hernia inguinalis
DESCRIPTION
Hernia InguinalisTRANSCRIPT
Tria Meirissa08310310
Pembimbing: dr. Reiza Farsa, Sp. B, FINACS
Hernia Inguinalis
Kasus bedah terbanyak kedua setelah appendicitis
Hampir 75% dari kasus hernia merupakan hernia inguinalis
Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia inguinalis lateralis dan hernia inguinalis medialis
⅔ dari hernia inguinalis adalah hernia inguinalis lateralis dibandingkan hernia inguinalis medialis
Perbandingan antara pria : wanita = 7 : 1
DefinisiHernia berasal dari bahasa latin yang
berarti rupture. Hernia adalah adanya penonjolan
peritoneum yang berisi alat visera dari rongga abdomen melalui suatu lokus minoris resistanse baik bawaan maupun didapat.
EtiologiKongenitalPeninggian tekanan dalam rongga
perutKelemahan otot dinding perut
Bagian hernia
Gejala KlinisJenis Reponib
elNyeri Obstru
ksiSakit Toksik
Reponible
+ - - - -
Irreponible
- - - - -
Inkarserata
- + + + -
Strangulata
- ++ + ++ ++
Perbedaan HIL dan HIMPerbedaan Hernia Inguinalis
LateralisHernia Inguinalis Medialis
Usia Pasien Usia berapapun, terutama muda
Lebih tua
Penyebab Dapat kongenital DidapatBilateral 20% 50%Penonjolan saat batuk
Oblik Lurus
Muncul saat berdiri Tidak segera mencapai ukuran terbesarnya
Mencapai ukuran terbesar dengan segera
Reduksi saat berbaring
Dapat tidak tereduksi segera
Tereduksi segera
Penurunan ke skrotum
Sering Jarang
Oklusi cincin internus Terkontrol Tidak terkontrol Leher kantong Sempit LebarStrangulasi Tidak jarang Tidak biasaHubungan dgn pemb. darah epigastric inferior
Lateral Medial
Pemeriksaan FisikInspeksi: Penonjolan di regio inguinalis dari
lateral atas ke medial bawahPalpasi:
Perkusi: PekakAuskultasi: Hiperperistaltik
Pemeriksaan PenunjangHasil lab: Leukositosis dengan shift to
the leftHerniographyFoto roentgen abdomen: abnormalnya
kadar gas dalam usus atau obstruksi usus
Diagnosis BandingHidroceleKriptorkismusLimfadenopati/limfadenitis inguinalis
PenatalaksanaanPenangananan di IGD:Memberikan sedasi dan analgetikPosisikan pasien berbaring terlentang
dengan bantal di bawah lututPosisi TrendelenburgKompres dingin selama 20-30 menitKonsul ke ahli bedah jika usaha
reduksi tidak berhasil dalam 2x percobaan
Konsul bedah jika: Reduksi hernia yang tidak berhasilAdanya tanda strangulasi dan keadaan
umum yang memburukHernia inguinalis harus segera dioperasi
untuk semua pasien dengan inkarserata dan strangulata
Pada pasien geriatri sebaiknya dilakukan operasi elektif
Pada saat operasi harus dilakukan eksplorasi abdomen untuk memastikan usus masih hidup, ada tanda-tanda leukositosis
Pengobatan Operatif:Herniotomi: pembebasan kantong
hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi
Hernioplastik: memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.
Hernioraphy: Dilakukan herniotomi dan hernioplastik
Teknik HernioraphyOpen anterior repair (teknik bassini,
mcvay dan shouldice) melibatkan pembukaan aponeurosis m.obliquus abdominis eksternus dan membuka funikulus spermaticus.
Open posterior repair (teknik nyhus) dengan membelah lapisan dinding abdomen superior hingga ke cincin luar dan masuk ke properitoneal space
Tension free repair with mesh (teknik Lichtenstein dan rutkow) seperti teknik open anterior tetapi tidak menjahit fascia.
Laparoscopic- TAPP: melakukan trocar laparoscopic dalam cavum abdomen dan memperbaiki region inguinal dari dalam- TEP: prosedur laparoskopi langsung yang mengharuskan masuk ke cavum peritoneal untuk diseksi
Teknik operasi: 1. Marcy repair: teknik ligasi kuat pada kantung hernia pada bayi dan anak-anak dan dikombinasikan dengan penguatan pada anulus internus.
2. Bassini repair: merekontruksi dasar lipat paha dan menjahitkan pertemuan m.tranversa internus abdominis dan m.oblikus internus abdominis (conjoint tendon) ke ligamentum inguinale
3. Halsted repair: mirip Bassini tetapi meletakkan eksternal oblique di bawah cord.
4. McVay repair: efektif untuk hernia femoralis dengan menjahitkan fascia tranversa, m.tranversus abdominis, m.oblikus internus abdominis ke ligamentum Cooper.
5. Shouldice repair: membagi transversalis fascia kemudian menutup ligamentum poupart
KomplikasiGangguan perfusi jaringan isi herniaPeritonitisAbses lokalFistelPasca operasi: hematoma, infeksi luka
dan bendungan v. femoralis
PrognosisKekambuhan: 1-3% dalam waktu 10 tahun kemudian.Insidens residif bergantung umur, letak hernia, teknik operasi, penyebabnya:
Kelemahan pada saat melakukan identifikasi kantong hernia
Infeksi pada luka operasiKondisi yang menyebabkan kenaikan
tekanan intra abdominalKesalahan teknik operasi