bab ii metode lagu dalam pengajaran...

32
BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA ANAK PRASEKOLAH A. PENDIDIKAN ANAK PRASEKOLAH Pada dasarnya, pendidikan prasekolah (preschool) adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. TK sebagai salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik dalam rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan sekolah. 1 Menginjak periode estetik, anak sudah dapat dididik secara langsung, yaitu melalui pembiasaan kepada hal-hal yang baik. Bimbingan kearah pembiasaan ini dilaksanakan melalui belajar sambil bermain atau dapat pula dengan cara bergurau yang berupaya memberikan pengajaran dengan cara menggembirakan hati anak, atas dasar kasih sayang. 2 1. Pengertian Anak Prasekolah Menurut Biechler dan Snowman (1993), sebagaimana dikutip oleh Soemiarti Patmonodewo, mengatakan bahwa : Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun. Mereka biasanya mengikuti program prasekolah. Sedangkan di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program tempat penitipan anak (3 bulan – 5 tahun) dan kelompok bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program taman kanak-kanak. 3 1 Lift Anis Ma’shumah, Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak, dalam Ismail SM (eds), Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 216-217. 2 Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001), Cet. 1, hlm. 131. 3 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2003), Cet. 2, hlm. 19.

Upload: ngoduong

Post on 01-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

BAB II

METODE LAGU DALAM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA ANAK PRASEKOLAH

A. PENDIDIKAN ANAK PRASEKOLAH

Pada dasarnya, pendidikan prasekolah (preschool) adalah pendidikan

untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani rohani anak didik

di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. TK sebagai

salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang ada di jalur pendidikan sekolah

merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak didik

dalam rangka menjembatani pendidikan dalam keluarga kependidikan

sekolah.1

Menginjak periode estetik, anak sudah dapat dididik secara langsung,

yaitu melalui pembiasaan kepada hal-hal yang baik. Bimbingan kearah

pembiasaan ini dilaksanakan melalui belajar sambil bermain atau dapat pula

dengan cara bergurau yang berupaya memberikan pengajaran dengan cara

menggembirakan hati anak, atas dasar kasih sayang.2

1. Pengertian Anak Prasekolah

Menurut Biechler dan Snowman (1993), sebagaimana dikutip

oleh Soemiarti Patmonodewo, mengatakan bahwa :

Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun. Mereka biasanya mengikuti program prasekolah. Sedangkan di Indonesia, umumnya mereka mengikuti program tempat penitipan anak (3 bulan – 5 tahun) dan kelompok bermain (usia 3 tahun), sedangkan pada usia 4-6 tahun biasanya mereka mengikuti program taman kanak-kanak.3

1 Lift Anis Ma’shumah, Pembinaan Kesadaran Beragama Pada Anak, dalam Ismail SM

(eds), Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 216-217. 2 Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001), Cet. 1,

hlm. 131. 3 Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,

2003), Cet. 2, hlm. 19.

Page 2: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

17

Masa Balita akhir dalam istilah psikologi disebut dengan masa

kanak-kanak awal yaitu masa yang dimulai pada akhir masa bayi (usia 2-

5) tahun. Pada perkembangan anak normal awal masa kanak-kanak, anak

sudah mempunyai kemampuan untuk bisa berjalan dengan baik dan

sudah mulai dapat mengkomunikasikan keinginannya, pikirannya,

dengan menggunakan bahasa lisan.4

Menurut Erik Erikson, bahwa : “Perkembangan kepribadian

sesorang dengan titik berat pada perkembangan psikologi tahapan (0-1

tahun berada tahapan oral sensorik, tahapan (3-6) tahun mereka berada

dalam tahapan dengan krisis autonomy versus shame dan doubt.”5

Sedangkan Piaget mengatakan : “Perkembangan kognitif,

perkembangan dari tahapan sensorimotor (0-2 tahun), praoperasional (2-

7 tahun), operasional konkret (7-12 tahun), maka perkembangan kognitif

anak masa prasekolah pada tahap praoperasional.”6

2. Aspek Perkembangan Anak Prasekolah

Perkembangan anak tidak sama dengan pertumbuhannya. Bila

pertumbuhan menjelaskan perubahan dalam ukuran, sedangkan

perkembangan adalah perubahan dalam kompleksitas dan fungsinya.7

Pada perkembangan anak normal awal masa kanak-kanak, anak

sudah mempunyai kemampuan untuk dapat berjalan dengan baik dan

sudah mulai dapat mengkomunikasikan keinginannya, pikirannya dengan

menggunakan bahasa lisan.8

Pada dasarnya pendidikan prasekolah (preschool) adalah

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

4 Endang Poerwanti dan Nur Widodo, Perkembangan Peserta Didik, (Malang : UMM

Press, 2002), Cet. 2, hlm. 78. 5 Soemiarti Patmonodewo, loc. cit. 6 Ibid. 7 Ibid, hlm. 20. 8 Endang Poerwanti dan Nur Widodo, loc. cit.

Page 3: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

18

rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki

pendidikan dasar.9

Aspek perkembangan ini meliputi; fisik, kognitif (kecerdasan),

emosi, bahasa, sosial, kepribadian, moral dan kesadaran beragama.

a. PERKEMBANGAN FISIK

PERKEMBANGAN FISIK MERUPAKAN DASAR BAGI KEMAJUAN

PERKEMBANGAN BERIKUTNYA. DENGAN MENINGKATNYA PERTUMBUHAN

TUBUH, BAIK MENYANGKUT UKURAN BERAT DAN TINGGI, MAUPUN

KEKUATANNYA MEMUNGKINKAN ANAK UNTUK DAPAT LEBIH

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN FISIKNYA, DAN EKSPLORASI TERHADAP

LINGKUNGANNYA DENGAN TANPA BANTUAN DARI ORANG TUANYA.10

PADA SAAT ANAK MENCAPAI TAHAPAN PRASEKOLAH (3-6 TAHUN)

ADA CIRI YANG JELAS BERBEDA ANTARA ANAK USIA BAYI DAN ANAK

PRASEKOLAH. PERBEDAANNYA TERLETAK PADA PENAMPILAN, PROPORSI

TUBUH, BERAT, PANJANG BADAN DAN KETERAMPILAN YANG MEREKA

MILIKI. GERAKAN ANAK PRASEKOLAH LEBIH TERKENDALI, DAN

TERORGANISASI DALAM POLA-POLA SEPERTI; MENEGAKKAN TUBUH

DALAM POSISI BERDIRI, TANGAN DAPAT TERJUNTAI SECARA SANTAI, DAN

MAMPU MELANGKAHKAN KAKI DENGAN MENGGERAKKAN TUNGKAI DAN

KAKI. TERBENTUKNYA POLA-POLA TINGKAH LAKU INI, MEMUNGKINKAN

ANAK UNTUK BERESPONS DALAM BERBAGAI SITUASI.11

MASA KANAK-KANAK AWAL MERUPAKAN MASA PEKA ATAU MASA

YANG PALING IDEAL UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN KARENA

TUBUH ANAK MASIH SANGAT LENTUR SEHINGGA LEBIH MUDAH MENERIMA

BERBAGAI LATIHAN KETERAMPILAN MOTORIK BARU, DI SAMPING PADA

USIA INI ANAK BELUM BANYAK MEMILIKI KETERAMPILAN SEHINGGA

9 Lift Anis Ma’shumah, op. cit., hlm. 216. 10 Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, 2001), Cet. 2, hlm. 163. 11 Soemiarti Patmonodewo, op. cit., hlm. 24- 25.

Page 4: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

19

KETERAMPILAN YANG BARU TIDAK BANYAK BERBENTURAN DENGAN

KETERAMPILAN-KETERAMPILAN LAIN YANG TELAH DIMILIKI TERDAHULU.12

PERKEMBANGAN KETERAMPILAN CEPAT BERKEMBANG MELALUI

LATIHAN BERMAIN YANG BERSIFAT FISIK MELALUI BERBAGAI KEGIATAN,

SEPERTI: MELOMPAT, MEMANJAT, LARI DAN MENGENDARAI SEPEDA RODA

TIGA. KETERAMPILAN MOTORIK KASAR DAN HALUS SANGAT PESAT

KEMAJUANNYA PADA TAHAPAN ANAK PRASEKOLAH. KETERAMPILAN

MOTORIK KASAR ADALAH KOORDINASI SEBAGIAN OTOT TUBUH MISALNYA

MELOMPAT, MAIN JUNGKAT JUNGKIT, DAN BERLARI. SEDANGKAN

KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ADALAH KOORDINASI BAGIAN KECIL DARI

TUBUH TERUTAMA TANGAN, MISALNYA: KEGIATAN MEMBALIK HALAMAN

BUKU, MENGGUNAKAN GUNTING DAN SEBAGAINYA.13

SEIRING DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK INI, BAGI ANAK USIA

PRASEKOLAH (TAMAN KANAK-KANAK), TEPAT SEKALI DIAJARKAN ATAU

DILATIHKAN TENTANG HAL-HAL BERIKUT:

a) Dasar-dasar keterampilan untuk menulis (huruf arab dan latin)

dan menggambar

b) Keterampilan berolahraga (seperti senam) atau menggunakan

alat-alat olah raga

c) Gerakan-gerakan permainan, seperti meloncat, memanjat, dan

berlari

d) Berbaris-baris secara sederhana untuk menanamkan kebiasaan

kedisiplinan dan ketertiban

e) Gerakan-gerakan ibadah shalat.14

b. PERKEMBANGAN KOGNITIF

12 Endang Poerwanti dan Nur Widodo, op. cit., hlm. 80. 13 Soemiarti Patmonodewo, op. cit., hlm. 26. 14 Syamsu Yusuf LN., op. cit., hlm. 105.

Page 5: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

20

Kognitif seringkali diartikan sebagai kecerdasan atau

berpikir. KOGNITIF adalah pengertian yang luas mengenai berpikir

dan mengamati, jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatkan

orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk

menggunakan pengetahuan.15

PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK-ANAK DIJELASKAN

DENGAN BERBAGAI TEORI DAN BERBAGAI PERISTILAHAN. PANDANGAN

ALIRAN TINGKAH LAKU (BEHAVIORISME) BERPENDAPAT BAHWA

PERTUMBUHAN KECERDASAN MELALUI TERHIMPUNNYA INFORMASI YANG

MAKIN BERTAMBAH. SEDANGKAN ALIRAN ‘INTERACTIONIST’ ATAU

‘DEVELOPMENTALIS’ BERPENDAPAT BAHWA PENGETAHUAN BERASAL DARI

INTERAKSI ANTARA ANAK DENGAN LINGKUNGAN ANAK. SELANJUTNYA

DIKEMUKAKAN BAHWA PERKEMBANGAN KECERDASAN DIPENGARUHI

OLEH FAKTOR KEMATANGAN DAN PENGALAMAN.16

c. Perkembangan Bahasa

Anak-anak yang berada pada tahap usia prasekolah, sudah

mampu berbahasa dan mensimbolisasikan obyek-obyek melalui

kata-kata. Akan tetapi pemikiran mereka masih bersifat egosentris.

Artinya masih bersifat pada diri mereka sendiri. Dengan demikian

walaupun dia sudah mampu menggunakan kata-kata untuk

mensimbolisasikan obyek tapi ia tidak mengetahui bahwa satu

obyek, benda dapat dideskripsikan oleh lebih dari satu kata/ konsep

dapat dikenakan pada benda lain.17

Perkembangan bahasa anak usia prasekolah, dapat

diklasifikasikan ke dalam dua tahap yaitu sebagai berikut :

a) TAHAP PERTAMA (2,0-2,6) YANG BERCIRIKAN:

15 Soemiarti Patmonodewo, op. cit., hlm. 27. 16 Ibid.

Page 6: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

21

1) ANAK SUDAH MULAI BISA MENYUSUN KALIMAT TUNGGAL YANG

SEMPURNA

2) ANAK SUDAH MULAI BISA MEMAHAMI TENTANG PERBANDINGAN.

3) ANAK BANYAK MENANYAKAN NAMA DAN TEMPAT: APA, DI MANA

DAN DARI MANA

4) ANAK SUDAH BANYAK MENGGUNAKAN KATA-KATA YANG

BERAWALAN DAN YANG BERAKHIRAN.

b) Tahap Kedua (2,6-6,0) yang bercirikan:

1. Anak sudah dapat menggunakan kalimat majemuk beserta

anak kalimatnya

2. Tingkat berpikir anak sudah lebih maju, banyak menanyakan

soal waktu-sebab akibat melalui pertanyaan-pertanyaan :

kapan, ke mana, mengapa, dan bagaimana.18

d. PERKEMBANGAN EMOSI

PERKEMBANGAN EMOSI BERHUBUNGAN DENGAN SELURUH

ASPEK PERKEMBANGAN ANAK. PADA TAHAP INI EMOSI ANAK PRASEKOLAH

LEBIH RINCI, BERNUANSA ATAU DISEBUT TERDIFERENSIASI. IMAJINASI

ATAU DAYA KHAYALNYA LEBIH BERKEMBANG.19

PADA USIA EMPAT TAHUN ANAK SUDAH MULAI MENYADARI BAHWA

DIRINYA BERBEDA DENGAN ORANG LAIN ATAU BENDA. KESADARAN INI

DIPEROLEH DARI PENGALAMANNYA BAHWA TIDAK SETIAP KEINGINANNYA

DIPENUHI OLEH ORANG LAIN. BERSAMAAN DENGAN ITU, BERKEMBANG

PULA PERASAAN HARGA DIRI YANG MENUNTUT PENGAKUAN DARI

LINGKUNGAN.20

17 Fawziah Aswin Hadis, Pendidikan Agama dan Perkembangan Jiwa Anak, dalam

Muchlas Fauzi dan A. Hasan Basri, Jurnal Pendidikan dan Psikologi, (Jakarta : Direktorat Pembinaan PAI, 2000), hlm. 31.

18 Syamsu Yusuf LN., op. cit., hlm. 170. 19 Soemiarti Patmonodewo, op. cit., hlm. 30. 20 Syamsu Yusuf LN, op. cit., hlm. 167.

Page 7: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

22

KEMAMPUAN UNTUK BEREAKSI SECARA EMOSIONAL SUDAH ADA

SEJAK ANAK DILAHIRKAN, NAMUN PERKEMBANGAN EMOSIONAL

BERIKUTNYA TIDAKLAH BERJALAN DENGAN SENDIRINYA, TETAPI SANGAT

DIPENGARUHI OLEH PERAN PEMATANGAN DAN PERAN PROSES BELAJAR

YANG DILAKUKAN. DALAM KENYATAAN KEHIDUPAN PENGENDALIAN

EMOSIONAL SANGAT BERPENGARUH TERHADAP PENYESUAIAN PRIBADI

YANG PADA GILIRANNYA AKAN MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ASPEK

PSIKOLOGIS YANG LAIN.21

e. Perkembangan Sosial

Menurut Endang Purwanti dan Nur Widodo, berpendapat

bahwa “Perkembangan sosial adalah proses untuk melakukan

komunikasi dengan orang lain, berupaya diterima lingkungan dan

memperoleh kemampuan untuk mengekspresikan pola perilaku yang

sesuai dengan tuntutan sosial.”22

Untuk menjadi manusia yang mampu bermasyarakat

diperlukan tiga proses yang terpisah tetapi berjalan secara seiring

yaitu:

1) Belajar berperilaku yang dapat diterima secara sosial.

2) Untuk hidup bermasyarakat maka anak harus mengetahui standar

perilaku bagi anggota kelompok.

3) Berperilaku sesuai dengan standar dan pola perilaku yang dapat

diterima.23

Pada usia prasekolah (terutama mulai usia 4 tahun),

perkembangan sosial anak sudah tampak jelas, karena mereka sudah

mulai aktif berhubungan dengan teman sebayanya. Tanda-tanda

perkembangan pada tahap ini adalah:

21 Endang Poerwanti dan Nur Widodo, op. cit., hlm. 84. 22 Ibid., hlm. 86. 23 Ibid.

Page 8: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

23

1) Anak mulai mengetahui aturan-aturan, baik di lingkungan

keluarga maupun dalam lingkungan bermain

2) Sedikit demi sedikit anak sudah mulai tunduk pada peraturan

3) Anak mulai menyadari hak atau kepentingan orang lain

4) Anak mulai dapat bermain bersama anak-anak lain, atau teman

sebaya (peer group).24

Perkembangan sosial biasanya dimaksudkan sebagai

perkembangan tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan

aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat di mana anak

berada. Tingkah laku sosialisasi adalah sesuatu yang dipelajari,

bukan sekedar hasil dari kematangan. Perkembangan sosial anak

diperoleh selain dari proses kematangan juga melalui kesempatan

belajar dari respons terhadap tingkah laku.25

f. Perkembangan Kepribadian

Istilah kepribadian merupakan terjemahan dari bahasa

Inggris personality. Menurut Abin Syamsuddin Makmun yang

dikutip oleh Soemiarti Patmonodewo, bahwa: “Kepribadian dapat

juga diartikan sebagai “kualitas perilaku individu yang tampak

dalam melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara

unik”.26

Keunikan penyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan

aspek-aspek kepribadian itu sendiri, yaitu meliputi; karakter,

temperamen, sikap, stabilitas emosional, responsibilitas, (tanggung

jawab), dan sosiabilitas.27

24 Syamsu Yusuf LN., op. cit., hlm.170. 25 Soemiarti Patmonodewo, op. cit., hlm. 31. 26 Syamsu Yusuf LN., op. cit., hlm. 126-128. 27 Ibid.

Page 9: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

24

Perkembangan pola kepribadian mulai terbentuk pada masa

bayi di masa kanak-kanak awal, sehingga orang tua dan sanak

saudara merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep diri

yang merupakan inti pola kepribadian yang sedang berkembang.28

g. Perkembangan Moral

Pada masa ini, anak sudah memiliki dasar tentang sikap

moralitas terhadap kelompok sosialnya (orang tua, saudara dan

teman sebaya). Pada usia prasekolah berkembang kesadaran sosial

anak, yang meliputi sikap simpati, generosity (murah hati), atau

sikap altruism, yaitu kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain.29

Pada awal masa kanak-kanak ini, perkembangan moral masih

berada pada taraf yang sangat sederhana, karena perkembangan

intelektual dan penalaran anak belum memungkinkan anak untuk

menerima dan menerapkan prinsip-prinsip yang abstrak yang

menyangkut nilai benar dan salah, serta tatanan moral dan sosial

yang lain.30

Selaras dengan perkembangan kognitifnya, perkembangan

moral anak usia prasekolah memiliki pertimbangan moral yang

bersifat obyektif. Artinya dalam memberikan pertimbangan moral,

anak usia ini melihat suatu tingkah laku hanya dari segi tingkah laku

itu sendiri. Perbuatan salah atau benar misalnya, ditentukan oleh

pertimbangan konsekwensi dari perbuatan itu sendiri.31

Dalam kajian teoritis Kohlberg dalam penelitian panjangnya

menyimpulkan bahwa : "Perkembangan moral anak akan sejalan

28 Endang Poerwanti dan Nur Widodo, op. cit., hlm. 93. 29 Syamsu Yusuf LN., op. cit., hlm. 175-176. 30 Endang Poerwanti dan Nur Widodo, op. cit., hlm. 91. 31 Fawziah Aswin Hadis, loc. cit.

Page 10: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

25

dengan perkembangan penalaran moral yang terdiri dari moral

reasoning, moral thinking, dan moral judgment."32

h. PERKEMBANGAN KESADARAN BERAGAMA

Kesadaran BERAGAMA pada usia ini ditandai dengan ciri-ciri

sebagai berikut:

1) SIKAP KEAGAMAANNYA BERSIFAT RESEPTIF (MENERIMA) MESKIPUN

BANYAK BERTANYA

2) PANDANGAN KETUHANANNYA BERSIFAT ANTHTROPORMORPH

(DIPERSONIFIKASIKAN)

3) PENGHAYATAN SECARA ROHANIAH MASIH SUPERFICIAL (BELUM

MENDALAM) MESKIPUN MEREKA TELAH MELAKUKAN ATAU

BERPARTISIPASI DALAM BERBAGAI KEGIATAN RITUAL

4) HAL KETUHANAN DIPAHAMKAN SECARA IDEOSYNCRITIC (MENURUT

KHAYALAN PRIBADINYA) SESUAI DENGAN TARAF BERPIKIRNYA YANG

MASIH BERSIFAT EGOSENTRIK.33

Sesuai dengan perkembangan intelektualnya (berpikirnya)

yang TERUNGKAP dalam kemampuan berbahasa, yaitu sudah dapat

membentuk kalimat, mengajukan pertanyaan dengan kata-kata: apa,

siapa, di mana, dari mana dan ke mana, maka pada usia ini kepada

anak sudah dapat diajarkan syahadat, bacaan dan gerakan shalat,

do’a-do’a dan al-Qur’an.34

3. METODE-METODE PENGAJARAN DI TK

32 Endang Poerwanti dan Nur Widodo, op. cit., hlm. 92. 33 Syamsu Yusuf LN., op. cit., hlm. 176-177.

Page 11: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

26

a. Metode Lagu

Metode lagu adalah metode yang menarik perhatian anak,

digemari dan mudah untuk diingat.35 Lagu dapat merangsang anak,

menumbuhkan motivasinya, dan membuat pengetahuan-pengetahuan

dapat sampai kepadanya dengan mudah, dapat tertanam dengan

kokoh, dan dapat membuat anak menyukai pembahasannya.36

Penerapan metode lagu ini dapat divariasikan dengan metode bermain.

Maksudnya, sambil bermain guru menghidupkan lagu-lagu

keagamaan atau lagu-lagu yang bernuansa Islami. Dari sini secara

tidak langsung anak akan merekam lagu serta makna dan nilai yang

terkandung dalam sebuah lagu. Sehingga lambat laun rasa keagamaan

akan tertanam dalam jiwa anak didik.37

b. METODE BERMAIN

BERMAIN MERUPAKAN PEKERJAAN MASA KANAK-KANAK DAN

CERMIN PERTUMBUHAN ANAK YANG MEMBERIKAN KESENANGAN DAN

DILAKSANAKAN UNTUK KEGIATAN ITU SENDIRI, YANG LEBIH DITEKANKAN

PADA CARANYA DARI PADA HASIL DARI KEGIATAN ITU. BERMAIN BERARTI

BERLATIH, MENGEKSPLOITASI, MEREKAYASA, MENGULANG LATIHAN

APAPUN YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MENTRANSFORMASI SECARA

IMAJINATIF HAL-HAL YANG SAMA DENGAN DUNIA ORANG DEWASA.38

BERMAIN MERUPAKAN TUNTUTAN DAN KEBUTUHAN YANG ESENSIAL

BAGI USIA PRASEKOLAH. KARENA DENGAN BERMAIN AKAN MEMPUNYUAI

MAKNA PENTING BAGI PERTUMBUHAN ANAK. BERMAIN TIDAK SAJA DAPAT

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR

34 Ibid. hlm. 177. 35 Muhammad Said Mursi, Seni Mendidik Anak, (Jakarta : Arroyan, 2001), Cet. 1, hlm.

34. 36 Muhammad Said Mursi, Melahirkan Anak Masyaallah, (Jakarta : Cendikia Sentra

Muslim, 2001), Cet. 1, hlm. 30. 37 Lift Anis Ma’shumah, op. cit., hlm. 229.

Page 12: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

27

SAJA, TETAPI JUGA PERKEMBANGAN BAHASA, DISIPLIN, MORAL,

KREATIFITAS, SOSIAL DAN LAIN-LAIN.39

c. Metode Cerita

Cerita adalah metode yang paling menarik, paling disukai dan

paling menempel ingatan seorang anak. Karena sebuah cerita sulit

untuk dilupakan dan membuat pendengarnya suka kepada orang yang

menceritakannya.40

Cerita mempunyai babarapa makna penting bagi

perkembangan anak TK, antara lain : dapat mengkomunikasikan nilai-

nilai budaya, sosial, keagamaan dan dapat menanamkan etos kerja,

etos waktu dan etos alam.41

d. METODE BERCAKAP-AKAP (HIWAR)

BERCAKAP-CAKAP MEMPUNYAI MAKNA PENTING BAGI

PERKEMBANGAN ANAK TK. KARENA DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN

BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG LAIN, MENINGKATKAN KETERAMPILAN

DALAM MELAKUKAN KEGGIATAN BERSAMA DAN MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENYATAKAN PERASAAN SERTA GAGASAN ATAU PENDAPAT

SECARA VERBAL.42

MENURUT AN NAHLAWI YANG DIKUTIP OLEH LIFT ANIS

MA’SHUMAH, BAHWA : “DALAM AL QUR’AN DAN SUNNAH NABI TERDAPAT

BERBAGAI JENIS CERITA ATAU HIWAR YANG TUJUAN AKHIRNYA ADALAH

PENDIDIKAN RASA YANG MEMBENTUK SIKAP DAN TINGKAH LAKU.”43

38 MOESLICHATOEN R, METODE PENGAJARAN DI TK, (JAKARTA : PT. RINEKA CIPTA, 1999),

CET. 1, HLM. 24. 39 LIFT ANIS MA’SHUMAH, OP. CIT., HLM. 228. 40 Muhammad Said Mursi, Melahirkan Anak Masyaallah, op. cit., hlm. 35. 41 Moeslichatoen R, op. cit., hlm. 26. 42 Ibid. 43 LIFT ANIS MA’SHUMAH, OP. CIT., HLM. 223.

Page 13: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

28

DALAM KONTEKS PENDIDIKAN PRASEKOLAH METODE HIWAR INI

DAPAT DITERAPKAN DENGAN CATATAN MATERI HIWAR SESUAI DENGAN

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL ANAK.44

e. Metode Pembiasaan

Kebiasaan mempunyai peranan penting dalam kehidupan

manusia, karena kebiasaan akan menghemat kekuatan pada manusia,

tetapi juga akan menjadi penghalang manakala tidak ada

penggeraknya. Ditinjau dari segi perkembangan anak, pembentukan

tingkah laku melalui pembiasaan akan membantu anak tumbuh dan

berkembang secara seimbang.45

Penerapan kebiasaan dan kedisiplinan adalah faktor pendidikan

yang paling baik serta sarana yang paling efektif untuk menumbuhkan

keimanan dan akhlak pada anak.46

B. PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TK

Istilah pengajaran diartikan sebagai proses penyajian bahan oleh

seseorang kepada orang lain dengan tujuan agar orang lain itu menerima,

menguasai dan mengembangkan bahan itu. Bahan pelajaran di sini berarti

“sesuatu” yang dapat berwujud pengetahuan, kecekatan atau keterampilan,

aktivitas serta hasil-hasil budaya pada umumnya.47

Sikun Pribadi, guru besar IKIP Bandung sebagaimana dikutip oleh Dr.

Ahmad Tafsir, menjelaskan:

Pengajaran ialah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak mengenai segi kognnitif dan psikomotor semata-mata, yaitu supaya

44 Ibid. 45 Ibid., hlm. 224-225. 46 Muhammad Said Mursi, Melahirkan Anak Masyaallah, op. cit., hlm. 142. 47 Ign. S. Ulihbukit Karo-karo, et. al., Metodologi Pengajaran, (Salatiga: CV. Saudara,

1981), hlm. 3-4.

Page 14: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

29

anak lebih banyak pengetahuannya, lebih cakap berfikir kritis, sistematis, objektif, serta terampil dalam mengajarkan sesuatu.48

Pengajaran yang di maksudkan disini ialah pengajaran agama Islam..

Islam adalah suatu agama yang berisi ajaran tentang tata hidup yang

diturunkan Allah kepada umat manusia melalui para Rasul-Nya, sejak dari

Nabi Adam sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Ajaran Islam yang di

bawa oleh Muhammad dari Allah ini berisi pedoman pokok yang mengatur

hubungan manusia dengan Tuhannya (Allah), dengan dirinya sendiri, dengan

manusia sesamanya, dengan makhluk bernyawa yang lain, dengan benda mati

dan alam semesta ini. Ajaran ini diturunkan Allah untuk kesejahteraan hidup

manusia di dunia ini dan akhirat nanti.49

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Menurut Marasuddin Siregar berpendapat bahwa :

Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.50

Pendidikan Agama Islam merupakan sebutan yang diberikan

kepada salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa muslim

dalam menyelesaikan pendidikannya pada tingkat tertentu.51

Menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam berarti bidang

studi agama Islam.52 Sedangkan menurut Zuhairini, dkk, “Pendidikan

48 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 1995), hlm. 7. 49 Ibid. 50 Marasuddin Siregar, Pengelolaan Pengajaran (Suatu Dinamika Profesi Keguruan),

dalam Chabib Thoha, et. al., PBM-PAI Di Sekolah, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), Cet. 1, hlm.180.

Page 15: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

30

Agama Islam yaitu selaras sistematis dalam membantu anak didik supaya

mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam”.53

Sejak dilahirkan anak membawa fitrah beragama. Fitrah ini baru

berfungsi setelah melalui proses bimbingan dan latihan. Tanda-tanda

keagamaan pada diri anak tumbuh terjalin secara integral dengan

perkembangan fungsi-fungsi kejiwaan pada diri anak. Melihat begitu

pentingnya bimbingan dan pemeliharaan potensi beragama sejak usia

dini dan dengan melihat bahwa ada tahapan perkembangan agama pada

anak, maka hal yang lebih penting lagi adalah bagaimana upaya orang

tua (pendidik) dalam membina rasa beragama pada anak.54

Banyak ayat al-Qur’an dan Sunnah Nabi yang secara langsung

atau tidak langsung mewajibkan umat Islam untuk melaksanakan

pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam yaitu ditujukan kepada

orang tua sebagaimana firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat at-

Tahrim ayat 6 :

ايآأيارن كمليأهو كمفسآ أنا قوونأم نا الذي6: التحرمي ( .ه(

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6).55

Sebagai agama wahyu terakhir, agama Islam merupakan satu

sistem akidah dan syari’ah serta akhlak yang mengatur hidup dan

kehidupan manusia dalam berbagai hubungan.56

51 Karnadi Hasan, Pendidikan Dasar dalam Sistem Pendidikan Nasional dan Implikasi

Terhadap Pendidikan Islam, dalam Ismail SM, (eds), Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar , 2001), hlm. 244.

52 Chabib Thoha, (eds), Metodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 4.

53 Zuhairini, et. al., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Surabaya : Usaha Nasional, 1981), hlm.25.

54Lift Anis Ma’shumah, op. cit., hlm. 219-221. 55 Soenarjo, dkk., Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : CV. Al-Waah, 1989), hlm.

951.

Page 16: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

31

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam di TK

Tujuan pendidikan harus diarahkan pada pengembangan seluruh

potensi yang dimiliki seseorang ke arah perkembangan yang sempurna,

yaitu perkembangan fisik, intelektual dan budi pekerti. Selain itu tujuan

pendidikan harus diarahkan pada upaya mempersiapkan seseorang agar

dapat hidup di masyarakat secara bersama-sama dengan melakukan

pekerjaan atau keahlian sesuai dengan bakat, kesiapan, kecenderungan

dan potensi yang dimilikinya.57

Tujuan pendidikan TK adalah membantu meletakkan dasar ke

arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta

yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungan dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.58

Tujuan pendidikan sekarang tidak cukup hanya memberikan

bekal pengetahuan, keterampilan, keimanan dan ketaqwaan saja, tetapi

juga harus diupayakan melahirkan manusia kreatif, inovatif, mandiri dan

produktif, mengingat dunia yang akan datang adalah dunia yang

kompetitif.

Menurut Marasuddin Siregar bahwa:

Tujuan pendidikan agama Islam yaitu meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.59

Sejalan dengan petunjuk al-Qur’an, bahwa dalam kaitan dengan

dimensi ruang dan waktu, secara garis besar pendidikan Islam diarahkan

56 Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,

1997), hlm. 51. 57 Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta : Raja Grafindo,

2001), hlm. 67. 58 Dewan Pimpinan Daerah GOPTKI, Materi Pelatihan KBK bagi Guru TK Swasta,

(Semarang : 2004), hlm. 2.

Page 17: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

32

pada dua tujuan utama yaitu untuk memperoleh keselamatan di dunia dan

kesejahteraan di akhirat, sebagaimana firman Allah dalam surat al-

Baqarah ayat 201:

اب ومنهم من يقول ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى األخرة حسنة وقنا عذ )201: البقرة . (النار

Dan di antara mereka ada yang berdo’a: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”.(Q.S al-Baqarah : 201).60

Mengenai pentingnya menanamkan nilai-nilai agama kepada anak

usia prasekolah Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa :

Umur taman kanak-kanak adalah umur yang paling subur untuk menanamkan rasa agama kepada anak, umur penumbuhan kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan ajaran agama melalui permainan dan perlakuan dari orang tua dan guru. Keyakinan dan keprcayaan gguru TK itu akan mewarnai pertumbuhan agama pada anak.61

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam di TK

Ruang lingkup agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan

keseimbangan antara:

1. Hubungan manusia dengan Allah SWT

2. Hubungan manusia dengan sesama manusia

3. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri

4. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.62

59 Marasuddin Siregar, op. cit., hlm. 181. 60 Soenarjo, op. cit., hlm. 49. 61 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : PT. Bulan Bintang, 1990) Cet. 12, hlm.

111. 62 Marasudin Siregar dalam Chabib Thoha (eds), op. cit., hlm. 183.

Page 18: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

33

Dalam kurikulum TK tahun 2004, ruang lingkup pengajaran

Pendidikan Agama di TK adalah menanamkan pada anak tentang nilai-

nilai moral agama dan budi pekerti.63

Sedangkan kompetensi dasar yang diharapkan adalah anak

mampu mengucapkan bacaan do’a atau lagu-lagu keagamaan, meniru

gerakan beribadah dan mengikuti aturan, serta dapat mengendalikan

emosi.64

Pada tingkat TK peserta didik dituntut dengan standar-standar

baku tertentu karena kondisinya yang belum memungkinkan berharap

terlalu besar terhadap hasil penanaman nilai-nilai religius pada proses

belajar mengajar agama Islam di tingkat taman kanak-kanak. Yang

penting pada tingkat TK peserta didik sudah dapat :

a. TERBIASA MELAKUKAN IBADAH MAKHDHAH

b. Mulai tertanam rasa keimanan kepada Allah SWT

c. Terbiasa berperilaku sopan santun kepada semua orang

d. Mulai mengenal huruf-huruf al-Qur’an.65

Dalam rangka menjelaskan ruang lingkup pengajaran agama,

berikut ini akan dikemukakan beberapa bidang pembahasan pengajaran

agama itu yang sudah menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri di

perguruan agama.

a. Pengajaran Keimanan di TK

66.وعمل باألركان, وتصديق باالقلب, اإليمان باهللا اإلقرارباللسان

63 Dewan Pimpinan Daerah GOPTKI Jawa Tengah, Materi Pelatihan KBK Bagi Guru TK

Swasta, (Semarang: 2004), hlm.44. 64 Ibid. 65 Depag RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Dirjen Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam, 2001), hlm. 8. 66 Imam Jalaluddin Abdurrahman bin Abi Bakar As-Suyuti, Jami’ as-Shaghir, Juz I,

(Bairut Libanon : Dar al-Kutub al-Ilmiah, 1990), hlm. 185.

Page 19: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

34

MAKSUD DARI DALIL TERSEBUT DI ATAS BAHWA IMAN KEPADA

ALLAH ITU DENGAN CARA MENGIKRARKAN DENGAN LISAN (UCAPAN) DAN

membenarkan DALAM HATI, SERTA MENGAMALKAN DENGAN PERBUATAN.

PENGAJARAN KEIMANAN DI TK YAITU ANTARA LAIN DENGAN

MENGENALKAN CIPTAAN-CIPTAAN TUHAN, SEPERTI : MANUSIA, BUMI,

LANGIT, TANAMAN, HEWAN, DAN SEBAGAINYA.67

ADAPUN RUANG LINGKUP PENGAJARAN KEIMANAN ITU MELIPUTI

RUKUN IMAN YANG ENAM, YAITU : PERCAYA KEPADA ALLAH, KEPADA PARA

RASUL ALLAH, KEPADA MALAIKAT, KEPADA KITAB-KITAB SUCI YANG

DITURUNKAN KEPADA RASUL ALLAH, DAN KEPADA HARI AKHIRAT SERTA

KEPADA QADHA DAN QADAR.68

SUATU HAL YANG TIDAK BOLEH DILUPAKAN OLEH GURU IALAH

BAHWA PENGAJARAN KEIMANAN ITU LEBIH BANYAK BERHUBUNGAN

DENGAN ASPEK KEJIWAAN DAN PERASAAN. NILAI PEMBENTUKAN YANG

DIUTAMAKAN DALAM MENGAJAR IALAH KEAKTIFAN FUNGSI-FUNGSI JIWA

(PEMBENTUKAN FUNGSIONAL). PENGAJARAN LEBIH BANYAK BERSIFAT

AFEKTIF, MURID JANGAN TERLALU DIBEBANI HAFALAN-HAFALAN, ATAU

HAL-HAL YANG LEBIH BANYAK BERSIFAT PIKIRAN, TERUTAMA DI SEKOLAH

TINGKAT RENDAH. YANG PENTING ANAK DIAJARKAN SUPAYA MENJADI

ORANG BERIMAN, BUKAN AHLI PENGETAHUAN TENTANG KEIMANAN.69

b. Pengajaran Akhlak di TK

Pengajaran akhlak di TK yaitu membiasakan kegiatan sehari-

hari dengan mengucapkan bacaan do’a-do’a sederhana, misalnya :

berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan.70

67 Dewan Pimpinan Daerah GOPTKI Jawa Tengah , op. cit., hlm. 143. 68 Zakiah Daradjat, et. al., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi

Aksara, 1995), Cet. 1, hlm. 67-68. 69 Ibid., hlm. 68. 70 Dewan Pimpinan Daerah GOPTKI Jawa Tengah , op. cit.

Page 20: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

35

Dalam bahasa Indonesia, secara umum akhlak diartikan

dengan “tingkah laku” atau “budi pekerti”. Menurut Imam Ghazali,

sebagaimana dikutip oleh Zakiah Daradjat bahwa : “Akhlak ialah

suatu istilah tentang bentuk batin yang tertanam dalam jiwa

seseorang yang mendorong ia berbuat (bertingkah laku), bukan

karena suatu pemikiran dan bukan pula karena suatu

pertimbangan.”71

Sedangkan dalam Ensiklopedi Islam jilid 1, sebagaimana

dikutip oleh Muhammad Daud Ali, menjelaskan bahwa :

Suatu perbuatan baru dapat disebut pencerminan akhlak jika memenuhi beberapa syarat yaitu antara lain : (1) dilakukan berulang-ulang, jika dilakukan sekali saja atau jarang-jarang tidak dapat dikatakan akhlak, (2) timbul dengan sendirinya, tanpa dipikir-pikir atau ditimbang berulang-ulang karena perbuatan itu telah menjadi kebiasaan baginya.72 Pemberian pelajaran akhlak tidak hanya sekedar menyuruh

menghafal nilai-nilai normatif akhlak secara kognitif, kemudian

diberikan dalam bentuk ceramah dan diakhiri dengan ulangan.

Akhlak harus diajarkan sebagai perangkat sitem yang satu sama lain

saling terkait dan mendukung yang mencakup guru agama, guru

bidang studi lain, pimpinan sekolah, kurikulum, metode, bahan dan

sarana, tetapi juga mencakup orang tua, tokoh masyarakat dan

pimpinan formal. Akhlak tidak akan tumbuh tanpa diajarkan dan

dibiasakan. Oleh karena itu ajaran agama, selain sebagai ilmu yang

diajarkan secara bertahap, juga harus diikuti secara terus menerus

bentuk pengalamannya, baik di sekolah maupun di luar sekolah dan

di lingkungan rumah.73

71 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus dalam Pengajaran PAI, op. cit., hlm. 68. 72 Muhammad Daud Ali, op. cit., hlm. 348. 73 Husni Rahim, Pendidikan Agama dalam Pembinaan Moral dan Ahklak dalam Muchlas

Fauzi dan A. Hasan Basri, Jurnal Pendidikan dan Psikologi, (Jakarta : Direktorat Pembinaan PAI, 2000), hlm 5-6.

Page 21: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

36

Pada masa anak-anak atau pada umur sekolah rendah, sifat-

sifat baik dan terpuji itu diberikan kepada anak-anak melalui cerita-

cerita para pahlawan dan tokoh-tokoh agama yang banyak

memperlihatkan sifat-sifat terpuji itu. Dan tentu saja lebih tepat kalau

diberikan melalui sejarah atau hikayat para Nabi dan Rasul, para

sahabat Nabi dan imam mujtahid.74

c. Pengajaran Ibadah di TK

IBADAH MENURUT BAHASA, ARTINYA TAAT, TUNDUK, TURUT, IKUT

DAN DO’A.75

Dalam PENGERTIAN yang luas, ibadah itu ialah bentuk

pengabdian yang ditujukan kepada Allah semata yang diawali oleh

niat. Ada bentuk pengabdian itu yang secara tegas digariskan oleh

syari’at Allah, seperti; shalat, puasa, zakat, haji, dan ada pula yang

tidak digariskan cara pelaksanaannya dengan tegas, tetapi diserahkan

saja kepada yang melakukannya, asal tidak bertentangan dengan

prinsip-prinsip ajaran Islam.

Pengajaran ibadah di TK yaitu dengan mengajarkan kepada

anak untuk meniru pelaksanaan kegiatan ibadah secara sederhana.76

SEMUA PERBUATAN BAIK DAN TERPUJI MENURUT NORMA AJARAN

ALLAH DAPAT DIANGGAP IBADAH DENGAN NIAT YANG IKHLAS KARENA

ALLAH SEMATA. IBADAH DALAM ARTI YANG KHUSUS IALAH SUATU

UPACARA PENGABDIAN YANG SUDAH DIGARISKAN OLEH SYARI’AT ALLAH,

BAIK BENTUKNYA, CARANYA, WAKTUNYA, SERTA SYARAT DAN RUKUNNYA,

SEPERTI : SHALAT, PUASA, ZAKAT, HAJI DAN SEBAGAINYA.77

ANAK SEKOLAH RENDAH (TK) SEBAIKNYA TIDAK DITUNTUT UNTUK

MENGHAFALKAN BACAAN-BACAAN YANG SUKAR YANG BUKAN MERUPAKAN

74 Zakiah Daradjat,Metodik Khusus dalam Pengajaran PAI, hlm. 72-73. 75 Muhammad Daud Ali, op. cit., hlm. 244. 76 Dewan Pimpinan Daerah GOPTKI Jawa Tengah , loc. cit. 77 Zakiah Daradjat, et. al., op. cit., hlm. 73.

Page 22: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

37

POKOK MATERI YANG MENJADIKAN PERBUATAN IBADAH SAH. SETIAP GURU

HARUS MENGERTI DAN SADAR BAHWA PENGAJARAN IBADAH ITU ADALAH

PENGAJARAN KEGIATAN BERAMAL/ BEKERJA DALAM RANGKA BERIBADAH

.78

d. Pengajaran al-Qur’an di TK

Al-Qur’an itu ialah wahyu Allah yang dibukukan, yang

diturunkan kepada Nabi SAW sebagai mukjizat, membacanya

dianggap ibadah, sumber utama ajaran Islam. Adapun ruang lingkup

pengajaran al-Qur’an ini lebih banyak berisi pengajaran keterampilan

khusus yang memerlukan banyak latihan dan pembiasaan.79

Pengajaran al-Qur’an pada tingkat pertama berisi pengenalan

huruf hijaiyah dan kalimah (kata). Selanjutnya diteruskan dengan

memperkenalkan tanda-tanda baca. Sebaiknya tentu kata yang

terdapat dalam al-Qur’an itu sendiri yang digunakan sebagai bahan.80

Pengajaran al-Qur’an di TK Islam Terpadu “Pelita Hati”,

yaitu dengan mengenalkan huruf-huruf hijaiyyah dan ayat-ayat

pendek al-Qur’an yang sederhana, seperti : surat al Baqarah ayat 20

tentang kekuasaan Allah atas segala sesuatu.81

Jadi bagi setiap orang wajib untuk belajar agama melalui

kitab yang diturunkan oleh Allah SWT, sebagaimana firman Allah

dalam surat Shaad ayat 29:

لي كاربم كإلي لناهزأن ابااأللبابكتلواو ذكرتليوآ أيته وربد . )29: ص (

Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya

78 Ibid., hlm. 76. 79 Ibid., hlm. 89-93. 80 Ibid. 81 Observasi pada tanggal 08 September 2004.

Page 23: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

38

dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran. (QS. Shaad : 29).82

C. METODE LAGU DALAM PENGAJARAN PAI DI TK

Apabila kita menganalisis beberapa faktor yang secara simultan

bekerjasama ketika pengajaran/ praktek pendidikan berlangsung, maka akan

kita dapati komponen-komponen seperti guru (pendidik), siswa (anak didik),

materi/ bahan, tujuan, bentuk, metode, dan lain-lain. Masing-masing

komponen di atas tidak bisa berdiri sendiri namun secara bersama saling

mempengaruhi dalam proses pendidikan. Salah satu komponen yang

kedudukannya tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya adalah metode.

Dalam dunia pendidikan, metode pengajaran berfungsi sebagai salah satu alat

untuk menyajikan bahan pelajaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, walaupun di sini ada banyak faktor yang mempengaruhi dalam

pemilihan dan penggunaan suatu metode.

Metode merupakan bagian dari strategi kegiatan. Metode dipilih

berdasarkan strategi kegiatan yang sudah dipilih dan ditetapkan. Metode

merupakan cara, yang dalam bekerjanya merupakan alat untuk mencapai

tujuan kegiatan.83

Setiap guru akan menggunakan metode sesuai gaya melaksanakan

kegiatan. Namun yang harus diingat bahwa pengajaran di taman kanak-kanak

mempunyai metode yang khas. Oleh karena itu ada metode-metode yang

lebih sesuai bagi anak TK dibandingkan dengan metode-metode lain.84

Sebagaimana dikemukakan bahwa metode itu merupakan cara yang

dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan kegiatan. Sebagai

alat untuk mencapai tujuan kegiatan tidak selamanya berfungsi secara

memadai. Oleh karena itu, dalam memilih suatu metode yang akan

82 Depag RI, op. cit., hlm. 736. 83 Moeslichatun R. , Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, (Jakarta : PT. Rineka

Cipta, 1999), Cet 1, hlm. 7. 84 Ibid.

Page 24: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

39

dipergunakan dalam program kegiatan anak ditaman kanak-kanak guru perlu

mempunyai alasan yang kuat dan faktor-faktor yang mendukung pemilihan

metode tersebut, seperti; karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak

yang diajar.85

Ada hal yang harus dimengerti oleh seorang pendidik ketika

berinteraksi dengan anak, khususnya ketika ingin menyampaikan sebuah

materi ilmiah atau pengetahuan tertentu kepadanya adalah memilih cara yang

bagus dalam menyampaikan materi atau pengetahuan tersebut. Pendidik juga

harus mengerti bagaimana hal itu diserap oleh anak khususnya pada masa ini

di mana yang ingin disampaikan kepada anak adalah pengertian-pengertian

yang abstrak, seperti : Malaikat, kebiasaan dan cinta. Metode ini harus

dimengarti oleh setiap pendidik, baik ibu, ayah, atau guru. Di antaranya ialah

metode lagu.86

Lagu adalah ragam suara yang berirama (dalam bercakap, bernyanyi,

dan membaca).87

Lift Anis Ma’shumah mengatakan bahwa :

Lagu-lagu keagamaan atau ke-Islaman adalah salah satu metode yang menarik dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam pada anak prasekolah, sebab secara tidak langsung anak akan mampu merekam lagu serta makna atau nilai yang terkandung di dalamnya dan lambat laun rasa keagamaan akan tertanam dalam jiwa anak didik.88

85 Ibid., hlm. 9. 86 Muhammad Said Mursi, Melahirkan Anak Masya Allah, (Jakarta : CV. Cendekia Sentra

Muslim, 2001), hlm. 30. 87 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2001), hlm. 624. 88 Lift Anis Ma’shumah, op. cit., hlm. 229.

Page 25: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

40

Nasyid Islam atau syair-syair manis yang menyenangkan hati adalah

cara yang cukup efektif untuk membantu anak dalam memahami banyak

hal.89

Lagu dapat merangsang anak, menumbuhkan motivasinya, dan

membuat pengetahuan-pengetahuan dapat sampai kepadanya dengan mudah,

dapat tertanam dengan kokoh, dan dapat membuat anak menyukai

pembahasannya.90

Sebagian besar anak kecil cenderung untuk menyukai lagu-lagu yang

indah dan suara yang merdu, terutama jika menggunakan kata-kata yang

mudah dihapal. Lagu-lagu tersebut dapat diperoleh dengan cara :

1. Secara lisan

2. Melalui kaset

Adapun tema dari lagu-lagu tersebut adalah tema-tema yang dapat

membantu dan memudahkan si anak dalam memperoleh pengetahuan,

seperti :

1. Kisah-kisah yang terdapat dalam al-Qur’an seperti kisah-kisah tentang

binatang dan para Nabi

2. Perbuatan-perbuatan yang baik seperti jujur, membaca al-Qur’an dan

ketulusan.91

Akan tetapi, satu hal yang perlu diperhatikan adalah lagu-lagu

tersebut harus menggunakan nada yang enak didengar dan kata-kata yang

sesuai dengan usia dan akal mereka. Lagu-lagu semacam ini dapat kita

temukan pada perpustakaan-perpustakaan Islam dan tempat-tempat lainnya.92

89 Muhammad Said Mursi, Seni Mendidik Anak, (Jakarta : Arroyan, 2001), Cet. 1, hlm.

95. 90 Muhammad Said Mursi, Melahirkan Anak Masya Allah, loc. cit. 91 Muhammad Said Mursi, Seni Mendidik Anak, (Jakarta : Arroyan, 2001), Cet. 1, hlm.

144. 92 Ibid, hlm. 145.

Page 26: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

41

Tidak semua lagu itu dibolehkan menurut syari’at Islam. Lagu yang

dibolehkan adalah lagu yang syair-syairnya tidak bertentangan dengan ajaran

Islam, aqidah, syari’ah dan akhlak.93

Sebaiknya anak-anak dijauhkan dari segala bentuk lagu yang

menyesatkan dan tidak bermanfaat. Usahakan lagu yang akan diberikan

kepada anak-anak itu memiliki acuan yang jelas dan sesuai dengan kurikulum

yang ditetapkan.94

1. Contoh Jenis Lagu Keagamaan

Ada beberapa lagu keagamaan yang sangat bermanfaat bagi anak-

anak dan mengandung unsur pendidikan yang terpuji bagi anak itu

sendiri, seperti lagu-lagu yang menyebutkan keagungan Allah,

menyanjungkan pujian kepada-Nya. Beberapa contoh lagu keagamaan

yang bermanfaat bagi anak adalah sebagaimana di bawah ini :

a. Allah Maha Pencipta

Mata untuk apa?

Untuk melihat,

Siapa yang menciptakan mata?

Allah Subhanahu Wata’ala

Telinga untuk apa?

Untuk mendengar,

Siapa yang menciptakan telinga?

Allah Subhanahu Wata’ala

Gigi untuk apa?

Untuk makan,

Siapa yang menciptakan gigi?

Allah Subhanahu Wata’ala

93 Yusuf al Qardlawy, Nasyid Versus Musik Jahiliyyah, (Bandung : Mujahid Press, 2001),

Cet. 1, hlm. 21. 94 Jaudah Muhammad Awwad, Mendidik Anak Secara Islam, (Jakarta : Gema Insani

Press, 1995), Cet. 1, hlm. 30.

Page 27: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

42

Siapa yang menciptakan langit dan bintang?

Allah Subhanahu Wata’ala

Siapa yang menciptakan binatang?

Allah Subhanahu Wata’ala

b. Nabi Muhammad Yang Jujur dan Terpercaya

Nabi Muhammad SAW tidak suka bohong

Nabi Muhammad SAW suka menepati janji

Nabi Muhammad SAW tidak pernah mencuri

Anak yang jujur akan diberi hadiah

Anak yang suka bohong tidak mencintai Nabi

Anak yang baik harus meniru Nabi

c. Mengenalkan Rukun Iman

Aku beriman kepada Allah

Aku beriman kepada malaikat

Aku beriman kepada kitab suci

Aku beriman kepada Rasulullah

Aku beriman kepada hari kiamat

Aku beriman kepada qadha dan qadar

d. Mengenalkan Rukun Islam

Rukun Islam ada lima

Aku tidak boleh lupa

Yang pertama adalah syahadat

Yang kedua adalah shalat

Yang ketiga adalah zakat

Yang keempat adalah puasa Ramadhan

Yang kelima adalah ibadah haji

Page 28: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

43

Aku harus takut kepada Allah

Aku harus meniru Nabi Muhammad SAW

Aku tidak boleh lupa shalat

Aku tidak boleh lupa puasa Ramadhan

Ayah, Ibu, kita harus berzakat

Besar nanti, aku ingin pergi haji

e. Mengenalkan Shalat

Shalat Subuh dua rakaat

Bacaan Shalat Subuh nyaring

Sebelum matahari terbit, kita dapat Shalat Subuh

Shalat Dzuhur empat rakaat

Bacaan Shalat Dzuhur perlahan

Setelah matahari tergelincir, kita boleh Shalat Dzuhur

Shalat Asar empat rakaat

Bacaan Shalat Asar perlahan

Setelah matahari terbenam, kita boleh Shalat Maghrib

Shalat Isya empat rakaat

Bacaan Shalat Isya nyaring

Setelah warna merah di langit hilang, kita boleh Shalat Isya95

f. Mengenalkan al Qur’an

ك ك ك ك ك ض ض ض ض ض د د د د د ا ا ا ا ا

ل ل ل ل ل ط ط ط ط ط ذ ذ ذ ذ ذ ب ب ب ب ب

م م م م م ظ ظ ظ ظ ظ ر ر ر ر ر ت ت ت ت ت

ن ن ن ن ن ع ع ع ع ع ز ز ز ز ز ث ث ث ث ث

و و و و و غ غ غ غ غ س س س س س ج ج ج ج ج

95 Jaudah Muhammad Awwad, op. cit., hlm. 31-43.

Page 29: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

44

ه ه ه ه ه ف ف ف ف ف ش ش ش ش ش ح ح ح ح ح

ي ي ي ي ي ق ق ق ق ق ص ص ص ص ص خ خ خ خ خ

- : Kubelajar Membaca (4x)

- : Kubelajar Di sini (4x)

- : Belajar dengan Bu Guru (4x).96

2. Manfaat Lagu Bagi Anak TK

Lagu adalah bagian dari musik. Lagu tiada lain adalah suatu

bentuk ungkapan pikiran dan perasaan seseorang melalui nada dan kata,

berwawasan citra rasa estetika. Dikatakan juga lagu merupakan alat

untuk mencurahkan pikiran dan perasaan untuk berkomunikasi. Lagu

memiliki fungsi sosial selama syair dan lagu-lagu itu dikomunikasikan.97

Kekuatan lagu pada fungsi ini dapat kita lihat pada pendidikan.

Melalui lagu, kita berupaya membantu diri anak menuju kedewasaan

dalam hal menumbuh-kembangkan aspek intelegensi, emosi, dan rasa

sosial anak.98

Lagu untuk anak-anak sangatlah penting karena mempunyai

beberapa manfaat, antara lain;

1. Menimbulkan rasa senang dan gembira dalam diri seseorang anak.

2. Memperkaya imajinasi si anak dan meningkatkan daya kreasinya

3. Meningkatkan kemampuan berbahasa

4. Meningkatkan jiwa seni dan sastra dalam diri mereka

96 Uswatun Chasanah dan Wiwiek JS, Belajar Huruf Hijaiyyah Usia Dini, (Muntilan

Magelang : Kaset Tape Recorder). 97 Chandrawaty, et. al., Kumpulan Lagu-lagu Raudhatul Athfal, (Jakarta : CV. Nyo-Patra

Corporation, t.th.), hlm. 2. 98 Ibid., hlm. 1-2.

Page 30: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

45

5. Meningkatkan kemampuannya untuk mengkritik dan melakukan

pembenaran

6. Mencerdaskan akal, membina jiwa dan meningkatkan daya

imajinasinya

7. Menambah kecintaan si anak kepada sastra dan seni.99

Menurut Chandrawaty, lagu anak-anak mempunyai beberapa

fungsi, yaitu:

a. ANAK DAPAT MELAKUKAN KEGIATAN MELATIH OTOT TUBUHNYA SEPERTI

PADA SENAM

b. ANAK DAPAT MENAMBAH PERBENDAHARAAN KATA-KATA (BAHASA),

MENIRU, BERIMAJINASI, BERFANTASI

c. ANAK DAPAT MENYALURKAN EMOSINYA DAN MERASA SENANG

d. SEPERTI PADA LAGU DOLANAN, ANAK BELAJAR BERSAMA MEMATUHI

ATURAN PERMAINAN; MENGURANGI ATAU MENGHILANGKAN

KECENDERUNGAN MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI.100

Sedangkan menurut Ibu Kasur menyebutkan bahwa :

Ada enam fungsi lagu dalam pendidikan anak, yaitu: Pertama, memperhalus jiwa anak. Kedua, memberikan sentuhan cita-rasa seni bagi anak. Ketiga, membentuk kepribadian agar anak berkepribadian luhur. Keempat, proses bagi anak untuk mengenal lingkungan. Kelima, terciptanya komunikasi yang setara antara anak dan pendidik. Keenam, anak-anak dapat mengekspresikan dirinya di samping menghibur dirinya.101

3. Pola Pengajaran Melalui Lagu di TK

99 Muhammad Said Mursi, op. cit., hlm. 145. 100 Chandrawaty, et. al., op. cit., hlm. 1-2. 101 Muclas Fauzi dan A. Hasan Basri, Jurnal Pendidikan, (Jakarta : Direktorat Pembinaan

PAI, 2000), hlm. 28.

Page 31: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

46

Pengajaran melalui lagu pada anak prasekolah (TK) dapat

diterapkan bersama-sama dengan metode-metode lain yang sesuai

denagn usia anak dan materi yang akan disampaikan. Metode-metode

yang dapat diterapkan bersama-sama dengan metode lagu antara lain ;

metode karyawisata, metode bermain dan metode cerita.

Pembelajaran melalui lagu yang divariasikan dengan metode

karyawisata yaitu anak-anak diajak jalan-jalan untuk melihat alam sambil

bernyanyi, kemudian anak diberi pengertian untuk menghargai ciptaan

Tuhan.102

Jaudah Muhammad Awwad juga mengatakan bahwa : "Lagu-lagu

tentang ciptaan Tuhan bisa disampaikan dengan cara saling menimpali,

yaitu seorang anak bernyanyi dan lainnya menimpali."103

Sedangkan pembelajaran melalui lagu yang divariasikan denagn

metode bermain, yaitu ; sambil bermain guru dapat menghidupkan lagu-

lagu keagamaan.104

Pengajaran melalui lagu yang divariasikan dengan metode cerita

yaitu ; setelah guru bercerita sebelum selesai ceritanya, anak-anak

disuruh menyanyi bersama-sama, kemudian guru kembali melanjutkan

ceritanya.105

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode

lagu cukup efektif untuk diterapkan dalam Pendidikan Agama Islam pada

anak sejak usia dini, yaitu dimulai pada anak usia prasekolah. Pendidikan

agama penting dalam rangka pembentukan kepribadian seseorang. Untuk

mengajarkan agama pada anak prasekolah diperlukan suatu metode yang

tepat, mengingat pemikiran anak yang terbatas dan konsep agama yang

bersifat abstrak. Dalam hal ini metode lagu merupakan cara yang tepat dan

efektif dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam pada anak prasekolah

102 Lift Anis Ma’shumah, op. cit., hlm. 228-229. 103 Jaudah Muhammad Awwad, op. cit., hlm. 31. 104 Lift Anis Ma’shumah, op. cit., hlm. 229.

Page 32: BAB II METODE LAGU DALAM PENGAJARAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/9/jtptiain-gdl-s1-2005... · pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

47

sebab lagu adalah sesuai dengan dunia anak-anak yang mempunyai

kecenderungan untuk menyukai hal-hal yang indah dan menyenangkan.

105 Jaudah Muhammad Awwad, op. cit., hlm. 33.