peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah...

139
i PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ MATERI POKOK AKHLAQ TERPUJI MELALUI PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V MI KALIBENING KEC. DUKUN KAB. MAGELANG TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh : EXNA WULANDARI NIM.093111363 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: vandien

Post on 30-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA

PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ MATERI POKOK AKHLAQ

TERPUJI MELALUI PENERAPAN STRATEGI ACTIVE

LEARNING TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V MI

KALIBENING KEC. DUKUN KAB. MAGELANG

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam

Ilmu Pendidikan Islam

Oleh :

EXNA WULANDARI

NIM.093111363

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Exna Wulandari

NIM : 093111363

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skipsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 9 Juni 2011

Saya yang menyatakan

Exna Wulandari

NIM 093 111 363

Page 3: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

iii

KEMENTERIAN AGAMA R.I.

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185

PENGESAHAN

Naskah skripsi dengan:

Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran

Aqidah Akhlaq Materi Pokok Akhlaq Terpuji melalui

Penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw pada

Siswa Kelas V MI Kalibening Kec. Dukun Kab.

Magelang Tahun Ajaran 2010/ 2011.

N a m a : Exna Wulandari

N I M : 093111363

Jurusan : Tarbiyah / PAI

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang dan dapat diterima sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.

Semarang, Juni 2011

DEWAN PENGUJI

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,

Drs. H. Mat Sholikhin, M. Ag Dra. Miswari, M. Ag

NIP. 19600524 199203 1 001 NIP. 15027433 700000 2 000

Penguji I, Penguji II,

Drs. H. Mustaqim, M. Pd Dra. Muntholi’ah, M.Pd

NIP. 19590424 198303 1 005 NIP. 19670319 199303 2 001

Pembimbing

Page 4: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, Juni 2011

Lamp : 4 (empat) eks

Hal : Naskah Skripsi

An. Sdri. Exna Wulandari

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah saya mengadakan koreksi perbaikan seperlunya maka

bersama ini saya kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : Exna Wulandari

NIM : 093111363

Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran

Aqidah Akhlaq Materi Pokok Akhlaq Terpuji Melalui

Penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw Pada

Siswa Kelas V MI Kalibening Kecamatan Dukun

Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2010/2011

Dengan ini saya mohon agar skripsi saudara tersebut diatas dapat

segera dimunaqasahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Pembimbing

Drs. Mahfud Junaedi, M.Ag

NIP. 19680314 199503 1 004

Page 5: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

v

MOTTO

“……….dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(Q.S Yusuf : 81)

1

1 Soenarjo, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Edisi Lux, ( Semarang: Asy-Syifa, 1992).

Hal. 362

Page 6: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

vi

ABSTRAK

Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran

Aqidah Akhlaq Materi Pokok Akhlaq Terpuji Melalui

Penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw pada

Siswa Kelas V MI Kalibening Kec. Dukun Kab.

Magelang Tahun Ajaran 2010/2011

Penulis : Exna Wulandari

NIM : 093111363

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Menerapkan strategi Active Learning

Tipe Jigsaw mata pelajaran aqidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji pada siswa

kelas V MI Kalibening kecamatan Dukun kabupaten Magelang tahun ajaran

2010/2011. 2) Meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penerapan strategi

Active Learning Tipe Jigsaw mata pelajaran aqidah akhlaq materi pokok akhlaq

terpuji pada siswa kelas V MI Kalibening kecamatan Dukun kabupaten Magelang

tahun ajaran 2010/2011.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) pada siswa kelas V MI Kalibening Dukun Magelang. Dari hasil

observasi secara langsung di kelas V melalui pra siklus penelitian tindakan dapat

diketahui bahwa metode yang digunakan oleh guru bidang studi mata pelajaran

aqidah akhlaq yang belum secara penuh mengedepankan pembelajaran aktif dan

cenderung terjadi komunikasi satu arah; artinya siswa cenderung pasif dalam

pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kesiapan dan keaktifan siswa pada saat

pembelajaran berlangsung, hal ini juga tampak dengan adanya hasil belajar yang

belum maksimal artinya belum mencapai criteria ketuntasan minimal (KKM).

Kesiapan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran menggambarkan adanya upaya

untuk menguasai materi akhlaq terpuji yang diajarkan. Obyek penelitian ini adalah

di MI Kalibening Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang dengan populasi 123

siswa yang terbagi dalam 6 kelas yaitu kelas I 28 siswa, kelas II 15 siswa, kelas III

ada 20 siswa, kelas IV 22 siswa, kelas V 20 siswa dan kelas VI 18 siswa. Dalam

penelitian ini digunakan satu kelas untuk menerapkan strategi Active Learning

Tipe Jigsaw dalam pembelajaran aqidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji yaitu

kelas V yang berjumlah 20 siswa.

Setelah dilaksanakan tindakan melalui pembelajaran strategi Active

Learning Tipe Jigsaw dengan dengan menciptakan suasana pembelajaran aktif

maka suasana kelas menjadi hidup, siswa menjadi semangat belajar dan hasil

belajar maksimal. Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap prasiklus,

siklus I dan siklus II. Pada tahap prasiklus aktivitas belajar siswa mempunyai

prosentase 53,18 % dan rata-rata tes akhir 62,75. Pada siklus I setelah

dilaksanakan tindakan aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 62,50 % dan

rata-rata tes akhir 69,50. Sedangkan pada siklus II setelah diadakan evaluasi

pelaksanakan tindakan pada siklus II aktivitas belajar mengalami yaitu aktivitas

siswa diprosentasekan menjadi 77,08% dan rata-rata tes akhir siswa adalah 79,25.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada

peningkatan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran aqidah akhlaq

Page 7: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

vii

khususnya materi akhlaq terpuji melalui strategi Active Learning Tipe Jigsaw

Peningkatan ini dapat dilihat dari prosentase kesiapan dan keaktifan siswa dalam

pembelajaran pada tahap pra siklus. siklus I dan siklus II dan dari rata-rata hasil

tes akhir dari tiap siklusnya.

Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberi pengetahuan kepada

semua pihak (siswa, guru, orang tua) untuk dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran aqidah akhlaq khususnya materi akhlaq terpuji. Karena

dorongan dan semangat belajar siswa juga bisa dari faktor orang tua atau keluarga

yang dapat mempengaruhi kondisi psikologis anak.

Page 8: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk

kedua orang tuaku

Suami tercinta serta ananda tersayang,

dan semua pembaca yang budiman.

Page 9: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

SWT, yang telah menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

menjadikan kita lebih bermakna dalam menjalani hidup ini. Terlebih lagi kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW, yang telah membawa cahaya Illahi kepada umat manusia sehingga dapat

mengambil manfaatnya dalam memenuhi tugasnya sebagai khalifah di muka

bumi.

Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada

semua pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan

bantuan apapun yang sangat besar artinya bagi penulis. Ucapan terima kasih

terutama penulis sampaikan kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang

telah merestui pembahasan karya ilmiah ini.

2. Drs. Mahfud Junaidi, M.Ag, sebagai pembimbing dan guru saya yang dengan

sabar mengarahkan dan mengoreksi demi kesempurnaan skripsi ini.

3. Drs. Sugeng Ristiyanto, M.Ag, yang telah membantu mengirimkan do’a-do’a

demi selesainya skripsi ini, bapak adalah dosen terbaik dan tidak ada duanya

didunia ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmad serta kasih

sayang kepada bapak dan keluarga.

4. Kepala MI Kalibening kecamatan Dukun Bapak Edi Martani S.Pd.I, Ibu

Wiwin Sulistyowati, S.Pd.I sebagai Kolaborator, dan seluruh guru yang telah

membantu penulis selama proses penelitian di lapangan.

5. Suamiku Tercinta Muttaqun Abdul Aziz, serta ananda tersayang Herfin

Adkhia Aziz, terima kasih atas do’a kalian. Maafkan apabila selama

penyusunan sekripsi kalian kurang diperhatikan

6. Kedua Orang tua ku tercinta, Bapak Sujud , BHP dan Ibu Siti Chotimah serta

mertua Bapak Muh Chamim dan Ibu Siti Amini. Terima kasih atas do’a

restunya dengan tidak henti-hentinya mendoakan demi lancarnya sekripsi ini

Page 10: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

x

7. Teman-teman seperjuangan di MI Kalibening yang selalu mensuport.

“Keikhlasan adalah kunci dari kesuksesan”.

8. Teman-teman Kualifikasi khususnya kelas J, persaudaraan kita akan tetap

abadi sampai akhir hayat.

Semoga semua amal dan doa yang diberikan mendapat balasan yang lebih

dari Allah SWT. Penulis sampaikan Jazaakumullahu ahsanal jazaa’,

Jazaakumullahu khoiron katsiiroo. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritik dan saran penulis harapkan demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua. Amiiin.

Semarang, Juni 2011

Penulis

Exna Wulandari

NIM. 093111363

Page 11: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................... ii

PENGESAHAN ................................................................................................ iii

NOTA PEMBIMBING ..................................................................................... iv

MOTTO............................................................................................................... v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

TRASLITERASI................................................................................................ viii

PERSEMBAHAN ............................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................. 1

B. Penegasan Istilah ......................................................................... 5

C. Rumusan Masalah........................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian........................................................................ 7

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. PeningkatanPrestasiBelajar…………………………………….. 8

1. Pengertian Prestasi belajar ……………………………….…... 8

2. Aspek Prestasi Belajar ………………………………….…… 9

3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar …………..…...... 15

B. Strategi Active Learning

1. Pengertian Active Learning ..…………………………………. 26

2. Ciri-ciri Active Learning……………………………………… 27

3. Jenis-jenis Active Learning ...………………………………… 29

C. Metode Jigsaw …………………………………………....….... 31

1. Pengertian Jigsaw…………………….…………………............. 31

2. Langkah-Langkah Penerapan Jigsaw .…………….……….… 31

Page 12: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

xii

3. Kelebihan dan Kekurangan Jigsaw ………………….……….. 32

D. Penelitian yang Relevan………………………………………… 33

E. Pengajuan Hipotesis ………………………………...…….......... 33

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian…………............................................................ 35

B. Waktu dan Tempat Penelitian..................................................... 36

C. Indikator Kerja............................................................................ 37

D. Subyek Penelitian ..................…………………………………. 38

E. Metode Penelitian ………………………………………….…. 39

1. Model Penelitian …………………………………………. 40

2. Rencana Pelaksanaan Penelitian …………………………. 40

F. Kolaborasi ……………………………………………………… 46

G. Metode Pengumpulan Data……………….………................... 46

H. Teknik Analisis Data…………………………………..………. 48

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………. 49

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan …………..….......................... 53

1. Penelitian Tindakan Kelas Pra Siklus…………………....….. 53

2. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I……………………....…. 55

a. Perencanaan …………………………………………….... 55

b. Pelaksanaan …………………………………………..….. 55

c. Pengamatan …………………………………………….... 57

d. Refleksi ……………………………………………..….… 60

3. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ........................................ 61

a. Perencanaan …………………………………………….... 62

b. Pelaksanaan ………………………………………….…... 62

c. Pengamatan ……………………………………...….….... 64

d. Refleksi …………………………………………............... 67

C. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 68

1. Pembahan Pra Siklus …………….…..…………………….. 68

2. Pembahasan siklus I ……………………................................ 71

Page 13: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

xiii

3. Pembahan siklus II .................................................................. 74

4. Perbandingan Siklus I dan Siklus II…………………………. 78

BAB V: SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan ……………………………………………....……. 80

B. Saran ………………………………………………….…...... 81

C. Penutup .................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA

RPP

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

xiv

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1 Tipe Penelitian Tindakan Kelas ……………………………… 41

Tabel 1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PTK ……………………………… 37

Tabel 2 Indikator Keberhasilan Siswa dalam Pembelajaran ……………... 38

Tabel 3 Daftar Nama Siswa Kelas V ……………………………………. 39

Tabel 4 Hasil belajar dan keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Aqidah

akhlaq pada Tahap Prasiklus ………………………………….. 54

Tabel 5 Perbandingan prosentase keaktifan siswa pada tahap pra siklus

dan siklus I …................................…………………………….. 59

Tabel 6 Prosentase observasi guru Siklus I ……………………………… 60

Tabel 7 Perbandingan Rata-Rata tes akhir pada Tahap Prasiklus dan

Siklus I…………………………………………………….……… 60

Tabel 8 Perbandingan prosentase keaktifan pada Tahap Siklus I

dan Siklus II ……………..…………………………………….. 65

Tabel 9 Perbandingan Prosentase Observasi Guru pada tahap Siklus I dan

Siklus II ……………………………………………………….. 67

Tabel 10 Perbandingan Rata-Rata tes akhir pada Tahap Siklus I

dan Siklus II……………………………………….................. 67

Tabel 11 Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus………………………….. 69

Tabel 12 Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus Siklus I…………….. ….. 72

Tabel 13 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II …………………………... 75

Tabel 14 Daftar Nilai Hasil Belajar Per Siklus……………………………. 78

Tabel 15 Perbandingan Nilai Rata-Rata dan Prosentase Pencapaian Hasil

Belajar dan Keaktifan Peserta Didik Siklus I dan Siklus I …… 79

Page 15: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Interaksi dari berbagai komponen pembelajaran yaitu guru, siswa,

tujuan, bahan, metode, dan lain-lainya saling mempengaruhi dalam mencapai

tujuan pendidikan dan pengajaran. Siswa merupakan komponen yang utama

dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu pemahaman terhadap peserta

didik adalah penting bagi guru agar dapat menciptakan situasi yang tepat serta

memberi pengaruh yang optimal bagi siswa untuk dapat belajar dengan

maksimal.2

Oleh Zuhairini dalam bukunya yang berjudul Filsafat Pendidikan

Islam, peranan pendidikan adalah berusaha untuk mengembangkan aspek-

aspek kepribadian anak, baik jasmaniah maupun rohaniah, termasuk didalam

aspek Individualitas, sosialitas, moralitas maupun aspek religiusitas. Sehingga

dengan pendidikan itu akan tercapai kehidupan yang harmonis, seimbang

antara kebutuhan fisik material dengan kebutuhan mental spiritual, antara

duniawi dan ukhrawi.3

Hal ini senada dengan tujuan yang ingin dicapai oleh Pendidikan

Agama Islam yakni membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang

bertaqwa kepada Allah dan berakhlaq mulia. Manusia yang bertaqwa adalah

1Lampiran Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. ( Jakarta: Dinas

Pendidikan,2007), hlm.1. 2 Anisatul Mufarokah , Strategi Belajar Mengajar, ( Yogyakarta: Teras, 2009), hlm. 26.

3 Zuhairini,dkk,Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 95.

Page 16: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

2

manusia yang dapat menjalankan ajaran islam secara kaffah sehingga

tercermin dalam dirinya ketinggian Akhlaq. Untuk dapat dikatakan sebagai

hamba yang bertaqwa kepada Allah SWT selain menguasai ilmu agama juga

harus mampu mengamalkan.4

Sebagai media refleksi umat Islam harus diakui bahwa dunia

pendidikan Islam masih diselimuti mendung dan aneka problematika yang

belum terurai dari masa ke masa. Di antara problematika dan indikator

kemandegan yang selama ini menghantui pendidikan Islam adalah dalam hal

menerapkan metode dalam proses pembelajaran.5

Metode pembelajaran mempunyai kedudukan yang sangat penting

dalam upaya pencapaian tujuan karena ia menjadi sarana yang

memberanakkan meteri pembelajaran yang tersusun dalam kurikulum

pendidikan sedemikian rupa sehinga dapat dipahami atau diserap oleh siswa

menjadi pengertian-pengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya.6

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, bahwa esensi pendidikan

agama Islam terletak pada kemampuannya untuk mengembangkan potensi

siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dan dapat tampil

sebagai khalifatullah fî al ardh. Esensi ini menjadi acuan terhadap metode

pembelajaran untuk mencapai tujuan yang maksimal.

Selama ini metode pembelajaran agama Islam yang diterapkan masih

mempertahankan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, menghafal dan

demonstrasi praktik-praktik ibadah yang tampak kering. Cara-cara seperti itu

diakui atau tidak membuat siswa tampak bosan, jenuh dan kurang

bersemangat dalam belajar agama. Jika secara psikologis siswa kurang tertarik

dengan metode yang digunakan guru, maka dengan sendirinya siswa akan

memberikan umpan balik (feed back) psikologis yang kurang mendukung

4 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Prespektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2004), hlm. 49. 5 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (semarang : Rasail,

Media group, 2008), hlm. 1. 6 M. Arif, Ilmu Pendidikan Islam (Suatu Tujuan Teoritis dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner ), (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 197.

Page 17: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

3

dalam proses pembelajaran. Indikasinya adalah timbul rasa tidak simpati siswa

terhadap guru agama, tidak tertarik pada materi-materi agama, dan lama-

kelamaan timbul sikap acuh tak acuh terhadap agamanya sendiri. Kalau

kondisinya sudah seperti itu sangat sulit mengharapkan siswa sadar dan mau

mengamalkan ajaran-ajaran agama.7

Pelajaran Aqidah Akhlaq di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang mempelajari tentang rukun

Iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al-asma’

al-husna, serta menciptakan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam

mengamalkan akhlaq terpuji serta cara mengamalkannya dalam kehidupan

sehari-hari.8

Berbicara masalah pembentukan akhlaq sama artinya dengan kita

membicarakan tentang tujuan pendidikan , karena banyak pendapat para ahli

yang mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah pembentukan budi pekerti.9

Dalam keseluruhan ajaran Islam, akhlaq menempati kedudukan yang

paling istimewa dan sangat penting. Didalam Al-quran ditemukan kurang

lebih 1500 ayat yang berbicara tentang Akhlaq. Belum terhitung lagi hadits-

hadits Nabi, baik perkataan maupun perbuatan, yang memberikan pendoman

akhlaq yang mulia dalam seluruh aspek kehidupan.10

Salah satu kedudukan dan keistimewaan Akhlaq dalam Islam antara

lain adalah bahwa Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam.

Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlaq yang mulia sebagai

pokok Risalah Islam.11

Nabi bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlaq yang mulia “ (HR. Baihaqi)

Selain dari pada itu, di dalam al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat

yang berhubungan dengan Akhlaq. Akhlaq yang baik adalah buah dari ibadah

yang baik, atau ibadah yang baik dan diterima oleh Allah SWT tentu akan

7 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM., hlm. 3

8 Abdul Kholiq, Analisis Kurikulum Madrasah (Mata Pelajaran Aqidak Akhlaq), (Semarang:

Kementrian Agama RI, Fakultas Tarbiyah, 2010).hlm.38 9 NATA, Abuddin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Rajawali pers, 2009), hal. 155

10 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: LPPI UMY, 2004),Cet. VI, hlm. vii

11 Ibid. hlm 6

Page 18: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

4

melahirkan akhlaq yang baik dan terpuji.12

Dari banyaknya ayat Al-Qur’an

tersebut membuktikan bahwa begitu pentingnya kedudukan akhlaq di dalam

Islam.

Oleh karena itu salah satu pembahasan yang penting dalam Akhlaq

adalah pembahasan tentang Akhlaq Terpuji. Hal ini dimaksudkan agar

masyarakat khususnya peserta didik memiliki pengetahuan tentang aklaq

yang Islami, karena selama ini rata-rata nilai siswa pada materi Akhlaq terpuji

masih rendah. Rata-rata ini masih bisa ditingkatkan agar dapat mencapai

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditentukan dan siswa

mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang Akhlaq Terpuji yang

kemudian dapat melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara

kolaboratif, peneliti memilih Strategi Active Learning Tipe Jigsaw dalam

pembelajaran. Strategi Active Learning (Pembelajaran Aktif) merupakan

TIPE pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik dalam

mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji

dalam pembahasan di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai

pengalaman yang dapat meningkatkan kompetensi siswa. 13

Strategi pembelajaran Tipe Jigsaw dikembangkan oleh Elliot

Aronson dan rekan-rekannya (1978).Jigsaw merupakan strategi pembelajaran

yang mengkhususkan dari pada suatu materi pembelajaran. Dalam strategi ini

guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu sesama

agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. 14

Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa tersebut penulis berminat

dan berkeinginan untuk meneliti sejauh mana “PENINGKATAN PRESTASI

BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ MATERI

POKOK AKHLAQ TERPUJI MELALUI PENERAPAN STRATEGI

ACTIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V MI

12

Ahmad Faridh, Pembersih Jiwa, Terjemahan Nabhani Idris (Bandung:Pustaka,1990),

hlm.180-181. 13

Khaeruddin, Mahfud Junaedi ,dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Konsep dan

Implementasinya di Madrasah, (Jogjakarta:PILAR MEDIA,2007), hlm. 208. 14

Anita lie, Active learning, ( Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004), hlm. 69

Page 19: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

5

KALIBENING, KECAMATAN .DUKUN, KABUPATEN MAGELANG

TAHUN AJARAN 2010/2011”

B. PENEGASAN ISTILAH

Untuk mengadakan interprensi lebih lanjut berdasarkan konsep-konsep

yang relevan dengan judul penelitian, maka dapat dijelaskan beberapa istilah

yang dipergunakan dalam skripsi sebagai berikut :

a. Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau dilakukan.15

Sedangkan

Belajar adalah proses sistematis yang dinamis, konstruktif, dan organik.16

Prestasi belajar adalah hasil atau nilai yang diperoleh siswa setelah

proses pembelajaran lebih meningkat dibanding dengan hasil sebelumnya.

b. Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq

Pelajaran Aqidah Akhlaq di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah

satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun Iman yang

dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al-asma’ al-

husna, serta menciptakan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam

mengamalkan akhlaq terpuji serta cara mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari.17

c. Akhlaq Terpuji

Akhlaq menurut Imam Ghazali yang tercantum dalam buku Karangan

Drs.H.Yunahar Ilyas, Lc.,M.A. menyebutkan bahwa Akhlaq adalah sifat

yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan

dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan

pertimbangan.18

15

W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta,Balai Pustaka, 2007)

,Cet-4, hlm. 910 16

Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM,(Yogyakarta, Pustaka

Pelajar, 2010), Cet-III, hlm. 4. 17

Kholiq Abdul.H, Analisis Kurikulum Madrasah (Mata Pelajaran Aqidak Akhlaq),

(Semarang: Kementrian Agama RI, Fakultas Tarbiyah, 2010), hlm. 38. 18

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, hlm.2.

Page 20: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

6

d. Strategi Active Learning

Active learning berasal dari kata Active artinya rajin, sibuk, giat.

Sedangkan Learning berarti belajar,19

Active learning adalah belajar

dengan giat dan aktif guna memperoleh pengetahuan dan ilmu

pengetahuan dengan menggunakan berbagai macam strategi

pembelajaran aktif. Active learning juga berarti segala macam bentuk

proses pembelajaran yang di dalamnya membutuhkan atau menekankan

akan adanya peran aktif siswa baik mental maupun fisik.20

e. Jigsaw

Jigsaw merupakan sebuah strategi dimana setiap peserta didik

mempelajari sesuatu yang di kombinasi dengan meteri yang telah

dipelajari oleh peserta didik lain.21

C. RUMUSAN MASALAH

Ruang lingkup penelitian ini adalah siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Kalibening Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Tahun Ajaran

2010/2011, Mata pelajaran Aqidah Akhlaq materi pokok Akhlaq Terpuji,

dengan rumusan masalah :

1. Bagaimana Penerapan Pelaksanaan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw

dalam pembelajaran Aqidah Akhlaq materi pokok Akhlaq Terpuji pada

Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Kalibening, Kec. Dukun, Kab.

Magelang tahun Ajaran 2010/2011?

2. Apakah penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq

materi pokok Akhlaq Terpuji pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah

Kalibening, Kec. Dukun, Kab. Magelang tahun Ajaran 2010/2011?

19

Wijowasit Tito Wasito, Kamus lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, (Bandung:

HASTA), cet ke-10, hlm.126. 20

Mel Silberman, Active Learning:101 Strategi Pembelajaran Aktif,(Yogyakarta:Insan

Mandiri, 2007), hlm. Xxii.

21

Hamruni,H, Strategi Dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta:

Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga yogyakarta,2009), hlm.248.

Page 21: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

7

D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan pokok dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Mengetahui upaya yang digunakan dalam peningkatan prestasi siswa pada

mata pelajaran Aqidah Akhlaq materi pokok Akhlaq Terpuji pada siswa

kelas V MI Kalibening kecamatan Dukun kabupaten Magelang.

2. Mengetahui peningkatan prestasi siswa pada mata pelajaran Aqidah

Akhlaq materi pokok Akhlaq Terpuji dengan menggunakan Strategi Active

Learning Tipe Jigsaw pada siswa kelas V MI Kalibening Kecamatan

dukun Kabupaten Magelang.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peserta Didik

a. Siswa dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan, memberi

motivasi, serta menimbulkan kreativitas dan keakraban sesama teman.

b. Dapat meningkatkan Prestasi Belajar siswa dalam Mata Pelajaran

Aqidah Akhlaq Materi Pokok Akhlaq Terpuji.

2. Bagi Guru

a. Sebagai motivasi untuk meningkatkan ketrampilan dalam memilih

atau menentukan strategi dan metode pembelajaran.

b. Sebagai informasi bagi tenaga pendidik mengenai Strategi Active

Learning Tipe Jigsaw.

c. Guru mendapat wawasan tentang metode pembelajaran yang

baru,yakni Strategi Active Learning Tipe Jigsaw.

3. Bagi pihak MI Kalibening kec. Dukun Kab. Magelang

Madrasah dapat terbantu dalam pemecahan masalah yang terkait

dengan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu

pembelajaran di Madrasah khususnya pada mata pelajaran Aqidah

Akhlaq materi pokok Akhlaq Terpuji.

Page 22: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

1. Pengertian Prestasi Belajar

Secara asal-usul kata, prestasi adalah hasil yang telah dicapai

(dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).1 Sedangkan belajar adalah

berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat suatu kepandaian.2

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa yang

dimaksud dengan prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau

ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.3

Sedangkan prestasi belajar menurut istilah S. Nasution

menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai

seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.4

W.S Winkel memberi penjelasan bahwa prestasi belajar adalah

suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam

melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya.5

Menurut Lyle E. Bourne, JR belajar ialah :

“Learning as a relatively performen change in behavior traceable to

experience and practice”6

(Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang di

akibatkan oleh pengalaman dan latihan).

T. Margon berpendapat bahwa belajar merupakan setiap

perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan

1 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, edisi ke-3, (Jakarta:Balai

Pustaka, 2007), hlm.910. 2Ibid. hlm.121.

3 Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2005), hlm. 623. 4 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2000), hlm.17 5 W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: PT Gramedia, 1996), hlm. 162.

6 Lyle E. Bourne Yr, Bruce RE, Psychologi, The Dryden Press, New York, hal.99.

Page 23: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

9

atau pengalaman.7 Sedang belajar menurut Dr, Musthofa Fahmi seperti

yang dikutip oleh Drs. H. Mustaqim, sesungguhnya belajar adalah

ungkapan yang menunjukkan aktivitas yang menghasilkan perubahan-

perubahan tingkah laku atau pengalaman.8

Skinner, seperti yang dikutip Barlow dan dikutip kembali oleh

Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan

Baru, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau

penyesuaiaan tingkah laku yang berlangsung secara progresif.9 Sedang

prestasi menurut A, Tabrani ialah kemampuan nyata (actual ability) yang

dicapai individu dari suatu kegiatan atau usaha.10

Dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa prestasi

belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh

dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan

tingkat keberhasilaan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang

dinyatakan dalam bentuk nilai setelah mengalami proses belajar mengajar.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari

evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi rendahnya prestasi belajar

siswa.

2. Aspek Dalam Prestasi Belajar

Menurut Bloom, dalam bukunya Agus Suprijono yang berjudul

Cooperative Learning, menjelaskan bahwa aspek dalam prestasi belajar

mencakup aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.11

7 Tutu Soekamto & Udin Sarpudin Winataputra, “Teori Belajar”. Teori Belajar dan

Model Pembelajaran, (Jakarta: PAU PPAI UT, 1994), hlm. 8. 8 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, cetakan ke-II, (Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2001),

hlm. 33 9 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), hlm.90 10

A.Tabrani, Pengertian-Prestasi-belajar-siswa, http://www.anneahira.com/2011/03/07,

hlm.22 11

Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm.6

Page 24: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

10

a. Aspek Kognitif

Kemampuan dalam aspek kognitif ini meliputi enam tingkatan,

seperti penjabaran berikut ini.

1) Pengetahuan, mencakup ingatan dalam hal-hal yang pernah

dipelajari. Hal ini dapat meliputi fakta, kaidah dan prinsip, serta

metode yang diketahuinya. Pengetahuan yang disimpan dalam

ingatan, digali pada saat dibutuhkan untuk diproduksi kembali.12

Bentuk ingatan siswa ini untuk meningkatkan kembali bahan

pelajaran yang telah diperoleh, baik berupa pengalaman, fakta yang

ia alami maupun dari mempelajari buku materi pelajaran tertentu

untuk dipelajari siswa dalam proses pembelajaran. Kevalidan dan

keaktualan bahan pelajaran yang diajarkan dapat dipengaruhi oleh

daya ingatan atau kemampuan siswa dalam memproduksi

pengetahuan dan pengalaman siswa yang telah diperoleh.

Ingatan merupakan sistem aktif yang menerima, menyimpan

dan mengeluarkan kembali informasi yang telah diterima

seseorang. Ingatan sangat selektif, terdiri dari :

a) Ingatan sensorik, menyimpan apa yang dilihat dan didengar,

bersifat sesaat, informasi yang penting disimpan selanjutnya

diteruskan keingatan jangka pendek, yang tidak penting

dilupakan.

b) Ingatan jangka pendek (short tern memory), merupakan

gudang sementara untuk informasi yang baru masuk,

mempunyai kapasitas yang terbatas, sehingga akan

menghambat proses belajar sesuatu yang baru yang dinamakan

rentangan (memory span).

c) Ingatan jangka panjang (long term memory), bersifat relatif

permanen terdiri dari informasi penting yang diteruskan dari

ingatan jangka pendek. Informasi yang disimpan di ingatan

12

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran , hlm. 150-151.

Page 25: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

11

jangka panjang disimpan untuk jangka waktu yang tidak

terbatas lamanya.13

Contoh kata kerja operasional yang digunakan untuk

mengukur pengetahuan siswa: menyebutkan, menghafal,

mengulang, mengenali, mengurutkan, menyusun, mengaitkan, dan

lain-lain.

2) Pemahaman, mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan

arti dari materi pelajaran yang telah diperoleh.

Dalam kaitan ini fokuskan pada kemampuan siswa untuk

menguraikan isi pokok bahasan pelajaran sedetail mungkin,

sehingga pelajaran yang diajarkan akan dengan mudah diterima,

dimengerti dan dipahami.

Contoh kata kerja operasional yang digunakan untuk

mengukur pemahaman siswa: menjelaskan, mengemukakan,

menguraikan, memilih, menunjukkan, menjabarkan, dan lain-lain.

3) Penerapan, artinya kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah

atau metode kerja pada masalah yang nyata atau baru.14

Adapun kemampuan ini dinyatakan dalam penerapan suatu

pengalaman, metode, dan pelajaran yang telah dimiliki ke dalam

bentuk pengajaran.

Contoh kata kerja operasional yang digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan suatu kaidah

adalah: menerapkan, menggunakan, menentukan,

mendemonstrasikan, menafsirkan, dan lain-lain.

4) Analisis, mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke

dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami

dengan baik.

Contoh kata kerja operasional yang digunakan untuk

mengetahui kemampuan siwa dalam menganalisis adalah:

13

Nur Afifuddin, “Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pengelolaan Kelas”,

http://meetabied.wordpress.com/2011/3/30,hlm.8 14

W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran,., hlm.150.

Page 26: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

12

membedakan, membandingkan, mengalah, menganalisis,

mengkategorikan, dan lain-lain.

5) Sintesis, merupakan kemampuan untuk mengumpulkan bagian-

bagian menjadi suatu bentuk yang utuh dan menyeluruh.15

Hasil

belajar sintesis menekankan pada perilaku siswa yang kreatif

dengan mengutamakan perumusan pola atau struktur yang baru dan

unik.

Contoh kata kerja operasional yang digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa dalam membuat sintesis adalah:

menyiapkan, menyusun, menulis, mengkonstruksi, dan lain-lain.

6) Penilaian, merupakan kemampuan untuk memperkirakan dan

menguji nilai suatu materi (pernyataan) untuk tujuan tertentu. Hasil

belajar penilaian merupakan tingkatan kognitif paling tinggi sebab

berisi unsur-unsur dari semua kategori, termasuk kesadaran untuk

melakukan pengujian yang sarat nilai dan kejelasan kriteria.

Contoh kata kerja operasional yang digunakan untuk

mengukur kemampuan siswa dalam memberikan penilaian adalah:

menghargai, menyanggah, menilai, menguji, mempertahankan, dan

mengevaluasi.16

b. Aspek Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam

berbagai tingkah laku, seperti: pehatian terhadap mata pelajaran,

kedisiplinan, motivasi yang tinggi untuk tahu lebih banyak mengenai

pelajaran serta penghargaan atau rasa hormat terhadap guru.17

15

Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi Teori dan Aplikasi, (Bandung:

Pakar Raya, 2004), hlm. 60. 16

Ibid. hlm.61. 17

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pres, 2009), hlm.54.

Page 27: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

13

Krathwohl dan kawan-kawan seperti dijelaskan Anas Sudijono

dalam bukunya Pengantar Evaluasi Pendidikan ranah afektif dirinci

kedalam lima jenjang,18

yaitu:

1) Receiving atau attending (menerima atau memperhatikan)

Adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan

(stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk

masalah, situasi, gejala dan lain-lain. Pada jenjang ini dibagi

kedalam tiga kategori, yaitu kesadaran akan fenomena, kesediaan

menerima fenomena, dan perhatian yang terkontrol atau terseleksi

terhadap fenomena.19

2) Responding (menanggapi)

Responding mengandung arti “adanya partisipasi aktif”. Jadi

kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki

seseorang mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena

tertentu. Pada jenjang ini peserta didik lebih dari sekedar

memperhatikan fenomena. Ia sudah memiliki motifasi yang cukup,

sehingga sudah mau bereaksi terhadap rangsangan.

3) Valuing (menilai atau menghargai)

Menilai atau menghargai dalam hal ini artinya memberikan

penghargaan suatu kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan

itu tidak dikerjakan maka dirasakan akan membawa kerugian atau

penyesalan. Dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar,

peserta didik telah mempunyai kemampuan untuk menilai konsep

atau fenomena yang baik atau buruk.

4) Organization (mengatur atau mengorganisasikan)

Pada jenjang ini peserta didik mulai mengembangkan nilai-nilai

kedalam satu sistem organisasi, dan menemukan hubungan satu

nilai dengan nilai yang lain, pemantapan dan prioritas nilai yang

telah dimilikinya.

18

Ibid 19

Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Metodologi Pendidikan Agama Islam,

(Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2002), hlm.62.

Page 28: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

14

5) Characterization by a value (Karakterisasi dengan suatu nilai)

Yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki peserta

didik telah mendarah mendaging sehingga mempengaruhi pola

kepribadian dan tingkah laku. Disini proses internalisasi nilai

menempati tempat tertinggi dalam suatu hirarki nilai. Dengan

demikian, peserta didik dapat digolongkan sebagai orang yang

memegang nilai.

c. Aspek Psikomotorik

Aspek psikomotorik adalah aspek dalam prestasi belajar yang

berkaitan dengan ketrampilan (skill) atau kemampuan bertindak

setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Aspek

psikomotorik dapat diurai ke dalam lima taraf:20

1) Persepsi

Taraf pertama dalam melakukan kegiatan yang bersifat motorik

ialah menyadari objek, sifat, atau hubungan melalui alat indra.

Pada taraf ini peserta didik menafsirka rangsangan, peka terhadap

rangsangan,dan mendiskripsikan terhadap rangsangan.

2) Kesiapan (set)

Pada taraf ini dalam diri peserta didik terdapat kesiapan untuk

melakukan tindakan atau untuk bereaksi terhadap sesuatu kejadian

menerut cara tertentu. Kesiapan ini mencakup tiga aspek, yaitu

intelektual, fisik, dan emosional. Pada taraf ini terlihat tindakan

peserta didik bahwa ia sedang berkonsentrasi dan menyiapkan diri

secara fisik dan mental.

3) Gerakan terbimbing (Reapons terbimbing)

Pada taraf ini yang ditekankan ialah kemampuan yang merupakan

bagian dari ketrampilan yang lebih kompleks.

4) Gerakan terbiasa (respons mekanistis)

Pada tarf ini peserta didik sudah yakin akan kemampuannya dan

sedikit banyak terampil melakukan suatu perbuatan. Disini peserta

20

Ibid. hlm. 63.

Page 29: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

15

didik sudah berpegang pada pola, karena pada dirinya sudah

terbentuk kebiasaan untuk member respons sesuai dengan siuasi

yang dihadapi.

5) Gerakan (respons) kompleks

Taraf yang disebut terakhir ini peserta didik dapat melakukan

perbuatan motorik yang kompleks, karena pola gerakan yang

dituntut memang sudah kompleks. Perbuatan itu dapat dilakukan

dengan lancar, luwes, supel, gesit, atau lincah, dengan

mengunakan tenaga yang relatif sedikit.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang

diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

secara global dapat di kategorikan ke dalam dua macam, yakni faktor

Intern dan faktor Ekstern:21

a. Faktor Intern

Faktor Intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri peserta

didik. Adapun yang dapat digolongan kedalam faktor Intern antara

lain:

1) Inteligensi (kecerdasan)

Inteligensi (kecerdasan) dapat diartikan sebagai kemampuan psiko

fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan

lingkungan dengan cara yang cepat.22

2) Sikap

Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian peserta didik terhadap objek tersebut. Sikap

21

Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Metodologi Pendidikan Agama Islam , hlm. 64. 22

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), hlm. 90.

Page 30: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

16

merupakan kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-

nilai serta menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai standar prilaku.23

3) Bakat

Bakat secara umum adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan

datang. Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk

melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya

pendidikan atau latihan Bakat juga akan mempengaruhi tinggi

rendahnya prestasi belajar siswa.

4) Minat

Secara sederhana, minat (Interes) berarti kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu. Menurut ismail SM, minat adalah kecenderungan jiwa

yang tetap kearah sesuatu yang sangat berharga bagi seseorang.24

5) Motivasi

Motivasi menurut Sumadi Suryabrata adalah keadaan yang

terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan

aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.25

Motivasi prestasi

adalah kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk

berprestasi) yang terdapat didalam diri siswa yang mendorongnya

untuk melakukan aktifitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu

(prestasi setinggi mungkin).26

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal ada1ah faktor yang berasal dari luar diri peserta

didik yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibagi

dalam dua bagian, yaitu lingkungan, instrumental:

23

Agus Suprijono, Cooperative Learning, hlm.6. 24

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang :

Rasail Media group, 2008), hlm. 28 25

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali , 1984), hlm.70. 26

Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), hlm.103.

Page 31: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

17

1) Lingkungan, agar lebih mendetail dan jelas, faktor lingkungan

masih dibagi lagi menjadi dua yaitu lingkungan sosial dan

lingkungan alam.

a) Lingkungan Sosial

Diantara faktor-faktor yang perlu diperhatikan kaitannya

dengan upaya peningkatan prestasi belajar peserta didik adalah

faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini cukup besar peranannya

dalam mempengaruhi perkembangan dan kegiatan belajar peserta

didik, maka hal ini akan jelas pengaruhnya terhadap prestasi

belajar peserta didik. Bila tempat anak bergaul terdiri dari orang-

orang yang rajin belajar, maka dengan sendirinya anak pun akan

terpengaruh pula, sehingga anak akan bergiat pula belajar dalam

mengejar prestasi yang baik. Demikian pula bila si anak bergaul

dengan orang yang malas belajar, maka dengan sendirinya anak

pun akan ikut penyakit malas juga.27

Itulah yang dinamakan

pengaruh lingkungan sosial yang berpengaruh dalam prestasi

belajar peserta didik. Hal ini merupakan kewajiban dari beberapa

pihak seperti orang tua dan guru untuk mengarahkan pergaulan

anak. Bila ingin anak-anaknya melakukan hal yang baik dan

terpuji, maka orang tua dan guru harus terlebih dahulu

menunjukkan hal yang demikian, karena apabila selalu

memberikan contoh untuk mendidik anak dengan suatu tindakan

serta tingkah laku yang baik, luhur dan terpuji, maka dengan

sendirinya anak pun akan cenderung untuk berbuat demikian.

Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan

masyarakat tempat tinggal peserta didik akan mempengaruhi

belajar peserta didik. Lingkungan peserta didik yang kumuh,

banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat

mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik, paling tidak peserta

27

Thamrin Nasution dan Nurhalimah Nasution, Peranan Orang Tua dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Anak, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1989), Cet.- 3, hlm. 72.

Page 32: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

18

didik kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau

meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.

Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang

siswa. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat menjadi

motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku

yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau

administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar.

Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat

mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat

orang tua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan

keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas

belajar peserta didik. Hubungan antara anggota keluarga,

orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu

peserta didik melakukan aktivitas belajar dengan baik.

b) Lingkungan Alam

Lingkungan alam juga berpengaruh dalam prestasi belajar

peserta didik. kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak

dingin, sinar yang tidak terlalu silau/ kuat, atau tidak terlalu

lemah/ gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan

alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik. Sebaliknya, bila

kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar peserta

didik akan terlambat.

Apabila keadaan lingkungan sekolah yang tidak kondusif

dalam pembelajaran, maka minat belajar peserta didik akan

berkurang karena banyaknya gangguan-gangguan dari luar seperti

lokasi sekolah yang berada di perkotaan, dimana banyak

kendaraan yang berlalu lalang menyebabkan konsentrasi belajar

peserta didik terpecah. Faktor keadaan kelas yang kumuh dan

pengap juga mempengaruhi kenyamanan belajar peserta didik,

Page 33: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

19

pikiran akan cepat suntuk dan stres apabila pemandangan yang

ada di depan mata kondisinya tidak nyaman. Sehingga

menyebabkan minat belajar peserta didik di kelas berkurang yang

akhirnya prestasinya juga buruk.

2) Instrumental

Faktor instrumental merupakan faktor yang dapat dirancang

untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Faktor ini berasal

dari luar peserta didik dan bersifat dinamis, karena direkayasa

menyesuaikan tingkat perkembangan subyek dan obyek belajar.

Faktor instrumental juga dapat dikatakan sebagai peralatan

pendidikan, yakni semua yang digunakan guru dan peserta didik

dalam proses pendidikan. Sebagaimana diungkapkan oleh Ahmad

Tafsir, peralatan pendidikan ini digolongkan dalam dua macam

yaitu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat

lunak)28

.

a) Hardware (Perangkat keras)

Jenis-jenis perangkat sekolah yang bersifat fisik ini lebih

banyak dijabarkan oleh Slameto, seperti gedung sekolah, guru,

alat-alat atau fasilitas belajar, dan relasi dengan teman.29

(1) Keadaan gedung,

Keadaan gedung juga berpengaruh terhadap belajar serta

didik. Jumlah peserta didik yang banyak serta variasi

karakteristik mereka masing-masing menuntut keadaan gedung

harus memadahi di dalam setiap kelas. Bagaimana mungkin

mereka dapat belajar dengan tenang dan enak kelas itu tidak

memadahi bagi setiap peserta didik?. Gedung yang mempunyai

ruang-ruang belajar yang memenuhi syarat, jelas lebih

memberikan kemungkinan kepada peserta didik untuk belajar

28

Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (bandung: Remaja

Rosdakarya, 1994), Cet. 2, hlm. 90. 29

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),

Cet. 5, hlm. 69.

Page 34: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

20

lebih enak dibandingkan dengan ruang belajar yang sempit,

udara yang kurang lancar sirkulasinya, cahaya yang kurang

memenuhi syarat.

(2) Guru

Sesuatu tidak kalah pentingnya yang menentukan prestasi

belajar peserta didik adalah peran seorang guru di dalam kelas.

Bentuk dan proses pendidikan dan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru harus merebut kepercayaan publik melalui

peningkatan kualitas guru dan kualitas layanan pendidikan dan

pembelajaran menjadi faktor kunci. Seiring dengan upaya

tersebut sebagai suatu profesi guru harus selalu meningkatkan

dirinya dan pelayanan sesuai dengan tuntutan zaman.

Guru merupakan ujung tombak dan penanggung jawab

kelangsungan proses pembelajaran. Sosok guru yang

mempunyai kepribadian baik, berkualitas dan trampil

merupakan contoh baik yang harus diikuti setiap guru sebagai

perencana dan pengelola pembelajaran. Guru yang mampu

menggunakan pendekatan belajar, metode, materi dan mampu

mengelola kelas akan menentukan keberhasilan proses

pembelajaran.

Peran guru menurut S. Nasution, guru dapat berperan

sebagai komunikator, model, dan tokoh identifikasi.30

Oleh

karena itu, guru dalam proses pembelajaran dituntut untuk

terus melakukan inovasi demi perbaikan mutu pendidikan,

sehingga dapat ditarik benang merahnya, karena guru telah

berusaha untuk meningkatkan mutu maka pastilah akan

didapatkan timbal balik yang sesuai yakni peningkatan prestasi

pada diri siswanya setiap waktu.

(3) Alat pelajaran

30

S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bina

Aksara, 1984), Cet. 2. hlm.17.

Page 35: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

21

Alat-alat pelajaran atau fasilitas sekolah yang lengkap dan

tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang

diberikan kepada peserta didik, jika mudah menerima pelajaran

dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat

dan maju.

Kenyataan saat ini dengan banyaknya tuntutan yang

masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu

lancarnya belajar peserta didik dalam jumlah yang besar pula,

seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-

media lain. kebanyakan sekolah masih kurang memiliki media

dan jumlah maupun kualitasnya. Mengusahakan alat yang baik

dan lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan

baik sehingga peserta didik dapat menerima pelajaran dengan

baik serta dapat belajar dengan baik pula sehingga prestasi

belajarnya dapat meningkat.

(4) Relasi dengan teman

Peserta didik yang memiliki sifat-sifat atau tingkah laku

yang kurang menyenangkan dengan teman lain, mempunyai

rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin

akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah

masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Lebih-lebih lagi

ia malas untuk masuk sekolah dengan alasan-alasan yang

tidak-tidak karena di sekolah mengalami perlakuan yang

kurang menyenangkan dari teman-temannya. Jika hal ini

terjadi, segeralah peserta didik diberi pelayanan bimbingan dan

penyuluhan agar ia dapat diterima kembali ke dalam

kelompoknya.

b) Software (perangkat lunak)

Page 36: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

22

Jenis-jenis perangkat pembelajaran ini juga banyak di

ungkapkan oleh Slameto,31

meliputi Kurikulum, metode belajar,

waktu sekolah, disiplin sekolah dan metode mengajar.

(1) Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah aktifitas yang

dilakukan sekolah dalam rangka mempengaruhi anak dalam

belajar untuk mencapai suatu tujuan, itulah yang dinamakan

kurikulum menurut Oemar Hamalik.32

Aktifitas yang diberikan

kepada peserta didik adalah menyajikan bahan pelajaran agar

peserta didik menerima, menguasai dan mengembangkan bahan

pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar

siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik

terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik itu misalnya

kurikulum yang terlalu padat, diatas kemampuan siswa, tidak

sesuai dengan bakat, minat dan perhatian siswa.

(2) Metode Belajar

Dalam pandangan Martinis Yamin, Metode adalah cara

yang digunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan

efisien.33

Banyak peserta didik melakukan cara belajar yang

salah. dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara

belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar peserta didik

itu. Metode belajar yang menyenangkan serta memicu keaktifan

peserta didik merupakan suatu terobosan baru dalam belajar

yang dapat meningkatkan prestasi belajar mereka. Juga dalam

pembagian waktu untuk belajar. Kadang-kadang anak belajar

kurang teratur. Dengan belajar demikian peserta didik akan

kurang istirahat, bahkan mungkin akan jatuh sakit. Maka perlu

31

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi., hlm. 65. 32

Syafruddin Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (Jakarta: Quantum

teaching, 2005), Cet. 3. hlm. 33. 33

Martinis Yamin dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas, (Jakarta: GP Press,

2009), hlm. 148.

Page 37: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

23

belajar teratur setiap hari dengan pembagian waktu yang baik,

memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan

meningkatkan hasil belajar.

(3) Waktu sekolah.

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar

mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore/

malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar peserta

didik. Jika terpaksa terjadi sekolah sore hari sebagaimana terjadi

di banyak sekolah di Indonesia karena keterbatasan gedung

ataupun masih dalam masa pembangunan, sebenarnya kurang

dapat dipertanggung jawabkan. Dimana siswa yang harus

beristirahat terpaksa masuk sekolah sehingga mereka

mendengarkan pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya.

Sebaliknya siswa belajar di pagi hari pikiran masih segar,

kondisi fisik masih baik berbeda dengan belajar di siang sampai

sore hari akan mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran.

Kesulitan itu disebabkan karena siswa kurang berkonsentrasi

dan berfikir pada kondisi badan yang lemah tadi. Jadi memilih

waktu belajar yang tepat dapat mempengaruhi semangat belajar

peserta didik.

(4) Disiplin sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan

siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. kedisiplinan

sekolah mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan

melaksanakan tata tertib,, kedisiplinan pegawai/ karyawan

dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan keteraturan kelas,

gedung sekolah dan halaman, kedisiplinan Kepala Sekolah

dalam mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya.

Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan

bekerja dengan disiplin membuat peserta didik menjadi disiplin

pula, selain itu juga memberi pengaruh yang positif terhadap

Page 38: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

24

belajarnya. Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplin

kurang, sehingga mempengaruhi sikap siswa dalam belajar,

kurang bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan

tugas toh tidak ada sangsi. Dengan deikian agar peserta didik

belajar lebih maju, peserta didik harus disiplin di dalam belajar

baik di sekolah, rumah, dan perpustakaan. Agar peserta didik

disiplin haruslah guru beserta staf yang lain disiplin pula.

(5) Metode mengajar

Metode mengajar berbeda dengan metode belajar pada

poin dua (2) di atas, metode mengajar lebih diarahkan pada guru

yaitu suatu cara/ jalan yang harus dilalui dalam mengajar. Cara

mengajar harus tepat dan seefisien serta seefektif mungkin.

Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi

belajar peserta didik yang kurang baik pula. Metode mengajar

yang kurang baik itu terjadi misalnya karena guru kurang

persiapan, kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru

tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap

siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik,

sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya,

akibatnya adalah siswa tidak bersemangat untuk belajar.

Metode ceramah yang sering diterapkan oleh guru dalam

mengajar juga sering kali menyebabkan peserta didik lebih cepat

bosan, mengantuk, pasif, dan kurang bersemangat. Pembelajaran

hanya terpusat pada satu arah sehingga menyebabkan keaktifan

peserta didik tertahan untuk diapresiasikan, serta masih banyak

lagi kelemahan-kelemahan metode ceramah yang penulis telah

paparkan dalam bab sebelumnya.

Buku-buku metode pembelajaran banyak mengungkapkan

kelemahan-kelemahan metode mengajar dengan menggunakan

ceramah diantaranya dalam buku PAIKEM (Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Evisien dan menyenangkan) yang di gagas

Page 39: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

25

oleh Ismail SM34

. Buku tersebut menyebutkan bahwa metode

ceramah menyebabkan peserta didik tidak aktif, peserta didik

hanya duduk, melihat dan mendengar, umpan balik rendah,

kurang mengembangkan kreatifitas, kurang melekat pada

ingatan siswa, terlalu menggurui dan kurang merangsang siswa

untuk membaca.

Oleh karena itu sebagai seorang guru harus berani

progresif berani mencoba metode-metode baru, yang dapat

membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan

meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan

motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan

baik. Oleh Karena itu lebih lanjut di ungkapkan Ismail SM

terdapat suatu prinsip yang umum dalam memfungsikan metode

yaitu prinsip bahwa pembelajaran dilaksanakan dalam suasana

yang menyenangkan, penuh dorongan dan motivasi sehingga

materi pelajaran menjadi lebih mudah untuk diterima peserta

didik.

Kedua faktor instrumental ini tentu mempunyai andil

yang besar terhadap kelangsungan belajar peserta didik. Fasilitas

yang nyaman dan lengkap dalam pembelajaran menyebabkan

peserta didik lebih berpikir aktif dan maju dari pada sekolah

yang kurang dalam perangkat pembelajarannya, baik perangkat

pembelajaran hardware maupun software.

Pencapaian hasil belajar dapat dilihat dari tercapai atau tidaknya

kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum nasional. Untuk

dapat menentukan apakah kompetensi dasar tercapai atau tidak, diperlukan

indikator-indikator pencapaiannya.

Pembelajaran bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan dalam

mencapai prestasi belajar. Ada hal lain yang juga berpengaruh dan

34

Ismail SM., Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail

Media Group, 2008), hlm. 19.

Page 40: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

26

menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik, yaitu: Keadaan

fisik dan psikis siswa yang ditunjukkan oleh IQ (kecerdasan intelektual),

EQ (kecerdasan emosional), kesehatan, motivasi, ketekunan, ketelitian,

keuletan dan minat.

Guru yang mengajar dan membimbing siswa, seperti latar belakang

penguasaan ilmu, kemampuan mengajar, perlakuan guru terhadap siswa.

Sarana pendidikan, yaitu ruang tempat belajar, alat-alat belajar, media

yang digunakan, guru dan buku sumber belajar.35

Ketiga keterangan yang sudah dikemukakan di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa hubungan antara pembelajaran dengan hasil atau

prestasi siswa bukan hanya bersifat garis lurus, tetapi bisa bercabang dari

faktor-faktor lain. Misalnya faktor siswa, guru dan sarana belajar yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik. Selain itu lingkungan,

usia, kapasitas mental, metode pembelajaran dan intensitas belajar siswa

juga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

B. Srategi Active Learning

1. Pengertian Active Learning

Active learning berasal dari kata Active artinya rajin, sibuk, giat.

Sedangkan Learning berarti belajar, 36

Active learning adalah belajar

dengan giat dan aktif guna memperoleh pengetahuan dan ilmu

pengetahuan dengan menggunakan berbagai macam strategi

pembelajaran aktif. Active learning juga berarti segala macam bentuk

proses pembelajaran yang di dalamnya membutuhkan atau menekankan

akan adanya peran aktif siswa baik mental maupun fisik.37

Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah model pembelajaran

yang mana lebih banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses

35

Dzakiyah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,

1995 ), Cet. I, hlm. 263 – 264. 36

Wijowasit Tito Wasito, Kamus lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris,

(Bandung: HASTA, cet ke10), hlm.126 37

Mel Silberman, Active Learning:101 Strategi Pembelajaran Aktif,(Yogyakarta:Insan

Mandiri,2007), hlm Pendahuluan xxii

Page 41: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

27

berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam

pembelajaran dikelas, sehingga peserta didik banyak memperoleh

pengalaman yang dapat meningkatkan kompetensinya.38

Active Learning dalam proses pembelajaran adalah dimana guru

dituntut mampu menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik

secara aktif menemukan, memproses dan mengkonstruksi ilmu

pengetahuan dan ketrampilan yang baru.39

Jadi dalam pembelajaran Active Learning ini guru lebih berperan

sebagai fasilitator pembelajaran guna mengatur jalanya serta sirkulasi

dalam proses pembelajaran dengan terlebih dahulu menyampaikan tujuan

dan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran. Sedangkan

peserta didik yang banyak berperan dalam proses pembelajaran.

2. Ciri-ciri Active Learning

Menurut Wina Sanjaya pembelajaran dikatakan aktif apabila

memenuhi kriteria sebagai berikut :40

a. Dilihat dari proses perencanaan

1) Adanya keterlibatan siswa dalam merumuskan tujuan

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan serta

pengalaman dan motivasi sebagai bahan dalam menentukan

kegiatan pembelajaran.

2) Adanya keterlibatan siswa dalam menyusun rancangan

pembelajaran.

3) Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan memilih sumber

belajar yang diperlukan.

4) Adanya keterlibatan siswa dalam menentukan dan mengadakan

media pembelajaran.

38

Khaeruddin, Mahfud Junaedi ,dkk,Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Konsep dan

Implementasinya di Madrasah, (Jogjakarta: PILAR MEDIA, 2007), hlm.208 39

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang :

Rasail Media group, 2008), hlm. 46 40

Wina sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), hlm.141

Page 42: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

28

b. Dilihat dari proses pembelajaran

1) Adanya keterlibatan siswa baik fisik, mental, emosional maupun

intelektual dalam setiap pembelajaran.

2) Siswa belajar secara langsung (experiential learning). Dalam

proses pembelajaran secara langsung, konsep dan prinsip diberikan

melalui pengalaman-pengalaman yang dilakukan dalam bentuk

kerja sama dan interaksi dalam kelompok.

3) Adanya keinginan siswa untuk menciptakan iklim belajar yang

kondusif.

4) Keterlibatan siswa dalam mencari dan memanfaatkan setiap

sumber balajar yang dianggap relevan dengan tujuan

pembelajaran.

5) Adanya keterlibatan siswa dalam melakukan prakarsa seperti

menjawab dan mengajukan pertanyaan, berusaha memecahkan

masalah yang diajukan atau yang timbul selama proses

pembelajaran.

6) Terjadinya interaksi yang multi-arah, baik siswa dengan siswa atau

guru dan siswa.

c. Dilihat dari kegiatan evaluasi pembelajaran

1) Adanya keterlibatan siswa untuk mengevaluasi sendiri hasil

pembelajaran yang telah dilakukan.

2) Keterlibatan siswa secara mandiri untuk melaksanakan kegiatan

semacam tes dan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa.

3) Kemampuan siswa untuk menyusun laporan baik tertulis maupun

secara lisan berkenaan hasil belajar yang diperolehnya.

Menurut Abu Ahmad dan Widodo Supriyono dalam bukunya

Psikologi Belajar menyebutkan ciri-ciri dari pembelajaran aktif adalah

sebagai berikut :41

41

Abu Ahmad, Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),

hlm.212-213

Page 43: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

29

a. Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar secara

bebas tetapi terkendali.

b. Guru tidak mendominasi pembicaraan tetapi lebih banyak

memberikan rangsangan berfikir kepada peserta didik untuk

memecahkan masalah.

c. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa.

d. Kegiatan siswa bervariasi, ada kegiatan yang sifatnya dilakukan

bersama-sama oleh semua murid, ada juga kegiatan belajar yang

dilakukan secara kelompok dalam bentuk diskusi dan ada pula

kegiatan belajar yang dilakukan oleh masing-masing siswa secara

mandiri. Penetapan kegiatan belajar tersebut diatur oleh guru secara

sistematik dan terencana.

e. Hubungan guru dengan peserta didik harus harmonis. Guru

menempatkan diri sebagai pembimbing semua siswa yang

memerlukan bantuan.

f. Situasi dan kondisi kelas tidak kaku, sewaktu-waktu dapat diubah

sesuai dengan kebutuhan siswa.

g. Belajar tidak hanya dilihat dan diukur dari segi hasil belajar yang

dicapai siswa tapi juga diluhat dan diukur dari segi proses belajar yang

dilakukan siswa.

h. Adanya keberanian siswa mengajukan pendapatnya melalui

pertanyaan atau pernyataan gagasannya.

i. Guru senantiasa menghargai pendapat siswa terlepas dari benar atau

salah.

3. Jenis-jenis Active Learning

Apabila dikaji lebih lanjut mengenai pembelajaran aktif (Active

learning), ada beberapa pendapat yang menjelaskan tentang jenis-jenis

Page 44: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

30

Active Learning, seperti yang dikemukakan Ismail S.M dalam bukunya

Strategi Pembelajaran PAI Berbasis PAIKEM, diantaranya adalah:42

a. Everyone Is A Teacher Here (Setiap murid sebagai guru)

Strategi ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik untuk

belajar aktif secara Individu membudayakan sifat berani bertanya,

tidak minder dan tidak takut salah.

b. Writing In Here And Now (Menulis pengalaman secara langsung)

Menulis dapat membantu peserta didik merefleksikan

pengalaman yang pernah mereka alami. Strategi ini bertujuan untuk

lebih memotivasi pembelajaran aktif secara individu.

c. The Power Of Two And Four (Menggabung 2 dan 4 kekuatan)

Aktivitas pembelajaran ini bertujuan untuk membiasakan

belajar aktif secara individu dan kelompok. Strategi ini juga

mempunyai prinsip bahwa belajar bersama hasilnya akan lebih

berkesan dari pada belajar sendiri.

d. Reading Aloud (Membaca dengan keras)

Membaca teks dengan suara yang keras dapat membantu

peserta didik memfokuskan perhatian secara mental. Strategi ini

dapat membantu peserta didik lebih berkonsentrasi serta siap

mengajukan pertanyaan dan menggugah diskusi.

e. Jigsaw Learning (Belajar melalui tukar delegasi antar kelompok)

Penerapan strategi ini bertujuan untuk melatih peserta didik

terbiasa berdiskusi dan bertanggung jawab secara individu untuk

membantu memahamkan tentang suatu materi kepada teman

sekelasnya. Selain itu strategi ini juga dapat mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

Strategi Jigsaw Learning ini merupakan strategi yang menarik

untuk digunakan jika materi yang akan dipelajari dapat dibagi

menjadi beberapa bagian dan materi tersebut tidak diharuskan urut

penyampaianya.

42

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM , hlm.73.

Page 45: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

31

C. Jigsaw

1. Pengertian Jigsaw

Strategi pembelajaran model Jigsaw dikembangkan oleh Elliot

Aronson dan rekan-rekannya (1978). Jigsaw merupakan strategi

pembelajaran yang mengkhususkan dari pada suatu materi pembelajaran.

Dalam strategi ini guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa

dan membantu sesama agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. 43

Jigsaw merupakan sebuah teknik dipakai secara luas dimana

setiap peserta didik mempelajari sesuatu materi yang nantinya

dikombinasikan dengan materi yang telah dipelajari oleh peserta didik

lain.44

2. Langkah-langkah penerapan Jigsaw

a. Pilih materi pembelajaran yang dapat di bagi kedalam beberapa

segmen (bagian)

b. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah

segmen yang ada. Jika jumlah peserta 20 sedang jumlah segmen ada

4 maka masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang.

c. Setiap orang mempunyai tugas membaca, memahami dan

mendiskusikan serta membuat ringkasan materi pembelajaran yang

ada.

d. Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk

menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di kelompoknya.

e. Kembalikan suasana kelas seperti semula kemudian tanyakan

seandainya ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam

kelompoknya.

f. Berikan peserta didik pertanyaan untuk mengecek pemahaman

mereka terhadap materi yang sedang dipelajari.

g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

43

Anita lie, Active learning, ( Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004), hlm. 69 44

Harumni, H, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan,

(Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hal.284-285

Page 46: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

32

3. Kelebihan dan Kekurangan Jigsaw

a. Kelebihan

Beberapa kelebihan strategi ini antara lain:

1) Dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam pembelajaran

2) Bertanggung jawab secara individu untuk memahamkan tentang

suatu materi pokok kepada teman sekelasnya

3) Menumbuhkan keberanian peserta didik untuk tampil di muka.

4) Melatih peserta didik untuk terbiasa berdiskusi

5) Melatih siswa untuk berargumen.

b. Kekurangan

Adapun untuk kekurangan dalam pembelajaran mengunakan strategi

Jigsaw ini antara lain:

1) Dalam berdiskusi yang mendalam memerlukan waktu yang lama.

Dikarenakan delegasi dalam satu kelompok harus bisa

menjelaskan ke semua kelompok. Perasaan dibatasi waktu hanya

akan menimbulkan kedangkalan diskusi yang hasilnya tidak

bermanfaat.

2) Dapat menimbulkan suasana gaduh di kelas apabila tidak dikontrol

guru dengan baik.

3) Kurangnya keseriusan dalam menerima penjelasan dikarenakan

penyampaian materi dari teman sendiri.

4) Dalam diskusi atau menyampaikan pertanyaan biasanya

didominasi oleh peserta didik yang berani atau yang biasa

berbicara. Murid-murid yang pemalu dan pendiam biasanya tidak

menggunakan kesempatan itu untuk berbicara.

5) Banyaknya anggota kelompok dalam sebuah tim juga akan

mempengaruhi kesempatan bagi peserta didik untuk

mengemukakan pendapatnya. Oleh karena itu sebaiknya anggota

tim dalam diskusi kelompok kecil tidak lebih dari 6 peserta didik.

6) Rasa permusuhan “kelompok-isme” merasa bahwa dirinya atau

kelompoknya lebih pandai dan serba tahu, menganggap orang lain

Page 47: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

33

atau kelompok lain yang menentang pendapatnya sebagai saingan.

Bahkan dikhawatirkan akan timbul rasa permusuhan apabila

pendapatnya bertentangan ditentang oleh kelompok lain.

D. Penelitian yang Relefan

Sebagai telaah pustaka dan bahan perbadingan, penulis kemukakan

beberapa hasil penelitian yang relefan dengan skripsi ini, antara lain :

Skripsi saudara Anisatul Mubarok, NIM. 3101099, Studi Penerapan

Active Learning pada bidang studi PAI di SLTP Alternatif Qaryah

Thayyibah Kalibening Tingkir salatiga,Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

semarang,2008 Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Strategi

Active Learning terbukti dapat meningkatkan Prestasi belajar anak.45

Skipsi Saudara M.Tabrani, NIM 3104145, Efektifitas Model

Pembelajaran Cooperatif learning tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar

Biologi Materi pokok Sistem Respirasi pada peserta didik kelas XI MAN

Pemalang, Strata I Jurusan Tadris Biologi IAIN Walisongo,2009. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ketuntasan belajar pada siklus I

81,8% dan meningkat pada siklus II menjadi 87,02%. 46

Kajian pustaka ini penulis gunakan untuk mengetahui cara

implementasi, kelebihan dan kekurangan menggunakan Strategi active

Learning tipe Jigsaw.

E. Hipotesis Tindakan

Berkaitan dengan hipotesis penelitian, perlu diketahui bahwa

keberadaan hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.47

45

Anisa Mubarokah,NIM 3101099, Studi Penerapan Active Learning Pada Bidang Studi

PAI di SLTP Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening Tingkir Salatiga,skipsi Program SI Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008 46

M.Tabrani, NIM 3104145, Efektifitas Model Pembelajaran Cooperatif learning tipe

Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi pokok Sistem Respirasi pada peserta didik kelas XI

MAN Pemalang,Strata I Jurusan Tadris Biologi, IAIN Walisongo Semarang, 2009 47

Winarno Surachmad, Dasar dan Tehnik Research, (Bandung :Tarsito, 1972), hlm. 58.

Page 48: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

34

Sehubungan dengan pendapat tersebut diatas, maka hipotesis yang penulis

ajukan dalam penelitian ini adalah:

Melalui penerapan Strategi Active Learning tipe Jigsaw dalam

pembelajaran Aqidah Akhlaq Materi pokok Akhlaq Terpuji dapat

meningkatkan Prestasi Belajar siswa kelas V MI Kalibening Kecamatan

Dukun Kabupaten Magelang tahun ajaran 2010/2011.

Page 49: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan, yang

terfokus dalam kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR), yaitu

Penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelasnya.1 Atau penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sehingga hasil belajar peserta didik meningkat.2 PTK dilaksanakan

secara kolaboratif dalam situasi pembelajaran, yaitu kolaborasi atau kerjasama

antara praktisi pendidikan dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan

tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan

suatu tindakan (action).

Penelitian tindakan kelas atau class action research merupakan suatu

kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk

meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan yang dilakukan itu, serta

untuk memperbaiki tradisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut

dilakukan. Penelitian tindakan kelas sebagai penelitian praktis yang

dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Upaya perbaikan ini

dilakukan dengan cara melakukan tindakan untuk mencari jawaban atas

permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas guru sehari-hari di kelasnya.

Permasalahan itu merupakan permasalahan yang faktual yang benar-benar

dihadapi di lapangan, bukan permasalahan yang dicari atau direkayasa.

Sehingga penelitian tindakan kelas ini dapat diartikan sebagai upaya atau

tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti untuk memecahkan

pembelajaran melalui kegiatan penelitian.

1 Suharsini Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 58

2 IGAK Wardana dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas,(Jakarta:Universitas

Terbuka,2008), hlm.1

Page 50: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

36

Penulis menggunakan class action research ini sebagai upaya

peningkatan prestasi belajar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran aqidah

akhlaq di kelas V MI Kalibening Dukun tahun ajaran 2010/ 2011.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian yang berjudul peningkatan prestasi belajar siswa mata

pelajaran akidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji melalui penerapan

srategi Active Learning Tipe Jigsaw pada siswa kelas V MI Kalibening

Kec. Dukun Kab. Magelang tahun ajaran 2010/2011, ini merupakan

penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini

dilaksanakan mulai tanggal 26 Januari 2011 sampai tanggal 3 Maret 2011.

Berikut jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas

yang dilaksanakan di MI Kalibening kecamatan Dukun kabupaten

Magelang:

Tabel I

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan PTK

No Rencana Kegiatan Waktu (Minggu ke - )

1 2 3 4 5

1. Persiapan

- Menyusun konsep pelaksanaan X

- Menyusun jadwal + tugas X

- Menyusun instrumen X

- Diskusi konsep pelaksanaan X

2. Pelaksanaan

- Menyiapkan tempat + alat X

- Melakukan tindakan Prasiklus X

- Melakukan tindakan siklus I X

- Melakukan tindakan siklus II X

3. Pembuatan Laporan

Page 51: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

37

Menyusun Konsep Laporan X

2. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah

Kalibening Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.

C. Indikator Kerja

Tabel 2

Indikator keberhasilan siswa dalam pembelajaran

NO Indikator Aspek perilaku yang diamati

1 Kesiapan menerima

pelajaran

Indikator pencapaian

mencapai 5 kadar

dengan skala (1 s.d 4).

Indikator pencapaian

diatas 75 %

Menyediakan buku dan alat tulis

Suasana kelas tenang dan siswa mengkondisikan diri menerima

pelajaran

Ketenangan atau suasana kelas pada saat pelajaran dimulai

Pada saat pelajaran dimulai siswa

mendengarkan penjelasan dari guru

Perhatian siswa terpusat dan aktivitas pembelajaran siswa tampak

Siswa menyiapkan buku pelajaran dan sumber belajar lainnya yang berkaitan

dengan materi palajaran

2 Keaktifan siswa dalam

pembelajaran.

Indikator pencapaian

mencapai 5 kadar

dengan skala (1 s.d

4). Indikator

pencapaian diatas 75

%

Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran

Keaktifan bertanya

Keaktifan menjawab

Keaktifan menulis atau mencatat materi yang penting

Keaktifan dalam mengungkapkan pendapat

Menyelesaikan tugas individu

Menyelesaikan tugas kelompok

Keaktifan siswa dalam mencari pengetahuan dan informasi untuk

disampaikan atau diungkapkan dalam

kelas.

Page 52: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

38

3 Peningkatan prestasi

siswa pada mata

pelajara aqidah akhlaq

materi pokok akhlaq

terpuji. Rata-rata nilai

yang dicapai diatas

hasil ketuntasan

belajar yang

ditentukan yaitu 70.

Sedangkan indikator

pencapaian untuk

ketuntasan belajar

klasikal yaitu 75 %

Diadakan tes akhir setelah pra siklus, siklus I, dan siklus II.

D. Subyek Penelitian

Jumlah keseluruhan siswa MI Kalibening kecamatan Dukun kabupaten

Magelang adalah 123 siswa yang terbagi menjadi 6 kelas. Kelas 1 memiliki

28 siswa (8 putra dan 20 putri), kelas II memiliki 15 siswa (8 putra dan 7

putri), kelas III memiliki 20 siswa (9 putra dan 11 putri), kelas IV memiliki

23 siswa (11 Putra dan 11 Putri), kelas V memiliki 20 siswa (7 putra dan 13

putri), kelas VI memiliki18 siswa (8 putra dan 10 putri). Sedangkan yang

menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 20

siswa.

Tabel 3

Nama-nama siswa Kelas V MI Kalibening Dukun

NO Nama Jenis Kelamin

1 Ahmad Erwin L

2 Atika Anifarkhah P

3 Dini Anisa Maghfirah P

4 Estiyani P

5 Febria Ulvah P

6 Galang Dwiki Aditya L

7 Hanif Choirudin L

8 Khanif Hanafi L

Page 53: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

39

9 Maryatun Sholikhah P

10 Mifbahuddin L

11 Nanang Prayoga L

12 Nia Purwanti P

13 Oktafiani P

14 Retno Himayanti P

15 Rohma Widiasih P

16 Rian Fitasari P

17 Stiyani P

18 Susanti P

19 Tiara Nur Irvani P

20 Triyanto L

E. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu kajian

sistematika dari upaya perbaikan melaksanakan praktek pendidikan oleh

sekelompok guru melakukan tindakan dalam pembelajaran berdasarkan

refleksi mereka menguasai hasil dari tindakan-tindakan tersebut3.

1. Model Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini dipilih model spiral dari Kemmis

dan Taggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam

pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan pada siklus

sebelumnya. Dimana setiap siklus tersebut terdiri dari empat tahap yang

meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi.4

3Rochiati Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2005), hlm.12. 4Ibid.,hlm.66.

Page 54: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

40

Gambar 1

Model Penelitian Tindakan Kelas 5

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

a. Prasiklus

Tahap prasiklus ini peneliti melihat pembelajaran Aqidah akhlaq

secara langsung di kelas V MI Kalibening kecamatan Dukun. Dalam

pembelajaran Aqidah Akhlaq di kelas V tersebut belum menggunakan

Strategi Active Learning Tipe jigsaw dan masih menggunakan metode

ceramah yang siswanya masih belum banyak ikut aktif dalam proses

pembelajaran dan cenderung terjadi komunikasi yang pasif. Artinya

seolah-olah guru yang bicara dan siswa atau pesrta didik hanya

mendengarkan sehingga hasil belajar siswa pada mata pelejaran

aqidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji masih rendah.6

Di akhir pembelajaran di lakukan tes formatif untuk mengetahui

peningkatan prestasi siswa pada mata pelajaran aqidah akhlaq materi

pokok akhlaq terpuji. Apakah kompetensi yang diharapkan sudah

dapat tercapai dengan menggunakan metode ceramah?, Apakah siswa

5Suharsimi, et,al, Penelitian Tindakan Kelas, Cet.ke.VII, (Jakarta: Bumi Aksara), hlm. 16

6Hasil pengamatan di kelas V MI Kalibening , Dukun, Magelang, pada tanggal 31 januari

2011

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi Pelaksanaan

?

Page 55: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

41

terlibat aktif dalam proses pembelajaran?, Apakah hasil belajar siswa

pada mata pelajaran aqidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji sudah

di atas ketuntasan hasil belajar yang telah ditetapkan oleh MI

Kalibening kecamatan Dukun kabupaten Magelang?

b. Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 7

Februari 2011 di kelas V MI kalibening kecamatan Dukun kabupaten

Magelang. Langkah-langkah besar dalam siklus I ini di mulai dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang akan di

jelaskan sebagai berikut:

1) Perencanaan

a) Meninjau kembali rancangan pembelajaran aqidah akhlaq

yang telah disiapkan dalam bentuk prototype. Penekanan

perencanaan disini adalah menyiapkan siswa benar-benar

berada pada suasana penyadaran diri untuk tetap semangat

belajar dengan menekankan pada keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran dan berada pada konsentrasi terhadap mata

pelajaran aqidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji yang

sedang di bahas atau dipelajari.

b) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) aqidah

akhlaq materi pokok akhlaq terpuji dengan strategi Active

Learning Tipe Jigsaw. Di dalam menyiapkan rencana

pembelajaran ini ditekankan pada hasil pengamatan pada pra

siklus yang menekankan pada keaktifan siswa melalui

pembelajaran dengan strategi Active Learning Tipe Jigsaw.

c) Bersama dengan guru pendamping, peneliti:

(1) Merencakan pembelajaran aqidah akhlaq yang akan

diterapkan dalam PBM

(2) Menentukan pokok bahasan materi akhlaq terpuji yang

akan disampaikan pada siswa

Page 56: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

42

(3) Menyiapkan sumber belajar yaitu buku paket aqidah

akhlaq kelas V, LKS, dan lembar hasil analisis siswa

(4) Mengembangkan format evaluasi yaitu menyiapkan

lembar soal yang digunakan untuk akhir pembelajaran

sebagai tes akhir

(5) Mengembangkan format observasi

2) Pelaksanaan Tindakan

Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan

pembelajaran aqidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji sesuai

dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti. Adapun langkah-

langkah pembelajaran dengan strategi Active Learning Tipe

Jigsaw dalam mata pelajaran aqidah akhlaq materi pokok akhlaq

terpuji pada siklus I ini secara garis besar sebagai berikut:

a) Guru memberikan apersepsi tentang materi akhlaq terpuji yang

akan di bahas

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran aqidah akhlaq

materi pokok akhlaq terpuji

c) Guru membagi peserta didik menjadi 4 kelompok yang

masing-masing kelompok terdiri dari 5 anak.

d) Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran dan individu

berhitung secara berurutan. Dengan tugas sebagai berikut:

Kelompok

A

Kelompok

B

Kelompok

C

Kelompok

D

1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5

Membahas

pengertian

Optimis,

keuntungan

berperilaku

Membahas

pengertian

Qonaah

keuntungan

berperilaku

Membahas

pengertian

Tawakal

keuntungan

berperilaku

Membahas

pengertian

Tanggung

jawab,

keuntungan

Page 57: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

43

optimis, ciri

orang yang

telah berlaku

optimis

qonaah, ciri

orang yang

telah berlaku

qonaah

Tawakal, ciri

orang yang

telah berlaku

Tawakal

berperilaku

Tanggung

jawab ciri

orang yang

telah berlaku

Tanggung

jawab

e) Setiap anggota kelompok bertugas membaca dan memahami

materi yang ada dalam buku panduan Mata Pelajaran.

f) Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan merangkum

hasil diskusi

g) Setiap anggota kelompok menyampaikan hasil diskusi kecil

kelompoknya kepada kelompok lain melalui salah satu

anggotanya yang dikirim pada diskusi kecil antar kelompok.

h) Setelah melalui proses zig zag dan masing-masing siswa

terlihat dalam diskusi antar kelompok, hasil dari diskusi

kelompok tersebut disampaikan kepada masing-masing teman

sekelompoknya.

i) Kembalikan posisi seperti semula untuk mengulas lagi

seandainya ada masalah yang belum terpecahkan.

j) Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk menjajagi

pemahaman dan kompetensi yang dimiliki siswa.

k) Guru melakukan refleksi, kesimpulan, klarifikasi dan tindak

lanjut.

3) Pengamatan

a) Peneliti mengamati, menilai melalui lembar observasi atau

pengamatan yang berkaitan dengan partisipasi aktif siswa

dalam diskusi kelompok, presentasi serta kinerja individu dan

mencatat apa yang terjadi di dalam kelas pada siklus I terkait

dengan pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlaq materi pokok

Page 58: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

44

akhlaq terpuji melalui penerapan strategi active learning Tipe

Jigsaw

b) Peneliti mengamati dan menilai hasil tes formatif, apakah

sudah mencapai ketuntasan belajar?

c) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan

yang di alami dalam proses pembelajaran aqidah akhlaq materi

pokok akhlaq terpuji yang belum sesuai dengan harapan

penelitian

4) Refkeksi

a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan

b) Secara kolaboratif guru mitra dan peneliti menganalisis dan

mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu

refleksi, apakah ada yang perlu dipertahankan atau diperbaiki?

c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai dengan hasil

evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya

d) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I

c. Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II ini sebagai tindak lanjut atas

refleksi siklus I. Siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 14

Februari 2011 di kelas V MI Kalibening kecamatan Dukun

kabupaten Magelang dengan kegiatan sebagai berikut:

1) Perencanaan

a) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan

masalah

b) Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan

untuk siklus II dengan melakukan revisi sesuai hasil

refleksi siklus I. Penekanan perencanaan disini adalah

partisipasi aktif dalam diskusi serta presentasi dan kinerja

individu.

Page 59: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

45

c) Menyiapkan lembar kerja observasi yaitu pengamatan

terhadap kegiatan siswa dalam pembelajaran aqidah akhlaq

materi pokok akhlaq terpuji.

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan

pembelajaran aqidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji.

sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti dan

di revisi berdasarkan evaluasi pada siklus I.

a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b) Melaksanakan pembelajaran aqidah akhlaq materi pokok

akhlaq terpuji. sesuai dengan skenario strategi active

learning Tipe jigsaw dan hasil refleksi siklus I. Adapun

pada siklus II ini materi yang disampaikan yaitu mengulas

kembali materi yang disampaikan pada siklus I, dan di

tambah dengan pembahasan tentang akhlaq di masjid dan

di tempat umum

a) Guru melakukan tes formatif secara individual

3) Pengamatan

a) Pengamatan dilakukan barsamaan dengan tindakan,

dengan menggunakan instrument observasi yang telah

disiapkan. Fokus pengamatan adalah kegiatan siswa dalam

mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan skenario

penggunaan strategi active learning tipe jigsaw dengan

melihat partisipasi aktif dalam diskusi serta presentasi dan

kinerja individu.

b) Peneliti mengamati pelaksanaan pembelajaran aqidah

akhlaq materi pokok akhlaq terpuji dan di bandingkan

dengan hasil pengamatan siklus I

c) Guru bersama peneliti mengamati hasil tes formatif untuk

mengetahui penguasaan siswa, apakah sudah mencapai

ketuntasan belajar?

Page 60: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

46

d) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan

yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum

sesuai dengan harapan penelitian

e) Hasil pengamatan dianalisis untuk memperoleh gambaran

bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan

4) Refleksi

Refkeksi pada siklus II ini dilakukan untuk penyempurnaan

tentang pelaksanaan pembelajaran fiqih materi zakat dengan

menggunakan strategi active learning tipe jigsaw yang

diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam

rangka untuk mencapai kompetensi mata pelajaran aqidah

akhlaq secara maksimal.

F. Kolaborasi

Kolaborasi yang dimaksud adalah sudut pandang setiap orang akan

dianggap memberikan andil pada pemahaman. Dalam asas ini, peneliti

perlu selalu ingat bahwa ia adalah bagian dari situasi yang di teliti, ia

bukan pengamat, tetapi juga terlibat langsung dalam proses situasi

tersebut. Kolaborasi diantara keanggotaan situasi inilah yang

memungkinkan proses tersebut berlangsung.7 Kerja sama ini diharapkan

dapat memberikan andil demi terciptanya tujuan penelitian sedangkan

yang menjadi kolaborator dalam penelitian ini adalah : Ibu Wiwin

Sulistyowati, S, Pd. I, di sekolah ini beliau mengajar mata pelajaran

aqidah akhlaq

G. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Tes

7 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),

hlm. 71

Page 61: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

47

Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan

kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat

dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.8

Dalam penelitian ini tes dilakukan setelah selesai pembelajaran

aqidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji dalam setiap siklusnya.

Metode tes ini untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran aqidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji

melalui penerapan strategi active learning tipe jigsaw.

b. Metode Wawancara (Interview)

Interview atau wawancara yaitu alat pengumpul informasi

dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk

dijawab secara lisan pula.9

Dalam penelitian ini wawancara ditujukan kepada kepala madrasah

dan guru mata pelajaran aqidah akhlaq untuk mengetahui keadaan

para siswa dan pribadi guru serta penyampaian informasi tentang

strategi active learning tipe jigsaw, persiapan mengajar, keadaan pada

saat mengajar maupun model evaluasi yang dilakukan.

c. Pengamatan/observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.10

Dalam penelitian ini observasi dilakukan pada tiap siklus untuk

mengamati pelaksanaan pembelajaran Aqidah akhlaq materi pokok

Akhlaq Terpuji degan menggunakan strategi active Learning Tipe

Jigsaw pada siklus I yang kemudian direfleksikan pada siklus II.

Lembar pengamatan juga dipakai untuk mengetahui kesiapan siswa

dalam menerima pelajaran dan keaktifan siswa dalam pembelajaran

Aqidah akhlaq materi pokok Akhlaq Terpuji.

8 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005), hlm.

170. 9 Ibid., hlm. 165.

10 Ibid., hlm. 158.

Page 62: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

48

H. Metode Analisis Data

Pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data

yang disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang digunakan

adalah prosentase dengan rumus sebagai berikut :11

%100XN

FP

Keterangan :

P = angka persentase/prosentase jawaban

F = frekuensi yang sedang dicari prosentasenya/frekuensi jawaban

N = number of cases (jumlah responden).

11

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006),

hlm. 43

Page 63: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

49

BAB IV

DESKRIPSI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum MI Kalibening kecamatan Dukun kabupaten

Magelang

1. Tinjauan Historis

Sejarah dan perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Kalibening

Dukun Magelang, tidak bisa lepas dari tuntutan masyarakat yang begitu

besar, dikarenakan mereka merasa kejauhan untuk menyekolahkan putra-

putrinya, disamping itu satu-satunya sekolah yang dekat dengan domisili

masyarakat Kalibening hanyalah SD Kanisius yang itu menumbuhkan

keprihatinan dikalangan tokoh masyarakat. Maka pada tahun 1967 M

berdirilah madrasah yang bernafaskan Islam atas prakarsa para tokoh

masyarakat tersebut, diantaranya: Bapak Marwan, Bapak Sujud, Bapak H.

Dasuki, Bapak Muh Dahlan dll. Pada mulanya Madrasah ini bernama

Madrasah Wajib Belajar (MWB) yang membuka 2 kelas paralel yaitu

kelas pagi dan siang, itupun masih bertempat di rumah warga.

Madrasah inilah yang menjadi cikal-bakal berdirinya MI yang

dikelola yayasan Muhammadiyah. Pada tahun 1970 berganti nama

menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di bawah naungan Departemen Agama,

kemudian pada tahun 1974 berganti nama menjadi SD/MI di bawah

naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayan, dikarenakan ada aturan

mengenai nama sekolah tidak boleh Acdc atau tidak boleh memiliki dua

nama, maka para pengurus beserta masyarakat memilih Madrasah

Ibtidaiyah (MI) yaitu pada tahun 1980.

Pada awal berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Kalibening (1967)

sudah mengelola 30 siswa dan Alhamdulillah setiap tahunnya mengalami

peningkatan yang cukup baik, baik secara kuantiitatif dalam jumlah

maupun kualitatif dalam mutu pendidikannya. Pada tahun 1968 MI

Page 64: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

50

Kalibening kecamatan Dukun resmi tercatat di Kandepag Provinsi Jawa

Tengah dengan status terdaftar dengan Nomor piagam:

WK/S.d/146/Pgm/1968 dan pada waktu itu pimpinan Madrasah adalah

bapak Marwan.

Pada tahun 1992 Madrasah Ibtidaiyah Kalibening mengajukan

permohonan akreditasi untuk status diakui dan akhirnya dikabulkan

dengan surat keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama

Islam Nomor : E-5/54/MDDM/VIII /1992. pada waktu itu kepala

Madrasah dijabat oleh bapak Sujud, BHP mengalami perkembangan

jumlah siswa yang luar biasa, sehingga pada tahun 2005 telah terakreditasi

dengan nomor piagam KW.11.4/4/PP.03.2/623.8.64/2005

2. Letak Geografis

Secara geografis MI Kalibening berada ditengah Desa Kalibening

Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Dilihat dari letak geografisnya

tersebut, MI Kalibening jauh dari hiruk pikuk kehidupan pusat kota.

Kemudian jika dilihat dari sudut pandang lingkungan sekitarnya, maka MI

Kalibening mempunyai beberapa keuntungan. Diantaranya adalah dekat

dengan perumahan penduduk. Hal ini mendorong masyarakat sekitar

dalam memilih alternatif sekolah bagi anak-anaknya yang lebih dekat

dengan tempat tinggal.

3. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah Ibyidaiyah Kalibening Kecamatan Dukun

Kabupaten Magelang

a. Visi

Visi MI Kalibening Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang

adalah Unggul dalam mutu santun dalam prilaku berdasar iman dan

takwa.

b. Misi

1) Menyelengarakan kegiatan pembelajaran yang efektif, kreatif dan

mengedepankan optimalisasi pembelajaran siswa dan profesi guru.

2) Menumbuhkan penghayatan iman dan taqwa terhadap ajaran

agama.

Page 65: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

51

3) Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama di sekolah,

di rumah dan di lingkungan masyarakat.

4) Membantu siswa mengenali potensi dirinya sehingga dapat

berkembang secara optimal.

5) Menumbuhkan semangat unggulan seluruh warga sekolah

terutama pada siswa.

6) Menumbuhkan sikap hormat menghormati kepada seluruh warga

sekolah.

7) Mengembangkan jiwa seni, budaya, dan kesetia kawanan sosial.

8) Meningkatkan disiplin semua warga sekolah.

9) Memotivasi siswa untuk berprestasi.

10) Menumbuh kembangkan cinta kebersihan, kekeluargaan,

kebersamaan dan semangat demokrasi.

c. Tujuan

1) Menghimpun anak didik yang memiliki bakat khusus, kemauan

tinggi untuk dapat dikembangkan secara optimal

2) Untuk dijadikan pusat keunggulan sehingga tercipta persaingan

yang sehat dan mandiri

3) Mengupayakan peserta didik yang memiliki kemampuan ilmu dan

bakat tingkat provinsi maupun nasional.

4. Kurikulum Sekolah

Kurikulum merupakan salah satu sub sistem pendidikan di sekolah

yang sangat menentukan terhadap pencapaian tujuan pendidikan itu

sendiri. Kurikulum yang digunakan oleh MI Kalibening, Dukun,

Magelang adalah perubahan kurikulum yang terjadi pada tahun 2004 yang

bernama kurikulum berbasis kompetensi (KBK), kemudian berubah lagi

menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau lazim juga

disebut kurikulum 2006.

5. Fasilitas Yang Mendukung

Page 66: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

52

MI Kalibening kecamatan Dukun memiliki sejumlah tanah yang

dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Luas tanah ± 500 m2. dari segi

bangunan fisik terdapat jumlah bangunan untuk berbagai keperluan.

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MI Kalibening meliputi:

a. Ruang Kepala Sekolah

b. Ruang Guru

c. Ruang Kelas

d. Ruang Perpustakaan

e. Ruang Laborat

f. Ruang BP/BK

g. Ruang OSIS

h. Tempat Ibadah

i. Ruang Multi Media

j. Ruang Pertemuan

k. Toilet

l. Ruang UKS

m. Madding dan lain-lain

6. Struktur Organisasi MI Kalibening kecamatan Dukun kabupaten

Magelang

MI Kalibening kecamatan Dukun ini dipimpin oleh Edi Martani,

S.Pd.I. Waka: Roifah S.Pd.I, Sekertaris: Wiwin Sulistyowati,S.Pd.I

Bendahara: Exna Wulandari, Komite Madrasah : Sujud BHP, Urusan

Kurikulum: Erma Wulas Sari, SP., Urusan Kesiswaan : Sulasri, S.Pd,

Urusan Sarana dan Prasarana; Daryanto, S.Pd.I, Urusan Humas: Siti Eko

Miftakhul Jannah.

7. Tenaga Pengajar, Pengelola dan Siswa.

Secara kuantitatif jumlah tenaga pengajar belum mencukupi. Saat

ini Madrasah Ibtidaiyah Kalibening hanya mempunyai jumlah Guru 11

orang, Guru tetap yayasan 8 orang, Guru tidak tetap 2 orang, sedangkan

Guru PNS hanya 1 orang.

Page 67: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

53

Sedangkan pada saat laporan penelitian ini dibuat MI Kalibening,

Dukun memiliki jumlah siswa 123 orang yang terbagi menjadi 6 kelas.

Kelas I memiliki 28 siswa (8 putra dan 20 putri), kelas II memiliki 15 siswa

( 8putra dan 7 putri) , kelas III memiliki 20 siswa (9 putra dan 11 putri).,

kelas IV memiliki 22 siswa (11 Putra dan11 putri), kelas V memiliki 20

Siswa ( 7 putra dan 13 putri), kelas VI memiliki 18 siswa (8 putra dan 10

putri)

B. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Penelitian Tindakan Kelas Pra siklus

Langkah pertama dalam kegiatan penelitian tindakan ini adalah pra

siklus, pada pelaksanaan pra siklus ini peneliti belum memberikan metode

yang akan ditawarkan pada guru mata pelajaran sehingga pengajaran yang

digunakan masih murni belum tercampur oleh peneliti, guru masih

menggunakan metode yang konvensional yaitu guru menjelaskan materi

akhlaq terpuji kepada peserta didik dengan detail atau menyeluruh

sedangkan aktivitas peserta didik hanya mendengarkan penjelasan guru dan

mencatat dari tempat duduk mereka masing-masing. Setelah guru

menjelaskan materi akhlaq terpuji maka dilanjutkan dengan memberikan

contoh sedangkan peserta didik menyalinnya di buku tulis mereka masing-

masing.

Pelaksanaan pra siklus dilakukan dengan mengambil evaluasi dari

pembelajaran pada materi sebelumnya. Berdasarkan evaluasi pembelajaran

diperoleh nilai rata-rata tes formatifnya. Sedangkan observasi pada tahap pra

siklus menggunakan instrumen observasi yang dipegang oleh peneliti.

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan peserta didik sebelum

penerapan strategi Active Learning Tipe Jigsaw. Adapun hasil belajar dan

keaktifan peserta didik pada tahun lalu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4

Hasil belajar dan Keaktifan peserta didik pra siklus

Page 68: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

54

Rata-rata

hasil belajar

Ketuntasan Belajar Keaktifan

peserta didik

62,75 55.00%. 53,18%

Berdasarkan data di atas dapat diperoleh nilai evaluasi pada tahap

pra siklus adalah 62.75 dengan prosentase keaktifan peserta didik 53,18%.

Dokumentasi ini diperoleh dari Ibu Wiwin Sulistyowati, S. Pd. I selaku guru

mitra atau guru pengampu Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq di MI Kalibening

Dukun Kabupaten Magelang pada tanggal 31 Januari 2011.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Wiwin Sulistyowati, S.

Pd.I selaku guru mitra sekaligus guru pengampu Mata Pelajaran Aqidah

Akhlaq di MI Kalibening Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang pada

tanggal 31 Januari 2011 menyatakan bahwa dalam pelaksanaan

pembelajaran belum pernah menggunakan strategi pembelajaran aktif

(Active Learning), metode yang digunakan masih menggunakan metode

konvensional dan masih terjadi komunikasi satu arah artinya peserta didik

cenderung pasif dan kurang mempunyai pengalaman belajar dalam

pembelajaran. Sehingga peserta didik kurang menyukai pelajaran aqidah

akhlaq dan menyebabkan hasil belajar rendah. Hal ini terbukti berdasarkan

tabel diatas diperoleh KKM di bawah 7,0. Kondisi seperti ini tentunya

berakibat pada nilai mid semester atau semester rendah karena materi

tersebut berkaitan.

Adanya hal tersebut bisa disimpulkan pembelajaran tahun-tahun lalu

masih terpaku dengan guru dan peserta didik kurang aktif dalam

pembelajaran, hal ini menjadikan pembelajaran belum sesuai dengan apa

yang dikatakan dengan pembelajaran aktif karena pembelajaran masih

menggunakan metode konvensional yaitu ceramah menjadikan penanaman

konsep dalam materi kurang.

Mengkaji pembelajaran konvensional yang belum mampu

menghasilkan nilai diatas rata-rata sesuai KKM, maka dapat disimpulkan

bahwa masalah yang terjadi adalah guru dan model pembelajaran yang perlu

dirubah, untuk itu perlu adanya metode yang spesifik yang baru yang

Page 69: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

55

mampu meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan peserta didik, salah

satunya metode yang ditawarkan oleh peneliti yaitu strategi Active Learning

Tipe Jigsaw

2. Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

Penelitian Siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 Februari

2011 oleh peneliti didampingi guru mitra yaitu Ibu Wiwin Sulistyowati,

S.Pd.I sebagai Kolaborator. Penelitian yang telah dilakukan akhirnya

diperoleh data-data yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Tahap perencanaan secara kolaborasi dengan guru merencanakan

hal-hal apa saja yang dilakukan dalam penelitian. Guru menjelaskan

permasalahan yang terjadi di kelas V yakni tentang hasil belajar peserta

didik yang masih dibawah ketuntasan minimum yaitu 7,0. Peneliti dan

kolaborator merancang skenario pembelajaran (RPP) dengan

menggunakan strategi Active Learning Tipe Jigsaw, lembar kertas berisi

materi diskusi, membuat lembar observasi serta membuat tes atau soal

yang digunakan setiap siklusnya.1

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan langsung oleh

peneliti didampingi Kolaborator, Ibu Wiwin Sulistyowati, S. Pd. I pada

hari senin tanggal 7 Februari 2011 dengan alokasi waktu 2x35 menit.

Proses awal pembelajaran pada pertemuan pertama dimulai

keadaan peserta didik masih dalam keadaan ramai, karena pelajaran

dimulai pada jam setelah istirahat pertama sehingga peserta didik belum

konsentrasi. Tetapi keadaan seperti itu dapat dikondisikan setelah guru

membuka kelas dan memperkenalkan peneliti sebagai “guru pengganti”

mata pelajaran aqidah akhlaq.

Pelajaran dimulai dengan berdoa dipimpin oleh peneliti sebagai

pelaksana penerapan pembelajaran dengan tidak lupa mengabsen peserta

1RPP selengkapnya dalam lampiran.

Page 70: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

56

didik, maka pelajaran dimulai menuliskan di white board pokok materi

yang menjadi bahan kajian selama penelitian yakni “akhlaq terpuji” serta

menerangkan secara singkat (10 menit) indikator-indikator akhlaq terpuji

pada siklus pertama ini yaitu pengertian Optimis, Qonaah, Tawakal dan

Teguh Pendirian, keuntungan serta ciri-ciri orang yang berprilaku

Optimis, Qonaah, Tawakal dan Teguh Pendirian. Saat diterangkan

peserta didik dalam keadaan gaduh, ramai sendiri khususnya peserta

didik yang duduk di deretan belakang selalu ramai saat diterangkan,

setidaknya hal ini menunjukkan ketidak efektifan metode ceramah jika

dilakukan terus menerus.

Proses pembelajaran dilanjutkan pada penerapan strategi Active

Learning Tipe Jigsaw, membagi peserta didik menjadi 4 kelompok,

dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 peserta didik. Sehingga

jumlahnya dengan dengan jumlah keseluruhan peserta didik yaitu 20

peserta didik. Setelah kelompok terbentuk dilanjutkan dengan

mempersilakan peserta didik menunjuk seorang delegasi yang akan

dikirim kekelompok lain untuk menyampaikan materi yang di pelajari.

Proses pembentukan delegasi yang akan mewakili kelompoknya ini

terjadi cukup lama karena masing-masing anggota kelompok saling

lempar tidak menjadi ketua yang harus menerangkan materi kepada

kelompok lain.

Presentasi hasil diskusi pada siklus I belum menunjukkan proses

diskusi yang aktif, peserta didik masih malu dan ragu untuk menerangkan

materi ke kelompok lain. Hal ini disebabkan karena peserta didik belum

terbiasa dengan penerapan strategi Active Learning Tipe Jigsaw.

Pada siklus pertama ini terhitung hanya tiga peserta didik yang

aktif di kelas yaitu Khanif Hanafi, Mifbahuddin dan Atika Ani Farkhah,

sedangkan yang lain belum berani untuk mengeluarkan suaranya hanya

sekedar mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan dari

kelompok lain.

Page 71: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

57

Sebagai penutup guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah

dipelajari serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

bertanya tentang materi yang telah didiskusikan. Dilanjutkan dengan

memberikan tes formatif untuk dikerjakan oleh peserta didik secara

individu.

c. Pengamatan

Observasi dilakukan terhadap aktifitas guru dan aktifitas peserta

didik. Pengamatan dilakukan untuk merekam semua kemampuan dan

aktifitas belajar peserta didik dan kegiatan guru.

Aspek-aspek yang diamati terhadap kegiatan peserta didik adalah:

1) Peneliti mengamati bahan pelajaran yang dibawa oleh peserta didik

2) Peneliti mengamati peserta didik aktif dalam kelompok.

3) Peneliti mengamati peserta didik bertanya kepada guru, menjawab

pertanyaan.

4) Peneliti mengamati peserta didik mempresentasikan hasil yang telah

didapat setelah dari kelompok lain.

5) Peneliti mengamati waktu dalam pembelajaran maupun dalam

berdiskusi.

6) Peneliti mengamati aktifitas yang tidak perlu dilakukan peserta didik

seperti mengobrol sendiri, ramai, dan lain-lain.

Hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti terhadap aktifitas

peserta didik pada siklus pertama, adalah sebagai berikut:

1) Penelitian siklus I ini dilaksanakan satu minggu setelah liburan

semester tetapi Lembar Kerja Siswa (LKS) belum dibagikan kepada

peserta didik sehingga pembelajaran mengalami kesulitan karena

peserta didik belum memiliki pedoman tentang materi.

2) Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran di kelas masih rendah,

peserta didik yang aktif dalam kelompok 62,50%.

3) Peserta didik kurang berani bertanya, maupun menanggapi materi

yang dipaparkan kepada kelompok lain, bahkan masih malu

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru atau siswa.

Page 72: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

58

4) Peserta didik masih belum berani berpendapat, hanya tiga peserta

didik yang berani mengeluarkan pendapat.

5) Peserta didik belum bisa memaksimalkan waktu yang diberikan

untuk menyelesaikan tugas.

6) Peserta didik masih banyak yang berbicara sendiri atau ngobrol

dengan teman sebangkunya saat guru menyampaikan materi.

7) Meskipun keaktifan peserta didik pada siklus I masih rendah tetapi

keaktifan peserta didik telah mengalami peningkatan dari tahap

prasiklus, dimana keaktifan siswa pada tahap pra siklus hanya

53,18% meningkat menjadi 62,50%.

Tabel 5

Perbandingan Prosentase Keaktifan

pada Tahap Prasiklus dan Siklus I

No. Pelaksanaan Siklus Prosentase (%)

1 Prasiklus 53,18

2 Siklus 1 62,50

Sebagaimana telah penulis paparkan pada BAB III bahwa pada

penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran

sedangkan kolaborator yaitu Ibu Wiwin Sulistyowati, S. Pd. I sebagai

observer, hal ini terjadi karena guru sebagai kolaborator merasa belum

siap untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan penerapan strategi

Active Learning Tipe Jigsaw dikarenakan guru belum pernah

menerapkan metode-metode aktif tersebut sehingga takut apabila terjadi

kesalahan atau tidak sesuai prosedur yang ditentukan. Oleh karena itu

peneliti yang melaksanakan proses pembelajaran. Adapun aspek-aspek

yang diamati terhadap aktifitas guru adalah:

1) Mengamati guru memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran

yang akan dibahas.

Page 73: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

59

2) Mengamati guru memotivasi dan membangkitkan semangat peserta

didik untuk belajar.

3) Mengamati guru menanggapi hasil diskusi.

4) Mengamati guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan

berpendapat.

5) Mengamati guru menyuruh mempelajari materi yang akan dibahas

pada pertemuan mendatang.

Hasil observasi terhadap aktifitas guru dalam pembelajaran pada

siklus I yang telah dilakukan menghasilkan hal-hal sebagai berikut:

1) Dalam memberikan apersepsi, guru menerangkan terlalu lama.

Sehingga waktu untuk berdiskusi menjadi berkurang.

2) Guru kurang memberikan motivasi serta membangkitkan semangat

peserta didik, sehingga peserta didik malas dalam berdiskusi.

3) Guru dalam menanggapi hasil diskusi, terlalu lama dalam menjawab.

Sehingga mengurangi waktu diskusi peserta didik.

4) Guru lupa menyampaikan kepada peserta didik agar mempelajari

materi yang akan datang.

5) Prosentase kegiatan guru masih kurang optimal, hal ini terbukti

dengan adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang

belum terlaksana.

Tabel 6

Prosentase Observasi Guru Tahap Siklus I

No. Pelaksanaan Siklus Prosentase (%)

1 Siklus I 68,75

Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan di akhir

pembelajaran pada siklus I didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada

tahap siklus I yaitu 69,50 (terlampir) yang berada di bawah standar yang

ditentukan yaitu di bawah 70 dan dengan ketuntasan klasikal sebesar

65% dan ini masih dibawah indikator yang ditetapkan sebesar 75%.

Page 74: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

60

Tabel 7

Perbandingan Rata-rata Tes Akhir

Pada Tahap Prasiklus dan siklus I

No Pelaksanaan Siklus Rata-rata Prosentase (%)

1 Prasiklus 62,75 58,33

2 Siklus I 69,50 65,00

Dilihat dari tabel di atas perbandingan keaktifan dan hasil tes akhir

pada tahap pra siklus yang masih menggunakan metode ceramah dan

penugasan pada Lembar Kerja Siswa (LKS) dan siklus 1 yang

menggunakan strategi Active Learning Tipe Jigsaw menunjukkan adanya

peningkatan meskipun nilai yang dihasilkan masih di bawah kriteria

minimal.

d. Refleksi

Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktifitas guru dan

peserta didik saat pembelajaran berlangsung akan diperoleh informasi

tentang hasil strategi pembelajaran Tipe Jigsaw. Hasil observasi itu

kemudian dianalisis dan didiskusikan bersama dengan guru sebagai

bahan refleksi.

Refleksi ini dilakukan dengan:

1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara

terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus I.

2) Mengetahui seberapa jauh tindakan yang dilaksanakan itu sesuai

dengan tujuan yang diinginkan dan kendala-kendala dalam proses

pembelajaran tersebut.

3) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pelaksanaan

kegiatan pada penelitian siklus II.

Adapun hasil-hasil yang diperoleh dari tahap refleksi siklus I ini

adalah:

Page 75: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

61

1) Pada minggu pertama pembelajaran dengan strategi Active Learning

Tipe Jigsaw, Lembar Kerja Siswa (LKS) belum dibagikan kepada

peserta didik. oleh karena itu, untuk memudahkan pembelajaran,

LKS harus dibagikan agar bisa dibaca terlebih dahulu materi yang

akan dibahas oleh peserta didik.

2) Keaktifan peserta didik masih rendah disebabkan peserta didik

belum terbiasa dengan model pembelajaran baru. Oleh karena itu

guru harus lebih sering menggunakan pembelajaran aktif jika materi

yang dibahas baik untuk diterapkan model kelompok.

3) Peserta didik yang kurang lancar dalam memaparkan materi maupun

dalam menjawab pertanyaan yang disanpaikan oleh kelompok lain

diberikan kesempatan terlebih dahulu untuk melatih keterampilan

peserta didik dan mendorong siswa mengkonstruk sendiri

pengetahuannya dengan bimbingan guru.

4) Manajemen waktu harus lebih diperhitungkan lagi, sebab dalam

diskusi kelompok lebih membutuhkan waktu yang panjang dan lebih

dibutuhkan tenaga dan kesabaran yang ekstra untuk mampu

memahami karakteristik siswa dalam kelompoknya.

5) Karena ada beberapa murid yang mengobrol sendiri saat pelajaran,

maka dapat ditangani secara khusus oleh guru/ praktikan. Misalnya

dengan wawancara non formal diluar jam pelajaran.

6) Guru harus pandai memberikan motivasi serta membangkitkan

semangat peserta didik.

7) Guru agar menyampaikan bahasan yang akan dibahas pada

pertemuan mendatang, agar peserta didik dapat mempelajari materi

sebelum pelajaran dimulai.

8) Aktifitas guru masih rendah (68,75%) disebabkan berbagai faktor

seperti waktu yang singkat, kondisi sebagian peserta didik yang

ramai dan lain-lain.

3. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II

Page 76: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

62

a. Perencanaan

Tahap siklus II ini guru dan peneliti bertemu kembali untuk

membahas kekurangan dalam siklus I yang ternyata dalam proses

pembelajaran dengan strategi Active Learning Tipe Jigsaw yang peneliti

tawarkan hasilnya belum maksimal. Terlihat pada hasil belajar peserta

didik setelah dilaksanakan strategi tersebut, siswa yang mencapai

ketuntasan minimum hanya 13 dari jumlah keseluruhan 20 peserta didik.

Hasil belajar siklus I yang kurang maksimal tersebut, maka

peneliti bersama kolaborator merancang kembali skenario pembelajaran

siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I diatas, diantara hal-hal yang

direncanakan dalam tahap siklus II ini seperti guru berupaya

meningkatkan keaktifan peserta didik dengan membiasakan membahas

materi bersama satu kelompok yang kemudian diterangkan kepada

kelompok lain di kelas, alat pelajaran (LKS) harus dibagikan kepada

peserta didik, guru dan siswa lebih mengoptimalkan waktu seefektif

mungkin, siswa yang selalu ramai di kelas harus lebih diperhatikan, serta

menciptakan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan saat proses

pembelajaran. Selain itu keterlibatan peserta didik juga lebih

dimaksimalkan. Selanjutnya Peneliti dan kolaborator merancang skenario

pembelajaran (RPP) dengan menggunakan strategi Active Learning Tipe

Jigsawi, membuat lembar observasi, membuat tes atau soal yang

digunakan dalam siklus 2.2

b. Pelaksanaan Tindakan

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa tujuan

penelitian belum tercapai dan harus dilanjutkan pada siklus II. Hal-hal

yang belum sempurna di siklus I diperbaiki di siklus II. Siklus II

dilaksanakan pada hari senin, tanggal 14 Februari 2011 dengan alokasi

waktu 2x35 menit. Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan

strategi Active Learning Tipe Jigsaw .

2RPP selengkapnya dalam lampiran.

Page 77: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

63

Pelaksanaan pembelajaran dimulai, proses awal masuk kelas,

peneliti langsung memposisikan diri sebagai guru. Sedangkan

kolaborator yang masuk bersama peneliti duduk pada bangku belakang

dengan membawa lembar observasi yang harus diisi sebagai lembar

pengamatan. Pembelajaran berlangsung tidak jauh berbeda dengan

penelitian pada siklus pertama yakni dimulai dengan membagikan materi

yang menjadi bahan kajian selama penelitian yakni “akhlaq terpuji” serta

menerangkan secara singkat (10 menit) indikator-indikator dari akhlaq

terpuji pada siklus kedua ini yaitu menyebutkan pengertian sifat Optimis,

Tawakal, Qonaah, dan Teguh Pendirian, Dalil yang mendasari sifat

Optimis, Tawakal, Qonaah dan Teguh Pendirian serta Hikmah dari Kisah

Askhabul khahfi. Kondisi peserta didik saat diterangkan materi tersebut

cukup tenang, hanya saja kondisi fisik gedung yang kecil menyebabkan

banyak suara-suara dari kelas yang berada di sebelah kelas V banyak

mengganggu pelajaran.

Proses pembelajaran dilanjutkan pada penerapan strategi Active

Learning Tipe Jigsaw, membagi peserta didik menjadi 4 kelompok,

dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 peserta didik. Sehingga

jumlahnya pas dengan jumlah keseluruhan peserta didik yaitu 20 peserta

didik. pembagian kelompok tidak memakan waktu lama, karena anggota

kelompok pada siklus kedua ini tetap menggunakan anggota kelompok

yang sama pada siklus I. Hanya saja untuk delegasi dan sekretaris

peneliti lebih menginginkan untuk diganti agar peserta didik yang belum

pernah berbicara di depan berani untuk memaparkan materi yang

dipelajari di kelompoknya dan disanpaikan kepada kelompok lain. Proses

pembentukan delegasi dan sekretaris ini terjadi cukup lama karena

masing-masing anggota kelompok saling lempar tidak menjadi ketua

yang harus memaparkan hasil, sehingga ada sebagian kelompok yang

masih mempercayakan jabatan delegasi pada anak yang sama dengan

siklus I.

Page 78: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

64

Proses pertukaran Delegasi pada siklus II ini sudah mulai ada

peningkatan dibanding siklus I, artinya para delegasi sudah mulai lancar

dalam menjelaskan materi kepada kelompok lain. Peserta lain pun

antusias dalam menanggapi hasil paparan dari kelompok lain.

Tahap akhir dari pembelajaran adalah pemberian evaluasi pada

peserta didik berupa tes individu untuk peserta didik. Pada siklus kedua

ini, waktu sudah terorganisir dengan baik, sehingga tes dilakukan

langsung dengan alokasi waktu 15 menit peserta didik mampu

menyelesaikan dengan tepat waktu, meskipun ada sebagian peserta didik

yang mengumpulkan hasil tes menyusul diserahkan ke kantor.

c. Pengamatan

Observasi dilakukan terhadap aktifitas guru dan aktifitas peserta

didik. Pengamatan dilakukan untuk merekam semua kemampuan dan

aktifitas belajar peserta didik dan kegiatan guru.

Aspek-aspek yang diamati terhadap kegiatan peserta didik siklus

II adalah:

1) Peneliti mengamati bahan pelajaran yang dibawa oleh peserta didik

2) Peneliti mengamati peserta didik aktif dalam menyampaikan paparan

meteri maupun menanggapi penyampaian materi kepada kelompok

lain.

3) Peneliti mengamati peserta didik bertanya kepada guru, menjawab

pertanyaan.

4) Peneliti mengamati waktu dalam pembelajaran maupun dalam

diskusi kelompok.

5) Peneliti mengamati aktifitas yang tidak perlu dilakukan peserta didik

seperti mengobrol sendiri, ramai, dan lain-lain.

Hasil pengamatan aktifitas peserta didik dalam pembelajaran

adalah:

1) Lembar Kerja Siswa (LKS) sudah dibagikan kepada peserta didik,

sehingga semakin memudahkan proses pembelajaran.

Page 79: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

65

2) Pada siklus II ini peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran yaitu

sebesar 77,08% seperti berani bertanya, berkomentar serta menjawab

soal dari temannya sendiri walaupun jawaban itu salah.

Tabel 8

Perbandingan Prosentase Keaktifan

pada Tahap Siklus I dan Siklus II

No. Pelaksanaan Siklus Prosentase (%)

1 Siklus I 62,50

2 Siklus II 77,08

3) Antusias peserta didik dalam bertanya, menjawab, maupun

berdiskusi kelompok sudah mulai tampak.

4) Waktu yang digunakan untuk diskusi kelompok dan menyelesaikan

tes individu sudah cukup. Sehingga tidak perlu menyita jam istirahat

peserta didik.

5) Peserta didik yang duduk dibelakang masih banyak yang berbicara

sendiri atau ngobrol dengan teman sebangkunya saat guru

menyampaikan materi. Tidak berbeda dengan pembelajaran saat

siklus I.

6) Motivasi dan semangat sudah diberikan guru diantaranya dengan

memberikan pujian serta memberikan nilai tambah bagi peserta didik

yang aktif, sehingga banyak peserta didik terpancing untuk aktif.

Adapun aspek-aspek yang diamati terhadap aktifitas guru pada

siklus II adalah:

1) Mengamati guru memberikan apersepsi tentang materi pembelajaran

yang akan dibahas.

2) Mengamati guru memotivasi dan membangkitkan semangat peserta

didik untuk belajar.

3) Mengamati guru menanggapi hasil diskusi.

4) Mengamati guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan

berpendapat.

Page 80: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

66

Hasil pengamatan aspek-aspek aktifitas guru dalam pembelajaran

di atas adalah:

1) Manajemen waktu sudah tertata dengan rapi. Baik dalam apersepsi,

diskusi, menanggapi hasil diskusi, maupun dalam pelaksanaan tes

individu.

2) Pemberian motivasi dan semangat kepada peserta didik sudah

sampaikan dengan baik.

3) Guru telah memberikan bimbingan secara merata ketika

membimbing peserta didik berdiskusi kelompok.

4) Guru banyak memberikan pujian terhadap peserta didik yang aktif

dalam diskusi, serta terhadap semua ketua kelompok yang telah

berani mempresentasikan hasil diskusinya.

Tabel 9

Perbandingan Prosentase Observasi Guru

pada Tahap Siklus I dan Siklus II

No. Pelaksanaan Siklus Prosentase (%)

1 Siklus I 68,75

2 Siklus II 89,06

Berkaitan dengan hasil tes akhir yang dilakukan di akhir

pembelajaran pada siklus II didapat bahwa rata-rata hasil belajar pada

tahap siklus II yaitu 79,25 (terlampir) yang berada di atas standar yang

ditentukan yaitu diatas 70 dan dengan ketuntasan klasikal sebesar 85%

dan ini sudah di atas indikator yang ditetapkan sebesar 75%.

Tabel 10

Perbandingan Rata-rata Tes Akhir

Pada Tahap siklus I dan siklus II

No Pelaksanaan Siklus Rata-rata Prosentase (%)

1 Siklus I 69,50 62,50

2 Siklus II 79,25 77,08

Page 81: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

67

Dilihat dari tabel di atas perbandingan aktifitas belajar dan hasil tes

akhir pada siklus I dan siklus II menunjukkan adanya sebuah peningkatan

dari tiap-tiap siklus.

d. Refleksi

Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktifitas peserta

didik di atas akan diperoleh informasi tentang hasil strategi pembelajaran

aktif Tipe Jigsaw. Hasil pengamatan diatas kemudian didiskusikan

bersama dengan guru sebagai bahan refleksi.

Tahap refleksi dilakukan dengan cara:

1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara

terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus II.

2) Mendiskusikan hasil analisis dengan guru untuk mengetahui

seberapa jauh tindakan yang dilaksanakan itu sesuai dengan tujuan

yang diinginkan atau belum tercapai, serta mendiskusikan kendala-

kendala dalam proses pembelajaran tersebut.

Adapun hasil-hasil yang diperoleh dari tahap refleksi siklus II ini adalah:

1) Dengan adanya LKS yang dimiliki peserta didik semakin membantu

proses pembelajaran.

2) Keaktifan peserta didik dalam diskusi semakin tinggi dibanding

siklus pertama, seperti bertanya, menjawab, maupun berpendapat.

Disebabkan karena peserta didik telah 2 kali menjalankan strategi

Active Learning Tipe Jigsaw sehingga telah terbiasa.

3) Dengan support dari guru seperti pemberian pujian serta pemberian

nilai tinggi terhadap peserta didik yang aktif semakin mendorong

keaktifan peserta didik.

4) Guru dan peserta didik telah memanfaatkan waktu dengan baik. Baik

dalam pelaksanaan diskusi maupun dalam pelaksanaan tes individu.

5) Perlu ada perhatian khusus terhadap peserta didik yang selalu gaduh

saat jam pelajaran, dengan cara pendekatan personal saat pelajaran

maupun di luar kelas.

Page 82: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

68

6) Ketika pembelajaran berlangsung, guru sering memberikan motivasi

pada peserta didik sehingga diskusi yang berlangsung berjalan

dengan efektif dan peserta didik pun ikut aktif.

7) Peserta didik sudah tidak canggung lagi untuk saling bertukar

pengetahuan. Hal ini berdasarkan data hasil pengamatan peserta

didik dengan prosentase 77,08 %.

8) Guru sudah mampu mengelola kelas dengan baik sehingga tercipta

suasana dan iklim yang menyenangkan, tertib, aktif dan bisa berjalan

dengan lancar. Hal ini berdasarkan data hasil pengamatan terhadap

kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan prosentase

baik yaitu 89,06% (Lampiran).

9) Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah

berhasil, hal ini dapat dilihat dari nilai ketuntasan belajar rata-rata

kelas yang terus meningkat dari siklus I ketuntasan mencapai 65,%

dan pada siklus II menunjukkan perubahan positif dengan prosentase

ketuntasan belajar mencapai 85%. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa hasil pengamatan siklus II lebih baik dari siklusI.

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus kedua ternyata Tipe

pembelajaran menggunakan strategi Active Learning Tipe Jigsaw dapat

meningkatkan prestasi belajar peserta didik secara signifikan sehingga

tidak perlu melakukan tahap siklus III.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Prasiklus

Penelitian tindakan tahap prasiklus dilakukan untuk mengetahui hasil

belajar peserta didik sebelum menggunakan Strategi Active Learning Tipe

Jigsaw. Tahap ini menggunakan nilai hasil belajar peserta didik sebelum

penelitian dilaksanakan.

Page 83: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

69

Tabel 11

Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus

Mata Pelajaran : Aqidah Akhlaq Guru Mapel : Wiwin Sulistyowati, S. Pd.I

Kelas : V KKM yang ditetapkan : 7.0

NO. NAMA NILAI KETERCAPAIAN

1 Ahmad Erwin 50 TIDAK TUNTAS

2 Atika Anifarkhah 75 TUNTAS

3 Dini Anisa Maghfiroh 70 TUNTAS

4 Estiyani 50 TIDAK TUNTAS

5 Febria Ulhvah 75 TUNTAS

6 Galang Dwiki Aditya 55 TIDAK TUNTAS

7 Hanif Choirudin 60 TIDAK TUNTAS

8 Khanif Hanafi 70 TUNTAS

9 Maryatun 50 TIDAK TUNTAS

10 Mifbahuddin 70 TUNTAS

11 Nanang Prayogo 50 TIDAK TUNTAS

12 Nia Purwanti 70 TUNTAS

13 Oktaviani 70 TUNTAS

14 Retno Himayanti 50 TIDAK TUNTAS

15 Rahma Widiasih 70 TUNTAS

16 Rian Fitasri 70 TUNTAS

17 Stiyani 70 TUNTAS

18 Susanti 60 TIDAK TUNTAS

19 Tiara Nur Irvani 70 TUNTAS

20 Triyanto 50 TIDAKTUNTAS

Jumlah 1255

Keterangan: Kriteria hasil belajar :

> 70 = tidak tuntas

70 = tuntas

Berdasarkan nilai tahun lalu diatas maka, didapat:

1255)(xdidikpesertaseluruhnilai

11)( Ftbbelajartuntasdidikpesertaseluruh

20)(Ndidikpeserta

Sehingga nilai rata-ratanya ( x ) = N

x Ketuntasan belajar(%) =

N

Ftbx100%

Page 84: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

70

= 20

1255 =

20

11 x 100%

= 62,75 = 55%

Pada pelaksanaan kedua tahap prasiklus diatas, hasil belajar peserta

didik yang mencapai ketuntasan adalah 8 peserta didik dari 12 peserta didik.

Hal ini menunjukkan pencapaian ketuntasan belajar peserta didik masih

rendah sebelum dilaksanakan penelitian.

Data diatas menunjukkan bahwa prosentase ketuntasan belajar pada

materi pengertian Optimis, Tawakal, Qonaah dan Teguh Pendirian adalah

55% dengan nilai rata-rata 62,75. Data yang diperoleh tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa hasil belajar peserta didik pada tahap prasiklus

dalam pembelajaran aqidah akhlaq masih banyak terdapat nilai peserta didik

dibawah rata-rata ketuntasan minimum yang telah diterapkan yaitu 70 (tujuh

puluh).

Peneliti mengidentifikasikan beberapa permasalahan yang terjadi

sehingga menyebabkan nilai hasil belajar peserta didik rendah antara lain:

1. Belum adanya media pembelajaran yang tepat dengan materi yang

sedang diajarkan, sehingga peserta didik bosan dan kurang semangat

dalam menerima pelajaran.

2. Pembelajaran yang masih bercorak satu arah sehingga peserta didik jenuh

dengan proses pembelajaran.

3. Poin 1 dan 2 menyebabkan prestasi belajar materi Akhlaq terpuji peserta

didik rendah. Setelah mengidentifikasi beberapa permasalahan diatas,

pembelajaran aqidah akhlaq harus dikemas semenarik mungkin,

memberikan inovasi baru dalam proses pembelajaran agar memberikan

kesan menyenangkan dan menambah keaktifan peserta didik di kelas saat

pembelajaran berlangsung. Untuk itu perlu adanya strategi baru yang bisa

mengajak peserta didik untuk aktif di kelas yakni dengan Strategi Active

Learning Tipe Jigsaw.

Page 85: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

71

2. Pembahasan Hasil siklus I

Pelaksanaan pembelajaran siklus I di kelas V dilaksanakan pada hari

senin tanggal 7 Februari 2011. Pada siklus ini materi yang diajarkan adalah

tentang Akhlaq terpuji melalui penerapan Strategi Active Learning Tipe

Jigsaw. Peneliti sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran menerapkan

strategi sesuai dengan langkah-langkah sebagaimana yang telah

dikembangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), disertai

lembar observasi aktifitas peserta didik dan guru sebagai kegiatan

pengamatan dalam pembelajaran.

Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik serta untuk

mengukur ketercapaian materi-materi yang telah didiskusikan, peneliti

memberikan tes evaluasi secara individu terhadap masing-masing peserta

didik. Tes berbentuk poin-poin pertanyaan tentang materi akhlaq terpuji

dengan jumlah soal 10 butir pertanyaan pilihan ganda dan 5 pertanyaan

essay.

Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik pada

siklus I serta perolehan nilai peserta didik, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 12

Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I

NO. NAMA NILAI KETERCAPAIAN

1 Ahmad Erwin 55 TIDAK TUNTAS

2 Atika Anifarkhah 80 TUNTAS

3 Dini Anisa Maghfiroh 75 TUNTAS

4 Estiyani 60 TIDAK TUNTAS

5 Febria Ulhvah 80 TUNTAS

6 Galang Dwiki Aditya 60 TIDAK TUNTAS

7 Hanif Choirudin 70 TUNTAS

8 Khanif Hanafi 75 TUNTAS

9 Maryatun 60 TIDAK TUNTAS

10 Mifbahuddin 70 TUNTAS

11 Nanang Prayogo 65 TIDAK TUNTAS

12 Nia Purwanti 70 TUNTAS

13 Oktaviani 70 TUNTAS

14 Retno Himayanti 60 TIDAK TUNTAS

15 Rahma Widiasih 80 TUNTAS

16 Rian Fitasri 70 TUNTAS

Page 86: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

72

17 Stiyani 80 TUNTAS

18 Susanti 70 TUNTAS

19 Tiara Nur Irvani 80 TUNTAS

20 Triyanto 65 TIDAKTUNTAS

Jumlah 1390

Keterangan:

T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka diperoleh:

1390)( Fdidikpesertaseluruhnilai

13)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta

)(Ndidikpeserta 20

Nilai rata-rata ( x ) = N

F Sedangkan, ketuntasan belajar(%) =

N

Ftbx 100%

= 20

1390 =

20

13x 100%

= 69,50 = 65%

Pada pelaksanaan siklus I ini, hasil belajar peserta didik kelas V

setelah menerapkan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw yang mengalami

ketuntasan terdapat 13 peserta didik dari jumlah keseluruhan 20 peserta

didik, sedangkan 7 peserta didik lain belum mencapai ketuntasan minimal

yaitu 70.

Hasil tes yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar materi pokok Akhlaq terpuji sebelum dan sesudah

penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw, juga digunakan untuk

membangkitkan semangat peserta didik untuk mempelajari materi akhlaq

terpuji pada pertemuan selanjutnya, dengan demikian diharapkan sikap

ketergantungan positif dalam kelompok meningkat agar tercipta

kekompakan dalam kelompok sehingga hasil belajar peserta didik akan

meningkat.

Page 87: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

73

Hasil dari tabel diatas diketahui bahwa nilai rata-rata pada siklus I

meningkat dibandingkan pada tahap prasiklus dari rata-rata 62,72 menjadi

69,50 pada siklus I dengan prosentase sebesar 65%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa pada tahap siklus I ini hasil belajar peserta didik kelas V

MI Kalibening Dukun dalam pembelajaran Aqidah Akhlaq menggunakan

Strategi Active Learning Tipe Jigsaw ada peningkatan. Tetapi masih harus

dilaksanakan siklus ke 2 untuk mendapatkan nilai diatas kriteria ketuntasan

minimal mata pelajaran aqidah akhlaq di MI Kalibening Dukun kabupaten

Magelang.

Pelaksanaan pada siklus I meskipun sudah mengalami peningkatan

dari prasiklus tetapi belum menunjukkan adanya hasil yang diharapkan dari

penggunaan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw. Hal ini dapat dilihat dari

persentase ketuntasan belajar peserta didik hanya sebesar 65%, sedangkan

sisanya masih belum memberikan hasil yang diharapkan guru. Begitu juga

dalam aktifitas peserta didik, mereka asyik ngobrol, bercanda dengan teman

sebangku dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Setelah diberikan soal

masih ada peserta didik yang tidak mengerjakan soal latihan, ada juga

peserta didik yang hanya mengerjakan sebagian kecil soal yang diberikan

guru dan masih banyak jawaban dari peserta didik yang salah serta banyak

dari peserta didik yang masih menyontek hasil pekerjaan temannya.

Kekurang berhasilan siklus I terjadi karena adanya beberapa faktor

yaitu perencanaan yang dilakukan guru pada siklus I masih banyak

kekurangan dan terlihat belum matang, selain itu guru juga terlalu cepat

dalam menjelaskan materi pelajaran serta kurang memberikan bimbingan

dan motivasi kepada peserta didik. Dari pengamatan yang telah dilakukan

secara menyeluruh oleh observer tampak bahwa proses pembelajaran masih

kurang lancar. Kesiapan dan keaktifan peserta didik di kelas belum

maksimal saat memberikan pertanyaan atau latihan soal oleh guru. Untuk itu

perlu dilakukan perbaikan dalam melaksanakan tindakan pembelajaran di

kelas. Kemudian peneliti melanjutkan pada siklus II.

Page 88: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

74

Kekurangan dalam siklus I harus menjadi bahan pertimbangan yang

penting bagi guru pada saat penyusunan siklus II. Sebab siklus II merupakan

penyempurnaan dari siklus I, dan siklus II harus lebih baik dari pada siklusI.

3. Pembahasan Hasil siklus II

Seperti pada tahap sebelumnya, pada tahap siklus II ini juga

menggunakan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw, penelitian dilaksanakan

pada hari senin, 14 Februari 2011. Tindakan yang telah dirumuskan dalam

siklus I dilaksanakan pada siklus II dalam materi akhlaq terpuji, dilanjutkan

observasi dan tes individu pada peserta didik untuk mengetahui peningkatan

aktifitas dan hasil belajar pada tiap-tiap siklusnya.

Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik serta untuk mengukur

ketercapaian materi-materi yang telah didiskusikan, peneliti memberikan tes

evaluasi secara individu terhadap masing-masing peserta didik. Tes

berbentuk poin-poin pertanyaan tentang materi pokok akhlaq terpuji dengan

jumlah soal 10 butir pertanyaan pilihan ganda dan 5 pertanyaan essaay.

Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik pada

siklus II, diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 13

Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II

NO. NAMA NILAI KETERCAPAIAN

1 Ahmad Erwin 65 TIDAK TUNTAS

2 Atika Anifarkhah 90 TUNTAS

3 Dini Anisa Maghfiroh 85 TUNTAS

4 Estiyani 65 TIDAK TUNTAS

5 Febria Ulhvah 90 TUNTAS

6 Galang Dwiki Aditya 70 TUNTAS

7 Hanif Choirudin 80 TUNTAS

8 Khanif Hanafi 85 TUNTAS

9 Maryatun 65 TIDAK TUNTAS

10 Mifbahuddin 85 TUNTAS

11 Nanang Prayogo 75 TUNTAS

12 Nia Purwanti 85 TUNTAS

13 Oktaviani 75 TUNTAS

Page 89: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

75

14 Retno Himayanti 75 TUNTAS

15 Rahma Widiasih 90 TUNTAS

16 Rian Fitasri 80 TUNTAS

17 Stiyani 90 TUNTAS

18 Susanti 80 TUNTAS

19 Tiara Nur Irvani 85 TUNTAS

20 Triyanto 70 TUNTAS

Jumlah 1585

Keterangan:

T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas

KRITERIA HASIL BELAJAR

> 70 = Tidak Tuntas,

70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar adalah 75%.

ANALISA DATA HASIL SIKLUS

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka

diperoleh:

1585)( Fdidikpesertaseluruhnilai

17)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta

)(Ndidikpeserta 20

Sehingga,

Nilai rata-rata ( x ) = N

F Sedangkan, ketuntasan belajar(%) =

N

Ftbx 100%

= 20

1585 =

20

17 x 100%

= 79,25 = 85%

Pada pelaksanaan siklus II ini, hasil belajar peserta didik ada

peningkatan yang pesat yaitu sebanyak 17 peserta didik yang mengalami

ketuntasan, dengan nilai rata-rata sebesar 79,25 sedangkan prosentase

ketuntasan belajar sebesar 85%. Hanya masih terdapat tiga peserta didik

yang belum tuntas yaitu Ahmad Erwin, Estiyani dan Maryatun. ketiga anak

Page 90: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

76

yang disebutkan pertama ternyata termasuk kelompok peserta didik yang

bandel, duduk dibelakang dan selalu ramai saat pembelajaran sehingga nilai

mereka selalu tidak tuntas.

Data hasil nilai peserta didik siklus kedua tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa pada tahap siklus II hasil belajar peserta didik kelas V

MI Kalibening Kecamatan Dukun kabupaten Magelang dalam pembelajaran

menggunakan strategi Active Learning Tipe Jigsaw ada peningkatan drastis,

dari semula jumlah ketuntasan 65% dengan nilai rata-rata 69,50 pada siklus

I menjadi 85% dengan nilai rata-rata 79,25 pada siklus II.

Kegiatan pada siklus II sudah berjalan dengan baik, pada umumnya

semua anggota kelompok sudah aktif mulai terlibat dalam menyelesaikan

tugas kelompoknya. Hal ini terjadi karena setiap anak sudah memiliki rasa

Tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Aktifnya peserta didik juga

terjadi karena sudah menyadari bahwa ternyata materi tersebut berhubungan

dengan masalah kehidupan sehari-hari. Metode yang diterapkan juga cukup

menarik dan mengurangi kebosanan terhadap kegiatan belajar mengajar.

Proses diskusi antara yang peserta didik dalam kelompoknya juga

berlangsung dengan baik, karena interaksi antara peserta didik yang pandai

dan kurang pandai sudah terjadi.

Pada siklus II ini peserta didik sudah berani dan banyak yang

antusias untuk menanggapi penjelasan yang disampaikan dari delegasi yang

dikirim ke kelompoknya. para delegasi pun sudah lancar dalam memaparkan

materi kepada kelompok lain. Hal ini sudah mulai terbiasa dan punya

keberanian untuk melakukan presentasi, hasil yang disampaikan cukup baik,

dan peserta didik sudah tidak terlihat canggung dalam memaparkan hasil

kerja kelompoknya. Peserta yang memberi tanggapan terhadap hasil

presentasi juga meningkat. Peserta didik juga aktif dan semangat pada

waktu mengerjakan soal tes formatif secara individu yang diberikan dan

sebagian besar peserta didik dapat menjawab dengan benar.

4. Perbandingan Siklus I dan Siklus II

Page 91: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

77

Setelah observasi selesai dilakukan, peneliti bersama kolaborator

dalam penelitian tindakan di kelas V kemudian mengadakan diskusi

berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan dengan

menggunakan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw tersebut. Hasil diskusi

tersebut berkaitan dengan pembahasan hasil tindakan dari tahap prasiklus,

siklus I sampai siklus II yaitu:

a. Terjadi peningkatan penguasaan materi akhlaq terpuji peserta didik dari

tahap pra siklus, siklus I dan siklus II.

b. Terjadi peningkatan aktifitas belajar peserta didik di setiap siklus

penelitian.

c. Hasil tes akhir juga menunjukkan peningkatan prestasi belajar peserta

didik dari tahap siklus I dan siklus II sebagaimana dapat dilihat dari tabel

berikut:

Tabel 14

Daftar Nilai Peserta Didik per siklus

No Nama Hasil Belajar

Siklus I Siklus II

1 Ahmad Erwin 55 65

2 Atika Ani Farkhah 80 90

3 Dini Anisa Maghfiroh 75 85

4 Estiyani 60 65

5 Febria Ulvah 80 90

6 Galang Dwiki Aditya 60 70

7 Hanif Choirudin 70 80

8 Khanif Hanafi 75 85

9 Maryatun 60 65

10 Mifbahudin 70 85

11 Nanang Prayogo 65 75

12 Nia Purwanti 70 85

Page 92: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

78

13 Oktaviani 70 75

14 Retno Himayanti 60 75

15 Rohma Widiasih 80 90

16 Rian Fitasari 70 80

17 Stiyani 80 90

18 Susanti 70 80

19 Tiara Nur Irvani 80 85

20 Triyanto 65 70

Jumlah 1390 1585

Daftar perolehan nilai peserta didik pada masing-masing siklus di

atas menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar yang signifikan di

tiap-tiap siklusnya, terbukti dengan jumlah nilai pada siklus I yaitu 1390

naik menjadi 1585 pada siklus II. Untuk mengetahui adanya peningkatan

pencapaian nilai rata-rata dan ketuntasan belajar peserta didik secara

klasikal serta perolehan prosentase keaktifan peserta didik dari siklus I ke

siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 15

Perbandingan Nilai Rata-rata dan Prosentase Pencapaian Hasil Belajar dan

Keaktifan Peserta Didik Siklus I dan Siklus II

No. Pelaksanaan tindakan Nilai Rata-

rata

Prosentase (%)

Hasil Belajar Keaktifan

1 Siklus I 69,50 65% 62,5 %

2 Siklus II 79,25 85% 77,08 %

Dengan demikian hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan

dapat dicapai sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutnya. Berdasarkan

hasil tes formatif siklus II dengan rata-rata hasil belajar peserta didik 79,25

dan ketuntasan belajar 85% serta persentase aktivitas belajar peserta didik

77,08%, maka dapat disimpulkan dengan penerapan Strategi Active

Page 93: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

79

Learning Tipe Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik MI

Kalibening kecamatan Dukun Kabupaten Magelang tahun ajaran 2010/2011

pada materi pokok akhlaq terpuji.

Page 94: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

80

BAB V

SIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, maka dapat

disimpulkan:

1. Penerapan Pembelajaran Active Learning Tipe Jigsaw pada materi pokok

akhlaq terpuji adalah skenario penerapan pembelajaran yang dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V MI Kalibening kecamatan Dukun

kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2010/2011, pembelajaran disusun dalam

bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang memuat langkah-

langkah proses pembelajaran yang bercirikan Pembelajaran aktif Tipe Jigsaw,

yakni: (1) Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok (4 siswa). (2) Guru

menunjuk seorang delegasi dan sekretaris. (3) Guru membagikan materi

pelajaran aqidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji yang harus dipelajari

pada masing-masing kelompok. (4) Masing-masing kelompok mendapatkan

satu materi pelajaran aqidah akhlaq materi pokok akhlaq terpuji yang harus

diselesaikan secara kelompok. (5) Guru menginstruksikan setiap kelompok

untuk memaparkan materi pokok akhlaq terpuji kepada kelompok lain (6)

Pastikan setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi. (7)

Setelah selesai setiap kelompok melalui juru bicara yang ditunjuk menyajikan

hasil dari pemaparan kelompok lain dalam forum kelas.

2. Strategi pembelajaran Active Learning Tipe Jigsaw dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa pada materi pokok akhlaq terpuji kelas V di MI

Kalibening Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang tahun ajaran 2010/2011.

Ini terbukti pada penelitian pra siklus rata-rata hasil belajar masih 62,75

dengan prosentase sebesar 58,33%. Mengalami peningkatan pada siklus I

menjadi 69,50 dengan prosentase 68,75% dan meningkat lagi pada penelitian

Page 95: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

81

tindakan siklus II sehingga dapat mencapai nilai diatas kriteria minimum 70

yaitu dengan nilai rata-rata 79,25 dengan prosentase 85%.

B. Saran

Mengingat pentingnya pendekatan pembelajaran secara kontekstual untuk

meningkatkan prestasi belajar peserta didik, peneliti mengharapkan beberapa hal

yang berhubungan dengan masalah tersebut diatas sebagai berikut.

1. Kepada Guru Aqidah Akhlaq

a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru harus benar-benar paham

menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin, agar materi

tersampaikan secara maksimal.

b. Dalam pembelajaran aqidah akhlaq guru harus mampu memilih Tipe dan

strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan

kepada peserta didik agar peserta didik merasa mudah dalam memahami

materi.

c. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya

variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami

oleh peserta didik. Dan selalu memantau perkembangannya terutama dari

perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

d. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi Active Learning

Tipe Jigsaw pada mata pelajaran aqidah akhlaq agar dapat dilakukan tidak

hanya sampai pada selesainya penelitian ini saja, akan tetapi dilanjutkan

dan dilaksanakan secara kontinu sebagai program untuk meningkatkan

semangat dan mengurangi kejenuhan pada waktu melaksanakan

pembelajaran.

2. Pihak sekolah

a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan

pembelajaran yang berlangsung.

Page 96: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

82

b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan

prasarana yang dibutuhkan.

c. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya

meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi professional serta

membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya

kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi keberhasilan

proses pembelajaran, yang akhirnya akan dapat menghasilkan peserta

didik yang berprestasi, berbudi pekerti luhur, dan berakhlaqul karimah

yang mampu berdampak positif pada perkembangan dan kemajuan

sekolah.

C. Penutup

Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa

mengucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas Rahmat,

Taufiq dan Hidayah-Nya.

Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada dalam

skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti

harapkan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu sepenuhnya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga amal

ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amien.

Page 97: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin, Nur “Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pengelolaan Kelas”,

http://meetabied.wordpress.com/2011/3/30,hlm.8

Ahmad Faridh, Pembersih Jiwa, Terjemahan Nabhani Idris, Bandung: Pustaka,

1990

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pres, 2009

Anisa Mubarokah,NIM 3101099, Studi Penerapan Active Learning Pada Bidang

Studi PAI di SLTP Alternatif Qaryah Thayyibah Kalibening Tingkir

Salatiga, skipsi Program SI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang,2008

Anita lie, Active learning, Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004

Departemen Agama RI (SK Menteri Agama RI No 207), Al-Qur’an dan

Terjemahannya, Edisi Lux, Semarang: Asy-Syifa, 1992

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3,

Jakarta: Balai Pustaka, 2005

Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Metodologi Pendidikan Agama

Islam, Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2002

Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2008

Dradjat, Dzakiyah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi

Aksara, 1995

Hamruni,H, Strategi Dan Model-Model Pembelajaran Aktif-Menyenangkan,

Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga yogyakarta, 2009

Ilyas, Yunahar.H, Kuliah Akhlaq,Yogyakarta:Lembaga Pengkajian dan

Pengamalan Islam (LPPI), 2004

Khaeruddin, dkk,Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Konsep dan

Implementasinya di Madrasah, Jogjakarta:PILAR MEDIA,2007

Kholiq, Abdul , Analisis Kurikulum Madrasah (Mata Pelajaran Aqidak Akhlaq),

Semarang: Kementrian Agama RI, Fakultas Tarbiyah, 2010

Lampiran Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Dinas

Pendidikan,2007

Page 98: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

Lyle E. Bourne Yr, Bruce RE, Psychologi, The Dryden Press, New York, tth

M. Arif, Ilmu Pendidikan Islam (Suatu Tujuan Teoritis dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner ), Jakarta: Bumi Aksara,2000

M.Tabrani, NIM 3104145, Efektifitas Model Pembelajaran Cooperatif learning

tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi pokok Sistem

Respirasi pada peserta didik kelas XI MAN Pemalang,Strata I Jurusan

Tadris Biologi, IAIN Walisongo Semarang,2009

Mardapi, Djemari, Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes,Yogyakarta:

Mitra Cendekia Prees, 2008

Martinis, Yamin dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas, Jakarta: GP Press,

2009

Mufarokah, Anisatul , Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Teras,2009

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,

2009

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, cetakan ke-II, Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2001

NATA, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Rajawali pers, 2009

S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2000

Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007

Silberman, Mel, Active Learning:101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta:

Insan Mandiri,2007

Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhi, Cet-5, Jakarta: Rineka

Cipta, 2010

SM, Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, semarang :

Rasail, Media group, 2008

Soekamto, Tutu & Udin Sarpudin Winataputra, “Teori Belajar”. Teori Belajar

dan Model Pembelajaran, Jakarta: PAU PPAI UT, 1994

Soenarjo, Al quran dan Terjemahnya, Edisi Lux, Semarang: As-Syifa, 1992

Subana dkk, Statistik Pendidikan, Bandung:Pustaka Setia,2005

Page 99: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

Suprijono Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Cet ke-III

Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2010

Surachmad, Winarno, Dasar dan Tehnik Research, Bandung :Tarsito, 1972

Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali ,1984

Syafruddin, Nurdin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta:

Quantum teaching, 2005

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2008

Tabrani,A,Pengertian-Prestasi-belajar-siswa

,http://www.anneahira.com/2011/03/07,

Tafsir Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, cet-2, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1994

Thamrin Nasution dan Nurhalimah Nasution, Peranan Orang Tua dalam

Meningkatkan Prestasi Belajar Anak,cet-3, Jakarta: BPK Gunung Mulia,

1989

W.J.S,Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet-4, Jakarta,Balai

Pustaka, 2007

W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Gramedia, 1996

Wijowasit Tito Wasito, Kamus lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, cet

ke 10, Bandung: HASTA,tth

Yulaelawati, Ella, Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi Teori dan Aplikasi,

Bandung: Pakar Raya, 2004

Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, Yogyakarta: LPPI UMY, 2004

Zuhairini,dkk, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta: Bumi Aksara, 1995

Page 100: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

83

Lampiran I

DAFTAR SUBJEK PENELITIAN

PESERTA DIDIK KELAS V MI KALIBENING KECAMATAN

DUKUN KABUPATEN MAGELANG

Wali Kelas : Wiwin Sulistyowati, S.Pd.I Ketua Kelas : Khanif Hanafi

NO Nama Jenis Kelamin

1 Ahmad Erwin L

2 Atika Anifarkhah P

3 Dini Anisa Maghfirah P

4 Estiyani P

5 Febria Ulvah P

6 Galang Dwiki Aditya L

7 Hanif Choirudin L

8 Khanif Hanafi L

9 Maryatun Sholikhah P

10 Mifbahuddin L

11 Nanang Prayoga L

12 Nia Purwanti P

13 Oktafiani P

14 Retno Himayanti P

15 Rohma Widiasih P

16 Rian Fitasari P

17 Stiyani P

18 Susanti P

19 Tiara Nur Irvani P

20 Triyanto L

Page 101: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

84

Lampiran 2

DAFTAR HADIR PTK SISWA KELAS V

MI KALIBENING DUKUN MAGELANG

NO NAMA SISWA

Jenis Siklus I Siklus II

kelamin 7 Februari

2011

14 Februari

2011

1 Ahmad Erwin L √ √

2 Atika Anifarkhah P √ √

3 Dini Anisa Maghfirah P √ √

4 Estiyani P √ √

5 Febria Ulvah P √ √

6 Galang Dwiki Aditya L √ √

7 Hanif Choirudin L √ √

8 Khanif Hanafi L √ √

9 Maryatun Sholikhah P √ √

10 Mifbahuddin L √ √

11 Nanang Prayoga L √ √

12 Nia Purwanti P √ √

13 Oktafiani P √ √

14 Retno Himayanti P √ √

15 Rohma Widiasih P √ √

16 Rian Fitasari P √ √

17 Stiyani P √ √

18 Susanti P √ √

19 Tiara Nur Irvani P √ √

20 Triyanto L √ √

Page 102: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

85

Lampiran 3

DAFTAR KELOMPOK DISKUSI

KELAS V SIKLUS I DAN SIKLUS II

Kelompok I Kelompok III

No. Nama Anggota

1. Khanif Hanafi

2. Rahma Widiasih

3. Maryatun Skolikhah

4. Mifbahudin

5. Susanti

Kelompok II Kelompok IV

No. Nama Anggota

1. Atika Ani Farkhah

2. Estiyani

3. Nanang Prayoga

4. Retno Himayanti

5. Triyanto

No. Nama Anggota

1. Febria Ulvah

2. Galang Dwiki A

3. Hanif Khoirudin

4. Nia purwanti

5. Oktaviani

No. Nama Anggota

1. Stiyani

2. Riyan Fitasari

3. Ahmad Erwin

4. Dini Anisa M

5. Tiara Nur Irvani

Page 103: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

86

Lampiran 4

INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN GURU

Pokok-pokok wawancara dengan Ibu Wiwin Sulistyowati, S. Pd. I, selaku

guru mata pelajaran aqidah akhlaq kelas V MI Kalibening meliputi :

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Aqidah akhlaq yang terjadi di kelas V

MI Kalibening Dukun Magelang?

2. Strategi apa yang digunakan dalam pembelajaran aqidah akhlaq?

3. Bagaimana kondisi peserta didik/ kelas dalam pembelajaran aqidah akhlaq?

4. Apakah peserta didik sering diberi strategi pembelajaran aktif dalam

pembelajaran?

5. Dengan mengetahui hasil belajar, apakah materi akhlaq terpuji sulit bagi

peserta didik?

6. Berapa KKM mata pelajaran aqidah akhlaq di MI Kalibening Dukun?

7. Berkaitan dengan perolehan nilai peserta didik, apakah sudah mencapai nilai

KKM dan berapa peserta didik yang tuntas belajar?

8. Berapa rata-rata nilai peserta didik tahun lalu dan berapa kira-kira prosentase

keaktifan peserta didik pada materi tersebut?

9. Pada KBM di kelas, sudah banyak peserta didik yang berani bertanya dan

mempresentasikan hasil pekerjaannya?

10. apakah strategi pembelajaran aqidah akhlaq di MI Kalibening Dukun sudah

menerapkan strategi pembelajaran yang berbasis PAIKEM (Pembelajaran

Aktif, Inovatif, Kreatif, Efisien dan Menyenangkan)?

11. Pernahkah dalam pembelajaran aqidah akhlaq menggunakan strategi

pembelajaran Active Learning Tipe Jigsaw?

Page 104: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

87

Lampiran 5

HASIL WAWANCARA

1. Pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlaq kelas V di MI Kalibening Dukun

berjalan lancar dan anak-anaknya antusias dalam belajar aqidah akhlaq.

2. Strategi yang digunakan dalam pembelajaran aqidah akhlaq adalah ceramah,

diskusi dan penugasan.

3. Kondisi kelas tenang dan kondisi peserta didik dalam kelas cukup aktif,

apabila ada yang belum jelas bertanya pada Ibu guru.

4. Selama ini belum menggunakan strategi baru, karena pernah dicoba

menggunakan strategi aktif anak-anaknya malah tidak paham, tidak bisa

berjalan dengan lancar.

5. Materi tentang aqidah akhlaq tidak ada kesulitan memahami.

6. KKM nya adalah 70

7. Dengan KKM tersebut nilai peserta didik kurang lebih ada 70 % peserta didik

yang tuntas belajar.

8. Rata-rata nilai tahun lalu adalah 70. Dan prosentase keaktifan kurang lebih

mencapai 70%.

9. Cukup banyak anak-anak yang aktif bertanya terutama dalam diskusi.

10. Pembelajaran aqidah akhlaq di MI Kalibening Dukun belum pernah

menggunakan strategi PAIKEM.

11. Strategi Active Learning Tipe Jigsaw belum pernah diterapkan dalam

pembelajaran.

Page 105: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

88

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I

Penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw

Nama Guru yang diamati : Wiwin Sulistyowati, S. Pd. I

Satuan Pendidikan/ Kelas : MI Kalibening / V

Mata Pelajaran : Aqidah akhlaq

Materi Pokok : Akhlaq Terpuji

Standar Kompetensi : 3. Mampu membiasakan berakhlaq terpuji dalam

kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar : 3.1 Membiasakan sifat Optimis, Qanaah,

Tawakal dan Teguh Pendirian

Indikator : 3.1.1. Menjelaskan pengertian optimis, qanaah, tawakal

dan Teguh Pendirian

3.1.2. Menjelaskan keuntungan mempunyai sifat

optimis, qanaah, tawakal, dan Teguh Pendirian

3.1.3. Menyebutkan ciri-ciri orang yang telah mempunyai

sifat optimis, qanaah, tawakal, dan Teguh Pendirian

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan)

Diamati Hari/ Tanggal : Senin, 7 Februari 2011

Jam Pelajaran Ke : 5-6

Jumlah peserta didik : 20 peserta didik

Aspek Pengamatan Pelaksanaan

1 2 3 4

1.

Apersepsi.

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru memberikan apersepsi tentang materi

pembelajaran yang akan dibahas.

Page 106: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

89

2.

3.

Memberikan gambaran kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran dengan

mengingat kembali materi yang telah

disampaikan.

Memotivasi dan membangkitkan peserta didik

untuk belajar.

Penerapan strategi Active Learning Tipe Jigsaw

Membagi siswa menjadi beberapa kelompok

diskusi.

Memberikan materi yang akan dipelajari

Memberi pujian dan motivasi kepada siswa.

Menanggapi hasil diskusi

Melakukan penekanan pada poin-poin yang

penting.

Memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

Menyuruh masing-masing kelompok untuk

saling bertukar delegasi sampai membentuk zig-

zag

Guru menyuruh mempelajari materi yang akan

dipelajari pada pertemuan mendatang.

Memberi kesempatan siswa untuk berpendapat.

Menyimpulkan hasil pelajaran.

Menutup pelajaran

Memberikan tes secara individu untuk

mengetahui tingkat pemahaman peserta didik

sesuai kompetensi yang ditentukan.

Menyimpulkan materi di akhir pembelajaran

dengan strategi tersebut.

Tindakan Mengajar

KRITERIA PENILAIAN

1 = Kurang

Page 107: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

90

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Berdasarkan data pada siklus I ini maka, diperoleh:

Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh = 44

Skor Maksimum = 64

skor yang dicapai

Prosentase = x 100 %

skor maksimal

Prosentase = 64

43x 100 %

= 68,75 %

Penarikan Kesimpulan:

Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus I kurang optimal, hal ini

terbukti dengan adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang belum

terlaksana secara optimal. Oleh karena itu, perlu perbaikan untuk mengoptimalkan

penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw.

Kalibening, 7 Februari 2011

Pengamat

Exna Wulandari

093111363

Page 108: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

91

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II

Penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw

Nama Guru yang diamati : Wiwin Sulistyowati, S. Pd. I

Satuan Pendidikan/ Kelas : MI.Kalibening/ V

Mata Pelajaran : Aqidah akhlaq

Materi Pokok : Akhlaq Terpuji

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan Akhlaq Terpuji dalam

kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar : 3.2. Membiasakan bersifat optimis, qanaah, tawakal,

dan Teguh Pendirian)

.

Indikator : 3. 2. 4. Menyebutkan dalil yang berhubungan

dengan Akhlaq Terpuji (optimis, qanaah,

tawakal, dan Teguh Pendirian)

3.2. 5 Membiasakan untuk bersikap dan berprilaku

optimis, qanaah, tawakal, dan Teguh Pendirian.

3.2. 6. Menyebutkan hikmah yang terkandung

dalam kisah askhabul kahfi yang berhubungan

dengan optimis, qanaah, tawakal, dan Teguh

Pendirian

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan)

Diamati Hari/ Tanggal : Senin, 14 Februari 2011

Jam Pelajaran Ke : 5-6

Jumlah peserta didik : 20 peserta didik

Tindakan Mengajar

Aspek Pengamatan Pelaksanaan

1 2 3 4

1.

Apersepsi.

Guru memberikan apersepsi tentang materi

pembelajaran yang akan dibahas.

Page 109: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

92

2.

3.

Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk

mengingatkan pelajaran yang lalu.

Memberikan gambaran kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran

Memotivasi dan membangkitkan peserta didik

untuk belajar.

Mempersilakan peserta didik untuk bertanya

Penerapan strategi Strategi Active Learning Tipe

Jigsaw

Membagi siswa menjadi beberapa kelompok

Memberikan materi kepada masing-masing

kelompok

Memberi pujian dan motivasi kepada siswa.

Menanggapi hasil diskusi

Melakukan penekanan pada poin-poin yang

penting.

Memberi kesempatan siswa untuk bertanya.

Menyuruh salah satu siswa untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Memberi kesempatan siswa untuk berpendapat.

Menyimpulkan hasil pelajaran.

Menutup pelajaran

Memberikan tes secara individu untuk

mengetahui tingkat pemahaman peserta didik

sesuai kompetensi yang ditentukan.

Menyimpulkan materi di akhir pembelajaran

dengan strategi pembelajaran tersebut.

KRITERIA PENILAIAN,

Page 110: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

93

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Jumlah maksimal skor = 64 Diperoleh skor = 57

Prosentase = Skor x 100% Prosentase = 57 x 100%

64 64

= 89,06 %

Penarikan Kesimpulan:

Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di siklus II sudah optimal, hal ini

terbukti dengan adanya beberapa langkah penerapan pembelajaran yang sudah

terlaksana secara optimal. Oleh karena itu, dengan adanya pengelolaan

pembelajaran yang optimal, maka siklus II ini sudah cukup dalam menerapkan

Strategi Active Learning Tipe Jigsaw pada mata pelajaran aqidah akhlaq di kelas

V MI Kalibening Dukun.

Kalibening,,14 Februari 2011

Pengamat

Exna Wulandari

NIM. 093111363

Page 111: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

94

Lampiran 8

DAFTAR NILAI TES Mata Pelajaran : Aqidah Akhlaq

Aspek : Akhlaq Terpuji

Kelas/ Semester : V/I

Tahun Pelajaran : 2010/2011

No Nama Hasil Belajar

Siklus I Siklus II

1 Ahmad Erwin 55 65

2 Atika Ani Farkhah 80 90

3 Dini Anisa Maghfiroh 75 85

4 Estiyani 60 65

5 Febria Ulvah 80 90

6 Galang Dwiki Aditya 60 70

7 Hanif Choirudin 70 80

8 Khanif Hanafi 70 85

9 Maryatun 60 65

10 Mifbahudin 70 85

11 Nanang Prayogo 65 75

12 Nia Purwanti 70 85

13 Oktaviani 70 75

14 Retno Himayanti 60 75

15 Rohma Widiasih 80 90

16 Rian Fitasari 70 85

17 Stiyani 80 90

18 Susanti 70 80

19 Tiara Nur Irvani 80 80

20 Triyanto 65 70

Jumlah 1390 1585

Page 112: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

95

Lampiran 9

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MI. Kalibening

Mata Pelajaran : Aqidah akhlaq

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan Akhlaq Terpuji.

Kompetensi Dasar : 3.1 membiasakan sifat optimis, qanaah, tawakal, dan Teguh

Pendirian Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan)

Materi Pokok : Akhlaq Terpuji

Jumlah Peserta didik yang Hadir: 20 Peserta Didik

Tahun Pelajaran : 2010/2011

NO. NAMA NILAI KETERCAPAIAN

1 Ahmad Erwin 55 TIDAK TUNTAS

2 Atika Anifarkhah 80 TUNTAS

3 Dini Anisa Maghfiroh 75 TUNTAS

4 Estiyani 60 TIDAK TUNTAS

5 Febria Ulhvah 80 TUNTAS

6 Galang Dwiki Aditya 60 TIDAK TUNTAS

7 Hanif Choirudin 70 TUNTAS

8 Khanif Hanafi 75 TUNTAS

9 Maryatun 60 TIDAK TUNTAS

10 Mifbahuddin 70 TUNTAS

11 Nanang Prayogo 65 TIDAK TUNTAS

12 Nia Purwanti 70 TUNTAS

13 Oktaviani 70 TUNTAS

14 Retno Himayanti 60 TIDAK TUNTAS

15 Rahma Widiasih 80 TUNTAS

16 Rian Fitasri 70 TUNTAS

17 Stiyani 80 TUNTAS

18 Susanti 70 TUNTAS

19 Tiara Nur Irvani 80 TUNTAS

20 Triyanto 65 TIDAKTUNTAS

Jumlah 1390

Keterangan:

T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka

diperoleh:

Page 113: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

96

1390)( Fdidikpesertaseluruhnilai

13)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta

)(Ndidikpeserta 20

Nilai rata-rata ( x ) = N

F Sedangkan, ketuntasan belajar(%) =

N

Ftbx 100%

= 20

1390 =

20

13x 100%

= 69,50 = 65%

Kesimpulan:

Pencapaian rata-rata hasil belajar di siklus I ini belum mencapai indikator

keberhasilan 69,50 dan yang ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan rata-

rata hasil belajar sebesar dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 65 %. agar

penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw dalam pokok materi Akhlaq

Terpuji untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas V MI Kalibening

Dukun berhasil, maka harus dilaksanakan pembelajaran lagi pada siklus II.

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Pengamat

Wiwin Sulistyowati, S. Pd. I Exna Wulandari

NIP. NIM. 093111363

Page 114: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

97

NO. NAMA NILAI KETERCAPAIAN

1 Ahmad Erwin 65 TIDAK TUNTAS

2 Atika Anifarkhah 90 TUNTAS

3 Dini Anisa Maghfiroh 85 TUNTAS

4 Estiyani 65 TIDAK TUNTAS

5 Febria Ulhvah 90 TUNTAS

6 Galang Dwiki Aditya 70 TUNTAS

7 Hanif Choirudin 80 TUNTAS

8 Khanif Hanafi 85 TUNTAS

9 Maryatun 65 TIDAK TUNTAS

10 Mifbahuddin 85 TUNTAS

11 Nanang Prayogo 75 TUNTAS

12 Nia Purwanti 85 TUNTAS

13 Oktaviani 75 TUNTAS

14 Retno Himayanti 75 TUNTAS

15 Rahma Widiasih 90 TUNTAS

16 Rian Fitasri 80 TUNTAS

17 Stiyani 90 TUNTAS

18 Susanti 80 TUNTAS

19 Tiara Nur Irvani 85 TUNTAS

20 Triyanto 70 TUNTAS

Jumlah 1585

Lampiran I0

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MI. Kalibening

Mata Pelajaran : Aqidah akhlaq

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan Akhlaq Terpuji

Kompetensi Dasar : 3. 2. membiasakan sifat optimis, qanaah,

tawakal, dan Teguh Pendirian

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan)

Materi Pokok : Akhlaq Terpuji

Jumlah Peserta didik yang hadir: 20 Peserta Didik

Tahun Pelajaran : 2010/2011

Page 115: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

98

Keterangan:

T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas

KRITERIA HASIL BELAJAR

> 70 = Tidak Tuntas,

70 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar adalah 75%.

ANALISA DATA HASIL SIKLUS

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I ini, maka

diperoleh:

1585)( Fdidikpesertaseluruhnilai

17)(Ftbbelajartuntasyangdidikpeserta

)(Ndidikpeserta 20

Sehingga,

Nilai rata-rata ( x ) = N

F Sedangkan, ketuntasan belajar(%) =

N

Ftbx 100%

= 20

1585 =

20

17 x 100%

= 79,25 = 85%

Kesimpulan:

Pencapaian hasil belajar di siklus II ini sudah mencapai indikator keberhasilan

yang ditentukan. Terbukti dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 79,25 dengan

ketuntasan belajar yaitu 85 %. Sehingga penerapan Strategi Active Learning Tipe

Jigsaw dalam pokok materi Akhlaq Terpuji untuk meningkatkan prestasi belajar

peserta didik kelas V MI Kalibening Dukun sudah berhasil yaitu dengan adanya

peningkatan hasil belajar dari siklus I.

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Pengamat

Wiwin Sulistyowati, S. Pd. I Exna Wulandari

NIP. NIM. 093111363

Page 116: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

99

Lampiran I1

JAWABAN TES SIKLUS I

A. Pilihan Ganda

1. A 6. D

2. B 7. C

3. B 8. D

4. D 9. A

5. D 10. C

B. Essay

1. Qonaah adalah Rela dengan pemberian Allah SWT

2. - hatinya tentram, tenang

- Selalu bersunggung-sunggung

3. – hatinya akan tenang dan bahagia

- Selalu bersyukur atas rizki yang diberikan Allah

- Selalu merasa cukup

4. –Menumbuhkan rasa percaya diri

- Sealu tenang dalam mengerjakan segala sesuatu

- Akan cepat maju

5. Tidak plin-plan

- Selalu memegang teguh apa yang menjadi pendapatnya

- Tidak gampang terpengaruh omongan orang lain

Page 117: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

100

Lampiran 12

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK PRA SIKLUS

Satuan Pendidikan/ Kelas : MI.Kalibening/ V

Mata Pelajaran : Aqidah akhlaq

Materi Pokok : Ketentuan Akhlaq Terpuji

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan Akhlaq Terpuji dan

akikah.

Kompetensi Dasar : 3.2. membiasakan sifat optimis, qanaah, tawakal,

dan Teguh Pendirian

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan)

Tahun : 2010-2011

Jumlah peserta didik : 20 Peserta Didik

Pengamatan Tindakan

Aspek Pengamatan Jumlah peserta

didik

1.

2.

Apersepsi

Peserta didik bersemangat dan siap dalam KBM

Partisipasi

Memperhatikan.

Membawa buku pelajaran/ LKS

Penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw

Peserta didik menjawab pertanyaan guru

Peserta didik memperhatikan penjelasan guru

Peserta didik bertanya kepada guru tentang materi.

Peserta didik aktif berpendapat di kelas.

Peserta didik mencatat materi pelajaran

10

10

8

19

10

13

3

3

19

Page 118: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

101

3.

Peserta didik mampu mengintegrasikan hasil-hasil

yang diperoleh selama pembelajaran.

Penutup

Peserta didik memperhatikan penjelasan akhir guru

5

17

Jumlah 117

Berdasarkan data pada pra siklus ini maka, diperoleh:

Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh = 117

Skor Maksimum = 220

skor yang dicapai

Prosentase = x 100 %

skor maksimal

Prosentase = 220

117x 100 %

= 53,18 %

KESIMPULAN:

Pencapaian aktivitas peserta didik pada pra siklus adalah 53,18% Pada hasil

aktivitas ini belum tersentuh oleh model pembelajaran jadi masih menggunakan

konvensional. Dengan melihat hasil tersebut jelas bahwa kurangnya interaksi antar

peserta didik.

Kalibening, 31 Januari 2011

Pengamat

Exna Wulandari

NIM. 093111363

Page 119: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

102

Lampiran I3

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK SIKLUS I

Penerapan Strategi Strategi Active Learning Tipe Jigsaw

Satuan Pendidikan/ Kelas : MI.Kalibening/ V

Mata Pelajaran : Aqidah akhlaq

Materi Pokok : Ketentuan Akhlaq Terpuji

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan Akhlaq Terpuji

Kompetensi Dasar : 3.1. Membiasakan sifat Optimis. Qonaah, Tawakal

dan Teguh Pendirian dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : 3.1.1. Menjelaskan pengertian Optimis. Qonaah,

Tawakal dan Teguh Pendirian

3.1.2 Menyebutkan keuntungan bersifat Optimis,

Qonaah, Tawakal dan Teguh Pendirian

3.1.3 menyabutkan ciri-ciri orang yang telah

mempunyai sifat Optimis, Qonaah, Tawakal dan

Teguh Pendirian

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan)

Diamati Hari/ Tanggal : Senin, 7 Februari 2011

Jam Pelajaran Ke : 5-6

Jumlah peserta didik : 20 Peserta Didik

Pengamatan Tindakan

No Aspek Pengamatan Pelaksanaan

1 2 3 4

1.

Apersepsi

- Peserta didik bersemangat dan siap dalam KBM

- Partisipasi

- Memperhatikan.

- Membawa buku pelajaran/ LKS

Page 120: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

103

2.

3.

Penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw

- Peserta didik aktif dalam diskusi kelompok

- Peserta didik mampu mempresentasikan materi

yang dibahas.

- Peserta didik bertanya kepada guru tentang

materi

- Peserta didik aktif dalam diskusi.

- Peserta didik mampu memecahkan masalah yang

dihadapi.

- Peserta didik mampu mengintegrasikan hasil-

hasil yang diperoleh selama pembelajaran.

Penutup

- Peserta didik memperhatikan penjelasan akhir

guru

- Peserta didik mengerjakan soal tes yang

diberikan guru

KRITERIA PENILAIAN

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Berdasarkan data pada siklus I ini maka, diperoleh:

Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh = 30

Skor Maksimum = 48

skor yang dicapai

Prosentase = x 100 %

skor maksimal

Maka, Prosentase aktifitas peserta didik = 48

30 x 100 %

= 62,5 %

Page 121: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

104

KESIMPULAN:

Pencapaian aktivitas peserta didik dengan peserta didik pada siklus I adalah 62,5

%. Dengan hasil aktivitas yang diperoleh ternyata belum mencapai indikator

keberhasilan yaitu 70%. Sehingga penerapan Strategi Active Learning Tipe

Jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar Kelas V MI Kalibening Dukun harus

melaksanakan pembelajaran lagi pada siklus II.

Kalibening, 7 Februari 2010

Pengamat

Exna Wulandari

NIM. 093111363

Page 122: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

105

Lampiran I4

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK SIKLUS II

Penerapan Strategi Strategi Active Learning Tipe Jigsaw

Satuan Pendidikan/ Kelas : MI.Kalibening/ V

Mata Pelajaran : Aqidah akhlaq

Materi Pokok : Ketentuan Akhlaq Terpuji

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan Akhlaq Terpuji dan

aqiqah.

Kompetensi Dasar : 3.1. membiasakan bersifat Optimis, Qonaah,

Tawakal dan Teguh Pendirian.

Indikator : 3. 1. 4 Menjelaskan dalil tentang sifat Optimis, qanaah,

Tawakal dan Teguh Pendirian

3.1. 5. Hikmah yang terkandung dalam kisah ashabul

Kahfi yang berhubungan dengan sifat Optimis,

qanaah, Tawakal dan Teguh Pendirian

3.1. 6 Membiasakan untuk bersikap dan berperilaku

Optimis, qanaah, Tawakal dan Teguh Pendirian

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan)

Diamati Hari/ Tanggal : Senin, 14 Februari 2011

Jam Pelajaran Ke : 5-6

Jumlah peserta didik : 20 Peserta Didik

Pengamatan Tindakan

Aspek Pengamatan Pelaksanaan

1 2 3 4

1.

Apersepsi

Peserta didik bersemangat dan siap dalam KBM

Partisipasi

Memperhatikan.

Membawa buku pelajaran/ LKS

Page 123: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

106

2.

3.

Penerapan Strategi Active Learning Tipe Jigsaw

Peserta didik aktif dalam diskusi kelompok

Peserta didik mampu mempresentasikan materi

yang dibahas.

Peserta didik bertanya kepada guru tentang materi.

Peserta didik aktif berpendapat dalam diskusi.

Peserta didik mampu memecahkan masalah yang

dihadapi.

Peserta didik mampu mengintegrasikan hasil-hasil

yang diperoleh selama pembelajaran.

Penutup

Peserta didik memperhatikan penjelasan akhir

guru

Peserta didik mengerjakan soal tes yang diberikan

guru

KRITERIA PENILAIAN

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Berdasarkan data pada siklus I ini maka, diperoleh:

Jumlah keseluruhan skor yang diperoleh = 37

Skor Maksimum = 48

skor yang dicapai

Prosentase = x 100 %

skor maksimal

Maka, Prosentase aktifitas peserta didik = 48

37 x 100 %

= 77,08 %

KESIMPULAN:

Page 124: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

107

Pencapaian aktivitas peserta didik di siklus II ini sudah lebih mencapai indikator

keberhasilan yaitu ≥ 70 %. Terbukti dengan hasil aktivitas peserta didik pada

siklus II yaitu 77,08 %. Oleh karena itu, penerapan Strategi Active Learning Tipe

Jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar Kelas V MI Kalibening Dukun sudah

berhasil dan sudah menunjukkan peningkatan dari siklus I.

Kalibening, 14 Februari 2011

Pengamat

Exna Wulandari

093111363

Page 125: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

108

Lampiran I5

DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PRA SIKLUS

Mata Pelajaran : Aqidah akhlaq Guru Mapel : Wiwin Sulistyowati, S. Pd. I

Kelas : V KKM yang ditetapkan : 7.0

NO. NAMA NILAI KETERCAPAIAN

1 Ahmad Erwin 50 TIDAK TUNTAS

2 Atika Anifarkhah 75 TUNTAS

3 Dini Anisa Maghfiroh 70 TUNTAS

4 Estiyani 50 TIDAK TUNTAS

5 Febria Ulhvah 75 TUNTAS

6 Galang Dwiki Aditya 55 TIDAK TUNTAS

7 Hanif Choirudin 60 TIDAK TUNTAS

8 Khanif Hanafi 70 TUNTAS

9 Maryatun 50 TIDAK TUNTAS

10 Mifbahuddin 70 TUNTAS

11 Nanang Prayogo 50 TIDAK TUNTAS

12 Nia Purwanti 70 TUNTAS

13 Oktaviani 70 TUNTAS

14 Retno Himayanti 50 TIDAK TUNTAS

15 Rahma Widiasih 70 TUNTAS

16 Rian Fitasri 70 TUNTAS

17 Stiyani 70 TUNTAS

18 Susanti 60 TIDAK TUNTAS

19 Tiara Nur Irvani 70 TUNTAS

20 Triyanto 50 TIDAKTUNTAS

Jumlah 1255

Keterangan: Kriteria hasil belajar :

> 70 = tidak tuntas

70 = tuntas

Berdasarkan nilai tahun lalu diatas maka, didapat:

1255)(xdidikpesertaseluruhnilai

11)( Ftbbelajartuntasdidikpesertaseluruh

Page 126: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

109

20)(Ndidikpeserta

Sehingga nilai rata-ratanya ( x ) = N

x Ketuntasan belajar(%) =

N

Ftbx100%

= 20

1255 =

20

11 x 100%

= 62,75 = 55%

KESIMPULAN:

Pencapaian aktivitas peserta didik pada pra siklus adalah 62,75 dengan

ketuntasan belajar 55 %. Pada hasil belajar ini belum tersentuh oleh Tipe

pembelajaran jadi masih menggunakan konvensional. Oleh karena itu perlu

menggunakan strategi Strategi Active Learning Tipe Jigsaw pada mata pelajaran

aqidah akhlaq materi pokok Akhlaq Terpuji untuk meningkatkan prestasi belajar

peserta didik.

Ttd,

Guru Mata Pelajaran

Wiwin Sulistyowati, S. Pd. I

NIP.

Page 127: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

110

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MI Kalibening

Mata Pelajaran : Aqidah Akhlaq

Kelas / Semester : V/Gasal

Standar Kompetensi : 3. Mampu membiasakan berakhlaq terpuji serta

menghindari akhlaq tercela dalam kehidupan sehari-

hari

Kompetensi Dasar : 3.1 Membiasakan sifat Optimis, qanaah, Tawakal dan

Teguh Pendirian dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : 3.1.1 Menjelaskan Pengertian Optimis, Qonaah,

Tawakal dan Teguh Pendirian

3.1.2 Menyebutkan keuntungan bersifat Optimis,

Qonaah, Tawakal dan Teguh Pendirian

3.1.3 menyabutkan ciri-ciri orang yang telah

mempunyai sifat Optimis, Qonaah, Tawakal dan

Teguh Pendirian

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :

1. Menjelaskan Pengertian Optimis, Qonaah, Tawakal dan Teguh Pendirian

2. Menyebutkan keuntungan bersifat Optimis, Qonaah, Tawakal dan Teguh

Pendirian

3. menyabutkan ciri-ciri orang yang telah mempunyai sifat Optimis, Qonaah,

Tawakal dan Teguh Pendirian

B. Materi Pembelajaran

- Akhlaq Terpuji

C. Strategi Pengajaran

Jigsaw Learning

Page 128: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

111

D. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran

Pengorganisasi

an

Siswa Waktu

1. Kegiatan Awal

1. Salam pembuka.

2. Berdoa bersama.

3. Guru mengabsen peserta didik.

4. Guru menyampaikan appersepsi tentang Akhlaq

Terpuji

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

K

K

K

K

K

2

3

5

2

(12 Menit)

2 Kegiatan Inti

a) Guru membagi peserta didik menjadi 4

kelompok yang masing-masing kelompok

terdiri dari 5 siswa.

b) Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran dan

individu berhitung secara berurutan. Dengan tugas

sebagai berikut:

Kelompok

A

Kelompok

B

Kelompok

C

Kelompok

D

1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5

Membahas

pengertian

Optimis,

keuntunga

n

berperilak

u optimis,

Membahas

pengertian

Qonaah

keuntungan

berperilaku

qonaah, ciri

orang yang

Membahas

pengertian

Tawakal

keuntungan

berperilaku

Tawakal,

ciri orang

Membahas

pengertian

Teguh

Pendirian,

keuntunga

n

berperilak

G

G

Page 129: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

112

c) Setiap anggota kelompok bertugas membaca dan

memahami materi yang ada dalam buku panduan

Mata Pelajaran.

d) Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan

merangkum hasil diskusi

e) Setiap anggota kelompok menyampaikan hasil

diskusi kecil kelompoknya kepada kelompok lain

melalui salah satu anggotanya yang dikirim pada

diskusi kecil antar kelompok.

f) Setelah melalui proses zig zag dan masing-masing

siswa terlihat dalam diskusi antar kelompok, hasil

dari diskusi kelompok tersebut disampaikan kepada

masing-masing teman sekelompoknya.

g) Kembalikan posisi seperti semula untuk mengulas

lagi seandainya ada masalah yang belum

terpecahkan.

h) Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk

menjajagi pemahaman dan kompetensi yang

dimiliki siswa.

ciri orang

yang telah

berlaku

optimis

telah

berlaku

qonaah

yang telah

berlaku

Tawakal

u Teguh

Pendirian

ciri orang

yang telah

berlaku

Teguh

Pendirian

G

G

G

G

K

K

43 Menit

3 Kegiatan Akhir

1. Guru memberikan kesimpulan hasil diskusi.

2. Guru memberikan kesempatan siswa untuk

K

K

7

5

Page 130: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

113

bertanya.

3. Guru menyuruh mempelajari materi yang akan

dielajari pada pertemuan mendatang.

4. Guru menutup pelajaran.

K

K

3

15Menit

E. Media/alat/bahan/sumber:

- Kertas untuk catatan siswa

- Spidol White board

- Foto copy Materi

- Buku ajar Aqidah akhlaq kelas V

- LKS

F. Penilaian

- Partisipasi aktif dalam diskusi kelompok

- Prestasi dan kinerja individu

Kalibening, 7 Februari 2011

Mengetahui

Kepala MI Kalibening Peneliti

Edi Martani, S.Pd.I Exna Wulandari

NIP. 19740309 200501 1 003 NIM. 093111363

Page 131: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

114

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MI. Kalibening

Mata Pelajaran : Aqidah Akhlaq

Kelas / Semester : V / 1

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan Akhlaq Terpuji dalam kehidupan

sehari-hari

Kompetensi Dasar : 3. 2. Membiasakan sifat Optimis, qanaah, Tawakal

dan Teguh Pendirian dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : . 3. 2. 4 Menjelaskan dalil tentang sifat Optimis,

qanaah, Tawakal dan Teguh Pendirian

3.2. 5. Hikmah yang terkandung dalam kisah

ashabuk Kahfi yang berhubungan dengan sifat

Optimis, qanaah, Tawakal dan Teguh Pendirian

3.2. 6 Membiasakan untuk bersikap dan berperilaku

sifat Optimis, qanaah, Tawakal dan Teguh

Pendirian

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu :

1. Menjelaskan dalil tentang Optimis, Qonaah, Tawakal dan Teguh Pendirian

2. Hikmah yang terkandung dalam kisah ashabuk Kahfi yang berhubungan

dengan sifat Optimis, qanaah, Tawakal dan Teguh Pendirian

3. Membiasakan untuk bersikap dan berperilaku sifat Optimis, qanaah,

Tawakal dan Teguh Pendirian

B. Materi Pembelajaran

- Akhlaq Terpuji

C. Strategi Pengajaran

Jigsaw Learning

Page 132: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

115

D. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian

Siswa Waktu

1. Kegiatan Awal

- Salam pembuka.

- Berdoa bersama.

- Guru mengabsen peserta didik.

- Guru mengingatkan kembali pada pelajaran

yang sudah lalu

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

K

K

K

K

K

2

3

5

2

(2 e

n

i

t

)

2 Kegiatan Inti

- Guru membagi peserta didik menjadi 4

kelompok yang masing-masing kelompok

terdiri dari 5 siswa.

- Pembagian kelompok berdasarkan kehadiran

dan individu berhitung secara berurutan.

Dengan tugas sebagai berikut:

Kelompok

A

Kelompok

B

Kelompok

C

Kelompok

D

1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5

Menyebutka

n dalil,

Hikmah

yang

Menyebutka

n dalil,

Hikmah

yang

Menyebutka

n dalil,

Hikmah

yang

Menyebut

kan dalil,

Hikmah

yang

G

G

Page 133: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

116

- Setiap anggota kelompok bertugas membaca

dan memahami materi yang ada dalam buku

panduan Mata Pelajaran.

- Setiap kelompok melakukan diskusi kecil dan

merangkum hasil diskusi

- Setiap anggota kelompok menyampaikan hasil

diskusi kecil kelompoknya kepada kelompok

lain melalui salah satu anggotanya yang

dikirim pada diskusi kecil antar kelompok.

- Setelah melalui proses zig zag dan masing-

masing siswa terlihat dalam diskusi antar

kelompok, hasil dari diskusi kelompok tersebut

disampaikan kepada masing-masing teman

sekelompoknya.

- Kembalikan posisi seperti semula untuk

mengulas lagi seandainya ada masalah yang

terkandung

dalam kisah

ashabulkahf

i yang

berhubunga

n dengan

optimis

serta

membiasaan

untuk

bersifat

optimis

terkandung

dalam kisah

ashabulkahf

i yang

berhubunga

n dengan

Qanaah

serta

membiasaan

untuk

bersifat

qanaah

terkandung

dalam kisah

ashabulkahf

i yang

berhubunga

n dengan

Tawakal

serta

membiasaan

untuk

bersifat

Tawakal

terkandun

g dalam

kisah

ashabulka

hfi yang

berhubung

an dengan

Teguh

Pendirian

serta

membiasa

an untuk

bersifat

Teguh

Pendirian

G

G

G

G

K

Page 134: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

117

belum terpecahkan.

- Guru memberikan beberapa pertanyaan untuk

menjajagi pemahaman dan kompetensi yang

dimiliki siswa.

K

1 e

n

i

t

3 Kegiatan Akhir

- Guru memberikan kesimpulan hasil diskusi.

- Guru memberikan kesempatan siswa untuk

bertanya.

- Guru menyuruh mempelajari materi yang akan

dielajari pada pertemuan mendatang.

- Guru menutup pelajaran.

K

K

K

K

7

5

3

15Menit

E. Media/alat/bahan/sumber:

- Kertas untuk catatan siswa

- Spidol White board

- Foto copy Materi

- Buku ajar Aqidah akhlaq kelas V

- LKS

F. Penilaian

- Partisipasi aktif dalam diskusi kelompok

- Prestasi dan kinerja Individu

Kalibening, 14 Februari 2011

Mengetahui

Kepala MI Kalibening Peneliti

Edi Martani, S.Pd.I Exna Wulandari

NIP. 19740309 200501 1 003 NIM. 093111363

Page 135: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

118

Lampiran 18

SURAT KETERANGAN

TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN

Nomor : E.I/ /MIM/KD/III/2011

Bismillaahirrahmaanirrahim

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Edi Martani, S.Pd.I

Jabatan : Kepala MI Kalibening

Alamat : Jl. Krajan Kalibening Dukun

Menerangkan Bahwa :

Nama : Exna Wulandari

NIM : 093111363

Fakultas : Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Pada tanggal 31 Januari-3 Maret telah melaksanakan penelitian di MI Kalibening

Dukun untuk keperluan penulisan skripsi yang berjudul : “PENINGKATAN

PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ

MATERI POKOK AKHLAQ TERPUJI MELALUI STRATEGI ACTIVE

LEARNING TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V MI KALIBENING

KEC. DUKUN KAB. MAGELANG TAHUN AJARAN 2010/ 2011“

Bersama ini kami sampaikan pula bahwa Mahasiswa tersebut telah melaksanakan

penelitian dengan sangat baik dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh

Pihak Fakultas dan Pihak Madrasah.

Demikian Surat Keterangan ini dari kami, untuk mendapatkan perhatian dari

semua pihak dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kalibening, 3 Maret 2011

Kepala MI Kalibening Dukun

Edi Martani,S.Pd.I

NIP. 19740309 2005011003

Page 136: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

119

Lampiran I6

Nama :

No Absen :

TES SIKLUS I

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang

paling benar!

1. Rela menerima pemberian Allah apa adanya merupakan salah satu sifat

terpuji yaitu…

A. Qonaah C. Tawakal

B. Optimis D. Tawadlu

2. Menyerahkan diri pada ketentuan dan kepastian Allah adalah sifat terpuji

yaitu …

A. Optimis C. Jujur

B. Tawakal D. Tawadlu

3. Orang yang memiliki sifat qana’ah akan merasa …

A. Kurang C. bertambah

B. cukup D. sedih

4. sifat yang selalu berprasangka baik dalam segala hal adalah salah satu sifat

terpuji yaitu…

A. adil C. Optimis

B. ikhlas D. Qonaah

5. Lawan dari sifat Optimis adalah…

A. Malas C. Takabur

B. Plin-plan D. Pesimis

6. Apa manfaat yang didapat dari sifat tawakal ……

A. Harta akan bertambah C. semakin cerdas

B. Tambah percaya diri D. hati lebih tentram

Page 137: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

120

7. Tidak mudah goyah dengan bujukkan orang lain merupakan pengertian

dari…

A. tawakal C. teguh pendirian

B. optimis D. tawaduk

8. orang yang mudah putus asa tidak mempunyai sifat…

A. Qanaah C. takabur

B. Tawaduk D. Optimis

9. Tamak dan suka iri dengan harta benda orang lain adalah kebalikan dari

sifat…

A. Qanaah C. Tawakal

B. Ridho D. Tawasul

10. Menerima dengan ikhlas segala pemberian Allah setelah melaksanakan

usaha disebut …

A. Tawadlu C. tawakal

B. takabur D. Tawasul

B. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar

1. Jelaskan pengertian Qonaah?

2. Bagaimana ciri-ciri orang yang bersifat Tawakal?

3. Sebutkan manfaat yang didapat jika menerapkan sifat Qonaah!

4. Keuntungan apa yang didapat dari sifat optimis?

5. Bagaimana ciri orang yang memiliki sifat Teguh pendirian?

Page 138: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

121

Page 139: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/111/jtptiain-gdl...i peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran aqidah

RIWAYAT PENDIDIKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama : EXNA WULANDARI

Tempat/ tanggal lahir : Magelang, 02 Agustus 1983

Alamat Asal : Gejayan RT 01/RW 06, Polengan , Srumbung,

Magelang, 56483

Pendidikan:

1. M IS Kalibening Dukun, Magelang Lulus Tahun 1996

2. MTs II Dukun Magelang Lulus Tahun 1999

3. SMU Muh I Muntilan Magelang Lulus Tahun 2002

4. UMM Fakultas Tarbiyah Lulus Tahun 2005

5. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang Semester IX Tahun 2011

Demikian data ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Semarang, Juni 2011

Penulis

Exna Wulandari

NIM. 093111363