asuhan keperawatan pada .... dengan diagnosa medis dispepsia

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan yang sering dijumpai di Rumah Sakit maupun di masyarakat terutama pada penyakit sistem pencernaan diantaranya “DISPERSIA” Berdasarkan penelitian pada populasi umum didapatkan bahwa 515.30% yang mencari pertolongan medis. Insiden dispepsia. Di Inggris dan Skandivia dilaporkan angka prevalensinya berkisar 7-4%. Tetapi hanya 10-20% yang mencari pertolongan medis. Insiden dispepsia pertahun diperkirakan antara 1-8% (Suryono S. et all. 2001 hal 15A) Di Negara barat prevalensi yang dilaporkan antara 23 dan 41 %, sekitar 4 % penderitaan berkunjung ke dokter umumnya mempunyai keluhan dispepsia. Didaerah Asia Pasifik dispepsia juga merupakan keluhan yang banyak dijumpai (Kusmobroto H 2003) Berdasarkan penyakit tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat kasus dispepsia sebagai sebuah laporan dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA 1

Upload: rendra-dewa-dewita

Post on 19-Jun-2015

7.914 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan yang sering dijumpai di Rumah Sakit maupun di

masyarakat terutama pada penyakit sistem pencernaan diantaranya “DISPERSIA”

Berdasarkan penelitian pada populasi umum didapatkan bahwa 515.30%

yang mencari pertolongan medis. Insiden dispepsia. Di Inggris dan Skandivia

dilaporkan angka prevalensinya berkisar 7-4%. Tetapi hanya 10-20% yang

mencari pertolongan medis. Insiden dispepsia pertahun diperkirakan antara 1-8%

(Suryono S. et all. 2001 hal 15A)

Di Negara barat prevalensi yang dilaporkan antara 23 dan 41 %, sekitar 4

% penderitaan berkunjung ke dokter umumnya mempunyai keluhan dispepsia.

Didaerah Asia Pasifik dispepsia juga merupakan keluhan yang banyak dijumpai

(Kusmobroto H 2003)

Berdasarkan penyakit tersebut maka penulis tertarik untuk mengangkat

kasus dispepsia sebagai sebuah laporan dengan judul “ASUHAN

KEPERAWATAN PADA Ny. W DENGA DIAGNOSA MEDIS DISPEPSIA

DIRUANG YUDHA RST TINGKAT III CIREMAI CIREBON.

1.2 Tujuan

a Tujuan umum

Mampu menerapkan Asuhan Keperawatan pada pasien Ny. W dengan

Diagnosa medis Dispepsia melalui pendekatan proses perawatan

b Tujuan khusus

Adapun penulisan tugas akhir ini adalah sebgai berikut:

1

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

1. Mampu melakukan pengkajian pada Ny. W dengan Diagnosa medis

Dispepsia diruang yudha

2. Mampu membuat Diagnosa keperawatan menurut prioritas pada pasien

3. Mampu membuat rencana askep pada pasien Ny. W dengan Diagnosa

medis Dispepsia di ruang yudha

4. Mampu menerapkan tindakan keperawatan pada pasien Ny. W dengan

Diagnosa medis Dispepsia di ruang yudha

5. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah di laksanakan sesuai

dengan tujuan yang telah diterapkan

1.3 Manfaat

a. Bagi Penulis

1. Mengetahui labih jauh lagi tentang penyakit Dispepsia

2. Mengetahui askep pada kasus Dispepsia dengan baik dan benar

b. Bagi Pendidikan

Sebagai koleksi tambahan buku-buku diperpustakaan dan sebagai

kerangka acuan dalam pembuatan Asuhan Keperawatan

1.4 Ruang Lingkup

Dalam penulisan Tugas akhir ini penulis membatasi masalah Asuhan

Keperawatan pada Ny. W dengan diagnosa medis Dispepsia di ruang Yudha RST

Tingka III Ciremai Cirebon.

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan Tugas

Akhir adalah metode Deskrisif dan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Wawancara

2

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

2. Observasi

3. Studi Dokumentasi

4. Studi Kepustakaan

1.6 Sistematika Penulis

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan meliputi : Latar Belakang, Tujuan, Manfaat, Ruang

Lingkup Metode Penulisan, Sistematika Penulisan

BAB II : Tinjauan Teoritis Meliputi : Definisi. Etiologi. Potofisiologi.

Anatomi Fisiologi. Penatalaksanaan. Pencegahan

BAB III : Pembahasan Aspek meliputi : Pengkajian. Analisa data. Diagnosa

Keperawatan. Perencanaan. Catatan Perkembangan

BAB IV : Penutup meliputi : Kesimpulan dan Saran

3

Page 4: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 DEFINISI

Dispepsia merupakan kumpulan keluhan / gejala klinis yang terdiri dari

rasa tidak enak / sakit di perut bagian atas yang menetap atau mengalami

kekambuhan (KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN 1 : 2001 : 488)

Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri ulu hati,

mual, kembung, muntah, rasa penuh atau keyang. Dispepsia merupakan masalah

yang sering ditemukan dalam praktik sehari-hari. Keluhan ini sangat bervariasi

baik dalam bentuk gejala yang ada maupun gejala dari waktu kewaktu (Dahrmika

Djojoningrat ilmu penyakit dalam “IPD” Jilid II Edisi III, Balai Penerbit Fikul

Jakarta 2001)

Dispepsia merupakan rasa tidak enak pada daerah epigastrium yang sering

berhubungan dengan makanan, gejalanya seperti ulkus tapi pada pemeriksaan

tidak ditemukan ulkus (E Mudjadid dalam Ilmu Penynkit Dalam “IPD” jilid II

edisi III Balai Penerbit FKUI Jakarta 2001).

2.2 ETIOLOGI

1. Perubahan pola makan

2. Pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi secara berlebihan dan dalam waktu

yang lama

3. Alkohol dan nikotin rokok

4. Stress

5. Gastritis

4

Page 5: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

2.3 POTOFISIOLOGI

Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas,

zat-zat seperti nikotin dan alcohol serta adanya kondisi kejiwaan stress.

Pemasukan makanan menjadi kurang dapat mengakibatkan erosi pada lambung

akibat gesekan antara dinding-dinding lambung. Kondisi Demikian dapat

mengakibatkan peningkatan produksi HCL yang akan merangsang terjadinya

kondisi asam pada lambung, sehingga rangsangan di medulla oblongata

membawa impuls muntah sehingga intake tidak adekuat baik makanan maupun

cairan.

2.4 ANATOMI FISIOLOGI

a Anatomi

Lambung terletak dari bilik kiri ke kanan menyilang di abdomen atas

tepat dibawah diafragma. Dalam keadaan kosong lambung berbentuk tabung J

dan bila penuh berbentuk seperti buah alpukat raksasa. Kapasitas normal

lambung 1 sampai 2 liter. Secara anatomis lambung terbagi atas fundus,

korpus, dan antrium pilorus. Sebelah atas lambung terdapat cekungan

kurvatora minor. Dan bagian kiri bawah lambung terdapat kurvatora mayor.

Sfingter kedua ujung lambung mengatur pengeluaran dan pemasukan.

Sfingter kardia atau sfingter esophagus bawah. Mengalirkan makanan yang

masuk ke dalam lambung dan mencegah refluks isi lambung memasuki

esofagus kembali. Daerah lambung tempat pembukaan sfingter kardia dikenal

dengan nama daerah kardia. Disaat sfingter pilorikum berelaksasi makanan

masuk ke dalam duodenum dan ketika berkontraksi sfingter ini akan

mencegah terjadinya aliran balik usus halus ke dalam lambung.

Labung terdiri dari empat lapisan yaitu:

1. Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa

5

Page 6: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

2. Lapisan berotot yang terdiri atas 3 lapisan

a Serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot

esopagus

b Serabut sirkuler yang paling tebel dan tertarik dipylorus serta

membentuk otot sfingter, yang berada dibawah lapisan pertama

c Serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan

berjalan dari orivisium kardiak, kemudian membelok kebawah melalui

kurvaturo minor (lengkung kelenjar)

3. Lapisan sub mukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh

darah dan saluran limfe.

4. Lapisan mukosa yang terletak disebelah dalam, tebal, dan terdiri atas

banyak kerutan / rugae, yang menghilang bila organ itu mengembang

karena berisi makanan

b Fisiologi

Fisiologi lambung :

1. Mencerna makanan secara mekanik

2. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500-3000 ml

Gastik Juice (cairan lambung) perhari. Komponen utamanya yaitu masuk.

HCL (Hydrochorik acid) pensinogen, dan air, Hormon gastrik yang

disekresi langsung masuk kedalam aliran darah

3. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein

dirubah menjadi polipeptida

4. Absorpsi secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air,

alkohol, glukosa

5. Pencegahan, banyak mikrooganisme dapat dihancurkan dalam lambung

oleh HCL

6

Page 7: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

6. Mengontrol aliran cheme yang sudah dicerna dalam lambung ke dalam

duodenum. Pada saat cheme (makanan yang sudah di cerna dalam

lambung) ke dalam duodenum. Akan terjaadi peristaltik yang lambat yang

berjalan dan fundus ke pylorus.

2.5 PENATALAKSANAAN

a Penatalaksanaan Non Farmakologi

1. Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung

2. Menghindari faktor resiko sepeti alcohol, makanan yang pedas, obat-

obatan yang belebihan, nikotin rokok, dan stress

3. Atur pola makan

b Penatalaksanaan Farmakologi yaitu

Sampai saat ini belum ada regimen pengobatan yang memuaskan

terutama dalam mengantisipasi kekambuhan. Hal ini dapat dimengerti karena

proses patofisiologinya pun masih belum jelas

Obat-obatan yang diberikan meliputi antasid (meetralkan asam lambung)

golongan antikolinergik (menghambat pengeluaran asam lambung) dan prokinetik

(mencegah terjadinya muntah)

2.6 PENCEGAHAN

Pola makan yang normal, dan teratur, pilih makanan yang seimbang

dengan kebutuhan dan jadwal makan yang teratur, sebaiknya tidak mengkonsumsi

makanan yang berkadar asam tinggi, cabai, alkohol dan, pantang rokok, bila harus

makan obat karena sesuatu penyakit, misalnya sakit kepala, gunakan obat secara

wajar dan tidak mengganggu fungsi lambung.

7

Page 8: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

BAB 111

ASUHAN KEPERAWTAN

3.1 Pengkajian

1. Biodata

a Identitas Pasien

Nama : Ny. W

Umur : 46 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Agama : Islam

Pekerjaan : Dagang

Pendidikan : Tamat SLTP

Alamat : Ds Karang Tengah Kec Karang Sembung

Cirebon

b Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. A

Umur : 52 Tahun

Jenis Kelamin : Laki- laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Pegawai pabrik gula Pg Rajawali

Hub dengan pasien : Suami

Alamat : Ds Karang Tengah Kec Karang Sembung

2. Keluhan Utama

Nyeri abdomen

8

Page 9: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

3. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Pasien datang ke rumah sakit Tentara Ciremai melalui UGD

pada jam 14:50 tanggal 2009 dengan keluhan mulai dan nyeri abdomen

di bagian epigastrium dan nyerinya sampai seluruh bagian abdomen

nyeri berkisar antara 10 menit. Nyeri bertambah bila pasien banyak

bergerak dan nyeri berkurang bila pasien istirahat.

b. Riwayat kesehatan yang lalu

Pasien belum pernah di rawat tetapi punya penyakit Gastritis

c Riwayat kesehatan keluarga

Di dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit

Dispepsia seperti yang di alami, oleh klien.

4. Keadaan Umum

a. Tingkat kecemasan : Compos mentis

b. Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/70 mmHg

Suhu : 34,6 oC

Nadi : 72 x/ menit

Respirasi : 20 x / menit

c. Penampilan umum

Pasien lemah

5. Pemeriksaan

a. Kulit

Warna kulit : Sawo matang

Tekstur kulit : Lembab dan kotor

b. Kuku

Keadaan kuku : Bersih

9

Page 10: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

Warna : Putih

c. Kepala

Bentik kepala : Simetris

Kelainan : Tidak ada kelainan

Keadaan rambut : Bersih

Kulit kepala : Bersih

d. Mata

Sklera : Anikterik

Konjungtiva : Ananemis

Reflek cahaya : Normal, ditandai pada saat dilakukan reflek

Cahaya mata pasien langsung berkedip

Pupil : Normal, ditandai ketika ada cahaya pupil

mengcil

Kelainan : Tidak ada

e. Hidung

Fungsi penciuman : Normal, ditandai bisa mencium bau minyak

Kayu putih

Bentuk : Simetris

Serumen : Sedikit

Kelainan : Tidak ada

f. Telinga

Fungsi pendengaran : Normal, ditandai bisa mendengar pertanyaan

Perawat

Bentuk : Simetris

Keadaan : Bersih

g. Mulut

Fungsi pengcapan : Normal, ditandai bisa membedakan rasa asin

10

Page 11: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

dan manis

Kebersihan gigi : Kotor

Kelainan bibir : Tidak ada

h. Dada dan paru-paru

Bentuk : Simetris

Frekuensi napas : Normal 20 x / menit

i. Abdomen

Nyeri tekanan : Ada nyeri tekan pada bagian epigastrium

j. Genitalia

Keadaan rectum : Bersih

k. Kekuatan otot

Reflek bisep : Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan

reflek hammer ada pergerakan

Reflek trisep : Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan

reflek hammer terjadi pergerakan

Reflek patella : Normal, ditandai pada saat diperiksa dengan

reflek hammer terjadi pergerakan

Reflek babyn sky : Normal, ditandai adanya gerakan pada telapak

kaki saat dilakukan pemeriksaan

6. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual

a. Aspek Psikologis

Keadaan emosi pasien stabil, tetapi pasien mengatakan bosan

dan jenuh berada di Rumah Sakit.

b. Aspek Sosial

Pasien bersosialisasi baik dengan lingkungan dan keluarga

terbukti dari saudara yang membesuk pasien, pasien pun mampu bekerja

sama dengan tim medis atau pun tim kesehatan lainnya.

11

Page 12: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

c. Aspek Spritual

Pasien seorang muslim, pasien melakukan shalat 5 (lima) waktu,

tetapi semenjak pasien dirawat di rumah sakit, pasien tidak

melaksanakan shalat. Pihak keluarga juga menyakinkan bahwa penyakit

pasien adalah cobaan dari Allah SWT. Penyakitnya juga akan sembuh

dengan diiringi do’a.

7. Aktivitas Daily Living

No. Jenis Aktuvitas Saat Sehat / Di Rumah Saat Sakit / Di RS

1. Nutrisi

Frekuensi

Jenis makanan

Porsi makanan

Kesulitan

3 x 1

sehari

nasi putih + Lauk pauk

+ sayur

1 porsi + Nambah

-

3 x 1 hari

Bubur

1/3 dari porsi

yang diasedikan

-

2. Minum

Jenis air minum

Frekuensi

Kesulitan

Mineral / air putih

8 gelas

-

Air putih

< 8 gelas

-

3. Personal hygiene

Frekuensi mandi

Sikat gigi

Frekuensi

keramas

2 x 1 sehari

2 x 1

sehari

3 x 1 sehari

Di lap

-

-

12

Page 13: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

4. Eliminasi

A. Eliminasi fecal

Warna urine

Konsistensi urine

Kelainan

B. Euminasi urine

Warna urine

Konsintensi urine

Kelainan

Kuning trengguli

Lembek

-

Jernih kuning muda

Jernih

-

-

-

-

Kuning

Keruh

-

5. Istirahat / tidur

Mulai tidur

Lamanya tidur

Sering terjaga

22.00

6 jam

-

21.00

+ 4 jam

ya

8. Daftar Penunjang

a. Pemeriksaan diagnostic

No TanggalJenis

PemeriksaanHasil Nilai Normal

1. 12 Januari - 2009 Haematokrit 31.3 37.43 %

Thrombosit 209.000 200.000-500.000/mm3

Lekosit 20.500 5.00-10.000/ mm3

Haemaglobin 12,8 12.169 %

13

Page 14: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

b. Program terapi

No Hari Tanggal Nama ObatDosis Yang

Diberikan

1. Senin 12 Januari 2009 Novalgin 3 X 1 amp

Terfacef 2 X 1 amp

Antrain 3 X 1 amp

Acrov 2 X 1 amp

Infuse D5 30 tetes / menit

3.2 Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah

1. DS: Pasien mengeluh nyeri

epigastrium

Iritasi

mukasa

lambung

Gangguan rasa

nyaman nyeri

DO: - Wajah

pasien terlihat meringis

menahan sakitnya

- TD :

72 x / menit

- S :

34.6 0C

2. DS: Pasien mengatakan mulai dari

pertama kali datang tidak nafsu

makan

Peningkatan

asam

lambung

Gangguan

pemenuhan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

DO: - Keada

an umum pasien masih

14

Page 15: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

lemah, bibir kering, dan

pecah-pecah

- Porsi

makan tidak habis

- Tampa

k mual-mual

3.3 Diagonasa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung

2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan peningkatan asam lambung.

15

Page 16: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

3.4 Percernaan

No. Diagnosa Keperawatan TujuanPerencanaan

Intervensi Implementasi Evaluasi1. Gangguan rasa nyaman nyeri

berhubungan dengan intasi pada mukosa lambung .

Hilangnya rasa nyeri dengan criteria :

meringis menahan sakit lagi

dengan posisi semi fowler

menghindari makanan yang dapat meningkatkan kerja asam lambung

hangat pada bagian abdomen

Mengkaji frekuensi nyeri

Menganjurkan istirahat dengan posisi semi fowler

Menganjurkan pasien untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan kerja asam lambung

Memberikan kompres hangat bagian abdomen

S:O:

A:P:

Pasien menyatakan nyeri berkurangWajah tampak sedikit tenangTD : 110/70 MmHgN : 72 x / menitS : 34.6 0C Masalah sebagian teratasiLanjutkan intervensi

DS:DO:

Pasien mengeluh nyeri epigastriumWajah klien terlihat meringis menahan sakitnyaTO : 110/10 mmHgN : 72 x/ menitS : 34.6 0C

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Sehubungan dengan peningkatan asam lambung.

Nutrisi terpenuhi dengan criteria :

segar

sedikit demi sedikit tapi sering

pasien

bervariasi

masih hangat

kesukaan pasien

Menganjurkan makan sedikit demi sedikit

Menyajikan kebutuhan nutrisi

Menyajikan makanan yang bervariasi

Menyajikan makanan yang masih hangat

S:

O:

A:P:

Pasien mengatakan bahwa nafsu makan mulai bertambahKlien tampak tidak lemas lagi terbukti makannya habis 1 porsiMasalah teratasidipertahankan

DS:

DO:

Pasien mengatakan mulai dari pertama kali datang tidak nafsu makan

lemah, bibir kering dan pecah-pecah

16

Page 17: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

3.5 Catatan Perkembangan

No.Diagnosa

KeperawatanTanggal Tindakan Evaluasi Paraf

1. Gangguan rasa

nyaman nyeri

berhubungan

dengan iritasi

pada mukosa

langbung.

12-1-2009 Menganjurkan

pasien napas

dalam-dalam

Memberikan

buli-buli

hangat pada

daerah yang

nyeri / sakit

Memberikan

posisi yang

nyaman

S :

O:

A:

P:

Pasien

mengatakan

nyeri

berkurang

Wajah tampak

tenang

TD : 110/70

MmHg

N : 72 x/menit

S : 34,6 0C

Masalah

teratasi

Pertahankan

17

Page 18: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Asuhan Keperawatan yang diberikan pada Ny. W dengan diagnosa medis

Dispepsia di ruang Yudha RS Tentara Tingkat III Ciremai Cirebon meliputi:

Pengkajian

Diagnosa Keperawatan

Perencanaan

Implementasi, dan

Evaluasi

Dalam pengkajian didapatkan data Pasien datang ke Rumah sakit Tentara

Ciremai Cirebon melalui UGD pada jam14:50 WIB Tgl 10 januari 2009 dengan

keluhan mual dan nyeri abdomen dibagian epigastrium dan nyerinya sampai

seluruh bagian abdomen, nyeri berkisar antara 10 menit. Nyeri bertambah bila

pasien banyak bergerak dan nyeri berkurang bila pasien istirahat.

Sehingga didapat 2 diagnosa keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung

2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan peningkatan asam lambung.

Setelah membuat perencanaan dan dilakukan implementasi oleh tindakan

keperawatan maka masalah yang teratasi adalah gangguan pemenuhan kebutuhan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Dan yang belum teratasi adalah gangguan

rasa nyaman nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung.

18

Page 19: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

4.2 Saran

Saran yang penulis kemukakan disesuaikan dengan hasil selama

melakukan asuhan keperawatan dan kesenjangan yang ada selama pasien di rawat

di Ruang Yudha RST TINGKAT III Ciremai – Cirebon.

Saran – saran yang penulis berikan adalah :

1. Untuk Institusi

Sebagai Sekolah yang bergerak di bidang kesehatan, hendaknya dapat

memberi pendidikan yang lebih baik lagi kepada siswanya dalam praktek

pelayanan kesehatan dan menyediakan buku – buku penunjang sebagai acuan

dalam melakukan Asuhan Keperawatan.

2. Untuk Keluarga

Dalam Proses Asuhan Keperawatan, sangat diperlukan kerja sama

keluarga dan pasien itu sendiri guna memperoleh data yang bermutu untuk

menentukan tindakan sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

19

Page 20: Asuhan Keperawatan Pada .... Dengan Diagnosa Medis Dispepsia

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart, 2002, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2 Jakarta,

EGC

Inayah Iin, 2004, Asuhan Keperawatan pada klien dengan gangguan sistem

pencernaan, edisi pertama, Jakarta, Salemba Medika.

Manjoer, A, et al, 2000, Kapita selekta kedokteran, edisi 3, Jakarta, Medika

aeusculapeus.

Suryono slamet, et al, 2001, buku ajar ilmu penyakit dalam, jilid 2, edisi, Jakarta,

FKUI

Doengoes. E. M, et al, 2000, Rencana asuhan keperawatan, edisi 3 Jakarta, EGC

Keperawatan. Gun.blogsprot. Com/2008

Tim Keperawatan format Askep 2008

20