landasan teori dan pengajuan hipotesis poerwadarminto...

36
6 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar. Menurut W.J.S. Poerwadarminto , kata prestasi artinya hasil yang dicapai. 1 Sedangkan oleh Tulus Tu'u prestasi diartikan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. 2 Dari penjelasan tersebut kata prestasi dapat penulis simpulkan berarti hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan pekerjaan tertentu. 2) Pengertian Belajar Belajar adalah suatu hal yang sangat esensial dalam kehidupan seseorang di dunia ini, karena dengan belajar seseorang akan memperoleh ilmu yang berguna bagi kehidupannya. Allah Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an yang berbunyi : ﺍﻟﻌﻠ ﺍﻭﺗﻮﺍ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻭﻗﺎﻝ ﺻﺎﳊﺎ ﻭﻋﻤﻞ ﺍﻣﻦ ﳌﻦ ﺧﲑ ﺍﷲ ﺛﻮﺍﺏ ﻭﻳﻠﻜﻢ... ) ﺍﻟﻘﺼﺺ: 80 ( " Berkatalah orag-orang yang dianugerahi ilmu : “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh …”. ( Q.S. Al Qashash : 80 ) 3 Selain di atas, Allah telah memerintahkan kepada manusia dalam Al Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w yang pertama kalinya dalam surat Al 'Alaq ayat 1-5 yang berbunyi : 1 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), Cet. 16, hlm. 768. 2 Tulus Tu'u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo, 2004), hlm. 75. 3 R.H.A. Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahannya, ( Bandung, Gema Risalah Press, 1992 .), hlm 623.

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

6

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

1) Pengertian Prestasi

Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar. Menurut W.J.S.

Poerwadarminto , kata prestasi artinya hasil yang dicapai.1 Sedangkan

oleh Tulus Tu'u prestasi diartikan hasil yang dicapai seseorang ketika

mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.2

Dari penjelasan tersebut kata prestasi dapat penulis simpulkan berarti

hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan pekerjaan tertentu.

2) Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu hal yang sangat esensial dalam kehidupan

seseorang di dunia ini, karena dengan belajar seseorang akan

memperoleh ilmu yang berguna bagi kehidupannya. Allah Ta’ala

berfirman dalam Al Qur’an yang berbunyi :

... م ويلكم ثواب االله خير لمن امن وعمل صالحا وقال الذين اوتوا العل )80:القصص (

" Berkatalah orag-orang yang dianugerahi ilmu : “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh …”. ( Q.S. Al Qashash : 80 ) 3 Selain di atas, Allah telah memerintahkan kepada manusia dalam Al

Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w yang pertama

kalinya dalam surat Al 'Alaq ayat 1-5 yang berbunyi :

1 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999),

Cet. 16, hlm. 768. 2 Tulus Tu'u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo, 2004),

hlm. 75. 3 R.H.A. Soenarjo, Al Qur’an dan Terjemahannya, ( Bandung, Gema Risalah Press, 1992 .),

hlm 623.

Page 2: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

7

خلق الآنسان من علق ا قرأوربك الاكرم خلق اقرأ باسم ربك الدي )1- 5العلق ( علم بالقلم علم الانسان مالم يعلم ي الد

" Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-Mu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajarkan (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada Manusia apa yang tidak diketahuinya." 4 Dengan berdasarkan kedua dalil di atas menunjukan bahwa belajar

adalah sesuatu yang sangat ditekankan dan dianjurkan, bahkan Allah

berjanji akan mengangkat derajat orang yang berilmu lebih tinggi

beberapa derajat seperti firman Allah di bawah ini :

... يرفع االله الذين امنوا منكم والذين اوتوا العلم درجت قلم ... )11: اادلة (

“ … Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat …. “ ( Al Mujaadilah : 11 ) 5 Para ahli pendidikan dalam memberikan pengertian belajar amat

bermacam-macam. Namun bukan berarti pendapat mereka

bertentangan satu dengan yang lain. Berikut ini penulis kemukakan

beberapa pengertian belajar menurut pendapat para ahli, antara lain :

1). Menurut Nana Sudjana, belajar adalah suatu proses yang ditandai

dengan adanya perubahan pada diri seseorang.6 Perubahan yang

dimaksud dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

4 R.H.A Soenarjo, Al Qur'am dan Terjemahannya, (Bandung:Gema Risalah , 1992), hlm.

1079. 5 Ibid, hlm. 910

6 Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung : Sinar Baru Algesindo, 1996), Cet.3, hlm. 5

Page 3: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

8

ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek

lain yang ada pada individu yang belajar.

2). Menurut Oemar Hamalik, belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan

atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-

cara bertingkahlaku yang baru berkat pengalaman dan latihan.7

3). Menurut Abu Ahmadi, belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.8

4). Menurut Kimble dan Garmezy yang dikutip oleh John P. Dececco

dan William R. Crewford, Learning is a relatively permanent

change in behavioral tendency and is the result of reinforced

practice.9 ( Belajar adalah suatu perubahan yang relatif menetap

pada tingkah laku seseorang dan ini merupakan suatu hasil dari

latihan yang dilakukan secara terus menerus. )

5.) Menurut Mustafa Fahmi,

التعلم عبارة عن اى تغير فى السلوك ناتج عن استثارة

" Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya dorongan (pemberian semangat). " 10

Dari pendapat para ahli di atas tentang pengertian belajar, maka

dapat penulis simpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang

dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku atau kecakapan yang baru secara menyeluruh.

7 Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Besar, (Bandung : Tarsito,

1990), hlm. 21 8 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 1991),

hlm. 121 9 John P. De Cecco dan William R. Crawford, The Psychology of Learning And Instruction

Educational Psychology, (New Delhi : Prentice Hall, 1977) Cet.2, hlm. 178 10 Mustafa Fahmi, Saikuluujiyyah At-Ta'alkum, (tt.p : Maktabah Misra, t.th), hlm. 23

Page 4: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

9

2. Prestasi Belajar

Pengertian prestasi belajar menurut Nana Sudjana yang diartikan

sama dengan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.11

Sementara menurut Tulus Tu'u prestasi belajar diartikan sebagai

penguasaan pengetahuan, atau ketrampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai

yang diberikan oleh guru.12

Dengan demikian berdasarkan uraian di atas, dapat penulis

simpulkan bahwa pengertian prestasi belajar adalah hasil yang dicapai

seseorang setelah ia belajar yang ditandai dengan adanya kemampuan-

kemampuan meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang

ditunjukkan dengan nilai angka-angka tertentu.

Menurut Howard Kingsley yang dikutip Nana Sudjana membagi

tiga macam hasil belajar, yakni (a) ketrampilan dan kebiasaan, (b)

pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing

jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan yangtelah ditetapkan

dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil

belajar, yakni (a) informasi verbal, (b) ketrampilan intelektual, (c)

strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) Keterampilan motoris. Dalam

system pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan

kurikulum maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi

hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar

membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif,

dan ranah psikomotoris.13

11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja

Rosdokarya, 1992) Cet. 4, hlm. 22 12 Tulus Tu'u, op.cit, hlm. 75 13 Nana Sudjana, Op. Cit., hlm 22

Page 5: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

10

3). Ranah Prestasi Belajar

Pendidik harus mengembangkan anak didik mampu menolong

dirinya sendiri, untuk itu anak didik perlu mendapatkan berbagai

pengalaman dalam mengembangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip

generalisasi, intelek, inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi dan lain-

lain.

Pendidik harus berusaha agar proses itu berlangsung secara

berdaya guna dan berhasil guna. Pendidik yang berhasil harus mampu

merubah tingkah laku yang meliputi bentuk kemampuan yang

digolongkan dalam 3 dominan oleh Bloom dkk, 14 yaitu :

1. Cognitive domain : kemampuan kognitif

Termasuk kategori kemampuan kognitif antara lain :

a. mengetahui, mengetrapkan, menganalisa, mensintesa, evaluasi,

kemampuan tersebut

b. sifat herarcis, artinya kemampuan 1 harus dikuasai terlebih

dahulu sebelum kemampuan diatasnya, dan seterusnya.

Kemampuan kognitif tersebut sesuai dengan firman Allah di bawah

ini :

فقال انبئونى باسماء لاوعلم ادم الاسماء كلها ثم عرضهم على الملئكة )31: البقره ( هؤلاء ان كنتم صدقين

Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakan kepada para Malaikat lalu berfirman : “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu, jika kamu memegang benar !” (QS. Al Baqarah : 31) 15

2. Afektive domain : kemampuan afektif

Meliputi : menerima, menanggapi, menghargai, membentuk,

berpribadi.

Sebagaimana firman Allah berikut ini :

14 Drs. H. Abu Ahmadi Dra. Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Cet. 2 tahun

2001, Jakarta, hlm. 223 15 R.H.A. Soenaryo, Op. Cit., hlm 14

Page 6: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

11

ى والمسكين وقولوا للناس وبالوالدين احسانا وذى القربى واليتم ... )83: البقره . .. (طحسنا واقيموا الصلوة واتوا الزكوة

“ … dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat … “ ( QS: Al Baqarah : 83) 16

3. Psychomotor domain : kemampuan psikomotor

Kemampuan ini menyangkut kegiatan fisik, menyangkut

koordinasi syaraf otot dan penguasaan tubuh dan gerak.

Kemampuan ini terlihat antara lain pada :

melempar, melakukan, berlari, meloncat, dan lain-lain.

Allah berfirman :

. انى بما تعملون بصير طان اعمل سبغت وقدرفى السرد واعلموا صالحا ) 11 : ءسبا (

“ Buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan. “ (QS. Saba’ : 11) 17

Dalam kenyataan hidup dan situasi belajar mengajar yang

sebenarnya antara lain ke 3 domain itu tidak terpisah 1 dengan lainnya.

Klasifikasi ini diadakan dengan harapan dapat membantu

pendidik untuk menentukan langkah yang harus dilalui dalam proses

belajar mengajar dengan memperhatikan apa yang dicapai, bagaimana

murid harus belajar, materi apa yang berhasil guna, dan lain-lain.

Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi

segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman

dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan

tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid, sangat

sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat

intangible ( tak dapat diraba ). Oleh karena itu yang dapat dilakukan

16 Ibid., hlm. 23 17 Ibid., hlm. 684

Page 7: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

12

guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan perubahan

tingkah laku yang dianggap penting dan diharapkan dapat

mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa,

baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang berdimensi karsa. “

Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa

sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar

indicator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan

atau diukur, 15 sebagaimana tabel di bawah ini.

Tabel 1

Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi Belajar

Ranah/Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi

B. Ranah Cipta (Kognitif) 1.Pengamatan 2.Ingatan 3.Pemahaman 4.Aplikasi/Penerapan 5.Analisis

(Pemeriksaan dan pemilahan secara teliti)

Sintesis (Membuat paduan baru dan utuh)

1. Dapat menunjukkan ; 2. Dapat membandingkan; 3. Dapat menghubungkan 1. Dapat menyebutkan; 2. Dapat menunjukkan; kembali 1. Dapat menjelaskan; 2. Dapat mendefinisikan dengan

lisan sendiri 1. Dapat memberikan contoh; 2. Dapat menggunakan secara

tepat; 1. Dapat menguraikan; 2. Dapat mengklasifikasikan /

memilah-milah 1. Dapat menghubungkan; 2. Dapat menyimpulkan; 3. Dapat menggeneralisasikan

(membuat prinsip umum)

1. Tes lisan; 2. Tes tertulis; 3. Observasi. 1. Tes lisan; 2. Tes tertulis; 3. Observasi. 1. Tes lisan; 2. Tes tertulis. 1. Tes tertulis; 2. Pemberian tugas; 3. Observasi 1. Tes tertulis; 2. Pemberian tugas.

1. Tes tertulis; 2. Pemberian tugas.

15 Muhibbin Syah, Loc. Cit., hlm. 193

Page 8: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

13

C. Ranah Rasa (Afektif)

1. Penerimaan 2. Sambutan 3. Apresiasi (Sikap

menghargai) 4. Internalisasi

(Pendalaman) 5. Karakteristik

(Penghayatan)

1. Menunjukkan sikap

menerima; 2. Menunjukkan sikap menolak 1. Kesediaan berpartisipasi

/terlibat 2. Kesediaan memanfaatkan; 1. menganggap penting dan

bermanfaat; 2. Menganggap indah dan

harmonis; 3. Mengagumi 1. Mengakui dan meyakini; 2. Mengingkari. 1. Melembagakan atau

meniadakan; 2. Menjelmakan dalam pribadi

dan perilaku sehari-hari

1. Tes tertulis; 2. Tes skala sikap; 3. Observasi. 1. Tes skala sikap; 2. Pemberian tugas; 3. Observasi. 1. Tes skala penialian

sikap; 2. Pemberian tugas; 3. Observasi. 1. Tes skala sikap; 2. Pemberian tugas

ekspresif (yang menyatakan sikap) dan tugas proyektif (yang menyatakan perkiraan atau ramalan).

1. Pemberian tugas

ekspresif dan proyektif;

2. Observasi

D. Ranah Karsa

(Psikomotor) 1. Ketrampilan

bergerak dan bertindak

2. Kecakapan

ekspresi verbal dan non-verbal

Kecakapan mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya. 1. Kefasihan melafalkan /

mengucapkan; 2. Kecakapan membuat mimik

dan gerak jasmani

1. Observasi; 2. Tes tindakan. 1. Tes lisan; 2. Observasi; 3. Tes tindakan

Diharapkan dengan tabel di atas akan dapat memudahkan guru

dalam menggunakan alat dan kiat evaluasi yang tepat, reliable, dan

Page 9: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

14

valid, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan akan dapat

tercapai dengan baik.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Nana Sudjana secara global prestasi atau hasil belajar yang

dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam

diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor

lingkungan.15

Senada dengan pendapat tersebut diatas, Sumadi Suryabrata

mengkasifikasikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

sebagai berikut :

(1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, dan ini masih lagi

dapat digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa

overlapping tetap ada, yaitu :

(a) faktor-faktor non sosial, dan

(b) faktor-faktor sosial

(2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, inipun dapat

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :

(a) faktor-faktor fisiologis, dan

(b) faktor-faktor psikologis. 16

Namun menurut Muhibbin Syah faktor-faktor di atas masih ditambah

satu faktor lagi yakni faktor pendekatan belajar (approach to learnig).17

a. Faktor-faktor Non Sosial Dalam Belajar

Rumah yang sempit dan berantakan serta perkampungan yang

terlalu padat dan tak memiliki sarana umum akan mendorong siswa

untuk berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tak pantas

dikunjungi. Kondisi rumah dan perkampungan seperti itu jelas

berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa.

15 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru, 1991),

Cet.3, hlm. 39 16 Sumadi Suryabrata, op.cit., hlm. 233 17 Muhhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 2001), cet. 3, hlm. 130

Page 10: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

15

Semua faktor-faktor yang telah disebutkan di atas itu, dan juga

faktor-faktor lain yang belum disebutkan harus kita atur sedemikian

rupa, sehingga dapat membantu (menguntungkan) proses/perbuatan

belajar secara maksimal.

Kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang

jumlahnya, seperti misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu

(pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya, pergedungannya),

alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti alat tulis menulis, buku-

buku, alat-alat peraga dan sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat

pelajaran). 18

b. Faktor-faktor Sosial Dalam Belajar

Yang dimaksud degan faktor-faktor sosial disini adalah faktor

manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun

kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.

Kehadiran orang atau orang-orang pada waktu seseorang sedang

belajar, banyak kali mengganggu belajar.19

Selanjutnya, yang juga termasuk lingkungan sosial siswa adalah

masyarakat dan tetangga serta teman-teman sepermainan di sekitar

perkampungan siswa tersebut. Kondisi masyarakat di lingkungan

kumuh (slum area) yang serba kekurangan dan anak-anak

pengangguran, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar

siswa. Paling lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi

kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-

sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga,

dan demografi keluarga (letak rumah), semuanya dapat memberi

dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang

dicapai oleh siswa.20

Agar proses belajar dan prestasi belajar siswa tidak terganggu,

maka faktor-faktor tersebut harus diatur sebaik-baiknya.

18 Sumadi Suryabrata, op.cit. 19 Ibid., hlm. 234 20 Muhibbin Syah, op. cit., hlm. 138

Page 11: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

16

c. Faktor-faktor Fisiologis Dalam Belajar

Faktor-faktor fisiologis ini masih dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu :

(a) tonus jasmani pada umumnya, dan

(b) keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu, terutama fungsi-fungsi

panca indera. 21

d. Faktor-faktor Psikologis Dalam Belajar

Secara garis besar faktor-faktor psikologi dalam belajar meliputi

inteligensi, sikap, minat, bakat dan motivasi. 22

e. Faktor-faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi

yang digunakan siswa untuk menunjang keefekifan dan efisiensi dalam

proses pembelajaran materi tertentu.

Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang

direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau

mencapai tujuan belajar tertentu. 23

B. Keluarga

1. Pengertian Keluarga

Pengertian keluarga banyak sekali dikemukakan oleh para ahli sosial.

Di bawah ini penulis sebutkan beberapa pendapat mereka, diantaranya :

1. Menurut Hammudah ‘Abd. Al’Ati pengertian keluarga adalah suatu

struktur yang bersifat khusus, satu sama lain dalam keluarga itu

mempunyai ikatan apakah lewat hubungan darah atau pernikahan.

Perikatan itu membawa pengaruh adanya rasa “saling harap” (mutual

expectation) yang sesuai dengan ajaran agama, dikukuhkan dengan

21 Sumadi Suryabrata, op.cit., hlm. 235 22 Muhibbin Syah, op.cit, hlm. 132 23 Ibid., hlm. 140

Page 12: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

17

kekuatan hukum serta secara individual saling mempunyai ikatan

batin.24

2. Menurut Ki Hajar Dewantara yang disadur oleh M. Arifin Hakim,

keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena tidak terikat

oleh suatu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai suatu

gabungan yang hakiki, esensial, enak, berkehendak bersama-sama

memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing

anggotanya.25

3. Menurut Abdul Hamid Kisyik, keluarga adalah komunitas terkecil

dalam masyarakat yang terdiri dari manusia yang tumbuh dan

berkembang sejak dimulainya kehidupan, sesuai dengan tabiat dan

naluri manusia, yaitu memandang sesuatu dengan matanya, menyikapi

sesuatu dengan jalan hukum, kecenderungan memilih arah yang baik,

serta mengupayakannya dengan segala yang dimilikinya. Kemudian

menganggap bagus sesuatu yang dilihatnya benar, atau membenarkan

sesuatu yang dilihatnya buruk.26

4. Menurut A.M.Rose yang dikutip oleh Vembriarto, “a family is a group

of intrracting persons who rebognize a relationship with each other

based on common parentage, marriage, and/or adaption”, (Keluarga

adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua orang atau lebih yang

mempunyai ikatan darah, perkawinan atau adopsi).27

5. Dalam Encyclopedia Britannica dikatakan, “The family is here difined

as a social group, consisting of one or more men, living normally in

the same habitation with one our more woman and the children, at

least during their youth, that have resulted, or appear to be connected

with their union”, (Keluarga adalah suatu kelompok sosial yang terdiri

dari seorang laki-laki atau lebih yang hidup secara normal di suatu

24 Hammudah ‘Abd. Al ‘Ati, Keluarga Muslim (The Family Structure in Islam), terj.

Anshari Thayib, (Surabaya : Bina Ilmu, 1984), hlm. 29 25 M. Arifin Hakim, Ilmu Sosial Dasar, (Bandung : Pustaka Satya, 2004) Cet.1, hlm. 40 26 Abdul Hamid Kisyik, Bina ‘Al-Usrah Al-Muslimah : Mausu’ah Al-Zuwaj Al-Islam, terj.

Ida Nursida, (Bandung : Al-Bayan, 1995) Cet.1, hlm. 214 27 St. Vembriarto, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta : Rasindo, 1993), hlm. 33

Page 13: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

18

tempat yang sama dengan seorang wanita atau lebih dan anak-anak

paling tidak selama masa muda yang telah dijalaninya atau ketika telah

berhubungan dengan sesamanya.) 28

Dari beberapa definisi tersebut dapatlah disimpulkan bahwa

pengertian keluarga adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri

atas ayah, ibu, dan anak yang terikat oleh hubungan darah atau

perkawinan, adopsi dimana hubungan antar anggota keluarga dijiwai oleh

suasana akrab dan penuh rasa tanggung jawab serta saling harap yang

sesuai dengan ajaran agama.

Demikianlah bahwa pengertian keluarga ada yang dikaitkan dengan

hubungan darah dan ada yang dikaitkan dengan hubungan sosial. Baik

keluarga didasarkan pada hubungan darah maupun keluarga yang

dikaitkan dengan hubungan sosial dapat dilihat dalam artian luas dan

dalam artian sempit. 29

Arti keluarga dalam hubungan sosial tampil dalam berbagi jenis. Ada

yang berkaitan dengan wilayah geografis, seperti keluarga Garut, keluarga

Lamongan dan sebagainya, adapula keluarga yang diwarnai pengaitan

dengan silsilah atau keturunan seperti keluarga Sukapura. Kemudian ada

pula yang merujuk kepada golongan masyarakat berkaitan dengan

lingkungan kerja, seperti keluarga IKIP, Keluarga Telkom, ada pula yang

berkaitan dengan pola kehidupan dan pencaharian, seperti keluarga tani,

keluarga guru.30

Dalam arti luas, keluarga yang berkaitan dengan hubungan meliputi

semua pihak yang ada hubungan darah sehingga tampil sebagai arti clan

atau marga; dalam kaitan inilah dalam berbagai budaya setiap orang

memiliki nama kecil dan nama keluarga atau marga.31

28 T.P, Encyclopedia Britannica volume 9, (London : Encyclopedia Britannica, LTD, 1951),

hlm. 59 29 M.I. Soelaeman, Pendidikan dalam Keluarga, (Bandung : Alfabeta, 2001) Cet.2, hlm. 6 30 Ibid. 31 Ibid.

Page 14: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

19

Dalam kehidupan kita temukan pula istilah keluarga diartikan

sebagai keluarga besar atau extended family yang disamping ayah–ibu-

anak termasuk pula ke dalamnya paman, bibi, kakek, nenek, cucu, mertua,

ipar dan sebagainya yang kadang-kadang dinamai dengan istilah kerabat,

sedang dalam arti sempit, keluarga yang didasarkan pada hubungan darah

dan terdiri atas ayah-ibu-anak, dijuluki dengan istilah keluarga inti.

Maksudnya dari persekutuan hidup yang tinggal dan hidup bersama dalam

rumah itu, pasangan suami istri yang berfungsi dan berperan sebagai ayah-

ibu dan anak yang lahir dari hubungan suami-istrilah yang merupakan inti

dari kehidupan tersebut.32 Hubungan atau ikatan diantara mereka itu

selain karena hubungan darah, atau suatu hubungan biologis dan anak-

anak mereka lahir karena hubungan itu. Oleh karena itulah keluarga yang

terdiri dari ibu-ayah-anak itu disebut keluarga biologis atau dalam

peristilahan Bossard dan Boll : keluarga prokreasi (Family of

procreation).33 Antara ayah-ibu-anak itu terbentang hubungan darah yang

tidak dapat dihapus, walaupun mereka tinggal di tempat yang berjauhan

atau bahkan sekiranya pasangan suami isteri itu telah bercerai sekalipun.

32 Ibid. 33 Ibid., hlm. 7

Page 15: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

20

Menurut Vembrianto, keluarga yang terdiri atas suami-isteri dan

anak-anaknya disebut dengan nuclear family.34

Sedangkan keluarga sebagai tempat individu dilahirkan dan

mengalami proses sosialisasinya yang terpenting disebut keluarga

orientasi.35

Jenis keluarga yang lain adalah keluarga terbuka dan keluarga

tertutup. Keluarga terbuka, yaitu keluarga yang mendorong anggota-

anggotanya untuk bergaul dengan masyarakat luas. Sedangkan keluarga

tertutup, yaitu keluarga yang menutup diri terhadap hubungan dengan

dunia luar.36

Dari beberapa pengertian keluarga tersebut, ternyata keluarga

memiliki lima ciri khas, yaitu (1) adanya hubungan berpasangan antara

kedua jenis kelamin, (2) adanya perkawinan yang mengkokohkan

hubungan tersebut, (3) adanya pengakuan terhadap keturunan, (4) adanya

kehidupan ekonomi bersama, dan (5) kehidupan rumah tangga.37

Disamping lima ciri khas, keluarga juga memiliki beberapa fungsi.

Berdasarkan pendekatan budaya, keluarga sekurang-kurangnya

mempunyai tujuh fungsi sebagai berikut :38

1. Fungsi biologis

Bagi pasangan suami-isteri, fungsi ini untuk memenuhi kebutuhan

seksual dan mendapatkan keturunan.

2. Fungsi edukatif

Fungsi pendidikan mengharuskan setiap orang tua untuk

mengkondisikan kehidupan keluarga menjadi situasi pendidikan

sehingga terdapat proses saling belajar diantara anggota keluarga.

Dalam situasi ini orang tua menjadi pemegang peran utama dalam

34 ST. Vembriarto, op.cit, hlm. 34 35 Ibid. 36 Ibid., hlm. 41 37 Djudju Sudjana, “Peranan Keluarga Di Lingkungan Masyarakat”, dalam Jalaluddin

Rahmad (eds), Keluarga Muslim Dalam Masyarakat Modern, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994) Cet.2, hlm. 20

38 Ibid, hlm. 21

Page 16: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

21

proses pembelajaran anak (anak)-nya, terutama dikala mereka belum

dewasa. Kegiatannya antara lain melalui asuhan, bimbingan, contoh

dan teladan. Tujuan kegiatan ini ialah untuk membantu perkembangan

kepribadian anak yang mencakup ranah afeksi, kognisi, dan skil.

3. Fungsi Religius

Fungsi religius berkaitan dengan kewajiban orang tua untuk

mengenalkan, membimbing, memberi teladan dan melibatkan anak

serta anggota keluarga lainnya mengenai kaidah-kaidah agama dan

perilaku keagamaan. Fungsi ini mengharuskan orang tua, sebagai

seorang tokoh inti dan penuntun dalam keluarga, untuk menciptakan

iklim keagamaan dalam kehidupan keluarganya.

4. Fungsi protektif

Fungsi protektif (perlindungan) dalam keluarga ialah utnuk menjaga

dan memelihara anak serta anggota keluarga lainnya dari tindakan

negatif yang mungkin timbul, baik dari dalam maupun dari luar

kehidupa keluarga.

5. Fungsi sosialisasi anak

Fungsi sosialisasi berkaitan dengan mempersiapkan anak untuk

menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam melaksanakan fungsi

ini, keluarga berperan sebagai penghubung antara kehidupan anak

dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial sehingga kehidupan

di sekitarnya dapat dimengerti oleh anak; dan pada gilirannya dapat

berpikir dan berbuat di dalam dan terhadap lingkungannya.

6. Fungsi rekreatif

Fungsi ini tidak harus dalam membentuk kemewahan serba ada dan

pesta pora melainkan melalui menciptakan suasana kehidupan yang

tenang dan harmonis di dalam keluarga, disamping itu fungsi rekreatif

dapat diciptakan pula di luar rumah tangga seperti mengadakan

kunjungan sewaktu-waktu ke tempat-tempat yang bermakna bagi

keluarga.

Page 17: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

22

7. Fungsi ekonomis

Fungsi ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan kesatuan

ekonomis. Aktifitas dalam fungsi ekonomis berkaitan dengan

pencarian nafkah, pembinaan usaha dan perencanaan anggaran biaya.

Baik pencerminan maupun pengeluaran biaya keluarga. Pelaksanaan

fungsi ini oleh dan untuk keluarga dapat meningkatkan pengertian dan

tanggung jawab bersama para anggota keluarga dalam kegiatan

ekonomi. Pada gilirannya, kegiatan dan status ekonomi keluarga akan

mempengaruhi, baikn harapan orang tua terhadap masa depan anaknya

maupun harapan anak itu sendiri.

Selain keluarga mempunyai fungsi-fungsi di atas, keluarga juga

memiliki peranan penting di lingkungannya. Adapun peranan keluarga

tersebut diantaranya : (1) sebagai pelindung anggota, (2) pencukup

kehidupan ekonomi, (3) penyelenggara rekreasi, (4) pendidik dalam

kehidupan keluarga, dan (5) sebagai da’i (juru dakwah) dalam

masyarakat.39

Peranan utama yang akan disoroti lebih lanjut adalah peranan

sebagai pendidik dalam lingkungan keluarga.

Peranan keluarga sebagai pendidik

Peranan sebagai pendidik merupakan kemampuan penting dalam

satuan pendidikan kehidupan keluarga (family life education). Satuan

pendidikan ini meliputi pembinaan hubungan dalam keluarga,

pemeliharaan dan kesehatan anak, pengelolaan sumber-sumber,

pendidikan anak dalam kelaurga, sosialisasi anak, dan hubungan antar

keluarga dengan masyarakat. Munculnya pendidikan kehidupan keluarga

disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama, perkembangan kehidupan

keluarga mempengaruhi perkembangan masyarakat dan kedua, perubahan-

perubahan yang terdapat di lingkungan akan mempengaruhi kehidupan

keluarga.40

39 Ibid., hlm. 23 40 Ibid.

Page 18: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

23

Salah satu dimensi pendidikan kehidupan keluarga yang akan

dibicarakan disini adalah pendidikan anak dalam kelaurga. Dua pemegang

peran utama dalam interaksi edukatif dalam keluarga adalah orang tua dan

anak. Dalam interaksi ini kedua belah pihak mempunyai peranan masing-

masing. Sebagaimana dikemukakan dalam uraian terdahulu, orang tua

berperan sebagai pendidik dengan mengasuh, ,membimbing, memberi

teladan, dan membelajarkan anak. Sang anak, sebagai peserta didik

melakukan kegiatan belajar dengan cara berfikir, menghayati, dan berbuat

di dalam dan terhadap dunia kehidupannya.41

Di dalam interaksi edukatif inilah penerapan prinsip-prinsip

pendidikan Lukmanul Hakim sangat diperlukan. Karakteristik pendidik,

sebagaimana ditampilkan Lukmanul Hakim seperti bertauhid dan bertakwa

kepada Allah swt., berpengetahuan luas, ikhlas, tabah, dan menumbuhkan

tanggung jawab pada diri anak perlu diperlajari, dipahami, dimilki dan

diamalkan oleh orang tua yang berperan sebagai pendidik di dalam

keluarga. Pokok-pokok isi pendidikan yang perlu dikuasai orang tua

adalah tauhidullah, akhlak, ibadah, tanggung jawab dan wawasan

kehidupan. Tujuan pendidikan kehidupan keluarga mengacu pada

pembentukan anggota keluarga yang beriman, bertakwa, dan bersyukur

kepad Allah swt. Berakhlakul karimah terhadap sesama manusia, cerdas

dan terampil, sehat dan bertanggung jawab.42

2. Pengertian Keluarga Besar

Masyarakat Indonesia mengenal apa yang dikenal dengan keluarga

besar, yang merupakan keluarga yang merentang melewati keluarga yang

terdiri dari suami, isteri dan anak-anak. Dalam keluarga besar ini hidup

bersama bukan saja suami, isteri dan anak-anak melainkan sering

ditambah dengan menantu, cucu, mertua.43 Namun dalam penelitian

penulis, yang dimaksud keluarga besar dibatasi pada keluarga yang

41 Ibid. 42 Ibid., hlm. 24 43 Ikatan Penulis KB, Panduan KB Mandiri, (Jakarta : Falwa Arika, 1987), hlm. 13

Page 19: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

24

memiliki anggota keluarga terdiri atas ayah/suami, ibu (isteri), dan anak-

anak yang lebih dari 2 orang (hidup).

Dalam keluarga semacam itu kegotong royongan merupakan

manifestasi kebersamaan dan ikatan rasa diantara sesama anggota keluarga

sangatlah besar. “Mangan ora mangan asal kumpul” menjadi jiwa dan

nafas kehidupan dalam keluarga besar itu.

Namun perkembangan jaman dengan kemajuan di bidang ilmu dan

teknologi mendorong terjadinya perubahan nilai mengenai “semboyan”

tadi, sementara nilai keluarga besar sudah semakin kehilangan harganya.

Hal ini disebabkan banyak faktor, antara lain semakin dirasakan cara

berfikir “mangan ora mangan asal kumpul” lebih banyak merugikan

daripada menguntungkan.

Namun satu hal yang tidak ditawar adalah pandangan orang tua

terhadap nilai anak. Anak dalam keluarga merupakan perekat cinta kasih,

sehingga di Indonesia belum biasa dua sejoli yang baru menikah

bersepakat untuk menunda kelahiran.44 Pasangan itu pada umumnya

merindukan kelahiran anak pertama dan kelahiran anak pertama ini akan

dirasakan sebagai anugerah Tuhan yang melengkapi arti dan menambah

kegairahan hidup mereka. Suasana yang sama ingin mereka ulangi dengan

kehadiran anak kedua, ketiga dan seterusnya.

Anak juga sebagai sumber tenaga kerja, sehingga di daerah pedesaan

kehadiran anak dalam keluarga merupakan modal kerja yang penting

untuk mengerjakan sawah atau kegiatan pertanian lainnya.45 Sedangkan di

kota anak merupakan modal kerja di industri atau pabrik, pertokoan, dan

perkantoran.

Anak ada pula yang dianggap asuransi hari tua.46 Perasaan hati yang

bahagia akan dialami oleh orang yang sudah menginjak usia tua, apabila ia

merasa tidak terlantar karena tidak lagi mampu melakukan pekerjaan yang

44 Ibid., hlm. 14 45 Ibid. 46 Ibid.

Page 20: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

25

memberikan penghasilan dan ia merasa tidak kerkucil atau tersisih dari

pergaulan karena kepapaannya.

Namun satu hal yang harus diingat bagi mereka yang masih hidup

pas-pasan dan jauh dari kecukupan dengan hari esok yang masih serba

tidak pasti membesarkan banyak anak merupakan beban yang tidak

ringan.47

Fungsi lain dari anak dalam keluarga adalah sebagai pelangsung

keturunan dan fungsi ini mendapatkan dorongan yang kuat sekali dari

naluri kodrati.48

Anak sebagai sumber rezeki dengan semboyan “banyak anak banyak

rezeki” pernah menjadi semboyan sebagian besar keluarga masyarakat

Indonesia, namun sekarang sudah mulai jarang terdengar.49

Kemungkinan karena seringnya terjadi kenyataan, bahwa banyak

anak malahan banyak menimbulkan permasalahan dalam keluarga, maka

semboyan itu secara berangsur-angsur memudar. Namun demikian di

kalangan masyarakat pedesaan yang kurang pendidikan dengan keadaan

ekonomi yang sangat lemah ada kalanya masih dijumpai semboyan

tersebut.

Oleh karenanya tidak dapat disangkal kesejahteraan keluarga sangat

tergantung kepada pemenuhan kebutuhan pokok keluarga, seperti pangan,

sandang, papan, pendidikan dan kesehatan, dan bahkan hiburan dan

hubungan sosial.

Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut akan menimbulkan rasa

tenteram dan bahagia. Dua dasar penting dari keluarga sejahtera adalah

bebas dari kekurangan dan bebas dari kekhawatiran.

Untuk mewujudkan keluarga yang bebas dari kekurangan dan

kekhawatiran bukan pekerjaan mudah, karena sumber kesulitan baik yang

besar maupun yang kecil dalam keluarga sangatlah banyak. Lebih banyak

lagi sumber kesulitan itu manakala jumlah dalam keluarga itu juga banyak.

47 Ibid., hlm. 15 48 Ibid. 49 Ibid., hlm. 16

Page 21: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

26

Kesulitan dalam keluarga mudah muncul manakala penghasilan

keluarga tidak mencukupi, kesehatan menjadi kurang terpelihara,

pendidikan mulai terlantar, ruang hidup berdesakan dan keributan mulai

sering terjadi.50

Banyaknya anggota keluarga dalam satu rumah tangga juga akan

menimbulkan dampak di bidang ketenagaan. Dengan keadaan ekonomi

sosial yang tidak mencukupi hidup yang layak, biasanya anak-anak

diminta membantu mencari tambahan penghasilan.

Segi lain yang dipengaruhi oleh jumlah keluarga dalam suatu rumah

tangga adalah soal papan atau rumah. Sekarang sudah banyak dibangun

perumahan dengan system KPR-BTN, maksudnya keluarga yang

berpenghasilan rendah bisa memiliki rumah sederhana dengan jalan

mengangsur sesuai dengan kemampuannya.

Tetapi tidak jarang mereka yang tinggal di daerah kumuh, setelah

pindah ke daerah baru dengan menempati rumah-rumah BTN tadi,

susananya masih tetap kumuh. Hal ini disebabkan jumlah keluarganya

termasuk keluarga besar. Memang sangat sulit mengatur rumah kecil itu

untuk menjadi tempat tinggal yang ideal bagi suatu keluarga dengan

jumlah anak yang lebih dari dua atau tiga.51

Jelaslah dengan keluarga besar yang tanpa diimbangi dengan

pemenuhan kebutuhan hidup yang cukup, akan besar pengaruhnya

terhadap tingkat kesejahteraan keluarga, karena jumlah tanggungan yang

besar.

3. Pengertian Keluarga Kecil

Dalam perjuangan hidup masa kini dan masa mendatang, dimana

jumlah penduduk semakin banyak, dengan bahan-bahan dan fasilitas

kebutuhan hidup yang terbatas jumlahnya, maka ditinjau dari segala segi,

keluarga kecil akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan keluarga

50 Ibid. 51 Ibid., hlm. 19

Page 22: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

27

besar, baik bagi keluarga maupun masyarakat (pemerintah).52 Orang tua

akan lebih mudah dalam memenuhi kewajibannya untuk mencukupi

kebutuhan pangan, sandang, tempat tinggal dan terutama

pendidikannya,seandainya jumlah anak tidak terlalu banyak. Demikian

pula bagi pemerintah yang merupakan “orang tua” seluruh warga

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan warganya, seandainya jumlah

penduduk tidak terlalu banyak. Untuk masa kini dan masa mendatang,

dimana perjuangan hidup makin lama akan semakin berat, keluarga kecil

akan lebih menguntungkan dalam usaha mencapai hidup bahagia sejahtera.

Membatasi jumlah anak hanya dua orang, adalah ciri daripada

keluarga yang bertanggung jawab dan merupakan bukti nyata dari peran

aktifnya dalam penanganan masalah kependudukan mendukung usaha

penurunan laju pertambahan penduduk.

Berdasarkan penjelasan di atas keluarga kecil dapat diartikan sebagai

keluarga yang memilki jumlah anak dua orang (hidup). Sedangkan

keluarga sejahtera berarti keluarga yang dibentuk berdasarkan atas

perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan

material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, seimbang

antara anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan

lingkungannya.53

Menurut dr. Indan, pada dasarnya kebutuhan keluarga dapat dibagi

dalam 5 golongan yaitu :54

1. Kebutuhan jasmaniah (Physical needs)

Termasuk di dalamnya adalah kebutuhan akan makanan, pakaian,

perumahan, kesehatan dan kebutuhan biologis lainnya.

2. Kebutuhan kecerdasan (Intelectual needs)

52 Indah Entjang, Pendidikan Kependudukan dan Keluarga Berencana, (Bandung : alumni,

1986), hlm. 21 53 Departemen Agama, Tuntunan Pendidikan Kehidupan Berkeluarga, (Jakarta : t p.,

1993), hlm. 11 54 Indan Entjang, op. ci.t, hlm. 53

Page 23: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

28

Yaitu kebutuhan untuk menuntut ilmu pengetahuan, menyekolahkan

anak, membaca buku-buku, surat kabar, mendengarkan radio, melihat

televisi dan sebagainya.

3. Kebutuhan kemasyarakatan (Social needs)

Kebutuhan ini dapat dibagi dalam tiga macam kebutuhan yang

dirasakan setiap manusia, yaitu :

(a) Keinginan untuk diterima oleh sesama warga masyarakat

(b) Keinginan untuk dikasihi oleh sesama warga masyarakat

(c) Keinginan untuk dihargai oleh sesama warga masyarakat

4. Kebutuhan perasaan hati (Emotional needs)

Kebutuhan ini meliputi keinginan manusia untuk bergembira, bercinta,

berkasih sayang, terharu dan sebagainya.

5. Kebutuhan rokhaniah (Spiritual needs)

Yaitu kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan meyakini adanya Tuhan

Yang Maha Esa, menjalankan ibadat agama dan sebagainya.

Untuk mewujudkan keluarga bahagia sejahtera yang sakinah, faktor

yang sangat penting adalah terpenuhinya kewajiban dan hak suami dan

isteri dalam kehidupan rumah tangga.55

1) Kewajiban suami

a.) Suami sebagai pimpinan rumah tangga wajib melindungi dan

menjaga keselamatan isteri dan anggota keluarganya, sebagaimana

firman Allah :

)6,التحريم ( يايها الدين امنوا قوا انفسكم واهتيكم نارا

“Hai orang yang beriman periharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At. Tahrim (66) ; 6) 56

b.) Suami wajib memberikan nafkah kepada istri untuk memenuhi

kebutuhan rumah tangganya sesuai dengan kemampuannya.

Allah berfirman dalam surat An Nisaa : 34

55 Departemen Agama, op. cit. 56 Soenaryo, Loc. cit., hlm. 951

Page 24: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

29

الرجال قوامون على النساء بما فضل االله بعضهم على بعض وبما انفقوا )34: النساء .... ( من اموالهم

“Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka ….” 57

c.) Suami mempunyai keawajiban untuk membimbing istri dengan

mengupayakan meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan

istri terutama pengetahuan agama.

2) Kewajiban isteri

a.) Isteri wajib patuh dan taat kepada suami dengan tulus, baik

dihadapan suami maupun ketika suami tidak ada. Sebagaimana

firman Allah :

)34: النساء ( ….فالصلحت قنتت حفظت للغيب بما حفظ االله “ Maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri dibalik pembelakangan suaminya …. ”. (Q.S. An Nisaa (4): 34) 58

b.) Istri mempunyai kewajiban untuk mengatur rumah tangga antara

lain meliputi penataan ruang, kebersihan, penyediaan makanan dan

minuman, serta mengatur perekonomian keluarga. Hal ini telah

dijelaskan oleh Rasulullah dalam Sabdanya :

:عن النبى صل االله عليه وسلم قال : عن ابن عمر رضى االله عنهما فكلكم راع وكلكم مسؤل , بيت زوجها وولده والمرأة راعية على

)رواه البخارى . ( عن رعيته “ Dari Ibnu Umar R.A. dari Nabi s.a.w. bersabda : Seorang istri adalah pemimpin atas rumah suaminya serta anaknya. Oleh karenanya masing-masing dari kalian adalah pemimpin dan masing-masing dari kalian diminta pertanggungjawaban tentang apa yang dipimpinnya”. 59 (H.R. Bukhori)

57 Ibid., hlm. 123 58 Ibid. 59 Imam Bukhari, Shahih Al Bukhari Juz VII, (Semarang : Thoha Putra, t.th), hlm. 127

Page 25: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

30

c.) Istri wajib menjaga dan memelihara harta benda suaminya.

3) Hak suami

a.) Suami berhak melakukan hubungan kehidupan berkeluarga dengan

isterinya.

b.) Suami berhak mendapatkan perlakuan dan pelayanan yang baik

dari isterinya.

c.) Suami berhak atas harta warisan peninggalan isterinya.

d.) Anak yang lahir dari isteri bernasab pada suami.

4) Hak isteri

a.) Isteri berhak memperoleh nafkah dari suami baik lahir maupun

batin.

b.) Isteri berhak mendapatkan perlakuan baik dari suami, sebagaimana

disebutkan dalam Al Qur’an surat An Nisaa : 19

فان كرهتموهن فعسى ان تكرهوا شيئا , وعاشروهن بالمعروف .… )19:النساء . ( ويجعل االله فيه خيرا كثيرا

“…. Dan bergaulah dengan mereka secara patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menyediakan padanya kebaikan yang banyak”. (Q.S. An-Nisaa (4); 19) 60

c.) Isteri berhak memperoleh perlindungan dari suami.

d.) Isteri berhak mendapatkan pendidikan dari suami.

e.) Isteri berhak atas harta waris peninggalan suami.

Selain kewajiban dan hak masing-masing suami dan isteri

sebagaimana yang telah diuraikan, ada beberapa hal yang penting untuk

diperhatikan dan dilakukan bersama oleh suami isteri dalam upaya

mewujudkan keluarga yang sakinah 61 , yaitu :

60 H. Soenaryo, Op.Cit., hlm. 119 61 Departemen Agama RI, loc. cit., hlm.14

Page 26: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

31

(a.) Suami isteri saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia

dan memberi bantuan lahir batin yang satu kepada yang lain

(sebagaimana disebutkan di dalam Undang-undang Perkawinan).

(b.) Antara suamni isteri harus berlaku jujur, bersikap terbuka dan

mau bermusyawarah.

(c.) Suami isteri harus setia berpegang teguh pada dasar dan tujuan

perkawinan.

(d.) Suami isteri harus mau nasehat-menasehati dengan cara yang

baik dan tidak menyinggung perasaan.

(e.) Suami isteri harus senantiasa pandai-pandai menyimpan rahasia

rumah tangga dan harus menutupi cacat atau celah yang ada pada

isteri maupun suami.

(f.) Suami dan isteri masing-masing mau hidup sederhana dalam arti

belaku hemat dan cermat.

(g.) Suami dan isteri harus mampu menjaga kehormatan rumah

tangga.

(h.) Suami dan isteri mempunyai kewajiban bersama untuk mendidik

anak mereka, agar menjadi anak yang shaleh dan berusaha untuk

mencurahkan kasih sayangnya kepada mereka. Tanggung jawab

orang tua terhadap pendidikan anak tersebut sesuai dengan

firman Allah dalam surat At Tahrim ayat 6 di bawah ini :

)6,التحريم ( يايها الذين امنوا قوا انفسكم واهليكم نارا

“Hai orang yang beriman periharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At. Tahrim (66) ; 6)66

66 R.H.A. Soenarjo, Op. Cit., hlm 951

Page 27: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

32

(i.) Suami dan isteri masing-masing harus dapat menjauhkan dari

perkataan, perlakuan dan sikap yang dapat menimbulkan perselisihan

diantara mereka.

(j.) Apabila terjadi perselisihan diantara mereka maka masing-masing

suami maupun isteri harus mampu mengendalikan emosi dan

menghadapi masalah dengan tenang dan lapang dada.

(k.) Suami isteri harus memiliki sifat pemaaf dan tidak pendendam.

(l.) Apabila suami isteri tidak mampu mengatasi dan menyelesaikan

masalah yang menjadi penyebab perselisihan diantara mereka, maka

diharapkan mereka mau untuk minta nasehat kepada orang yang

pantas dan mampu untuk memberikan nasehat atau kepada lembaga

Penasehat Perkawainan, seperti BP4.

(m.) Suami dalam memberikan tugas pekerjaan kepada isteri tidak

melewati batas kemampuan si isteri.

(n.) Suami memberi kelonggaran kepada isterinya untuk menengok atau

bersilaturrahmi kepada orang tuanya, keluarganya, atau tetangganya

terutama bila mereka sedang sakit.

(o.) Suami berlaku sabar dan menerima kewenangan yang ada pada

isterinya, demikian pula si isteri terhadap suaminya.

(p.) Isteri senantiasa berpenampilan menarik di hadapan suaminya,

demikian pula suami dihadapan isteri.

Keuntungan Keluarga Kecil

Apabila dibandingkan dengan keluarga besar (anak banyak) keluarga

kecil (2 anak) meiliki berbagai keuntungan.

Keuntungan tersebut tidak saja dinikmati oleh keluarga yang

bersangkutan akan tetapi juga oleh masyarakat atau pemerintah.64 Bagi

keluarga akan terlihat bahwa keluarga yang bersangkutan mampu

mencukupi secara wajar baik dalam jumlah maupun kualitas kebutuhan-

kebutuhan hidupnya. Dalam suatu masyarakat apabila kebanyakan/semua

64 Tim Penulis KB, op.cit., hlm. 132

Page 28: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

33

warganya berkeluarga kecil niscaya tidak akan terjadi persaingan yang

tajam atau saling berebut untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan yang

jumlahnya amat terbatas.

Sementara itu pemerintahpun tidak akan sibuk lagi

menyediakan/menambah jumlah persediaan pangan, perumahan, sekolah-

sekolah, rumah sakit, lapangan kerja dan lain-lain. Sebaliknya akan

memberi kesempatan seluas-luasnya pada pemerintah untuk lebih

meningkatkan kualitas/mutu pelayanan kebutuhan-kebutuhan masyarakat,

seperti makanan yang lebih bergizi, rumah dan lingkungan yang sehat,

rumah-rumah sakit dengan perlengkapan yang lengkap dan sebagainya.

Disamping itu proses pendidikan dari orang tua berlangsung secara lebih

intensif daripada ekstensif. Terhadap setiap anak orang tua dapat

mencurahkan atensi dengan sepenuhnya. Interkasi berlangsung secara

kooperatif dan demokratis. Dengan demikian dapatlah dikatakan, bahwa

peranan keluarga kecil terhadap pendidikan anak-anak sangat besar. 65

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Dari Keluarga Besar

Dari uraian sebelumnya dapat penulis simpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa banyak jenisnya, salah

satunya adalah faktor yang timbul dari keluarga. Faktor keluarga yang

mempengaruhi prestasi belajarpun dibagi menjadi dua, yakni faktor yang

berasal dari keluarga besar dan faktor yang berasal dari keluarga kecil.

Adapun faktor-faktor yang bersumber dari keluarga besar adalah :

a) Faktor orang tua

Jika orang tua memberi semangat, dorongan, membimbing dan

memberi teladan yang baik kepada anaknya, tentu akan berpengaruh

positif pada prestasi anaknya. Namun sebaliknya jika cara orang tua

mendidik anak-anaknya kurang baik, maka akibatnya prestasi siswa

akan terhambat. Pada umumnya keluarga yang anaknya banyak, orang

65 Soejono Soekanto, Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga Remaja Dan Anak,

(Jakarta : Rineka Cipta, 1990), hlm. 86

Page 29: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

34

tua kurang dapat membimbing anak-anaknya dengan baik, karena

perhatiannya terbagi-bagi. Perhatian utama biasanya terfokus pada

pemenuhan kebutuhan hidup. Sehingga umumnya prestasi belajar

anaknya lebih rendah dibandingkan dengan anak yang berasal dari

keluarga kecil.

b) Faktor suasana rumah

Misalnya suasana rumah yang ramai, hubungan anggota keluarga

kurang harmonis dan saling cekcok. Hal ini akan sangat berpengaruh

terhadap kensentrasi belajar anak, yang akhirnya berpengaruh juga

terhadap prestasi belajar anak tersebut. Keadaan tersebut diatas

umumnya sering dialami oleh keluarga besar, keluarga yang anaknya

banyak.

c) Faktor ekonomi

Pada umumnya faktor ekonomi merupakan masalah serius yang sering

muncul pada keluarga besar. Karena dengan jumlah anggota keluarga

yang besar akan mengakibatkan tanggungan beban untuk memenuhi

kebutuhan hidup menjadi lebih besar dan berat, khususnya di bidang

pendidikan, sarana dan prasarana belajar kurang dapat terpenuhi

sehingga prestasi belajar anak cenderung terhambat atau kurang baik.

Hanya pada keluarga yang mau belajar keraslah yang mampu

mencukupi kebutuhan hidup, sarana dan prasarana belajar anak dan

keluarganya.

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Dari Keluarga Kecil

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dari

keluarga kecil adalah sebagai berikut :

a) Faktor orang tua

Pada umumnya orang tua dari keluarga kecil akan lebih dapat

membimbing, mendorong, dan memberi semangat kepada anaknya.

Hal ini disebabkan karena orang tua lebih banyak mempunyai waktu

luang bila dibandingkan dengan yang anaknya banyak. Perhatiannya

Page 30: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

35

akan lebih terfokus, karena tidak terlalu banyak dibagi. Sehingga

kecenderungan anak dapat belajar dengan baik lebih besar, dan hal ini

akan berpengaruh positif terhadap prestasi belajar anak di sekolah.

b) Faktor suasana rumah

Suasana rumah pada umumnya akan lebih tenang, hubungan keluarga

lebih harmonis, jarang terjadi cekcok. Hal ini karena disebabkan

jumlah anggota keluarga yang sedikit. Suasana tenang dan harmonis

yang tercipta akan sangat mendukung terhadap prestasi belajar anak.

c) Faktor ekonomi

Dengan keluarga kecil, orang tua akan lebih memenuhi kebutuhan

hidup keluarga, khusus dibidang pendidikan, akan dapat mencukupi

kebutuhan sarana dan prasarana belajar anak. Dengan terpenuhinya

kebutuhan tersebut akan dapat memberikan pengaruh positif terhadap

prestasi belajar anak di sekolah

C. Kajian Penelitian Yang Relevan

Sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini, di bawah ini penulis

kemukakan beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, yaitu :

1. Nama : Syukroni, NIM : 290 Mahasiswa STIT Wonogiri dengan judul

Studi Komparatif Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam

Antara Siswa Pria Dengan Wanita Kelas II SMP Negeri Jatisrono

Kabupaten Wonogiri Tahun Ajaran 1992/1993.

Dari hipotesis tersebut ternyata dari hasil uji analisa prestasi belajar yang

dilakukannya menghasilkan kesimpulan bahwa ternyata tidak ada

perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar pendidikan agama slam

siswa pria dengan siswa wanita sehingga hipotesis yang dikemukakan

saudara Syukroni tertolak.

2. Nama : Winarsih, NIM : 1319000024 Mahasiswa Universitas Negeri

Semarang dengan judul Studi Komperatif Antara Prestasi Belajar Siswa

dari Orang Tua Yang Kurang Perhatian Dengan Prestasi Belajar Siswa

Page 31: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

36

Dari Orang Tua Yang Perhatiannya Lebih Di SLTP Al-Mi’raj Talang

Kabupaten Tegal Tahun 2003.

Hipotesis yang dikemukakan adalah bahwa diduga ada perbedaan prestasi

belajar antara siswa yang mendapat perhatian orang tua kurang dengan

siswa yang mendapat perhatian lebih di SLTP Talang Kabupaten Tegal

tahun 2003. Dari hipotesis tersebut ternyata dari hasil uji analisis prestasi

belajar yang dilakukan Winarsih menghasilkan kesimpulan bahwa ternyata

ada perbedaan prestasi belajar yang signifikan. Siswa yang orang tuanya

kurang perhatian berprestasi lebih rendah bila dibandingkan dengan

prestasi siswa yang orang tuanya memiliki perhatian lebih.

Demikianlah kajian penelitian yang relevan dimana sama-sama meneliti

prestasi belajar siswa namun fokusnya berlainan. Jika penelitian saudara

Syukroni memfokuskan tentang prestasi belajar agama Islam siswa pria

dan wanita dan saudari Winarsih memfokuskan prestasi belajar siswa yang

perhatian orang tuanya kurang dan lebih, sedangkan penulis sendiri

memfokuskan pada prestasi belajar siswa dari keluarga besar dan keluarga

kecil.

D. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis terdiri dari dua kata yaitu Hipo dan Tesis. Hipo berasal dari

bahasa Yunani “Hupo”, yang berarti di bawah, kurang atau lemah.

Tesis berasal dari bahasa Yunani “thesis”, yang berarti teori atau

proporsi yang disajikan sebagai bukti.66 Jadi pengertian hipotesis di atas dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih

perlu dibuktikan kenyataannya, dengan demikian dalam penelitian itu penulis

mengemukakan hipotesis sebagai berikut :

“Bahwa diduga ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang berasal

dari keluarga besar dengan siswa yang berasal dari keluarga kecil di MI AL-

Khoiriyyah 01 Semarang tahun pelajaran 2003/2004.

66 Sutrisno Hadi, Statistik Jilid 2, (Jogyakarta : Andi, 2001) Cet.18, hlm. 257

Page 32: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis membahas masalah yang terdapat dalam judul skripsi

ini adalah :

1. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang berasal dari keluarga besar

2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa yang berasal dari keluarga kecil

3. Untuk membandingkan prestasi siswa yang berasal dari keluarga besar

dengan siswa yang berasal dari keluarga kecil

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu yang penulis gunakan untuk penelitian adalah terhitung sejak

pengajuan judul skripsi penulis disetujui oleh dosen pembimbing, tanggal 10

Maret 2004 hingga selesai.

Adapun tempat yang penulis gunakan untuk penelitian adalah di

tempat tugas penulis yakni di MI Al Khoiriyyah 01 Semarang dengan alasan

untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya.

C. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai objek pengamatan atau fenomena yang

diteliti.1

Berdasarkan pengertian tersebut, dalam skripsi ini penulis mengambil variabel

yaitu prestasi belajar siswa dari keluarga besar dan prestasi belajar dari

keluarga kecil dengan indikator : nilai harian, nilai ulangan umum, nilai tugas,

dan nilai rapor.

1 Ibnu Hajar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarata :

Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 156

Page 33: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

38

D. Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi adalah survai dengan

teknik analisis komparasi.

E. Populasi, Sampel dan teknik pengambilan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.2 Dalam hal ini yang

menjadi populasi penelitian ialah seluruh siswa kelas III - VI MI Al-

Khoiriyyah 1 Semarang tahun pelajaran 2003/2004 sebanyak 180 siswa.

2. Sampel

Yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti.3 Dalam menentukan sampel penulis menggunakan teknik

proporsional stratified random sampling. Menurut Sutrisno Hadi, suatu

cara disebut proporsional stratified random sampling jika kita pada waktu

mengambil sampling secara random memperhatikan perimbangan atau

proporsi individu dan stratum-stratum dalam populasi. Atau dengan kata

lain dinamakan proporsional stratified random sampling adalah

proposional stratified sampling yang menggunakan randomisasi.4

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, jika subyeknya besar dapat

diambil antara 10 - 15 % atau 20 – 25 % atau lebih.5

Berdasarkan penjelasan di atas maka dalam penelitian ini penulis akan

mengambil sample 80 siswa dari 180 siswa dengan proporsi 40 siswa dari

keluarga besar dan 40 siswa dari keluarga kecil dengan perincian sebagai

berikut :

a. Kelas III A dan B dengan jumlah 22 siswa yang terdiri 11 siswa dari

keluarga kecil dan 11 siswa dari keluarga besar

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka

Cipta, 1998), Cet. 11, hlm. 115 3 Ibid, hlm. 117 4 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid I, (Yogyakarta : Andi , 2001), Cet.18, hlm. 82 5 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 120

Page 34: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

39

b. Kelas IV A dan B dengan jumlah 22 siswa yang terdiri 12 siswa dari

keluarga kecil dan 10 siswa dari keluarga besar

c. Kelas V A dan B dengan jumlah 19 siswa yang terdiri 9 siswa dari

keluarga kecil dan 10 siswa dari keluarga besar

d. Kelas VI A dan B dengan jumlah 17 siswa yang terdiri 8 siswa dari

keluarga kecil dan 9 siswa dari keluarga besar.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode research dan library

research.

1. Library Research

Library reseach adalah suatu penelitian kepustakaan. 6 Metode ini

dipergunakan untuk memperoleh data teoritis yang dikemukakan oleh para

ahli yang relevan dengan Penelitian penulis.

2. Field Reseach

Field research adalah research yang dilakukan di kancah atau medan

terjadinya gejala-gejala.7

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data yang ada di lapangan,

meliputi :

a. Metode Observasi

Observasi adalah suatu bentuk penelitian yang dilakukan dengan cara

pengamatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. 8

Data yang dihimpun dengan metode ini adalah situasi umum MI Al

Khoiriyyah 01 Semarang yang meliputi keadaan pendidikan, keadaan

siswa, dan pelaksanaan proses pembelajaran siswa.

b. Metode Dokumentasi

Yaitu metode mencari data mengenai hal-hal atau variable berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, legenda,

agenda dan sebagainya.9

6 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi, 1989), hlm. 42 7 Ibid., hlm 77 8 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta : Andi, 2002), Cet.20, hlm. 136

Page 35: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

40

Metode dokumentasi ini penulis gunakan untuk memperoleh data nilai dan

rapor siswa yang akan digunakan dalam pengolahan data, sehingga dapat

diketahui prestasi belajarnya.

Selain digunakan untuk memperoleh data tersebut di atas, metode ini juga

penulis gunakan untuk memperoleh data tentang situasi umum yang

menyangkut keadaan karyawan, siswa dan struktur organisasi.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisa data, penulis menggunakan teknik t-test dengan rumus

sebagai berikut :

T = Mx – My

SDbM

Keterangan :

Mx : Mean dari sample x

My : Mean dari sample y

SDbM : Standar kesalahan perbedaan mean. 10

Alasan memilih rumus t-test adalah :

1. Rumus t-test untuk mengetahui berapa besar perbedaan-perbedaan mean

dari pasangan-pasangan sample

2. Rumus t-test dapat digunakan untuk mengetest apakah perbedaan mean

dari dua sample yang telah diselidiki itu merupakan perbedaan yang

meyakinkan ataukah kesalahan sampling.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, juka harga t terhitung jauh lebih kecil

dari hasil perhitungan t table oleh karenanya hipotesis kerja yang diajukan

penulis akan ditolak, tetapi apabila hasil t perhitungan jauh lebih besar dari

hasil perhitungan t table maka hasil yang diperoleh signifikan. Dengan

demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima.

9 Suharsimi Arikunto, Op. Cit., hlm. 236 10 Sutrisno Hadi, Op. Cit., Jilid 2, hlm. 268

Page 36: LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS Poerwadarminto ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/10/jtptiain-gdl-s1-2005... · 1. Pengertian Belajar 1) Pengertian Prestasi Prestasi

41