implementasi experiental learning untuk...
TRANSCRIPT
IMPLEMENTASI
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN KONSEP
KIMIA
IMPLEMENTASI
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN KONSEP
KIMIA PADA MATERI ASAM BASA
KELAS XI IPA MAN 2 BOJONEGORO
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan
guna Memperoleh Gelar Sarjana
pada Program Studi Tadris/ Pendidikan Kimia
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
IMPLEMENTASI EXPERIENTAL LEARNING
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN KONSEP
PADA MATERI ASAM BASA
KELAS XI IPA MAN 2 BOJONEGORO
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan
guna Memperoleh Gelar Sarjana
pada Program Studi Tadris/ Pendidikan Kimia
MITA WIDYAWATI
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
i
EXPERIENTAL LEARNING
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN KONSEP
PADA MATERI ASAM BASA
KELAS XI IPA MAN 2 BOJONEGORO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan
guna Memperoleh Gelar Sarjana
pada Program Studi Tadris/ Pendidikan Kimia
Oleh:
MITA WIDYAWATI
NIM : 083711013
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
EXPERIENTAL LEARNING
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN KONSEP
PADA MATERI ASAM BASA PESERTA DIDIK
KELAS XI IPA MAN 2 BOJONEGORO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi
guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata
pada Program Studi Tadris/ Pendidikan Kimia
leh:
MITA WIDYAWATI
NIM : 083711013
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2
EXPERIENTAL LEARNING
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN KONSEP
PESERTA DIDIK
KELAS XI IPA MAN 2 BOJONEGORO
Melengkapi Syarat
Strata Satu (S-1)
pada Program Studi Tadris/ Pendidikan Kimia
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN KONSEP
PESERTA DIDIK
KELAS XI IPA MAN 2 BOJONEGORO
Syarat
1)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN KONSEP
PESERTA DIDIK
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mita Widyawati
NIM : 083711013
Jurusan/Program Studi : Tadris Kimia
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 31 Mei 2012
Saya yang menyatakan,
Mita Widyawati
NIM: 083711013
ABSTRAK
Judul : Implementasi Experiental Learning untuk Meningkatkan Motivasi
dan Penguasaan Konsep Kimia pada Materi Asam Basa Peserta
Didik Kelas XI IPA MAN Bojonegoro
Penulis : Mita Widyawati
NIM : 083711013
Skripsi ini membahas implementasi experiental learning dalam
meningkatkan motivasi dan penguasaan konsep kimia peserta didik pada materi
asam basa kelas XI IPA di MAN 2 Bojonegoro. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian tindakan kelas yang dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1)
Apakah penerapan experiental learning dapat meningkatkan motivasi peserta
didik pada materi asam basa kelas XI IPA MAN 2 Bojonegoro? (2) Apakah
penerapan experiental learning dapat meningkatkan penguasaan konsep kimia
pada peserta didik materi asam basa kelas XI IPA MAN 2 Bojonegoro? Penelitian
ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dan melibatkan 44 orang peserta didik kelas
XI IPA 2 MAN 2 Bojonegoro tahun ajaran 2011/2012. Data penelitian
dikumpulkan dengan tes penguasaan konsep, pedoman observasi dan angket
motivasi peserta didik. Data yang diperoleh dianalisis secara analisis deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan rata-rata hasil
tes penguasaan konsep peserta didik. Hal ini ditunjukkan oleh kenaikan rata-rata
tes penguasaan konsep pada aspek kognitif dari 51,36 pada pra siklus menjadi
76,95 pada siklus I. Sedangkan pada siklus II rata-rata penguasaan konsep kimia
peserta didik sebesar 83,13 meningkat menjadi 86,52 pada saat posttest.. Pada
aspek afektif terdapat peningkatan dari 58,41 dengan kategori cukup pada siklus I
menjadi 70,06 pada siklus II dengan kategori baik. Pada aspek psikomotorik
ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata dari 58,02 pada siklus I menjadi
65,93 pada siklus II dengan kategori cukup.
Berdasarkan data angket motivasi peserta didik menunjukkan bahwa
motivasi peserta didik selalu mengalami peningkatan tiap siklusnya. Presentase
pada kategori attention meningkat dari 65,28% pada siklus I menjadi 75,79%
pada siklus II. Pada kategori relevantion meningkat dari 65,91% pada siklus I
menjadi 72,35% pada siklus II, untuk kategori confidence meningkat dari 54,89%
pada siklus I menjadi 70,91% pada siklus II dan pada kategori satisfaction terjadi
peningkatan dari 70,00% pada siklus I menjadi 79,03% pada siklus II. Pada siklus
I jumlah skor yang diperoleh peserta didik 4217 dengan rata-rata 63,89.
Sedangkan jumlah skor angket motivasi peserta didik pada siklus II sebesar 49,28
dengan rata-rata 74,67. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
experiental learning dapat meningkatkan motivasi dan penguasaan konsep kimia
peserta didik pada materi asam basa kelas XI IPA MAN 2 Bojonegoro.
KATA PENGANTAR
ÉΟó¡Î0 «!$# Ç≈ uΗ ÷q§�9$# ÉΟŠÏm§�9$#
Puji syukur Alhamdulillah atas segala nikmat, rahmat dan hidayah Allah
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Implementasi
Experiental Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Penguasaan Konsep
Kimia pada Materi Asam Basa Peserta Didik Kelas XI IPA MAN 2 Bojonegoro”,
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
yang telah meluruskan umat manusia ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT,
beserta keluarga, sahabat dan para pengikut Rasulullah, semoga kita sebagai
umatnya dapat meneladani dan melanjutkan perjuangan beliau.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan izin penelitian dalam
penyusunan skripsi ini.
2. Atik Rahmawati, S.Pd.,M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Pendidikan
Kimia IAIN Walisongo Semarang, yang telah memberikan arahan, motivasi
dan bantuannya dalam menyusun skripsi ini.
3. Ismail, M.Ag, dan Ratih Rizqi Nirwana, S.Si. M.Pd selaku dosen pembimbing
yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, untuk
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Segenap dosen pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang, khususnya segenap dosen Kimia yang selalu memberikan ilmu
pengetahuannya kepada penulis selama menimba ilmu di IAIN Walisongo
Semarang.
5. Bapak dan Ibu karyawan Perpustakaan baik di Institut maupun di Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, yang telah memberikan pelayanan
kepustakaan yang diperlukan penulis untuk menyusun skripsi ini.
6. H. Mokh. Mas Ulin, Mpd,I selaku Kepala Sekolah MAN 2 Bojonegoro dan
seluruh guru, karyawan beserta stafnya, yang telah memberikan izin dan
membantu penulis selama melaksanakan penelitian.
7. Maskur, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Kimia MAN 2 Bojonegoro, terima
kasih atas bantuan, arahan dan bimbingannya selama melaksanakan penelitian.
8. Ummi Prehati dan Abi Syafi’i yang senantiasa membasahi bibirnya dengan
untaian doa untukku, mendidik, bekerja keras untuk pendidikanku. Semoga
Allah membalas surga untukmu
9. Keluarga besar Matsair, kakakku Hanik Budiarti, Mas Suharno, Adek
Zumrotun Nisa dalam memberikan do’a dan semangat baik moral, material
maupun spiritual.
10. Para musyrifah dan teman-teman Uyyunul Ummah yang selalu memberikan
motivasi dan dukungannya.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih
membutuhkan penyempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun. Semoga penyusunan skripsi ini bermanfaat
khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, 31 Mei 2012
Penulis,
Mita Widyawati
NIM. 083711013
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... ii
PENGESAHAN ................................................................................................. iii
NOTA PEMBIMBING ...................................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................;;;;;.............................. 1
B. Rumusan Masalah .................................;;;;;......................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................;;;;;................... 5
D. Manfaat Penelitian ...........................................;;;;;.............. 6
BAB II : LANDASAN TEORI ............................................................... 7
A. Kajian Pustaka ...................................................................... 7
B. Kerangka Teoritik ................................................................ 8
C. Hipotesis Tindakan ............................................................... 31
BAB III : METODE PENELITIAN......................................................... 32
A. Jenis Penelitian ..................................................................... 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 32
C. Variabel Penelitian ............................................................... 33
D. Subyek Penelitian ................................................................. 33
E. Rancangan Penelitian ........................................................... 33
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 37
G. Teknik Analisis Data ............................................................ 38
H. Indikator Pencapaian ............................................................ 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 42
A. Hasil Penelitian ................................................................... 42
B. Pembahasan ......................................................................... 51
C. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 61
BAB V : PENUTUP ................................................................................ 62
A. Kesimpulan .......................................................................... 62
B. Saran .................................................................................... 63
C. Penutup ............................................................................... 63
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Experiental Learning Cycle, 19
Gambar 2.2 Contoh Asam Basa Menurut Bronsted Lowry, 23
Gambar 2.3 Contoh Asam Basa Lewis, 24
Gambar 2.4 Kertas Lakmus Merah dan Biru, 26
Gambar 2.5 Perubahan Warna Kertas Lakmus dalam Larutan Asam dan
Basa,26
Gambar 2.6 Macam-Macam Indikator Alami, 26
Gambar 2.7 Indikator Universal dalam Bentuk Kertas dan Larutan, 28
Gambar 2.8 pH meter, 29
Gambar 2.9 Daerah pH dan Perubahan Warna untuk Beberapa Indikator pH, 29
Gambar 2.10 Skala pH yang Menunjukkan Tingkat Keasaman dan Kebasaan, 30
Gambar 4.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas, 43
Gambar 4.2 Grafik Penguasaan Konsep Kimia Peserta Didik, 57
Gambar 4.3 Perbandingan Ketuntasan Belajar Peserta Didik, 58
Gambar 4.4 Perbandingan Presentase Tiap Indikator Angket Motivasi Peserta
Didik Siklus I dan Siklus II, 59
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Experiental Learning dengan Pembelajaran
Tradisional,17
Tabel 2.2 Kemampuan Peserta Didik dalam Proses Belajar Experiental
Learning Theory, 21
Tabel 2.3 Contoh Senyawa Asam Basa Menurut Arrhenius dan Reaksi
Ionisasinya, 22
Tabel 2.4 Beberapa Larutan Indikator Asam Basa, 27
Tabel 3.1 Skala Penilaian Angket Motivasi Peserta Didik, 40
Tabel 4.1 Uraian Pokok Materi Tiap Pertemuan, 44
Tabel 4.2 Data Hasil Tes Penguasaan Konsep Peserta Didik (Pretest), 45
Tabel 4.3 Data hasil Tes Penguasaan Konsep Kimia Peserta Didik Siklus I,
45
Tabel 4.4 Data hasil Tes Penguasaan Konsep Kimia Peserta Didik Siklus II,
46
Tabel 4.5 Data Hasil Tes Penguasaan Konsep Peserta Didik (Posttest), 46
Tabel 4.6 Presentase Ketuntasan Penguasaan Konsep Kimia Peserta Didik
Sebelum dan Setelah diterapkan Experiental Learning, 47
Tabel 4.7 Persentase Tiap Indikator Angket Motivasi Peserta Didik Siklus I,
48
Tabel 4.8 Persentase Tiap Indikator Angket Motivasi Peserta Didik Siklus II,
49
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Aspek Afektif dan Psikomotorik Siklus I, 50
Tabel 4.10 Hasil Penilaian Aspek Afektif dan Psikomotorik Siklus II, 50
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Subyek Penelitian
Lampiran 2 Daftar Nama Kelompok Peserta Didik Siklus I
Lampiran 3 Daftar Nama Kelompok Peserta Didik Siklus II
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 6 Soal-Soal Pretest (Tes Awal)
Lampiran 7 Kunci Jawaban Pretest (Tes Awal)
Lampiran 8 Soal-Soal Posttest (Tes Akhir)
Lampiran 9 Kunci Jawaban Posttest (Tes Akhir)
Lampiran 10 Daftar Nilai Pretest (Tes Awal) Peserta Didik
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Pretest Peserta Didik
Lampiran 12 Daftar Nilai Posttest (Tes Akhir) Peserta Didik
Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Posttest Peserta Didik
Lampiran 14 Lembar Kegiatan Peserta Didik Siklus I
Lampiran 15 Kunci Lembar Kegiatan Peserta Didik Siklus I
Lampiran 16 Lembar Kegiatan Peserta Didik Siklus II
Lampiran 17 Kunci Lembar Kegiatan Peserta Didik Siklus II
Lampiran 18 Kisi-Kisi Soal Instrumen Siklus I
Lampiran 19 Instrumen Tes Siklus I
Lampiran 20 Kunci Jawaban Instrumen Siklus I
Lampiran 21 Kriteria Penskoran Instrumen Siklus I
Lampiran 22 Kisi-Kisi Soal Instrumen Siklus II
Lampiran 23 Instrumen Tes Siklus II
Lampiran 24 Kunci Jawaban Instrumen Siklus II
Lampiran 25 Kriteria Penskoran Instrumen Siklus II
Lampiran 26 Rekapitulasi Hasil Tes Penguasaan Konsep Peserta Didik Siklus I
Lampiran 27 Rekapitulasi Hasil Tes Penguasaan Konsep Peserta Didik Siklus II
Lampiran 28 Kriteria Penilaian Aspek Afektif Peserta Didik
Lampiran 29 Kriteria Penilaian Aspek Psikomotorik Peserta Didik
Lampiran 30 Lembar Observasi Aktivitas Afektif dan Psikomotorik Observer 1
Siklus I
Lampiran 31 Lembar Observasi Aktivitas Afektif dan Psikomotorik Observer 1
Siklus II
Lampiran 32 Lembar Observasi Aktivitas Afektif dan Psikomotorik Observer 2
Siklus I
Lampiran 33 Lembar Observasi Aktivitas Afektif dan Psikomotorik Observer 2
Siklus II
Lampiran 34 Rekapitulasi Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Afektif Peserta
Didik
Lampiran 35 Rekapitulasi Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Psikomotorik
Peserta Didik
Lampiran 36 Data Hasil Tes Penguasaan Konsep Kimia Peserta Didik Sebelum
dan Sesudah diterapkan Pembelajaran Experiental
Lampiran 37 Kisi-Kisi Angket Tanggapan Peserta Didik
Lampiran 38 Angket Tanggapan Peserta Didik
Lampiran 39 Perhitungan Angket Tanggapan Peserta Didik Siklus I
Lampiran 40 Perhitungan Angket Tanggapan Peserta Didik Siklus II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan merupakan objek luas yang mencakup seluruh
pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan. Pendidikan pada
dasarnya merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup (long life
education), yang dialami oleh semua orang tanpa mengenal batas usia. Dari
konsep pendidikan seumur hidup ini dirumuskan asas bahwa proses pendidikan
berlangsung secara kontinu dari bayi sampai meninggal dunia. Sebagaimana
dalam konsep Islam yang menganjurkan umatnya untuk belajar mulai dari buaian
sampai ke liang lahat.
Menurut John Dewey “Education is a continued process of experiencing
of revising or reorganizing experiences. He interprets education as follows; since
life mean growth, a living creature lives as trully and positively at on stage as at
another; with the same intrinsic fullness and the same absolute claims. Hance
education means the enterprile of suplying the conditions which insure growth, or
edequacy of life prespective of age. The process of education is a continues
process of adjustment, having as its aim at every stage an added capacity
growth”. Pendidikan adalah suatu proses pengalaman yang terus-menerus,
termasuk perbaikan dan pengayaan penyusunan kembali pengalaman. Dewey
menafsirkan kehidupan sebagai pola proses pertumbuhan, sehingga pendidikan
membantu pertumbuhan atau kehidupan yang tepat tanpa dibatasi oleh usia.
Proses pendidikan adalah suatu proses penyesuaian yang terus menerus pada
setiap fase yang dapat menambah kecakapan didalam pertumbuhan seseorang.1
John Dewey dalam konsepsi tentang pendidikan menekankan pada
perbuatan dan pengalaman. Learning by doing, experiencing and under going.
Hal ini berarti bahwa kegiatan proses pendidikan akan berjalan baik dalam
1A. Muri Yusuf , Pengantar Ilmu Pendidikan, (Padang: Ghalia Indonesia, 1982), hlm. 23-
24.
2
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan jika peserta didik sebagai
subjek berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk itu dalam
melaksanakan tugasnya secara operasional, pendidik harus mengoptimalkan
perannya sebagai pengarah, penggerak, informator, organisator, motivator,
sekaligus bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran.2
Proses pembelajaran di sekolah tidak akan terlepas dari peranan guru
sebagai fasilitator dalam penyampaian materi. Seorang guru dituntut untuk
menampilkan keahliannya dalam menyampaikan pelajaran dengan efektif dan
efisien di depan kelas. Selain itu, dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru
selayaknya memandang peserta didiknya sebagai manusia yang memiliki potensi
dalam dirinya yang dapat dikembangkan. Sehingga proses belajar mengajar tidak
hanya berfungsi sebagai proses pentransferan pengalaman guru terhadap peserta
didiknya, akan tetapi merupakan proses bagi peserta didik untuk menggali dan
menemukan sesuatu sebagai pengalaman baru baginya. Dengan kata lain, proses
belajar mengajar lebih memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih
aktif dalam belajar. Hal ini karena tujuan akhir dari proses belajar dan mengajar
adalah peserta didik memiliki keterampilan transfer of learning, sehingga
diharapkan mereka dapat mentransfer pengetahuan yang mereka dapatkan ke
situasi nyata dalam kegiatan sehari-hari.3
Keterampilan transfer of learning sangat penting dibutuhkan dalam
kegiatan pembelajaran. Pasalnya, dengan keterampilan ini individu mampu
mengontrol pengetahuan yang diperoleh untuk diaplikasikan dalam masalah baru
dan situasi nyata yang sedang dihadapinya. Belajar bukanlah sekedar
pengembangan kualitas kognitif saja, melainkan juga sebuah proses yang terjadi
dalam diri individu yang melibatkan seluruh bagian atau domain yang ada.
Domain-domain tersebut meliputi domain kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ketiga elemen tersebut merupakan sebuah sistem dalam proses belajar yang saling
2Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press,
2010), hlm. 161.
3Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta : Ar-Ruzz
Media, 2010), hal 164.
3
berkaitan satu sama lain, teratur, dan sederhana. Mengubah salah satu dari ketiga
elemen tersebut menyebabkan hasil belajar tidak efektif. Oleh karena itu, dalam
kegiatan pembelajaran di kelas, guru harus memberikan ruang bagi peserta didik
untuk berkreatifitas dan terlibat secara aktif sepanjang proses pembelajaran.
Namun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa dalam
setiap pembelajaran, sebagian besar guru masih kurang memperhatikan
keterlibatan peserta didik. Hal ini terlihat pada proses belajar mengajar yang
masih menggunakan informasi verbal dengan metode ceramah di depan kelas.
Peserta didik hanya mencatat teori-teori yang diajarkan tanpa dikaitkan dengan
pengalaman yang dialaminya sehari-hari. Cara penyampaian materi yang terlalu
cepat pun terkadang membuat peserta didik tidak dapat memahami konsep yang
sedang dipelajarinya. Pola kegiatan belajar mengajar yang bersifat konvensional
inilah yang menjadikan pembelajaran kimia kurang menarik bagi peserta didik.
Tidak dapat dipastikan peserta didik yang diam dan duduk rapi selalu
memperhatikan penjelasan dari guru. Bisa saja mereka diam karena takut ditanya
dan ditunjuk untuk mengerjakan soal atau diam karena bingung dengan materi
yang disampaikan dan tidak berani untuk mengungkapkan pertanyaannya. Hal
inilah yang dialami oleh peserta didik kelas XI IPA yang terdapat di MAN 2
Bojonegoro, khususnya kelas XI IPA 2. Terdapat beberapa permasalahan yang
dihadapi peserta didik di kelas tersebut diantaranya: pemahaman peserta didik
terhadap konsep pembelajaran kimia masih lamban, daya serap terhadap materi
yang dipelajari masih kurang. Melalui informasi dari Bapak Maskur S.Pd selaku
guru Kimia kelas XI IPA MAN 2 Bojonegoro, diketahui banyak peserta didik
yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep asam basa apalagi dalam
perhitungan penentuan pH larutan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar
peserta didik yang cukup rendah, sehingga setiap kali diadakan ulangan, sebagian
besar peserta didik melakukan remidial. Selain itu terdapat anggapan sulit dari
peserta didik terhadap pelajaran kimia itu sendiri, rumus-rumus yang terlalu
banyak menjadikan peserta didik kurang tepat mengaplikasikannya dalam soal.
Peserta didik juga tidak pernah dilibatkan secara aktif untuk berinteraksi langsung
dengan objek konkrit seperti dalam kegiatan praktikum. Sehingga kurang
4
memahami materi yang diajarkan. Peserta didik cenderung pasif di dalam kelas
dan hanya beberapa saja yang cukup aktif. Hal ini mengakibatkan motivasi dalam
belajar kimia pun berkurang.
Untuk menimbulkan motivasi peserta didik, konsep kimia harus diajarkan
melalui berbagai metode dan pendekatan pembelajaran yang dapat mencapai
tujuan pembelajaran kimia, yaitu peserta didik mampu memahami konsep-konsep
kimia dan saling keterkaitannya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, pengetahuan (aspek kognitif), keterampilan (aspek
psikomotorik), dan sikap nilai (aspek afektif) peserta didik diharapkan dapat
berkembang dengan baik dan seimbang.
Dalam pembelajaran kimia, sering ditemukan adanya kesalahan-kesalahan
pada suatu konsep. Padahal tujuan pembelajaran IPA adalah penguasaan konsep.
Oleh karena itu pembelajaran IPA di sekolah tidak cukup hanya mengetengahkan
fakta-fakta atau konsep saja, tatapi dibutuhkan pengalaman-pengalaman kepada
peserta didik dalam memahami bagaimana fakta atau konsep tersebut diperoleh.
Kemampuan memahami konsep kimia merupakan salah satu kemampuan yang
penting dan harus dimiliki peserta didik, karena pemahaman konsep dalam kimia
merupakan hal yang paling dasar dalam memahami kimia.
Sehubungan dengan fakta-fakta diatas, maka dipandang perlu untuk
menerapkan suatu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam
pembelajarannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menggunakan model experiental learning Kolb. Model ini terdiri dari empat
tahapan: pertama, tahap pengalaman konkrit (concrete experience), tahap kedua
pengamatan reflektif (reflective observation), ketiga, konsepsi abstrak (abstract
conceptualization) dan diselesaikan melalui percobaan aktif (active
experimentation).
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan tentunya dibutuhkan
pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan konsep sebelum kegiatan
pembelajaran dilaksanakan. Pengalaman ini dapat membantu peserta didik dalam
mengkonstruksi sendiri pengetahuan tentang konsep. Sehingga model ini cocok
diterapkan pada materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu
5
konsep yang terdapat dalam materi ajar kimia di SMA/MA yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari adalah konsep asam basa, sehingga banyak
pengalaman yang didapatkan oleh peserta didik sebelum pembelajaran
dilaksanakan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, penulis tertarik
mengadakan penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI EXPERIENTAL
LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN
KONSEP KIMIA PADA MATERI ASAM BASA PESERTA DIDIK KELAS
XI IPA MAN 2 BOJONEGORO”.
B. Rumusan Masalah
Dari pernyataan dalam latar belakang masalah diatas, maka diambil
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan experiental learning dapat meningkatkan motivasi peserta
didik pada materi asam basa kelas XI IPA MAN 2 Bojonegoro?
2. Apakah penerapan experiental learning dapat meningkatkan penguasaan
konsep kimia pada peserta didik materi asam basa kelas XI IPA MAN 2
Bojonegoro?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui apakah dengan diterapkannya experiental learning dapat
meningkatan motivasi peserta didik pada materi asam basa kelas XI IPA
MAN 2 Bojonegoro
2. Untuk meningkatkan penguasaan konsep kimia pada peserta didik dalam
memahami materi asam basa melalui experiental learning.
6
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin didapatkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai praktik pembelajaran
experiental secara riil di sekolah.
2. Bagi Peserta didik
Membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran kimia dengan
mudah dan memberi motivasi dalam belajar sehingga lebih menyenangkan
karena peserta didik terlibat langsung didalamnya.
3. Bagi Guru
Memberi gambaran bagi guru bidang studi kimia mengenai model experiental
learning dalam meningkatkan motivasi dan penguasaan konsep kimia pada
peserta didik.
4. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses
pembelajaran yang lebih efektif.
7
BAB II
IMPLEMENTASI EXPERIENTAL LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PENGUASAAN KONSEP KIMIA
PESERTA DIDIK PADA MATERI ASAM BASA
A. Kajian Pustaka
Dalam hal ini penulis mengambil berbagai sumber sebagai rujukan
perbandingan diantaranya yaitu:
1. Skripsi: Andi Rahman, NIM 0605670, jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul:
“Penerapan Model Pembelajaran Experiental Learning dalam Upaya
Meningkatkan Kemampuan Penalaran Deduktif Siswa SMA (Suatu Penelitian
Experimen Terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 9 Bandung)’’.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen
yang terdiri dari beberapa tahap : tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan
refleksi. Dari hasil analisis data disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran experiental learning pada pokok bahasan Logika Matematika
dapat meningkatkan kemampuan penalaran deduktif siswa.
2. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, oleh I.R.S Munif dan Mosik, Vol. 4 No.1
2009, Jurusan Fisika FMIPA UNNES yang berjudul:
“Penerapan Metode Experiental Learning pada Pembelajaran IPA untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar”.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
empat siklus. Teknik pengumpulan datanya berupa tes, angket dan lembar
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode experiental
learning dalam proses pembelajaran sains IPA dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V SD. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan nilai rata-rata
dan ketuntasan belajar siswa tiap siklusnya, yaitu 6,43 pada siklus I, 6,10 pada
siklus II, 6,83 pada siklus III dan peningkatan sebesar 7,30 pada siklus IV.
8
Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Pada
penelitian ini materi dalam konsep kimia yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari dirancang untuk meningkatan motivasi dan keaktifan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga dengan motivasi yang tinggi peserta didik
akan mudah memahami konsep yang diajarkan secara lebih mendalam dan
mampu menghubungkan konsep tersebut dengan pengalaman yang dialaminya
sehari-hari. Terkadang prestasi belajar yang baik tidak menjamin peserta didik
mampu memahami konsep dan aplikasinya dalam kehidupan. Untuk itu indikator
penguasaan konsep ini dihubungkan dengan kemampuan berpikir dalam domain
kognitif Bloom yang terdiri dari enam dimensi proses kognitif. Keenam dimensi
tersebut adalah C1 mengingat, C2 memahami, C3 mengaplikasikan, C4
menganalisis, C5 mengevaluasi dan C6 mencipta. Melalui experiental learning
inilah peserta didik memiliki kesempatan melakukan pengamatan dari
pengalaman yang dihasilkannya dan menghubungkan dengan konsep yang sudah
ada sehingga memudahkan peserta didik dalam mengabstraksi konsep tersebut
menuju pemahaman konsep yang lebih bermakna.
B. Kerangka Teoritik
1. Hakikat belajar dan pembelajaran kimia
Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan perilaku
individu berdasarkan praktik atau pengalaman baru, perubahan perilaku yang
terjadi bukan karena perubahan secara alami atau karena menjadi dewasa yang
dapat terjadi dengan sendirinya, namun yang dimaksud perubahan perilaku disini
adalah perubahan yang dilakukan secara sadar melalui reaksi dari situasi yang
dihadapi.4 Menurut Habermas, proses belajar akan terjadi apabila terjadi interaksi
antara individu dengan lingkungannya. Seorang tokoh Humanis, Kolb
mendefinisikan belajar sebagai proses dimana pengetahuan diciptakan melalui
transformasi dan pengalaman. Pengetahuan ini merupakan hasil perpaduan antara
4 Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru), (Ciputat: Gaung Persada Indah,
2009), hlm. 103.
9
memahami dan mentransformasi pengalaman.5 Definisi lain dikemukakan oleh
James O. Wittaker, belajar merupakan proses dimana tingkah laku ditimbulkan
atau diubah melalui latihan dan pengalaman6. Dengan demikian belajar adalah
suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri sesesorang yang
diarahkan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan pengajaran tentu saja akan dapat
tercapai jika anak didik berusaha secara aktif untuk mencapainya. Keaktifan anak
didik disini tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari segi kejiwaan. Bila
hanya fisik anak saja yang aktif, tetapi pikiran dan mentalnya kurang aktif, maka
kemungkinan basar tujuan pembelajaran tidak tercapai.7
Dalam pandangan humanistik, tujuan pembelajaran dianggap berhasil jika
peserta didik mampu memahami diri dan lingkungannya. Peserta didik dalam
proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun dirinya mampu mencapai
aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya.8 Peserta didik berperan sebagai pelaku
utama (student centered) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri.
Dengan peran tersebut, diharapkan peserta didik memahami potensi diri,
mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri
yang bersifat negatif.
Dari beberapa pengertian yang telah dipaparkan diatas, belajar (learning)
merupakan proses perbaikan individu berdasarkan pelatihan dan pengalaman baru
yang dilakukan secara sadar dan terus menerus (continous improvement). Menurut
UNESCO terdapat empat pilar belajar, yaitu:9
5 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media Group, 2010), hlm. 165.
6 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), hlm 104.
7 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010),
hlm.38.
8 Sukardjo dan Ukim Komarudin, Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta:
Rajawali Press, 2009), hlm. 57.
9 Iskandar, Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru, (Ciputat: Gaung Persada Press,
2009), hlm. 104-105.
10
a. Learning to know, belajar untuk mengetahui
Belajar mengetahui berhubungan dengan perolehan, penguasaan, dan
pemanfaatan pengetahuan. Dengan learning to know, kemampuan menangkap
peluang untuk melakukan pendekatan ilmiah diharapkan bisa berkembang
tidak hanya melalui logika empirisme semata, tetapi juga transendental yaitu
kemampuan mengaitkannya dengan nilai-nilai spiritual.
b. Learning to do, belajar untuk aktif
Prinsip belajar learning to do adalah “live long educational” kegiatan belajar
sepanjang hidup. Peserta didik akan terus belajar bagaimana memperbaiki dan
menumbuhkembangkan kerja dan mengembangkan teori atau konsep
intelektualitasnya.
c. Learning to be, belajar untuk menjadi
Manusia dan seluruh aspek kepribadiannya berkembang secara optimal dan
seimbang, baik aspek spiritual, emosi, sosial, fisik maupun moral.10
Untuk itu
yang dimakhsud kegiatan belajar disini adalah untuk mendapatkan
pengetahuan agar dapat berkembang secara menyeluruh dan utuh serta
menjadi menusia yang unggul.
d. Learning to live together, belajar untuk bersama-sama
Pilar ini menuntut seseorang untuk hidup bermasyarakat dan menjadi
educated person yang bermanfaat baik bagi diri, masyarakat maupun seluruh
umat manusia.11
Istilah belajar berhubungan erat dengan pembelajaran. Pembelajaran
merupakan proses untuk menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa.12
Pembelajaran yang efektif ditandai dengan berlangsungnya proses belajar dalam
diri peserta didik. Dalam kaitannya dengan pembelajaran IPA, Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara
10 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm. 203.
11 Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009), hlm.
78.
12 Hamzah B. Uno dan Nurdin Muhammad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 144.
11
sistematis, sehingga pendidikan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Collete dan Chiappetta (1994)
dalam Pujianto & Purwaningsih (2009) menyatakan bahwa pada hakekatnya IPA
(Sains) merupakan pengumpulan pengetahuan (a body of knowledge), cara atau
jalan berfikir (a way of thinking), dan cara untuk penyelidikan (a way to
investigating).13
Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan
bermasyarakat. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan
untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Di dalam Alqur’an banyak terdapat ayat yang memerintahkan manusia
untuk selalu belajar dengan melakukan observasi (pengamatan) terhadap berbagai
objek, pengalaman praktis dalam kehidupan dan interaksi dengan alam sekitarnya
serta memikirkan ayat-ayat Allah yang ada di alam semesta, diantaranya dalam
Alqur’an surat Al-Ghasyiyah [88] : 17-20 sebagai berikut:
Ÿξsùr& tβρ ã�ÝàΨtƒ ’n<Î) È≅Î/ M}$# y# ø‹Ÿ2 ôMs) Î=äz ∩⊇∠∪ ’n<Î) uρ Ï !$ uΚ¡¡9$# y# ø‹Ÿ2
ôMyè Ïùâ‘ ∩⊇∇∪ ’n<Î) uρ ÉΑ$ t6Åg ø:$# y# ø‹x. ôMt6ÅÁçΡ ∩⊇∪ ’n<Î) uρ ÇÚö‘ F{$# y# ø‹x.
ôMysÏÜß™ ∩⊄⊃∪
13 Sri Wahyuni, “Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui
Pembelajaran IPA Berbasis Problem Based Learning”, Makalah Program Studi Pendidikan
Kimia PMIPA FKIP-UT, dalam http://www.pdf-archive.com/ /40-sri-wahyuni.pdf, diakses 05
Desember 2011.
12
Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan?(17),
dan langit, bagaimana ia ditinggikan?(18), dan gunung-gunung bagaimana ia
ditegakkan?(19), dan bumi bagaimana ia dihamparkan?(20), Q.S. al-
Ghasyiyah/88:17-20)14
Berdasarkan ayat di atas, terdapat tuntutan untuk melakukan pengamatan
dan pemahaman terhadap hal-hal yang terdapat di lingkungan sekitar. lingkungan
merupakan sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai sumber inspirasi dan
motivator dalam meningkatkan pemahaman peserta didik. IPA mempelajari
sesuatu yang berkaitan dengan lingkungan sekitar. Kimia merupakan ilmu yang
termasuk rumpun IPA, oleh karena itu kimia mempunyai karakteristik IPA.
Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta
kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan
selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif).
Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan
bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan
sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran
kimia di SMA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi,
struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan
keterampilan dan penalaran.
2. Pengertian Motivasi dan Penguasaan Konsep
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku.
Motivasi belajar adalah keseluruhan dan daya penggerak dalam diri peserta didik
yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan
belajar, untuk mencapai tujuan pembelajaran.15
14 Fadhil Abdurrahman bilfadhli, dkk, Alqur’an dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syamil
Cipta Madya, 2005), hlm. 592.
15 Sardiman, Interaksi Motivasi dan Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2010),
hlm. 102.
13
Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno diklasifikasikan sebagai
berikut:16
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
peserta didik belajar lebih baik
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan, dan
mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi
terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan,
dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu belajar.17
Seseorang yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi akan memiliki tingkat penguasaan konsep
yang cukup baik. Hal ini disebabkan motivasi ibarat bahan bakar yang dapat
menggerakkan mesin. Motivasi yang baik dan memadai dapat mendorong peserta
didik menjadi lebih aktif dalam belajar dan meningkatkan prestasi belajar di kelas.
Banyak strategi yang dapat digunakan untuk menjaga motivasi belajar
peserta didik seperti yang dinyatakan oleh Aan Baidillah Halian berupa strategi
pengelolaan motivasi yang disebut ARCS, strategi ini dikembangkan oleh Keller
(1983) yaitu meliputi; Attention (Perhatian), Relevance (Relevansi), Confidence
(keyakinan/rasa percaya diri siswa), dan Satisfaction (Kepuasan).
a. Attention (perhatian) artinya peserta didik yang mau belajar harus memiliki
atensi atau perhatian pada materi yang akan dipelajari. Perhatian peserta didik
dapat bangkit antara lain karena dorongan ingin tahu. Oleh sebab itu, rasa
ingin tahu peserta didik perlu dirangsang melalui cara-cara baru dan unik.
16 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010),hlm. 163.
17 Ghullam Hamdu dan Lisa Agustina, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi
Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kela IV SDN Tarumanegara,
Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya), Jurnal Penelitian Pendidikan, (Vol. 12, No. 1, April
2011), hlm. 92.
14
Seperti metode diskusi, bermain peran, simulasi, demonstrasi, dan sebagainya.
Bisa juga dengan media film, tape, video, tranparansi, dan lainya.
b. Relevance (kegunaan) artinya motivasi belajar akan tumbuh bila peserta didik
merasakan bahwa apa yang dipelajari itu memunyai manfaat langsung secara
pribadi. Strategi untuk menunjukkan relevansi di antaranya; memberikan
contoh, latihan, atau tes yang langsung berhubungan dengan kondisi peserta
didik atau profesi tertentu; menyampaikan kepada peserta didik apa yang
dapat mereka peroleh dan lakukan setelah mempelajari materi pembelajaran;
menjelaskan manfaat pengetahuan, keterampilan; atau sikap serta nilai yang
akan dipelajari dan bagaimana hal tersebut dapat diaplikasikan dalam
kehidupan.
c. Confidence (kepercayaan diri) artinya belajar secara aktif, perlu dihilangkan
kekhawatiran dan rasa ketidakmampuan dalam diri peserta didik. Peserta didik
perlu percaya bahwa ia mampu dan bisa berhasil dalam mempelajari sesuatu.
Strateginya antara lain: menyusun pembelajaran ke bagian-bagian yang lebih
kecil sehingga peserta didik tidak dituntut untuk mempelajari terlalu banyak
konsep baru sekaligus.
d. Satisfaction (kepuasan) artinya bahwa motivasi belajar baru mampu
menghasilkan rasa puas untuk mendorong tumbuhnya keinginan untuk tetap
belajar. Dengan demikian, peserta didik akan termotivasi mencapai tujuan
yang serupa. Demi meningkatkan dan memelihara motivasi peserta didik, guru
dapat memberikan reinforcement (penguatan) berupa pujian, pemberian,
kesempatan, atau bahkan pemberian hadiah.18
Dengan menerapkan dan mengembangkan motivasi belajar model ARCS
tersebut diharapkan guru mampu menyusun rencana pembelajaran yang dapat
menumbuhkan, mengembangkan serta menjaga motivasi peserta didik. Pada
akhirnya dapat mencapai hasil yang optimal, efektif sesuai dengan apa yang telah
di tetapkan. Pada hakikatnya motivasi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
18 Aan Baidillah Halian, Menerapkan Strategi ARCS untuk Motivasi Belajar Siswa, dalam
http://udugudug.wordpress.com, diakses 21 Maret 2012
15
a. Mendorong manusia untuk berbuat, dalam hal ini sebagai motor penggerak
dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan masalahnya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi untuk mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.19
Disamping itu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan
pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.
Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik
sehingga membantu memudahkan peserta didik dalam menguasai materi atau
memahami konsep yang sedang dipelajarinya.
Penguasaan adalah pemahaman dan kesanggupan untuk menggunakan
pengetahuan dan kepandaian untuk memecahkan masalah atau persoalan.20
Konsep adalah satuan arti yang mewakili objek yang mempunyai ciri-ciri
umum21
. Sedangkan menurut Sagala, konsep merupakan buah pemikiran
seseorang atau kelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga
melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum dan teori. Hal serupa
diungkapkan oleh Dahar, yang menyatakan bahwa konsep adalah suatu abstraksi
yang memiliki suatu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan,
hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama.22
Untuk mempelajari
konsep, peserta didik harus mengalami berbagai situasi tetentu yaitu dengan
19 Sardiman, Interaksi Motivasi dan Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2010),
hlm. 85.
20 Arif Widayat, Analisis Tingkat Penguasaan Konsep Besaran dan Satuan Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNNES Semester 1 Tahun Akademik 2005/2006,
(Semarang: UNNES, 2006), hlm. 11.
21 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 30.
22 I Wayan Wirya, dkk, Studi Penguasaan Konsep Larutan Penyangga Menggunakan
Pendekatan Konstruktivisme dengan Metode Bervariasi Siswa SMAN 1 Natar Tahun Pelajaran
2006/2007, Laporan Penelitian, (Lampung: Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, 2007)
16
mengalaminya sendiri sehingga peserta didik dapat menguasai konsep tersebut.23
Jadi penguasaan konsep merupakan kemampuan peserta didik dalam memahami
konsep-konsep setelah kegiatan pembelajaran, kemampuan dalam memahami
makna secara ilmiah, baik konsep secara teori maupun dalam penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Penguasaan konsep dalam pembelajaran dapat diketahui melalui hasil
belajar yang diperoleh peserta didik. Menurut Bloom, secara garis besar hasil
belajar terbagi kedalam tiga ranah yakni kognitif, afektif dan psikomotorik.
Adapun ranah kognitif menurut Bloom terbagi menjadi 6 jenjang yaitu C1
mengingat, C2 memahami, C3 mengaplikasikan, C4 menganalisis, C5
mengevaluasi dan C6 mencipta.24
Oleh karena itu berdasarkan penjelasan tersebut
maka penguasaan konsep peserta didik dapat dinilai dengan melihat hasil belajar
pada ranah kognitif.
3. Pembelajaran Experiental Learning
a. Pengertian Pembelajaran Experiental Learning
Experiental learning theory (ELT) yang kemudian menjadi dasar model
pembelajaran experiental learning dikembangkan oleh David Kolb sekitar awal
1980-an. Metode ini menekankan pada sebuah model pembelajaran yang holistik
dalam proses belajar. Dalam experiental learning, pengalaman mempunyai peran
sentral dalam proses belajar. Penekanan inilah yang membedakan ELT dari teori-
teori lainnya. Istilah “experiental” disini untuk membedakan antara teori belajar
kognitif yang cenderung menekankan kondisi lebih daripada afektif, dan teori
belajar behavior yang menghilangkan peran pengalaman subjektif dalam proses
belajar.
Teori ini mendefinisikan belajar sebagai proses dimana pengetahuan
diciptakan melalui transformasi pengalaman (experience). Pengetahuan
merupakan hasil dari memahami dan mentransformasi pengalaman. Tujuan dari
23 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 16.
24 Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Pakar Raya, 2004), hlm. 59-60.
17
model ini adalah untuk mempengaruhi peserta didik dengan tiga cara, yaitu
mengubah struktur kognitif peserta didik, mengubah sikap peserta didik, dan
memperluas keterampilan-keterampilan peserta didik yang ada.
Experiental learning menekankan pada keinginan kuat dari dalam diri
peserta didik untuk berhasil dalam belajarnya. Motivasi ini didasarkan pada tujuan
yang ingin dicapai dan metode belajar yang dipilih. Keinginan untuk berhasil
tersebut dapat meningkatkan tanggung jawab peserta didik terhadap perilaku
belajarnya dan mereka akan merasa dapat mengontrol perilaku tersebut. Model
experiental learning memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengalami keberhasilan dengan memberikan kebebasan peserta didik untuk
memutuskan pengalaman apa yang menjadi fokus mereka, keterampilan-
keterampilan apa yang ingin mereka kembangkan, dan bagaimana mereka
membuat konsep dari pengalaman yang mereka alami tersebut. Hal ini berbeda
dengan pendekatan belajar tradisional dimana peserta didik menjadi pendengar
pasif dan hanya guru yang mengendalikan proses belajar tanpa melibatkan peserta
didik.25
Perbedaan ini ditunjukkan pada Tabel 2.1 di bawah ini;
Tabel 2.1. Perbedaan Experiental Learning dengan Pembelajaran
Tradisional
Experiental learning Pembelajaran tradisional
Aktif Pasif
Partisipatif, berbagai arah Otokratis, satu arah
Dinamis, belajar dengan melakukan Terstruktur, belajar dengan mendengar
Bersifat terbuka Cakupan terbatas dengan sesuatu yang
baku
Mendorong untuk menemukan sesuatu Terfokus pada tujuan belajar yang
khusus
Bersandar pada penemuan individu Bersandar pada keahlian mengajar
25 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media Group, 2010), hlm. 164-166.
18
Berdasarkan Tabel 2.1 di atas, experiential learning tidak hanya
memberikan wawasan pengetahuan konsep-konsep saja, namun juga memberikan
pengalaman yang nyata yang akan membangun keterampilan melalui penugasan-
penugasan nyata. Selanjutnya, model ini akan mengakomodasi dan memberikan
proses umpan balik serta evaluasi antara hasil penerapan dengan apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam hal ini experiental learning menggunakan
katalisator untuk membantu peserta didik mengembangkan kapasitas dan
kemampuannya dalam proses pembelajaran.26
b. Kelebihan dan Kekurangan Experiental Learning
Apabila experiential learning dilakukan dengan baik dan benar, maka ada
beberapa keuntungan yang akan didapat, antara lain:
1) Meningkatkan semangat dan gairah pembelajar,
2) Membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif,
3) Memunculkan kegembiraan dalam proses belajar,
4) Mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif,
5) Menolong pembelajar untuk dapat melihat dalam perspektif yang berbeda,
6) Memunculkan kesadaran akan kebutuhan untuk berubah, dan
7) Memperkuat kesadaran diri.
Adapun kelemahan dari experiential learning ini adalah alokasi waktu
untuk pembelajaran yang membutuhkan waktu relatif lama27
c. Tahapan Pembelajaran Experiental Learning
Pembelajaran experiental learning Kolb berlangsung melalui 4 tahap:
1) Individu memperoleh pengalaman langsung yang konkrit.
2) Ia mengembangkan observasinya dan memikirkan atau merefleksikannya
3) Dari itu dibentuknya generalisasi dan abstraksi.
26 Andi Rahman, Penerapan Learning Cycle sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan
Generik Sains Inferensia Logika Mahasiswa Melalui Perkuliahan Praktikum Kimia Dasar, Skripsi
(Bandung: Pendidikan Matematika Fakultas FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, 2010),
hlm. 24.
27 I.R.S. Munif, “Penerapan Metode Experiental Learning Pada Pembelajaran IPA Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan Fisika, (vol. V, Juli/2009),
hlm. 80.
19
4) Implikasi yang diambilnya dari konsep-konsep itu dijadikannya sebagai
pegangannya dalam menghadapi pengalaman-pengalaman baru.28
Keempat tahap tersebut oleh David Kolb digambarkan dalam bentuk lingkaran
seperti pada Gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1. Experiental Learning Cycle
Dari Gambar 2.1 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Tahap pengalaman konkrit (concrete)
Pada tahap ini peserta didik belum memiliki kesadaran tentang hakikat dari
suatu peristiwa. Peserta didik hanya dapat merasakan kejadian tersebut apa
adanya dan belum dapat memahami serta menjelaskan bagaimana dan
mengapa peristiwa itu terjadi. Inilah yang terjadi pada tahap pertama proses
belajar.
b) Tahap pengamatan aktif dan reflektif (observation and reflection)
Pada tahap ini belajar harus memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik
melakukan observasi secara aktif terhadap peristiwa yang dialaminya. Hal ini
dimulai dengan mencari jawaban dan memikirkan kejadian yang ada dalam
dunia sekitarnya. Peserta didik melakukan refleksi dengan mengembangkan
pertanyaan-pertanyaan bagaimana dan mengapa hal itu bisa terjadi.
c) Tahap konseptualisasi (forming abstract concept)
Setelah peserta didik diberi kebebasan melakukan pengamatan, selanjutnya
diberi kebebasan merumuskan (konseptualisasi) terhadap hasil
pengamatannya. Artinya peserta didik berupaya membuat abstraksi,
28 Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2010), hlm. 15.
Testing in new
situations (4)
Observation and
reflection (2)
Concrete
Forming abstract
concepts (3)
20
mengembangkan suatu teori, konsep atau hukum dan prosedur tentang sesuatu
yang menjadi objek perhatiannya.
d) Tahap eksperimentasi aktif (testing in new situations)
Tahap ini didasarkan atas asumsi bahwa hasil dari proses belajar harus bersifat
produk yang nyata. Pada tahap ini seseorang sudah mampu mengaplikasikan
konsep-konsep, teori-teori atau aturan-aturan kedalam situasi nyata. Belajar
harus memberikan ruang kebebasan untuk mempraktekkan dan menguji teori-
teori serta konsep-konsep di lapangan.29
Berdasarkan keempat tahapan diatas, agar proses belajar mengajar berjalan
efektif, peserta didik harus memiliki 4 kemampuan yaitu concrete experience
abilities (pengalaman langsung yang konkrit), reflective observation abilities
(pengamatan aktif dan reflektif), abstract conceptualization abilities
(konseptualisasi abstrak), active experimentation abilities (eksperimen aktif),30
seperti yang diuraikan pada Tabel 2.2.
Berdasarkan Tabel 2.2 di bawah ini, dalam proses belajar menurut Kolb
terdapat dua aspek atau dimensi yakni pengalaman langsung yang konkrit pada
satu pihak dan konseptualisasi abstrak pada pihak lain. Dimensi kedua adalah
eksperimentasi aktif dan observasi reflektif. Individu selalu mencari kemampuan
belajar tertentu dalam situasi tertentu. Jadi individu dapat beralih dari pelaku (AE)
menjadi pengamat (RO), dan dari keterlibatan langsung (CE) menjadi analisis
abstrak (AC).31
29 M. Saechan Muchith, Pembelajaran Kontekstual, (Semarang: Rasail Media Group,
2008), hlm. 82-84.
30 David A. Kolb, Experiental Learning: Experience as the Source of Learning and
Development, (Prentice Hall: Englewood Cliffs, 1984), hlm. 30.
31 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2000), hlm. 112.
21
Tabel 2.2. Kemampuan Peserta Didik dalam Proses Belajar Experiental
Learning Theory
Kemampuan Uraian Pengutamaan
Concrete Experience Peserta didik melibatkan diri Feeling
(CE) sepenuhnya dalam pengalaman (perasaan)
baru
Reflection Observation Peserta didik mengobservasi dan Watching
(RO) merefleksi atau memikirkan (mengamati)
pengalamannya dari berbagai segi
Abstract Conceptualization Peserta didik menciptakan konsep-
(AC) konsep yang mengintegrasikan Thinking
observasinya menjadi teori yang (berpikir)
sehat
Active Experimentation Peserta didik menggunakan teori Doing
(AE) untuk memecahkan masalah-masalah (Berbuat)
dan me ngambil keputusan
4. Kajian Materi Asam Basa
a. Konsep asam basa
1) Teori Asam Basa Arhenius
Tahun 1884, ilmuwan Swedia bernama Svante Arrhenius
mengemukakan pengertian asam basa berdasarkan reaksi ionisasi.
Menurut Arrhenius asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air
melepaskan ion H+. Dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion
H+. Asam Arrhenius dapat dirumuskan dengan HxZ dan didalam air
mengalami ionisasi sebagai berikut:
HxZ(aq) → x H+
(aq) + Z-(aq)
Jumlah ion H+
yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut
valensi asam. Sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah
melepaskan ion H+
disebut ion sisa asam.
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang dalam air dapat
menghasilkan ion OH- . Jadi pembawa sifat basa adalah ion OH
-. Basa
22
Arrhenius merupakan hidroksida logam, dapat dirumuskan sebagai
M(OH)x dan dalam air mengion sebagai berikut:
M(OH)x → Mx+
(aq) + x OH-(aq)
Jumlah ion OH-
yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul basa disebut
valensi basa. Contoh asam basa Arrhenius dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel. 2.3. Contoh Senyawa Asam Basa Menurut Arrhenius dan Reaksi
Ionisasinya
Senyawa Contoh Reaksi Ionisasi
Asam HCl HCl(aq) → H+
(aq) + Cl-(aq)
CH3COOH CH3COOH(aq) → CH3COO-(aq)+ H
+(aq)
H2SO4 H2SO4(aq) → 2H+
(aq) + SO42-
(aq)
H2CO3 H2CO3(aq) → 2H+
(aq) + CO32-
(aq)
Basa NaOH NaOH(aq) → Na+
(aq) + OH-(aq)
KOH KOH(aq) → K+
(aq) + OH-(aq)
Al(OH)3 Al(OH)3(aq) → Al3+
(aq) + 3OH-(aq)
Berdasarkan jumlah ion H+ (untuk asam) atau ion OH
- (untuk basa)
yang dihasilkan dari reaksi ionisasi, senyawa asam basa dapat
dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu:
a) Asam monobasis (berbasa satu), yaitu asam yang dalam larutan air
menghasilkan satu ion hidrogen (H+), contoh:
HCl(aq) → H+
(aq) + Cl-(aq)
Asam Klorida ion hidrogen ion klorida
CH3COOH(aq) → CH3COO-(aq) + H
+(aq)
Asam asetat ion asetat ion hidrogen
b) Asam polibasis (berbasa banyak), yaitu asam yang dalam larutan air
menghasilkan lebih dari satu ion hidrogen (H+), contoh:
H2SO4(aq) → 2H+
(aq) + SO42-
(aq)
Asam Sulfat ion hidrogen ion sulfat
2)
3)
32 Crys Fajar Partana, dkk,
33 James E Brady,
hlm. 440.
34 Oxtoby, dkk,
Asam polibasis
Sebagai contoh untuk H
Reaksi ionisasi 1
Reaksi ionisasi 2
Berdasarkan konsep asam basa Arrhenius, larutan asam dapat bereaksi
dengan larutan basa menghasilkan garam dan air. Reaksi ini disebut
reaksi netralisasi. Contoh:
Teori Asam Basa Bronsted
Tahun 1923, sebuah definisi asam basa yang lebih luas diperkenalkan
oleh Johannes Bronsted dan Thomas Lowry.
adalah donor proton atau penyumbang proton dan basa adalah akseptor
atau penerima proton.
Gambar 2.2
Asam basa asam konjugasi basa konjugasi
Gambar
Dari Gambar
akan membentuk spesi yang
Sedangkan asam konjugasi (H
proton pada basa Bronsted dalam hal ini H
disebut konsep pasangan asam basa konjugat.
Teori Asam Basa Lewis
Kimiawan Ameri
sebagai berikut: asam adalah zat yang dapat menerima sepasang
elektron. Sedangkan basa adalah zat yang dapat menyumbangkan
Crys Fajar Partana, dkk,
James E Brady,
Oxtoby, dkk, Prinsip
polibasis dapat mengalami beberapa kali reaksi ionisasi.
Sebagai contoh untuk H
Reaksi ionisasi 1 H2
Reaksi ionisasi 2 HCO
Berdasarkan konsep asam basa Arrhenius, larutan asam dapat bereaksi
dengan larutan basa menghasilkan garam dan air. Reaksi ini disebut
reaksi netralisasi. Contoh:
Teori Asam Basa Bronsted
Tahun 1923, sebuah definisi asam basa yang lebih luas diperkenalkan
oleh Johannes Bronsted dan Thomas Lowry.
adalah donor proton atau penyumbang proton dan basa adalah akseptor
atau penerima proton.
.2 di bawah ini.
Asam basa asam konjugasi basa konjugasi
Gambar 2.2. Contoh asam basa menurut Bronsted Lowry
Dari Gambar 2.2 diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton
akan membentuk spesi yang
Sedangkan asam konjugasi (H
proton pada basa Bronsted dalam hal ini H
disebut konsep pasangan asam basa konjugat.
Teori Asam Basa Lewis
Kimiawan Amerika Gilbert N. Lewis merumuskan definisi asam basa
sebagai berikut: asam adalah zat yang dapat menerima sepasang
elektron. Sedangkan basa adalah zat yang dapat menyumbangkan
Crys Fajar Partana, dkk, Kimia Dasar 2
James E Brady, Kimia Universitas Asas dan Struktur
Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid 1
dapat mengalami beberapa kali reaksi ionisasi.
Sebagai contoh untuk H2CO3 dapat dituliskan sebagai berikut:
2CO3(aq) ↔ 2H
HCO3-(aq)
↔ H
Berdasarkan konsep asam basa Arrhenius, larutan asam dapat bereaksi
dengan larutan basa menghasilkan garam dan air. Reaksi ini disebut
reaksi netralisasi. Contoh: HCl(aq)
Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Tahun 1923, sebuah definisi asam basa yang lebih luas diperkenalkan
oleh Johannes Bronsted dan Thomas Lowry.
adalah donor proton atau penyumbang proton dan basa adalah akseptor
atau penerima proton.33
Asam basa Bronsted
di bawah ini.
Asam basa asam konjugasi basa konjugasi
2. Contoh asam basa menurut Bronsted Lowry
2 diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton
akan membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl
Sedangkan asam konjugasi (H3O
proton pada basa Bronsted dalam hal ini H
disebut konsep pasangan asam basa konjugat.
Teori Asam Basa Lewis
ka Gilbert N. Lewis merumuskan definisi asam basa
sebagai berikut: asam adalah zat yang dapat menerima sepasang
elektron. Sedangkan basa adalah zat yang dapat menyumbangkan
Kimia Dasar 2, (Yogyakarta: JICA, 2003), hlm. 10
Kimia Universitas Asas dan Struktur
Prinsip Kimia Modern Jilid 1
dapat mengalami beberapa kali reaksi ionisasi.
dapat dituliskan sebagai berikut:
↔ 2H+
(aq) + CO
↔ H+
(aq) + CO
Berdasarkan konsep asam basa Arrhenius, larutan asam dapat bereaksi
dengan larutan basa menghasilkan garam dan air. Reaksi ini disebut
(aq) + NaOH(aq)
Lowry
Tahun 1923, sebuah definisi asam basa yang lebih luas diperkenalkan
oleh Johannes Bronsted dan Thomas Lowry.
adalah donor proton atau penyumbang proton dan basa adalah akseptor
Asam basa Bronsted
Asam basa asam konjugasi basa konjugasi
2. Contoh asam basa menurut Bronsted Lowry
2 diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton
disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl
O+) dihasilkan dari penambahan sebuah
proton pada basa Bronsted dalam hal ini H
disebut konsep pasangan asam basa konjugat.
ka Gilbert N. Lewis merumuskan definisi asam basa
sebagai berikut: asam adalah zat yang dapat menerima sepasang
elektron. Sedangkan basa adalah zat yang dapat menyumbangkan
Yogyakarta: JICA, 2003), hlm. 10
Kimia Universitas Asas dan Struktur, (Jakarta: Bi
Prinsip Kimia Modern Jilid 1, (Jaka
dapat mengalami beberapa kali reaksi ionisasi.
dapat dituliskan sebagai berikut:
+ CO32-
(aq)
+ CO3-(aq)
Berdasarkan konsep asam basa Arrhenius, larutan asam dapat bereaksi
dengan larutan basa menghasilkan garam dan air. Reaksi ini disebut
(aq) → NaCl
Tahun 1923, sebuah definisi asam basa yang lebih luas diperkenalkan
oleh Johannes Bronsted dan Thomas Lowry. Menurut teori ini, asam
adalah donor proton atau penyumbang proton dan basa adalah akseptor
Asam basa Bronsted-Lowry diconto
Asam basa asam konjugasi basa konjugasi
2. Contoh asam basa menurut Bronsted Lowry
2 diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton
disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl
dihasilkan dari penambahan sebuah
proton pada basa Bronsted dalam hal ini H2O, sehingga konsep ini
disebut konsep pasangan asam basa konjugat.34
ka Gilbert N. Lewis merumuskan definisi asam basa
sebagai berikut: asam adalah zat yang dapat menerima sepasang
elektron. Sedangkan basa adalah zat yang dapat menyumbangkan
Yogyakarta: JICA, 2003), hlm. 10
, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1999),
, (Jakarta: Erlangga, 2005), hlm. 293.
dapat mengalami beberapa kali reaksi ionisasi.
dapat dituliskan sebagai berikut:
Berdasarkan konsep asam basa Arrhenius, larutan asam dapat bereaksi
dengan larutan basa menghasilkan garam dan air. Reaksi ini disebut
NaCl(g) + H2O(l)
Tahun 1923, sebuah definisi asam basa yang lebih luas diperkenalkan
Menurut teori ini, asam
adalah donor proton atau penyumbang proton dan basa adalah akseptor
Lowry dicontohkan pada
Asam basa asam konjugasi basa konjugasi
2. Contoh asam basa menurut Bronsted Lowry
2 diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton
disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl
dihasilkan dari penambahan sebuah
O, sehingga konsep ini
ka Gilbert N. Lewis merumuskan definisi asam basa
sebagai berikut: asam adalah zat yang dapat menerima sepasang
elektron. Sedangkan basa adalah zat yang dapat menyumbangkan
Yogyakarta: JICA, 2003), hlm. 10-11.
narupa Aksara, 1999),
rta: Erlangga, 2005), hlm. 293.
23
dapat mengalami beberapa kali reaksi ionisasi.32
Berdasarkan konsep asam basa Arrhenius, larutan asam dapat bereaksi
dengan larutan basa menghasilkan garam dan air. Reaksi ini disebut
Tahun 1923, sebuah definisi asam basa yang lebih luas diperkenalkan
Menurut teori ini, asam
adalah donor proton atau penyumbang proton dan basa adalah akseptor
hkan pada
Asam basa asam konjugasi basa konjugasi
2 diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton
disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl-).
dihasilkan dari penambahan sebuah
O, sehingga konsep ini
ka Gilbert N. Lewis merumuskan definisi asam basa
sebagai berikut: asam adalah zat yang dapat menerima sepasang
elektron. Sedangkan basa adalah zat yang dapat menyumbangkan
narupa Aksara, 1999),
rta: Erlangga, 2005), hlm. 293.
b. Sifat
1)
2)
3)
1)
2)
3)
c. Kekuatan asam basa
1)
35 Kristian H. Sugiyarto,
sepasang elektron.
Gambar 2.3 di b
Basa
Pada Gambar
molekul NH
bersama dengan ion H
Sifat-sifat asam basa
Senyawa asam memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut
bersifat korosif.
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation)
dan ion sisa asamnya (anion).
Senyawa basa memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam
dan ion negatif berupa ion Hidroksida (OH
Pada umumnya basa merupakan se
kecuali beberapa basa yang mudah larut dalam air, yaitu KOH, NaOH,
NH4OH, Ba(OH)
Kekuatan asam basa
Kekuatan asam dan basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya.
Tetapan ionisasi asam (
Konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut konstanta
ionisasi asam dan dari persamaan diatas ditulis sebagai
Kristian H. Sugiyarto,
sepasang elektron.35
Contoh asam basa lewis digambarkan seperti pada
3 di bawah ini:
Basa Asam
Gambar 2.
Pada Gambar 2.3 diatas, ion H
molekul NH3 memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan
bersama dengan ion H
sifat asam basa
Senyawa asam memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut
bersifat korosif.
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation)
dan ion sisa asamnya (anion).
Senyawa basa memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam
dan ion negatif berupa ion Hidroksida (OH
Pada umumnya basa merupakan se
kecuali beberapa basa yang mudah larut dalam air, yaitu KOH, NaOH,
OH, Ba(OH)2, dan Sr(OH)
Kekuatan asam basa
Kekuatan asam dan basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya.
Tetapan ionisasi asam (
HA
Konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut konstanta
ionisasi asam dan dari persamaan diatas ditulis sebagai
Kristian H. Sugiyarto, Kimia Anorganik I,
Contoh asam basa lewis digambarkan seperti pada
awah ini:
Asam
2.3. Contoh asam basa Lewis
diatas, ion H+
dapat terikat pada molekul NH
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan
bersama dengan ion H+
tersebut, yaitu dengan ikatan kovalen koordinat.
Senyawa asam memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation)
dan ion sisa asamnya (anion).
Senyawa basa memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam
dan ion negatif berupa ion Hidroksida (OH
Pada umumnya basa merupakan se
kecuali beberapa basa yang mudah larut dalam air, yaitu KOH, NaOH,
, dan Sr(OH)2.
Kekuatan asam dan basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya.
Tetapan ionisasi asam (Ka)
HA(aq) ↔ H+
(aq)
Konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut konstanta
ionisasi asam dan dari persamaan diatas ditulis sebagai
Kimia Anorganik I, (Yogyak
Contoh asam basa lewis digambarkan seperti pada
Asam
3. Contoh asam basa Lewis
dapat terikat pada molekul NH
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan
tersebut, yaitu dengan ikatan kovalen koordinat.
Senyawa asam memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation)
Senyawa basa memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam
dan ion negatif berupa ion Hidroksida (OH-).
Pada umumnya basa merupakan senyawa yang sukar larut dalam air
kecuali beberapa basa yang mudah larut dalam air, yaitu KOH, NaOH,
Kekuatan asam dan basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya.
(aq) + A-(aq)
Konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut konstanta
ionisasi asam dan dari persamaan diatas ditulis sebagai
(Yogyakarta: JICA, 2004), hlm. 101.
Contoh asam basa lewis digambarkan seperti pada
Basa
3. Contoh asam basa Lewis
dapat terikat pada molekul NH
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan
tersebut, yaitu dengan ikatan kovalen koordinat.
Senyawa asam memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup tinggi baik karena
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation)
Senyawa basa memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam
).
nyawa yang sukar larut dalam air
kecuali beberapa basa yang mudah larut dalam air, yaitu KOH, NaOH,
Kekuatan asam dan basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya.
Konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut konstanta
ionisasi asam dan dari persamaan diatas ditulis sebagai
arta: JICA, 2004), hlm. 101.
Contoh asam basa lewis digambarkan seperti pada
dapat terikat pada molekul NH3 karena
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan
tersebut, yaitu dengan ikatan kovalen koordinat.
tinggi baik karena
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation)
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam
nyawa yang sukar larut dalam air
kecuali beberapa basa yang mudah larut dalam air, yaitu KOH, NaOH,
Kekuatan asam dan basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya.
Konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut konstanta
arta: JICA, 2004), hlm. 101.
24
Contoh asam basa lewis digambarkan seperti pada
karena
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan
tersebut, yaitu dengan ikatan kovalen koordinat.
tinggi baik karena
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation)
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam
nyawa yang sukar larut dalam air
kecuali beberapa basa yang mudah larut dalam air, yaitu KOH, NaOH,
Kekuatan asam dan basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya.
Konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut konstanta
25
Ka = ���� �����HA�
2) Tetapan ionisasi basa (Kb)
B(aq) + H2O(l) ↔ BH+
(aq) + OH-(aq)
Konstanta kesetimbangan untuk ionisasi basa disebut konstanta ionisasi
basa dan dari persamaan diatas ditulis sebagai
Kb = ���� �����
�B�
Senyawa asam basa dapat dikelompokkan berdasarkan kekuatannya
menjadi asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah. Asam kuat
adalah asam yang pada dasarnya mengalami ionisasi sempurna dalam air.
Contoh HNO3, H2SO4. Asam lemah sebaliknya, hanya terionisasi sebagian
dalam air. Contoh H2CO3, CH3COOH. Basa kuat adalah basa yang
terionisasi sempurna dalam air seperti NaOH, Ca(OH)2. Sedangkan basa
lemah adalah basa yang terionisasi sebagian dalam air seperti NH3.36
d. Identifikasi asam basa
Senyawa asam dan basa dapat diidentifikasi secara aman dengan
menggunakan indikator. Indikator adalah zat warna yang warnanya
berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa. Indikator yang biasa
digunakan adalah kertas lakmus, larutan indikator asam basa dan indikator
alami.
1) Mengidentifikasi asam basa dengan kertas lakmus
Lakmus dapat berbentuk larutan dan kertas. Ada dua jenis kertas
lakmus, yaitu:
a) Kertas lakmus biru. Didalam larutan asam, warna kertas berubah
menjadi merah, sedangkan di dalam larutan netral atau basa,
warnanya tetap biru.
b) Kertas lakmus merah. Didalam larutan basa, warna kertas berubah
menjadi biru, sedangkan di dalam larutan asam atau netral
36 Fessenden & Fessenden, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2005),
hlm. 28.
26
warnanya tetap merah. Bentuk kertas lakmus ditunjukkan pada
Gambar 2.4 di bawah ini
Gambar 2.4. Kertas lakmus merah dan biru
Sedangkan perubahan yang terjadi apabila kertas lakmus dicelupkan
kedalam larutan yang bersifat asam atau basa ditunjukkan pada Gambar
2.5 di bawah ini:
larutan basa larutan asam
Gambar 2.5. Perubahan warna kertas lakmus dalam larutan asam dan basa
2) Mengidentifikasi asam basa dengan indikator alami
Banyak zat warna alami yang ditemukan pada buah-buahan, sayur-
sayuran dan bunga bertindak sebagai indikator pH dengan mengalami
perubahan warna seiring terjadinya perubahan keasaman. Contohnya
adalah sianidin, yang memberikan warna merah pada bunga ganja dan
warna biru pada bunga jagung.37
Selain itu berbagai tumbuhan yang
dapat menjadi indikator asam basa antara lain mahkota bunga mawar,
bunga hydrangea, kol merah, bunga sepatu, kol ungu, kunyit, dan lain-
lain seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6 di bawah ini
Gambar 2.6. Macam-Macam Indikator Alami
37 Oxtoby, dkk, Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2005), hlm. 305.
27
Dari Gambar 2.6 diatas, agar dapat digunakan sebagai indikator, maka
bahan-bahan tersebut harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara
mengekstraknya. Kemudian kedalam larutan indikator alami tersebut
diteteskan larutan asam basa
3) Mengidentifikasi asam basa dengan indikator asam basa
Indikator asam basa yaitu zat warna larut yang perubahan warnanya
tampak jelas dalam rentang pH yang sempit. Beberapa larutan indikator
asam basa serta perubahan warnanya dapat dilihat pada Tabel 2.4 di
bawah ini:
Tabel 2.4. Beberapa Larutan Indikator Asam Basa
Indikator asam basa Warna yang dihasilkan dalam
Larutan asam larutan basa
Fenolftalein Bening Merah muda
Metil Oranye Merah Kuning
Bromtimol biru Kuning Biru
Metil Ungu Ungu Hijau
Bromokresol Ungu Kuning Ungu
Fenol Merah Kuning Merah
Timolftalein Bening Biru
e. Konsep pH dan Pengukurannya
pH is used to describe the negative logarithm from concentration of
hydrogen ions. pH menyatakan derajat logaritma negatif dari konsentrasi
ion Hidrogen (dalam per mol liter).38
pH = - log [H3O+]
Pada dasarnya pH hanyalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi ion
Hidrogen, maka larutan asam dan basa pada 250C dapat diidentifikasi
berdasarkan nilai pHnya, sebagai berikut:39
38 David S. Hage and James D. Carr, Analytical Chemistry and Quantitative Analysis,
(U.S.A: Pearson Prentice Hall, 2011), hlm. 173.
28
Larutan asam [H+] > 1,0 x 10
-7 M, pH < 7,00
Larutan basa [H+] < 1,0 x 10
-7 M, pH > 7,00
Larutan netral [H+] = 1,0 x 10
-7 M, pH = 7,00
Skala pOH yang analog dengan skala pH dapat dibuat dengan
menggunakan logaritma negatif dari konsentrasi ion hidroksida
pOH = - log [OH-]
Konstanta kesetimbangan Kw dinamakan konstanta hasil kali ion, yakni
hasil kali antara konsentrasi molar ion H+ dan ion OH
- pada suhu tertentu.
Konsentrasi ion H+ dan OH
- dalam larutan selalu berada dalam
kesetimbangan dengan molekul air. H2O(l) ↔ H+
(aq) + OH-(aq)
Kw = [H+] [OH
-]
Untuk air murni, nilai Kw adalah 1,0 x 10-14
sehingga diperoleh :
-( log [H+] + log [OH
-]) = -log (1,0 x 10
-14)
-( log [H+] - log [OH
-]) = 14,00
Dari definisi pH dan pOH diperoleh:
pH + pOH = 14,00
Untuk menentukan pH dari suatu larutan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1) Menggunakan indikator universal
Indikator universal terdiri dari dua jenis yaitu dalam bentuk larutan dan
dalam bentuk kertas. Seperti digambarkan pada Gambar 2.7 berikut ini:
Gambar 2.7. Indikator Universal dalam bentuk kertas dan larutan
2) Menggunakan pH-meter
pH-meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang tinggi, seperti
ditunjukkan pada Gambar 2.9 dibawah ini:
39 Raymond Chang, Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2010),
hlm.99.
29
Gambar 2.8. pH Meter
3) Menggunakan indikator asam basa
Gambar 2.9. Daerah pH dan perubahan warna untuk beberapa indikator
pH
Berdasarkan Gambar 2.8 diatas, indikator asam basa mempunyai trayek
perubahan warna yang berbeda-beda, maka berdasarkan uji larutan
dengan beberapa indikator diperoleh daerah pH larutan.
f. Perhitungan pH larutan
1) pH asam kuat dengan basa kuat
Asam kuat dan basa kuat mengalami ionisasi sempurna sehingga derajat
ionisasinya 1 atau mendekati 1. Dengan demikian konsentrasi H+ dan
OH- dapat dihitung dengan rumus:
[H+] = konsentrasi asam (M) x valensi asam
[OH-] = konsentrasi asam (M) x valensi asam
2) pH asam lemah dengan basa lemah
Asam lemah mengalami ionisasi tidak sempurna sehingga pH larutan
tidak dapat ditentukan dengan hanya mengetahui konsentrasi asam saja
30
tetapi harus diketahui derajat ionisasi (α) atau harga tetapan
kesetimbangan ion dari asam (Ka)
[H+] = α x M pH = -log [H
+]
[H+] = ��� �
Basa lemah juga mengalami mengalami ionisasi tidak sempurna
sehingga pH larutan tidak dapat ditentukan dengan hanya mengetahui
konsentrasi asam saja tetapi harus diketahui derajat ionisasi (�) atau
harga tetapan kesetimbangan ion dari asam (Kb)
[OH-] = � x M pOH = - log [OH-]
[OH-] = �� � � pH = 14 - pOH
g. Hubungan pH dan pOH dengan kekuatan asam basa
Ada dua macam indikator yaitu indikator penunjuk asam dan penunjuk
basa, seperti yang digambarkan pada Gambar 2.10 berikut ini:
Gambar 2.10. Skala pH yang menunjukkan tingkat keasaman dan
kebasaan
Dari Gambar 2.10 diatas, hubungan antara pH dan pOH dengan kekuatan
asam basa dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Semakin kecil nilai pH, konsentrasi H+ semakin besar dan larutan
semakin asam, begitupun sebaliknya
b) Semakin kecil nilai pOH, konsentrasi OH- semakin besar dan larutan
semakin basa, begitupun sebaliknya
5. Experiental Learning dalam Pembelajaran Kimia Materi Asam Basa
Pada tahap awal, penerapan pembelajaran experiental learning dalam
pembelajaran kimia materi asam basa adalah sebagai berikut: Concrete
Experience (CE) atau pengalaman konkrit, pada tahap ini peserta didik
dilibatkan sepenuhnya pada pengalaman baru, guru menggambarkan tentang
sebuah materi yang memiliki sifat asam dan basa. Kemudian peserta didik
diminta untuk mencari dan menemukan benda atau bahan apa saja yang
31
memiliki sifat asam dan basa yang terdapat di lingkungan sekolah maupun di
lingkungan rumah mereka. Tahap selanjutnya Reflection Observation (RO)
atau pengalaman reflektif yakni kemampuan pengembangan berpikir peserta
didik. Pada tahap ini peserta didik menanyakan hal-hal yang terkait dengan
asam basa. Dari benda atau bahan yang sudah ditemukan tadi, peserta didik
mulai mengembangkan kemampuan berpikirnya dengan mencari penyebab
timbulnya sifat asam basa pada benda tersebut dan mendiskusikannya.
Tahap ketiga yaitu Abstract Conceptualization (AC) atau
konseptualisasi abstrak. Setelah merefleksikan pengalaman, peserta didik
menemukan pemahaman dari pengalamannya sehingga menemukan konsep
baru yang terkait dengan materi yang dibahas. Tahap terakhir, Active
Experimentation (AE) atau percobaan aktif. Pada tahap ini peserta didik
melakukan percobaan untuk membuktikan suatu senyawa apakah bersifat
asam atau basa dengan menggunakan beberapa indikator.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
“Terdapat peningkatan motivasi dan penguasaan konsep kimia materi asam basa
pada peserta didik kelas XI IPA MAN 2 Bojonegoro dengan diterapkannya
experiental learning”
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action
research) dengan model experiental learning Kolb. Ebbut (1985) menjelaskan
bahwa PTK merupakan studi sistematis yang dilakukan dalam upaya
memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan
praktis serta refleksi dari tindakan tersebut.40
Mills (2011) mendefinisikan
penelitian tindakan sebagai penelitian sistematis apa saja yang dilaksanakan oleh
guru, penyelenggara pendidikan, guru konseling/penasihat pendidikan atau
lainnya yang menaruh minat dan berkepentingan dalam proses atau lingkungan
belajar mengajar dengan tujuan mengumpulkan informasi seputar cara kerja
sekolah, cara mengajar guru, dan cara belajar siswa.41
Penelitian ini terdiri atas
empat tahapan kegiatan yaitu (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Observasi dan
Evaluasi, dan (4) Refleksi yang berulang secara siklis.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Untuk mendapatkan data tentang implementasi experiental learning dalam
meningkatkan motivasi dan penguasaan konsep kimia peserta didik pada materi
asam basa, maka penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 Bojonegoro yang terletak
di Jl. Wolter Monginsidi No. 158 Bojonegoro pada tanggal 19 Maret s/d 14 April
2012.
40 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2008), hlm. 25.
41 Craign A. Mertler
, Action Research Mengembangkan Sekolah Memberdayakan Guru,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 5.
33
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Sering pula variabel penelitian dinyatakan sebagai faktor yang
berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.42
Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel
terikat (dependent variable). Variabel bebas yaitu variabel yang memberikan
pengaruh. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan
pembelajaran experiental learning. Sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang
mendapatkan pengaruh, yaitu berupa peningkatan motivasi dan penguasaan
konsep kimia peserta didik pada materi asam basa.
D. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 yang berjumlah 44
peserta didik yang terdiri dari 9 putra dan 35 putri.
E. Rancangan Penelitian
Adapun pelaksanaan proses pembelajaran pada materi pokok asam basa
dengan langkah-langkah model pembelajaran berbasis experiental learning ini
terdiri dari empat tahapan tiap siklusnya yang terdiri dari tahap perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi yang berulang secara siklis. Apabila pada siklus I
masih banyak kekurangan dan belum mendapatkan hasil yang maksimal, maka
disempurnakan di siklus berikutnya. Adapun rancangan pelaksanaan masing-
masing siklus ialah sebagai berikut:
a. Pra Siklus
Dalam pra siklus ini, peneliti merencanakan tindakan sebelum siklus I dan
siklus II, diantaranya:
1) Menentukan kompetensi dasar dan indikator dari setiap materi yang akan
diajarkan
42 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), hlm. 118.
34
2) Membuat skenario pembelajaran setiap sub pokok bahasan berupa
Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) termasuk lembar kegiatan
peserta didik
3) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar
mengajar ketika diterapkan model pembelajaran experiental learning
4) Membuat kuesioner/angket tanggapan peserta didik
5) Menyiapkan sumber belajar.
6) Menyiapkan format evaluasi.
b. Siklus I
1) Perencanaan
a) Menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP, lembar kegiatan peserta
didik dan soal tes akhir siklus 1
b) Menyusun skenario tindakan
c) Menyusun format atau lembar observasi
2) Tindakan
a) Guru dan peserta didik membuat kesepakatan kontrak belajar sebelum
kegiatan belajar mengajar dimulai.
b) Guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan pada tiap
siklus untuk materi pembelajaran asam basa.
c) Guru merumuskan tujuan belajar yang akan dicapai.
d) Peserta didik mendapatkan penjelasan singkat tentang materi asam basa.
e) Peserta didik dibagi untuk membentuk kelompok.
f) Pada tahap awal, Concrete Experience (CE), masing-masing kelompok
mendapatkan tugas dari guru untuk melakukan aktivitas konkrit dengan
cara mengamati dan mencari bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan
sekolah yang mengandung sifat asam atau basa.
g) Peserta didik melakukan Reflective Observation (RO). Pada tahap ini
peserta didik mengamati dan mencatat hasil dari pengalaman yang
diperolehnya, mengkomunikasikan kembali dan belajar dari pengalaman
tersebut.
35
h) Pada tahap Abstract Conceptualization (AC) peserta didik mulai mencari
alasan, hubungan timbal balik dari pengalaman yang diperolehnya.
Selanjutnya mengkonseptualisasi suatu teori atau model dari pengalaman
yang diperoleh dan mengintegrasikan dengan pengalaman sebelumnya.
Pada fase ini dapat ditentukan apakah terjadi pemahaman baru atau proses
belajar pada diri peserta didik atau tidak.
i) Tahap terakhir, Active Experimentation (AE), pada tahap ini peserta didik
melakukan eksperimen untuk membuktikan sifat asam basa dari suatu
bahan dengan menggunakan kertas lakmus
j) Peserta didik mendapatkan permasalahan kontekstual terkait materi asam
basa untuk didiskusikan oleh masing-masing kelompok.
k) Peserta didik mendiskusikan permasalahan yang diberikan guru dan
mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing.
l) Guru dan peserta didik menarik kesimpulan.
m) Tes akhir siklus 1 untuk mempertajam konsep.
3) Pengamatan observasi
Dengan menggunakan lembar observasi guru mengamati aspek afektif dan
psikomotorik peserta didik.
4) Refleksi
Dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang terdapat pada siklus I. Dalam
tahap ini merupakan kegiatan menganalisa, mensintesa dari hasil pengamatan
selama proses pembelajaran pada siklus 1 berlangsung dan diadakan ulangan
harian yang digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep kimia
materi asam basa. Bila ternyata pada siklus ini seluruh peserta didik belum
mencapai standar ketuntasan minimal, maka langsung dilanjutkan siklus II.
c. Siklus II
1) Perencanaan
a) Menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP, lembar kegiatan siswa
dan soal tes akhir siklus II
b) Menyusun skenario tindakan
c) Menyusun format atau lembar observasi
36
2) Tindakan
a) Guru memberi salam, menanyakan kabar peserta didik dan mengajukan
pertanyaan untuk mereview materi sebelumnya.
b) Sebelum dimulai peserta didik membentuk kelompok.
c) Peserta didik mendapatkan penjelasan tentang konsep pH dan cara
pengukurannya
d) Guru merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
e) Pada tahap awal, Concrete Experience (CE), peserta didik mendapatkan
gambaran konsep pH dalam kehidupan sehari-hari
f) Peserta didik melakukan pengamatan cara menentukan pH dengan
menggunakan indikator universal (reflection observation).
g) Peserta didik memecahkan masalah dalam menentukan pH suatu larutan
(abstract conceptualization)
h) Peserta didik mendiskusikan dengan masing-masing kelompoknya.
i) Tahap terakhir, active experimentation, peserta didik mulai melakukan
percobaan dalam menentukan pH suatu larutan dengan menggunakan
indikator universal dan menentukan sifat masing-masing larutan tersebut.
j) Peserta didik dibimbing guru dalam melakukan praktikum untuk
mengidentifikasi sifat suatu zat dan menentukan nilai pHnya.
k) Guru dan peserta didik memberikan kesimpulan.
l) Peserta didik membuat laporan.
m) Tes akhir siklus II.
3) Pengamatan observasi
Dengan menggunakan lembar observasi guru mengamati aspek afektif dan
psikomotorik peserta didik.
4) Refleksi
Dalam tahap ini merupakan kegiatan menganalisa, mensintesa dari hasil
pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus II berlangsung dan
diadakan ulangan harian yang digunakan untuk mengetahui tingkat
penguasaan konsep kimia materi asam basa. Apabila dalam siklus II ini
indikator keberhasilan belum tercapai, maka dilanjutkan siklus berikutnya.
37
F. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang
sudah ditentukan.43
Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta
besarnya kemampuan objek yang diteliti.44
Dalam penelitian ini, tes
digunakan untuk mengukur penguasaan konsep peserta didik terhadap
konsep yang diajarkan dalam bentuk pilihan ganda dan essay. Untuk
mengukur penguasaan konsep peserta didik sebelum mendapat perlakuan
pembelajaran experiental Kolb, dilakukan pretest. Sedangkan untuk
mengukur penguasaan konsep peserta didik setelah mendapat perlakuan
pembelajaran experiental Kolb, diadakan postest. Soal pretest maupun
posttest terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Setiap akhir siklus peserta didik
mendapatkan tes penguasaan konsep yang terdiri dari 10 soal berbentuk
essay.
b. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab.45
Angket yang digunakan adalah angket skala
Likert dengan memilih 5 jawaban yaitu Sangat Setuju Sekali (SSS),
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju
(STS). Angket ini berisi tentang tanggapan peserta didik terhadap
pembelajaran kimia dengan model experiental learning, motivasi belajar
peserta didik, respon peserta didik terhadap tes penguasaan konsep kimia
materi asam basa dan soal-soal yang digunakan dalam penelitian.
43 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Jakarta: Bumi
Aksara, 2002), hlm. 53.
44 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Asdi
Mahasatya, 2006), hlm. 223.
45 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2009), hlm. 142.
38
c. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Pengamatan dan
pencatatan yang dilakukan terhadap obyek ditempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama obyek yang
diselidiki (observasi langsung).46
Metode observasi digunakan untuk
mengetahui tahap-tahap kegiatan/aktivitas peserta didik dalam proses
belajar mengajar. Bentuknya berupa lembar observasi kemampuan afektif
dan psikomotorik yang sudah dirinci menampilkan aspek-aspek dari
proses yang harus diamati
G. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan
menggunakan daftar nilai kognitif peserta didik. Selanjutnya, data yang diperoleh
pada tiap siklus dianalisis secara deskriptif dengan menghitung percentages
correction. Menurut Sugiyono, deskriptif analitis adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi.47
a. Analisis data hasil Tes
Untuk mengetahui keberhasilan dari penguasaan konsep digunakan rumus48
Tingkat penguasaan = ������ ������� �����
������ ���� x 100%
46 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), hlm.
158.
47 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), hlm. 158.
48 I.G.A. K Wardani, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta, Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2004), hlm. 215-216.
39
Arti tingkat penguasaan yang dicapai adalah:
90% - 100% = baik sekali
80% - 89% = baik
70% - 79% = cukup
<70% = kurang
Apabila tingkat penguasaan konsep mencapai 80% maka dapat dilanjutkan ke
materi berikutnya. Untuk menghitung nilai rata-rata hasil belajar peserta didik
digunakan rumus49
� = ∑ X #
Keterangan: � = nilai rata-rata siswa
∑$ = Jumlah seluruh nilai
N = Jumlah peserta didik yang mengikuti tes
Ketuntasan belajar secara klasikal tercapai jika 85% dari seluruh peserta didik
dalam kelas tersebut telah mencapai nilai 70. Untuk menghitung presentase
ketuntasan klasikal digunakan rumus:50
P = %#
x 100%
Keterangan: P = Persentase ketuntasan
& = Jumlah peserta didik yang tuntas
N = Jumlah peserta didik yang mengikuti tes
b. Analisis data hasil Angket
Jenis angket yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert. Dalam
menganalisis hasil angket, skala kualitatif ditransfer ke dalam skala kuantitatif
dengan penskoran seperti ditunjukkan pada Tabel 3.1 di bawah ini:
49 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta, Bumi Aksara,
2007), hlm.71.
50 Zainal Aqib, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Yrama Widya, 2009),
hlm.41.
40
Tabel 3.1. Skala penilaian angket peserta didik
Alternatif jawaban Bobot Penilaian
Positif Negatif
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Tidak Setuju (TS) 2 4
Setuju (S) 3 3
Setuju Sekali (SS) 4 2
Sangat Setuju Sekali (SSS) 5 1
Untuk mengukur data angket digunakan rumus
Persentase = �'�� (��) *+,������
�'�� ��'�+��� x 100%
Kriteria interpretasi skor
Angka 0%-20% = Sangat lemah
Angka 21%-40% = Lemah
Angka 41%-60% = Cukup
Angka 61%-80% = Kuat
Angka 81%-100% = Sangat kuat
c. Analisis data hasil Observasi
Untuk menghitung lembar observasi digunakan rumus
Nilai = �'�� -�-�� ,����-� *+*+'
�'�� ��'�+��� x 100%
Keterangan;
80% - 100% = Sangat Baik
66% - 79% = Baik
56% - 65% = Cukup
40% - 55% = Kurang
30% - 39% = Gagal51
51 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
hlm. 245.
41
H. Indikator Pencapaian
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah terjadinya peningkatan
motivasi dan penguasaan konsep kimia materi asam basa pada peserta didik.
a. Pencapaian motivasi dengan skor minimal 60%.
b. Peserta didik memiliki tingkat penguasaan konsep kimia materi asam basa
minimal 65% dan 85% peserta didik lolos KKM dengan nilai minimal 70
(ketentuan dari sekolah).
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 2 MAN 2 Bojonegoro tahun
ajaran 2011/2012. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah asam basa,
dengan alokasi waktu pembelajaran 4 jam dalam satu minggu. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan
menggunakan model experiental learning, dimana setiap siklus terdiri atas empat
tahapan utama yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang
berulang secara siklis. Setiap akhir kegiatan siklus, diadakan refleksi sehingga
kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam setiap siklus dapat diperbaiki pada
siklus selanjutnya. Setiap siklus dilengkapi dengan indikator pencapaian yaitu
85% peserta didik harus memiliki nilai . 70 dan tingkat pencapaian motivasi
dengan skor minimal 60%. Secara rinci prosedur penelitian dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini meliputi:
a. Menentukan kompetensi dasar dan indikator dari setiap materi yang akan
diajarkan
b. Membuat skenario pembelajaran setiap sub pokok bahasan berupa
Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) termasuk lembar kegiatan
peserta didik
c. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar
mengajar ketika diterapkan model pembelajaran experiental learning
d. Membuat kuesioner/angket tanggapan peserta didik
e. Menyiapkan sumber belajar.
f. Menyiapkan format evaluasi.
43
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario
pembelajaran yang telah dibuat untuk siklus I dan siklus II.
3. Observasi
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah observasi terhadap
pelaksanaan tindakan selama proses pembelajaran dengan menggunakan
lembar observasi aktivitas afektif dan psikomotorik peserta didik. Aspek
afektif yang diamati meliputi memperhatikan penjelasan guru, kedisiplinan,
kerjasama, tanggungjawab dan kemampuan menjawab pertanyaan. Sedangkan
aspek psikomotorik yang diamati meliputi partisipasi melaksanakan observasi,
bekerjasama dalam kelompok, bertanya dan berpendapat, membuat laporan
observasi dan kemampuan menyimpulkan.
4. Refleksi
Dalam tahap ini merupakan kegiatan menganalisa, mensintesa dari hasil
pengamatan selama proses pembelajaran yang berlangsung pada tiap siklus,
dan diadakan ulangan harian untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep
kimia materi asam basa. Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan
evaluasi dikumpulkan dan dianalisis supaya diketahui kelemahan-
kelemahannya untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya. Secara ringkas, alur
penelitian ini digambarkan pada Gambar 4.1 berikut ini:
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Tindakan
Observasi
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan
Tindakan
Observasi
?
Gambar 4.1. Alur Penelitian Tindakan Kelas
SIKLUS I
SIKLUS II
44
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan selama satu bulan mulai tanggal
19 Maret – 14 April 2012 sebanyak 8x pertemuan dengan alokasi waktu tiap
pertemuannya 4 x 45 menit. Adapun uraian pokok materi yang disampaikan pada
tiap-tiap pertemuan disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1. Uraian Pokok Materi Tiap Pertemuan
Pertemuan Waktu Materi
1 2 x 45 menit Pretest
2 2 x 45 menit Teori asam basa
3 2 x 45 menit Indikator asam basa
4 2 x 45 menit Tes siklus I
5 2 x 45 menit Konsep pH dan pengukurannya
6 2 x 45 menit Reaksi penetralan asam basa dan penghitungan pH
7 2 x 45 menit Tes siklus II
8 2 x 45 menit Posttest
Proses pembelajaran experiental learning selengkapnya dapat dilihat pada
RPP yang terlampir dalam Lampiran 4 dan 5. Sedangkan instrumen yang
dijadikan evaluasi pada penelitian ini disajikan dalam Lampiran 19 dan 23.
1. Analisis Data hasil penelitian
Data yang diperoleh dari setiap faktor yang diselidiki, dianalisis secara deskriptif
analitis dalam bentuk presentase, rata-rata skor pada setiap siklus yang
selanjutnya dibahas sesuai tujuan penelitian yang dirumuskan.
a. Penguasaan konsep peserta didik
Hasil tes penguasaan konsep peserta didik diperoleh dari nilai pretest, tes
akhir tiap siklus dan posttes. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan
awal peserta didik sebelum mendapat perlakuan dengan menggunakan model
experiental learning. Soal pretest ini berbentuk pilihan ganda berjumlah 30 soal
dengan lima pilihan jawaban. Data hasil pretest ditunjukkan pada Tabel 4.2
berikut ini:
45
Tabel 4.2. Data Hasil Tes Penguasaan Konsep Peserta Didik (Pretest)
No. Keterangan Pretest
1. Nilai Tertinggi 63
2. Nilai Terendah 30
3. Rata-rata 51,36
4. % Ketuntasan Klasikal 0,00 %
5. Kategori Kurang
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, nilai rata-rata peserta didik pada saat
sebelum diadakannya pembelajaran dengan experiental learning sebesar 51,36
dengan kategori kurang. Nilai tertinggi yang didapatkan peserta didik yaitu 63,
sedangkan nilai terendahnya 30. Nilai yang didapatkan masih jauh di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah
yaitu sebesar 70. Sehingga presentase ketuntasan minimal pada saat pretest ini
masih 0,00%. Data hasil pretest selengkapnya disajikan pada Lampiran 10.
Setelah diadakan pretest, dilaksanakan pembelajaran experiental learning selama
dua siklus. Data hasil tes penguasaan konsep peserta didik pada siklus I dan II
maasing-masing digambarkan pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.3 Data hasil Tes Penguasaan Konsep Kimia Peserta Didik Siklus I
No. Keterangan Siklus I
1. Nilai Tertinggi 92
2. Nilai Terendah 59
3. Rata-rata 76,95
4. % Ketuntasan Klasikal 81,82%
5. Kategori Baik
46
Tabel 4.4 Data hasil Tes Penguasaan Konsep Kimia Peserta Didik Siklus II
No. Keterangan Siklus II
1. Nilai Tertinggi 98
2. Nilai Terendah 68
3. Rata-rata 83,13
4. % Ketuntasan Klasikal 95,45%
5. Kategori Baik sekali
Dari Tabel 4.3 dan Tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa nilai rata-rata peserta
didik mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari data hasil tes penguasaan
konsep kimia peserta didik dengan nilai rata-rata sebesar 76,95 pada siklus I
menjadi 83,13 pada siklus II. Presentase ketuntasan belajar peserta didik juga
meningkat dari 81,82% pada Siklus I menjadi 95,45% pada Siklus II. Untuk lebih
jelasnya, rekapitulasi hasil tes penguasaan konsep Kimia peserta didik pada siklus
I dan II selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 26 dan 27. Sedangkan untuk
melihat ada tidaknya peningkatan penguasaan konsep Kimia peserta didik setelah
mendapat perlakuan dengan menggunakan model experiental learning digunakan
posttest. Data hasil posttest selengkapnya disajikan pada Lampiran 12. Deskripsi
Data hasil tes penguasaan konsep Kimia peserta didik pada saat posttest
digambarkan pada Tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5. Data Hasil Tes Penguasaan Konsep Peserta Didik (Posttest)
No. Keterangan Posttest
1. Nilai Tertinggi 97
2. Nilai Terendah 70
3. Rata-rata 86,52
4. % Ketuntasan Klasikal 100 %
5. Kategori Baik sekali
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, nilai rata-rata peserta didik pada saat posttest
sebesar 86,52 dengan kategori baik sekali. Nilai tertinggi yang didapatkan peserta
47
didik yaitu 97, sedangkan nilai terendahnya 70. Presentase ketuntasan belajarnya
sebesar 100%.
b. Ketuntasan belajar peserta didik
Kriteria Ketuntasan Minimal merupakan kriteria yang diberlakukan oleh
sekolah untuk menyatakan apakah peserta didik tersebut lulus atau tidak pada satu
mata pelajaran. KKM pada mata pelajaran Kimia di MAN 2 Bojonegoro yang
menjadi tempat penelitian adalah 70. Jumlah peserta didik yang menjadi objek
penelitian berjumlah 44. Peserta didik yang tuntas pada pembelajaran dengan
model experiental learning dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini:
Tabel 4.6. Presentase Ketuntasan Penguasaan Konsep Kimia Peserta Didik
Sebelum dan Setelah diterapkan Experiental Learning
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas
Pretest Jumlah peserta didik 44 0
Presentase 100% 0,00%
Siklus 1 Jumlah peserta didik 8 36
Presentase 18,18% 81,82%
Siklus II Jumlah peserta didik 2 42
Presentase 4,55% 95,45%
Postest Jumlah peserta didik 0 44
Presentase 0% 100%
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, dapat diketahui bahwa rata-rata ketuntasan
belajar peserta didik setelah diterapkannya experiental learning sebesar 82,20.
Jumlah peserta didik yang tuntas selalu mengalami kenaikan setiap siklusnya.
Pada Siklus I jumlah peserta didik yang tuntas berjumlah 36. Sedangkan 8 orang
masih dibawah nilai KKM. Sedangkan pada Siklus II Jumlah peserta didik yang
tuntas adalah 42 orang, sedangkan yang belum tuntas 2 orang peserta didik. Hal
ini menunjukkan bahwa penerapan model experiental learning dapat
meningkatkan penguasaan konsep peserta didik pada mata pelajaran Kimia materi
asam basa.
48
c. Angket Motivasi Peserta Didik
Angket peserta didik digunakan untuk mengetahui motivasi peserta didik
terhadap pembelajaran experiental learning sebagai upaya untuk meningkatkan
penguasaan konsep peserta didik pada materi asam basa kelas XI. Pengisian
angket dilakukan pada akhir pembelajaran tiap akhir siklus oleh semua objek
penelitian sebanyak 44 orang. Angket yang digunakan adalah angket skala Likert
dengan memilih 5 jawaban yaitu Sangat Setuju Sekali (SSS), Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (S). Indikator yang
digunakan meliputi empat macam yaitu Attention (Perhatian), Relevance
(Relevansi), Confidence (keyakinan/rasa percaya diri siswa), dan Satisfaction
(Kepuasan). Kisi-kisi dan bentuk angket motivasi peserta didik dapat dilihat pada
Lampiran 37 dan Lampiran 38. Sedangkan perhitungan angket motivasi peserta
didik Siklus I dan Siklus II selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 39 dan
Lampiran 40. Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut diketahui jumlah skor
perhitungan pada Siklus I sebesar 4217 dengan nilai rata-rata 63,695. Sedangkan
pada siklus II terjadi peningkatan dengan jumlah skor 4928, dengan nilai rata-rata
sebesar 74,67. Dengan demikian motivasi peserta didik selalu mengalami
peningkatan tiap siklusnya.
Adapun deskripsi jumlah skor tiap-tiap indikatornya pada Siklus I dan
Siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 di bawah ini:
Tabel 4.7. Persentase Tiap Indikator Angket Motivasi Peserta Didik Siklus I
Indikator No. Item Jumlah Skor %
Perhatian 1,3,5,12,14,18,24,27 1149 65,28
Relevansi 4,6,8,10,23,26 1320 65,91
Percaya diri 7,9,11,16,20,22,25,29 966 54,89
Kepuasan 2,13,15,17,19,21,28,30 1232 70,00
Jumlah 4217
Rata-rata 63,89
49
Tabel 4.8.Persentase Tiap Indikator Angket Motivasi Peserta Didik Siklus II
Indikator No. Item Jumlah Skor %
Perhatian 1,3,5,12,14,18,24,27 1334 75,79%
Relevansi 4,6,8,10,23,26 955 72,35%
Percaya diri 7,9,11,16,20,22,25,29 1248 70,91%
Kepuasan 2,13,15,17,19,21,28,30 1391 79,03%
Jumlah 4928
Rata-rata 74,67
Berdasarkan Tabel 4.7 dan 4.8 diatas diketahui bahwa motivasi peserta
didik selalu mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan jumlah
skor tiap indikatornya. Rerata jumlah skor angket motivasi peserta didik
meningkat dari 63,89 pada Siklus I menjadi 74,67 pada Siklus II. Dengan
demikian pembelajaran experiental learning mampu meningkatkan motivasi
peserta didik.
d. Observasi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
Observasi digunakan untuk mengetahui tahap-tahap kegiatan/aktivitas
peserta didik dalam proses belajar mengajar. Bentuknya berupa lembar observasi
kemampuan afektif dan psikomotorik yang sudah dirinci menampilkan aspek-
aspek dari proses yang harus diamati. Penilaian sikap afektif peserta didik yang
diamati pada siklus I dan siklus II meliputi aspek: memperhatikan penjelasan
guru, kedisiplinan, kerjasama, tanggung jawab dan kemampuan menjawab
pertanyaan. Sedangkan penilaian sikap psikomotorik peserta didik yang diamati
pada siklus I dan siklus II meliputi aspek: partisipasi melaksanakan observasi,
bekerjasama, membuat laporan observasi, kemampuan menyimpulkan dan
kemampuan bertanya dan berpendapat.
Perlu diketahui juga bahwa pada saat penelitian berlangsung, peneliti
dibantu oleh dua orang observer yang merupakan mahasiswi UNSURI
(Universitas Sunan Giri). Kedua mahasiswi tersebut bernama Siti Zulaikah
sebagai observer I dan Istiqomah sebagai observer 2. Observasi dilakukan pada
50
setiap pertemuan. Secara lebih rinci lembar observasi aktivitas afektif dan
psikomotorik masing-masing terdapat pada Lampiran 28 dan 29. Lembar
observasi aktivitas afektif dan psikomotorik Siklus I dan Siklus II oleh observer 1
dapat dilihat pada Lampiran 30 dan Lampiran 31, sedangkan lembar observasi
aktivitas afektif dan psikomotorik Siklus I dan Siklus II oleh observer 2 dapat
dilihat pada Lampiran 32 dan Lampiran 33. Rekapitulasi hasil penilaian observasi
aktivitas afektif peserta didik siklus I dan siklus II terdapat pada Lampiran 30 dan
32. Rekapitulasi hasil penilaian observasi aktivitas psikomotorik peserta didik
siklus I dan siklus II terdapat pada Lampiran 34 dan 35. Pada Tabel 4.9 dan Tabel
4.10 di bawah ini disajikan hasil penilaian aspek afektif dan psikomotorik peserta
didik siklus I.
Tabel 4.9. Hasil Penilaian Aspek Afektif dan Psikomotorik Siklus I
Kategori Afektif Psikomotorik
Pertemuan ke-2 2488 2494
Pertemuan ke-3 2652,5 2612
Jumlah 5140,5 5106
Rerata 58,41 58,02
Klasifikasi Cukup Cukup
Tabel 4.10. Hasil Penilaian Aspek Afektif dan Psikomotorik Siklus II
Kategori Afektif Psikomotorik
Pertemuan ke-5 3106 2866
Pertemuan ke-6 3236 2936
Jumlah 6342 5802
Rerata 72,06 65,93
Klasifikasi Baik Cukup
Berdasarkan Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 di atas, Terdapat peningkatan
aktivitas afektif dan psikomotorik peserta didik. Hal tersebut ditunjukkan oleh
jumlah penilaian aspek afektif pada pertemuan kedua dan ketiga pada siklus I
yaitu 5140,5 dengan nilai rata-rata sebesar 58,41 dengan kategori cukup.
51
Sedangkan jumlah penilaian aspek afektif pada pertemuan kelima dan keenam
pada siklus II adalah 6342 dengan nilai rata-rata sebesar 72,06 dengan kategori
Baik. Sedangkan jumlah penilaian aspek psikomotorik pada pertemuan kedua dan
ketiga pada siklus I adalah 5106 dengan nilai rata-rata penilaian aspek
psikomotorik tersebut sebesar 58,02 dengan kategori cukup. Jumlah penilaian
aspek psikomotorik pada pertemuan kelima dan keenam pada siklus II adalah
5802 dengan nilai rata-rata penilaian aspek psikomotorik tersebut sebesar 65,93
dengan kategori cukup. Dengan demikian pembelajaran experiental learning
mampu meningkatkan aktivitas peserta didik tiap siklus.
B. Pembahasan
1. Penguasaan konsep peserta didik
Berdasarkan data hasil penelitian diatas, perbandingan nilai rata-rata hasil
tes penguasaan konsep Kimia peserta didik pada materi asam basa sebelum dan
sesudah diterapkan model experiental learning selalu mengalami peningkatan.
Pretest yang dilaksanakan sebelum pembelajaran bertujuan untuk mengetahui
pengetahuan awal peserta didik mengenai bahan yang disajikan. Nilai rata-rata
pretest sebelum diterapkannya pembelajaran experiental learning sebesar 51,36
yang tersebar diantara nilai tertinggi 63 dan nilai terendah 30. Dari data tersebut
dapat dilihat bahwa nilai rata-rata pretest masih berada di bawah kriteria nilai
ketuntasan minimum yaitu 70,00.
Hasil rata-rata pretest yang cenderung rendah dan berada di bawah nilai
KKM dapat disebabkan oleh ketidaksiapan peserta didik. Dalam proses belajar,
adanya kesiapan tersebut mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Peserta didik
yang siap belajar akan menghasilkan nilai yang baik dibandingkan dengan peserta
didik yang tidak memiliki kesiapan untuk belajar. Peserta didik tidak memiliki
kesiapan belajar dikarenakan dalam setiap proses belajar mengajar tidak pernah
mendapatkan pretest dari guru yang bersangkutan sehingga peserta didik tidak
pernah membaca atau belajar terlebih dahulu sebelum materi disampaikan. Faktor
lain yang mempengaruhi adalah kesulitan peserta didik dalam mengerjakan soal
tes yang diberikan, karena materi yang terdapat didalam soal pretest belum pernah
52
didapatkan sebelumnya. Sehingga nilai pretest yang didapatkan berada di bawah
nilai KKM yang telah ditentukan.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat
tahapan utama yaitu tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang
berulang secara siklis. Siklus I maupun siklus II terbagi menjadi dua kali
pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan 2 x 45 menit. Materi
yang disampaikan tiap pertemuan disajikan dalam Tabel 4.1 di atas. Penelitian ini
menggunakan model pembelajaran experiental learning. Kegiatan pembelajaran
dengan model experiental learning dilaksanakan dengan mengadakan pengalaman
konkrit (concrete experience) bagi peserta didik sebagai awal pembelajaran,
dilanjutkan dengan pengalaman reflektif (reflective observation) dan masuk pada
tahap konseptualisasi abstrak (abstract conceptualization) kemudian diselesaikan
dengan percobaan aktif (active experimentation) yang diterapkan dengan
menggunakan pendekatan eksperimen.
Pada tahap pengalaman konkrit, peserta didik ditugaskan untuk mencari
dan mendata bahan-bahan yang terdapat di alam yang memiliki sifat asam basa.
Kegiatan tersebut dapat menggali pengalaman peserta didik sebagai modal dasar
dalam penemuan konsep-konsep baru. Pengalaman belajar menunjukkan kegiatan
belajar yang perlu dilakukan oleh peserta didik dalam berinteraksi dengan objek
atau sumber belajar untuk mencapai penguasaan kemampuan dan materi
pembelajaran. Adanya tugas yang diberikan oleh guru pada tahap ini, peserta
didik dapat mengingat konsep dengan lebih baik karena peserta didik melakukan
dan mengalami kegiatan secara langsung berdasarkan pengalaman peserta didik
itu sendiri.
Pada tahap pengalaman reflektif, guru mendemonstrasikan dan menguji
suatu bahan yang mengandung sifat asam atau basa dengan menggunakan
indikator. Demonstrasi tersebut mengajak peserta didik berfikir untuk mengetahui
penjelasan mengapa dan bagaimana suatu bahan dapat dikategorikan bersifat asam
atau basa. Pada tahap ini merupakan dasar proses konseptualisasi atau proses
pemahaman prinsip-prinsip yang mendasari pengalaman yang dialami serta
perkiraan kemungkinan aplikasinya dalam situasi atau konteks yang baru. Setelah
53
pengalaman reflektif, pembelajaran dilanjutkan dengan tahap konseptualisasi
abstrak sebagai hasil dari kegiatan pengalaman konkrit dan pengalaman reflektif.
Pada tahap ini peserta didik diajak untuk mengerti satu konsep secara umum.
Kegiatan konseptualisasi abstrak berupa pembentukan pengetahuan dalam suatu
konsep setelah dilakukan diskusi kelas.
Tahap terakhir yaitu tahap percobaan aktif, pada tahap ini peserta didik
dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan suatu percobaan terhadap
bahan-bahan yang telah disediakan. Percobaan ini dilaksanakan dengan langkah-
langkah yang sesuai dengan lembar kegiatan peserta didik yang telah disediakan,
namun tetap mendapatkan pengawasan dan bimbingan dari guru. Pada tahap
percobaan aktif peserta didik dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran
karena melakukan sendiri percobaan berdasarkan lembar kegiatan yang telah
diberikan. Keterlibatan langsung atau pengalaman langsung yang yang didapatkan
peserta didik merupakan hasil dari aktivitas sendiri, peserta didik mengalami,
merasakan sendiri segala sesuatu yang bertujuan dengan pencapaian tujuan.
Adapun kegiatan pembelajaran dengan model experriental learning pada tiap
siklus secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
Siklus I
a. Perencanaan
1) Menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP, lembar kegiatan peserta
didik dan soal tes akhir siklus 1
2) Menyusun skenario tindakan
3) Menyusun format atau lembar observasi
b. Tindakan
1) Guru dan peserta didik membuat kesepakatan kontrak belajar sebelum
kegiatan belajar mengajar dimulai.
2) Guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan pada tiap
siklus untuk materi pembelajaran asam basa.
3) Guru merumuskan tujuan belajar yang akan dicapai.
4) Peserta didik mendapatkan penjelasan singkat tentang materi asam basa.
5) Peserta didik dibagi untuk membentuk kelompok.
54
6) Pada tahap awal, Concrete Experience (CE), masing-masing kelompok
mendapatkan tugas dari guru untuk melakukan aktivitas konkrit dengan
cara mengamati dan mencari bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan
sekolah yang mengandung sifat asam atau basa.
7) Peserta didik melakukan Reflective Observation (RO). Pada tahap ini
peserta didik mengamati dan mencatat hasil dari pengalaman yang
diperolehnya, mengkomunikasikan kembali dan belajar dari pengalaman
tersebut.
8) Pada tahap Abstract Conceptualization (AC) peserta didik mulai mencari
alasan, hubungan timbal balik dari pengalaman yang diperolehnya.
Selanjutnya mengkonseptualisasi suatu teori atau model dari pengalaman
yang diperoleh dan mengintegrasikan dengan pengalaman sebelumnya.
Pada fase ini dapat ditentukan apakah terjadi pemahaman baru atau proses
belajar pada diri peserta didik atau tidak.
9) Tahap terakhir, Active Experimentation (AE), pada tahap ini peserta didik
melakukan eksperimen untuk membuktikan sifat asam basa dari suatu
bahan dengan menggunakan kertas lakmus
10) Peserta didik mendapatkan permasalahan kontekstual terkait materi asam
basa untuk didiskusikan oleh masing-masing kelompok.
11) Peserta didik mendiskusikan permasalahan yang diberikan guru dan
mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing.
12) Guru dan peserta didik menarik kesimpulan.
13) Tes akhir siklus 1 untuk mempertajam konsep.
c. Pengamatan observasi
Dengan menggunakan lembar observasi, guru mengamati aspek afektif dan
psikomotorik peserta didik. Aspek afektif yang diamati meliputi
memperhatikan penjelasan guru, kedisiplinan, kerjasama, tanggungjawab dan
kemampuan menjawab pertanyaan. Sedangkan aspek psikomotorik yang
diamati meliputi partisipasi melaksanakan observasi, bekerjasama dalam
kelompok, bertanya dan berpendapat, membuat laporan observasi dan
kemampuan menyimpulkan.
55
d. Refleksi
Dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang terdapat pada siklus I. Dalam
tahap ini merupakan kegiatan menganalisa, mensintesa dari hasil pengamatan
selama proses pembelajaran pada siklus 1 berlangsung dan diadakan ulangan
harian yang digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep kimia
peserta didik pada materi asam basa.
Pada akhir siklus I, peserta didik diberikan tes penguasaan konsep Kimia
berupa tes essay dengan 10 butir pertanyaan. Deskripsi hasil tes penguasaan
konsep Kimia pada siklus I ini disajikan pada Tabel 4.3 diatas. Berdasarkan Tabel
4.3 tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata tes penguasaan konsep peserta didik
sebesar 76,95 dengan nilai tertinggi 92 dan nilai terendah 59. Persentase
ketuntasan klasikal pada siklus ini sebesar 81,82% dengan kategori baik.
Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I ini, terdapat kekurangan-
kekurangan yang perlu diperbaiki. Adapun kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik masih belum aktif dalam kegiatan pembelajaran, ini terbukti
dari pengamatan proses belajar mengajar. Peserta didik masih malu untuk
bertanya, suasana kelas masih belum terkondisikan
2) Peserta didik kurang disiplin dalam melakukan kegiatan praktikum di
laboratorium
3) Masih banyak peserta didik yang kurang berpartisipasi dalam kegiatan
praktikum
4) Diskusi kelompok berjalan kurang efektif, hanya beberapa peserta didik
saja yang aktif dalam berdiskusi
Adanya kekurangan-kekurangan diatas maka perlu diperbaiki pada siklus
selanjutnya.
Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyusun perangkat pembelajaran seperti RPP, lembar kegiatan siswa
dan soal tes akhir siklus II
2) Menyusun skenario tindakan
56
3) Menyusun format atau lembar observasi
b. Tindakan
1) Guru memberi salam, menanyakan kabar peserta didik dan mengajukan
pertanyaan untuk mereview materi sebelumnya.
2) Sebelum dimulai peserta didik membentuk kelompok.
3) Peserta didik mendapatkan penjelasan tentang konsep pH dan cara
pengukurannya
4) Guru merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
5) Pada tahap awal, Concrete Experience (CE), peserta didik mendapatkan
gambaran konsep pH dalam kehidupan sehari-hari
6) Peserta didik melakukan pengamatan cara menentukan pH dengan
menggunakan indikator universal (reflection observation).
7) Peserta didik memecahkan masalah dalam menentukan pH suatu larutan
(abstract conceptualization)
8) Peserta didik mendiskusikan dengan masing-masing kelompoknya.
9) Tahap terakhir, active experimentation, peserta didik mulai melakukan
percobaan dalam menentukan pH suatu larutan dengan menggunakan
indikator universal dan menentukan sifat masing-masing larutan tersebut.
10) Peserta didik dibimbing guru dalam melakukan praktikum untuk
mengidentifikasi sifat suatu zat dan menentukan nilai pHnya.
11) Guru dan peserta didik memberikan kesimpulan.
12) Peserta didik membuat laporan.
13) Tes akhir siklus II.
c. Pengamatan observasi
Dengan menggunakan lembar observasi guru mengamati aspek afektif dan
psikomotorik peserta didik.
d. Refleksi
Dalam tahap ini merupakan kegiatan menganalisa, mensintesa dari hasil
pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus II berlangsung dan
diadakan ulangan harian yang digunakan untuk mengetahui tingkat
penguasaan konsep kimia peserta didik pada materi asam basa.
Pada akhir siklus II ini, peserta didik mendapatkan tes penguasaan konsep
Kimia. Deskripsi hasil tes penguasaan konsep Kimia pada siklus II disajikan pada
Tabel 4.4 diatas. Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa nilai rata
tes penguasaan konsep peserta didik pada siklus II sebesar 83,13 dengan nilai
tertinggi 98 dan nilai t
sebesar 95,45% dengan kategori baik sekali.
Setelah pembelajaran dengan model
diberikan
didik atas materi yang sudah diajarkan. Nilai rata
86,52 yang tersebar diantara nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 70. Berdasarkan
data yang diperoleh, terdapat perbedaan nilai rata
35,16. Nilai
mengetahui pengaruh pembelajaran yang telah dilaksanakan. Perbedaan atau
selisih antara nilai
pengaruh dari p
dengan experiental learning
terhadap penguasaan konsep kimia peserta didik karena rata
lebih besar daripada rata
Perbandingan nilai rata
sesudah diterapkan pembelajaran
4.2 berikut ini:
0
20
40
60
80
100
Pada akhir siklus II ini, peserta didik mendapatkan tes penguasaan konsep
eskripsi hasil tes penguasaan konsep Kimia pada siklus II disajikan pada
Tabel 4.4 diatas. Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa nilai rata
tes penguasaan konsep peserta didik pada siklus II sebesar 83,13 dengan nilai
tertinggi 98 dan nilai t
sebesar 95,45% dengan kategori baik sekali.
Setelah pembelajaran dengan model
diberikan posttest dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan konsep peserta
tas materi yang sudah diajarkan. Nilai rata
86,52 yang tersebar diantara nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 70. Berdasarkan
data yang diperoleh, terdapat perbedaan nilai rata
35,16. Nilai pretest
mengetahui pengaruh pembelajaran yang telah dilaksanakan. Perbedaan atau
selisih antara nilai pre
pengaruh dari proses belajar peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
experiental learning
terhadap penguasaan konsep kimia peserta didik karena rata
lebih besar daripada rata
erbandingan nilai rata
sesudah diterapkan pembelajaran
berikut ini:
Gambar 4.2. Grafik Penguasaan Konsep Kimia
51,36
Pretest
Pada akhir siklus II ini, peserta didik mendapatkan tes penguasaan konsep
eskripsi hasil tes penguasaan konsep Kimia pada siklus II disajikan pada
Tabel 4.4 diatas. Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa nilai rata
tes penguasaan konsep peserta didik pada siklus II sebesar 83,13 dengan nilai
tertinggi 98 dan nilai terendah 68. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus ini
sebesar 95,45% dengan kategori baik sekali.
Setelah pembelajaran dengan model
dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan konsep peserta
tas materi yang sudah diajarkan. Nilai rata
86,52 yang tersebar diantara nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 70. Berdasarkan
data yang diperoleh, terdapat perbedaan nilai rata
dan posttest
mengetahui pengaruh pembelajaran yang telah dilaksanakan. Perbedaan atau
pretest dan postt
roses belajar peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
experiental learning model Kolb memberikan pengaruh yang baik
terhadap penguasaan konsep kimia peserta didik karena rata
lebih besar daripada rata-rata nilai tes
erbandingan nilai rata-rata penguasaan konsep peserta didik
sesudah diterapkan pembelajaran
Gambar 4.2. Grafik Penguasaan Konsep Kimia
51,36
Pretest Siklus I
Pada akhir siklus II ini, peserta didik mendapatkan tes penguasaan konsep
eskripsi hasil tes penguasaan konsep Kimia pada siklus II disajikan pada
Tabel 4.4 diatas. Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa nilai rata
tes penguasaan konsep peserta didik pada siklus II sebesar 83,13 dengan nilai
erendah 68. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus ini
sebesar 95,45% dengan kategori baik sekali.
Setelah pembelajaran dengan model
dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan konsep peserta
tas materi yang sudah diajarkan. Nilai rata
86,52 yang tersebar diantara nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 70. Berdasarkan
data yang diperoleh, terdapat perbedaan nilai rata
posttest dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran yang telah dilaksanakan. Perbedaan atau
posttest merupakan pencapaian yang nyata sebagai
roses belajar peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
model Kolb memberikan pengaruh yang baik
terhadap penguasaan konsep kimia peserta didik karena rata
rata nilai tes pada siklus I, siklus II maupun
rata penguasaan konsep peserta didik
sesudah diterapkan pembelajaran experiental learning
Gambar 4.2. Grafik Penguasaan Konsep Kimia
76,95
Siklus I
Pada akhir siklus II ini, peserta didik mendapatkan tes penguasaan konsep
eskripsi hasil tes penguasaan konsep Kimia pada siklus II disajikan pada
Tabel 4.4 diatas. Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa nilai rata
tes penguasaan konsep peserta didik pada siklus II sebesar 83,13 dengan nilai
erendah 68. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus ini
sebesar 95,45% dengan kategori baik sekali.
Setelah pembelajaran dengan model experiantal learning
dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan konsep peserta
tas materi yang sudah diajarkan. Nilai rata-rata posttest
86,52 yang tersebar diantara nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 70. Berdasarkan
data yang diperoleh, terdapat perbedaan nilai rata-rata
dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran yang telah dilaksanakan. Perbedaan atau
merupakan pencapaian yang nyata sebagai
roses belajar peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
model Kolb memberikan pengaruh yang baik
terhadap penguasaan konsep kimia peserta didik karena rata
pada siklus I, siklus II maupun
rata penguasaan konsep peserta didik
experiental learning
Gambar 4.2. Grafik Penguasaan Konsep Kimia
83,13
Siklus II
Pada akhir siklus II ini, peserta didik mendapatkan tes penguasaan konsep
eskripsi hasil tes penguasaan konsep Kimia pada siklus II disajikan pada
Tabel 4.4 diatas. Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa nilai rata
tes penguasaan konsep peserta didik pada siklus II sebesar 83,13 dengan nilai
erendah 68. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus ini
experiantal learning
dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan konsep peserta
posttest peserta didik adalah
86,52 yang tersebar diantara nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 70. Berdasarkan
rata pretest dan
dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran yang telah dilaksanakan. Perbedaan atau
merupakan pencapaian yang nyata sebagai
roses belajar peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
model Kolb memberikan pengaruh yang baik
terhadap penguasaan konsep kimia peserta didik karena rata-rata nilai
pada siklus I, siklus II maupun
rata penguasaan konsep peserta didik
experiental learning disajikan dalam G
Gambar 4.2. Grafik Penguasaan Konsep Kimia Peserta Didik
86,52
Siklus II posttest
Pada akhir siklus II ini, peserta didik mendapatkan tes penguasaan konsep
eskripsi hasil tes penguasaan konsep Kimia pada siklus II disajikan pada
Tabel 4.4 diatas. Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa nilai rata
tes penguasaan konsep peserta didik pada siklus II sebesar 83,13 dengan nilai
erendah 68. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus ini
experiantal learning, peserta didik
dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan konsep peserta
peserta didik adalah
86,52 yang tersebar diantara nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 70. Berdasarkan
dan posttest sebesar
dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran yang telah dilaksanakan. Perbedaan atau
merupakan pencapaian yang nyata sebagai
roses belajar peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
model Kolb memberikan pengaruh yang baik
rata nilai posttest
pada siklus I, siklus II maupun pretest.
rata penguasaan konsep peserta didik sebelum dan
disajikan dalam Gambar
Peserta Didik
86,52
posttest
57
Pada akhir siklus II ini, peserta didik mendapatkan tes penguasaan konsep
eskripsi hasil tes penguasaan konsep Kimia pada siklus II disajikan pada
Tabel 4.4 diatas. Berdasarkan Tabel 4.4 tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata
tes penguasaan konsep peserta didik pada siklus II sebesar 83,13 dengan nilai
erendah 68. Persentase ketuntasan klasikal pada siklus ini
, peserta didik
dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan konsep peserta
peserta didik adalah
86,52 yang tersebar diantara nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 70. Berdasarkan
sebesar
dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran yang telah dilaksanakan. Perbedaan atau
merupakan pencapaian yang nyata sebagai
roses belajar peserta didik. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran
model Kolb memberikan pengaruh yang baik
posttest
sebelum dan
ambar
58
Berdasarkan Gambar 4.2 diatas menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan dalam peningkatan penguasaan konsep kimia yang dicapai peserta
didik. Peningkatan penguasaan konsep yang dicapai peserta didik
menggambarkan peningkatan pemahaman masing-masing peserta didik tentang
konsep yang telah dipelajari. Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, memperlihatkan
nilai rata-rata pretest sebesar 51,36. Pada siklus I meningkat menjadi 76,95 dan
83,13 pada siklus II. Sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 86,52. Dengan
memperhatikan data hasil posttest pada Gambar 4.2 tersebut, terlihat bahwa rata-
rata kemampuan penguasaan konsep Kimia peserta didik pada materi asam basa
sebelum tindakan dan setelah tindakan selalu meningkat.
Kriteria Ketuntasan Minimal merupakan kriteria yang diberlakukan oleh
sekolah untuk menyatakan apakah peserta didik tersebut lulus atau tidak pada satu
mata pelajaran. KKM pada mata pelajaran Kimia di MAN 2 Bojonegoro yang
menjadi tempat penelitian adalah 70. Jumlah peserta didik yang menjadi objek
penelitian berjumlah 44. Perbandingan ketuntasan belajar peserta didik pada
pembelajaran dengan model experiental learning dapat dilihat pada Gambar 4.3 di
bawah ini:
Gambar 4.3. Perbandingan Ketuntasan belajar peserta didik
Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata
ketuntasan belajar peserta didik setelah diterapkannya experiental learning
sebesar 82,20. Jumlah peserta didik yang tuntas selalu mengalami kenaikan setiap
siklusnya. Pada Siklus I jumlah peserta didik yang tuntas berjumlah 36.
Sedangkan 8 orang masih berada dibawah nilai KKM. Sedangkan pada Siklus II
Jumlah peserta didik yang tuntas adalah 42 orang, sedangkan yang belum tuntas 2
0
3642 4444
82 0
Pretest Siklus I Siklus II Posttest
Perbandingan ketuntasan belajar peserta didik
Tuntas Tidak Tuntas
59
orang peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model experiental
learning dapat meningkatkan penguasaan konsep peserta didik pada mata
pelajaran Kimia materi asam basa.
2. Angket motivasi peserta didik
Pembelajaran dengan model experiental learning pada materi asam basa
membuat peserta didik termotivasi untuk aktif dalam pembelajaran. Dalam model
experiental learning peserta didik dihadapkan langsung dengan fakta, menemukan
dan mengkonstruksi sendiri konsep yang dipelajari dan melatih bekerjasama
dalam menyelesaikan masalah. Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 4.7
dan Tabel 4.8 menunjukkan adanya peningkatan motivasi peserta didik dari siklus
I ke siklus II. Perbandingan presentase tiap-tiap indikator angket tanggapan
peserta didik pada siklus I dan siklus II disajikan pada Gambar 4.4 berikut ini:
Perbandingan presentase tiap indikator angket motivasi peserta didik siklus
I dan siklus II
Gambar 4.4. Perbandingan presentase tiap indikator angket motivasi peserta
didik siklus I dan siklus II
Berdasarkan Gambar 4.4 diatas menunjukkan bahwa motivasi peserta
didik selalu mengalami peningkatan tiap siklusnya. Presentase pada kategori
attention meningkat dari 65,28% pada siklus I menjadi 75,79% pada siklus II.
Pada kategori relevantion meningkat dari 65,91% pada siklus I menjadi 72,35%
pada siklus II, untuk kategori confidence meningkat dari 54,89% pada siklus I
menjadi 70,91% pada siklus II dan pada kategori satisfaction terjadi peningkatan
dari 70,00% pada siklus I menjadi 79,03% pada siklus II. Pada siklus I jumlah
skor yang diperoleh peserta didik 4217 dengan rata-rata 63,89. Sedangkan jumlah
65,28% 65,91%
54,89%
70,00%75,79% 73,35% 70,91%
79,03%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Attention Relevantion Confidence Satisfaction
Siklus I
Siklus II
60
skor angket motivasi peserta didik pada siklus II sebesar 49,28 dengan rata-rata
74,67.
Nilai rerata angket motivasi peserta didik pada siklus I ini rendah
dibandingkan dengan siklus II disebabkan pada siklus I peserta didik belum aktif
dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik belum terbiasa dengan
pembelajaran experiental learning, sehingga pada saat tahap active
experimentation (tahap percobaan aktif) banyak yang masih kebingungan karena
jarang melakukan observasi secara langsung di lapangan. Namun pada siklus II
sudah terjadi peningkatan karena peserta didik sudah terbiasa berinteraksi dengan
lingkungan, sering mengamati dan melakukan observasi sehingga pada saat
pembelajaran berlangsung keaktifan peserta didik mulai ada peningkatan.
3. Observasi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
Data aktivitas peserta didik selama pembelajaran diperoleh melalui
observasi yang dilakukan oleh dua orang observer tiap pertemuan menggunakan
lembar observasi. Berdasarkan hasil observasi aktivitas peserta didik, tampak
bahwa pembelajaran experiental learning mampu meningkatkan keaktifan peserta
didik dari siklus I ke siklus II. Hal itu ditunjukkan oleh kenaikan rata-rata aktivitas
afektif sebesar 58,41 dengan kategori cukup pada siklus I menjadi 72,06 pada
siklus II dengan kategori baik. Sedangkan pada aktivitas psikomotorik
ditunjukkan oleh kenaikan nilai rata-rata sebesar 58,02 pada siklus I menjadi
65,93 pada siklus II dengan kategori cukup.
Pada siklus I peserta didik tampak belum aktif dalam kegiatan belajar
mengajar, hal ini ditandai oleh sedikitnya peserta didik yang mengungkapkan
pertanyaan kepada guru, peserta didik masih malu untuk bertanya ataupun
menanggapi pertanyaan. Sedangkan pada saat kegiatan praktikum banyak dari
peserta didik yang masih kebingungan melaksanakan observasi sehingga sebagian
anggota ada yang tidak aktif dalam kelompoknya. Pada saat diskusi kelompok
hanya beberapa peserta didik yang aktif berdiskusi. Namun setelah diterapkan
pembelajaran experiental learning di siklus II, aktivitas afektif maupun
psikomotorik peserta didik meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya peserta
didik yang mengajukan pertanyaan dan aktif dalam kegiatan praktikum.
61
Keseriusan dalam memperhatikan penjelasan dari guru, kekompakan dalam
kegiatan diskusi dan keaktifan mereka dalam mengerjakan tugas diskusi.
C. Keterbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini sudah dikatakan seoptimal mungkin, akan tetapi peneliti
menyadari bahwasanya dalam penelitian ini tidak terlepas dari kesalahan dan
kekurangan. Hal itu karena keterbatasan-keterbatasan di bawah ini:
1. Keterbatasan Waktu
Penelitian yang dilakukan peneliti terpancang oleh waktu, karena waktu yang
digunakan sangat terbatas. Maka peneliti hanya memiliki waktu sesuai
keperluan yang berhubungan dengan penelitian saja. Walaupun waktu yang
peneliti gunakan cukup singkat, akan tetapi dapat memenuhi syarat-syarat
dalam penelitian ilmiah
2. Keterbatasan Kemampuan
Penelitian tidak terlepas dari pengetahuan, oleh karena itu peneliti menyadari
keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah. Tetapi peneliti
sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan penelitian sesuai
dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing.
3. Keterbatasan Materi
Penelitian ini terbatas pada materi Asam Basa kelas XI Semester Genap di
MAN 2 Bojonegoro. Apabila digunakan pada materi yang berbeda
kemungkinan hasilnya tidak sama.
4. Keterbatasan Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bukan satu-satunya yang
mampu mengungkapkan keseluruhan aspek yang diteliti. Oleh karena itu,
instrumen angket (kuesioner) yang digunakan untuk mengungkapkan data
tentang tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran kimia dengan
menggunakan model experiental learning tidaklah cukup, namun perlu dicari
taraf kesukaran butir dan juga efektifitas distraktor.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan atas permasalahan
penelitian yang didapatkan dari siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan data angket motivasi peserta didik, pembelajaran experiental
learning mampu meningkatkan motivasi peserta didik. Hal ini ditunjukkan
oleh data angket motivasi peserta didik pada siklus I dengan jumlah skor yang
diperoleh sebesar 4217 dengan rata-rata 63,89. Sedangkan jumlah skor angket
motivasi peserta didik pada siklus II sebesar 49,28 dengan rata-rata 74,67.
Pada lembar observasi aktivitas afektif terdapat peningkatan rata-rata
aktivitas peserta didik dari 58,41 dengan kategori cukup pada siklus I menjadi
72,06 dengan kategori baik pada siklus II. Pada aspek psikomotorik
ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata aktivitas peserta didik dari
58,02 pada siklus I menjadi 65,93 pada siklus II dengan kategori cukup.
2. Implementasi experiental learning dapat meningkatkan penguasaan konsep
kimia peserta didik pada materi asam basa kelas XI IPA MAN 2 Bojonegoro.
Hal ini ditandai oleh adanya peningkatan rata-rata penguasaan konsep peserta
didik pada aspek kognitif yaitu dari 51,36 pada pra siklus dengan kategori
kurang dengan presentase ketuntasan belajar sebesar 0,00% menjadi 76,95
pada siklus I dengan presentase ketuntasan 81,82%. Sedangkan pada siklus II
rata-rata penguasaan konsep kimia peserta didik sebesar 83,13 dengan
presentase ketuntasan belajar sebesar 95,45% meningkat menjadi 86,52
dengan ketuntasan belajar 100% pada saat posttest.
Dengan demikian dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran experiental learning dapat meningkatkan motivasi dan
penguasaan konsep kimia peserta didik.
63
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai, maka dapat disampaikan saran-
saran sebagai berikut:
1. Kepada guru mata pelajaran kimia bahwa tidak semua materi cocok diajarkan
dengan model pembelajaran yang sama. Untuk itu guru diharapkan mampu
memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi agar dapat
tercapai tujuan pembelajaran dengan tepat.
2. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumber
pemikiran sebagai alternatif untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam
belajar dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, khususnya
pembelajaran Kimia di MAN 2 Bojonegoro
C. Penutup
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala nikmat,
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti
harapkan, untuk perbaikan-perbaikan penelitian selanjutnya. Semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abdurrahman bilfadhli, Fadhil, dkk, Alqur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT.
Syamil Cipta Madya, 2005.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), Jakarta:
Bumi Aksara, 2002.
-----------------------------, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
-----------------------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
------------------------------, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Aqib, Zainal, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV Yrama Widya,
2009.
Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: Ghalia
Indonesia, 2008.
Brady, James E, Kimia Universitas Asas dan Struktur, Jakarta: Binarupa Aksara,
1999.
Burhanuddin dan Wahyuni, Esa Nur, Teori Belajar dan Pembelajaran,
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010.
Chang, Raymond, Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti Jilid 2, Jakarta: Erlangga,
2010.
Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta,
2010.
---------------------------------- dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Fessenden & Fessenden, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 1, Jakarta: Erlangga,
2005.
Hage, David S. and James D. Carr, Analytical Chemistry and Quantitative
Analysis, U.S.A: Pearson Prentice Hall, 2011.
Halian, Aan Baidillah, Menerapkan Strategi ARCS untuk Motivasi Belajar
Siswa, dalam http://udugudug.wordpress.com, diakses 21 Maret 2012.
Hamdu, Ghullam dan Lisa Agustina, Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap
Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kela
IV SDN Tarumanegara, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya), Jurnal
Penelitian Pendidikan, Vol. 12, No. 1, April 2011.
Iskandar, Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru), Ciputat: Gaung
Persada Indah, 2009.
Kolb, David A, Experiental Learning: Experience as the Source of Learning and
Development, Prentice Hall: Englewood Cliffs, 1984.
Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.
Mertler, Craign A, Action Research Mengembangkan Sekolah Memberdayakan
Guru, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
Muchith, M. Saechan, Pembelajaran Kontekstual, Semarang: Rasail Media
Group, 2008.
Munif, I.R.S, “Penerapan Metode Experiental Learning Pada Pembelajaran
IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal
Pendidikan Fisika, vol. V, Juli/2009.
Nasution, S, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2000.
Oxtoby, dkk, Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2005.
Partana, Crys Fajar, dkk, Kimia Dasar 2, Yogyakarta: JICA, 2003.
Rahman, Andi, Penerapan Learning Cycle sebagai Upaya Meningkatkan
Keterampilan Generik Sains Inferensia Logika Mahasiswa Melalui
Perkuliahan Praktikum Kimia Dasar, Skripsi (Bandung: Pendidikan
Matematika Fakultas FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, 2010).
Sardiman, Interaksi Motivasi dan Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press,
2010.
Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.
Sugiyarto, Kristian H, Kimia Anorganik I, Yogyakarta: JICA, 2004.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2009.
Sukardjo dan Komarudin, Ukim, Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya,
Jakarta: Rajawali Press, 2009.
Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2009.
Suprijono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.
Suwarno, Wiji, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2009.
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Uno, Hamzah B, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2010.
------------------------, dan Nurdin Muhammad, Belajar dengan Pendekatan
PAILKEM, Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Wahyuni, Sri, “Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Melalui
Pembelajaran IPA Berbasis Problem Based Learning”, Makalah Program
Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP-UT, dalam http://www.pdf-
archive.com/ /40-sri-wahyuni.pdf, diakses 05 Desember 2011.
Wardani, I.G.A. K, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2004.
Widayat, Arif, Analisis Tingkat Penguasaan Konsep Besaran dan Satuan
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA UNNES Semester 1
Tahun Akademik 2005/2006, Semarang: UNNES, 2006.
Wirya, I Wayan, dkk, Studi Penguasaan Konsep Larutan Penyangga
Menggunakan Pendekatan Konstruktivisme dengan Metode Bervariasi
Siswa SMAN 1 Natar Tahun Pelajaran 2006/2007, Laporan Penelitian,
Lampung: Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung, 2007.
Yulaelawati, Ella, Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi,
Jakarta: Pakar Raya, 2004.
Yusuf, A. Muri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Padang: Ghalia Indonesia, 1982.
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SUBYEK PENELITIAN
KELAS XI IPA 2
No. Nama peserta didik No. Induk L/P
1. Aini Luthfiyah 6211 P
2. Bintang Pratidina 6215 P
3. Cicik Kurniawati 6216 P
4. Fitria Ulfa Dewi 6222 P
5. Hidayatun Nasikhah 6223 P
6. Inayatul Khasanah 6225 P
7. Indira Niluh Rimadhani 6226 P
8. Lugianto 6228 L
9. Mega Ayu Dewanti 6230 P
10. Mohamad Fahmi Badruddin 6233 L
11. Rosa Dewi Listianingrum 6240 P
12. Siska Ayu Marceliya 6241 P
13. Siti Khori'ah 6242 P
14. Siti Mursidah 6243 P
15. Siti Ulifatul Jannah 6244 P
16. Toha Maksum 6246 L
17. Yayuk Erawati 6247 P
18. Alfin Nuriza Nafiani 6249 P
19. Bambang Hermawan 6250 L
20. Chanif Muntaha 6252 L
21. Ely Meisaroh 6256 P
22. Fatimah Nur Indah Putri 6260 P
23. Kiki Andriani 6266 P
24. Maya Anggraini 6271 P
25. Parito 6276 L
26. Renda Mustika Dewi 6277 P
27. Selvia Yulanda Irianti 6279 P
28. Yulia Dwi Wardininghastuti 6285 P
29. Abib Wahidiah Wati 6288 P
30. Evi Novianti 6296 P
31. Redo Wirandra 6316 L
32. Rina Suci Rohmawati 6317 P
33. Sari Sri Ani 6320 P
34. Sari Sri Asih 6321 P
35. Siti Nur Rokhimah 6324 P
36. Afriana Yurisa 6328 P
37. Dimas Bagus Sadhewo 6333 L
38. Lis Setyiowati 6341 P
39. Ika Nurjanah 6342 P
40. Siti Indah Ningsih 6358 P
41. Cicik Susanti 6374 P
42. Nailil Marom 6393 P
43. Masuli Ibnu Adam 6425 L
44. Dwi Nur Hidayah 6536 P
Lampiran 2
DAFTAR NAMA KELOMPOK PESERTA DIDIK
SIKLUS I
KELOMPOK 1 KELOMPOK 6
1. Aini Luthfiyah 1. Renda Mustika Dewi
2. Bintang Pratidina 2. Selvia Yulanda Irianti
3. Cicik Kurniawati 3. Yulia Dwi Wardininghastuti
4. Fitria Ulfa Dewi 4. Abib Wahidiah Wati
5. Hidayatun Nasikhah 5. Evi Novianti
KELOMPOK 2 KELOMPOK 7
1. Inayatul Khasanah 1. Redo Wirandra
2. Indira Niluh Rimadhani 2. Rina Suci Rohmawati
3. Lugianto 3. Sari Sri Ani
4. Mega Ayu Dewanti 4. Sari Sri Asih
5. Muhammad Fahmi Bahrudin 5. Siti Nur Rokhimah
KELOMPOK 3 KELOMPOK 8
1. Rosa Dewi Listianingrum 1. Afriana Yurisa
2. Siska Ayu Marceliya 2. Dimas Bagus Sadhewo
3. Siti Khori'ah 3. Lis Setyiowati
4. Siti Mursidah 4. Ika Nurjanah
5. Siti Ulifatul Jannah 5. Siti Indah Ningsih
KELOMPOK 4 KELOMPOK 9
1. Toha Maksum 1. Cicik Susanti
2. Yayuk Erawati 2. Nailil Marom
3. Alfin Nuriza Nafiani 3. Masuli Ibnu Adam
4. Bambang Hermawan 4. Dwi Nur Hidayah
5. Chanif Muntaha
KELOMPOK 5
1. Ely Meisaroh
2. Fatimah Nur Indah Putri
3. Kiki Andriani
4. Maya Anggraini
5. Parito
Lampiran 3
DAFTAR NAMA KELOMPOK PESERTA DIDIK
SIKLUS II
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2
1. Lugianto 1. Muhammad Fahmi Bahrudin
2. Aini Luthfiyah 2. Bintang Pratidina
3. Dwi Nur Hidayah 3. Maya Anggraini
4. Kiki Andriani 4. Ely Meisaroh
5. Fatimah Nur Indah Putri 5. Nailil Marom
KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
1. Toha Maksum 1. Bambang Hermawan
2. Inayatul Khasanah 2. Fitria Ulfa Dewi
3. Lis Setyiowati 3. Siti Indah Ningsih
4. Abib Wahidiah Wati 4. Selvia Yulanda Irianti
5. Siti Mursidah 5. Yayuk Erawati
KELOMPOK 5 KELOMPOK 6
1. Chanif Muntaha 1. Parito
2. Hidayatun Nasikhah 2. Cicik kurniawati
3. Ika Nurjanah 3. Alfin Nuriza Nafiani
4. Yulia Dwi Wardininghastuti 4. Renda Mustika Dewi
5. Siti Ulifatul Jannah 5. Cicik Susanti
KELOMPOK 7 KELOMPOK 8
1. Redo Wirandra 1. Dimas Bagus Sadhewo
2. Indira Niluh Rimadhani 2. Mega Ayu Dewanti
3. Afriana Yurisa 3. Siti Nur Rokhimah
4. Sari Sri Ani 4. Rina Suci Rohmawati
5. Siti Khori'ah 5. Siska Ayu Marceliya
KELOMPOK 9
1. Masuli Ibnu Adam
2. Rosa Dewi Listianingrum
3. Sari Sri Asih
4. Evi Novianti
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : MAN 2 Bojonegoro
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Asam Basa
Kelas / Semester : XI / Genap
Alokasi waktu : 4 x 45 menit (2x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian asam basa beserta contohnya masing-masing menurut
Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis
2. Menentukan pasangan asam basa konjugasi menurut Bronsted-Lowry dan
asam basa lewis
3. Menguji sifat larutan melalui percobaan dengan indikator alami dan buatan
4. Membuat indikator dari bahan-bahan alami di sekitar lingkungan
5. Mengaitkan konsep asam basa dengan kehidupan sehari-hari
6. Menyimpulkan hasil dari percobaaan
D. Tujuan
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian asam basa beserta contohnya
masing-masing menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis
2. Peserta didik dapat menentukan pasangan asam basa konjugasi menurut
Bronsted-Lowry dan asam basa lewis
3. Peserta didik dapat menguji sifat larutan melalui percobaan dengan indikator
alami dan buatan
4. Peserta didik dapat membuat indikator dari bahan-bahan alami di sekitar
lingkungan
5. Peserta didik dapat mengaitkan konsep asam basa dengan kehidupan sehari-
hari
6. Peserta didik dapat menyimpulkan hasil dari percobaaan
E. Materi Pembelajaran
Teori asam basa, indikator asam basa
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry for Grade XI
Of Senior High School and Islamic Senior High School. Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
2. J.M.C, Johari, Msc. And Ir. M. Rachmawati, Mphil. 2009. Kimia SMA dan
MA untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga
3. Papan tulis dan spidol
4. Slide presentasi, laptop, LCD
5. Internet
G. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, diskusi kelompok, praktikum
2. Model : Experiental learning
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan ke-2
No Kegiatan Awal Waktu Metode Sumber Penilaian
01. Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan
mengabsen peserta didik
• Guru dan peserta didik berdoa
sebelum memulai pelajaran
• Guru mengkondisikan kelas agar
peserta didik siap menerima
pelajaran
• Sebagai apersepsi, peserta didik
mendengarkan informasi dari guru
sebagai berikut:
1. Pernahkah kalian makan
jeruk?
2. Pernahkah mencicipi sabun
mandi? Bagaimanakah
rasanya?
Rasa jeruk berbeda dengan rasa
sabun mandi. Jeruk berasa masam,
sedangkan sabun mandi berasa
pahit. Tahukah kalian mengapa
rasa jeruk dan sabun mandi
berbeda? Perbedaan antara rasa
jeruk dan sabun mandi disebabkan
kandungan asam dan basa dalam
kedua benda itu.
5 menit
Pemberian
Informasi
Pengamatan
terhadap
sikap dan
tanggapan
peserta
didik
2. Kegiatan Inti
Teori Asam basa
Eksplorasi
• Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang
perkembangan teori asam basa
Arhenius-Bronsted-Lowry dan
Lewis
• Peserta didik mendapatkan contoh
masing-masing perkembangan
teori asam basa.
• Peserta didik membentuk
kelompok diskusi yang terdiri 4-5
orang
• Setiap kelompok mendapatkan
tugas untuk mencari bahan-bahan
di lingkungan sekitar yang
mengandung sifat asam atau basa
Elaborasi
• Peserta didik mengajukan
pertanyaan kepada guru tentang
materi yang belum dipahami
• Peserta didik dibimbing guru
dalam menggali dan mengolah
informasi yang didapatkan dari
tugas yang diberikan
• Peserta didik mendiskusikan tugas
yang diberikan guru
• Seorang anggota dari kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
15
menit
30
menit
30
menit
Ceramah
penugasan
Diskusi
kelompok
• Buku
Kimia
100%
peserta
didik
memperhati
kan dan
aktif
Kerja Tim
100%
peserta
didik aktif
belajar
dalam
kelompoknya
Konfirmasi
• Peserta didik membuat ringkasan
hasil diskusi
5 menit Setiap
kelompok
membuat
ringkasan
3. Kegiatan Akhir
• Peserta didik dan guru membuat
kesimpulan
• Peserta didik dan guru berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
• Penugasan dikerjakan di rumah :
peserta didik mencari bahan-bahan
yang bersifat asam dan basa
5 menit Buku
kimia
Peserta
didik
mengerjakan
tugas yang
diberikan
2. Pertemuan ke-3
No Kegiatan Awal Waktu Metode Sumber Penilaian
01. Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan
mengabsen peserta didik
• Guru dan peserta didik berdoa
sebelum memulai pelajaran
• Guru mereview materi
sebelumnya
• Guru mengkondisikan kelas agar
peserta didik siap menerima
pelajaran
• Sebagai apersepsi, peserta didik
mendengarkan informasi dari guru
sebagai berikut:
Senyawa asam dapat dibedakan
dari senyawa basa. Salah satunya
15
menit
Pemberian
Informasi
Pengamatan
terhadap
sikap dan
tanggapan
peserta didik
dengan cara mencicipi rasanya.
Namun tidak semua senyawa
asam basa boleh diidentifikasi
dengan cara seperti itu.
Bagaimana cara aman
mengidentifikasi asam basa?
Senyawa asam basa dapat
diidentifikasi secara aman dengan
menggunakan indikator. Apakah
yang dimakhsud dengan
indikator?
• Peserta didik berkumpul dengan
kelompoknya sebelum
melaksanakan praktikum
• Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru mengenai
petunjuk pelaksanaan praktikum
2. Kegiatan Inti
Indikator asam basa
Eksplorasi
• Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang pengertian
indikator dan cara
mengidentifikasi asam basa
Elaborasi
• Peserta didik mengajukan
pertanyaan kepada guru mengenai
pelaksanaan praktikum yang
belum dipahami
15
menit
45
menit
Ceramah
praktikum
• Buku
Kimia
100% peserta
didik
memperhati-
kan dan aktif
100% peserta
didik aktif
melakukan
percobaan
• Peserta didik melaksanakan
praktikum
• Peserta didik mengidentifikasi
sifat larutan asam dan basa dengan
menggunakan indikator alami dan
buatan
• Peserta didik dibimbing guru
dalam melaksanakan praktikum
• Peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatan yang diperolehnya
Konfirmasi
• Peserta didik menulis hasil
pengamatan
10
menit
Diskusi
kelompok
Seluruh
peserta didik
aktif
berdiskusi
Setiap
kelompok
menulis hasil
pengamatan
3. Kegiatan Akhir
• Peserta didik dan guru membuat
kesimpulan
• Peserta didik dan guru berdoa
sebelum mengakhiri pelajaran
• Peserta didik membuat laporan
hasil pengamatan
5 menit
Buku
kimia
Peserta didik
mengerjakan
tugas yang
diberikan
I. Referensi
1. Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry for Grade XI
Of Senior High School and Islamic Senior High School. Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
2. J.M.C, Johari, Msc. And Ir. M. Rachmawati, Mphil. 2009. Kimia SMA dan
MA untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga
J. Evaluasi
Teknik evaluasi : Tes Tulis
Instrumen : Tes (soal essay)
Respon :
1. Kriteria ketuntasan minimal = 70
2. Kurang dari ketuntasan minimal (70) = Remedi
3. Lebih dari ketuntasan minimal (>70) = Pengayaan
K. Materi Pokok
Asam Basa
A. Konsep asam basa
1. Teori Asam Basa Arhenius
Menurut Arhenius asam adalah zat yang didalam air melepaskan ion H+.
Dengan kata lain pembawa sifat asam adalah ion H+. Asam Arhenius dapat
dirumuskan dengan HxZ dan didalam air mengalami ionisasi sebagai berikut:
HxZ(aq) → x H+
(aq) + Z-(aq)
Jumlah ion H+
yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi
asam. Sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion
H+
disebut ion sisa asam.
Menurut Arhenius, basa adalah senyawa yang dalam air dapat menghasilkan
ion OH- . Jadi pembawa sifat basa adalah ion OH
-. Basa Arhenius merupakan
Hidroksida Logam, dapat dirumuskan sebagai M(OH)x dan dalam air mengion
sebagai berikut: M(OH)x → Mx+
(aq) + x OH-(aq)
Jumlah ion OH-
yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul basa disebut valensi
basa.
2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Menurut teori ini, asam adalah donor proton atau penyumbang proton dan basa
adalah akseptor atau penerima proton. Asam basa Bronsted-Lowry
dicontohkan pada Gambar 1 di bawah ini.
Dari gambar
membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl
asam konjugasi (H
Bronsted dalam hal ini H
asam basa konjugat.
3. Teori Asam Basa Lewis
Menurut teori ini, asam adalah zat yang dapat menerima sepasang elektron.
Sedangkan basa a
Contoh asam basa lewis d
Pada gambar
NH3 memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan bersama dengan
ion H+
B. Sifat-sifat asam basa
Senyawa asam memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
1) Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup ting
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut bersifat
korosif.
2) Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
3) Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan
ion sisa asamnya (anion).
Senyawa
1) Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
Gambar 1
Dari gambar 1 diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton akan
membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl
asam konjugasi (H
Bronsted dalam hal ini H
asam basa konjugat.
Teori Asam Basa Lewis
Menurut teori ini, asam adalah zat yang dapat menerima sepasang elektron.
Sedangkan basa a
Contoh asam basa lewis d
Pada gambar 2 diatas, ion H
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan bersama dengan
+ tersebut, yaitu dengan ikatan kovalen koordinat.
sifat asam basa
Senyawa asam memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup ting
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut bersifat
korosif.
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan
ion sisa asamnya (anion).
Senyawa basa memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
Asam
Gambar 1. Contoh asam basa menurut Bronsted Lowry
diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton akan
membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl
asam konjugasi (H3O+) dihasilkan dari penambahan sebuah proton pada basa
Bronsted dalam hal ini H2O, sehingga konsep ini disebut konsep pasangan
asam basa konjugat.
Teori Asam Basa Lewis
Menurut teori ini, asam adalah zat yang dapat menerima sepasang elektron.
Sedangkan basa adalah zat yang dapat menyumbangkan sepasang elektron.
Contoh asam basa lewis digambarkan seperti pada Gambar 2
Gambar
diatas, ion H
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan bersama dengan
tersebut, yaitu dengan ikatan kovalen koordinat.
sifat asam basa
Senyawa asam memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup ting
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut bersifat
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan
ion sisa asamnya (anion).
basa memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
basa asam k
. Contoh asam basa menurut Bronsted Lowry
diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton akan
membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl
dihasilkan dari penambahan sebuah proton pada basa
O, sehingga konsep ini disebut konsep pasangan
Menurut teori ini, asam adalah zat yang dapat menerima sepasang elektron.
dalah zat yang dapat menyumbangkan sepasang elektron.
igambarkan seperti pada Gambar 2
Gambar 2. Contoh asam basa Lewis
diatas, ion H+
dapat terikat pada molekul NH
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan bersama dengan
tersebut, yaitu dengan ikatan kovalen koordinat.
Senyawa asam memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup ting
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut bersifat
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan
ion sisa asamnya (anion).
basa memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
sa asam konjugasi
. Contoh asam basa menurut Bronsted Lowry
diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton akan
membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl
dihasilkan dari penambahan sebuah proton pada basa
O, sehingga konsep ini disebut konsep pasangan
Menurut teori ini, asam adalah zat yang dapat menerima sepasang elektron.
dalah zat yang dapat menyumbangkan sepasang elektron.
igambarkan seperti pada Gambar 2
. Contoh asam basa Lewis
dapat terikat pada molekul NH
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan bersama dengan
tersebut, yaitu dengan ikatan kovalen koordinat.
Senyawa asam memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup ting
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut bersifat
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan
basa memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
onjugasi basa konjugasi
. Contoh asam basa menurut Bronsted Lowry
diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton akan
membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl
dihasilkan dari penambahan sebuah proton pada basa
O, sehingga konsep ini disebut konsep pasangan
Menurut teori ini, asam adalah zat yang dapat menerima sepasang elektron.
dalah zat yang dapat menyumbangkan sepasang elektron.
igambarkan seperti pada Gambar 2 di bawah ini:
. Contoh asam basa Lewis
dapat terikat pada molekul NH3
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan bersama dengan
tersebut, yaitu dengan ikatan kovalen koordinat.
Senyawa asam memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup ting
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut bersifat
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan
basa memiliki beberapa sifat sebagai berikut:
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
basa konjugasi
. Contoh asam basa menurut Bronsted Lowry
diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton akan
membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam itu (Cl-). Sedangkan
dihasilkan dari penambahan sebuah proton pada basa
O, sehingga konsep ini disebut konsep pasangan
Menurut teori ini, asam adalah zat yang dapat menerima sepasang elektron.
dalah zat yang dapat menyumbangkan sepasang elektron.
di bawah ini:
3 karena molekul
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan bersama dengan
Jika suatu cairan mempunyai kadar asam yang cukup tinggi baik karena
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut bersifat
Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan
Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
diatas, suatu asam (HCl) setelah melepas satu proton akan
). Sedangkan
dihasilkan dari penambahan sebuah proton pada basa
O, sehingga konsep ini disebut konsep pasangan
Menurut teori ini, asam adalah zat yang dapat menerima sepasang elektron.
dalah zat yang dapat menyumbangkan sepasang elektron.
di bawah ini:
karena molekul
memiliki pasangan elektron bebas yang dapat digunakan bersama dengan
gi baik karena
jenis asam maupun konsentrasinya menyebabkan cairan tersebut bersifat
Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan
2) Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam
dan ion negatif berupa ion Hidroksida (OH-).
3) Pada umumnya basa merupakan senyawa yang sukar larut dalam air
kecuali beberapa basa yang mudah larut dalam air, yaitu KOH, NaOH,
NH4OH, Ba(OH)2, dan Sr(OH)2.
C. Indikator asam basa
Indikator asam basa adalah zat-zat warna yang memiliki warna berbeda dalam
larutan yang bersifat asam dan dalam larutan yang bersifat basa.
a. Mengidentifikasi asam basa menggunakan kertas lakmus
Perubahan warna indikator kertas lakmus dalam larutan yang bersifat asam,
basa, dan netral adalah sebagai berikut:
1) Dalam keadaan netral, kertas lakmus merah dan lakmus biru tidak
berubah warna
2) Dalam keadaan asam, kertas lakmus merah tidak berubah warna
sedangkan kertas lakmus biru berubah warna menjadi merah.
3) Dalam keadaan basa, kertas lakmus merah berubah menjadi warna biru
sedangkan kertas lakmus biru tetap.
b. Mengidentifikasi asam basa menggunakan indikator asam basa
Larutan indikator asam basa adalah zat kimia yang mempunyai warna berbeda
dalam larutan asam dan basa. Beberapa larutan indikator asam basa
digambarkan dalam Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Beberapa larutan indikator asam basa
Indikator asam basa Warna yang dihasilkan dalam
Larutan asam larutan basa
Fenolftalein bening merah muda
Metil Oranye Merah kuning
Bromtimol biru kuning biru
Metil Ungu Ungu Hijau
Bromokresol Ungu Kuning Ungu
Fenol Merah Kuning Merah
Timolftalein Bening Biru
c. Mengidentifikasi asam basa menggunakan indikator alami
Selain menggunakan indikator buatan, asam basa dapat diidentifikasi dengan
indikator alami. Beberapa indikator alami yang dapat digunakan adalah kunyit,
Hydrangia, bunga mawar dan kol merah
L. Instrumen
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan konsep asam basa beserta contohnya masing-masing menurut:
a. Arhenius
b. Bronsted-Lowry
c. Lewis
2. Sebutkan sifat-sifat asam dan basa (maksimal 5) !
3. Tuliskan rumus kimia dan reaksi ionisasi asam/basa berikut !
a. Asam karbonat f. Asam Sianida
b. Asam formiat g. Alumunium Oksida
c. Asam cuka h. Besi (III) hidroksida
d. Kalium Hidroksida i. Asam Sulfat
e. Amonium Hidroksida j. Asam Fosfat
4. Tentukan pasangan asam basa konjugasi dalam reaksi asam basa di bawah
ini:
a. HCl(l) + H2O(l) ↔ H3O+
(aq) + Cl-(aq)
b. H2CO3(aq) + H2O(l) ↔ HCO3-(aq) + H3O
+(aq)
c. HCO3-(aq) + H2O(l) ↔ CO3
2-(aq) + H3O
+(aq)
d. HCO3-(aq) + NH4
+(aq) ↔ H2CO3(aq) + NH3(aq)
e. CH3COOH(aq) + HNO2(aq) ↔ CH3COOH2+
(aq) + NO2-(aq)
5. Tulislah rumus asam dan basa konjugasi dari spesi berikut:
No. Spesi Asam konjugasi Basa konjugasi
1. H2O
2. NH3
3. HSO4_
4. CH3COOH
5. HCO3_
6. Berikan contoh aplikasi asam basa dalam kehidupan sehari-hari!
7. Sebut dan jelaskan tiga cara mengidentifikasi asam basa!
8. Sebutkan lima macam bahan yang berasal dari alam yang dapat digunakan
sebagai indikator asam basa! Jelaskan pula bagaimana cara membuat
indikator yang berasal dari bahan alami tersebut?
9. Didalam laboratorium terdapat beberapa larutan diantaranya : Susu, Larutan
garam, air sabun, alkohol, dan larutan cuka.
a. Apabila kedalam masing-masing larutan dicelupkan kertas lakmus merah
dan biru, perubahan apa yang akan terjadi pada kertas lakmus tersebut?
Buatlah dalam bentuk tabel!
b. Berdasarkan hasil pengamatanmu, kelompokkan bahan-bahan diatas ke
dalam asam, basa, atau netral!
10. Isilah hasil pengamatan identifikasi beberapa larutan dengan indikator alami
di bawah ini!
Indikator
alami
Warna indikator setelah ditetesi
Larutan cuka Larutan
jeruk Air kapur Tomat
Larutan
shampo
Bunga mawar
Kunyit
Apa yang dapat kamu simpulkan dari data diatas?
Kunci jawaban soal siklus 1
1. a Konsep asam basa menurut Arhenius
Asam : zat yang dalam air melepaskan ion H+,
contoh : H2SO4 ↔ 2H+ + SO4
2-
Basa : zat yang dalam air melepaskan ion OH-
contoh : NaOH ↔ Na+ + OH
-
b. Konsep asam basa menurut Bronsted-Lowry
Asam : zat yang dapat memberikan proton (H+) pada zat lain (donor
proton)
Basa : zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain (akseptor
proton)
Contoh : HCO3-(aq ) + H2O(l) ↔ OH
-(aq) + H2CO3(aq)
Basa Asam Basa konjugasi Asam konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
c. Konsep asam basa menurut Lewis
Asam : Akseptor pasangan elektron
Basa : Donor pasangan elektron
Contoh : NH3 + H+ ↔ NH4
+
Basa asam
2. a. Sifat-sifat asam
1) Bersifat korosif
2) Berasa masam
3) pH < 7
4) Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
5) Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan
ion sisa asamnya (anion)
b. Sifat- sifat basa
1) Bersifat kaustik
2) Berasa pahit
3) pH > 7
4) Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
5) Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam
dan ion negatif berupa ion Hidroksida (OH-).
3. a. Asam karbonat (H2CO3) f. Asam Sianida
H2CO3 ↔ 2H+ + CO3
2- HCN ↔ H
+ + CN
-
b. Asam formiat (HCOOH) g. Alumunium Hidroksida
HCOOH ↔ H+ + COOH
- Al(OH)3 ↔ Al
3+ + 3OH
-
c. Asam cuka (CH3COOH) h. Besi (III) hidroksida
CH3COOH ↔ CH3COO- + H
+ Fe(OH)3 ↔ Fe
3+ + 3OH
-
d. Kalium Hidroksida (KOH) i. Asam Sulfat
KOH ↔ K+ + OH
- H2SO4 ↔ 2H
+ + SO4
2-
e. Amonium Hidroksida (NH4OH) j. Asam Fosfat
NH4OH ↔ NH4+
+ OH-
H3PO4 ↔ 3H+ + PO4
3-
4. a. HCl(l) + H2O(l) ↔ H3O+
(aq) + Cl-(aq)
Asam Basa Asam konjugasi basa konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
b. H2CO3(aq) + H2O(l) ↔ H3O+
(aq) + HCO3-(aq)
asam basa asam konjugasi basa konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
c. HCO3-(aq) + H2O(l) ↔ H3O
+(aq) + CO3
2-(aq)
Asam basa asam konjugasi basa konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
d. HCO3-(aq) + NH4
+(aq) ↔ H2CO3(aq) + NH3(aq)
Basa asam asam konjugasi basa konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
e. CH3COOH(aq) + HNO2(aq) ↔ CH3COOH2+
(aq) + NO2-(aq)
Basa asam asam konjugasi basa konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
5.
No. Spesi Asam konjugasi Basa konjugasi
1. H2O H3O+
OH-
2. NH3 NH4+ NH2
-
3. HSO4- H2SO4 SO4
2-
4. CH3COOH CH3COOH2+ CH3COO
-
5. HCO3- H2CO3 CO3
2-
6. Contoh aplikasi asam basa dalam kehidupan sehari-hari ialah dalam bidang
kesehatan. Di bidang kesehatan, prinsip reaksi asam basa dimanfaatkan untuk
mengobati penyakit maag, sengatan lebah, dan sengatan tawon. Sengatan
lebah mengandung campuran asam amino, asam formiat, asam klorida, dan
asam fosfat. Adapun sengatan tawon mengandung senyawa basa. Dengan
mengetahui jenis senyawa yang terkandung dalam sengatan lebah dan tawon,
kita dapat memprediksi cara mengobati sengatan tersebut. Asam yang
terkandung dalam sengatan lebah dapat dinetralkan dengan mengoleskan
senyawa basa, seperti sabun ke kulit yang tersengat. Adapun basa yang
terkandung dalam sengatan tawon dapat dinetralkan dengan menambahkan
senyawa asam seperti asam cuka.
7. Cara untuk mengidentifikasi asam basa yaitu:
a. Dengan menggunakan kertas lakmus
Kertas lakmus merah yang dicelupkan kedalam larutan asam tidak berubah
warna, namun jika dicelupkan kedalam larutan basa akan berubah warna
menjadi biru. Sebaliknya, kertas lakmus biru yang dicelupkan kedalam
larutan asam akan berubah menjadi merah, sedangkan jika dicelupkan
kedalam larutan basa warna tidak mengalami perubahan.
b. Dengan menggunakan indikator asam basa
Larutan indikator asam basa adalah zat kimia yang mempunyai perubahan
warna berbeda dalam larutan asam maupun basa, seperti Fenolftalein yang
berwarna bening dalam larutan asam dan berwarna merah muda dalam
larutan basa
c. Dengan menggunakan indikator alami
Indikator alami dapat dibuat dari bumbu dapur, bunga maupun buah-
buahan. Contohnya Hydrangea, kunyit, mahkota bunga mawar, bunga
sepatu dan lain-lain.
8. lima macam bahan yang berasal dari alam yang dapat digunakan sebagai
indikator asam basa misalnya kunyit, mahkota bunga mawar, kol ungu, kubis
merah dan kembang sepatu. Sedangkan cara membuat indikator dari bahan
alami sebagai berikut:
a. Memilih beberapa helai mahkota bunga (kalau dalam bentuk bunga)
b. Menggerus dalam lumpang dengan sedikit air.
c. Menyaring ekstrak dari larutan indikator alami tersebut.
d. Meneteskan ekstraknya ke dalam larutan yang akan diuji
9. a. Hasil pengamatan identifikasi larutan dengan kertas lakmus
Bahan-bahan Warna kertas lakmus merah Warna kertas lakmus biru
Susu Merah Merah
Larutan garam Merah Biru
Air sabun Biru Biru
Alkohol Merah Biru
Larutan cuka Merah Merah
b. Yang termasuk asam : susu dan larutan cuka, basa : air sabun. Sedangkan
yang termasuk netral : larutan garam dan alkohol
10.
Indikator
alami
Warna indikator setelah ditetesi
Larutan
cuka
Larutan
jeruk Air kapur tomat
Larutan
shampo
Bunga
mawar
Putih-merah
muda
Kuning-
merah muda
Putih-
Merah Muda Merah Merah- Hijau
Kunyit Putih-kuning Jingga -
Kuning
Putih -
Kuning
Merah-
kuning
Putih -Merah
kekuning-
kuningan
Kesimpulan : Asam : larutan cuka, larutan jeruk, tomat
Basa : air kapur, larutan shampo
Petunjuk Pemberian Skor Jawaban Butir Soal Siklus I
1. Dapat menjelaskan konsep asam basa menurut Arhenius, Bronsted-Lowry dan
Lewis beserta contohnya masing-masing (menjawab 3 point dalam soal) skor 12
Dapat menjawab 2 point, skor 8
Dapat menjawab 1 point, skor 4
2. Dapat menyebutkan sifat-sifat asam basa maksimal 5, skor 5
Jika menyebutkan sifat asam basa 4, skor 4
Jika menyebutkan sifat asam basa 3, skor 3
Jika menyebutkan sifat asam basa 2, skor 2
Jika menyebutkan sifat asam basa 1, skor 1
3. Dapat menuliskan rumus kimia dan reaksi ionisasi asam/basa (menjawab 10 point
dalam soal) skor 20
Masing-masing point jika dapat menuliskan rumus kimia dan reaksi ionisasi
asam/basa dengan benar, skor 2
Jika dalam 1 point dapat menuliskan rumus kimia tapi tidak dapat menuliskan
reaksi ionisasi atau sebaliknya, skor 1
4. Dapat menentukan pasangan asam basa konjugasi dalam reaksi asam basa
(menjawab 5 point dalam soal) skor 10
Jika menjawab 4 point skor 8
Jika menjawab 3 point skor 6
Jika menjawab 2 point skor 4
Jika hanya dapat menjawab 1 point skor 2
5. Dapat menuliskan rumus asam dan basa konjugasi dari spesi yang terdapat di
dalam tabel, skor 10
Masing-masing item benar, diberi skor 1
6. Dapat memberikan contoh aplikasi asam basa dalam kehidupan sehari-hari skor 5
7. Dapat menyebutkan dan menjelaskan 3 cara mengidentifikasi asam basa skor 6
Jika menyebutkan dan menjelaskan 2 cara mengidentifikasi asam basa skor 4
Jika menyebutkan dan menjelaskan 1 cara mengidentifikasi asam basa skor 2
Jika hanya menyebutkan satu cara mengidentifikasi asam basa tapi tidak dapat
menjelaskan atau sebaliknya, skor 1
8. Jika dapat menyebutkan lima indikator alami untuk identifikasi sifat asam basa
dan menjelaskan cara pembuatannya, skor 8
Jika dapat menyebutkan lima indikator alami untuk identifikasi sifat asam basa
tapi tidak dapat menjelaskan cara pembuatannya, skor 5
Jika hanya dapat dapat menjelaskan cara pembuatan indikator alami untuk
identifikasi sifat asam basa saja , skor 3
9. Dapat mengidentifikasi perubahan warna kertas lakmus pada pengujian 5 larutan
dan dapat mengelompokkannya kedalam sifat asam, basa atau netral, skor 9
Jika dapat mengidentifikasi perubahan warna kertas lakmus pada pengujian 5
larutan saja, Skor 5
Jika dapat mengelompokkan kedalam sifat asam, basa atau netral dari data
pengamatan, skor 4
10. Menuliskan hasil pengamatan identifikasi beberapa larutan yang ada dalam tabel
dengan indikator alami (menjawab 10 kolom) dan menyimpulkannya skor 15
Jika menuliskan hasil pengamatan identifikasi beberapa larutan dengan indikator
alami saja skor 10 (masing-masing kolom skor 1)
Jika dapat menyimpulkan hasil pengamatan identifikasi beberapa larutan dengan
indikator alami saja, skor 5
Bojonegoro, 10 Februari 2012
Guru Mata Pelajaran Kimia, Peneliti,
Maskur, S.Pd______ Mita Widyawati
NIP. 19700731 200112 1 001 NIM. 083711013
Mengetahui,
Kepala Sekolah
H. Mokh. Mas Ulin, Mpd,I
NIP. 19610714 198903 1 002
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : MAN 2 Bojonegoro
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Asam Basa
Kelas / Semester : XI / Genap
Alokasi waktu : 4 x 45 menit (2x pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian pH dan cara pengukurannya
2. Menghitung tetapan ionisasi asam atau basa
3. Menentukan pH suatu larutan asam/basa
4. Menguji larutan dengan indikator untuk mengetahui nilai pH dan sifatnya
5. Menghubungkan kekuatan asam basa dengan derajat ionisasi
6. Mereaksikan larutan asam dan basa
7. Menyimpulkan hasil dari pengamatan
D. Tujuan
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pH dan cara pengukurannya
2. Peserta didik dapat menghitung tetapan ionisasi asam atau basa
3. Peserta didik dapat menentukan pH suatu larutan asam/basa
4. Peserta didik dapat menguji larutan dengan indikator untuk mengetahui nilai
pH dan sifatnya
5. Peserta didik dapat menghubungkan kekuatan asam basa dengan derajat
ionisasi
6. Peserta didik dapat mereaksikan lartan asam dan basa
7. Peserta didik dapat menyimpulkan hasil dari pengamatan
E. Materi Pembelajaran
Konsep pH dan pengukurannya, reaksi penetralan asam basa dan
penghitungannya
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry for Grade XI
Of Senior High School and Islamic Senior High School. Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
2. J.M.C, Johari, Msc. And Ir. M. Rachmawati, Mphil. 2009. Kimia SMA dan
MA untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga
3. Papan tulis dan spidol
4. Laptop, LCD, slide presentasi
5. internet
G. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Ceramah, diskusi kelompok dan praktikum
2. Model : Experiental learning
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan ke-5
No Kegiatan Awal Waktu Metode Sumber Penilaian
01. Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan
mengabsen peserta didik
• Guru dan peserta didik berdoa
sebelum memulai pelajaran
10
menit
Pemberian
Informasi
Pengamatan
terhadap
sikap dan
tanggapan
• Sebagai apersepsi, peserta didik
mendengarkan informasi dari
guru sebagai berikut:
Tahukah kalian kenapa ketika
seseorang berenang di dalam
kolam renang tidak mengalami
iritasi mata?
Hal itu disebabkan karena
adanya kontrol pH dalam kolam
renang tersebut. pH kolam
renang tidak boleh terlalu asam
dan tidak boleh terlalu basa, ada
yang tahu alasannya kenapa?
Apabila terlalu asam akan
mengakibatkan iritasi, sedangkan
jika terlalu basa mengakibatkan
ganggang hijau akan tumbuh.
Itulah sebabnya pH kolam
renang yang sesuai adalah
sedikit basa -7,2.
Lalu apa pengertian pH?
Bagaimana cara mengukurnya?
• Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru mengenai
petunjuk pelaksanaan praktikum
peserta didik
2. Kegiatan Inti
Konsep pH dan pengukurannya
Eksplorasi
• Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang konsep
pH dan cara pengukurannya
10
menit
• Buku
Kimia
100% peserta
didik
memperhatik
an dan aktif
• Peserta didik mendapatkan
contoh cara menentukan pH
suatu larutan
Elaborasi
• Peserta didik mengajukan
pertanyaan kepada guru tentang
materi yang belum dipahami
• Peserta didik mempraktekkan
cara mengukur pH suatu larutan
dengan menggunakan indikator
• Peserta didik mendiskusikan
hasil pengamatan yang
diperolehnya
Konfirmasi
• Peserta didik menulis hasil
percobaaan
45
menit
10
menit
5 menit
Praktikum
Diskusi
kelompok
100% peserta
didik aktif
melakukan
percobaan
100% peserta
didik aktif
belajar dalam
kelompoknya
Setiap
kelompok
menulis hasil
pengamatan
3. Kegiatan Akhir
• Peserta didik dan guru berdoa
untuk mengakhiri pelajaran
• Peserta didik membuat laporan
hasil pengamatan
10
menit
Buku
kimia
Setiap
kelompok
membuat
laporan
2. Pertemuan ke-6
No Kegiatan Awal Waktu Metode Sumber Penilaian
01. Pendahuluan
• Guru mengucapkan salam dan
mengabsen peserta didik
• Guru dan peserta didik berdoa
sebelum memulai pelajaran
• Guru mereview materi
sebelumnya
10
menit
Pemberian
Informasi
Pengamatan
terhadap
sikap dan
tanggapan
peserta didik
2. Kegiatan Inti
Reaksi penetralan asam basa
dan penghitungan pH
Eksplorasi
• Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru tentang reaksi
penetralan asam basa dan
penghitungan pH
Elaborasi
• Peserta didik berkumpul dengan
kelompoknya sebelum
melakukan percobaan
• Peserta didik mereaksikan
larutan asam dan larutan basa
untuk mengetahui nilai pHnya
• Peserta didik dibimbing guru
dalam melaksanakan praktikum
• Peserta didik mendiskusikan
hasil pengamatan yang
diperolehnya
15
menit
40
menit
10
menit
Ceramah
praktikum
Diskusi
kelompok
• Buku
Kimia
100% peserta
didik aktif
memperhatik
an
100% peserta
didik aktif
melakukan
percobaan
100% peserta
didik aktif
berdiskusi
Konfirmasi
• Peserta didik mencatat hasil
pengamatan
5 menit
Setiap
kelompok
mencatat hasil
pengamatan
3. Kegiatan Akhir
• Peserta didik dan guru membuat
kesimpulan
• Peserta didik dan guru berdoa
untuk mengakhiri pelajaran
• Peserta didik membuat laporan
hasil pengamatan
10
menit
Peserta didik
mengerjakan
tugas yang
diberikan
I. Referensi
1. Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry for Grade XI
Of Senior High School and Islamic Senior High School. Solo: PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
2. J.M.C, Johari, Msc. And Ir. M. Rachmawati, Mphil. 2009. Kimia SMA dan
MA untuk kelas XI. Jakarta : Erlangga
J. Evaluasi
Teknik evaluasi : Tes Tulis
Instrumen : Tes (soal essay)
Respon :
1. Kriteria ketuntasan minimal = 70
2. Kurang dari ketuntasan minimal (70) = Remedi
3. Lebih dari ketuntasan minimal (>70) = Pengayaan
K. Materi Pokok
Konsep pH dan Reaksi Asam Basa
A. Konsep pH
pH menyatakan derajat keasaman suatu larutan sebagai fungsi konsentrasi ion
H+ dengan rumus: pH = - log [H
+]
Pada dasarnya pH hanyalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi ion
Hidrogen, maka larutan asam dan basa pada 250C dapat diidentifikasi
berdasarkan nilai pHnya, sebagai berikut:
Larutan asam [H+] > 1,0 x 10
-7 M, pH < 7,00
Larutan basa [H+] < 1,0 x 10
-7 M, pH > 7,00
Larutan netral [H+] = 1,0 x 10
-7 M, pH = 7,00
Skala pOH yang analog dengan skala pH dapat dibuat dengan menggunakan
logaritma negatif dari konsentrasi ion hidroksida
pOH = - log [OH-]
Konstanta kesetimbangan Kw dinamakan konstanta hasil kali ion, yakni hasil
kali antara konsentrasi molar ion H+ dan ion OH
- pada suhu tertentu.
Konsentrasi ion H+ dan OH
- dalam larutan selalu berada dalam kesetimbangan
dengan molekul air. H2O(l) ↔ H+
(aq) + OH-(aq)
Kw = [H+] [OH
-]
Untuk air murni, nilai Kw adalah 1,0 x 10-14
sehingga diperoleh :
-( log [H+] + log [OH
-]) = -log (1,0 x 10
-14)
-( log [H+] - log [OH
-]) = 14,00
Dari definisi pH dan pOH diperoleh:
pH + pOH = 14,00
1. Pengukuran pH larutan
Untuk menentukan pH dari suatu larutan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Menggunakan indikator universal
Indikator universal terdiri dari dua jenis yaitu dalam bentuk larutan dan
dalam bentuk kertas.
b. Menggunakan pH-meter
pH-meter adalah alat pengukur pH dengan ketelitian yang tinggi
c. Menggunakan indikator asam basa
Indikator asam basa mempunyai trayek perubahan warna yang berbeda-
beda, maka berdasarkan uji larutan dengan beberapa indikator diperoleh
daerah pH larutan.
2. Kekuatan asam basa
Kekuatan asam dan basa dinyatakan oleh tetapan kesetimbangannya.
a. Tetapan ionisasi asam (Ka)
HA(aq) ↔ H+
(aq) + A-(aq)
Konstanta kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut konstanta ionisasi
asam dan dari persamaan diatas ditulis sebagai Ka = ���� �����HA�
b. Tetapan ionisasi basa (Kb)
B(aq) + H2O(l) ↔ BH+
(aq) + OH-(aq)
Konstanta kesetimbangan untuk ionisasi basa disebut konstanta ionisasi
basa dan dari persamaan diatas ditulis sebagai Kb = ���� �����
�B�
B. Reaksi Penetralan Asam basa
Larutan asam dapat bereaksi dengan larutan basa menghasilkan garam dan air.
Reaksi ini disebut reaksi netralisasi.
Contoh: HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(g) + H2O(l)
Asam basa garam air
1. Perhitungan pH larutan
a. pH asam kuat dengan basa kuat
Asam kuat dan basa kuat mengalami ionisasi sempurna sehingga derajat
ionisasinya 1 atau mendekati 1. Dengan demikian konsentrasi H+ dan OH
-
dapat dihitung dengan rumus:
[H+] = konsentrasi asam (M) x valensi asam
[OH-] = konsentrasi asam (M) x valensi asam
b. pH asam lemah dengan basa lemah
Asam lemah mengalami ionisasi tidak sempurna sehingga pH larutan tidak
dapat ditentukan dengan hanya mengetahui konsentrasi asam saja tetapi
harus diketahui derajat ionisasi (α) atau harga tetapan kesetimbangan ion
dari asam (Ka)
[H+] = α x M pH = -log [H
+]
[H+] = ��� �
Basa lemah juga mengalami mengalami ionisasi tidak sempurna sehingga
pH larutan tidak dapat ditentukan dengan hanya mengetahui konsentrasi
asam saja tetapi harus diketahui derajat ionisasi (�) atau harga tetapan
kesetimbangan ion dari asam (Kb)
[OH-] = � x M pOH = - log [OH-]
[OH-] = �� � � pH = 14 – pOH
2. Hubungan pH dan pOH dengan kekuatan asam basa
Ada dua macam indikator yaitu indikator penunjuk asam dan penunjuk basa.
Hubungan antara pH dan pOH dengan kekuatan asam basa adalah sebagai
berikut:
a. Semakin kecil nilai pH, konsentrasi H+ semakin besar dan larutan
semakin asam, begitupun sebaliknya
b. Semakin kecil nilai pOH, konsentrasi OH- semakin besar dan larutan
semakin basa, begitupun sebaliknya
L. Instrumen
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimakhsud dengan pH? Ada 3 metode yang dapat digunakan untuk
menentukan pH suatu larutan, yaitu dengan indikator, indikator universal dan
pH meter. Jelaskan ketiga metode tersebut!
2. Diatas laboratorium kimia terdapat 5 gelas kimia masing-masing berisi larutan
air aki kendaraan, air kapur, coca cola, larutan gula dan alkohol. Jika ke dalam
setiap larutan dicelupkan kertas lakmus merah dan biru, apa yang akan terjadi?
(buatlah dalam bentuk tabel perubahan warna yang terjadi dan tarik
kesimpulannya!)
3. Lengkapi tabel dibawah ini!
pH [OH-] [H
+]
3 – log 2 ___ ........
...... 0,01 ___
12 + log 4 ...... ___
...... ___ 0,25
...... 0,25 ___
4. Hitung pH dari larutan berikut:
a. Larutan HCl 0,015 M
b. Larutan CH3COOH 0,2 M (Ka = 2 x 10-5
)
c. Larutan 0,5 M asam lemah jika diketahui α = 0,02
d. 500 mL larutan Ca(OH)2 0,0005 M
5. Warna indikator yang dicelupkan kedalam larutan asam lemah HA 0,1 M,
ternyata sama dengan warna indikator yang dicelupkan dalam larutan H2SO4
0,01 M. Berapa tetapan ionisasi (Ka) asam lemah tersebut ?
6. Sebanyak 50 mL larutan H2SO4 0,1 M dicampur dengan 50 mL larutan KOH
0,1 M. Tentukan pH campuran!
7. Perhatikan tabel Ka dari beberapa asam dibawah ini
No. 1 2 3 4 5 6
Asam HA HB HC HD HE HF
Ka 6,2 x 10-8 7,5 x 10-2 1,2 x 10-2 1,0 x 10-5 6,7 x 10-5 9,6 x 10-7
a. Berdasarkan tabel diatas, urutkanlah kekuatan asam mulai dari yang
paling rendah !
b. Jika tetapan ionisasi HD 1,0 x 10-5
, berapa persen asam itu mengion
dalam larutan yang konsentrasinya 0,1 M ?
8. Asam metanoat atau asam format (CHOOH) adalah komponen sengat dari
semut api. Didalam air, CHOOH merupakan asam lemah (Ka = 1,8 x 10-4
) dan
bereaksi menurut persamaan
CHOOH(aq) + H2O(l) ↔ H3O+
(aq) + CHOO-(aq)
a. Apakah basa konjugasi dari CHOOH?
b. Berapa Kb dari basa konjugasinya? Diketahui Kw = 1,0 x 10-14
9. Tersedia 3 buah larutan sebagai berikut : SO2(OH)2, Air suling, dan Air Kapur.
Jika kedalam masing-masing larutan tersebut dimasukkan indikator universal,
Tentukan pH dan sifat dari masing-masing larutan!
10. Pasangkan senyawa-senyawa dibawah ini dengan kandungan asam atau basa
yang terdapat didalamnya
Nama asam dan basa terdapat dalam:
1. Asam asetat a. pupuk
2. Asam nitrat b. coca cola
3. Alumunium hidroksida c. jeruk
4. Asam sulfat d. larutan cuka
5. Asam sitrat e. Aki mobil
6. Natrium Hidroksida f. Antasid (obat maag)
7. Asam karbonat g. deodoran
8. Asam laktat h. sabun
9. Asam benzoat i. margarin
10. Magnesium Hidroksida j. susu
11. Asam butirat k. Pengawet makan
Kunci jawaban soal siklus II
1. pH adalah derajat keasaman larutan sebagai fungsi konsentrasi ion H+. Tiga
metode yang dapat digunakan untuk menentukan pH suatu larutan, yaitu
a. Indikator adalah bahan/ larutan yang memberikan kisaran/trayek perubahan
pH larutan.
b. Indikator universal yang merupakan gabungan dari beberapa jenis indikator.
c. pH meter adalah suatu sel elektrokimia yang memberikan nilai pH dengan
ketelitian yang tinggi.
2.
Jenis zat Lakmus merah Lakmus biru kesimpulan
Air aki kendaraan Merah Merah Asam
Larutan gula Merah Biru Netral
Coca cola Merah Merah Asam
Air kapur Biru Biru Basa
Alkohol Merah Biru Netral
3.
pH [OH-] [H
+]
3 – log 2 ___ 2 x 10-3
12 0,01 ___
12 + log 4 4 x 10-2
___
1 – log 2,5 ___ 0,25
12 + log 25 0,25 ___
4. a. Larutan HCl 0,015 M
Ditanya pH ?
Jawab : HCl → H+ + Cl
-
[H+] = a x M pH = - log [H
+]
= 1 x 0,015 = - log [15 x 10-3
]
= 0,015 = 3 – log 15
Jadi pH larutan HCl 0,015 M = 3 – log 15
b. Larutan CH3COOH 0,2 M (Ka = 2 x 10-5
)
Ditanya pH?
Jawab :
[H+] = ��� � pH CH3COOH = - log [H
+]
= √2 x 10�� � 2 � 10�� = - log 2 x 10-3
= √4 � 10�� = 3 – log 2
= 2 x 10-3
Jadi pH larutan CH3COOH 0,2 M = 3 – log 2
c. Larutan 0,5 M asam lemah jika diketahui α = 0,02
Ditanya pH?
Dijawab: � � √K!M
[H+] = ��� � pH = - log [H
+]
0,02 =√ K!#,�
= √2 x10�% � 5 �10�� = - log 1 x 10-2
0,0004 = K!#,�
= √1 x 10�% = 2
Ka = 2 x 10-4
= 1 x 10-2
Jadi pH larutan asam lemah 0,5 M dengan α = 0,02 = 2
d. 500 mL larutan Ca(OH)2 0,0005 M
Diketahui konsentrasi Ca(OH)2 = 0,0005 M
Ditanyakan pH Ca(OH)2
Dijawab:
Ca(OH)2 merupakan basa kuat sehingga dalam air terionisasi sebagai berikut:
Ca(OH)2 ↔ Ca2+
+ 2OH-
Jumlah valensi basa (b) = 2
[OH-] = b x Mb pH Ca(OH)2 = 14- pOH
= 2 x 5 x 10-4
= 14- 3
= 1 x 10
-3 = 11
pOH Ca(OH)2 = - log [OH-]
= -log 1 x 10-3
= 3 Jadi pH Ca(OH)2 = 11
5. Diketahui HA = 0,1 M
H2SO4 = 0,01 M
pH HA = pH H2SO4
Ditanyakan Ka HA ?
Dijawab : H2SO4 → 2 H+ + SO4
2-
[H+] = a x M pH = - log [H
+]
= 2 x 0,01 = - log [2 x 10-2
]
= 0,02 = 2 – log 2
Karena pH HA = pH H2SO4, maka pH HA = 2 – log 2
pH = - log [H+] [H
+] = ��� �
2 – log 2 = - log [H+] 2 x 10
-2 = ��� 1,0 � 10��
[H+] = 2 x 10
-2 4 x 10
-4 = Ka � 1,0 � 10��
Ka = % ' �#�(
#,�
Jadi �� HA = 4 x 10-3
= 4 x 10-3
6. 50 mL larutan H2SO4 0,1 M dicampur dengan 50 mL larutan KOH 0,1 M
Diketahui : M H2SO4= 0,1 M M KOH= 0,1 M
V H2SO4 = 50 mL V KOH = 50 mL
Ditanyakan: pH campuran?
Dijawab
Mol H+
= 2 x mol H2SO4 = 2 x 50 mL x 0,1 M = 10 mmol
Mol OH- = mol KOH = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol
H+
berlebihan sebanyak 5 mmol
H+
sisa = � ))*+�## ),
= 5 x 10-2
M
pH campuran = - log 5 x 10-2
M
= 2 – log 5 Jadi pH campuran = 2 – log 5
7.
HA HB HC HD HE HF
6,2 x 10-8 7,5 x 10-2 1,2 x 10-2 1,0 x 10-5 6,7 x 10-5 9,6 x 10-7
a. Hubungan Ka dengan kekuatan asam adalah semakin besar nilai Ka,
semakin kuat sifat asamnya. Sehingga urutan kekutan asam dari yang terendah
yaitu : HA < HF < HD < HE < HC < HB
b. Diketahui Ka HD = 1,0 x 10-5
M larutan = 0,1 M
Ditanyakan - ?
Dijawab - � � ' �#�.
#,� persentase = - x 100%
= √1 �10�% = 0,01 x 100%
= 0,01 = 1%
Jadi larutan tersebut mengion 1
8. a. Basa konjugasi dari CHOOH adalah CHOO-
b. Diketahui Ka CHOOH = 1,8 x 10-4
Kw = 1,0 x 10-14
Ditanya Kb ?
Dijawab :
Kb = /0/�
= 1,01 10�14
0,00018 = 0,556 x 10
-10 atau 5,56 x 10
-11
9. SO2(OH)2 memiliki pH < 7 sehingga bersifat asam, air suling memiliki pH = 7
sehingga bersifat netral sedangkan air kapur memiliki pH >7 sehingga bersifat
basa
10. Nama asam dan basa terdapat dalam:
a. Asam asetat a. pupuk
b. Asam nitrat b. coca cola
c. Alumunium hidroksida c. jeruk
d. Asam sulfat d. larutan cuka
e. Asam sitrat e. Aki mobil
f. Natrium Hidroksida f. Antasid(obat maag)
g. Asam karbonat g. deodoran
h. Asam laktat h. sabun
i. Asam benzoat i. margarin
j. Magnesium Hidroksida j. susu
k. Asam butirat k. Pengawet makanan
Petunjuk Pemberian Skor Jawaban Butir Soal Siklus I
1. Dapat menjelaskan pengertian pH dan 3 metode yang dapat digunakan untuk
menentukan pH suatu larutan, skor 5
Dapat menjelaskan pengertian pH, skor 2
Dapat menjelaskan 3 metode yang dapat digunakan untuk menentukan pH
suatu larutan, skor 3
Jika menjelaskan 2 metode, skor 2
Jika menjelaskan 1 metode, skor 1
2. Dapat membuat kesimpulan dari hasil pengujian perubahan warna pada
indikator lakmus merah dan biru kelima larutan (menjawab 15 point), skor 15
Masing-masing point skor 1
3. Mampu melengkapi tabel (menjawab 5 point dalam tabel), skor 10
Jika dapat menjawab 4 point, skor 8
Jika dapat menjawab 3 point, skor 6
Jika dapat menjawab 2 point, skor 4
Jika dapat menjawab 1 point, skor 2
4. Dapat menghitung pH larutan (menjawab 4 point dalam soal) skor 20 (masing-
masing point benar diberi skor 5)
Jika dapat menjawab 3 point, skor 15
Jika dapat menjawab 2 point, skor 10
Jika dapat menjawab 1 point, skor 5
5. Dapat menghitung tetapan ionisasi asam lemah, skor 4
Jika hanya dapat menentukan konsentrasi ion H+ saja skor 2
6. Dapat menentukan pH campuran skor 10
Jika hanya dapat menentukan konsentrasi dalam campuran, skor 5
Jika hanya dapat menentukan nilai mol masing-masing larutan, skor 2,5
7. Dapat mengurutkan kekuatan asam dan menentukan persen ionisasi
(menjawab 2 point dalam soal) skor 10
Jika dapat menjawab 1 point saja, skor 5
8. Dapat menentukan basa konjugasi dan nilai Kb dari basa lemah, skor 10
Jika dapat menentukan basa konjugasi saja, skor 5
Dapat menentukan nilai Kb dari basa lemah, skor 5
9. Dapat menentukan pH dan sifat dari tiga jenis larutan hasil pengujian dengan
indikator universal, skor 6
Jika dapat menentukan pH ketiga larutan, skor 3
Jika dapat menentukan sifat ketiga larutan, skor 3
10. Dapat memaasangkan senyawa-senyawa dengan kandungan asam atau basa
yang terdapat didalamnya (memasangkan 10 senyawa), skor 10
Masing-masing memasangkan dengan benar diberi skor 1
Bojonegoro, 4 Maret 2012
Guru Mata Pelajaran Kimia, Peneliti,
Maskur, S.Pd___ Mita Widyawati
NIP. . 19700731 200112 1 001 NIM. 083711013
Mengetahui,
Kepala Sekolah
H. Mokh. Mas Ulin, Mpd,I
NIP. 19610714 198903 1 003
Lampiran 6
1. Bacalah doa sebelum dan sesudah mengerjakan tes
2. Pertimbangkan setiap jawabanmu dan jangan bekerjasama dengan teman
3. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Menurut teori asam basa Arhenius, suatu zat digolongkan basa jika.....
a. Dapat menerima proton
b. Di dalam air melepas ion H+
c. Di dalam air melepas ion OH-
d. Dapat mendonorkan pasangan elektron
e. Dapat menerima pasangan elektron
2.
Larutan Warna lakmus setelah pencelupan
Merah Biru
I √ -
II - √
III √ -
IV - √
Larutan yang termasuk kedalam kelompok asam adalah....
a. I dan II c. II dan III e. III dan IV
b. I dan III d. II dan IV
3. Pernyataan berikut yang benar mengenai asam adalah...
a. Mempunyai rasa pahit
b. pH lebih dari 7
c. Terionisasi menjadi ion logam dan ion Hidroksida jika dilarutkan dalam air
d. Dapat menyebabkan korosi dengan konsentrasi yang tinggi
e. Dapat menetralkan asamnya
4. Pada pelarutan NH3 terjadi reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
NH3(aq) + H2O(l) ↔ NH4+
(aq) + OH-(aq)
Berikut yang merupakan pasangan asam basa konjugasi adalah....
a. NH3 dan H2O c. NH3 dan OH- e. H2O dan OH
-
b. NH4+
dan OH-
d. NH2- dan NH3
5. pH suatu larutan basa lemah MOH 0,1 M adalah 10, tetapan basa MOH adalah...
a. 10-9
M b. 10-7
M c. 10-4
M d. 10-3
M e. 10-2
M
6. Senyawa HClO4 dapat bersifat asam maupun basa, Reaksi yang menunjukkan
HClO4 bersifat basa adalah....
a. HClO4 + NH2- ↔ ClO4
- + NH3 d. HClO4 + OH
- ↔ ClO4- + H2O
b. HClO4 + NH3 ↔ ClO4
- + NH4
+ e. HClO4 + N2H5
+ ↔ H2ClO4+
+ N2H4
c. HClO4 + H2O ↔ ClO4
- + H3O
+
7. Diantara kelompok asam berikut yang tergolong asam kuat adalah.....
a. Asam Klorida, Asam Sulfat, Asam asetat
b. Asam Sulfida, Asam Sianida, Asam Fosfat
c. Asam Sulfat, Asam Nitrat, Asam perklorat
d. Asam Asetat, Asam Klorida, Asam Fosfat
e. Asam Karbonat, Asam Semut, Asam Benzoat
8. Suatu indikator kertas lakmus merah tak berubah warna jika dimasukkan kedalam
larutan asam cuka, maka indikator tersebut akan berubah warna menjadi biru jika
dimasukkan ke dalam....
a. Larutan gula c. Larutan asam sulfat e. Larutan NaOH
b. Susu d. Air jeruk
9. Di bawah ini yang dapat bertindak sebagai basa lewis adalah....
a. CO2 c. NH3 e. HCl
b. CH3COOH d. NH4+
10. Berikut ini harga Ka beberapa asam,
Asam HA HB HC HD HE
Ka 7 x 10-6
6 x 10-10
6,5 x 10-5
8,0 x 10-6
1,75 x 10-5
Urutan kekuatan asam diatas adalah......
a. HB > HA > HE c. HB < HC < HA e. HD < HE < HC
b. HC < HD < HA d. HA > HD > HE
11. Diantara kelompok asam berikut yang bervalensi dua adalah....
a. Asam Nitrat, Asam Cuka, Asam Fosfat
b. Asam Sulfit, Asam Karbonat, Asam Asetat
c. Asam Nitrat, Asam Klorida, Asam Sulfat
d. Asam Sulfat, Asam Sulfida, Asam Karbonat
e. Asam Sulfat, Asam Fosfat, Asam Nitrat
12. Sebanyak 100 mL larutan H2SO4 0,1 M dicampurkan dengan 100 mL larutan
NaOH 0,1 M. Harga pH campurannya adalah.....
a. 1- log 2,5 c. 2- log 2,5 e. 1
b. 1- log 5 d. 2- log 5
13. Di bawah ini indikator bahan alam yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
asam dan basa, kecuali.....
a. Kunyit c. Kol merah e. Bunga Sepatu
b. Hydrangia d. Bunga melati
14. Sebanyak 3,4 gram NH3 (Mr = 17) dilarutkan kedalam air sehingga volume
larutan menjadi 2 Liter. Berapa derajat ionisasi(�) NH4OH jika Kb NH3 = 10-5
?
a. 0,1 b. 0,01 c. 0,001 d. 0,0001 e. 0,00001
15. Basa konjugasi dari NH3 adalah....
a. NH2OH b. H2O c. NH2- d. NH2
+ e. OH
-
16. pH Larutan Asam Asetat 0,001 M (Ka = 10-5
) adalah........
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5
17. Pada reaksi antara Asam Sulfat dan Ammonium Hidroksida akan terbentuk garam
yang bersifat....
a. Asam b. Basa c. Netral d. Lemah e. Kuat
18. Perhatikan reaksi asam basa berikut:
I. CO32-
(aq) + H2O(l) → HCO3-(aq) + OH
-(aq)
II. H2CO3(aq) + H2O(l) → HCO3-(aq) + H3O
+(aq)
Pernyataan yang benar berdasarkan kedua reaksi di atas adalah.....
a. HCO3- berlaku sebagai asam pada reaksi I dan basa pada reaksi II
b. HCO3- berlaku sebagai basa pada reaksi I dan basa pada reaksi II
c. HCO3- berlaku sebagai asam pada reaksi I dan II
d. HCO3- berlaku sebagai basa pada reaksi I dan asam pada reaksi II
e. HCO3- adalah asam yang lebih kuat daripada H2CO3
19. pH suatu larutan basa lemah bervalensi satu adalah 10, maka konsentrasi ion OH-
dalam larutan adalah......
a. 10-10
b. 10-8
c. 10-6
d. 10-5
e. 10-4
20. pH larutan 500 mL Ca(OH)2 0,0005 M adalah.....
a. 13 b. 12 c. 11 d. 10 e. 9
21. Larutan asam asetat (Ka = 10-5
) mempunyai pH sama dengan larutan 2 x 10-3
M
HCl. Konsentrasi larutan asam asetat tersebut adalah....
a. 0,1 M b. 0,15 M c. 0,2 M d. 0,25 M e. 0,4 M
22. Larutan basa LOH 0,1 M mengion 2%. Nilai tetapan ionisasinya sebesar....
a. 5 x 10-4
b. 5 x 10-3
c. 4 x 10-5
d. 4 x 10-4
e. 0,5 x 10-4
23.
Indikator trayek Perubahan warna Larutan A
Bromtimol biru 6,0-7,6 Kuning-biru Biru
Fenolftalein 8,3-10 Tak berwarna-merah muda Tak berwarna
berapakah pH larutan A tersebut?
a. < 7,6 b. > 8,3 c. 7,6 < pH < 8,3 d. 7,6 < pH > 8,3 e. >10
24. Senyawa-senyawa berikut yang memiliki valensi asam sebesar 2 adalah .....
a. HNO3 dan HF d. HCN dan H3PO4
b. HBr dan HClO3 e. H3PO4 dan H3AsO4
c. H2SO4 dan H2S
25. Reaksi berikut : CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) dapat digolongkan sebagai reaksi
asam basa menurut konsep.....
a. Arhenius d. Lewis
b. Bronsted-Lowry e. Bronsted lowry dan lewis
c. Arhenius dan Bronsted-Lowry
26. Air kapur Ca(OH)2 bersifat basa. Spesi yang menentukan pembawa sifat basa
adalah....
a. Molekul Ca(OH)2 c. Molekul Ca(OH)2 dan H2O e. Ion OH-
b. Molekul H2O d. Ion Ca2+
27. Reaksi penetralan akan menghasilkan.....
a. Asam b. garam c. garam dan air d. air e. Basa
28. Suatu asam lemah HA, pHnya = 4 - log 5. Ka HA = 2,5 x 10-5
. Konsentrasi HA
adalah.....
a. 0,01 M b. 0,02 M c. 0,03 M d. 0,04 M e. 1,05 M
29. Suatu larutan basa mempunyai pH= 12 + log 5. Konsentrasi ion OH- dalam
larutan itu adalah.....
a. 2,5 x 10-10
b. 6 x 10-5
c. 4 x 10-5
d. 5 x 10-2
e. 2 x 10-11
30. Diketahui nilai Kb suatu basa lemah = 10-5
. Jika derajat ionisasinya sebesar 0,01.
Konsentrasi ion OH- tersebut
sebesar......
a. 0,1 M b. 0,01 M c. 0,001 M d. 0,10 M e. 0,010 M
Lampiran 7
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST
1. C 11. D 21. E
2. B 12. D 22. C
3. D 13. D 23. C
4. E 14. B 24. C
5. B 15. C 25. D
6. E 16. D 26. E
7. C 17. A 27. C
8. E 18. A 28. A
9. C 19. E 29. D
10. E 20. C 30. C
Lampiran 8
1. Bacalah doa sebelum dan sesudah mengerjakan tes
2. Pertimbangkan setiap jawabanmu dan jangan bekerjasama dengan teman
3. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !
1. Menurut teori asam basa Arhenius, asam adalah.....
a. Zat yang dalam air dapat melepaskan ion hidrogen, H+
b. Zat yang dalam air dapat melepaskan ion hidrogen, OH-
c. Donor proton
d. Donor pasangan elektron
e. Akseptor pasangan elektron
2. Data hasil pengujian larutan dengan kertas lakmus merah dan biru
Larutan P Q R S T
Lakmus merah Merah Biru Merah Merah Biru
Lakmus biru Merah Biru Merah Biru Biru
Dari data diatas, larutan yang mengandung OH- adalah.....
a. P dan S b. Q dan S c. S dan T d. Q dan T e. R dan P
3. Diantara pernyataan berikut, manakah yang bukan sifat asam?
a. Dapat merubah warna kertas lakmus biru menjadi merah
b. Mempunyai pH kurang dari 7
c. Dapat bereaksi dengan basa membentuk garam
d. Tidak merubah warna kertas lakmus merah
e. Dapat menetralkan asam klorida
4. Diketahui reaksi sebagai berikut:
HCOOH(aq) + HNO2(aq) ↔ HCOOH2+
(aq) + NO2-(aq)
Yang merupakan pasangan asam basa konjugasi adalah......
a. HCOOH dan NO2-
d. NO2 dan HCOOH2+
b. HCOOH dan HNO2 e. HCOOH dan HCOOH2+
c. HNO2 dan NO2-
5. pH suatu larutan basa lemah MOH 0,1 M adalah 10. Tetapan basa MOH adalah....
a. 10-9
M b. 10-7
M c. 10-4
M d. 10-3
M e. 10-2
M
6. Menurut teori asam basa Bronsted-Lowry, pada reaksi manakah H2O yang
bertindak sebagai basa?
a. H2O + H2SO4 ↔ H3O+ + HSO4
- d. H2O + NH3 ↔ NH4
+ + OH
-
b. H2O + CO32-
↔ HCO3- + OH
- e. H2O + HSO4
- ↔ OH
- + H2SO4
c. H2O + CO2 ↔ H2CO3
7. Diantara kelompok asam berikut yang tergolong basa kuat adalah ....
a. NaOH, NH3, KOH d. Fe(OH)2, NaOH, NH3
b. Mg(OH)2, NH4OH, Ca(OH)2 e. Ca(OH)2, KOH, NaOH
c. NH4OH, Ba(OH)2, Al(OH)3
8. Jika vitamin C dilarutkan dalam air, dan dalam larutan tersebut dicelupkan kertas
lakmus biru, warna kertas lakmus akan....
a. Tetap biru d. Menunjukkan pH 10
b. Berubah menjadi merah e. berwarna
c. Menyerap larutan
9. Dibawah ini yang dapat bertindak sebagai basa lewis adalah....
a. AlCl3 b. Cl- c. SO3 d. CH4 e. H
+
10. Bila Ka asam A = 1,8 x10-5
, Ka asam B = 1,3 x 10-10
dan Ka asam C = 3 x 10-8
,
kekuatan asamnya akan berkurang sesuai urutan....
a. A, B, C b. C, B, A c. C, A, B d. A, C, B e. B, A, C
11. Senyawa-senyawa berikut yang memiliki valensi asam sebesar 3 adalah .....
a. HNO3 dan HF d. HCN dan H3PO4
b. HBr dan HClO3 e. H3PO4 dan H3AsO4
c. H2SO4 dan H2S
12. Berapa pH larutan campuran 100 mL HCl 0,2 M jika direaksikan dengan 50 mL
larutan NaOH 0,3 M?
a. 1 - log 2 b. 2 - log 2,3 c. 2 – log 3,3 d. 12 + log 3,3 e. 12 + log 5
13. Berikut termasuk indikator alami, yaitu.....
a. Bunga melati, sepatu dan matahari d. Kunyit, melati dan jahe
b. Jahe, Lengkuas dan kubis ungu e. Bougenvile, mawar dan lengkuas
c. Mahkota bunga mawar dan kunyit
14. Bila 3,42 gram Ba(OH)2 (Ar Ba=137, O=16, H=1) dilarutkan dalam 400 mL air,
pH larutan adalah.....
a. 14 b. 13 c. 12 d. 11 e. 10
15. Basa konjugasi dari H2PO4- adalah ......
a. H3PO4 b. H3O+
c. PO43-
d. HPO42-
e. P2O5
16. Derajat keasaman (pH) larutan Asam Nitrit 0,04 M (Ka=10-4
) adalah.....
a. 2 - log 3 b. 3 - log 2 c. 3 – log 5 d. 5 - log 3 e. 6 - log 5
17. Zat berikut tergolong asam, kecuali.....
a. HCl b. CH3COOH c. NH3 d. P(OH)3 e. SO2(OH)2
18. Perhatikan reaksi berikut:
NH3(aq) + H2CO3(aq) ↔ NH4+
(aq) + HCO3-(aq)
H2SO4(aq) + CH3COOH(aq) ↔ HSO4-(aq) + CH3COOH2
+(aq)
Yang bertindak sebagai asam adalah.....
a. H2SO4 dan H2CO3 d. CH3COOH2 dan NH3
b. NH4+
dan H2SO4 e. CH3COOH2+
dan NH4+
c. HCO3- dan HSO4
-
19. Suatu basa lemah LOH pH nya = 10 + log 5, Kb = 2,5 x 10-5
. Konsentrasi basa
tersebut adalah.....
a. 0,01 M b. 0,02 M c. 0,03 M d. 0,04 M e. 0,05 M
20. pH larutan 500 mL Fe(OH)3 0,02 M adalah.....
a. 12 b. 12 + log 6 c. 11 + log 6 d. 11 + log 2 e. 11
21. Jika pH larutan NH4OH = 11, dan Kb = 10-5
, molaritasnya adalah....
a. 10-1
b. 10-2
c. 10-3
d. 10-4
e. 10-5
22. Larutan Asam metanoat 0,01 M memiliki pH=5. Derajat ionisasi asam tersebut
adalah....
a. 0,001 b. 0,005 c. 0,01 d. 0,05 e. 0,10
23. Indikator Trayek Perubahan warna Larutan A
Bromtimol biru 6,0-7,6 Kuning-biru Biru
Fenolftalein 8,3-10 Tak berwarna-merah muda Tak berwarna
berapakah pH larutan A tersebut?
a. < 7,6 b. > 8,3 c. 7,6 < pH < 8,3 d. 7,6 < pH > 8,3 e. >10
24. Senyawa-senyawa berikut yang memiliki valensi asam sebesar 2 adalah .....
a. HNO3 dan HF d. HCN dan H3PO4
b. HBr dan HClO3 e. H3PO4 dan H3AsO4
c. H2SO4 dan H2S
25. Dalam reaksi berikut ini
CN-(aq) + H2O(l) → HCN(aq) + OH
-(aq)
CN- berlaku sebagai basa sesuai dengan teori.....
a. Arrhenius d. Bronsted Lowry dan Lewis
b. Bronsted Lowry e. Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis
c. Lewis
26. Suatu indikator kertas lakmus merah berubah warna jika dimasukkan kedalam
larutan air kapur, maka indikator tersebut akan berubah warna juga dalam....
a. Air jeruk c. larutan cuka e. Larutan garam dapur
b. Air sabun d. larutan gula
27. Larutan NH4OH 0,08 M terdisosiasi sebesar 1,25%. pH larutannya adalah.....
a. 11 b. 12 c. 13 d. 1,25 e. 12,5
28. Suatu asam lemah HX konsentrasinya 0,1 M dan harga α = 10-1
. Harga tetapan
kesetimbangan dan konsentrasi ion H+
nya secara berturut-turut adalah.....
a. 10-3
dan 10-3
d. 10-4
dan 10-2
b. 10-3
dan 10-2
e. 10-2
dan 10-3
c. 10-2
dan 10-2
29. Larutan asam asetat Ka=2 x 10-5
mempunyai pH sama dengan larutan 2 x 10-3
molar HCl. Konsentrasi larutan asam asetat itu adalah ......
a. 0,1 molar b. 0,15 molar c. 0,2 molar d. 0,25 molar e. 0,4 molar
30. Pada suatu suhu tertentu, harga tetapan kesetimbangan air (Kw = 9 x 10-14
). Pada
suhu tersebut, konsentrasi ion OH- dalam air murni adalah......
a. 1 x 10-1
M c. 3 x 10-7
M e. 1 x 10-14
M
b. 1 x 10-7
M d. 9 x 10-7
M
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST
1. A 11. E 21. A
2. D 12. C 22. A
3. E 13. C 23. C
4. C 14. B 24. C
5. B 15. D 25. B
6. A 16. B 26. B
7. E 17. C 27. C
8. B 18. A 28. B
9. C 19. A 29. C
10. D 20. B 30. C
Lampiran 10
DAFTAR NILAI PRETEST PESERTA DIDIK
Jenis penilaian : Kognitif
Satuan Pendidikan : MAN 2 Bojonegoro
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : XI IPA 2/ Genap
Materi Pokok : Asam Basa
Jumlah Peserta Didik : 44 Peserta didik
No. Nama Nilai Keterangan
1. Aini Luthfiyah 57 Belum tuntas
2. Bintang Pratidina 43 Belum tuntas
3. Cicik Kurniawati 50 Belum tuntas
4. Fitria Ulfa Dewi 57 Belum tuntas
5. Hidayatun Nasikhah 47 Belum tuntas
6. Inayatul Khasanah 57 Belum tuntas
7. Indira Niluh Rimadhani 53 Belum tuntas
8. Lugianto 60 Belum tuntas
9. Mega Ayu Dewanti 60 Belum tuntas
10. Mohamad Fahmi Badruddin 57 Belum tuntas
11. Rosa Dewi Listianingrum 40 Belum tuntas
12. Siska Ayu Marceliya 60 Belum tuntas
13. Siti Khori'ah 43 Belum tuntas
14. Siti Mursidah 40 Belum tuntas
15. Siti Ulifatul Jannah 40 Belum tuntas
16. Toha Maksum 60 Belum tuntas
17. Yayuk Erawati 43 Belum tuntas
18. Alfin Nuriza Nafiani 50 Belum tuntas
19. Bambang Hermawan 57 Belum tuntas
20. Chanif Muntaha 63 Belum Tuntas
21. Ely Meisaroh 57 Belum tuntas
22. Fatimah Nur Indah Putri 53 Belum tuntas
23. Kiki Andriani 60 Belum tuntas
24. Maya Anggraini 47 Belum tuntas
25. Parito 53 Belum tuntas
26. Renda Mustika Dewi 60 Belum tuntas
27. Selvia Yulanda Irianti 63 Belum tuntas
28. Yulia Dwi Wardininghastuti 50 Belum tuntas
29. Abib Wahidiah Wati 47 Belum tuntas
30. Evi Novianti 57 Belum tuntas
31. Redo Wirandra 40 Belum tuntas
32. Rina Suci Rohmawati 47 Belum tuntas
33. Sari Sri Ani 50 Belum tuntas
Lampiran 10
34. Sari Sri Asih 50 Belum tuntas
35. Siti Nur Rokhimah 50 Belum tuntas
36. Afriana Yurisa 43 Belum tuntas
37. Dimas Bagus Sadhewo 63 Belum tuntas
38. Lis Setyiowati 50 Belum tuntas
39. Ika Nurjanah 37 Belum tuntas
40. Siti Indah Ningsih 30 Belum tuntas
41. Cicik Susanti 53 Belum tuntas
42. Nailil Marom 53 Belum tuntas
43. Masuli Ibnu Adam 57 Belum tuntas
44. Dwi Nur Hidayah 53 Belum tuntas
Jumlah 2260 -
Rata-rata 51,36 Kurang
Lampiran 11
REKAPITULASI HASIL PRETEST PESERTA DIDIK
Jenis penilaian : Kognitif
Satuan Pendidikan : MAN 2 Bojonegoro
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : XI IPA 2/ Genap
Materi Pokok : Asam Basa
Jumlah Peserta Didik : 44 Peserta didik
No. Nama Peserta
Didik
Nomor Soal Sk
or
Nil
ai
Ketera
ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. Aini Luthfiyah 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 17 57 Belum
tuntas
2. Bintang
Pratidina 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 13 43
Belum
tuntas
3. Cicik
Kurniawati 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 15 50
Belum
tuntas
4. Fitria Ulfa
Dewi 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 17 57
Belum
tuntas
5. Hidayatun
Nasikhah 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 14 47
Belum
tuntas
6. Inayatul
Khasanah 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 17 57
Belum
tuntas
7. Indira Niluh
Rimadhani 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 16 53
Belum
tuntas
8. Lugianto 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 18 60 Belum
Tuntas
9. Mega Ayu
Dewanti 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 18 60
Belum
tuntas
10.
Mohamad
Fahmi
Badruddin
0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 17 57 Belum
tuntas
11. Rosa Dewi
Listianingrum 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 12 40
Belum
tuntas
12.
Siska Ayu
Marceliya
1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 18 60 Belum
tuntas
Lampiran 11
13. Siti Khori'ah 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 13 43 Belum
tuntas
14. Siti Mursidah 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 12 40 Belum
tuntas
15. Siti Ulifatul
Jannah 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 12 40
Belum
tuntas
16. Toha Maksum 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 18 60 Belum
tuntas
17. Yayuk Erawati 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 13 43 Belum
tuntas
18. Alfin Nuriza
Nafiani 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 15 50
Belum
tuntas
19. Bambang
Hermawan 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 17 57
Belum
tuntas
20. Chanif
Muntaha 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 19 63
Belum
Tuntas
21. Ely Meisaroh 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 17 57 Belum
tuntas
22. Fatimah Nur
Indah Putri 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 16 53
Belum
tuntas
23. Kiki Andriani 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 18 60 Belum
tuntas
24. Maya
Anggraini 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 14 47
Belum
tuntas
25. Parito 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 16 53 Belum
tuntas
26. Renda Mustika
Dewi 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 18 60
Belum
tuntas
27. Selvia
Yulanda Irianti 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 19 63
Belum
tuntas
28.
Yulia Dwi
Wardininghast
uti
1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 15 50 Belum
tuntas
29. Abib
Wahidiah Wati 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 14 47
Belum
tuntas
30. Evi Novianti 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 17 57 Belum
tuntas
31. Redo
Wirandra 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 12 40
Belum
tuntas
32. Rina Suci
Rohmawati 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 14 47
Belum
tuntas
33. Sari Sri Ani 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 15 50 Belum
tuntas
Lampiran 11
34. Sari Sri Asih 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 15 50 Belum
tuntas
35. Siti Nur
Rokhimah 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 15 50
Belum
tuntas
36. Afriana Yurisa 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 13 43 Belum
tuntas
37. Dimas Bagus
Sadhewo 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 19 63
Belum
tuntas
38. Lis Setyiowati 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 15 50 Belum
tuntas
39. Ika Nurjanah 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 11 37 Belum
tuntas
40. Siti Indah
Ningsih 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 9 30
Belum
tuntas
41. Cicik Susanti 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 16 53 Belum
tuntas
42. Nailil Marom 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 16 53 Belum
tuntas
43. Masuli Ibnu
Adam 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 17 57
Belum
tuntas
44 Dwi Nur
Hidayah 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 16 53
Belum
tuntas
Jumlah 3
0
4
2
2
0 6
1
0
3
2 2
4
2 4 34 34 1 5 3 20 26 18 32 32 25 34 3 3 43 5 41 34 14 39 44
67
8
22
60 Kurang
% Penguasaan 6
8
9
6
4
6
1
3
2
3
7
3 5
9
6 9 77 77 2 11 7 46 59 41 73 73 57 77 7 7 98 11 93 77 32 89 100
51,
36
Lampiran 12
DAFTAR NILAI POSTTEST PESERTA DIDIK
Jenis penilaian : Kognitif
Satuan Pendidikan : MAN 2 Bojonegoro
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : XI IPA 2/ Genap
Materi Pokok : Asam Basa
Jumlah Peserta Didik : 44 Peserta didik
No. Nama Nilai Keterangan
1. Aini Luthfiyah 87 Tuntas
2. Bintang Pratidina 90 Tuntas
3. Cicik Kurniawati 87 Tuntas
4. Fitria Ulfa Dewi 87 Tuntas
5. Hidayatun Nasikhah 87 Tuntas
6. Inayatul Khasanah 90 Tuntas
7. Indira Niluh Rimadhani 90 Tuntas
8. Lugianto 93 Tuntas
9. Mega Ayu Dewanti 97 Tuntas
10. Mohamad Fahmi Badruddin 90 Tuntas
11. Rosa Dewi Listianingrum 83 Tuntas
12. Siska Ayu Marceliya 87 Tuntas
13. Siti Khori'ah 87 Tuntas
14. Siti Mursidah 87 Tuntas
15. Siti Ulifatul Jannah 87 Tuntas
16. Toha Maksum 90 Tuntas
17. Yayuk Erawati 87 Tuntas
18. Alfin Nuriza Nafiani 87 Tuntas
19. Bambang Hermawan 87 Tuntas
20. Chanif Muntaha 83 Tuntas
21. Ely Meisaroh 90 Tuntas
22. Fatimah Nur Indah Putri 87 Tuntas
23. Kiki Andriani 90 Tuntas
24. Maya Anggraini 87 Tuntas
25. Parito 83 Tuntas
26. Renda Mustika Dewi 87 Tuntas
27. Selvia Yulanda Irianti 87 Tuntas
28. Yulia Dwi Wardininghastuti 87 Tuntas
29. Abib Wahidiah Wati 97 Tuntas
30. Evi Novianti 97 Tuntas
31. Redo Wirandra 70 Tuntas
32. Rina Suci Rohmawati 80 Tuntas
33. Sari Sri Ani 80 Tuntas
Lampiran 12
34. Sari Sri Asih 90 Tuntas
35. Siti Nur Rokhimah 90 Tuntas
36. Afriana Yurisa 83 Tuntas
37. Dimas Bagus Sadhewo 83 Tuntas
38. Lis Setyiowati 90 Tuntas
39. Ika Nurjanah 83 Tuntas
40. Siti Indah Ningsih 83 Tuntas
41. Cicik Susanti 87 Tuntas
42. Nailil Marom 73 Tuntas
43. Masuli Ibnu Adam 87 Tuntas
44. Dwi Nur Hidayah 73 Tuntas
Jumlah 3807 -
Rata-rata 86,523 Baik sekali
Lampiran 13
REKAPITULASI HASIL POSTTEST PESERTA DIDIK
Jenis penilaian : Kognitif
Satuan Pendidikan : MAN 2 Bojonegoro
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/ Semester : XI IPA 2/ Genap
Materi Pokok : Asam Basa
Jumlah Peserta Didik : 44 Peserta didik
No. Nama Peserta
Didik
Nomor Soal Sk
or
Nil
ai
Ketera
ngan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. Aini Luthfiyah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
2. Bintang
Pratidina 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90 Tuntas
3. Cicik
Kurniawati 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
4. Fitria Ulfa
Dewi 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
5. Hidayatun
Nasikhah 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
6. Inayatul
Khasanah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90 Tuntas
7. Indira Niluh
Rimadhani 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90 Tuntas
8. Lugianto 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 28 93 Tuntas
9. Mega Ayu
Dewanti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97 Tuntas
10.
Mohamad
Fahmi
Badruddin
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 27 90 Tuntas
11. Rosa Dewi
Listianingrum 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 25 83 Tuntas
12. Siska Ayu
Marceliya 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
13.
Siti Khori'ah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
Lampiran 13
14. Siti Mursidah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
15. Siti Ulifatul
Jannah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
16. Toha Maksum 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 27 90 Tuntas
17. Yayuk Erawati 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
18. Alfin Nuriza
Nafiani 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
19. Bambang
Hermawan 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
20. Chanif
Muntaha 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 25 83 Tuntas
21. Ely Meisaroh 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90 Tuntas
22. Fatimah Nur
Indah Putri 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
23. Kiki Andriani 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90 Tuntas
24. Maya
Anggraini 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
25. Parito 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83 Tuntas
26. Renda Mustika
Dewi 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
27. Selvia
Yulanda Irianti 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
28.
Yulia Dwi
Wardininghast
uti
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
29. Abib
Wahidiah Wati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97 Tuntas
30. Evi Novianti 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97 Tuntas
31. Redo
Wirandra 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 21 70 Tuntas
32. Rina Suci
Rohmawati 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 24 80 Tuntas
33. Sari Sri Ani 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 24 80 Tuntas
34. Sari Sri Asih 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90 Tuntas
35. Siti Nur
Rokhimah 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90 Tuntas
36. Afriana Yurisa 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 25 83 Tuntas
37. Dimas Bagus
Sadhewo 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 25 83 Tuntas
38. Lis Setyiowati 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 27 90 Tuntas
39. Ika Nurjanah 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 25 83 Tuntas
40. Siti Indah
Ningsih 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 25 83 Tuntas
Lampiran 13
41. Cicik Susanti 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
42. Nailil Marom 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73 Tuntas
43. Masuli Ibnu
Adam 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87 Tuntas
44 Dwi Nur
Hidayah 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73 Tuntas
Jumlah 4
4
4
4
3
6
3
9
4
3
4
0
1
3
4
4
4
3 41 44 44 44 3 22 43 15 42 41 44 43 43 22 44 43 43 43 43 44 44
11
41
38
07 Sangat
baik % Penguasaan
1
0
0
1
0
0
8
2
8
9
9
8
9
1
3
0
1
0
0
9
8 93
10
0
10
0
10
0 7 50 98 34 96 93
10
0 98 98 50
10
0 98 98 98 98
10
0 100 -
86,
52
Lampiran 14
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
SIKLUS I
Mengidentifikasi Bahan-Bahan yang Bersifat Asam, Basa dan Netral dari
Lingkungan
Pertemuan 2 `
A. Tujuan
Peserta didik dapat mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan-bahan yang
terdapat di lingkungan sekitar yang mengandung sifat asam basa maupun netral
B. Dasar Teori
Asam dan basa adalah dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin “acidus” yang
berarti asam. Sedangkan basa (alkali) berasal dari bahasa arab yang berarti abu.
Larutan asam memiliki sifat korosif, bersifat masam dengan pH < 7. Sedangkan
basa berasa agak pahit dan bersifat kaustik (licin) dengan pH > 7. Sifat yang
berada diantara sifat asam dan basa disebut netral yang memiliki pH = 7.
C. Petunjuk Kerja
1. Siapkan lembar observasi sebelum melakukan pengamatan
2. Lakukan pengamatan dengan mencari bahan-bahan apa saja yang terdapat di
lingkungan sekitarmu yang mengandung sifat asam, basa dan netral
3. Tulis hasil pengamatanmu pada hasil pengamatan
Hasil pengamatan
Asam Netral Basa
Pertanyaan
1. Berdasarkan hasil pengamatan, bahan-bahan apa saja yang mengandung sifat
asam, basa dan netral yang terdapat di lingkungan sekitarmu?
2. Sebutkan ciri-ciri larutan yang bersifat asam, basa dan netral!
3. Apa yang menyebabkan perbedaan sifat asam dan basa tersebut, jelaskan !
4. Apa yang dapat kamu simpulkan dari observasi ini?
Lampiran 14
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
SIKLUS I
Identifikasi Sifat Larutan Asam, Basa dan Netral Menggunakan Indikator
Alami dan Buatan
Pertemuan ke-3
Percobaan 1
A. Tujuan
Mengidentifikasi larutan asam, basa dan netral dengan menggunakan indikator
kertas lakmus
B. Dasar Teori
Senyawa asam dan basa dapat diidentifikasi secara aman dengan menggunakan
indikator. Indikator yang biasa digunakan adalah kertas lakmus, indikator asam
basa dan indikator alami. Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu:
a) Kertas lakmus biru.
Di dalam larutan asam, warna kertas lakmus biru berubah menjadi merah,
sedangkan di dalam larutan netral atau basa, warnanya tetap biru.
b) Kertas lakmus merah.
Di dalam larutan basa, warna kertas lakmus merah berubah menjadi biru,
sedangkan di dalam larutan asam atau netral warnanya tetap merah.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pipet tetes
b. Pelat tetes
2. Bahan
a. Kertas lakmus merah dan biru
b. Bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari seperti susu, larutan garam,
air sabun, alkohol dan larutan cuka
D. Petunjuk Kerja
1. Masukkan masing-masing bahan kimia ke dalam pelat tetes
2. Celupkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam cekungan-cekungan pelat
tetes yang sudah berisi bahan-bahan kimia tadi
3. Amati apa yang terjadi
4. Tulis hasil pengamatanmu pada hasil pengamatan
Hasil pengamatan identifikasi larutan dengan kertas lakmus
Bahan-bahan Warna kertas lakmus merah Warna kertas lakmus biru
Susu
Larutan garam
Air sabun
Alkohol
Larutan cuka
Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada kertas lakmus jika ditetesi dengan larutan asam, basa
atau netral?
2. Berdasarkan hasil pengamatanmu, kelompokkan bahan-bahan diatas ke dalam
asam, basa, atau netral!
Percobaan 2
A. Tujuan
Mengidentifikasi larutan asam, basa dengan menggunakan indikator alami
B. Dasar Teori
Indikator asam basa alami menggunakan bahan-bahan alami dari alam seperti
bunga sepatu, bunga Hydrangea, kol ungu, kunyit, kembang kertas dan beberapa
jenis tumbuhan lainnya. Indikator asam basa yang baik adalah zat warna yang
memberi warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa Sifat asam
ditunjukkan oleh perubahan warna indikator alami menjadi warna kemerahan,
sedangkan sifat basa ditunjukkan oleh perubahan warna indikator alami menjadi
warna kebiruan atau kehijauan.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Lumpang dan alu
b. Pelat tetes
c. Pipet tetes
2. Bahan
a. Indikator bahan alam (kunyit, bunga mawar)
b. Bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari seperti larutan cuka, air
jeruk, air kapur, tomat dan larutan shampo
D. Petunjuk Kerja
1. Tumbuk daun mahkota bunga mawar dengan sedikit air di dalam lumpang
2. Gunakan pipet tetes untuk mengambil air gilingan bunga dan tempatkan pada
pelat tetes
3. Teteskan sedikit larutan air jeruk pada plat tetes tersebut. Amati apa yang terjadi
4. Ulangi langkah 3. Ganti dengan larutan cuka, air kapur, tomat dan larutan
shampo. Amati perubahan yang terjadi
5. Ulangi langkah-langkah diatas dengan menggunakan indikator alami kunyit
6. Tulis hasil pengamatanmu mulai dari warna awal larutan sebelum ditetesi
indikator alami sampai terjadi perubahan warna pada data pengamatan!
Hasil pengamatan identifikasi larutan dengan indikator alami
Indikator
alami
Warna
indikator
awal
Warna indikator setelah ditetesi
Larutan
jeruk Larutan cuka Air kapur tomat
Larutan
shampo
Bunga
mawar
Kunyit
Pertanyaan
1. Perubahan warna apa yang terjadi pada ekstrak yang ditetesi dengan larutan
asam atau basa?
2. Simpulkan hasil pengamatanmu!
Lampiran 15
Kunci Lembar Kegiatan Peserta Didik Siklus I Pertemuan Ke-2
Data Hasil pengamatan
Asam Netral Basa
Susu
Cuka
jeruk
vitamin C
teh
Air sumur
Air suling
Larutan garam
Alkohol
Larutan gula
Air sabun
Obat maag
Deodoran
Air kapur
Pasta gigi
Jawaban Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan, bahan-bahan yang mengandung sifat asam, basa dan
netral yaitu:
Asam : cuka, jeruk, susu, vitamin C dan teh
Basa : air sabun, obat maag, deodoran, air kapur dan pasta gigi
Netral: air sumur, air suling, larutan garam, larutan gula dan alkohol
2. Ciri-ciri larutan yang bersifat asam, basa dan netral
a. Sifat-sifat asam : bersifat korosif, berasa masam, pH < 7, dapat
mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah, jika dilarutkan
dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan ion sisa
asamnya (anion)
b. Sifat- sifat basa : bersifat kaustik, berasa pahit, pH > 7, dapat mengubah
warna kertas lakmus merah menjadi biru, jika dilarutkan dalam air akan
terurai menjadi ion positif berupa logam dan ion negatif berupa ion
Hidroksida (OH-)
c. Sifat-sifat netral berada diantara asam dan basa, dengan pH = 7, tidak
dapat mengubah warna kertas lakmus
3. Yang menyebabkan perbedaan sifat asam dan basa adalah kandungan zat yang
terdapat dalam asam dan basa tersebut
Asam : cuka (asam asetat), jeruk (asam sitrat), susu (asam laktat), vitamin C
(asam askorbat), teh (asam tanat)
Basa : air sabun (natrium hidroksida), obat maag (Magnesium Hidroksida),
deodoran (Alumunium hidroksida), air kapur dan pasta gigi (Kalsium
Hidroksida)
4. Kesimpulan: berdasarkan hasil pengamatan, bahan-bahan yang terdapat di
lingkungan sekitar yang mengandung sifat asam adalah cuka, jeruk, susu,
vitamin C dan teh. Sedangkan yang mengandung sifat basa yaitu air sabun,
obat maag, deodoran, air kapur dan pasta gigi, dan yang bersifat netral
diantaranya air sumur, air suling, larutan garam, larutan gula dan alkohol.
Perbedaan sifat asam basa ini disebabkan oleh kandungan zat yang terdapat
dalam bahan-bahan tersebut. Suatu bahan bersifat asam jika berasa masam,
korosif, pH < 7, dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah,
jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan ion
sisa asamnya (anion). Bahan/zat bersifat basa jika berasa pahit, pH > 7,
kaustik, dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, jika
dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam dan ion
negatif berupa ion Hidroksida (OH-). Sedangkan sifatnya netral jika memiliki
pH = 7 dan tidak memberikan perubahan warna pada kertas lakmus.
Lampiran 15
Kunci lembar Kegiatan Peserta Didik Siklus I Pertemuan ke-3 percobaan 1
Hasil pengamatan identifikasi larutan dengan kertas lakmus
Bahan-bahan Warna kertas lakmus merah Warna kertas lakmus biru
Susu Merah Merah
Larutan garam Merah Biru
Air sabun Biru Biru
Alkohol Merah Biru
Larutan cuka Merah merah
Jawaban Pertanyaan
1. Yang terjadi pada kertas lakmus jika ditetesi dengan larutan asam, basa atau
netral adalah
a. Dalam keadaan netral, kertas lakmus merah dan biru tidak akan berubah
warna
b. Dalam keadaan asam, kertas lakmus merah tidak berubah warna
sedangkan kertas lakmus biru berubah menjadi merah
c. Dalam keadaan basa kertas lakmus merah berubah menjadi biru sedangkan
kertas lakmus biru tetap
2. Berdasarkan hasil pengamatan, yang termasuk asam, basa, atau netral adalah
sebagai berikut:
Asam : susu dan larutan cuka
Basa : air sabun
Netral : larutan garam dan alkohol
Kunci lembar kegiatan Peserta Didik Siklus I Pertemuan ke-3 percobaan 2
Hasil pengamatan identifikasi larutan dengan indikator alami
Indikator
alami
Warna
indikator
awal
Warna indikator setelah ditetesi
Larutan
jeruk
Larutan
cuka Air kapur tomat
Larutan
shampo
Bunga
mawar Merah muda
Jingga-
merah
muda
Putih-
merah
muda
Putih-
kehijauan
Merah
muda-merah Merah hijau
Kunyit Jingga
tua/orange
Jingga -
kuning Putih –
kuning
Putih –
orange
Merah
muda-orange
tua
Putih-merah
kekuning-
kuningan
Jawaban Pertanyaan
1. Perubahan warna yang terjadi pada ekstrak yang ditetesi dengan larutan asam
atau basa adalah sebagai berikut:
Bunga mawar jika ditetesi larutan yang bersifat asam maka warnanya akan
berubah menjadi merah muda, sedangkan jika ditetesi larutan yang bersifat
basa akan berwarna hijau
kunyit jika ditetesi larutan yang bersifat asam maka warnanya akan berubah
menjadi kuning, sedangkan jika ditetesi larutan yang bersifat basa akan
berwarna orange
2. Kesimpulan:
Yang termasuk asam: larutan jeruk, larutan cuka, dan tomat
Yang termasuk basa: air kapur dan larutan shampo
Lampiran 16
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
SIKLUS II
Memperkirakan pH larutan dengan indikator universal
Pertemuan ke-5
A. Tujuan
Memperkirakan nilai pH suatu larutan elektrolit yang belum dikenal dengan
menggunakan indikator universal
B. Dasar Teori
Untuk menentukan pH dari suatu larutan dapat dilakukan dengan berbagai cara
salah satunya ialah dengan menggunakan indikator universal. Indikator universal
dapat memberi warna yang berbeda-beda pada pH larutan. Ada dua macam
indikator yaitu indikator penunjuk asam dan penunjuk basa, seperti yang
digambarkan pada Gambar 1 di bawah ini:
Gambar 1. Skala pH yang menunjukkan tingkat keasaman dan kebasaan
Indikator penunjuk asam merupakan indikator yang berubah warnanya, jika
konsentrasi asam berubah sedikit saja. Daerah perubahan warna untuk indikator
ini < 7. Indikator penunjuk basa merupakan indikator yang berubah warnanya,
jika konsentrasi basa berubah sedikit saja. Daerah perubahan warna untuk
indikator ini > 7.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pipet tetes
b. Tabung reaksi 3 buah
2. Bahan
a. Larutan elektrolit X, Y dan Z (0,01 M sebanyak 50 mL)
b. Indikator universal
D. Petunjuk Kerja
Guru akan menyediakan 3 buah larutan elektrolit yang tidak dikenal : X, Y dan Z
Lakukan percobaan dengan mengikuti petunjuk dibawah ini:
1. Sediakan tiga buah tabung reaksi, isi masing-masing tabung dengan 1 mL
larutan elektrolit X, Y dan Z
2. Uji masing-masing larutan elektrolit tersebut dengan menggunakan indikator
universal yang telah disediakan (cara menggunakan indikator universal yaitu
dengan membasahi kertas indikator dengan larutan yang akan diukur pHnya
kemudian cocokkan warna indikator dengan peta warna yang terdapat pada
kotak kemasan indikator)
3. Tulis hasil pengamatanmu pada hasil pengamatan
Hasil pengamatan identifikasi larutan dengan indikator universal
pH Larutan elektrolit X pH Larutan elektrolit Y pH Larutan elektrolit Z
Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatanmu, perkirakan nilai pH larutan X, Y dan Z !
2. Dari harga pH diatas, tentukan konsentrasi ion masing-masing larutan
tersebut?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari data ketiga larutan diatas?
Lampiran 16
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
SIKLUS II
Penghitungan pH Reaksi asam basa
Pertemuan ke-6
A. Tujuan
Menentukan harga pH larutan dari reaksi asam basa
B. Dasar Teori
Apabila suatu larutan asam dicampur dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam
akan bereaksi dengan ion OH- yang berasal dari basa membentuk H2O yang
bersifat netral. Reaksi antara asam basa ini disebut reaksi penetralan.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pipet tetes
b. Gelas beker 100 mL
c. Gelas ukur 10 mL
2. Bahan
a. Larutan HCl 0,01 M
b. Larutan NaOH 0,01 M
c. Indikator universal
D. Petunjuk Kerja
1. Siapkan dua buah gelas beker kemudian isi masing-masing dengan 5 mL HCl
0,01 M
2. Uji pH nya dengan indikator universal
3. Tambahkan 5 mL larutan NaOH 0,01 M kedalam gelas beker pertama dan 10
mL larutan NaOH 0,01 M kedalam gelas beker kedua
4. Uji pH campuran dengan indikator universal
5. Catat hasilnya dalam data pengamatan!
Hasil pengamatan identifikasi larutan dengan indikator universal
Perlakuan Gelas beker 1 (5 mL HCl 0,01 M) Gelas beker 2 (5 mL HCl 0,01 M)
pH awal
pH Setelah ditambah NaOH
Pertanyaan
1. Bagaimana nilai pH larutan sebelum dan sesudah direaksikan dari data
pengamatanmu?
2. Tulis persamaan reaksi antara larutan HCl dan NaOH pada percobaan!
3. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini!
Lampiran 17
Kunci Lembar kegiatan Peserta Didik Siklus II Pertemuan ke-5
Hasil pengamatan identifikasi larutan dengan indikator universal
pH Larutan elektrolit X pH Larutan elektrolit Y pH Larutan elektrolit Z
2 10 7
Jawaban Pertanyaan
1. Dari hasil pengamatan, nilai pH larutan X, Y dan Z masing-masing adalah
Larutan elektrolit X, pH = 2
Larutan elektrolit Y, pH = 10
Larutan elektrolit Z, pH = 7
2. Dari harga pH diatas, konsentrasi masing-masing larutan tersebut adalah
sebagai berikut
Larutan elektrolit X, pH = 2 maka [H+] = 10
-pH = 10
-2
Larutan elektrolit Y, pH = 10 maka pOH = 14 - pH = 14 – 10 = 4
sehingga [OH-] = 10
-pOH= 10
-4
Larutan elektrolit Z, pH = 7 maka [OH-] = [H
+] = 10
-pH= 10
-7
3. Kesimpulan :
Larutan X bersifat asam, larutan Y bersifat basa dan larutan Z bersifat netral
Lampiran 17
Kunci Lembar kegiatan Peserta Didik Siklus II Pertemuan ke-6
Hasil pengamatan identifikasi larutan dengan indikator universal
Perlakuan Gelas beker 1 (5 mL HCl 0,01 M) Gelas beker 2 (5 mL HCl 0,01 M)
pH awal 2 2
pH Setelah ditambah NaOH 7 7
Jawaban Pertanyaan:
1. Nilai pH dari data pengamatan adalah sebagai berikut:
Pada gelas beker I (5 mL HCl 0,01 M) pH awal sebesar 2 , setelah ditambah 5
mL NaOH 0,01 M pH larutan berubah menjadi 7
Pada gelas beker 2 (5 mL HCl 0,01 M) pH awal sebesar 2 , setelah ditambah
10 mL NaOH 0,01 M pH larutan berubah menjadi 7
2. Persamaan reaksi antara larutan HCl dan NaOH pada percobaan yaitu:
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)
Asam basa garam air
3. Kesimpulan dari percobaan ini adalah senyawa asam ketika direaksikan
dengan senyawa basa akan menghasilkan garam dan air yang disebut sebagai
reaksi netralisasi. Sehingga nilai pH yang dihasilkan pun sama dengan 7
karena senyawa yang dihasilkan dari pencampuran asam dan basa bersifat
netral.
Lampiran 18
KISI-KISI BUTIR SOAL SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : MAN 2 Bojonegoro
Mata pelajaran : IPA Kimia
Waktu : 1 x 45 menit
Jumlah Soal : 10 butir soal essay
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
Materi Pembelajaran : Teori asam basa dan indikator asam basa
No. Indikator Nomor
soal
Jenjang
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1.
Menjelaskan pengertian asam
basa beserta contohnya masing-
masing menurut Arrhenius,
Bronsted-Lowry dan Lewis
1, 3 √
2 √
2.
Menentukan pasangan asam basa
konjugasi menurut Bronsted-
Lowry dan asam basa lewis
4, 5 √
3.
Menguji sifat larutan melalui
percobaan dengan indikator alami
dan buatan
7 √
9 √
4.
Membuat indikator dari bahan-
bahan alami di sekitar lingkungan 8 √
5.
Mengaitkan konsep asam basa
dengan kehidupan sehari-hari 6 √
6.
Menyimpulkan hasil dari
percobaaan 10 √
Lampiran 19
LEMBAR INSTRUMEN SIKLUS I
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan konsep asam basa beserta contohnya masing-masing menurut:
a. Arhenius
b. Bronsted-Lowry
c. Lewis
2. Sebutkan sifat-sifat asam dan basa (maksimal 5) !
3. Tuliskan rumus kimia dan reaksi ionisasi asam/basa berikut !
a. Asam karbonat f. Asam Sianida
b. Asam formiat g. Alumunium Oksida
c. Asam cuka h. Besi (III) hidroksida
d. Kalium Hidroksida i. Asam Sulfat
e. Amonium Hidroksida j. Asam Fosfat
4. Tentukan pasangan asam basa konjugasi dalam reaksi di bawah ini:
a. HCl(l) + H2O(l) ↔ H3O+
(aq) + Cl-(aq)
b. H2CO3(aq) + H2O(l) ↔ HCO3-(aq) + H3O
+(aq)
c. HCO3-(aq) + H2O(l) ↔ CO3
2-(aq) + H3O
+(aq)
d. HCO3-(aq) + NH4
+(aq) ↔ H2CO3(aq) + NH3(aq)
e. CH3COOH(aq) + HNO2(aq) ↔ CH3COOH2+
(aq) + NO2-(aq)
5. Tulislah rumus asam dan basa konjugasi dari spesi berikut:
No. Spesi Asam konjugasi Basa konjugasi
1. H2O
2. NH3
3. HSO4_
4. CH3COOH
5. HCO3_
Nama :
Absen :
6. Berikan contoh aplikasi asam basa dalam kehidupan sehari-hari!
7. Sebut dan jelaskan tiga cara mengidentifikasi asam basa!
8. Sebutkan lima macam bahan yang berasal dari alam yang dapat digunakan
sebagai indikator asam basa! Jelaskan pula bagaimana cara membuat
indikator yang berasal dari bahan alami tersebut?
9. Didalam laboratorium terdapat beberapa larutan diantaranya : Susu, Larutan
garam, air sabun, alkohol, dan larutan cuka.
a. Apabila kedalam masing-masing larutan dicelupkan kertas lakmus merah
dan biru, perubahan apa yang akan terjadi pada kertas lakmus tersebut?
Buatlah dalam bentuk tabel!
b. Berdasarkan hasil pengamatanmu, kelompokkan bahan-bahan diatas ke
dalam asam, basa, atau netral!
10. Isilah hasil pengamatan identifikasi beberapa larutan dengan indikator alami
di bawah ini!
Indikator
alami
Warna indikator setelah ditetesi
Larutan
cuka
Larutan
jeruk Air kapur Tomat
Larutan
shampo
Bunga mawar
Kunyit
Apa yang dapat kamu simpulkan dari data diatas?
Lampiran 20
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN SIKLUS I
1. a. Konsep asam basa menurut Arhenius
Asam : zat yang dalam air melepaskan ion H+,
contoh : H2SO4 ↔ 2H+ + SO4
2-
Basa : zat yang dalam air melepaskan ion OH-
contoh : NaOH ↔ Na+ + OH
-
b. Konsep asam basa menurut Bronsted-Lowry
Asam : zat yang dapat memberikan proton (H+) pada zat lain (donor
proton)
Basa : zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain (akseptor
proton)
Contoh : HCO3-(aq ) + H2O(l) ↔ OH
-(aq) + H2CO3(aq)
Basa Asam Basa konjugasi Asam konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
c. Konsep asam basa menurut Lewis
Asam : Akseptor pasangan elektron
Basa : Donor pasangan elektron
Contoh : NH3 + H+ ↔ NH4
+
Basa asam
2. a. Sifat-sifat asam
1) Bersifat korosif
2) Berasa masam
3) pH < 7
4) Dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
5) Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion Hidrogen (kation) dan
ion sisa asamnya (anion)
b. Sifat- sifat basa
1) Bersifat kaustik
2) Berasa pahit
3) pH > 7
4) Dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.
5) Jika dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif berupa logam
dan ion negatif berupa ion Hidroksida (OH-).
3. a. Asam karbonat (H2CO3) f. Asam Sianida
H2CO3 ↔ 2H+ + CO3
2- HCN ↔ H
+ + CN
-
b. Asam formiat (HCOOH) g. Alumunium Hidroksida
HCOOH ↔ H+ + COOH
- Al(OH)3 ↔ Al
3+ + 3OH
-
c. Asam cuka (CH3COOH) h. Besi (III) hidroksida
CH3COOH ↔ CH3COO- + H
+ Fe(OH)3 ↔ Fe
3+ + 3OH
-
d. Kalium Hidroksida (KOH) i. Asam Sulfat
KOH ↔ K+ + OH
- H2SO4 ↔ 2H
+ + SO4
2-
e. Amonium Hidroksida (NH4OH) j. Asam Fosfat
NH4OH ↔ NH4+
+ OH-
H3PO4 ↔ 3H+ + PO4
3-
4. a. HCl(l) + H2O(l) ↔ H3O+
(aq) + Cl-(aq)
Asam Basa Asam konjugasi basa konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
b. H2CO3(aq) + H2O(l) ↔ H3O+
(aq) + HCO3-(aq)
asam basa asam konjugasi basa konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
c. HCO3-(aq) + H2O(l) ↔ H3O
+(aq) + CO3
2-(aq)
Asam basa asam konjugasi basa konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
d. HCO3-(aq) + NH4
+(aq) ↔ H2CO3(aq) + NH3(aq)
Basa asam asam konjugasi basa konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
e. CH3COOH(aq) + HNO2(aq) ↔ CH3COOH2+
(aq) + NO2-(aq)
Basa asam asam konjugasi basa konjugasi
pasangan asam basa konjugasi
5.
No. Spesi Asam konjugasi Basa konjugasi
1. H2O H3O+
OH-
2. NH3 NH4+ NH2
-
3. HSO4- H2SO4 SO4
2-
4. CH3COOH CH3COOH2+ CH3COO
-
5. HCO3- H2CO3 CO3
2-
6. Contoh aplikasi asam basa dalam kehidupan sehari-hari ialah dalam bidang
kesehatan. Di bidang kesehatan, prinsip reaksi asam basa dimanfaatkan untuk
mengobati penyakit maag, sengatan lebah, dan sengatan tawon. Sengatan
lebah mengandung campuran asam amino, asam formiat, asam klorida, dan
asam fosfat. Adapun sengatan tawon mengandung senyawa basa. Dengan
mengetahui jenis senyawa yang terkandung dalam sengatan lebah dan tawon,
kita dapat memprediksi cara mengobati sengatan tersebut. Asam yang
terkandung dalam sengatan lebah dapat dinetralkan dengan mengoleskan
senyawa basa, seperti sabun ke kulit yang tersengat. Adapun basa yang
terkandung dalam sengatan tawon dapat dinetralkan dengan menambahkan
senyawa asam seperti asam cuka.
7. Cara untuk mengidentifikasi asam basa yaitu:
a. Dengan menggunakan kertas lakmus
Kertas lakmus merah yang dicelupkan kedalam larutan asam tidak
berubah warna, namun jika dicelupkan kedalam larutan basa akan
berubah warna menjadi biru. Sebaliknya, kertas lakmus biru yang
dicelupkan kedalam larutan asam akan berubah menjadi merah,
sedangkan jika dicelupkan kedalam larutan basa warna tidak mengalami
perubahan.
b. Dengan menggunakan indikator asam basa
Larutan indikator asam basa adalah zat kimia yang mempunyai
perubahan warna berbeda dalam larutan asam maupun basa, seperti
Fenolftalein yang berwarna bening dalam larutan asam dan berwarna
merah muda dalam larutan basa
c. Dengan menggunakan indikator alami
Indikator alami dapat dibuat dari bumbu dapur, bunga maupun buah-
buahan. Contohnya Hydrangea, kunyit, mahkota bunga mawar, bunga
sepatu dan lain-lain.
8. lima macam bahan yang berasal dari alam yang dapat digunakan sebagai
indikator asam basa misalnya kunyit, mahkota bunga mawar, kol ungu, kubis
merah dan kembang sepatu. Sedangkan cara membuat indikator dari bahan
alami sebagai berikut:
a. Memilih beberapa helai mahkota bunga (kalau dalam bentuk bunga)
b. Menggerus dalam lumpang dengan sedikit air.
c. Menyaring ekstrak dari larutan indikator alami tersebut.
d. Meneteskan ekstraknya ke dalam larutan yang akan diuji
9. a. Hasil pengamatan identifikasi larutan dengan kertas lakmus
Bahan-bahan Warna kertas lakmus merah Warna kertas lakmus biru
Susu Merah Merah
Larutan garam Merah Biru
Air sabun Biru Biru
Alkohol Merah Biru
Larutan cuka Merah Merah
b. Yang termasuk asam : susu dan larutan cuka, basa : air sabun. Sedangkan
yang termasuk netral : larutan garam dan alkohol
10.
Indikator
alami
Warna indikator setelah ditetesi
Larutan
cuka
Larutan
jeruk Air kapur tomat
Larutan
shampo
Bunga
mawar
Putih-merah
muda
Kuning-
merah muda
Putih-
Merah Muda Merah Merah- Hijau
Kunyit Putih-
kuning
Jingga -
Kuning
Putih -
Kuning
Merah-
kuning
Putih -Merah
kekuning-
kuningan
Kesimpulan : Asam : larutan cuka, larutan jeruk, tomat
Basa : air kapur, larutan shampo
Lampiran 21
Petunjuk Pemberian Skor Jawaban Butir Soal Siklus I
1. Dapat menjelaskan konsep asam basa menurut Arhenius, Bronsted-Lowry dan
Lewis beserta contohnya masing-masing (menjawab 3 point dalam soal) skor 12
Dapat menjawab 2 point, skor 8
Dapat menjawab 1 point, skor 4
2. Dapat menyebutkan sifat-sifat asam basa maksimal 5, skor 5
Jika menyebutkan sifat asam basa 4, skor 4
Jika menyebutkan sifat asam basa 3, skor 3
Jika menyebutkan sifat asam basa 2, skor 2
Jika menyebutkan sifat asam basa 1, skor 1
3. Dapat menuliskan rumus kimia dan reaksi ionisasi asam/basa (menjawab 10 point
dalam soal) skor 20
Masing-masing point jika dapat menuliskan rumus kimia dan reaksi ionisasi
asam/basa dengan benar, skor 2
Jika dalam 1 point dapat menuliskan rumus kimia tapi tidak dapat menuliskan
reaksi ionisasi atau sebaliknya, skor 1
4. Dapat menentukan pasangan asam basa konjugasi dalam reaksi asam basa
(menjawab 5 point dalam soal) skor 10
Jika menjawab 4 point skor 8
Jika menjawab 3 point skor 6
Jika menjawab 2 point skor 4
Jika hanya dapat menjawab 1 point skor 2
5. Dapat menuliskan rumus asam dan basa konjugasi dari spesi yang terdapat di
dalam tabel, skor 10
Masing-masing item benar, diberi skor 1
6. Dapat memberikan contoh aplikasi asam basa dalam kehidupan sehari-hari skor 5
7. Dapat menyebutkan dan menjelaskan 3 cara mengidentifikasi asam basa skor 6
Jika menyebutkan dan menjelaskan 2 cara mengidentifikasi asam basa skor 4
Jika menyebutkan dan menjelaskan 1 cara mengidentifikasi asam basa skor 2
Jika hanya menyebutkan satu cara mengidentifikasi asam basa tapi tidak dapat
menjelaskan atau sebaliknya, skor 1
8. Jika dapat menyebutkan lima indikator alami untuk identifikasi sifat asam basa
dan menjelaskan cara pembuatannya, skor 8
Jika dapat menyebutkan lima indikator alami untuk identifikasi sifat asam basa
tapi tidak dapat menjelaskan cara pembuatannya, skor 5
Jika hanya dapat dapat menjelaskan cara pembuatan indikator alami untuk
identifikasi sifat asam basa saja , skor 3
9. Dapat mengidentifikasi perubahan warna kertas lakmus pada pengujian 5 larutan
dan dapat mengelompokkannya kedalam sifat asam, basa atau netral, skor 9
Jika dapat mengidentifikasi perubahan warna kertas lakmus pada pengujian 5
larutan saja, Skor 5
Jika dapat mengelompokkan kedalam sifat asam, basa atau netral dari data
pengamatan, skor 4
10. Menuliskan hasil pengamatan identifikasi beberapa larutan yang ada dalam tabel
dengan indikator alami (menjawab 10 kolom) dan menyimpulkannya skor 15
Jika menuliskan hasil pengamatan identifikasi beberapa larutan dengan indikator
alami saja skor 10 (masing-masing kolom skor 1)
Jika dapat menyimpulkan hasil pengamatan identifikasi beberapa larutan dengan
indikator alami saja, skor 5
Lampiran 22
KISI-KISI BUTIR SOAL SIKLUS 1I
Satuan Pendidikan : MAN 2 Bojonegoro
Mata pelajaran : IPA Kimia
Waktu : 1 x 45 menit
Jumlah Soal : 10 butir soal essay
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
Materi Pembelajaran : Konsep pH dan pengukurannya, reaksi penetralan asam
basa dan penghitungannya
No. Indikator Nomor
soal
Jenjang
C1 C2 C3 C4 C5 C6
1. Menjelaskan pengertian pH dan
cara pengukurannya 1, 10 √
2. Menghitung tetapan ionisasi asam
atau basa 5, 8 √
3. Menentukan pH suatu larutan
asam/basa 3, 4 √
4. Menguji larutan dengan indikator
untuk mengetahui nilai pH dan
sifatnya
9 √
5. Menghubungkan kekuatan asam
basa dengan derajat ionisasi 7 √
6. Mereaksikan larutan asam dan basa 6 √
7. Menyimpulkan hasil dari
pengamatan 2 √
Lampiran 23
LEMBAR INSTRUMEN SIKLUS II
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa yang dimakhsud dengan pH? Ada 3 metode yang dapat digunakan untuk
menentukan pH suatu larutan, yaitu dengan indikator, indikator universal dan
pH meter. Jelaskan ketiga metode tersebut!
2. Diatas laboratorium kimia terdapat 5 gelas kimia masing-masing berisi larutan
air aki kendaraan, air kapur, coca cola, larutan gula dan alkohol. Jika ke dalam
setiap larutan dicelupkan kertas lakmus merah dan biru, apa yang akan terjadi?
(buatlah dalam bentuk tabel perubahan warna yang terjadi dan tarik
kesimpulannya!)
3. Lengkapi tabel dibawah ini!
pH [OH-] [H
+]
3 – log 2 ___ ........
...... 0,01 ___
12 + log 4 ...... ___
...... ___ 0,25
...... 0,25 ___
4. Hitung pH dari larutan berikut:
a. Larutan HCl 0,015 M
b. Larutan CH3COOH 0,2 M (Ka = 2 x 10-5
)
c. Larutan 0,5 M asam lemah jika diketahui α = 0,02 %
d. 500 mL larutan Ca(OH)2 0,0005 M
5. Warna indikator yang dicelupkan kedalam larutan asam lemah HA 0,1 M,
ternyata sama dengan warna indikator yang dicelupkan dalam larutan H2SO4
0,01 M. Berapa tetapan ionisasi (Ka) asam lemah tersebut ?
6. Sebanyak 50 mL larutan H2SO4 0,1 M dicampur dengan 50 mL larutan KOH
0,1 M. Tentukan pH campuran!
Nama :
Absen:
7. Perhatikan tabel Ka dari beberapa asam dibawah ini
No. 1 2 3 4 5 6
Asam HA HB HC HD HE HF
Ka 6,2 x 10-8 7,5 x 10-2 1,2 x 10-2 1,0 x 10-5 6,7 x 10-5 9,6 x 10-7
a. Berdasarkan tabel diatas, urutkanlah kekuatan asam mulai dari yang
paling rendah !
b. Jika tetapan ionisasi HD 1,0 x 10-5
, berapa persen asam itu mengion
dalam larutan yang konsentrasinya 0,1 M ?
8. Asam metanoat atau asam format (CHOOH) adalah komponen sengat dari
semut api. Didalam air, CHOOH merupakan asam lemah (Ka = 1,8 x 10-4
) dan
bereaksi menurut persamaan
CHOOH(aq) + H2O(l) ↔ H3O+
(aq) + CHOO-(aq)
a. Apakah basa konjugasi dari CHOOH?
b. Berapa Kb dari basa konjugasinya? Diketahui Kw = 1,0 x 10-14
9. Tersedia 3 buah larutan sebagai berikut : SO2(OH)2, Air suling, dan Air Kapur.
Jika kedalam masing-masing larutan tersebut dimasukkan indikator universal,
Tentukan pH dan sifat dari masing-masing larutan!
10. Pasangkan senyawa-senyawa dibawah ini dengan kandungan asam atau basa
yang terdapat didalamnya
Nama asam dan basa terdapat dalam:
1. Asam asetat a. pupuk
2. Asam nitrat b. coca cola
3. Alumunium hidroksida c. jeruk
4. Asam sulfat d. larutan cuka
5. Asam sitrat e. Aki mobil
6. Natrium Hidroksida f. Antasid (obat maag)
7. Asam karbonat g. deodoran
8. Asam laktat h. sabun
9. Asam benzoat i. margarin
10. Magnesium Hidroksida j. susu
11. Asam butirat k. Pengawet makan
Lampiran 24
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN SIKLUS II
1. pH adalah derajat keasaman larutan sebagai fungsi konsentrasi ion H+. Tiga
metode yang dapat digunakan untuk menentukan pH suatu larutan, yaitu
a. Indikator adalah bahan/ larutan yang memberikan kisaran/trayek perubahan
pH larutan.
b. Indikator universal yang merupakan gabungan dari beberapa jenis indikator.
c. pH meter adalah suatu sel elektrokimia yang memberikan nilai pH dengan
ketelitian yang tinggi.
2.
Jenis zat Lakmus merah Lakmus biru kesimpulan
Air aki kendaraan Merah Merah Asam
Larutan gula Merah Biru Netral
Coca cola Merah Merah Asam
Air kapur Biru Biru Basa
Alkohol Merah Biru Netral
3.
pH [OH-] [H
+]
3 – log 2 ___ 2 x 10-3
12 0,01 ___
12 + log 4 4 x 10-2
___
1 – log 2,5 ___ 0,25
12 + log 25 0,25 ___
4. a. Larutan HCl 0,015 M
Ditanya pH ?
Jawab : HCl → H+ + Cl
-
[H+] = a x M pH = - log [H
+]
= 1 x 0,015 = - log [15 x 10-3
]
= 0,015 = 3 – log 15
Jadi pH larutan HCl 0,015 M = 3 – log 15
b. Larutan CH3COOH 0,2 M (Ka = 2 x 10-5
)
Ditanya pH?
Jawab :
[H+] = ���� � pH CH3COOH = - log [H
+]
= √2 x 10� � 2 � 10�� = - log 2 x 10-3
= √4 � 10�� = 3 – log 2
= 2 x 10-3
Jadi pH larutan CH3COOH 0,2 M = 3 – log 2
c. Larutan 0,5 M asam lemah jika diketahui α = 0,02
Ditanya pH?
Dijawab: � � √K�M
[H+] = ���� � pH = - log [H
+]
0,02 =√ K��,
= √2 x10�� � 5 �10�� = - log 1 x 10-2
0,0004 = K��,
= √1 x 10�� = 2
Ka = 2 x 10-4
= 1 x 10-2
Jadi pH larutan asam lemah 0,5 M dengan α = 0,02 = 2
d. 500 mL larutan Ca(OH)2 0,0005 M
Diketahui konsentrasi Ca(OH)2 = 0,0005 M
Ditanyakan pH Ca(OH)2
Dijawab:
Ca(OH)2 merupakan basa kuat sehingga dalam air terionisasi sebagai berikut:
Ca(OH)2 ↔ Ca2+
+ 2OH-
Jumlah valensi basa (b) = 2
[OH-] = b x Mb pH Ca(OH)2 = 14- pOH
= 2 x 5 x 10-4
= 14- 3
= 1 x 10
-3 = 11
pOH Ca(OH)2 = - log [OH-]
= -log 1 x 10-3
= 3 Jadi pH Ca(OH)2 = 11
5. Diketahui HA = 0,1 M
H2SO4 = 0,01 M
pH HA = pH H2SO4
Ditanyakan Ka HA ?
Dijawab : H2SO4 → 2 H+ + SO4
2-
[H+] = a x M pH = - log [H
+]
= 2 x 0,01 = - log [2 x 10-2
]
= 0,02 = 2 – log 2
Karena pH HA = pH H2SO4, maka pH HA = 2 – log 2
pH = - log [H+] [H
+] = ���� �
2 – log 2 = - log [H+] 2 x 10
-2 = ���� 1,0 � 10��
[H+] = 2 x 10
-2 4 x 10
-4 = Ka � 1,0 � 10��
Ka = � � ����
�,�
Jadi �� HA = 4 x 10-3
= 4 x 10-3
6. 50 mL larutan H2SO4 0,1 M dicampur dengan 50 mL larutan KOH 0,1 M
Diketahui : M H2SO4= 0,1 M M KOH= 0,1 M
V H2SO4 = 50 mL V KOH = 50 mL
Ditanyakan: pH campuran?
Dijawab
Mol H+
= 2 x mol H2SO4 = 2 x 50 mL x 0,1 M = 10 mmol
Mol OH- = mol KOH = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol
H+
berlebihan sebanyak 5 mmol
H+
sisa = ������� �
= 5 x 10-2
M
pH campuran = - log 5 x 10-2
M
= 2 – log 5 Jadi pH campuran = 2 – log 5
7.
HA HB HC HD HE HF
6,2 x 10-8 7,5 x 10-2 1,2 x 10-2 1,0 x 10-5 6,7 x 10-5 9,6 x 10-7
a. Hubungan Ka dengan kekuatan asam adalah semakin besar nilai Ka,
semakin kuat sifat asamnya. Sehingga urutan kekutan asam dari yang terendah
yaitu : HA < HF < HD < HE < HC < HB
b. Diketahui Ka HD = 1,0 x 10-5
M larutan = 0,1 M
Ditanyakan ! ?
Dijawab ! � �� � ���"
�,� persentase = ! x 100%
= √1 �10�� = 0,01 x 100%
= 0,01 = 1%
Jadi larutan tersebut mengion 1
8. a. Basa konjugasi dari CHOOH adalah CHOO-
b. Diketahui Ka CHOOH = 1,8 x 10-4
Kw = 1,0 x 10-14
Ditanya Kb ?
Dijawab :
Kb = #$#�
= �,� � ���%�
�,����& = 0,556 x 10
-10 atau 5,56 x 10
-11
9. SO2(OH)2 memiliki pH < 7 sehingga bersifat asam, air suling memiliki pH = 7
sehingga bersifat netral sedangkan air kapur memiliki pH >7 sehingga bersifat
basa
10. Nama asam dan basa terdapat dalam:
a. Asam asetat a. pupuk
b. Asam nitrat b. coca cola
c. Alumunium hidroksida c. jeruk
d. Asam sulfat d. larutan cuka
e. Asam sitrat e. Aki mobil
f. Natrium Hidroksida f. Antasid(obat maag)
g. Asam karbonat g. deodoran
h. Asam laktat h. sabun
i. Asam benzoat i. margarin
j. Magnesium Hidroksida j. susu
k. Asam butirat k. Pengawet makanan
Lampiran 25
Petunjuk Pemberian Skor Jawaban Butir Soal Siklus II
1. Dapat menjelaskan pengertian pH dan 3 metode yang dapat digunakan untuk
menentukan pH suatu larutan, skor 5
Dapat menjelaskan pengertian pH, skor 2
Dapat menjelaskan 3 metode yang dapat digunakan untuk menentukan pH
suatu larutan, skor 3
Jika menjelaskan 2 metode, skor 2
Jika menjelaskan 1 metode, skor 1
2. Dapat membuat kesimpulan dari hasil pengujian perubahan warna pada
indikator lakmus merah dan biru kelima larutan (menjawab 15 point), skor 15
Masing-masing point skor 1
3. Mampu melengkapi tabel (menjawab 5 point dalam tabel), skor 10
Jika dapat menjawab 4 point, skor 8
Jika dapat menjawab 3 point, skor 6
Jika dapat menjawab 2 point, skor 4
Jika dapat menjawab 1 point, skor 2
4. Dapat menghitung pH larutan (menjawab 4 point dalam soal) skor 20 (masing-
masing point benar diberi skor 5)
Jika dapat menjawab 3 point, skor 15
Jika dapat menjawab 2 point, skor 10
Jika dapat menjawab 1 point, skor 5
5. Dapat menghitung tetapan ionisasi asam lemah, skor 4
Jika hanya dapat menentukan konsentrasi ion H+ saja skor 2
6. Dapat menentukan pH campuran skor 10
Jika hanya dapat menentukan konsentrasi dalam campuran, skor 5
Jika hanya dapat menentukan nilai mol masing-masing larutan, skor 2,5
7. Dapat mengurutkan kekuatan asam dan menentukan persen ionisasi
(menjawab 2 point dalam soal) skor 10
Jika dapat menjawab 1 point saja, skor 5
Lampiran 25
8. Dapat menentukan basa konjugasi dan nilai Kb dari basa lemah, skor 10
Jika dapat menentukan basa konjugasi saja, skor 5
Dapat menentukan nilai Kb dari basa lemah, skor 5
9. Dapat menentukan pH dan sifat dari tiga jenis larutan hasil pengujian dengan
indikator universal, skor 6
Jika dapat menentukan pH ketiga larutan, skor 3
Jika dapat menentukan sifat ketiga larutan, skor 3
10. Dapat memaasangkan senyawa-senyawa dengan kandungan asam atau basa
yang terdapat didalamnya (memasangkan 10 senyawa), skor 10
Masing-masing memasangkan dengan benar diberi skor 1
Lampiran 26
REKAPITULASI HASIL TES PENGUASAAN KONSEP KIMIA
PESERTA DIDIK SIKLUS I
Jenis penilaian : Kognitif Kelas/ Semester : XI IPA 2/Genap
Satuan Pendidikan : MAN 2 Bojonegoro Materi Pokok : Asam Basa
Mata Pelajaran : Kimia Jumlah Peserta Didik : 44 Peserta didik
No. Nama Peserta Didik
Jumlah soal essay
Nilai Keterangan % penguasaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
12 5 20 10 10 5 6 8 9 15
1. Aini Luthfiyah 8 4 16 8 5 5 4 5 8 10 73 Tuntas 73 %
2. Bintang Pratidina 12 5 17 8 10 5 2 4 9 10 82 Tuntas 82 %
3. Cicik Kurniawati 12 4 18 8 10 5 3 3 8 10 81 Tuntas 81 %
4. Fitria Ulfa Dewi 12 4 18 5 7 5 5 5 8 10 79 Tuntas 79 %
5. Hidayatun Nasikhah 12 4 9 10 10 5 4 8 8 10 80 Tuntas 80 %
6. Inayatul Khasanah 12 5 19 10 10 5 4 2 7 10 84 Tuntas 84 %
7. Indira Niluh Rimadhani 10 5 10 10 10 5 3 4 9 8 74 Tuntas 74 %
8. Lugianto 12 5 19 9 10 5 3 4 8 10 85 Tuntas 85 %
9. Mega Ayu Dewanti 12 5 18 10 10 5 6 3 8 15 92 Tuntas 92 %
10. Mohamad Fahmi Badruddin 12 5 18 10 10 5 3 3 8 10 84 Tuntas 84 %
11. Rosa Dewi Listianingrum 12 5 19 10 10 5 3 8 8 10 90 Tuntas 90 %
12. Siska Ayu Marceliya 12 5 15 9 10 5 2 3 8 15 84 Tuntas 84 %
13. Siti Khori'ah 12 4 19 10 5 5 4 4 8 10 81 Tuntas 81 %
14. Siti Mursidah 12 5 8 5 5 5 3 4 9 15 71 Tuntas 71 %
15. Siti Ulifatul Jannah 12 5 16 10 10 5 3 8 8 10 87 Tuntas 87 %
16. Toha Maksum 12 5 18 10 10 5 3 4 8 10 85 Tuntas 85 %
17. Yayuk Erawati 10 5 8 10 7 5 3 5 8 10 71 Tuntas 71 %
18. Alfin Nuriza Nafiani 12 5 12 10 10 5 3 4 9 5 75 Tuntas 75 %
19. Bambang Hermawan 12 5 6 2 5 5 2 4 8 10 59 Belum Tuntas 59 %
20. Chanif Muntaha 12 4 14 5 5 5 3 6 8 10 72 Tuntas 72 %
21. Ely Meisaroh 12 5 16 10 5 5 3 4 9 15 84 Tuntas 84 %
22. Fatimah Nur Indah Putri 12 5 16 10 9 5 2 3 7 10 79 Tuntas 79 %
23. Kiki Andriani 12 5 14 10 5 5 5 3 7 15 81 Tuntas 81 %
24. Maya Anggraini 12 5 14 10 10 5 3 5 9 10 83 Tuntas 83 %
25. Parito 10 4 13 10 5 5 2 3 8 10 70 Tuntas 70 %
26. Renda Mustika Dewi 10 5 6 5 10 5 3 3 7 10 64 Belum Tuntas 64 %
27. Selvia Yulanda Irianti 8 5 6 5 10 5 2 3 7 10 61 Belum Tuntas 61 %
28. Yulia Dwi Wardininghastuti 12 5 12 8 9 5 3 8 7 10 79 Tuntas 79 %
29. Abib Wahidiah Wati 9 5 19 10 10 5 3 8 8 10 87 Tuntas 87 %
30. Evi Novianti 12 5 19 10 10 5 3 8 8 10 90 Tuntas 90 %
31. Redo Wirandra 6 4 10 10 5 5 4 5 8 10 67 Belum Tuntas 67 %
32. Rina Suci Rohmawati 12 4 14 10 5 5 4 3 7 10 74 Tuntas 74 %
33. Sari Sri Ani 12 4 10 10 10 5 3 3 8 10 75 Tuntas 75 %
34. Sari Sri Asih 12 4 13 10 5 5 4 3 8 12 76 Tuntas 76 %
35. Siti Nur Rokhimah 12 5 15 10 10 5 4 8 8 13 90 Tuntas 90 %
36. Afriana Yurisa 12 5 10 10 5 5 3 4 8 10 72 Tuntas 72 %
37. Dimas Bagus Sadhewo 10 5 16 5 5 5 4 3 6 5 64 Belum Tuntas 64 %
38. Lis Setyiowati 6 5 10 10 5 5 4 5 6 10 66 Belum Tuntas 66 %
39. Ika Nurjanah 12 5 10 10 5 5 4 5 8 10 74 Tuntas 74 %
40. Siti Indah Ningsih 12 3 8 6 5 5 3 4 8 10 64 Belum Tuntas 64 %
41. Cicik Susanti 12 4 10 8 10 5 3 4 8 15 79 Tuntas 79 %
42. Nailil Marom 10 4 14 8 5 5 4 5 7 10 72 Tuntas 72 %
43. Masuli Ibnu Adam 12 5 6 5 10 5 4 3 8 10 68 Belum Tuntas 68 %
44. Dwi Nur Hidayah 12 5 12 8 10 5 4 5 7 10 78 Tuntas 78 %
Jumlah 3386 - -
Rata-rata 76,95 Baik
Kriteria ketuntasan belajar Keterangan
Jumlah peserta didik yang tuntas : 36 Nilai Tertinggi : 92
Jumlah peserta didik yang tidak tuntas : 8 Nilai Terendah : 59
Presentase ketuntasan belajar : 81,82% Rata-rata : 76,95
Lampiran 27
REKAPITULASI HASIL TES PENGUASAAN KONSEP KIMIA
PESERTA DIDIK SIKLUS II
Jenis penilaian : Kognitif Kelas/ Semester : XI IPA 2/Genap
Satuan Pendidikan : MAN 2 Bojonegoro Materi Pokok : Asam Basa
Mata Pelajaran : Kimia Jumlah Peserta Didik : 44 Peserta didik
No. Nama Peserta Didik
Jumlah soal essay
Nilai Keterangan % penguasaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 15 10 20 4 10 10 10 6 10
1. Aini Luthfiyah 5 13 10 18 4 10 10 10 2 10 92 Tuntas 92 %
2. Bintang Pratidina 5 13 6 15 2 5 8 6 2 8 70 Tuntas 70 %
3. Cicik Kurniawati 5 13 10 18 2 5 8 10 2 7 80 Tuntas 80 %
4. Fitria Ulfa Dewi 5 10 10 18 4 10 10 10 3 10 90 Tuntas 90 %
5. Hidayatun Nasikhah 5 13 10 15 4 10 8 10 3 10 88 Tuntas 88 %
6. Inayatul Khasanah 5 10 10 18 4 10 8 10 4 10 89 Tuntas 89 %
7. Indira Niluh Rimadhani 5 12 10 15 2 5 10 3 2 6 70 Tuntas 70 %
8. Lugianto 5 13 10 18 2 5 10 5 2 7 77 Tuntas 77 %
9. Mega Ayu Dewanti 5 13 10 18 4 5 10 10 5 10 90 Tuntas 90 %
10. Mohamad Fahmi Badruddin 5 13 10 15 2 5 10 6 2 7 75 Tuntas 75 %
11. Rosa Dewi Listianingrum 5 13 10 18 4 10 10 10 2 10 92 Tuntas 92 %
12. Siska Ayu Marceliya 5 13 10 15 4 5 10 10 5 10 87 Tuntas 87 %
13. Siti Khori'ah 5 7 10 15 4 10 8 10 5 10 84 Tuntas 84 %
14. Siti Mursidah 5 14 10 18 4 10 10 10 5 10 96 Tuntas 96 %
15. Siti Ulifatul Jannah 5 13 10 15 4 10 10 5 2 10 84 Tuntas 84 %
16. Toha Maksum 5 10 10 18 2 5 10 3 2 7 72 Tuntas 72 %
17. Yayuk Erawati 5 10 4 15 4 5 10 10 5 10 78 Tuntas 78 %
18. Alfin Nuriza Nafiani 5 15 10 15 2 5 10 3 2 10 77 Tuntas 77 %
19. Bambang Hermawan 5 13 6 15 2 5 8 5 2 7 68 Belum Tuntas 68 %
20. Chanif Muntaha 5 14 10 20 4 10 10 10 5 10 98 Tuntas 98 %
21. Ely Meisaroh 5 13 10 18 4 10 8 10 5 10 93 Tuntas 93 %
22. Fatimah Nur Indah Putri 5 14 10 18 4 10 8 10 5 10 94 Tuntas 94 %
23. Kiki Andriani 5 14 10 18 4 5 10 10 5 10 91 Tuntas 91 %
24. Maya Anggraini 5 15 10 15 2 5 10 10 2 10 84 Tuntas 84 %
25. Parito 5 13 8 15 4 5 10 5 1 7 73 Tuntas 73 %
26. Renda Mustika Dewi 5 13 10 18 2 5 10 3 2 10 78 Tuntas 78 %
27. Selvia Yulanda Irianti 5 13 10 17 2 5 10 3 2 7 74 Tuntas 74 %
28. Yulia Dwi Wardininghastuti 5 13 10 15 2 5 8 10 3 7 78 Tuntas 78 %
29. Abib Wahidiah Wati 5 13 8 18 4 10 10 10 5 10 93 Tuntas 93 %
30. Evi Novianti 5 14 8 18 4 10 10 10 5 10 94 Tuntas 94 %
31. Redo Wirandra 5 7 10 15 2 5 10 10 2 8 74 Tuntas 74 %
32. Rina Suci Rohmawati 5 13 10 15 2 5 8 10 5 10 83 Tuntas 83 %
33. Sari Sri Ani 5 15 10 20 2 5 10 10 2 10 89 Tuntas 89 %
34. Sari Sri Asih 5 13 10 15 2 5 10 10 2 9 81 Tuntas 81 %
35. Siti Nur Rokhimah 5 14 10 17 2 5 10 5 2 10 80 Tuntas 80 %
36. Afriana Yurisa 5 13 10 15 4 5 8 10 5 10 85 Tuntas 85 %
37. Dimas Bagus Sadhewo 5 13 6 18 2 5 10 5 2 8 74 Tuntas 74 %
38. Lis Setyiowati 5 12 10 18 4 10 10 10 4 10 93 Tuntas 93 %
39. Ika Nurjanah 5 5 10 18 4 10 10 10 5 10 87 Tuntas 87 %
40. Siti Indah Ningsih 5 12 6 18 2 3 8 5 2 8 69 Belum Tuntas 69 %
41. Cicik Susanti 5 14 10 18 2 5 10 10 2 10 86 Tuntas 86 %
42. Nailil Marom 5 13 10 18 2 5 10 3 2 10 78 Tuntas 78 %
43. Masuli Ibnu Adam 5 10 10 18 2 5 8 5 2 10 75 Tuntas 75 %
44. Dwi Nur Hidayah 5 13 10 18 4 10 10 10 5 10 95 Tuntas 95 %
Jumlah 3658 - -
Rata-rata 83,13 Baik sekali
Kriteria ketuntasan belajar Keterangan
Jumlah peserta didik yang tuntas : 42 Nilai Tertinggi : 98
Jumlah peserta didik yang tidak tuntas : 2 Nilai Terendah : 68
Presentase ketuntasan belajar : 95,45% Rata-rata : 83,13
Lampiran 28
LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF PESERTA DIDIK
Kriteria Penilaian Aspek Afektif
1. Memperhatikan penjelasan guru
Skor 1 : Tidak memperhatikan penjelasan guru dan membuat keramaian di
dalam kelas saat kegiatan pembelajaran
Skor 2 : Tidak membuat keramaian tapi melakukan kegiatan yang tidak
berhubungan dengan kegiatan pembelajaran
Skor 3 : Memperhatikan pelajaran, tidak membuat keramaian tapi tidak
berani bertanya/ menjawab pertanyaan
Skor 4 : Memperhatikan pelajaran, tidak membuat keramaian, dan berani
bertanya/ menjawab pertanyaan dengan ditunjuk guru
Skor 5 : Memperhatikan pelajaran, tidak membuat keramaian dan berani
bertanya/menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk guru
2. Kedisiplinan
Skor 1 : Tidak mengikuti pembelajaran dengan tertib dan tidak
mengumpulkan tugas
Skor 2 : Sedikit mengikuti pembelajaran dengan tertib dan tidak
mengumpulkan tugas
Skor 3 : Sedikit mengikuti pembelajaran dengan tertib dan mengumpulkan
tugas tidak tepat waktu
Skor 4 : Mengikuti pembelajaran dengan tertib dan mengumpulkan tugas
tidak tepat waktu
Skor 5 : Mengikuti pembelajaran dengan tertib dan mengumpulkan tugas
tepat waktu
3. Kerjasama
Skor 1 : Tidak ikut mengerjakan tugas diskusi
Skor 2 : Mengerjakan tugas diskusi sendiri
Skor 3 : Berdiskusi dengan beberapa teman lain saja
Skor 4 : Berdiskusi bersama namun kurang kompak
Skor 5 : Berdiskusi bersama dengan kompak
4. Tanggung jawab
Skor 1 : Membuat suasana ramai dan pasif dalam diskusi
Skor 2 : Tidak membuat ramai, pasif dalam diskusi, hanya mencatat dan
mendengar saja
Skor 3 : Tidak membuat ramai dan aktif berdiskusi
Skor 4 : Tidak membuat ramai, aktif berdiskusi, dapat memecahkan
masalah dalam diskusi namun tidak mampu menjelaskan pada
teman sekelompoknya
Skor 5 : Tidak membuat ramai, aktif berdiskusi, dapat memecahkan
masalah dalam diskusi dan mampu menjelaskan pada teman
sekelompoknya
5. Kemampuan menjawab pertanyaan
Skor 1 : Tidak dapat menjawab semua pertanyaan dalam diskusi
Skor 2 : Dapat menjawab pertanyaan sebesar 25%-49% dengan benar
Skor 3 : Dapat menjawab pertanyaan sebesar 50%-69% dengan benar
Skor 4 : Dapat menjawab pertanyaan sebesar 70% dengan benar
Skor 5 : Dapat menjawab semua pertanyaan dalam diskusi dengan benar
Klasifikasi aktifitas
80% - 100% : Sangat baik
66% - 79% : Baik
56% - 65% : Cukup
40% - 55% : Kurang
30% - 39%% : Gagal
Lampiran 29
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
Kriteria Penilaian Aspek Psikomotorik
1. Partisipasi melaksanakan observasi
Skor 1 : Tidak pernah ikut melaksanakan observasi
Skor 2 : Kadang-kadang ikut melaksanakan observasi
Skor 3 : Melaksanakan observasi sendiri
Skor 4 : Melaksanakan observasi dengan beberapa teman saja
Skor 5 : Selalu aktif melaksanakan observasi dengan seluruh anggota
kelompoknya
2. Bekerjasama dalam kelompok
Skor 1 : Tidak ada anggota kelompok yang bekerja, semua
menggantungkan kelompok lain
Skor 2 : Hanya satu yang bekerja
Skor 3 : Hanya beberapa/ sebagian anggota kelompok yang bekerja
Skor 4 : Bekerjasama dalam kelompok namun tidak kompak dan sedikit
arahan dari guru
Skor 5 : Bekerjasama dalam kelompok dengan kompak dan tanpa arahan
dari guru
3. Membuat laporan observasi
Skor 1 : Tidak membuat laporan observasi sama sekali
Skor 2 : Membuat laporan observasi tidak lengkap dan tidak rapi
Skor 3 : Membuat laporan observasi tidak lengkap, namun rapi
Skor 4 : Membuat laporan observasi dengan rapi dan lengkap
dan bekerjasama dengan teman
Skor 5 : Membuat laporan observasi sendiri dengan rapi dan lengkap
4. Bertanya dan berpendapat
Skor 1 : Tidak pernah bertanya dan berpendapat sama sekali
Skor 2 : Pernah bertanya atau berpendapat satu kali dengan ditunjuk guru
Skor 3 : Pernah bertanya dan berpendapat satu kali tanpa ditunjuk guru
Skor 4 : Kadang-kadang bertanya dan berpendapat beberapa kali tanpa
ditunjuk guru
Skor 5 : Selalu aktif (sering) bertanya dan berpendapat tanpa ditunjuk guru
5. Kemampuan menyimpulkan
Skor 1 : Tidak dapat membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan
Skor 2 : Membuat kesimpulan dengan cara mencontek teman
Skor 3 : Dapat membuat kesimpulan sendiri tapi kurang sesuai dengan
hasil pengamatan
Skor 4 : Dapat membuat kesimpulan sendiri, sesuai dengan hasil
pengamatan tapi tidak lengkap
Skor 5 : Dapat membuat kesimpulan sendiri, sesuai dengan hasil
pengamatan dan lengkap
Klasifikasi aktifitas
80% - 100% : Sangat baik
66% - 79% : Baik
56% - 65% : Cukup
40% - 55% : Kurang
30% - 39%% : Gagal
Lampiran 30
Hasil Observasi Afektif Peserta Didik Siklus I
Pertemuan ke-2 (Observer 1 )
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah % Klasifikasi
1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 3 3 2 2 2 12 48 Kurang
Bintang Pratidina 2 3 3 2 3 13 52 Kurang
Cicik Kurniawati 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Fitria Ulfa Dewi 3 4 3 3 3 16 64 Cukup
Hidayatun Nasikhah 3 3 2 2 2 12 48 Kurang
2
Inayatul Khasanah 2 3 4 3 3 15 60 Cukup
Indira Niluh Rimadhani 4 5 4 2 2 17 68 Baik
Lugianto 5 4 4 3 4 20 80 Sangat
Baik
Mega Ayu Dewanti 3 4 4 3 3 17 68 Baik
Mohamad Fahmi
Badruddin 3 5 4 2 2 16 64 Cukup
3
Rosa Dewi
Listianingrum 3 3 3 2 3 14 56 Cukup
Siska Ayu Marceliya 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Siti Khori'ah 3 4 3 3 3 16 64 Cukup
Siti Mursidah 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Siti Ulifatul Jannah 4 3 2 2 2 13 52 Kurang
4
Toha Maksum 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Yayuk Erawati 3 3 2 3 3 14 56 Cukup
Alfin Nuriza Nafiani 3 3 2 2 3 13 52 Kurang
Bambang Hermawan 2 2 3 3 2 12 48 Kurang
Chanif Muntaha 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
5
Ely Meisaroh 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Fatimah Nur Indah Putri 3 4 2 3 3 15 60 Cukup
Kiki Andriani 4 3 3 4 3 17 68 Baik
Maya Anggraini 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Parito 1 3 3 3 3 13 52 Kurang
6
Renda Mustika Dewi 3 3 2 3 2 13 52 Kurang
Selvia Yulanda Irianti 3 3 3 3 2 14 56 Cukup
Yulia Dwi
Wardininghastuti 3 4 2 3 2 14 56 Cukup
Abib Wahidiah Wati 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Evi Novianti 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Lampiran 30
7
Redo Wirandra 1 4 3 3 3 14 56 Cukup
Rina Suci Rohmawati 3 2 3 2 2 12 48 Kurang
Sari Sri Ani 2 3 2 3 2 12 48 Kurang
Sari Sri Asih 3 3 2 2 3 13 52 Kurang
Siti Nur Rokhimah 3 3 3 3 2 14 56 Cukup
8
Afriana Yurisa 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Dimas Bagus Sadhewo 2 2 3 3 2 12 48 Kurang
Lis Setyiowati 3 3 2 3 2 13 52 Kurang
Ika Nurjanah 3 3 3 2 3 14 56 Cukup
Siti Indah Ningsih 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
9
Cicik Susanti 2 3 3 2 2 12 48 Kurang
Nailil Marom 3 3 3 2 3 14 56 Cukup
Masuli Ibnu Adam 4 3 3 3 3 16 64 Cukup
Dwi Nur Hidayah 3 2 3 3 2 13 52 Kurang Jumlah 123 139 126 120 117 625 2500 -
Cukup % 55,91 63,1
8
57,
27
54,
55
53,
18
125 56,8
2
Observer I
Siti Zulaikah
Lampiran 30
Hasil Observasi Psikomotorik Peserta Didik Siklus I
Pertemuan ke-2 (Observer 1)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 2 3 2 1 2 10 40 Kurang
Bintang Pratidina 4 3 3 4 3 17 68 Baik
Cicik Kurniawati 4 3 3 3 3 16 64 Cukup
Fitria Ulfa Dewi 3 2 4 3 2 14 56 Cukup
Hidayatun Nasikhah 3 2 3 3 3 14 56 Cukup
2
Inayatul Khasanah 2 3 4 2 2 13 52 Kurang
Indira Niluh Rimadhani 4 3 4 1 2 14 56 Cukup
Lugianto 4 3 5 3 3 18 72 Baik
Mega Ayu Dewanti 3 2 4 1 2 12 48 Kurang
Mohamad Fahmi Badruddin 3 2 3 2 3 13 52 Kurang
3
Rosa Dewi Listianingrum 2 3 3 3 4 15 60 Cukup
Siska Ayu Marceliya 2 1 3 2 3 11 44 Kurang
Siti Khori'ah 4 3 2 1 2 12 48 Kurang
Siti Mursidah 4 1 2 1 2 10 40 Kurang
Siti Ulifatul Jannah 4 3 3 3 3 16 64 Cukup
4
Toha Maksum 4 3 2 2 2 13 52 Cukup
Yayuk Erawati 2 3 4 3 2 14 56 Cukup
Alfin Nuriza Nafiani 2 3 4 1 2 12 48 Kurang
Bambang Hermawan 2 3 2 4 2 13 52 Kurang
Chanif Muntaha 4 3 4 1 2 14 56 Cukup
5
Ely Meisaroh 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Fatimah Nur Indah Putri 2 3 3 1 3 12 48 Kurang
Kiki Andriani 4 3 4 2 2 15 60 Cukup
Maya Anggraini 4 3 4 1 2 14 56 Cukup
Parito 4 3 4 5 2 18 72 Baik
6
Renda Mustika Dewi 4 4 3 1 3 15 60 Cukup
Selvia Yulanda Irianti 4 4 2 1 2 13 52 Kurang
Yulia Dwi Wardininghastuti 4 3 3 1 3 14 56 Cukup
Abib Wahidiah Wati 3 2 5 2 4 16 64 Cukup
Evi Novianti 3 2 2 3 2 12 48 Kurang
7
Redo Wirandra 2 1 2 3 3 11 44 Kurang
Rina Suci Rohmawati 3 2 3 3 3 14 56 Cukup
Sari Sri Ani 2 1 3 1 4 11 44 Kurang
Sari Sri Asih 2 1 3 1 3 10 40 Kurang
Siti Nur Rokhimah
3 2 3 1 4 13 52 Kurang
Lampiran 30
8
Afriana Yurisa 5 4 3 1 3 16 64 Cukup
Dimas Bagus Sadhewo 5 4 2 2 3 16 64 Cukup
Lis Setyiowati 5 4 5 3 4 21 84 Sangat
Baik
Ika Nurjanah 5 4 5 3 3 20 80 Sangat
Baik
Siti Indah Ningsih 5 4 4 3 2 18 72 Baik
9
Cicik Susanti 4 3 5 4 4 20 80 Sangat
Baik
Nailil Marom 3 2 4 1 2 12 48 Kurang
Masuli Ibnu Adam 3 2 4 2 2 13 52 Kurang
Dwi Nur Hidayah 4 3 2 1 3 13 52 Kurang
Jumlah 147 119 145 93 118 622 248
8 Cukup
% 66,8
2
54,0
9
65,
91
42,
27
53,
63
124,
4
56,
55
Observer I
Siti Zulaikah
Lampiran 30
Hasil Observasi Afektif Peserta Didik Siklus I
Pertemuan ke-3 (Observer 1 )
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 3 3 2 2 3 13 52 Kurang
Bintang Pratidina 1 3 3 2 3 12 48 Kurang
Cicik Kurniawati 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Fitria Ulfa Dewi 3 4 3 3 3 16 64 Cukup
Hidayatun Nasikhah 2 3 2 3 3 13 52 Kurang
2
Inayatul Khasanah 3 3 2 2 3 13 52 Kurang
Indira Niluh Rimadhani 3 3 4 2 2 14 56 Cukup
Lugianto 5 3 4 3 4 19 76 Baik
Mega Ayu Dewanti 3 4 4 3 4 18 72 Baik
Mohamad Fahmi Badruddin 3 2 4 2 5 16 64 Cukup
3
Rosa Dewi Listianingrum 3 3 3 2 4 15 60 Cukup
Siska Ayu Marceliya 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Siti Khori'ah 3 3 2 3 3 14 56 Cukup
Siti Mursidah 3 3 3 2 3 14 56 Cukup
Siti Ulifatul Jannah 4 3 2 4 3 16 64 Cukup
4
Toha Maksum 3 4 3 2 3 15 60 Cukup
Yayuk Erawati 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Alfin Nuriza Nafiani 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Bambang Hermawan 5 3 3 3 3 17 68 Baik
Chanif Muntaha 3 3 2 3 2 13 52 Kurang
5
Ely Meisaroh 3 4 4 4 4 19 76 Baik
Fatimah Nur Indah Putri 3 3 4 3 4 17 68 Baik
Kiki Andriani 3 3 4 3 4 17 68 Baik
Maya Anggraini 3 3 4 3 4 17 68 Baik
Parito 4 3 4 3 3 17 68 Baik
6
Renda Mustika Dewi 2 3 3 2 3 13 52 Kurang
Selvia Yulanda Irianti 3 4 2 3 3 15 60 Cukup
Yulia Dwi Wardininghastuti 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Abib Wahidiah Wati 2 3 2 3 3 13 52 Kurang
Evi Novianti 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
7
Redo Wirandra 3 3 1 2 2 11 44 Kurang
Rina Suci Rohmawati 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Sari Sri Ani 3 4 3 2 3 15 60 Cukup
Sari Sri Asih 3 3 2 2 3 13 52 Kurang
Siti Nur Rokhimah 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Lampiran 30
8
Afriana Yurisa 3 4 2 3 2 14 56 Cukup
Dimas Bagus Sadhewo 3 3 3 2 3 14 56 Cukup
Lis Setyiowati 4 4 2 4 2 16 64 Cukup
Ika Nurjanah 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Siti Indah Ningsih 2 4 3 3 3 15 60 Cukup
9
Cicik Susanti 2 3 4 3 3 15 60 Cukup
Nailil Marom 3 3 4 2 3 15 60 Cukup
Masuli Ibnu Adam 2 3 4 3 3 15 60 Cukup
Dwi Nur Hidayah 3 3 4 3 3 16 60 Cukup
Jumlah 123 126 14
0
13
2
12
1 136
26
16 Cukup
% 57,2
7
63,6
3
60,
00
55,
00
61,
81 131
59,
45
Observer I,
Siti Zulaikah
Lampiran 30
Hasil Observasi Psikomotorik Peserta Didik Siklus I
Pertemuan ke-3 (Observer 1 )
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 2 1 3 1 3 10 40 Kurang
Bintang Pratidina 4 3 3 5 4 19 76 Baik
Cicik Kurniawati 4 3 3 2 2 14 56 Cukup
Fitria Ulfa Dewi 2 1 4 3 3 13 52 Kurang
Hidayatun Nasikhah 4 3 4 1 3 15 60 Cukup
2
Inayatul Khasanah 4 3 2 1 2 12 48 Kurang
Indira Niluh Rimadhani 4 3 3 3 4 17 68 Baik
Lugianto 3 2 2 4 2 13 52 Kurang
Mega Ayu Dewanti 4 3 3 3 4 17 68 Baik
Mohamad Fahmi Badruddin 2 1 2 2 2 9 36 Gagal
3
Rosa Dewi Listianingrum 2 1 4 3 3 13 52 Kurang
Siska Ayu Marceliya 2 1 4 4 3 14 56 Cukup
Siti Khori'ah 3 2 3 3 4 15 60 Cukup
Siti Mursidah 4 3 3 1 4 15 60 Cukup
Siti Ulifatul Jannah 4 3 4 5 3 19 76 Baik
4
Toha Maksum 4 3 2 4 2 15 60 Cukup
Yayuk Erawati 4 3 3 3 4 17 68 Baik
Alfin Nuriza Nafiani 2 1 2 3 2 10 40 Kurang
Bambang Hermawan 4 3 2 2 2 13 52 Kurang
Chanif Muntaha 2 1 2 4 2 11 44 Kurang
5
Ely Meisaroh 3 2 3 1 4 13 52 Kurang
Fatimah Nur Indah Putri 4 3 3 2 4 16 64 Cukup
Kiki Andriani 4 3 3 1 4 15 60 Cukup
Maya Anggraini 4 3 3 3 4 17 68 Baik
Parito 4 3 2 5 2 16 64 Cukup
6
Renda Mustika Dewi 2 1 3 4 4 14 56 Cukup
Selvia Yulanda Irianti 2 2 3 1 4 12 48 Kurang
Yulia Dwi Wardininghastuti 3 2 3 2 4 14 56 Cukup
Abib Wahidiah Wati 4 3 5 3 5 20 80 Sangat
Baik
Evi Novianti 4 3 3 1 4 15 60 Cukup
7
Redo Wirandra 2 1 2 2 2 9 36 Gagal
Rina Suci Rohmawati 4 3 2 3 2 14 56 Cukup
Sari Sri Ani 2 1 3 1 4 11 44 Kurang
Sari Sri Asih 4 3 3 1 4 15 60 Cukup
Siti Nur Rokhimah 3 2 3 3 4 15 60 Cukup
Lampiran 30
8
Afriana Yurisa 2 1 3 3 4 13 52 Kurang
Dimas Bagus Sadhewo 1 1 3 3 4 12 48 Kurang
Lis Setyiowati 3 2 4 5 3 17 68 Baik
Ika Nurjanah 2 1 4 2 3 12 48 Kurang
Siti Indah Ningsih 3 2 4 4 3 16 64 Cukup
9
Cicik Susanti 4 3 4 1 3 15 60 Cukup
Nailil Marom 4 3 3 3 4 17 68 Baik
Masuli Ibnu Adam 4 3 3 1 4 15 60 Cukup
Dwi Nur Hidayah 2 1 4 1 3 11 44 Kurang
Jumlah 138 96 134 113 144 625 250
0 Cukup % 62,72 41,82
60,9
1
51,3
6
65,4
5 125
56,8
2
Observer I,
Siti Zulaikah
Lampiran 31
Hasil Observasi Afektif Peserta Didik Siklus II
Pertemuan ke-5 (Observer 1 )
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 3 3 3 2 3 14 56 Cukup
Dwi Nur Hidayah 4 3 2 3 3 15 60 Cukup
Fatimah Nur Indah
Putri 4 5 4 3 3 19 76 Baik
Kiki Andriani 4 3 3 4 3 17 68 Baik
Lugianto 4 4 4 5 5 22 88 Sangat
Baik
2
Bintang Pratidina 4 3 4 3 3 17 68 Baik
Ely Meisaroh 4 3 3 3 4 17 68 Baik
Maya Anggraini 4 5 3 3 3 18 72 Baik
Muhammad Fahmi
Bahrudin 3 4 4 3 4 18 72 Baik
Nailil Marom 4 3 3 4 4 18 72 Baik
3
Abib Wahidiah Wati 2 4 4 4 5 19 76 Baik
Inayatul Khasanah 4 3 4 3 4 18 72 Baik
Lis Setyiowati 5 4 4 5 5 23 92 Sangat
Baik
Siti Mursidah 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Toha Maksum 3 4 3 3 4 17 68 Baik
4
Bambang Hermawan 3 3 5 3 3 17 68 Baik
Fitria Ulfa Dewi 4 3 5 2 4 18 72 Baik
Selvia Yulanda
Irianti 3 3 5 3 4 18 72 Baik
Siti Indah Ningsih 5 3 5 3 4 20 80 Sangat
Baik
Yayuk Erawati 4 5 5 4 3 21 84 Sangat
Baik
5
Chanif Muntaha 4 4 4 5 5 22 88 Sangat
Baik
Hidayatun Nasikhah 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Ika Nurjanah 5 3 3 4 4 19 76 Baik
Siti Ulifatul Jannah 3 5 4 5 5 22 88 Sangat
Baik
Yulia Dwi
Wardininghastuti 2 3 2 2 3 12 48 Kurang
Lampiran 31
6
Alfin Nuriza Nafiani 4 3 3 4 3 17 68 Baik
Cicik kurniawati 4 5 3 3 3 18 72 Baik
Cicik Susanti 4 5 4 3 4 20 80 Sangat
Baik
Parito 4 4 4 1 3 16 64 Cukup
Renda Mustika Dewi 3 3 3 2 3 14 56 Cukup
7
Afriana Yurisa 5 4 3 3 4 19 76 Baik
Indira Niluh
Rimadhani 3 5 4 4 4 20 80
Sangat
Baik
Redo Wirandra 4 3 3 3 3 16 64 Cukup
Sari Sri Ani 3 3 4 2 3 15 60 Cukup
Siti Khori'ah 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
8
Dimas Bagus
Sadhewo 5 3 5 2 3 18 72 Baik
Mega Ayu Dewanti 4 5 5 4 4 22 88 Sangat
Baik
Rina Suci
Rohmawati 4 4 5 3 4 20 80
Sangat
Baik
Siska Ayu Marceliya 2 4 5 3 4 18 72 Baik
Siti Nur Rokhimah 3 5 5 4 4 21 84 Sangat
Baik
9
Evi Novianti 3 3 4 3 3 16 64 Cukup
Masuli Ibnu Adam 4 4 4 3 4 19 76 Baik
Rosa Dewi
Listianingrum 3 5 4 3 3 18 72 Baik
Sari Sri Asih 4 3 4 2 3 16 64 Cukup
Jumlah 159 163 167 140 159 788 3152 Baik
% 72,2
7
74,0
9
75,9
1
63,6
3
72,2
7
157,
6
71,6
4
Observer I,
Siti Zulaikah
Lampiran 31
Hasil Observasi Psikomotorik Peserta Didik Siklus II
Pertemuan ke-5 (Observer 1)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifik
asi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 2 1 3 1 3 10 40 Kurang
Dwi Nur Hidayah 2 1 4 1 5 13 52 Kurang
Fatimah Nur Indah
Putri 4 3 3 1 4 15 60 Cukup
Kiki Andriani 4 3 4 4 5 20 80 Sangat
Baik
Lugianto 4 3 5 4 5 21 84 Sangat
Baik
2
Bintang Pratidina 4 3 3 5 4 19 76 Baik
Ely Meisaroh 2 1 2 3 3 11 44 Kurang
Maya Anggraini 4 3 4 3 5 19 76 Baik
Muhammad Fahmi
Bahrudin 2 1 4 4 2 13 52 Kurang
Nailil Marom 4 3 4 2 5 18 72 Baik
3
Abib Wahidiah Wati 4 4 3 3 4 18 72 Baik
Inayatul Khasanah 4 3 3 1 4 15 60 Cukup
Lis Setyiowati 4 4 5 4 5 22 88 Sangat
Baik
Siti Mursidah 4 3 3 1 4 15 60 Cukup
Toha Maksum 4 4 2 1 3 14 56 Cukup
4
Bambang Hermawan 5 4 2 5 3 19 76 Baik
Fitria Ulfa Dewi 5 4 4 2 5 20 80 Sangat
Baik
Selvia Yulanda
Irianti 5 4 3 1 4 17 68 Baik
Siti Indah Ningsih 5 4 3 4 4 20 80 Sangat
Baik
Yayuk Erawati 4 4 4 2 5 19 76 Baik
5
Chanif Muntaha 4 3 4 1 5 17 68 Baik
Hidayatun Nasikhah 4 3 4 3 5 19 76 Baik
Ika Nurjanah 3 2 4 2 5 16 64 Cukup
Siti Ulifatul Jannah 4 3 3 3 4 17 68 Baik
Yulia Dwi
Wardininghastuti 2 1 3 1 4 11 44 Kurang
Lampiran 31
6
Alfin Nuriza Nafiani 4 3 2 4 3 15 60 Cukup
Cicik kurniawati 2 1 4 3 5 16 64 Cukup
Cicik Susanti 4 3 4 2 5 18 72 Baik
Parito 4 3 3 5 4 19 76 Baik
Renda Mustika Dewi 2 1 2 1 3 9 36 Gagal
7
Afriana Yurisa 4 3 4 3 3 17 68 Baik
Indira Niluh
Rimadhani 4 3 4 2 5 18 72 Baik
Redo Wirandra 2 1 2 4 3 12 48 Kurang
Sari Sri Ani 4 3 4 1 5 17 68
Siti Khori'ah 4 3 2 1 3 13 52 Kurang
8
Dimas Bagus
Sadhewo 2 1 2 3 2 10 40 Kurang
Mega Ayu Dewanti 4 3 4 1 5 17 68 Baik
Rina Suci
Rohmawati 3 2 4 3 5 17 68 Baik
Siska Ayu Marceliya 2 1 3 3 4 13 52 Kurang
Siti Nur Rokhimah 4 3 3 1 5 16 64 Cukup
9
Evi Novianti 3 2 3 1 4 13 52 Kurang
Masuli Ibnu Adam 4 3 4 1 5 17 68 Baik
Rosa Dewi
Listianingrum 3 2 4 3 5 17 68 Baik
Sari Sri Asih 4 3 4 1 2 14 56 Cukup
Jumlah 156 116 148 105 181 706 2824
Cukup %
70,9
1
52,7
3
67,2
7
47,7
3
82,2
7
141,
2
64,1
8
Observer I,
Siti Zulaikah
Lampiran 31
Hasil Observasi Afektif Peserta Didik Siklus II
Pertemuan ke-6 (Observer 1)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 3 4 2 2 3 14 56 Cukup
Dwi Nur Hidayah 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Fatimah Nur Indah Putri 3 3 4 3 3 16 64 Cukup
Kiki Andriani 5 3 4 4 4 20 80 Sangat
Baik
Lugianto 5 5 3 5 5 23 92 Sangat
Baik
2
Bintang Pratidina 2 3 4 4 3 16 64 Cukup
Ely Meisaroh 5 4 3 3 4 19 76 Baik
Maya Anggraini 3 3 4 3 3 16 64 Cukup
Muhammad Fahmi Bahrudin 3 4 3 4 4 18 72 Baik
Nailil Marom 3 4 4 3 4 18 72 Baik
3
Abib Wahidiah Wati 5 4 4 5 5 23 92 Sangat
Baik
Inayatul Khasanah 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Lis Setyiowati 3 5 4 5 5 22 88 Sangat
Baik
Siti Mursidah 3 3 2 3 4 15 60 Cukup
Toha Maksum 3 3 4 3 3 16 64 Cukup
4
Bambang Hermawan 3 3 4 3 3 16 64 Cukup
Fitria Ulfa Dewi 3 3 4 3 4 17 68 Baik
Selvia Yulanda Irianti 3 3 4 3 3 16 64 Cukup
Siti Indah Ningsih 5 5 4 5 5 24 96 Sangat
Baik
Yayuk Erawati 2 3 4 3 4 16 64 Cukup
5
Chanif Muntaha 5 5 3 5 5 23 92 Sangat
Baik
Hidayatun Nasikhah 3 3 4 3 3 16 64 Cukup
Ika Nurjanah 3 5 4 4 4 20 80 Sangat
Baik
Siti Ulifatul Jannah 5 4 3 5 5 22 88 Sangat
Baik
Yulia Dwi Wardininghastuti 3 4 4 3 3 17 68 Baik
Lampiran 31
6
Alfin Nuriza Nafiani 2 3 4 3 3 15 60 Cukup
Cicik kurniawati 4 4 4 5 5 22 88 Sangat
Baik
Cicik Susanti 5 5 4 5 5 24 96 Sangat
Baik
Parito 5 3 3 3 4 18 72 Baik
Renda Mustika Dewi 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
7
Afriana Yurisa 3 4 4 3 4 18 72 Baik
Indira Niluh Rimadhani 5 4 4 4 3 20 80 Sangat
Baik
Redo Wirandra 4 3 3 3 4 17 68 Baik
Sari Sri Ani 3 3 3 3 4 16 64 Cukup
Siti Khori'ah 3 3 2 3 3 14 56 Cukup
8
Dimas Bagus Sadhewo 5 3 4 3 3 18 72 Baik
Mega Ayu Dewanti 5 5 3 5 5 23 92 Sangat
Baik
Rina Suci Rohmawati 3 4 4 4 3 18 72 Baik
Siska Ayu Marceliya 3 4 3 3 3 16 64 Cukup
Siti Nur Rokhimah 3 3 4 3 3 16 64 Cukup
9
Evi Novianti 3 3 5 4 3 18 72 Baik
Masuli Ibnu Adam 4 4 5 3 4 20 80 Sangat
Baik
Rosa Dewi Listianingrum 2 4 5 3 3 17 68 Baik
Sari Sri Asih 3 3 5 3 3 17 68 Baik
Jumlah 155 160 16
1
15
6
16
3 795
31
80 Baik
% 70,4
5
72,7
2
73,
18
70,
91
74,
09 159
72,
27
Observer I,
Siti Zulaikah
Lampiran 31
Hasil Observasi Psikomotorik Peserta Didik Siklus II
Pertemuan ke-6 (Observer 1)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria
Jumlah % Klasifikasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 2 1 3 2 2 10 40 Kurang
Dwi Nur
Hidayah 4 4 4 3 5 20 80
Sangat
Baik
Fatimah Nur
Indah Putri 2 1 3 1 4 11 44 Kurang
Kiki Andriani 4 4 4 4 2 18 72 Baik
Lugianto 4 4 5 5 4 22 88 Sangat
Baik
2
Bintang
Pratidina 5 4 4 4 5 22 88
Sangat
Baik
Ely Meisaroh 5 3 4 3 3 18 72 Baik
Maya Anggraini 5 3 4 3 2 17 68 Baik
Muhammad
Fahmi Bahrudin 5 4 4 4 4 21 84
Sangat
Baik
Nailil Marom 5 4 4 5 5 23 92 Sangat
Baik
3
Abib Wahidiah
Wati 4 4 5 3 5 21 84
Sangat
Baik
Inayatul
Khasanah 2 1 4 2 3 12 48 Kurang
Lis Setyiowati 4 4 3 4 4 19 76 Baik
Siti Mursidah 4 4 3 1 4 16 64 Cukup
Toha Maksum 4 4 2 3 4 17 68 Baik
4
Bambang
Hermawan 4 4 2 2 2 14 56 Cukup
Fitria Ulfa Dewi 4 4 3 1 4 16 64 Cukup
Selvia Yulanda
Irianti 3 4 3 1 4 15 60 Cukup
Siti Indah
Ningsih 4 4 4 3 4 19 76 Baik
Yayuk Erawati 4 4 3 4 3 18 72 Baik
5
Chanif Muntaha 4 4 3 3 4 18 72 Baik
Hidayatun
Nasikhah 4 4 3 3 2 16 64 Cukup
Ika Nurjanah 2 1 4 3 2 12 48 Kurang
Siti Ulifatul
Jannah 4 4 4 4 2 18 72 Baik
Yulia Dwi
Wardininghastuti
3 4 3 2 3 15 60 Cukup
Lampiran 31
6
Alfin Nuriza
Nafiani 4 4 3 1 4 16 64 Cukup
Cicik kurniawati 4 4 4 3 5 20 80 Sangat
Baik
Cicik Susanti 4 3 3 5 5 20 80 Sangat
Baik
Parito 4 3 3 5 3 18 72 Baik
Renda Mustika
Dewi 2 4 2 1 3 12 48 Kurang
7
Afriana Yurisa 4 4 3 2 3 16 64 Cukup
Indira Niluh
Rimadhani 4 4 4 3 3 18 72 Baik
Redo Wirandra 2 1 2 1 4 10 40 Kurang
Sari Sri Ani 4 4 4 1 4 17 68 Baik
Siti Khori'ah 2 1 3 1 3 10 40 Kurang
8
Dimas Bagus
Sadhewo 2 1 2 1 2 8 32 Gagal
Mega Ayu
Dewanti 4 4 4 3 3 18 72 Baik
Rina Suci
Rohmawati 4 4 4 3 4 19 76 Baik
Siska Ayu
Marceliya 4 4 4 3 2 17 68 Baik
Siti Nur
Rokhimah 4 4 4 4 2 18 72 Baik
9
Evi Novianti 4 5 3 3 3 18 72 Baik
Masuli Ibnu
Adam 4 5 3 5 5 22 88
Sangat
Baik
Rosa Dewi
Listianingrum 4 5 3 2 3 17 68 Baik
Sari Sri Asih 4 5 4 1 3 17 68 Baik
Jumlah 163 155 150 121 150 739 2956 Baik
% 74,09 70,45 68,18 55,00 68,18 147,8 67,18
Observer I,
Siti Zulaikah
Lampiran 32
Hasil Observasi Afektif Peserta Didik Siklus I
Pertemuan ke-2 (Observer 2 )
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 3 3 3 2 2 13 52 Kurang
Bintang Pratidina 1 3 4 2 3 13 52 Kurang
Cicik Kurniawati 3 3 3 2 3 14 56 Cukup
Fitria Ulfa Dewi 2 4 4 2 3 15 60 Cukup
Hidayatun Nasikhah 3 4 2 2 2 13 52 Kurang
2
Inayatul Khasanah 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Indira Niluh Rimadhani 4 4 4 3 2 17 68 Baik
Lugianto 5 4 3 3 4 19 76 Baik
Mega Ayu Dewanti 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Mohamad Fahmi Badruddin 3 4 4 2 2 15 60 Cukup
3
Rosa Dewi Listianingrum 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Siska Ayu Marceliya 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Siti Khori'ah 2 3 2 3 3 13 52 Kurang
Siti Mursidah 2 3 4 2 3 14 56 Cukup
Siti Ulifatul Jannah 4 3 2 2 3 14 56 Cukup
4
Toha Maksum 3 4 3 2 2 14 56 Cukup
Yayuk Erawati 2 3 3 2 2 12 48 Kurang
Alfin Nuriza Nafiani 3 3 2 2 2 12 48 Kurang
Bambang Hermawan 2 2 3 2 2 11 44 Kurang
Chanif Muntaha 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
5
Ely Meisaroh 2 3 2 2 3 12 48 Kurang
Fatimah Nur Indah Putri 3 4 3 2 3 15 60 Cukup
Kiki Andriani 4 4 3 3 3 17 68 Baik
Maya Anggraini 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Parito 2 3 3 1 2 11 44 Kurang
6
Renda Mustika Dewi 3 3 3 2 3 14 56 Cukup
Selvia Yulanda Irianti 3 3 2 3 3 14 56 Cukup
Yulia Dwi Wardininghastuti 3 4 2 2 3 14 56 Cukup
Abib Wahidiah Wati 3 3 3 2 2 13 52 Kurang
Evi Novianti 2 3 3 3 2 13 52 Kurang
7
Redo Wirandra 1 3 3 2 3 12 48 Kurang
Rina Suci Rohmawati 2 2 4 3 2 13 52 Kurang
Sari Sri Ani 2 3 3 2 2 12 48 Kurang
Sari Sri Asih 3 3 4 3 3 16 64 Cukup
Siti Nur Rokhimah 3 3 2 2 3 13 52 Kurang
Lampiran 32
8
Afriana Yurisa 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Dimas Bagus Sadhewo 3 2 3 3 2 13 52 Kurang
Lis Setyiowati 3 4 3 3 3 16 64 Cukup
Ika Nurjanah 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Siti Indah Ningsih 3 3 2 3 3 14 56 Cukup
9
Cicik Susanti 2 4 3 2 3 14 56 Cukup
Nailil Marom 3 3 2 3 3 14 56 Cukup
Masuli Ibnu Adam 4 4 3 3 3 17 68 Baik
Dwi Nur Hidayah 3 2 3 3 2 13 52 Kurang
Jumlah 123 140 12
9
10
9
11
8 619
24
76 Cukup
% 55,9
1
63,6
3
58,
63
49,
55
53,
63
123,
8
56,
27
Observer II,
Istiqomah
Lampiran 32
Hasil Observasi Psikomotorik Peserta Didik Siklus I
Pertemuan ke-2 (Observer 2)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 3 1 3 1 2 10 40 Kurang
Bintang Pratidina 4 3 3 3 3 16 64 Cukup
Cicik Kurniawati 4 3 2 1 3 13 52 Kurang
Fitria Ulfa Dewi 3 2 2 1 2 10 40 Kurang
Hidayatun Nasikhah 3 2 2 1 2 10 40 Kurang
2
Inayatul Khasanah 3 2 2 4 2 13 52 Kurang
Indira Niluh Rimadhani 4 3 3 1 3 14 56 Cukup
Lugianto 4 3 3 4 4 18 72 Baik
Mega Ayu Dewanti 2 1 3 3 3 12 48 Kurang
Mohamad Fahmi Badruddin 2 1 2 3 2 10 40 Kurang
3
Rosa Dewi Listianingrum 5 4 3 1 3 16 64 Cukup
Siska Ayu Marceliya 5 4 3 1 3 16 64 Cukup
Siti Khori'ah 5 4 2 2 2 15 60 Cukup
Siti Mursidah 5 4 2 1 2 14 56 Cukup
Siti Ulifatul Jannah 5 4 3 5 2 19 76 Baik
4
Toha Maksum 4 3 2 1 2 12 48 Kurang
Yayuk Erawati 4 3 3 2 3 15 60 Cukup
Alfin Nuriza Nafiani 3 2 3 1 4 13 52 Kurang
Bambang Hermawan 2 1 2 2 2 9 36 Gagal
Chanif Muntaha 2 1 3 4 3 13 52 Kurang
5
Ely Meisaroh 5 4 4 3 3 19 76 Baik
Fatimah Nur Indah Putri 5 4 4 2 3 18 72 Baik
Kiki Andriani 4 3 4 3 2 16 64 Cukup
Maya Anggraini 4 3 4 2 2 15 60 Cukup
Parito 4 3 2 4 2 15 60 Cukup
6
Renda Mustika Dewi 2 1 2 1 2 8 32 Gagal
Selvia Yulanda Irianti 4 3 2 1 2 12 48 Kurang
Yulia Dwi Wardininghastuti 4 3 3 3 2 15 60 Cukup
Abib Wahidiah Wati 4 3 5 3 4 19 76 Baik
Evi Novianti 4 3 2 3 3 15 60 Cukup
7
Redo Wirandra 4 3 2 4 2 15 60 Cukup
Rina Suci Rohmawati 4 3 3 4 4 18 72 Baik
Sari Sri Ani 2 1 4 1 2 10 40 Kurang
Sari Sri Asih 2 1 4 1 2 10 40 Kurang
Siti Nur Rokhimah
4 3 5 2 3 17 68 Baik
Lampiran 32
8
Afriana Yurisa 3 2 2 5 3 15 60 Cukup
Dimas Bagus Sadhewo 1 1 2 1 2 7 28 Gagal
Lis Setyiowati 4 3 3 2 4 16 64 Cukup
Ika Nurjanah 3 2 3 3 2 13 52 Kurang
Siti Indah Ningsih 4 3 3 4 3 17 68 Baik
9
Cicik Susanti 5 4 3 4 4 20 80 Sangat
Baik
Nailil Marom 5 4 2 3 3 17 68 Baik
Masuli Ibnu Adam 5 4 2 3 2 16 64 Cukup
Dwi Nur Hidayah 5 4 2 1 2 14 56 Cukup
Jumlah 163 119 12
3
10
5
11
5 625
25
00 Cukup
% 74,0
9
54,0
9
55,
91
47,
73
52,
27 125
56,
82
Observer II,
Istiqomah
Lampiran 32
Hasil Observasi Afektif Peserta Didik Siklus I
Pertemuan ke-3 (Observer 2)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 2 1 2 1 4 10 40 Kurang
Bintang Pratidina 4 3 3 5 4 19 76 Baik
Cicik Kurniawati 2 3 3 1 4 13 52 Kurang
Fitria Ulfa Dewi 4 3 4 2 4 17 68 Baik
Hidayatun Nasikhah 4 3 4 3 4 18 72 Baik
2
Inayatul Khasanah 5 4 3 1 3 16 64 Cukup
Indira Niluh Rimadhani 5 4 4 2 4 19 76 Baik
Lugianto 5 3 5 5 5 23 92 Sangat
Baik
Mega Ayu Dewanti 5 4 3 4 4 20 80 Sangat
Baik
Mohamad Fahmi Badruddin 5 3 4 3 2 17 68 Baik
3
Rosa Dewi Listianingrum 3 1 4 3 2 13 52 Kurang
Siska Ayu Marceliya 4 1 4 4 3 16 64 Cukup
Siti Khori'ah 4 2 3 3 1 13 52 Kurang
Siti Mursidah 3 3 3 1 1 11 44 Kurang
Siti Ulifatul Jannah 4 3 4 5 4 20 80 Sangat
Baik
4
Toha Maksum 2 3 2 4 5 16 64 Cukup
Yayuk Erawati 4 3 3 3 3 16 64 Cukup
Alfin Nuriza Nafiani 2 1 2 3 1 9 36 Gagal
Bambang Hermawan 2 3 2 2 5 14 56 Cukup
Chanif Muntaha 4 1 2 4 3 14 57 Cukup
5
Ely Meisaroh 4 2 3 1 3 13 52 Kurang
Fatimah Nur Indah Putri 2 3 3 2 3 13 52 Kurang
Kiki Andriani 4 3 3 1 2 13 52 Kurang
Maya Anggraini 4 3 3 3 1 14 56 Cukup
Parito 4 3 2 5 5 19 76 Baik
6
Renda Mustika Dewi 2 2 3 4 2 13 52 Kurang
Selvia Yulanda Irianti 4 2 3 1 1 11 44 Kurang
Yulia Dwi Wardininghastuti 4 3 3 2 3 15 60 Cukup
Abib Wahidiah Wati 4 3 5 3 4 19 76 Baik
Evi Novianti 2 3 3 1 3 12 48 Kurang
Lampiran 32
7
Redo Wirandra 2 3 2 2 2 11 44 Kurang
Rina Suci Rohmawati 4 3 3 3 2 15 60 Cukup
Sari Sri Ani 4 3 3 1 4 15 60 Cukup
Sari Sri Asih 4 4 3 1 4 16 64 Cukup
Siti Nur Rokhimah 2 2 4 3 4 15 60 Cukup
8
Afriana Yurisa 2 3 4 1 4 14 56 Cukup
Dimas Bagus Sadhewo 2 3 2 1 2 10 44 Kurang
Lis Setyiowati 4 3 4 4 3 18 72 Baik
Ika Nurjanah 4 4 4 3 3 18 72 Baik
Siti Indah Ningsih 4 4 3 3 3 17 68 Baik
9
Cicik Susanti 4 3 3 4 3 17 68 Baik
Nailil Marom 4 3 3 3 4 17 68 Baik
Masuli Ibnu Adam 4 4 3 3 4 18 72 Baik
Dwi Nur Hidayah 4 3 3 1 3 14 56 Cukup
Jumlah 155 124
13
9
11
5
13
8 671
26
89 Cukup
% 70,4
5
56,3
6
63,
18
52,
27
62,
72
134,
2
61,
11
Observer II,
Istiqomah
Lampiran 32
Hasil Observasi Psikomotorik Peserta Didik Siklus I
Pertemuan ke-3 (Observer 2)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 3 3 2 2 2 12 48 Kurang
Bintang Pratidina 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Cicik Kurniawati 2 3 3 2 3 13 52 Kurang
Fitria Ulfa Dewi 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Hidayatun Nasikhah 3 4 2 2 2 13 52 Kurang
2
Inayatul Khasanah 2 3 4 3 3 15 60 Cukup
Indira Niluh Rimadhani 3 3 4 3 3 16 64 Cukup
Lugianto 3 4 4 3 3 17 68 Baik
Mega Ayu Dewanti 5 3 3 2 2 15 60 Cukup
Mohamad Fahmi Badruddin 2 3 3 2 2 12 48 Kurang
3
Rosa Dewi Listianingrum 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Siska Ayu Marceliya 2 5 2 2 4 15 60 Cukup
Siti Khori'ah 3 4 3 3 3 16 64 Cukup
Siti Mursidah 3 3 2 2 4 14 56 Cukup
Siti Ulifatul Jannah 4 5 3 3 3 18 72 Baik
4
Toha Maksum 2 5 5 2 3 17 68 Baik
Yayuk Erawati 4 3 5 3 3 18 72 Baik
Alfin Nuriza Nafiani 3 4 5 3 3 18 72 Baik
Bambang Hermawan 1 3 5 3 3 15 60 Cukup
Chanif Muntaha 3 5 5 4 3 20 80 Sangat
Baik
5
Ely Meisaroh 3 3 2 2 4 14 56 Cukup
Fatimah Nur Indah Putri 2 4 3 3 4 16 64 Cukup
Kiki Andriani 3 4 3 2 3 15 60 Cukup
Maya Anggraini 3 5 3 3 3 17 68 Baik
Parito 5 4 3 2 3 17 68 Baik
6
Renda Mustika Dewi 3 3 2 2 3 13 52 Kurang
Selvia Yulanda Irianti 2 4 3 3 3 15 60 Cukup
Yulia Dwi Wardininghastuti 5 3 3 3 3 17 68 Baik
Abib Wahidiah Wati 4 3 2 2 4 15 60 Cukup
Evi Novianti 2 5 3 3 3 16 64 Cukup
7
Redo Wirandra 2 3 4 2 3 14 56 Cukup
Rina Suci Rohmawati 3 4 4 3 3 17 68 Baik
Sari Sri Ani 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Sari Sri Asih 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Siti Nur Rokhimah 3 4 4 5 4 20 80 Sangat
Lampiran 32
Baik
8
Afriana Yurisa 3 4 3 3 3 16 64 Cukup
Dimas Bagus Sadhewo 2 3 3 2 3 13 52 Kurang
Lis Setyiowati 4 4 2 2 4 16 64 Cukup
Ika Nurjanah 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Siti Indah Ningsih 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
9
Cicik Susanti 3 3 4 4 3 17 68 Baik
Nailil Marom 3 4 4 3 3 17 68 Baik
Masuli Ibnu Adam 3 3 4 3 3 16 64 Cukup
Dwi Nur Hidayah 2 3 3 2 3 13 52 Kurang
Jumlah 127 157 14
3
11
9
13
5 681
27
24 Cukup
% 57,7
3
71,3
6
65,
00
54,
09
61,
36
136,
2
61,
91
Observer II,
Istiqomah
Lampiran 33
Hasil Observasi Afektif Peserta Didik Siklus II
Pertemuan ke-5 (Observer 2)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 3 4 3 2 3 15 60 Cukup
Dwi Nur Hidayah 2 3 4 3 4 16 64 Cukup
Fatimah Nur Indah Putri 4 4 4 3 4 19 76 Baik
Kiki Andriani 3 3 4 4 4 18 72 Baik
Lugianto 5 4 3 3 4 19 76 Baik
2
Bintang Pratidina 5 3 4 3 4 19 76 Baik
Ely Meisaroh 5 3 4 3 4 19 76 Baik
Maya Anggraini 3 3 4 3 4 17 68 Baik
Muhammad Fahmi Bahrudin 5 4 4 3 3 19 76 Baik
Nailil Marom 3 3 4 3 4 17 68 Baik
3
Abib Wahidiah Wati 4 5 2 4 4 19 76 Baik
Inayatul Khasanah 3 4 3 2 3 15 60 Cukup
Lis Setyiowati 5 5 2 5 5 22 88 Sangat
Baik
Siti Mursidah 4 3 4 3 3 17 68 Baik
Toha Maksum 3 3 3 4 3 16 64 Cukup
4
Bambang Hermawan 5 3 3 2 3 16 64 Cukup
Fitria Ulfa Dewi 2 3 3 2 3 13 52 Kurang
Selvia Yulanda Irianti 3 4 4 2 3 16 64 Cukup
Siti Indah Ningsih 5 4 2 4 5 20 80 Sangat
Baik
Yayuk Erawati 3 5 4 3 4 19 76 Baik
5
Chanif Muntaha 5 5 4 5 5 24 96 Sangat
Baik
Hidayatun Nasikhah 2 3 4 2 3 14 56 Cukup
Ika Nurjanah 5 4 3 4 5 21 84 Sangat
Baik
Siti Ulifatul Jannah 5 5 4 3 5 22 88 Sangat
Baik
Yulia Dwi Wardininghastuti 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
6
Alfin Nuriza Nafiani 2 3 4 2 3 14 56 Cukup
Cicik kurniawati 3 4 4 3 3 17 68 Baik
Cicik Susanti 4 4 3 4 5 20 80 Sangat
Baik
Parito 4 4 4 3 4 19 76 Baik
Renda Mustika Dewi 3 4 2 2 3 14 56 Cukup
Lampiran 33
7
Afriana Yurisa 5 5 4 3 4 21 84 Sangat
Baik
Indira Niluh Rimadhani 3 3 4 3 4 17 68 Baik
Redo Wirandra 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
Sari Sri Ani 3 4 3 2 3 15 60 Cukup
Siti Khori'ah 2 3 3 3 3 14 56 Cukup
8
Dimas Bagus Sadhewo 4 3 4 2 3 16 64 Cukup
Mega Ayu Dewanti 3 5 4 3 3 18 72 Baik
Rina Suci Rohmawati 3 3 2 5 4 17 68 Baik
Siska Ayu Marceliya 3 4 3 4 4 18 72 Baik
Siti Nur Rokhimah 3 5 3 4 4 19 76 Baik
9
Evi Novianti 3 5 3 3 3 17 68 Baik
Masuli Ibnu Adam 3 3 4 3 4 17 68 Baik
Rosa Dewi Listianingrum 3 4 4 3 3 17 68 Baik
Sari Sri Asih 3 4 3 2 3 15 60 Cukup
Jumlah 153 166 15
0
13
5
16
1 765
30
60 Baik
% 69,5
5
75,4
5
68,
18
61,
36
73,
18 153
69,
55
Observer II,
Istiqomah
Lampiran 33
Hasil Observasi Psikomotorik Peserta Didik Siklus II
Pertemuan ke-5 (Observer 2)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 2 1 3 1 3 10 40 Kurang
Dwi Nur Hidayah 4 4 3 3 5 19 76 Baik
Fatimah Nur Indah Putri 4 4 3 3 3 17 68 Baik
Kiki Andriani 4 4 1 5 5 19 76 Baik
Lugianto 3 2 5 4 5 19 76 Baik
2
Bintang Pratidina 4 4 3 5 4 20 80 Sangat
Baik
Ely Meisaroh 2 1 2 4 3 12 48 Kurang
Maya Anggraini 4 3 4 3 5 19 76 Baik
Muhammad Fahmi Bahrudin 2 1 4 4 3 14 56 Cukup
Nailil Marom 4 4 3 5 4 20 80 Sangat
Baik
3
Abib Wahidiah Wati 4 3 3 3 4 17 68 Baik
Inayatul Khasanah 4 3 3 2 2 14 56 Cukup
Lis Setyiowati 4 4 5 5 5 23 92 Sangat
Baik
Siti Mursidah 2 4 3 1 4 14 56 Cukup
Toha Maksum 3 4 2 1 4 14 56 Cukup
4
Bambang Hermawan 4 4 2 3 4 17 68 Baik
Fitria Ulfa Dewi 4 3 4 2 5 18 72 Baik
Selvia Yulanda Irianti 3 2 2 2 4 13 52 Kurang
Siti Indah Ningsih 4 4 3 5 5 21 84 Sangat
Baik
Yayuk Erawati 4 4 4 2 5 19 76 Baik
5
Chanif Muntaha 5 4 4 1 5 19 76 Baik
Hidayatun Nasikhah 5 4 4 3 5 21 84 Sangat
Baik
Ika Nurjanah 5 4 4 5 4 22 88 Sangat
Baik
Siti Ulifatul Jannah 5 4 3 3 3 18 72 Baik
Yulia Dwi Wardininghastuti 5 4 3 1 3 16 64 Cukup
6
Alfin Nuriza Nafiani 4 4 3 3 3 17 68 Baik
Cicik kurniawati 2 1 4 3 5 15 60 Cukup
Cicik Susanti 4 4 4 4 5 21 84 Sangat
Baik
Parito 4 3 3 2 4 16 64 Cukup
Lampiran 33
Renda Mustika Dewi 2 1 2 1 3 9 36 Gagal
7
Afriana Yurisa 2 1 4 3 3 13 52 Kurang
Indira Niluh Rimadhani 4 3 3 3 2 15 60 Cukup
Redo Wirandra 2 1 2 3 3 11 44 Kurang
Sari Sri Ani 4 4 4 1 5 18 72 Baik
Siti Khori'ah 4 4 2 1 3 14 56 Cukup
8
Dimas Bagus Sadhewo 2 1 2 2 2 9 36 Gagal
Mega Ayu Dewanti 4 3 4 3 3 17 68 Baik
Rina Suci Rohmawati 4 3 4 5 5 21 84 Sangat
Baik
Siska Ayu Marceliya 4 3 3 3 4 17 68 Baik
Siti Nur Rokhimah 4 3 4 3 5 19 76 Baik
9
Evi Novianti 2 1 3 3 3 12 48 Kurang
Masuli Ibnu Adam 4 4 4 4 5 21 84 Sangat
Baik
Rosa Dewi Listianingrum 4 3 2 1 2 12 48 Kurang
Sari Sri Asih 4 4 4 1 2 15 60 Cukup
Jumlah 158 134 14
1
12
5
16
9 727
29
08 Baik
% 71,8
1
60,9
1
64,
09
56,
82
76,
82
145,
4
66,
09
Observer II,
Istiqomah
Lampiran 33
Hasil Observasi Afektif Peserta Didik Siklus II
Pertemuan ke-6 (Observer 2)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 4 4 3 2 4 17 68 Baik
Dwi Nur Hidayah 3 4 3 3 4 17 68 Baik
Fatimah Nur Indah Putri 5 5 4 4 4 22 88 Sangat
Baik
Kiki Andriani 5 3 4 3 4 19 76 Baik
Lugianto 5 4 4 5 5 23 92 Sangat
Baik
2
Bintang Pratidina 5 3 4 4 4 20 80 Sangat
Baik
Ely Meisaroh 5 4 3 2 4 18 72 Baik
Maya Anggraini 4 3 4 3 4 18 72 Baik
Muhammad Fahmi Bahrudin 5 4 4 3 4 20 80 Sangat
Baik
Nailil Marom 3 3 3 4 5 18 72 Baik
3
Abib Wahidiah Wati 5 5 5 5 5 25 10
0
Sangat
Baik
Inayatul Khasanah 3 5 5 3 4 20 80 Sangat
Baik
Lis Setyiowati 5 5 5 5 5 25 10
0
Sangat
Baik
Siti Mursidah 3 3 5 2 3 16 64 Cukup
Toha Maksum 3 4 5 3 3 18 72 Baik
4
Bambang Hermawan 5 3 3 2 3 16 64 Cukup
Fitria Ulfa Dewi 3 3 3 3 3 15 60 Cukup
Selvia Yulanda Irianti 3 4 4 2 3 16 64 Cukup
Siti Indah Ningsih 5 5 4 5 5 24 96 Sangat
Baik
Yayuk Erawati 3 5 4 3 3 18 72 Baik
5
Chanif Muntaha 5 5 4 5 5 24 96 Sangat
Baik
Hidayatun Nasikhah 3 3 4 3 3 16 64 Sangat
Baik
Ika Nurjanah 4 4 2 3 5 18 72 Baik
Siti Ulifatul Jannah 5 5 3 4 4 21 84 Sangat
Baik
Lampiran 33
Yulia Dwi Wardininghastuti 3 4 4 4 5 20 80 Sangat
Baik
6
Alfin Nuriza Nafiani 2 4 4 2 3 15 60 Cukup
Cicik kurniawati 3 4 4 3 3 17 68 Baik
Cicik Susanti 3 3 4 5 5 20 80 Sangat
Baik
Parito 5 3 3 3 4 18 72 Baik
Renda Mustika Dewi 3 4 3 3 3 16 64 Cukup
7
Afriana Yurisa 3 4 3 3 3 16 64 Cukup
Indira Niluh Rimadhani 5 4 4 4 5 22 88 Sangat
Baik
Redo Wirandra 4 4 3 3 3 17 68 Baik
Sari Sri Ani 3 4 4 2 3 16 64 Cukup
Siti Khori'ah 3 3 4 2 3 15 60 Cukup
8
Dimas Bagus Sadhewo 2 4 3 2 4 15 60 Cukup
Mega Ayu Dewanti 5 5 4 4 5 23 92 Sangat
Baik
Rina Suci Rohmawati 3 5 3 4 5 20 80 Sangat
Baik
Siska Ayu Marceliya 3 4 4 3 3 17 68 Baik
Siti Nur Rokhimah 3 3 4 4 4 18 72 Baik
9
Evi Novianti 5 4 5 3 3 20 80 Sangat
Baik
Masuli Ibnu Adam 3 4 5 3 4 19 76 Baik
Rosa Dewi Listianingrum 4 4 5 2 3 18 72 Baik
Sari Sri Asih 3 4 5 2 3 17 68 Baik
Jumlah 167 174 17
0
14
2
17
0 823
32
92 Baik
% 75,9
1
79,0
9
77,
27
64,
55
77,
27
164,
6
74,
82
Observer II,
Istiqomah
Lampiran 33
Hasil Observasi Psikomotorik Peserta Didik Siklus II
Pertemuan ke-6 (Observer 2)
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : XI IPA 2
Pokok Bahasan : Asam basa
Group Nama Kriteria Jum
lah %
Klasifi
kasi 1 2 3 4 5
1
Aini Luthfiyah 2 1 4 2 2 11 44 Kurang
Dwi Nur Hidayah 2 1 3 1 4 11 44 Kurang
Fatimah Nur Indah Putri 4 4 5 3 4 20 80 Sangat
Baik
Kiki Andriani 4 4 4 5 2 19 76 Baik
Lugianto 4 4 5 4 5 22 88 Sangat
Baik
2
Bintang Pratidina 4 4 3 3 4 18 72 Baik
Ely Meisaroh 3 2 4 4 3 16 64 Cukup
Maya Anggraini 4 4 4 3 2 17 68 Baik
Muhammad Fahmi Bahrudin 4 4 4 3 5 20 80 Sangat
Baik
Nailil Marom 4 4 3 4 4 19 76 Baik
3
Abib Wahidiah Wati 4 4 4 4 5 21 84 Sangat
Baik
Inayatul Khasanah 2 3 4 2 3 14 56 Cukup
Lis Setyiowati 4 3 4 4 5 20 80 Sangat
Baik
Siti Mursidah 2 1 2 1 4 10 40 Kurang
Toha Maksum 4 4 3 5 4 20 80 Sangat
Baik
4
Bambang Hermawan 4 4 2 5 3 18 72 Baik
Fitria Ulfa Dewi 2 1 4 1 3 11 44 Kurang
Selvia Yulanda Irianti 3 2 3 3 4 15 60 Cukup
Siti Indah Ningsih 4 4 4 3 3 18 72 Baik
Yayuk Erawati 3 2 4 3 3 15 60 Cukup
5
Chanif Muntaha 4 4 4 3 4 19 76 Baik
Hidayatun Nasikhah 2 1 3 1 3 10 40 Kurang
Ika Nurjanah 4 4 4 3 3 18 72 Baik
Siti Ulifatul Jannah 4 4 4 4 2 18 72 Baik
Yulia Dwi Wardininghastuti 4 4 3 4 3 18 72 Baik
6
Alfin Nuriza Nafiani 3 2 2 2 4 13 52 Kurang
Cicik kurniawati 4 4 4 3 4 19 76 Baik
Cicik Susanti 4 4 4 3 5 20 80 Sangat
Baik
Parito 4 4 3 5 3 19 76 Baik
Lampiran 33
Renda Mustika Dewi 2 1 3 2 3 11 44 Kurang
7
Afriana Yurisa 4 4 3 3 3 17 68 Baik
Indira Niluh Rimadhani 4 4 4 3 4 19 76 Baik
Redo Wirandra 2 1 2 3 2 10 40 Kurang
Sari Sri Ani 4 4 3 1 2 14 56 Cukup
Siti Khori'ah 2 1 2 1 3 9 36 Gagal
8
Dimas Bagus Sadhewo 2 1 2 3 2 10 40 Kurang
Mega Ayu Dewanti 4 4 4 3 4 19 76 Baik
Rina Suci Rohmawati 4 4 4 3 4 19 76 Baik
Siska Ayu Marceliya 4 4 4 3 4 19 76 Baik
Siti Nur Rokhimah 4 4 4 2 3 17 68 Baik
9
Evi Novianti 5 5 4 3 3 20 80 Sangat
Baik
Masuli Ibnu Adam 5 5 4 3 5 22 88 Sangat
Baik
Rosa Dewi Listianingrum 5 5 3 2 3 18 72 Baik
Sari Sri Asih 5 5 3 1 2 16 64 Cukup
Jumlah 156 143 15
3
12
7
15
0 729
29
16 Baik
% 70,9
1
65,0
0
69,
55
57,
73
68,
18
145,
8
66,
27
Observer II,
Istiqomah
Lampiran 34
REKAPITULASI OBSERVASI AKTIVITAS AFEKTIF PESERTA DIDIK
No. Nama Peserta Didik
Konsep Asam Basa
Juml
ah % Kriteria
Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 5 Pertemuan 6
Obsv
.1
Obsv
.2 Rerata
Obsv
.1
Obsv
.2 Rerata
Obsv
.1
Obsv
.2 Rerata
Obsv
.1
Obsv
.2 Rerata
1. Aini Luthfiyah 48 52 50 52 40 46 56 60 58 56 68 62 216 54 Kurang
2. Bintang Pratidina 52 52 52 48 76 62 68 76 72 64 80 72 258 65 Cukup
3. Cicik Kurniawati 56 56 56 60 52 56 72 68 70 88 68 78 260 65 Cukup
4. Fitria Ulfa Dewi 64 60 62 64 68 66 72 52 62 68 60 64 254 64 Cukup
5. Hidayatun Nasikhah 48 52 50 52 72 62 60 56 58 64 64 64 234 59 Cukup
6. Inayatul Khasanah 60 60 60 52 64 58 72 60 66 60 80 70 254 59 Cukup
7. Indira Niluh Rimadhani 68 68 68 56 76 66 80 68 74 80 88 84 292 73 Baik
8. Lugianto 80 76 78 76 92 84 88 76 82 92 92 92 336 84
Sangat
Baik
9. Mega Ayu Dewanti 68 60 64 72 80 76 88 72 80 92 92 92 312 78 Baik
10. Mohamad Fahmi
Badruddin 64 60 62 64 68 66 72 76 74 72 80 76 278 70 Baik
11. Rosa Dewi
Listianingrum 56 60 58 60 52 56 72 68 70 68 72 70 254 64 Cukup
12. Siska Ayu Marceliya 60 60 60 56 64 60 72 72 72 64 68 66 258 65 Cukup
13. Siti Khori'ah 64 52 58 56 52 54 60 56 58 56 60 58 228 57 Cukup
14. Siti Mursidah 56 56 56 56 44 50 56 68 62 60 64 62 230 58 Cukup
15. Siti Ulifatul Jannah 52 56 54 64 80 72 88 88 88 88 84 86 300 75 Baik
16. Toha Maksum 60 56 58 60 64 62 68 64 66 64 72 68 254 64 Cukup
17. Yayuk Erawati 56 48 52 56 64 60 84 76 80 64 72 68 260 65 Cukup
18. Alfin Nuriza Nafiani 52 48 50 60 36 48 68 56 62 60 60 60 220 55 Cukup
19. Bambang Hermawan 48 44 46 68 56 62 68 64 66 64 64 64 238 60 Cukup
20. Chanif Muntaha 56 60 58 52 57 54,5 88 96 92 92 96 94 298,5 75 Baik
21. Ely Meisaroh 56 48 52 76 52 64 68 76 72 76 72 74 262 66 Baik
22. Fatimah Nur Indah Putri 60 60 60 68 52 60 76 76 76 64 88 76 272 68 Baik
23. Kiki Andriani 68 68 68 68 52 60 68 72 70 80 76 78 276 69 Baik
24. Maya Anggraini 60 60 60 68 56 62 72 68 70 64 72 68 260 65 Cukup
Lampiran 34
25. Parito 52 44 48 68 76 72 64 76 70 72 72 72 262 66 Baik
26. Renda Mustika Dewi 52 56 54 52 52 52 56 56 56 60 64 62 224 56 Cukup
27. Selvia Yulanda Irianti 56 56 56 60 44 52 72 64 68 64 64 64 240 60 Cukup
28. Yulia Dwi
Wardininghastuti 56 56 56 56 60 58 48 56 52 68 80 74 240 60 Cukup
29. Abib Wahidiah Wati 56 52 54 52 76 64 76 76 76 92 100 96 290 73 Baik
30. Evi Novianti 60 52 56 60 48 54 64 68 66 72 80 76 252 63 Cukup
31. Redo Wirandra 56 48 52 44 44 44 64 56 60 68 68 68 224 56 Cukup
32. Rina Suci Rohmawati 48 52 50 56 60 58 80 68 74 72 80 76 258 65 Cukup
33. Sari Sri Ani 48 48 48 60 60 60 60 60 60 64 64 64 232 58 Cukup
34. Sari Sri Asih 52 64 58 52 64 58 64 60 62 68 68 68 246 62 Cukup
35. Siti Nur Rokhimah 56 52 54 56 60 58 84 76 80 64 72 68 260 65 Cukup
36. Afriana Yurisa 60 60 60 56 56 56 76 84 80 72 64 68 264 66 Baik
37. Dimas Bagus Sadhewo 48 52 50 56 44 50 72 64 68 72 60 66 234 59 Cukup
38. Lis Setyiowati 52 64 58 64 72 68 92 88 90 88 100 94 310 78 Baik
39. Ika Nurjanah 56 60 58 60 72 66 76 84 80 80 72 76 280 70 Baik
40. Siti Indah Ningsih 60 56 58 60 68 64 80 80 80 96 96 96 298 75 Baik
41. Cicik Susanti 48 56 52 60 68 64 80 80 80 96 80 88 284 71 Baik
42. Nailil Marom 56 56 56 60 68 64 72 68 70 72 72 72 262 66 Baik
43. Masuli Ibnu Adam 64 68 66 60 72 66 76 68 72 80 76 78 282 71 Baik
44. Dwi Nur Hidayah 52 52 52 60 56 58 60 64 62 60 68 64 236 59 Cukup
Jumlah 2500 2476 2488 2616 2689 2652,5 3152 3060 3106 3180 3292 3236
1148
2,5 2876
Cukup Rata-rata 56,818 56,273 56,5455 59,455 61,113 60,2841 71,636 69,546 70,591 72,273 74,818 73,5455 260,97 65,36
Lampiran 35
REKAPITULASI OBSERVASI AKTIVITAS PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK
No. Nama Peserta Didik
Konsep Asam Basa
Juml
ah %
Kriteri
a
Pertemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 5 Pertemuan 6
Obsv
.1
Obsv
.2 Rerata
Obsv
.1
Obsv
.2 Rerata
Obsv
.1
Obsv
.2 Rerata
Obsv
.1
Obsv
.2 Rerata
1. Aini Luthfiyah 40 40 40 40 48 44 40 40 40 40 44 42 166 42 Kurang
2. Bintang Pratidina 68 64 66 76 60 68 76 80 78 88 72 80 292 73 Baik
3. Cicik Kurniawati 64 52 58 56 52 54 64 60 62 80 76 78 252 63 Cukup
4. Fitria Ulfa Dewi 56 40 48 52 60 56 80 72 76 64 44 54 234 59 Cukup
5. Hidayatun Nasikhah 56 40 48 60 52 56 76 84 80 64 40 52 236 59 Cukup
6. Inayatul Khasanah 52 52 52 48 60 54 60 56 58 48 56 52 216 54 Kurang
7. Indira Niluh Rimadhani 56 56 56 68 64 66 72 60 66 72 76 74 262 66 Baik
8. Lugianto 72 72 72 52 68 60 84 76 80 88 88 88 300 75 Baik
9. Mega Ayu Dewanti 48 48 48 68 60 64 68 68 68 72 76 74 254 64 Cukup
10. Mohamad Fahmi
Badruddin 52 40 46 36 48 42 52 56 54 84 80 82 224 56 Cukup
11. Rosa Dewi
Listianingrum 60 64 62 52 56 54 68 48 58 68 72 70 244 61 Cukup
12. Siska Ayu Marceliya 44 64 54 56 60 58 52 68 60 68 76 72 244 61 Cukup
13. Siti Khori'ah 48 60 54 60 64 62 52 56 54 40 36 38 208 52 Kurang
14. Siti Mursidah 40 56 48 60 56 58 60 56 58 64 40 52 216 54 Kurang
15. Siti Ulifatul Jannah 64 76 70 76 72 74 68 72 70 72 72 72 286 72 Baik
16. Toha Maksum 52 48 50 60 68 64 56 56 56 68 80 74 244 61 Cukup
17. Yayuk Erawati 56 60 58 68 72 70 76 76 76 72 60 66 270 68 Baik
18. Alfin Nuriza Nafiani 48 52 50 40 72 56 60 68 64 64 52 58 228 57 Cukup
19. Bambang Hermawan 52 36 44 52 60 56 76 68 72 56 72 64 236 59 Cukup
20. Chanif Muntaha 56 52 54 44 80 62 68 76 72 72 76 74 262 66 Baik
21. Ely Meisaroh 56 76 66 52 56 54 44 48 46 72 64 68 234 59 Cukup
22. Fatimah Nur Indah Putri 48 72 60 64 64 64 60 68 64 44 80 62 250 63 Cukup
23. Kiki Andriani 60 64 62 60 60 60 80 76 78 72 76 74 274 69 Baik
24. Maya Anggraini 56 60 58 68 68 68 76 76 76 68 68 68 270 68 Baik
25. Parito 72 60 66 64 68 66 76 64 70 72 76 74 276 69 Baik
26. Renda Mustika Dewi 60 32 46 56 52 54 36 36 36 48 44 46 182 46 Kurang
27. Selvia Yulanda Irianti 52 48 50 48 60 54 68 52 60 60 60 60 224 56 Cukup
28. Yulia Dwi
Wardininghastuti 56 60 58 56 68 62 44 64 54 60 72 66 240 60 Cukup
29. Abib Wahidiah Wati 64 76 70 80 60 70 72 68 70 84 84 84 294 74 Baik
30. Evi Novianti 48 60 54 60 64 62 52 48 50 72 80 76 242 61 Cukup
31. Redo Wirandra 44 60 52 36 56 46 48 44 46 40 40 40 184 46 Kurang
32. Rina Suci Rohmawati 56 72 64 56 68 62 68 84 76 76 76 76 278 70 Baik
33. Sari Sri Ani 44 40 42 44 60 52 68 72 70 68 56 62 226 57 Cukup
34. Sari Sri Asih 40 40 40 60 56 58 56 60 58 68 64 66 222 56 Cukup
35. Siti Nur Rokhimah 52 68 60 60 80 70 64 76 70 72 68 70 270 68 Baik
36. Afriana Yurisa 64 60 62 52 64 58 68 52 60 64 68 66 246 62 Cukup
37. Dimas Bagus Sadhewo 64 28 46 48 52 50 40 36 38 32 40 36 170 43 Kurang
38. Lis Setyiowati 84 64 74 68 64 66 88 92 90 76 80 78 308 77 Baik
39. Ika Nurjanah 80 52 66 48 60 54 64 88 76 48 72 60 256 64 Cukup
40. Siti Indah Ningsih 72 68 70 64 60 62 80 84 82 76 72 74 288 72 Baik
41. Cicik Susanti 80 80 80 60 68 64 72 84 78 80 80 80 302 76 Baik
42. Nailil Marom 48 68 58 68 68 68 72 80 76 92 76 84 286 72 Baik
43. Masuli Ibnu Adam 52 64 58 60 64 62 68 84 76 88 88 88 284 71 Baik
44. Dwi Nur Hidayah 52 56 54 44 52 48 52 76 64 80 44 62 228 57 Cukup
Jumlah 2488 2500 2494 2500 2724 2612 2824 2908 2866 2956 2916 2936 1090
8 2738
Cukup
Rata-rata 56,545 56,818 56,682 56,818 61,909 59,363 64,182 66,091 65,136 67,182 66,273 66,727 247,91 62,23
Lampiran 36
Data Hasil Tes Penguasaan Konsep Kimia Peserta Didik Sebelum dan Sesudah Diterapkan Pembelajaran Experiental
No. Nama Peserta Didik Sebelum Tindakan Setelah Tindakan
Pretest Siklus I Siklus II Posttest
Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1. Aini Luthfiyah 57 Belum Tuntas 73 Tuntas 92 Tuntas 87 Tuntas
2. Bintang Pratidina 43 Belum Tuntas 82 Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas
3. Cicik Kurniawati 50 Belum Tuntas 81 Tuntas 80 Tuntas 87 Tuntas
4. Fitria Ulfa Dewi 57 Belum Tuntas 79 Tuntas 90 Tuntas 87 Tuntas
5. Hidayatun Nasikhah 47 Belum Tuntas 80 Tuntas 88 Tuntas 87 Tuntas
6. Inayatul Khasanah 57 Belum Tuntas 84 Tuntas 89 Tuntas 90 Tuntas
7. Indira Niluh Rimadhani 53 Belum Tuntas 74 Tuntas 70 Tuntas 90 Tuntas
8. Lugianto 60 Belum Tuntas 85 Tuntas 77 Tuntas 93 Tuntas
9. Mega Ayu Dewanti 60 Belum Tuntas 92 Tuntas 90 Tuntas 97 Tuntas
10. Mohamad Fahmi
Badruddin 57 Belum Tuntas 84 Tuntas 75 Tuntas 90 Tuntas
11. Rosa Dewi
Listianingrum 40 Belum Tuntas 90 Tuntas 92 Tuntas 83 Tuntas
12. Siska Ayu Marceliya 60 Belum Tuntas 84 Tuntas 87 Tuntas 87 Tuntas
13. Siti Khori'ah 43 Belum Tuntas 81 Tuntas 84 Tuntas 87 Tuntas
14. Siti Mursidah 40 Belum Tuntas 71 Tuntas 96 Tuntas 87 Tuntas
15. Siti Ulifatul Jannah 40 Belum Tuntas 87 Tuntas 84 Tuntas 87 Tuntas
16. Toha Maksum 60 Belum Tuntas 85 Tuntas 72 Tuntas 90 Tuntas
17. Yayuk Erawati 43 Belum Tuntas 71 Tuntas 78 Tuntas 87 Tuntas
18. Alfin Nuriza Nafiani 50 Belum Tuntas 75 Tuntas 77 Tuntas 87 Tuntas
19. Bambang Hermawan 57 Belum Tuntas 59 Belum Tuntas 68 Belum Tuntas 87 Tuntas
20. Chanif Muntaha 63 Belum Tuntas 72 Tuntas 98 Tuntas 83 Tuntas
21. Ely Meisaroh 57 Belum Tuntas 84 Tuntas 93 Tuntas 90 Tuntas
22. Fatimah Nur Indah Putri 53 Belum Tuntas 79 Tuntas 94 Tuntas 87 Tuntas
23. Kiki Andriani 60 Belum Tuntas 81 Tuntas 91 Tuntas 90 Tuntas
24. Maya Anggraini 47 Belum Tuntas 83 Tuntas 84 Tuntas 87 Tuntas
25. Parito 53 Belum Tuntas 70 Tuntas 73 Tuntas 83 Tuntas
26. Renda Mustika Dewi 60 Belum Tuntas 64 Belum Tuntas 78 Tuntas 87 Tuntas
27. Selvia Yulanda Irianti 63 Belum Tuntas 61 Belum Tuntas 74 Tuntas 87 Tuntas
28. Yulia Dwi
Wardininghastuti 50 Belum Tuntas 79 Tuntas 78 Tuntas 87 Tuntas
29. Abib Wahidiah Wati 47 Belum Tuntas 87 Tuntas 93 Tuntas 97 Tuntas
30. Evi Novianti 57 Belum Tuntas 90 Tuntas 94 Tuntas 97 Tuntas
31. Redo Wirandra 40 Belum Tuntas 67 Belum Tuntas 74 Tuntas 70 Tuntas
32. Rina Suci Rohmawati 47 Belum Tuntas 74 Tuntas 83 Tuntas 80 Tuntas
33. Sari Sri Ani 50 Belum Tuntas 75 Tuntas 89 Tuntas 80 Tuntas
34. Sari Sri Asih 50 Belum Tuntas 76 Tuntas 81 Tuntas 90 Tuntas
35. Siti Nur Rokhimah 50 Belum Tuntas 90 Tuntas 80 Tuntas 90 Tuntas
36. Afriana Yurisa 43 Belum Tuntas 72 Tuntas 85 Tuntas 83 Tuntas
37. Dimas Bagus Sadhewo 63 Belum Tuntas 64 Belum Tuntas 74 Tuntas 83 Tuntas
38. Lis Setyiowati 50 Belum Tuntas 66 Belum Tuntas 93 Tuntas 90 Tuntas
39. Ika Nurjanah 37 Belum Tuntas 74 Tuntas 87 Tuntas 83 Tuntas
40. Siti Indah Ningsih 30 Belum Tuntas 64 Belum Tuntas 69 Belum Tuntas 83 Tuntas
41. Cicik Susanti 53 Belum Tuntas 79 Tuntas 86 Tuntas 87 Tuntas
42. Nailil Marom 53 Belum Tuntas 72 Tuntas 78 Tuntas 73 Tuntas
43. Masuli Ibnu Adam 57 Belum Tuntas 68 Belum Tuntas 75 Tuntas 87 Tuntas
44. Dwi Nur Hidayah 53 Belum Tuntas 78 Tuntas 95 Tuntas 73 Tuntas
Jumlah 2260 - 3386 - 3658 - 3807 -
Rata-rata 51,36 - 76,95 - 83,13 - 86,52 -
% Ketuntasan 0,00 - 81,82 - 95,45 - 100 -
Lampiran 37
KISI-KISI ANGKET MOTIVASI PESERTA DIDIK
Indikator
Nomor soal
Nomor pernyataan
positif
Nomor pernyataan
negatif
Perhatian (Attention) 1, 14, 18, 24 3, 5, 12, 27
Relevansi (Relevance) 4, 6, 23 8, 10, 26
Percaya diri (Confidence) 11, 16, 20, 29 7, 9, 22, 25
Kepuasan (Satisfaction) 2, 13, 15, 19 17, 21, 28, 30
Lampiran 38
ANGKET MOTIVASI PESERTA DIDIK
Mata pelajaran : IPA Kimia Kelas/ Semester : IPA2/ Genap
Hari/ Tanggal :
Petunjuk:
1. Pada kuesioner ini terdapat 30 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap
pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu
pelajari, dan tentukan kebenarannya. Berilah jawaban yang benar-benar cocok
dengan pilihanmu.
2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya.
Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.
3. Berikan penilaianmu secara jujur, objektif, dan penuh tanggung jawab dengan cara
memberi tanda checklist (√) pada salah satu dari lima pilihan dibawah ini
Keterangan : SSS = Sangat Setuju Sekali TS = Tidak Setuju
SS = Sangat Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
S = Setuju
No. Indikator SSS SS S TS STS
1. Saya tertarik mengikuti pelajaran kimia materi asam
basa
2.
Experiental learning membantu memudahkan saya
dalam memahami konsep asam basa dan mampu
mengerjakan soal dengan baik
3. Saya tidak tertarik dengan pelajaran kimia materi asam
basa
4.
Saya dapat menghubungkan isi pembelajaran ini
dengan hal-hal yang telah saya lihat, saya lakukan atau
saya pikirkan didalam kehidupan sehari-hari
5. Pembelajaran experiental kurang menarik dan
membuat saya bosan
6. Jelas bagi saya bagaimana hubungan materi dalam
pembelajaran ini dengan apa yang telah saya ketahui
7. Tugas-tugas latihan pada pembelajaran ini terlalu sulit
8. Pembelajaran ini tidak relevan dengan kebutuhan saya
sebab sebagian besar isinya tidak saya ketahui
9. Saya tidak yakin akan berhasil pada pembelajaran ini
10.
Saya tidak melihat adanya hubungan antara isi materi
dalam pelajaran ini dengan sesuatu yang telah saya
ketahui
11. Tugas-tugas latihan pada pembelajaran ini tidak terlalu
sulit
12. Pada saat pembelajaran experiental learning saya lebih
suka bermain dan bercanda dengan teman
13. Saya benar-benar senang mempelajari materi asam
basa ini
14. Pembelajaran ini menarik bagi saya dan membuat saya
tidak bosan
15. Saya senang belajar melalui kegiatan observasi secara
langsung/praktikum dalam pembelajaran ini
16. Saya yakin akan berhasil dalam pembelajaran ini
17. Sedikitpun saya tidak memahami materi pembelajaran
ini
18. Saya memperhatikan penjelasan guru tentang konsep
asam basa dengan baik
19. Experiental learning membuat saya menjadi aktif
dalam kegiatan belajar mengajar
20.
Dengan diterapkannya experiental learning saya lebih
berani bertanya kepada guru pada saat proses belajar
mengajar berlangsung
21. Saya tidak suka dengan materi asam basa
22.
Walaupun sudah diterapkan experiental learning, saya
tetap malu bertanya pada guru jika ada hal-hal yang
tidak saya pahami
23. Isi pembelajaran ini sesuai dengan harapan dan tujuan
saya
24.
Rasa ingin tahu saya sering kali tergerak oleh
pertanyaan yang dikemukakan dan masalah yang
diberikan guru pada materi pembelajaran ini
25.
Saya masih merasa kebingungan dan kesulitan
mengerjakan soal-soal asam basa meskipun sudah
diterapkan experiental learning
26. Isi pembelajaran ini tidak sesuai dengan harapan dan
tujuan saya
27. Pada pembelajaran ini tidak ada hal-hal yang dapat
merangsang rasa ingin tahu saya
28. Saya tidak senang belajar melalui kegiatan observasi
secara langsung/praktikum dalam pembelajaran ini
29.
Menurut pendapat saya materi pelajaran lebih mudah
di ingat dengan menggunakan pembelajaran
experiental
30 Saya pasif dalam kegiatan belajar mengajar meskipun
sudah diterapkan experiental learning
Berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan angket yang disebarkan kepada 44
responden pada siklus I diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk item No. 1
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 5 :1 x 5 = 5
Jumlah skor untuk 13 orang yang menjawab 4:13 x 4 = 52
Jumlah skor untuk 26 orang yang menjawab 3: 26 x 3 = 78
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 2 : 4 x 2 = 8
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
143
Jumlah skor ideal untuk item No.1 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 65 % (Kuat)
2. Untuk item No. 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 5 :0 x 5 = 0
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 4:8 x 4 = 32
Jumlah skor untuk 26 orang yang menjawab 3: 26 x 3 = 78
Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab 2 : 10 x 2 = 20
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
130
Jumlah skor ideal untuk item No.2 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 59 % (Cukup)
3. Untuk item No.3
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 5 :1 x 5 = 1
Jumlah skor untuk 24 orang yang menjawab 4:24 x 4 = 96
Jumlah skor untuk 18 orang yang menjawab 3: 18 x 3 = 54
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
153
Jumlah skor ideal untuk item No.3 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 69,55 % (Kuat)
4. Untuk item No. 4
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 5 :4 x 5 = 20
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 4:8 x 4 = 32
Jumlah skor untuk 28 orang yang menjawab 3: 28 x 3 = 84
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 2 : 4 x 2 = 8
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
144
Jumlah skor ideal untuk item No.4 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 65,55 % (Kuat)
5. Untuk item No.5
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 5 :2 x 5 = 10
Jumlah skor untuk 18 orang yang menjawab 4:18 x 4 = 72
Jumlah skor untuk 7 orang yang menjawab 3: 7 x 3 = 21
Jumlah skor untuk 11 orang yang menjawab 2 : 11 x 2 = 22
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 1 : 6 x 1 = 6 +
131
Jumlah skor ideal untuk item No.5 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 59,55 %(Cukup)
6. Untuk item No.6
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 5 :0 x 5 = 0
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 4:4 x 4 = 16
Jumlah skor untuk 33 orang yang menjawab 3: 33 x 3 = 99
Jumlah skor untuk 7 orang yang menjawab 2 : 7 x 2 = 14
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
129
Jumlah skor ideal untuk item No.6 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 58,64 %(Cukup)
7. Untuk item No.7
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 5 :0 x 5 = 0
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 4:6 x 4 = 24
Jumlah skor untuk 7 orang yang menjawab 3: 7 x 3 = 21
Jumlah skor untuk 7 orang yang menjawab 2 : 7 x 2 = 14
Jumlah skor untuk 24 orang yang menjawab 1: 24 x 1 = 24 +
83
Jumlah skor ideal untuk item No.7 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 37,73 % (Lemah)
8. Untuk item No.8
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 5 :0 x 5 = 0
Jumlah skor untuk 19 orang yang menjawab 4:19 x 4 = 76
Jumlah skor untuk 12 orang yang menjawab 3: 12 x 3 = 36
Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab 2 : 10 x 2 = 20
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 1 : 3 x 1 = 3 +
135
Jumlah skor ideal untuk item No.8 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 61,36 % (Kuat)
9. Untuk item No.9
Jumlah skor untuk 11 orang yang menjawab 5 :11 x 5 = 55
Jumlah skor untuk 20 orang yang menjawab 4:20 x 4 = 80
Jumlah skor untuk 11 orang yang menjawab 3: 11 x 3 = 33
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 1 : 1 x 1 = 1 +
171
Jumlah skor ideal untuk item No.9 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 77,73 % (Kuat)
10. Untuk item No.10
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 5 :2 x 5 = 10
Jumlah skor untuk 33 orang yang menjawab 4:33 x 4 = 132
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 3: 8 x 3 = 24
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
168
Jumlah skor ideal untuk item No.10 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 76,36 % (Kuat)
11. Untuk item No.11
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 5 :0 x 5 = 0
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 4:2 x 4 = 8
Jumlah skor untuk 9 orang yang menjawab 3: 9 x 3 = 27
Jumlah skor untuk 11 orang yang menjawab 2 : 11 x 2 = 22
Jumlah skor untuk 22 orang yang menjawab 1: 22 x 1 = 22 +
79
Jumlah skor ideal untuk item No.11 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu �
��� x 100% = 35,91 %
(Lemah)
12. Untuk item No.12
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 5 :5 x 5 = 25
Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab 4:17 x 4 = 68
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 3: 8 x 3 = 24
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 2 : 6 x 2 = 12
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 1 : 8 x 1 = 8 +
137
Jumlah skor ideal untuk item No.12 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 62,27 % (Kuat)
13. Untuk item No.13
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 5 :2 x 5 = 10
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 4:8 x 4 = 32
Jumlah skor untuk 31 orang yang menjawab 3: 31 x 3 = 93
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 2 : 3 x 2 = 6
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
141
Jumlah skor ideal untuk item No.13 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 64,09 % (Kuat)
14. Untuk item No.14
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 5 :0 x 5 = 0
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 4:4 x 4 = 16
Jumlah skor untuk 32 orang yang menjawab 3: 32 x 3 = 96
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 2 : 8 x 2 = 16
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
128
Jumlah skor ideal untuk item No.14 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 58,18 %(Cukup)
15. Untuk item No.15
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 5 :8 x 5 = 40
Jumlah skor untuk 21 orang yang menjawab 4:21 x 4 = 84
Jumlah skor untuk 15 orang yang menjawab 3: 15 x 3 = 45
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
169
Jumlah skor ideal untuk item No.15 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 76,82 % (Kuat)
16. Untuk item No.16
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 5 :3 x 5 = 15
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 4:6 x 4 = 24
Jumlah skor untuk 29 orang yang menjawab 3: 29 x 3 = 87
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 2 : 6 x 2 = 12
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
138
Jumlah skor ideal untuk item No.16 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 62,73 % (Kuat)
17. Untuk item No.17
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 5 :6 x 5 = 30
Jumlah skor untuk 20 orang yang menjawab 4:20 x 4 = 80
Jumlah skor untuk 11 orang yang menjawab 3: 11 x 3 = 33
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 2 : 3 x 2 = 6
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 1 : 4 x 1 = 4 +
153
Jumlah skor ideal untuk item No.17 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 69,55 % (Kuat)
18. Untuk item No.18
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 5 :4 x 5 = 20
Jumlah skor untuk 14 orang yang menjawab 4:14 x 4 = 56
Jumlah skor untuk 22 orang yang menjawab 3: 22 x 3 = 66
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 2 : 4 x 2 = 8
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
150
Jumlah skor ideal untuk item No.18 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 68,18 % (Kuat)
19. Untuk item No.19
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 5 :0 x 5 = 0
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 4:8 x 4 = 32
Jumlah skor untuk 20 orang yang menjawab 3: 20 x 3 = 60
Jumlah skor untuk 16 orang yang menjawab 2 : 16 x 2 = 32
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
124
Jumlah skor ideal untuk item No.19 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 56,36 %(Cukup)
20. Untuk item No.20
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 5 :1 x 5 = 5
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 4:5 x 4 = 20
Jumlah skor untuk 23 orang yang menjawab 3: 23 x 3 = 69
Jumlah skor untuk 13 orang yang menjawab 2 : 13 x 2 = 26
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 1 : 2 x 1 = 2 +
122
Jumlah skor ideal untuk item No.20 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 55,45 %(Cukup)
21. Untuk item No.21
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 5 :6 x 5 = 30
Jumlah skor untuk 26 orang yang menjawab 4:26 x 4 = 104
Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab 3: 10 x 3 = 30
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 2 : 2 x 2 = 4
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
168
Jumlah skor ideal untuk item No.21 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 76,36 % (Kuat)
22. Untuk item No.22
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 5 :4 x 5 = 20
Jumlah skor untuk 18 orang yang menjawab 4:18 x 4 = 72
Jumlah skor untuk 16 orang yang menjawab 3: 16 x 3 = 48
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 2 : 4 x 2 = 8
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 1 : 2 x 1 = 2 +
150
Jumlah skor ideal untuk item No.22 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 68,18 % (Kuat)
23. Untuk item No.23
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 5 :1 x 5 = 5
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 4:2 x 4 = 8
Jumlah skor untuk 30 orang yang menjawab 3: 30 x 3 = 90
Jumlah skor untuk 11 orang yang menjawab 2 : 11 x 2 = 22
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
125
Jumlah skor ideal untuk item No.23 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 56,82 % (Kuat)
24. Untuk item No.24
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 5 :1 x 5 = 5
Jumlah skor untuk 11 orang yang menjawab 4:11 x 4 = 44
Jumlah skor untuk 25 orang yang menjawab 3: 25 x 3 = 75
Jumlah skor untuk 7 orang yang menjawab 2 : 7 x 2 = 14
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
138
Jumlah skor ideal untuk item No.24 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 62,73 % (Kuat)
25. Untuk item No.25
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 5 :0 x 5 = 0
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 4:5 x 4 = 20
Jumlah skor untuk 12 orang yang menjawab 3: 12 x 3 = 36
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 2 : 4 x 2 = 8
Jumlah skor untuk 23 orang yang menjawab 1: 23 x 1 = 23 +
87
Jumlah skor ideal untuk item No.25 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu �
��� x 100% = 39,55 %
(Lemah)
26. Untuk item No.26
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 5 :6 x 5 = 30
Jumlah skor untuk 25 orang yang menjawab 4:25 x 4 = 100
Jumlah skor untuk 13 orang yang menjawab 3: 13 x 3 = 39
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
169
Jumlah skor ideal untuk item No.26 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 76,82 % (Kuat)
27. Untuk item No.27
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 5 :5 x 5 = 25
Jumlah skor untuk 28 orang yang menjawab 4:28 x 4 = 112
Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab 3: 10 x 3 = 30
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
169
Jumlah skor ideal untuk item No.27 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 76,82 % (Kuat)
28. Untuk item No.28
Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab 5:10 x 5 = 50
Jumlah skor untuk 31 orang yang menjawab 4: 31 x 4 = 124
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 3: 2 x 3 = 6
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
182
Jumlah skor ideal untuk item No.28 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 82,73 % (Sangat
Kuat)
29. Untuk item No.29
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 5 :3 x 5 = 15
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 4:3 x 4 = 12
Jumlah skor untuk 33 orang yang menjawab 3: 33 x 3 = 99
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 2 : 5 x 2 = 10
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
136
Jumlah skor ideal untuk item No.29 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 61,82 % (Kuat)
30. Untuk item No.30
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 5 :5 x 5 = 25
Jumlah skor untuk 24 orang yang menjawab 4: 24 x 4 = 96
Jumlah skor untuk 14 orang yang menjawab 3: 14 x 3 = 42
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
165
Jumlah skor ideal untuk item No.30 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 75,00 % (Kuat)
Lampiran 39
Perhitungan Angket Tanggapan Peserta Didik Siklus I
No Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. R-1 3 3 4 3 2 4 1 2 4 4 1 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 4 3 5 3 3
2. R-2 3 2 4 3 3 3 1 2 3 3 1 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 2 4 4 1 3 3 4 3 4
3. R-3 3 2 4 3 2 2 1 3 4 3 1 2 3 3 4 3 1 3 2 3 4 3 3 3 1 4 4 4 3 4
4. R-4 4 3 3 3 4 3 1 2 5 4 1 4 3 3 4 4 4 3 2 2 4 3 3 2 1 3 4 2 3 2
5. R-5 3 3 3 5 3 2 1 2 4 3 1 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 1 4 4 4 3 3
6. R-6 3 2 4 2 4 3 3 3 5 5 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 4 2 2 3 3 4 4 2 4
7. R-7 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
8. R-8 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3
9. R-9 3 2 2 3 4 2 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4
10. R-10 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
11. R-11 3 3 4 4 4 3 2 2 1 4 2 3 4 4 4 2 4 5 4 3 4 3 3 3 3 4 5 3 3 4
12. R-12 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4
13. R-13 4 4 4 5 4 3 1 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 2 4 4 4 3 4
14. R-14 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4
15. R-15 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 5 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4
16. R-16 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3
17. R-17 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4
18. R-18 4 3 4 3 4 2 3 2 4 4 1 5 5 3 4 5 2 2 4 3 4 2 5 3 1 5 5 5 5 5
19. R-19 3 3 4 3 5 3 4 4 5 4 3 4 3 3 3 5 5 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
20. R-20 4 2 3 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 3 5 5 4 3 3 5 4 3 2 4 4 3 4 2 4
21. R-21 3 3 3 2 2 4 1 2 3 4 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3
22. R-22 2 2 3 4 3 3 1 4 3 3 1 2 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 4 3 4
23. R-23 3 3 4 4 4 3 1 3 4 4 1 4 3 3 5 4 3 3 3 3 5 3 3 4 2 4 4 5 3 5
24. R-24 4 3 4 3 3 2 2 4 5 4 1 5 5 3 4 3 5 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4
25. R-25 4 2 3 4 1 3 1 4 4 4 1 4 4 3 4 3 4 5 3 5 4 4 3 3 1 4 4 4 5 4
26. R-26 3 4 4 3 2 2 2 4 4 4 2 3 4 4 5 3 3 3 4 3 4 5 3 3 3 3 5 4 3 3
27. R-27 3 3 4 5 2 2 1 4 5 4 1 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4
28. R-28 3 2 4 4 3 3 2 3 5 4 2 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 5 3 3 1 4 4 4 3 3
29. R-29 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 3 1 3 2 3 4 4 3 4 1 5 4 4 3 4
30. R-30 4 3 3 5 4 3 2 4 5 4 1 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 3 2 3 2 4 4 5 3 4
31. R-31 3 3 4 3 2 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 3 5 4 3 3 2 5 3 4 2 5 4 4 3 4
32. R-32 3 3 3 3 1 3 1 3 5 4 1 3 3 3 5 3 4 3 2 2 5 4 3 4 3 4 5 5 3 3
33. R-33 4 3 4 4 4 3 1 3 5 4 1 2 3 3 5 3 5 5 4 2 4 3 3 5 1 4 4 4 2 4
34. R-34 2 3 3 4 2 3 1 2 4 4 1 1 3 2 4 4 4 3 2 3 4 4 2 3 1 5 4 4 3 5
35. R-35 2 3 3 3 1 3 1 1 4 4 1 1 3 2 4 3 4 3 3 4 3 5 2 4 1 5 4 5 3 4
36. R-36 3 4 4 3 2 3 1 4 4 4 1 3 3 3 5 3 3 4 2 3 5 4 2 3 1 4 4 5 3 3
37. R-37 4 3 4 3 1 3 1 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 4 2 2 4 4 3 3 1 4 4 5 3 3
Lampiran 39
38. R-38 3 2 3 4 4 3 1 2 3 3 1 1 3 3 3 2 3 4 2 2 4 3 2 3 1 3 3 4 2 5
39. R-39 3 3 4 3 3 3 1 3 3 5 1 4 3 3 5 3 5 4 4 3 5 2 3 4 3 5 4 4 4 5
40. R-40 2 3 3 3 3 3 1 4 4 4 1 4 3 2 5 3 1 4 2 2 4 3 2 3 1 4 4 4 3 4
41. R-41 4 3 3 3 1 3 1 1 3 4 1 1 3 3 4 3 2 3 2 1 3 1 2 3 1 3 3 4 3 3
42. R-42 5 4 5 3 5 3 1 4 5 4 1 1 3 3 5 3 1 4 3 2 5 3 3 4 1 4 4 5 3 4
43. R-43 4 3 3 3 1 3 1 1 3 4 2 1 3 3 4 3 2 3 2 1 3 1 2 3 1 3 3 4 3 3
44. R-44 3 3 4 2 2 4 1 2 3 4 4 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3
Rekapitulasi Perhitungan Angket Tanggapan Peserta Didik Siklus I
Nomor
Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jumlah
1 0 0 0 0 6 0 24 3 1 0 22 8 0 0 0 0 4 0 0 2 0 2 0 0 23 0 0 0 0 0 95
2 4 10 1 4 11 7 7 10 1 1 11 6 3 8 0 6 3 4 16 13 2 4 11 7 4 0 1 1 5 1 162
3 26 26 18 28 7 33 7 12 11 8 9 8 31 32 15 29 11 22 20 23 10 16 30 25 12 13 10 2 33 14 541
4 13 8 24 8 18 4 6 19 20 33 2 17 8 4 21 6 20 14 8 5 26 18 2 11 5 25 28 31 3 24 431
5 1 0 1 4 2 0 0 0 11 2 0 5 2 0 8 3 6 4 0 1 6 4 1 1 0 6 5 10 3 5 91
Jumlah 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 1320
Skor 14
3
13
0
15
3
14
4
13
1
12
9 83
13
5
17
1
16
8 79
13
7
14
1
12
8
16
9
13
8
15
3
15
0
12
4
12
2
16
8
15
0
12
5
13
8 87
16
9
16
9
18
2
13
6
16
5 4217
% 65 59 69,
55
65,
55
59,
55
58,
64
37,
73
61,
36
77,
73
76,
36
35,
91
62,
27
64,
09
58,
18
76,
82
62,
73
69,
55
68,
18
56,
36
55,
45
76,
36
68,
18
56,
82
62,
73
39,
55
76,
82
70,
82
82,
73
61,
82
75,
00 -
Kategori Ku
at
Cu
ku
p
Ku
at
Ku
at
cu
ku
p
cu
ku
p
le
ma
h
ku
at
ku
at
ku
at
le
ma
h
ku
at
ku
at
cu
ku
p
ku
at
ku
at
ku
at
ku
at
cu
ku
p
cu
ku
p
ku
at
ku
at
ku
at
ku
at
le
ma
h
ku
at
ku
at
Sa
ng
at
ku
at
ku
at
ku
at -
Jumlah skor =4217
Rata-rata = 63,695
Berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan angket yang disebarkan kepada 44
responden pada siklus II diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk item No. 1
Jumlah skor untuk 9 orang yang menjawab 5 :9 x 5 = 45
Jumlah skor untuk 16 orang yang menjawab 4:16 x 4 = 64
Jumlah skor untuk 19 orang yang menjawab 3: 19 x 3 = 57
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
166
Jumlah skor ideal untuk item No.1 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 75,45 % (Kuat)
2. Untuk item No. 2
Jumlah skor untuk 7 orang yang menjawab 5 :7 x 5 = 35
Jumlah skor untuk 14 orang yang menjawab 4:14 x 4 = 56
Jumlah skor untuk 20 orang yang menjawab 3: 20 x 3 = 60
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 2 : 3 x 2 = 6
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
157
Jumlah skor ideal untuk item No.2 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 71,36 % (Kuat)
3. Untuk item No.3
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 5 :5 x 5 = 25
Jumlah skor untuk 32 orang yang menjawab 4:32 x 4 = 128
Jumlah skor untuk 7 orang yang menjawab 3: 7 x 3 = 21
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
174
Jumlah skor ideal untuk item No.3 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 79,09 % (Kuat)
4. Untuk item No. 4
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 5 :3 x 5 = 15
Jumlah skor untuk 9 orang yang menjawab 4:9 x 4 = 36
Jumlah skor untuk 30 orang yang menjawab 3: 30 x 3 = 90
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 2 : 4 x 2 = 8
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
149
Jumlah skor ideal untuk item No.4 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 67,73 % (Kuat)
5. Untuk item No.5
Jumlah skor untuk 11 orang yang menjawab 5:11 x 5 = 55
Jumlah skor untuk 29 orang yang menjawab 4:29 x 4 = 116
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 3: 3 x 3 = 9
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
182
Jumlah skor ideal untuk item No.5 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 82,73 % (Sangat
Kuat)
6. Untuk item No.6
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 5 :2 x 5 = 10
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 4:6 x 4 = 24
Jumlah skor untuk 32 orang yang menjawab 3: 32 x 3 = 96
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 2 : 4 x 2 = 8
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
138
Jumlah skor ideal untuk item No.6 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu �
��� x 100% = 62,73 % (Kuat)
7. Untuk item No.7
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 5 :2 x 5 = 10
Jumlah skor untuk 21 orang yang menjawab 4:21 x 4 = 84
Jumlah skor untuk 19 orang yang menjawab 3: 19 x 3 = 57
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 2 : 2 x 2 = 4
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1: 0 x 1 = 0 +
155
Jumlah skor ideal untuk item No.7 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 70,45 % (Kuat)
8. Untuk item No.8
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 5 :5 x 5 = 25
Jumlah skor untuk 35 orang yang menjawab 4:35 x 4 = 140
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 3: 3 x 3 = 9
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 1 : 1 x 1 = 1 +
175
Jumlah skor ideal untuk item No.8 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 79,55 % (Kuat)
9. Untuk item No.9
Jumlah skor untuk 16 orang yang menjawab 5 :16 x 5 = 80
Jumlah skor untuk 27 orang yang menjawab 4:27 x 4 = 108
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 3: 1 x 3 = 3
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
191
Jumlah skor ideal untuk item No.9 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 86,82 % (Sangat
Kuat)
10. Untuk item No.10
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 5 :2 x 5 = 10
Jumlah skor untuk 36 orang yang menjawab 4:33 x 4 = 132
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 3: 8 x 3 = 24
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
168
Jumlah skor ideal untuk item No.10 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 76,36 % (Kuat)
11. Untuk item No.11
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 5 :0 x 5 = 0
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 4:4 x 4 = 16
Jumlah skor untuk 24 orang yang menjawab 3:24 x 3 = 72
Jumlah skor untuk 14 orang yang menjawab 2 : 14 x 2 = 28
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 1: 2 x 1 = 2 +
118
Jumlah skor ideal untuk item No.11 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 53,63 %(Cukup)
12. Untuk item No.12
Jumlah skor untuk 17 orang yang menjawab 5 :17 x 5 = 85
Jumlah skor untuk 20 orang yang menjawab 4:20 x 4 = 80
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 3: 5 x 3 = 15
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 1 : 1 x 1 = 1 +
183
Jumlah skor ideal untuk item No.12 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu �
��� x 100% = 83,18 % (Sangat
Kuat)
13. Untuk item No.13
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 5 :8 x 5 = 40
Jumlah skor untuk 7 orang yang menjawab 4:7 x 4 = 28
Jumlah skor untuk 29 orang yang menjawab 3: 29 x 3 = 87
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
155
Jumlah skor ideal untuk item No.13 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 70,45 % (Kuat)
14. Untuk item No.14
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 5 :4 x 5 = 20
Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab 4:10 x 4 = 40
Jumlah skor untuk 29 orang yang menjawab 3: 29 x 3 = 87
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
149
Jumlah skor ideal untuk item No.14 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 67,73 % (Kuat)
15. Untuk item No.15
Jumlah skor untuk 12 orang yang menjawab 5 :12 x 5 = 60
Jumlah skor untuk 12 orang yang menjawab 4:12 x 4 = 48
Jumlah skor untuk 20 orang yang menjawab 3: 20 x 3 = 60
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
168
Jumlah skor ideal untuk item No.15 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 76,36 % (Kuat)
16. Untuk item No.16
Jumlah skor untuk 14 orang yang menjawab 5 :14 x 5 = 70
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 4:5 x 4 = 20
Jumlah skor untuk 24 orang yang menjawab 3: 24 x 3 = 72
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 1 : 1 x 1 = 1 +
163
Jumlah skor ideal untuk item No.16 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 74,09 % (Kuat)
17. Untuk item No.17
Jumlah skor untuk 18 orang yang menjawab 5 :18 x 5 = 90
Jumlah skor untuk 25 orang yang menjawab 4:25 x 4 = 100
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 3: 1 x 3 = 3
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
193
Jumlah skor ideal untuk item No.17 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 87,73% (Sangat
Kuat)
18. Untuk item No.18
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 5 :5 x 5 = 25
Jumlah skor untuk 12 orang yang menjawab 4:12 x 4 = 48
Jumlah skor untuk 27 orang yang menjawab 3: 27 x 3 = 81
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
154
Jumlah skor ideal untuk item No.18 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 70,00 % (Kuat)
19. Untuk item No.19
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 5 :6 x 5 = 30
Jumlah skor untuk 9 orang yang menjawab 4:9 x 4 = 36
Jumlah skor untuk 27 orang yang menjawab 3: 27 x 3 = 81
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 2 : 2 x 2 = 4
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
151
Jumlah skor ideal untuk item No.19 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 68,63 % (Kuat)
20. Untuk item No.20
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 5 :4 x 5 = 20
Jumlah skor untuk 4 orang yang menjawab 4:4 x 4 = 16
Jumlah skor untuk 29 orang yang menjawab 3: 29 x 3 = 87
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 2 : 6 x 2 = 12
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 1 : 1 x 1 = 1 +
136
Jumlah skor ideal untuk item No.20 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 61,82 % (Kuat)
21. Untuk item No.21
Jumlah skor untuk 18 orang yang menjawab 5 :18 x 5 = 90
Jumlah skor untuk 26 orang yang menjawab 4:26 x 4 = 104
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 3: 0 x 3 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
194
Jumlah skor ideal untuk item No.21 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 88,18 % (Sangat
Kuat)
22. Untuk item No.22
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 5 :5 x 5 = 25
Jumlah skor untuk 26 orang yang menjawab 4:26 x 4 = 104
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 3: 8 x 3 = 24
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 2 : 3 x 2 = 6
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 1 : 2 x 1 = 2 +
161
Jumlah skor ideal untuk item No.22 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 73,18 % (Kuat)
23. Untuk item No.23
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 5 :3 x 5 = 15
Jumlah skor untuk 7 orang yang menjawab 4:7 x 4 = 28
Jumlah skor untuk 31 orang yang menjawab 3: 31 x 3 = 93
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 2 : 3 x 2 = 6
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
142
Jumlah skor ideal untuk item No.23 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 64,55 % (Kuat)
24. Untuk item No.24
Jumlah skor untuk 6 orang yang menjawab 5 :6 x 5 = 30
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab 4:5 x 4 = 20
Jumlah skor untuk 30 orang yang menjawab 3: 30 x 3 = 90
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 2 : 3 x 2 = 6
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
146
Jumlah skor ideal untuk item No.24 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 66,36 % (Kuat)
25. Untuk item No.25
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 5 :1 x 5 = 5
Jumlah skor untuk 25 orang yang menjawab 4:25 x 4 = 100
Jumlah skor untuk 15 orang yang menjawab 3: 15 x 3 = 45
Jumlah skor untuk 3 orang yang menjawab 2 : 3 x 2 = 6
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1: 0 x 1 = 0 +
156
Jumlah skor ideal untuk item No.25 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 70,91 (Kuat)
26. Untuk item No.26
Jumlah skor untuk 9 orang yang menjawab 5 :9 x 5 = 45
Jumlah skor untuk 33 orang yang menjawab 4:33 x 4 = 132
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 3: 2 x 3 = 6
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 2 : 0 x 2 = 0
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
183
Jumlah skor ideal untuk item No.26 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu �
��� x 100% = 83,18 % (Sangat
Kuat)
27. Untuk item No.27
Jumlah skor untuk 8 orang yang menjawab 5 :8 x 5 = 40
Jumlah skor untuk 33 orang yang menjawab 4:33 x 4 = 132
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 3: 2 x 3 = 6
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
180
Jumlah skor ideal untuk item No.27 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 81,82 % (Sangat
Kuat)
28. Untuk item No.28
Jumlah skor untuk 16 orang yang menjawab 5:16 x 5 = 80
Jumlah skor untuk 27 orang yang menjawab 4: 27 x 4 = 108
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 3: 0 x 3 = 0
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
190
Jumlah skor ideal untuk item No.28 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ���
��� x 100% = 86,36 % (Sangat
Kuat)
29. Untuk item No.29
Jumlah skor untuk 13 orang yang menjawab 5 :13 x 5 = 65
Jumlah skor untuk 11 orang yang menjawab 4:11 x 4 = 44
Jumlah skor untuk 19 orang yang menjawab 3: 19 x 3 = 57
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
168
Jumlah skor ideal untuk item No.29 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu ��
��� x 100% = 76,36 % (Kuat)
30. Untuk item No.30
Jumlah skor untuk 11 orang yang menjawab 5 :11 x 5 = 55
Jumlah skor untuk 30 orang yang menjawab 4: 30 x 4 = 120
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab 3: 2 x 3 = 6
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab 2 : 1 x 2 = 2
Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab 1 : 0 x 1 = 0 +
183
Jumlah skor ideal untuk item No.30 = 5 x 44 = 220
Jumlah skor rendah = 1 x 44 = 44
Persentase kelompok responden tersebut yaitu �
��� x 100% = 83,18 % (Sangat
Kuat)
Lampiran 40
Perhitungan Angket Tanggapan Peserta Didik Siklus II
No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1. R-1 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3
2. R-2 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4
3. R-3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
4. R-4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
5. R-5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
6. R-6 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 2 3 4
7. R-7 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
8. R-8 5 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
9. R-9 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 5 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 5 4 3 4
10. R-10 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 2 3 3 4 4 4 5 3 5
11. R-11 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 5 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4
12. R-12 4 3 4 3 4 3 3 4 5 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
13. R-13 3 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 5 3 3 3 5 5 3 2 3 4 3 2 3 4 5 5 4 5 4
14. R-14 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
15. R-15 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 5 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4
16. R-16 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 2 3 5 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4
17. R-17 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4
18. R-18 4 3 5 3 5 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 5 4 3 3 3 4 4 5 4 2
19. R-19 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 3 3 3 3 4 4 3 3 5 3 3 3 2 5 4 4 3 4
20. R-20 4 3 5 3 5 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 5 4 3 3 3 4 4 5 3 4
21. R-21 3 3 4 3 4 2 4 4 5 4 3 5 3 3 4 3 5 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5
22. R-22 4 2 3 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 3 3 5 5 4 3 3 5 4 3 2 4 4 3 4 2 4
23. R-23 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5
24. R-24 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
25. R-25 5 3 4 2 5 3 3 5 5 4 2 5 4 4 3 4 5 3 3 3 5 4 3 2 4 4 4 4 3 4
26. R-26 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 5 3 3 3 4 5 3 3 3 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4
27. R-27 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 3 3 5 4 3 3 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4
28. R-28 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 5 5 4
29. R-29 5 4 3 5 5 2 5 4 5 4 1 1 5 5 5 5 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 5 5 4
30. R-30 5 4 4 3 3 2 3 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 3 4 2 5 1 3 3 2 4 4 5 4 4
31. R-31 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 4 2 5 3 4 5 4 4 4 4 3 4
32. R-32 5 3 3 5 4 3 4 1 4 2 3 4 3 5 4 3 5 5 5 4 5 4 2 3 3 5 3 5 5 5
33. R-33 3 5 4 3 3 3 3 3 5 4 2 5 5 4 5 5 5 4 3 1 4 2 5 3 4 5 5 4 5 5
Lampiran 40
34. R-34 5 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4
35. R-35 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 5 5 5 3 5 4 4 5 4 5 5
36. R-36 4 5 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 5 5 4 5 5 5 5 3 3 3 4 4 5 5 5
37. R-37 4 3 4 3 5 3 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3 4 4 4 5 3 4
38. R-38 5 3 3 3 5 4 4 5 5 4 1 4 5 4 4 5 5 4 4 3 5 4 3 3 3 4 4 5 5 5
39. R-39 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 2 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4
40. R-40 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 3 4 5 5 5 4
41. R-41 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 2 5 4 4 5 5 5 5 5 2 5 2 4 4 3 5 4 4 5 3
42. R-42 3 3 4 2 4 3 2 4 5 5 2 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
43. R-43 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 5 3 5 4 5 2 4 1 3 5 4 5 4 5 5 5
44. R-44 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 2 5 4 3 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5
Rekapitulasi Perhitungan Angket Tanggapan Peserta Didik Siklus II
Nomor
Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jumlah
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 8
2 0 3 0 2 1 4 2 0 0 1 14 1 0 1 0 0 0 0 2 6 0 3 3 3 3 0 1 1 1 1 53
3 19 20 7 30 3 32 19 3 1 1 24 5 29 29 20 24 1 27 27 29 0 8 31 30 15 2 2 0 19 2 459
4 16 14 32 9 29 6 21 35 27 36 4 20 7 10 12 5 25 12 9 4 26 26 7 5 25 33 33 27 11 30 556
5 9 7 5 3 11 2 2 5 16 6 0 17 8 4 12 14 18 5 6 4 18 5 3 6 1 9 8 16 13 11 244
Jumlah 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 1320
Skor 16
6
15
7
17
4
14
9
18
2
13
8
15
5
17
5
19
1
16
8
11
8
18
3
15
5
14
9
16
8
16
3
19
3
15
4
15
1
13
6
19
4
16
1
14
2
14
6
15
6
18
3
18
0
19
0
16
8
18
3 4928
% 75,
45
71,
36
79,
09
67,
73
82,
73
62,
73
70,
45
79,
55
86,
82
76,
36
53,
63
83,
18
70,
45
67,
73
76,
36
74,
09
87,
73
70,
00
68,
63
61,
82
88,
18
73,
18
64,
55
66,
36
70,
91
83,
18
81,
82
86,
36
76,
36
83,
18 -
kategori Ku
at
Ku
at
Ku
at
Ku
at
Sa
ng
at
Ku
at
Ku
at
Ku
at
Ku
at
Sa
ng
at
Ku
at
Ku
at
Cu
ku
p
Sa
ng
at
Ku
at
Ku
at
Ku
at
Ku
at
Ku
at
Sa
ng
at
Ku
at
Ku
at
Ku
at
Ku
at
Sa
ng
at
Ku
at
Ku
at
Ku
at
Ku
at
Ku
at
Sa
ng
at
Ku
at
Sa
ng
at
Ku
at
Sa
ng
at
Ku
at
Ku
at
Sa
ng
at
Ku
at
-
Jumlah skor = 4928
Rata-rata skor = 74,67
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Mita Widyawati
2. Tempat & Tanggal Lahir : Bojonegoro, 01 Februari 1991
3. NIM : 083711013
4. Alamat Rumah : Ds. Jampet, Jl. Raya Ngasem No. 206 RT.
10 RW. 02, Kecamatan Ngasem,
Kabupaten Bojonegoro
5. HP : 085 641 726 758
6. E-mail : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
1. MI Falakhiyah Jampet lulus tahun 2002
2. MTs Falakhiyah Jampet lulus tahun 2005
3. MAN 2 Bojonegoro lulus tahun 2008
4. IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah lulus tahun 2012
Semarang, 31 Mei 2012
Mita Widyawati
NIM: 083711013