evaluasi pendidikan

37
Criterion-Referenced Assessment, Norm-Referenced Assessment, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Kisi-Kisi Soal, Rubrik Penilaian Untuk memenuhi tugas matakuliah Evaluasi Pendidikan (AKBC 361) yang diasuh oleh Bapak Drs. Maya Istyadji, M.Pd Oleh : Rahmat Eko Sanjaya (A1C309008) UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: noviafitri

Post on 12-Aug-2015

92 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PENDIDIKAN

Criterion-Referenced Assessment, Norm-Referenced Assessment, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Kisi-Kisi Soal, Rubrik

Penilaian

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Evaluasi Pendidikan

(AKBC 361)

yang diasuh oleh Bapak Drs. Maya Istyadji, M.Pd

Oleh :

Rahmat Eko Sanjaya (A1C309008)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

Mei 2012

Page 2: EVALUASI PENDIDIKAN

EVALUASI PENDIDIKAN

PART A. PAP, PAN & KKM

PENILAIAN ACUAN PATOKAN (PAP)/CRITERION REFERENCED ASSESSMENT

Pendekatan ini menitikberatkan pada apa yang dibuat oleh peserta didik. Tujuan penelian

acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang ditetapkan

sebagai kriteria keberhasilannya. Penilaian acuan patokan sangat bermanfaat dalam upaya

meningkatkan kualitas hasil belajar sebab peserta didik diusahakan untuk mencapai standar yang

ditentukan dan hasil belajar peserta didik diusahakan untuk mencapai standar yang ditentukan

dan hasil belajar peserta didik dapat diketahui derajat pencapaiannya. Untuk menentukan bats

lulus (passing grade) dengan pendektan ini, setiap skor peserta didik dibandingkan dengan skor

ideal yang mungkin dicapai peserta didik. PAP pada umumnya digunakan untuk menafsirkan

hasil tes formatif.

Contoh penilaian dengan pendekatan PAP

Tes yang digunakan adalah tes objektif berupa pilihan ganda sebanyak 60 soal dengan

jumlah alternatif jawaban (option) sebanyak 4 option, dengan jumlah jawaban benar setiap siswa

adalah sebagai berikut :

50 55 42 41 30 25 35 43 42 27

56 26 28 36 38 32 24 20 22 36

38 58 40 44 32 27 25 17 18 60

55 46 48 53 57 49 51 53 29 39

Jawaban benar dari 40 siswa tersebut setelah dikonversi ke dalam skor mentah dengan

menggunakan Rumus Tebakan (Guessing Formula), Skor = ∑ B−∑ S

n−1 , dimana ∑B = jumlah

soal yang dijawab benar, ∑S = jumlah soal yang dijawab salah, n = jumlah pilihan jawaban tiap

soal, 1 = bilangan tetap. maka diperloh skor mentah untuk 40 orang tersebut adalah sebagai

berikut :

47 53 36 35 20 13 27 37 36 16

55 15 17 28 31 23 12 7 9 28

31 59 33 39 23 16 13 3 4 60

Page 3: EVALUASI PENDIDIKAN

53 41 44 55 56 45 48 51 17 32

Standar yang digunakan adalah standar sepuluh, maka skor peserta didik dapat dikonversi

dengan pedoman sebagai berikut : (Zainal Arifin, 2009)

Tingkat Penguasaan Skor Standar

95% - 100% 10

85% - 94% 9

75% - 84% 8

65% - 74% 7

55% - 64% 6

45% - 54% 5

35% - 44% 4

25% - 34% 3

15% - 24% 2

5% - 14% 1

Skor maksimum yang ditetapkan berdasarkan kunci jawababan adalah 60, sehingga skor mentah

dapat dikonversi berdasarkan persentase tingkat penguasaan. Caranya yaitu dengan mengalikan

setiap batas bawah tingkat penguasaan dengan skor maksimum.

Untuk skor ditas sebagai berikut :

95% = 0,95 x 60 = 57

85% = 0,85 x 60 = 51

75% = 0,75 x 60 = 45

dst hingga 5%

Page 4: EVALUASI PENDIDIKAN

Sehingga tabel konversinya adalah sebagai berikut :

Skor Mentah Skor Standar

57- 60 10

51 – 56 9

45 – 50 8

39 – 44 7

33 – 38 6

27 – 32 5

21 – 26 4

15 – 20 3

9 – 14 2

3 – 8 1

Berdasarkan tabel diatas maka peserta didik yang memperoleh skor 47 nilainya 8, skor 35

nilainya 6, skor 23 nilainya 4 dan seterusnya.

Adapun jika menggunakan skala lima, maka pedoman konversi yang digunakan adalah :

Tingkat Penguasaan Skor Standar

90% - 100% A

80% - 89% B

Page 5: EVALUASI PENDIDIKAN

70% - 79% C

60% - 69% D

<59% E

Skor maksimum yang ditetapkan adalah 60 maka penguasaan 90% = 0,90 x 60 = 54, penguasaan

80% = 0,80 x 60 = 48, penguasaan 70% = 0,70 x 60 = 42, penguasaan 60% = 0,60 x 60 = 36,

penguasaan 59% = 0,59 x 60 = 35,4 = 35. Maka tabel konversinya sebagai berikut :

Skor Mentah Skor Standar

54 – 60 A

48 – 53 B

42 – 47 C

36 – 41 D

<35 E

Jadi, peserta didik yang memperoleh skor 50 berarti nilainya B, skor 60 berarti A, skor 35

nilainya E (tidak lulus), skor 44 nilainya C, dan seterusnya.

Selain itu, penafsiran dengan PAP juga dapat dilakukan dengan pedoman sebagai berikut:

Skala Sepuluh

Rata-rata ideal :

x ideal = 12

× skor ideal = 12

×60=30

Simpangan baku ideal :

s ideal = 13

× x ideal=13

×30=10

Rata-rata ideal dan simpangan baku ideal tersebut dimasukkan dalam rumus Stanel yang akan

menjadi patokan / criterion dalam penilaian, seperti halnya tabel konversi di atas yang menjadi

patokan dalam penilaian.

x± bil . Stanel (s ) ………… .. Rumus Stanel

30+2,25 (10 )=52,5

30+1,75 (10 )=47,5

30+1,25 (10 )=42,5

9

10

8

7

Page 6: EVALUASI PENDIDIKAN

30+0,75 (10 )=37,5

30+0,25 (10 )=32,5

30−0,25 (10 )=27,5

30−0,75 (10 )=22,5

30−1,25 (10 )=17,5

30−1,75 (10 )=12,5

30−2,25 (10 )=7,5

Dengan demikian, skor 47 nilainya 8, skor 35 nilainya 6, skor 23 nilainya 4 dan seterusnya.

Skala Lima

Cara yang digunakan untuk skala lima sama dengan cara untuk skala sepulun, tetapi rumus yang

digunakan adalah Rumus Stanfiv, x± bil . Stanfive(s )

30+1,5 (10 )=45

30+0,5 (10 )=35

30−0,5 (10 )=25

30−1,5 (10 )=15

Sehingga skor 47 nilainya A, skor 35 nilainya B, skor 23 nilainya D dan seterusnya.

Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa PAP merupakan pendekatan untuk

mengetahui tingkat keberhasial suatu satuan pembelajaran. PAP dapat menggambarkan prestasi

belajar peserta didik secara objektif apabila alat ukur yang digunakan adalah alat ukur standar.

PAP cocok digunakan dalam evaluasi formatif yang berfungsi utuk perbaikan proses

pembelajaran. Dari dua kelompok besar PAP di atas, yaitu menggunakan rumus Stanel dan

Stanfive serta menggunakan konversi tingkat penguasaan, terdapat rentang nilai yang berbeda

setelah skor mentah dikonversi. Perbedaan ini bukanlah sebuah masalah, melainkan disebabkan

6

5

4

3

2

1

0

B

C

D

E

A

Page 7: EVALUASI PENDIDIKAN

oleh metode perhitungan untuk menafsirkan pendekatan PAP. Kedua metode perhitungan

tersebut dapat dipilih oleh seorang guru untuk melakukan PAP, jika guru menggunakan metode

dengan Rumus Stanel atau Stanfive untuk sebagai patokan penilaian, maka guru harus konsisten

menggunakan patokan tersebut hingga proses pembelajaran berakhir, yaitu peserta didik sudah

naik kelas atau pindah semester. Begitu juga sebaliknya jika guru menggunakan tingkat

penguasaan sebagai dasar konversi skor dari skor mentah ke skor standar, maka guru harus

konsisten menggunakan metode ini hingga proses pembelajaran berakhir (pindah semester/naik

kelas). Dan kedua jenis metode ini digunakan untuk PAP yang merupakan pendekatan untuk

evaluasi formatif.

PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)/NORM REFERENCED ASSESSMENT

PAN merupakan pendekatan dalam pengolahan hasil evaluasi yang berasal dari evaluasi

sumatif. PAN meruapakan penilaian yang membandingkan skor setiap peserta didik dengan

teman sekelasnya. Makna nilai dalam bentuk angka maupun kualifikasi memiliki sifat relatif.

Artinya, jika pedoman konversi skor sudah disusun untuk suatu kelompok, maka pedoman itu

hanya berlaku untuk kelompok itu saja dan tidak berlaku untuk kelompok yang lain, karena

distribusi skor peserta didik sudah berbeda. Penilaian dilihat dari skor tertinggi yang dimiliki

oleh kelompok itu dan berdasarkan rata-rata ideal serta simpangan baku ideal.

Contoh penilaian dengan pendekatan PAN

Skor mentah yang diperoleh peserta didik adalah sebagai berikut : (data skor, jumlah

soal, jumlah option, jumlah siswa sama dengan PAP di atas)

47 53 36 35 20 13 27 37 36 16

55 15 17 28 31 23 12 7 9 28

31 59 33 39 23 16 13 3 4 60

53 41 44 55 56 45 48 51 17 32

Menghitung rata-rata dan simpangan baku

Page 8: EVALUASI PENDIDIKAN

Mean =

∑ x

N=47+53+36+35+20+13+27+37+36+16+55+15+17+28+31+23+12+7+9+28+31+59+33+39+23+ ¿

40¿

¿16+13+3+4+60+53+41+44+55+56+45+48+51+17+32

40

¿31,7

Simpangan baku/standar deviasi (s)

s = √∑ XN

= √ (47−31,7 )2+(53−31,7 )2+(36−31,7)2+(35−31,7)2+(20−31,7)2+ ¿40

¿

= √(13−31,7)2+(27−31,7)2+(37−31,7)2+(36−31,7)2+(16−31,7)2+ ¿40

¿

= √(55−31,7)2+(15−31,7)2+(17−31,7)2+(28−31,7)2+(31−31,7 )2+ ¿40

¿

= √(23−31,7)2+(12−31,7)2+(7−31,7)2+(9−31,7)2+(28−31,7)2+ ¿40

¿

= √(31−31,7)2+(59−31,7)2+(33−31,7 )2+(39−31,7)2+(23−31,7)2+ ¿40

¿

= √(16−31,7)2+(13−31,7)2+(3−31,7)2+(4−31,7)2+(60−31,7)2+ ¿40

¿

= √(53−31,7)2+(41−31,7)2+(44−31,7)2+(55−31,7)2+(56−31,7)2+ ¿40

¿

= √ (45−31,7)2+(48−31,7)2+(51−31,7)2+(17−31,7)2+(32−31,7)2

40

= 16,18

Pedoman konversi untuk PAN :

Skala Sepuluh

x± bil . Stanel (s ) ………… .. Rumus Stanel

31,7+2,25 (16,18 )=68,10

9

10

Page 9: EVALUASI PENDIDIKAN

31,7+1,75 (16,18 )=60,01

31,7+1,25 (16,18 )=51,92

31,7+0,75 (16,18 )=43,83

31,7+0,25 (16,18 )=35,74

31,7−0,25 (16,18 )=27,42

31,7−0,75 (16,18 )=19,56

31,7−1,25 (16,18 )=11,48

31,7−1,75 (16,18 )=3,38

31,7−2,25 (16,18 )=2,28

Dengan demikian, skor 47 nilainya 7, skor 35 nilainya 5, skor 23 nilainya 4 dan seterusnya.

Skala Lima

Cara yang digunakan untuk skala lima sama dengan cara untuk skala sepulun, tetapi rumus yang

digunakan adalah Rumus Stanfiv, x± bil . Stanfive(s )

31,7+1,5 (16,18 )=55,97

31,7+0,5 (16,18 )=39,79

31,7−0,5 (16,18 )=23,61

31,7−1,5 (16,18 )=7,43

Sehingga skor 47 nilainya B, skor 35 nilainya C, skor 23 nilainya D dan seterusnya.

Selain itu, skor mentah di atas dapat dilihat nilai pastinya sebagai nilai akhir atau nilai

kompetensi siswa dengan mengkonversi nilai mentah menjadi nilai akhir. Perlu diingat bahwa

konversi disini berbeda dengan konversi skor tradisional yang menggunakan perhitungan jumlah

8

7

6

5

4

3

2

1

0

B

C

D

E

A

Page 10: EVALUASI PENDIDIKAN

benar dibagi jumlah soal dikalikan dengan skala nilai, melainkan membandingkan jawaban benar

dengan skor maksimum yang diperoleh siswa dalam kelompoknya. Ini merupakan ciri khas dari

penilaian dengan pendekatan PAN.

Konversi nilai mentah menjadi nilai akhir dengan pendekatan PAN adalah sebagai

berikut :

NoSkor

MentahJumlah siswa

Jika 60 diberi nilai 10, maka

Jika skor maksimal 60 maka % yang

benar

Persentase diubah

menjadi niai

1 60 1 10 100% 10

2 59 1 9,8 9,8% 9,8

3 56 1 9,3 9,3% 9,3

4 55 2 9,2 9,2% 9,2

5 53 2 8,8 8,8% 8,8

6 51 1 8,5 8,5% 8,5

7 48 1 8 8% 8

8 47 1 7,8 7,8% 7,8

9 45 1 7,5 7,5% 7,5

10 44 1 7,3 7,3% 7,3

11 41 1 6,8 6,8% 6,8

12 39 1 6,5 6,5% 6,5

13 37 1 6,2 6,2% 6,2

14 36 2 6 6% 6

15 35 1 5,8 5,8% 5,8

16 33 1 5,5 5,5% 5,5

17 32 1 5,3 5,3% 5,3

18 31 2 5,2 5,2% 5,2

19 28 2 4,7 4,7% 4,7

20 27 1 4,5 4,5% 4,5

21 23 2 3,8 3,8% 3,8

22 20 1 3,3 3,3% 3,3

23 17 2 2,8 2,8% 2,8

24 16 2 2,7 2,7% 2,7

Page 11: EVALUASI PENDIDIKAN

25 15 1 2,5 2,5% 2,5

26 13 2 2,2 2,2% 2,2

27 12 1 2 2% 2

28 9 1 1,5 1,5% 1,5

29 7 1 1,2 1,2% 1,2

30 4 1 0,7 0,7% 0,7

31 3 1 0,5 0,5% 0,5

Dari data tabel di atas terlihat nilai akhir yang diperoleh siswa dari nilai mentah dengan

pendekatan PAN.

Kedua pendekatan penilaian hasil belajar di atas, baik PAN atau PAP terlihat

perbedaannya, yaitu dari segi metode perhitungan yang digunakan dan nilai atau skor standar

yang diperoleh sisiwa dari skor mentah yang sama. Dari segi metode perhitungan, PAP

menggunakan rata-rata dan simpangan baku ideal sedangkan PAN menggunakan rata-rata dan

simpangan baku absolut. Sementara itu, dari skor standar yang diperoleh siswa terlihat bahwa

skor mentah yang telah dikonversi ke dalam skor standar dengan metode PAN lebih rendah dari

skor standar yang dikonversi dari skor mentah yang sama untuk PAP.

Secara teoritik, PAN dan PAP berbeda, tetapi dalam praktiknya, PAN dan PAP dapat

digunakan secara bersamaan dengan asumsi bahwa pendekatan PAN dan PAP masing-masing

mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pedoman konversi yang digunakan sama dengan

pedoman konversi dalam PAP dan PAN. Perbedaannya hanya terletak dalam perhitungan rata-

rata dan simpangan baku.

Rata-rata gabungan = (x ideal + x aktual)/2

Simpangan baku = (s ideal + s aktual)/2

Dengan demikian untuk memperoleh rata-rata gabungan, terlebih dahulu harus dicari

rata-rata ideal dan rata-rata aktual. Begitu juga untuk mencari simpangan bakunya. Sementa itu,

untuk penyusunan pedoman konversi dapat digunakan seperti dalam pendekatan PAP dan PAN.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

PENETAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Page 12: EVALUASI PENDIDIKAN

Mata Pelajaran : Kimia

Besarnya KKM : 73

Kelas/Semester : XII/1

Tahun Pelajaran : 2011/2012

Standar Kompetensi Kompetensi DasarKompleksitas

Sumber Daya Pendukung Intake (Poten

si siswa)

Ketuntasan KD(%)

Pendidik

Saran/Prasara

na

Rata-rata

Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit

Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari

Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan

1. Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan

2. Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan

1.Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah korosi dan dalam industri

2.Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis

3.Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit

1. Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan

80

70

70

80

70

75

80

70

70

76

80

80

70

70

76

76

78

76

75

70

73

76

79

78

75

70

75

75

65

70

77

70

73

77

71

74

Page 13: EVALUASI PENDIDIKAN

bahayanya, serta terdapatnya di alam

transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut

2. Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya)

3. Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari

4. Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaan, dan bahayanya.

70

80

70

75

75

75

75

75

75

75

75

75

70

70

70

72

75

72

KKM = ∑ KKM KD

∑ KD=

6619

=73,4444=73(dibulatkan )

Keterangan,

*) Pendidik : Evaluasi terhadap kemampuan diri sendiri

**) Sarana prasarana : Alat Peraga, Media, Buku Teks, lingkungan

Rentang nilai antara 40 – 100, merupakan nilai yang dapat ditentukan oleh sekolah untuk

menentukan berapa besar kekuatan untuk masing-masing aspek/komponen.

Rentang Nilai :

80-100 : Tinggi

60-79 : Sedang

40-59 : Rendah

Page 14: EVALUASI PENDIDIKAN

KKM di atas sebesar 73. KKM tersebut diperoleh dengan prosedur sebagai berikut :

1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas

2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan kemampuan

masing-masing aspek :

a. Aspek Kompleksitas :

Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin

mudah KD maka nilainya semakin tinggi.

b. Aspek Sumber Daya Pendukung (pendidik dan sarana)

Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.

c. Aspek Intake

Semakin tinggi kemampuan awal  siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi.

3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap

KD.

4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan

KKM mata pelajaran.

5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas

KD, daya dukung, dan potensi siswa.

Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah dengan mempertimbangkan

tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber

daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan

pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara

terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

KKM setiap kelas atau kelompok siswa berbeda tergantung dari daya pendukung dan

kemampuan siswa itu sendiri. Oleh sebab itu, guru tidak semestinya menentukan KKM yang

sama antara satu kelas dengan kelas yang lain, meskipun guru yang mengajar serta mata

pelajarannya sama. Jika KKM tidak tercapai, maka siswa yang bersangkutan akan diberikan

remedial/perbaikan nilai. KKM merupakan kriteria untuk kelulusan siswa terhadap suatu ujian

atau evaluasi setelah mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa KKM

dapat dijadikan kriteria untuk kelulusan dalam evaluasi sumatif. Hasil evaluasi sumatif sendiri

dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan PAN. Sehingga KKM berkaitan dengan PAN.

Page 15: EVALUASI PENDIDIKAN

Berdasarkan contoh PAN dan KKM diatas maka dapat ditemukan hubungan antara PAN dan

KKM sebagai berikut :

NoSkor

MentahJumlah siswa

Jika 60 diberi nilai 10, maka

Jika skor maksimal 60 maka % yang

benar

Persentase diubah

menjadi niai

Keterangan berdarakan KKM

(73 = 7,3 ; skala 10)

1 60 1 10 100% 10 Lulus

2 59 1 9,8 9,8% 9,8 Lulus

3 56 1 9,3 9,3% 9,3 Lulus

4 55 2 9,2 9,2% 9,2 Lulus

5 53 2 8,8 8,8% 8,8 Lulus

6 51 1 8,5 8,5% 8,5 Lulus

7 48 1 8 8% 8 Lulus

8 47 1 7,8 7,8% 7,8 Lulus

9 45 1 7,5 7,5% 7,5 Lulus

10 44 1 7,3 7,3% 7,3 Lulus

11 41 1 6,8 6,8% 6,8 Tidak Lulus

12 39 1 6,5 6,5% 6,5 Tidak Lulus

13 37 1 6,2 6,2% 6,2 Tidak Lulus

14 36 2 6 6% 6 Tidak Lulus

15 35 1 5,8 5,8% 5,8 Tidak Lulus

16 33 1 5,5 5,5% 5,5 Tidak Lulus

17 32 1 5,3 5,3% 5,3 Tidak Lulus

18 31 2 5,2 5,2% 5,2 Tidak Lulus

19 28 2 4,7 4,7% 4,7 Tidak Lulus

20 27 1 4,5 4,5% 4,5 Tidak Lulus

21 23 2 3,8 3,8% 3,8 Tidak Lulus

22 20 1 3,3 3,3% 3,3 Tidak Lulus

23 17 2 2,8 2,8% 2,8 Tidak Lulus

24 16 2 2,7 2,7% 2,7 Tidak Lulus

25 15 1 2,5 2,5% 2,5 Tidak Lulus

26 13 2 2,2 2,2% 2,2 Tidak Lulus

27 12 1 2 2% 2 Tidak Lulus

Page 16: EVALUASI PENDIDIKAN

28 9 1 1,5 1,5% 1,5 Tidak Lulus

29 7 1 1,2 1,2% 1,2 Tidak Lulus

30 4 1 0,7 0,7% 0,7 Tidak Lulus

31 3 1 0,5 0,5% 0,5 Tidak Lulus

Dari data di atas, terlihat bahwa hanya 10 orang yang lulus berdasarkan penilaian dengan

PAN yang disatndarkan dengan KKM. Oleh sebab itu, siswa yang tidak lulus berdasarkan KKM

yang telah ditentukan akan dilakukan remedial. Jika siswa setelah dilakukan remedial dan

penilaian dengan pendekatan PAN masih tidak dapat mencapai KKM, maka kebijakan

selanjutnya akan diserahkan kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan, bisa jadi dilakukan

remedial ulang atau tinggal kelas jika ujian akhir. PAN merupakan penilaian untuk mengetahui

tingkat keberhasilan siswa dan kompetensi siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan.

Sedangkan PAP bukan untuk mengetahui kompetensi atau dijadikan nilai kompetensi bagi siswa,

melainkan untuk mengetahui keberhasilan program pengajaran dan kelemahan pengajaran bagi

peserta didik.

Selain itu, jika mayoritas peserta didik setelah diadakan ujian sumatif tidak memenuhi

KKM, maka guru dapat mempertimbangkan lagi besaran KKM dengan meninjau ulang proses

penetapan KKM. Meskipun pada hakikatnya tidak hanya guru yang menentukan KKM,

melainkan juga kepala sekolah, orang tua siswa, siswa sendiri dan komite sekolah.

PART B. KISI-KISI SOAL DAN RUBRIK

KISI-KISI SOAL

FORMAT KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenis sekolah : SMA Jumlah soal : 62

Mata pelajaran: Kimia Bentuk soal/tes : Pilihan Ganda & Essay

Kurikulum : KTSP Penyusun : 1. Rahmat Eko Sanjaya

Alokasi waktu : 2 X 45’ 2. Adi Dwi Saputra

No Standar Kompetensi Kompetensi DasarKls/smt

Materipokok

Indikator soalNom

orsoal

Jenjang

Kemampua

n

1 Menjelaskan Menjelaskan XII konsentrasi Menghitung 1 C3

Page 17: EVALUASI PENDIDIKAN

sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit

penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan

/1 larutan pengertian

sifat koligatif larutan non elektrolit (hukum Raoulth) dan larutan elektrolit

tekanan uap jenuh larutan

Titik beku dan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit

diagram PT Tekanan

osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit

fraksi mol dan kemolalan suatu larutan

Menjelaskan pengertian sifat koligatif larutan non elektrolit (Hukum Raoult) dan larutan elektrolit

Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut

Menghitung tekanan uap larutan berdasarkan data percobaan

Mengamati penurunan titik beku suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui percobaan

Menghitung penurunan titik beku larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan data percobaan

Mengamati kenaikan titik didih suatu zat cair akibat penambahan zat terlarut melalui data percobaan

Menghitung kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit

2

3

4

5

6

7

8

C2

C2

C3

C2

C3

C2

C3

Page 18: EVALUASI PENDIDIKAN

2 Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari

Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan

Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dalam sistem elektrokimia yang melibatkan energi listrik dan kegunaannya dalam mencegah

Perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit

Persamaan reaksi redoks

berdasarkan data percobaan

Mengamati diagram PT untuk menafsirkan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan

Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmosis serta terapannya

Menghitung tekanan osmosis larutan elektrolit dan non elektrolit

Mengidentifikasi data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit

Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi (ion elektron) dalam suasana asam

Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara

9

10

11

12

13

14

C2

C1

C3

C1

C3

C3

Page 19: EVALUASI PENDIDIKAN

korosi dan dalam industri

Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi dalam sel elektrolisis

Menerapkan hukum Faraday untuk elektrolisis larutan elektrolit

Reaksi elektrolisisKorosi

Hukum Faraday

setengah reaksi (ion elektron) dalam suasana basa

Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO) dalam suasana asam

Menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi (PBO) dalam suasana basa

Menjelaskan ciri-ciri reaksi redoks yang berlangsung spontan melalui percobaan.

Menggambarkan susunana sel Volta atau sel Galvani dan menjelaskan fungsi tiap bagiannya

Menjelaskan baghaiman energi listrik dihasilkan dari reaksi redoks dalam sel volta

Menuliskan lambang sel dan reaksi-reaksi yang terjadi pada sel volta

Menghitung potensial sel

15

16

17

18

19

20

C3

C3

C1

C3

C1

C1

Page 20: EVALUASI PENDIDIKAN

Mengidentifikasi

berdasarkan potensial stanrdar

Menjelaskan prinsip kerja sel volta yang banyak digunakan dalam kehidupan seharihari

Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada elektrolisis melalui percobaan

Menuliskan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada larutan atau cairan dengan elektroda aktif ataupun elektroda inert.

Menjelaskan faktor-faktor mempengaruhi terjadinya korosi melalui percobaa

Menjelaskan beberapa cara untuk memncegah terjadinya korosi

Menerapkan konsep hukum Faraday dalam perhitungan sel elektrolisisMenuliskan reaksi elektrolisis pada penyepuhan dan pemurnian suatu logam

21

22

23

24

25

26

27

C3

C1

C3

C1

C1

C1

C2

Page 21: EVALUASI PENDIDIKAN

3 Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya, serta terdapatnya di alam

kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur tersebut

Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya)

Unsur-unsur golongan utama dan transisi

Sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur

Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di Indonesia (gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen)

Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut

Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, dan sifat khusus lainnya

Mengidentifikasi sifat-sifat kimia (kereaktifan, kelarutan) melalui percobaan

Mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida melalui percobaan

Mengidentifikasi reaksi nyala senyawa logam (terutama alkali dan alkali tanah) melalui percobaan

Mengidentifikasi

28

29

30,31

32,33

34,35

36,37

C1

C1

C1

C1

C1

C1

Page 22: EVALUASI PENDIDIKAN

Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari

Manfaat dan dampak unsur-unsur dalam kehidupan sehari-hari dan industri

keteraturan sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur periode ke tiga melalui percobaan

Mengidentifikasi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia unsur-unsur periode keempat

Menjelaskan cara menghilangkan kesadahan air melalui percobaan

Menjelaskan manfaat dan dampak unsur-unsur (seperti gas mulia, halogen, alkali, alkali tanah, aluminium, karbon, silikon, belerang, krom, tembaga, seng, besi, oksigen dan nitrogen) serta senyawanya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.

Menjelaskan pembuatan unsur dan senyawanya di laboratorium dan industri (misalnya H2SO4, N2, Fe, Al, NH3 dan O2)

Memperkirakan komposisi

38,39

40,41

42,43

44,45

46,47

C1

C1

C1

C1

C1

Page 23: EVALUASI PENDIDIKAN

Mendeskripsikan unsur-unsur radioaktif dari segi sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia, kegunaan, dan bahayanya.

Penemuan sinar radioaktif

Sifat sinar radioaktif

Persamaan reaksi inti

Kegunaan unsur radioaktif

Bahaya sinar radioaktif

unsur dalam pupuk

Mendeskripsikan penemuan sinar radioaktif

Mengidentifikasi sifat-sifat sinar radioaktif

Mengamati pita kestabilan inti

Menuliskan persamaan reaksi inti

Mendeskripsikan kegunaan unsur-unsur radioaktif

Mendeskripsikan bahaya unsur-unsur radioaktif

48,49

50,5152,53

54,5556,57

58,59

60

C4

C2

C1

C3

C1

C2

C2

RUBRIK MATERI KIMIA UNSUR

RUBRIK SOAL NO. 1Skor Ciri-ciri jawaban

4

1. Langkah-langkah percobaan yang dituliskan lengkap mencantumkan seluruh alat dan bahan yang digunakan pada percobaan.

2. Langkah-langkah percobaan menunjukkan fungsi alat percobaan dan tujuan pada perlakuan dijelaskan secara tepat.

3. Langkah-langkah percobaan yang dituliskan menunjukkan secara tepat dan sistematis mengenai prosedur percobaan reaksi nyala senyawa logam

4. Langkah-langkah percobaan ditulis dengan jelas dan menggunakan bahasa baku.

3

1. Langkah-langkah percobaan yang dituliskan lengkap mencantumkan seluruh alat dan bahan yang digunakan pada percobaan.

2. Langkah-langkah percobaan yang dituliskan tidak menunjukkan fungsi alat percobaan tetapi tujuan perlakuan pada percobaan dijelaskan secara tepat.

3. Langkah-langkah percobaan percobaan mulai dari pengujian pengujian nyala lampu hingga analisis

3. Langkah-langkah percobaan ditulis dengan jelas dan menggunakan bahasa baku.2 1. Langkah-langkah percobaan yang dituliskan mencantumkan alat dan bahan

yang digunakan pada percobaan, meskipun tidak seluruhnya.

Page 24: EVALUASI PENDIDIKAN

2. Langkah-langkah percobaan menunjukkan konsep yang salah pada fungsi alat-alat percobaan dan tujuan perlakuan percobaan.

3. Langkah-langkah percobaan yang dituliskan tidak lengkap, hanya menjelaskan pengujian reaksi nyala lampu

4. Langkah-langkah percobaan ditulis dengan jelas dan menggunakan bahasa baku.

1

1. Langkah-langkah percobaan yang dituliskan hanya mencantumkan sebagian kecil saja alat dan bahan yang digunakan pada percobaan.

2. Langkah-langkah percobaan yang dituliskan salah, tidak menunjukkan fungsi alat percobaan serta konsep tujuan perlakuan.

3. Langkah-langkah percobaan yang dituliskan tidak sistematis, tidak beraturan dan tidak sesuai dengan prosedur reaksi nyala senyawa logam

4. Langkah-langkah percobaan ditulis kurang jelas dan menggunakan bahasa yang tidak baku.

0 1. Tidak ada jawaban/ Tugas tidak selesai.Bobot soal : 0,2Skor yang diperoleh : skor jawaban x bobot soal =Skor maksimum : 4

Tingkat penguasaan =

RUBRIK SOAL NO. 2Skor Ciri-ciri jawaban

4

1. Menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia unsur2. Menyebutkan contoh unsur yang ada didaerah sekitar dan menjelaskan sifat fisik

dan sifat kimia unsur3. Menyebutkan manfaat unsur yang ada di daerah sekitar bagi kehidupan

3

1. Menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia unsur2. Menyebutkan contoh unsur yang ada didaerah sekitar dan tidak dapat

menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia unsur3. Menyebutkan manfaat unsur yang ada di daerah sekitar bagi kehidupan

2

1. Menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia unsur2. Tidak dapat menyebutkan contoh unsur yang ada didaerah sekitar dan tidak dapat

menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia unsur3. Menyebutkan manfaat unsur yang ada di daerah sekitar bagi kehidupan

1

1. Menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia unsur2. Tidak dapat menyebutkan contoh unsur yang ada didaerah sekitar dan tidak dapat

menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia unsur3. Tidak dapat menyebutkan manfaat unsur yang ada di daerah sekitar bagi

kehidupan0 1. Tidak ada jawaban/ Tugas tidak selesai.

Bobot soal : 0,2

x 100

jumlah skor yang Anda peroleh

jumlah skor maksimum

SKOR NO.1

Page 25: EVALUASI PENDIDIKAN

Skor yang diperoleh : skor jawaban x bobot soal =Skor maksimum : 4

Tingkat penguasaan =

Bobot soal pilihan ganda = 0,60Bobot soal urian = 0,40Skor akhir = (Sekor PG x bobot soal PG) + (Sekor uraian x bobot soal uraian)

SKOR AKHIR POST-TES

x 100

jumlah skor yang Anda peroleh

jumlah skor maksimum

SKOR NO.2

SKOR PILIHAN GANDAJumlah jawaban benarJumlah soalSKOR PILIHAN GANDA

SKOR TOTAL ESSAYSkor soal no.1Skor soal no.2Skor soal no.3Skor soal no.4JUMLAH