konsep dasar evaluasi belajar

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan proses aktif yang dilakukan oleh peserta didik dalam rangka membangun pengetahuannya. Belajar bukanlah proses pasif yang hanya menerima pengetahuan dari guru atau sumber- sumber lain. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran sangat diperlukan karena ia merupakan subyek utama dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berhubungan dengan bagaimana membelajarkan peserta didik atau bagaimana membuat peserta didik dapat belajar dengan mudah dan munculnya motivasi para peserta didik untuk mempelajari pelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam pembelajaran, bagi para praktisi pendidikan dituntut mengembangkan berbagai metode dan strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dapat tercapai secara efektif, efisien dan menyenangkan. Dalam rangka mencapai hasil belajar yang maksimal maka diperlukan suatu konsep pembelajaran Konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran 1

Upload: devi-yanti-wahyu-wulandari

Post on 10-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

materi tentang konsep dasar evaluasi belajar

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangBelajar merupakan proses aktif yang dilakukan oleh peserta didik dalam rangka membangun pengetahuannya. Belajar bukanlah proses pasif yang hanya menerima pengetahuan dari guru atau sumber-sumber lain. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berperan aktif maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran sangat diperlukan karena ia merupakan subyek utama dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berhubungan dengan bagaimana membelajarkan peserta didik atau bagaimana membuat peserta didik dapat belajar dengan mudah dan munculnya motivasi para peserta didik untuk mempelajari pelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dalam pembelajaran, bagi para praktisi pendidikan dituntut mengembangkan berbagai metode dan strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dapat tercapai secara efektif, efisien dan menyenangkan. Dalam rangka mencapai hasil belajar yang maksimal maka diperlukan suatu konsep pembelajaran yang memadai dan relevan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM). dapat dijadikan metode alternatif dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif, efisien, menyenangkan dan jauh dari pembelajaran yang membosankan peserta didik.Evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melaluikegiatan penilaiaan dan atau pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan belajar dan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuatitatif. Pengertian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.

B. TujuanAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini agar pembaca mengetahui dan memahami evaluasi dalam pendidikan dan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai pencapaian tujuan instruksional oleh siswa, sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya yang merupakan fungsi dari evaluasi.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian EvaluasiDavies,1981:3 mengemukakan bahwa evaluasi merupakan peoses sederhana memberikan/menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, obyek, dan masih banyak yang lain. Sedangkan Wand dan Brown mengemukakan: Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi dengan batasansebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada obyek tertent berdasarkan suatu criteria tertentu (Sudjana, 1990:3).Dengan berdasarkan batasan-batasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu ( tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, obyek dan lainya ) berdasarkan criteria tertentumelalui penilaian. Untuk menentukan penilaian sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator dapat langsung memnamdingkan dengan criteria namun dapat pula melakukan membandingkan dengan criteria namun dapat pula melakukan pengukuran terhadap sesuatu yang di evaluasi kemudian baru membandingkannya dengan kriteria.Pengukuran lebih menekankan kepada proses penentuan kuantitas sesuatu melalui membandingkan dengan satuan ukuran tertentu (Arikunto,1990:3;Nurkanca,1986:2). Sedangkan penilaian menekankan kepada proses pembuatan keputusan terhadap sesuatu ukuran baik-buruk yang bersifat kualitatif (Arikunto, 1990:3; Nurkanca, 1986:2). Apabila lebih lanjut kita kaji pegertian evaluasi, pengukuran, dan penilaian kita kaitkan dengan kegiatan belajar dan pembelajaran, maka kita akan memperoleh pengertian yang tidak jauh berbeda dengan pengertian secara umum. Pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melaluikegiatan penilaiaan dan atau pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan belajar dan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuatitatif. Pengertian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.

B. Kedudukan Evaluasi dalam Proses PendidikanProses pendidikan merupakan proses pemanusiaan manusia, dimana di dalamnya terjadi proses membudayakan dan memberadapkan manusia. Agar terbentuk manusia yang berbudaya dan beradab, maka diperlukan transformasi kebudayaan dan peradaban. Masukan dalam proses pendidikan adalah siswa dengan segala karakteristik dan keunikannya. Untuk memastikan karakteristik dan keunikan siswa yang akan masuk dalam transformasi, diperlukan evaluasi terhadap masukakan. Tranformasi dalam proses pendidikan adalah proses untuk membudayakan dan memberadabkan siswa. Keberhasilan transformasi untuk menghasilkan keluaran seperti yang duharapakan dipengaruhi dan atau ditentukan oleh bekerjabya komponen/usur yang ada didalam lembaga pendidikan.Unsusr-unsur transformasi dalam proses pendidikan meliputi :a. Pendidikan dan personal lainyab. Isi pendidikanc. Teknikd. System evaluasie. Sarana pendidikan f. System administrasiUntuk mengetahui efesiensi dan efektivitas transformasi dalam proses pendidikan perlu dilaksanakan evaluasi terhadap bekerjanya unsure-unsur transformasi. Keluaran dalam proses pendidikan adalah siswayang semakin berbudaya dan beradap sesuai dengan tujuan yang ditatapkan. Umpan balik dalam proses pendidikan adalah segala informasi yang berhasil diperoleh selama proses pendidikan yang digunakan sebagai badan pertimbangan untuk perbaikan masukan dan transformasi yang ada dalam proses. Adanya umpan balik yang akurat sebagai hasil evaluasi yang akurat pula, akan memudahkan kegiatan perbaikan proses pendidikan.Apabila kita perhatikan uraian sebelumnya, kita melihat bahwa setiap unsure yang ada pada proses transformasi pendidikan membutuhkan kegiatan evaluasi. Dengan demikian jelaslah bahwa kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan bersifat integrative. Artinya setiap ada proses pendidikan pasti ada evaluasi mulai sejak siswa akan memasuki proses pendidikan, selama proses pendidikan, dan berfikir pada satu tahap proses pendidikan.

C. Syarat-syarat Umum Evaluasia. KesahihanKesalihan menggantikan kata validitas ( validity) yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Kesahihan dapat diterjemahkan pula sebagai kelayakan interprestasi terhadap hasil dari suatau instrument evaluais atau tes, dan tidak terhadap instrument itu sendiri ( Gronlund, 1985:57). Dengan demikian, akan kurang tepat bila mengatakan kesahihan evaluasi lebih tepat mengatakan kesahihan interpretasi yang dibuat dari hasil evaluasi. Kesahihan juga dapat dikatakan lebih menekankan pada hasil/perolehan evaluasi, bukan pada kegiatan evaluasinya. Dengan kata lain, kesahihan diperuntukkan menjawab pertanyaan apakah hasil evaluasi sahih ? Kesahihan instrument evaluasi diperoleh melalui hasil pemikiran dan dari hasil pegalaman. Dari dua cara tersebut diperoleh empat macam kesahihan yang terjadi dari ; a. Kesahihan isi (content validasion)b. Kesahihan instruksi (contruction validity)c. Kesahiha ada sekarang (concurrent validit)d. Kesahihan prediksi (prediction validity) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi meliputi: 1. Faktor instrument evaluasi itu sendiri2. factor-faktor administrasi evaluasi dan penskoran, juga merupakan factor- faktor yang mempunyai suatu pengaruh yang mengganggu kesahihan interprestasi hasil evaluasi.3. faktir-faktor dalam respons-respons siswa merupakan factor-faktor yang lebih banyak mempengaruhi kesahihan dari pada factor yang ada dalam instrument evaluasi atau pengadministrsiannya.Dari uraian jelaslah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesahihan adalah factor-faktor dalam instrument evaluasi, factor-faktor dalam pengadministrasian dan penskoran evaluasi, dan faktor-faktor dalam respons-respons siswa.b. KeterandalanKeterandalan dapat diartkan sebagai tingkat kepercayaan keajengan hasil evaluasi yang diperoleh dari suatu instrument evaluasi. Keterandalan berhubungan erat dengan kesahihan, karena keterandalan menyediakan keajengan yang memungkinkan terjadinya kesahihan .Untuk memperjelas tentang factor-faktor yang mempengaruhi keterandalan akan diuraikan berikut ini :1.Panjang tes (length of test). Panjang tes berhubungan dengan banyaknya butir tes, pada umumnya lebih banyak butir tes lebih tinggi keterandalan evaluasi.2.Sebaran skor (spread of scores).Koefisien keterandalan secara langsung dipengaruhi oleh sebaran skor dalam kelompok tercoba. Dengan kata lain, besaran skor akan membuat perkiraan keterandalan yang lebih tinggi akan terjadi menjadi kenyataan.3.Tingkat kesulitan tes (difficulty of tes)Tes acuan normal ( norm referenced test ) yang paling mudah atau paling sukar untuk anggota-anggota kelompok yang mengerjakan, cenderung menghasilkan skor keterandalan yang rendah.4.Objektivitas (objectivity)Objektivitas suatu tes menunjuk kepada tingkat skor kemampuan yang sama(yang dimiliki oleh siswa satu dengan yang lain) memperoleh hasil yang sama dalam mengerjakan tes. Dengan kata lain, apabila ada siswayang memiliki tingkat kemapuan yang sama dengan tingakat kemampuan siswa yang lain maka dapat dipastikan akan memperoleh hasil tes yang tidak dipengaruhi oleh prosedur penskoran.

c. KepraktisanFaktor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan instrument evaluasi meliputi:1. Kemudahan mengadministrasi2. Waktu yang disediakan untuk melancarkan evaluasi3. Kemudahan menskor4. Kemudahan interprestasi dan aplikasi5. Tersedianya bentuk instrument evaluasi yang ekuivalen atau sebanding

D .Evaluasi Hasil Belajar a.Fungsi dan Tujuan Evaluasi Hasil Belajar Hasil dari kegiatan evalauasi belajar pada akhirnya difungsikan dan ditunjukan untuk keperluan berikut ini :a.Untuk diagnostic dan perkembangan. Yang dimaksud dengan hasil dari kegiatan evaluasi untuk diagnostic dan perkembangan adalah penggunaan hasil dari kegiatan evaluais hasil belajar sebagai dasar pendiagnosisan kelemahan dan keunggulan siswa beserta sebab-sebabnya berdasarkan pendiagnosisan inilah guru mengadakan pengembangan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.b. Untuk seleksiHasil dari kegiatan evaluasi belajar sering kali digunakan sebagai dasar menentukan siswa-siswi yang paling cocok untuk jenis jabatan atau jenis pendidikan tertentu. Dengan demikian hasil dari evaluais belajar digunakan untuk seleksi.c.Untuk kenaikan kelasMenentukan apakah seorang siswa dapat dinaikkan ke kelas yang lebih tinggi atau tidak, memerlukan informasi yang dapat mendukung keputusan yang dibuat guru.d.Untuk penempatanAgar siswa dapat berkembang sesuai dengan tingkat kemampuan dan potensi yang mereka memiliki, maka perlu dipikirkan ketepatan penempatan siswa pada kelompok yang sesuai.

b.Sasaran Evaluasi Hasil BelajarSebagai kegiatan yang berupaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan sisiwa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, maka evaluasi hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang terkandung didalamnya tujuan.Mengingat ranah-ranah yang terkandung dalam suatu tujuan pendidikan merupakan sasaran evaluai hasil belajar, maka kita perlu mengenalnya secara lebih terinci. Pengenalan terhadap ranah-ranah tujuan pendidikan akan sangat membantu pada saat memilih dan menyusun instrument evaluasi hasil belajar. Penjelasan dari tiap-tiap ranah tujuan pendidikan dapat diuraikan seperti berikut :1.Pengetahuan, merupakan tingkat terendah tujuan ranah kognitif berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhapap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.2.Pemahaman, merupakn tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif berupa kemampuan memahami tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan isi pelajaran lainnya.3.penggunaan/penerapan, merupakan kemampuan mengunakan generalisasi atau abstraksi lainya yang sesuai dalam situasi kongkret.4.Analisis, merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran kebagian-bagian yang menjadi unsure pokok.5.Sintesis, merupakan kemampuan mengabungkan unsure-unsur pokok kedalam struktur yang baru6.Evaluasi, merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud atau tujuan tertentu. Tujuan ranah afektif berhubungan denan hierarkie perhatian sikap, penghargaan, nilai, persaan, dan emosi. Kratwohl, bloom, dan manusia mengemukakan taksionomi tujuan ranah afektif sebagai berikut :1.Menerima, merupakan tinkat terendah tujuan ranah afektif berupa pengertian terhadap stimulus secara pasif yang meningkat secara lebih aktif.2.Merespon, merupakan kesempatan untuk menanggapai stimulus dan merasa terikat secara aktif memperhatikan.3.menilai, merupakan kemampuan menilai gejala aau kegiatan sehingga dengan sngaja merespon lebih lanjut untuk mencari jalan bagaimana dapat mengambil bagian atas apa yang terjadi.4.Mengorganisasi, merupakan kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang dipercaya 5.Karakteristik, merupakan kemampuan untuk mengkonseptualisasikan masin-masing nilai pada waktu merespon, dengan jalan mengidentifikasi karakteristik nilai atau membuat pertimbangan pertimbangan.

c.Prosedur Evaluasi Hasil BelajarBerdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar kita mendapatkan bahwa evaluasi hasil belajar merupakan suatu proses yang sistematis. Agar proses hasil belajar dapat diadministrasikan atau dilaksanakan oleh seorang penilai, maka ada beberapa tahapan kegiatan yang perlu dilaksanakan oleh seorang penilai.Tahapan itu meliputi :a.PersiapanPada tahap persiapan ini terdapat 3 kgiatan yang harus dilakukan evaluator, yaitu :a) Menetapkan pertimbangan dan keputusan yang dibutukanb) Mengambarkan informasi yang dibutuhkan c) Menetapkan informasi yang sudah tersediad) Penyusunan Instrumen EvaluasiProsedur yang perlu ditempuh untuk menyusun alat penilaian tes adalah sebagai berikut :a) Menentukan bentuk tes yang akan disusun, yakni kegiata yang dilaksanakan evaluator untuk memilih dan menentukan bentuk tes yang akan disusun dan dignakan sesuai kebutuhan. Bentuk tes ada 2 yakn tes objektif dan tes esai.Tes objektif adalah tes yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab dengan memilih salah satu alternative yang benar dari sejumlah alternative yang tersedia. Bentuk tes objektif terdiri dari :b) Tes benar-salahc) Tes pilihan gandad) Tes menjodohkan e) Tes melengkapif) Tes subjektif/esai merupakan bentuk tes yang terdiri dari suatu pertanyaan atau perintah yang emerlukan jawaban bersifat pembahasan atau uraian kata-kata yang relative panjang.a) Membuat kisi-kisi butir soal, yakni kegiatan yang dilaksanakan evaluator untuk membuat suatu table yang membuat tentang perician aspek isi dan aspek perilaku serta prposi yang dikehendakinya.b) Menulis butir soal, yakni kegiatan yang dilaksanakan evaluator etelah mebuat kisi-kisi soal. Hal yang perlu diperhatikan evaluator dalam menulis soal :c) Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahamid) Tidak mengandung penafsiran ganda atau membingungkane) Petunjuk pengerjaan butir soal perlu diberikan untuk setiap bentuk soalf) Berdasarkan kaidah bahasa Indonesia dalam penulsan soal tes hasil belajarg) Menata soal, yakni kegiatan terakhir dari penyusunan alat penilai tes yang harus dilaksanakan oleh evaluator berupaya pengelompokan butir-butir soal bedasarkan bentuk soal dan sekaligus melengkapi petunjuk pengerjaannya.C.Pelaksanaan pengukuranAdapun prosedur pelaksanaan pengukuran adalah sebagai berikut :a) persiapan tempat pelaksanaan pengukuranb) melancarkan pengukuranc) .menata dan mengadministrasikan lembar soal dan lembar jawaban siswa untul memudahkan penskorand) Pengelolaan Hasil PenilaiaanProsedur pelaksanaan pengelolaan hasil penilaian adalah sebagai berikut :a) Menskorb) Mngubah skor mentah menjadi skor standarc) Mengkonversikan skor sandar kr dalam nilaid) Penafsiran Hasil PenilaianTiga jenis penafsiran penilaian hasil belajar yang bersifat individual :a) Penafsiran tentang tingkat kesiapanb) Penafsiran tentang kelemahan individualc) Penafsiran tentang kemajuan belajar individualAdapun penafsiran yang bersifat klasikal terdiri dari :a) Penafsiran tentang kelemahan-kelemahan kelasb) Penafsiran tentang prestasi kelasc) Penafsiran tentang perbandingan antar kelasd) Penafsiran tentang susnan kelase) Pelaporan dan Penggunaan Hasiil EvaluasiPrinsip-prinsip yang hendaknya dipatuhi dalam pembuatan laporan adalah a) Memuat informasi lengkap dari yang bersifat umum hingga yang bersifat factualb) Mudah dipahami maknanya dan tidak memberi kesan yang terlalu bevariasic) Mudah dibuatd) Dapat dipakai oleh yang bersangkutanSehubungan dengan penggunaan hasil evaluasi.Stanley berpedapat bahwa : just what is to be done, of course depends on the purpose of the program. Jelasah bagi kita bahwa penggunaan hasil evaluasi ergantung pada tujuan yang yang telah dirumuskan pada langkah-langkah sebelumnya, Namun demikian, secara umum dapat kita dapat memadai bahawa penggunaan hasil evaluasi meliputi :a) Untuk menentukan kenaikan kelasb) Untuk mengadakan dianogsis dan remedial bagi siswa yang membutuhkanc) Untuk menentukan perlu tiaknya suatu penyajian isi pelajaran d) Untuk menentukan pengelompokan dan penetapan para siswae) Untuk membangkitkan motif dan motivasi belajar siswaf) Utuk membuat laporan.

BAB IIIPENUTUP

A.KesimpulanEvaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaiaan dan atau pengukuran belajar dan pembelajaran. Sedangkan pengertian pengukuran dalam kegiatan belajar dan pembelajaran adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan belajar dan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuatitatif. Pengertian belajar dan pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan belajar dan pembelajaran secara kualitatif.

B.Saran a)Hendaknya seorang tenaga pengajar dapat mengaplikasikan evaluasi terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di suatu lembaga pendidikan karena dengan adanya evaluasi ini akan dapat menunjang kualitas dan mutu pendidikan kita.b) Sebagaimana evaluasi hasil belajar dan pembelajaran yang telah diuraikan diatas sangatlah penting karena dengan adanya hal tersebut kita dapat belajar bagaimana cara mengevaluasi dari kegiatan belajar mengajar apakah sudah dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya : Bandung.Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran.CV Alfabeta : Bandung.Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. PT Rineka Cipta : Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. PT Bumi Aksara : Jakarta.Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. PT RajaGravindo Persada : Jakarta.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT RajaGravindo Persada Jakarta.

Konsep dasar evaluasi belajar dan pembelajaran 1