bk karir
DESCRIPTION
BK KARIRTRANSCRIPT
Dalam pemilihan karir, ada beberapa teori dari beberapa tokoh yang merupakan bahan
perbandingan dan bahan-bahan kajian untuk mengadakan pertimbangan yang akan dibahas pada
pertemuan ini, yaitu:
1. TEORI YANG DIKEMUKAKAN OLEH HOPPOCK
Terdapat sepuluh (10) butir pemikiran yang diajukan oleh Hoppockbahwa:
a. Pekerjaan dipilih dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan.
b. Jabatan yang kita pilih adalah jabatan yang kita sukai.
c. Segala kebutuhan dapat diamati secara jelas atau hanya dirasakansecara samar-ssamar
yang keduanya ini berpengaruh di dalam pemilihan jabatan.
d. Pemilihan jabatan, pertama kita harus sadar bahwa suatu pekerjaan dapat menolong
memenuhi kebutuhan kita.
e. Pemilihan jabatan akan menjadi lebih baik apabila kita lebih mampu memperkirakan
bagaimana baiknya jabatan yang akan datang itu akan memenuhi kebutuhan kita.
f. Informasi mengenai diri sendiri berpengaruh terhadap pemilihan jabatan karena
informasi itu membantu kita menyadari apa yang kita inginkan dan akan membantu
kita dalam antisipasi, apakan kita akan berhasil atau tidak dalam melaksanakan
pekerjaan yang ditawarkan.
g. Informasi mengenai jabatan akan membantu kitadalam pemilihan jabatan karena
informasi tersebut membantu kita di dalam menemukan apakah pekerjaan-pekerjaan
itu dapat memenuhi kebutuhan kita, dan membantu kita untuk mengantisipasi
seberapa jauh kepuasan yang dapat kita harapkan dalam suatu pekerjaan kalau
dibandingkan dengan pekerjaan yang lain.
h. Kepuasan kerja tergantung atas seberapa jauh pekerjaan yang kita laksanakan
memenuhi kebutuhan yang kita harapkan.
i. Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan
sekarang dan dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan di masa yang akan datang.
j. Pemilihan jabatan selalu dapat berubah apabila kita yakin bahwa perubahan itu akan
lebih memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita.
2. TEORI YANG DIKEMUKAKAN OLEH SUPER
Super juga menyusun teori yang terdiri dari sepuluh (10) pokok pikiran, yaitu bahwa:
a. Setiap orang memiliki perbedaan individual.
b. Akibat perbedaan individual \, setiap individu masing-masing memiliki kecakapan
untuk sejumlah pekerjaan.
c. Setiap jabatan memerlukan pola khas daripada kemampuan, minat dan sifat-sifat
kepribadian.
d. Preferensi kan kompetennsi professional, situasi-situasi dimana orang hidup dan
bekerja, serta konsepsi dirinya akan mengalami perubahan karena waktu dan
pengalaman.
e. Proses ini dapat disimpulkan ke dalam serangkaian tahap-tahap kehidupan, yaitu:
1) Tahap pertumbuhan
Pada tahap ini, bersangkutan dengan pertumbuhan fisik dan psikologis.
2) Tahap eksplorasi
Tahap ini dimulai semenjak seseorang menyadari bahwa pekerjaan
merupakan satu aspek dari kehidupannya.
3) Tahap pembentukan
Tahap ini berkaitan dengan pengalaman seseorang dengan cara mencoba-
coba ingin membuktikan, apakah pilihan dan keputusannyayang dibuat pada
masa eksplorasibenar.
4) Tahap pembinaan
Selama masa pembinaan seseorang berussaha untuk meneruskan
ataumemelihara situasipekerjaannya.
5) Tahap kemunduran
Pada masa ini perhatian seseorang dipusatkan kepada usaha, bagaimana agar
hasil karyanya dapat memenuhi persyaratan output yang minimal.
f. Hakikat pola karir seseorang ditentukan oleh tingkat social ekonomi orang tuanya,
oleh kemampuan mental, dan ciri-ciri kepribadiannya, dan oleh kesempatan-
kesempatan yang terbuka bagi dirinya.
g. Perkembangan yang melalui tahap-tahap kehidupan, dapat diarahkan oleh sebagian
usaha-usaha mempermudah proses kematangan, kemampuan, dan minat.
h. Proses perkembangan vokasionalpada hakekatnya merupakan pengembangan dan
implementasi konsepsi diri.
i. Proses kompromi antara faktor individu dan faktor social.
j. Kepuasan kerja dan kepuasan hidup tergantung pada seberapa jauh individu
mendapatkan/menyalurkan kemampuannya, minat, sifat-sifat pribadi, dan nilai-nilai
pribadi secara memadai.
3. TEORI YANG DIKEMUKAKAN OLEH HOLLAND
Holland menyusun teorinya terdiri atas sebelas (11) pokok pikiran, bahwa:
a. Pemilihan suatu jabatan adalah merupakan pernyataan kepribadian seseorang.
b. Inventory minat merupakan inventory kepribadian.
c. Stereo-tipe vokasional mempunyai makna psikologis dan sosiologis yang penting dan
dapat dipercaya.
d. Individu-individu dalam suatu jabatan atau pekerjaan memiliki kepribadian yang
serupa dan kesamaan sejarah perkembangan pribadinya.
e. Karena orang dalam satu rumpun pekerjaan memiliki kepribadian yang serupa,
mereka akan menanggapi terhadap berbagai situasi dan masalah dengan cara yang
serupa, dan mereka akan membentuk lingkungan hubungan antar pribadi yang
tertentu.
f. Kepuasan, kemantapan, dan hasil kerja tergantung atas kongruensi antara kepribadian
individu dengan lingkungan dimana individu itu bekerja.
g. Pengetahuan kita tentang kehidupan vokasional adalah tidak tersusun dan seringkali
terpisah dari batang tubuh pengetahuan psikologi dan sosiologi
h. Di dalam masyarakat kita (Amerika), kebanyakan orang dapat digolongkan ke dalam
salah satu daripada enam tipe, yaitu realistic, intelektual, social, konvensional, usaha
dan artistic.
i. Terdapat enam jenis lingkungan , masing-masing lingkungan dikuasai oleh satu tipe
kepribadian tertentu, dan masing-masing lingkungan ditandai oleh keadaan fisik yang
menimbulkan tekanan dan masalah tertentu.
j. Seseorang mencari lingkungan dan jabatannya yang memungkinkan dapat
melakssanakan kemampuan dan keterampilannya.
k. Perilaku seseorang dapat diterangkan melalui bagaimana interaksi pola
kepribadiannya dan lingkungannya.
4. TIPE KEPRIBADIAN
1. Realistik
Tipe model ini adalah bersifat jantan, kuat jasmani, tidak social , agresif, mempunyai
kecakapan dan koordinasi motoric yang baik, kurang memiliki keccakapan verbal,
dan hubungan antar pribadi.
2. Intelektual
Tipe ini bersifat berorientasi-tugas, tidak social, lebih menyukai dan memikirkan
terlebih dahulu daripada langsung bertindak terhadap pemecahan masalah yang
dihadapi, membutuhkan pemahaman.
3. Social
Tipe model ini bersifat social, bertanggung jawab, kewanitaan, kemanusiaan,
keagamaan, membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal, dan hubungan antar
pribadi, menghindari pemecahan massalah secara intelektual aktivitas fisik, dan
kegiatan-kegiatan yang sangat teratur rapi, menyukai pemecahan masalah melalui
perasaan dan pemanfaatan hubungan antar pribadi.
4. Konvensional
Tipe model ini menyenangi bahasa yang tersusun baik, dan kegiatan yang
berhubungan dengan angka, konformis, menghindari situasi yang kabur, dan
massalah-masalah yang melibatkan hubungan antar pribadidan kecakapan fisik,
mengerjakan secara efektif terhadap tugas pekerjaan yang tersusun baik,
mengidentifikasikan dirinya dengan kekuasaan, memberi nilai yang tinggi atas status
dan kekayaan materi.
5. Usaha
Tipe model inimemiliki kecakapan lisan untuk berjualan, menguasai dan menggiring,
menganggap dirinya sendiri sebagai orang kuat, jantan, menghindari dari penggunaan
bahasa yang terumus dengan baik, atau situasi pekerjaan yang memerlukan kegiatan
intelektual dalam jangka waktu yang lama, mudah menyesuaikan diri.
6. Artistic
Tipe model ini bersifat tidak social, menghindari masalah yang sudah dapat tersusun,
atau yang memerlukan kecakapan fisik yang besar, serupa dengan tipe intelektual, dll.
5. MODEL LINGKUNGAN
Perilaku manusia tergantung atas dua hal yakni kepribadian dan lingkungan tertentu
tempat manusia yang bersangkutan tinggal.
Lingkungan model selalu sesuai dengan tipe kepribadian, karena itu setiap tipe
kepribadian berada dalam lingkungan yang berkaitan. Karena tipe kepribadian dan
model lingkungan memiliki satu peranngkat konstruksi yang sama, maka hal ini yang
memungkinkan mengelompokkan orang dan lingkungan dalam istilah yang sama, dan
yang memungkinkan untuk membandingkan hasil pemasangan orang dan lingkungan.
Macam-macam lingkungan antara lain:
a. Lingkungan realistis
Lingkungan ditandai oleh tugas-tugas yang konkrit, fisik, eksplisit, yang memberikan
tantangan bagi penghuninya.
b. Lingkungan intelektual
Lingkungan ini ditandai dengan tugas-tugas yang memerlukan kemampuan yang
abstrak dan kreatif, bukan tergantung pada kemampuan pengamat pribadinya.
c. Lingkungan social
Lingkungan ini ditandai dengan masalah-masalah yang memerlukan kemampuan
menginterpretasi, dan merubah perilaku manusia dan minat untuk berkomunikasi
dengan orang lain.
d. Lingkungan konvensional
Lingkungan ini ditandai dengan tugas-tugas, dan masalah-masalah yang memerlukan
pemrosesan informasi verbal dan matematis secara rutin, konkrit dan sistematis.
e. Lingkungan usaha
Lingkungan ini ditandai dengan tugas-tugas yang mengutamakan kemampuan verbal
yang dipergunakan untuk mengarahkan atau mempengaruhi orang lain.
f. Lingkungan artistic
Lingkungan ini ditandai dengan tugas-tugas dan masalah-masalah yang memerlukan
interpretasi atau kreasi bentuk-bentuk artistic melalui cita rasa, perasaan dan
imajinasi.
6. METODE-METODE BIMBINGAN KARIR
Diantara berbagai metode, terdapat lima macam metode bimbingan karir, yaitu:
1. Metode psiko Dinamika dari Anna Roe
Teori ini membahas tentang hubungan antara pengalaman, dengan sikap,
kemampuan, minat, dan faktor kepribadian lainnya yang ada pengaruhnya terhadap
pemilihan pekerjaan atau jabatan seseorang.
2. Metode kognitif
Pada dasarnya teori ini menganggap , bahwa suatu pemilihan jabatan adalah
merupakan hasil dan interaksi antara hereditas dengan segala pengaruh kebudayaan,
serta suasana yang meliputi teman bergaul, orang tua , orang dewasa yang dianggap
penting serta suasana social dimana orang itu berada.
3. Metode transcendental
4. Metode behavioral
5. Metode developmental career counseling
Pengambilan suatu karir bukanlah lahir semata-mata dari khayal dan angan-angan,
tetapi karir sangat erat hubungannya dengan pendidikan.
7. TIPE-TIPE PENYULUHAN KARIR
Tipe-tipe penyuluhan karir menurut Moh.Surya (1981:11) terdapat empat macam, yaitu:
a. Penyuluhan yang membantu individu dalam membuat keputusan khusus dengan
memberikan informasi tertentu.
b. Penyuluhan yang membentu individu dalam keputusan khusus dengan memusatkan
pada keterampilan keputusan.
c. Penyuluhan yang memandang bahwa karir lebih merupakan suatu proses, daripada
suatu titik akhir suatu keputusan.
d. Penyuluhan karir yang memusatkan pada pengembangan kecekapan individual untuk
menggunakan kemampuan pribadinya dalam pengarahan keputusan karir di masa
yang akan datang.
8. DINAMIKA PERUBAHAN DALAM BIMBINGAN KARIR
Selanjutnya Priyatno (1984:4) mengemukakan ada Sembilan komponen pokok yang
merupakan bagian tidak terpisahkan di dalam suatu proses perubahan, komponen-
komponen itu adalah:
a. Penyajian keadaan awal individu yang akan berubah.
b. Penetapan apa yang akan diubah sebagai sasaran dari perubahan itu sendiri.
c. Penetapan tujuan perubahan yang akan dicapai melalui proses perubahan itu.
d. Rencana usaha mencapai tujuan yang berisi kegiatan nyata yang akan terselenggara.
e. Pelaksanaan usaha sebagai gerak yang mengerah kepada pencapaian tujuan yang
dimaksud.
f. Penilaian dan penerimaan umpan balik akan memberikan gambaran sejauh mana
tujuan itu tercapai.
g. Tindak lanjut sebagai arus tanpa henti dari hakekat dinamika perubahan itu sendiri.
h. Hubungan awal antara kedua individu tersebut sebagai dasar penciptaan hubungan
selanjutnya.
i. Kelengkapan individu (pengubah) sebagai modal awal yang ada di tangan subjek
pengubah untuk dapat menggerakkan perubahan yang dimaksudkan.
9. PERANAN ORANG TUA DALAM BIMBINGAN KARIR
Ambo Enre Abdullah (1981:2) menyampaikan 10 peranan orang tua, sebagai berikut:
a. Bantuan dalam menganalisis minat, kemampuan dan keterbatasan anak-anaknya.
b. Penjelasan tentang sifat-sifat yang diperlukan, kondisi kerja, dan gaya hidup pekerja
dalam bidang pekerjaan yang paling dikenal.
c. Diskusi tentang nilai-nilai pekerjaan yang berkembang sebagai hasil pengalaman
masa lalu dan konsekuensi pengalamannya.
d. Diskusi tentang kondisi ekonomi keluarga yang berkaitan dengan kebutuhan-
kebutuhan latihan dan pendidikan anak, dan bantuan perencanaan kegiatan.
e. Bantuan dalam menggunakan pengalaman pengetahuan dan layanan dari family,
kawan, karyawan, dan sumber-sumber lainnya dalam meneliti dunia kerja dan dalam
perencanaan dan persiapan pernan anak-anak dalam dunia kerja.
f. Menyediakan suatu Model Penyuluhan terhadap anak-anak dengan berusaha
mengembangkan dan membina sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
g. Memberi contoh sikap yang telah dihargai oleh sesame orang tanpa memperhatikan
kedudukan mereka dalam dunia kerja.
h. Menyediakan situasi-situasi yang memungkinkan anak-anak mengalami proses
pengambilan keputusan dan memikul tanggung jawab sebagai konsekuensi
keputusannya.
i. Memberi kesempatan kepada anak-anak untuk bekerja dan memikul tanggung jawab
di rumah dan di masyarakat.
j. Membina komunikasi yang terbuka antara sekolah dan rumah sehingga pengalaman
anak dari kedua situasi itu dapat memenuhi kebutuhan anak.
10. TES PSIKOLOGIS
Secara garis besar, ada empat jenis test psikologis, yaitu:
a. Test intelligensi
b. Test bakat khusus
c. Test (skala) minat, dan
d. Test (skala) kepribadian
Dalam test psikologis ada batasan-batasan untuk menjaga diperlukan serta
dipergunakannya test-test psikologis secara professional, yaitu:
1. Test psikologis hanya boleh digunakan/dipakai oleh pemakai yang kompeten.
2. Test psikologis hanya boleh diedarkan secara komersil, setelah didukung dan
disanggah oleh informasi penelitian yang memadai
3. Test psikologis tidak boleh dicetak dalam media masa,bahkan tidak boleh
diproduksi dalam tesis.
4. Tidak dibenarkan melaksanakan test tanpa pengawas yang kompeten.
11. KUALIFIKASI JABATAN INDONESIA (KJI)
KJI ini disusun oleh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Buku ini merupakan pula sumber infirmasi bagi para pembimbing dan pelaksanaan
bimbingan karir, didalamnya memuat lengkap tentang:
1. Istilah-istilah
2. Pengertian jabatan dalam klasifikasi jabatan Indonesia
3. Ruang lingkup dan tujuan penggunaan
4. Dasar klasifikasi jabatan
5. Struktur klasifikasi jabatan
6. Komponen klasifikasi jabatan
7. Penggolongan jabatan 1958 dan 1977
8. Arti kode jabatan
9. Cara penggunaan kode jabatan
10. Identifikasi sifat golongan jabatan
11. Klasifikasi untuk pengawas mandor, instruktur
12. Klasifikasi untuk pencari kerja
13. Tabel-tabel
14. Daftar nama golongan pokok, kelompok jabatan.