lp 7 diagnosa keperawatan (1)
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
1/21
7 LP JIWA
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
HALUSINASI
A. Pengertian
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang keliru dan melibatkan panca indera
(Isaacs, 2002).
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana klien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra
tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi
melalui panca indra tanpa stimulus eksteren persepsi palsu (!aramis, 200").Halusinasi adalah kesan, respon dan pengalaman sensori yang salah (Stuart,
200#).
!enurut $arcarolis (200%& ''), halusinasi dapat dideenisikan sebagai
terganggunya proses sensori seseorang, dimana tidak terdapat stimulus.
*. Penyebab
1. Faktr Pre!i"#"i"i
!enurut Stuart (200#), aktor penyebab terjadinya halusinasi adalah&
a. *iologis
Abnormalitas perkembangan sistem sara yang berhubungan dengan
respon neurobiologis yang maladapti baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan
oleh penelitian+penelitian yang berikut&
) -enelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak
yang lebih luas dalam perkembangan skiorenia. /esi pada daerah
rontal, temporal dan limbik berhubungan dengan perilaku
psikotik.
2) *eberapa at kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yangberlebihan dan masalah+masalah pada system reseptor dopamin
dikaitkan dengan terjadinya skiorenia.
') -embesaran entrikel dan penurunan massa kortikal menunjukkan
terjadinya atropi yang signiikan pada otak manusia. -ada anatomi
otak klien dengan skiorenia kronis, ditemukan pelebaran lateral
entrikel, atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil
(cerebellum). 1emuan kelainan anatomi otak tersebut didukung
oleh otopsi (post+mortem).
b. -sikologis
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
2/21
eluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon
dan kondisi psikologis klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat
mempengaruhi gangguan orientasi realitas adalah penolakan atau tindakan
kekerasan dalam rentang hidup klien.
c. Sosial *udaya
ondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita
seperti& kemiskinan, konlik sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana
alam) dan kehidupan yang terisolasi disertai stress.
$. Faktr Pre"i#ita"i
!enurut Stuart (200#), aktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi
adalah&
a. *iologis
3angguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur
proses inormasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam
otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selekti
menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor
lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon indiidu dalam menanggapi
stressor.
4. %ani&e"ta"i 'ini"
1. *icara, senyum dan terta5a sendiri
$. !enarik diri dan menghindar dari orang lain
. 1idak dapat membedakan antara keadaan nyata dan tidak nyata
*. 1idak dapat memusatkan perhatian
+. 4uriga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya),
takut
,. 6kspresi muka tegang, mudah tersinggung(*udi Anna eliat, 200")
7. Akibat
Adanya gangguang persepsi sensori halusinasi dapat beresiko mencederai diri
sendiri, orang lain dan lingkungan (eliat, *.A, 200%). !enurut 1o5nsend, !.4
suatu keadaan dimana seseorang melakukan sesuatu tindakan yang dapat
membahayakan secara isik baik pada diri sendiri maupuan orang lain.
Seseorang yang dapat beresiko melakukan tindakan kekerasan pada diri
sendiri dan orang lain dapat menunjukkan perilaku &
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
3/21
Data "-bekti& /
a. !engungkapkan mendengar atau melihat objek yang mengancam
b. !engungkapkan perasaan takut, cemas dan kha5atir
Data bekti& /
a. 8ajah tegang, merahb. !ondar+mandir
c. !ata melotot rahang mengatup
d. 1angan mengepal
e. eluar keringat banyak
. !ata merah
6. Penataak"anaan
-enatalaksanaan pada pasien halusinasi dengan cara &
. !enciptakan lingkungan yang terapeutik
9ntuk mengurangi tingkat kecemasan, kepanikan dan ketakutan pasien
akibat halusinasi, sebaiknya pada permulaan pendekatan di lakukan secara
indiidual dan usahakan agar terjadi knntak mata, kalau bisa pasien di sentuh
atau di pegang. -asien jangan di isolasi baik secara isik atau emosional.
Setiap pera5at masuk ke kamar atau mendekati pasien, bicaralah dengan
pasien. *egitu juga bila akan meninggalkannya hendaknya pasien di beritahu.
-asien di beritahu tindakan yang akan di lakukan.
7i ruangan itu hendaknya di sediakan sarana yang dapat merangsang
perhatian dan mendorong pasien untuk berhubungan dengan realitas, misalnya
jam dinding, gambar atau hiasan dinding, majalah dan permainan.
2. !elaksanakan program terapi dokter
Sering kali pasien menolak obat yang di berikan sehubungan dengan
rangsangan halusinasi yang di terimanya. -endekatan sebaiknya secara
persuati tapi instrukti. -era5at harus mengamati agar obat yang di berikan
betul di telannya, serta reaksi obat yang di berikan.
'. !enggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah yang ada
Setelah pasien lebih kooperati dan komunikati, pera5at dapatmenggali masalah pasien yang merupakan penyebab timbulnya halusinasi
serta membantu mengatasi masalah yang ada. -engumpulan data ini juga
dapat melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat dengan
pasien.
:. !emberi aktiitas pada pasien
-asien di ajak mengaktikan diri untuk melakukan gerakan isik,
misalnya berolah raga, bermain atau melakukan kegiatan. egiatan ini dapat
membantu mengarahkan pasien ke kehidupan nyata dan memupuk hubungan
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
4/21
dengan orang lain. -asien di ajak menyusun jad5al kegiatan dan memilih
kegiatan yang sesuai.
". !elibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses pera5atan
eluarga pasien dan petugas lain sebaiknya di beritahu tentang data
pasien agar ada kesatuan pendapat dan kesinambungan dalam proses
kepera5atan, misalny dari percakapan dengan pasien di ketahui bila sedang
sendirian ia sering mendengar laki+laki yang mengejek. 1api bila ada orang
lain di dekatnya suara+suara itu tidak terdengar jelas. -era5at menyarankan
agar pasien jangan menyendiri dan menyibukkan diri dalam permainan atau
aktiitas yang ada. -ercakapan ini hendaknya di beritahukan pada keluarga
pasien dan petugaslain agar tidak membiarkan pasien sendirian dan saran yang
di berikan tidak bertentangan.
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
RESI'O PERILA'U 'E'ERASAN
A. Pengertian
-erilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara isik, baik kepada diri sendiri maupun
orang lain. Sering di sebut juga gaduh gelisah atau amuk di mana seseorang marah
berespon terhadap suatu stressor dengan gerakan motorik yang tidak terkontrol
(;osep, 200#).
-erilaku kekerasan merupakan suau bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara isik maupun psikologis (*udi Ana eliat, 200").
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
5/21
-erilaku kekerasan adalah tingkah laku indiidu yang ditujukan untuk
melukai atau mencelakakan indiidu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah
laku tersebut (-urba dkk, 200
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
6/21
e. Adanya ri5ayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat dan
alkoholisme dan tidak mampu mengontrol emosinya pada saat menghadapi
rasa rustasi.
. ematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan pekerjaan, perubahan
tahap perkembangan, atau perubahan tahap perkembangan keluarga.
2. %ani&e"ta"i 'ini"
;osep (200) mengemukakan bah5a tanda dan gejala perilaku kekerasan
adalah sebagai berikut&
. >isik
a. !uka merah dan tegang
b. !ata melotot pandangan tajam
c. 1angan mengepal
d. ?ahang mengatup
e. -ostur tubuh kaku2. $erbal
a. *icara kasar
b. Suara tinggi, membentak atau berteriak
c. !engancam secara erbal atau isik
d. !engumpat dengan kata+kata kotor
e. Suara keras
'. -erilaku
a. !elempar atau memukul bendaorang lain
b. !enyerang orang lain
c. !elukai diri sendiriorang lain
d. !erusak lingkungan
e. Amukagresi
:. 6mosi
a. 1idak adekuat
b. 1idak aman dan nyaman
c. ?asa terganggu, dendam dan jengkel
d. 1idak berdaya
e. *ermusuhan
". Intelektual
!endominasi, cere5et, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.
%. Spiritual!erasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain,
menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan kasar.
#. Sosial
!enarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
7/21
lien dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko tinggi mencederai diri,
orang lain dan lingkungan. ?esiko mencederai merupakan suatu tindakan yang
kemungkinan dapat melukai membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.
E. Penataak"anaan
1. Far3akgi
a. @bat anti psikosis & -henotiin
b. @bat anti depresi & Amitriptyline
c. @bat anti ansietas & 7iaepam, *romoepam, 4loboam
d. @bat anti insomnia & -hneobarbital
$. 4era#i 3!aita"
a. 1erapi keluarga
*erokus pada keluarga dimana keluarga membantu mengatasi
masalah klien dengan memberikan perhatian &) *HS-
2) angan memancing emosi klien
') /ibatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga
:) *eri kesempatan pasien mengemukakan pendapat
") 7engarkan, bantu, dan anjurkan pasien untuk mengemukakan masalah
yang dialami
b. 1erapi kelompok
*erokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan social atau
aktiitas lain dengan berdiskusi dan bermain untuk mengembalikan kesadaran
klien karena masalah sebagian orang merupakan perasaan dan tingkah laku
pada orang lain.
c. 1erapi musik
7engan music klien terhibur, rilek dan bermain untuk mengembalikan
kesadaran klien.
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
8/21
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
ISOLASI SOSIAL
A. Pengertian
Isolasi social adalah keadaan dimana indiidu atau kelompok mengalami atau
merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang
lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak (4arpenito, 200
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
9/21
menggunakan kekerasan isik untuk mengatasi masalah, selalu mengkritik,
mengkhayalkan, anak tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan
pendapatnya tidak memberi pujian atas keberhasilan anak .
c. Faktor sosial budaya
Isolasi sosial atau mengasingkan diri lingkungan merupakan aktor
pendukung terjadinya gangguan berhubungan. Contoh :Indiidu yang
berpenyakit kronis, terminal, menyandang cacat atau lanjut usia. 7emikianlah
kebudayaan yang mengiinkan seseorang untuk tidak keluar ruman (pingit) dapat
menyebabkan isolasi sosial.
d. Faktor biologi
3enetik merupakan salah satu aktor pendukung gangguan ji5a, insiden
tertinggi skiorenia di temukan pada keluarganya yang anggota keluarga
menderita skiorenia.
$. Faktr Pre"i#ita"i
Stresor presipitas terjadi isolasi sosial dapat ditimbulkan oleh aktor Internal
maupun eksternal meliputi.
a. Stressor sosial budaya
Stressor sosial budaya dapat memicu kesulitan dalam berhubungan, terjadinya
penurunan stabilitas keluarga seperti & perceraian, berpisah dengan orang yang
dicintai kehilangan pasangan pada usia tua, kesepian karena ditinggal jauh,
dira5at dirumah sakit atau dipenjara .
b. Stressor Giokimic
elebihan dopamin pada mesokortikal dan mesolimbik serta traktus sara
dapat merupakan indikasi terjadinya skiorenia
c. Stressor biologic dan lingkungan sosial*eberapa penelitian membuktikan bah5a kasus skiorenia sering terjadi
akibat interaksi antara indiidu, lingkungan, maupun biologis.
d. Stressor psikologis
ecemasan yang tertinggi akan menyebabkan menurunya kemampuan
indiidu untuk berhubungan dengan orang lain. 6go pada klien psikotik
mempunyai kemampuan terbatas untuk mengatasi stres. Hal ini berkaitan dengan
adanya masalah serius antara hubungan ibu dan anak pada ase sinibiotik sehingga
perkembangan psikologis indiidu terhambat.
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
10/21
) Hubungan ibu dan anak
Ibu dengan kecemasan tinggi akan mengkomunikasikan kecemasannya
pada anak, misalnya dengan tekanan suara yang tinggi, hal ini membuat anak
bingung, karena belum dapat mengklasiikasikan dan mengartikan pasien tersebut.
2) 7ependen ersus Interdependen
Ibu yang sering membatasi kemandirian anak, dapat menimbulkan konlik,
di satu sisi anak ingin mengembangkan kemandiriannya.
2. %ani&e"ta"i 'ini"
. Apatis, ekspresi sedih, aek tumpul.
2. !enghidar dari orang lain (menyendiri)
'. lien tampak memisahkan diri dari orang lain misalnya pada saat makan.
:. 1idak mera5at dan memperhatikan kebersihan diri.
". omunikasi kurang tidak ada.%. lien tidak tampak bercakap+cakap dengan klien lain pera5at.
#. 1idak ada kontakmata & klienlebih sering menunduk.
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
11/21
e) (*uku saku psiatri, penerbit buku kedokteran 634.
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
DEFISI4 PERAWA4AN DIRI
A. Pengertian
-era5atan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu kepera5atan dirinya
jika tidak dapat melakukan pera5atan diri ( 7epkes 2000).
7eisit pera5atan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktiitas
pera5atan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Burjannah, 200:).
7eicit pera5atan diri pada pasien dengan gagguan ji5a merupakan deicit
peraatan diri yang terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan
untuk melakukan aktiitas pera5atan diri menurun (eliat dan akemat 200#).
!enurut -oter. -erry (200"), -ersonal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan isik dan psikis.
0. Penyebab
1. Faktr #re!i#"i"i
a. -erkembangan
eluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiati terganggu.
b. *iologis
-enyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan pera5atan diri.
c. emampuan realitas turun
lien dengan gangguan ji5a dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk pera5atan diri.
d. Sosial
urang dukungan dan latihan kemampuan pera5atan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam pera5atan diri.
$. Faktr #re"i#ita"i
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
12/21
;ang merupakan aktor presiptasi deicit pera5atan diri adalah kurang
penurunan motiasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelahlemah yang
dialami indiidu sehingga menyebabkan indiidu kurang mampu melakukan
pera5atan diri.
!enurut 7epkes (2000& ") >aktor = aktor yang mempengaruhi personal
hygiene adalah&
a. *ody Image
3ambaran indiidu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan isik sehingga indiidu tidak peduli dengan
kebersihan dirinya.
b. -raktik Sosial
-ada anak = anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status Sosial 6konomi
-ersonal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. -engetahuan
-engetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan. !isalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia
harus menjaga kebersihan kakinya.
e. *udaya
7i sebagian masyarakat jika indiidu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
. ebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam pera5atan diri
seperti penggunaan sabun, sampo dan lain+ lain.
g. ondisi isik atau psikis
-ada keadaan tertentu sakit kemampuan untuk mera5at diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
2. %ani&e"ta"i 'ini"
. >isik&
+ *adan bau, pakaian kotor
+ ?ambut dan kulit kotor
+ uku panjang dan kotor
+ 3igi kotor disertai mulut yang bau
+ -enampilan tidak rapi
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
13/21
2. -sikologis
+ !alas, tidak ada inisiati
+ !enarik diri, isolasi diri
+ !erasa tak berdaya, rendah diri, dan merasa hina
'. Social
+ Interaksi kurang+ egiatan kurang
+ 1idak mampu berprilaku sesuai norma
+ 4ara makan tidak teratur, *A* dan *A disembarang tempat , gosok gigi dan
mandi tidak mampu mandiri
D. Akibat
7ampak yang ditimbulkan dengan keadaan deisit pera5atan diri seperti
pasien dikucilkan di dalam keluarga atau masyarkat sehingga terjadi isolasi sosial dan
bahkan kehilangan kemampuan dan motiasi dalam melakukan pera5atan terhadap
tubuhnya.
E. Penataak"anaan
. !eningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri
+ *ina hubungan saling percaya
+ *icarakan tentang pentingnya kebersihan
+ uatkan kemampuan klien mera5at diri
2. !embimbing dan menolong klien mera5at diri
+ *antu klien mera5at diri+ Ajarkan keterampilan secara bertahap
+ *uatkan jad5al kegiatan setiap hari
'. 4iptakan lingkungan yang mendukung
+ Sediakan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan pera5atan diri
+ 7ekatkan peralatan agar mudah dijangkau oleh klien
+ Sediakan lingkungan yang aman dan nyaman
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
HAR5A DIRI RENDAH
A. Pengertian
Harga diri adalah penilaian indiidu tentang nilai personal yang diperoleh
dengan menganalisis seberapa sesuai perilaku dengan ideal diri (Stuart, 200")
Harga diri rendah adalah cenderung untuk memilih dirinya negatie dan
merasa lebih rendah dari orang lain (Hamid Achir ;ani, 200")
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
14/21
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan
tidak dapat bertanggung ja5ab pada kehidupannya sendiri (;oeddhas, 200)
*. Penyebab
1. Faktr Pre!i"#"i"i
a. >aktor yang memiliki harga diri meliputi pendataan orang lain, harapan orang
tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai
tanggung ja5ab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang
tidak realistis.
b. >aktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah peran seks, tuntutan
peran kerja, harapan peran kultural.
c. >aktor yang mempengaruhi identitas personal, meliputi ketidak percayaan
orang tua tekanan dari kelompok sebaya, perubahan dalam stuktural sosial.
$. Faktr Pre"i#ita"i
a. 1rauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
kejadian yang mengancam kehidupannya.
b. etegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dimana indiidu mengalaminya sebagai rustasi
c. 1ransisi -eran situasi adalah terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran dan kematian
d. 1ransisi peran sehat sakit akibat pergeseran dari keadaan sehat ke sakit
dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran bentuk,
penampilan, ungsi tubuh, perubahan isik berhubungan dengan tumbang
normal moral dan prosedur medis kepera5atan
4. %ani&e"ta"i 'ini"
!enurut Sulis5ati, 200" tanda dan gejala harga diri rendah yaitu &
. !erasa dirinya lebih rendah dari orang lain
2. !engkritik diri sendiri dan orang lain'. 3angguan dalam berhubungan
:. ?asa diri penting yang berlebihan
". -erasaan tidak mampu
%. ?asa bersalah
#. -andangan hidup yang pesimis
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
15/21
Harga diri rendah dapat membuat klien menjdai tidak mau maupun tidak
mampu bergaul dengan orang lain dan terjadinya isolasi sosial & menarik diri. Isolasi
sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak leksibel pada tingkah
laku yang maladaptie, mengganggu ungsi seseorang dalam hubungan sosial
(76-6S ?I, < & ''%).
6. Penataak"anaan
-enatalaksanaan klien dengan harga diri rendah meliputi&
. >armakologi.
2. 1erapi lain seperti terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi tingkah laku, terapi
keluarga, terapi spiritual, terapi lingkungan, terapi aktiitas kelompok yang
tujuannya adalah memperbaiki perilaku klien dengan harga diri rendah.'. ?ehabilitasi sebagai suatu reungsionalisasi (kembali memungsikan) dan
perkembangan klien supaya dapat melaksanakan sosialisasi secara 5ajar dalam
kehidupan bermasyarakat.
!enurut Stuart dan Sundeen (
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
16/21
LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
WAHA%
A. Pengertian
8aham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus+menerus,
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. (*udi Anna eliat, 200%)
8aham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan
5alaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal.
(Stuart dan sundeen, 200:)
8aham adalah keyakinan yang salah dan menetap dan tidak dapat dibuktikan
dalam kenyataan. (Harold , 200:)
0. Penyebab
1. Faktr Pre!i"#"i"i
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
17/21
a. 3enetis & diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem syara yang
berhubungan dengan respon biologis yang maladapti.
b. Beurobiologis & adanya gangguan pada konteks pre rontal dan korteks limbic.
c. Beurotransmitter & abnormalitas pada dopamine, serotonin, dan glutamat.
d. $irus & paparan irus inluensa pada trimester III
e. -sikologis & ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
$. Faktr Pre"i#ita"i
a. -roses pengolahan inormasi yang berlebihan
b. !ekanisme penghantaran listrik abnormal
c. Adanya gejala pemicu.
2. 'a"i&ika"i Wa6a3
. 8aham Agama
eyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkjan secra
berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
2. 8aham ebesaran
eyakinan klien yang berlebihan terhadap kemampuan yang disampaikan secara
berulang yang tidak sesuai kenyataan
'. 8aham Somatik
lien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya yang disampaikan secara
berulang yang tidak sesuai kenyataan
:. 8aham 4uriga
lien mempunyai keyakinan bah5a ada seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang yang
tidak sesuai kenyataan
". 8aham Sisip >ikir
lien yakin bah5a ada ikiran orang lain yang disisipkandimasukkan
kedalam ikiran yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai kenyataan
%. 8aham Bihilistik
lien yakin bah5a dirinya sudah tidak diduniameninngal yang disampaikan
secara berulang yang tidak sesuai kenyataan
#. 8aham Siar >ikir
lien yakin bah5a ada orang lain mengetahui apa yang dia butuhkan
5alaupun dia tidak menyatakan pada orang tersebut apa yang dinyatakan secara
berulang dan tidak sesuai kenyataan
D. %ani&e"ta"i 'ini"
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
18/21
!enurut Ais (200'), tanda dan gejala yang dihasilkan atas penggolongan
5aham, yaitu&
. lien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
kenyataan
2. lien tampak tidak mempunyai orang lain
'. 4uriga
:. *ermusuhan
". !erusak (diri, orang lain, lingkungan)
%. 1akut, sangat 5aspada
#. 1idak tepat menilai lingkungan realitas
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
19/21
untuk memecahkan masalah yang dihadapi. (enny., dkk. (200).Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial dan Gangguan iwa !.
0. Penyebab
1. Faktr #re!i"#"i"i
/ima actor predisposisi yang penunjang pemahaman perilaku destrukti diri
sepanjang siklus kehidupan (>itria, 200)&
a. 7iagnosa -sikiatrik. /ebih dari 0D orang de5asa yang mengakhiri hidupnya
dengan bunuh diri mempunyai ganggguan ji5a (ganggan aekti, penyalagunaan
at, dan skiorenia).
b. Siat epribadian. 1iga kepribadian yang erat hubungannya dengan risiko bunuh
diri adalah antipasti, impulsie, dan depresi.c. /ingkungan -sikososial. 7iantaranya adalah pengalaman kehilangan, kehilangan
dukungan social, kejadian+kkejadian negatie dalam hidup, penyakit kronis,
perpisahan, atau bahkan perceraian.
d. ?i5ayat eluarga. ?i5ayat keluarga yang pernah melakukan bunuh diri
merupakan aktor penting yang dpaat menyebabkan seseorang melakukan
tindakan bunuh diri.
e. >aktor *iokimia. 7ata menunjukkan bah5a pada klien dengan risiko bunuh diri
terdapat peningkatan at+at kimia yang terdapat di dalam otak seperti serotonin,
adrenalin, dan dopamine yang dapat dilihat dengan 663.
!enurut Iyus ;osep (200), terdapat beberapa actor yang berpengaruh dalam
bunuh diri, anatara lain&
a. >aktor mood dan biokimia otak.
b. >aktor ri5ayat gangguan mental.
c. >aktor meniru, imitasi, dan actor pembelajaran.
d. >aktor isolasi sosial dan human relations"
e. >aktor hilangnya rasa aman dan ancaman kebutuhan dasar.
. >aktor religiusitas.
$. Faktr Pre"i#ita"i
-erilaku destrukti dapat ditimbulkan oleh stress yang berlebihan yang dialami
oleh indiidu. -encetusnya seringkali kejadian hidup yang memalukan, melihat atau
membaca melalui media tentang orang yang melakukan bunuh diri ataupun percobaan
bunuh diri (>itria, 200).
2. %ani&e"ta"i 'ini"
1anda dan 3ejala menurut >itria, Bita (200) &
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
20/21
. !empunyai ide untuk bunuh diri.
2. !engungkapkan keinginan untuk mati.
'. !engungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan.
:. Impulsi.
". !enunjukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya menjadi sangat patuh).
%. !emiliki ri5ayat percobaan bunuh diri.#. $erbal terselubung (berbicara tentang kematian, menanyakan tentang obat dosis
mematikan).
-
7/26/2019 LP 7 Diagnosa Keperawatan (1)
21/21
dengan depresi dapat diberikan terapi elektro konulsi, obat obat terutama anti
depresan dan psikoterapi.