jurnal belajar pbm 8 - 11 juni 2015 print

8
JURNAL KEGIATAN HARIAN PROSES BELAJAR MENGAJAR I (PBM I) Nama Mahasiswa : EDI SULISTIYONO NIM : 14-0341-8086-10 Hari/ tanggal : Kamis/ 11 Juni 2015 Program Studi : Magister Pendidikan Biologi Dosen Pembina : Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd Dr. Ibrohim, M.Si Materi : Pendekatan Lingkungan dan SALINGTEMAS/SETS A. Eksplorasi konsep Pendekatan lingkungan adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar . Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik, abiotik, dan budaya manusia. Tujuan pendekatan lingkungan, yaitu: 1.Supaya kegiatan belajar lebih menarik 2.Hakikat belajar lebih bermakna 3.Bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya 4.Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif 5.Sumber belajar lebih kaya 6.Lebih memahami dan menghayati aspek yang ada di lingkungannya Prinsip-prinsip dalam pendekatan lingkungan, yaitu: 1. Konteks lokal: Kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan minat, kebutuhan, pengalaman dan budaya lokal serta potensi yang dimiliki atau yang ada disekitar siswa.

Upload: ed

Post on 25-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Belajar PBM 8 - 11 Juni 2015 Print

JURNAL KEGIATAN HARIAN

PROSES BELAJAR MENGAJAR I (PBM I)

Nama Mahasiswa : EDI SULISTIYONO NIM: 14-0341-8086-10Hari/ tanggal : Kamis/ 11 Juni 2015Program Studi : Magister Pendidikan BiologiDosen Pembina : Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd Dr. Ibrohim, M.Si Materi : Pendekatan Lingkungan dan SALINGTEMAS/SETS

A. Eksplorasi konsepPendekatan lingkungan adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar . Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik, abiotik, dan budaya manusia. Tujuan pendekatan lingkungan, yaitu:1. Supaya kegiatan belajar lebih menarik 2. Hakikat belajar lebih bermakna 3. Bahan-bahan yang dipelajari lebih kaya 4. Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif 5. Sumber belajar lebih kaya 6. Lebih memahami dan menghayati aspek yang ada di lingkungannya Prinsip-prinsip dalam pendekatan lingkungan, yaitu:1. Konteks lokal: Kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan minat,

kebutuhan, pengalaman dan budaya lokal serta potensi yang dimiliki atau yang ada disekitar siswa.

2. Desain lokal: guru bersama siswa perlu merancang kegiatan belajar sebagai jawaban atas kebutuhan-kebutuhan belajar siswa.

3. Partisipatif: guru melibatkan siswa berpartisipasi secara aktif dari mulai tahap perencanaan, pemilihan media, metode, Sistem penilaian, penilaian hasil belajar sampai dengan tindak lanjut pembelajaran.

4. Pemanfaatan hasil belajar: Hasil pembelajaran merupakan kecakapan yang dapat memecahkan masalah pembelajaran dan meningkatkan mutu kehidupannya.

Teknik pemanfaatan lingkungan, diantaranya: Out of Class, misalnya karya wisata, social service, survei, camping,

outbond, kerja praktek, observasi. In the class, CD interaktif, laporan, dokumen, gambar/visual.Prosedur pendekatan lingkungan, yaitu:1. Perencanaan= tujuan, obyek, petunjuk belajar, komitmen

Page 2: Jurnal Belajar PBM 8 - 11 Juni 2015 Print

2. Pelaksanaan= penjelasan prosedur, langkah-langkah, bimbingan, umpan balik

3. Perumusan/tindak lanjut= penyusunan laporan, desiminasi, tindak lanjut.

Kata Salingtemas atau SETS (Science Environment Technology and Society) dapat dimaknakan sebagai sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, merupakan satu kesatuan yang dalam konsep pendidikan mempunyai implementasi agar anak didik mempunyai kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking/HOT).Pendidikan Salingtemas mencakup topik maupun konsep yang berhubungan dengan sains, teknologi, lingkungan dan berbagai hal yang diperkirakan terjadi pada masyarakat. Tujuan pendekatan Salingtemas adalah untuk membentuk individu yang memiliki literasi sains dan teknologi serta memiliki kepedulian terhadap masalah masyarakat dan lingkungannya.Pendekatan Salingtemas dilandasi oleh tiga hal penting yaitu:1. Adanya keterkaitan yang erat antara sains, teknologi dan masyarakat.2. Proses belajar-mengajar menganut pandangan konstruktivisme, yang pada

pokoknya menggambarkan bahwa anak membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksinya dengan lingkungan.

3. Dalam pengajarannya terkandung lima ranah, yang terdiri atas ranah pengetahuan, ranah sikap, ranah proses sains, ranah kreativitas, dan ranah hubungan dan aplikasi.

Dalam pendidikan Salingtemas, peserta didik benar-benar learning to know, learning to do, learning to be, and learning to live together.

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Salingtemas meliputi beberapa langkah: 1. Fase Invitasi 2. Eksplorasi 3. Fase Mengusulkan Penjelasan dan Solusi 4. Fase Mengambil Tindakan

B. Konsep yang belum dikuasaiPerbedaan yang jelas antara pendekatan lingkungan dengan salingtemas

C. Indentifikasi permasalahan/ pertanyaan(1) Manakah yang lebih disarankan, pendekatan lingkungan atau

salingtemas? (penanya: Shobirin)(2) Apakah pendekatan lingkungan hanya dapat diaplikasikan untuk

pelajaran tertentu saja? (penanya: Husen)

Page 3: Jurnal Belajar PBM 8 - 11 Juni 2015 Print

(3) Bagaimana mengatasi siswa yang yang kurang terkendali saat pembelajaran di luar kelas? (penanya: Husen)

(4) Apakah peran guru dalam fase mengambil tindakan salingtemas? (penanya: Fitriyah)

(5) Apakah fieldtrip termasuk dalam pendekatan salingtemas? (penanya: Enny)

(6) Apakah sekolah dengan fasilitas minim teknologi dapat menerapkan pendekatan salingtemas? (penanya: Benny)

D. Pemecahan masalah(1) Tergantung pada karakter SK/KD atau KI/KD (2) Tidak, semua mapel bisa melakukan pendekatan lingkungan(3) Membuat regulasi yang disepakati antara guru dan siswa (4) Sebagai pengambil keputusan, pengarah konsep yang keliru, dan

penegasan konsep.(5) Selama terdapat prinsip-prinsip salingtemas(6) Melakukan inovatif pembelajaran (prakerin, praktek kerja industry),

membuat teknologi sederhana.E. Rencana tindak lanjut (RTL)

(1) Mencoba mengimplementasi pendekatan lingkungan dan atau salingtemas sesuai prinsip dan prosedur yang benar.

Malang, 11 Juni 2015

Pembelajar,

Edi Sulistiyono

Page 4: Jurnal Belajar PBM 8 - 11 Juni 2015 Print

JURNAL KEGIATAN HARIAN

PROSES BELAJAR MENGAJAR I (PBM I)

Nama Mahasiswa : EDI SULISTIYONO NIM: 14-0341-8086-10Hari/ tanggal : Kamis/ 11 Juni 2015Program Studi : Magister Pendidikan BiologiDosen Pembina : Dr. Hj. Sri Endah Indriwati, M.Pd Dr. Ibrohim, M.SiMateri : Pendekatan CBSA/SAL dan Keterampilan Proses

A. Eksplorasi konsepPendekatan keterampilan proses adalah penerapan pendekatan dalam proses belajar mengajar diarahkan untuk mengembangkan kemampuan dasar dalam diri siswa supaya mampu menemukan dan mengelola perolehannya. Proses dasar pendekatan keterampilan proses, yaitu:1. Mengamati2. Mengklasifikasi3. Mengukur4. Mengkomunikasikan5. Menyimpulkan 6. MemprediksiCBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) atau SAL (Student Active Learning), merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotor.Prinsip-prinsip dalam CBSA/SAL, yaitu:1. Guru, sebagai inovator dan motivator,2. Siswa, berani mewujudkan minat, wujud, dan keinginan berpartisipasi,3. Situasi belajar, komunikasi yang baik dan nyaman (bersahabat),4. Program, adanya tujuan dan konsep yang jelas.Rambu-rambu dalam pendekatan CBSA/SAL, yaitu:• Tingkat partisipasi dan responsif siswa yang tinggi,• Keterlibatan siswa dalam pelaksanaan pembuatan tugas,• Peningkatan kadar CBSA dalam proses pembelajaran juga ditentukan oleh

faktor guru,• Pendekatan CBSA pada dasarnya dapat diterapkan semua strategi dan

metode mengajar, dengan keadaan berbeda-beda,• Penyediaan media dan peralatan serta berbagai fasilitas belajar tetap

diperlukan,

Page 5: Jurnal Belajar PBM 8 - 11 Juni 2015 Print

• Kondisi lingkungan kelas/sekolah turut berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran berdasarkan CBSA.

Implementasi CBSA/SAL dalam pembelajaran, yaitu:1. Memanfaatkan waktu luang2. Belajar individu3. Belajar kelompok4. Tanya jawab5. Inquiry, Discovery Learning6. Pengajaran unit

B. Konsep yang belum dikuasaiPerbedaan pendekatan keterampilan proses dengan metode ilmiah.

C. Indentifikasi permasalahan/ pertanyaan(1) Bagaimana strategi untuk membangun keterampilan ? (penanya: Edi)(2) Bagaimana menumbuhkan kemampuan komunikasi pda siswa yang

pendiam? (penanya: Wijaya)(3) Apakah pendekatan CBSA bisa dijadikan dalam model pembelajaran?

(penanya: Kiki)

D. Pemecahan masalah(1) Menerapkan model kooperatif (TPS).(2) Dirangsang untuk membuat pertanyaan dan menyampaikannya secara

lisan.(3) Tidak bisa dijadikan model pembelajaran, karena CBSA adalah berupa

pendekatan yang tidak mempunyai sintaks.

E. Rencana tindak lanjut (RTL)(1) Mempelajari lebih mendalam dan mencoba menerapkan pendekatan

CBSA/SAL dan Keterampilan Proses.

Malang, 11 Juni 2015

Pembelajar,

Edi Sulistiyono