acara 1 fix

Upload: armidah-bella-sayekti

Post on 18-Oct-2015

113 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

I. PENGENALAN ALAT, BEKERJA SECARA ASEPTIK, STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIAA. Pendahuluan1. Latar BelakangLaboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan, dosen, dan peneliti melakukan percobaan. Alat dan bahan pada laboratorium Mikrobiologi tidak jarang terdiri dari bahan kimia yang bersifat sangat berbahaya. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan pengenalan alat dan bahan sebelum praktikum. Penggenalan alat-alat laboratorium meliputi jenis-jenis alat, cara kerja, prinsip kerja, serta fungsi dari alat-alat tersebut. Penggenalan alat ini laboratorium ini berkaitan erat dengan keselamatan kerja ketika kita sedang melakukan praktikum. Penggunaan alat-alat laboratorium yang tidak sesuai prosedur dapat membahayakan praktikan itu sendiri ataupun orang lain yang berada dalam laboratorium. Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organism yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Kegiatan mensterilkan alat harus dilakukan dengan benar sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimal. Secara umum sterilisasi ada 3 macam yaitu secara mekanik, fisik, dan kimiawi. Sterilisaasi secara mekanik biasanya menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0,22-0,45 mikron). Sterilisasi secra fisik dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran. Sedangkan sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfektan antaralain alkohol.Aseptik berarti tidak adanya patogen pada suatu daerah tertentu. Teknik aseptik adalah usaha mempertahankan objek agar bebas dari mikroorganisme. Ketrampilan bekerja secara aseptic mutlak dimiliki oleh praktikan untuk meminimalisir terjadinya kontaminasi mikroorganisme lain. Bekerja secara aseptic dalam praktikum ini meliputi: (mensterilkan meja kerja, menuang media, memipet, menstransfer atau memindahkan media kultur atau biakan mikroba) dari satu media ke media lain, atau dari satu wadah ke wadah lain. Penumbuhan dan pengembangbiakan mikroba diperlukan suatu substrat yang disebut media. Pembuatan media ini yang harus diperhatikan adalah aspek kesterilan dalam pembuatannya. Pembuatan media juga harus memperhatikan susunan bahannya, bahan inilah yang nantinya digunakan mikroba untuk siklus hidupnya. Secara umum media digunakan untuk tiga alas an yaitu: menumbuhkan mikroba biakab, mempelajari aktivitas mikroba didalam suatu media yang mengandung zat tertentu, serta mengetahui interaksi miikroorganisme terhadap satu zat spesifik atau kombinasi zat-zat.2. Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum mikrobiologi pertanian acara 1 adalah untuk:a. Mengenal jenis-jenis peralatan yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi dan cara penggunaannya.b. Memiliki ketrampilan dasar bekerja secara aseptik.c. Mengetahui cara-cara sterilisasi alat-alat.d. Mengetahui cara pembuatan media dan fungsi dari masing-masing media.

B. Tinjauan Pustaka1. Pengenalan AlatPengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum siswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Siswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga siswa memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan (Laila 2006).Didalam mikrobiologi, tabung reaksi digunkan sebagai tempat media pertumbuhan atau penampungan cairan lainnya seperti pelarut dalam pengenceran. Tabung reaksi dipilhi karena bentuknya yang vertikal (bandingkan dengan cawan petri) sehingga mempermudah penanganan dan menghemat tempat penyimpanan. Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk embuat media miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebarr dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabungkarena memperbesar resko kontaminasi. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau alumunium foil. Tutup tabung yang paling baik dan aman digunakan adalah tutup plastik plypropylene berulir karena akan mencegah timbulnya aerosol (Dwidjosaputro 2004).Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored 2000).2. Bekerja secara AseptikTeknik aseptis atau steril adalah suatu sistem cara bekerja/praktek yang menjaga sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan. Mikroorganisme dapat juga berasal dari tangan praktikan, sarung tangan atau jas laboratorium karena pergerakan lengan yang relatif cepat. Penggunaan teknik aseptik meminimalisir material yang digunakan terhadap agen pengontaminasi. Pada kenyataanya teknik aspetis tidak dapat melindungi secara sempurna dari bahaya kontaminan. Namun semakin banyak belajar dari pengalaman maka semakin mengurangi resiko yang ditimbulkan (Suhardi 2008).Aseptik sangat diperlukan untuk menghindarkan mikroorganisme dari kontaminan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Teknik aseptis digunakan sepanjang kegiatan berlangsung baik alat, bahan, lingkungan sekitar maupun praktikannya, untuk alat dan bahan praktikum dapat diterapkan metode sterilitas. Penguasaan teknik aseptic ini sangat diperlukan dalam keberhasilan laboratorium mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode permulaan yang dipelajari oleh ahli mikrobiologi (Oram 2001).Sterilisasi dan teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari. Populasi mikroba di alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Beratus-ratus spesies berbagai mikroba biasanya menghuni bermacam-macam bagian tubuh kita, termasuk mulut, saluran pencernaan, dan kulit. Sekali bersin terdapat beribu-ribu mikroorganisme sehingga diperlukan teknik yang dapat meminimalisirnya seperti pengisolasian (Pelczar, M. J., Chan, 2007).3. SterilisasiCara kerja sterilisasi adalah cara kerja agar terhindar dari kontaminasi, cara kerja steril ini digunakan pada pembuatan media, pemeriksaan kultur dan pembuatan preparat. Sterilisasi dapat dilakukan secara: 1. Fisik di bagi menjadi beberapa bagian antara lain: a. Dengan Hot air Sterilization oven. Bahan dari gelas dibungkus dengan alumunium foil, suhu 170-250C selama 2 jam; b. Panas basah dengan tekanan, suhu 121C selama 15 menit. Alat yang digunakan adalah autoclave, caranya: alat-alat gelas dibungkus lagi dengan alumunium foil; c. Pressure Cooker, caranya: panaskan air mendidih, biarkan klep uap terbuka agar keluar uap kemudian klep uap ditutup, lihat suhu dan tekanan, bila suhu telah 121C dengan tekanan 1,5 atm, dijaga konstan selama 15 menit. Kemudian buka klep uap hingga tercapai tekanan nol, dan setelah suhu mencapai suhu kamar, alat dan bahan dikeluarkan. 2. Kimia yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia seperti desinfektan, antiseptik. 3.Radiasi yaitu dengan menggunakan sinar Ultraviolet, biasanya digunakan pada ruangan dan alat-alat plastik. 4.Filter yaitu dengan menggunakan membran filter dan Vacum Pump (Arie 2007).Sterilisasi dengan uap air panas, bahan yang mengandung cairan tidak dapat didterilkan dengan oven sehingga digunakan alat ini. alat ini disebut Arnold steam sterilizer dengan suhu 1000Cdalam keadaan lembab. Secara sederhana dapat pula digunakan dandang. Mula-mula bahan disterilkan pada suhu 1000C selama 30 menit untuk membunuh sel-sel vegetatif mikrobia. kemudian disimpan pada suhu kamr 24 jam untuk memberi kesempatan spora tumbuh menjadi sel vegetatif, lalu dipanaskan lagi 1000C 30 menit. dan diinkubasi lagi 24 jam dan disterilkan lagi, jadi ada 3 kali sterilisasi. Banyak bakteri berspora belum mati dengan cara ini sehingga dikembangkan cara berikutnya yaitu uap air bertekanan (Machmud 2008).Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam laboraturium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat menyebabkan kegagalan pada pratikum yang dilakukan (Sudarmadji 2005).4. Pembuatan MediaAgaragar adalah zat pengental dan bukan sebagai sumber makanan bagi bakteri. Agaragar digunakan untuk membuat medium padat, agar larut dan menjadi padat pada suhu 450C. NA lebih bersifat umum sehingga mikroba banyak tumbuh pada media ini (Ameliaet al 2005).Medium ini digunakan untuk isolasi bakteri, hasilnya dinyatakan dalam jumlah koloni yang didapatkan nantinya. Medium ini sangat diperlukan untuk mempelajari ciri-ciri koloni, sifat-sifat biokimia, morfologi, reaksi pengecatan, reaksi imunologi dan ketentraman bakteri terhadap zat antibakteri. Pembuatan medium APDA dapat dilakukan dengan serangkaian cara mulai dari pembuatan PDA hingga pencampurannya dengan asam tartarat (Irianto 2010).Berdasarkan konsistensi atau kepadatannya, medium dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :a. Medium cair/broth/liquid mediumContoh : air pepton, nutrient broth, lactosab. Medium setengah padat (semi solid medium)Contoh : sim agar,carydan brain agarc. Medium padat (solid medium)Contoh : endo agar, PDA, Nutrient agar (Murniati 2000).

C. Metodologi Praktikum1. Waktu dan Tempat PraktikumPraktikum Mikrobiologi Pertanian acara pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 09 Oktober 2013 pukul 08.50-10.40 WIB di Laboratorium Biologi Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.2. Alata. Pengenalan Alat28

1) 1

2) Mikroskop3) Petridish4) Otoklaf5) Hemasitometer6) Colony counter7) Erlenmeyer8) Gelas ukur9) Beker gelas 10) Jarum inokulasi11) Jarum Ose12) Oven13) Dryglaski 14) Bunsen15) Pemanas16) Shaker/pengocok17) Tabung reaksi18) Toples19) Cawan porselen20) Pipet21) Pipet drop22) b. Bekerja secara Akseptif1) 1) Tabung reaksi2) Petrisish3) Lampu Bunsen4) Sarung Tangan5) Masker6) Botol semprot7) Jarum Ose

c. Sterilisasi alat dan medium1) 1) Erlenmeyer2) Jarum inokulasi3) Jarum Ent4) Jarum Ose5) Petidish6) Oktoklaf7) Tabung Reaksi8) Pipet9) Pipet drop 10)

d. Pembuatan Media1) Outoklaf2) Erlenmayer3) Pemanas4) Tabung reakri5) Petridish6) Pipet7) Gelas ukur8) Kapas3. Bahan a. Pengenalan AlatTidak ada bahan dalam pengenalan alatb. Bekerja Secara Aseptik1) Alkohol 70 %2) Kapas penyumbat3) Koloni bakteri dalam mediac. Sterilisasi Alat dan Medium1) Aquadest untuk mencuci alat2) Kertas pembungkus3) Karet4) Plastik pembungkusd. Pembuatan Media1) PDAa) Kentang 200 grb) Dekstrosa 10c) Agar-agar 20 gd) Aquadest 1 liter2) NAa) Ekstrak daging 3 grb) Peptone 5 grc) Agar-agar 20 grd) Aquadest 1 litere) NaCl 5 gr4. Cara Kerjaa. Pengenalan Alat 1) Mengamati dan memahami alat-alat yang digunakan dalam praktikum2) Menggambar alat-alat tersebut3) Menyebutkan fungsi dari masing-masing alat tersebutb. Bekerja Secara Aseptik1) Mencuci tangan dan membersihkan meja dengan alkohol 70 %2) Memakai sarung tangan dan masker3) Memfiksasi ujung jarum ose pada api bunsen4) Membuka tutup penyumbat tabung reaksi dengan tangan kanan, dan tabung reaksi berada pada tangan kiri5) Memfiksasi tabung reaksi pada lampu bunsen sesaat6) Mengambil inokulum bakteri dengan jarum ose dalam keadaan dekat dengan api bunsen7) Memfiksasi kembali tabung reaksi kemudian menutupnya dengan penyumbat8) Memindahkan segera inokulum dari tabung reaksi ke dalam petridish yang telah berisi media agar, dengan cara mengoleskan zig-zag secara tipis dalam keadaan dekat dengan api bunsenc. Sterilisasi Alat dan Medium1) Mencuci bersih semua alat yang akan di sterilkan2) Membungkus petridish, tabung reaksi, pipet dan pipet drop dengan kertas3) Memasukkan alat-alat yang telah dibungkus ke dalam otoklaf4) Mengatur suhu, tekanan, dan waktu pada otoklaf5) Mengambil alt dari otoklaf, diusahakan alat tetap steril dengan tidak membuka kertas pembungkus

d. Pembuatan Media1) PDAa) Mengupas kentang, mencucinya, dan memotong kecil-kecil kemudian merebus selama 1 jam (dengan menjaga volume tetap pada 1000ml)b) Menyaring sehingga memperoleh filtratec) Memasukkan dekstrosa ke dalam filtrate dan diaduk sampai homogenyd) Memasukkan dalam erlenmeyer kemudian menyumbatnya dengan kapase) Melakukan sterilisasi dengan otoklaff) Menuangkan ke dalam petridish sesuai kebutuhan2) NAa) Menimbang ekstrak daging 3 gr, peptone 5 gr, dan agar-agar 20 grb) Melarutkan ke dalam 1000 ml aquadest hingga homogenc) Memanaskan selama 20-30 menit kemudian didinginkand) Menetralkan pH dengan penambahan NaOH/HCle) Mengganti aquadest yang hilang selama pemanasan hingga volume 1000 ml dan atur pH tetap netralf) Menyaring larutan kemudian memasukkannya ke dalam erlenmeyer steril dan menyumbat dengan kapasg) Melakukan sterilisasi dengan otoklaf selama 20 menith) Menuangkan ke dalam petridish sesuai kebutuhan

D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan1. Hasil PengamatanTabel 1.1 Pengenalan AlatNoFotoFungsiKeterangan

1.321SaringanUntuk menyaring dengan ukuran tertentu.Ukuran saringan:1) 120 mikron2) 90 mikron3) 60 mikron

2.MikropipetUntuk memindahkan cairan dalam jumlah yang kecil secara akurat.

3.Hot plateAlat untuk memanaskan

4.autoklafUntuk mesterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi dengan menggunakan uap air panas bertekanan.

5.ErlenmayerSebagai alat untuk memanaskan cairan atau larutan

6.

DryglaskiAlat untuk meratakan biakan.

7.21petridish Sebagai wadah untuk perkembang biakan kultur sel, pembiakan bakteri1. Tutup2. Wadah media

8.

Lampu bunsenUntuk memanaskan dan merupakan bagian dari serangkaian alat sterilisasi

9.12Srayer dan AlkoholUntuk mensterilkan alat-alat dilaboratorium.1. Alcohol2. spreyer

10.

Hand Colony CounterMemudahkan dalam penghitungan koloni bakteri/mikroba agar tidak lupa pada saat menghitung.

11.Jarum OseUntuk membentuk media zigzag. Digunakan juga untuk memindahkan biakan kemedia satu kemedia yang lain.

12.PinsetSebagai alat untuk mengambil bahan.

13.Tabung reaksiDidalam praktikum mikrobiologi tabung reaksi digunakan untuk pembibitan media.

14.InkubatorUntuk memanaskan mikroba pada suhu (kondisi) terkontrol

15.Pipet UkurUntuk menggambil cairan dengan ukuran tertentu

16.MikroskopUntuk melihat benda-benda berukuran kecil1. Eyepiece (lensa okuler)2. Revolving nosepiece3. Observation tube4. Stage5. Condenser6. Objective lense7. Brightness adjustment knob (Pengatu kekuatan lampu)8. Main switch (tombol on-off)9. Diopter adjustmet ring (cincin pengatur diopter)10. Interpupillar distance adjustment knob (pengatur jarak interpupilar)11. Specimen holder (penjepit specimen)12. Illuminator (sumber cahaya) 13. Vertical feed knob (sekrup pengatur vertical)14. Horizontal feed knob (sekrup pengatur horizontal)15. Coarse focus knob (sekrup focus kasar) 16. Fine focus knob (sekrup focus halus)Observation tube securing knob (sekrup pengencang tabung okuler

17.1Beker GlassUntuk menggukur cairan dalam jumlah banyak (1L)1. Skala ukuran dalam beker glass

18.Kaca PreparatUntuk meletakkan obyek pengamatan pada mikroskop

19.1Gelas UkurUntuk mengukur cairan atau larutan dalam jumlah lang relative kecil1.skala ukuran pada gelas ukul biasanya dalam bentuk ml

20.Pipet TetesUntuk menggambil cairan tanpa ukuran yang jelas (bentuk tetesan)

21.DeglassUntuk menutup obyek pada kaca preparat.

22.OvenUntuk mensterilkan alat dan mengeringkan bahan sampai kering kostan. Oven mempunyai skala suhu 300-2000C dan skala udara segar 1-6

23.centrifugeYaitu alat untuk menggojok

24.

Digunakan sebagai alat untuk mengojok.

25.hotplateAlat yang digunakan untuk menggojok agar merata.

26.

Alat yang digunakan untuk menggojok tabung reaksi.

27.Mikroskop StereoUntuk melihat benda atau bahan yang bersifat mikroskopis.

28.mortarAlat untuk menumbuk suatu bahan

29.chipYaitu alat untuk meneteskan cairan pada mikropipet

30.lupDigunakan untuk memperbesar benda atau alat

31.Alat penggojok

32.SpatulaAlat untuk mengambil bahan dalam ukuran kecil (gram), alat untuk mengambil media

33.HemasitometerAlat untuk mengukur kerapatan koloni mikroba.

34.ShakerAlat untuk menggojok .

35.vortexAlat untuk menggojok.

Sumber: Logbook

2. PembahasanSterilisasi secara umum diartikan sebagai suatu proses yang berusaha membebasakan bahan atau alat dari mikroorganisme. Namun bahan dan alat yang telah memlalui proses sterilisasi tidak sepenuhnya bebas dari mikroorganisme. Maka dari itu tujuan utama dari diasdakannya sterilisasi ini adalah untuk meminimalkan gangguan yang ditimbulkan mikroorganisme yang tidak dikehendaki atau terjadi kontaminasi, sekaligus meminimalkan gangguan akibat proses sterilisasi itu sendiri sekecil mungkin. Dalam praktikum mikrobiologi ini mutlak dilakukan sterilisasi sebelum praktikum dimulai baik iti srerilisasi terhadap meja kerja, alat dan bahan serta dari praktikannya juga. Hal ini dilakukan supaya percobaan yang dilakukan bisa berhasil secara sempurna, kalau tidak dilakukan sterilisasi terlebih dahulu maka mikroorganisme yang tidak dikehendaki akan menganggu jalannya percobaan sehingga dapat menggagalkan percobaan yang dilakukan. Macam sterilisari sendiri ada 3 macam yaitu secara mekanik,kimiawi dan fisik. 1.Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik. 2.Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan yang terdiri dari a.Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll; b.Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll; c.Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi; d.Uap air panas bertekanan : menggunalkan autocleve. Ada juga dengan Penyinaran dengan UV. Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV. 3.Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol ( Tim Dosen 2013).Pertama kali praktikan lakukan adalah sterilisasi menggunakan bahan kimia yaitu alcohol 70%. Sterilisasi meliputi sterilasis dari praktikan sendiri yaitu sebelum melakukan praktikum kita harus bersih dari kuman, sebelumnya terlebih dahulu mencuci tangan dan peralatan yang digunakan sampai bersih. Setelah itu, tangan dan alat disemprot dengan alcohol, selanjutnya kita harus memakai sarung tangan dan masker, untuk menghindari kontaminan. Meja kerja yang kita gunakan juga harus disemprot memakai alcohol.Bekerja secara septic adalah modal utama dalam melaksanakan praktikum mikrobiologi pertanian ini. Teknik bekerja aseptic harus dikuasai bener oleh seluruh praktikan. Ternik bekerja aseptic merupakan suatu cara bekerja yang sangat menjaga kesterilan dari berbagai aspek seperti alat dan bahan, media, tempat bekerja serta orang yang sedang bekerja itupun harus dijaga kesterilannya. Hal ini bertujuan supaya tidak terjadinya kontaminasi yang nantinya akan menimbulkan masalah. Peran dari bekerja aseptic ini adalah untuk meminimalkan gangguan dari mikroorganisme yang dapat menganggu jalannya percobaan praktikum. Penguasaan teknik ini sangat diperlukan dalam praktikum mikrobiologi pertanian hal ini akan berpengaruh pada keberhasialan percobaan.Media merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran brbagai nutrient atau bahan makanan yang perfungsi sebagai penegmbang biakkan mikroba. Medium ini digunakan untuk isolasi bakteri, memperbanyak bakteri, pengujian sifat-sifat fisiologis, dan penghitungan jumlah koloni mikroba. Media klasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi yaitu menurut susunan kimianya, konsistensinya, serta fungsinya. Menurut murniani(2000) penggelompokkan media berdasarkan konsistensinya terbagi menjadi tiga jenis yaitu: a.Medium cair/broth/liquid medium Contohnya air pepton, nutrient broth, lactose; b.Medium setengah padat (semi solid medium). Contohnya sim agar,carydan brain agar; c.Medium padat (solid medium). Contohnya endo agar, PDA, Nutrient agar.Sedang berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi 6 yaitu: 1. Enerched Media merupakan sejumlah media yang ditambahkan pada darah, serum, ekstrak tumbuhan yang memacu pertumbuhan pathogen. 2. Media selektif merupakan media yang menggunakan bahan-bahan kimia yang bersifat memacu pertumbuhan bakteri. 3. Media diferensia yaitu media yang menambahkan zat-zat tertentu sehingga menyebabkan organism mengalami perubahna tertentu dan akhirnya dapat membedakan cirri oranisme tersebut. 4. Media penguji yaitu media dengan susunan tertentu yg digunakan sebagai media penguji antibiotic, asam amino dan vitamin. 5. Media khusus yaitu media yang menentukan type pertumbuhan mikroorganisme dan kemampuannya dalam menggadakan perubaha tertentu. 6.media bakteri aerob media yang dapat menguji kandunga O2 dengan pengikatan kimiawi.Media berdasarkan susunan kosistensinya dibedakan menjadi 3 yaitu: a) media padat, yaitu media berbentuk padat yang mengandung agar 1-1.5%, misalnya nutrien agar. b) media cair, yaitu media berbentuk cair yang tidak mengandung agar, misalnya nutrien broth. c) media semi padat, yaitu media yang berbentuk padat pada suhu dingin, dan berbentuk cir bila suhu panas, misalnya media SIM (media yang digunakan untuk uji produksi sulfur, indol, motilitas)Berdasarkan komposisi penyusunnya, media dibedakan menjadi 2, yaitu media sintetis dan media non-sintetis. Media sintetis adalah media yang telah diketahui susunan kimia nutrisinya, seperti media pepton agar yang terbuat dari pepton, agar dan NaCl, sedangkan media non-sintetis, yaitu media yang belum diketahui susunan kimia nutrisinya, seperti kentang, wortel, kaldu, dll.Media terdiri dari campuran makanan atau nutrient yang berguna untuk pertumbuhan biakan tersebut. Setiap unsur nutrisi mempunyai peran tersendiri dalam fisiologi sel. silika (Si) yang biasanya diberikan dalam bentuk silikat untuk menyusun dinding sel. Fungsi dan kebutuhan natrium (Na) dalam kadar yang agak tinggi diperlukan oleh bakteri tertentu yang hidup di laut, alga hijau biru, dan bakteri fotosintetik. Nutrien Agar (NA) Media ini merupakan media sederhana yang dibuat dari ekstrak beef, pepton, dan agar. Untuk komposisi nutrien adar adalah eksrak beef 10 g, pepton 10 g, NaCl 5 g, air desitilat 1.000 ml dan 15 g agar/L. Agar dilarutkan dengan komposisi lain dan disterilisasi dengan autoklaf pada 121C selama 15 menit. Kemudian siapkan wadah sesuai yang dibutuhkan. Fungsi bahan yang digunakan pada medium NA yaitu Daging sebagai sumber vitamin B, mengandung nitrogen organik dan senyawa karbon. Pepton sebagai sumber utama nitrogen organic dan sumber nutrisi. Agar untuk memadatkan medium NA. Aquadest untuk melarutkan agar, pepton, dan daging.PDA mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri. Cara membuat PDA adalah mensuspensikan 39 g media dalam 1 liter air yang telah didestilasi. campur dan panaskan serta aduk. Didihkan selama 1 menit untuk melarutkan media secara sempurna. Sterilisasi pada suhu 121C selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu 40-45C dan tuang dalam cawan petri dengan pH akhir 5,6+0,2. Potato dextrose agar (PDA) termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami (kentang) dan bahan sintesis (dextrose dan agar). PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur.Fungsi bahan yang digunakan pada medium PDA adalah: Kentang untuk sumber karbon (karbohidrat), vitamin dan energi. Dextrose sebagai sumber gula dan energy. Agar untuk memadatkan medium PDA. Aquadest untuk melarutkan agar, dextrose, dan kentang.Agar dapat melaksanakan praktikum, terlebih dahulu dikenalkan macam-macam alat yang akan digunakan untuk praktikum serta fungsi dari alat-alat tersebut. Hal ini sangat diperlukan agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pengetahuan tentang alat yang digunakan merupakan salah satu kunci keberhasilan dari praktikum. Alat yang dikenalkan pada praktikum pertama ini sebanyak 35 alat teridi dari atal kecil hingga besar, disini akan dijelaskan beberapa alat yang sudah dikenalkan.Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Alat ini bekerja sebagai penyimpan kultur mikroba pada suhu dan tekanan yang yang telah ditentukan. Jarum ose yaitu untuk membentuk media zigzag. Tabung reaksi didalam praktikum mikrobiologi ini berguna sebagai tempat pembiakan media. Pengaduk atau stirer digunakan sebagai pengaduk. Beker glas yaitu alat yang digunakan untuk mengukur cairan atau larutan. Skala dalam beker glass ini berkisar 1 Liter. Spatula merupakan alat yang digunakan untuk mengambil bahan yang berukuran kecil, spatua bisa digunakan juga untuk mengambil media. Dryglasky merupakan alat yang digunakan untuk meratakan biakan. Pipet drop diguanakan untuk mengambil cairan tanpa ukuran yang jelas dalam bentuk tetesan. Pipet adalah alat yang digunakan untuk mengambil bahan tanpa harus memegangnya, caranya adalah dengan mencebit bahan disela-sela sisisnya. Chip ini dipasang pada mikropipet yaitu untuk meneteskan cairan atau larutan. Kaca preparat digunakan untuk meletakkan obyek yang akan diamati dengan mikriskop. Pasangan dari kaca preparat ini adalah deglass yaitu sebagai penutup obyek yang telah diletakkan di kaca preparat. Erlenmayer digunakan sebagia alat un tuk memanaskan cairan atau larutan. Gelas piala adalah alat untuk mengukur cairan prinsip kerjanya sama dengan beker glass namun yang membedakan hanya skalanya saja. Bunsen adalah suatu alat yang digunakan untuk memansakan, alat ini juga termasuk dalam serangkain alat sterilisasai. Pipet ukur manual adalah alat yang digunakan untuk mengukur cairan dengan ukuran tertentu, skala dalam pepiet ini adala mililiter. Lup merupakan alat untuk pemberbesar benda.mehasitometer adalah alat untuk mengukur kerapatan koloni bakteri. Menurut Panji (1995) Hand Colony counter, alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala atau kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1l sampai 20 l, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 l. dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan Chip. Chip yang sudah disterilkan dengan air panas tidak boleh disentuh tangan karena akan menyebabkan kontaminasi.Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml. Mikroskop cahaya merupakan alat untuk mengamati sel-sel bakteri dan mikroba yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. Mikroskop terdiri dari dua lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Ukuran specimen yang diamati dapat diperoleh dengan mengalikan perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif. Misal = Okuler (10x) x Objektif (40x) = 400x.Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC. Cara penggunaan autoclave yaitu, sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batastersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat. Kemudian memasukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan. Lalu tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu. Kemudian nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 detik dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam komparte menurun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisuregauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoclave dengan hati-hati.Oven merupan alat untuk memanaskan atau menghilangkan air pada suatu benda. Cara kerjanya menghubungkan kabel arus listrik ke stop kontak, menyalakan power ke kiri, mengatur suhu dengan tombol pengatur suhu. Jangan mengoven brangkasan yang mudah terbakar diatas suhu 60C. Cara mematikan dengan memutar power ke posisi 0.

Laminar Air Flow untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Cara kerjanya menghidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai bekerja. Memastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah. Menyalakan lampu neon dan blower. Membiarkan selama 5 menit. Mencuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %. Mengusap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % atau desinfektan yang cocok dan biarkan menguap. Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena memperbesar resiko kontaminan. Mengatur alat dan bahan yang telah dimasukan ke BSC sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.Saringan mikoriza adalah sebuah saringan yang terdiri dari 3 tingkatan yang masing-masing tingkatan berurutan berukur 250 mikron, 90 mikron, dan 60 mikron. Sentrifuge adalah akat untuik penggojok. Shaker yaitu alat untuk mengocok suatu bahan agar tercampur merata. Hot plate juga merupakan alat penggojok. Mortar terdiri dari 2 alat yaitu tempatnya serta penumbuknya. Alat ini digunakan untuk nenumbuk suatu bahan. Kompor listrik digunakan untuk memanaskan atau merebus suatu bahan. Sprayer dan alcohol 70 %, digunakan untuk mesterilkan dari meja kerja, alat dan bahan serta praktikan. Mikroskop binokuler adalah mikroskop yangdigunakan untuk melihat organism mikroskopis (lebih ke monokulernya. Sama halnya dengan miktroskop monokuler, Mikroskop stereo juga digunakan sebagai alat untuk melihat benda-benda mikroskopis.

E. Kesimpulan dan Saran1. KesimpulanBerdasarkan dari praktikum yang dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa:a. Sterilisasi merupakan komponen mutlak yang harus dilakukan sebelum praktikum. Sterilisasi ini akan mempengaruhi keberhasilan praktikum.b. Pengenalan alat-alat mikrobiologi bertujuan agar praktikan mengetahui bentuk, kegunaan serta cara kerja alat-alat dalam laboratorium mikrobiologi.c. Bekerja secara aseptic merupakan bekerja dengan menjaga kesterilan alat dan bahan serta lingkungan sekitar termasuk praktikan itu sendiri. Ketrampilan Bekerja secara aseptic harus dimiliki oleh semua praktikan.d. Sterilisasi ada 3 macam yaitu secara mekanik, kimiawi, dan fisik.e. Media merupakan salah satu bahan yang terdiri dari campuran nutrisi zat makanan yang dipakai sebagai media tumbuh mikroba2. SaranBerdasarkan berjalannya praktikum yang sudah dilakukan maka saran yang diberikan pada praktikum ini adalah:a. Bekerja secara eseptik harus benar-benar diterapkan agar praktikum berjalan dengan lancer.b. Praktikan lebih serius lagi dalam menjalankan praktikum

DAFTAR PUSTAKAAmelia,G., R 2005. Isolasi dan Pengujian Aktivasi Enzim Amilase dan Protease Mikroba dari Terasi Asal Kalimantan Timur. Bogor: Pusat Penelitian Biologi.Ani Murniati 2000.Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Bogor: IPB Press.Arie, I. S 2007. Penggunaan Alat Sterilisasi Air Minum Dengan Menggunakan Ultra Violet (UV) Dalam skala Rumah Tangga. Jurnal Penelitian. 2:(2). 18-26.Dwidjosaputro 2004. Alat Laboraturium. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Irianto K 2010. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid I. Bandung: Yrama Widya.Laila Khusucidah 2006. Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum dengan Psikomotorik Siswa kelas XII IPA SMAN 11 Semarang Materi pokok. UnivERSITAS Negeri semarang.Machmud, M. 2008. Teknik Penyimpanan dan PemeliharaanMikroba. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor.Mored 2000. Biokimia 2000. Jakarta:Erlangga.Oram R.F S Paul J Hummer Jr 2001. Biology Living System. Waterville: Glencoe Division Mc Millan Company. Pelczar M J Chan E C S 2007.Elements of Microbiology. New York: Mc Graw Hill Book Company. Sudarmadji 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : LepdikbudSuhardi S.H Koesnandar D K ndriani H Arnaldo 2008. Biosafety: Pedoman Keselamatan Kerja di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Sakit. PT. Multazam Mitra Prima: Kalimantan