evrog kb medangasem

35
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk ke-empat terbesar di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk di Indonesia sebesar 3,38% dari jumlah penduduk di dunia, dimana jumlah penduduk dunia menurut World Bank tahun 2011 adalah 6.973.738.433 jiwa. Hasil penelitian UN-Deutsche Bank tahun 2009, menyatakan bahwa Indonesia menyumbang sekitar 6 persen penduduk di Asia. Hal ini menjadi masalah yang sangat besar bagi Indonesia. 1,2 Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia dalam dekade 1990 – 2000, yaitu 1,49 %, kemudian antara periode 2000 – 2011, turun menjadi yaitu 1,02 %. Untuk mengatasi masalah tersebut, terus dilakukan upaya untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk, yaitu dengan upaya pengendalian fertilitas yang instrumen utamanya adalah program Keluarga Berencana (KB). Program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia telah menunjukkan keberhasilan dimana angka fertilitas (Total Fertility Rate/TFR) menurun dari 5,6% pada tahun 1971 dengan potensi rata-rata kelahiran wanita pada usia subur 5-6 anak menjadi 2,6% dengan potensi kelahiran wanita pada usia subur 2-3 anak. Selain itu juga, Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari 390/100.000 kelahiran hidup (SDKI 1991) menjadi 1

Upload: strawberry-pie

Post on 24-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ikm

TRANSCRIPT

Bab IPendahuluan

1.1. Latar BelakangIndonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk ke-empat terbesar di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk di Indonesia sebesar 3,38% dari jumlah penduduk di dunia, dimana jumlah penduduk dunia menurut World Bank tahun 2011 adalah 6.973.738.433 jiwa. Hasil penelitian UN-Deutsche Bank tahun 2009, menyatakan bahwa Indonesia menyumbang sekitar 6 persen penduduk di Asia. Hal ini menjadi masalah yang sangat besar bagi Indonesia.1,2Menurut publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah sebanyak 237.556.363 orang, yang terdiri dari 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia dalam dekade 1990 2000, yaitu 1,49 %, kemudian antara periode 2000 2011, turun menjadi yaitu 1,02 %. Untuk mengatasi masalah tersebut, terus dilakukan upaya untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk, yaitu dengan upaya pengendalian fertilitas yang instrumen utamanya adalah program Keluarga Berencana (KB). Program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia telah menunjukkan keberhasilan dimana angka fertilitas (Total Fertility Rate/TFR) menurun dari 5,6% pada tahun 1971 dengan potensi rata-rata kelahiran wanita pada usia subur 5-6 anak menjadi 2,6% dengan potensi kelahiran wanita pada usia subur 2-3 anak. Selain itu juga, Angka Kematian Ibu (AKI) menurun dari 390/100.000 kelahiran hidup (SDKI 1991) menjadi sebesar 228/100.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Menurut data SDKI tahun 2007, angka pemakaian kontrasepsi (CPR) di Jawa Barat sebesar 61,1% dan angka fertilitas (TFR) sebesar 2,38%.2-4Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 menyatakan tingkat Pemakai Alat Kontrasepsi/Contraceptive Prevalence rate (CPR) di Indonesia adalah 61% pada tahun 2007. Data BKKBN tahun 2009 menunjukkan jumlah peserta KB baru di Indonesia sebanyak 592.780 akseptor. Hal tersebut dapat dilihat dari metode kontrasepsi yang dipakai, yaitu KB suntik 302.459 akseptor (51,02%), Pil 186.439 akseptor (31,45%), Implant 22.631 akseptor (3,81%), Intra Uterine Device (IUD) 18.385 akseptor (3,11%), Medis Operatif Wanita (MOW) 3.854 akseptor (0,65%), Medis Operatif Pria (MOP) 255 akseptor (0,05%), dan Kondom 58.757 akseptor (9,91%). Pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk melalui program Keluarga Berencana sangat penting karena perkembangan penduduk yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan hasil pembangunan, termasuk pembangunan kesehatan. Oleh sebab itu, pelaksanaan program KB harus dapat dijalankan secara efektif dan efisien.3-6Berdasarkan laporan tahun 2011 UPTD Puskesmas Medangasem, Karawang, hasil cakupan peserta KB aktif hanya 64,08% dimana target yang harus dicapai 100%. Sedangkan untuk hasil pencapaian program KB periode Agustus 2011 sampai Juli 2012 belum diketahui. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi terhadap program ini yang dimulai pada periode Agustus 2011 sampai Juli 2012 untuk mengetahui tingkat keberhasilan program KB, masalah yang dihadapi dan menentukan solusi pemecahan masalah tersebut.7

1.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan masalahnya adalah : 1. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237.556.363 jiwa pada sensus penduduk tahun 2010.2. Masih tingginya angka Laju Pertumbuhan Penduduk di Indonesia, yakni sebesar 1.03 % tahun 2011.3. Masih tingginya angka fertilitas total (Total Fertility Rate) di Indonesia, yakni sebesar 2,6%4. Masih tingginya angka kematian ibu (AKI), yakni sebesar 228/100.000 kelahiran hidup di Indonesia5. Masih tingginya angka fertilitas total (Total Fertility Rate) di Jawa Barat, yakni sebesar 2,23%.6. Tingkat keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas Medangasem periode Agustus 2011 sampai dengan Juli 2012 belum diketahui..

1.3. Tujuan1.3.1.Tujuan UmumMengetahui hasil evaluasi program KB di Puskesmas Medangasem, Karawang pada periode Agustus 2011 sampai Juli 2012 dengan menggunakan pendekatan sistem. 1.3.2.Tujuan KhususDiketahuinya :1. Cakupan peserta KB baru di Puskesmas Medangasem periode Agustus 2011 sampai Juli 2012 2. Cakupan peserta KB aktif di Puskesmas Medangasem periode Agustus 2011 sampai Juli 20123. Cakupan pasangan usia subur (PUS) yang menjadi peserta KB berdasarkan jenis kontrasepsi yang digunakan di Puskesmas Medangasem periode Agustus 2011 sampai Juli 2012 4. Cakupan penanganan efek samping dan komplikasi di Puskesmas Medangasem periode Agustus 2011 sampai Juli 2012.5. Cakupan pelayanan rujukan KB di Puskesmas Medangasem periode Agustus 2011 sampai Juli 2012.6. Sistem pencatatan dan pelaporan yang dilaksanakan di Puskesmas Medangasem periode Agustus 2011 sampai Juli 2012.

1.4. Manfaat1.4.1.Bagi Evaluatora. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliahb. Mempunyai pengalaman dan pengetahuan tentang evaluasi gerakan Keluarga Berencana di Puskesmas dalam lingkup wilayah kerjanya.c. Mengetahui sedikit banyaknya kendala yang dihadapi dalam menjalankan program Puskesmas khususnya pada Pelayanan Keluarga Berencana dan merangsang cara berpikir kritis dan ilmiah.

1.4.2.Bagi Puskesmasa. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program Puskesmas disertai dengan usulan atau saran sebagai pemecahan masalahnya.b. Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program KB sehingga memenuhi target cakupan program.c. Memberikan masukan terhadap jalinan kerjasama dan membina peran serta masyarakat dalam melaksanakan program KB secara optimal, sehingga Pelayanan KB di Puskesmas Medangasem dapat menjadi lebih baik.

1.4.3. Bagi Masyarakata. Memperbaiki program sehingga pelayanannya menjadi lebih baik bagi masyarakat.b. Sumber informasi bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan dan taraf kualitas hidup dengan mengikuti program KB.

1.5. SasaranPasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Medangasem periode Agustus 2011 sampai Juli 2012.

Bab IIMateri dan Metode

2.1. MateriMateri yang dievaluasi dalam program ini terdiri dari laporan hasil kegiatan bulanan Puskesmas mengenai program KB di Puskesmas Medangasem, Karawang periode Agustus 2011 sampai Juli 2012, yang berisi kegiatan :1. Konseling2. Pelayanan kontrasepsi3. Pembinaan peserta KB4. Penanganan efek samping dan komplikasi yang ringan5. Pelayanan rujukan6. Pencatatan dan pelaporan

2.2. MetodeEvaluasi program KB di Puskesmas Medangasem, Karawang periode Agustus 2011 sampai Juli 2012 ini adalah untuk mengidentifikasi masalah yang terdapat pada masukan, proses, keluaran, umpan balik dan lingkungan, yang dilakukan dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis dan mengintepretasikan masalah tersebut melalui pendekatan sistem kemudian dibuat usulan dan saran sebagai pemecahan masalah tersebut berdasarkan penyebab masalah yang ditemukan dari unsur-unsur sistem.

Bab IIIKerangka Teoritis

3.1. Bagan Pendekatan Sistem

Menurut Ryans, sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai salah satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan.1. Masukan (input), adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari tenaga, sarana, dana dan metode.2. Proses (process), adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem dan yang berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.3. Keluaran (output), adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari berlangsungnya proses dalam sistem.4. Lingkungan (environment), adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan fisik dan non fisik5. Umpan balik (feedback), adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut6. Dampak (impact), adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran suatu sistem 3.2. Tolok Ukur KeberhasilanTolok ukur keberhasilan terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, lingkungan, umpan balik, dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam program KB.Bab IVPenyajian Data

4.1. Sumber DataSumber data yang digunakan, diambil dari: Data Demografi UPTD Puskesmas Medangasem tahun 2011. Laporan Tahunan UPTD Puskesmas Medangasem tahun 2011. Laporan Bulanan PLKB evaluasi peserta KB baru dan KB aktif di Kecamatan Jayakerta, Karawang periode Agustus 2011 sampai Juli 2012. Laporan Bulanan program kegiatan KB UPTD Puskesmas Medangasem, Kabupaten Karawang periode Agustus 2011 sampai Juli 2012

4.2. Jenis Data4.2.1. Data Umum1. Data Geografis Lokasi gedung UPTD Puskesmas Medangasem di Jalan Raya Batu Jaya, Desa Medangasem, Kecamatan Jayakerta, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem, Kecamatan Jayakerta meliputi 3 (tiga) desa, 13 dusun, 57 RT dan 13 RW, dengan luas wilayah 1.713.000 m2, dimana meliputi luas wilayah 3 (tiga) desa, sebagai berikut: Medangasem: 505.000 m2 Kampung sawah: 732.000 m2 Ciptamarga: 476.000 m2 Secara admistratif wilayah kerja Puskesmas Medangasem mempunyai batas-batas wilayah, sebagai berikut: Utara: Kecamatan Tirtajaya Selatan: Kecamatan Rengasdengklok Barat :Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi Timur : Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jayakrta Jarak terdekat dan terjauh ke Puskesmas yaitu 2 km dan 5 km, dengan waktu tempuh terlama adalah 15 menit dan waktu tempuh tercepat 5 menit dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh desa di wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem relatif terjangkau. Sedangkan jarak antara Puskesmas Medangasem ke pusat kota Karawang adalah 23 km.

2. Data Demografi Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Medangasem tahun 2011 adalah 32.593 orang dan jumlah Kepala Keluarga adalah 10.428 KK. Pasangan usia subur adalah 6.275 orang Mata pencaharian terbanyak adalah sebagai petani 67,6%. Jumlah penduduk dengan tingkat sosial ekonomi rendah 53,44% Mayoritas penduduk memiliki tingkat pendidikan rendah 80,32% Tingkat kepercayaan/agama terbanyak adalah Islam 99,9% Jenis fasilitas pelayanan kesehatan yang ada pada wilayah kerja Puskesmas Medangasem, antara lain : Puskesmas (1), Posyandu (24), Balai Pengobatan 24 Jam (1), Praktek Dokter Umum (1), Praktek Bidan (5). 4.2.2. Data Khusus1. Masukana) Tenaga Dokter Umum: 1 orang Bidan: 1 orang Perawat: 1 orang PLKB: 1 orang

b) Dana APBD tingkat II: Ada

c) Sarana Sarana Medis Stetoskop: 2 buah Tensimeter: 2 buah Sarung tangan steril: 100 pasang Timbangan berat badan: 1 buah Meja ginekologi: 1 buah IUD Kit: 2 set

Sarana Kontrasepsi IUD Cu T380 A: 40 buah Vial Suntikan + Disposible Syringe: 400 buah Cyclogestone: 450 vial Depogestone: 300 vial Implant: 25 set Pil Kontrasepsi: 1500 strip Alat kontrasepsi lain (kondom): 50 lusin

Sarana Obat-obatan Cairan antiseptik betadine: 1 botol Tablet analgetik: 300 tablet Kapas alkohol dan kasa steril: 3 toples Vitamin B6: 1000 tablet

Sarana Non medis Toples alkohol : 6 buah Indo duk: 22 buah Kasa steril: 40 dus Waskom pencuci alat: 3 buah Tempat sampah: 2 buah Perlak karet: 2 buah Handuk kecil: 4 buah

d) Metode Konseling Pemberian informasi dan edukasi melalui komunikasi dua arah Membahas berbagai pilihan kontrasepsi yang tersedia dengan calon peserta KB Membantu calon peserta KB memutusan pilihannya atas metode kontrasepsi yang paling sesuai dengan keadaan pribadi dan keluarganya Pelayanan kotrasepsi Pil: Pemakaian secara teratur seperti petunjuk yang tertulis pada kartu.Pil pertama diminum pada hari kelima setelah permulaan haid, kemudian berturut-turut setiap hari satu pil secara teratur. SuntikanCyclogeston: 1x / bulan, dosis 0,5cc, IM di deltoidDepogeston: 1x / 3 bulan, dosis 3cc, IM di gluteus Implant:Pemasangan sesuai prosedur legeartisLokasi di lengan kiri atas bagian voler, kira-kira 10 cm dari lipat siku Kondom: pemasangan sesuai dengan prosedur IUD / AKDR: pemasangan sesuai dengan prosedur legeartis

Pembinaan peserta KB Dilakukan pada calon peserta KB dan peserta KB dengan cara pembinaan secara medis dan non medis Penanganan efek samping dan komplikasi Dilakukan pada setiap kasus dengan efek samping atau komplikasi ringan yang diakibatkan oleh pemakaian kontrasepsi Pelayanan rujukan KB Dilakukan pada setiap kasus efek samping dan komplikasi berat yang diakibatkan oleh pemakaian kontrasepsi, yang tidak dapat ditangani di Puskesmas Pencatatan dan pelaporan Dilakukan dengan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP2TP) LB 3 dan dilaporkan setiap satu bulan sekali ke Dinas Kesehatan Karawang

2. Prosesa) Perencanaan Konseling Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter atau bidan di Puskesmas Medangasem, pukul 08.00 14.00. Perencanaan pelayanan kontrasepsi Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter atau bidan di Puskesmas Medangasem, pukul 08.00 14.00. Perencanaan pembinaan peserta KB Dilakukan pada setiap hari kerja oleh bidan di Puskesmas Medangasem maupun diluar Puskesmas, pukul 08.00 14.00 Penanganan efek samping dan komplikasi Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan di Puskesmas Medangasem, pukul 08.00 14.00 Pelayanan rujukan KB Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan di Puskesmas Medangasem, pukul 08.00 14.00 Perencanaan pencatatan dan pelaporan Pencatatan dilakukan setiap hari kerja oleh petugas program KB di Puskesmas Medangasem, pukul 08.00 14.00

b) PengorganisasianPengorganisasian tertulis dan pembagian tugas dalam melaksanankan program Keluarga Berencana di UPTD Puskesmas Medangasem, Karawang.

Struktur Organisasi KIA/KB Puskesmas Medangasem

Penanggung Jawab KBMaryam Am.KebKepala Puskesmas MedangasemDidi Elya, SKM, M.MkesKoordinator KIA/KBHj. Desiwati Am.KebPenanggung Jawab MedisDr. Tuti Susilowati

c) Pelaksanaan Konseling Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter atau bidan di Puskesmas Medangasem, pukul 08.00 14.00. Pelayanan kontrasepsi Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter atau bidan di Puskesmas Medangasem, pukul 08.00 14.00. Pembinaan peserta KB Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter atau bidan di Puskesmas Medangasem, pukul 08.00 14.00 Penanganan efek samping dan komplikasi Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan di Puskesmas Medangasem, pukul 08.00 14.00 Pelayanan rujukan KB Dilakukan pada setiap hari kerja oleh dokter maupun bidan di Puskesmas Medangasem, pukul 08.00 14.00 Pencatatan dan pelaporan Pencatatan dilakukan setiap hari kerja oleh petugas program KB di Puskesmas Medangasem, pukul 08.00 14.00 (laporan Klinik KB) Pelaporan dilakukan setiap awal bulan ke Dinas Kesehatan Karawang oleh petugas program KB

d) Pengawasan Pencatatan dan pelaporan Bulanan dan triwulanan tidak lengkap Rapat Rapat evaluasi bulanan dilakukan pada akhir bulan

3. Keluarana) Cakupan Konseling: 100%b) Cakupan Pelayanan Kontrasepsi

Cakupan peserta KB baruJumlah peserta KB Baru: 926 orangJumlah PUS: 6.275 orangCakupan peserta KB baru =Jumlah peserta KB baru dalam 1 tahunX 100%

Jumlah PUS

=926X 100%= 14,75%

6.275

Cakupan peserta KB aktifJumlah peserta KB aktif: 3.025 orangJumlah PUS: 6.275 orangCakupan peserta KB aktif =Jumlah peserta KB aktifX 100%

Jumlah PUS

=3.025X 100%= 48,2 %

6.275

Cakupan PUS 4T ber-KBJumlah PUS 4T: 853 orangJumlah PUS 4T ber-KB: 162 orangCakupan PUS ber-KB =Jumlah PUS 4T ber-KB dalam 1 tahunX 100%

Jumlah PUS 4T

=162X 100%= 18,99 %

853

Cakupan peserta KB aktif berdasarkan metode kontrasepsiPersentase peserta KB pil terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB pilX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=907X 100%= 29.98 %

3.025

Persentase peserta KB suntik terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB suntikX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=1445X 100%= 47,76%

3.025

Persentase peserta KB implan terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB implantX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=134X 100%= 4,42%

3.025

Persentase peserta KB IUD terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB IUDX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=247X 100%= 8,16%

3.025

Persentase peserta KB MOW terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB MOWX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=82X 100%= 2,71%

3.025

Persentase peserta KB MOP terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB MOPX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=146X 100%= 0,48%

3.025

Persentase peserta KB Kondom terhadap seluruh peserta KB aktif=Jumlah peserta KB KondomX 100%

Jumlah peserta KB aktif

=64X 100%= 2,11%

3.025

c) Cakupan pembinaan peserta KB : 100 %d) Cakupan penanganan efek samping dan komplikasi: 0 %e) Cakupan pelayanan rujukan KB: tidak ada kasus

4. Lingkungana) Fisik : Lokasi: Mudah dijangkau oleh akseptor KB Transportasi: Tersedia sarana transportasi, seperti angkutan umum Fasilitas kesehatan lain: Ada praktek dokter dan bidanb) Non Fisik Pendidikan: Mayoritas berpendidikan rendah sebesar 80.32 % Sosial Ekonomi: Mayoritas sosial ekonomi rendah sebesar 53.44% Agama: Mayoritas Islam sebesar 99,99% (tidak menjadi faktor penghambat)

5. Umpan Balik Pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan program KB yang digunakan sebagai masukan dalam program KB tidak lengkap Ada hasil rapat kerja yang membahas laporan kegiatan setiap bulannya untuk mengevaluasi program yang telah dijalankan

6. Dampaka) Langsung Menurunkan CBR (Crude Birth Rate)Belum dapat dinilai Meningkatkan jumlah peserta KB baruBelum dapat dinilai Meningkatkan jumlah peserta KB aktifBelum dapat dinilaib) Tidak Langsung Pengendalian Laju Pertumbuhan PendudukBelum dapat dinilai Pengendalian TFR (Total Fertility Rate)Belum dapat dinilai Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anakBelum dapat dinilai

Bab VPembahasan 6.1. Masalah Menurut Variabel KeluaranNoVariableTolok UkurPencapaianMasalah

1.Persentase peserta KB Implant 10 %4,42 %(+)55,8%

2.Persentase peserta KB IUD13 %8,16 %(+)37,2%

3.Persentase KB MOW9 %2,71 %(+)69,8%

4.Persentase KB MOP2 %0,48%(+)76%

5.Persentase KB Kondom2,5 %2,11 %(+)15,6%

6.2. Masalah Menurut Variabel MasukanNo.VariabelTolok UkurPencapaianMasalah

1.2.3.Disposible syringeIUD T 380 AImplant600100504004025(+)60%(+)33%(+)50%

6.3. Masalah Menurut Variabel ProsesNo.VariabelTolok UkurPencapaianMasalah

1.

Pencatatatan dan pelaporan

Bulanan adadan lengkapTriwulan ada dan lengkapBulanan ada, tetapi tidak lengkapTriwulan ada,tetapi tidak lengkap(+)

6.4. Masalah Menurut Variabel LingkunganNo.VariabelTolok UkurPencapaianMasalah

1

PendidikanTidak menjadi faktor penghambat

Mayoritas berpendidikan rendah (+)

6.5. Masalah Menurut Variable Umpan BalikNo.VariabelTolok UkurPencapaian Masalah

1.Pencatatan dan pelaporan yang lengkap dan sesuai dengan waktu yang ditentukan akan dapat digunakan sebagai masukan dalam program KBAda

Ada, tetapi tidak lengkap

(+)

Variabel selain tertera diatas tidak memiliki masalah berdasarkan tolok ukur keberhasilan

Bab VIPerumusan Masalah

Masalah-masalah yang ditemukan dalam evaluasi Program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas Medangasem periode Agustus 2011 sampai dengan Juli 2012, sebagai berikut:

Masalah menurut keluaran (masalah sebenarnya)A. Cakupan peserta KB Implant 4,42% dari target 10% (masalah sebesar 55,8%)B. Cakupan peserta KB IUD 8,16% dari target 13% (masalah sebesar 37,2%)C. Cakupan peserta KB MOW 2,71% dari target 9% (masalah sebesar 69,8%)D. Cakupan peserta KB MOP 0,48 % dari target 2% (masalah sebesar 76%)E. Cakupan peserta KB Kondom 2,11% dari target 2,5 % (masalah sebesar 15,6%)

Masalah menurut unsur lain (penyebab lain) : Dari Masukan: Kurangnya sarana alat kontrrasepsi disposible syringe Kurangnya sarana alat kontrasepsi IUD - T380 Kurangnya sarana alat kontrasepsi Implant Dari Proses: Laporan bulanan dan triwulanan ada tetapi tidak lengkap Dari Umpan balik: Pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan program KB yang digunakan sebagai masukan dalam program KB tidak lengkap Dari Lingkungan: Sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas Medangasem berpendidikan rendah

Bab VIIPrioritas Masalah

Masalah Menurut KeluaranA. Cakupan peserta KB Implant 4,42% dari target 10% (masalah sebesar 55,8%)B. Cakupan peserta KB IUD 8,16% dari target 13% (masalah sebesar 37,2%)C. Cakupan peserta KB MOW 2,71% dari target 9% (masalah sebesar 69,8%)D. Cakupan peserta KB MOP 0,48 % dari target 2% (masalah sebesar 76%)E. Cakupan peserta KB Kondom 2,11% dari target 2,5 % (masalah sebesar 15,6%)

Prioritas Masalah :No.ParameterMasalah

ABCDE

1Besarnya masalah54222

2.Berat ringannya akibat yang ditimbulkan44333

3.Keuntungan sosial bila masalah selesai44444

4.Teknologi yang tersedia34113

5.Sumber daya yang tersedia33115

Total191911117

Keterangan derajat masalah :5 = Sangat penting4 = Penting3 = Cukup penting2 = Kurang penting1 = Sangat kurang penting

Yang menjadi prioritas masalah adalah :1. Cakupan peserta KB Implant masih kurang (4,42%) dari target sebesar 10%2. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (8.16%) dari target sebesar 13%

Bab VIIIPenyelesaian Masalah

1. Cakupan peserta KB Implant masih kurang (4,42%) dari target sebesar 10%

Penyebab : Kurangnya sarana alat kontrasepsi Implant untuk melakukan metode pemasangan ini. Laporan bulanan dan triwulanan tidak lengkap Pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan program KB yang digunakan sebagai masukan dalam program KB tidak lengkap Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Medangasem berpendidikan rendah dan status sosial ekonomi rendah

Penyelesaian : Mengajukan permintaan ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk penyediaan sarana alat kontrasepsi Implant dalam jumlah yang memadai. Penyuluhan harus lebih sering dilakukan kepada masyarakat, khususnya PUS mengenai penggunaan alat kontrasepsi, seperti cara penggunaan dan efektivitasnya, dimana penggunaan implant dilakukan dengan memasukkan alat tersebut ke lengan atas kiri bagian voler. Penyuluhan hendaknya dilakukan sesuai dengan tingkat pendidikan masyarakat setempat, seperti dengan simulasi, gambar-gambar yang menarik ataupun poster dengan bahasa awam yang dapat dimengerti. Semua pencatatan dan pelaporan harus dilengkapi, seperti laporan pemantauan penggunaan alat kontrasepsi, baik untuk laporan bulanan maupun laporan triwulanan, serta mencatat dan melaporkan semua kendala yang dihadapi dalam melaksanakan program KB

2. Cakupan peserta KB IUD masih kurang (8.16%) dari target sebesar 13%

Penyebab : Kurangnya sarana alat kontrasepsi IUD T 380 A Laporan bulanan dan triwulanan tidak lengkap Pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan program KB yang digunakan sebagai masukan dalam program KB tidak lengkap Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Medangasem berpendidikan rendah.

Penyelesaian : Mengajukan permintaan penyediaan sarana alat kontrasepsi IUD dalam jumlah yang memadai. Penyuluhan harus lebih sering dilakukan kepada masyarakat, khususnya PUS mengenai penggunaan alat kontrasepsi, seperti cara penggunaan dan efektivitasnya, dimana penggunaan IUD dilakukan dengan memasukkan alat tersebut di dalam rahim, sehingga pada umumnya masyarakat enggan memilih IUD karena adanya rasa takut memasukkan alat kedalam tubuh. Penyuluhan hendaknya dilakukan sesuai dengan tingkat pendidikan masyarakat setempat, seperti dengan simulasi, gambar-gambar yang menarik ataupun poster dengan bahasa awam yang dapat dimengerti. Semua pencatatan dan pelaporan harus dilengkapi, seperti laporan pemantauan penggunaan alat kontrasepsi, baik untuk laporan bulanan maupun laporan triwulanan, serta mencatat dan melaporkan semua kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program KB.

Bab IXPenutup9.1. KesimpulanDari hasil evaluasi program KB yang dilakukan dengan cara pendekatan sistem di Puskesmas Medangasem, Kabupaten Karawang periode Agustus 2011 sampai Juli 2012 didapatkan data hasil program KB, bahwa: Cakupan peserta KB baru sebesar 14,75% dari target 100% Cakupan peserta KB aktif sebesar 48,2% dari target 100%, PUS 4T ber-KB sebesar 18,99 % dari target 100% Berdasarkan pemakaian alat kontrasepsi, yaitu Cakupan peserta KB suntik sebesar 47,76% Cakupan peserta KB Pil sebesar 29,98% Cakupan peserta KB IUD masih kurang (8,16%) dari target sebesar 13% Cakupan peserta KB Implant masih kurang (4,42%) dari target sebesar 10% Cakupan peserta KB MOW masih kurang (2,71%) dari target sebesar 9% Cakupan peserta KB MOP masih kurang (0,48 %) dari target sebesar 2% Cakupan peserta KB Kondom masih kurang (2,11%) dari target sebesar 2,5 % Pembinaan peserta KB sebesar 100% dari target 100% Penanganan efek samping dan komplikasi ringan akibat penggunaan alat kontrasepsi sebesar 0% dengan target kurang dari 3 % Tidak ada kasus berat akibat pemakaian alat kontrasepsi yang membutuhkan pelayanan rujukan KB,Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil pencapaian program KB di Puskesmas Medangasem belum mencapai target yang telah ditentukan, dimana cakupan peserta KB aktif sebesar 48,2%, peserta KB baru 14,75%, PUS 4T ber-KB 18,99% Cakupan peserta KB IUD masih kurang 8,16%, peserta KB Implant 4,42%, peserta KB MOW 2,71%, peserta KB MOP 0,48 % dan cakupan peserta KB Kondom 2,11%. Dari data tersebut, yang menjadi prioritas masalah, adalah Cakupan peserta KB Implant masih kurang (4,42%) dari target sebesar 10% Cakupan peserta KB IUD masih kurang (8,16%) dari target sebesar 13%Hal-hal yang dapat menyebabkan masalah di atas, adalah Kurangnya sarana alat kontrasepsi, seperti IUD - T380, disposible syringe dan Implant Laporan bulanan dan triwulanan Puskesmas Medangasem tidak lengkap Pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan program KB yang digunakan sebagai masukan dalam program KB tidak lengkap Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Medangasem berpendidikan rendah

9.2. SaranBerdasarkan hasil evaluasi program KB yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan KB aktif di wilayah kerja Puskesmas Medangasem, yaitu: Petugas yang bertanggung jawab dalam melaksanakan program KB, diharapkan untuk lebih sering lagi melakukan penyuluhan kepada masyarakat baik penyuluhan individu maupun penyuluhan kelompok, khususnya kepada pasangan usia subur. Pencatatan dan pelaporan program KB tiap bulan hendaknya dilengkapi agar berguna sebagai masukan untuk menjalankan program KB di bulan berikutnya, seperti kegiatan penyuluhan (lokasi, waktu, jumlah peserta, dan materi), pendataan masalah-masalah yang dihadapi, dan pendataan persediaan stok obat atau alat-alat kontrasepsi Membuat usulan kepada BKKBN atau Dinas Kesehatan tentang alat-alat kontrasepsi yang memadai dan penyediaan media-media promosi KB seperti spanduk, poster, alat peraga untuk simulasi dan pamflet di wilayah kerja Puskesmas Medangasem. Mengoptimalkan penggunaan tenaga kesehatan di Puskesmas yang ada dengan cara melakukan pelatihan tentang pelaksanaan program KB Kepala Puskesmas hendaknya lebih meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan program yang dilakukan, baik dalam pencatatan dan pelaporan maupun rapat evaluasi bulanan.Apabila saran ini dilaksanakan, maka diharapkan masalah tersebut tidak akan terulang kembali pada pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas Medangasem pada periode mendatang.

Daftar Pustaka

1. Direktorat Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Evaluasi pelayanan keluarga berencana bagi masyarakat miskin tahun 2010. Diunduh dari www.bappenas.go.id, 18 Agustus 2012.2. Badan Pusat Statistik. Data Kependudukan Indonesia tahun 2010. Diunduh dari www.bps.go.id, 18 Agustus 2012.3. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Peningkatan Ketahanan Keluarga Dalam Mewujudkan Keluarga Kecil Berkualitas. Diunduh dari www.bkkbn.go.id, 18 Agustus 20124. Laporan Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI ke Provinsi Jawa Barat. Diunduh dari www.dpr.go.id/.../K9_kunjungan_PROVINSI_JAWA_BARAT.pdf, 18 Agustus 2012.5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia: Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Nasional. 2007. Diunduh dari www.datastatistik-indonesia.com/sdki/, 18 Agustus 20126. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Kerja Puskesmas: Keluarga Berencana, Jilid II. Jakarta: Depkes RI; 1991.7. Laporan Pembangunan Tahun 2011. Karawang: Puskesmas Medangasem; 2012.

20