makalah keperawatan keluarga

Upload: sivtarizky

Post on 08-Jan-2016

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

model teory betty newman

TRANSCRIPT

MAKALALAHKEPERAWATAN KELUARGA IMODEL THEORY BETTY NEUMENDisusun guna memenuhi salah satu tugas keperawatan keluarga I

Dosen Pembimbing: Arita Murwani.S kep.Ns .M kes

Diisusun oleh:

Dadi Kadir

(04.12.3112)

Carly Oktiana Wulandari(04.12.3111)

Elan Rohiman

(04.12.3357)

Kartika Rahma Sari

(04.12.3121)

Yusnita Febrikayanti

(04.12.3146 )

Pitri Winda Wulansari

(04.12.3133 )

KONSENTRASI INTENSIVE CARE UNIT ICUPROGRAM STUDY ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL YOGYAKARTA2014KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat Beliau Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Model Keperawatan Keluarga Betty Neumen dengan baik. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan keluarga I dan sebagai media pembelajaran dalam proses penyusunan sebuah makalah.

Terselesaikan makalah ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak untuk itu pada kesempatan ini, ijinkan Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Arita murwani S,Kep.Ns.M.kes, selaku dosen mata kuliah Keperawatan keluarga I di Stikes Surya Global Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada Kami untuk belajar menyusun sebuah makalah guna kepentingan Kami nantinya.

2. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu atas bantuan dan motivasi yang diberikan.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Kami dengan hati yang lapang dan gembira bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dalam penulisan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi Kami sebagai penyusun pada khususnya.

Yogyakarta,25 November 2014

PenulisDAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 4B. Tujuan 5BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep keperawatan keluarga 7B. Konsep keperawatan kesehatan keluarga 16C. Konsep keperawatan keluarga menurut Betty Neumen 19BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan 29

DAFTAR PUSTAKA 30

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG

Betty Neuman mandefinisikan manusia secara utuh merupakan gabungan dari konsep holistik danpendekatan sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dan fisiologis,sosiokultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka manusia berinteraksi,beradaptasi dengan dan disesuaikan oleh lingkungan yang digambarkan sebagai stressor. Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatuyang mempengaruhi (intrapersonal) yang berasal dari dalam diri klien.

Lingkungan eksternal terdiri dari segala sesuatu yang berasal dari luar diri klien (interpersonal). Pembentukan lingkungan merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan yang aman,yang mungkin terbentuk oleh mekanisme yang didasari maupun yang tidak didasari. Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup stressor intrapersonal,interpersonal dan ekstrapersonal.

Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan kelompok dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan ang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Tindakan perawat terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor resiko yang potensial dan aktual terjadi akibat stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-gejala yang tampak. Sedangkan pencegahan tersier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip dari pencegahan tersier adalah untuk memberikan penguatan pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan untuk membantu dalam mencegah terjadinya masalah yang sama.

Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi keperawatan adalah dengan mengembangkan salah satu model pelayanan keperawatan yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. model keperawatan Neuman, dikenal dengan model adaptasi dimana Neuman memandang pengalaman klinis dikeperawatan distrik dan psikiatrik

Dari berbagai tingkatan usia.Aplikasi proses keperawatan menurut konsep teori Neuman di Rumah Sakit telah banyak diterapkan namun sedikit sekali perawat yang mengetahui dan memahami bahwa tindakan keperawatan tersebut telah sesuai. Bahkan perawat melaksanakan asuhan keperawatan tanpa menyadari sebagian tindakan yang telah dilakukan pada klien adalah penerapan konsep teori Neuman.

Oleh karena itu, kelompok memandang perlu untuk mengetahui dan mengkaji lebih jauh tentang penerapan model keperawatan yang sesuai dengan teori Sister Neuman diilapangan atau rumah sakit, sehingga dapat diketahui apakah teori Neuman dapat diaplikasikan dengan baik dalam pelayanan keperawatan/ asuhan keperawatan .B. TUJUAN1) Tujuan Umum

Mampu memahami konsep model keperawatan menurut Neuman dalam asuhan keperawatan keluarga.2) Tujuan Khususa. Memahami konsep model teori Neumanb. Mampu menghubungkan model konsep betty neumen dengan proses keperawatan

c. Mampu mengevaluasi/menilai proses keperawatan keluarga dengan konsep keperawatan neumen.d. Mendapatkan gambaran kondisi pelaksanaan konsep Neuman dalam keperawatan keluarga.BAB II

TINJAUAN TEORIA. Konsep Keluarga Definisi (Bailon & Maglaya, 1978)Menurut Bailon dan Maglaya (1978) yang dikutip oleh Herawati (2000:2) keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Definisi (Duvall & Logan,1986)Menurut Duvall dan Logan (1986) yang dikutip oleh Herawati (2000:2) keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Struktur Keluargaa. Elemen struktur keluarga menurut Friedman1) Struktur peran keluarga

Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik didalam keluarganya sendiri maupun peran dilingkungan masyarakat.2) Nilai atau norma keluarga

Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini dalam

keluarga

3) Pola komunikasi keluarga

Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi diantara orang tua, orang tua dan anak, diantara anggota keluarga ataupun dalam keluarga.4) Struktur kekuatan keluarga

Menggamgarkan kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan atau mempengaruhi orang lain dalam perubahan perilaku ke arah positif.b. Ciri-ciri struktur keluarga1) TerorganisasiKeluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga memiliki peran dan pungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antara anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.2) KeterbatasanDalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing anggota keluarga.3) PerbedaanAdanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-anak.c. Dominasi struktur keluarga1) Dominasi jalur hubungan daraha) Patrilineal

Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga patrilineal

b) MatrilinealKeluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku padang salah satu suku yang yang mengunakan struktur keluarga matrilineal.2) Dominasi keberadaan tempat tinggala) PatrilokalKeberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami.b) MatrilokalKeberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.3) Dominasi pengambilan keputusana) PatriakalDominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami

b) MatriakalDominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri. (Setiawati & Dermawan, 2008) Tipe/Bentuk Keluargaa) The Nuclear family (keluarga inti)Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak

b) The dyad familyKeluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalamsatu rumah.

c) Keluarga usilaKeluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua dengan anak yang sudahmemisahkan diri.

d) The childless familyKeluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anakterlambat waktunya yang disebabkan karena mengejar karier/pendidikan yangterjadi pada wanita.

e) The extended familyKeluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah,seperti nuclear family disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan

f) The single parent familiKeluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak.

5 hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)

a) Commuter family

Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pad saat weekend

b) Multigenerational familyKeluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.

c) Kin-network family

Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll)

d) Blended family

Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.

e) The single adult living alone/single adult family

Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal mati)B. Non-Tradisional

a) The unmarried teenage mother

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anakdari hubungan tanpa nikah

b) The stepparent familyKeluarga dengan orang tua tiri

c) Commune family

Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.

d) The nonmarital heterosexsual cohabiting family

Keluarga yang hidup bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.

e) Gay and lesbian families

Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama Group-marriage family sebagaimana marital pathners

f) Cohabitating coupleOrang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan karena beberapa alasan tertentu

Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang saling merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.

g) Group network family

Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan,dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

h) Foster family

Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.i) Homeless familyKeluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.

j) GangSebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

Menurut Kamanto Sunarto (1993:159-160), keluarga dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk :

1. Berdasarkan keanggotaannya, terdiri dari keluarga batih dan keluarga luas.

2. Berdasarkan garis keturuan, terdiri atas keluarga patrilineal, keluarga matrilineal, dan keluarga bilateral.

3. Berdasarkan pemegang kekuasaannya, terdiri dari keluarga patriarhat, keluarga matriarhat, dan keluarga equalitarian.

4. Berdasarkan bentuk perkawinan, terdiri atas keluarga monogami, keluarga poligami, dan keluarga poliandri.

5. Berdasarkan status sosial ekonomi, terdiri atas keluarga golongan rendah,keluarga golongan menengah, dan keluarga golongan tinggi.

6. Berdasarkan keutuhan, terdiri atas keluarga utuh, keluarga pecah atau bercerai,dan keluarga pecah semu. Peranan Keluargaa. Peran- peran formal

Peran- peran formal bersifat eksplisit yaitu setiap kandungan struktur peran kelurga.Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :1) Peranan Ayah:

Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.(4)

2) Peranan Ibu:

Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagaipencari nafkah tambahan dalam keluarganya.(4)

3) Peran Anak:Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual(4)a. Peran- peran informal

Peran- peran informal bersifat implisit biasanya tidak tampak ke permukaan dan dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan emosional individu dan atau untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga(5)

misalnya: pendorong, penguat, pendamai, pengharmonis(5) Fungsi KeluargaFungsi keluarga menurut Friedman, 1998 hal 100, didefinisikan sebagai hasil atau konsekwensi dari struktur keluarga. Lima fungsi keluarga yang paling berhubungan erat saat mengkaji dan mengintervensi keluarga adalah ;a. Fungsi Afektif (Fungsi pemeliharaan kepribadian) : untuk stabilitas kepribadian kaum dewasa, memenuhi kebutuhan kebutuhan para anggota keluarga.b. Sosialisai dan Fungsi penempatan sosial : untuk sosialisasi primer anak anak yang bertujuan untuk membuat mereka menjadi anggota masyarakat yang produktif, dan juga sebagai penganugrahan status anggota keluarga.c. Fungsi Reproduksi : untuk menjaga kelangsungan keturunan/generasi dan menambah sumber daya manusia, juga untuk kelangsungan hidup masyarakat.d. Fungsi Ekonomis : untuk mengadakan sumber sumber ekonomi yang memadai dan mengalokasikan sumber sumber tersebut secara efektif.e. Fungsi Perawat Kesehatan : untuk mengadalan kebutuhan-kebutuhan fisik pangan, sandang, papan dan perawatan kesehatan. Tahap-Tahap Kehidupan KeluargaMenurut Duvall (1977) dikutip Friedman, 1998; hal 109 135, tahap dan tugas perkembangan keluarga ada 8, yaitu:a. Keluarga pemula membangun perkawinan yang saling memuaskan menghububgkan jaringan persaudaraan secara harminis keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtuab. Keluarga sedang mengasuh anak Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran orangtua dan kakek nenekc. Keluarga dengan anak usia prasekolah Memenuhi kebutuhan anggota keluarga se[erti rumah, ruang bermain, privasi, keamanan Mensosialisasikan anak Mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluargad. Keluarga dengan anak usia sekolah Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prastasi sekolah dan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.e. Keluarga dengan anak remaja Mengembangkan kebebasan dengan tanggungjawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri Memfokuskan kembali hubungan perkawinan Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anakf. Keluarga melepaskan anak dewasa muda Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru didapatkan melalui perkawinan anak-anak Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami maupun istrig. Orangtua usia pertengahan Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan Mempertahankan hubungan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua lansia dan anak-anak Memperkokoh hubungan perkawinanh. Keluarga lansia Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun Mempertahankan hubungan perkawinan Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup)

Tugas-Tugas KeluargaTugas kesehatan keluarga menurut Nasrul effendy, 1998, hal 42, adalah sebagai berikut :

a. Mengenal masalah kesehatan.b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan) fasilitas kesehatan masyarakat.B. Konsep kesehatan keperawatan keluarga Keluarga Sbg Unit Analisis dalam Keperawatan

Alasan keluarga sebagai Unit Pelayanan (Ruth B Freeman, 1981)

a. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakatb. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, megabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya

c. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnyad. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien), keluarga tetap berperan sebagi pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan keluarganyae. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat Siklus Penyakit & Kemiskinan KeluargaDalam memberikan asuhan perawatan terhadap keluarga, lebih ditekankan pada keluarga-keluarga dengan keadaan sosial perekonomian yang rendah. Keadaan social ekonomi yang rendah pada umunya berkaitan erat dengan berbagai masalah kesehatan yang mereka hadapi disebabkan karena ketidak mampuan dan ketidak tahuan dalam mengatasi berbagai masalah yang meraka hadapi.

Masalah kemiskinan akan sangat mengurangi kemampuan keluarga utuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga terhadap kebutuhan gizi, perumahan dan lingkungan sehat, pendidikan dan kebutuhan lainnya. Jelas kesemuannya itu dengan mudah meyababkan suatu peyakit. Peran Perawat Dlm Askep KeluargaDalam memberikan asuhan perawatan keluarga, ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:a. Pemberian asuhan perawatan kepada anggota keluarga yang sakitb. Pengenal atau pengamat masalah kebutuhan kesehatan keluargac. Coordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluargad. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau dan perawat mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannyae. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku yang sehat Prinsip-Prinsip Keperawatan keluargaAda beberapa prinsip penting yangperlu diperhatikan dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, adalah:a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.b. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai tujuan utama.c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan kesehatan keluarga.d. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan kebutuhan

e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan prefentif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan prefentif.f. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga.g. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga keseluruhan.h. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan kesehatan keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dalam menggunakan proses keperawatan.i. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan dasar/perawatan dirumah.j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi. Hambatan Dalam Askep KeluargaHambatan yang paling besar dihadapi perawat dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah:1. Hambatan dari keluarga pendidikan keluarga yang rendah keterbatasan sumber-sumber daya keluarga (keuangan, sarana dan prasarana) kebiasaan-kebiasaan yang melekat sosial budaya yang menunjang2. Hambatan dari perawata. sarana dan prasarana yang tidak menunjang dan mencukupi, seperti: PHN Kit, transportasib. kondisi alam (geografi yang sulit)c. kesulitan dalam berkomunikasi (bahasa)d. keterbatasannya pengetahuan perawat tentang kultur keluarga

C. Konsep teori Betty Neuman

a) Pengertian model health care systemModel konseptual betty neuman ini memberi penekanan pada penurunan stres dengan cara memperkiuat garis pertahanan diri yang bersifat:

a. Fleksibelb. Normalc. Resisten

Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis pertahanan tesebut ysng terkait dengan tiga level prevensi.b) Perkembangan Sistem Model Neuman

Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek (variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari lingkungan internal maupun eksternal.Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal. Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.c) Konsep Utama Dan Definsi Teori Model Neuman.Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan. Yang termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah :

a. TekananRangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang tekanan yaitu :Intra Personal : Secara individu atau perorangan.Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu.Ekstra Personal : Di luar individub. Struktur Pokok Sumber EnergiMerupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.

c. Tingkat KetahananMerupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.

d. Garis Normal PertahananTingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.

e. Gangguan PertahananKerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.

f. Tingkat ReaksiTindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.

g. IntervensiIdentifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.

h. Tingkat-Tingkat PencegahanDibagi menjadi :

1. Pencegahan primerSebelum terjadi tindakan

2. Pencegahan sekunderKetika terjadi tindakan

3. Pencegahan tersierAdaptasi atau pengaruh kerusakan

4. Penyesuain KembaliAdaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan ekstra personal.d) Keyakinan dan Tata Nilai

Model ini menginteraksi4 variabel yang menunjang dalam keperawatan komunitas atau keluarga yaitu:

1. Aspek Fisik2. Aspek Psikologi3. Aspek Sosial4. Aspek Kultural dan Spiritual

Adapun tujuankeperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam limgkumgan yang dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neumantentang 4 konsep utama yang terkait dengan keperawatankeluarga adalahsebagai berikut:1. ManusiaMerupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencarikeseimbangan dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel: fisiologis, psikologis,sosiokultural,perkembangan dan spritual.2. LingkunganYaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar klien atau sistem klien.3. Sehat.

Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi stressor.4. KepeawatanIntervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui pencegahan primer, sekunder dan tertier.e) Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas Atau KeluargaModel konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu: Intervensi yang bersifat promosi Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa :a. Pendidikan kesehatan.b. Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan. Intervensi yang bersifat prevensia. Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :Deteksi dini gangguan kesehatanMisalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dllb. Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya: konseling pra nikah. Intervensi yang bersifat kuratifDilakukan apabila garis pertahanan terganggu. Intervensi yang bersifat rehabilitatifDilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu. Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan pada garis pertahanan resisten dapat berupa:a. Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat.Misal: melatih klien duduk atau berjalanb. Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah.c. Melakukan kerja samalintas programdanlintas sektor untuk penyelesaian masalah.d. Melakukan rujukan keperawatan ataunon keperawata bisa lintas program dan lintas sektor.BAB III

APLIKASI DALAM KASUS KEPERAWATAN KELUARGAA. Contoh KasusSebuah keluarga yang bahagia sedang menantikan kehadiran anak pertama mereka. Sebagai ibu telah mengandung 2 bulan. Namun, suatu saat ibu mengalami perdarahan dan menurut dokter kehamilan tersebut tidak bisa dipertahankan. Oleh karena itu dilakukan aborsi untuk menyelamatkan jiwa ibunyaB. Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty NeumanKomunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :a. Pengkajianb. Diagnosis keperawatan komunitas atau keluargac. Perencanaand. Pelaksanaane. Evaluasi

1. PengkajianYang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah : Care atau inti Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas1) Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi, kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.2) Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuannya.3) Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan tempat tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.5) Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau gangguan yang terjadi.6) Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.7) Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan upah minimumregional, dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing-masing.8) Rekreasi Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah terjangkau komunitas atau tidak.2. Diagnosis keperawatan komunitas dan kelompokDiagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen : P ( problem atau masalah ) E ( etilogi atau penyebab) S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)3. PerencanaanPerencanaan yang dapat dilakukan adalah :1) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler2) Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi3) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui pemeriksaan tekanan darah4) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang berisiko5) Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor6) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan4. Pelaksanaan

Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang sifatnya :1) Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di komunitas2) Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan peningkatan kesehatan3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit kardiovaskuler4) Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas.5. Evaluasi dan penilaian1) Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi2) Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit.C. Pada kasus di atas, perasaan duka cita dari pasangan tersebut memiliki karakteristik yang kompleks. Misalnya, sang ibu berduka karena calon bayinya tidak bisa dipertahankan (kehilangan interpersonal), atau hilangnya harapan terhadap kehamilan yang telah ditunggu-tunggu(kehilangan intrapersonal), atau barangkali merasa bersalah kepada anggota keluarga lainnya karena tidak sesuai harapan mereka (kehilangan ekstrapersonal). Ketika kita akan menentukan tingkat pengaruh kehilangan pada diri seseorang, kita jiga harus mengkaji dampak dari perasaa kehilanhan tersebut pada kehidupan mereka sehari-hari, cara mereka mengatasi mengatasi kesedihannya, atau nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut mengenai kehilangan. Secara umum kita akan mengkaji fungsi dari masing-masing garis pertahanan fleksibel, garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur dasar. Pengkajian harus meliputi banyak aspek, meliputi : aspek fisiologis, spiritual, psikologis, perkembangan, dan sosial budaya.Untuk membantu pasangan tersebut mencapai rekonstitusi, dukungan interpersonal dan ekstrapersonal merupakan 3 hal penting yang perlu dikaji. Siapakah anggota keluarga yang dapat memberikan dukungan positif?. Apakah sistem pendukung secara kultural dapat diterima oleh pasangan trsebut?. Setiap oragtua akan memberikan reaksi yang berbeda, tergantung pada struktur dasar yang dimilikinya. Sebuah penelitian telah membuktikan adanya perbedaan respon berdasarkan jenser terhadap perasaan kehilangan pada masa perinatal, maka respon terhadap pengalaman duka cita bagi masing-masing orang tidak akn sama termasuk rentang waktu pemulihannya pun berbeda. Perbedaan dalam proses duka cita tentu akan memberikan stres tambahan diantara para orangtua.Selanjutnya, faktor-taktor ekstrapersonal berpotensi memberikan dampak bagi mereka.Setelah dilakukan pengkajian scara menyeluruh, selanjutnya tahapan perencanaan, intervensi, dan evaluasi akan menggunakan proses yang sama. Perangkat penilaian akan mengukur hal-hal yang akan berdmpak secara khusus pada aspek-aspek fisiologis, psikologis rohani, sosial budaya, dan perkembangan. Misalnya aspek sosial budaya akan mempengaruhi jenis intervensi yang bisa diterima oleh keluarga. Kehilangan pada masa perinatal merupakan suatu pengalaman yang sangat pribadi bagi banyak orang. Pemahaman mengenai arti dari pengalaman pribadi akan sangat membantu petugas kesehatan untuk menentukan intervensi yang spesifik dan terbaik. Intervensi terhadap gangguan fisiologis yang dapat menghalangi proses rekonstitusi bisa juga diberikan tergantug kondisi klien, misalnya perubahan pola tidur, nutrisi, dan sebagainya. selanjutnya, perawat perlu mempertimbangkan aspek perkembangan seseorang dari perasaan berduka.

Intervensi yang sesuai untuk ibu muda primigravida tentunya akan sangat berbeda dengan ibu yang telah memiliki anak sebelumnya.BAB IVKESIMPULAN

Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap tressor dan lingkungan. Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan,dan,spiritual.Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi dan langsung dipelayanan keperawatan.

Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapay memberikan pedoman bagi kita dala pengembangan perangkat penilaian dan oengukuran yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan adalah klien, lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi rofesi perawat. Sudut pandang yang holistik sepertiitu penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal lain yang penting dalam asuhan keperawatan.

Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan membantu perawat dalam mendefinisikan area panilaian dan memberikan pedoman untuk menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah riset keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur yang logis dan konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai instrumen, metode, dan indikator hadil pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan yang justru menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain. Seharusnya,kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu keperawatan. Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat memperkuat tubuh ilmu pengetahuan (body of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari dan memahami manusia beserta iplikasinya.

DAFTAR PUSTAKAMubarak, wahid iqbal,SKM.2005. PengantarKeperawatan Komunitas 1. Jakarta: CV. Sagung Seto

http://mataharibersinar.com

http://abiperawat.blogspot.com/2007/05/model-adaptasi-Betty-nouman.htmlhttp://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/model-keperawatan-betty neuman.html 31