acara 1 chokobee fix

Upload: chokobee

Post on 14-Jul-2015

406 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

ACARA I KEDUDUKAN BIJI DALAM BUAH KAKAO I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao(TheobromacacaoL.)merupakantanamanperkebunanyangdewasaini mendapat perhatian besar karena termasuk salah satu komoditas penting bagi perekonomian negarasertakomoditasyangdapatmeningkatkanpendapatandankesejahteraanpetani PerkembangantanamankakaodiIndonesiadalambeberapatahunterakhiriniberlangsung sangatcepat.Padatahun1986luasperkebunandiIndonesiaberjumlah98.155hektar, sedangkan pada tahun 1996 jumlah tersebut menjadi 610.876 hektar. Kuantitasdankualitashasiltanamankakaoyangmemenuhistandardapat diperolehdaritanamankakaounggul.Tanamankakaoungguldapatdiperolehmelalui programpemuliaantanaman.Kesulitanyangdihadapiolehparapemuliadalam melakukanpemuliaantanamankakaoantaralaindisebabkanolehlamanyawaktu seleksiyangdiperlukanuntukmendapatkantanamanunggul.Halinidisebabkan tanamankakaomerupakantanamantahunan,sehinggaupayauntukmeningkatkan frekuensi gen pembawa sifat kunggulan diperlukan waktu puluhan tahun. Dalampengembangantanamankakaodiperlukanbibitdalamjumlahbanyak dengankualitasbaik,karenabibitmerupakansalahsatufaktorpenentukeberhasilan dalam penanaman di lapangan dan produksi nantinya. Berdasarkanuraiandiatasmunculpertanyaan,apakahbijibagianujungdan pangkalbuahyangberukurankecildapatdimanfaatkansemuanyauntukbenih ataukah hanya sebagian saja serta apakah biji tersebut mempunyai tanggapan yang sama dengan biji di bagian tengah buah selama perkecambahan dan pertumbuhan bibitnya. Untukituperludilakukanpercobaanuntukmengetahuihaltersebut,yaitu dengan dilaksanakannya praktikum Acara I, yang berjudul Kedudukan Biji dalam Buah Kakao. B. Tujuan Mengetahui kedudukan biji dalam buah yangmenghasilkan perkecambahan dan pertumbuhan bibit kakao yang terbaik. II.TINJAUAN PUSTAKA BijiTheobromacacaodigunakanuntukmembuatcoklatbubukdancoklat batangan. Awalnya Theobroma cacao merupakan pohon liar. Salah satu contoh tanaman kakaoyangliaradalahtanamankakaoyangdidistribusikandariMeksikoTenggarake Amazon.TetapikajianterbarumenyatakanbahwadarigenetikaTheobromacacao tampaknyamenunjukkanjikatanamanberasaldariAmazondandidistribusikanoleh manusia di seluruh Amerika Tengah dan Mesoamerika (Anonim, 2010). Perbanyakansecarageneratifakanmenghasilkantanamankakaosemaian dengan batang utama orototrop (pertumbuhan cabang atau tunas yang mengarah keatas) yangtegak,mempunyairumusdaun3/8,danpadaumurtertentuakanmembentuk perempatan(jorquet)dengancabang-cabangpagiotropyangmempunyairumus1/2. Rumusdaun3/8artinyasifatdudukdaunsepertispiraldenganletakdudukdaun pertama sejajar dengan daunketiga pada jumlah daunkedelapan. Sementara itu, rumus daunsetengahartinyasifatdudukdaunberselingdenganletakdaunpertamasejajar kembali setelah daun kedua (Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2006). Menurut Prawotoetal. (2003), pengaruhbahan tanam terhadap jumlah stomata bersifatgenetis,dantampakberagam.Sifataktivitasnitartreduktase(ANR) menunjukkanperbedaanyangnyata antarabibitkakaoberproduksi tinggidenganbibit kakao berproduksi rendah, karena sehingga seleksi tanaman kakao produksi tinggi dapat dilakukan dengan mudah dan sedini mungkin. Ekstrakdaunkakaomempunyaiaktivitasantioksidanyangmiriptehhijau. Denganmanajemenpemangkasanyangtepat,limbahdaundariperkebunankakao dapat dimanfaatkan sebagai sumber baru ekstrak bioaktif alami (Osman et al., 2004). Dari segi kualitas, kakao Indonesia tidakkalah dengan kakao dunia dimana bila dilakukan fermentasi dengan baik dapat mencapai cita rasa setara dengan kakao berasal dariGhanadankeunggulankakaoIndonesia tidakmudahmelelehsehinggacocokbila dipakaiuntukcampuran.Sejalandengankeunggulantersebut,peluangpasarkakao Indonesiacukupterbukabaikekspormaupunkebutuhandalamnegeri.Dengankata lain,potensiuntukmenggunakanindustrikakaosebagaisalahsatupendorong pertumbuhan dan distribusi pendapatan cukup terbuka (Siregar, 2006). III.METODOLOGI PraktikumacaraIyangberjudulKedudukanBijidalamBuahKakaoini dilaksanakandiLaboratoriumManajemendanProduksiTanaman,JurusanBudidaya Pertanian,FakultasPertanian,UGMpadahariSenin,1Maret2010.Bahanyang digunakan adalah buah kakao jenis mulia (fine/flavor) dan lindak (bulk), tanah Regosol, pasir,pupukkandang, abugosok, DithaneM-45, Furadan3G,dan Polibag.Alatyang digunakan adalah Pisau, bak perkecambahan, ember kecil, kertas label, cangkul, cethok, penggaris serta alat tulis. Pod kakao dibelah menjadi 3 bagian yakni pangkal, tengah dan ujung, kemudian bijidipisahkanatastigabagiantersebut.Bijidihilangkanpulpnyadenganabugosok. Setelahdibersihkandenganair,bijidikecambahkanpadapetridishmasing-masing15 bijitiapbagian.Rancanganpercobaanyangdigunakanadalahrancanganacaklengkap (RAL/CRD) dengan 3 perlakuan: L1 : biji bagian ujung L2 : biji bagian tengah L3 : biji bagian pangkal. Sampelyangdiambildalamsetiapperlakuanadalah5buah.Setelahbijidalam petridishberkecambahsedikitnya5benih,segeradipindahkan5kecambahtersebut dalam polybag yang telah diisi media tanam berupa tanah, pasir, pupuk kandang (1:1:1) dengan1bibittiappolybag.Dihitungjugagayaberkecambahdanindeksvigorsetiap perlakuan.Parametertinggitanamandanjumlahdaundiamatisetelahbibitberumur2 minggudandiulangselama3kalipengulangansetiapminggu.Bibitdipanensetelah berumur5mingguuntukdiketahuiberatbasahdanberatkeringtanamansetelahtiga haridioven.Datadianalisissidikragampada=5%danujijarakgandaDuncan (Duncan Multiple Range Test) pada = 5 %. Lalu gaya berkecambah (GB) dan indeks vigornya (IV) dihitung dengan rumus sebagai berikut: uaya beikecambah }umlah biji beikecambah}umlah biji yang uikecambahkan Inueks vigoi }umlah biji beikecambah haii ke iBaii ke i IV.HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1. Jumlah biji kakao dari bagian ujung yang berkecambah Ulangan Hari Pengamatan 1234567 117222525252525 20152525252525 Rerata8.518.52525252525 GB3474100100100100100 IV8.552.170000 Tabel 4.2. Jumlah biji kakao dari bagian tengah yang berkecambah Ulangan Hari Pengamatan 1234567 1071925252525 20182525252525 Rerata012.52225252525 GB050%88%100%100%100%100% IV06.253.170.75000 Tabel 4.3. Jumlah biji kakao dari bagian pangkal yang berkecambah Ulangan Hari Pengamatan 1234567 111172325252525 2072525252525 Rerata5.5122425252525 GB224896100100100100 IV5.53.2540.25000 Berdasarkandata tersebut, bijikakaobagianujungmemilikigayaberkecambah paling tinjggi selama 3 hari pengamatan sedangkan yang terendah adalah bagian tengah. Haliniberbedadenganteoriyangmengatakanbahwabijibagiantengahmemiliki kualitasbijipalingbaik.Haltersebutdikarenakanadanyafaktorlain,sepertiserangan jamur mitoksin yang menyebabkan biji tidak dapat berkecambah secara optimal. HalserupadapatkitalihatdaripengamatanIndeksVigor,indeksvigorbibit kakaobagianujungmemilikiindeksvigortertinggipadaharipertama,harikedua bagian tengah lalu hari ketiga bagian pangkal. 0204060801001201 2 3 4 5 6 7Gaya Berkecambah (%)Gaya Berkecambah vs Hari PengamatanUjungTangahPangkal01234567891 2 3 4 5 6 7Indeks VigorIndeks Vigor vs Hari PengamatanUjungTengahPangkalTabel 4.4. Hasil Uji Chi-square untuk bibit bagian ujung Kelas Batas Bawah Batas Atas Frekuensi (O)Harapan (E)(O-E)2/E 10.6770,820,54.5 20,80,92320.85991911.511519 30,9231,04651.126006913.32836 41,0461,16940.366723235.99636 51,1691,29251.49466378.220834 61,2921,41540.907152410.54476 71,4151,53830- JUMLAH25- Banyak kelas5,6447 Lebar kelas0,123 X2tabel= 11,0705X2hitung = - Karena X2tabel nilai X2hitung, maka data mengikuti distribusi normal. Tabel 4.6. Hasil Uji Chi-square untuk bibit bagian pangkal Kelas Batas Bawah Batas AtasFrekuensi (O) Harapan (E)(O-E)2/E 11,01,1211.1939830.031516 21,121,2530.7112887.364391 31,251,3750.220356103.6731 41,371,4970.77506549.99557 51,491,6132.1025530.383063 61,611,7441.3288165.36961 71,741,8620.4809434.797937 JUMLAH171,6152 Banyak kelas5,6447 Lebar kelas0,123 X2tabel= 11,0705X2hitung = 171,6152 KarenaX2tabel < nilai X2hitung, maka data tidak mengikuti distribusi normal. SUMMARY GroupsCountSumAverageVariance Column 12529.5351.18140.03523 Column 22536.151.4460.007858 Column 32534.441.37760.02874 ANOVA Source of VariationSSDfMSFP-valueF crit Between Groups0.94321820.47160919.69732 1.503E-073.123907 Within Groups1.723882720.023943 Total2.667174 DMRT Berat Benih Kakao Perlakuan Urutan RerataNotasi PANGKAL1.3776C UJUNG 1.1814 B TENGAH1,4426A 23 SSR/tabel2.8212.971 LSR/DMRT0.0520.054 KombinasiJarak Selisih RerataNilai DMRTKesimpulan A-B2-0,26120.103* A-C30.0650.109* B-C2-0.19620.103* BerdasarkanhasilanalisisDMRTdiantaraketigakombinasibagianbibit terdapatbedanyata,sehinggafaktorkedudukanbijikakaoberpengaruhterhadap kualitas kakao. 1.Pengaruh Kedudukan biji kakao Kedudukanbijikakaoberpengaruhterhadapkualitaskakaoyangakantumbuh. Halinidikarenakanbiasanyabijibagiantengahdenganbijiyangmasihmengandung pulpsekitar2,5gramdigunakansebagaibenih.Alasannyakarenabijibagiantengah berukuranlebihbesaryangberarticadanganmakanannyacukupbanyak(bernas) dibandingkanbijidibagianujungdanpangkalyangberukuranlebihkecil.Namun apabila ingin memproduksi bibit dalam jumlah banyak dengan hanya menggunakan biji bagian tengah kemungkinan untuk mencapai target cukup sulit. 2.Pemanfaatan biji kakao sebagai benih Tanamankakaolebihsenangditanamandaribijinyakarenapertumbuhantajuk lebihbaik. Selainitu tanamankakaoyangditanamdenganbenihmempunyaibeberapa keuntungan,anatarlain:(1)dapatdiproduksidalamjumlahbanyak,(2)teknik pelaksanaanmudah,(3)biayarelatifmurah,(4)pemeliharaandanpengawasandapat lebih intensif. 3.Perkembangan pertanaman kakao di Indonesia saat ini Kakaomerupakansalahsatukomoditasandalanperkebunanyangperanannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumberpendapatandandevisanegara.Disampingitukakaojugaberperandalammendorongpengembanganwilayandanpengembangan agroindustri.Padatahun2002, perkebunankakaotelahmenyediakanlapangankerjadansumberpendapatanbagi sekitar900ribukepalakeluargapetaniyangsebagianbesarberadadiKawasanTimur Indonesia(KTI)sertamemberikansumbangandevisaterbesarketigasubsektor perkebunan setelah karet dan minyak sawit dengan nilai US $ 701 juta.PerkebunankakaodiIndonesiamengalamiperkembanganpesatdalamkurun waktu 20 tahun terakhir dan pada tahun 2002 areal perkebunan kakao Indonesia tercatat seluas914.051ha.Perkebunankakaotersebutsebagianbesar(87,4%)dikelolaoleh rakyatdanselebihnya6,0%perkebunanbesarnegaraserta6,7%perkebunanbesar swasta. Jenis tanaman kakao yang diusahakan sebagian besar adalah jenis kakao lindak dengansentraproduksiutamaadalahSulawesiSelatan,SulawesiTenggaradan SulawesiTengah.Disampingitujugadiusahakanjeniskakaomuliaolehperkebunan besar negara di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dari segi kualitas, kakao Indonesia tidakkalah dengan kakao dunia dimana bila dilakukan fermentasi dengan baik dapat mencapai cita rasa setara dengan kakao berasal dariGhanadankeunggulankakaoIndonesia tidakmudahmelelehsehinggacocokbila dipakaiuntukblending.Sejalandengankeunggulantersebut,peluangpasarkakao Indonesiacukupterbukabaikekspormaupunkebutuhandalamnegeri.Dengankata lain,potensiuntukmenggunakanindustrikakaosebagaisalahsatupendorong pertumbuhandandistribusipendapatancukupterbuka.Meskipundemikian,agribisnis kakaoIndonesiamasihmenghadapiberbagaimasalahkompleksantaralain produktivitas kebun masih rendah akibat serangan hama Penggerek buah Kakao (PBK), mutuprodukmasihrendahsertamasihbelumoptimalnyapengembanganprodukhilir kakao.Halinimenjadisuatutantangansekaliguspeluangbagiparainvestoruntuk mengembangkan usaha dan meraih nilai tambah yang lebih besar dari agribisnis kakao. Padatahun2002tersebutkomposisitanamanperkebunankakaoIndonesia tercatatseluas224.411ha(24,6%)tanamanbelummenghasilkan(TBM),618.089ha (67,6%)tanamanmenghasilkan(TM),dan71.551ha(7,8%)tanamantua/rusak. Produktivitasrata-ratanasionaltercata924kg/ha,dimanaproduktivitasperkebunan rakyat (PR) sebesar 963,3 kg/ha, produktivitas perkebunan besar negara (PBN) rata-rata 688,13 kg/ha dan produktivitas perkebunan besar swasta (PBS) rata-rata 681,1 kg/ha. Gunamembantumengatasimasalahmutubenihkakao,KementeraianNegara Koperasi dan UKM telah melaksanakan program bantuan perkuatan bibit kakao kepada masyarakatmelaluikoperasi.Programinidimulaisejaktahunanggaran2005di KabupatenTemanggungPropinsiJawaTengahmelalui2koperasisebanyak2juta batangbibitkakao,dandilanjutkanpadatahunanggaran2006diKabupatenJayapura Propinsi Papuamelalui7koperasi sebanyak1,4jutabatang bibitkakao, PropinsiJawa Tengah sebanyak 2,64 juta batang bibit kakao yang tersebar di Kabuapaten Semarang (9 koperasisebanyak1.424.025batang),KabupatenWonogiri(4koperasisebanyak 440.000batang)danKabupatenKaranganyar(7koperasisebanyak759.997batang), KabupatenCiamisPropinsiJawaBarat(2koperasisebanyak500.000batang)serta Kabupaten Lebak Propinsi Banten (6 koperasi sebanyak 1.420.005 batang). Selanjutnya pada tahun anggaran 2007 Kementerian Negara Koperasi danUKM masih melanjutnya programbantuanperkuatanbibitkakaobermutudidaerahpotensialkakaolainnya sebanyak 5 juta batang yang tersebar di Propinsi Lampung (Kabupaten Lampung), PropinsiBengkulu(KabupatenKepahiang),PropinsiSumateraUtara (KabupatenTapanuliTengahdanMandailingNatal),PropinsiJawaBarat(Kabupaten Garut),ProvinsiJawaTengah(KabupatenBanjarnegara),PropinsiSulawesiTenggara (kabupatenKonaweSelatan)danPropinsiSulawesiSelatan(KabupatenLuwu).Di sampingitu,KementerianNegaraKoperasidanUKMtelahmemberikanbantuan perkuatankepadakoperasiberupa saranapengolahankakao tahun anggaran2005yang tersebardiPropinsiSulawesiTengah(KabupatenDonggala),PropinsiPapua (KabupatenJayapura)danPropinsiSulawesiTenggara(KabupatenKonaweSelatan) sertapadatahunanggaran2006diPropinsiSulawesiSelatan(KabupatenWajo). Diprogramkanbantuanperkuatanbibitkakaoinidilanjutkanpadatahun-tahunyang akandatangsehinggapemenuhanbibitkakaobermutudapatterwujuddanproduksi kakao nasional dapat ditingkatkan. V. KESIMPULAN 1.Bibitkakaoyangberasaldaribagiantengahmemilikicadanganmakananyang cukup banyak karena ukurannya besar. 2.BerdasarkanhasilpengamatanGayaBerkecambahbibitbagianujungtertinggi dan yang terendah bagian tengah. 3.Hasilpercobaantidaksesuaidenganteoriyangada,bahwabijibagiantengah biasanyadigunakansebagaibenihkarenamemilikicadanganmakananpaling banyakdibandingkanlainnya,haliniterjadibolehjadikarenaadanyafaktor lingkungan, seperti serangan jamur mitoksin. DAFTAR PUSTAKA Pusat PenelitianKopidanKakaoIndonesia,2006,PanduanLengkapBudidayaKakao (Kiat mengatasi permasalahan praktis), PT. Agromedia Pustaka. Anonim.2010.Theobromacacao.. Diakses tanggal 7 Maret 2010. OsmanH.,R.Nasarudin,S.L.Lee.2004.Extractsofcocoa(TheobromacacaoL.) leaves and their antioxidation potential. Food Chemistry 86: 4146. Prawoto,A.A.,A.Salam,danSlameto.2003.Responsemaianbeberapaklonkakao terhadap cekaman kekeringan. J. Pelita Perkebunan. 19 (2): 5566. Tumpal H.S. Siregar dkk. 2006. Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Coklat. Penebar Swadaya, Jakarta. LAMPIRAN Data Golongan A1 (UJUNG)KELOMPOK 1 Rerata bobot biji Kel 1,kel 2 KELOMPOK 2 BOBOT BIJI PERKECAMBAHAN BIJIBOBOT BIJI PERKECAMBAHAN BIJI NOBOBOT TANGGALJUMLAHNOBOBOT TANGGALJUMLAH 10.71 2170.79510.88 20 20.84 3220.8820.92 315 30.92 4250.9430.96 425 40.92 5250.95540.99 525 51 6251.00551.01 625 61.05 7251.0361.01 725 71.05 8251.0371.01 825 81.06 1.0481.0291.11 1.09591.08101.16 1.145101.13111.19 1.165111.14121.19 1.185121.18131.19 1.195131.2141.19 1.225141.26151.2 1.235151.27161.21 1.245161.28171.23 1.27171.31181.24 1.275181.31191.28 1.33191.38201.3 1.355201.41211.3 1.39211.48221.31 1.395221.48231.32 1.405231.49241.34 1.46241.58251.39 1.49251.59Total= 29,535 Rerata= 1,1814 Varian (S2)= 0,03523 (TENGAH) KELOMPOK 3Rerata bobot biji kel 3,kel 4 KELOMPOK 4 BOBOT BIJIPERKECAMBAHAN BIJIBOBOT BIJIPERKECAMBAHAN BIJI NOBOBOT TANGGALJUMLAHNOBOBOT TANGGALJUMLAH 1 1.33 201.341 1.34 20 2 1.57 371.482 1.39 318 3 1.69 4191.583 1.46 425 4 1.43 5251.464 1.48 525 5 1.45 6251.385 1.3 625 6 1.45 7251.396 1.33 725 7 1.6 8251.547 1.47 825 8 1.69 1.498 1.28

9 1.69 1.519 1.32

10 1.79 1.5510 1.3

11 1.54 1.4411 1.34

12 1.76 1.5312 1.3

13 1.84 1.5413 1.24

14 1.54 1.4414 1.33

15 1.53 1.4715 1.4

16 1.49 1.3616 1.22

17 1.38 1.4017 1.41

18 1.7 1.5618 1.42

19 1.54 1.4419 1.33

20 1.25 1.2820 1.3

21 1.36 1.2821 1.2

22 1.49 1.4822 1.46

23 1.32 1.3423 1.35

24 1.73 1.5324 1.33

25 1.25 1.3425 1.42

Total= 36,065 Rerata= 1,4426 Varian (S2)= 0,00794 (PANGKAL) KELOMPOK 5 Rerata bobot biji kel 5, kel 6 KELOMPOK 6 BOBOT BIJIPERKECAMBAHAN BIJIBOBOT BIJIPERKECAMBAHAN BIJI NOBOBOT TANGGALJUMLAHNOBOBOT TANGGALJUMLAH 11.18 2111.09511.01 20 21.24 3171.13521.03 37 31.26 4231.14531.03 425 41.27 5251.17541.08 525 51.31 6251.23551.16 625 61.31 7251.26561.22 725 71.32 8251.27571.23 825 81.33 1.2881.2391.36 1.29591.23101.37 1.32101.27111.38 1.33111.28121.38 1.34121.3131.41 1.355131.3141.42 1.365141.31151.43 1.375151.32161.47 1.4161.33171.5 1.45171.4181.53 1.465181.4191.56 1.485191.41201.57 1.525201.48211.6 1.545211.49221.61 1.56221.51231.67 1.6231.53241.76 1.655241.55251.78 1.77251.76Total= 34,44 Rerata= 1,3776 Varian (S2)= 0,0287398