refrat hernia inguinalis

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hernia inguinalis merupakan kasus bedah digestif terbanyak setelah Penyakit ini, sampai saat ini masih merupakan tantangan dalam peningkatan status masyarakat karena besarnya biaya yang diperlukan dalam penanganannya dan tenaga kerja akibat lambatnya pemulihan dan angka rekurensi. Keseluruhan jumlah Perancis tindakan bedah hernia sebanyak 17,2 % dan 2,1 % di !merika "erikat. Hernia inguinalis sudah dicatat sebagai penyakit pada manusia seja sebelum asehi dan mengalami banyak sekali perkembanganseiring bertambahnya pengetahuan struktur anatomi pada regio inguinal. Hampir 7# % dari hernia abdomen merupakan hernia inguinalis. &ntuk memaham lebih jauh tentang hernia diperlukan pengetahuan tentang anatomi kanalis inguina dinding abdomen. Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia ingunalis later ingunalis medialis. Hernia ingunalis lateralis ditemukan lebih banyak dua pertig ingunalis. "epertiga sisanya adalah hernia inguinalis medialis karena hernia inguinalis medialis sering disebabkan oleh kelemahan dinding belakang kanalis inguinalis. H ingunalis lebih banyak ditemukan pada pria daripada 'anita, 'anita lebih sering hernia femoralis. (ika ditemukan hernia pada pria kemungkinan adanya hernia ingu berkembangnya menjadi hernia ingunalis sebanyak #$ % Perbandingan antar 'anita untuk hernia ingunalis adalah 7 ) 1. Pre*alensi hernia ingunalis pada pr oleh umur. 1.2 Batasan Masalah +efrat ini akan dibahas tentang definisi, anatomi kanalis inguinal abdomen, etiologi, klasifikasi, patologi, gejala klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, prognosis dari hernia inguinalis . 1.3 Tujuan penulsan Penulisan refrat ini bertujuan untuk memahami dan menambah pengetahuan tent hernia inguinalis. 1

Upload: gia-riani

Post on 04-Nov-2015

83 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

refrat hernia inguinalis

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar belakangHernia inguinalis merupakan kasus bedah digestif terbanyak setelah appendisitis. Penyakit ini, sampai saat ini masih merupakan tantangan dalam peningkatan status kesehatan masyarakat karena besarnya biaya yang diperlukan dalam penanganannya dan hilangnya tenaga kerja akibat lambatnya pemulihan dan angka rekurensi. Keseluruhan jumlah operasi di Perancis tindakan bedah hernia sebanyak 17,2 % dan 24,1 % di Amerika Serikat. Hernia inguinalis sudah dicatat sebagai penyakit pada manusia sejak tahun 1500 sebelum Masehi dan mengalami banyak sekali perkembangan seiring bertambahnya pengetahuan struktur anatomi pada regio inguinal.Hampir 75 % dari hernia abdomen merupakan hernia inguinalis. Untuk memahami lebih jauh tentang hernia diperlukan pengetahuan tentang anatomi kanalis inguinalis dan dinding abdomen. Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia ingunalis lateralis dan hernia ingunalis medialis. Hernia ingunalis lateralis ditemukan lebih banyak dua pertiga dari hernia ingunalis. Sepertiga sisanya adalah hernia inguinalis medialis karena hernia inguinalis medialis sering disebabkan oleh kelemahan dinding belakang kanalis inguinalis. Hernia ingunalis lebih banyak ditemukan pada pria daripada wanita, wanita lebih sering menderita hernia femoralis. Jika ditemukan hernia pada pria kemungkinan adanya hernia ingunalis atau berkembangnya menjadi hernia ingunalis sebanyak 50 % Perbandingan antara pria dan wanita untuk hernia ingunalis adalah 7 : 1. Prevalensi hernia ingunalis pada pria dipengaruhi oleh umur. 1.2 Batasan MasalahRefrat ini akan dibahas tentang definisi, anatomi kanalis inguinalis dan dinding abdomen, etiologi, klasifikasi, patologi, gejala klinis, diagnosis, diagnosis banding, tatalaksana, komplikasi, prognosis dari hernia inguinalis .1.3 Tujuan penulisanPenulisan refrat ini bertujuan untuk memahami dan menambah pengetahuan tentang hernia inguinalis.I.4 Metode Penulisan Metode penulisan refrat ini merujuk pada berbagai literatur dan kepustakaan yang ada.

BAB IITINJUAN PUSTAKA2.1. Definisi herniaHernia adalah penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Pada hernia di abdomen, isi abdomen menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding abdomen. Hernia terdiri atas :a. Kantong, yaitu divertikulum peritoneum, terdiri dari mulut, leher, badan, dan fundus. Leher banyak terdapat pada hernia inguinalis direk dan pada hernia insisional tidak terdapat leher. Diameter leher sangat penting karena diameter leher yang sempit misalnya pada hernia femoralis dan hernia paraumbilikal akan memudahkan terjadinya hernia strangulata. Badan kantong memiliki variasi ukuran, pada kasus yang terjadi pada bayi dan anak badan kantongnya tipis, dan pada kasus-kasus yang lama dinding kantongnya tebal. b. Cincin merupakan turunan dari lapisan dinding abdomen dan merupakan tempat lewatnya kantong. c. Isi herniaIsi hernia dapat berupa :- omentum = omentokel- usus = enterokel, biasanya usus halus, usus besar atau appendiks- sebagian dari usus = hernia Richter- ovarium dengan atau tanpa tuba fallopii- porsio kandung kemih yang mungkin merupakan bagian atau isi padat dari hernia inguinalis direk, hernia inguinal sliding, atau hernia femoral- divertikulum Meckel = hernia Littre- cairan, sebagai bagian dari asites2.2. Klasifikasi hernia1) Berdasarkan terjadinya hernia kongenital hernia didapat2) Berdasarkan letaknya (sesuai dengan lokasi anatomi) hernia diafragma - hernia femoralis hernia umbilikalis - hernia epigastrik hernia obturator - hernia superior lumbal hernia superior lumbal - hernia inferior lumbal hernia gluteal hernia inguinalis, terdiri dari : hernia inguinalis direk (hernia inguinalis medial) hernia inguinalis indirek (hernia inguinalis lateralis) 3) Berdasarkan sifatnya hernia reponibel : jika isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar ketika berdiri atau mengedan, dan masuk lagi ketika berbaring atau didorong masuk abdomen. hernia irreponibel : jika isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga abdomen.

4) Klasifikasi lainnya : hernia yang dapat dikurangi (reducible hernia), yaitu berkurang saat pasien berbaring dan ditangani oleh ahli bedah. hernia yang tidak dapat dikurangi (irreducible hernia), yaitu isi hernia tidak bisa balik lagi ke rongga abdomen tetapi belum ada komplikasi, disebabkan oleh perlekatan antara kantong dan isi hernia yang terlalu padat di seluruh kantong, dan ini faktor predisposisi terjadinya hernia strangulasi. hernia obstruksi, bisa terdapat adanya obstruksi usus, bisa juga tidak terjadi obstruksi usus, dan ini tidak ada hubungannya dengan aliran darah ke usus, gejala klinisnya yang tampak adalah nyeri kolik abdominal, nyeri tekan di sekitar lokasi hernia. hernia inkarserata, isi hernia terjepit oleh cincin hernia akibatnya isi kantong hernia terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam rongga abdomen sehingga terjadi gangguan pasase usus. hernia strangulata : hernia irreponibel yang disertai gangguan vaskularisasi, gangren bisa terjadi lima sampai enam jam setelah onset gejala pertama.2.3. Etiologi herniaa. Kondisi yang meningkatkan tekanan intraabdomen, misalnya : batuk rejan sering pada anak-anak, batuk kronik mengedan yang dipaksakan saat miksi ataupun defekasi sering terjadi pada dewasab. Merokok, kemungkinan menyebabkan peningkatan penurunan jaringan kolagen.c. Peregangan dinding abdomen karena peningkatan isinya, misalnya pada obesitas, ataupun faktor lainnya. Lemak dapat memisahkan setiap lapisan otot, kelemahan aponeurosis.d. Pada multipara sering terjadi hernia femoralis karena peregangan ligament pelvike. Prosessus vaginalis yang terbuka2.4. Anatomi dinding abdomen dan kanalis inguinalis2.4.1 Anatomi Dinding abdomen Dinding abdomen terdiri atas beberapa lapis, yaitu (dari luar ke dalam) lapis kulit yang terdiri dari kutis dan subkutis, lemak subkutan dan fasia superfisial (Fascia Scarpa), kemudian ketiga otot dinding abdomen, yakni otot oblikus eksternus abdominis, oblikus internus abdominis, dan transversus abdominis, dan lapisan praperitoneum ( fasia transversalis dan lemak praperitonal) dan peritoneum.Dinding abdomen membentuk rongga abdomen yang melindungi isi rongga abdomen. Integritas lapisan muskulo-aponeurosis dinding abdomen sangat penting untuk mencegah terjadinya hernia bawaan, dapatan, maupun iatrogenik. Otot dinding abdomen juga berfungsi dalam pernapasan, proses berkemih, dalam proses serta sewaktu buang air besar dengan meningkatkan tekanan intraabdomen.

2.4.2. Anatomi Kanalis inguinalis Kanalis inguinalis dibatasi di kraniolateral oleh anulus inguinalis internus yang merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis otot transversus abdominis. Di medial bawah, di atas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh anulus inguinalis eksternus, bagian terbuka dari aponeurosis otot oblikus eksternus abdominis. Atapnya ialah aponeurosis otot oblikus eksternus abdominis dan di dasarnya terdapat ligamentum inguinale. Kanalis inguinalis berisi funikulus spermatikus pada laki-laki dan ligamentum rotundum pada perempuan.Hernia inguinalis indirek disebut juga hernia inguinalis lateralis karena keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior. Hernia kemudian masuk ke dalam kanalis inguinalis dan jika cukup panjang menonjol keluar dari kanalis inguinalis eksternus. Apabila hernia ini berlanjut, tonjolan akan sampai ke skrotum sehingga disebut hernia skrotalis. Kantong hernia barada di dalam otot kremaster, terletak anteromedial terhadap vas deferens dan struktur lain dalam funikulus spermatikus.Hernia inguinalis direk disebut juga hernia inguinalis medialis, menonjol langsung ke depan melalui segitiga Hesselbach, daerah yang dibatasi oleh ligamentum inguinale di inferior, pembuluh epigastrika inferior di bagian lateral dan tepi otot rektus di bagian medial. Dasar segitiga Hesselbach dibentuk oleh fasia transversal yang diperkuat oleh serat aponeurosis otot transversus abdominis yang kadang tidak sempurna sehingga daerah ini berpotensi melemah Hernia medialis, karena tidak keluar melalui kanalis inguinalis dan tidak ke skrotum, umumnya tidak disertai strangulasi karena cincin hernia longgar.Nervus ilioinguinalis dan nervus iliofemoralis mempersarafi otot di regio inguinalis, sekitar kanalis inguinalis, funikulus spermatikus, serta sensibilitas kulit regio inguinalis, skrotum, dan sebagian kecil kulit tungkai atas bagian proksimomedial.2.5 Epidemiologi hernia inguinalisSebagian besar hernia inguinalis terjadi pada pria (90%). Sementara wanita memiliki resiko tiga kali lebih besar untuk mengalami hernia femoralis. Hernia indirek lebih banyak muncul pada sisi kanan. Alasannya adalah karena testis kiri lebih dulu turun dari retroperitonel ke skrotum dibanding testis kanan, sehingga obliterasi canalis inguinalis kanan terjadi lebih akhir. Pada kasus terjadinya hernia indirek kiri, 50% kasus akan disertai dengan hernia indirek kanan. Insiden rekurensi hernia pasca repair primer berkisar 2-10%. Hasil terbaik dapat dicapai dengan teknik Shouldice. Repair pada hernia rekuren, akan memiliki rekurensi yang lebih besar >20%. Teknik yang lebih dianjurkan untuk mencegah rekurensi lanjut adalah teknik Shouldice, atau dengan menggunkan mesh prostetik.Pada bayi dan anak-anak hernia lebih sering terjadi pada anak dengan riwayat lahir prematur. Hernia inkarserata muncul pada 9%-20% kasus dan lebih sering muncul pada bayi yang berumur kurang dari enam bulan, umumnya dapat mengalami reduksi spontan dan harus segera dilakukan operasi repair elektif. Penelitian menunjukkan bahwa operasi elektif memiliki komplikasi lebih minimal dibandingkan dengan operasi emergensi, terutama pada bayi dengan berat lahir rendah. Operasi elektif harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya re-inkarserata. 2.6. Klasifikasi hernia inguinalis2.6.1. Hernia inguinalis indirek (hernia inguinalis lateral)- Sering terjadi pada anak-anak- Tiga tipe dari hernia lateralis :a) Bubonocele : hernia terbatas sampai kanalis inguinalisb) Funicular : prosessus vaginalis dekat di atas epididimis, isi kantong bisa dirsakan terpisah dari testis yang berda di bawah herniac) Complete (scrotal) : jarang terjadi saat kelahiran tetapi sering terjadi pada bayi, sering juga terjadi pada dewasa dan orang lanjut usia. Testis muncul bersebelahan dengan sebagian hernia.2.6.2. Hernia inguinalis direk (hernia inguinalis medialis) - Sering terjadi pada pria lanjut usia- Tipe dari hernia inguinalis medial : Funicular hernia inguinalis direk (prevesikal hernia)Tipe ini merupakan tipe hernia dengan kantong leher yang sempit dengan lemak prevesikal dan portio kandung kemih dengan kelainan berbentuk bulat kecil di bagian tengan conjoint tendon di atas tuberkulum pubikum. Sering terjadi pada pria lanjut usia dan sering menjadi strangulata. Terapinya langsung operasi.

2.7. Patologi terjadi hernia inguinalisPada orang sehat, ada tiga mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis, yaitu : - kanalis inguinalis yang berjalan miring- struktur otot oblikus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis ketika berkontraksi- fasia transversa kuat yang menutupi trigonum Hesselbach yang umumnya hampir tidak berototGangguan dari tiga mekanisme ini akan menyebabkan terjadinya hernia. Faktor yang dipandang berperan adalah adanya prosessus vaginalis yang terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga abdomen, dan kelemahan otot dinding abdomen karena usia.Hernia inguinalis indirek (hernia inguinalis lateralis)Hernia ini disebut lateralis karena menonjol dari abdomen di lateral pembuluh epiganstrika inferior dan disebut indirek karena keluar melalui dua pintu dan saluran yaitu anulus dan kanalis inguinalis. Pada bayi dan anak, hernia lateralis disebabkan oleh kelainan bawaan berupa tidak menutupnya prosessus vaginalis peritoneum sebagai akibat proses turunnya testis ke dalam skrotum. Testis turun mengikuti prosessus vaginalis. Pada neonatus, kurang lebih 90% prosessus vaginalis tetap terbuka, sedangkan pada bayi berumur satu tahun, sekitar 30% prosessus vaginalis belum tertutup. Akan tetapi, kejadian hernia pada umur ini hanya beberapa persen. Tidak sampai 10% anak penderita prosessus vaginalis paten mengidap hernia. Pada lebih dari separuh populasi anak, dapat dijumpai prosessus vaginalis paten kontralateral, tetapi insidennya tidak melebihi 20%. Umumnya dapat disimpulkan bahwa prosessus vaginalis paten bukan merupakan penyebab tunggal hernia, tetapi ada faktor lain misalnya, anulus inguinalis yang cukup besar.Hernia inguinalis direk (hernia inguinalis medialis)Hampir selalu disebabkan oleh peninggian tekanan intraabdomen kronik dan kelemahan otot dinding di trigonum Hesselbach. Kantong melalui lemahnya atau defek dari fasia transversalis di dinding posterior kanalis inguinalis. Pada beberapa kasus, kelainannya kecil dan dipresentasikan oleh kelainan yang berlainan di fasia transversalis, sedangkan kelainan lainnya umumnya berupa penonjolan. Sering juga terjadi pada pasien yang memiliki kelemahan otot dinding abdomen yang ditunjukkan dengan adanya penonjolan yang panjang, ini sering terjadi pada perokok, dan pekerjaan berupa mengedan yang kuat dan mengangkat barang berat. Kerusakan nervus ilioinguinal dan nervus iliofemoralis setelah appendektomi merupakan penyebab lainnya, karena menyebabkan kelemahan pada conjoint tendon. Hernia direk tidak sering menjadi besar atau menurun kepada skrotum karena hernia direk berada di belakang prosessus vaginalis. Kantongnya lebih kecil dari massa hernia, massa yang menonjol biasanya terdiri dari lemak ekstraperitoneal. Diameter leher kantongnya lebar sehingga jarang terjadi strangulasi.

2.8. Gejala klinis hernia inguinalisGejala dan tanda klinis biasanya ditentukan oleh keadaaan isi hernia. Pada hernia reponibel, keluhan satu-satunya pada orang dewasa berupa benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu mengedan, batuk, atau mengangkat beban berat, dan menghilang pada waktu istirahat baring. Pada bayi dan anak, adanya benjolan yang hilang timbul di lipat paha biasanya diketahui oleh orang tua. 2.9. Diagnosis hernia inguinalisa. Anamnesis- Pasien mengeluhkan ada sesuatu kecil yang menonjol dan dirasakan bersamaan keluarnya ketika batuk, berdiri, atau mengangkat benda berat di sekitar lipat paha dan yang menonjol tersebut akan menghilang setelah berbaring.- kadang-kadang disertai nyerib. Pemeriksaan fisika) InspeksiPemeriksa berdiri di depan pasien yang berdiri dengan kaki yang tidak dirapatkan. Pasien disuruh melihat ke atas dan batuk. Jika ada yang menonjol di lipat paha, biasanya itu hernia.Timbul pertanyaan :- apakah hernia di kanan, kiri, atau bilateral? (diperhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat paha, skrotum, atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring, pasien diminta mengedan atau batuk sehingga benjolan atau keadaaan asimetri dapat dilihat)- apakah hernia inguinal atau hernia femoral? - apakah hernia inguinal direk atau indirek?( apabila tampak tonjolan berbentuk lonjong maka hernia lateralis, apabila tonjolan berbentuk bulat, maka hernia medialis)- apakah reponibel atau irreponibel? (pasien disuruh berbaring untuk lebih meyakinkan, jika setelah disuruh berbaring bagian yang menonjol hilang maka ini hernianya reponibel, jika setelah disuruh berbaring, bagian yang menonjol tidak menghilang, maka hernianya irreponibel),- apakah hernia inkomplit atau komplit?- apa isinya?b) PalpasiKantong hernia yang kosong kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus dengan cara menggesek dua lapis kantong yang memberikan sensasi gesekan dua permukaan sutera, tetapi umunya tanda ini sukar ditentukan.Kalau kantong hernia berisi organ, bergantung isinya, pada palpasi mungkin teraba usus, omentum atau ovarium. Dengan jari telunjuk atau jari kelingking pada pasien anak, dapat dicoba mendorong isi hernia dengan menekan kulit skrotum melalui anulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah isi hernia dapat direposisi atau tidak. Jika hernia tersebut dapat direposisi , pada waktu jari masih berada di dalam anulus eksternus, pasien diminta mengedan. Kalau ujung jari menyentuh hernia, berarti hernia inguinalis indirek, dan kalau bagian sisi jari yang menyentuhnya berarti hernia inguinalis direk. Isi hernia, pada bayi perempuan, yang teraba seperti sebuah massa padat, biasanya terdiri atas ovarium.Pada hernia yang sudah besar akan terasa sensasi berat dan menyeret di sekitar mesentrium. Ini akan menghasilkan nyeri epigastrik.

2.10. Diagnosis banding hernia inguinalisPada laki-laki : spermatokel hernia femoral penurunan testis inkomplit di kanalis inguinalisPada perempuan :- hidrokel di kanal Nuck teraba sebagai kista dengan batas jelas di sebelah kraniolateral, berlainan dengan hernia indirek dan tidak dapat direposisi.- hernia femoral

2.11. Tatalaksana hernia inguinalisa. Reposisi Reposisi dilakukan pada pasien anak yang mengalami hernia inguinalis strangulasi atau inkarserata. Namun, pengobatan konservatif ini terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi.Reposisi dilakukan secara bimanual, tangan kiri memegang isi hernia sambil membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan sedikit tekanan perlahan yang tetap sampai terjadi reposisi. Pada anak-anak, inkarserasi lebih sering terjadi pada usia di bawah dua tahun. Reposisi spontan lebih sering terjadi dan sebaliknya , gangguan vitalis isi hernia jarang terjadi dibandingkan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh cincin hernia anak lebih elastis. Reposisi dilakukan dengan menidurkan anak menggunakan sedatif dan kompres es di atas hernia. Bila reposisi berhasil, anak disiapkan untuk operasi pada hari berikutnya dan apabila reposisi tidak berhasil, operasi harus segera dilakukan dalam waktu enam jam.Sebaiknya cara ini tidak dianjurkan karena menimbulkan komplikasi antara lain, merusak kulit, dan tonus otot dinding abdomen di daerah yang tertekan sedangkan starngulasi tetap mengancam. Pada anak, cara ini dapat menimbulkan atrofi testis karena funikulus spermatikus yang mengandung pembuluh darah testis tertekan.b. OperasiOperasi merupakan cara satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rsional. Indikasi operasi sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi hernia terdiri atas herniotomi dan hernioplasti.Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong. Pada hernia kongenital bayi dan anak-anak yang penyebabnya adalah prosessus vaginalis yang tidak menutup, hanya dilakukan herniotomi karena anulus inguinalis internus cukup elastis dan dinding belakang kanalis cukup kuat.Pada hernioplasti dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Dikenal beberapa metode hernioplasti, yaitu : a) memperkecil anulus inguinalis internus dengan jahitan terputus.b) menutup dan memperkuat fasia transversac) menjahitkan pertemuan otot transversus internus abdominis dan otot oblikus internus abdominis (conjoint tendon) ke ligamentum inguinale (metode Bassini). Teknik ini dapat diterapkan baik pada hernia direk ataupun hernia indirek. d) menjahitkan fasia transversa,otot transversus internus abdominis dan otot oblikus internus abdominis (conjoint tendon) ke ligamentum Cooper (metode Lotheissen- McVay).

Pada hernia yang terjadi pada dewasa, dilakukan herniorapi (herniotomi dengan hernioplasti), mencegah terjadinya kekambuhan hernia inguinalis medial. Herniorapi tediri dari :a) eksisi kantong herniab) memperbaiki cincin inguinalis internal dan fasia transversalisc) memperkuat dinding belakang kanalis inguinalisc. Herniorapi laparaskopi, terdiri dari :a) TAPP ( trans abdominal pre peritoneal) b) TEP (total extraperitoneal )Tindakan ini bisa dilakukan pada hernia inguinalis primer, bilateral, atau rekuren, serta hernia femoralis. 2.12. Komplikasi hernia inguinalisKomplikasi hernia bergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Dapat terjadi :a) Hernia irreponibel : Jika isi hernia tertahan dalam kantong hernia, tidak timbul gejala klinis kecuali berupa benjolan. Hal ini dapat terjadi kalau isi organ hernia terlalu besar, misalnya terdiri atas omentum, organ ekstraperitoneal atau hernia akreta.b) Hernia inkarserata : Jika hernia irreponibel terjadi disertai gejala obstruksi usus yang sederhana. Gambaran klinisnya berupa obstruksi usus disertai gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa. Pada pemeriksaan fisik, akan tampak damn countur pada inspeksi.c) Hernia Richter : jika sumbatan dapat total atau atau parsial.d) Hernia femoralis dan hernia obturatoria : jika cincin hernia sempit, kurang elastis, atau lebih kaku.e) Hernia inkarserasi retrograde : dua segmen usus terperangkap di dalam kantong hernia dan satu segmen lainnya berada di dalam rongga peritoneum seperti huruf W.f) Hernia strangulasi terjadi jika :- Jepitan cincin hernia menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada permulaan, terjadi bendungan vena sehingga terjadi edema organ atau struktur di dalam hernia dan transudasi ke dalam kantong hernia. Timbulnya edema akan menambah jepitan pada cincin hernia semakin besar sehingga peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat berupa cairan serosanguinus. Kalau isi hernia terdiri atas usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel, atau peritonitis jika terjadi hubungan dengan rongga abdomen.Pada pemeriksaan lokal ditemukan benjolan yang tidak dapat dimasukkan kembali disertai nyeri tekan dan tergantung keadaan isi hernia, dapat dijumpai tanda peritonitis atau abses lokal. Hernia strangulata merupakan keadaan gawat darurat yang perlu mendapat pertolongan segera.Penatalaksanaannya yaitu operasi emergensi. Tindakan preoperatif nya berupa : resusitasi dengan cairan adekuat, kosongkan lambung dengan nasogastric tube, berikan antibiotik untuk mengatasi infeksi, kateterisasi untuk memonitor hemodinamik.2.13. Prognosis hernia inguinalisAngka kekambuhan setelah perbaikan hernia inguinalis indirek pada dewasa dilaporkan berkisar 0,6-3 %. Penyebab residif yang paling sering ialah penutupan anulus inguinalis internus yang tidak memadai, diantaranya karena diseksi kantong yang kurang memadai dan tidak teridentifikasinya hernia femoralis atau hernia inguinal direk.Angka kekambuhan untuk perbaikan hernia direk adalah 1-28%. Penyebab residifnya karena regangan yang berlebihan pada jahitan palstik atau akibat relaxing incision pada sarung rektus.

BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan Hernia adalah penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan Hernia inguinalis terdiri dari hernia inguinalis medialis (hernia inguinalis direk) dan hernia inguinalis lateralis (hernia inguinalis indirek) Komplikasi dari hernia inguinalis adalah hernia strangulata yang merupakan kasus emergensi dalam ilmu bedah

DAFTAR PUSTAKASjamsuhidajat dan De Jong.2012.Buku Ajar Ilmu Bedah,ed-3. Penerbit Buku Kedokteran EGC: JakartaWilliams, Norman S, Christopher Bulstrode, dan P.Ronan.2008. Bailey and Loves Short Practice for Surgery,ed-25th. Hodder Education, an Hachette UK company: Londonwww.medicinesia.com, diunduh tanggal 22 Juni 2014. Hernia Inguinalis.www.bedahunmuh.wordpress.com, diunduh tanggal 22 Juni 2014. Hernia Inguinalis.www.dokterbedahherryyudha.com, diunduh tanggal 22 Juni 2014. Hernia Inguinalis.http://drsudiyatmo.blogspot.com/2013/02/hernia-inguinalis.html, diunduh tanggal 24 Juni 2014. Hernia Inguinalis.

19