praktikum keperawatan keluarga
DESCRIPTION
Praktikum keperawatan Keluarga Tn B dengan masalah kesehatan hipertensi, stroke di Babakan Situ CileunyiTRANSCRIPT
-
i
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA KELUARGA TN. B (USIA 53 TAHUN)
DENGAN HIPERTENSI, GASTRITIS, DAN STROKE DI
KAMPUNG SINDANG SARI RT 002 RW 008 KELURAHAN
BABAKAN SITU KECAMATAN CILEUNYI
Disusun Oleh :
Melda Iskawati
220110110043
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013-2014
-
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini membahas tentang Community Nursing Program II khususnya
mengenai Asuhan Keperawatan Keluarga.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menemui beberapa kendala, tetapi dapat
teratasi berkat bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dessy Indra Yani, MNS selaku dosen koordinator mata pelajaran CNP II
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun demi penyempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang. Akhirnya,
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya
kepada kita. Amin.
Jatinangor, 19 Desember 2013
Penulis
-
iii
DAFTAR ISI
Judul ................................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
1.3 Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB II ISI ....................................................................................................... 4
2.1 Pengkajian Keluarga .................................................................................. 4
2.2 Rencana Asuhan Keperawatan ................................................................... 32
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 64
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 64
3.2 Lesson Learned .......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65
LAMPIRAN .................................................................................................... 66
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan yang baik atau kesejahteraan merupakan suatu kondisi dimana
tidak hanya terbebas dari penyakit. Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan yang
lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata terbebas
dari penyakit atau kelemahan. UU No.23 (1992) sehat adalah keadaan sejahtera dari
badan (jasmani), jiwa (rohani), dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Sakit menurut parkins adalah suatu keadaan
yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan
gangguan dalam beraktifitas sehari-hari baik aktifitas jasmani, rohani, maupun sosial
(Mubaraq,2005)
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di negara-
negara maju. Di Indonesia prevalensi untuk menderita hipertansi masih rendah
presentasinya.Walaupun demikian bukan berarti ancaman penyakit hipertensi
diabaikan begitu saja.Bagi masyarakaat golongan atas hipertensi benar-benar
menjadi momok yang menakutkan (Sri Rahayu : 2000).
Prevalensi penyakit hipertensi di negara maju seperti Amerika Serikat rata-
rata 20 %.Penyakit hipertensi merupakan penyakit nomor satu di Amerika Serikat.
Di negara Indonesia rata-rata 6-15 %.Presentasi ini mungkin masih tinggi karena
jumlah anak dibawah 15 tahun di negara Indonesia lebih kurang 15 % dari populasi
(Rahayu : 2000).
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut,kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastristis yang terjadi yaitu
gastristis akut dan kronik (Suddarth, 2002). Gastritis merupakan suatu keadaan
peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis,
difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi adalah gastritis akut
dan kronik (Sylvia, 2005).
-
2
Dalam pelaksanaan tugastugas kesehatan keluarga mempunyai peranan yang
sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan bagi anggota keluarga yang
menderita penyakit hipertensi. Freedmen (1981) membagi lima (5) peran yang
dilakukan keluarga yaitu : mengenal gejala hipertensi dan gastritis, mampu
mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat untuk menolong klien
hipertensi dan gastritis, mampu memberikan asuhan keperawatan pada anggota
keluarga yang menderita hipertensi dalam mengatasi masalahnya dan meningkatkan
produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidup anggota keluarga, yang
menderita penyakit hipertensi dan gastritis.
Untuk mencapai tujuan perawatan kesehataan keluarga yang optimal,
sangatlah penting peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
Adapun peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota keluarganya
menderita penyakit hipertensi dan gastritis antara lain : mampu mengenal asuhan
keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi dan gastritis,
sebagai pengamat masalah dan kebutuhan keluarga, sebagai koordinator pelayanan
kesehatan, sebagai fasilitator, sebagai pendidik kesehatan, sebagai penyuluh dan
konsultan dalam asuhan perawatan dasar pada keluarga yang menderita penyakit
hipertensi dan gastritis.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun makalah
keperawatan keluarga dengan hipertensi dan gastritis, sehingga penulis tertarik
untuk melakukan studi kasus pada klien dengan judul asuhan keperawatan keluarga
pada keluarga tn. b (usia 53 tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke di
Kampung Sindang Sari RT 002 RW 008 Kelurahan Babakan Situ Kecamatan
Cileunyi
-
3
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
Melaporkan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn. B (usia 53
tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke di kampung sindang sari RT 002 RW
008 Kelurahan Babakan Situ Kecamatan Cileunyi
Tujuan Khusus
Penulis mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada keluarga
Tn. B (usia 53 tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke
Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. B
(usia 53 tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke
Penulis mampu menyusun rencana suhan keperawatan keluarga Tn. B (usia
53 tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke
Penulis mampu melakukan implementasi pada keluarga Tn. B (usia 53
tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke
Penulis mampu melakukan evaluasi pada keluarga Tn. B (usia 53 tahun)
dengan hipertensi, gastritis, dan stroke
1.3 Manfaat
Manfaat Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman dan dapat menerapakan asugan keperawatan pada
keluarga Tn. B (usia 53 tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke di
kampung sindang sari RT 002 RW 008 Kelurahan Babakan Situ Kecamatan
Cileunyi
Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dalam asuhan
keperawatan dengan hipertensi dan gastritis.
Manfaat Bagi Institusi
Sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan
-
4
BAB II
ISI
2.1 Pengkajian
A. Pengkajian Keluarga
I. DATA UMUM
1) Data Umum Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Tn.B
Nama : Ny I
Tanggal Pengkajian : 17 Desember 2013
Umur : 53 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaaan : Wiraswasta
Suku /bangsa : Sunda/Indonesia
Alamat : Babakan Situ RT 02 RW 08 Cileunyi
Bandung
No Hp :082115481880
-
5
Data Anggota Keluarga
No
Nam
a
An
ggota
Kel
uarg
a
Hu
bu
ngan
Kel
uarg
a
L/P
Um
ur
Pen
did
ikan
Pek
erja
an
Agam
a
Kea
daan
Kes
ehata
n
KB
Imu
nis
asi
ket
eran
gan
1 Tn. B KK L 53 Sarjana Wiraswasta Islam Hipertensi,
1 bulan yg
lalu stroke
Tidak
Lengkap
menikah
2 Ny.I istri P 49 SMA Wiraswasta Islam Hipertensi,
Gastritis
Tidak
KB
Lengkap menikah
3 An T Anak L 27 Sarjana Wiraswasta Islam Tidak ada
masalah
kesehatan
Tidak
dikaji
Lengkap Belum
menikah
4 An O Anak L 22 Sarjana Wiraswasta Islam Tidak ada
masalah
kesehatan
Tidak
dikaji
Lengkap Belum
menikah
5 An M Anak P 18 SMA Pelajar Islam Tidak ada
masalah
kesehatan
Tidak
dikaji
Lengkap Belum
menikah
6 An Y Anak L 15 SMP Pelajar Islam Tidak ada
masalah
kesehatan
Tidak
dikaji
Lengkap Belum
menikah
-
6
2) Genogram
Keterangan Simbol:
: Laki-laki : Klien
: Perempuan : Tinggal serumah
: Menikah : Meninggal
Tn B
An O An M
An Y An M An O An T
Ny I
-
7
3) Data Khusus Keluarga
a. Tipe Keluarga
Keluarga Tn B termasuk kedalam tipe Nuclear Family (Keluarga
Inti) dimana dalam satu keluarga terdiri atas anak, istri, dan suami.
b. Suku
Keluarga Tn B dan Ny I berasal dari suku sunda. Kebiasaan
keluarga Tn B khususnya Ny I senang memakan-makanan yang
asin seperti ikan asin. Sehingga kebiasaan yang bertentangan
adalah sering mengonsumsi makanan yang mengandung kadar
garam yang tinggi
c. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Hubungan dengan orang lain
Hubungan dengan orang lain baik, klien sering berkomunikasi
dan bersoasialisasi dengan orang lain
Kegiatan organisasi sosial
Tn B dan Ny I tidak mengikuti organisasi di kampungnya. Tn B
dan Ny I sering berada di rumah karena harus berdagang.
Namun, Ny I sering mengikuti pengajian di kampungnya
seminggu tiga kali.
Keadaan ekonomi
Sumber penghasilan Tn B adalah berasal dari berjualan beras dan
membuka warnet di rumah. Di samping itu pula kedua anaknya
sudah bekerja sehingga bisa membantu ekonomi keluarga.
Sejauh ini keadaan ekonominya sangat baik dan mampu
memenuhi kebutuhan hidup sehai-hari.
d. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn B dan Ny I sering berkumpul bersama baik hanya
sekedar berbincang-bincang sambil menonton televisi ataupun
jalan-jalan ke luar rumah setiap sebulan sekali.
-
8
II. RIWAYAT TAHAP DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini menurut Duvall (1985) berada
pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa.
2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tidak ada yang belum terpenuhi
3) Riwayat Keluarga Inti
Ny I mengaku telah mengalami hipertensi sejak satu tahun terakhir klien
mengaku sering mengontrolnya baik ke dokter maupun diperiksa secara
berkala di rumah. Ny I memeriksa TD setiap minggu dengan tensimeter
digital yang klien punya. Satu minggu terakhir tekanan darahnya
155/100 mmHg. Klien sering mengonsumsi obat dari dokter jika pusing
dirasa sangat mengganggu. Selain hipertensi Ny I mengaku menderita
gastritis cukup lama. Jika gastritisnya kambuh , klien sering merasa
mual dan nyeri ulu hati. Ny I mengonsumsi obat yang diberikan dokter
yakni Amiotidin ketika mual dirasa sangat mengganggu.
Tn B mengalami stroke tangan kanan beberapa waktu yang lalu. Selain
stroke Tn B juga menderita hipertensi. Tn B mengaku sering kontrol ke
dokter. Terakhir pemeriksaan TD yakni 200/100 mmHg. Tiga bulan
yang lalu diperiksa kadar kolesterol adalah 330. Menurut Ny I, Tn B
baru sembuh dari strokenya setelah menjalani pengobatan dan terapi.
Terapi yang dilakukan adalah medis dan tradisional. Ny I sering
membasuh tangan Tn B dengan air hangat dan membalurnya dengan
daun Honje.
4) Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn B mempunyai riwayat hipertensi dari ayahnya. Sedangkan Ny I juga
memiliki riwayat hipertensi dari ayahnya. Ny I mengatakan bahwa
ibunya memiliki gastritis kronis dan sering mengalami sakit di perut.
-
9
Ayah Ny I meninggal karena Diabetes Melitus dengan kaki sudah
timbul gangrene. Ny I menceritakan bahwa kaki Ayah Ny I tidak sempat
diamputasi karena sudah timbul komplikasi di jantung.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1) Karakteristik Rumah
a. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)
Rumah Tn B ukurannya cukup besar. Luas rumah Tn B adalah 370 m2 .
Jumlah ruangannya 7 buah (1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 4 kamar tidur,
1 dapur, dan 3 kamar mandi). Kamar mandi ada yang terdapat di dalam dan
di luar kamar tidur. Ada 2 kamar mandi yang terdapat di dalam kamar tidur.
b. Ventilasi dan penerangan
Luas ventilasi permanen > 10% dari luas lantai. Cahaya matahari dapat
masuk ke dalam rumah.
c. Persediaan air bersih
Keluarga Tn B menggunakan air dari sumur. Sejauh ini tidak ada keluhan
dari masalah air. Keluarga Tn B menggunakan air dari sumur untuk mandi,
mencuci, dan memasak makanan.
d. Pembuangan sampah
Ny I selalu mengumpulkan sampahnya setiap hari. Setiap sore Ny I
membuah sampah tersebut ke tempat pembuangan sampah yang ada di
dekat rumahnya.
e. Pembuangan air limbah
Limbah air bekas mandi dan mencuci di buang ke saluran khusus (riul).
f. Jamban/WC (tipe, jarak dari sumber air)
-
10
Jamban milik pribadi serta kondisinya bersih.
g. Denah rumah
U
-
11
h. Lingkungan sekitar rumah
Rumah Tn B berada di tepi jalan. Kondisinya cukup aman.
Berikut adalah denah lingkungan sekitar rumah Tn B:
i. Sarana komunikasi dan transportasi
Sarana komunikasi telepon seluler (HP) dan kendaraan yang dimiliki motor
2 buah, dan mobil 1 buah.
j. Fasilitas hiburan (tv, radio, dll)
Sarana hiburan yang dimiliki tv 1 buah, serta beberapa computer karena
keluarga Tn B membuka warnet.
-
12
k. Fasilitas pelayanan kesehatan
Rumah Tn B tidak jauh dari temapat pelayanan kesehatan. Terdapat dokter
praktik yang terletak tidak jauh dari rumah. Selain itu pula, terdapat rumah
sakit yang bisa ditempuh dengan kendaraan selama 10 menit.
2) Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Lingkungan Tn B aman, dan terlihat dekat dengan masyarakat sekitar. Tn B
adalah seorang pedagang di rumahnya sehingga sering bersosialisasi dengan
warga sekitar
3) Mobilitas Geografis Keluarga
Tn B sering berpindah rumah sebelum mengalami serangan stroke. Tn B pernah
tinggal di Riau, daerah Jawa Tengah dan akhirnya menetap di Bandung sejak
tahun 2000
4) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyaakat
Keluarga memiliki interaksi yang baik karena ketika mengalami masalah sering
dimusyawarahkan bersama istri dan anak-anaknya.
5) Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn B memiliki anggota keluarga lain yakni mertua dan orang tua yang
rumahnya tidak jauh dari Tn B. Sehingga selalu ada untuk membantu. Selain itu
pula Tn B mengaku bisa melihat kondisi mertua dan orang tua yang telah tua. Ny
I mengaku ketika ada masalah diselesaikan oleh keluarga sendiri selama itu
masih bisa diselesaikan tidak meminta bantuan terhadap anggota keluarga lain.
6) Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi keluarga sangat terbuka, ketika ada masalah selalu
dimusyawarahkan bersama.
7) Struktur Kekuatan Keluarga
Setiap angota keluarga mempunyai hak suara yang sama di keluarga Tn B.
Namun, terlihat Tn B dan Ny I sebagai pengambil keputusan.
8) Struktur Peran
-
13
Dalam keluarga ini tidak ada peran yang terganggu. Ny I bekerja sebagai
pedagang selain sebagai Ibu Rumah Tangga. Selepas Tn B mengalami stroke, ia
keluar dari tempat kerjanya dan membuka usaha sendiri di rumah yakni sebagai
penjual beras dan membuka warnet. Tn B juga mempunyai dua orang anak yang
telah dewasa sehingga bisa membantu perekonomian keluarga.
9) Nilai dan Norma Keluarga
Tn B memegang teguh norma dan nilai yang ada di keluarga dan di
lingkungannya.
IV. FUNGSI KELUARGA
1) Fungsi Afektif
Dalam keluarga Tn B masing-masing keluarga saling mendukung,
menyanyangi, dan menghargai. Tidak ada struktur peran yang terganggu.
2) Fungsi Sosialisasi
Hubungan interaksi keluarga sangat baik karena setiap ada masalah selalu
dibicarakan bersama dengan anggota keluarga.
3) Fungsi Perawatan Kesehatan
Ny I menyadari bahwa masalah kesehatannya adalah hipertensi dan
gastritis. Keluarga selalu pergi ke Rumah Sakit jika dinilai perlu perawatan
segera. Ny I mengaku sering mengonsumsi obat-obatan dari dokter ketika
nyerinya mengganggu. Begitupun dengan Tn B, keluarga ini sangat peduli
terhadap kesehatan. Keluarga memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan
yang ada seperi dokter praktik dan rumah sakit. Namun, semenjak terjadi
stroke Tn B sering control ke Rumah Sakit yang berada di Bandung.
Keluarga ini mampu mengambil keputusan saat ada anggota keluarga yang
sakit
4) Fungsi Reproduksi
Ny I tidak mengikuti program keluarga berencana (KB), Ny I pula tidak
berencana memiliki anak kembali.
5) Fungsi Ekonomi
-
14
Fungsi ekonomi keluarga Tn B dinilai baik, karena selain Tn B dan Ny I
kedua anaknya telah beranjak dewasa dan telah memiliki pekerjaan
sehingga bisa membantu meringankan beban keluarga
V. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1) Stressor Jangka Pendek dan Panjang
Stressor jangka pendek :
Keluarga Tn B berharap strokenya tidak kambuh lagi dan dapat mengontrol
tekanan darahnya agar tetap stabil.
Stressor jangka panjang:
keluarga merasa tidak memiliki masalah yang penyelesaiannya lebih dari 6
bulan
2) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi
Keluarga Tn B sangat memperhatikan kesehatan keluarga, suami, serta
anak-anaknya. Ketika mengalami masalah kesehatan Ny I segera berobat
ke pelayanan kesehatan baikke dokter praktik atau pergi ke rumah sakit
yang ada di Bandung. Selian itu pula,terjadap kontroling dari anggota
keluarga yang lain sehingga dapat meringankan beban. Ketika Tn B
mendrita stroke Ny I selalu merawat dan membawa Tn B control teratur ke
dokter.
3) Strategi Koping yang Digunakan
Koping yang digunakan keluarga Tn B adalah musyawarah dengan anggota
keluarga. Ketika masalah tersebut perlu dibicarakan dengan anak-anaknya
maka tidak sungkap untuk terbuka.
Ny I dan Tn B mengatasi masalah kesehatannya dengan meminum obat
dari dokter.
4) Strategi Adaptif Disfungsional
tidak ada
-
15
VI. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga Tn B yakni kesehatan keluarga. Beliau menginginkan sakit
strokenya tidak kambuh lagi. Begitupun dengan Ny I beliau berharap dapat terus
sehat dan berumur panjang. Harapan terhadap petugas kesehatan adalah lebih
meningkatnya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Lebih
sering berkunjung ke rumah warga karena warga sangat membutuhkan petugas
kesehatan.
VII. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik pada Ny I
1. Bentuk dada : Simetris
2. Sekresi dan batuk : Tidak ada, nyeri waktu bernapas (-)
3. Pola napas : Regular 20 x/mnt
4. Bunyi napas : Vesikular disemua lapang paru
Bronchial : normal
Broncho vesicular : tidak ada kelainan dalam pernapasan
5. Pergerakan dada : simetris antara kanan dan kiri
6. Tactil fremitus : Tidak meningkat dan tidak menurun
7. Alat bantu napas : Tidak menggunakan alat bantu napas
KARDIOVASKULAR
1. Nadi : Frekuensi 86 x/mnt Regular
2. Tekanan darah : 140/100 mmHg tgl 17 Desember 2013
3. Bunyi jantung : Normal
4. Pembesaran jantung : Tidak mengalami pembesaran
5. Nyeri dada : Tidak nyeri dada
6. Clubbing finger : Tidak ada
-
16
PERSYARAFAN
1. Tingkat kesadaran : compos mentis
2. GCS : 4 5 6
3. Refleks : Normal, tidak terjadi kelainan refleks
4. Koordinasi gerak : Klien dapat bergerak bebas
5. Kejang : Klien tidak mengalami kejang
PENGINDERAAN
1. Mata
- Bentuk : Normal
- Pupil : Isokor
- Reflek cahaya : Positif
- Gerak bola mata : Normal
- Medan penglihatan : Normal
- Buta warna : Klien tidak mengalami buta warna
2. Hidung
- Bentuk : Normal tidak terjadi deformitas
- Gangguan penciuman : Tidak ada gangguan penciuman
3. Telinga
- Bentuk : Normal dan simetris
- Gangguan pendengaran : Tidak ada
- Tinitus : Tidak
4. Perasa (lidah) : Normal tidak tremor
5. Peraba : Normal tidak ada kelainan
8. Perkemihan (Blader)
- Masalah kandung kemih : Klien tidak mengalami masalah dalam
kandung kemih BAK lancar warna kuning jernih bau khas urine
-
17
PERCERNAAN ( Bowl )
1. Mulut dan tenggorokan
a. mulut dan selapu lendir : Lembab tidak ada stomatitis
b. Kebersihan rongga mulut : tidak berbau
c. Gigi menggunakan gigi geraham palsu sebanyak 6 buah
d. Tenggorokan : ada nyeri menelan saat mengonsumsi pedas namun saat
pemfis Ny I tidak ada nyeri menelan
e. Abdomen :tidak ada benjolan yang abnormal
f. Pembesaran hepar : tidak terjadi pembesaran hepar
g. Pembesaran lien : tidak terjadi pembesaran lien
2. Masalah usus besar dan rectum / anus
BAB tidak ada masalah, tidak terjadi konstipasi / diare, klien tidak
menggunakan obat pencahar
3. Otot, Tulang Dan Integumen (Bone)
1. Otot dan tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai bebas, Tidak ada
fraktur, dislokasi, haematum, serta Kekuatan otot 5 5
5 5
2. Integumen
- Warna kulit : Normal tidak terjadi sianosi, hiperpigmentasi
(-)
- Akral : Hangat
- Turgor : Elastik, kembali dalam < 2detik
REPRODUKSI
- Payudara : tidak dikaji karena klien menolak
-
18
ENDOKRIN
1. Faktor alergi : Klien tidak mempunyai alergi makanan atau
minuman
2. Kelainan endokrin : Klien memiliki riwayat penyakit DM dari ayah
klien
II. PENGKAJIAN PSIKOSOSAL
1. Interaksi Social
Klien dapat berinteraksi baik dengan siapa saja
2. Konsep Diri
Klien menerima bahwa dirinya mempunyai keturunan hipertensi
3. Spiritual
Klien berusha menjalankan ibadahnya dengan sebaik-baiknya
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada
IV. TERAPI MEDIK
- Klien mengonsumsi obat amiotidin 3 x/hari
Pemeriksaan Fisik pada Tn B
1. Bentuk dada : Simetris
2. Sekresi dan batuk : Tidak ada, nyeri waktu bernapas (-)
3. Pola napas : Regular 20 x/mnt
4. Bunyi napas : Vesikular disemua lapang paru
Bronchial : normal
Broncho vesicular : tidak ada kelainan dalam pernapasan
5. Pergerakan dada : simetris antara kanan dan kiri
-
19
6. Tactil fremitus : Tidak meningkat dan tidak menurun
7. Alat bantu napas : Tidak menggunakan alat bantu napas
TANDA-TANDA VITAL
1. BB : 68 kg
2. TB : 172 cm
3. Suhu : 36 o C
4. RR :20 x/menit
5. Nadi : 88 x/menit
KARDIOVASKULAR
2. Nadi : Frekuensi 88 x/mnt Regular
3. Tekanan darah : 162/100 mmHg tgl 20 Desember 2013
4. Bunyi jantung : Normal
5. Pembesaran jantung : Tidak mengalami pembesaran
6. Nyeri dada : Tidak nyeri dada
7. Clubbing finger : Tidak ada
PERSYARAFAN
1. Tingkat kesadaran : compos mentis
2. GCS : 4 5 6
3. Refleks : Normal, tidak terjadi kelainan refleks
4. Koordinasi gerak : Klien dapat bergerak bebas, hanya tangan kanannya
tidak bisa bergerak bebas seperti dulu
5. Kejang : Klien tidak mengalami kejang
-
20
PENGINDERAAN
1. Mata
- Bentuk : Normal
- Pupil : Isokor
- Reflek cahaya : Positif
- Gerak bola mata : Normal
- Medan penglihatan : Normal
- Buta warna : Klien tidak mengalami buta warna
2. Hidung
- Bentuk : Normal tidak terjadi deformitas
- Gangguan penciuman : Tidak ada gangguan penciuman
3. Telinga
- Bentuk : Normal dan simetris
- Gangguan pendengaran : Tidak ada
- Tinitus : Tidak
4. Perasa (lidah) : Normal tidak tremor
5. Peraba : Normal tidak ada kelainan
8. Perkemihan (Blader)
- Masalah kandung kemih : Klien tidak mengalami masalah dalam kandung
kemih BAK lancar warna kuning jernih bau khas urine
PERCERNAAN ( Bowl )
1. Mulut dan tenggorokan
a. mulut dan selapu lendir : Lembab tidak ada stomatitis
b. Kebersihan rongga mulut : tidak berbau
c. Gigi terdapat 2 gigi geraham yang bolong
d. Tenggorokan : tidak ada nyeri menelan
e. Abdomen, kenyal tidak nyeri tekan, tidak ada benjolan yang abnormal
-
21
f. Pembesaran hepar : tidak terjadi pembesaran hepar
g. Pembesaran lien : tidak terjadi pembesaran lien
2. Masalah usus besar dan rectum / anus
BAB tidak ada masalah, tidak terjadi konstipasi / diare, klien tidak
menggunakan obat pencahar
3. Otot, Tulang Dan Integumen (Bone)
a. Otot dan tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai bebas hanya tangan
kanan pasien tidak dapat bergerak bebas seperti dahulu sebelum terkena
stroke.
Tidak ada fraktur, dislokasi, haematum
b. Integumen
- Warna kulit : Normal tidak terjadi sianosi, hiperpigmentasi (-)
- Akral : Hangat
- Turgor : Elastik, kembali dalam < 3 detik
ENDOKRIN
1. Faktor alergi : Klien tidak mempunyai alergi makanan atau
minuman
2. Kelainan endokrin : Klien tidak memiliki riwayat penyakit DM
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSAL
1. Interaksi Social
Klien dapat berinteraksi baik dengan siapa saja
2. Konsep Diri
Klien menerima bahwa dirinya mempunyai keturunan penyakit jantung
-
22
3. Spiritual
Klien berusha menjalankan ibadahnya dengan sebaik-baiknya
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak ada
VII. TERAPI MEDIK
Obat hipertensi
-
23
ANALISA DATA
No. DATA MASALAH
1 DS :
- Tn.B menderita hipertensi sudah lama sekitar 4
tahun yang lalu
- Tn.B mengeluh kadang-kadang pusing, dan nyeri
punduk.
- Ny I mengatakan mengalami hipertensi 1 tahun
yang lalu
- Ny I mengeluh kadang-kadang pusing, telinga
kadang-kadang berdenging, jantung berdebar-
debar
- Ny I mengatakan ia memiliki riwayat hipertensi
dari ayah Ny I
DO :
- TD 162/100 mmHg
- Nadi 88 x/menit
- TD Ny I : 140/100 mmHg
- Nadi Ny I 86 x/menit
Risiko terjadinya komplikasi
hipertensi pada Tn.B di
keluarga Tn.B
Ds :
- Ny I sering merasa mual ketika gastritis
kambuh
- Ny I sering merasa nyeri ulu hati
- Ny I mengatakan sering tidak mau makan jika
kambuh
- Ny I mengatakan perutnya terasa perih setelah
mengonsumsi makanan yang pedas
Risiko kambuhnya gastritis
pada Ny I di keluarga Tn B
-
24
Pengkajian Fungsi Perawatan Keluarga
Tanggal Masalah Data Fungsi Perawatan Keluarga Kesimpulan
1 2 3 4
17
Desember
2013
Masalah Kesehatan : Hipertensi
Masalah Keperawatan :
1. Risiko terjadinya komplikasi
hipertensi pada Tn.B, Ny I keluarga
Tn.B berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga dengan hipertensi
Yang ditandai dengan :
DS :
- Tn.B menderita hipertensi sudah
lama sekitar 4 tahun yang lalu
- Tn.B mengeluh kadang-kadang
pusing, dan nyeri punduk.
1. Keluarga tidak bisa menyebutkan dengan
lengkap saat ditanya mengenai pengertian,
tanda dan gejala dari hipertensi
2. Keluarga dapat menyebutkan sebagian
penyebab terjadinya hipertensi
3. Keluarga hanya mengetahui sebagian cara
melakukan perawatan pada klien dengan
hipertensi
4. Keluarga belum mengetahui akibat jika
hipertensi tidak ditangani
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga dengan
hipertensi.
-
25
DS :
- Ny I mengeluh kadang-kadang
pusing, telinga kadang-kadang
berdenging, jantung berdebar-
debar
DO :
- TD Ny I : 140/100 mmHg
- Nadi Ny I : 86 x/menit
- TD Tn B :162/100 mmHg
- Nadi Tn B : 88 x/menit
17
Desember
2013
Risiko kambuhnya gastritis pada Ny
I di keluarga Tn B berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga dengan
gastritis
- Ny I sering merasa mual ketika
gastritis kambuh
- Ny I sering merasa nyeri ulu hati
- Ny I mengatakan sering tidak
1. Keluarga tidak bisa menyebutkan dengan
benar saat ditanya mengenai pengertian
gastritis
2. Keluarga hanya bisa menyebutkan sebagian
penyebab dari gastritis
3. Keluarga hanya menyebutkan sebagian tanda
dan gejala gastritis.
4. Keluarga belum mengetahui cara merawat
keluarga dengan gastritis
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan Gastritis.
-
26
mau makan jika kambuh
- Ny I mengatakan perutnya terasa
perih setelah mengonsumsi
makanan yang pedas
-
27
Pengkajian Keluarga Mandiri
Tanggal
Masalah
kesehatan
Masalah
keperawat
an
Kriteria Keluarga
Mandiri Kategori
masalah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
16
Desember
2013
Hipertensi Risiko
terjadinya
komplikasi
hipertensi
KM I
17
Desember
2013
Hipertensi Risiko
terjadinya
komplikasi
hipertensi
KM I
20
Desember
2013
Hipertensi Risiko
terjadinya
komplikasi
hipertensi
KM II
25
Desember
2013
Hipertensi Risiko
terjadinya
komplikasi
hipertensi
KM II
26
Desember
2013
Hipertensi Risiko
terjadinya
komplikasi
hipertensi
KM III
Dari hasil penilaian keluarga mandiri diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn. B
masuk pada kategori keluarga mandiri (KM III ) yaitu dengan skor : 1-8
-
28
Pengkajian Keluarga Mandiri
Dari hasil penilaian keluarga mandiri diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn. B
masuk pada kategori keluarga mandiri (KM II ) yaitu dengan skor : 1-7
Tanggal Masalah
kesehatan
Masalah
keperawatan
Kriteria Keluarga Mandiri Kategori
masalah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
16
Desember
2013
Gastritis
Risiko
kambuhnya
gastritis
KM I
17
Desember
2013
Gastritis
Risiko
kambuhnya
gastritis
KM I
20
Desember
2013
Gastritis
Risiko
kambuhnya
gastritis
KM II
25
Desember
2013
Gastritis
Risiko
kambuhnya
gastritis
KM II
26
Desember
2013
Gastritis
Risiko
kambuhnya
gastritis
KM II
-
29
Penapisan / Prioritas Masalah Keperawatan
Masalah:
1. Risiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Tn.B, Ny I keluarga Tn.B
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan hipertensi
No Kriteria Nilai Skor Pembenaran
1
2
3
4
Sifat masalah :
Kurang sehat
Kemungkinan masalah
dapat diubah : sebagian
Potensi masalah untuk
dicegah : tinggi
Menonjolnya masalah :
Masalah berat, harus
segera ditangani
3/ 3 x 1
1 / 2 x 2
3 / 3 x 1
2 / 2 x 1
1
1
1
1
Masalah yang terjadi kurang sehat
dan perlu tindakan.
Keluarga sedikit mempunyai
sumber daya untuk mengatasi
masalahnya.
Masalah yang terjadi dapat
diperbaiki keadaannya.
Keluarga menyadari adanya
masalah dan perlu penanganan
supaya tekanan darah klien stabil
Total Skor 3,67
-
30
Masalah:
2. Risiko kambuhnya gastritis pada Ny I di keluarga Tn B berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis
No Kriteria Nilai Skor Pembenaran
1
2
3
4
Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
Kemungkinan masalah
dapat diubah : sebagian
Potensi masalah untuk
dicegah : rendah
Menonjolnya masalah :
Tidak perlu segera
ditangani
2/ 3 x 1
1 / 2 x 2
1 / 3 x 1
1 / 2 x 1
2/3
1
1/3
1/2
Masalah yang terjadi kurang sehat
dan perlu tindakan segera
Masalah yang terjadi dapat
diperbaiki keadaannya namun
perlahan.
Klien belum bisa menjaga pola
makannya
.
Keluarga menyadari adanya
masalah kesehatan
Total Skor 2,5
-
31
Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas
1. Risiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Tn.B, Ny I keluarga Tn.B
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
dengan hipertensi
2. Risiko kambuhnya gastritis pada Ny I di keluarga Tn B berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis
-
32
2.2 Rencana Asuhan Keperawatan
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Nama KK : Tn B
N
O
DIAGNOSA
KEPERAWATA
N
TUJUAN EVALUASI INTERVENSI
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Resiko Terjadinya
komplikasi
hipertensi pada
Tn.B, Ny I di
keluarga Tn.H
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga dalam
merawat anggota
keluarga dengan
hipertensi
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata
n tidak
terjadi
komplikasi
hipertensi
Setelah 2x 30
pertemuan keluarga
mampu:
1.Mengenal masalah
Hipertensi yang
dirasakan dengan
cara:
- Menyebutkan
pengertian
Hipertensi
Respon
verbal
(mampu
menyebutka
n pengertian
hipertensi)
Hipertensi adalah suatu
keadaan dimana tekanan
darah meningkat
melebihi batas normal
(120/80mmHg).
1. Kaji sejauh
mana keluarga
memahami
tentang
pengertian
Hipertensi.
2. Berikan respon
positif untuk
respon yang
tepat.
3. Diskusikan
dan beri
-
33
Respon
verbal
(mampu
menyebutka
n minimal 3
penyebab
Hipertensi)
Penyebab hipertensi :
1. Keturunan
2. Usia
3. Berat badan
4. Konsumsi garam
berlebihan
5. Pola makan dan gaya
hidup
6. Aktivitas olahraga
7. Stress
8. Konsumsi alkohol
dan merokok
informasi
kepada
keluarga
tentang
pengertian
Hipertensi
yang benar.
1. Beri informasi
kepada
keluarga
tentang
penyebab
Hipertensi.
2. Tanyakan
kembali
kepada
keluarga
tentang
penyebab
-
34
Respon
verbal
(mampu
menyebutka
n minimal 3
tanda dan
gejala
Hipertensi)
9. penyempitan
pembuluh darah
10. peningkatan
kolesterol.
Tanda dan gejala :
Sakit kepala
Pusing
Cepat marah
Telinga berdengung
Susah tidur
Hipertensi.
3. Berikan
reinforcement
positif bila
klien mampu
menyebutkan
kembali
penyebab
Hipertensi.
1. Beri informasi
kepada
keluarga
tentang tanda
dan gejala
Hipertensi.
2. Diskusikan
dengan
keluarga tanda
-
35
Rasa berat di
tengkuk/leher
Mata berkunang-
kunang
Mudah lelah saat
beraktifitas
Kelemahan
Nyeri dada
dan gejala apa
saja yang
sering muncul
atau dirasakan
oleh keluarga.
3. Tanyakan
kembali
kepada
keluarga
tentang tanda
dan gejala
Hipertensi.
4. Berikan
reinforcement
positif bila
keluarga
mampu
menyebutkan
kembali tanda
-
36
2. Mengambil
keputusan untuk
menanggulangi
Hipertensi dengan:
- Menyebutkan
akibat
Hipertensi
- Keluarga
mengatakan ingin
menanggulangi
Hipertensi
Respon
verbal
(mampu
menyebutka
n minimal 3
akibat
Hipertensi
Respon
verbal
(mengatakan
ingin
mengatasi
masalah
Hipertensi)
Hipertensi dapat
mengakibatkan
terjadinya penyakit
komplikasi, diantaranya:
penyakit jantung,
gangguan fungsi ginjal,
penyakit stroke
(kelumpuhan),
perdarahan otak,
gangguan penglihatan.
adanya kesadaran untuk
mengambil keputusan
dalam menyelesaikan
dan menangani masalah
1.Beri informasi
kepada
keluarga
tentang akibat
dari Hipertensi.
2. Diskusikan
dengan
keluarga
akibat apa saja
yang sering
muncul atau
dirasakan oleh
keluarga.
3. Tanyakan
kembali
kepada
keluarga
tentang akibat
Hipertensi.
-
37
3. Merawat anggota
keluarga dengan
Hipertensi.
Keluarga
mampu:
- Menyebutkan
cara mencegah
kambuhnya dan
mengobati
Hipertensi
Respon
verbal
(mampu
menyebutka
n minimal 3
cara
mencegah
kambuhnya
dan
mengobati
Hipertensi)
Cara mencegah
kambuhnya dan
mengobati Hipertensi:
1. Terapi tanpa obat. Perubahan pola hidup:
- Mengurangi/mencegah konsumsi garam
yang berlebihan.
- Mengurangi/menghindari makanan yang
berkolesterol dan
tinggi lemak; daging
kambing/sapi, jeroan.
- Mengurangi/hindari alkohol, berhenti
merokok, dan berhenri
4. Berikan
reinforcement
positif bila
keluarga
mampu
menyebutkan
kembali akibat
Hipertensi.
1. Beri informasi
kepada
keluarga
tentang cara
mencegah
kambuhnya
dan mengobati
Hipertensi.
2. Diskusikan
dengan
-
38
minim kopi.
- Tingkatkan konsumsi sayur-sayuran dan
buah-buahan.
- Menghindari stress, atasi stress dengan
baik, istirahat cukup,
relaksasi (menarik
nafas dalam).
- Meningkatkan aktivitas fisik; banyak
bergerak/berolah raga
teratur minimal 30
menit/hari atau
3x/minggu, misal;
berjalan,
menggerakkan
tangan/kaki
(disesuaikan dengan
kondisi).
- Kontrol teratur, misal; ke balai pengobatan,
Puskesmas/Rumah
Sakit, maupun ke
Dokter.
2. Terapi dengan obat.
- Sesuai dengan resep
dan petunjuk dokter.
keluarga cara
mencegah
kambuhnya
dan mengobati
hipertensi.
3. Tanyakan
kembali
kepada
keluarga
tentang cara
mencegah
kambuhnya
dan mengobati
Hipertensi.
4. Berikan
reinforcement
positif bila
keluarga
mampu
-
39
3. Terapi secara
tradisional
- RAMUAN
MENGKUDU
1. Mengkudu (2 buah) dibuang bijinya lalu
diparut dan diperas
2. Ketimun dihancurkan dan
diperas
3. Air perasan ketimun dicampur dengan air
perasan mengkudu
dalam 2 gelas air
panas
4. Tambahkan gula aren secukupnya
agar tidak pahit, lalu
saring
5. Diminum 3 x sehari -RAMUAN RAMBUT
JAGUNG
1. Cuci segenggam rambut jagung
2. Rebus dengan 1 liter air lalu disaring
3. Diminum 1 x sehari -RAMUAN PEPAYA
MUDA
menyebutkan
kembali cara
mencegah
kambuhnya
dan mengobati
Hipertensi.
-
40
1. Parut 1 buah pepaya 2. Peras untuk diambil
airnya
3. Air perasan diminum 2 x sehari
-RAMUAN DAUN
SELEDRI
1. Rebus 15 batang seledri dengan 2
gelas air sampai
tinggal tiga
perempat gelas
2. Hasil rebusan diminum untuk 2 x
minum bila tekanan
darah
190mmhg/lebih dan
minum 1 x pada
malam hari bila
tekanan darah 160
s.d 180 mmhg.
-RAMUAN BAWANG
PUTIH
1. Kupas bawang putih kemudian cuci lalu
makan bawang putih
mentah terseebut ( 5
siung)
2. Dua suing bawang
-
41
putih diiris tipis
kemudian seduh
dengan cangkir
air panas. Minum
2x/hari.
-PEMBERIAN JUS
TOMAT
Cara perawatan
Hipertensi
1. Periksa tekanan
darah 1 bulan sekali
ke tempat pelayanan
kesehatan seperti
puskesmas,dokter,
dll
2. Olahraga 30
menit/hari
3. makan makanan
yang bergizi
terutama sayuran
-
42
hijau,buah-buahan
dan batasi makanan
yang mengandung
garam.
4. Menurunkan Berat
Badan Obesitas atau
kegemukan beresiko
tinggi terjadi
hipertensi, oleh
karena itu bagi orang
yang obesitas harus
waspada dan
menghindari faktor-
faktor penyebab
hipertensi yang lain
Cara mengontrol
hipertensi
Modivikasi gaya
-
43
hidup
Tidak mengkonsumsi
alcohol
kontrol tekanan darah
secara teratur.
Manajemen stress
Rekreasi
Mendekatkan diri
kepada Tuhan
2 Risiko kambuhnya
gastritis pada Ny I
di keluarga Tn B
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
dengan gastritis
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata
n tidak
terjadi
gangguan
rasa nyaman
: gastritis
Setelah 2 x 30
pertemuan keluarga
mampu:
1. Mengenal
masalah gastritis
yang dirasakan
dengan cara:
Menyebutkan
pengertian
gastritis
Respon
verbal
(mampu
menyebutka
n pengertian
gastritis)
Gastritis adalah suatu
peradangan pada
permukaan lapisan
lambung sehingga
terjadi perlukaan akibat
asam lambung.
1. Kaji sejauh
mana keluarga
memahami
tentang
pengertian
gastritis.
2. Berikan respon
positif untuk
respon yang
tepat.
-
44
Menyebutkan
penyebab
gastritis
Respon
verbal
(mampu
menyebutka
n minimal 3
penyebab
gastritis)
Penyebab :
1. Obat-obatan,
misalnya aspirin
karena Merangsang
produksi asam
lambung
2. Meminum alcohol
3. Merokok
4. Kopi
3. Diskusikan
dan beri
informasi
kepada
keluarga
tentang
pengertian
gastritis yang
benar.
1. Beri
informasi
kepada
keluarga
tentang
penyebab
gastritis.
2. Tanyakan
kembali
-
45
- Menyebutkan tanda
dan gejala gastritis
Respon
verbal
(mampu
menyebutka
n minimal 2
5. Stress
6. Terlalu banyak
pikiran
7. Kecapaian
Tanda dan Gejala :
1. Nyeri ulu hati
2. Mual dan kadang
muntah
3. Kembung
kepada
keluarga
tentang
penyebab
gastritis.
3. Berikan
reinforcement
positif bila
klien mampu
menyebutkan
kembali
penyebab
gastritis.
1. Beri
informasi
kepada
keluarga
tentang tanda
-
46
tanda dan
gejala
gastritis)
4. Kram perut
5. Nyeri pada perut
sehabis makan
6. Gelisah dan
susah tidur
dan gejala
gastritis.
2. Diskusikan
dengan
keluarga
tanda dan
gejala apa
saja yang
sering muncul
atau dirasakan
oleh keluarga.
3. Tanyakan
kembali
kepada
keluarga
tentang tanda
dan gejala
gastritis.
4. Berikan
-
47
2. Mengambil
keputusan untuk
menanggulangi
gastritis dengan:
Menyebutkan
bahaya gastritis
Respon
verbal
(mampu
menyebutka
n bahaya
gastritis
Bahaya Maag :
Perlukaan yang terjadi
dapat berlanjut sampai
ke bagian dalam
lambung sehingga
menyebabkan lambung
menjadi bolong dan
akhirnya terjadi
perdarahan, sehingga
terjadi muntah darah,
reinforcement
positif bila
keluarga
mampu
menyebutkan
kembali tanda
dan gejala
gastritis.
1. Beri informasi
kepada
keluarga
bahaya
gastritis.
2. Diskusikan
dengan
keluarga
bahaya
gastritis.
-
48
3. Merawat anggota
keluarga dengan
gastritis. Keluarga
mampu:
- Menyebutkan
Respon
verbal
(mampu
menyebutka
n minimal 3
berak darah, dan radang
pada lapisan perut
Penanganan Ketika
Terserang Maag :
1. Minum air hangat
yang banyak
2. Makanlah makanan
3.Tanyakan
kembali kepada
keluarga
tentang bahaya
gastritis.
4. Berikan
reinforcement
positif bila
keluarga
mampu
menyebutkan
kembali bahaya
gastritis.
1. Berikan
informasi
kepada
keluarga
tentang
-
49
penanganan ketika
terserang gastritis
penanganan
ketika
tererang
gastritis)
yang lembek yang
mudah dicerna dan
tidak merangsang
asam lambung
3. Berikan kompres air
hangat di daerah ulu
hati (botol air
dilapisi handuk)
4. Hindari makanan
yang merangsang
pengeluaran asam
lambung, seperti
makanan pedas,
makanan yang asam,
tinggi serat, zat
tepung
5. Hindari minuman
yang merangsang
pengeluaran asam
penanganan
ketika terserang
gastritis
2.Diskusikan
dengan
keluarga akibat
apa saja yang
sering muncul
atau dirasakan
oleh keluarga.
3.Tanyakan
kembali kepada
keluarga
tentang
penanganan
ketika terserang
gastritis
4. Berikan
reinforcement
-
50
lambung seperti the,
kopi, alkohol
6. Usahakan rileks,
jangan berpikir yang
berat, dan selalu
berpikiran positif
akan sangat
membantu proses
mengurangi perih
karena maag.
7. Usahakan jangan
minum obat maag
setiap kali maag
kambuh, sebab
secara tidak langsung
akan mengalami
ketergantungan pada
obat penghilang rasa
sakit.
positif bila
keluarga
mampu
menyebutkan
kembali
penanganan
ketika terserang
gastritis
-
51
Pelaksanaan dan Intervensi
Tanggal Implemetasi Evaluasi
16
Desember
2013
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan
4. Melakukan informed concent
5. Membina hubungan saling percaya dengan menanyakan seputar
keluarga secara umum.
6. Membuat kontrak pertemuan
7. Mengakhiri kontrak dan berpamitan
S :
- Keluarga membalas ucapan
salam dan memperkenalkan
diri.
- Keluarga mengatakan
bersedia untuk dibina
keluarga.
- Keluarga menceritakan
anggota keluarga secara
umum
- Keluarga mengatakan
bersedia dikunjungi kapan
saja.
O :
- Klien dan keluarga
-
52
tersenyum dengan ramah
- Klien dan keluarga tampak
menyambut kedatangan
perawat.
- Klien tampak senang
keluarganya akan dibina.
A : Hubungan saling percaya
mulai terbina
P : Pertahankan dan lanjutkan
intervensi.
17
Desember
2013
Melakukan pengkajian kepada keluarga :
- Menanyakan keluhan utama Ny I dan keluarga
- Menanyakan keluhan dan riwayat penyakit Ny I dan keluarga
- Menanyakan pola makan keluarga setiap hari
- Menanyakan aktivitas sehari-hari Ny I dan keluarga
- Menanyakan fungsi keluarga
- Menanyakan tentang lingkungan di sekitar keluarga
- Mengakhiri kontrak dan berpamitan
S:
- Klien Ny I mengeluh
pusing saat darah tinggi
- Ny I mengatakan menderita
hipertensi sejak 1 tahun
yang lalu.
- Telinga Ny I sering
berdenging
-
53
- Ny I mengatakan memiliki
gastritis karena ibunya
memiliki penyakit gastritis
kronik
- Gastritisnya sering kambuh
jika mengonsumsi
makanan pedas
- Yang memiliki masalah
kesehatan hanya Ny I dan
Tn B , anak-anak Tn B
tidak dalam keadaan sakit.
- Ny I mengatakan orang tua
yakni ayah Ny I menderita
DM dan Hipertensi
- Pola makan keluarga 3 x
sehari, semenjak Tn B
terkena stroke dan Ny I
hipertensi sekarang lebih
sering mengonsumsi
-
54
sayuran dan buah-buahan
- Ny I mengatakan tidak ada
jadwal menu dalam
memasak setiap harinya
namun tegantung keinginan
keluarga.
- Ny. I mengatakan kegiatan
sehari-harinya yaitu
sebagai ibu rumah tangga
dan menjaga toko beras.
Suami Ny.I setiap harinya
ada di rumah berdagang
beras menemaninya,
awalnya adalah seorang
pekerja di sebuah
perusahaan
- Ny I dan keluarga Tn B
tidak mengikuti
perkumpulan di kampunya
-
55
namun Ny I sering
mengikuti pengajian di
mushala dekat rumah
seminggu 3 kali
- Fungsi afektif : Ny I
mengatakan di keluarga
saling menghargai dan
menolong, fungsi
perawatan kesehatan:
ketika ada yang sakit
segera di bawa ke
pelayanan kesehatan.
- Lingkungan sekitar rumah
aman, sering berinteraksi
dengan tetangga.
O:
- TD : 140/100 mmHg
- RR :20 x/menit
- Nadi : 86 x/menit
-
56
- BB: 70 kg
- TB : 160 cm
- Pola makan 3x/per hari
- Pola eliminasi: BAB 1x/
hari, BAK: 5-6x
A : masalah sedang diatasi
P : lanjutkan intervensi
20
Desember
2013
Melakukan pemeriksaan fisik dan pengakajian lanjutan kepada keluarga :
- Menanyakan keluhan utama Tn.B dan keluarga
- Menanyakan keluhan dan riwayat penyakit Tn.B
- Menanyakan pola makan keluarga setiap hari
- Menanyakan aktivitas sehari-hari Tn.B dan keluarga
- Menanyakan tentang lingkungan di sekitar keluarga
- Menanyakan karakteristik rumah keluarga Tn B
- Mengakhiri kontrak dan berpamitan
- Tn B mengatakan
mengalami hipertensi 4
tahun yang lalu
- Tn B sering mengalami
pusing dan tengkuk terasa
sakit
- Tn B mengaku mengalami
stroke di tangan kanan 1
bualn yang lalu, tanga
beliau tiba-tiba sulit
digerakan karena banyak
-
57
mengonsumsi daging
domba sebelumnya.
- Hingga sekarang Tn B
masih dalam perawatan di
rumah.
- Ayah Tn B memiliki
riwayat hipertensi dan
jantung
- Pada awalnya Tn B adalah
seorang pegawai di sebuah
perusahaan di bidang
Geologi, karena terkena
stroke akhirnya Tn B lebih
sering di rumah dan
membuka usaha sendiri
- Tn B mengatakan sering
mengikuti gotong royong di
kampungnya 2 x dalam satu
bulan
-
58
- Tn B mengatakan luas
rumah adalah 370 m2
.
terdiri atas 1 ruang tamu, 4
kamar tidur, 3 kamar
mandi,1 ruangan keluarga, 1
dapur, dan 1 ruangan
tempat berdagang beras di
depan rumah.
- Tn B mengatakan
pertukaran udara di
rumahnya bagus
- Tn B menggunakan air dari
sumur dan tidak ada
masalah dari air tersebut.
O
- TD : 162/100 mmHg
- Nadi : 88 x/menit
- RR : 20 x/menit
-
59
- TB : 172 cm
- BB : 68
- Suhu : 36 o C
- Pola makan 2-3x/per hari
- Pola eliminasi: BAB 1x/
hari, BAK: 5-6x
A : masalah sedang diatasi
P : lanjutkan intervensi
25
Desember
2013
1. Memeriksa TD Ny I dan keluhan yang dirasakan
2. Melakukan intervensi keperawatan keluarga:
- Memberikan brosur hipertensi kepada Ny I
- Menanyakan pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi
(pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat, cara perawatan
dan mencegah kambuhnya)
- Memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi
(pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat, cara perawatan
dan mencegah kambuhnya)
- Mendiskusikan bersama keluarga dan klien cara mencegah dan
S :
- Ny. I mengatakan
hipertensi itu darah tinggi
- Ny. I mengatakan
penyebab dari darah tinggi
banyak makan garam, dan
mengonsumsi daging
domba
- Ny. I mengatakan tanda
orang darah tinggi sakit
-
60
merawat anggota keluarga dengan hipertensi
- Mengevaluasi pemahaman klien dan keluarga tentang penyakit
hipertensi
3. Memberikan reward dan reinforcement kepada klien dan keluarga
tengkuk, pusing, gampang
capek, dan susah tidur
- Ny.I dan keluarga tidak
mengetahui akibat dari
darah tinggi yang tidak
tertangani
- Ny.I dan keluarga
mengatakan ingin sembuh
dan tidak kambuh lagi
O :
- TD Ny.I: 150/100 mmHg
- Klien tampak menyimak
dan tertarik dengan
penyampaian materi.
- Klien tampak paham
dengan anjuran
A : Masalah sedang diatasi
P : Lanjutkan intervensi
-
61
26
Desember
2013
1. Memeriksa TD Ny I dan keluhan yang dirasakan
2. Melakukan evaluasi terhadap intervensi yang dilakukan :
- Menanyakan kembali pengetahuan keluarga tentang penyakit
hipertensi (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat, cara
perawatan dan mencegah kambuhnya)
- Mendiskusikan bersama keluarga dan klien cara mencegah dan
merawat anggota keluarga dengan hipertensi
3. Mengakhiri kontrak pertemuan
S :
- Ny I menyampaikan bahwa
hipeetensi adalah tekanan
darah tinggi dengan tanda
TD sesorang di atas 120/80
mmHg
- Ny I mengatakan bahwa
tanda gejalanya adalah
sering pusing, sering marah-
marah, sakit tengkuk,
jantung berdebar-debar
- Ny I menjawab bahwa
penyebab hipertensi adalah
keturunan, usia, berat badan
berlebih, pola hidup tidak
sehat seperti banyak
mengonsumsi garam,
daging kerbau/ domba,
alcohol
-
62
- Ny I menjelaskan bahwa
hipertensi yang tidak
tertangani bisa menjadi
stroke, dan penyakit ginjal
- Ny menjelaskan bahwa cara
pencegahan dna perawatan
adalah sering melakukan
pengecekan TD minimal 1
minggu sekali,sering olah
raga, banyak memakan
sayur dan buah, dan jika
gejala sudah berat segera
pergi ke pelayanan
kesehatan
O:
- Ny I dapat menjawab
pengertian hipertensi
dengan lengkap
-
63
- Ny dapat menyebutkan 4
dari 9 tanda gejala yang
tertera di brosur penkes
- Ny I dapat menyebutka 5
dari 10 penyebab
hipertensi yang terdapat di
brosur penkes
- Ny I dapat menyebutkan 3
dari 4 perawatan hipertensi
- TD darah tanggal 26
Desember 2013 : 140/100
mmHg
A : Masalah sedang diatasi
P : Lanjutkan intervensi
-
64
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa masalah kesehatan yang
terdapat pada keluarga Tn. B adalah hipertensi, stroke, dan gastritis. Berdasarkan
diagnosa prioritas, diagnosa keperawatan keluarga Tn B adalah Risiko terjadinya
komplikasi hipertensi pada Tn.B, Ny I keluarga Tn.B berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi dan Risiko
kambuhnya gastritis pada Ny I di keluarga Tn B berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis. Selain itu,
pada pengkajian keluarga mandiri, keluarga Tn B berada pada KM III untuk masalah
kesehatan hipertensi dan KM II masalah kesehatan gastritis.
3.2 Lesson Learned
Bagi Penulis
Diharapkan dapat memberikan tindakan pengelolaan asuhan keperawatan
keeluarga selanjutnya pada pasien dengan hipertensi dan gastritis
Bagi Pelayanan Kesehatan
lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempertahankan kerjasama baik
antar tim kesehatan maupun dengan klien sehingga asuhan keperawatan yang
diberikan dapat mendukung kesembuhan klien pada umumnya dan pada klien
hipertensi dan gastritis secara khusus.
-
65
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2. Jakarta :
EGC
Doengoes, M E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan pasien. Jakarta : EGC
Gunawan, L. 2001. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta : Kanisius
Leny, R. 2010. Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga. Jakarta
Smeltzer S.C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 2. Jakarta: EGC
Sulalit, E, DKK. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta:FKUI
-
66
LAMPIRAN
A. Hasil Dokumentasi Pengkajian
No Tanggal Foto Keterangan
1 16 Desember
2013
Tidak terdokumentasikan Tidak terdokumentasikan
2 17 Desember
2013
Pengkajian terhadap Ny I dan
keluarga Tn B
Pemfis pada Ny I
-
67
3 20 Desember
2013
Pengkajian terhadap Tn B
4 20 Desember
2013
Pemfis terhadap Tn B
-
68
5 25 Desember
2013
- Intervensi kepada keluarga
Tn B
6
25
Desember
2013
-
69
7 26 Desember
2013
Pemeriksaan tekanan darah Ny I
8 26 Desember
2013
Evaluasi terhadap penkes yang
telah dilakukan
-
70
B. Brosur Pendidikan Kesehatan
-
71
C. SAP (terlampir)
-
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
HIPERTENSI
OLEH
MELDA ISKAWATI
220110110043
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
-
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)
Tema : Hipertensi
SUBMATERI : Konsep dasar dan klinis Hipertensi
SASARAN : Keluarga Tn.B
HARI/TANGGAL : Rabu, 25 Desember 2013
WAKTU : Pukul 17.00- 17.30 WIB
1 x pertemuan (30 menit)
TEMPAT : Babakan Situ RT 02 Rw 08 Cileunyi Bandung
PEMATERI : Melda Iskawati
TUJUAN INSTITUSIONAL UMUM (TIU):
Setelah di lakukan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit, keluarga
Tn.B memahami Hipertensi.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK):
Setelah di lakukan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit, keluarga
Tn.B memahami apa yang telah di sampaikan dengan kriteria hasil :
1. Keluarga Tn.B dapat menjelaskan pengertian hipertensi dengan benar
2. Keluarga Tn.B dapat menyebutkan penyebab terjadinya Hipertensi dengan
benar
3. Keluarga dapat menyebutkan minimal 4 tanda gejala Hipertensi
-
4. Keluarga dapat menyebutkan minimal 2 komplikasi Hipertensi
5. Keluarga dapat menyebutkan minimal 2 cara perawatan Hipertensi
6. Keluarga dapat menjelaskan cara mengontrol Hipertensi
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK:
Keluarga Tn.B yang terdiri atas Ayah (Tn B 53 tahun), Istri (Ny.I 49 tahun) yang
menderita Hipertensi, dan 4 orang anak.
POKOK BAHASAN
Hipertensi
SUB POKOK BAHASAN
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab terjadinya Hipertensi
3. Tanda gejala Hipertensi
4. Komplikasi Hipertensi
5. Perawatan Hipertensi
6. Cara mengontrol Hipertensi
MATERI PENYULUHAN
(Terlampir)
ALOKASI WAKTU
a. Apersepsi/Set : 5 menit
b. Uraian Materi/diskusi : 20 menit
d. Penutup : 5 menit
STRATEGI INSTRUKSIONAL
Menggunakan media pengajaran untuk memperjelas uraian materi dan
mempermudah pemahaman pada peserta didik
-
Menjelaskan materi-materi pengajaran
Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
peserta didik
METODE PENGAJARAN
Diskusi
Kegiatan belajar mengajar
Tahap Kegiatan
pendidikan
Kegiatan
peserta
didik
Metode Media
PRA
17.00-17.05
Siapkan sarana
dan
perlengkapan
Set ruangan
Brosur
KEGIATAN
PEMBUKAAN
17.05-17.10
Perkenalan
Menjelaskan
tujuan
pembelajaran
Menyimak
Menyimak
Menyimak
Menjelas-
kan
URAIAN
MATERI
17.10-17.22
Menggali
pemahaman
peserta didik
tentang
Hipertensi
Menjelaskan
tentang bahaya
(komplikasi)
Hipertensi jika
tidak ditangani
Pengertian dan
penyebab
Mengutarak
an ide dan
pendapat
Menyimak
Diskusi Brosur
-
hipertensi
Tanda dan
gejala
Hipertensi
Komplikasi
Hipertensi
Cara
mengontrol
hipertensi
Perawatan
hipertensi
Menyimak
KEGIATAN
PENUTUP
17.22-17.30
Menyimpulkan
pengajaran
secara singkat
Memberikan
kesempatan
pada peserta
didik yang
ingin bertanya
ataupun
memberikan
komentar
Mengevaluasi
peserta didik
dengan
memberikan
beberapa
pertanyaan
Menutup
pertemuan
Menyimak
Bertanya
Menjawab
pertanyaan
Menyimak
Diskusi
dan Tanya
Jawab
-
MEDIA PENGAJARAN
Brosur
SARANA
Ruangan
-
LANDASAN TEORI
A. Definisi Penyakit
Tekanan darah adalah tekanan di dalam pembuluh arteri ketika darah di
pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh.
Tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya
ditunjukkan dengan angka seperti berikut: 120/80 mmHg. Angka 120
menunjukkan tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi, disebut
dengan tekanan sistolik. Angka 80 menunjukkan tekanan ketika jantung sedang
berelaksasi, disebut dengan tekanan daistolik. (www.fortune star
indonesia/health/info penyakit/hipertensi(tekanan darah tinggi).htm)
Hipertensi adalah ditetapkannya tekanan darah secara menetap dimana
tekanan sistolik diatas 140 mmHg, dan diastolnya diatas 90 mmHg. (Bongkman,
2000:216)
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistolnya diatas
140 mmHg, dan tekanan diastolnya diatas 90 mmHg. (Smelzen, 2002:296)
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas
normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai
faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%)
penyebab hipertensi tidak diketahui.
B. Etiologi
Faktor-faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya hipertensi adalah:
1. Keturunan
2. Usia
3. Berat badan
4. Konsumsi garam berlebihan
5. Pola makan dan gaya hidup
6. Aktivitas olahraga
7. Stress
8. Konsumsi alkohol dan merokok
9. Penyempitan pembuluh darah
-
10. Peningkatan kolesterol
C. Manifestasi Klinis
Salah satu tanda dan gejala yang ditemukan hipertensi adalah peningkatan
tekanan darah.
Gejala yang sering ditemukan:
Sakit kepala
Epitaksis
Pusing
Cepat marah
Telinga berdengung
Susah tidur
Rasa berat di tengkuk/leher
Mata berkunang-kunang
Mudah lelah
(Susalit, 2002:459-460)
D. Komplikasi
Stroke
Gagal ginjal
Kebutaan
Gagal jantung
E. Cara Mengontrol Hipertensi
Modivikasi gaya hidup
Tidak mengkonsumsi alcohol
kontrol tekanan darah secara teratur
Manajemen stress
Rekreasi
Mendekatkan diri kepada Tuhan
-
1. Perawatan Hipertensi
2. Periksa tekanan darah 1 bulan sekali ke tempat pelayanan kesehatan seperti
puskesmas,dokter, dll
3. Olahraga 30 menit/hari
4. makan makanan yang bergizi terutama sayuran hijau,buah-buahan dan batasi
makanan yang mengandung garam.
5. Menurunkan Berat Badan Obesitas atau kegemukan beresiko tinggi terjadi
hipertensi, oleh karena itu bagi orang yang obesitas harus waspada dan
menghindari faktor-faktor penyebab hipertensi yang lain
-
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2
.Jakarta: EGC
Engram, B. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC
-
Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 414
PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT (LYCOPERSICUM COMMUNE) TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA POSTMENOPAUSE HIPERTENSIF
Aryati Puji Lestari, Hesti Murwani Rahayuningsih*)
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Jl.Dr.Sutomo No.14, Semarang, Telp (024) 8453708, Email : [email protected]
ABSTRACT
Background: Hypertension is the third leading cause of death in Indonesia reached 6.7% of the population mortality at all ages. The blood pressure of postmenopausal women tends to increase due to decreased of the protective effect of estrogens and increased of salt sensitivity. Tomato fruit (Lycopersicum commune) contains potassium and lycopene which has the effect of decreasing blood pressure. Objective: Determine the effect of consuming tomato juice (Lycopersicum commune) to the blood pressure of hypertensive postmenopausal women. Method: This study is an experiment with a pre-post test control group design. The numbers of study subjects are 34 respondents with systolic blood pressure 140 mmHg and or diastolic 90mmHg. The tomato juice of 200 ml consumption once a day for 7 days is made from 150 gram tomato, 5 gram sugar, and 50 ml water. Result: There is a decrease in systolic blood pressure of 11.76 7.276 mmHg and diastolic blood pressure of 8.82 3.321 mmHg in the treatment group. The tomato juice consumption significantly influences the decrease in systolic blood pressure and diastolic blood pressure. Conclusion: The tomato juice significantly decreases the systolic and diastolic blood pressures in postmenopausal hypertensive women.
Keywords: tomato juice; blood pressure; hypertension
ABSTRAK
Latar belakang: Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 di Indonesia, yakni mencapai 6,7% dari total kematian pada semua umur. Tekanan darah wanita postmenopause meningkat karena menurunnya efek protektif esterogen dan meningkatnya ensitifitas garam. Buah tomat (Lycopersicum commune) mengandung kalium dan likopen yang mempunyai efek menurunkan tekanan darah. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian jus tomat (Lycopersicum commune) terhadap tekanan darah wanita postmenopause hipertensif. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pre-post test control group design. Jumlah subjek penelitian 34 orang dengan tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau diastolik 90mmHg. Jus tomat sebanyak 200 ml sebanyak 1 kali sehari yang diberikan selama 7 hari terbuat dari 150 gram buah tomat, 5 gram gula pasir, dan 50 ml air. Hasil: Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11.76 7.276 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 8.82 3.321 mmHg pada kelompok perlakuan. Pemberian jus tomat berpengaruh secara bermakna terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik setelah dikontrol dengan asupan lemak dan serat. Simpulan: Pemberian jus tomat secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada wanita postmenopause hipertensif.
Kata kunci: jus tomat; tekanan darah; hipertensi
PENDAHULUAN Hipertensi merupakan penyebab kematian
nomor 3 di Indonesia setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari total kematian pada semua umur.1 Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%. Prevalensi hipertensi di Jawa Tengah pada
penduduk berusia 18 tahun sebesar 34,9%, sedangkan di Kota Semarang sebesar 40,8%.2
Kejadian hipertensi pada wanita postmenopause cenderung menyamai bahkan lebih tinggi dari pria karena efek protektif hormon esterogen yang menurun. Wanita postmenopause menderita hipertensi lebih dari dua kali dibandingkan dengan wanita premenopause. Selain efek protektif hormon esterogen, sensitifitas garam
Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 414-420 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc
*)Penulis Penanggungjawab
-
Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 415
pada tekanan darah meningkatkan risiko terjadinya hipertensi dan penyakit kardiovaskuler.3
Hipertensi berkaitan dengan gaya hidup masyarakat seperti stres, kurang beraktivitas, merokok, konsumsi alkohol yang berlebih, makanan tinggi kadar lemak, asupan natrium yang tinggi, kurangnya asupan kalium dan serat.4 Tomat merupakan bahan makanan tinggi asam folat, vitamin C, dan kalium.12 Kandungan kalium dalam 100 gram tomat adalah 245 mg.5 Kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan mengurangi natrium dalam urine dan air dengan cara yang sama seperti diuretik. Hasil penelitian tahun 2004 pada pasien hipertensi rawat jalan di Bandung menunjukkan penurunan tekanan sistolik 10,28 mmHg dan diastolik 3,49 mmHg dengan melakukan intervensi menggunakan jus tomat yang terbuat dari 150 gram buah tomat dan 5 gram gula pasir dengan lama intervensi 2 hari berturut-turut.6
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian jus tomat terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kandungan dalam tomat yang dapat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi serta dapat dijadikan rujukan tambahan untuk penelitian berikutnya.
METODE Karakteristik subjek dan sampel Penelitian dilakukan di Panti Werda Pengayoman dan Panti Wredha Harapan Ibu Semarang pada bulan Oktober-November 2010. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian gizi masyarakat. Desain penelitian adalah eksperimen dengan rancangan pre-post test control group design. Subjek penelitian diambil dari seluruh anggota populasi terjangkau, yaitu wanita postmenopause di Panti Werda Pengayoman dan Panti Wredha Harapan Ibu Semarang yang mempunyai tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau diastolik 90mmHg. Besar sampel penelitian ini adalah 34 orang, dengan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing 17 orang. Kriteria inklusi adalah mempunyai tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau diastolik 90mmHg, usia 55 tahun, tidak teratur mengkonsumsi obat antihipertensi, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak mempunyai penyakit penyerta seperti penyakit gangguan ginjal, bersedia mengikuti penelitian dan
dapat diajak berkomunikasi. Subjek penelitian ini diambil dengan cara purposive sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsumsi jus tomat yang diukur dalam satuan mililiter (ml), variabel terikat adalah tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg), variabel perancu adalah umur, indeks masa tubuh (IMT), kebiasaan olah raga, merokok, minum kopi, asupan lemak (g), serat (mg), natrium (mg), kalium (mg), kalsium (mg) dan magnesium (mg) yang diukur dengan metode food recall selama 2 x 24 jam. Metode food recall digunakan karena pelaksanaannya mudah, murah, cepat, dapat digunakan untuk subjek yang buta huruf, dan dapat memberikan gambaran nyata asupan individu.7 Data yang dikumpulkan adalah data tekanan darah sistolik dan diastolik subjek sebelum dan sesudah intervensi, berat badan, tinggi badan, identitas subjek, riwayat hipertensi dalam keluarga, kebiasaan olah raga, merokok, konsumsi kopi, asupan lemak, serat, natrium, kalium, kalsium, serta magnesium dari makanan selain intervensi. Pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh dengan menggunakan Sphygmomanometer air raksa oleh perawat sebanyak dua kali pengukuran dengan selang waktu 3 menit kemudian direrata. Pengukuran tekanan darah dilakukan dalam posisi duduk bersandar, setelah beristirahat selama 5 menit dengan kaki menyentuh lantai dan tangan sejajar dengan jantung. Pengukuran pertama dilakukan sebelum intervensi pada pukul 8.00 pagi dan pengukuran kedua dilakukan 1 jam setelah intervensi sebagai evaluasi. Berat badan ditimbang menggunakan timbangan injak digital dengan ketelitian 0,1 kg. Tinggi badan diperoleh dari estimasi pengukuran tinggi lutut. Data identitas subjek dan faktor risiko hipertensi diperoleh dari kuesioner, meliputi riwayat hipertensi dalam keluarga, kebiasaan merokok, kebiasaan konsumsi kopi, alkohol, dan kebiasaan olah raga. Data asupan lemak, serat, natrium, kalium, kalsium, dan magnesium diperoleh melalui metode food recall 24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali. Pemberian jus tomat (Lycopersicum commune) pada kelompok perlakuan sebanyak 200 ml terbuat dari 150 g tomat, 5 g gula pasir dan 50 ml air dibuat dengan cara diblender dan diberikan 1 kali sehari selama 7 hari berturut-turut, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan intervensi. Kepatuhan mengkonsumsi jus tomat dilakukan dengan observasi secara langsung kepada subjek.
-
Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 416
Analisis univariat untuk mengetahui deskriptif data dan untuk menguji kenormalan data menggunakan Shapiro-Wilk karena jumlah subjek 75 tahun
5 12
29.4 70.6
5 12
29.4 70.6
10 24
29.4 70.6
IMT Underweight Normal Overweight Obese 1
6 6 3 2
35.3 35.3 17.6 11.8
8 6 2 1
47.1 35.3 11.8 5.9
14 12 5 3
41.2 35.3 14.7 8.8
Riwayat hipertensi Tidak tahu Ada Tidak ada
7 5 5
41.2 29.4 29.4
10 3 4
58.8 17.6 23.5
17 8 9
50.0 23.5 26.5
Kebiasaan olah raga Teratur Tidak teratur
3 14
17.6 82.4
1 16
5.9 94.1
4 30
11.8 88.2
Kebiasaan merokok Merokok Tidak merokok
0 17
0 100
0 17
0 100
0 34
0 100
Kebiasaan minum kopi Minum kopi Tidak minum kopi
1 16
5.9 94.1
5 12
29.4 70.6
6 28
17.6 82.4
Sebagian besar subjek berumur >75 tahun, status gizi kurang, tidak teratur berolah raga, tidak mempunyai kebiasaan minum kopi. Seluruh subjek tidak memiliki kebiasaan merokok. Karakteristik
subjek penelitian secara keseluruhan dapat di lihat pada Tabel 1. Asupan lemak, serat, natrium, kalium, kalsium, dan magnesium selama penelitian
Tabel 2. Distribusi frekuensi asupan subjek selama penelitian.
Asupan Perlakuan Kontrol n=34 % n=34 %
Lemak Normal ( 30% kebutuhan 6 35.3 4 23.5
-
Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 417
energi) Tinggi (>30% kebutuhan energi)
11 64.7 13 76.5
Serat Kurang ( 0.05).
Tabel 4. Perbedaan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah intervensi
TDD sebelum TDD sesudah TDD p Rerata SD Rerata SD Rerata SD Perlakuan (n=17) 91.76 3.930 82.94 4.697 8.82 3.321 0.000a Kontrol (n=17) 95.00 10.607 98.24 12.493 2.79 10.459 0.282a P = 0.000b
TDD = tekanan darah diastolik, TDD = penurunan tekanan darah diastolik, a = Uji Wilcoxon, = 0.05; b = Uji Mann-Whitney, = 0.05
Tabel 4 menunjukkan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan tekanan darah diastolik secara signifikan (p0.05). Secara keseluruhan terdapat perbedaan penurunan tekanan darah diastolik pada kedua kelompok (p
-
Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 418
Pengaruh jus tomat terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik setelah dikontrol dengan
variabel asupan lemak, serat, dan kalium
Tabel 5. Pengaruh pemberian jus tomat terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik dengan variabel kontrol asupan lemak, serat dan kalium.
Variabel Perlakuan Kontrol p* Rerata SD Rerata SD
TDS 11.76 7.726 7.21 14.099 0.014 Kovariat Asupan lemak 47.577 2.528 53.724 9.262 0.008 Serat 18.338 1.196 13.518 3.528 0.180 Kalium 3359.241 346.573 2157.147 715.073 0.324
TDD 8.82 3.321 2.79 10.459 0.019 Kovariat Asupan lemak 47.577 2.528 53.724 9.262 0.046 Serat 18.338 1.196 13.518 3.528 0.665 Kalium 3359.241 346.573 2157.147 715.073 0.683
TDS = penurunan tekanan darah sistolik, TDD = penurunan tekanan darah diastolik, *Multivariate Analysis of Variance, = 0.05
Rerata penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah dikontrol dengan asupan lemak, serat, dan kalium didapatkan nilai yang bermakna (p
-
Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 419
tekanan darah karena bersifat sebagai vasoconstrictor dan dapat merangsang pengeluaran aldosteron. Aldosteron meningkatkan tekanan darah dengan jalan retensi natrium. Retensi natrium dan air menjadi berkurang dengan adanya kalium, sehingga terjadinya penurunan volume plasma, curah jantung, tekanan perifer, dan tekanan darah.15
Zat selain kalium dan serat yang mungkin berperan dalam penurunan tekanan darah adalah likopen yang dalam penelitian ini belum diteliti. Hasil penelitian pemberian 250 mg ekstrak likopen terhadap 30 penderita hipertensi tingkat I selama 8 minggu menunjukkan likopen mampu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 9 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 7 mmHg serta memberikan pengaruh yang baik terhadap lipid darah, lipoprotein, dan oxidative stress markers.16
Aktifitas antiaterosklerosis likopen terjadi secara oksidatif dan non oksidatif. Pada mekanisme oksidatif, likopen mencegah aterosklerosis dengan memproteksi biomolekul seluler penting, seperti lipid dan lipoprotein. Dalam mekanisme non oksidatif, efek antiaterosklerosis likopen bekerja sebagai agen hipokolesterolemik dengan menghambat laju HMG-CoA (3-hydroxy-3- methylglutaryl-coenzim A) reduktase yang berperan penting pada sintesis kolesterol, serta mengaktifkan reseptor LDL.17
Hasil penelitian menunjukkan 11 orang (64.7%) pada kelompok kontrol dan 13 orang (76.5%) pada kelompok perlakuan mengkonsumsi natrium dengan kategori tinggi, tetapi tidak ada pengaruh yang bermakna secara statistik antara konsumsi natrium dengan perubahan tekanan darah. Natrium yang berlebihan di dalam tubuh secara tidak langsung meningkatkan volume cairan ekstrasel, yang akan meningkatkan volume darah, sehingga meningkatkan tekanan pengisian sirkulasi rata-rata, meningkatkan aliran balik darah vena ke jantung, meningkatkan curah jantung, dan meningkatkan tekanan arteri.18
Asupan kalsium 16 orang (94.1%) pada kelompok kontrol dan 14 orang (82.4%) pada kelompok perlakuan termasuk kategori kurang, sedangkan asupan magnesium 11 orang (64,7%) pada kelompok kontrol dan 10 orang (58.8%) pada kelompok perlakuan termasuk kategori normal. Hasil analisis diketahui bahwa baik konsumsi kalsium maupun magnesium tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tekanan darah. Asupan kalsium dan magnesium yang tinggi dapat menurunkan tekanan darah.3,11,18
Kalsium memiliki efek natriuretik, dan berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi sensitif NaCl. Bila asupan NaCl berlebih meningkatkan eksresi kalsium urine, kadar hormon paratiroid, dan konsentrasi 1,25 dihydroxivitamin D. Hormon paratiroid menyebabkan vasokonstriksi dengan cara mempengaruhi aktivitas neural dan atau hormon vasoaktif.17 Magnesium merupakan inhibitor dari kontraksi otot polos pembuluh darah dan berperan dalam pengaturan tekanan darah sebagai vasolidator. Kekurangan magnesium menyebabkan penyempitan dinding arteri dan kapiler dan berpengaruh terhadap kejadian hipertensi.3,11
SIMPULAN Pemberian 200 ml jus tomat (Lycopersicum commune) sebanyak satu kali dalam sehari selama 7 hari berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11.76 mmHg (8,4%) dan tekanan darah diastolik sebesar 8.82 mmHg (9.6%) pada wanita postmenopasue hipertensif.
SARAN 1. Perlu sosialisasi mengenai manfaat buah
tomat sebagai upaya untuk mencegah dan mengatasi tekanan darah tinggi.
2. Perlu penggunaan instrument lain seperti food frequency questionaire sebagai pelengkap metode food recall untuk mengetahui asupan subjek.
DAFTAR PUSTAKA 1. Hipertensi penyebab kematian nomor
tiga.[editorial]; 2010. Available from: URL: HYPERLINK: http://www.dinkesjatengprov.go.id
2. Riset kesehatan dasar (riskesdas) 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008
3. Debra AK. Medical Nutrition in Hypertension. In: Mahan K,Escott-Stump S editors. Krauses food, nutrition and diet therapy. 11th edition. Philadelphia: Saunders; 2004. p. 900-918.
4. Forman JP, Stamfer MJ, Curban GC. Diet lifestyle risk factors associated with incident hypertension in women. JAMA [serial online] 2009 [dikutip pada 5 April 2010]; 302(4);401-11. Available from: URL: HYPERLINK: http://jama.ama-assan.org
5. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka; 2002. hal.221-233.
6. Gunawan IZ, praminanto G, rahayu DY. Pengaruh pemberian jus belimbing dan tomat terhadap perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi di Puskesmas Taragog dan RS Al Islam Bandung dalam Prosiding
-
Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 420
Perteuan Ilmiah National Dietetik II. Jawa barat. Bandung: Asosiasi Dietisien Indonesia; 2005. hal.405-11.
7. Supariasa I, Bakri B, Fajar I. Penilaian status gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal. 94-96.
8. Riyanto S. Pengolahan dan analisis data kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2009. hal.61-121.
9. Ramussen BM, et al. Effects of dietary saturated, monosaturated, and n-3 fatty acids on blood pressure in healthy subjects. American Journal Clinical Nutrition [serial online] 2006 [dikutip pada 14 Juli 2011]; 83: 221-6. Avaible from: URL: HYPERLINK: http://www.ajcn.org
10. Bazzano LA. Dietary intake of fruit and vegetable and risk of diabetes mellitus and cardiovascular disease. USA: World Health Organization (WHO); 2005.
11. Rolfes SR, Pinna K, Whitney E. Understanding normal and clinical nutrition. 7th edition. USA: Peter Marshall; 2002. Rolfes SR, Pinna K, Whitney E. Understanding normal and clinical nutrition. 7th edition. USA: Peter Marshall; 2002.
12. Muchtadi D. Sayuran sebagai sumber serat pangan untuk mencegah timbulnya penyakit degeneratif. Jurnal teknol dan pangan 2001 XII (1): hal.62-71.