praktikum keperawatan keluarga

99
i ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. B (USIA 53 TAHUN) DENGAN HIPERTENSI, GASTRITIS, DAN STROKE DI KAMPUNG SINDANG SARI RT 002 RW 008 KELURAHAN BABAKAN SITU KECAMATAN CILEUNYI Disusun Oleh : Melda Iskawati 220110110043 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013-2014

Upload: meldaiska

Post on 30-Dec-2015

150 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Praktikum keperawatan Keluarga Tn B dengan masalah kesehatan hipertensi, stroke di Babakan Situ Cileunyi

TRANSCRIPT

  • i

    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

    PADA KELUARGA TN. B (USIA 53 TAHUN)

    DENGAN HIPERTENSI, GASTRITIS, DAN STROKE DI

    KAMPUNG SINDANG SARI RT 002 RW 008 KELURAHAN

    BABAKAN SITU KECAMATAN CILEUNYI

    Disusun Oleh :

    Melda Iskawati

    220110110043

    FAKULTAS KEPERAWATAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    2013-2014

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat

    dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini sesuai dengan

    waktu yang telah ditentukan.

    Makalah ini membahas tentang Community Nursing Program II khususnya

    mengenai Asuhan Keperawatan Keluarga.

    Dalam penulisan makalah ini, penulis menemui beberapa kendala, tetapi dapat

    teratasi berkat bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Ibu Dessy Indra Yani, MNS selaku dosen koordinator mata pelajaran CNP II

    2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

    Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

    karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya

    membangun demi penyempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang. Akhirnya,

    penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan

    umumnya bagi pembaca. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya

    kepada kita. Amin.

    Jatinangor, 19 Desember 2013

    Penulis

  • iii

    DAFTAR ISI

    Judul ................................................................................................................ i

    Kata Pengantar ................................................................................................. ii

    Daftar Isi........................................................................................................... iii

    BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

    1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

    1.3 Manfaat ...................................................................................................... 2

    BAB II ISI ....................................................................................................... 4

    2.1 Pengkajian Keluarga .................................................................................. 4

    2.2 Rencana Asuhan Keperawatan ................................................................... 32

    BAB III PENUTUP ........................................................................................ 64

    3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 64

    3.2 Lesson Learned .......................................................................................... 64

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65

    LAMPIRAN .................................................................................................... 66

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kesehatan yang baik atau kesejahteraan merupakan suatu kondisi dimana

    tidak hanya terbebas dari penyakit. Menurut WHO sehat adalah suatu keadaan yang

    lengkap meliputi kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata terbebas

    dari penyakit atau kelemahan. UU No.23 (1992) sehat adalah keadaan sejahtera dari

    badan (jasmani), jiwa (rohani), dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup

    produktif secara sosial dan ekonomi. Sakit menurut parkins adalah suatu keadaan

    yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan

    gangguan dalam beraktifitas sehari-hari baik aktifitas jasmani, rohani, maupun sosial

    (Mubaraq,2005)

    Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di negara-

    negara maju. Di Indonesia prevalensi untuk menderita hipertansi masih rendah

    presentasinya.Walaupun demikian bukan berarti ancaman penyakit hipertensi

    diabaikan begitu saja.Bagi masyarakaat golongan atas hipertensi benar-benar

    menjadi momok yang menakutkan (Sri Rahayu : 2000).

    Prevalensi penyakit hipertensi di negara maju seperti Amerika Serikat rata-

    rata 20 %.Penyakit hipertensi merupakan penyakit nomor satu di Amerika Serikat.

    Di negara Indonesia rata-rata 6-15 %.Presentasi ini mungkin masih tinggi karena

    jumlah anak dibawah 15 tahun di negara Indonesia lebih kurang 15 % dari populasi

    (Rahayu : 2000).

    Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan mukosa lambung yang dapat

    bersifat akut,kronik difus dan lokal dan ada dua jenis gastristis yang terjadi yaitu

    gastristis akut dan kronik (Suddarth, 2002). Gastritis merupakan suatu keadaan

    peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis,

    difus, atau lokal. Dua jenis gastritis yang paling sering terjadi adalah gastritis akut

    dan kronik (Sylvia, 2005).

  • 2

    Dalam pelaksanaan tugastugas kesehatan keluarga mempunyai peranan yang

    sangat penting dalam pemeliharaan kesehatan bagi anggota keluarga yang

    menderita penyakit hipertensi. Freedmen (1981) membagi lima (5) peran yang

    dilakukan keluarga yaitu : mengenal gejala hipertensi dan gastritis, mampu

    mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat untuk menolong klien

    hipertensi dan gastritis, mampu memberikan asuhan keperawatan pada anggota

    keluarga yang menderita hipertensi dalam mengatasi masalahnya dan meningkatkan

    produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidup anggota keluarga, yang

    menderita penyakit hipertensi dan gastritis.

    Untuk mencapai tujuan perawatan kesehataan keluarga yang optimal,

    sangatlah penting peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

    Adapun peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota keluarganya

    menderita penyakit hipertensi dan gastritis antara lain : mampu mengenal asuhan

    keperawatan pada keluarga yang menderita penyakit hipertensi dan gastritis,

    sebagai pengamat masalah dan kebutuhan keluarga, sebagai koordinator pelayanan

    kesehatan, sebagai fasilitator, sebagai pendidik kesehatan, sebagai penyuluh dan

    konsultan dalam asuhan perawatan dasar pada keluarga yang menderita penyakit

    hipertensi dan gastritis.

    Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menyusun makalah

    keperawatan keluarga dengan hipertensi dan gastritis, sehingga penulis tertarik

    untuk melakukan studi kasus pada klien dengan judul asuhan keperawatan keluarga

    pada keluarga tn. b (usia 53 tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke di

    Kampung Sindang Sari RT 002 RW 008 Kelurahan Babakan Situ Kecamatan

    Cileunyi

  • 3

    1.2 Tujuan Penulisan

    Tujuan Umum

    Melaporkan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn. B (usia 53

    tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke di kampung sindang sari RT 002 RW

    008 Kelurahan Babakan Situ Kecamatan Cileunyi

    Tujuan Khusus

    Penulis mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada keluarga

    Tn. B (usia 53 tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke

    Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. B

    (usia 53 tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke

    Penulis mampu menyusun rencana suhan keperawatan keluarga Tn. B (usia

    53 tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke

    Penulis mampu melakukan implementasi pada keluarga Tn. B (usia 53

    tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke

    Penulis mampu melakukan evaluasi pada keluarga Tn. B (usia 53 tahun)

    dengan hipertensi, gastritis, dan stroke

    1.3 Manfaat

    Manfaat Bagi Penulis

    Mendapatkan pengalaman dan dapat menerapakan asugan keperawatan pada

    keluarga Tn. B (usia 53 tahun) dengan hipertensi, gastritis, dan stroke di

    kampung sindang sari RT 002 RW 008 Kelurahan Babakan Situ Kecamatan

    Cileunyi

    Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman dalam asuhan

    keperawatan dengan hipertensi dan gastritis.

    Manfaat Bagi Institusi

    Sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan

  • 4

    BAB II

    ISI

    2.1 Pengkajian

    A. Pengkajian Keluarga

    I. DATA UMUM

    1) Data Umum Keluarga

    Nama Kepala Keluarga : Tn.B

    Nama : Ny I

    Tanggal Pengkajian : 17 Desember 2013

    Umur : 53 tahun

    Agama : Islam

    Pendidikan : Sarjana

    Pekerjaaan : Wiraswasta

    Suku /bangsa : Sunda/Indonesia

    Alamat : Babakan Situ RT 02 RW 08 Cileunyi

    Bandung

    No Hp :082115481880

  • 5

    Data Anggota Keluarga

    No

    Nam

    a

    An

    ggota

    Kel

    uarg

    a

    Hu

    bu

    ngan

    Kel

    uarg

    a

    L/P

    Um

    ur

    Pen

    did

    ikan

    Pek

    erja

    an

    Agam

    a

    Kea

    daan

    Kes

    ehata

    n

    KB

    Imu

    nis

    asi

    ket

    eran

    gan

    1 Tn. B KK L 53 Sarjana Wiraswasta Islam Hipertensi,

    1 bulan yg

    lalu stroke

    Tidak

    Lengkap

    menikah

    2 Ny.I istri P 49 SMA Wiraswasta Islam Hipertensi,

    Gastritis

    Tidak

    KB

    Lengkap menikah

    3 An T Anak L 27 Sarjana Wiraswasta Islam Tidak ada

    masalah

    kesehatan

    Tidak

    dikaji

    Lengkap Belum

    menikah

    4 An O Anak L 22 Sarjana Wiraswasta Islam Tidak ada

    masalah

    kesehatan

    Tidak

    dikaji

    Lengkap Belum

    menikah

    5 An M Anak P 18 SMA Pelajar Islam Tidak ada

    masalah

    kesehatan

    Tidak

    dikaji

    Lengkap Belum

    menikah

    6 An Y Anak L 15 SMP Pelajar Islam Tidak ada

    masalah

    kesehatan

    Tidak

    dikaji

    Lengkap Belum

    menikah

  • 6

    2) Genogram

    Keterangan Simbol:

    : Laki-laki : Klien

    : Perempuan : Tinggal serumah

    : Menikah : Meninggal

    Tn B

    An O An M

    An Y An M An O An T

    Ny I

  • 7

    3) Data Khusus Keluarga

    a. Tipe Keluarga

    Keluarga Tn B termasuk kedalam tipe Nuclear Family (Keluarga

    Inti) dimana dalam satu keluarga terdiri atas anak, istri, dan suami.

    b. Suku

    Keluarga Tn B dan Ny I berasal dari suku sunda. Kebiasaan

    keluarga Tn B khususnya Ny I senang memakan-makanan yang

    asin seperti ikan asin. Sehingga kebiasaan yang bertentangan

    adalah sering mengonsumsi makanan yang mengandung kadar

    garam yang tinggi

    c. Status Sosial Ekonomi Keluarga

    Hubungan dengan orang lain

    Hubungan dengan orang lain baik, klien sering berkomunikasi

    dan bersoasialisasi dengan orang lain

    Kegiatan organisasi sosial

    Tn B dan Ny I tidak mengikuti organisasi di kampungnya. Tn B

    dan Ny I sering berada di rumah karena harus berdagang.

    Namun, Ny I sering mengikuti pengajian di kampungnya

    seminggu tiga kali.

    Keadaan ekonomi

    Sumber penghasilan Tn B adalah berasal dari berjualan beras dan

    membuka warnet di rumah. Di samping itu pula kedua anaknya

    sudah bekerja sehingga bisa membantu ekonomi keluarga.

    Sejauh ini keadaan ekonominya sangat baik dan mampu

    memenuhi kebutuhan hidup sehai-hari.

    d. Aktivitas Rekreasi Keluarga

    Keluarga Tn B dan Ny I sering berkumpul bersama baik hanya

    sekedar berbincang-bincang sambil menonton televisi ataupun

    jalan-jalan ke luar rumah setiap sebulan sekali.

  • 8

    II. RIWAYAT TAHAP DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

    1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

    Tahap perkembangan keluarga saat ini menurut Duvall (1985) berada

    pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa.

    2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

    Tidak ada yang belum terpenuhi

    3) Riwayat Keluarga Inti

    Ny I mengaku telah mengalami hipertensi sejak satu tahun terakhir klien

    mengaku sering mengontrolnya baik ke dokter maupun diperiksa secara

    berkala di rumah. Ny I memeriksa TD setiap minggu dengan tensimeter

    digital yang klien punya. Satu minggu terakhir tekanan darahnya

    155/100 mmHg. Klien sering mengonsumsi obat dari dokter jika pusing

    dirasa sangat mengganggu. Selain hipertensi Ny I mengaku menderita

    gastritis cukup lama. Jika gastritisnya kambuh , klien sering merasa

    mual dan nyeri ulu hati. Ny I mengonsumsi obat yang diberikan dokter

    yakni Amiotidin ketika mual dirasa sangat mengganggu.

    Tn B mengalami stroke tangan kanan beberapa waktu yang lalu. Selain

    stroke Tn B juga menderita hipertensi. Tn B mengaku sering kontrol ke

    dokter. Terakhir pemeriksaan TD yakni 200/100 mmHg. Tiga bulan

    yang lalu diperiksa kadar kolesterol adalah 330. Menurut Ny I, Tn B

    baru sembuh dari strokenya setelah menjalani pengobatan dan terapi.

    Terapi yang dilakukan adalah medis dan tradisional. Ny I sering

    membasuh tangan Tn B dengan air hangat dan membalurnya dengan

    daun Honje.

    4) Riwayat Keluarga Sebelumnya

    Tn B mempunyai riwayat hipertensi dari ayahnya. Sedangkan Ny I juga

    memiliki riwayat hipertensi dari ayahnya. Ny I mengatakan bahwa

    ibunya memiliki gastritis kronis dan sering mengalami sakit di perut.

  • 9

    Ayah Ny I meninggal karena Diabetes Melitus dengan kaki sudah

    timbul gangrene. Ny I menceritakan bahwa kaki Ayah Ny I tidak sempat

    diamputasi karena sudah timbul komplikasi di jantung.

    III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN

    1) Karakteristik Rumah

    a. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)

    Rumah Tn B ukurannya cukup besar. Luas rumah Tn B adalah 370 m2 .

    Jumlah ruangannya 7 buah (1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 4 kamar tidur,

    1 dapur, dan 3 kamar mandi). Kamar mandi ada yang terdapat di dalam dan

    di luar kamar tidur. Ada 2 kamar mandi yang terdapat di dalam kamar tidur.

    b. Ventilasi dan penerangan

    Luas ventilasi permanen > 10% dari luas lantai. Cahaya matahari dapat

    masuk ke dalam rumah.

    c. Persediaan air bersih

    Keluarga Tn B menggunakan air dari sumur. Sejauh ini tidak ada keluhan

    dari masalah air. Keluarga Tn B menggunakan air dari sumur untuk mandi,

    mencuci, dan memasak makanan.

    d. Pembuangan sampah

    Ny I selalu mengumpulkan sampahnya setiap hari. Setiap sore Ny I

    membuah sampah tersebut ke tempat pembuangan sampah yang ada di

    dekat rumahnya.

    e. Pembuangan air limbah

    Limbah air bekas mandi dan mencuci di buang ke saluran khusus (riul).

    f. Jamban/WC (tipe, jarak dari sumber air)

  • 10

    Jamban milik pribadi serta kondisinya bersih.

    g. Denah rumah

    U

  • 11

    h. Lingkungan sekitar rumah

    Rumah Tn B berada di tepi jalan. Kondisinya cukup aman.

    Berikut adalah denah lingkungan sekitar rumah Tn B:

    i. Sarana komunikasi dan transportasi

    Sarana komunikasi telepon seluler (HP) dan kendaraan yang dimiliki motor

    2 buah, dan mobil 1 buah.

    j. Fasilitas hiburan (tv, radio, dll)

    Sarana hiburan yang dimiliki tv 1 buah, serta beberapa computer karena

    keluarga Tn B membuka warnet.

  • 12

    k. Fasilitas pelayanan kesehatan

    Rumah Tn B tidak jauh dari temapat pelayanan kesehatan. Terdapat dokter

    praktik yang terletak tidak jauh dari rumah. Selain itu pula, terdapat rumah

    sakit yang bisa ditempuh dengan kendaraan selama 10 menit.

    2) Karakteristik Tetangga dan Komunitas

    Lingkungan Tn B aman, dan terlihat dekat dengan masyarakat sekitar. Tn B

    adalah seorang pedagang di rumahnya sehingga sering bersosialisasi dengan

    warga sekitar

    3) Mobilitas Geografis Keluarga

    Tn B sering berpindah rumah sebelum mengalami serangan stroke. Tn B pernah

    tinggal di Riau, daerah Jawa Tengah dan akhirnya menetap di Bandung sejak

    tahun 2000

    4) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyaakat

    Keluarga memiliki interaksi yang baik karena ketika mengalami masalah sering

    dimusyawarahkan bersama istri dan anak-anaknya.

    5) Sistem Pendukung Keluarga

    Keluarga Tn B memiliki anggota keluarga lain yakni mertua dan orang tua yang

    rumahnya tidak jauh dari Tn B. Sehingga selalu ada untuk membantu. Selain itu

    pula Tn B mengaku bisa melihat kondisi mertua dan orang tua yang telah tua. Ny

    I mengaku ketika ada masalah diselesaikan oleh keluarga sendiri selama itu

    masih bisa diselesaikan tidak meminta bantuan terhadap anggota keluarga lain.

    6) Pola Komunikasi Keluarga

    Pola komunikasi keluarga sangat terbuka, ketika ada masalah selalu

    dimusyawarahkan bersama.

    7) Struktur Kekuatan Keluarga

    Setiap angota keluarga mempunyai hak suara yang sama di keluarga Tn B.

    Namun, terlihat Tn B dan Ny I sebagai pengambil keputusan.

    8) Struktur Peran

  • 13

    Dalam keluarga ini tidak ada peran yang terganggu. Ny I bekerja sebagai

    pedagang selain sebagai Ibu Rumah Tangga. Selepas Tn B mengalami stroke, ia

    keluar dari tempat kerjanya dan membuka usaha sendiri di rumah yakni sebagai

    penjual beras dan membuka warnet. Tn B juga mempunyai dua orang anak yang

    telah dewasa sehingga bisa membantu perekonomian keluarga.

    9) Nilai dan Norma Keluarga

    Tn B memegang teguh norma dan nilai yang ada di keluarga dan di

    lingkungannya.

    IV. FUNGSI KELUARGA

    1) Fungsi Afektif

    Dalam keluarga Tn B masing-masing keluarga saling mendukung,

    menyanyangi, dan menghargai. Tidak ada struktur peran yang terganggu.

    2) Fungsi Sosialisasi

    Hubungan interaksi keluarga sangat baik karena setiap ada masalah selalu

    dibicarakan bersama dengan anggota keluarga.

    3) Fungsi Perawatan Kesehatan

    Ny I menyadari bahwa masalah kesehatannya adalah hipertensi dan

    gastritis. Keluarga selalu pergi ke Rumah Sakit jika dinilai perlu perawatan

    segera. Ny I mengaku sering mengonsumsi obat-obatan dari dokter ketika

    nyerinya mengganggu. Begitupun dengan Tn B, keluarga ini sangat peduli

    terhadap kesehatan. Keluarga memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan

    yang ada seperi dokter praktik dan rumah sakit. Namun, semenjak terjadi

    stroke Tn B sering control ke Rumah Sakit yang berada di Bandung.

    Keluarga ini mampu mengambil keputusan saat ada anggota keluarga yang

    sakit

    4) Fungsi Reproduksi

    Ny I tidak mengikuti program keluarga berencana (KB), Ny I pula tidak

    berencana memiliki anak kembali.

    5) Fungsi Ekonomi

  • 14

    Fungsi ekonomi keluarga Tn B dinilai baik, karena selain Tn B dan Ny I

    kedua anaknya telah beranjak dewasa dan telah memiliki pekerjaan

    sehingga bisa membantu meringankan beban keluarga

    V. STRESS DAN KOPING KELUARGA

    1) Stressor Jangka Pendek dan Panjang

    Stressor jangka pendek :

    Keluarga Tn B berharap strokenya tidak kambuh lagi dan dapat mengontrol

    tekanan darahnya agar tetap stabil.

    Stressor jangka panjang:

    keluarga merasa tidak memiliki masalah yang penyelesaiannya lebih dari 6

    bulan

    2) Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi

    Keluarga Tn B sangat memperhatikan kesehatan keluarga, suami, serta

    anak-anaknya. Ketika mengalami masalah kesehatan Ny I segera berobat

    ke pelayanan kesehatan baikke dokter praktik atau pergi ke rumah sakit

    yang ada di Bandung. Selian itu pula,terjadap kontroling dari anggota

    keluarga yang lain sehingga dapat meringankan beban. Ketika Tn B

    mendrita stroke Ny I selalu merawat dan membawa Tn B control teratur ke

    dokter.

    3) Strategi Koping yang Digunakan

    Koping yang digunakan keluarga Tn B adalah musyawarah dengan anggota

    keluarga. Ketika masalah tersebut perlu dibicarakan dengan anak-anaknya

    maka tidak sungkap untuk terbuka.

    Ny I dan Tn B mengatasi masalah kesehatannya dengan meminum obat

    dari dokter.

    4) Strategi Adaptif Disfungsional

    tidak ada

  • 15

    VI. HARAPAN KELUARGA

    Harapan keluarga Tn B yakni kesehatan keluarga. Beliau menginginkan sakit

    strokenya tidak kambuh lagi. Begitupun dengan Ny I beliau berharap dapat terus

    sehat dan berumur panjang. Harapan terhadap petugas kesehatan adalah lebih

    meningkatnya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Lebih

    sering berkunjung ke rumah warga karena warga sangat membutuhkan petugas

    kesehatan.

    VII. Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan Fisik pada Ny I

    1. Bentuk dada : Simetris

    2. Sekresi dan batuk : Tidak ada, nyeri waktu bernapas (-)

    3. Pola napas : Regular 20 x/mnt

    4. Bunyi napas : Vesikular disemua lapang paru

    Bronchial : normal

    Broncho vesicular : tidak ada kelainan dalam pernapasan

    5. Pergerakan dada : simetris antara kanan dan kiri

    6. Tactil fremitus : Tidak meningkat dan tidak menurun

    7. Alat bantu napas : Tidak menggunakan alat bantu napas

    KARDIOVASKULAR

    1. Nadi : Frekuensi 86 x/mnt Regular

    2. Tekanan darah : 140/100 mmHg tgl 17 Desember 2013

    3. Bunyi jantung : Normal

    4. Pembesaran jantung : Tidak mengalami pembesaran

    5. Nyeri dada : Tidak nyeri dada

    6. Clubbing finger : Tidak ada

  • 16

    PERSYARAFAN

    1. Tingkat kesadaran : compos mentis

    2. GCS : 4 5 6

    3. Refleks : Normal, tidak terjadi kelainan refleks

    4. Koordinasi gerak : Klien dapat bergerak bebas

    5. Kejang : Klien tidak mengalami kejang

    PENGINDERAAN

    1. Mata

    - Bentuk : Normal

    - Pupil : Isokor

    - Reflek cahaya : Positif

    - Gerak bola mata : Normal

    - Medan penglihatan : Normal

    - Buta warna : Klien tidak mengalami buta warna

    2. Hidung

    - Bentuk : Normal tidak terjadi deformitas

    - Gangguan penciuman : Tidak ada gangguan penciuman

    3. Telinga

    - Bentuk : Normal dan simetris

    - Gangguan pendengaran : Tidak ada

    - Tinitus : Tidak

    4. Perasa (lidah) : Normal tidak tremor

    5. Peraba : Normal tidak ada kelainan

    8. Perkemihan (Blader)

    - Masalah kandung kemih : Klien tidak mengalami masalah dalam

    kandung kemih BAK lancar warna kuning jernih bau khas urine

  • 17

    PERCERNAAN ( Bowl )

    1. Mulut dan tenggorokan

    a. mulut dan selapu lendir : Lembab tidak ada stomatitis

    b. Kebersihan rongga mulut : tidak berbau

    c. Gigi menggunakan gigi geraham palsu sebanyak 6 buah

    d. Tenggorokan : ada nyeri menelan saat mengonsumsi pedas namun saat

    pemfis Ny I tidak ada nyeri menelan

    e. Abdomen :tidak ada benjolan yang abnormal

    f. Pembesaran hepar : tidak terjadi pembesaran hepar

    g. Pembesaran lien : tidak terjadi pembesaran lien

    2. Masalah usus besar dan rectum / anus

    BAB tidak ada masalah, tidak terjadi konstipasi / diare, klien tidak

    menggunakan obat pencahar

    3. Otot, Tulang Dan Integumen (Bone)

    1. Otot dan tulang

    Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai bebas, Tidak ada

    fraktur, dislokasi, haematum, serta Kekuatan otot 5 5

    5 5

    2. Integumen

    - Warna kulit : Normal tidak terjadi sianosi, hiperpigmentasi

    (-)

    - Akral : Hangat

    - Turgor : Elastik, kembali dalam < 2detik

    REPRODUKSI

    - Payudara : tidak dikaji karena klien menolak

  • 18

    ENDOKRIN

    1. Faktor alergi : Klien tidak mempunyai alergi makanan atau

    minuman

    2. Kelainan endokrin : Klien memiliki riwayat penyakit DM dari ayah

    klien

    II. PENGKAJIAN PSIKOSOSAL

    1. Interaksi Social

    Klien dapat berinteraksi baik dengan siapa saja

    2. Konsep Diri

    Klien menerima bahwa dirinya mempunyai keturunan hipertensi

    3. Spiritual

    Klien berusha menjalankan ibadahnya dengan sebaik-baiknya

    III. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Tidak ada

    IV. TERAPI MEDIK

    - Klien mengonsumsi obat amiotidin 3 x/hari

    Pemeriksaan Fisik pada Tn B

    1. Bentuk dada : Simetris

    2. Sekresi dan batuk : Tidak ada, nyeri waktu bernapas (-)

    3. Pola napas : Regular 20 x/mnt

    4. Bunyi napas : Vesikular disemua lapang paru

    Bronchial : normal

    Broncho vesicular : tidak ada kelainan dalam pernapasan

    5. Pergerakan dada : simetris antara kanan dan kiri

  • 19

    6. Tactil fremitus : Tidak meningkat dan tidak menurun

    7. Alat bantu napas : Tidak menggunakan alat bantu napas

    TANDA-TANDA VITAL

    1. BB : 68 kg

    2. TB : 172 cm

    3. Suhu : 36 o C

    4. RR :20 x/menit

    5. Nadi : 88 x/menit

    KARDIOVASKULAR

    2. Nadi : Frekuensi 88 x/mnt Regular

    3. Tekanan darah : 162/100 mmHg tgl 20 Desember 2013

    4. Bunyi jantung : Normal

    5. Pembesaran jantung : Tidak mengalami pembesaran

    6. Nyeri dada : Tidak nyeri dada

    7. Clubbing finger : Tidak ada

    PERSYARAFAN

    1. Tingkat kesadaran : compos mentis

    2. GCS : 4 5 6

    3. Refleks : Normal, tidak terjadi kelainan refleks

    4. Koordinasi gerak : Klien dapat bergerak bebas, hanya tangan kanannya

    tidak bisa bergerak bebas seperti dulu

    5. Kejang : Klien tidak mengalami kejang

  • 20

    PENGINDERAAN

    1. Mata

    - Bentuk : Normal

    - Pupil : Isokor

    - Reflek cahaya : Positif

    - Gerak bola mata : Normal

    - Medan penglihatan : Normal

    - Buta warna : Klien tidak mengalami buta warna

    2. Hidung

    - Bentuk : Normal tidak terjadi deformitas

    - Gangguan penciuman : Tidak ada gangguan penciuman

    3. Telinga

    - Bentuk : Normal dan simetris

    - Gangguan pendengaran : Tidak ada

    - Tinitus : Tidak

    4. Perasa (lidah) : Normal tidak tremor

    5. Peraba : Normal tidak ada kelainan

    8. Perkemihan (Blader)

    - Masalah kandung kemih : Klien tidak mengalami masalah dalam kandung

    kemih BAK lancar warna kuning jernih bau khas urine

    PERCERNAAN ( Bowl )

    1. Mulut dan tenggorokan

    a. mulut dan selapu lendir : Lembab tidak ada stomatitis

    b. Kebersihan rongga mulut : tidak berbau

    c. Gigi terdapat 2 gigi geraham yang bolong

    d. Tenggorokan : tidak ada nyeri menelan

    e. Abdomen, kenyal tidak nyeri tekan, tidak ada benjolan yang abnormal

  • 21

    f. Pembesaran hepar : tidak terjadi pembesaran hepar

    g. Pembesaran lien : tidak terjadi pembesaran lien

    2. Masalah usus besar dan rectum / anus

    BAB tidak ada masalah, tidak terjadi konstipasi / diare, klien tidak

    menggunakan obat pencahar

    3. Otot, Tulang Dan Integumen (Bone)

    a. Otot dan tulang

    Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai bebas hanya tangan

    kanan pasien tidak dapat bergerak bebas seperti dahulu sebelum terkena

    stroke.

    Tidak ada fraktur, dislokasi, haematum

    b. Integumen

    - Warna kulit : Normal tidak terjadi sianosi, hiperpigmentasi (-)

    - Akral : Hangat

    - Turgor : Elastik, kembali dalam < 3 detik

    ENDOKRIN

    1. Faktor alergi : Klien tidak mempunyai alergi makanan atau

    minuman

    2. Kelainan endokrin : Klien tidak memiliki riwayat penyakit DM

    V. PENGKAJIAN PSIKOSOSAL

    1. Interaksi Social

    Klien dapat berinteraksi baik dengan siapa saja

    2. Konsep Diri

    Klien menerima bahwa dirinya mempunyai keturunan penyakit jantung

  • 22

    3. Spiritual

    Klien berusha menjalankan ibadahnya dengan sebaik-baiknya

    VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Tidak ada

    VII. TERAPI MEDIK

    Obat hipertensi

  • 23

    ANALISA DATA

    No. DATA MASALAH

    1 DS :

    - Tn.B menderita hipertensi sudah lama sekitar 4

    tahun yang lalu

    - Tn.B mengeluh kadang-kadang pusing, dan nyeri

    punduk.

    - Ny I mengatakan mengalami hipertensi 1 tahun

    yang lalu

    - Ny I mengeluh kadang-kadang pusing, telinga

    kadang-kadang berdenging, jantung berdebar-

    debar

    - Ny I mengatakan ia memiliki riwayat hipertensi

    dari ayah Ny I

    DO :

    - TD 162/100 mmHg

    - Nadi 88 x/menit

    - TD Ny I : 140/100 mmHg

    - Nadi Ny I 86 x/menit

    Risiko terjadinya komplikasi

    hipertensi pada Tn.B di

    keluarga Tn.B

    Ds :

    - Ny I sering merasa mual ketika gastritis

    kambuh

    - Ny I sering merasa nyeri ulu hati

    - Ny I mengatakan sering tidak mau makan jika

    kambuh

    - Ny I mengatakan perutnya terasa perih setelah

    mengonsumsi makanan yang pedas

    Risiko kambuhnya gastritis

    pada Ny I di keluarga Tn B

  • 24

    Pengkajian Fungsi Perawatan Keluarga

    Tanggal Masalah Data Fungsi Perawatan Keluarga Kesimpulan

    1 2 3 4

    17

    Desember

    2013

    Masalah Kesehatan : Hipertensi

    Masalah Keperawatan :

    1. Risiko terjadinya komplikasi

    hipertensi pada Tn.B, Ny I keluarga

    Tn.B berhubungan dengan

    ketidakmampuan keluarga merawat

    anggota keluarga dengan hipertensi

    Yang ditandai dengan :

    DS :

    - Tn.B menderita hipertensi sudah

    lama sekitar 4 tahun yang lalu

    - Tn.B mengeluh kadang-kadang

    pusing, dan nyeri punduk.

    1. Keluarga tidak bisa menyebutkan dengan

    lengkap saat ditanya mengenai pengertian,

    tanda dan gejala dari hipertensi

    2. Keluarga dapat menyebutkan sebagian

    penyebab terjadinya hipertensi

    3. Keluarga hanya mengetahui sebagian cara

    melakukan perawatan pada klien dengan

    hipertensi

    4. Keluarga belum mengetahui akibat jika

    hipertensi tidak ditangani

    ketidakmampuan

    keluarga merawat

    anggota keluarga dengan

    hipertensi.

  • 25

    DS :

    - Ny I mengeluh kadang-kadang

    pusing, telinga kadang-kadang

    berdenging, jantung berdebar-

    debar

    DO :

    - TD Ny I : 140/100 mmHg

    - Nadi Ny I : 86 x/menit

    - TD Tn B :162/100 mmHg

    - Nadi Tn B : 88 x/menit

    17

    Desember

    2013

    Risiko kambuhnya gastritis pada Ny

    I di keluarga Tn B berhubungan

    dengan ketidakmampuan keluarga

    merawat anggota keluarga dengan

    gastritis

    - Ny I sering merasa mual ketika

    gastritis kambuh

    - Ny I sering merasa nyeri ulu hati

    - Ny I mengatakan sering tidak

    1. Keluarga tidak bisa menyebutkan dengan

    benar saat ditanya mengenai pengertian

    gastritis

    2. Keluarga hanya bisa menyebutkan sebagian

    penyebab dari gastritis

    3. Keluarga hanya menyebutkan sebagian tanda

    dan gejala gastritis.

    4. Keluarga belum mengetahui cara merawat

    keluarga dengan gastritis

    Ketidakmampuan

    keluarga merawat

    anggota keluarga

    dengan Gastritis.

  • 26

    mau makan jika kambuh

    - Ny I mengatakan perutnya terasa

    perih setelah mengonsumsi

    makanan yang pedas

  • 27

    Pengkajian Keluarga Mandiri

    Tanggal

    Masalah

    kesehatan

    Masalah

    keperawat

    an

    Kriteria Keluarga

    Mandiri Kategori

    masalah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    16

    Desember

    2013

    Hipertensi Risiko

    terjadinya

    komplikasi

    hipertensi

    KM I

    17

    Desember

    2013

    Hipertensi Risiko

    terjadinya

    komplikasi

    hipertensi

    KM I

    20

    Desember

    2013

    Hipertensi Risiko

    terjadinya

    komplikasi

    hipertensi

    KM II

    25

    Desember

    2013

    Hipertensi Risiko

    terjadinya

    komplikasi

    hipertensi

    KM II

    26

    Desember

    2013

    Hipertensi Risiko

    terjadinya

    komplikasi

    hipertensi

    KM III

    Dari hasil penilaian keluarga mandiri diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn. B

    masuk pada kategori keluarga mandiri (KM III ) yaitu dengan skor : 1-8

  • 28

    Pengkajian Keluarga Mandiri

    Dari hasil penilaian keluarga mandiri diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn. B

    masuk pada kategori keluarga mandiri (KM II ) yaitu dengan skor : 1-7

    Tanggal Masalah

    kesehatan

    Masalah

    keperawatan

    Kriteria Keluarga Mandiri Kategori

    masalah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    16

    Desember

    2013

    Gastritis

    Risiko

    kambuhnya

    gastritis

    KM I

    17

    Desember

    2013

    Gastritis

    Risiko

    kambuhnya

    gastritis

    KM I

    20

    Desember

    2013

    Gastritis

    Risiko

    kambuhnya

    gastritis

    KM II

    25

    Desember

    2013

    Gastritis

    Risiko

    kambuhnya

    gastritis

    KM II

    26

    Desember

    2013

    Gastritis

    Risiko

    kambuhnya

    gastritis

    KM II

  • 29

    Penapisan / Prioritas Masalah Keperawatan

    Masalah:

    1. Risiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Tn.B, Ny I keluarga Tn.B

    berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

    dengan hipertensi

    No Kriteria Nilai Skor Pembenaran

    1

    2

    3

    4

    Sifat masalah :

    Kurang sehat

    Kemungkinan masalah

    dapat diubah : sebagian

    Potensi masalah untuk

    dicegah : tinggi

    Menonjolnya masalah :

    Masalah berat, harus

    segera ditangani

    3/ 3 x 1

    1 / 2 x 2

    3 / 3 x 1

    2 / 2 x 1

    1

    1

    1

    1

    Masalah yang terjadi kurang sehat

    dan perlu tindakan.

    Keluarga sedikit mempunyai

    sumber daya untuk mengatasi

    masalahnya.

    Masalah yang terjadi dapat

    diperbaiki keadaannya.

    Keluarga menyadari adanya

    masalah dan perlu penanganan

    supaya tekanan darah klien stabil

    Total Skor 3,67

  • 30

    Masalah:

    2. Risiko kambuhnya gastritis pada Ny I di keluarga Tn B berhubungan dengan

    ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis

    No Kriteria Nilai Skor Pembenaran

    1

    2

    3

    4

    Sifat masalah :

    Ancaman kesehatan

    Kemungkinan masalah

    dapat diubah : sebagian

    Potensi masalah untuk

    dicegah : rendah

    Menonjolnya masalah :

    Tidak perlu segera

    ditangani

    2/ 3 x 1

    1 / 2 x 2

    1 / 3 x 1

    1 / 2 x 1

    2/3

    1

    1/3

    1/2

    Masalah yang terjadi kurang sehat

    dan perlu tindakan segera

    Masalah yang terjadi dapat

    diperbaiki keadaannya namun

    perlahan.

    Klien belum bisa menjaga pola

    makannya

    .

    Keluarga menyadari adanya

    masalah kesehatan

    Total Skor 2,5

  • 31

    Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

    1. Risiko terjadinya komplikasi hipertensi pada Tn.B, Ny I keluarga Tn.B

    berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

    dengan hipertensi

    2. Risiko kambuhnya gastritis pada Ny I di keluarga Tn B berhubungan dengan

    ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis

  • 32

    2.2 Rencana Asuhan Keperawatan

    Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

    Nama KK : Tn B

    N

    O

    DIAGNOSA

    KEPERAWATA

    N

    TUJUAN EVALUASI INTERVENSI

    Umum Khusus Kriteria Standar

    1 Resiko Terjadinya

    komplikasi

    hipertensi pada

    Tn.B, Ny I di

    keluarga Tn.H

    berhubungan

    dengan

    ketidakmampuan

    keluarga dalam

    merawat anggota

    keluarga dengan

    hipertensi

    Setelah

    dilakukan

    tindakan

    keperawata

    n tidak

    terjadi

    komplikasi

    hipertensi

    Setelah 2x 30

    pertemuan keluarga

    mampu:

    1.Mengenal masalah

    Hipertensi yang

    dirasakan dengan

    cara:

    - Menyebutkan

    pengertian

    Hipertensi

    Respon

    verbal

    (mampu

    menyebutka

    n pengertian

    hipertensi)

    Hipertensi adalah suatu

    keadaan dimana tekanan

    darah meningkat

    melebihi batas normal

    (120/80mmHg).

    1. Kaji sejauh

    mana keluarga

    memahami

    tentang

    pengertian

    Hipertensi.

    2. Berikan respon

    positif untuk

    respon yang

    tepat.

    3. Diskusikan

    dan beri

  • 33

    Respon

    verbal

    (mampu

    menyebutka

    n minimal 3

    penyebab

    Hipertensi)

    Penyebab hipertensi :

    1. Keturunan

    2. Usia

    3. Berat badan

    4. Konsumsi garam

    berlebihan

    5. Pola makan dan gaya

    hidup

    6. Aktivitas olahraga

    7. Stress

    8. Konsumsi alkohol

    dan merokok

    informasi

    kepada

    keluarga

    tentang

    pengertian

    Hipertensi

    yang benar.

    1. Beri informasi

    kepada

    keluarga

    tentang

    penyebab

    Hipertensi.

    2. Tanyakan

    kembali

    kepada

    keluarga

    tentang

    penyebab

  • 34

    Respon

    verbal

    (mampu

    menyebutka

    n minimal 3

    tanda dan

    gejala

    Hipertensi)

    9. penyempitan

    pembuluh darah

    10. peningkatan

    kolesterol.

    Tanda dan gejala :

    Sakit kepala

    Pusing

    Cepat marah

    Telinga berdengung

    Susah tidur

    Hipertensi.

    3. Berikan

    reinforcement

    positif bila

    klien mampu

    menyebutkan

    kembali

    penyebab

    Hipertensi.

    1. Beri informasi

    kepada

    keluarga

    tentang tanda

    dan gejala

    Hipertensi.

    2. Diskusikan

    dengan

    keluarga tanda

  • 35

    Rasa berat di

    tengkuk/leher

    Mata berkunang-

    kunang

    Mudah lelah saat

    beraktifitas

    Kelemahan

    Nyeri dada

    dan gejala apa

    saja yang

    sering muncul

    atau dirasakan

    oleh keluarga.

    3. Tanyakan

    kembali

    kepada

    keluarga

    tentang tanda

    dan gejala

    Hipertensi.

    4. Berikan

    reinforcement

    positif bila

    keluarga

    mampu

    menyebutkan

    kembali tanda

  • 36

    2. Mengambil

    keputusan untuk

    menanggulangi

    Hipertensi dengan:

    - Menyebutkan

    akibat

    Hipertensi

    - Keluarga

    mengatakan ingin

    menanggulangi

    Hipertensi

    Respon

    verbal

    (mampu

    menyebutka

    n minimal 3

    akibat

    Hipertensi

    Respon

    verbal

    (mengatakan

    ingin

    mengatasi

    masalah

    Hipertensi)

    Hipertensi dapat

    mengakibatkan

    terjadinya penyakit

    komplikasi, diantaranya:

    penyakit jantung,

    gangguan fungsi ginjal,

    penyakit stroke

    (kelumpuhan),

    perdarahan otak,

    gangguan penglihatan.

    adanya kesadaran untuk

    mengambil keputusan

    dalam menyelesaikan

    dan menangani masalah

    1.Beri informasi

    kepada

    keluarga

    tentang akibat

    dari Hipertensi.

    2. Diskusikan

    dengan

    keluarga

    akibat apa saja

    yang sering

    muncul atau

    dirasakan oleh

    keluarga.

    3. Tanyakan

    kembali

    kepada

    keluarga

    tentang akibat

    Hipertensi.

  • 37

    3. Merawat anggota

    keluarga dengan

    Hipertensi.

    Keluarga

    mampu:

    - Menyebutkan

    cara mencegah

    kambuhnya dan

    mengobati

    Hipertensi

    Respon

    verbal

    (mampu

    menyebutka

    n minimal 3

    cara

    mencegah

    kambuhnya

    dan

    mengobati

    Hipertensi)

    Cara mencegah

    kambuhnya dan

    mengobati Hipertensi:

    1. Terapi tanpa obat. Perubahan pola hidup:

    - Mengurangi/mencegah konsumsi garam

    yang berlebihan.

    - Mengurangi/menghindari makanan yang

    berkolesterol dan

    tinggi lemak; daging

    kambing/sapi, jeroan.

    - Mengurangi/hindari alkohol, berhenti

    merokok, dan berhenri

    4. Berikan

    reinforcement

    positif bila

    keluarga

    mampu

    menyebutkan

    kembali akibat

    Hipertensi.

    1. Beri informasi

    kepada

    keluarga

    tentang cara

    mencegah

    kambuhnya

    dan mengobati

    Hipertensi.

    2. Diskusikan

    dengan

  • 38

    minim kopi.

    - Tingkatkan konsumsi sayur-sayuran dan

    buah-buahan.

    - Menghindari stress, atasi stress dengan

    baik, istirahat cukup,

    relaksasi (menarik

    nafas dalam).

    - Meningkatkan aktivitas fisik; banyak

    bergerak/berolah raga

    teratur minimal 30

    menit/hari atau

    3x/minggu, misal;

    berjalan,

    menggerakkan

    tangan/kaki

    (disesuaikan dengan

    kondisi).

    - Kontrol teratur, misal; ke balai pengobatan,

    Puskesmas/Rumah

    Sakit, maupun ke

    Dokter.

    2. Terapi dengan obat.

    - Sesuai dengan resep

    dan petunjuk dokter.

    keluarga cara

    mencegah

    kambuhnya

    dan mengobati

    hipertensi.

    3. Tanyakan

    kembali

    kepada

    keluarga

    tentang cara

    mencegah

    kambuhnya

    dan mengobati

    Hipertensi.

    4. Berikan

    reinforcement

    positif bila

    keluarga

    mampu

  • 39

    3. Terapi secara

    tradisional

    - RAMUAN

    MENGKUDU

    1. Mengkudu (2 buah) dibuang bijinya lalu

    diparut dan diperas

    2. Ketimun dihancurkan dan

    diperas

    3. Air perasan ketimun dicampur dengan air

    perasan mengkudu

    dalam 2 gelas air

    panas

    4. Tambahkan gula aren secukupnya

    agar tidak pahit, lalu

    saring

    5. Diminum 3 x sehari -RAMUAN RAMBUT

    JAGUNG

    1. Cuci segenggam rambut jagung

    2. Rebus dengan 1 liter air lalu disaring

    3. Diminum 1 x sehari -RAMUAN PEPAYA

    MUDA

    menyebutkan

    kembali cara

    mencegah

    kambuhnya

    dan mengobati

    Hipertensi.

  • 40

    1. Parut 1 buah pepaya 2. Peras untuk diambil

    airnya

    3. Air perasan diminum 2 x sehari

    -RAMUAN DAUN

    SELEDRI

    1. Rebus 15 batang seledri dengan 2

    gelas air sampai

    tinggal tiga

    perempat gelas

    2. Hasil rebusan diminum untuk 2 x

    minum bila tekanan

    darah

    190mmhg/lebih dan

    minum 1 x pada

    malam hari bila

    tekanan darah 160

    s.d 180 mmhg.

    -RAMUAN BAWANG

    PUTIH

    1. Kupas bawang putih kemudian cuci lalu

    makan bawang putih

    mentah terseebut ( 5

    siung)

    2. Dua suing bawang

  • 41

    putih diiris tipis

    kemudian seduh

    dengan cangkir

    air panas. Minum

    2x/hari.

    -PEMBERIAN JUS

    TOMAT

    Cara perawatan

    Hipertensi

    1. Periksa tekanan

    darah 1 bulan sekali

    ke tempat pelayanan

    kesehatan seperti

    puskesmas,dokter,

    dll

    2. Olahraga 30

    menit/hari

    3. makan makanan

    yang bergizi

    terutama sayuran

  • 42

    hijau,buah-buahan

    dan batasi makanan

    yang mengandung

    garam.

    4. Menurunkan Berat

    Badan Obesitas atau

    kegemukan beresiko

    tinggi terjadi

    hipertensi, oleh

    karena itu bagi orang

    yang obesitas harus

    waspada dan

    menghindari faktor-

    faktor penyebab

    hipertensi yang lain

    Cara mengontrol

    hipertensi

    Modivikasi gaya

  • 43

    hidup

    Tidak mengkonsumsi

    alcohol

    kontrol tekanan darah

    secara teratur.

    Manajemen stress

    Rekreasi

    Mendekatkan diri

    kepada Tuhan

    2 Risiko kambuhnya

    gastritis pada Ny I

    di keluarga Tn B

    berhubungan

    dengan

    ketidakmampuan

    keluarga merawat

    anggota keluarga

    dengan gastritis

    Setelah

    dilakukan

    tindakan

    keperawata

    n tidak

    terjadi

    gangguan

    rasa nyaman

    : gastritis

    Setelah 2 x 30

    pertemuan keluarga

    mampu:

    1. Mengenal

    masalah gastritis

    yang dirasakan

    dengan cara:

    Menyebutkan

    pengertian

    gastritis

    Respon

    verbal

    (mampu

    menyebutka

    n pengertian

    gastritis)

    Gastritis adalah suatu

    peradangan pada

    permukaan lapisan

    lambung sehingga

    terjadi perlukaan akibat

    asam lambung.

    1. Kaji sejauh

    mana keluarga

    memahami

    tentang

    pengertian

    gastritis.

    2. Berikan respon

    positif untuk

    respon yang

    tepat.

  • 44

    Menyebutkan

    penyebab

    gastritis

    Respon

    verbal

    (mampu

    menyebutka

    n minimal 3

    penyebab

    gastritis)

    Penyebab :

    1. Obat-obatan,

    misalnya aspirin

    karena Merangsang

    produksi asam

    lambung

    2. Meminum alcohol

    3. Merokok

    4. Kopi

    3. Diskusikan

    dan beri

    informasi

    kepada

    keluarga

    tentang

    pengertian

    gastritis yang

    benar.

    1. Beri

    informasi

    kepada

    keluarga

    tentang

    penyebab

    gastritis.

    2. Tanyakan

    kembali

  • 45

    - Menyebutkan tanda

    dan gejala gastritis

    Respon

    verbal

    (mampu

    menyebutka

    n minimal 2

    5. Stress

    6. Terlalu banyak

    pikiran

    7. Kecapaian

    Tanda dan Gejala :

    1. Nyeri ulu hati

    2. Mual dan kadang

    muntah

    3. Kembung

    kepada

    keluarga

    tentang

    penyebab

    gastritis.

    3. Berikan

    reinforcement

    positif bila

    klien mampu

    menyebutkan

    kembali

    penyebab

    gastritis.

    1. Beri

    informasi

    kepada

    keluarga

    tentang tanda

  • 46

    tanda dan

    gejala

    gastritis)

    4. Kram perut

    5. Nyeri pada perut

    sehabis makan

    6. Gelisah dan

    susah tidur

    dan gejala

    gastritis.

    2. Diskusikan

    dengan

    keluarga

    tanda dan

    gejala apa

    saja yang

    sering muncul

    atau dirasakan

    oleh keluarga.

    3. Tanyakan

    kembali

    kepada

    keluarga

    tentang tanda

    dan gejala

    gastritis.

    4. Berikan

  • 47

    2. Mengambil

    keputusan untuk

    menanggulangi

    gastritis dengan:

    Menyebutkan

    bahaya gastritis

    Respon

    verbal

    (mampu

    menyebutka

    n bahaya

    gastritis

    Bahaya Maag :

    Perlukaan yang terjadi

    dapat berlanjut sampai

    ke bagian dalam

    lambung sehingga

    menyebabkan lambung

    menjadi bolong dan

    akhirnya terjadi

    perdarahan, sehingga

    terjadi muntah darah,

    reinforcement

    positif bila

    keluarga

    mampu

    menyebutkan

    kembali tanda

    dan gejala

    gastritis.

    1. Beri informasi

    kepada

    keluarga

    bahaya

    gastritis.

    2. Diskusikan

    dengan

    keluarga

    bahaya

    gastritis.

  • 48

    3. Merawat anggota

    keluarga dengan

    gastritis. Keluarga

    mampu:

    - Menyebutkan

    Respon

    verbal

    (mampu

    menyebutka

    n minimal 3

    berak darah, dan radang

    pada lapisan perut

    Penanganan Ketika

    Terserang Maag :

    1. Minum air hangat

    yang banyak

    2. Makanlah makanan

    3.Tanyakan

    kembali kepada

    keluarga

    tentang bahaya

    gastritis.

    4. Berikan

    reinforcement

    positif bila

    keluarga

    mampu

    menyebutkan

    kembali bahaya

    gastritis.

    1. Berikan

    informasi

    kepada

    keluarga

    tentang

  • 49

    penanganan ketika

    terserang gastritis

    penanganan

    ketika

    tererang

    gastritis)

    yang lembek yang

    mudah dicerna dan

    tidak merangsang

    asam lambung

    3. Berikan kompres air

    hangat di daerah ulu

    hati (botol air

    dilapisi handuk)

    4. Hindari makanan

    yang merangsang

    pengeluaran asam

    lambung, seperti

    makanan pedas,

    makanan yang asam,

    tinggi serat, zat

    tepung

    5. Hindari minuman

    yang merangsang

    pengeluaran asam

    penanganan

    ketika terserang

    gastritis

    2.Diskusikan

    dengan

    keluarga akibat

    apa saja yang

    sering muncul

    atau dirasakan

    oleh keluarga.

    3.Tanyakan

    kembali kepada

    keluarga

    tentang

    penanganan

    ketika terserang

    gastritis

    4. Berikan

    reinforcement

  • 50

    lambung seperti the,

    kopi, alkohol

    6. Usahakan rileks,

    jangan berpikir yang

    berat, dan selalu

    berpikiran positif

    akan sangat

    membantu proses

    mengurangi perih

    karena maag.

    7. Usahakan jangan

    minum obat maag

    setiap kali maag

    kambuh, sebab

    secara tidak langsung

    akan mengalami

    ketergantungan pada

    obat penghilang rasa

    sakit.

    positif bila

    keluarga

    mampu

    menyebutkan

    kembali

    penanganan

    ketika terserang

    gastritis

  • 51

    Pelaksanaan dan Intervensi

    Tanggal Implemetasi Evaluasi

    16

    Desember

    2013

    1. Mengucapkan salam

    2. Memperkenalkan diri

    3. Mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan

    4. Melakukan informed concent

    5. Membina hubungan saling percaya dengan menanyakan seputar

    keluarga secara umum.

    6. Membuat kontrak pertemuan

    7. Mengakhiri kontrak dan berpamitan

    S :

    - Keluarga membalas ucapan

    salam dan memperkenalkan

    diri.

    - Keluarga mengatakan

    bersedia untuk dibina

    keluarga.

    - Keluarga menceritakan

    anggota keluarga secara

    umum

    - Keluarga mengatakan

    bersedia dikunjungi kapan

    saja.

    O :

    - Klien dan keluarga

  • 52

    tersenyum dengan ramah

    - Klien dan keluarga tampak

    menyambut kedatangan

    perawat.

    - Klien tampak senang

    keluarganya akan dibina.

    A : Hubungan saling percaya

    mulai terbina

    P : Pertahankan dan lanjutkan

    intervensi.

    17

    Desember

    2013

    Melakukan pengkajian kepada keluarga :

    - Menanyakan keluhan utama Ny I dan keluarga

    - Menanyakan keluhan dan riwayat penyakit Ny I dan keluarga

    - Menanyakan pola makan keluarga setiap hari

    - Menanyakan aktivitas sehari-hari Ny I dan keluarga

    - Menanyakan fungsi keluarga

    - Menanyakan tentang lingkungan di sekitar keluarga

    - Mengakhiri kontrak dan berpamitan

    S:

    - Klien Ny I mengeluh

    pusing saat darah tinggi

    - Ny I mengatakan menderita

    hipertensi sejak 1 tahun

    yang lalu.

    - Telinga Ny I sering

    berdenging

  • 53

    - Ny I mengatakan memiliki

    gastritis karena ibunya

    memiliki penyakit gastritis

    kronik

    - Gastritisnya sering kambuh

    jika mengonsumsi

    makanan pedas

    - Yang memiliki masalah

    kesehatan hanya Ny I dan

    Tn B , anak-anak Tn B

    tidak dalam keadaan sakit.

    - Ny I mengatakan orang tua

    yakni ayah Ny I menderita

    DM dan Hipertensi

    - Pola makan keluarga 3 x

    sehari, semenjak Tn B

    terkena stroke dan Ny I

    hipertensi sekarang lebih

    sering mengonsumsi

  • 54

    sayuran dan buah-buahan

    - Ny I mengatakan tidak ada

    jadwal menu dalam

    memasak setiap harinya

    namun tegantung keinginan

    keluarga.

    - Ny. I mengatakan kegiatan

    sehari-harinya yaitu

    sebagai ibu rumah tangga

    dan menjaga toko beras.

    Suami Ny.I setiap harinya

    ada di rumah berdagang

    beras menemaninya,

    awalnya adalah seorang

    pekerja di sebuah

    perusahaan

    - Ny I dan keluarga Tn B

    tidak mengikuti

    perkumpulan di kampunya

  • 55

    namun Ny I sering

    mengikuti pengajian di

    mushala dekat rumah

    seminggu 3 kali

    - Fungsi afektif : Ny I

    mengatakan di keluarga

    saling menghargai dan

    menolong, fungsi

    perawatan kesehatan:

    ketika ada yang sakit

    segera di bawa ke

    pelayanan kesehatan.

    - Lingkungan sekitar rumah

    aman, sering berinteraksi

    dengan tetangga.

    O:

    - TD : 140/100 mmHg

    - RR :20 x/menit

    - Nadi : 86 x/menit

  • 56

    - BB: 70 kg

    - TB : 160 cm

    - Pola makan 3x/per hari

    - Pola eliminasi: BAB 1x/

    hari, BAK: 5-6x

    A : masalah sedang diatasi

    P : lanjutkan intervensi

    20

    Desember

    2013

    Melakukan pemeriksaan fisik dan pengakajian lanjutan kepada keluarga :

    - Menanyakan keluhan utama Tn.B dan keluarga

    - Menanyakan keluhan dan riwayat penyakit Tn.B

    - Menanyakan pola makan keluarga setiap hari

    - Menanyakan aktivitas sehari-hari Tn.B dan keluarga

    - Menanyakan tentang lingkungan di sekitar keluarga

    - Menanyakan karakteristik rumah keluarga Tn B

    - Mengakhiri kontrak dan berpamitan

    - Tn B mengatakan

    mengalami hipertensi 4

    tahun yang lalu

    - Tn B sering mengalami

    pusing dan tengkuk terasa

    sakit

    - Tn B mengaku mengalami

    stroke di tangan kanan 1

    bualn yang lalu, tanga

    beliau tiba-tiba sulit

    digerakan karena banyak

  • 57

    mengonsumsi daging

    domba sebelumnya.

    - Hingga sekarang Tn B

    masih dalam perawatan di

    rumah.

    - Ayah Tn B memiliki

    riwayat hipertensi dan

    jantung

    - Pada awalnya Tn B adalah

    seorang pegawai di sebuah

    perusahaan di bidang

    Geologi, karena terkena

    stroke akhirnya Tn B lebih

    sering di rumah dan

    membuka usaha sendiri

    - Tn B mengatakan sering

    mengikuti gotong royong di

    kampungnya 2 x dalam satu

    bulan

  • 58

    - Tn B mengatakan luas

    rumah adalah 370 m2

    .

    terdiri atas 1 ruang tamu, 4

    kamar tidur, 3 kamar

    mandi,1 ruangan keluarga, 1

    dapur, dan 1 ruangan

    tempat berdagang beras di

    depan rumah.

    - Tn B mengatakan

    pertukaran udara di

    rumahnya bagus

    - Tn B menggunakan air dari

    sumur dan tidak ada

    masalah dari air tersebut.

    O

    - TD : 162/100 mmHg

    - Nadi : 88 x/menit

    - RR : 20 x/menit

  • 59

    - TB : 172 cm

    - BB : 68

    - Suhu : 36 o C

    - Pola makan 2-3x/per hari

    - Pola eliminasi: BAB 1x/

    hari, BAK: 5-6x

    A : masalah sedang diatasi

    P : lanjutkan intervensi

    25

    Desember

    2013

    1. Memeriksa TD Ny I dan keluhan yang dirasakan

    2. Melakukan intervensi keperawatan keluarga:

    - Memberikan brosur hipertensi kepada Ny I

    - Menanyakan pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi

    (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat, cara perawatan

    dan mencegah kambuhnya)

    - Memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi

    (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat, cara perawatan

    dan mencegah kambuhnya)

    - Mendiskusikan bersama keluarga dan klien cara mencegah dan

    S :

    - Ny. I mengatakan

    hipertensi itu darah tinggi

    - Ny. I mengatakan

    penyebab dari darah tinggi

    banyak makan garam, dan

    mengonsumsi daging

    domba

    - Ny. I mengatakan tanda

    orang darah tinggi sakit

  • 60

    merawat anggota keluarga dengan hipertensi

    - Mengevaluasi pemahaman klien dan keluarga tentang penyakit

    hipertensi

    3. Memberikan reward dan reinforcement kepada klien dan keluarga

    tengkuk, pusing, gampang

    capek, dan susah tidur

    - Ny.I dan keluarga tidak

    mengetahui akibat dari

    darah tinggi yang tidak

    tertangani

    - Ny.I dan keluarga

    mengatakan ingin sembuh

    dan tidak kambuh lagi

    O :

    - TD Ny.I: 150/100 mmHg

    - Klien tampak menyimak

    dan tertarik dengan

    penyampaian materi.

    - Klien tampak paham

    dengan anjuran

    A : Masalah sedang diatasi

    P : Lanjutkan intervensi

  • 61

    26

    Desember

    2013

    1. Memeriksa TD Ny I dan keluhan yang dirasakan

    2. Melakukan evaluasi terhadap intervensi yang dilakukan :

    - Menanyakan kembali pengetahuan keluarga tentang penyakit

    hipertensi (pengertian, penyebab, tanda dan gejala, akibat, cara

    perawatan dan mencegah kambuhnya)

    - Mendiskusikan bersama keluarga dan klien cara mencegah dan

    merawat anggota keluarga dengan hipertensi

    3. Mengakhiri kontrak pertemuan

    S :

    - Ny I menyampaikan bahwa

    hipeetensi adalah tekanan

    darah tinggi dengan tanda

    TD sesorang di atas 120/80

    mmHg

    - Ny I mengatakan bahwa

    tanda gejalanya adalah

    sering pusing, sering marah-

    marah, sakit tengkuk,

    jantung berdebar-debar

    - Ny I menjawab bahwa

    penyebab hipertensi adalah

    keturunan, usia, berat badan

    berlebih, pola hidup tidak

    sehat seperti banyak

    mengonsumsi garam,

    daging kerbau/ domba,

    alcohol

  • 62

    - Ny I menjelaskan bahwa

    hipertensi yang tidak

    tertangani bisa menjadi

    stroke, dan penyakit ginjal

    - Ny menjelaskan bahwa cara

    pencegahan dna perawatan

    adalah sering melakukan

    pengecekan TD minimal 1

    minggu sekali,sering olah

    raga, banyak memakan

    sayur dan buah, dan jika

    gejala sudah berat segera

    pergi ke pelayanan

    kesehatan

    O:

    - Ny I dapat menjawab

    pengertian hipertensi

    dengan lengkap

  • 63

    - Ny dapat menyebutkan 4

    dari 9 tanda gejala yang

    tertera di brosur penkes

    - Ny I dapat menyebutka 5

    dari 10 penyebab

    hipertensi yang terdapat di

    brosur penkes

    - Ny I dapat menyebutkan 3

    dari 4 perawatan hipertensi

    - TD darah tanggal 26

    Desember 2013 : 140/100

    mmHg

    A : Masalah sedang diatasi

    P : Lanjutkan intervensi

  • 64

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa masalah kesehatan yang

    terdapat pada keluarga Tn. B adalah hipertensi, stroke, dan gastritis. Berdasarkan

    diagnosa prioritas, diagnosa keperawatan keluarga Tn B adalah Risiko terjadinya

    komplikasi hipertensi pada Tn.B, Ny I keluarga Tn.B berhubungan dengan

    ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipertensi dan Risiko

    kambuhnya gastritis pada Ny I di keluarga Tn B berhubungan dengan

    ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan gastritis. Selain itu,

    pada pengkajian keluarga mandiri, keluarga Tn B berada pada KM III untuk masalah

    kesehatan hipertensi dan KM II masalah kesehatan gastritis.

    3.2 Lesson Learned

    Bagi Penulis

    Diharapkan dapat memberikan tindakan pengelolaan asuhan keperawatan

    keeluarga selanjutnya pada pasien dengan hipertensi dan gastritis

    Bagi Pelayanan Kesehatan

    lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempertahankan kerjasama baik

    antar tim kesehatan maupun dengan klien sehingga asuhan keperawatan yang

    diberikan dapat mendukung kesembuhan klien pada umumnya dan pada klien

    hipertensi dan gastritis secara khusus.

  • 65

    DAFTAR PUSTAKA

    Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2. Jakarta :

    EGC

    Doengoes, M E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan

    dan Pendokumentasian Perawatan pasien. Jakarta : EGC

    Gunawan, L. 2001. Hipertensi : Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta : Kanisius

    Leny, R. 2010. Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga. Jakarta

    Smeltzer S.C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 2. Jakarta: EGC

    Sulalit, E, DKK. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta:FKUI

  • 66

    LAMPIRAN

    A. Hasil Dokumentasi Pengkajian

    No Tanggal Foto Keterangan

    1 16 Desember

    2013

    Tidak terdokumentasikan Tidak terdokumentasikan

    2 17 Desember

    2013

    Pengkajian terhadap Ny I dan

    keluarga Tn B

    Pemfis pada Ny I

  • 67

    3 20 Desember

    2013

    Pengkajian terhadap Tn B

    4 20 Desember

    2013

    Pemfis terhadap Tn B

  • 68

    5 25 Desember

    2013

    - Intervensi kepada keluarga

    Tn B

    6

    25

    Desember

    2013

  • 69

    7 26 Desember

    2013

    Pemeriksaan tekanan darah Ny I

    8 26 Desember

    2013

    Evaluasi terhadap penkes yang

    telah dilakukan

  • 70

    B. Brosur Pendidikan Kesehatan

  • 71

    C. SAP (terlampir)

  • SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

    HIPERTENSI

    OLEH

    MELDA ISKAWATI

    220110110043

    FAKULTAS KEPERAWATAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    2013

  • SATUAN ACARA PENGAJARAN

    (SAP)

    Tema : Hipertensi

    SUBMATERI : Konsep dasar dan klinis Hipertensi

    SASARAN : Keluarga Tn.B

    HARI/TANGGAL : Rabu, 25 Desember 2013

    WAKTU : Pukul 17.00- 17.30 WIB

    1 x pertemuan (30 menit)

    TEMPAT : Babakan Situ RT 02 Rw 08 Cileunyi Bandung

    PEMATERI : Melda Iskawati

    TUJUAN INSTITUSIONAL UMUM (TIU):

    Setelah di lakukan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit, keluarga

    Tn.B memahami Hipertensi.

    TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK):

    Setelah di lakukan pendidikan kesehatan selama 1x25 menit, keluarga

    Tn.B memahami apa yang telah di sampaikan dengan kriteria hasil :

    1. Keluarga Tn.B dapat menjelaskan pengertian hipertensi dengan benar

    2. Keluarga Tn.B dapat menyebutkan penyebab terjadinya Hipertensi dengan

    benar

    3. Keluarga dapat menyebutkan minimal 4 tanda gejala Hipertensi

  • 4. Keluarga dapat menyebutkan minimal 2 komplikasi Hipertensi

    5. Keluarga dapat menyebutkan minimal 2 cara perawatan Hipertensi

    6. Keluarga dapat menjelaskan cara mengontrol Hipertensi

    KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK:

    Keluarga Tn.B yang terdiri atas Ayah (Tn B 53 tahun), Istri (Ny.I 49 tahun) yang

    menderita Hipertensi, dan 4 orang anak.

    POKOK BAHASAN

    Hipertensi

    SUB POKOK BAHASAN

    1. Pengertian Hipertensi

    2. Penyebab terjadinya Hipertensi

    3. Tanda gejala Hipertensi

    4. Komplikasi Hipertensi

    5. Perawatan Hipertensi

    6. Cara mengontrol Hipertensi

    MATERI PENYULUHAN

    (Terlampir)

    ALOKASI WAKTU

    a. Apersepsi/Set : 5 menit

    b. Uraian Materi/diskusi : 20 menit

    d. Penutup : 5 menit

    STRATEGI INSTRUKSIONAL

    Menggunakan media pengajaran untuk memperjelas uraian materi dan

    mempermudah pemahaman pada peserta didik

  • Menjelaskan materi-materi pengajaran

    Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman

    peserta didik

    METODE PENGAJARAN

    Diskusi

    Kegiatan belajar mengajar

    Tahap Kegiatan

    pendidikan

    Kegiatan

    peserta

    didik

    Metode Media

    PRA

    17.00-17.05

    Siapkan sarana

    dan

    perlengkapan

    Set ruangan

    Brosur

    KEGIATAN

    PEMBUKAAN

    17.05-17.10

    Perkenalan

    Menjelaskan

    tujuan

    pembelajaran

    Menyimak

    Menyimak

    Menyimak

    Menjelas-

    kan

    URAIAN

    MATERI

    17.10-17.22

    Menggali

    pemahaman

    peserta didik

    tentang

    Hipertensi

    Menjelaskan

    tentang bahaya

    (komplikasi)

    Hipertensi jika

    tidak ditangani

    Pengertian dan

    penyebab

    Mengutarak

    an ide dan

    pendapat

    Menyimak

    Diskusi Brosur

  • hipertensi

    Tanda dan

    gejala

    Hipertensi

    Komplikasi

    Hipertensi

    Cara

    mengontrol

    hipertensi

    Perawatan

    hipertensi

    Menyimak

    KEGIATAN

    PENUTUP

    17.22-17.30

    Menyimpulkan

    pengajaran

    secara singkat

    Memberikan

    kesempatan

    pada peserta

    didik yang

    ingin bertanya

    ataupun

    memberikan

    komentar

    Mengevaluasi

    peserta didik

    dengan

    memberikan

    beberapa

    pertanyaan

    Menutup

    pertemuan

    Menyimak

    Bertanya

    Menjawab

    pertanyaan

    Menyimak

    Diskusi

    dan Tanya

    Jawab

  • MEDIA PENGAJARAN

    Brosur

    SARANA

    Ruangan

  • LANDASAN TEORI

    A. Definisi Penyakit

    Tekanan darah adalah tekanan di dalam pembuluh arteri ketika darah di

    pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh.

    Tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya

    ditunjukkan dengan angka seperti berikut: 120/80 mmHg. Angka 120

    menunjukkan tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi, disebut

    dengan tekanan sistolik. Angka 80 menunjukkan tekanan ketika jantung sedang

    berelaksasi, disebut dengan tekanan daistolik. (www.fortune star

    indonesia/health/info penyakit/hipertensi(tekanan darah tinggi).htm)

    Hipertensi adalah ditetapkannya tekanan darah secara menetap dimana

    tekanan sistolik diatas 140 mmHg, dan diastolnya diatas 90 mmHg. (Bongkman,

    2000:216)

    Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistolnya diatas

    140 mmHg, dan tekanan diastolnya diatas 90 mmHg. (Smelzen, 2002:296)

    Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat melebihi batas

    normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai

    faktor dapat memicu terjadinya hipertensi, walaupun sebagian besar (90%)

    penyebab hipertensi tidak diketahui.

    B. Etiologi

    Faktor-faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya hipertensi adalah:

    1. Keturunan

    2. Usia

    3. Berat badan

    4. Konsumsi garam berlebihan

    5. Pola makan dan gaya hidup

    6. Aktivitas olahraga

    7. Stress

    8. Konsumsi alkohol dan merokok

    9. Penyempitan pembuluh darah

  • 10. Peningkatan kolesterol

    C. Manifestasi Klinis

    Salah satu tanda dan gejala yang ditemukan hipertensi adalah peningkatan

    tekanan darah.

    Gejala yang sering ditemukan:

    Sakit kepala

    Epitaksis

    Pusing

    Cepat marah

    Telinga berdengung

    Susah tidur

    Rasa berat di tengkuk/leher

    Mata berkunang-kunang

    Mudah lelah

    (Susalit, 2002:459-460)

    D. Komplikasi

    Stroke

    Gagal ginjal

    Kebutaan

    Gagal jantung

    E. Cara Mengontrol Hipertensi

    Modivikasi gaya hidup

    Tidak mengkonsumsi alcohol

    kontrol tekanan darah secara teratur

    Manajemen stress

    Rekreasi

    Mendekatkan diri kepada Tuhan

  • 1. Perawatan Hipertensi

    2. Periksa tekanan darah 1 bulan sekali ke tempat pelayanan kesehatan seperti

    puskesmas,dokter, dll

    3. Olahraga 30 menit/hari

    4. makan makanan yang bergizi terutama sayuran hijau,buah-buahan dan batasi

    makanan yang mengandung garam.

    5. Menurunkan Berat Badan Obesitas atau kegemukan beresiko tinggi terjadi

    hipertensi, oleh karena itu bagi orang yang obesitas harus waspada dan

    menghindari faktor-faktor penyebab hipertensi yang lain

  • DAFTAR PUSTAKA

    Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2

    .Jakarta: EGC

    Engram, B. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC

  • Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 414

    PENGARUH PEMBERIAN JUS TOMAT (LYCOPERSICUM COMMUNE) TERHADAP TEKANAN DARAH WANITA POSTMENOPAUSE HIPERTENSIF

    Aryati Puji Lestari, Hesti Murwani Rahayuningsih*)

    Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Jl.Dr.Sutomo No.14, Semarang, Telp (024) 8453708, Email : [email protected]

    ABSTRACT

    Background: Hypertension is the third leading cause of death in Indonesia reached 6.7% of the population mortality at all ages. The blood pressure of postmenopausal women tends to increase due to decreased of the protective effect of estrogens and increased of salt sensitivity. Tomato fruit (Lycopersicum commune) contains potassium and lycopene which has the effect of decreasing blood pressure. Objective: Determine the effect of consuming tomato juice (Lycopersicum commune) to the blood pressure of hypertensive postmenopausal women. Method: This study is an experiment with a pre-post test control group design. The numbers of study subjects are 34 respondents with systolic blood pressure 140 mmHg and or diastolic 90mmHg. The tomato juice of 200 ml consumption once a day for 7 days is made from 150 gram tomato, 5 gram sugar, and 50 ml water. Result: There is a decrease in systolic blood pressure of 11.76 7.276 mmHg and diastolic blood pressure of 8.82 3.321 mmHg in the treatment group. The tomato juice consumption significantly influences the decrease in systolic blood pressure and diastolic blood pressure. Conclusion: The tomato juice significantly decreases the systolic and diastolic blood pressures in postmenopausal hypertensive women.

    Keywords: tomato juice; blood pressure; hypertension

    ABSTRAK

    Latar belakang: Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor 3 di Indonesia, yakni mencapai 6,7% dari total kematian pada semua umur. Tekanan darah wanita postmenopause meningkat karena menurunnya efek protektif esterogen dan meningkatnya ensitifitas garam. Buah tomat (Lycopersicum commune) mengandung kalium dan likopen yang mempunyai efek menurunkan tekanan darah. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian jus tomat (Lycopersicum commune) terhadap tekanan darah wanita postmenopause hipertensif. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pre-post test control group design. Jumlah subjek penelitian 34 orang dengan tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau diastolik 90mmHg. Jus tomat sebanyak 200 ml sebanyak 1 kali sehari yang diberikan selama 7 hari terbuat dari 150 gram buah tomat, 5 gram gula pasir, dan 50 ml air. Hasil: Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11.76 7.276 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 8.82 3.321 mmHg pada kelompok perlakuan. Pemberian jus tomat berpengaruh secara bermakna terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik setelah dikontrol dengan asupan lemak dan serat. Simpulan: Pemberian jus tomat secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada wanita postmenopause hipertensif.

    Kata kunci: jus tomat; tekanan darah; hipertensi

    PENDAHULUAN Hipertensi merupakan penyebab kematian

    nomor 3 di Indonesia setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari total kematian pada semua umur.1 Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7%. Prevalensi hipertensi di Jawa Tengah pada

    penduduk berusia 18 tahun sebesar 34,9%, sedangkan di Kota Semarang sebesar 40,8%.2

    Kejadian hipertensi pada wanita postmenopause cenderung menyamai bahkan lebih tinggi dari pria karena efek protektif hormon esterogen yang menurun. Wanita postmenopause menderita hipertensi lebih dari dua kali dibandingkan dengan wanita premenopause. Selain efek protektif hormon esterogen, sensitifitas garam

    Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 414-420 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc

    *)Penulis Penanggungjawab

  • Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 415

    pada tekanan darah meningkatkan risiko terjadinya hipertensi dan penyakit kardiovaskuler.3

    Hipertensi berkaitan dengan gaya hidup masyarakat seperti stres, kurang beraktivitas, merokok, konsumsi alkohol yang berlebih, makanan tinggi kadar lemak, asupan natrium yang tinggi, kurangnya asupan kalium dan serat.4 Tomat merupakan bahan makanan tinggi asam folat, vitamin C, dan kalium.12 Kandungan kalium dalam 100 gram tomat adalah 245 mg.5 Kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan mengurangi natrium dalam urine dan air dengan cara yang sama seperti diuretik. Hasil penelitian tahun 2004 pada pasien hipertensi rawat jalan di Bandung menunjukkan penurunan tekanan sistolik 10,28 mmHg dan diastolik 3,49 mmHg dengan melakukan intervensi menggunakan jus tomat yang terbuat dari 150 gram buah tomat dan 5 gram gula pasir dengan lama intervensi 2 hari berturut-turut.6

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian jus tomat terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kandungan dalam tomat yang dapat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi serta dapat dijadikan rujukan tambahan untuk penelitian berikutnya.

    METODE Karakteristik subjek dan sampel Penelitian dilakukan di Panti Werda Pengayoman dan Panti Wredha Harapan Ibu Semarang pada bulan Oktober-November 2010. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian gizi masyarakat. Desain penelitian adalah eksperimen dengan rancangan pre-post test control group design. Subjek penelitian diambil dari seluruh anggota populasi terjangkau, yaitu wanita postmenopause di Panti Werda Pengayoman dan Panti Wredha Harapan Ibu Semarang yang mempunyai tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau diastolik 90mmHg. Besar sampel penelitian ini adalah 34 orang, dengan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing 17 orang. Kriteria inklusi adalah mempunyai tekanan darah sistolik 140 mmHg dan atau diastolik 90mmHg, usia 55 tahun, tidak teratur mengkonsumsi obat antihipertensi, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak mempunyai penyakit penyerta seperti penyakit gangguan ginjal, bersedia mengikuti penelitian dan

    dapat diajak berkomunikasi. Subjek penelitian ini diambil dengan cara purposive sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsumsi jus tomat yang diukur dalam satuan mililiter (ml), variabel terikat adalah tekanan darah sistolik dan diastolik (mmHg), variabel perancu adalah umur, indeks masa tubuh (IMT), kebiasaan olah raga, merokok, minum kopi, asupan lemak (g), serat (mg), natrium (mg), kalium (mg), kalsium (mg) dan magnesium (mg) yang diukur dengan metode food recall selama 2 x 24 jam. Metode food recall digunakan karena pelaksanaannya mudah, murah, cepat, dapat digunakan untuk subjek yang buta huruf, dan dapat memberikan gambaran nyata asupan individu.7 Data yang dikumpulkan adalah data tekanan darah sistolik dan diastolik subjek sebelum dan sesudah intervensi, berat badan, tinggi badan, identitas subjek, riwayat hipertensi dalam keluarga, kebiasaan olah raga, merokok, konsumsi kopi, asupan lemak, serat, natrium, kalium, kalsium, serta magnesium dari makanan selain intervensi. Pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik diperoleh dengan menggunakan Sphygmomanometer air raksa oleh perawat sebanyak dua kali pengukuran dengan selang waktu 3 menit kemudian direrata. Pengukuran tekanan darah dilakukan dalam posisi duduk bersandar, setelah beristirahat selama 5 menit dengan kaki menyentuh lantai dan tangan sejajar dengan jantung. Pengukuran pertama dilakukan sebelum intervensi pada pukul 8.00 pagi dan pengukuran kedua dilakukan 1 jam setelah intervensi sebagai evaluasi. Berat badan ditimbang menggunakan timbangan injak digital dengan ketelitian 0,1 kg. Tinggi badan diperoleh dari estimasi pengukuran tinggi lutut. Data identitas subjek dan faktor risiko hipertensi diperoleh dari kuesioner, meliputi riwayat hipertensi dalam keluarga, kebiasaan merokok, kebiasaan konsumsi kopi, alkohol, dan kebiasaan olah raga. Data asupan lemak, serat, natrium, kalium, kalsium, dan magnesium diperoleh melalui metode food recall 24 jam yang dilakukan sebanyak 2 kali. Pemberian jus tomat (Lycopersicum commune) pada kelompok perlakuan sebanyak 200 ml terbuat dari 150 g tomat, 5 g gula pasir dan 50 ml air dibuat dengan cara diblender dan diberikan 1 kali sehari selama 7 hari berturut-turut, sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan intervensi. Kepatuhan mengkonsumsi jus tomat dilakukan dengan observasi secara langsung kepada subjek.

  • Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 416

    Analisis univariat untuk mengetahui deskriptif data dan untuk menguji kenormalan data menggunakan Shapiro-Wilk karena jumlah subjek 75 tahun

    5 12

    29.4 70.6

    5 12

    29.4 70.6

    10 24

    29.4 70.6

    IMT Underweight Normal Overweight Obese 1

    6 6 3 2

    35.3 35.3 17.6 11.8

    8 6 2 1

    47.1 35.3 11.8 5.9

    14 12 5 3

    41.2 35.3 14.7 8.8

    Riwayat hipertensi Tidak tahu Ada Tidak ada

    7 5 5

    41.2 29.4 29.4

    10 3 4

    58.8 17.6 23.5

    17 8 9

    50.0 23.5 26.5

    Kebiasaan olah raga Teratur Tidak teratur

    3 14

    17.6 82.4

    1 16

    5.9 94.1

    4 30

    11.8 88.2

    Kebiasaan merokok Merokok Tidak merokok

    0 17

    0 100

    0 17

    0 100

    0 34

    0 100

    Kebiasaan minum kopi Minum kopi Tidak minum kopi

    1 16

    5.9 94.1

    5 12

    29.4 70.6

    6 28

    17.6 82.4

    Sebagian besar subjek berumur >75 tahun, status gizi kurang, tidak teratur berolah raga, tidak mempunyai kebiasaan minum kopi. Seluruh subjek tidak memiliki kebiasaan merokok. Karakteristik

    subjek penelitian secara keseluruhan dapat di lihat pada Tabel 1. Asupan lemak, serat, natrium, kalium, kalsium, dan magnesium selama penelitian

    Tabel 2. Distribusi frekuensi asupan subjek selama penelitian.

    Asupan Perlakuan Kontrol n=34 % n=34 %

    Lemak Normal ( 30% kebutuhan 6 35.3 4 23.5

  • Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 417

    energi) Tinggi (>30% kebutuhan energi)

    11 64.7 13 76.5

    Serat Kurang ( 0.05).

    Tabel 4. Perbedaan tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah intervensi

    TDD sebelum TDD sesudah TDD p Rerata SD Rerata SD Rerata SD Perlakuan (n=17) 91.76 3.930 82.94 4.697 8.82 3.321 0.000a Kontrol (n=17) 95.00 10.607 98.24 12.493 2.79 10.459 0.282a P = 0.000b

    TDD = tekanan darah diastolik, TDD = penurunan tekanan darah diastolik, a = Uji Wilcoxon, = 0.05; b = Uji Mann-Whitney, = 0.05

    Tabel 4 menunjukkan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan tekanan darah diastolik secara signifikan (p0.05). Secara keseluruhan terdapat perbedaan penurunan tekanan darah diastolik pada kedua kelompok (p

  • Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 418

    Pengaruh jus tomat terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik setelah dikontrol dengan

    variabel asupan lemak, serat, dan kalium

    Tabel 5. Pengaruh pemberian jus tomat terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik dengan variabel kontrol asupan lemak, serat dan kalium.

    Variabel Perlakuan Kontrol p* Rerata SD Rerata SD

    TDS 11.76 7.726 7.21 14.099 0.014 Kovariat Asupan lemak 47.577 2.528 53.724 9.262 0.008 Serat 18.338 1.196 13.518 3.528 0.180 Kalium 3359.241 346.573 2157.147 715.073 0.324

    TDD 8.82 3.321 2.79 10.459 0.019 Kovariat Asupan lemak 47.577 2.528 53.724 9.262 0.046 Serat 18.338 1.196 13.518 3.528 0.665 Kalium 3359.241 346.573 2157.147 715.073 0.683

    TDS = penurunan tekanan darah sistolik, TDD = penurunan tekanan darah diastolik, *Multivariate Analysis of Variance, = 0.05

    Rerata penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik setelah dikontrol dengan asupan lemak, serat, dan kalium didapatkan nilai yang bermakna (p

  • Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 419

    tekanan darah karena bersifat sebagai vasoconstrictor dan dapat merangsang pengeluaran aldosteron. Aldosteron meningkatkan tekanan darah dengan jalan retensi natrium. Retensi natrium dan air menjadi berkurang dengan adanya kalium, sehingga terjadinya penurunan volume plasma, curah jantung, tekanan perifer, dan tekanan darah.15

    Zat selain kalium dan serat yang mungkin berperan dalam penurunan tekanan darah adalah likopen yang dalam penelitian ini belum diteliti. Hasil penelitian pemberian 250 mg ekstrak likopen terhadap 30 penderita hipertensi tingkat I selama 8 minggu menunjukkan likopen mampu menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 9 mmHg dan tekanan darah diastolik sebesar 7 mmHg serta memberikan pengaruh yang baik terhadap lipid darah, lipoprotein, dan oxidative stress markers.16

    Aktifitas antiaterosklerosis likopen terjadi secara oksidatif dan non oksidatif. Pada mekanisme oksidatif, likopen mencegah aterosklerosis dengan memproteksi biomolekul seluler penting, seperti lipid dan lipoprotein. Dalam mekanisme non oksidatif, efek antiaterosklerosis likopen bekerja sebagai agen hipokolesterolemik dengan menghambat laju HMG-CoA (3-hydroxy-3- methylglutaryl-coenzim A) reduktase yang berperan penting pada sintesis kolesterol, serta mengaktifkan reseptor LDL.17

    Hasil penelitian menunjukkan 11 orang (64.7%) pada kelompok kontrol dan 13 orang (76.5%) pada kelompok perlakuan mengkonsumsi natrium dengan kategori tinggi, tetapi tidak ada pengaruh yang bermakna secara statistik antara konsumsi natrium dengan perubahan tekanan darah. Natrium yang berlebihan di dalam tubuh secara tidak langsung meningkatkan volume cairan ekstrasel, yang akan meningkatkan volume darah, sehingga meningkatkan tekanan pengisian sirkulasi rata-rata, meningkatkan aliran balik darah vena ke jantung, meningkatkan curah jantung, dan meningkatkan tekanan arteri.18

    Asupan kalsium 16 orang (94.1%) pada kelompok kontrol dan 14 orang (82.4%) pada kelompok perlakuan termasuk kategori kurang, sedangkan asupan magnesium 11 orang (64,7%) pada kelompok kontrol dan 10 orang (58.8%) pada kelompok perlakuan termasuk kategori normal. Hasil analisis diketahui bahwa baik konsumsi kalsium maupun magnesium tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tekanan darah. Asupan kalsium dan magnesium yang tinggi dapat menurunkan tekanan darah.3,11,18

    Kalsium memiliki efek natriuretik, dan berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi sensitif NaCl. Bila asupan NaCl berlebih meningkatkan eksresi kalsium urine, kadar hormon paratiroid, dan konsentrasi 1,25 dihydroxivitamin D. Hormon paratiroid menyebabkan vasokonstriksi dengan cara mempengaruhi aktivitas neural dan atau hormon vasoaktif.17 Magnesium merupakan inhibitor dari kontraksi otot polos pembuluh darah dan berperan dalam pengaturan tekanan darah sebagai vasolidator. Kekurangan magnesium menyebabkan penyempitan dinding arteri dan kapiler dan berpengaruh terhadap kejadian hipertensi.3,11

    SIMPULAN Pemberian 200 ml jus tomat (Lycopersicum commune) sebanyak satu kali dalam sehari selama 7 hari berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11.76 mmHg (8,4%) dan tekanan darah diastolik sebesar 8.82 mmHg (9.6%) pada wanita postmenopasue hipertensif.

    SARAN 1. Perlu sosialisasi mengenai manfaat buah

    tomat sebagai upaya untuk mencegah dan mengatasi tekanan darah tinggi.

    2. Perlu penggunaan instrument lain seperti food frequency questionaire sebagai pelengkap metode food recall untuk mengetahui asupan subjek.

    DAFTAR PUSTAKA 1. Hipertensi penyebab kematian nomor

    tiga.[editorial]; 2010. Available from: URL: HYPERLINK: http://www.dinkesjatengprov.go.id

    2. Riset kesehatan dasar (riskesdas) 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008

    3. Debra AK. Medical Nutrition in Hypertension. In: Mahan K,Escott-Stump S editors. Krauses food, nutrition and diet therapy. 11th edition. Philadelphia: Saunders; 2004. p. 900-918.

    4. Forman JP, Stamfer MJ, Curban GC. Diet lifestyle risk factors associated with incident hypertension in women. JAMA [serial online] 2009 [dikutip pada 5 April 2010]; 302(4);401-11. Available from: URL: HYPERLINK: http://jama.ama-assan.org

    5. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka; 2002. hal.221-233.

    6. Gunawan IZ, praminanto G, rahayu DY. Pengaruh pemberian jus belimbing dan tomat terhadap perubahan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi di Puskesmas Taragog dan RS Al Islam Bandung dalam Prosiding

  • Journal of Nutrition College, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 420

    Perteuan Ilmiah National Dietetik II. Jawa barat. Bandung: Asosiasi Dietisien Indonesia; 2005. hal.405-11.

    7. Supariasa I, Bakri B, Fajar I. Penilaian status gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal. 94-96.

    8. Riyanto S. Pengolahan dan analisis data kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2009. hal.61-121.

    9. Ramussen BM, et al. Effects of dietary saturated, monosaturated, and n-3 fatty acids on blood pressure in healthy subjects. American Journal Clinical Nutrition [serial online] 2006 [dikutip pada 14 Juli 2011]; 83: 221-6. Avaible from: URL: HYPERLINK: http://www.ajcn.org

    10. Bazzano LA. Dietary intake of fruit and vegetable and risk of diabetes mellitus and cardiovascular disease. USA: World Health Organization (WHO); 2005.

    11. Rolfes SR, Pinna K, Whitney E. Understanding normal and clinical nutrition. 7th edition. USA: Peter Marshall; 2002. Rolfes SR, Pinna K, Whitney E. Understanding normal and clinical nutrition. 7th edition. USA: Peter Marshall; 2002.

    12. Muchtadi D. Sayuran sebagai sumber serat pangan untuk mencegah timbulnya penyakit degeneratif. Jurnal teknol dan pangan 2001 XII (1): hal.62-71.