maklah evaluasi pendidikan

21
MAKLAH EVALUASI PENDIDIKAN OLEH: GEO SANDI ARDIAN 13554041 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2014

Upload: geosandiardian

Post on 15-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Maklah Evaluasi Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Maklah Evaluasi Pendidikan

MAKLAH

EVALUASI PENDIDIKAN

OLEH:

GEO SANDI ARDIAN

13554041

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2014

Page 2: Maklah Evaluasi Pendidikan

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini

dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup

menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui bahan ajar atau materi pada

mata kuliah Evaluasi Pendidikan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai

sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang

dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan

terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Evaluasi Pendidikan”

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Penyusun mohon untuk saran

dan kritiknya. Terima kasih.

Surabaya, 11 November 2014

Penulis

i i

Page 3: Maklah Evaluasi Pendidikan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......... …........................................................................iDAFTAR ISI ....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN A.      Latar Belakang.................................................................................................1

B.       Rumusan Masalah............................................................................................1

C.       Tujuan .............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASANA.      Pengertian Evaluasi...........................................................................................2B.       Tujuan Evaluasi Pendidikan .............................................................................5C.       Fungsi Evaluasi Pendidikan ….........................................................................6D. Metode evaluasi Pendidikan..............................................................................6E. Model-model Evaluasi Pendidikan....................................................................7F.       Prinsip – Prinsip Umum Evaluasi Pendidikan ..................................................8

BAB III PENUTUP      Kesimpulan.......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii ii

Page 4: Maklah Evaluasi Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

Salah satu kompetensi yang harus Kita kuasai adalah evaluasi pembelajaran.

Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab Kita sebagai guru dalam

pembelajaran, yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan

penilaian proses dan hasil belajar. Kompetensi tersebut sejalan pula dengan instrumen

penilaian kemampuan guru, dimana salah satu indikatornya adalah melakukan evaluasi

pembelajaran. Masih banyak lagi model yang menggambarkan kompetensi dasar yang harus

Anda kuasai. Hal ini menunjukkan bahwa pada semua model kompetensi guru (teacher

competency) selalu menggambarkan dan mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam

mengevaluasi pembelajaran, sebab kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran merupakan

kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki guru atau calon guru.

B. RUMUSAN MASALAH

1.   Apa pengertian, tujuan dan fungsi evaluasi pendidikan?

2.  Apa saja metode yang digunakan dalam evaluasi?

3.  Model-model apa saja yang ada dalam kegiatan evaluasi?

C.    TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui pengertian evaluasi

2. Dapat menjelaskan tujuan dari evaluasi

3. Dapat menyebutkan fungsi evaluasi

4. Dapat memahami persamaan antara evaluasi dengan penilaian

5. Dapat menjelaskan manfaat evaluasi

6. Dapat menjelaskan kedudukan evaluasi dalam pembelajaran

 

1 1

Page 5: Maklah Evaluasi Pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A.       PENGERTIAN EVALUASI                  

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian (KBBI, 1996:272). Suharsimi Arikunto (2004: 1) menyebutkan bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Dalam bidang pendidikan, evaluasi sebagaimana dikatakan Gronlund (1990: 5) merupakan proses yang sistematis tentang mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan informasi untuk menentukan sejauhmana tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa.

Dari pendapat di atas, ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dari evaluasi yaitu:

(1) sebagai kegiatan yang sistematis, pelaksanaan evaluasi haruslah dilakukan secara berkesinambungan. Sebuah program pembelajaran seharusnya dievaluasi disetiap akhir program tersebut,

(2) dalam pelaksanaan evaluasi dibutuhkan data dan informasi yang akurat untuk menunjang keputusan yang akan diambil. Asumsi-asumsi ataupun prasangka. bukan merupakan landasan untuk mengambil keputusan dalam evaluasi, dan

(3) kegiatan evaluasi dalam pendidikan tidak pernah terlepas dari tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena itulah pendekatan goal oriented merupakan pendekatan yang paling sesuai untuk evaluasi pembelajaran.

Apa itu tes ?

Istilah tes berasal dari bahasa latin “testum” yang berarti sebuah piring atau

jambangan dari tanah liat. Istilah tes ini kemudian dipergunakan dalam lapangan

psikologi dan selanjutnya hanya dibatasi sampai metode psikologi, yaitu suatu cara untuk

menyelidiki seseorang. Penyelidikan tersebut dilakukan mulai dari pemberian suatu tugas

kepada seseorang atau untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Sebagaimana

dikemukakan Sax (1980 : 13) bahwa “a test may be defined as a task or series of task used

to obtain systematic observations presumed to be representative of educational or

psychological traits or attributes”. (tes dapat didefinisikan sebagai tugas atau serangkaian

tugas yang digunakan untuk memperoleh pengamatan-pengamatan sistematis, yang dianggap

mewakili ciri atau aribut pendidikan atau psikologis). Istilah tugas dapat berbentuk soal atau

perintah/suruhan lain yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Hasil kuantitatif ataupun

2 2

Page 6: Maklah Evaluasi Pendidikan

kualitatif dari pelaksanaan tugas itu digunakan untuk menarik simpulan-simpulan tertentu

terhadap peserta didik. Sementara itu, S. Hamid Hasan (1988 : 7) menjelaskan “tes adalah

alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus.

Apa itu pengukuran ?

Ahmann dan Glock dalam S.Hamid Hasan (1988 : 9) menjelaskan ‘in the last analysis measurement is only a part, although a very substansial part of evaluation. It provides information upon which an evaluation can be based Educational measurement is the process that attempt to obtain a quantified representation of the degree to which a trait is possessed by a pupil’ . (dalam analisis terakhir, pengukuran hanya merupakan bagian, yaitu bagian yang sangat substansial dari evaluasi. Pengukuran menyediakan informasi, di mana evaluasi dapat didasarkan. Pengukuran pendidikan adalah proses yang berusaha untuk mendapatkan representasi secara kuantitatif tentang sejauh mana suatu cirri yang dimiliki oleh peserta didik).

Apa itu penilaian ?

Istilah penilaian merupakan alih bahasa dari istilah assessment, bukan dari istilah

evaluation. Dalam proses pembelajaran, penilaian sering dilakukan guru untuk

memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses

dan hasil yang telah dicapai peserta didik. Artinya, penilaian tidak hanya ditujukan pada

penguasaan salah satu bidang tertentu saja, tetapi bersifat menyeluruh yang mencakup aspek

pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Sementara itu, Anthony J.Nitko (1996 : 4)

menjelaskan “assessment is a broad term defined as a process for obtaining information that

is used for making decisions about students, curricula and programs, and educational policy”.

(penilaian adalah suatu proses untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk membuat

keputusan tentang peserta didik, kurikulum, program, dan kebijakan pendidikan).

Dalam hubungannya dengan proses dan hasil belajar, penilaian dapat didefinisikan sebagai

suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan

informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka membuat keputusan-

keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu.

Jika dilihat dalam konteks yang lebih luas, keputusan tersebut dapat menyangkut keputusan

tentang peserta didik, keputusan tentang kurikulum dan program atau juga keputusan tentang

kebijakan pendidikan. Keputusan tentang peserta didik meliputi pengelolaan

pembelajaran, penempatan peserta didik sesuai dengan jenjang atau jenis program

3 3

Page 7: Maklah Evaluasi Pendidikan

pendidikan, bimbingan dan konseling, dan menyeleksi peserta didik untuk pendidikan

lebih lanjut.

Keputusan tentang kurikulum dan program meliputi keefektifan (summative evaluation) dan

bagaimana cara memperbaikinya (formative evaluation). Keputusan tentang kebijakan

pendidikan dapat dibuat pada tingkat lokal/daerah (kabupaten/kota), regional (provinsi), dan

tingkat nasional. Keputusan penilaian terhadap suatu hasil belajar sangat bermanfaat

untuk membantu peserta didik merefleksikan apa yang mereka ketahui, bagaimana mereka

belajar, dan mendorong tanggung jawab dalam belajar. Keputusan penilaian dapat

dibuat oleh guru, sesama peserta didik (peer) atau oleh dirinya sendiri (self-assessment).

Pengambilan keputusan perlu menggunakan pertimbangan yang berbeda-beda dan

membandingkan hasil penilaian. Pengambilan keputusan harus dapat membimbing

peserta didik untuk melakukan perbaikan hasil belajar.

Apa itu evaluasi ?

Guba dan Lincoln (1985 : 35), mendefinisikan evaluasi sebagai “a process for

describing an evaluand and judging its merit and worth”.(suatu proses untuk menggambarkan

evaluan (orang yang dievaluasi) dan menimbang makna dan nilainya).

Sax (1980 : 18) juga berpendapat “evaluation is a process through which a value

judgement or decision is made from a variety of observations and from the background and

training of the evaluator”.(evaluasi adalah suatu proses dimana pertimbangan atau

keputusan suatu nilai dibuat dari berbagai pengamatan, latar belakang serta pelatihan dari

evaluator).

Dari dua rumusan tentang evaluasi ini, dapat kita peroleh gambaran bahwa evaluasi

adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan

arti) daripada sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat suatu

keputusan.

4 4

Page 8: Maklah Evaluasi Pendidikan

B. TUJUAN EVALUASI  PENDIDIKAN

1. Tujuan umum evaluasi pendidikan adalah untuk menghimpun bahan-bahan

keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf

kemajuan yang dialami oleh para peserta didik setelah mereka mengikuti proses

pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, mengetahui tingkat efektivitas dari metode-

metode pembelajaran yang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka

waktu tertentu.

2. Tujuan khusus evaluasi pendidikan adalah untuk merangsang kegiatan peserta didik

dalam menempuh program pendidikan, untuk mencari dan menemukan faktor penyebab

keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidikan

sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya (Sudijono,

2006:17).

tujuan evaluasi adalah untuk menentukan kualitas daripada sesuatu, terutama

yang berkenaan dengan nilai dan arti.S. Hamid Hasan (1988 : 14-15) secara tegas

membedakan kedua istilah tersebut sebagai berikut :

Pemberian nilai dilakukan apabila seorang evaluator memberikan

pertimbangannya mengenai evaluan tanpa menghubungkannya dengan sesuatu yang

bersifat dari luar. Jadi pertimbangan yang diberikan sepenuhnya berdasarkan apa evaluan

itu sendiri. Sedangkan arti, berhubungan dengan posisi dan peranan evaluan dalam suatu

konteks tertentu. Tentu saja kegiatan evaluasi yang komprehensif adalah yang meliputi

baik proses pemberian keputusan tentang nilai dan proses keputusan tentang arti, tetapi

hal ini tidak berarti bahwa suatu kegiatan evaluasi harus selalu meliputi keduanya.

Pemberian nilai dan arti ini dalam bahasa yang dipergunakan Scriven (1967) adalah

formatif dan sumatif. Jika formatif dan sumatif merupakan fungsi evaluasi, maka nilai

dan arti adalah hasil kegiatan yang dilakukan oleh evaluasi.

Page 9: Maklah Evaluasi Pendidikan

C. FUNGSI  EVALUASI  PENDIDIKAN

Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan memiliki lima fungsi, yaitu:

1)      memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya,

2)      memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui posisi peserta didik dalam kelompoknya,

3)      memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta didik,

4)      memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi  peserta didik yang memang memerlukannya,

5)      memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai (Sudijono, 2006:12).

Bagi siswa:

evaluasi merupakan umpan balik tentang kelebihan dan kelemahan yang dimiliki, dapat

mendorong belajar lebih baik dan meningkatkan motivasi berprestasi. Evaluasi terhadap

siswa dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah mereka capai.

Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi juga oleh siswa untuk mengevaluasi diri

mereka sendiri (self assessment) atau evaluasi diri. Evaluasi diri dilakukan oleh siswa

terhadapa diri mereka sendiri, maupun terhadap teman mereka. Hal ini akan mendorong

siswa untuk berusaha lebih baik lagi dari sebelumnya agar mencapai hasil yang maksimal.

D. METODE EVALUASI PENDIDIKAN

Secara garis besar, metode evaluasi dalam pendidikan dibedakan dalam dua bentuk,

yaitu tes dan nontes. Tipe evaluasi yang pertama adalah tes yang biasanya direalisasikan

dengan tes tertulis. Tes tertulis juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Grounlund (1990) membedakan tes esai menjadi dua macam, yaitu tes esai dengan

jawaban panjang, dan tes esai dengan jawaban singkat. Tes esai dengan jawaban panjang

dirancang oleh para evaluator untuk melihat kemampuan siswa dalam menuangkan ide dalam

satu kesatuan yang komprehensip, koherensi, dan sistematis sehingga memberikan kejelasan

jawaban. Jawaban tes esai yang tidak membatasi ide-ide yang dituangkan oleh siswa untuk

5 5

6 6

Page 10: Maklah Evaluasi Pendidikan

menjawab pertanyaan item merupakan tes yang disusun untuk tujuan tertentu. Contohnya, tes

tertulis ujian tahap akhir, yakni ujian skripsi, tesis, dan disertasi, di mana siswa dituntut untuk

menjawab pertanyaan secara komprehensip dan mendalam.

Tes esai dikatakan sebagai jawaban terbatas, apabila dalam menjawab para siswa

hanya diminta menguraikan ide-idenya secara singkat dan tepat sesuai dengan spasi atau

ruang yang disediakan oleh para evaluator. Jawaban pertanyaan esai terbatas ini biasanya

mengarah kepada jawaban yang lebih spesifik dan lebih pasti seperti kunci jawaban yang

telah dibuat evaluator.

Bentuk kedua evaluasi ialah nontes. Alat nontes ini digunakan untuk mengevaluasi

penampilan dan aspek-aspek belajar efektif dari siswa. Alat nontes kadang ada yang

menggunakan pengukuran, tetapi ada pula yang tidak menggunakan pengukuran, sebagai

contoh observasi, bentuk laporan, teknik audio visual, dan teknik sosiometri.

Alat evaluasi lain yang termasuk nontes adalah angket dan kuesioner. Dalam bidang

evaluasi, angket sering digunakan untuk menentukan kondisi tertentu dan fakta tentang siswa.

E. MODEL-MODEL EVALUASI PENDIDIKAN

Dengan memperlajari secara intensif tentang model, seorang evaluator dapat lebih

mudah memahami dan kemudian mengembangkan evaluasi dalam konteks yang lebih luas

yaitu bidang pendidikan. Minimal, ada lima macam model yang dapat dikembangkan sebagai

acuan perkembangan model evaluasi saat ini. Kelima model tersebut adalah model Tyler,

sumatif-formatif, countenance, CIIP, dan Connaisance. Namun di sini hanya akan diuraikan

tiga model saja, yaitu:

1.      Model Tyler

Pendekatan Tyle pada prinsipnya menekankan perlunya suatu tujuan dalam proses belajar

mengajar. Pendekatan ini merupakan pendekatan sistematis, elegan, akurat, dan secara

internal memiliki rasional yang logis.

Dalam bidang kurikulum, fokus model Tyler pada prinsipnya lebih menekankan perhatian

pada sebelum dan sesudah perencanaan kurikulum. Di samping itu, model Tyler juga

menekankan bahwa perilaku yang diperlukan diukur dua kali, yaitu sebelum dan sesudah

perlakuan (treatment) dicapai oleh pengembang kurikulum.

2.      Model Evaluasi Sumatif – Formatif

Model evaluasi ini berpijak pada prinsip evaluasi model Tyler. Aplikasi evaluasi sumatif-

formatif sudah banyak dipahami oleh para guru dan sangat populer, karena model ini

7 7

Page 11: Maklah Evaluasi Pendidikan

dianjurkan oleh pemerintah melalui menteri pendidikan dan termasuk dalam lingkup evaluasi

pembelajaran di kelas.

a)      Evaluasi Sumatif

Evaluasi ini dilakukan oleh para guru setelah siswa mengikuti proses pembelajaran dengan

waktu tertentu, misalnya pada akhir proses belajar mengajar, termasuk juga akhir semester.

Tujuannya untuk menentukan posisi siswa dalam penguasaan materi pembelajaran yang telah

diikuti selama satu proses pembelajaran. Adapun fungsi evaluasi sumatif ini adalah sebagai

laporan pertanggungjawaban pelaksanaan proses pembelajaran, di samping itu juga untuk

menentukan pencapaian hasil belajar yang telah diikuti oleh para siswa.

b)      Evaluasi Formatif

Evaluasi ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang diperlukan evaluator tentang siswa

guna menentukan tingkat perkembangan siswa dalam satuan unit proses belajar mengajar.

Evaluasi ini dilakukan secara periodik atau kontinu. Fungsinya, agar proses pembelajaran

maupun strategi pembelajaran yang telah diterapkan dapat diperbaiki.

F. PRINSIP-PRINSIP  EVALUASI PENDIDIKAN

1. Komprehensif.

Bahwa evaluasi program supervisipendidikan harus mencakupbidang sasaran yang luas

atau menyeluruh, baik aspek personalnya ,materialnya, maupun aspek operasionalnya.

1. Komparatif.

Prinsip ini menyatakan bahwa dalam mengadakan evaluasi program supervisi pendidikan

harus dilaksanakan secara bekerjasama dengan semua orang yang terlibat dalam aktivitas

supervisi pendidikan. Sebagai contoh dalam mengevaluasikeberhasilan guru dalam mengajar,

harus bekerjasama antara pengawas, kepala sekolah, guru itu sendiri, dan bahkan, dengan

pihak murid. Dengan melibatkan semua pihak dalam evaluasi program supervisi pendidikan

ini diharapkan kita dapat mencapai keobyektifan dalam mengevaluasi.

 

2. Kontinyu.

Page 12: Maklah Evaluasi Pendidikan

Evaluasi program supervisi pendidikan hendaknya dilakukan secara terus-menerus selama

proses pelaksanaan program. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap hasil yang telah

dicapai, tetapi sejak pembuatan rencana sampai dengan tahap laporan. Hal ini penting

dimaksudkan untuk selalu dapat memonitor setiap saat atas keberhasilan yang telah dicapai

dalam periode waktu tertentu. Aktivitas yang berhasil diusahakan untuk ditingkatkan,

sedangkan aktivitas yang gagal dicari jalan lain untuk mencapai keberhasilan.

3. Obyektif.

Dalam mengadakan evaluasi program supervisi pendidikan harus menilai sesuai dengan kenyataan yang ada. Katakanlah yang hijau itu hijau dan yang merah itu merah. Jangan sampai mengatakan yang hijau itu. kuning, dan yang kuning itu hijau.. Untuk mencapai keobyektifan dalam evaluasi perlu adanya data dan atau fakta. Dari data dan fakta inilah dapat mengolah untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Makin lengkap data dan fakta yang dapat dikumpulkan maka makin obyektiflah evaluasi yang dilakukan.

4. Berdasarkan Kriteria yang Valid

Selain perlu adanya data dan fakta, juga perIu adanya kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dalam evaluasi harus konsisten dengan tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria ini digunakan agar memiliki standar yang jelas apabila menilai suatu aktivitas supervisi pendidikan. Kekonsistenan kriteria evaluasi dengan tujuan berarti kriteria yang dibuat harus mempertimbangkan hakekat substansi supervisi pendidikan.Kriteria dalam evaluasi program supervisi pendidikan ada dua,yaitu pertama, kriteria objetive yang berkenaan dengan patokan tujuan yang ingin dicapai.

5. Fungsional.

Hasil evaluasi program supervisi pendidikan tidak hanya dimaksudkan untuk membuat laporan kepada atasan yang kemudian di “peti es” kan. Hasil evaluasi program supervisi pendidikan  berarti fungsional apabila dapat digunakan untuk  memperbaiki situasi yang ada pada saat itu. Dengan demikian evaluasi program supervisi pendidikan benar-benar memiliki nilai guna baik secara langsungmaupun tidak langsung.

6. Diagnostik.

Evaluasi program supervisi pendidikan hendaknya mampu mengidentifikasi kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan apa yang dievaluasi sehingga dapat memperbaikinya. Oleh sebab itusetiap hasil evaluasi program supervisi pendidikan harus didokumentasikan. Bahan-bahan dokumentasi hasil evaluasi inilah yang dapat dijadikan dasar penemuan kelemahan-kelemahan ataukekurangan-kekurangan yang kemudian harus diusahakan jalan pemecahannya.

8 8

Page 13: Maklah Evaluasi Pendidikan

BAB  III

PENUTUP

  

KESIMPULAN

Evaluasi merupakan umpan balik tentang kelebihan dan kelemahan yang dimiliki, dapat

mendorong belajar lebih baik dan meningkatkan motivasi berprestasi. Evaluasi terhadap

siswa dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah mereka capai.

Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh guru tetapi juga oleh siswa untuk mengevaluasi diri

mereka sendiri (self assessment) atau evaluasi diri. Evaluasi diri dilakukan oleh siswa

terhadapa diri mereka sendiri, maupun terhadap teman mereka. Hal ini akan mendorong

siswa untuk berusaha lebih baik lagi dari sebelumnya agar mencapai hasil yang maksimal.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dari evaluasi yaitu:

1)       sebagai kegiatan yang sistematis, pelaksanaan evaluasi haruslah dilakukan secara

berkesinambungan. Sebuah program pembelajaran seharusnya dievaluasi disetiap akhir

program tersebut,

2)       dalam pelaksanaan evaluasi dibutuhkan data dan informasi yang akurat untuk

menunjang keputusan yang akan diambil. Asumsi-asumsi ataupun prasangka. bukan

merupakan landasan untuk mengambil keputusan dalam evaluasi, dan

3)       kegiatan evaluasi dalam pendidikan tidak pernah terlepas dari tujuan-tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya

9 9

Page 14: Maklah Evaluasi Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

1. Balai Pustaka. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.2. Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.

3. Arikunto, suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

4. Arifin, Zainal (2012). Evaluasi Pembelajaran Jakarta : direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama RI.

5. Sudijono Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo.

6. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

7. Arifin Zaenal. 2010. Evaluasi pembelajaran. Bandung : Rosda.

8. Farida Yusuf Tayibnapis. 2008. Evaluasi Pendidikan dan Instrumen Evaluasi. Jakarta: Rineka Cipta.

9. H.M Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan; Prinsip & Operasionalnya, Jakarta: Bumi Aksara.

10

10

11

11