konsep evaluasi pendidikan

Upload: wahyun-mawardi

Post on 16-Jul-2015

519 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB I HAKIKAT DAN KONSEP EVALUASI HASIL BELAJAR

Pendahuluan Apa yang pertama kali terlintas di pikiran anda, bila dihadapkan sebuah pertanyaan apa yang anda ketahui tentang evaluasi? Tentunya anda tidak akan menjawabnya dengan sebuah senyuman bukan? Pastinya anda akan menjawab, evaluasi adalah proses untuk mengetahui ketercapaian sebuah tujuan, salah satu cara menuju perbaikan, kegiatan yang biasa dilakukan guru di sekolah, proses untuk mengukur dan menilai sebuah kegiatan berdasarkan parameter tertentu, atau kegiatan mengambil keputusan tentang keberlangsungan sebuah program. Adakah yang salah dengan semua jawaban tersebut? Tidak ada. Sekarang bila anda diminta untuk mengelompokkan jawaban-jawaban di atas berdasarkan ruang lingkup evaluasi, kira-kira apa jawaban anda? Jika anda menjawabnya sebagai berikut, maka sedikit banyaknya anda sudah tahu tentang konsep dasar evaluasi. Bila dilihat dari ruang lingkupnya, paling tidak evaluasi bisa dibagi ke dalam 3 kelompok besar, yaitu: evaluasi program, evaluasi pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Walau dalam pembagiannya cukup jelas, namun kenyataannya, masih banyak diantara kita yang masih bingung mengenai sampai mana sebenarnya batasan dari tiap ruang lingkup tersebut. Namun demikian, yang perlu menjadi catatan di sini adalah apapun ruang lingkupnya, evaluasi hadir tidak lain adalah untuk mengupayakan sebuah perbaikan. Terlepas dari itu semua, yang jelas dalam bab ini (dan bab-bab selanjutnya), anda tidak akan pernah menemukan bahasan tentang evaluasi program ataupun evaluasi pembelajaran secara mendalam, karena modul ini memang akan lebih memfokuskan pembahasannya pada evaluasi hasil belajar saja.

1

2

Hakikat dan konsep evaluasi hasil belajar adalah pintu pertama yang akan anda lewati sebelum anda menyelam di lautan ilmu yang ada pada modul ini. Untuk memudahkan anda dalam menelan informasi yang ada, maka dalam pembahasannya akan dibagi menjadi 2 kegiatan belajar sebagai berikut: 1. Kegiatan belajar 1, membahas tentang hakikat dan konsep evaluasi hasil belajar, yang meliputi: pengertian evaluasi, ruang lingkup evaluasi pendidikan, kedudukan evaluasi, serta hubungan antara tujuan, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi. 2. Kegiatan belajar 2, membahas tentang tujuan, manfaat dan fungsi, subjek dan objek, serta kegunaan data evaluasi. Bila anda sudah menelan informasi yang ada pada kedua kegiatan belajar tersebut, maka diharapkan anda akan dapat: 1. Menjelaskan tentang hakikat dan konsep evaluasi hasil belajar 2. Menjelaskan tentang tujuan, manfaat dan fungsi, subjek dan objek, serta kegunaan data evaluasi. Akhirnya, pelajarilah modul ini dengan cermat, pahamilah setiap istilah yang berkaitan dengannya. Dengan memahami bab ini secara baik, maka akan membantu anda untuk memahami bab-bab selanjutnya.

3

KEGIATAN BELAJAR 1 Hakikat dan Konsep Evaluasi Hasil Belajar

Proses menjadi baik itu panjang. Tetapi keputusan untuk memulai menjadi baik hanya memerlukan waktu beberapa saat (Ahmad Zairofi)

Implikasi dari kutipan di atas adalah bahwa sebenarnya tidak ada kata sulit untuk mewujudkan sebuah perbaikan, karena pada dasarnya awal dari sebuah perbaikan adalah hanya niatan untuk mau berubah menjadi baik. Selanjutnya, tujuan, rencana, serta proses pengaplikasiannyalah yang mengkonkritkan niatan tersebut. Salah satu sarana untuk memulai perbaikan adalah dengan mengadakan evaluasi. Sebagai contoh, Teguh adalah seorang eksekutif muda yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan sebuah program diklat kepemimpinan. Ia menargetkan, setelah mengikuti diklat tersebut setiap peserta bisa menjadi pemimpin yang baik pada unit kerjanya. Untuk mengetahui secara pasti apakah diklat yang dilaksanakannya telah berhasil atau belum, akhirnya dia memutuskan untuk melakukan evaluasi. Disamping sebagai bahan perbaikan untuk program diklat kepemimpinan yang akan diselenggarakan selanjutnya. Contoh lainnya, Bu Yuli adalah seorang guru bidang studi Bahasa Indonesia. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap hal yang telah diajarkannya, diapun melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrument tes. Beranjak dari hasil tes tersebutlah, dia mengoreksi hal-hal yang masih harus dilaksanakan, dimodifikasi, atau bahkan dihilangkan sama sekali. Atau kisah seorang mahasiswa bernama Andi yang merasa tidak ada satu temanpun yang rela berlama-lama berinteraksi dengannya. Setelah melakukan

4

evaluasi diri secara mendalam, akhirnya diapun menemukan bahwa sifat terlalu pendiamnyalah yang menyebabkannya demikian. Beranjak dari situlah, secara perlahan dia mencoba untuk belajar bisa lebih aktif dalam berinteraksi dengan temantemannya. Ketiga contoh di atas ingin menggambarkan bahwa evaluasi bukanlah monopoli dunia pendidikan saja. Segala bidang, seperti sosial, ekonomi, politik, teknologi, budaya, dan lain sebagainya, sah-sah saja untuk memanfaatkannya. Namun untuk selanjutnya, dalam kegiatan belajar 1 ini akan menyoroti evaluasi bidang pendidikan saja. Agar anda nantinya dapat memahami hakikat dan konsep evaluasi hasil belajar secara utuh dan mendalam, maka akan disajikan terlebih dahulu pembahasan tentang pengertian evaluasi, kedudukan evaluasi dalam pendidikan, serta hubungan antara evaluasi, tujuan, dan kegiatan belajar mengajar. A. Pengertian Evaluasi The systematic process of collecting, analyzing, and interpreting information to determine the extent to which pupils are achieving instructional objectives. (Answers the question How good?). Demikianlah arti evaluasi menurut Gronlund & Linn, mereka menyatakan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan informasi untuk menentukan sejauh mana siswa mencapai tujuan instruksional. Untuk menjawab pertanyaan bagaimana baik? Tidak berbeda jauh dengan itu, Soekartawi mengatakan evaluasi adalah proses untuk menguji suatu objek atau aktivitas dengan kriteria tertentu untuk kepentingan pembuatan keputusan. Lebih sederhana dari dua pendapat yang telah disampaikan sebelumnya Scriven Glass, dan Stufflebeam hanya mengatakan evaluasi adalah penilaian kelayakan atau kebermanfaatan (the assessment of merit or worth).

5

Jadi pada intinya, evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai berdasarkan parameter tertentu yang tujuan akhirnya adalah untuk melihat kualitas/tingkat ketercapaian dari kegiatan yang sudah dijalankan. Apakah sudah sesuai dengan yang telah direncanakan atau belum? Apakah kegiatan yang dijalankan sudah layak atau bermanfaat? Apakah kegiatan yang dijalankan harus dimodifikasi atau diganti sama sekali?

B. Prinsip-Prinsip Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang relatif tidak singkat. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum melakukannya. Agar proses yang dilakukan tersebut berjalan secara efektif, maka dalam pelaksanaannya harus mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut: 1. Menetapkan secara jelas apa yang akan dievaluasi. Efektifitas pelaksanaan evaluasi tergantung pada seberapa jelaskah

pendeskripsian yang akan dievaluasi dan seberapa tepatkah instrumen yang akan digunakan untuk mengevaluasi. Dengan demikian, sebelum mengembangkan alat ukur kita harus menetapkan secara jelas apa yang akan dievaluasi. Ketidakjelasan dalam menetapkan apa yang akan dievaluasi akan berakibat pada ketidaksesuaian dalam pengembangan instrumen, yang akhirnya dapat berujung pada ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan. Hal ini sejalan dengan istilah GTGR (Garbage Tools Garbage Results), instrumen yang buruk akan berakibat pada hasil yang buruk pula. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data evaluasi tersebut dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: pengukuran dan nonpengukuran. Keduanya bisa digunakan secara bersamaan ataupun hanya salah satu diantaranya saja. Semua tergantung dengan tujuan dan apa yang akan diukur. Mengenai hal ini dapat dilihat secara jelas pada bagan peran teknik evaluasi dalam pengambilan keputusan di bawah ini.

6

Evaluasi

Pengukuran (contoh: tes)

dan/atau

Nonpengukuran (contoh: observasi informal)

plus

Penilaian Keputusan (contoh: progres pembelajaran baik)

plus

Bagan 1.1 Peran Teknik Evaluasi dalam Pengambilan Keputusan

2. Memilih teknik evaluasi yang sesuai dengan karakteristik yang akan diukur Pemilihan teknik evaluasi biasanya didasari pada 3 hal, yaitu: kesesuaian dengan tujuan yang ingin dicapai, sejauh mana keakurasian/ketepatan teknik evaluasi tersebut dalam menjaring data evaluasi, dan sejauh mana kenyamanan dalam menggunakannya. Selain itu, yang dapat dijadikan catatan dalam memilih teknik evaluasi adalah seberapa besarkah tingkat keefektifan dan keefisienan dalam penggunaanya. 3. Menggunakan berbagai teknik evaluasi guna mendapatkan evaluasi yang menyeluruh Tidak ada satu instrumen atau prosedurpun yang bisa mengumpulkan data secara komprehensif, karena itu dibutuhkanlah penggunaan berbagai teknik untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan. Semakin lengkap data yang dikumpulkan, akan semakin mudah untuk membuat keputusan dalam sebuah proses evaluasi.

7

4. Mengetahui kelebihan dan keterbatasan berbagai teknik evaluasi, sehingga kita tepat dalam menggunakannya Mengetahui kelebihan dan keterbatasan berbagai teknik evaluasi,

dimaksudkan agar kita dapat menggunakannya secara tepat dan sesuai. Pada dasarnya, tidak ada teknik evaluasi terbaik, yang ada hanyalah teknik evaluasi yang sesuai. 5. Evaluasi adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri Evaluasi adalah salah satu sarana yang biasa digunakan untuk memperbaiki suatu hal. Implikasi dari pernyataan ini adalah evaluasi hanya bertindak sebagai alat untuk mencapai tujuan bukan tujuan itu sendiri, karena sesungguhnya tujuan akhir dari evaluasi adalah perbaikan. Untuk itu, perlulah dirancang sejak awal teknik evaluasi yang akan digunakan agar evaluasi yang dijalankan bisa efektif dan efisien dalam proses pengumpulan data/informasi yang nantinya digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan.

C. Ruang Lingkup (scope) Evaluasi Pendidikan Secara umum, ruang lingkup dari evaluasi dalam bidang pendidikan di sekolah mencakup 3 komponen utama, yaitu: 1. evaluasi program pengajaran Evaluasi atau penilaian terhadap program pengajaran akan mencakup 3 hal, yaitu: evaluasi terhadap tujuan pengajaran, evaluasi terhadap isi program pengajaran, dan evaluasi terhadap strategi belajar mengajar.

8

2. evaluasi proses pelaksanaan pengajaran Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran akan mencakup:

kesesuaian antara pembelajaran yang berlangsung dengan program pembelajaran yang telah ditentukan, kesiapan guru dalam melaksanakan program pembelajaran, kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, minat atau perhatian siswa di dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan atau partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung, peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap siswa yang

memerlukannya, komunikasi dua arah antara guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung, pemberian dorongan atau motivasi terhadap siswa, pemberian tugastugas kepada siswa dalam rangka penerapan teori-teori yang diperoleh di dalam kelas, dan upaya menghilangkan dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari kegiatankegiatan yang dilakukan di sekolah. 3. evaluasi hasil belajar Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini mencakup: evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit program pembelajaran yang bersifat terbatas, dan evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan-tujuan umum pembelajaran.

D. Posisi/Kedudukan Evaluasi dalam Pendidikan Mungkin ada dari anda yang pernah bertanya seperti ini, sebaiknya evaluasi itu dilakukan kapan sih? atau sebenarnya kedudukan evaluasi dalam pendidikan itu dimana sih?, atau pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya yang menggambarkan kebingungan anda tentang posisi/kedudukan evaluasi dalam pendidikan. Inilah jawaban dari pertanyaan tersebut. Evaluasi pada dasarnya selalu berdiri disetiap etape dalam proses pendidikan, khususnya dalam pembelajaran. Mulai dari tahap awal, proses, sampai tahap akhir

9

semua mendapat sentuhan evaluasi. Mengapa harus demikian? Tentu saja agar apa yang telah dilaksanakan/dijalankan tidak keluar dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pun bila di tengah perjalanan terjadi ketidaksesuaian dengan tujuan, kita dapat mengetahuinya sejak dini dan selanjutnya dapat dikembalikan ke tujuan semula. Hal ini digambarkan pada bagan di bawah ini:

METODE, MEDIA, MATERIAL

INPUT

PROSES

OUTPUT

OUTCOME

FEEDBACK

Bagan1.2. Posisi Evaluasi dalam Pembelajaran

E. Hubungan antara Evaluasi, Tujuan, dan Kegiatan Belajar Mengajar Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, evaluasi adalah makhluk yang sering menyentuh setiap lini dalam pembelajaran. Dengan demikian, sedikit banyaknya dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi memang sangat penting untuk dilaksanakan. Apa jadinya bila tidak ada proses evaluasi? Pastinya proses pembelajaran yang dilaksanakan akan semena-mena saja, karena toh tak ada tolak ukur untuk menilai apakah proses yang dilakukan sudah sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Berikut akan digambarkan bagaimana pentingnya dan saling terkaitnya antara tujuan, proses belajar mengajar, dan evaluasi.

10

Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi (hubungan erat tiga komponen). Komponen tersebut yaitu tujuan pembelajaran, proses belajar mengajar (PBM), dan prosedur evaluasi. Triangulasi tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Tujuan Pembelajaran

Proses Belajar Mengajar

Prosedur

Evaluasi

Bagan 1.3. Hubungan Tujuan Pembelajaran, PBM, dan Evaluasi

Jika bagan tersebut diverbalisasikan atau dijabarkan akan menjadi demikian: 1. Hubungan antara tujuan dengan PBM PBM yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar disusun oleh pendidik dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, anak panah yang menunjukkan hubungan antara keduanya mengarah pada tujuan dengan makna bahwa PBM mengacu pada tujuan, tetapi juga mengarah dari tujuan ke PBM, menunjukkan langkah dari tujuan dilanjutkan pemikirannya ke PBM. 2. Hubungan antara tujuan dengan prosedur evaluasi Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai. Dengan makna demikian, maka anak panah berasal dari evaluasi menuju ke tujuan. Dilain sisi, jika dilihat dari langkah, dalam menyusun alat evaluasi ia mengacu pada tujuan yang sudah dirumuskan.

11

3. Hubungan antara PBM dengan prosedur evaluasi Seperti yang sudah disebutkan pada nomor 1, PBM dirancang dan disusun dengan mengacu pada tujuan yang telah dirumuskan. Telah disebutkan pula pada nomor 2, bahwa alat evaluasi juga disusun dengan mengacu pada tujuan. Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus mengacu atau disesuaikan dengan PBM yang dilaksanakan. Sebagai contoh, jika PBM dilakukan oleh pendidik dengan menitikberatkan pada keterampilan, evaluasinya juga harus mengukur tingkat keterampilan siswa, bukannya aspek pengetahuan.

Latihan Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi di atas, berikut ini disajikan suatu kasus, dan anda diminta untuk mendiskusikan dengan teman anda. Bu Nostalgia adalah seorang guru SD yang telah mengabdi selama 8 tahun. Sejak kali pertama menjalani profesinya sebagai guru, dia selalu diberi kepercayaan untuk mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Namun, setahun terakhir dia dialihkan untuk mengajar mata pelajaran Sains yang bukan bidang keahliannya karena satu alasan. Hal tersebut, akhirnya berimbas pada hasil belajar siswa yang selalu berada di bawah target yang dia inginkan. Apalagi pada soal yang menanyakan tentang fotosintesis. Buktinya dari dua kali tes yang telah diberikan, hampir semua siswa tidak bisa menjawabnya. Fenomena ini hampir saja membuatnya putus asa. Sampai, pada suatu ketika ia menemukan sebuah buku yang berisi tentang Bagaimana Cara Efektif dan Menyenangkan Dalam Mentransfer Ilmu Sains dan tanpa berpanjang waktu ia lalu mencoba trik-trik yang ada dalam buku tersebut. Setelahnya, ia memberikan tes tahap ketiga mengenai materi fotosintesis untuk menilai tingkat keberhasilannya dalam memberi pemahaman tentang materi tersebut. Menurut anda, apakah bu nostalgia sudah melakukan evaluasi dalam pendidikan?

12

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, anda dapat membahasnya dari aspekaspek berikut ini: 1. Jenis usaha yang dilakukan 2. Ruang lingkup 3. Tahapan-tahapan yang dilakukan

Rangkuman Untuk membantu pemahaman anda tentang Kegiatan Belajar 1, berikut ini kami sajikan rangkuman materinya. 1. Istilah evaluasi tidak hanya dimonopoli oleh dunia pendidikan saja, bidang lainpun biasa menggunakan evaluasi sebagai sebuah sarana perbaikan program yang telah dibuatnya. 2. Agar evaluasi yang dijalankan lebih efektif dan efisien, maka dalam pelaksanaannya harus sejalan dengan prinsip-prinsip evaluasi, yaitu: menetapkan secara jelas apa yang ingin dievaluasi, memilih teknik evaluasi yang sesuai dengan karakteristik yang akan diukur, menggunakan berbagai teknik evaluasi guna mendapatkan evaluasi yang menyeluruh, mengetahui kelebihan dan keterbatasan berbagai teknik evaluasi, dan Evaluasi adalah alat untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri. 3. Saat berbicara tentang evaluasi, tidak terlepas untuk membicarakan pengertian dari pengukuran dan penilaian. Karena evaluasi adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan pengukuran dan penilaian yang telah dilakukan sebelumnya. 4. Ruang lingkup (scope) evaluasi pendidikan di sekolah ada 3, yaitu: evaluasi program pembelajaran, evaluasi proses pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar.

13

5. Evaluasi selalu ada dalam setiap proses pendidikan, mulai dari tahap input, proses, output, sampai dengan outcomes. 6. Prosedur evaluasi, tujuan, dan kegiatan belajar mengajar merupakan sebuah siklus yang saling berhubungan dan berketergantungan antara satu dengan yang lainnya. Satu saja dari komponen tersebut tidak jalan, maka akan mengurangi fungsi dari komponen yang lain. Tes Formatif 1 1. Evaluasi adalah. a. Proses mengukur b. Proses menilai c. Proses mengambil sebuah keputusan d. Proses awal untuk sebuah perbaikan 2. Dimana letak evaluasi hasil belajar dalam evaluasi pembelajaran/pendidikan? a. Input b. Proses/transformasi c. Output d. Outcomes 3. Berikut adalah komponen yang termasuk dalam triangulasi kegiatan evaluasi, kecuali. a. Penilaian b. Prosedur evaluasi c. Tujuan d. Kegiatan belajar mengajar 4. Dampak apa yang ditimbulkan bila teknik evaluasi yang dipilih tidak sesuai. a. Menghabiskan waktu b. Pemborosan dana c. Data yang didapat tidak sesuai d. Ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan

14

5. Apa maksud dari evaluasi adalah alat untuk mencapai tujuan bukan tujuan itu sendiri? a. Evaluasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan b. Tujuan dari evaluasi adalah untuk perbaikan c. Evaluasi merupakan salah satu instrumen untuk mengumpulkan data d. Letak keberhasilan evaluasi adalah adanya perbaikan, bukan pada terselenggaranya evaluasi

Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir bab ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan: 90 100 % 80 89 % 70 79 % < 70 % = baik sekali = baik = cukup = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Jika masih di bawah 80 %, anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum anda kuasai.

15

Kunci Jawaban Tes Formatif Tes Formatif 1 1. C SENARAI Monopoli : berasal dari bahasa Yunani, monos = satu dan polein = pasar, adalah satu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Dalam hal ini suatu hal hanya dikuasai oleh bidang tertentu. Triangulasi : Proses pencarian kebenaran satu referensi dengan diperbandingkan dengan dua referensi lainnya yang terkait, dimana antara satu dengan lainnya terjalin hubungan sebab akibat. 2. C 3. A 4. D 5. D

Daftar Pustaka Arends, Richard I. (2008). Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara Gronlund, Norman E. & Robert L. Linn. (1990). Measurement and Evaluation in Teaching 6th Edition. New York: Macmillan Publishing Company. Zairofi, Ahmad. (2006). Lelaki Pendek, Hitam & Lebih Jelek dari Untanya. Jakarta: Tarbawi Press. (1995). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Http://id.wikipedia.org

16

Kegiatan Belajar 2 Tujuan, Manfaat, Fungsi, dan Kegunaan Data Evaluasi

What keeps me going is goals (Muhammad Ali) Setiap kegiatan yang akan kita lakukan, apapun bentuknya, didalamnya pasti terdapat tujuan, manfaat, fungsi, dan kegunaan dari produk yang dihasilkan. Apa jadinya bila sebuah kegiatan tidak memiliki komponen yang disebutkan tadi? Pastinya kegiatan tersebut tidak akan mempunyai kejelasan arah dan langkah dalam pelaksanaannya. Begitupula sama halnya dengan kegiatan mengevaluasi. Sebelum melaksanakan prosesnya, terlebih dahulu kita harus mengetahui dan menetapkan tujuan, manfaat, fungsi, serta kegunaannya. Bila semua hal tersebut sudah diputuskan, maka langkah selanjutnya adalah evaluator harus percaya bahwa ia mampu melaksanakan segala prosesnya. Satu hal yang bisa dijadikan catatan, bila kita gagal untuk merencanakan itu semua, maka sama saja kita merencanakan untuk gagal. Implikasinya adalah data-data yang dibutuhkan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan tidak dapat terpenuhi dan perbaikanpun menjadi semakin sulit untuk diwujudkan. Setelah ini akan dibahas mengenai tujuan, manfaat, fungsi, dan kegunaan data evaluasi. Harapan yang ingin diwujudkan dari pembahasan ini adalah agar anda dapat semakin memahami evaluasi secara keseluruhan dan tentunya akan lebih menjiwai saat harus melakukannya kelak.

A. Tujuan Banyak tujuan yang melatarbelakangi mengapa seseorang melaksanakan evaluasi secara formal, diantaranya adalah: 1. untuk memberikan dasar bagi pengambil keputusan dan kebijakan, 2. untuk menilai prestasi siswa, 3. untuk

17

mengevaluasi kurikulum, 4. untuk mengakreditasi sekolah, 5. untuk memantau pengeluaran dana masyarakat, dan 6. untuk meningkatkan materi dan program pendidikan. Walaupun evaluasi memainkan banyak peran dalam pendidikan, namun Scriven (1973) memberikan catatan bahwa evaluasi tetap memiliki satu tujuan, yaitu menentukan nilai atau manfaat dari apapun yang sedang dievaluasi. Berbeda dengan itu Anderson & Ball (1978) mengatakan bahwa setidaknya ada 6 tujuan utama dari pelaksanaan evaluasi, yaitu: 1. untuk berkontribusi dalam pembuatan keputusan tentang pembentukan sebuah program, 2. untuk berkontribusi dalam pembuatan keputusan tentang kelanjutan, perluasan, ataupun seritifkasi program, 3. untuk berkontribusi dalam pembuatan keputusan untuk memodifikasi program, 4. untuk memperoleh bukti guna mendukung keberlangsungan sebuah program, 5. untuk memperoleh bukti terhadap program yang berbeda, dan 6. untuk berkontribusi bagi pemahaman dasar psikologis, sosial, dan lainnya. Secara sederhana Brophy, Grotelueschen, & Gooler (1974) menyatakan bahwa pada intinya tujuan dari evaluasi ada 3, yaitu: 1. merencanakan prosedur, program dan/atau produk, 2. memperbaiki prosedur, program, dan/atau produk yang sudah ada, dan 3. membenarkan (atau tidak membenarkan) prosedur, program, dan/atau produk yang ada ataupun telah direncanakan. Begitu banyak tujuan dari pelaksanaan evaluasi yang telah dikemukan, namun kembali seperti yang telah diungkapkan Scriven, bahwa pada dasarnya tujuan dari dilaksanakannya evaluasi adalah untuk menentukan nilai atau manfaat dari apapun yang sedang dievaluasi.

18

B. Manfaat dan Fungsi Evaluasi Manfaat dan fungsi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Jika suatu kegiatan berfungsi dengan baik, maka diharapkan akan medatangkan manfaat yang besar. Sebaliknya, bila suatu kegiatan tidak berfungsi dengan baik, maka kebermanfaatan yang akan diperolehpun akan berkurang. Agar evaluasi yang kita jalankan mendatangkan manfaat yang besar, maka terlebih dahulu akan disampaikan fungsi dari evaluasi pendidikan, baik secara umum ataupun khusus. Secara umum fungsi evaluasi pendidikan adalah untuk mengukur kemajuan program, menunjang penyusunan rencana program, dan

memperbaiki/menyempurnakan program kembali. Namun, bila dilihat secara khusus fungsi evaluasi dalam pendidikan terbagi menjadi 3, yaitu: 1. Segi psikologis Secara psikologis, kegiatan evaluasi dalam bidang pendidikan dapat disoroti dari 2 sisi, yaitu : a. Peserta didik Bagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan memberikan pedoman untuk mengenal kapasitas dan status dirinya di dalam kelas. Dengan dilakukannya evaluasi, peserta didik mengetahui apakah dirinya termasuk siswa yang berkemampuan tinggi, rata-rata, ataupun rendah. b. Pendidik Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kepastian tentang sudah sejauh manakah usaha yang telah dilakukannya selama ini membawa hasil. Evaluasi juga bisa dijadikan feedback untuk menyusun langkah/strategi ke depan agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

19

2. Segi didaktik a. Peserta didik Dapat memberikan motivasi untuk dapat memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan prestasinya. b. Pendidik Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidikan setidaknya memiliki 5 macam fungsi, yaitu : 1) memberikan landasan untuk mendiagnose bagian-bagian manakah para peserta didiknya pada umumnya mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, untuk selanjutnya dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara pemecahannya (fungsi diagnostik). 2) Memberikan informasi untuk mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya (fungsi penempatan). 3) Memberikan bahan yang penting untuk menyeleksi dan menetapkan apakah seorang peserta didik dapat dinyatakan lulus atau tidak (fungsi selektif). 4) Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya (fungsi bimbingan). 5) Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai (fungsi instruksional).

3. Segi administratif Secara administratif, evaluasi pendidikan setidaknya memiliki 3 macam fungsi, yaitu : memberikan laporan, memberikan bahan-bahan keterangan (data), dan memberikan gambaran tentang program yang sedang dievaluasi.

20

C. Subjek dan Objek Evaluasi Subjek dan objek evaluasi bisa dianalogikan bagai pemanah dan busurnya. Bila salah satunya tidak ada, maka proses evaluasi sulit untuk berlangsung. Untuk lebih jelas apa itu subjek dan objek evaluasi, yuk sama-sama kita ulik lebih jauh tentang keduanya. 1. Subjek Evaluasi Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan evaluasi. Jadi siapapun itu, baik guru ataupun bukan, tetapi dia melakukan evaluasi, maka dia bisa dikatakan sebagai subjek evaluasi. 2. Objek Evaluasi Objek evaluasi biasa disebut juga dengan sasaran evaluasi. Yaitu segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Objek/sasaran evaluasi unsur-unsurnya meliputi : a. Input Evaluasi input biasanya dilakukan pada saat siswa ingin memasuki sebuah lembaga pendidikan. Evaluasi input ini dilakukan agar lembaga terkait mendapat gambaran secara utuh tentang calon siswanya. Evaluasi input ini meliputi : 1) Kemampuan Untuk dapat mengikuti program dalam suatu lembaga/sekolah/institusi calon siswa harus memiliki kemampuan yang sepadan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan ini disebut tes kemampuan atau attitude test. 2) Kepribadian Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat pada diri manusia dan menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Dalam hal-hal tertentu, informasi

21

tentang kepribadian sangat diperlukan. Alat untuk mengetahui kepribadian seseorang disebut tes kepribadian atau personality test. 3) Sikap Sebenarnya sikap ini merupakan bagian dari tingkah laku manusia sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Alat untuk mengetahui keadaan sikap seseorang dinamakan tes sikap atau attitude test. Oleh karena test ini berupa skala, maka tes ini biasa disebut dengan skala sikap atau attitude scale. 4) Intelegensi Untuk mengetahuinya biasa menggunakan tes intelegensi yang dibuat oleh para ahli dan sudah distandarisasikan. b. Transformasi Transformasi adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Yang menjadi objek penilaian dalam unsur transformasi adalah kurikulum/materi, metode dan cara penilaian, sarana pendidikan/media, sistem administrasi, guru, dan personal lainnya. c. Output Evaluasi dalam output dilakukan untuk menilai tingkat keberhasilan atau pencapaian dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian ini disebut dengan tes pencapaian atau achievement test. d. Outcomes Evaluasi outcomes adalah untuk menilai sejauh mana lulusan/kualitas lulusan apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan institusi/lembaga. Selain itu, evaluasi outcomes juga melihat bagaimana lulusan dapat diserap oleh lapangan pekerjaan.

22

D. Kegunaan Data Evaluasi Secara umum, kegunaan data evaluasi adalah sebagai dasar untuk mengambil sebuah keputusan dan secara khusus dapat dirinci sebagai berikut: 1. administratif Administrator menggunakan hasil evaluasi untuk pengelompokkan kelas, melengkapi laporan-laporan untuk wali murid, memberikan informasi untuk menempatkan siswa jika dia pindah sekolah, dan melengkapi laporan kemajuan sekolah kepada instansi yang lebih tinggi. 2. instruksional Supervisor dan guru menggunakan hasil evaluasi untuk membantu meningkatkan cara mengajar guru agar lebih baik. 3. bimbingan dan penyuluhan Hasil yang diperoleh dari berbagai teknik evaluasi seperti tes intelegensi, achievement test, attitude test, catatan observasi, catatan harian, interest inventories, dan catatan kumulatif dapat digunakan. 4. penyelidikan Hasil yang diperoleh digunakan untuk menyelidiki apakah ada

ketidaksesuaian atau ketidakberesan dalam program, baik dari segi siswa, guru, kurikulum, ataupun lainnya.

Latihan 1. Jelaskan mengapa tujuan perlu ditetapkan sebelum pelaksanaan evaluasi dilaksanakan ! 2. Jelaskanlah hubungan antara tujuan, manfaat, fungsi, dan kegunaan data evaluasi! 3. Apa manfaat terbesar dari melakukan evaluasi? Jelaskan!

23

Rangkuman Untuk membantu pemahaman anda tentang Kegiatan Belajar 1, berikut ini kami sajikan rangkuman materinya. 1. Tujuan evaluasi adalah untuk menentukan nilai atau manfaat dari apapun yang sedang dievaluasi. 2. Secara umum fungsi evaluasi pendidikan adalah untuk mengukur kemajuan program, menunjang penyusunan rencana program, dan

memperbaiki/menyempurnakan program. Namun, bila dilihat secara khusus fungsi evaluasi dalam pendidikan dibagi menjadi 3 aspek, yaitu: psikologis, didaktis, dan administratif. 3. Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan evaluasi, sedangkan objek/sasaran evaluasi adalah segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. 4. Secara umum kegunaan data evaluasi adalah sebagai dasar untuk mengambil keputusan, sedangkan secara khusus data evaluasi berguna untuk administratif, instruksional, bimbingan dan penyuluhan, serta penyelidikan. Tes Formatif 2 1. Apakah tujuan dari evaluasi? a. untuk menentukan nilai atau manfaat dari suatu program b. untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan c. sebagai bahan untuk penyelidikan d. sebagai bahan untuk melengkapi data suatu program 2. Memberikan informasi jika siswa pindah sekolah adalah kegunaan data evaluasi dari aspek. a. administratif b. bimbingan dan penyuluhan c. instruksional d. penyelidikan

24

3. Di bawah ini yang bukan termasuk objek evaluasi adalah. a. iklim sekolah b. guru c. desain kurikulum d. kebijakan pendidikan 4. Manakah dari pernyataan berikut yang merupakan fungsi evaluasi dari segi psikologis peserta didik? a. memberikan feedback untuk langkah selanjutnya b. memberikan informasi tentang kompetensi yang dimiliki c. menyelidiki ketidaksesuian yang terjadi dalam program, d. membantu meningkatkan cara mengajar 5. Sebutkan aspek-aspek dari fungsi evaluasi secara khusus a. psikologis, didaktis, dan administratif b. administratif, instruksional, dan penyidikan c. psikologis, didaktis, dan instruksional d. psikologis, pedagogis, dan bimbingan penyuluhan

Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir bab ini. Hitunglah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Belajar 1.

25

Arti tingkat penguasaan: 90 100 % 80 89 % 70 79 % < 70 % = baik sekali = baik = cukup = kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Jika masih di bawah 80 %, anda harus mengulangi materi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum anda kuasai.

Kunci Jawaban Tes Formatif 1. A 2. A 3. B 4. B 5. A

Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Brinkerhoff, Robert O, Dale M. Brethower, terry Hluchyhj, & Jeri Riding Nowakowski. (1982). Program Evaluation: A Practicioners Guide for Trainer and Educators. Worthen, Blaine R and James R. Sanders. (1988). Educational Evaluation: Alternative Approaches and Practical Guidelines. London: Longman.