diagnosa keperawatan

11
II. ANALISA DATA NO DATA MASALAH ETIOLOGI 1. DS : Klien mengatakan nyeri pada abdomen atas (epigastrium) Klien mengatakan nyeri pada abdomen karena tidak ada makan Klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk Klien mengatakan nyerinya bisa berjam-jam Klien mengatakan nyeri saat abdomennya ditekan DO: Klien tampak meringis kesakitan Skala nyeri 3 (berat) Nyeri akut Iritasi pada mukosa lambung 2. DS : Klien mengatakan tidak nafsu makan Klien mengatakan hanya menghabiskan 5 sendok makan Ketidakseimbang an nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Anoreksia

Upload: zuhir-manto

Post on 12-Dec-2015

249 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

zuhir

TRANSCRIPT

Page 1: DIAGNOSA KEPERAWATAN

II. ANALISA DATANO DATA MASALAH ETIOLOGI1. DS :

Klien mengatakan nyeri pada abdomen atas (epigastrium)

Klien mengatakan nyeri pada abdomen karena tidak ada makan

Klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk

Klien mengatakan nyerinya bisa berjam-jam

Klien mengatakan nyeri saat abdomennya ditekan

DO:

Klien tampak meringis kesakitan

Skala nyeri 3 (berat)

Nyeri akut Iritasi pada mukosa lambung

2. DS :

Klien mengatakan tidak nafsu makan

Klien mengatakan hanya menghabiskan 5 sendok makan

Klien mengatakan mual

DO :

Mukosa bibir klien tampak kering

Abdomen terdengar hipertimpani

Data Antropometrik

BB   : 50 kgTB   : 165 cmLLA : 23 cm

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Anoreksia

3. DS : Intoleransi aktivitas Tirah baring/ imobilisasi

Page 2: DIAGNOSA KEPERAWATAN

Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat beraktivitas sendiri

DO :

Klien tampak lemah dan terbaring ditempat tidur

Skala aktivitas 2

Prioritas Masalah:

1. Nyeri akut berhubungan dengan iritsi pada mukosa lambung.2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Anoreksia.3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Tirah baring/ imobilisasi.

III. PERENCANAAN

NO

HARI/ TANGGAL

DIAGNOSA KEPERAWATAN

PERENCANAAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Senin, 23 Agustus2010

Nyeri b.d Iritasi pada mukosa lambung ditandai dengan

Klien mengatakan nyeri pada abdomen atas (epigastrium)

Klien mengatakan nyeri pada abdomen karena tidak ada makan

Klien mengatakan nyerinya

Nyeri akut teratasi selama 3 hari perawatan dengan kriteria evaluasi :

Klien tidak lagi merasa adanya nyeri

Klien tidk lagi tampak meringis kesakitan

la nyeri 0

1. Kaji status nyeri

1. Observasi TTV

1. berikan kompres hangat

1. berikan posisi nyaman

1. kolaborasi dengan pemberian obat analgetik

2. berguna dalam pengawasan kefektifan obat dan kemajuan penyembuhan.

Page 3: DIAGNOSA KEPERAWATAN

seperti ditusuk-tusuk

Klien mengatakan nyerinya bisa berjam-jam

Klien mengatakan nyeri saat abdomennya ditekan

Klien tampak meringis kesakitan

Skala nyeri 3 (berat)

3. mengetahui pengaruh nyeri terhadap TTV

4. Meningkatan peredaran darah dengan vasodilatasi dapat mengurangi rasa nyeri

5. posisi yang cepat membuat nyeri tida terasa

6. mengurangi rsa nyeri/ dapat terkontrol

2. Senin, 23 Agustus2010

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Anoreksia ditandai dengan

Klien mengatakan tidak nafsu makan

Klien mengatakan hanya menghabiskan 5 sendok makan

Klien mengatakan mual

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi selama 3 hari perawatan dengan kriteria evaluasi :

Klien mengatakan menghabiskan porsi makanan yang disediakan RS

Klien mengatakan tidak mual lagi

Mukosa

1. Kaji status nutrisi

1. Timbang BB tiap hari

1. Ajarkan makan sedikit tapi sering

1. kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi

1. menunjukkan faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi

2. membantu mementukan keseimbangan cairan

3. dapat menurunkan asam lambung

4. menganalisa penyebab melaksanakan intervensi

Page 4: DIAGNOSA KEPERAWATAN

Mukosa bibir klien tampak kering

Abdomen terdengar hipertimpani

bibir tampak lembab

Abdomen terdengar timpani

3 Senin, 23 Agustus2010

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Tirah baring/ imobilisasi ditandai dengan

Keluarga klien mengatakan klien tidak dapat beraktivitas sendiri

Klien tampak lemah dan terbaring ditempat tidur

Skala aktivitas 2

Intoleransi aktivitas teratasi selama 3 hari perawatan dengan kriteria evaluasi :

Klien dapat beraktivitas secara mandiri

Klien tidak lagi tampak lemah

Skala aktivitas 0

1. kaji tingkat toleransi aktivitas

2. berikan lingkungan yang tenang

3. anjurkan untuk membatasi aktivitas dan melakukan perawatan  sesuai kebutuhan

4. untuk mengetahui seberapa besar toleransi klien dalam beraktivitas

5. meningkatkan periode istirahat klien shingga meminimalisis kelelahan

6. aktivitas yang berlebihan mengakibatkan kelelahan dan proses penyakit.

Analisa data

Page 5: DIAGNOSA KEPERAWATAN

Data Etiologi MasalahData subyektif :

Ø  Seminggu tidak BAB, kebiasaan BAB tiga kali sehari

Data obyektif :

Inspeksi : pembesaran abdomen

Palpasi : perut terasa keras, ada impaksi feses

Perkusi : redup Auskultasi : bising

usus tidak terdengar

Pola BAB tidak teratur

Eliminasi feses tidak lancar

konstipasi

Kontipasi

Data Subjektif:

Ø  Klien tidak nafsu makan

Data Objektif:

Ø  Bising usus tidak terdengar

 

Sulit BAB

Perut terasa begah

Nafsu makan menurun

Menurunnya intake makanan

Nutrisi kurang dari kebutuhan

Data Subjektif

Ø  Keluhan nyeri dari pasien

Data Objektif

Ø  Perubahan nafsu makan

konsistensi tinja yang keras

sulit keluar

Akumulasi di kolon

Nyeri anbdomen

Nyeri akut

2. Diagnosa

1. Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan3. Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses keras pada abdomen

Page 6: DIAGNOSA KEPERAWATAN

       

3. Intervensi dan Rasional

1. Konstipasi berhubungan dengan pola defekasi tidak teratur

Tujuan: pasien dapat defekasi dengan teratur (setiap hari)

Kriteria hasil :

Ø 

 

 

Intervensi RasionalMandiri

Tentukan pola defekasi bagi klien dan latih klien untuk menjalankannya

Atiur waktu yang tepat untuk defekasi klien seperti sesudah makan

Berikan cakupan nutrisi berserat sesuai dengan indikasi

Berikan cairan jika tidak kontraindikasi 2-3 liter per hari

Kolaborasi

Ø  Pemberian laksatif atau enema sesuai indikasi

 

 

Ø  Untuk mengembalikan keteraturan pola defekasi klien

Ø  Untuk memfasilitasi refleks defekasi

Ø  Nutrisi serat tinggi untuk melancarkan eliminasi fekal

Ø  Untuk melunakkan eliminasi feses

 

 

Ø  Untuk melunakkan feses

 

 

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hilangnya nafsu makan

Tujuan: menunjukkan status gizi baik

Kriteria Hasil:

Page 7: DIAGNOSA KEPERAWATAN

Ø  Toleransi terhadap diet yang dibutuhkan

Ø  Mempertahankan massa tubuh dan berat badan dalam batas normal

Ø  Nilai laboratorium dalam batas normal

Ø  Melaporkan keadekuatan tingkat energi

  Intervensi RasionalMandiri

Buat perencanaan makan dengan pasien untuk dimasukkan ke dalam jadwal makan.

Dukung anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan pasien dari rumah.

 

Tawarkan makanan porsi besar disiang hari ketika nafsu makan tinggi

Pastikan diet memenuhi kebutuhan tubuh sesuai indikasi.

Pastikan pola diet yang pasien yang disukai atau tidak disukai.

Pantau masukan dan pengeluaran dan berat badan secara periodik.

Kaji turgor kulit pasien

Kolaborasi

 

Observasi

 

Pantau nilai laboratorium, seperti Hb, albumin, dan kadar glukosa darah

Ajarkan metode untuk perencanaan makan

Health Edukasi

Page 8: DIAGNOSA KEPERAWATAN

 

Ø  Ajarkan pasien dan keluarga tentang makanan yang bergizi dan tidak mahal