askeb kb

27
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerakan keluarga berencana telah menjadi salah satu pilar gerakan sayang ibu, sehingga dapat dicapai pembatasan jumlah anak, tidak terlalu tua atau muda untuk hamil , interval kehamilan tidak terlalu pendek, menambah kesehatan rohani dan jasmani, sehingga ibu hamil pada tingkat kesejahteraan optimal. Sebagai pilar gerakan sayang ibu, maka pelaksanaan gerakan keluarga  berencana akan mendapat menurunkan angka kematian ibu dan parinatal melalui penekanan jumlh ibu hamil. Salah satu cara penekanan jumlah ibu dengan menggunakan KB suntik (Progestin). Sangat efektif aman dan dapat dipakai untuk semua perempuan dalam usia reproduksi, merupakan satu alasan mengapa perempuan menggunakan KB ini. Sekitar 34,8% dari wanita indonesia menggunakan KB suntik (1999). Ini membuktikan bahwa KB suntik banyak diminati oleh banyak perempuan di indonesia. 1.2 Tujuan 1. Tujuan Umum Diharapkan mahasiswa dapat melakukan Asuhan Kebidanan  pada Ny.´ S ´ dengan calon akseptor KB suntik progestin 2. Tujuan khusus a. Diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mengimplentasikan dari teori.  b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data. c. Mahasiswa dapat melakukan identifikasi diagnosa dan masalah d. Mahasiswa dapat melakukan identifikasi diagnosa dan masalah  potensial. e. Mahasiswa dapat melakukan kebutuhan segera. f. Mahasiswa dapat merencanakan asuhan pada pasien. g. Mahasiswa mampu meng implementasikan rencana. h. Mahasiswa mampu mengevaluasi dari kegiatan tersebut.

Upload: mukhlisfahmi-fahmi

Post on 14-Jul-2015

373 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 1/27

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 

Latar BelakangGerakan keluarga berencana telah menjadi salah satu pilar gerakan

sayang ibu, sehingga dapat dicapai pembatasan jumlah anak, tidak terlalu

tua atau muda untuk hamil , interval kehamilan tidak terlalu pendek,

menambah kesehatan rohani dan jasmani, sehingga ibu hamil pada tingkat

kesejahteraan optimal.

Sebagai pilar gerakan sayang ibu, maka pelaksanaan gerakan keluarga

  berencana akan mendapat menurunkan angka kematian ibu dan parinatal

melalui penekanan jumlh ibu hamil. Salah satu cara penekanan jumlah ibudengan menggunakan KB suntik (Progestin). Sangat efektif aman dan dapat

dipakai untuk semua perempuan dalam usia reproduksi, merupakan satu

alasan mengapa perempuan menggunakan KB ini. Sekitar 34,8% dari wanita

indonesia menggunakan KB suntik (1999). Ini membuktikan bahwa KB

suntik banyak diminati oleh banyak perempuan di indonesia.

1.2  Tujuan

1.  Tujuan Umum

Diharapkan mahasiswa dapat melakukan Asuhan Kebidanan

 pada Ny.´ S ´ dengan calon akseptor KB suntik progestin

2.  Tujuan khusus 

a.  Diharapkan mahasiswa dapat memahami dan mengimplentasikan

dari teori.

 b.  Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data.

c.  Mahasiswa dapat melakukan identifikasi diagnosa dan masalah

d.  Mahasiswa dapat melakukan identifikasi diagnosa dan masalah

 potensial.

e.  Mahasiswa dapat melakukan kebutuhan segera.

f.  Mahasiswa dapat merencanakan asuhan pada pasien.

g.  Mahasiswa mampu mengimplementasikan rencana.

h.  Mahasiswa mampu mengevaluasi dari kegiatan tersebut.

Page 2: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 2/27

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori KB Suntik Depo Progestin2.1.1  Definisi

  Suntikan Depo Progestin (DMPA) adalah suatu sintesa progestin

yang mempunyai efek seperti progesteron asli dari tubuh wanita

(UNPAD, Tehnik Keluarga Berencana, 1980 : 65)

  KB suntik adalah cara kontrasepsi yang menyuntikan suatu sintesa

 progestin yang mempunyai efek seperti progesteron asli dari tubuh

wanita (Manuaba, 1999).

2.1.2  Macam KB Suntik 

Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung

 progestin, yaitu :

a.  Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) mengandung 150 mg

DMPA yang diberikan setiap 12 minggu dengan cara disuntik IM

dalam.

 b.  Depo Noretisteron Enantat (Depo noristerat) yang

mengandung 200 mg noretindrone enantat, diberikan setiap 2 

 bulan dengan cara disuntik intra muskular.

2.1.3  Mekanisme kerja

1.  Mencegah pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi

 pelepasan ovum

2.  Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan

 penetrasi sperma.

3.  Menjadikan selaput lendir tipis dan atropi.

4.  Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

5.  Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk 

implementasi hasil konsepsi.

Page 3: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 3/27

 

2.1.4  Efektivitas

Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi,

dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan / tahun, asal penyuntikannya

dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

2.1.5  Keuntungan

a.  Sangat efektif 

 b.  Pencegahan kehamilan jangka panjang

c.  Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

d.  Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius

terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah

e.  Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

f.  Sedikit efek sampingg.  Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.

h.  Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai

 premenopause

i.  Membantu mencegah kanker endometrium dan KET

 j.  Menurunkan terjadinya penyakit jinak payudara

k.  Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul

l.  Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)

m.  Pemberiannya sederhan setiap 8 ± 12 minggu

n.  Pengawasan medis yang ringan

o.  Dapat dipakai ± diberikan pasca persalianan, pasca keguguran atau

 pasca menstruasi

 p.  Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi

q.  Suntikan KB cyclofem diberikan setiap bulan dan peserta KB akan

mendapatkan menstruasi

2.1.6  Keterbatasan / Kerugian

a.  Sering ditemukan gangguan haid seperti

  Siklus haid yang memendek atau memanjang

  Perdarahan yang banyak 

  Perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)

  Tidak haid sama sekali

Page 4: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 4/27

 

 b.  Klien sangat tergantung pada tempat sarana kesehatan

c.  Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut

d.  Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering

e.  Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS dan infeksi

virus HIV

f.  Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian

g.  Terlambatnya kembali kesuburan bukan karena terjadinya

kerusakan / kelainan pada organ genetalia, melainkan karena

habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan)

h.  Pada gangguan jangka panjang dapat sedikit menurunkan

kepadatan tulang (densitas)

i.  Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan  pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit

kepala, jerawat

2.1.7  Yang dapat Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin

a.  Usia reproduksi

 b.   Nulipara dan yang telah memiliki anak 

c.  Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki

efektivitas tinggi

d.  Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai

e.  Setelah melahirkan dan tidak menyusui

f.  Setelah abortus atau keguguran

g.  Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi

h.  Perokok 

i.  Tekanan darah < 80 / 110 mmHg, dengan masalah gangguan

 pembekuan darah atau anemia bulan sabit

 j.  Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau

obat tuberculosis (rifamfisin)

k.  Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen

l.  Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi

m.  Anemia defisiensi besi

Page 5: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 5/27

 

n.  Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh

menggunakan pil kontrasepsi kombinasi

2.1.8  Yang tidak boleh Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin

a.  Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat 7 per 100.000 kelahiran)

 b.  Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

c.  Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama

amenorhe

d.  Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara

e.  Diabetes melitus disertai komplikasi

2.1.9  Waktu mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin

a.  Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil

 b.  Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haidc.  Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap

saat, asalkan saja ibu tersebut tidak hamil. Dan selama 7 hari

setelah penyuntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.

d.  Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin

mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah

menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya secara

  benar dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat

segera diberikan

e.  Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain

dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntikan

yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan diberikan

dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang

sebelumnya.

f.  Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin

menggantinya dengan kontrasepsi hormonal, suntikan pertama

dapat diberikan segera, asal ibu tidak hamil. Bila ibu disuntik 

setelah hari ke 7 haid, ibu tidak boleh melakukan hubungan seksual

selama 7 hari setelah penyuntikan

g.  Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan

  pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak 

Page 6: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 6/27

 

hamil dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan

hubungan seksual.

h.  Ibu ingin menggantikan AK DR  dengan kontrasepsi hormonal,

suntikan pertama dapt diberikan pada hari pertama sampai hari ke-

7 siklus haid, atau dapat diberikan setiap saat setelahhari ke-7

siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak hamil.

2.1.10 Jadwal waktu suntikan berikutnya dipertimbangan dengan pedoman

1. Depovera : interval 12 minggu

2. Norigest : interval 8 minggu

3. Cyclofem : interval 4 minggu

Dengan pedoman tersebut peserta KB dapat memperhatikan

kedatangan dengan tenggang waktu yang cukup jelas. Suntikan KBcyclofem merupakan suntikan KB masa depan, karena mempunya

keuntungan :

1.  Diberikan setiap 4 minggu

2.  Peserta suntikan cyclofem mendapat menstruasi

3.  Pemberian aman, efektif, relatif mudah

2.1.11 Cara Penggunaan Kontrasepsi Suntikan Progestine

a.  Diberikan setiap 12 minggu dengan cara disuntik IM didaerah

  pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal, penyerapan

kontrasepsi suntikan akan melambat dan tidak bekerja segera dan

efektif. Suntikan diberikan setiap 90 hari. Pemberian kontrasepsi

suntikan noristerat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan setiap 8

minggu mulai dengan injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu

 b.  Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas yang dibasahi

alkohol 60 ± 90 % biarkan kering, setelah kering disuntik 

c.  Kocok dengan baik dan hindarkan gelembung-gelembung udara,

  bila terdapat endapan putih pada dasar ampul, upayakan

menghilangkannya dengan menghangatkan

2.1.12 Informasi yang perlu Disampaikan

a.  Kontrasepsi suntik dapat menimbulkan gangguan (amenorhe),

 bersifat sementara dan sedikit mengganggu kesehatan

Page 7: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 7/27

 

 b.  Dapat terjadi efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit

kepala, nyeri payudara dan efek tersebut tidak berbahaya dan cepat

hilang

c.  Kembalinya kesuburan terlambat, perlu untuk ibu muda yang ingin

menunda kehamilan

d.  Bila kien tidak kembali pada jadwal yang ditentukan suntikan

dapat diberikan 2 minggu sebelum jadwal. Dapat juga suntikan

diberikan 2 minggu setelah jadwal ditentukan asal saja tidak terjadi

kehamilan. Klien tidak dibenarkan melakukan hub. Seksual selama

7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi lainnya selam 7 hari.

Bila perlu dapat juga menggunakan kontrasepsi darurat.

e.  Bila klien ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan yang lain,maka injeksi diberikan sesuai jadwal suntikan dari kontrasepsi

hormonal sebelumnya

f.  Setelah suntikan dihentikan, hamil tidak segera datang dan kembali

umumnya setelah 6 bulan. Tapi bila setelah 3 ± 6 bulan tidak haid,

klien harus ke dokter atau tempat pelayanan kesehatan untuk dicari

 penyebabnya

g.  Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan

asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil

2.1.13 Peringatan bagi Pemakai Kontrasepsi Suntikan Progestine

a.  Setiap terlambat harus dipikirkan adanya kemungkinan kehamilan

 b.    Nyeri abdomen bagian bawah yang berat mungkin gejala

kehamilan ektopik terganggu

c.  Timbulnya abses atau perdarahan tempat injeksi

d.  Sakit kepala migrain, sakit kepala berulang yang berat atau

kaburnya penglihatan

e.  Perdarahan berat yang 2 x lebih panjang di masa haid atau 2 x

lebih banyak dalam satu periode masa haid

Bila terjadi hal-hal yang disebutkan diatas hubungi segera

tenaga kesehatan/klinik. Beberapa penyakit yang sebaliknya jangan

Page 8: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 8/27

 

menggunkaan kontrasepsi suntikan yaitu panyakit hati akut (virus),

 penyakit jantung, dan stoke.

2.1.14 Beberapa efek samping yang sering dijumpai dan penanganannya

yaitu:

Efek Samping Penanganan

  Amenorea

(tidak terjadi

 perdarahan/spo

ting )

  Perdarahan /

 perdarahan

 bercak 

-  Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu.

Jelaskan bahwa darah haid tidak terkumpul dalam

rahim, nasehati untuk kembali ke klinik 

-  Bila telah terjadi kehamilan, rujuk klien. Hentikan

 penyumtikan

-  Bila terjadi kehamilan ektopik rujuk klien segera

-  Jangan berikan terapi hormonal untuk 

menimbulkan perdarahan karena tidak akan

  berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian, bila tidak 

terjadi perdarahan juga, rujuk ke klinik.

-  Informasikan bahwa perdarahan ringan sering

dijumpai, tetapi hal ini bukanlah masalah serius

dan biasanya tidak memerlukan pengobatan. Bila

klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut

dan ingin malanjutkan suntikan maka disarankan

2 pilihan pengobatan yaitu :

  1 siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35

mg etinilestradiol), ibu profen (sampai 800

mg, 3x perhari untuk 5 hari) atau obat

sejenis lain. Jelaskan bahwa selesai

 pemberian pil kontrasepsi kombinasi dapat

terjadi perdarahan. Bila terjadi perdarahan

  banyak selama pemberian suntikan

ditangani dengan pemberian 2 tablet pil

kontrasepsi /hari selam 3-7 hari

dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi

hormonal atau diberikan 50 mg

Page 9: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 9/27

 

 

  Meningkatnya

/ menurunnya

 berat badan

etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin

konjugasi untuk 14-21 hari

-  Informasikan bahwa kenaikan / penurunan berat

  badan sebanyak 1-2

kg dapat saja terjadi,  perhatikan diet klien bila perubahan berat badan

terlalu mencolok bila berat badan berlebihan,

hentikan suntikan dan anjurkan metode

kontrasepsi lain.

Page 10: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 10/27

 

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan pada Ak septor KB Suntik 

Varney (1997) menjelaskan bahwa proses managemen

merupakan proses pemecahan masalah yang ditemukan oleh perawat ± 

  bidan pada awal tahun 1970-an. Proses ini memperkenalkan sebuah

metode dengan pengorganisasian, pemikiran dan tindakan-tindakan

dengan urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun

 bagi tenaga kesehatan. Proses ini menguraikan bagaimana perilaku yang

diharapkan dari pemberi asuhan. Proses managemen ini bukan hanya

terdiri dari 7 langkah yang berurutan, dimana setiap langkah

disempurnakan secara periodik. Ke-7 langkah tersebut membentuk suatu

kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Ke-7

langkah tersebut adalah sebagai berikut :2.2.1  Pengkajian

Merupakan langkah awal untuk mendapatkan data tentang

keadaan ibu melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

  penunjang dan data-data tersebut diklasifikasikan sebagai data

subyektif, obyektif dan data penunjang.

A.  Data Subyektif 

Adalah data yang didapat dari hasil wawancara langsung kepada

klien dan keluarga dan tim kesehatan lain.

Data ini dapat berupa :

1.  Biodata

Berisi tentang identitas klien dan suami yang meliputi nama,

umur, agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, alamat,

status nikah (nikah ke, umur nikah, lama nikah). Dari biodata

yang dikaji diharapkan dapat memberikan gambaran tentang

faktor resiko. Keadaan sosial ekonomi dan pendidikan klien

atau keluarga yang mempengaruhi kondisi klien.

2.  Keluhan utama

Ditanyakan apa yang dirasakan sekarang sehingga klien datang

ke klinik atau petugas kesehatan.

Page 11: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 11/27

 

3.  R iwayat kebidanan / obstetri

a.  R iwayat haid

Terdiri dari menarche, siklus haid, haid teratur / tidak, lama

haid, keluhan haid, HPHT adakah flour albus, bagaimana

warna, bau, konsistensinya, kapan keputihan muncul, gatal

/ tidak.

 b.  R iwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

  Nikah ke berapa, hamil ke berapa, pernah melakukan

  persalinan jenis apa (normal / tidak), adakah penyulit

 persalinan, penolong siapa, BBL, PB, jenis kelaminnya apa,

adakah kelainan nifas, perdarahan, laktasi, bayi sekarang

umur berapa, hidup / tidak.4.  R iwayat kesehatan

a.  R iwayat kesehatan sekarang

Apakah klien sedang menderita struma, gangguan hati,

hipertensi, jantung, tumor, asma, migrain, DM, haid terlalu

lama / berlebihan.

 b.  R iwayat kesehatan yang lalu

Penyakit berat apa yang pernah diderita klien (struma,

gangguan hati, HT, jantung, DM, asma, migrain

menometrorogia).

c.  R iwayat kesehatan keluarga

Apakah ada dalam keluarganya yang menderita penyakit

menular, menurun, maupun berpenyakit menahun.

5.  R iwayat KB

Jenis kontrasepsi yang pernah digunakan, berapa lama, efek 

samping yang dialami, alasan ganti atau berhenti.

6.  R iwayat ginekologi

Pengalaman yang berhubungan dengan penyakit kandungan,

infentilitas, penyakit kelamin, tumor atau kanker, sistem

reproduksi, operasi ginekologis.

Page 12: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 12/27

 

7.  R iwayat psikososial

Bagaimana keadaan psikis klien atau akseptor KB saat ini,

 bagaimana hubungan antara klien dengan suami, keluarga dan

tetangganya, bagaimana respon klien terhadap petugas,

keyakinan apa yang dianut klien.

8.  Latar belakang sosial budaya

Kebiasaan yang dilakukan di lingkungan klien dan keluarga

  baik yang bersifat menunjang maupun menghambat. Jumlah

anggota keluarga, siapa penentu keputusan dalam keluarga,

dukungan moril dan materiil keluarga, pandangan dan

 penerimaan keluarga terhadap KB.

9.  Pola kehidupan sehari-hariBerisi tentang :

a.  Pola nutrisi

Hal yang ditanyakan : bagaimana nafsu makan, berapa kali

makannya dalam sehari, bagaimana komposisinya, berapa

 banyak jumlah minumnya, apa saja menunya.

 b.  Pola aktivitas

Apa saja kegiatan klien sehari-hari. Bila klien bekerja mulai

 jam berapa, dimana, berapa lama.

c.  Pola istirahat

Bagaimana pola tidurnya, berapa lama tidur tiap hari,

waktu, tidur apakah ada gangguan tidur.

d.  Pola eliminasi

Bagaimana BAK dan BAB, ada keluhan apa tidak, ada

 perubahan atau tidak, lancar / tidak, berapa frekuensi dalam

sehari, bagaimana warna urine, warna tinja, konsistensi, ada

darah / tidak.

e.  Pola personal hygiene

Berapa lama ibu mandi, gosok gigi, cuci rambut, ganti

 pakaian dalam dan luar / hari.

Page 13: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 13/27

 

f.  Pola seksualitas

Hal yang perlu ditanyakan adalah sebatas frekuensi

hubungan seksual.

B.  Data Obyektif 

Data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik yang terdiri dari

inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi terdiri dari :

1.  Keadaan umum

Bagaimana kesadarannya, berapa berat badannya dan tinggi

 badannya.

2.  Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 100/70 - < 140/90 mmHg (normal)

  Nadi : 76 ± 92 x/mnt.Pernafasan : 16 ± 24 x/mnt.

3.  Pemeriksaan fisik 

a.  Inspeksi : Proses observasi pandang dengan

menggunakan mata untuk mendeteksi

tanda-tanda fisik yang berhubungan

dengan status fisik.

Kepala : Kulit kepala rambut bersih / tidak.

Muka : Pucat / tidak, oedem / tidak.

Mata : Bentuk, conjuntiva pucat / tidak, sklera

ikterus / tidak.

Hidung : Kebersihan, adakah pernafasan cuping

hidung, ada polip / tidak.

Mulut : Bentuk, ada stomatitis / tidak, caries

gigi / tidak.

Telinga : Bentuk ada serumen / tidak.

Leher : Ada pembesaran kelenjar tyroid dan

vena jugularis / tidak.

Ketiak : Adakah benjolan.

Dada : Keadaan mamae, adakah ronchi /

wheezing.

Page 14: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 14/27

 

Perut : Bentuk, adakah bekas operasi, adakah

 pembesaran.

Genetalia Ekstrena : Kebersihan, pengeluaran pervaginam,

adakah varises, kandiloma akuminata,

kandiloma matalata.

Ekstremitas : Simetris / tidak, adakah varises,

oedem.

 b.  Palpasi : Pemeriksaan raba atau sentuhan untuk 

mendeterninasi ciri-ciri jaringan atau

organ.

Kepala : Adakah benjolan karena adanya tumor 

atau benjolan karena trauma.Leher : Adakah pembesaran kelenjar tyroid

dan vena jugularis.

Ketiak : Adakah pembesaran kelenjar limfe.

Payudara : Benjolan, adakah nyeri tekan.

Perut : Benjolan, nyeri tekan.

Ekstremitas : Adakah oedem.

c.  Pemeriksaan auskultasi / pemeriksaan dengar 

d.  Pemeriksaan perkusi

R eflek patela.

2.2.2  Identifikasi Diagnosa Masalah dan Kebutuhan

Langkah kedua merupakan pengembangan mengenai masalah

dari interprestasi data besar ke dalam identifikasi yang spesifik 

mengenai masalah atau diagnosa. Beberapa masalah tidak dapat

diidentifikasi sebagai diagnosa, akan tetapi membutuhkan suatu

rencana yang komprehensif untuk klien dari diagnosa yang telah

ditetapkan dengan berfokus pada apa yang dikemukakan oleh klien

secara individu.

2.2.3  Identifikasi Masalah Potensial

Masalah potensial yang mungkin terjadi berdasar pada data

yang menunjang.

Page 15: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 15/27

 

2.2.4  Identifikasi Kebutuhan Segera

Kebutuhan yang benar-benar harus segera dipenuhi yang

dapat mengancam jiwa.

2.2.5  Intervensi

Dx : Ny. ´S´ P10001 Calon Akseptor baru KB Suntik  Depo

Progestin.

Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada akseptor 

kontrasepsi suntik depo progestin dalam waktu 20 menit,

diharapkan ibu merasa puas dan lega, dengan kriteria hasil.

  KU baik 

  TTV dalam batas normal

  Penyuntikan berjalan lancar 

  Tidak terjadi komplikasi setelah dilakukan penyuntikan

Intervensi :

1.  Lakukan komunikasi terapeutik dengan klien

R / : Menciptakan suasana yang harmonis dan ibu lebih

kooperatif dalam setiap tindakan yang akan dilakukan.

2.  Lakukan pemeriksaan TTV

R / : Merupakan parameter adanya kelainan pada tubuh.

3.  Persiapan alat-alat yang diperlukan dalam memberikan pelayanan

kontrasepsi

R / : Memperlancar proses pemasangan.

4.  Persiapan lingkungan

R / : Persiapan lingkungan yang tepat diharapkan privacy pasien

dapat terjadi.

5.  Persiapan pasien

R / : Memudahkan petugas dalam melakukan tindakan.

6.  Persiapan petugas

R / : Menunjang kelancaran penyuntikan.

7.  Lakukan penyuntikan sesuai dengan teknik penyuntikan

R / : Kontrasepsi suntikan dapat segera bekerja dengan efektif.

Page 16: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 16/27

 

8.  Bereskan alat-alat yang sudah dipakai sesuai dengan teknik PI

R / : Membunuh microorganisme sehingga mencegah terjadinya

 penularan penyakit.

9.  Lakukan pencatatan

R / : Pencatatan sebagai alat komunikasi antara px dan petugas.

2.2.6  Implementasi

Implementasi yang komprehensif merupakan pengeluaran dan

  perwujudan dari rencana yang telah disusun pada tahap-tahap

  perencanaan. Pelaksanaan dapat terealisasi dengan baik apabila

diterapkan berdasarkan hakikat masalah jenis tindakan atau

  pelaksanaan, bisa dikerjakan oleh bidan sendiri, klien, kolaborasi

sesama tim atau kesehatan lain dan rujukan dan profesi lain.2.2.7  Evaluasi

Adalah seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk 

mengukur pelaksanaan serta didasarkan atas tujuan dan kriteria guna

mengevaluasi dan menilai kemampuan dalam memberi asuhan

kebidanan, menilai efektivitas dari Asuhan Kebidanan. Dalam

mengevaluasi menggunakan format SOAP, yaitu :

S : Data yang diperoleh dari wawancara langsung.

O : Data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan.

A : Pernyataan yang terjadi atas data subyektif dan obyektif.

P : Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah.

Page 17: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 17/27

 

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

Pada Ny.´S´ Ak septor KB suntik DEPO PROGESTIN

Di BPS SRI HARDI .R. Amd.Keb

I.  Pengka jian

Tanggal : 09 Juni 2011

Jam : 16.30 WIB

Tempat : BPS Sri hardi R . Amd.Keb Sumobito - Jombang

A.  Data Subyektif 

1.  Biodata

  Nama Ibu : Ny. ´S´ Nama Suami : Tn. ´T´

Umur : 25 tahun Umur : 30 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

Suku bangsa : Jawa ± Indonesia Suku bangsa : Jawa Indonesia

Status : Kawin Status : Kawin

Lama kawin : 3 tahun Lama kawin : 3 tahun

Alamat : kendalsari Alamat : kendalsari

2.  Keluhan utama

Ibu mengatakan ingin mengunakan KB suntik dan ibu juga

mengatakan baru pertama kali ikut KB.

3.  R iwayat kebidanan

a.  R iwayat haid

  Menarche : 13 tahun

  Siklus / lama : 28 hari / 7 hari

  Haid teratur / tidak : teratur 

  Banyaknya : hari 1 ± 3 ganti kotek 3 x (penuh) dan

hari 4 ± 7 hari ganti 2 x/hari.

  Warna : merah

  Flour albus : -

Page 18: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 18/27

 

  Disminorhe : kadang ± kadang pada hari pertama

 b.  R iwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Kawin

ke

Kehamilan Persalinan Anak Nifas

ke UK Penylt Jenis Pnl Tempat Penylt BBL JK Umur Penylt ASI

I I 9 bl - Spt BD Polindes - 3500 L 2 bln - 2 bln

4.  R iwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit kencing manis,darah

tinggi jantung, strok dan kangker payu dara.

5.  R iwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti :

TBC, hepatitis, typus, atau penyakit menurun seperti DM, HT, asma.

6.  R iwayat kesehatan keluarga

  Klien mengatakan anggota keluarga tidak ada yang menderita

 penyakit menular dan menurun.

  Keturunan kembar tidak ada.

7.  Keadaan psikologis

Hubungan antara ibu suami dan keluarga dalam keadaan baik ± 

  baik saja dan suami sangat mendukung istri untuk mengunakan

alat kontrasepsi KB8.  Latar belakang sosial budaya

Masyarakat / tetangga cenderung mengunakan jenis alat kontrasepsi

suntik karena disamping mudah tidak perlu meminum dan mengigat

ingat setiap hari

9.  Pola kebiasaan sehari-hari

a.  Pola nutrisi

Makan : 3 x/hari, porsi sedang, dengan menu nasi, lauk, sayur 

dan kadang-kadang buah.

Minum : 7 - 8 gelas/hari (teh dan air putih).

 b.  Pola aktivitas

Ibu masih tetap mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan-ringan

seperti menyapu, memasak 

Page 19: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 19/27

 

c.  Pola istirahat

Siang : s 1 jam (kadang-kadang tidak tidur).

Malam : Jam 20.00 ± 04.30 WIB (tapi sering terbangun untuk 

meneteki).d.  Pola eliminasi

BAK : 5 ± 6 x/hari konsistensi cair, warna kuning jernih, bau

khas.

BAB : 1 x/hari, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas.

e.  Pola personal hygiene

Mandi 3 x/hari, gosok gigi 2 x/hari, keramas 3 x/minggu, ganti

 pakaian dalam 2 x/hari, ganti pakaian 2 x/hari.

f.  Pola seksualitas

Sehabis melahirkan sampai saat ini klien sudah melakukan

hubungan suami istri biasanya 1 minggu sekali

B.  Data Obyektif 

1.  Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik Kesadaran : composmentis

Postur tubuh : tegak 

Tinggi badan : 152 cm

BB : 50 kg

2.  Tanda-tanda vital

Tensi : 120/70 mmHg RR  : 20 x/mnt

  Nadi : 82 x/mnt Suhu : 36,5oC

3.  Pemeriksaan fisik khusus

a.  Inspeksi

Kepala : Simetris, rambut hitam, lurus, bersih, tidak 

 berketombe, tidak ada benjolan

Muka : simetris,tidak pucat,tidak odema

Page 20: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 20/27

 

Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sklera

 putih.

Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak 

ada nafas cuping hidung.

Mulut : simetris,bibir lembab, stomatitis tidak ada,

gigi bersih, tidak ada caries, tidak ada gigi

 palsu.

Telinga : simetris, tidak ada cerumen, tidak ada

gangguan pendengaran.

Leher : tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena

 jugularis.Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Dada/payudara : tidak ada pernafasan intercostae, pembesaran

 payudara simetris, puting susu menonjol.

Perut : simetris, tidak ada nteri tekan, tidak ada bekas

operasi.

Genetalia : bersih, tidak ada varices, tidak ada condiloma

acuminata, tidak oedema.

Anus : bersih, tidak ada haemorrid.

Ekstremitas atas dan bawah : simetris, tidak ada gangguan

 pergerakan.

 b.  Palpasi

Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak 

ada bendungan vena jugularis.

Payudara : tidak ada benjolan abnormal, tidak nyeri tekan

Perut : tidak teraba benjolan abnormal.

c.  Auscultasi

Dada : tidak terdengar wheezing / ronchi.

Abdomen : peristaltik usus normal.

d.  Perkusi : reflek patella

Page 21: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 21/27

 

II.  Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan

Diagnosa : Ny. ³S´ P10001 Calon Akseptor Baru KB Suntik Depo Progestin.

DS : Ibu mengatakan ingin mengunakan KB suntik 3 bulanan

Ibu mengatakan sampai saat masih meneteki anaknya

DO : - KU : baik 

- TTV : Tensi : 120/70 mmHg

  Nadi : 82 x/mnt.

Suhu : 36,4 oC

RR  : 20 x/mnt.

-  Pada pemeriksaan abdomen tidak ada tanda ± tanda kehamilan

Masalah: -

Kebutuhan : - konseling tentang keuntungan dan kerugian KBsuntik 

-  Tindakan untuk dilakukan injeksi depo progestin

-  Pp tes

III. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial

 

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera

 

V.  Intervensi / Rencana Tindakan

Diagnosa : Ny. ´S´ P10001 Calon Akseptor baru KB Suntik Depo Progestin.

Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan kebidanan selama pasien datang

sampai selesai diharapkan ibu memahami efek fisiologi dan

 penguna KB suntik depo progestin

Kriteria : - Keadaan umum ibu baik 

- TTV normal :

Tensi : 110 - < 140 mmHg

  Nadi : 76 - < 90 x/mnt.

Suhu : 36,5o

± 37,5oC

RR  : 16 ± 24 x/mnt.

- Pemberian suntikan sesuai dengan prosedur (IM).

Page 22: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 22/27

 

- Tidak terjadi komplikasi setelah dilakukan penyuntikan depo

 progestin.

Misalnya : abses

- Ibu mengerti dan siap menerima efek samping dari suntik KB

depo progestin.misalnya : penambahan berat badan,gangguan

haid

Intervensi :

1.  Lakukan komunikasi terapeutik dengan klien

R / : Membina hubungan yang baik dengan klien, sehingga membantu

kelancaran dalam pelaksanaan.

2.  Konseling tentang macam KB dan efek sampingnya

R / : Ibu mengerti tentang KB terutama KB Suntik yang akan digunakan

dan efek sampingnya

3.  Pp tes

R / : untuk mengetahui ibu hamil atau tidak 

4.  Persiapan alat dan obat yang diperlukan untuk memberikan pelayanan

kontrasepsi suntik.

R / : Memperlancar prosedur penyuntikan.

5. 

Lakukan penyuntikan sesuai prosedur R / : Menghindari terjadinya komplikasi.

6.  Bersihkan alat sehabis dipakai

R / : menghilangkan serta membunuh kuman sebagai sumber penyakit

7.  Lakukan konseling kapan klien harus kembali datang

R / : pemberian tindakan selanjutnya dan mencegah terjadinya kehamilan

8.  Lakukan pencatatan tentang tindakan

R / : mendokumentasian serta evaluasi terhadap tindakan yang di lakukan

Page 23: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 23/27

 

VI. Implementasi

Tanggal : 09 ± 06 ± 2011 Jam : 16.20 WIB.

Tanggal/jam Pelaksanaan TTD 

09±06 ± 2011

Jam.16.30

Wib

1. 

Menyapa dan memberi salam pada ibudengan sopan serta menanyakan maksud

kedatangannya.

16.35 Wib 2.  Memberi konseling tentang macam KB

terutama tentang KB suntik dan efek 

sampingnya dari KB. Efek samping dari

KB suntik yaitu siklus menstruasi tdk 

teratur, peningkatan berat badan, adanya

spoting.

16.40 Wib 3.  Melakukan pp tes dengan hasil ± 

16.45Wib 4.  Mempersiapkan alat dan obat yang

diperlukan untuk menyuntik.

  Obat yang diperlukan yaitu depo

 progestin

  Spuit 5 cc

  Kapas alcohol

16.50 Wib 5.  Melakukan penyuntikan sesuai prosedur 

  Mencuci tangan

  Membuka tutup botol dan

menghisapnya dalam spuit

  Membersihkan kulit yang akan

disuntik dengan kapas alkohol 70 %

p ditunggu kering.

  Menyuntikan depo progestin secara

IM pada 1/3 SIAS ± Cocsigiss tanpa

memijat setelah penyuntikan.

  Observasi reaksi / respon pasien.

Page 24: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 24/27

 

16.52 Wib 6.  Menganjurkan klien untuk kontrol

sewaktu-waktu bila ada kelainan / efek 

samping.

Misalnya : pusing, mual, spotting.16. 55 Wib 7.  Membereskan alat yang sudah dipakai

untuk menyuntik.

  Membilas spuit bekas suntikan dengan

larutan klorin 0,5 % dan

membuangnya ke tempat sampah

medis dengan memisahkan antara

tabung dan jarum.

  Membuang botol dan kapas alkohol ke

tempat sampah medis.

17.00 Wib 8.  Melakukan pencatatan.

  Membuat kartu akseptor KB.

  Memasukkan dalam regester KB.

  Memberitahu tanggal 4 bulan untuk 

kembali.

VII.  Evaluasi

Tanggal : 09 ± 06 ± 2011 Jam : 17.00 Wib

S : - Ibu mengatakan sudah mengerti tentang penjelasan yang diberikan

oleh petugas kesehatan tentang efek samping Kbsuntik dan

ibumerasa lega setelah diberikansuntikan KB 3 bulan.

O : -K /U ibu baik 

- Ibu telah diberikan injeksi KB depo progestin sesuai prosedur.

- ibu dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan

A : Ny.´S´ akseptor baru KB suntik depo progestin.

P : Anjurkan pada klien untuk kembali kontrol (suntik ulang) sesuai

tanggal yang telah dicantumkan, yaitu tanggal 22 ± 08 - 2011

Page 25: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 25/27

 

BAB IV

PENUTUP

4.1 

KesimpulanDari hasil uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa secara teori

suntikan KB dapat digunakan untuk usia reproduksi, tidak memiliki riwayat

darah tinggi dan diabetes militus serta TBC. Waktu mulai menggunakan KB

suntik ini dapat digunakan setiap saat selama siklus haid kemudian setelah

  pasca persalinan. Pada Ny.´S´ tidak ditemukan mempunyai riwayat darah

tinggi dan diabetes militus serta tekanan darah pada Ny.´S´ tidak melebihi

180/110 sehingga Ny.´S´ dapat menggunakan alat kontrasepsi ini.

4.2  Saran

1.  Bagi Klien

  Hendaknya menepati tanggal kunjungan ulang yang telah ditetapkan.

  Segera kontrol ulang apabila terjadi komplikasi.

2.  Bagi mahasiswa

Diharapkan mahasiswa dapat melakukan penyuntikan dengna benar dan

dapat memberikan konseling kepada ibu.

Page 26: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 26/27

 

ASUHAN KEBIDANAN

Pada Ny.´S´ P1ooo1 Ak septor Baru 

KB Suntik DEPO PROGESTIN

Di BPS SRI HARDI .R. Amd.Keb

SUMOBITO - JOMBANG

Oleh:

Siti mas¶ula

NIM: 7209044

PRODI D III KEBIDANAN 

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL µULUM

JOMBANG

2011

Page 27: askeb KB

5/12/2018 .askeb KB. - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/askeb-kb-55a4d324b2cb0 27/27