isi maklah pemanfaatan lingkungan (teknlg penddkan)

25
BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam rangka mewujudkan potensi diri menjadi multiple kompetensi harus melewati proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan sekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas. Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan. Berdasarkan teori belajar, melalui pendekatan lingkungan pembelajaran menjadi bermakna. Sikap verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep dapat diminimalkan dan pemahaman siswa akan membekas dalam ingatannya. Buah dari proses pendidikan dan pembelajaran akhirnya akan bermuara pada lingkungan. Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala apa yang diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan diimplementasikan dalam realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif 1

Upload: wawanlum

Post on 19-Jun-2015

648 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan

yang berkualitas, sebab dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua

potensi dirinya baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Dalam

rangka mewujudkan potensi diri menjadi multiple kompetensi harus melewati

proses pendidikan yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

Berlangsungnya proses pembelajaran tidak terlepas dengan lingkungan

sekitar. Sesungguhnya pembelajaran tidak terbatas pada empat dinding kelas.

Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan menghapus kejenuhan dan

menciptakan peserta didik yang cinta lingkungan. Berdasarkan teori belajar,

melalui pendekatan lingkungan pembelajaran menjadi bermakna. Sikap

verbalisme siswa terhadap penguasaan konsep dapat diminimalkan dan

pemahaman siswa akan membekas dalam ingatannya.

Buah dari proses pendidikan dan pembelajaran akhirnya akan bermuara

pada lingkungan. Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa manakala apa

yang diperoleh dari pembelajaran dapat diaplikasikan dan diimplementasikan

dalam realitas kehidupan. Inilah salah satu sisi positif yang melatar belakangi

pembelajaran dengan pendekatan lingkungan dan memberikan inspirasi kepada

penulis agar model pembelajaran dengan pendekatan lingkungan, lebih

mendapatkan perhatian walaupun bukan merupakan pendekatan pembelajaran

yang baru, melainkan sudah dikenal dan populer, namun sering terlupakan. Maka

makalah ini penulis berikan judul " PEMANFAATAN LINGKUNGAN

LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR "

2. Rumusan Masalah

Agar penulisan makalah ini dapat tidak melebar terlalu jauh, maka

penulis merumuskan hanya pada :

1

Page 2: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

1. Bagaimana seseorang dapat belajar dan memberikan pembelajaran.

2. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar

3. Kelebihan lingkungan sebagai sumber belajar

2

Page 3: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

BAB II

Pembahasan

1. Pengertian

a) Lingkungan

Sebagai makhluk hidup, anak selain berinteraksi dengan orang atau

manusia lain juga berinteraksi dengan sejumlah makhluk hidup lainnya dan

benda-benda mati. Makhluk hidup tersebut antara lain adalah berbagai tumbuhan

dan hewan, sedangkan benda-benda mati antara lain udara, air, dan tanah.

Manusia merupakan salah satu anggota di dalam lingkungan hidup yang berperan

penting dalam kelangsungan jalinan hubungan yang terdapat dalam sistem

tersebut.

Menurut kamus Indonesian Dictionary, lingkungan adalah terjemahan dari

circles, area, surroundings, sphere, domain, atau range, yang artinya kurang lebih

berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.

Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan

sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian

yang terlingkung di suatu daerah.

Dalam literatur lain disebutkan bahwa lingkungan merupakan kesatuan

ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya

manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari

unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia.

b) Sumber Belajar

Istilah sumber belajar sudah sering diperbincangkan terutama di

lingkungan masyarakat kependidikan. Apabila setting-nya sekolah, berbicara

mengenai sumber belajar, maka yang pertama-tama terlintas di dalam pemikiran

adalah guru yang berperan sebagai sumber belajar bagi para peserta didiknya.

3

Page 4: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

Apabila sedikit agak lebih lama, maka yang terlintas berikutnya di alam pikiran

kita adalah buku, baik itu buku pegangan guru maupun buku pegangan peserta

didik. Guru menggunakan buku untuk membantu dirinya menyajikan materi

pelajaran kepada segenap peserta didiknya.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, pertanyaan yang mungkin

terlontar adalah apa yang terlintas di dalam benak kita kalau anak belajar di

rumah? Demikian juga dengan anak yang sedang belajar di perpustakaan sekolah

atau perpustakaan umum, apa yang segera muncul di dalam benak kita? Apa pula

yang akan mencuat di dalam pikiran kita kalau dikatakan bahwa seorang atau

sekelompok anak sedang belajar di warung internet, di depan sebuah televise atau

di sebuah taman? Masih banyak lagi setting yang dapat digunakan sebagai tempat

belajar. Jika demikian, lantas apa yang terbersit di dalam pikiran kita setiap kita

mendengar seseorang belajar dengan setting tertentu?

Dari uraian tersebut di atas dapatlah dikatakan bahwa belajar itu dapat

terjadi di mana-mana, baik di sekolah, di rumah, perpustakaan sekolah atau

perpustakaan umum, di warung internet, di sebuah taman atau pendeknya di mana

saja. Belajar sudah jelas, tidak lagi hanya terbatas di lingkungan sekolah. Oleh

karena belajar tidak hanya terjadi di sekolah tetapi dapat terjadi di mana saja,

maka dapat pula dikemukakan bahwa sumber belajar itu tidak lagi terbatas pada

guru tetapi jauh lebih luas daripada guru.

Berdasarkan informasi yang telah dikemukakan di atas, dapatlah dikatakan

bahwa sumber belajar dapat berupa guru, buku, internet, televisi atau lingkungan

(baca: taman). Apabila demikian halnya, maka pertanyaannya sekarang adalah

apa yang dimaksudkan dengan sumber belajar?

Sumber, kesamaan katanya dalam bahasa inggris adalah, sources atau

data, yang berarti segala sesuatu yang dapat kita temukan dengan panca indra dan

dapat diolah oleh akal manusia, Sedangkan, belajar, Menurut Kemp & Dayton,

4

Page 5: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

1985, “adalah suatu proses terjadi pada seseorang sebagai suatu

pengalaman. Belajar berlangsung manakala perilaku seseorang

dimodifikasi – atau terjadi jika seseorang berpikir atau bertindak berbeda”.

Heinich, et al, 1993 menganggap belajar sebagai pengembangan pengetahuan,

keahlian, atau sikap ketika seseorang berinteraksi dengan informasi

dan lingkungan. Bagi mereka, waktu dan tempat belajar tidak tertentu,

belajar bisa terjadi kapan saja. Bagi Ellington & Haris, 1986, proses belajar

adalah perubahan perilaku menetap (permanen) akibat pengalaman dan

instruksional terarah. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi antara

seseorang dengan sumber belajar yang menghasilkan terjadinya perubahan

tingkah laku.

Menurut Yusuf hadi Miarso (http://www.e-dukasi.net/artikel/index.php?

id=95), sumber belajar, adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan,

alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan

dapat memungkinkan terjadinya belajar. Edgar Dale dalam Anonim (2007:5)

mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan

untuk memfasilitasi belajar seseorang. Menurut Rohani (1997:53), sumber belajar

( learning resources) adalah segala macam sumber yang ada di luar diri

seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya

proses belajar. Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational

Communication and Technology (AECT), yang menyatakan bahwa sumber

belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang

dapat digunkan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi

sehingga mempermudah siswa dalam mecapai tujuan belajar.

Dengan demikian Sumber belajar merupakan upaya pelembagaan segala

bentuk dan karakteristik media instruksional. Pelembagaan tidak

dimaksudkan untuk menunjuk satu gedung atau satu atap. Sumber belajar

adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan materi belajar dan dimanfaatkan oleh

5

Page 6: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

seseorang atau lembaga penyelenggara pendidikan. sumber belajar

diarahkan untuk penyelenggaraan proses belajar secara optimal.

2. Manfaat Sumber Belajar

Menurut Rohani (1997:57) manfaat sumber belajar antara lain meliputi:

a) Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan konkret kepada

pesert didik.

b) Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan,

c) Dikunjungi atau dilihat secara langsung dan konkret,

d) Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam

kelas

e) Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru

f) Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (instruksional) baik

dalam lingkup mikro maupun makro.

g) Dapat memberi informasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan

pemanfaatannya secara tepat.

h) Dapat merangsang untuk berpikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.

3. Ciri-ciri Sumber Belajar

Masih menurut Rohani (1997:59) cirri-ciri sumber belajar antara lain,

yaitu:

a) Sumber belajar harus mampu memberikan kekuatan dalam proses belajar

mengajar, sehingga tujuan instruksional dapat tercapai secara maksimal.

b) Sumber belajar harus mampu mempunyai nilai-nilai instruksional edukatif

yaitu dapat mengubah dan membawa perubahan yang sempurna terhadap

tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ada

c) Dengan adanya klasifikasi sumber belajar, maka sumber belajar yang

dimanfatkan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

6

Page 7: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

a) Tidak terorganisasi dan tidak sistematis baik dalam bentuk maupun

isi.

b) Tidak mempunyai tujuan instruksional yang eksplisit

c) Hanya digunakan menurut keadaan dan tujuan tertentu atau secara

incidental

d) Dapat digunakan untuk berbagai tujuan instruksional

e) Sumber belajar yang dirancang mempunyai ciri-ciri yangspesifik

sesuai dengan tersedianya media.

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hampir

semua yang ada di sekitar kita dapat dimanfatkan sebagai sumber belajar. Sumber

belajar dapat dirancang secara khusus untuk digunakan bagi kepentingan

pembelajaran (learning resources by design) tetapi sumber belajar dapat juga

sebagai sesuatu yang tinggal dimanfaatkan karena sudah tersedia di lingkungan

(learning resources by utilization).

4. Lingukungan sebagai sumber belajar

Sebagai makhluk hidup, anak selain berinteraksi dengan orang

ataumanusia lain juga berinteraksi dengan sejumlah makhluk hidup lainnya dan

benda-benda mati. Makhluk hidup tersebut antara lain adalah berbagai tumbuhan

dan hewan, sedangkan benda-benda mati antara lain udara, air, dan tanah.

Manusia merupakan salah satu anggota di dalam lingkungan hidup yang berperan

penting dalam kelangsungan jalinan hubungan yang terdapat dalam sistem

tersebut.

Pada uraian sebelumnya, seringkali lingkungan disebut-sebut dalam

proses belajar. Lingkungan memang merupakan materi belajar yang sangat

bermanfaat. Lingkungan dimana individu berada dapat dimanfaatkan sebagai

sumber materi, baik materi yang terikat dengan kurikulum, maupun materi

yang tidak mengikat namun dapat digunakan pada satu peristiwa belajar.

7

Page 8: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

Lingkungan belajar memang ada yang sengaja diciptakan, seperti

museum, perpustakaan, dan sebagainya. Disamping itu, ada lingkungan

alam dan kebendaan lain yang dimanfaatkan karena kebutuhan akan penyerapan

materi tersebut. Lingkungan belajar tadi termasuk lingkungan belajar

bersifat nonmanusia. Lingkungan yang dirancang sebagai sumber belajar

misalnya museum dan perpustakaan.

Model pembelajaran dengan pendekatan lingkungan, bukan merupakan

pendekatan pembelajaran yang baru, melainkan sudah dikenal dan populer, hanya

saja sering terlupakan. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan lingkungan

adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai

sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Hal tersebut dapat

dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan dan untuk menanamkan

sikap cinta lingkungan (Karli dan Yuliaritiningsih, 2002).

Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan sangat efektif diterapkan di

sekolah dasar. Hal ini relevan dengan tingkat perkembangan intelektual usia

sekolah dasar (7-11 tahun) berada pada tahap operasional konkret (Piaget, dalam

Wilis:154). Hal senada dikatakan Margaretha S.Y., (2002) bahwa kecenderungan

siswa sekolah dasar yang senang bermain dan bergerak menyebabkan anak-anak

lebih menyukai belajar lewat eksplorasi dan penyelidikan di luar ruang kelas.

Konsep-konsep sains dan lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah

dikuasai siswa melalui pengamatan pada situasi yang konkret. Dampak positif

dari diterapkannya pendekatan lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa

keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungannya. Seandainya kita

renungi empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk

mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to do

(Belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together (belajar untuk

bekerja sama) dapat dilaksanakan melalui pembelajaran dengan pendekatan

lingkungan yang dikemas sedemikian rupa oleh guru.

8

Page 9: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

5. Manfaat Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Jika kita kaji lebih mendalam ada beberapa keuntungan dalam rangka

memanfaat lingkungan sebagai sumber belajar, diantaranya:

a) Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak. Jumlah

sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun

pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan

pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya

wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh

empat dinding kelas. Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab anak

dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi

panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut.

b) Penggunaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang

lebih bermakna (meaningfull learning) sebab anak dihadapkan dengan

keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hal ini akan memenuhi prinsip

kekonkritan dalam belajar sebagai salah satu prinsip pendidikan.

c) Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar akan mendorong pada

penghayatan nilai-nilai atau aspek-aspek kehidupan yang ada di

lingkungannya. Kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam kehidupan

bisa mulai ditanamkan pada anak sejak dini, sehingga setelah mereka

dewasa kesadaran tersebut bisa tetap terpelihara.

d) Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab

lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak

pilihan. Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang

sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning

societes) dan sumber daya manusia di masa mendatang.

e) Pemanfaatan lingkungan menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning

activities) yang lebih meningkat. Penggunaan cara atau metode yang

bervariasi ini merupakan tuntutan dan kebutuhan yang harus dipenuhi

dalam pendidikan.

9

Page 10: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan

sebagai sumber belajar dalam pendidikan bahkan hampir semua tema kegiatan

dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan adanya kreativitas

dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai

sumber belajar.

Lingkungan merupakan sumber belajar yang kaya dan menarik untuk

anak-anak. Lingkungan mana pun bisa menjadi tempat yang menyenangkan bagi

anak-anak. Jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai

binatang, dengan memanfaatkan lingkungan anak akan dapat memperoleh

pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan tersebut guru

dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam ruangan

kelas ke alam terbuka dalam hal ini lingkungan. Namun jika guru menceritakan

kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak

akan sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk memanfaatkan

lingkungan.

Memanfaatkan lingkungan sekitar dengan membawa anak-anak untuk

mengamati lingkungan akan menambah keseimbangan dalam kegiatan belajar.

Artinya belajar tidak hanya terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan

kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat bermanfaat

terhadap perkembangan fisik, keterampilan sosial, dan budaya, perkembangan

emosional serta intelektual.

a) Perkembangan Fisik

Lingkungan sangat berperan dalam merangsang pertumbuhan fisik anak,

untuk mengembangkan otot-ototnya. Anak memiliki kesempatan yang alami

untuk berlari-lari, melompat, berkejar-kejaran dengan temannya dan

menggerakkan tubuhnya dengna cara-cara yang tidak terbatas. Kegiatan ini sangat

alami dan sangat bermanfaat dalam mengembangkan aspek fisik anak.

10

Page 11: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

Dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajarnya, anak-anak

menjadi tahu bagaimana tubuh mereka bekerja dan merasakan bagaimana rasanya

pada saat mereka memanjat pohon tertentu, berayun-ayun, merangkak melalui

sebuah terowongan atau berguling di dedaunan.

b) Perkembangan aspek keterampilan sosial

Lingkungan secara alami mendorong anak untuk berinteraksi dengan

anak-anak yang lain bahkan dengan orang-orang dewasa. Pada saat anak

mengamati objek-objek tertentu yang ada di lingkungan pasti dia ingin

menceritakan hasil penemuannya dengan yang lain. Supaya penemuannya

diketahui oleh teman-temnannya anak tersebut mencoba mendekati anak yang lain

sehinga terjadilah proses transformasi pengetahuan. Anak-anak dapat membangun

keterampilan sosialnya ketika mereka membuat perjanjian dengan teman-

temannya untuk bergantian dalam menggunakan alat-alat tertentu pada saat

mereka memainkan objek-objek yang ada di lingkungan tertentu. Melalui kegiatan

sepeti ini anak berteman dan saling menikmati suasana yang santai dan

menyenangkan.

c) Perkembangan aspek emosi

Lingkungan pada umumnya memberikan tantangan untuk dilalui oleh

anak-anak. Pemanfaatannya akan memungkinkan anak untuk mengembangkan

rasa percaya diri yang positif. Misalnya bila anak diajak ke sebuah taman yang

terdapat beberapa pohon yang memungkinkan untuk mereka panjat. Dengan

memanjat pohon tersebut anak mengembangkan aspek keberaniannya sebagai

bagian dari pengembangan aspek emosinya.

Rasa percaya diri yang dimiliki oleh anak terhadap dirinya sendiri dan

orang lain dikembangkan melalui pengalaman hidup yang nyata. Lingkungan

sendiri menyediakan fasilitas bagi anak untuk mendapatkan pengalaman hidup

yang nyata.

11

Page 12: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

d) Perkembangan intelektual

Anak-anak belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda atau

ide-ide. Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan

kembali konsep-konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran.

Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-

konsep tertentu secara alami. Konsep warna yang diketahui dan dipahami anak di

dalam kelas tentunya akan semakin nyata apabila guru mengarahkan anak-anak

untuk melihat konsep warna secara nyata yang ada pada lingkungan sekitar.

Demikian beberapa hal yang berkaitan dengan dampak pemanfaatan

lingkungan terhadap aspek-aspek perkembangan anak. Namun guru juga harus

memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam mengembangkan

pembelajaran anak dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya.

Yang perlu diperhatikan guru atau pembimbing itu antara lain :

1. Mengamati apa yang menarik bagi anak

Biasanya anak serius jika menemukan sesuatu yang sangat menarik

baginya. Bila guru melihat hal ini berilah bimbingan kepada anak dengan cara

menayakan apa yang sedang diamatinya.

Manfaat yang bisa diambil dari kegiatan ini adalah anak dapat

mengmbangkan kemampuan intelektualnya dengan mengetahui berbagai benda

yang diamatinya. Selain itu juga anak akan dapat mengembangkan ketrampilan

sosialnya yaitu dengan mengembangkan kemampuannya dengan berinteraksi

dengan orang dewasa dalam hal ini guru.

Upaya guru dengan mengamati apa yang menarik bagi anak juga akan

dapat mengembangkan emosi anak misalnya pada saat anak mengungkapkan hal-

hal yang menarik baginya, dia menunjukkan ekspresi yang serius dan pandangan

mata yang tajam. Kemampuan berbahasa anak juga akan semakin meningkat jika

guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya mengungkapkan berbahasa

anak, kosa katanya akan berkembang.

12

Page 13: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

2. Perhatikan dan gunakan saat yang tepat untuk mengajar

Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar sebenarnya

memberikan berbagai alternatif pendekatan dalam membelajarkan anak. Hal

tersebut disebabkan alternatif dan pilihan sumber belajarnya sangat banyak.

Dengan memanfaatkan lingkungan kegiatan belajar akan lebih berpusat pada

anak.

3. Tanyalah anak dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka.

Memberikan pertanyaan kepada anak-anak mendorong mereka untuk

menjelaskan mengenai berbagai hal yang mereka alami dan mereka lihat.

Pertanyaan yang bersifat terbuka akan memacu anak untuk mengungkap

berbagai hal yang diamatinya secara bebas sesuai dengan kemampuan

berbahasanya.

4. Gunakan kosa kata yang beragam untuk menjelaskan hal-hal baru

Anak-anak terkadang mengalami kekurangan perbendaharaan kata untuk

menjelaskan apa yang mereka lihat. Keterbatasan kosa kata yang terjadi pada anak

harus dibantu oleh guru sehingga tahap demi tahap kemampuan berbahasa dan

perbendaharaan kosa katanya akan semakin meningkat.

5. Cobalah bersikap lebih ingin tahu

Guru-guru tidak selamanya mengetahui jawaban-jawaban atas pertanyaan

anak-anak. Guru yang mengetahui berbagai hal akan menumbuhkan keperecayaan

anak kepadanya. Anak merasa memiliki orang yang dapat dijadikannya tempat

bertanya mengenai hal-hal yang tidak dapat mereka pecahkan. Anak akan

memiliki keyakinan yang tinggi kepada guru yang mau membantunya dalam

segala hal. Sebaliknya jika guru tidak mengetahui banyak hal akan menimbulkan

ketidakyakinan kepadanya karena setiap mereka menanyakn sesuatu anak tidak

mendapatkan jawaban yang jelas dan memuaskan.

13

Page 14: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

6. Jenis-Jenis Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Pada dasarnya semua jenis lingkungan yang ada di sekitar anak dapat

dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kegiatan pendidikan untuk anak usia dini

sepanjang relevan dengan komptensi dasar dan hasil belajar yang bisa berupa

lingkungan alam atau lingkungan fisik, lingkungan sosial dan lingkungan budaya

atau buatan.

1) Lingkungan alam

Lingkungan alam atau lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang

sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan),

tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna), sungai, iklim, suhu, dan

sebagainya.

Lingkungan alam sifatnya relatif menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini

akan lebih mudah dikenal dan dipelajari oleh anak. Sesuai dengan

kemampuannya, anak dapat mengamati perubahan-perubahan yang terjadi dan

dialami dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga proses terjadinya.

Dengan mempelajari lingkungan alam ini diharapkan anak akan lebih

memahami gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupannya sehari-hari, lebih

dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan kesadaran sejak awal untuk

mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut berpartisipasi untuk menjaga

dan memelihara lingkungan alam.

2) Lingkungan sosial

Selain lingkungan alam sebagaimana telah diuraikan di atas jenis

lingkungan lain yang kaya akan informasi bagi anak usia dini yaitu lingkungan

sosial. Hal-hal yang bisa dipelajari oleh anak usia dini dalam kaitannya dengan

pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar ini misalnya:

mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak

tinggal.

14

Page 15: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

Mengenal jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal

dan sekolah

Mengenal organisasi-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar

tempat tinggal dan sekolah.

Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat

tinggal dan sekolah.

Mengenal kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat

tinggal dan sekolah.

Mengenal struktur pemerntahan setempat seperti RT, RW, desa atau

kelurahan dan kecamatan.

Pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar dalam kegiatan

pendidikan untuk anak usia dini sebaiknya dimulai dari lingkungan yang terkecil

atau paling dekat dengan anak.

3) Lingkungan budaya

Di samping lingkungan budaya dan lingkungan alam yang sifatnya alami,

ada juga yang disebut lingkungan budaya atau buatan yakni lingkungan yang

sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang

bermanfaat bagi kehidupan manusia. Anak dapat mempelajari lingkungan buatan

dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatannya, fungsinya,

pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain yang berkenan dengan

pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat pada umumnya.

Agar penggunaan lingkungan ini efektif perlu disesuaikan dengan rencana

kegiatan atau program yang ada. Dengan begitu, maka lingkungan ini dapat

memperkaya dan memperjelas bahan ajar yang dipelajari dan bisa dijadikan

sebagai laboratorium belajar anak.

15

Page 16: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

BAB III

Penutup

1. Kesimpulan

Belajar bukan hanya monopoli guru yang memberikan materi,

belajar tidak hanya terjadi di sekolah tetapi dapat terjadi di mana saja,

karena sumber belajar tidak lagi terbatas pada guru tetapi jauh lebih luas

daripada guru. guruLingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua

benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan

perilakunya serta makhluk hidup lainnya, lingkungan adalah sumber belajar

Empat pilar pendidikan yakni learning to know (belajar untuk

mengetahui), learning to be (belajar untuk menjadi jati dirinya), learning to

do (Belajar untuk mengerjakan sesuatu) dan learning to life together (belajar

untuk bekerja sama) dapat dilaksanakan melalui pembelajaran dengan

pendekatan lingkungan yang dikemas sedemikian rupa oleh

Berdasarkan hasil pengembangan visi dan misi di atas maka dapat

penulis simpulkan akan pentingnya pembelajaran berbasis lingkungan.

Metode ini mampu melibatkan siswa secara langsung dengan berbagai

pengenalan terhadap lingkungan. Dengan demikian selama dalam proses

pembelajaran akan mengajak siswa lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

2. Saran

Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, lingkungan layak

mendapatkan perhatian khusus oleh praktisi pendidikan, apalagi di era

pengetahuan seperti sekarang, informasi dan perkembangan semakin cepat

kita temukan sekaligus cepat pula kadaluwarsa, sehingga diperlukan

perhatian dan upaya yang lebih untuk menjadikan lingkungan sebagai

sumber belajar ilmu pengetahuan.

16

Page 17: Isi Maklah Pemanfaatan Lingkungan (Teknlg Penddkan)

Daftar Pustaka

1. Jann Hidayat&Donald Crestofel, Knowledge Mangement,SBM Bandung,2006

2. Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam, AR-RUZZ MEDIA,Jogjakarta 2006

3. Jamal Abdul Hadi dkk, Menuntun Buah Hati Menuju Surga, Intermedia,Solo

2005

4. Muhibbin Syah, M.Ed., Psikologi Belajar,Raja Grafindo Persada,Jakarta,2003

5. www.e-ducasi.net/artikel-,mht, Kamis,12 Nop 2009, 19.00

6. Dewi Salma, Filosofi tehnologi pendidikan/intruksional, IKIP Jakarta,1999

7. Sains2007unesa,Facebooke, Kamis,12 Nop 2009, 19.00

17