docx
TRANSCRIPT
1. Grass root
Kelebihan :pengembangan dilakukan oleh guru sehingga pengaplikasiannya menjadi
lebih mudah ,serta Lebih demokratis karena pengembangan dilakukan oleh pelaksana
di lapangan sehingga perbaikan dan peningkatan dapat dimulai dari unit unit terkecil
dan spesifik menuju bagian bagian yang lebih besAR . Selain itu metode dapat
dimulai dari unit unit terkecil menuju bagian yang lebih besar . Metode ini juga
menuntut guru guru harus mampu melakukan kerja operasional dalam pengembangan
kurikulum secara kooperatif sehingga dapat menghasilkan suatu kurikulum yang lebih
sistematik
Kekurangan : Karna pengembangan dilakukan oleh guru dalam masing masing
sekolah sehingga standar penilaian yang sama dalam satu wilayah berbeda beda
sehingga sukar untuk membandingkan keadaan dan kemajuan suatu sekolah/wilayah
dengan sekolah/wilayah lainnya ,dan belum semua sekolah/daerah mempunyai
kesiapan untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.
2. Top down
Kelebihan : karna kurikulum dikembangakan oleh atasan sehingga kurikulum dalam
suatu wilayah bisa merata dan yang mempermudah proses dan perubahan nilai apabila
terjadi perpindahan siswa ke sekolah/wilayah lain.,sukar untuk mengadakan
pengelolaan dan penilaian secara nasional
Kekurangan : Kurikulum ini merupakan kurikulum yang bentuknya seragam dan
bersifat sentralistik, sehingga kurang sesuia jika diterapkan dalam dunia pendidikan
yang menganut desentralisasi. Selain dari pada itu, kurikulum ini kurang tanggap
terhadaop perubahan nyata yang dihadapi para pelaksana kurikulum di lapangan.
Perubahan lebih cenderung dilakukan berdasarkan pola pikir pihak atasan pendidikan.
3. Landasan sosiologis kurikulum 2013
Landasan sosiologis kurikulum adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi
yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Anak-anak berasal dari
masyarakat, mendapat pendidikan baik informal, formal, maupun nonformal dalam
lingkungan masyarakat, dan diarahkan agar mampu terjun dalam kehidupan
bermasyarakat. Karena itu kehidupan masyarakat dan budaya dengan segala
karakteristiknya harus menjadi landasan dan titik tolak dalam melaksanakan
pendidikan. Oleh karena itu tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan
dengan kondisi, karakteristik kekayaan, dan perkembangan masyarakat tersebut.
Karena beraneka ragamnya budaya masyarakat yang ada di negeri ini, sehingga
kurikulum dalam perumusannya juga harus menyesuaikan pada budaya masyarakat
yanga akan menjadi objek pendidikan dan penerima dari hasil pendidikan tersebut.