi kesehatan. Keuntungan utama dari

penggunaan IMT adalah praktis, obyektif, dan mempunyai nilai

biologis.

Berdasarkan usia anak, hasil perhitungan nilai IMT dibagi menjadi

empat kategori berikut :

1) IMT dibawah persentil 5 disebut kekurangan berat badan

(underweight)

2) IMT diantara persentil 5-85 disebut normal (normal weight)

3) IMT diantara persentil 85-95 disebut memiliki risiko kelebihan

berat badan (at risk of overweight)

4) IMT diatas persentil 95 disebut kelebihan berat badan

(overweight),

http://putrimuttz.blogspot.com/2009/10/obesitas-pada-

anak_01.html

15

Page 16: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

Cara pintar mengatasi kegemukan anak

a) Pengukuran lemak subkutan dengan mengukur skinfold thickness

(tebal lipatan kulit/TLK). Obesitas bila TLK Triceps  P > 85.

b) Pengukuran lemak secara laboratorik, misalnya densitometri,

hidrometri

2. Diagnosa keperawatan

Menurut Nanda (1990), bahwa diagnosa keperawatan merupakan

keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat

sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

aktual atau potensial.  

Adapun diagnosa keperawatan pada pasien anak dengan obesitas yang

mungkin timbul adalah:

a. Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

disfungsional pola makan, faktor herediter

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan sedentary life-style,

physical bulk

c. Tidak efektifnya koping individu berhubungan dengan olahraga

sedikit atau tidak ada olahraga, gizi buruk, kerentanan pribadi

d. Gangguan harga diri berhubungan dengan persepsi penampilan fisik,

internalisasi umpan balik negative

e. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan manajemen sebuah

obesitas remaja

3. Perencanaan dan Tindakan keperawatan

Perencanaan merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi

keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau

mengurangi masalah-masalah klien (Hidayat A,A,2007).

Dx.1 Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan disfungsional pola makan, faktor herediter

16

Page 17: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

Tujuan 1 : klien/keluarga dapat mengidentifikasi pola makan yang

benar

Kriteria Hasil : pola dan kebiasaan makan remaja mulai terlihat

dengan jelas

Intervensi :

1) Selalu menjaga apapun yang berkaitan dengan makan,

meliputi :waktu makan, jumlahnya, dimana biasanya makanan itu

dimakan, makan sendiri atau dengan orang lain, perasaan yang

memicu keinginan unti\uk makan

2) Identifikasi stimulus makanan karena biasanya berpengaruh

terhadap obesitas : sering merasa lapar, iklan-iklan makanan di

televisi, rasa dan penampilan fisik dari makanan.

3) Kaji lingkungan saat makan untuk menentukan kemungkinan yang

dapat menyebabkan obesitas, meliputi : dimana makanan itu

dimakan, makn sendiri atau dengan orang lain, perasaan saat

mengkonsumsi makanan, aktivitas yang dikerjakan ketika makan.

4) Analisa data terdahulu tentang pola makan dan factor lain yang

berhubungan senagai dasar untuk membuat keputusan.

Dx.2 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan sedentary life-style,

physical bulk

Tujuan : klien akan meningkatkan aktivitas fisik

Kriteria hasil : remaja melakukan olahraga dan aktivitas yang disukai

secara rutin

Intervensi :

1) Kaji pola aktivitas dan aktivitas yang penting dari remaja

17

Page 18: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

2) Buat program aktivitas seperti lari, berenag, bersepeda, aerobic,

atau olahraga setelah pulang sekolah

3) Dorong aktivitas rutin seperti berjalan dan menaiki tangga

4) Dorong untuk lebih meningkatkan aktivitas saat stress

DX. 3 Tidak efektifnya koping individu berhubungan dengan olahraga

sedikit atau tidak ada olahraga, gizi buruk, kerentanan pribadi

Tujuan : klien akan medapatkan support yang adekuat

Kriteria Hasil: remaja terlibat dalam program-program dasar sekolah

intervensi:

1) Menerapkan program sekolah penurunan berat badan untuk

mendorong pencapaian target

a) menggunakan sistem buddy

b) menggunakan teman sebagai sponsor dan positif reinforcers

c) memberikan penguatan untuk perubahan berat badan:

pujiansosial, kontrak nyata yang mendapatkan penghargaan

sederhana

d) grafik perubahan berat badan positif dan tampilan grafik dalam

program dimana orang lain dapat melihatnya

e) menyediakan pendidikan gizi

2) Mempunyai anggota keluarga yang berfungsi sebagai monitor di

rumah untuk membantu dalam kemajuan mencapai tujuan dan

mendorong remaja dengan pernyataan positif

Dx.4 gangguan harga diri berhubungan dengan persepsi penampilan

fisik, internalisasi umpan balik negative

Tujuan : pasien akan memiliki kesempatan untuk mendiskusikan

perasaan dan keprihatinan

Kriteria Hasil :

18

Page 19: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

a. Remaja mengungkapkan perasaan dan keprihatinan tentang

masalah

b. Remaja mempertahankan sikap positif terhadap program

penurunan berat badan

intervensi:

1) Mendorong anak untuk membicarakan perasaan-nya dan

keprihatinan karena ini dapat memfasilitasi koping

2) Memperkuat prestasi

3) dorong perawatan yang baik, kebersihan, dan sikap untuk

meningkatkan penampilan dan meningkatkan harga diri

4) bantu dengan mengeksplorasi aspek positif dari penampilan dan

cara-cara untuk meningkatkan aspek ini

Dx. 5 : perubahan proses keluarga berhubungan dengan manajemen

sebuah obesitas remaja

Tujuan : klien/keluarga akan telibat dalam program penurunan berat

badan

Kriteria hasil/hasil yang diharapkan :

a. keluarga menjadi aktif dalam program penurunan berat badan pada

anak

b. support keluarga dalam pencapaian tujuan

Intervensi :

1) keluarga berpendidikan tentang program penurunan berat badan,

meliputi nutrisi yang berhubungan dengan intake makan dan

olahraga, support psikoligi

2) mendorong keluarga untuk :

a) gunakan reinforcement yang sesuai

b) ubah makanan dan lingkungan makan

19

Page 20: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

c) mempertahankan sikap yang tepat tentang program

d) membantu dalam memonitor kebiasaan makan, food intake,

aktivitas fisik, perubahan berat

e) hilangkan makanan sebagai hadiah, karena hal ini dapat

berkontribusi untuk obesitas

f) mendorong remaja dengan perkataan positif, dalam rangka untuk

meningkatkan self-esteem

Tujuan dari program penurunan berat badan meliputi:

1) Anak akan mengikuti diet yang menyediakan hilangnya kadar lemak

tanpa mempengaruhi pertumbuhan, aktivitas normal, dan

kesejahteraan psikologis.

2) Anak akan terlibat dalam program latihan rutin.

3) Anak akan memodifikasi perilaku makan.

4) Anak dan keluarga akan mendapat dukungan psikologis.

4. Evaluasi

Keefektifan dari intervensi keperawatan adalah dengan melakukan

reassessment secara terus menerus berdasarkan pada petunjuk observasi

dan hasil yang diharapkan :

a. klien/keluarga dapat mengidentifikasi pola makan yang benar

b. klien akan meningkatkan aktivitas fisik

c. klien akan mendapatkan support yang adekuat

d. klien mempertahankan sikap positif terhadap program penurunan

berat badan

e. keluarga menjadi aktif dalam program penurunan berat badan pada

anak

BAB III

20

Page 21: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

PENUTUP

A. Kesimpulan

Obesitas adalah penimbunan lemak yang berlebihan secara umum pada jaringan

subcutan dan jaringan lannya di seluruh tubuh.Sering dikatkan dengan kelebihan

berat badan (over weight ),walaupun tidak selalu identik.

Kelebihan berat badan pada anak dapat disebabkan karena gangguan

psikologik/emosional, kelainan pada hipotalamus, kelenjar hipofisis,

hiperinsulinisme, kebiasaan pemberian makan, predisposisi genetic. Sedangkan

tanda – tandanya antara lain wajah membulat, Pipi tembem, dagu rangkap, leher

relatif pendek, dada membusung, dengan payudara yang membesar karena

mengandung jaringan lemak, perut membuncit disertai dinding perut yang

berlipat-lipat. Adapun penanganan yang dapat dilakukan adalah Pengaturan

Diet,Pengaturan kegiatan fisik,Modifikasi kebiasaan makan.

B. Saran

Bagi para mahasiswa agar lebih aktif dalam diskusi ilmiah maupun presentasi

tentang keperawatan anak terutama obesitas pada anak sehingga para mahasiswa

dapat memperoleh pengetahuan yang lebih dalam. Bagi para dosen agar dapat

menjelaskan pada mahasiswa lebih detail lagi pada bagian yang masih kurang

pada pembahasan yang dipresentasikan mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

21

Page 22: makalah keperawatan anak dengan Obesitas

Behrman ,Richard. 1998. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : EGC

http://id.wikipedia.org/wiki/Obesitas

http://medicastore.com/penyakit/61/Hiperlipidemia.html

http://my.opera.com/tarndang/blog/obesitas-bagaimana-penanganannya

http://putrimuttz.blogspot.com/2009/10/obesitas-pada-anak_01.html

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://

nursingcareplan.blogspot.com/2006/12/

ncpobesity.html&ei=fZ7hS7r4B5KzrAf5_fXxAg&sa=X&oi=translate&ct

=result&resnum=1&ved=0CA8Q7gEwAA&prev=/search%3Fq

%3Dnursing%2Bcare%2Bplan%2Bof%2Bobesity%2Bon%2Bpediatric

%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26hs%3D5Bi%26rls

%3Dorg.mozilla:id:official,diakses tanggal 6 Mei 2010,13.00

http://www.igdrsml.co.cc/2010/03/o-b-e-s-i-t-s.html

http://www.symptomfind.com/diseases-conditions/obesity-tests-diagnosis/

http://www3.who.int/whosis/core/core_select_process.cfm

Makrum.A.HA.1991.Buku Ajar Ilmu Keperawatan Anak.Jakarta;Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia

www.americanheart.org,diakse tanggal 4 Mei 15.00

www.cdc.gov,diakses tanggal,6 Mei 2010,14.00

www.emedicinehealth.com,diakses tanggal,4 Mei 2010,15.00

22