evaluasi hasil pendidikan

21
EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto) ----> R E S U M E <----- BAB I KONSEP EVALUASI PROGRAM A. Pengertian Program dan Evaluasi Program Program adalah suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisi kebijakan dan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan. B. Kaitan antara Penelitian dengan Evaluasi program Dalam kegiatan penelitian peneliti ingin mengetahui gambaran tentang sesuatu kemudian dideskripsikan, sedangkan dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin mengetahui seberapa tinggi mutu atau kondisi sesuatu sebagai hasil pelaksanaan program, setelah data terkumpul dibandingkan dengan kriteria atau standar tertentu. Dalam kegiatan penelitian, peneliti dituntun oleh rumusan masalah, sedangkan dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin mengatahui tingkat ketercapaian program, dan

Upload: muhammad-suhendra

Post on 09-Aug-2015

58 views

Category:

Automotive


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: evaluasi hasil pendidikan

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto)

----> R E S U M E <-----BAB I

KONSEP EVALUASI PROGRAM

A.    Pengertian Program dan Evaluasi Program

Program adalah suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisi kebijakan

dan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu,

yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam

mengambil keputusan.

Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan

mengumpulkan informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan,

berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang

melibatkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan.

 B.     Kaitan antara Penelitian dengan Evaluasi program

Dalam kegiatan penelitian peneliti ingin mengetahui gambaran tentang sesuatu kemudian

dideskripsikan, sedangkan dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin mengetahui

seberapa tinggi mutu atau kondisi sesuatu sebagai hasil pelaksanaan program, setelah data

terkumpul dibandingkan dengan kriteria atau standar tertentu.

Dalam kegiatan penelitian, peneliti dituntun oleh rumusan masalah, sedangkan dalam

evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin mengatahui tingkat ketercapaian program, dan

apabila tujuan belum tercapai pelaksana (evaluator) ingin mengetahui letak kekurangan dan

sebabnya. Hasilnya digunakan untuk menentukan tindak lanjut atau keputusan yang akan

diambil.

 C.    Ciri-ciri dan Persyaratan Evaluasi Program

Ciri dan persyaratan evaluasi program mengacu pada kaidah yang berlaku, dilakukan

secara sistematis, teridentrifikasi penentu keberhasilan dan kebelumberhasilan program,

menggunakan tolok ukur baku, dan hasil evaluasi dapat digunkan sebagai tindak lanjut atau

pengambilan keputusan.

 D.    Komponen, Subkomponen, dan Indikator Program

Program merupakan satu kesatuan dari beberapa bagian atau komponen yang saling

berkait untuk mencapai tujuan yang ditentukan oleh sistem tersebut. Komponen tersebut

Page 2: evaluasi hasil pendidikan

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Masing-masing komponen terdiri atas

beberapa subkomponen dan masing-masng subkomponen terdapat beberapa indikator.

Dalam kegiatan evaluasi program, indikator merupakan petunjuk untuk mengetahui

keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu kegiatan. Perlu diketahui bahwa ketidakberhasilan

suatu kegiatan dapat juga dipengaruhi oleh komponen atau subkomponen yang lain.

 E.     Tujuan Evaluasi Program

Evaluasi program bertujuan untuk mengetahui pencapaian tujuan program yang telah

dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi program digunakan sebagai dasar untuk

melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan pengambilan keputusan

berikutnya.

F.     Manfaat Evaluasi Program

Evaluasi sama artinya dengan kegiatan supervisi. Kegiatan evaluasi/supervisi

dimaksudkan untuk mengambil keputusan atau melakukan tindak lanjut dari program yang

telah dilaksanakan. Manfaat dari evaluasi program dapat berupa penghentian program,

merevisi program, melanjutkan program, dan menyebarluaskan program.

G.    Evaluator Program

Evaluator program harus orang-orang yang memiliki kompetensi yang mumpuni, di

antaranya mampu melaksanakan, cermat, objektif, sabar dan tekun, serta hati-hati dan

bertanggung jawab. Evaluator dapat berasal dari kalangan internal (evaluator dan pelaksana

program) dan kalangana eksternal (orang di luar pelaksana program tetapi orang yang terkait

dengan kebijakan dan implementasi program).

  H.    Hakikat antara Tujuan Program dengan Tujuan Evaluasi Program Program adalah suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisi kebijakan

dan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu untuk

diimplementasikan di lapangan. Sedangkan evaluasi program bertujuan untuk

mengumpulkan informasi berkenaan dengan implementasi program yang dipergunakan untuk

melakukan kegiatan tindak lanjut atau pengambilan keputusan.

BAB II

PENGEMBANGAN KRITERIA DALAM EVALUASI PROGRAM

A.    Pengertian Kriteria

Page 3: evaluasi hasil pendidikan

Kriteria diartikan sebagai patokan yang digunakan sebagai ukuran atau tolok ukur.

Dalam evaluasi program, kriteria digunakan untuk mengukur ketercapaian suatu program

berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan.

B.     Perlunya Disusun Kriteria

Kriteria disusun sebagai pedoman evaluator dalam melaksakan evaluasi program.

Disusunnya kriteria, evaluator menjadi lebih mantap karena ada patokan, dapat digunakan

sebagai bukti pertanggungjawaban dari hasil evaluasi, untuk menghindari subjektivitas

evaluator, dan hasil evaluasi sama walaupun evaluator berbeda.

 C.    Dasar Penyusunan Kriteria

Penyusun kriteria adalah calon-calon evaluator. Hal ini mengingat merekalah orang-

orang yang memahami tentang program yang akan dievaluasi. Dasar penyusunan kriteria

adalah, peraturan atau ketetentuan yang melatarbelakangi dikeluarkannya program, pedoman

pelaksanaan program, dokumen dan sumber-sumber ilmiah yang umum digunakan, hasil

penelitian yang relevan, petunjuk atau pertimbangan ahli evaluasi, tim evaluator, evaluator

sendiri dengan menggunakan daya nalar dan kemampuan yang dimilikinya.

D.    Cara Menyusun Kriteria

Wujud kriteria berupa tingkatan atau gradasi kondisi sesuatu yang dapat ditransfer

menjadi nilai.

Wujud kriteria berupa kriteria kuantitatif (angka-angka) dan kriteria kualitatif

(menghitung jumlah indikator yang telah tercapai).

Kriteria kuantitatif dibedakan menjadi dua, yaitu (1) tanpa pertimbangan, yaitu

membagi rentangan (mis. 10-100) dalam kategaori secara sama, dan (2) banyaknya

rentangan dalam tiap kategori tidak sama karena petimbangan tertentu.

Kriteria kualitatif dibedakan menjadi dua, yaitu (1) kriteria kualitatif tanpa

pertimbangan, yaitu menghitung jumlah indikator yang telah memenuhi persyaratan, dan (2)

kriteria kualitatif dengan pertimbangan, yaitu dengan cara menghitung indikator yang telah

memenuhi persyaratan dengan mempertimbangkan skala prioritas atau pembobotan.

Page 4: evaluasi hasil pendidikan

BAB III

MODEL DAN RANCANGAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

 A.    Berbagai Model Evaluasi Program

Pada buku inidisajikan model evaluasi menurut Kaufan dan Thomas yang

membedakan model evluasi program menjadi delapan, yaitu:

1.      Goal Oriented Eavaluation Model

Objek pengamatan model ini adalah tujuan dari program. Evaluasi dilaksanakan

berkesinambungan, terus-menerus untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan program.

2.      Goal Free Eavaluation Model

Dalam melaksanakan evaluasi tidak memperhatikan tujuan khusus program, melainkan

bagaimana terlaksananya program dan mencatat hal-hal yang positif maupun negatif.

3.      Formatif Summatif Evaluation Model

Model evaluasi ini dilaksanakan ketika program masih berjalan (evaluasi formatif) dan ketika

program sudah selesai (evaluasi sumatif).

4.      Countenance Evaluation Model

Model ini juga disebut model evaluasi pertimbangan. Maksudnya evaluator

mempertimbangkan program dengan memperbandingkan kondisi hasil evaluasi program

dengan yang terjadi di program lain, dengan objek ssaran yang sama dan membandingkan

kondisi hasil pelaksanaan program dengan standar yang ditentukan oleh program tersebut.

5.      Responsif Evaluation Model

Model ini tidak dijelaskan dalam buku ini karena model ini kurang populer.

6.      SSE-UCLA Evaluation Model

Model ini meliputi empat tahap, yaitu

a.       Needs assessment, memusatkan pada penentuan masalah hal-hal yang perlu dipetimbangkan

dalam program, kebutuhan uang dibutuhkan oleh program, dan tujuan yang dapat dicapai.

b.      Program planning, perencanaan program dievaluasi untuk mengetahui program disusun

sesuai analisis kebutuhan atau tidak.

c.       Formative evaluation, evaluasi dilakukan pada saat program berjalan.

d.      Summative program, evaluasi untuk mengetahui hasil dan dampak dari program serta untuk

mengetahui ketercapaian program.

7.      CIPP Evaluation Model (Context Input Process Product)

a.       Evaluasi Konteks

Page 5: evaluasi hasil pendidikan

Evaluasi konteks adalah evaluasi terhadap kebutuhan, tujuan pernenuhan dan karakteristik

individu yang menangani. Seorang evaluator harus sanggup menentukan prioritas kebutuhan

dan memilih tujuan yang paling menunjang kesuksesan program.

b.      Evaluasi Masukan

Evaluasi masukan mempertimbangkan kemampuan awal atau kondisi awal yang dimiliki oleh

institusi untuk melaksanakan sebuah program.

c.       Evaluasi Proses

Evaluasi proses diarahkan pada sejauh mana program dilakukan dan sudah terlaksana sesuai

dengan rencana.

d.      Evaluasi Hasil

Ini merupakan tahap akhir evaluasi dan akan diketahui ketercapaian tujuan, kesesuaian proses

dengan pencapaian tujuan, dan ketepatan tindakan yang diberikan, dan dampak dari program.

8.      Discrepancy Model

Model ini ditekankan untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi pada setiap

komponen program. Evaluasi kesenjangan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

kesesuaian antara standar yang sudah ditentukan dalam program dengan penampilan aktual

dari program tersebut.

 B.     Ketepatan Penentuan Model Evaluasi Program

Program dibedakan dibedakan menjadi berdasarkan jenis kegiatannya, yaitu program

pemrosesan (mengubah sesuatu yang dianggap bahan mentah menjadi sesuatu yang dianggap

barang jadi), program layanan (program yang bertujuan memberikan kepuasan pada pihak

lain), dan program umum (program yang yang bersifat umum, tidak memiliki spesifikasi

sebagaimana program pemprosesan dan program layanan).

Ketepatan penentuan model evaluasi program bergantung pada jenis kegiatannya.

Oleh karena itu tidak semua model evaluasi program dapat diterapkan.

 C.    Rancangan Evaluasi Program

Hal-hal yang dicantumkan dalam rancangan program adalah (1) judul kegiatan, (2)

alas an dilaksanakannya evaluasi, (3) tujuan evaluasi, (4) pertanyaan evaluasi, (5)

metodologi yang digunakan, dan (6) prosedur kerja dan langkah-langkah kegiatan.

BAB IV

PERENCANAAN EVALUSI PROGRAM

Membicarakan tentang analisis kebutuhan adalah merupakan sarana atau alat yang

konstruktif dan positif untuk melakukan sebuah perubahan, yakni perubahan yang didasarkan

Page 6: evaluasi hasil pendidikan

atas logika yang bersifat rasional sehingga kemudian perubahan ini menunjukkan upaya

formal yang sistematis menentukan dan mendekatkan jarak kesenjangan antara “seperti apa

yang ada” dengan “bagaimana seharusnya” dengan sasarannya adalah siswa, kelas dan

sekolah.

Dalam sistem pendidikan, karena pendidikan itu sendiri hanya merupakan alat belaka,

sedangkan prestasi belajar siswa adalah hal yang menjadi tujuan, maka membuat rencana

mengajar merupakan proses penting untuk menentukan alat yang tepat dalam mencapai

tujuan akhir. Setelah guru berhasil menentukan materi yang akan diajarkan, perlu secara hati-

hati meninjau kembali apakah dalam pemilihan materinya sudah tepat, dalam arti sudah

sesuai benar dengan kebuituhan siswa.

Ada dua cara yang lazim dilakukan dalam melakukan analisis kebutuhan, yaitu secara

obyektif dan subyektif. Kedua cara tersebut dimulai dari identifikasi lingkup tujuan penting

dalam program, menentukan indikator dan cara pengukuran tujuan-tujuan, menyusun kriteria

(standar) untuk tiap-tiap indikator dan membandingkan kondisi yang diperoleh dengan

kriteria. Ciri khas dalam cara melakukan analisis kebutuhan secara subjektif adalah

mengumpulkan semua evaluator untuk bersama-sama menentukan skala prioritas kebutuhan.

Selain dua cara tersebut evaluator dapat juga menggunakan gabungan dari keduanya,

yaitu sebagian menggunakan cara obyektif, sebagian yang lain mernggunakan cara subyektif.

Di samping itu, seorang evaluator dapat juga menambahkan bahan lain yang diambil dari

pihak laur dirinya. Yang dimaksud dengan pihak luar diantaranya adalah kawan-kawan dekat

atau anggota keluarga lain dari responden yang diperkirakan pihak tersebut memang

diperlukan dan data yang diberikan dapat dipercaya.

Evaluasi program tidak lain adalah penelitian, dengan cirri-ciri khusus. Oleh karena

evaluasi program sama dengan penelitian maka sebelum memulai kegiatan,seperti juga

penelitian, harus membuat proposal. Isi dan langkah-langkah dalam penyusunan proposal

sama dengan proposal dalam penelitian.

Dalam pembahasan kali ini hanya tiga hal yang akan dijelaskan secara khusus. Ketiga

hal dimaksud, sekaligus butir yang rawan adalah sebagai berikut :

1.      Bagian pendahuluan, menentukan garis besar isi bagian ini.

2.      Bagian metodologi berisi tiga hal pokok, yaitu penentuan sumber data, metode pengumpulan

data, dan penentuan instrumen pengumpulan data. Ada tiga sumber data yang didahului

dengan huruf P (kata bahasa Inggris), yaitu :Person ( manusia), Place (tempat) dan paper

(kertas dan lain-lain). Penentuan metode pengumpulan data harus disesuaikan dengan sumber

data.

Page 7: evaluasi hasil pendidikan

3.      Bagian cara menentukan evaluasi. Instrumen pengumpul data evaluasi adalah alat yang

diperlukan untuk mempermudah pengumpulan data.

Jenis instrument sebanyak jenis metode yang digunakan dan selanjutnya pemilihan jenis

instrument pengumpulan data harus disesuaikan dengan metode yang sudah ditentukan oleh

evaluator. Instrumen merupakan alat untuk mempermudah penggunaan metode dalam

pengumpulan data.

Ada lima langkah yang harus dilalui dalam menyusun instumen yaitu :

(a)    Identifikasi indikator sebagai obyek sasaran evaluasi.

(b)   Membuat tabel hubungan antara komponen-indikator-sumber data-metode-instrumen,

(c)    Menyusun butir-butir instrumen

(d)   Menyusun kriteria-kriteria penilaian,dan

(e)    Menyusun pedoman pegerjaan

Di dalam kisi-kisi yang merupakan alat bantu penyusunan instrumen tertentu secara

khusus tidak lagi mencantumkan sumber data dan metode, tetapi langsung hubungan antara

indikator dengan nomor-nomor instrumen. Di antara langkah-langkah penyusunan instrumen,

yang merupakan alat bantu yang paling bermanfaat bagi penyusunan instrumen adalah kisi-

kisi. Itulah sebabnya, kisi-kisi harus disusun secara cermat dan hati-hati. Petunjuk pengerjaan

jangan terlupakan, agar responden tidak salah dalam membantu mengisi instrumen bagi

evaluator.

BAB V

LANGKAH-LANGKAH EVALUASI PROGRAM

Dalam bab ini dibicarakan mengenai beberapa langkah atau tahapan dalam

melaksanakan evaluasi program. Secara garis besar tahapan tersebut meliputi : tahapan

persiapan evaluasi program, tahap pelaksanaan, dan tahap monitoring. Penjelasan tentang

langkah-langkah tersebut dapat dilihat dalam bagan dibawah ini :

A. Persiapan Evaluasi Program

- Penyusunan evaluasi

- Penyusunan instrumen evaluasi

- Validasi instrumen evaluasi

- Menentukan jumlah sampel yang diperlukan

- Penyamaan persepsi antar evaluator sebelum data di ambil

Page 8: evaluasi hasil pendidikan

Penyusunan terkait dengan model diantaranya; model CIFF, model Metfessel and

Michael, model Stake, model Kesenjangan, model Glaser, model Michael Scriven, model

Evaluasi Kelawanan, dan model Need Assessment.

Langkah langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrument evaluasi :

- Merumuskan tujuan yang akan dicapai

- Membuat kisi-kisi

- Membuat butir-butir instrument

- Menyunting instrument

- Instrumen yang telah tersusun perlu di validasi

- Dapat dilakukan dengan metode Sampling

- Beberapa hal yang perlu disamakan : tujuan program, tujuan evaluasi, kriteria keberhasilan

program, wilayah generalisasi, teknik sampling, jadwal kegiatan

 B.  Pelaksanaan Evaluasi Program

Evaluasi program dapat dikategorikan evaluasi reflektif, evaluasi rencana, evaluasi

proses dan evaluasi hasil. Keempat jenis evaluasi tersebut mempengaruhi evaluator dalam

mentukan metode dan alat pengumpul data yang digunakan.

Dalam pengumpulan data dapat menggunakan berbagai alat pengumpul data antara

lain : pengambilan data dengan tes, pengambilan data dengan observasi ( bias berupa check

list, alat perekam suara atau gambar ), pengambilan data dengan angket, pengambilan data

dengan wawancara, pengambilan data dengan metode analisis dokumen dan artifak atau

dengan teknik lainya.

C.  Tahap Monitoring (Pelaksanaan)

Monitoring pelaksanaan evaluasi berfungsi untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan

dengan rencana program. Sasaran monitoring adalah seberapa pelaksaan program dapat

diharapkan/ telah sesuai dengan rencana program, apakah berdampak positif atau negatif.

Teknik dan alat monitoring dapat berupa :

-            Teknik pengamatan partisipatif

-            Teknik wawancara

-            Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumentasi

-            Evaluator atau praktisi atau pelaksana program

-            Perumusan tujuan pemantauan

-            Penetapan sasaran pemantauan

-            Penjabaran data yang dibutuhkan

-            Penyiapan metode/alat pemantauan sesuai dengan sifat dan sumber/jenis data

Page 9: evaluasi hasil pendidikan

-            Perencanaan analisis data pemantauan dan pemaknaannya dengan berorientasi pada tujuan

monitoring

Melanjutkan mengenai sampel ada 7 jenis sampel yang dapat dijadikan sebagai

metode dalam evaluasi program diantaranya adalah : (1). Proportional sampel, (2). Startified

sampel, (3). Purposive sampel, (4). Quota sampel, (5). Double sampel, (6). Area probability

sampel, (7). Cluster sampel.

  BAB VI

ANALISIS DATA DALAM EVALUASI PROGRAM

Dalam penelitian data di bagi dua yaitu data kuantitatif dan kualitatif, dengan kedua

jenis ini kemudian data diolah. Jenis pertama terkait dengan statistika sedangkan yang kedua

sebaliknya atau nonstatistika. Dalam menganalisis dan mengolah data kuantitatif hendaknya

dilakukan dengan tabulasi data. Tabulasi merupakan coding sheet untuk memudahkan

peneliti dalam mengolah dan menganalisis data. Karena memahami secara tabulasi lebih

mudah dibandingkan dengan bentuk uraian narasi yang panjang. Analisis data kuantitatif

dapat dilakukan dengan dua cara, Pertama. Statistik Deskriptif adalah suatu teknik

pengolahan data yang tujuannya melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat

atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati. Kedua, Statistik Inferensial yaitu

mencakup metode-metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data yang dilakukan

untuk meramalkan dan menarik kesimpulan atas data dan akan berlaku bagi keseluruhan

gugus atau induk dari data tersebut. Statistik ini juga disebut dengan statistik parametrik

berlaku untuk data interval atau rasional jika datanya normal. Dan apabila datanya tidak

normal serta berbentuk ordinal atau nominal, maka jenis statistik yang digunakan adalah

statistik nonparametrik.

Tidak semua data dilapangan berbentuk simbol-simbol yang bisa dikuantifikasi dan

dihitung secara matematis. Ada kalanya datanya abstrak yang tidak dapat dimanipulasi

menjadi numerik sehingga data jenis ini hanya dapat dilakukan dengan analisis kualitatif.

Kegiatan dalam menganalisis data kualitaitif dapat melalui tahapan-tahapan berikut :

1. Dengan mereduksi/menyiangi data

2. Display data

3. Menafsirkan data

4. Menyimpulkan dan verifikasi

5. Meningkatkan keabsahan hasil

6. Narasi hasil analisis.

Page 10: evaluasi hasil pendidikan

Pengolahan data kan lebih mudah dengan menggunakan bantuan computer sehingga

hasilnya akan dapat. diperoleh lebih cepat

BAB VII

MENYUSUN KESIMPULAN DAN RUMUSAN REKOMENDASI

Kesimpulan adalah sesuatu yang merupakan inti dari sederetan informasi atau sajian

yang menyatakan tentang status program yang sedang dievaluasi.

Kesimpulan berbentuk kalimat pernyataan kualitatif yang menunjukkan keadaan atau

sifat sesuatu sehingga di dalam gerak kegiatan programdengan cepat dapat diketahui dimana

posisinya.Kesimpulan sangat penting kedudukan dan isi rumusannya untuk dilanjutkan

menjadi rekomendasi.

Rekomendasi disusun setelah kesimpulan dibuat. Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam menyusun rekomendasi, yaitu mengenai perlunya melihat dengan cermat alas an yang

diusulkan responden tentang upaya peningkatan kualitas program yang dievaluasi dimasa

yang akan datang

  BAB VIII

MENYUSUN LAPORAN EVALUASI

Menyusun laporan evaluasi adalah kegiatan akhir dari evaluasi program. Laporan

hasil evaluasi disusun dalam bentuk tulisan dan dapat dipublikasikan.

Secara garis besar laporan evaluasi program terdiri dari empat pokok hal yaitu :

permasalahan, metodologi evaluasi, hasil evaluasi dan kesimpulan hasil evaluasi.

Laporan evaluasi tidak ubahnya seperti laporan penelitian, ada yang menggunakan

pendekatan kuantitatif, dan ada yang menggunakan pendekatan kualitatif.

Laporan evaluasi menggunakan pendekatan kuantitatif umumnya tersusun dari lima

atau enam bab, yaitu : pendahuluan, pembahasan kepustakaan, metodologi evaluasi, hasil

evaluasi dan pembahasan (hasil evaluasi, pembahasan ), serta kesimpulan dan rekomendasi.

Laporan evaluasi menggunakan pendekatan kualitatif umumnya tersusun dari

beberapa bab dan sub bab yang dapat diidentifikasi menjadi tiga bagian pokok, yaitu :

pendahuluan, inti pembahasan dan kesimpulan.

Secara garis besar laporan hasil evaluasi diharapkan diususun secara ringkas, padat,

jelas dan paling tidak memuat hal-hal berikut : ringkasan eksekutif, pendahuluan, kajian

Page 11: evaluasi hasil pendidikan

pustaka, komponen dalam metodologi evaluasi, hasil evaluasi, kesimpulan dan rekomendasi

yang terakhir adalah daftar pustaka.

    BAB IX

TATA TULIS LAPORAN EVALUASI

  Tata tulis laporan mencakup ketentuan tentang kertas, naskah, sampul, pengetikan,

penomoran, ilustrasi, pengutipan, penulisan lampiran, penulisan daftar pustaka dan bahasa.

1. Kertas naskah dan sampul

Naskah laporan sebaiknya menggunakan jertas kwarto (21x28,5 cm) HVS 80 gram, sampul

laporan sebaiknya dibuat dari kertas buffalo dengan warna disesuaiakan.

2. Pengetikan

Pengetikan mencakup penggunaan huruf, penulisan bilangan, spasi, batas tepi naskah,

pengetikan alenia baru, pengisian halaman naskah, pengetikan bab sub bab.

3. Penomoran

Penomoran halaman diletakkan di sebelah kanan atas dua spasi di atas baris pertama teks.

Nomor halaman menggunakan angka arab.

4. Ilustrasi

Ilustrasi dapat terdiri dari foto, grafik, diagram, bagan, peta dan denah serta tabel.

5. Pengutipan

Kutipan harus sama dengan sumber aslinya, baik bahasa maupuin ejaannya. Penulisan

kutipan diawali dan diakhiri dengan tanda kutip (“ )

6. Penulisan lampiran

Lampiran seperti tabel, carta, dokumen, transkip wawancara dan sejenisnya ditempatkan

setelah daftar pustaka

7. Penulisan daftar pustaka

Penulisan daftar pustaka meliputi buku, artikel, laporan atau karangan dalam jurnal atau

majalah ilmiah dan penerbitan lain.

8. Bahasa

Bahasa yang digunakan untuk penulisan laporan evaluasi adalah bahasa Indonesia ragam

ilmiah.

Page 12: evaluasi hasil pendidikan

------>>> Gambaran umum kandungan buku Evaluasi Program Pendidikan Pengarang

Prof.Dr. Suharsimi Arikunto dan cepi Safruddin Abdul Jabar, M.Pd, edisi kedua, penerbit

Bumi Aksara, jakarata, bahwa Dalam setiap kegiatan manajemen akan dikatakan sempurna

jika dalam prosesnya dilaksanakan suatu evaluasi, tidak terkecuali dalam manajemen

pendidikan. Program pendidikan sebagai penjabaran dari perencanan pendidikan harus

dievaluasi dengan saksama, menggunakan strategi yang tepat sehingga hasilnya dapat di

pertanggungjawabkan.

Evaluasi terhadap program pendidikan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan atau kegagalan suatu program pendidikan dan hasil evaluasi dapat dijadikan

informasi sebagai masukan untuk menentukan tindak lanjut dari program yang sedang atau

telah dilaksanakan.

Dalam buku ini disusun untuk membantu siapa saja yang sedang belajar mengevaluasi

program atau yang saat ini sedang menyiapkan langkah melakukan program evaluasi.

Pada bab I diuraikan tentang konsep dasar evaluasi program, ciri-ciri evaluasi

program, komponen evaluasi program, tujuan evaluasi program, syarat evaluator, dan

keterkaitan antara tujuan program dan tujuan evaluasi program. Bagian ini memberikan

gambaran umum secara teoretis tentang evaluasi program. Uraian ini mampu memberikan

penjelasan dan konsep dasar yang harus dipahami oleh penyusun program dan calon

evaluator; khususnya bagi praktisi pendidikan. Namun, yang tampak ditonjolkan dalam

uraian ini adalah program dan evaluasi program yang berkenaan dengan program

pembelajaran. Padahal buku ini berjudul Evaluasi Program Pendidikan. Memang,

implementasi dari program pendidikan akan sangat tampak pada pelaksanaan pembelajaran.

Yang perlu ditambahkan dalam bab ini, menurut saya, perlu diuraikan tentang ruang

lingkup program-program pendidikan. Hal ini mengingat program pendidikan bukan hanya

tentang pelaksanaan pembelajaran saja. Konsep program manajemen pengelolaan pendidikan

(misalnya di tingkat satuan pendidikan) belum tampak pada bab ini. Konsep manajemen

program pendidikan perlu disajikan agar pembaca mendapatkan gambaran yang lebih

lengkap tentang program-program pendidikan. Jika pembaca telah memiliki pemahaman

yang relatif lengkap tentang program manajeman pendidikan barulah disajikan uraian tentang

evaluasi program pendidikan.

Bab II menguraiakan tentang pengembangan kriteria dalam evaluasi program.

Sebagaimana lingkup pembahasan pada bab I, pada bab ini juga belum tampak implementasi

teknik penyusunan kriteria pada program pendidikan.

Page 13: evaluasi hasil pendidikan

Bab III menguraikan tentang berbagai model evaluasi program dan cara menentukan

model evaluasi yang tepat, dan cara menyusun rancangan evaluasi program. Pada bab ini

masih berupa gambaran umum tentang model dan rancangan evalusi program. Uraian secara

detail tentang model dan implementasi dalam evaluasi program pendidikan masih belum

tampak. Bagi pembaca yang belum memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentu masih

membutuhkan penjelasan yang lebih rinci. Demikian juga pada cara penyusunan rancangan

evaluasi program.

Bab IV menguraikan tentang perencanaan evaluasi program. Sebagaimana uraian

pada bab-bab sebelumnya, bab ini juga belum memberikan gambaran secara lebih lengkap

tentang perencanaan evaluasi program pendidikan sebagaimana judul buku ini. Yang tampak

masih terbatas pada perencanaan evaluasi program secara umum saja.

Bab V membahas tentang Langkah langkah Evaluasi Program, yang terdiri dari tiga

tahapan yaitu : Persiapan Evaluasi Program, yang harus dilakukan dengan cermat oleh

Evaluator. Pelaksanaan Evaluasi Program dan Monitoring (pemantauan) pelaksanaan

Evaluasi.

Bab VI Membahas tentang Analisis data dalam evaluasi program, membahas tentang

analisis data yang diperoleh dari lapangan bisa berbentuk kualitatif dan kuantitatif. Untuk

data kuantitatif biasanya menggunakan teknik statistic sedangkan untuk data kualitatif

menggunakan teknik nonstatistik. Dalam pengolaan data kuantitatif langkah pertamanya

adalah melakukan tabulasi data, setelah itu barulah pengolahan data.teknik pengolahan

dengan statistic terbagi dua jenis yaitu deskriptif dan inferensial.

Bab VII membahas tentang menyusun kesimpulan dan rumusan rekomendasi, dan

pada bab VIII membahas tentang Susunan loporan evaluasi biasanya memuat empat hal

pokok, yaitu: (1) permasalahan, (2) metodologi evaluasi, (3) hasil evaluasi, (4) kesimpulan

atas hasil evaluasinya.

Bab IX membahas tentang tata tulis laporan evaluasi. Penulisan laporan evaluasi

memiliki beberapa tujuan yaitu untuk memberikan keterangan, memulai suati tindakan,

mengoordinasi proyek, menyarankan suatu langkah atau tindakan, dan merekam kegiatan.

Perlu kita ketahui tata tulis laporan mencakup ketentuan tentang kertas, naskah, sampul,

pengetikan, penomoran, ilustrasi, pengutipan, penulisan lampiran, penulisan daftar pustaka,

dan bahasa.