hernia
TRANSCRIPT
E. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat ditemukan pada klien dengan hernia menurut Doengoes
(1999) adalah sebagai berikut:
1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisik:kompresi saraf, spasme otot.
2. Ansietas berhubungan dengan ketidakadekuatan metode koping.
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler.
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi.
5. Kurang pengetahuan tantang kondisi,prognosis,pengobatan,tindakan berhubungan dengan
kurangnya informasi.
F. Perencanaan
Menurut Mylin.E.Doengoes setelah diagnosa keperawatan ditemukan, kemudian dilanjutkan
dengan perencanaan untuk masing-masing diagnosa yang terlebih dulu menentukan prioritas
diagnosa keperawatan,penetapan tujuan dan kriteria evaluasi sebagai berikut:
1. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisik: kompresi saraf,spasme otot
Tujuan: Nyeri hilang dengan spasme terkontrol.
Kriteria hasil : -Melaporkan nyeri berkurang atau terkontrol.
-Mengungkapkan metode yang dapat menghilangkan nyeri.
-Mendemonstrasikan penggunaan teknik relaksasi.
-Ekspresi rileks dan tenang
Rencana Tindakan :
a. Kaji tingkat rasa nyeri meliputi ( catat lokasi, lama, dan faktor penyebab)
b. Minta pasien untuk menentukan skala 0-10
c. Pertahankan tirah baring
d. Berikan posisi senyaman mungkin (semi fowler, fowler atau terlentang)
e. Batasi aktivitas selama nyeri datang
f. Ajarkan pasien untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam
g. Berikan kesempatan untuk mengungkapkan masalahnya
h. Kolaborasi untuk pemberian analgesik sesuai kebutuhan
2. Ansietas berhubungan dengan ketidakadekuatan metode koping
Tujuan: Cemas berkurang atau hilang.
Kriteria hasil: -Cemas berkurang
-Ekspresi wajah tenang dan rileks
-Mengidentifikasi ketidakefektifan koping
-Mendemonstrasikan keterampilan dalam pemecahan masalah
Rencana Tindakan:
a. Kaji tingkat kecemasan pasien
b. Tentukan pemecahan masalah yang dilakukan pasien
c. Berikan informasi yang benar dan jawab dengan jujur pertanyaan pasien
d. Berikan kesempatan pasien untuk mengungkapkan masalahnya
e. Catat perilaku orang terdekat yang bisa meningkatkan peran sakit
f. Kolaborasi untuk konsultasi ke pelayanan sosial konselor
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler
Tujuan: Motorik atau sensasi dapat berfungsi dalam batas normal.
Kriteria hasil: -Mengungkapkan pemahaman tentang situasi dan pengobatan
-Mendemonstrasikan teknik perilaku
-Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan tubuh
Rencana Tindakan:
a. Berikan tindakan pengamanan sesusai indikasi dengan situasi yang spesifik
b. Anjurkan untuk melatih ekstermitas bagian bawah (kaki)
c. Demonstrasikan penggunaan alat bantu seperti tongkat dll
d. Berikan obat untuk menghilangkan rasa nyeri analgetik sesuai kebutuhan
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri post operasi
Tujuan: Kebutuhan tidur kembali normal
Kriteria hasil: -Meningkatnya kemampuan untuk tidur
-Kualitas dan kuantitas tidur normal
Rencana Tindakan:
a. Berikan kesempatan untuk beristirahat atau tidur
b. Anjurkan latihan tidur pada siang hari
c. Evaluasi tingkat stress, orientasi sesuai perkembangan hari
d. Berikan lingkungan yang tenang
e. Batasi pengunjng beri waktu istirahat
5. Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis,pengobatan dan tindakan berhubungan
dengan kurangnya informasi
Tujuan : pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan bertambah
Kriteria hasil: -Mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnya
-Melakukan kembali gaya hidup
-berpartisipasi dalam pengobatan dan perawatan
Rencana Tindakan:
a. Jelaskan kembali proses penyakit, prognosis, serta pembatasan kegiatan
b. Berikan informasi tentang berbagai hal tentang penyakitnya
c. Intruksikan untuk melakukan mekanika perubahan tubuh
d. Diskusikan mengenai pengobatan dan jelaskan efek sampingnya
e. Diskusikan tentang kebutuhan diet
f. Minta pasien untuk mengulang kembali penjelasan tentang penyakit, pengobatan dan perawatan
nya.