jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-bab1_310-8

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan diakui sebagai kekuatan yang dapat membantu masyarakat mencapai kemegahan dan kemajuan peradaban. 1 Tidak ada satu prestasi pun tanpa peranan pendidikan. Dalam kehidupan sehari-hari, istilah pendidikan agama sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sehingga baik secara historis maupun filosofis, pendidikan agama telah mewarnai dan menjadi landasan spiritual, moral dan etika dalam proses pembentukan jati diri masyarakat 2 . Salah satu wujudnya sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Maka, Pendidikan Islam di Indonesia adalah sebagai sub-sistem dari sistem pendidikan

Upload: nita-pratiwi

Post on 05-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

JURNAL

TRANSCRIPT

Page 1: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia.

Pendidikan diakui sebagai kekuatan yang dapat membantu masyarakat

mencapai kemegahan dan kemajuan peradaban.1 Tidak ada satu prestasi pun

tanpa peranan pendidikan.

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah pendidikan agama sudah cukup

dikenal oleh masyarakat Indonesia. Sehingga baik secara historis maupun

filosofis, pendidikan agama telah mewarnai dan menjadi landasan spiritual,

moral dan etika dalam proses pembentukan jati diri masyarakat2. Salah satu

wujudnya sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Maka, Pendidikan Islam di Indonesia adalah sebagai sub-sistem dari

sistem pendidikan nasional yang mencita-citakan terbentuknya insan kamil

atau muslim paripurna, secara implisit akan mencerminkan cita-cita kualitas

manusia Indonesia seutuhnya.3

Dengan demikian pendidikan dapat dipahami sebagai usaha untuk

mengantarkan seseorang menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada

1 Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2001), cet. II, (Pengantar) hlm. ix.

2 Karnadi, Model Pendidikan Agama Anak Jalanan, Studi Eksplorasi Pada RumahSinggah di Kota Semarang, (Semarang: Puslit IAIN Walisongo, 2001), hlm. 1.

3 Malik Fadjar, Visi Pembaharuan Pendidikan Islam, (Jakarta: Lembaga PengembanganPendidikan dan Penyusunan Naskah Indonesia (LP3NI), 1998), hlm.30

Page 2: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

2

Allah SWT. Yakni manusia yang sehat jasmani dan ruhani, cerdas berakhlakul

karimah, dan terampil dalam mengamalkan ilmu yang dimiliki. Untuk

mengaktualisasikan dan memfungsikan tujuan pendidikan di atas, dibutuhan

model dan bentuk pendidikan khususnya pembinaan keagamaan secara

intensif terhadap pendidikan agama di Indonesia tanpa memandang kelas.

Salah satu bentuk yang harus dipertahankan dan dilaksanakan yaitu agama.

Dalam hal ini, pendidikan agama merupakan usaha yang lebih khusus

ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan dan sumber daya

insani agar mampu, memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam,4

yang mengilhami tujuan pendidikan nasional.

Dalam dasawarsa terakhir ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi telah berkembang dengan pesatnya, dan juga menampakkan

peranannya yang sangat berarti bagi kehidupan masyarakat, baik di bidang

ekonomi dan sosial budaya. Namun perkembangan tersebut, tidak selalu

membawa dampak positif bagi kehidupan manusia, khususnya dalam

pembinaan dan pendidikan keagamaan anak ke arah yang lebih baik.

Dengan melihat fenomena riil di lapangan terhadap kondisi dan keadaan

kehidupan anak yang ada, sebagai contoh adalah anak yang hidup di kompleks

lokalisasi Sunan Kuning sebagai bahan penelitian penulis menyebabkan

sebagian masyarakat, khususnya para tokoh agama di lingkungan sekitar

merasa prihatin dan berusaha mencari solusi dalam syiar agama dengan

melalui model dan pola pembinaan keagamaan sehingga dapat merumuskan

secara praktik-teoritik mengenai tujuan, metode, materi pembinaan.

Salah satu wujud pembinaan agama yang dilakukan pada anak yang

hidup di kompleks lokalisasi Sunan Kuning dan lingkungan sekitar yaitu

dengan didirikannya TPQ Ar-Rahman di Jalan Srikuncoro III.

Lembaga pendidikan TPQ Ar-Rahman di Jalan Srikuncoro III tersebut

merupakan salah satu institusi keagamaan menangani tentang pendidikan dan

pembinaan anak-anak yang hidup dilingkungan lokalisasi Sunan Kuning, di

4 Achmadi, “Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan”, dalam Ismail SM (eds),Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 25.

Page 3: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

3

mana keberadaannya memberikan bimbingan dan pengajaran secara simultan

kepada anak didik, sehingga tidak sedikit masyarakat setempat yang antusias

dalam menampung anaknya untuk dibina dan didik di TPQ Ar-Rahman.

Dengan demikian kontribusi yang diberikan TPQ Ar-Rahman dalam

upaya memberikan bimbingan dan pengajaran sekaligus pembinaan

keagamaan bagi anak didik cukup besar dan dapat diandalkan dan dibutuhkan

masyarakat khususnya anak-anak yang hidup di lingkungan lokalisasi Sunan

Kuning pada khususnya dan umumnya lokalisasi secara keseluruhan.

Fenomena unik yang ada di TPQ Ar-Rahman ini dalam kaitannya

dengan pembinaan keagamaan anak adalah digunakannya pendekatan dan

pola pembinaan yang komprehensip untuk kemudian dikemas dalam konsep

dan metode pendidikan agama Islam.

TPQ Ar-Rahman sebagai salah satu lembaga pendidikan sangat menarik

untuk diteliti dalam kerangka melihat proses pembinaan keagamaan yang

diterapkan dalam upaya menambah wacana dan keilmuan sekaligus

merumuskan secara aktual fenomena yang terjadi secara sistematis, kaitannya

dengan pendekatan dan pola pembinaan serta mengimplementasikannya

dalam kehidupan masyarakat sosial, sehingga ada korelasi yang erat antara

praktek di lapangan dan teori pendidikan. Sehingga dalam hal ini anak didik

yang mengalami penyimpangan norma-norma baik norma agama, norma

sosial, norma asusila dan norma hukum, dengan adanya lembaga tersebut

dapat mengembangkan potensi akal pikirannya, kepribadiannya, keimanan

dan keyakinan sekaligus anak didik dapat menanggulangi problematika hidup

secara mandiri.

Dari pemaparan di atas, anak yang tinggal di komplek Lokalisasi Sunan

Kuning sedikit banyak telah dibina dengan harapan tidak terpengaruh dengan

kondisi yang ada, melainkan dapat menjadikan seorang anak yang beriman,

berbudi pekerti yang luhur dan sebagai generasi penerus bangsa.

Untuk itu penulis tertarik dan terdorong untuk meneliti dan mengkaji

lebih jauh dalam skripsi yang berjudul “Pembinaan Agama Pada Anak dalam

Page 4: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

4

Lingkungan Lokalisasi Sunan Kuning (Studi Kasus di TPQ Ar-Rahman Jalan

Srikuncoro III Kalibanteng Barat).

B. Penegasan Istilah

Agar tidak menyimpang dari pembahasan yang sebenarnya, dalam

skripsi ini, maka perlu menjelaskan arti dan memberikan penegasan beberapa

istilah sebagai berikut:

1. Pembinaan Agama

a. Pembinaan adalah suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan

secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang

lebih baik.5

b. Agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tidak pergi, tetap

ditempat, diwarisi turun temurun. Sedangkan dalam bahasa Arab

disebut din yang berarti menguasi, menundukkan, patuh, balasan atau

kebiasaan.6

Dengan demikian pembinaan agama yang dimaksud adalah suatu

proses bimbingan dan asuhan terhadap anak, agar kelak setelah dewasa

dapat memahami dan mengamalkan segala sesuatu (ajaran agama) untuk

dijadikan sebagai pegangan hidup.

2. Anak

Anak adalah manusia yang masih kecil.7 Atau anak adalah masa

dalam periode perkembangan dari akhirnya masa bayi (3,0) hingga

menjelang masa pubertas.8 Anak adalah keturunan dari suami istri yang

melakukan pernikahan secara sah menurut agama dan hukum yang berlaku

di dalam pemerintahan setempat.

5 Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 1993), Cet. 4, hlm. 117.

6 Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, 1990), hlm. 156.7 Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, op. cit., hlm. 35.8 M. Sastrapradja, Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, (Surabaya: Usaha Nasional,

1978), hlm.23.

Page 5: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

Berpijak dari kriteria anak yang dimaksud di atas maka dalam

penelitian ini penulis mengklasifikasi anak yang berumur 13 tahun ke

bawah,9 sebagai perkembangan manusia di bawah usia dewasa yang hidup

di lingkungan lokalisasi Sunan Kuning, Kalibanteng Barat Semarang.

Karena anak pada usia itu, adalah masa pembentukan kepribadian.

3. Lingkungan Lokalisasi

Lingkungan adalah daerah (kawasan) yang termasuk di

dalamnya.10 Lingkungan juga dapat berarti lingkungan alam sekitar di

mana anak didik berada, yang mempunyai pengaruh terhadap perasaan dan

sikap anak.11

Lokalisasi berarti pembatasan pada suatu tempat atau lingkungan.12

Yang dimaksud lingkungan lokalisasi di sini adalah lingkungan

berkumpulnya para pekerja sex commercial yang kerjanya melayani

kenikmatan laki-laki.

4. TPQ Ar-Rahman

TPQ Ar-Rahman adalah lembaga pendidikan agama yang berada di

Jalan Srikuncoro III yang merupakan tempat pembinaan agama anak yang

hidup di kompleks lokalisasi Sunan Kuning dan lingkungan sekitarnya

untuk dipersiapkan sebagai anak yang patuh terhadap ajaran agama Islam

dan bertaqwa kepada Allah SWT.

C. Rumusan Masalah

Berangkat dari Problematika di atas, maka dapat penulis kemukakan

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pembinaan agama pada anak yang diterapkan TPQ Ar-

Rahman Jalan Srikuncoro III Kalibanteng Barat dalam lingkungan

lokalisasi Sunan Kuning ?

9 Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1983), hlm. 121.10 Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, op.cit., hlm. 526.11 Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), hlm. 173.12 Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, op. cit., hlm.530.

Page 6: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

2. Bagaimana implementasi pembinaan agama pada anak di TPQ Ar-Rahman

Jalan Srikuncoro III Kalibanteng Barat dalam lingkungan kompleks

lokalisasi Sunan Kuning kaitannya dengan pendidikan agama ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang muncul di atas, maka penulis ini

mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana pembinaan agama pada anak yang di

terapkan TPQ Ar-Rahman Jalan Srikuncoro III Kalibanteng Barat

dalam lingkungan lokalisasi Sunan Kuning.

b. Untuk mengetahui bagaimana implementasi pembinaan agama pada

anak di TPQ Ar-Rahman Jalan Srikuncoro III Kalibanteng Barat

dalam lingkungan lokalisasi Sunan Kuning kaitannya dengan

pendidikan agama anak.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian skripsi ini diharapkan dapat mempunyai manfaat sebagai

berikut :

a. Menambah wacana bagi calon seorang pendidik dalam melihat

fenomena sosial anak yang hidup dalam kompleks lokalisasi Sunan

Kuning.

b. Memberikan sumbangsih pemikiran secara pragmatis dalam rangka

penanaman nilai-nilai pendidikan agama pada anak dalam bentuk

pembinaan secara intensif.

c. Memberikan masukan penting kepada seluruh masyarakat luas, dan

khususnya bagi masyarakat yang terkait yaitu masyarakat yang hidup

di dalam lingkungan lokalisasi Sunan Kuning dalam mengatasi

problematika keagamaan anak.

Page 7: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

E. Kajian Penelitian yang Relevan

Dalam pembuatan skripsi ini peneliti mencoba menggali informasi

terhadap skripsi-skripsi terdahulu sebagai bahan pertimbangan untuk

membandingkan masalah-masalah yang diteliti, baik dalam segi metode dan

obyek yang diteliti. Namun secara khusus belum ada penelitian yang

membahas tentang masalah tersebut. Adapun kajian penelitian yang relevan

yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

Skripsi yang ditulis oleh Mardiyah berjudul : “Pengaruh Status Orang

Tua Sebagai Mucikari Terhadap Prestasi Belajar Anak di Bidang PAI di

Lokalisasi Sunan Kuning Kulurahan Kalibanteng Kulon Semarang”. Di

dalamnya membahas tentang pengaruh orang tua dalam pembentukan pribadi

anak. Baik buruknya anak tergantung status orang tua dan pengaruh

lingkungan. Hasil angket yang diperoleh dalam penelitian menyimpulkan

bahwa profesi orang tua sebagai mucikari terhadap Pendidikan Agama Islam

pada anak-anaknya di kawasan lokalisasi Sunan Kuning Semarang tidak

terdapat pengaruh negatif yang signifikan. Ini terbukti dengan nilai bidang

studi PAI yang menunjukkan data statistik, yaitu mean sebesar 6,68, yang

dikategorikan baik. Karerna para mucikari ternyata tetap mengajarkan kepada

anaknya hal-hal yang baik, sopan-santun dan akhlak terpuji.13

“Proses Pembinaan Perilaku Keagamaan Anak Keluarga Poligami

(Studi Kasus di Desa Karangmangu Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang”

Tahun 1999). Menurut Siti Afuah bahwa konflik-konflik yang terjadi dalam

keluarga poligami anak akan mengakibatkan anak merasa kurang aman, rasa

cemas, kurang percaya diri. Dari problem yang ditimbulkan oleh faktor

keluarga yang melakukan poligami, maka beberapa anak-anak dibina dan

dididik dalam guna melakukan perubahan bagi kelangsungan hidupnya.

Proses pembinaan yang dilakukan oleh pemerhati anak di Desa Karangmangu

adalah dengan cara mengajak anak korban poligami mengikuti pengajian

13 Mardiyah (NIM. 4195073), “Pengaruh Status Orang Tua Sebagai Mucikari Terhadap Prestasi Belajar Anak di Bidang PAI di Lokalisasi Sunan Kuning Kulurahan Kalibanteng Kulon Semarang”, Skripsi IAIN Walisongo, (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2000), t.d.

Page 8: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

keliling setiap minggu. Kegiatan ini dalam kerangka membantu anak-anak

meningkatkan sikap keberagamaan yang kokoh dalam menghadapi segala

permasalahan hidup yang bakal dihadapi.14

Skripsi yang ditulis Siti Mundasah berjudul “Pembinaan Agama

Terhadap Manusia, Lanjut Usia di Panti Wredha Pucang Gading Semarang”.

Skripsi ini membahas tentang kerumitan dalam pembinaan agama pada

manusia usia lanjut sebagai manusia yang membutuhkan perhatian intensif

guna keberlangsungan interaksi yang sehat dalam tatanan masyarakat.

Pembinaan yang dilakukan Panti Wredha Pucang Gading Semarang dalam

memberikan solusi kemanusiaan bagi para orang tua lansia (lanjut usia),

dalam sebuah wadah sosial. Dalam penangannya lembaga ini memberikan

seluruh kebutuhan yang dibutuhkan para lansia, mulai dari kebutuhan pakaian,

pangan, kesehatan, hingga kebutuhan ruhani keagamaan.15

Dari ketiga penelitian di atas tidak ada yang sama dengan skripsi

penulis yang berjudul “Pembinaan Agama pada Anak dalam Lingkungan

Lokalisasi Sunan Kuning (Studi Kasus di TPQ Ar-Rahman Jalan Srikuncoro

III Kalibanteng Barat). Selama ini juga belum ada satupun peneliti yang

mengangkat tema pembinaan agama pada anak yang berada di lingkungan

lokalisasi Sunan Kuning yang fokus penelitiannya di TPQ Ar-Rahman jalan

Srikuncoro III Kalibanteng Barat.

F. Metode Penelitian

1. Obyek Penelitian dan Sumber Data

Obyek dalam skripsi ini adalah segala aktivitas yang dilakukan TPQ

Ar-Rahman dan anak didik dengan melalui program tertentu dan pola

pembinaan yang dilakukan. Untuk kepentingan tersebut, penulis

14 Siti Afuah (NIM : 4195161), “Proses Pembinaan Perilaku Keagamaan Anak KeluargaPoligami (Studi Kasus di Desa Karangmangu Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang Tahun1999”, Skripsi IAIN Walisongo, (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2001), t.d.

15 Siti Mundasah (NIM : 3197058), “Pembinaan Agama Terhadap Manusia, Lanjut Usia di Panti Wredha Pucang Gading Semarang”, Skripsi IAIN Walisongo, (Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2002), t.d.

Page 9: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

melakukan pengamatan langsung terhadap proses pembinaan anak didik

yang dilaksanakan di TPQ Ar-Rahman jalan Srikuncoro III Kalibanteng

Barat Semarang yang melibatkan intraksi antara Ustadz dan anak didik. Di

samping itu penulis juga memanfaatkan buku-buku, catatan harian atau

arsip dan dokumen-dokumen kelembagaan, serta sumber-sumber lain dari

majalah dan koran atau buku-buku yang berkaitan dengan masalah anak

didik.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penulisan skripsi

ini meliuputi:

a. Libray Research atau riset kepustakaan, yaitu: mengumpulkan data

dengan cara melakukan penelusuran terhadap buku-buku dan macam-

macam tulisan yang berkaitan dengan penelitian.16

b. Field Research atau penelitian lapangan. Metode ini penulis gunakan

untuk mendapatkan data primer dan skunder serta persoalan-persoalan

konkrit dalam dalam penelitian ini. Untuk melakukan Field Research

selanjutnya penulis melakukan langkah-langkah pengumpulan data

dengan cara atau teknik sebagai berkikut:

1). Interview

Dalam penerapan metode ini, penulis melakukan wawancara

dengan para pengurus, para ustadz dan orang tua dari anak didik

yang belajar di TPQ Ar-Rahman. Wawancara adalah bentuk

komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin

memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.17 Pedoman

wawancara yang kami terapkan adalah dengan wawancara tidak

terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis

16 Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, MetodologiPenelitian Survai, (Jakarta : LP3S,1989), hlm. 71.

17 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT RemajaRosdakarya, 2001), hlm. 180.

Page 10: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

besar yang akan ditanyakan sehingga hasil wawancara yang

diperoleh perlu dirumuskan kembali.18

2). Observasi

Observasi adalah pengamatan secara langsung dan

pencatatan secara sistematis yang sesuai dengan fenomena-

fenomena lingkungan yang diteliti, serta mengadakan

pertimbangan-pertimbangan sehingga menemukan hasil yang

tepat.19 Dalam penelitian ini observasi dilakukan secara langsung

oleh penulis ke lembaga tersebut guna mengetahui kondisi dan

situasi objek sehingga mendapatkan data yang valid. sedangkan

observasi yang penulis lakukan adalah dengan observasi langsung

(Participant observation), yaitu peneliti menagamati dan tidak ikut

ambil bagian secara langsung dalam situasi yang ditelitinya.

3). Informasi Dokumenter

Informasi dokumenter merupakan teknik pengumpulan data

yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen

yang diteliti dapat berupa buku harian, surat pribadi, laporan, foto-

foto dan dokumen lainnya.20

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dokumentasi

yang ada di TPQ Ar-Rahman Jalan Srikuncoro III. sebagai sumber

data yang penting guna mengetahui data-data operasional lembaga

pendidikan agama non formal yang telah disusun.

3. Analisis Data

Sesuai dengan data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat

deskriptif, maka untuk menganalisis penulis menggunakan teknik analisis

18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1998), Cet. 11, hlm. 185.

19 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 18320 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), Cet. 4, hlm. 70.

Page 11: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

interaktif. Menurut Miller dan Huber sebagaimana dikutip oleh Herbertus

B. Sutopo menyebutkan bahwa dalam teknik analisis ini, tiga komponen

analisisnya yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau

verifikasinya, aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan

proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.21 Proses analisis

interaktif dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut:

Pengumpulan data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan kesimpulan

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk mempermudah dalam pemahaman dan mengetahui pokok

bahasan skripsi yang akan diuraikan nanti, maka akan penulis uraian secara

global dari bab per bab. Sistematika penulisan skripsi yang digunakan adalah

sebagai berikut:

BAB I : Latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian,

dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Tinjauan Tentang Pembinaan Agama Pada Anak. Dalam bab II ini

akan terbagi III sub bab yang meliputi: Anak dan ruang lingkupnya

dan konsep dasar pembinaan agama dan urgensi pendidikan agama

pada anak. Adapun anak dan ruang lingkupnya di dalamnya

mencakup pengertian anak, ciri-ciri dan sifat anak, faktor yang

mempengaruhi perkembangan anak. Sedangkan konsep dasar

21 Heribertus B. Sutopo, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Surakarta : Depdikbud RI,1996), hlm. 67.

Page 12: jtptiain-gdl-s1-2005-muhaimin31-399-Bab1_310-8

pembinaan agama di dalamnya terdapat; pengertian pembinaan

agama, dasar pembinaan agama, tujuan pembinaan agama, metode

pembinaan agama.

BAB III : Pembinaan agama pada anak di TPQ Ar-Rahman dalam lingkungan

lokalisasi Sunan Kuning, yang di dalamnya terdiri dari: gambaran

umum TPQ Ar-Rahman, yang di dalamnya mencakup latar

belakang TPQ Ar-Rahman, struktur organisasi dan kiprah TPQ Ar-

Rahman di lingkungan lokalisasi. Sedangkan profil anak didik

TPQ Ar-Rahman. Dan pembinaan agama TPQ Ar-Rahman

terhadap anak didik di lingkungan lokalisasi Sunan Kuning, yang

di dalamnya mencakup tujuan pembinaan, pola pembinaan, Materi

pembinaan dan metode pembinaan serta bentuk hubungan antara

pembina dengan anak didik.

BAB IV : Analisis hasil penelitian pembinaan agama terhadap anak didik di

TPQ Ar-Rahman dalam lingkungan lokalisasi sunan kuning, yang

didalamnya meliputi terdiri dari: pembinaan pendidikan agama di

TPQ Ar-Rahman pada anak didik di lingkungan lokalisasi Sunan

Kuning. Dan analisis mengenai implementasi pembinaan anak di

TPQ Ar-Rahman dalam lingkungan kompleks lokalisasi Sunan

Kuning kaitannya dengan pendidikan agama anak.

BAB V : Merupakan bab penutup yang meliputi: kesimpulan, saran-saran,

dan penutup.

Setelah terselesaikannya penulisan dari bab I hingga bab V, penulis

melengkapinya dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran serta riwayat hidup

penulis.