Makalah Pancasila

Patenisasi Merk Dagang dalam Perspektif Pancasila

Disusun oleh :

Dea Arum Kintania

C1K012011

Nur Afni Hidayatun

C1K012017

Rizki Zahrul Mei

C1K012018

Ami Rosaeni

C1K012037

Isra Laili B.

C1K012052

Universitas Jenderal Soedirman

Manajemen Kelas Internasional

2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada hakikatnya pancasila mengandung dua pengertian, sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Dari kedua pengertian pokok ini kemudian dilahirkan atau dapat ditarik berbagai pengertian-pengertian lainnya. Dari berbagai pengajaran pancasila sering disebutkan bahwa pancasila telah ada atau lahir bersamaan dengan adanya lahirnya Bangsa Indonesia.

Pancasila mengisi setiap aspek kehidupan bangsa Indonesia termasuk dalam bidang ekonomi perdagangan, khususnya mengenai hak paten merek dagang .

Pancasila memuat unsur-unsur pengakuan terhadap orisinalitas dan eksklusifitas hasil karya industri. Kebutuhan untuk melindungi hak paten merek dagang terhadap produk industri sebagai komoditi dagang diwujudkan dalam esensi nilai-nilai sila pancasila, sehingga setiap orang dapat dan berhak untuk memperoleh hak paten atas suatu penemuan merek dagang produknya baik bagi orang yang menemukan atau bisa juga hak paten itu diberikan kepada orang lain sesuai izin orang yang menemukan pertama kali. Setiap orang berhak untuk mendapat pengakuan atas penemuannya yang berkaitan dengan produk yang dijual atau dipasarkan. Dalam hal ini , pemerintah ikut memberikan perlindungan hukum terbukti dalam disahkannya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001:

Paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya (Pasal 1 Ayat 1).1)1) Pamuntjak, Amir, dkk. 1993. Sistem Paten. Jakarta:PT Djambatan, Hlm 2.