blok 22 lbm 5

9
STEP 1 - Ekstrusi : perpindahan/pergeseran gigi dimana gigi keluar dari soketnya dan terlihat memanjang (adel) pergerakan gigi keluar dari lengkung normal rahang cenderung terdorong keluar dari posisi normalnya terjadi akibat trauma (ika) - Replantasi Proses menempatkan kembali gigi pada soketnya (donna) Suatu tindakan pemasangan insersi dan fiksasi gigi ke dalam soket akibat avulsi gigi yang mengalami trauma (mira) - Laserasi gingiva Robeknya jaringan pada gingiva (dayu) STEP 2 1. Pengertian dari fraktur dentoalveolar? 2. Klasifikasi fraktur dentoalveolar? 3. Alat stabilisasi pada fraktur dentoalveolar? 4. Bagaimana cara pencegahan fraktur dentoalveolar? 5. Etiologi avulsi? 6. Macam-macam prognosa gigi avulsi? 7. Macam-macam media yang digunakan untuk menyimpan gigi selain susu? 8. Syarat-syarat replantasi? 9. Macam-macam replantasi gigi? 10. Bagaimana prosedur/teknik replantasi gigi? 11. Indikasi dan kontraindikasi replantasi gigi? 12. Perawatan pasca replantasi? 13. Penatalaksanaan dari skenario? 14. Pemeriksaan penunjang pada kasus skenario? 15. Perbedaan fraktur dentoalveolar dengan fraktur rahang?

Upload: annisa-meirani

Post on 11-Apr-2016

72 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

blok 22 lbm 5

TRANSCRIPT

Page 1: blok 22 lbm 5

STEP 1

- Ekstrusi : perpindahan/pergeseran gigi dimana gigi keluar dari soketnya dan terlihat memanjang (adel)pergerakan gigi keluar dari lengkung normal rahang cenderung terdorong keluar dari posisi normalnya terjadi akibat trauma (ika)

- ReplantasiProses menempatkan kembali gigi pada soketnya (donna)Suatu tindakan pemasangan insersi dan fiksasi gigi ke dalam soket akibat avulsi gigi yang mengalami trauma (mira)

- Laserasi gingivaRobeknya jaringan pada gingiva (dayu)

STEP 2

1. Pengertian dari fraktur dentoalveolar?2. Klasifikasi fraktur dentoalveolar?3. Alat stabilisasi pada fraktur dentoalveolar?4. Bagaimana cara pencegahan fraktur dentoalveolar?5. Etiologi avulsi?6. Macam-macam prognosa gigi avulsi?7. Macam-macam media yang digunakan untuk menyimpan gigi selain susu?8. Syarat-syarat replantasi?9. Macam-macam replantasi gigi?10. Bagaimana prosedur/teknik replantasi gigi?11. Indikasi dan kontraindikasi replantasi gigi?12. Perawatan pasca replantasi?13. Penatalaksanaan dari skenario?14. Pemeriksaan penunjang pada kasus skenario?15. Perbedaan fraktur dentoalveolar dengan fraktur rahang?

STEP 3

1. Pengertian dari fraktur dentoalveolar?Kerusakan atau terputusnya kontinuitas pada tulang yang meliputi avulsi,subluksasi,atau fraktur gigi yang berkaitan dengan tulang alveolar

2. Klasifikasi fraktur dentoalveolar?a. Mengenai jaringan keras gigi dan pulpa

Page 2: blok 22 lbm 5

- Enamel infraction : suatu fraktur yang tidak sempurna pada email tanpa kehilangan struktur gigi horisontal/vertikal

- Fraktur email yang tidak kompleks : fraktur yang hanya mengenai lapisan email saja- Fraktur email,dentin : fraktur pada mahkota gigi yang hanya mengenai email dentin

tanpa pulpa- Fraktur mahkota kompleks : fraktur yang mngenai email dentin pulpa- Fraktur mahkota tidak kompleks : fraktur mengenai email dentin sementum, tidak

mengenai pulpa- Fraktur akar : mengenai dentin sementu pulpa

Apikal, tengah, 1/3 koronal

b. Cedera pada jaringan periodontal- Concusion : tidak ada perpindahan gigi, ada reaksi ketika di perkusi- Subluksasi : kegoyangan abnormal, tidak ada perpindahan gigi- Luksasi ekstrusif : perpindahan gigi sebagian dari soket- Luksasi lateral : perpindahan ke arah axial disertai fraktur soket alveolar- Luksasi intrusif : perpindahan ke arah tulang alveolar disertai fraktur soket alveolar- Avulsi : gigi lepas dari soket

c. Menurut WHO:- Tipe 1 : menyangkut jaringan keras gigi dan pulpa- Tipe 2 : mengenai jaringan keras gigi, pulpa dan tulang alveolar- Tipe 3 : fraktur pada jaringan periodontal : luksasi, avulsi- Tipe 4 : mengenai jaringan lunak : abrasi , laserasi gingiva

d. Mengenai tulang pendukung- Fraktur dinding soket alveolar, mandibula/maksila : hanya pada fasial/lingual palatal

dinding soket- Fraktur proc.alveolar mandibula/maksila : melibatkan soket gigi- Fraktur mandibula/maksila : dapat/tidak melibatkan soket alveolar- Pecah dinding soket mandibula/maksila : kondisi hancur dan tertekannya soket

alveolar pada cedera intrusif dan lateral luksasi

e. Klasifikasi fraktur ellis- Klas 1 : mengenai email dengan atau tanpa melibatkan dentin- Klas 2 : fraktur dentin tanpa melibatkan pulpa- Klas 3 : fraktur mahkota dengan pulpa terbuka- Klas 4 : gigi non vital dengan atau tanpa kehilangan mahkota- Klas 5 : hilangnya gigi akibat trauma- Klas 6 : fraktur akar dengan atau tanpa hilangnya mahkota- Klas 7 : perpindahan gigi tanpa fraktur mahkota atau akar

Page 3: blok 22 lbm 5

- Klas 8 : fraktur mahkota dan akar- Klas 9 : fraktur pada gigi decidui

3. Alat stabilisasi pada fraktur dentoalveolar?a. Wire composite splint

Dengan menggunakan wire diadaptasikan pada lengkung gigi yang terfiksasi oleh komposit, diaplikasikan diantara 2 gigi disampingnya, biasanya digunakan pada fraktur akar, bisa dipakai untuk yang melibatkan banyak gigi selain itu bisa menggunakan essig dan ivy loop

b. Orthodontic splintMenempatkan bracket, cara kerja hampir sama wire composite splint, teknik ini sangat mengiritasi bibir dan ketidaknyamanan saat bicara

c. TTS (titanium trauma splint)Menggunakan titanium didepan gigi

d. Resin splinte. Fiber glass splintf. Self-etching dan bonding materialg. Suture splint

Merupakan alat splintung paling simple, untuk mencegah insisor ekstrusi saat replantasi

4. Bagaimana cara pencegahan fraktur dentoalveolar?- Pamakaian mouth protector :

stock mouth protector (dibuat dari lateks atau material silikon, cukup longgar digunakan, dipakai saat rahang keadaan tertutup, kurang nyaman karena menyulitkan bicara dan bernafas)custom made mouth protector (yang paling baik karena retensi, proteksi, dan kenyamanan saat digunakan baik, memiliki perlindungan yang baik dalam mecegah dampak buruk trauma)bimaksilary mouthguard (terfiksasi di mandibula dan cukup nyaman untuk bernafa secara maksimal, efektif mencegah cedera dan trauma yang menyebabkan jejas pada mandibula)

5. Etiologi avulsi?- Trauma- Kecelakaan lalu lintas- Olahraga- Kelainan Jaringan periodontal- Penyakit sistemik- Jatuh

Page 4: blok 22 lbm 5

6. Macam-macam prognosa gigi avulsi?Jika gigi avulsi <30 menit kemungkinan replantasi berhasil 90%30-90 menit kemungkinan keberhasilan 43%>90 menit kemungkinan keberhasilan 7%, dalam proses replantasi >2 jam harus dilakukan perawatan endodontik berupa PSA karena sel nekrotik dan resorbsi akarKarena sel bisa nekrotik jika kering dalam 15 menit

Prognosa baik : ada reattachment gingiva, tidak ada kelainan patologis, tidak ada kegoyangan gigi

7. Macam-macam media yang digunakan untuk menyimpan gigi selain susu?a. HBSSb. Salin fisiologis

c. Susu, yang jenis apa?

- Susu UHT / pasteurisasi/ susu yang cair yang kaya akan glukosa karena berfungsi untuk mempertahankan fisiologis sel periodontal, serta mudah ditemukan di pasaran, bisa berfungsi mengurangi jumlah bakteri dan zat bakteriostatik yang bisa menonaktifkan enzim fibroblas pada sel ligamen periodontal

- Susu low fat , karena tekanan osmolalitas dapat mempertahankan vitalitas sel ligamen periodontal pada temperatur ruang sampai 60 menit, pada temperatur lebih rendah dapat mengurangi pembengkakan sel, meningkattkan viabilitas sel, dan perbaikan penyembuhan sel

- Susu rendah lemak dan glukosa tinggi, dalam keadaan dingin

d. Aire. Salivaf. Air kelapa

8. Syarat-syarat replantasi?a. Gigi avulsi bukan karena penyakit periodontalb. Kondisi gigi tidak terdapat karies yang luas serta kondisi akar gigi baikc. Pasien kondisi sistemik baikd. Tulang alveolar tetap utuhe. Ligamen periodontal baikf. Lamanya gigi berada diluar mulut dipertimbangkang. Cara penyimpanan diperhatikan (dibersihkan dengan air mengalir/saliva)

Page 5: blok 22 lbm 5

9. Macam-macam replantasi gigi? (QQ)a. Replantasi autoplasty

Dilakukan pada gigi dengan foramen apikal >1.3mmb. Replantasi alloplasty

Dilakukan pada gigi yang sudah tidak vital lagiMenggunakan partial ceramic

c. Replantasi auto-alloplastyDilakukan pada gigi dengan foramen apikal <1.3mmDipotong bagian apeks, dilakukan pemasangan bahan metal titanium seperti implan, bahan dimasukkan ke dalam saluran akar , dan gigi dimasukkan ke soket

d. Replantasi intensionalDilakukan setelah gigi tersebut lepas dari soketnya dengan sengajaDengan perawatan saluran akar, sehingga perlu dicabut dulu

10. Bagaimana prosedur/teknik replantasi gigi?Untuk avulsi yang <30 menit :a. Dillakukan perendaman pada media penyimpananb. Dilakukan anatesic. Dibersihkan soket dari jendalan darahd. Dicobakan gigi dimasukkan ke dalam soket dengan menggunakan penekanan

dengan ibu jari dan telunjuke. Fiksasi menggunakan alat stabilisasi : splinting wire / resin kompositf. Dilakukan penambalan dengan resin komposit unruk stabilisasi alatnyag. Dilakukan pemeriksaan radiografish. Evaluasii. Diberi antibiotik dan antitetanusj. Beri edukasi untuk menjaga kebersihan mulutk. Diet lunak beberapa haril. Kontrol, splinting dibuka pada hari ke 7 karena apabila lebih bisa ankilosis,

minggu ke 3, ke 4, 3 bulan, dan 6 bulan

11. Indikasi dan kontraindikasi replantasi gigi?Indikasi :

- Tidak mempunyai penyakit periodontal- Waktu tidak lebih dari 2 jam- Tulang alveolar masih baik

Kontraindikasi:- Tidak ada fraktur akar- Gigi yang terlalu lama diluar soket- Kondisi medis tidak mendukung (gangguan imun, dm)

Page 6: blok 22 lbm 5

- Pasien perokok, karena memiliki kuatlitas pembuh darah tunika intima yang jelek sehingga mudah terjadi sumbatan, sehingga penyembuhan luka dapat berlangsung lama

12. Perawatan pasca replantasi?a. Pasien dianjurkan mengkompres es selama 20-30 menit selama 4 jam pertama

pasca replantasib. Pasien diet makanan lunak selama 2-3 minggu, bertahap dari cair-lunak-biasac. Dokter meresepkan obat antibiotik, analgetik, antiinflamasi, obat kumur

clorheksidined. Pasien dianjurkan untuk menghindari gigitan pada daerah yang di replantasie. Pasien menghindari berkumur terlalu keras selama 24 jam pasca replantasif. Sikat gigi dengan sikat yang jenis halusg. Berkumur dengan clorheksidine minimal 1 mingguh. Selama 1 tahun dievaluai apabila nekrosis, dilakukan Perawatan Saluran Akari. Foto radiografi 2 minggu sekali untuk mengevaluasi keadaan pulpaj. Foto radiografi dilakukan 6 bulan setelah perawatan untuk mengevaluasi resorbsi

akark. Splinting dilepas pada hari ke 7-10 karena gigi sudah stabill. Diinstruksikan pada 24 jam pertama pemakaian splint untuk berkumur dengn air

garam hangat untuk mencegah pembengkakan pada daerah di sekira gigi replantasi

m. 1 hari setelah replantasi, melakukan kontrol kembali untuk mengecek wire yang telah dipasang

13. Penatalaksanaan dari skenario?a. Replantasi gigi 12b. Laserasi dibersihkan, dijahitc. Reposisi 11,13 d. essig 11,12,13, 21,22,14 (sebagai pegangan)

14. Pemeriksaan penunjang pada kasus skenario? Radiografi

- Panoramik dan apikal- Bite wing- Lateral oblik dan posteroanterior apabila ada kecurigaan fraktur rahang

Page 7: blok 22 lbm 5

15. Perbedaan fraktur dentoalveolar dengan fraktur rahang? Dari klinisnya dan gambar radiografiHanya ada pergerakan di gigi pada fraktur dentoalveolar, fraktur rahang ada oedem facial

Tanda klinis fraktur rahang : edema, laserasi, deformitas daerah di sekitar wajah, asimetris rahang, asimetris facial, maloklusi, perdarahan disekitar nasal dan mata, radiografisnya terlihat patahan/garis fraktur di rahangnya, Diameter akar, intrusi ekstrusi tidak mempengaruhi jenis perawatan

Tanda klinis dentoalveolar : bengkak, kliking/krepitasi, laserasi, adanya kegoyangan gigi, radiografisnya garis fraktur terlokalisasi dari tulang alveolar-apeks akar, garis fraktur dapat terlihat tanpa adanya pemisahan fragmenHanya melibatkan gigi dan processus alveolarYang menentukan prognosa ada intrusi ekstrusi Diameter pulpa