evaluasi program pendidikan

21
EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto) ----> R E S U M E <----- BAB I KONSEP EVALUASI PROGRAM A. Pengertian Program dan Evaluasi Program Program adalah suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisi kebijakan dan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan. B. Kaitan antara Penelitian dengan Evaluasi program Dalam kegiatan penelitian peneliti ingin mengetahui gambaran tentang sesuatu kemudian dideskripsikan, sedangkan dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin mengetahui seberapa tinggi mutu atau kondisi sesuatu sebagai hasil pelaksanaan program, setelah data terkumpul dibandingkan dengan kriteria atau standar tertentu. Dalam kegiatan penelitian, peneliti dituntun oleh rumusan masalah, sedangkan dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator) ingin mengatahui tingkat ketercapaian program, dan apabila tujuan belum tercapai pelaksana (evaluator) ingin mengetahui letak kekurangan dan

Upload: agus-wibowo

Post on 31-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

evaluasi program

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Program Pendidikan

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN (Prof. Dr. Suharsimi Arikunto)

----> R E S U M E <-----

BAB IKONSEP EVALUASI PROGRAM

A.    Pengertian Program dan Evaluasi Program

Program adalah   suatu   rencana   yang  melibatkan  berbagai   unit  yang  berisi   kebijakan  dan   rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.

Evaluasi program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang  realisasi   atau   implementasi   dari   suatu   kebijakan,   berlangsung   dalam   proses   yang berkesinambungan,   dan   terjadi   dalam   suatu   organisasi   yang   melibatkan   sekelompok   orang   guna pengambilan keputusan.

 B.     Kaitan antara Penelitian dengan Evaluasi program

Dalam   kegiatan   penelitian  peneliti   ingin   mengetahui   gambaran   tentang   sesuatu   kemudian dideskripsikan, sedangkan dalam evaluasi program, pelaksana (evaluator)  ingin mengetahui seberapa tinggi   mutu   atau   kondisi   sesuatu   sebagai   hasil   pelaksanaan   program,   setelah   data   terkumpul dibandingkan dengan kriteria atau standar tertentu.

Dalam kegiatan penelitian, peneliti dituntun oleh rumusan masalah, sedangkan dalam evaluasi program, pelaksana   (evaluator)   ingin   mengatahui   tingkat   ketercapaian   program,   dan   apabila   tujuan   belum tercapai pelaksana (evaluator) ingin mengetahui letak kekurangan dan sebabnya. Hasilnya digunakan untuk menentukan tindak lanjut atau keputusan yang akan diambil.

 C.    Ciri-ciri dan Persyaratan Evaluasi Program

Ciri dan persyaratan evaluasi program mengacu pada kaidah yang berlaku, dilakukan secara sistematis, teridentrifikasi penentu keberhasilan dan kebelumberhasilan program, menggunakan tolok ukur baku, dan hasil evaluasi dapat digunkan sebagai tindak lanjut atau pengambilan keputusan.

 D.    Komponen, Subkomponen, dan Indikator Program

Page 2: Evaluasi Program Pendidikan

Program merupakan  satu  kesatuan dari  beberapa bagian atau komponen yang saling  berkait  untuk mencapai tujuan yang ditentukan oleh sistem tersebut.  Komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang  tidak  terpisahkan.  Masing-masing  komponen  terdiri   atas  beberapa  subkomponen dan masing-masng subkomponen terdapat beberapa indikator.

Dalam kegiatan evaluasi program, indikator merupakan petunjuk untuk mengetahui keberhasilan atau ketidakberhasilan suatu kegiatan. Perlu diketahui bahwa ketidakberhasilan suatu kegiatan dapat juga dipengaruhi oleh komponen atau subkomponen yang lain.

 E.     Tujuan Evaluasi Program

Evaluasi  program bertujuan untuk mengetahui  pencapaian tujuan program yang telah dilaksanakan. Selanjutnya, hasil evaluasi program digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut atau untuk melakukan pengambilan keputusan berikutnya.

F.     Manfaat Evaluasi Program

Evaluasi  sama   artinya   dengan   kegiatan   supervisi.   Kegiatan   evaluasi/supervisi   dimaksudkan   untuk mengambil keputusan atau melakukan tindak lanjut dari program yang telah dilaksanakan. Manfaat dari evaluasi  program dapat berupa penghentian program, merevisi  program, melanjutkan program, dan menyebarluaskan program.

G.    Evaluator Program

Evaluator program harus orang-orang yang memiliki kompetensi yang mumpuni, di antaranya mampu melaksanakan,   cermat,  objektif,   sabar  dan   tekun,   serta  hati-hati dan  bertanggung   jawab.  Evaluator dapat berasal dari kalangan internal (evaluator dan pelaksana program) dan kalangana eksternal (orang di luar pelaksana program tetapi orang yang terkait dengan kebijakan dan implementasi program).

  H.    Hakikat antara Tujuan Program dengan Tujuan Evaluasi Program

Program adalah   suatu   rencana   yang  melibatkan  berbagai   unit  yang  berisi   kebijakan  dan   rangkaian kegiatan   yang   harus   dilakukan  dalam  kurun  waktu   tertentu   untuk  diimplementasikan  di   lapangan. Sedangkan   evaluasi   program   bertujuan  untuk   mengumpulkan   informasi   berkenaan   dengan implementasi program yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan tindak lanjut atau pengambilan keputusan.

Page 3: Evaluasi Program Pendidikan

BAB IIPENGEMBANGAN KRITERIA DALAM EVALUASI PROGRAM

A.    Pengertian Kriteria

Kriteria  diartikan   sebagai   patokan   yang  digunakan   sebagai  ukuran  atau   tolok  ukur.  Dalam evaluasi program,   kriteria   digunakan   untuk   mengukur   ketercapaian   suatu   program   berdasarkan   indikator-indikator yang telah ditentukan.

B.     Perlunya Disusun Kriteria

Kriteria disusun sebagai pedoman evaluator dalam melaksakan evaluasi program. Disusunnya kriteria, evaluator   menjadi   lebih   mantap   karena   ada   patokan,   dapat   digunakan   sebagai   bukti pertanggungjawaban dari hasil evaluasi, untuk menghindari subjektivitas evaluator, dan hasil evaluasi sama walaupun evaluator berbeda.

 C.    Dasar Penyusunan Kriteria

Penyusun   kriteria   adalah   calon-calon   evaluator.   Hal   ini   mengingat   merekalah   orang-orang   yang memahami tentang program yang akan dievaluasi. Dasar penyusunan kriteria adalah, peraturan atau ketetentuan yang melatarbelakangi dikeluarkannya program, pedoman pelaksanaan program, dokumen dan   sumber-sumber   ilmiah   yang   umum   digunakan,   hasil   penelitian   yang   relevan,   petunjuk   atau pertimbangan   ahli   evaluasi,   tim  evaluator,   evaluator   sendiri   dengan  menggunakan  daya   nalar   dan kemampuan yang dimilikinya.

D.    Cara Menyusun Kriteria

Wujud kriteria berupa tingkatan atau gradasi kondisi sesuatu yang dapat ditransfer menjadi nilai.

Wujud   kriteria   berupa   kriteria   kuantitatif   (angka-angka)   dan   kriteria   kualitatif   (menghitung   jumlah indikator yang telah tercapai).

Kriteria  kuantitatif dibedakan menjadi  dua,  yaitu  (1)   tanpa pertimbangan,  yaitu membagi   rentangan (mis.  10-100)  dalam  kategaori  secara sama,  dan (2)  banyaknya rentangan dalam tiap kategori  tidak sama karena petimbangan tertentu.

Kriteria   kualitatif   dibedakan   menjadi   dua,   yaitu   (1)   kriteria   kualitatif   tanpa   pertimbangan, yaitu  menghitung jumlah indikator yang telah memenuhi persyaratan, dan (2) kriteria kualitatif dengan pertimbangan,   yaitu   dengan   cara  menghitung   indikator   yang   telah  memenuhi   persyaratan   dengan mempertimbangkan skala prioritas atau pembobotan.

Page 4: Evaluasi Program Pendidikan

BAB III

MODEL DAN RANCANGAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

 A.    Berbagai Model Evaluasi Program

Pada buku inidisajikan model evaluasi menurut Kaufan dan Thomas yang membedakan model evluasi program menjadi delapan, yaitu:

1.      Goal Oriented Eavaluation Model

Objek  pengamatan  model   ini  adalah   tujuan  dari  program. Evaluasi  dilaksanakan  berkesinambungan, terus-menerus untuk mengetahui ketercapaian pelaksanaan program.

2.      Goal Free Eavaluation Model

Dalam  melaksanakan   evaluasi   tidak  memperhatikan   tujuan   khusus   program,  melainkan   bagaimana terlaksananya program dan mencatat hal-hal yang positif maupun negatif.

3.      Formatif Summatif Evaluation Model

Model evaluasi ini dilaksanakan ketika program masih berjalan (evaluasi formatif) dan ketika program sudah selesai (evaluasi sumatif).

4.      Countenance Evaluation Model

Model   ini   juga   disebut   model   evaluasi   pertimbangan.   Maksudnya   evaluator   mempertimbangkan program dengan memperbandingkan kondisi hasil evaluasi program dengan yang terjadi di program lain, dengan objek ssaran yang sama dan membandingkan kondisi hasil pelaksanaan program dengan standar yang ditentukan oleh program tersebut.

5.      Responsif Evaluation Model

Model ini tidak dijelaskan dalam buku ini karena model ini kurang populer.

6.      SSE-UCLA Evaluation Model

Model ini meliputi empat tahap, yaitu

a.       Needs assessment,  memusatkan  pada  penentuan  masalah  hal-hal   yang  perlu  dipetimbangkan dalam program, kebutuhan uang dibutuhkan oleh program, dan tujuan yang dapat dicapai.

b.      Program planning,  perencanaan program dievaluasi  untuk mengetahui  program disusun sesuai analisis kebutuhan atau tidak.

c.       Formative evaluation, evaluasi dilakukan pada saat  program berjalan.

Page 5: Evaluasi Program Pendidikan

d.      Summative program,   evaluasi  untuk  mengetahui   hasil   dan  dampak  dari   program  serta  untuk mengetahui ketercapaian  program.

7.      CIPP Evaluation Model (Context Input Process Product)

a.       Evaluasi Konteks

Evaluasi  konteks  adalah evaluasi   terhadap kebutuhan,   tujuan pernenuhan dan karakteristik   individu yang menangani. Seorang evaluator harus sanggup menentukan prioritas kebutuhan dan memilih tujuan yang paling menunjang kesuksesan program.

b.      Evaluasi Masukan

Evaluasi masukan mempertimbangkan kemampuan awal atau kondisi awal yang dimiliki oleh institusi untuk melaksanakan sebuah program.

c.       Evaluasi Proses

Evaluasi proses diarahkan pada sejauh mana program dilakukan dan sudah terlaksana sesuai dengan rencana. 

d.      Evaluasi Hasil

Ini merupakan tahap akhir evaluasi dan akan diketahui ketercapaian tujuan, kesesuaian proses dengan pencapaian tujuan, dan ketepatan tindakan yang diberikan, dan dampak dari program.

8.      Discrepancy Model

Model   ini  ditekankan  untuk  mengetahui  kesenjangan  yang   terjadi  pada  setiap  komponen  program. Evaluasi  kesenjangan dimaksudkan untuk mengetahui  tingkat  kesesuaian antara standar yang sudah ditentukan dalam program dengan penampilan aktual dari program tersebut.

 B.     Ketepatan Penentuan Model Evaluasi Program

Program  dibedakan   dibedakan  menjadi   berdasarkan   jenis   kegiatannya,   yaitu   program  pemrosesan (mengubah sesuatu yang dianggap bahan mentah menjadi sesuatu yang dianggap barang jadi), program layanan (program yang bertujuan memberikan kepuasan pada pihak lain), dan program umum (program yang yang bersifat umum, tidak memiliki spesifikasi sebagaimana program pemprosesan dan program layanan).

Ketepatan penentuan model evaluasi program bergantung pada jenis kegiatannya. Oleh karena itu tidak semua model evaluasi program dapat diterapkan.

 C.    Rancangan Evaluasi Program

Page 6: Evaluasi Program Pendidikan

Hal-hal   yang   dicantumkan   dalam   rancangan   program   adalah   (1)   judul   kegiatan,   (2)   alas   an dilaksanakannya evaluasi, (3) tujuan  evaluasi, (4) pertanyaan evaluasi, (5) metodologi yang digunakan, dan (6) prosedur kerja dan langkah-langkah kegiatan.

Page 7: Evaluasi Program Pendidikan

BAB IVPERENCANAAN EVALUSI PROGRAM

Membicarakan tentang analisis  kebutuhan adalah merupakan sarana atau alat  yang konstruktif  dan positif untuk melakukan sebuah perubahan, yakni perubahan yang didasarkan atas logika yang bersifat rasional sehingga kemudian perubahan ini menunjukkan upaya formal yang sistematis menentukan dan mendekatkan jarak kesenjangan antara “seperti apa yang ada” dengan “bagaimana seharusnya” dengan sasarannya adalah siswa, kelas dan sekolah.

            Dalam sistem pendidikan, karena pendidikan itu sendiri hanya merupakan alat belaka, sedangkan prestasi belajar siswa adalah hal yang menjadi tujuan, maka membuat rencana mengajar  merupakan proses penting untuk menentukan alat yang tepat dalam mencapai tujuan akhir. Setelah guru berhasil menentukan   materi   yang   akan   diajarkan,   perlu   secara   hati-hati   meninjau   kembali   apakah   dalam pemilihan materinya  sudah tepat, dalam arti sudah sesuai benar dengan kebuituhan siswa.

            Ada dua cara yang lazim dilakukan dalam melakukan analisis kebutuhan, yaitu secara obyektif dan subyektif.   Kedua   cara   tersebut   dimulai   dari   identifikasi   lingkup   tujuan   penting   dalam   program, menentukan indikator dan cara pengukuran tujuan-tujuan, menyusun kriteria (standar) untuk tiap-tiap indikator dan membandingkan kondisi yang diperoleh dengan kriteria. Ciri khas dalam cara melakukan analisis   kebutuhan   secara   subjektif   adalah   mengumpulkan   semua   evaluator   untuk   bersama-sama menentukan skala prioritas kebutuhan.

            Selain  dua   cara   tersebut   evaluator  dapat   juga  menggunakan  gabungan  dari   keduanya,   yaitu sebagian menggunakan cara obyektif, sebagian yang lain mernggunakan cara subyektif. Di samping itu, seorang  evaluator  dapat   juga  menambahkan  bahan   lain  yang  diambil   dari  pihak   laur  dirinya.   Yang dimaksud dengan pihak luar diantaranya adalah kawan-kawan dekat atau anggota keluarga lain dari responden   yang   diperkirakan   pihak   tersebut   memang   diperlukan   dan   data   yang   diberikan   dapat dipercaya.

            Evaluasi   program  tidak   lain   adalah  penelitian,   dengan   cirri-ciri   khusus.  Oleh   karena   evaluasi program   sama   dengan   penelitian   maka   sebelum   memulai   kegiatan,seperti   juga   penelitian,   harus membuat proposal. Isi dan langkah-langkah dalam penyusunan proposal sama dengan proposal dalam penelitian.

            Dalam   pembahasan   kali   ini   hanya   tiga   hal   yang   akan   dijelaskan   secara   khusus.   Ketiga   hal dimaksud, sekaligus butir yang rawan adalah sebagai berikut :

1.      Bagian pendahuluan, menentukan garis besar isi bagian ini.

2.      Bagian metodologi berisi tiga hal pokok, yaitu penentuan sumber data, metode pengumpulan data, dan penentuan instrumen pengumpulan data.  Ada tiga sumber data yang didahului  dengan huruf P (kata   bahasa   Inggris),   yaitu   :Person   (   manusia),   Place   (tempat)   dan   paper   (kertas   dan   lain-lain). Penentuan metode pengumpulan data harus disesuaikan dengan sumber data.

Page 8: Evaluasi Program Pendidikan

3.      Bagian cara menentukan evaluasi. Instrumen pengumpul data evaluasi adalah alat yang diperlukan untuk mempermudah pengumpulan data.

Jenis   instrument sebanyak jenis metode yang digunakan dan selanjutnya pemilihan jenis  instrument pengumpulan data harus disesuaikan dengan metode yang sudah ditentukan oleh evaluator. Instrumen merupakan alat untuk mempermudah penggunaan metode dalam pengumpulan data.

Ada lima langkah yang harus dilalui dalam menyusun instumen yaitu :

(a)    Identifikasi indikator sebagai obyek sasaran evaluasi.

(b)   Membuat tabel hubungan antara komponen-indikator-sumber data-metode-instrumen,

(c)    Menyusun butir-butir instrumen

(d)   Menyusun kriteria-kriteria penilaian,dan

(e)    Menyusun pedoman pegerjaan

Di dalam kisi-kisi yang merupakan alat bantu penyusunan instrumen tertentu secara khusus tidak lagi mencantumkan sumber data dan metode, tetapi langsung hubungan antara indikator dengan nomor-nomor instrumen. Di antara langkah-langkah penyusunan instrumen, yang merupakan alat bantu yang paling bermanfaat bagi penyusunan instrumen adalah kisi-kisi. Itulah sebabnya, kisi-kisi harus disusun secara cermat dan hati-hati. Petunjuk pengerjaan jangan terlupakan, agar responden tidak salah dalam membantu mengisi instrumen bagi evaluator.

Page 9: Evaluasi Program Pendidikan

BAB VLANGKAH-LANGKAH EVALUASI PROGRAM

Dalam bab   ini  dibicarakan  mengenai  beberapa   langkah  atau   tahapan  dalam melaksanakan  evaluasi program. Secara garis  besar tahapan tersebut meliputi :  tahapan persiapan evaluasi  program, tahap pelaksanaan, dan tahap monitoring. Penjelasan tentang langkah-langkah tersebut dapat dilihat dalam bagan dibawah ini :

A. Persiapan Evaluasi Program

- Penyusunan evaluasi- Penyusunan instrumen evaluasi- Validasi instrumen evaluasi- Menentukan jumlah sampel yang diperlukan- Penyamaan persepsi antar evaluator sebelum data di ambil

Penyusunan terkait dengan model diantaranya; model CIFF, model Metfessel and Michael, model Stake, model Kesenjangan, model Glaser, model Michael Scriven, model Evaluasi Kelawanan, dan model Need Assessment.

Langkah langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrument evaluasi :

-    Merumuskan tujuan yang akan dicapai

-    Membuat kisi-kisi

-    Membuat butir-butir instrument

-    Menyunting instrument     

-    Instrumen yang telah tersusun perlu di validasi

-    Dapat dilakukan dengan metode Sampling

-    Beberapa hal yang perlu disamakan : tujuan program, tujuan evaluasi, kriteria keberhasilan program, wilayah generalisasi, teknik sampling, jadwal kegiatan

 B.  Pelaksanaan Evaluasi Program

            Evaluasi  program dapat dikategorikan evaluasi  reflektif,  evaluasi  rencana,  evaluasi  proses dan evaluasi hasil. Keempat jenis evaluasi tersebut mempengaruhi evaluator dalam mentukan metode dan alat pengumpul data yang digunakan.

            Dalam   pengumpulan   data   dapat  menggunakan   berbagai   alat   pengumpul   data   antara   lain   : pengambilan data dengan tes, pengambilan data dengan observasi ( bias berupa check list, alat perekam 

Page 10: Evaluasi Program Pendidikan

suara   atau   gambar   ),   pengambilan   data   dengan   angket,   pengambilan   data   dengan   wawancara, pengambilan data dengan metode analisis dokumen dan artifak atau dengan teknik lainya.

C.  Tahap Monitoring (Pelaksanaan)

Monitoring   pelaksanaan   evaluasi   berfungsi   untuk   mengetahui   kesesuaian   pelaksanaan   dengan rencana  program.  Sasaran  monitoring  adalah  seberapa  pelaksaan  program dapat  diharapkan/   telah sesuai dengan rencana program, apakah berdampak positif atau negatif.

Teknik dan alat monitoring dapat berupa :

-            Teknik pengamatan partisipatif

-            Teknik wawancara

-            Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumentasi

-            Evaluator atau praktisi atau pelaksana program

-            Perumusan tujuan pemantauan

-            Penetapan sasaran pemantauan

-            Penjabaran data yang dibutuhkan

-            Penyiapan metode/alat pemantauan sesuai dengan sifat dan sumber/jenis data

-            Perencanaan analisis  data  pemantauan  dan pemaknaannya dengan berorientasi  pada  tujuan monitoring

Melanjutkan mengenai sampel ada 7 jenis sampel yang dapat dijadikan sebagai metode dalam evaluasi program diantaranya adalah : (1). Proportional sampel, (2). Startified sampel, (3). Purposive sampel, (4). Quota sampel, (5). Double sampel, (6). Area probability sampel, (7). Cluster sampel.

 

Page 11: Evaluasi Program Pendidikan

BAB VIANALISIS DATA DALAM EVALUASI PROGRAM

Dalam penelitian data di bagi dua yaitu data kuantitatif dan kualitatif, dengan kedua jenis ini kemudian data diolah. Jenis pertama terkait dengan statistika sedangkan yang kedua sebaliknya atau nonstatistika. Dalam menganalisis dan mengolah data kuantitatif hendaknya dilakukan dengan tabulasi data. Tabulasi merupakan coding sheet untuk memudahkan peneliti dalam mengolah dan menganalisis data. Karena memahami   secara   tabulasi   lebih  mudah  dibandingkan   dengan  bentuk   uraian   narasi   yang  panjang. Analisis  data kuantitatif dapat dilakukan dengan dua cara,  Pertama. Statistik Deskriptif adalah suatu teknik pengolahan data yang tujuannya melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat atau  menarik   kesimpulan   atas   populasi   yang   diamati.   Kedua,   Statistik   Inferensial   yaitu  mencakup metode-metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data yang dilakukan untuk meramalkan dan  menarik   kesimpulan  atas  data  dan  akan  berlaku  bagi   keseluruhan  gugus  atau   induk  dari   data tersebut. Statistik ini juga disebut dengan statistik parametrik berlaku untuk data interval atau rasional jika datanya normal. Dan apabila datanya tidak normal serta berbentuk ordinal atau nominal, maka jenis statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik.

Tidak   semua  data  dilapangan  berbentuk   simbol-simbol   yang  bisa  dikuantifikasi  dan  dihitung   secara matematis. Ada kalanya datanya abstrak yang tidak dapat dimanipulasi menjadi numerik sehingga data jenis   ini   hanya   dapat   dilakukan   dengan   analisis   kualitatif.Kegiatan dalam menganalisis data kualitaitif dapat melalui tahapan-tahapan berikut :

1. Dengan mereduksi/menyiangi data

2. Display data

3. Menafsirkan data

4. Menyimpulkan dan verifikasi

5. Meningkatkan keabsahan hasil

6. Narasi hasil analisis.

Pengolahan data kan  lebih  mudah dengan menggunakan bantuan computer  sehingga hasilnya akan dapat. diperoleh lebih cepat

BAB VII

MENYUSUN KESIMPULAN DAN RUMUSAN REKOMENDASI

            Kesimpulan   adalah   sesuatu   yang  merupakan   inti   dari   sederetan   informasi   atau   sajian   yang menyatakan tentang status program yang sedang dievaluasi.

Page 12: Evaluasi Program Pendidikan

            Kesimpulan   berbentuk   kalimat   pernyataan   kualitatif   yang   menunjukkan   keadaan   atau   sifat sesuatu   sehingga   di   dalam   gerak   kegiatan   programdengan   cepat   dapat   diketahui   dimana posisinya.Kesimpulan   sangat   penting   kedudukan   dan   isi   rumusannya   untuk   dilanjutkan   menjadi rekomendasi.

            Rekomendasi   disusun   setelah   kesimpulan   dibuat.   Hal-hal   yang   perlu   diperhatikan   dalam menyusun   rekomendasi,   yaitu  mengenai   perlunya  melihat   dengan   cermat   alas   an   yang   diusulkan responden tentang upaya peningkatan kualitas program yang dievaluasi dimasa yang akan datang

  

BAB VIII

MENYUSUN LAPORAN EVALUASI

            Menyusun laporan evaluasi adalah kegiatan akhir dari evaluasi program. Laporan hasil evaluasi disusun dalam bentuk tulisan dan dapat dipublikasikan.

            Secara garis besar laporan evaluasi program terdiri dari empat pokok hal yaitu : permasalahan, metodologi evaluasi, hasil evaluasi dan kesimpulan hasil evaluasi.

            Laporan evaluasi tidak ubahnya seperti laporan penelitian, ada yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dan ada yang menggunakan pendekatan kualitatif.

            Laporan evaluasi menggunakan pendekatan kuantitatif umumnya tersusun dari lima atau enam bab,   yaitu   :   pendahuluan,   pembahasan   kepustakaan,   metodologi   evaluasi,   hasil   evaluasi   dan pembahasan (hasil evaluasi, pembahasan ), serta kesimpulan dan rekomendasi.

            Laporan evaluasi menggunakan pendekatan kualitatif umumnya tersusun dari beberapa bab dan sub bab yang dapat diidentifikasi menjadi tiga bagian pokok, yaitu : pendahuluan, inti pembahasan dan kesimpulan.

            Secara garis  besar  laporan hasil  evaluasi  diharapkan diususun secara ringkas,  padat,   jelas dan paling  tidak  memuat  hal-hal  berikut   :   ringkasan  eksekutif,  pendahuluan,   kajian  pustaka,  komponen dalam metodologi  evaluasi,  hasil  evaluasi,  kesimpulan dan rekomendasi  yang terakhir  adalah daftar pustaka.

  

 BAB IX

TATA TULIS LAPORAN EVALUASI

         Tata tulis laporan mencakup ketentuan tentang kertas, naskah, sampul, pengetikan, penomoran, ilustrasi, pengutipan, penulisan lampiran, penulisan daftar pustaka dan bahasa.

1. Kertas naskah dan sampul

Page 13: Evaluasi Program Pendidikan

Naskah   laporan   sebaiknya  menggunakan   jertas  kwarto   (21x28,5  cm)  HVS  80  gram,   sampul   laporan sebaiknya dibuat dari kertas buffalo dengan warna disesuaiakan.

2. Pengetikan

Pengetikan mencakup penggunaan huruf, penulisan bilangan, spasi, batas tepi naskah, pengetikan alenia baru, pengisian halaman naskah, pengetikan bab sub bab.

3. Penomoran

Penomoran halaman diletakkan di  sebelah kanan atas dua spasi  di  atas baris  pertama teks.  Nomor halaman menggunakan angka arab.

4. Ilustrasi

Ilustrasi dapat terdiri dari foto, grafik, diagram, bagan, peta dan denah serta tabel.

5. Pengutipan

Kutipan harus sama dengan sumber aslinya, baik bahasa maupuin ejaannya. Penulisan kutipan diawali dan diakhiri dengan tanda kutip (“ )

6. Penulisan lampiran

Lampiran seperti tabel, carta, dokumen, transkip wawancara dan sejenisnya ditempatkan setelah daftar pustaka

7. Penulisan daftar pustaka

Penulisan daftar pustaka meliputi buku, artikel, laporan atau karangan dalam jurnal atau majalah ilmiah dan penerbitan lain.

8. Bahasa

Bahasa yang digunakan untuk penulisan laporan evaluasi adalah bahasa Indonesia ragam ilmiah.

------>>> Gambaran umum kandungan buku Evaluasi Program Pendidikan Pengarang Prof.Dr. Suharsimi Arikunto dan cepi Safruddin Abdul  Jabar,  M.Pd,  edisi  kedua, penerbit  Bumi Aksara,   jakarata,  bahwa Dalam setiap kegiatan manajemen akan dikatakan sempurna jika dalam prosesnya dilaksanakan suatu evaluasi, tidak terkecuali dalam manajemen pendidikan. Program pendidikan sebagai penjabaran dari perencanan pendidikan harus dievaluasi dengan saksama, menggunakan strategi yang tepat sehingga hasilnya dapat di pertanggungjawabkan.

Page 14: Evaluasi Program Pendidikan

Evaluasi   terhadap   program   pendidikan   dimaksudkan   untuk   mengetahui   tingkat   keberhasilan   atau kegagalan  suatu  program pendidikan  dan  hasil  evaluasi  dapat  dijadikan   informasi   sebagai  masukan untuk menentukan tindak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan.

Dalam buku ini disusun untuk membantu siapa saja yang sedang belajar mengevaluasi program atau yang saat ini sedang menyiapkan langkah melakukan program evaluasi.

Pada  bab   I  diuraikan   tentang  konsep  dasar  evaluasi  program,   ciri-ciri  evaluasi  program,  komponen evaluasi program, tujuan evaluasi program, syarat evaluator, dan keterkaitan antara tujuan program dan tujuan  evaluasi  program.  Bagian   ini  memberikan  gambaran  umum secara   teoretis   tentang  evaluasi program.   Uraian   ini  mampu  memberikan  penjelasan  dan   konsep  dasar   yang  harus   dipahami  oleh penyusun  program  dan   calon   evaluator;   khususnya  bagi   praktisi   pendidikan.  Namun,   yang   tampak ditonjolkan dalam uraian ini adalah program dan evaluasi program yang berkenaan dengan program pembelajaran.   Padahal   buku   ini   berjudul   Evaluasi   Program  Pendidikan. Memang,   implementasi  dari program pendidikan akan sangat tampak pada pelaksanaan pembelajaran. 

Yang perlu ditambahkan dalam bab ini, menurut saya, perlu diuraikan tentang ruang lingkup program-program  pendidikan.   Hal   ini   mengingat   program   pendidikan   bukan   hanya   tentang   pelaksanaan pembelajaran saja. Konsep program manajemen pengelolaan pendidikan (misalnya di  tingkat  satuan pendidikan) belum tampak pada bab ini. Konsep manajemen program pendidikan perlu disajikan agar pembaca   mendapatkan   gambaran   yang   lebih   lengkap   tentang   program-program   pendidikan.   Jika pembaca   telah  memiliki   pemahaman  yang   relatif   lengkap   tentang  program manajeman  pendidikan barulah disajikan uraian tentang evaluasi program pendidikan.

Bab  II  menguraiakan  tentang pengembangan kriteria  dalam evaluasi  program.  Sebagaimana  lingkup pembahasan pada bab I, pada bab ini juga belum tampak implementasi teknik penyusunan kriteria pada program pendidikan.

Bab III  menguraikan tentang berbagai model evaluasi program dan cara menentukan model evaluasi yang tepat,  dan cara  menyusun rancangan evaluasi  program. Pada bab  ini  masih berupa gambaran umum   tentang   model   dan   rancangan   evalusi   program.   Uraian   secara   detail   tentang   model   dan implementasi  dalam evaluasi  program pendidikan  masih  belum tampak.  Bagi  pembaca  yang  belum memiliki   bekal   pengetahuan   yang   cukup   tentu   masih   membutuhkan   penjelasan   yang   lebih   rinci. Demikian juga pada cara penyusunan rancangan evaluasi program.

Bab   IV   menguraikan   tentang   perencanaan   evaluasi   program.   Sebagaimana   uraian   pada   bab-bab sebelumnya,   bab   ini   juga  belum memberikan   gambaran secara   lebih   lengkap   tentang  perencanaan evaluasi   program   pendidikan   sebagaimana   judul   buku   ini.   Yang   tampak   masih   terbatas   pada perencanaan evaluasi program secara umum saja.

Bab V membahas   tentang Langkah  langkah Evaluasi  Program,  yang  terdiri  dari  tiga  tahapan yaitu   : Persiapan Evaluasi Program, yang harus dilakukan dengan cermat oleh Evaluator. Pelaksanaan Evaluasi Program dan Monitoring (pemantauan) pelaksanaan Evaluasi.

Page 15: Evaluasi Program Pendidikan

Bab VI Membahas tentang Analisis data dalam evaluasi program, membahas tentang analisis data yang diperoleh   dari   lapangan   bisa   berbentuk   kualitatif   dan   kuantitatif.   Untuk   data   kuantitatif   biasanya menggunakan teknik statistic sedangkan untuk data kualitatif menggunakan teknik nonstatistik. Dalam pengolaan data kuantitatif   langkah pertamanya adalah melakukan tabulasi  data,  setelah  itu  barulah pengolahan data.teknik pengolahan dengan statistic terbagi dua jenis yaitu deskriptif dan inferensial.

Bab   VII  membahas   tentang  menyusun   kesimpulan   dan   rumusan   rekomendasi,   dan   pada   bab   VIII membahas   tentang   Susunan   loporan   evaluasi   biasanya   memuat   empat   hal   pokok,   yaitu:   (1) permasalahan, (2) metodologi evaluasi, (3) hasil evaluasi, (4) kesimpulan atas hasil evaluasinya.

Bab IX membahas tentang tata tulis   laporan evaluasi.  Penulisan  laporan evaluasi  memiliki  beberapa tujuan   yaitu   untuk   memberikan   keterangan,   memulai   suati   tindakan,   mengoordinasi   proyek, menyarankan suatu langkah atau tindakan, dan merekam kegiatan. Perlu kita ketahui tata tulis laporan mencakup ketentuan tentang kertas,  naskah,  sampul,  pengetikan,  penomoran,   ilustrasi,  pengutipan, penulisan lampiran, penulisan daftar pustaka, dan bahasa.