pengembangan media bk elektronik dalam ......1 pengembangan media bk elektronik dalam bidang karir...
TRANSCRIPT
1
PENGEMBANGAN MEDIA BK ELEKTRONIK
DALAM BIDANG KARIR
Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah
Perkembangan Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling
Dosen Pengampu Prof. Dr. Edi Perwanta, M.Pd & Dr. Ali Muhtadi, S.Pd.,M.Pd
Disusun oleh:
Liya Husna Risqiyain 15713251036
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2016
2
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan media pembelajaran telah berdampak luas dalam berbagai bidang
salah satunya dalam bidang karir. Saat ini banyak masyarakat atau para pendidik yang
menganggap bahwa penggunaan media dalam pembelajaran hanya dapat digunakan pada
pelajaran atau bidang studi tertentu saja. Fakta itu dapat dilihat pada proses pembelajaran
yang dilakukan para pendidik tertentu seperti guru biologi yang menggunakan alat peraga
atau torso, guru geografi yang menggunakan peta untuk menunjukkan daerah tertentu. Tetapi
penggunaan media dapat dilakukan oleh para pendidik diseluruh bidang studi yang ada, salah
satunya adalah guru BK yang ada disetiap sekolah. Banyak sekali pendapat bahwa guru BK
tidak perlu menggunakan media baik cetak maupun elektronik sebagai alat untuk
pembelajaran. Perlu diketahui setiap para pendidik atau guru sebaiknya dapat menggunakan
media yang ada agar dapat mempermudah dalam pemberian informasi kepada para peserta
didik yang bertujuan agar peserta didik dapat memahami informasi atau pengetahuan secara
baik.
Penggunaan media dalam pembelajaran itu terutama di dalam bimbingan dan
konseling dapat menggunakan media elektronik seperti pemanfaatan teknologi internet, radio,
film dll. Media adalah sesuatu berupa peralatan yang dapat dipakai dan dimanfaatkan untuk
merangsang perkembangan dari berbagai aspek baik itu fisik, motorik, sosial, emosi kognitif,
kreatifitas dan bahasa sehingga mampu mendorong dan memudahkan terjadinya proses
belajar mengajar pada guru dan peserta didik. Jadi, media bimbingan dan konseling dalam
penggunaannya harus relevan dengan tujuan layanan dan isi layanan. Hal ini mengandung
makna bahwa penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling khususnya dalam
bidang karir harus melihat kepada tujuan penggunaannya dan memiliki nilai dalam
mengoptimalkan layanan yang diberikan kepada siswa. Oleh karena itu dengan penggunaan
media dalam layanan bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses
layanan bimbingan dan konseling.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Media
Istilah media berasal dari bahasa Latin “medius” dan merupakan bentuk jamak
dari kata “medium” yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara” atau “pengantar”.
Kata media dalam Bahasa Arab juga bermakna perantara dari kata “wasaailu” atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2009: 3). Menurut
Heinrich dkk (1982) istilah medium mengandung pengertian sebagai perantara yang
mengantar informasi antara sumber dan penerima. Latuheru (1993) juga menyatakan hal
yang hampir sama dengan Heinich dkk (1982) bahwa media adalah segala bentuk
perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan ide, gagasan atau pendapat agar
sampai pada penerimanya. Sedangkan Gerlach dan Ely (1971) menyatakan bahwa media
secara umum dapat berupa manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi
atau situasi yang membuat seorang individu dapat memperoleh pengetahuan,
keterampilan atau kemampuan serta sikap.
Definisi yang dikemukakan beberapa ahli di atas mengindikasikan bahwa siapa
dan apapun dapat menjadi media yang dapat mengantarkan pesan. Misalnya guru,
terapis, konselor dan individu lainnya, atau benda seperti buku, peralatan dan aktivitas
tertentu serta situasi di lingkungan di sekitar. Hal ini tidak lepas dari makna media itu
sendiri sebagai perantara, sehingga selain yang tersebut di atas, media dapat juga
diasosiasikan dengan materi yang dapat berupa apa saja, seperti televisi, film, foto, radio,
rekaman audio, buku, buletin, gambar yang diproyeksikan, atau bahan-bahan sejenisnya
yang berfungsi sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada si
penerima.
B. Pengertian Media dalam Bimbingan dan Konseling
Pengertian media bimbingan konseling tidak lepas dari kedudukan bimbingan
dan konseling itu sendiri dalam ranah pendidikan, yang posisinya menjadi bagian dari
pendidikan itu sendiri, karena bimbingan dan konseling tujuannya juga dalam rangka
membimbing dan mendidik serta membantu individu atau peserta didik agar mampu
hidup lebih baik. Di samping itu, pendidikan memiliki cakupan yang lebih luas dari
sekedar bimbingan dan konseling. Oleh sebab itu, sebagai bagian dari pendidikan maka
4
sangat layak jika penggalian konsep makna media bimbingan konseling digali dari
pengertian media pendidikan itu sendiri.
Menurut Sertzer dan Stoure (1966) bimbingan atau guidance berasal dari kata
guide yang berarti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan,
mengatur atau mengemudikan). Secara operasional makna bimbingan menurut Djumhur
dan Surya (1975) adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan
sistematis kepada individu dalam memecahkan masalah–masalah yang dihadapinya, agar
tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan
untuk menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self
direction), dan kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan
potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik
keluarga, sekolah, maupun masyarakat (dalam Nurihsan, 2007).
Sementara konseling didefinisikan sebagai sebuah proses pemberian bantuan
kepada individu agar mampu memahami dirinya sendiri dan lingkungannya (Shertzer
dan Stone, 1971). Menurut ASCA (American School Counselor Assosiation) adalah
hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan
pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, dan konselor mempergunakan
pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah-masalahnya
(dalam Nurihsan, 2007).
Oleh sebab itu kedua kata bimbingan dan konseling tersebut memiliki arti istilah
yang tidak jauh berbeda. Bimbingan dari kata “guidance” yang bermakna menunjukkan
atau membimbing. Kemudian konseling berasal dari kata “counse” yang mengandung
arti menasehati atau mengarahkan. Maka dari itu, kedua kata tersebut merupakan satu
kesatuan yang saling mengisi sebagai sebuah proses bantuan. Hubungan dan kedudukan
keduanya dipandang bermacam-macam oleh para ahli. Ada beberapa yang memandang
konseling sebagai teknik dari bimbingan, artinya konseling berada di dalam atau menjadi
bagian dari bimbingan. Sedangkan ahli yang lain memandang bimbingan lebih
mengutamakan pada proses pencegahan (preventif) munculnya masalah, sementara
konseling lebih mengutamakan pada penanganan (kuratif atau korektif) dari masalah
yang dihadapi manusia.
Media pendidikan selain dipergunakan silih berganti dengan teknologi, juga
sering dikenal dengan kata teknik. Teknik dalam bidang pendidikan merupakan strategi
khusus (Anthony, 1963). Bahkan Richards dan Rodgers (dalam Arsyad, 2009: 5)
menjelaskan pula bahwa teknik adalah prosedur atau praktek yang sesungguhnya dalam
5
proses pembelajaran. Maka dari itu, dapat dipahami bahwa teknologi bukan hanya
tentang pesawat jet yang canggih atau semisalnya. Tetapi seni melipat kertas menjadi
mainan pesawat terbang juga hasil teknologi. Oleh karena itu, jika ada teknologi
bimbingan dan konseling misalnya, maka hal itu membahas masalah bagaimana
penggunaan media dan alat bantu dalam proses bimbingan dan konseling.
Jadi pengertian media bimbingan konseling dapat didefinisikan sebagai sarana
atau alat bantu dalam proses bimbingan konseling, agar proses bantuan yang menjadi
perhatian bimbingan konseling dapat berjalan lebih baik dan mencapai tujuan maksimal
yang diharapkan. Unsur-unsur yang dapat dijabarkan dalam definisi media bimbingan
konseling selain manusia antara lain media bimbingan konseling memiliki pengertian
fisik yang sering dikenal sebagai hardware (perangkat keras) yaitu suatu benda yang
dapat dilihat didengar, diraba, dengan panca indra. Media bimbingan konseling juga
memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak) yaitu
kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin
disampaikan individu. Media bimbingan konseling digunakan dalam rangka komunikasi
dan interaksi antara konselor dengan konseli dalam proses bantuan juga dapat
memanfaatkan berbagai hal mulai dari manusia, benda dan situasi atau kondisi
lingkungan di sekitarnya, serta berbagai kegiatan dan aktivitas kelompok.
C. Keuntungan dan Manfaat Penggunaan Media
Secara umum penggunaan media untuk keperluan mengkomunikasikan informasi akan
memberikan keuntungan bagi penggunannya antara lain :
1. Informasi yang dikomunikasikan menjadi lebih standar
2. Penyajian informasi dapat dibuat menjadi lebih menarik
3. Kualitas penerimaan informasi menjadi lebih baik
4. Memungkinkan terjadinya proses belajar secara individual
D. Bentuk Media Elektronik dalam Bimbingan dan Konseling
Surat magnetik (disket ke disket) adalah awal mula terciptanya gagasan
penggunaan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling. Meskipun pelayanan
konseling dengan menggunakan fasilitas ini sudah dianggap sebagai fasilitas komunikasi
“ tradisional”. Dalam penggunaan fasilitas ini, konseli dan konselor saling berkomunikasi
dengan berkirim surat atau berkomunikasi melalui buku catatan yang bertujuan untuk
membantu anak agar lebih dapat mengekspresikan diri melalui tulisan (bagian dari
6
konseling biblio), meskipun fasilitas ini pada zamannya tidak begitu populer, namun
sering dilakukan oleh beberapa guru pembimbing atau konselor.
a. Media hasil teknologi audio dan audio visual
Teknologi audio visual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio
dan audio visual. Proses bimbingan dan konseling melalui audio dan audio visual jelas
bercirikan perangkat keras selama proses berlangsung, seperti speaker atau sound system,
mesin proyektor film, tape recorder dan video player/compact disk player. Jadi
bimbingan dan konseling melalui penggunaan teknologi audio dan audio visual adalah
produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui indera penglihatan dan
pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-
simbol yang serupa. Misalnya penyampaian pendidikan seks di sekolah dapat
menggunakan media film untuk membantu penyampaian materi (Arsyad, 2009: 30).
1) Media Audio
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam
kata-kata atau bahasa lisan). Media tersebut antara lain:
a) Radio
Sebagai suatu media, radio menurut Sadiman dkk (2009: 49-50) mempunyai
beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan media lain, yaitu: (1) harganya relatif
murah dan variasi programnya banyak. (2) sifatnya mudah dipindahkan (mobile),
radio dapat dipindah-pindahkan dari satu ruang ke ruang lain dengan mudah. (3) jika
digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa mengatasi problem jadwal
karena program dapat direkam dan diputar lagi sesuka kita. (4) radio dapat
mengembangkan daya imajinasi. (5) dapat merangsang partisipasi aktif pendengar.
Sambil mendengarkan konseli boleh melakukan kegiatan apa saja. (6) radio dapat
memusatkan perhatian konseli pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan
artinya. (7) siaran lewat suara terbukti amat tepat atau cocok untuk mengajarkan
musik atau bahasa. (8) radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu secara lebih baik bila
dibandingkan dengan jika dikerjakan oleh konselor sendiri. Misalnya, radio dapat
menampilkan suara dan instruksi lebih enak dan teratur dalam bidang tertentu,
sehingga dapat mengatasi masalah kelemahan konselor, seperti suaranya yang kurang
merdu atau agak gagap. (9) radio dapat menyajikan laporan-laporan seketika (on the
spot). Pelayanan radio yang sudah maju mempunyai banyak sumber arsip yang siap
7
dipakai. (10) siaran-siaran yang aktual dapat memberikan suasana kesegaran pada
sebagian besar topik. (11) radio dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang tidak dapat
dikerjakan oleh guru. Yakni, dapat menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar.
Kisah petualangan seseorang bisa dituturkan secara langsung lewat radio. (12) radio
dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, jangkauannya luas.
b) Perekam (recorder) sekaligus pemutar (player)
Alat perekam pita magnetik atau lazimnya tape recorder adalah salah satu
media pendidikan termasuk bimbingan konseling islam yang tidak dapat diabaikan
untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Ada dua macam
rekaman dalam alat perekam pita magnetik yaitu sistem full track recording dan
double track recording. Beberapa kelebihan alat perekam, antara lain: (1) alat
perekam memiliki fungsi ganda yang sangat efektif untuk merekam, menampilkan
rekaman dan menghapusnya. Playback dapat segera dilakukan setelah rekaman
selesai pada mesin yang sama. (2) rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa
mempengaruhi volume. (3) rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa
dipakai lagi. (4) perekaman dapat dilakukan sesuai jadwal yang ada. Terapis dapat
secara langsung mengontrolnya. (5) program rekaman dapat memberikan efisiensi
dalam bimbingan konseling. Kelemahannya hanya pada jangkauannya yang lebih
terbatas daripada radio (Sadiman dkk, 2009: 52).
c) Speaker dan Headphone
Speaker atau sound system dan headphone sebenarnya merupakan alat
pelengkap saja untuk mendengarkan hasil media audio. Fungsi speaker untuk
memperkeras tampilan hasil audio agar dapat menjaungkau lebih luas, sedangkan
headphone sebaliknya, digunakan untuk mendengarkan hasil media audio agar tidak
terjadi distorsi atau gangguan dari luar yang mengganggu konsentrasi.
2) Media Audio Visual
Media audio visual menyajikan stimulus-stimulus yang berkaitan dengan
indera pendengaran dan penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke
dalam lambang-lambang auditif dan visual, baik verbal maupun non verbal (ke dalam
kata-kata atau bahasa lisan dan gerak). Media audio visual tersebut, antara lain:
a) Film
Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu
poses, bimbingan konseling. Ada tiga macam ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm, dan 35
mm (Sadiman dkk, 2009: 67). Sebagai suatu media, film menurut Sadiman dkk (2009:
8
68-69) memiliki keunggulan-keunggulan, yaitu: film merupakan suatu denominator
belajar yang umum. Baik anak yang cerdas maupun yang lamban akan memperoleh
sesuatu dari film yang sama. Film sangat bagus untuk menerangkan suatu proses.
Gerakan-gerakan lambat atau pengulangan-pengulangan akan memperjelas uraian dan
ilustrasi. Film akan menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali
kejadian-kejadian sejarah yang lampau. Film dapat mengembara dari satu negara ke
negara lain, horison menjadi amat lebar, dunia luar dapat dibawa ke ruang konseling.
Film dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari yang bersifat umum ke khusus
atau sebaliknya. Film dapat mendatangkan seorang ahli dan mendengarkan suaranya.
Film dapat menggunakan teknik-teknik seperti warna, gerak lambat, animasi dan
sebagainya untuk menampilkan butir-butir tertentu. Film memikat perhatian konseli.
Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya, sesuai dengan
kebutuhan. Hal-hal yang abstrak menjadi jelas. Film bisa mengatasi keterbatasan daya
indera kita (penglihatan). Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan-kegiatan
konseli khususnya anak-anak.
Salah satu film The Billionaire Top Secret: Wai Roon Pan Lan alias film
yang menuturkan kisah nyata perjuangan hidup anak muda thailand yang sekarang
jadi milyader berkat jualan keripik rumput laut.
Melalui film ini, diharapkan bisa mendapatkan pencerahan untuk anak sekolah
sekalian bahwa sekolah tidak menghalangi mereka berwirausaha bahkan dari sekedar
jual beli karakter dalam permainan game. Penting fokus berbisnis dari dunia game
bukan kecanduan gamenya. Jadi, dari hobby yang disuka bisa nghasilkan uang buat
bekal kemandirian diri sendiri.
b) Siaran Televisi
Siaran televisi adalah media yang dapat menyampaikan pesan-pesan
bimbingan dan konseling secara audio visual dengan disertai unsur gerak. Dilihat dari
sudut jumlah penerima pesannya, televisi tergolong ke dalam media massa. Sebagai
media pendidikan dan bimbingan koseling, televisi mempunyai kelebihan-kelebihan
(Sadiman dkk, 2009: 71-72), sebagai berikut: Televisi dapat menerima, menggunakan
dan mengubah atau membatasi semua bentuk media yang lain, menyesuaikannya
dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Televisi merupakan media yang menarik,
modern dan selalu siap diterima oleh konseli karena televisi dapat memikat perhatian
sepenuhnya dari penonton. Seperti halnya film, televisi menyajikan informasi visual
dan lisan secara simultan. Televisi mempunyai realitas dari film dan kelebihan lain,
9
yaitu immediacy (objek yang baru saja ditangkap kamera dapat segera
dipertontonkan). Menurut Ardianto dkk (2009:134) dari semua media komunikasi
yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Fungsi
televisi sama dengan media massa lainnya, yakni memberikan informasi, mendidik,
menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media
televisi sebagaimana hasil-hasil penelitian menemukan bahwa pada umumnya tujuan
utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya
untuk memperoleh informasi (Ardianto dkk, 2009: 137). Bagaimana televisi dapat
menjadi bagian dari program bimbingan konseling, adalah sesuatu yang otomatis
prosesnya. Artinya siaran televisi yang menayangkan berbagai program acara tersebut
secara otomatis telah membantu program layanan bimbingan konseling. Hal ini tidak
lepas dari muatan acara yang ditawarkan sedikitnya mengandung unsur-unsur
pendidikan yang memiliki nilai mendidik, membimbing dan mengarahkan pemirsanya
untuk mengetahui informasi, memahami pengetahuan dan melakukan tindakan
perubahan dan perbaikan bagi sikap dan perilakunya, karena mendapatkan model-
model karakter ideal yang dilihatnya di televisi.
Di samping itu, dengan peran otomatis televisi sebagai sarana membantu
progam bimbingan konseling, secara tidak langsung telah mencakup keempat bidang
cakupan jenis layanan bimbingan konseling (Nurihsan, 2007) salah satunya dalam
bidang bimbingan karier adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan
pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan
dan dipilih. bidang ini dapat diperoleh melalui tayangan profil orang-orang sukses
meniti karirnya, sehingga menambah wawasan tentang karier yang akan digeluti
siswa-siswinya kelak
c) Video Compac disc
Video atau sekarang yang dikenal dengan VCD atau DVD sebagai media
audio visual yang menampilkan gerak, pesan yang disajikan bisa bersifat fakta
(kejadian atau peristiwa penting, berita) maupun fiktif (seperti cerita), bisa bersifat
informatif edukatif maupun instruksional. Kelebihan VCD atau DVD (Sadiman dkk,
2009: 74-75), adalah dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari
rangsangan luar lainnya, dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton
memperoleh informasi dari ahli-ahli dan spesialis, demonstrasi yang sulit bisa
dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu proses bimbingan
konseling konselor bisa memusatkan perhatikan pada penyajiannya, menghemat
10
waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang, kamera TV bisa mengamati lebih
dekat objek yang sedang bergerak atau berbahaya, keras dan lemahnya suara bisa
diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar, gambar proyeksi biasa dibekukan
untuk diamati dengan seksama. Konselor bisa mengatur dimana ia akan menghentikan
gerakan gambar tersebut, dan ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.
b. Komputer
Proses konseling menggunakan bantuan komputer atau Computer Assisted
Counseling (CAC) merupakan konseling mandiri, juga disebut konseling komputer
pasif atau biasa juga disebut dengan standalone. Konseli mencari pemecahan masalah
atau kebutuhannya melalui program interaktif konseling (sofwere) dalam bentuk CD
yang dirancang khusus agar konseli tersebut dapat mengeksplorasi permasalahannya,
mencari informasi yang dibutuhkan dari sejumlah informasi yang disediakan, dan
menentukan alternatif pemecahan masalah yang ditawarkan. Dalam penggunaan
fasilitas ini, konseli dimungkin untuk tidak perlu bertemu dengan konselor. CAC ini
juga dapat dilakukan secara blended, memperdalam materi-materi yang terdapat
dalam program konseling, dan memilih tindakan selanjutnya.
c. Telepon
Kemudahan pengaksesan dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling
mengikuti tatanan kehidupan masyarakat global diharapkan mampu untuk memenuhi
kebutuhan para konseli yang menuntut pemberian layanan bimbingan dan konseling
yang cepat, luas, dan mudah diakses oleh konseli. Konseling melalui telepon
biasanya disebut konseling telepon. Di bawah ini dikemukakan etika dalam
penggunaan teknologi telepon dalam layanan konseling. Adapun etika pelayanan
konseling menggunakan telepon;
o Gunakan bahasa yang sopan sesuai dengan kondisi klien
o Gunakan suara yang lembut, volume yang rendah dan intonasi yang bersahabat
o Dengarkan pembicaraan sampai selesai, jangan menyela kata-kata klien apalagi
pada tahap awal pembicaraan.
o Mengembangkan perasaan senang dan berfikir positif tentang siapapun yang
menelepon
o Catat hal-hal yang perlu memperoleh perhatian
o Memfokuskan pembicaraan guna menefektifkan penggunaan media komunikasi
o Selalu mengakhiri pembicaraan dengan kesiapan untuk melakukan hubungan
komunikasi selanjutnya
11
d. Video-phone
Lebih dengan sebutan video-phone counseling (VPC) merupakan bentuk lain
dari konseling telepon. Namun dalam penggunaan perangkat teknologi komunikasi
tambahan yang memungkinkan konseli dan konselor saling mengenal dan “bertatap
muka” melalui layar monitor (display), Konseling melalui video-phone lebih
memungkinkan terjalinnya interaksi yang lebih baik antara konselor dan klien, dan
dapat lebih mendekati karakteristik konseling tatap muka.
e. Presentasi multimedia
Mayer (2009:3) mendefinisikan multimedia sebagai presentasi materi dengan
menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar yang dimaksud dengan kata disini
adalah materinya disajikan dengan verbal form atau bentuk verbal. Pada awalnya
istilah multimedia itu bukan dari komputer melainkan dari teater. Pertunjukan yang
menampilkan lebih dari satu medium disebut dengan pertunjukan multimedia. Namun
dengan seiring berjalannya waktu, multimedia pun menggunakan komputer untuk
mendapatkan output yang jauh lebih kaya. Manfaat multimedia pun beragam karena
memang multimedia ini sangat bermanfaat. Multimedia merupakan kombinasi yang
terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi dan video yang diterima oleh pengguna
melalui komputer. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media
yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text,
audio, animasi dan video
f. Media sosial berbasis IT
Perkembangan teknologi dan informasi telah berdampak luas dalam berbagai
bidang kehidupan termasuk dalam bidang bimbingan dan konseling. Dalam bidang
tersebut teknologi dan informasi membantu dalam proses konseling dengan
menggunakan pelayanan berbasis teknologi dan informasi. Dalam Standar
Kompetensi Konselor Indonesia telah mengamanatkan kepada para konselor untuk
menguasai teknologi informasi untuk kepentingan pemberian layanan Bimbingan dan
Konseling di sekolah. Identifikasi layanan bimbingan dan konseling yang dapat
dilakukan dengan teknologi informasi. TI yang berhubungan dengan internet melalui
jejaring sosial yang dapat digunkan dalam BK antara lain, yaitu;
a) Email
Email adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur jaringan komputer bisa
menggunakan internet atau sebatas intranet. Alamat email memiliki lokasi tertentu di
Internet yang dapat ditemukan oleh server lain dan jaringan cukup mudah. Ada
12
beberapa komponen utama alamat email dan di jadikan standar di seluruh jaringan
internet. Bagian pertama dari sebuah alamat email adalah username. Bagian kedua
dari semua alamat email adalah simbol “@”, umumnya dikenal sebagai “at” simbol.
Simbol ini adalah apa yang memisahkan bagian pertama dari alamat email yang
disebut username dari bagian ketiga dari email yang disebut nama host atau domain.
Nama host mengidentifikasi komputer server tertentu. Selain nama host, ada juga tiga
huruf akhiran yang mengidentifikasi organisasi yang mengoperasikan server.
Misalnya. Edu untuk institusi pendidikan seperti perguruan tinggi atau universitas.
Sebuah ekstensi com. Singkatan komersial, yang berarti entitas komersial. ekstensi
org singkatan organisasi, dll.
b) MySpace
MySpace adalah suatu situs jejaring sosial yang berletak di Beverly Hills california,
dimana saham perkantoran dengan pemilik langsung fox interactive media yang
dimiliki oleh News corporation, dan menjadi situs jejaring sosial paling populer di
amerika serikat pada Juni tahun 2006. MySpace adalah situs jaringan sosial populer
yang menawarkan jaringan antar teman, profil pribadi, blog, group, foto, musik dan
video remaja dan dewasa di seluruh duni.
c) Facebook
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14
Mei 1984 dan mantan murid Ardsley High School. Atau dapat juga diartikan
facebook adalah sebuah web jejaring sosial yang didirikan oleh mark zuckerberg dan
diluncurkan pada 4 Februari 2004 yang memungkinkan para pengguna dapat
menambahkan profil dengan foto, kontak, ataupun informasi personil lainnya dan
dapat bergabung dalam komunitas untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan
pengguna lainnya.
d) Twitter
Twitter adalah suatu situs web layanan jaringan sosial dan mikroblog yang
memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan ” pembaharuan ” berupa
tulisan teks dengan panjang maksimum 140 karakter melalui SMS, pengirim pesan
instan, surat elektronik, atau aplikasi seperti Twitterrific dan Twitbin. Twitter
didirikan pada Maret 2006 oleh perushaan rintisan Obvious Corp.
e) Blog
Adalah singkatan dari web log yang sering di artikan banyak orang sebagai buku
diary online .Namun blog sebenarnya lebih dari sekedar diary dan informasi di
13
dalamya berisi informasi apa saja, mulai dari catatan harian, menceritakan
pengalaman dan lain sebagainya. Blog pertama kali di populerkan oleh John Barger
kelahiran 1953,beliau pertama kali posting tentang robot wisdom di website
pribadinya. Beberapa istilah yang dihubungkan dengan blog adalah;
o Proses membuat blog atau mengupdate blog
o Seseorang yang melakukan aktivitas blogging
o Kumpulan dari semua blog di dunia
o Pengunjung atau pembaca blog
f) Skype
Skype adalah sebuah jaringan telepon internet (VoIP) peer-to-peer, didirikan oleh
Niklas Zennström dan Janus Friis, pencipta Kazaa. Pengguna Skype dapat berbicara
dengan pengguna skype lainnya dengan gratis, menghubungi telepon tradisional
dengan biaya (SkypeOut), menerima panggilan dari telepon tradisional (SkypeIn), dan
menerima pesan suara. Skype adalah aplikasi yang digunakan untuk bersosialisasi
antar teman, kolega, rekan kerja, dosen maupun orang tua baik yang ada di satu
wilayah maupun luar negeri skype adalah sebuah program komunikasi dengan
teknologi P2P (peer to peer) yang dapat mempermudah penggunnya berkomunikasi
via web cam dengan bersistem voip yang artinya berhubungan dengan suara seperti
telepon. Dengan skype kita dapat melakukan panggilan dengan murah bahkan gratis,
baik voice call maupun video call. Gratis untuk panggilan antar komputer, dan untuk
panggilan ke telepon rumah atau handphone luar negeri lebih murah bila
dibandingkan dengan menggunakan operator lokal. Selain untuk panggilan, skype
juga dapat digunakan untuk chatting kirim sms, conference, sent file, voicemail
hingga call forward.
g) O*net
O*NET bukan buku - itu adalah database komputerisasi informasi tentang
pekerjaan . Dikembangkan oleh AS Departemen Tenaga Kerja , O * NET adalah
singkatan dari " The Occupational Information Network, " database ini nama resmi.
Kita memahami O*NET sebagai kependekan dari The Occupational
Information Network. Dari kependekan tersebut kita juga dapat memahami O*NET
sebagai database dari persyaratan suatu pekerjaan dan juga atribut-atribut yang harus
dimiliki pekerja. Database O*NET dapat digunakan oleh organisasi bisnis atau
perusahaan, organisasi pendidikan, pencari kerja, profesional yang bergerak dibidang
SDM (Sumber Daya Manusia) dan pihak-pihak lain yang membutuhkan. Deskripsi
14
dari 950 pekerjaan , meliputi hampir 100 % dari tenaga kerja , dari Departemen
Tenaga Kerja Informasi Kerja luas Jaringan ( O*NET ). Database mencakup deskripsi
narasi dari setiap pekerjaan , ditambah rincian tentang sekitar 500 deskriptor elemen
data.
Dengan adanya database pekerjaan yang dikembangkan O*NET maka
HRM(Human Resources Management) lebih dibantu melakukan analisa pekerjaan
atau analisa jabatan. Informasi yang disediakan O*NET diharapkan membantu
pembentukan model dari industri yang memiliki kompetensi.
Sistem O*NET ini akan
1. Mendorong efisiensi bisnis dan pengembangan talenta
2. Mendukung pendidikan untuk angkatan kerja melalui pelatihan ketrampilan dan
juga kurikulum yang mendukung
3. Memfasilitasi pengembangan karir
O*NET menggunakan bahasa dan terminologi yang sama dalam menjelaskan
pekerjaan berikut persyaratan dan atribut-atribut yang harus dimiliki pekerja. O*NET
ini menggantikan database lama yaitu Dictionary of Occupational Titles atau
disingkat DOT. Database O*NET akan terus dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pekerjaan yang juga semakin berkembang.
Informasi lebih lanjut membuka lebih banyak pilihan pekerjaan. Menggunakan
O * NET OnLine, aplikasi berbasis web yang menyediakan akses user-friendly untuk
O * Informasi kerja NET, Anda dapat:
a. menemukan pekerjaan untuk mengeksplorasi;
b. mencari pekerjaan yang menggunakan keterampilan Anda;
c. melihat pekerjaan terkait;
1) lihat Ringkasan Laporan, termasuk karakteristik yang paling penting dari
pekerja dan persyaratan pekerjaan;
2) lihat Detil Laporan atau Laporan Khusus, menawarkan pengguna kontrol atas
jenis dan tingkat informasi yang ditampilkan;
3) menggunakan penyeberangan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dalam
sistem klasifikasi lainnya; dan terhubung ke sumber-sumber online informasi
karir.
15
E. Materi dalam bidang karir
1. Sekolah dasar (SD)
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan
pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya,
pengembangan sikap positif terhadap semua kenis pekerjaan dan orang lain dan
mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga
erat terkait dengan upaya mambantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tidak
disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri
Tujuan layanan bimbingan karir di SD secara operasional adalah (Depdikbud
1994):
a. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada
b. Merencanakan masa depan.
c. Membantu arah pekerjaan.
d. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e. Membantu mencapai cita-cita
Menurut Bailey dan Nihien (1989), pengembangan kesadaran karir di tingkat
sekolah dasar khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu
dan mencakup hal-hal berikut ini :
a. Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan struktur pekerjaan.
b. Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan
tentang dunia kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar
tentang berbagai pekerjaan.
c. Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang
berkerja di sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia
kerja.
d. Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan
pekerjaan atau profesi yang dipilihnya.
e. Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui peran faktor jenis (gender) dalam
pekerjaan.
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Bimbingan karir di SLTP merupakan proses bantuan yang dberikan oleh konselor
sekolah kepada siswa dalam rangka pemberian informasi karir dan pekerjaan sehingga
muncul kesadaran pada diri siswa untuk memilih pekerjaan sesuai dengan bakat, minat
dan kemampuan yang dimiliki.
16
Tujuan umum bimbingan karir di SMP/SLTP adalah memberikan kesempatan
pada siswa untuk melibatkan diri secara aktif dalam suatu proses yang dapat
mengungkapkan berbagai macam karir. Melalui proses tersebut diharapkan siswa
menyadari dirinya, kemampuannya, dan hubungan antara keduanya dengan berbagai
karir dalam masyarakat. Tujuan khusus bimbingan karir di SMP adalah:
a. Memahami lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan diri para siswa.
b. Membina kesadaran terhadap nilai-nilai yang ada pada diri pribadi siswa.
c. Mengenal berbagai jenis sekolah lanjutan tingkat menegah atas (SMA/MA).
d. Mengenal berbagai jenis pekerjaan.
e. Memberi penghargaan yang obyektif dan sehat terhadap dunia kerja.
Fungsi bimbingan karir di SMP adalah:
a. Memberikan arahan kepada siswa agar mempunyai wawasan awal yang objektif
tentang pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan
b. Memberikan bekal tambahan dalam melalui masa peralihan yang sistematis dari status
siswa menjadi anggota masyarakat yang produktif.
c. Memberikan kesempatan untuk mengenal serta membina sikap, minat, dan nilai
terhadap dunia kerja.
Ada lima materi pokok bimbingan karir di SMP/SLTP, yaitu:
a. Pengenalan konsep diri berkenaan dengan bakat dan kecenderungan pilihan
karir/jabatan serta arah pengembangan karir.
b. Pengenalan bimbingan karir khususnya berkenaan dengan pilihan pekerjaan.
c. Orientasi dan informasi jabatan dan usaha untuk memperoleh penghasilan.
d. Pengenalan berbagai jenis lapangan pekerjaan yang dapat dimasuki tamatan SMP.
e. Orientasi dan informasi pendidikan menengah sesuai dengan cita -cita melanjutkan
pendidikan dan pengembangan karir.
Bimbingan karir di SMP merupakan kelanjutan dari bimbingan karir di SD,
melalui guru pembimbing siswa mendapatkan berbagai informasi tentang karir sehingga
dapat membina sikap dan apresiasinya terhadap jenis pendidikan, jenis pekerjaan, dan
menelusuri hubungan antara kerja dan waktu luang, memperluas minat kerja, serta
memberikan berbagai informasi tentang pekerjaan sehingga memunculkan kesadaran
siswa untuk menentukan pilihan pekerjaannya dimasa datang sesuai dengan bakat dan
minat yang dimilikinya.
17
3. Sekolah Menengah Atas (SMA)
Bimbingan Karier merupakan salah satu upaya pendekatan diri / kepribadian
seorang siswa yang ada di sekolah SMA maupun SMK dan bimbingan karier ini sangat
membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sedang dihadapi yang berkaitan
dengan masalah karier.
Layanan bimbingan karier ini agar siswa dapat memahami karakteristik dirinya
dalam minat, bakat, kecakapan, dan dapat mengenali ciri-ciri kepribadian yang bisa
menentukan perencanaan karier pada diri siswa, serta siswa disini agar dpat
mengidentifikasi bidang pekerjaan yang lebih cocok bagi mereka dan yang sesuai dengan
tipe-tipe kepribadiannya. Disi lain siswa juga dapat mengetahui langkah-langkah yang
harus ditempuh untuk mencapai karier yang diinginkan sesuai bakat dan minat yang
dimiliki pada diri mereka.
Banyak manfaat yang diperoleh dari bimbingan karier ini, disini siswa akan siap
dan dapat sigap dalam mempersiapkan atau dapat lebih siap untuk menghadapi masa
depan, lebih mantap dan percaya diri, siswa disini akan tertolong untuk memlih
pekerjaan yang tepat dengan tipe kepribadiannya maupun dari berbagai informasi yang
telah mereka dapatkan.
Dari uraian tujuan diatas akan banyak timbul permasalahn-permasalahan yang
akn dihadapi oleh siswa diantara mereka sebagian siswa yang melanjutkan di SMK
khususnya tidak tahu apa karier yang akan mereka pilih, apa sesuai jurusan yang mereka
pilih sewaktu di SMK atau malah sebaliknya mereka akan melenceng untuk memilih
karier, atau mungkin bahkan mereka ragu-ragu untuk memilih karier yang sudah
dipihnya? Banyak kasus atau permasalahna yang timbul dibenak siswa ini disebabkan
mereka sebagian siswa kurang informasi yang didapatkan tentang dunia kerja, dan
kurang selalu untuk mengupdate tentang dunia kerja yang akan mereka hadapi setelah
mereka itu lulus.
4. Materi Informasi karir
Dalam era informasi dewasa ini sesungguhnya kemudahan untuk memperoleh
informasi sangat terbuka, baik melalui media cetak atau eleltronik. Terutama setelah
adanya kemajuan yang menakjubkan dalam bidang teknologi komputer multi media,
maka dengan mudah dan dalam waktu relatif singkat kita dapat mengakses ribuan
bahkan jutaan jenis informasi melalui internet. Namun, karena begitu banyak dan
beragamnya jenis informasi yang dapat diakses, sehingga tidak mustahil dapat
menimbulkan kekacauan informasi. Untuk itulah, dalam upaya pemberian layanan
18
informasi seyogyanya dibutuhkan sikap arif dan selektif dari konselor dalam memilih
berbagai materi informasi, yang sekiranya benar-benar dapat memberikan manfaat besar
bagi siswa.
Materi informasi yang diberikan kepada siswa hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan dan permasalahan siswa, sehingga benar-benar dapat dirasakan lebih
bermanfaat dan memiliki makna (meaningful). Pemilihan dan penetuan jenis materi
informasi yang tidak didasarkan kepada kebutuhan dan masalah siswa akan cenderung
tidak memiliki daya tarik, sehingga siswa akan menjadi kurang partisipatif dan
kooperatif dalam mengikuti kegiatan layanan. Materi informasi yang lengkap dan akurat
akan sangat membantu siswa untuk lebih tepat dalam mempertimbangkan dan
memutuskan pilihan kariernya.
Beberapa jenis materi informasi tentang karier yang mungkin dibutuhkan siswa,
diantaranya:
a. Tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan perkembangan karier.
b. Perkembangan dan prospek karier di masyarakat.
c. Kursus-kursus dalam rangka pengembangan karier.
d. Langkah-langkah dalam memasuki pekerjaan, jenis pekerjaan, ciri-ciri pekerjaan.
e. Syarat-syarat pekerjaan yang dapat dimasuki setelah tamat SMA.
f. Kemungkinan permasalahan dalam pilihan pekerjaan, karier, dan tuntutan pendidikan
yang lebih tinggi, dan sebagainya.
Di samping itu, materi informasi yang bersifat personal, seperti bakat, ciri-ciri
kepribadian atau minat pekerjaan perlu dikuasai oleh siswa.
Hanya perlu dipertimbangkan jika memang sekolah sudah dapat
menyelenggarakan pemeriksaan psikologis/tes psikologis, maka penyampaian materi
hasil-hasil pemeriksaan psikologis harus benar-benar dilaksanakan secara cermat dan di
bawah pengawasan konselor. Karena, biasanya data hasil pemeriksaan psikologis
dideskripsikan dalam bahasa/terminologis tertentu, yang tentunya tidak semua siswa
dapat memaknainya sendiri. Data-data personal ini memang perlu dipahami dan
dimaknai oleh siswa, karena dengan adanya pemahaman tentang diri sendiri, seperti
kecerdasan, bakat, ciri-ciri kepribadian, atau minat pekerjaannya, siswa akan dapat lebih
akurat lagi dalam mengambil keputusan kariernya, sesuai dengan karakterisitik diri yang
dimikinya.
19
F. Peran Media Elektronik dalam Bidang Karir
Media dalam bimbingan dan konseling sebagai hal yang digunakan menjadi
perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor) melaksanakan berbagai kegiatan BK,
khususnya bimbingan klasikal. Namun dalam perkembangannya media bimbingan dan
konseling tidak sebatas untuk perantara atau pengantar ketika guru BK (konselor)
melaksanakan berbagai kegiatan bimbingan dan konseling, tetapi memiliki makna yang
lebih luas yaitu segala alat bantu yang dapat digunakan dalam pelaksanaan program BK.
Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan
tujuan layanan dan isi layanan. Hal ini mengandung makna bahwa penggunaan media
dalam layanan bimbingan dan konseling harus melihat kepada tujuan penggunaannya
dan memiliki nilai dalam mengoptimalkan layanan yang diberikan kepada siswa. Oleh
karena itu dengan penggunaan media dalam layanan bimbingan dan konseling berfungsi
untuk meningkatkan kualitas proses layanan bimbingan dan konseling.
G. Syarat-syarat dalam pengembangan media
1. Sesuai kebutuhan siswa (masalah, harapan dan minat siswa )
2. Sesuai dengan wawasan (Pengetahuan dan Pengalaman) Guru BK dituntut memiliki
pengetahuan dan keterampilan tentang : Need Assesment/Analisis Kebutuhan Bahan
dan Media
3. Keterampilan pengembangan bahan dan media bimbingan dan konseling
4. Diperlukan pelatihan-pelatihan keterampilan seperti yang dilakukan oleh MGBK
H. Pengembangan media bimbingan dan konseling elektronik berbasis powtoon
1. Pengertian powtoon
Powtoon merupakan layanan online untuk membuat sebuah paparan yang
memiliki fitur animasi sangat menarik di antaranya animasi tulisan tangan, animasi
kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan time line yang sangat
mudah.
Hampir semua fitur dapat diakses dalam satu layar membuat “PowToon”
mudah digunakan dalam proses pembuatan sebuah paparan. Paparan yang memiliki
built-in karakter kartun, model animasi dan benda benda kartun lainnya membuat
layanan ini sangat cocok digunakan untuk membuat media ajar khususnya untuk para
pelajar yang suka dengan suasana santai dan non formal dalam pembelajaran di kelas.
2. Kekurangan dan kelebihan Powtoon
20
Di dalam setiap media pembelajaran pasti mempunyai kekurangan dan
kelebihan, adapun kekurangan dan kelebihan media Powtoon sebagai jenis media
Audio-visual yakni;
a. Kekurangan
1) Ketergantungan pada ketersedian dukungan sarana teknologi
2) Harus disesuaikan dengan system dan kondisi yang ada
3) Membutuhkan dukungan SDM yang prefesional untuk mengoprasikannya
b. Kelebihan
1) Memiliki animasi-animasi yang menarik.
2) Sangat pas jika presentasi menggunakan powtoon pada jenjang sekolahan
karena bisa mengusir rasa bosan melalui animasi-animasi yang dimilikinya.
3) Mencakup segala aspek indera
4) Penggunaannya praktis
5) Dapat digunakan dalam kelompok besar
6) Lebih variatif
3. Cara membuat powtoon
1) Kunjungi www.powtoon.com
2) Lalu klik sign up for free (untuk simpel nya sign up aja menggunakan facebook)
21
3) Setelah login melalu facebook, langkah selanjutnya : 1. klik start now untuk memulai
2. Klik blank document untuk membuat sesuai dengan kreasi yang diingikan
atau manfaatkan saja template yang sudah ada
3.Isi judul, tulis deskripsinya. Jika sudah “Create”.
22
4. Tunggu sampai 100%.
5. kalau sudah 100% , maka akan tampil lembaran kerjanya.
6. Kemudian pilih Style film , pilih Paper Cut.
7. Selain itu kita bisa juga mengganti backgroundnya,
8. Disini saya memakai background yang berwarna hijau,
maka tampilannya akan seperti ini
23
9. Lalu kita bisa menambahkan Characters dan animation.
Bedanya kalau Characters maka tokoh tidak bergerak.
Tapi jika animation maka tokoh bisa bergerak.
10. Sebelum klik tokoh, taruh segitiga merah di posisi 0 Sec.
Artinya tokoh akan muncul mulai dari detik ke 0.
11. Lalu klik tokohnya , dan tampilannya akan seperti ini
12 Atur posisi tokohnya sesuai yang di inginkan
13. Kita bisa juga membahkan sound, image dan text.
Klik add text untuk menambahkan text
24
14. Kemudian, double click untuk menedit teksnya.
Kita bisa mengganti jenis font teks dengan banyak pilihan di atas.
15. untuk melihat hasil yang kita buat klik segitiga dan geser menuju 0
16. Klik tombol segitiga seperti dibawah ini
17. Jika durasinya terlalu panjang atau pendek, Klik tanda min (-) untuk mengurangi
dan tanda (+) untuk menambah
18. Coba lihat hasilnya di tombol preview yang berada di atas.
Klik tombol play untuk memainkan
25
BAB III
KESIMPULAN
Media dalam proses bimbingan merupakan suatu hal penting untuk mendukung
terjadinya atau berlangsungnya suatu proses pendukung dan merangsang kelancaran
perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran atau bimbingan.
Dalam dunia Bimbingan dan Konseling, media mempunyai peranan penting demi
keberlangsungan proses interaksi antara guru BK dan peserta didiknya. Banyak sekali macam
media yang kita ketahui, namun media melalui konsep teknologi informasi (TI) merupakan
konsep model terbaru dari media yang sedang gencar-gencarnya merasuk dalam dunia
masyarakiat pada umumnya. salah satunya media bimbingan dan konseling dalam bentuk
powtoon, ini merupakan hal baru yang perlu diketahui oleh konselor untuk meningkatkan
kreatifitasnya lagi. Dan dunia pendidikan pada khususnya, maka tidak salah apabila media TI
ini dipergunakan pula oleh para guru BK sebagai wadah diskusi, himbauan serta proses
konseling. Dan mendukung kemudahan antara guru BK dan peserta didiknya.
26
DAFTAR PUSTAKA
Agus Triyanto & Aryadi Warsito. (2010). Pengembangan Media Bimbingan dan
Konseling. Yogyakarta: BK UNY.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Badru Zaman, dkk. 2005. Media dan Sumber Belajar TK. Buku Materi Pokok PGTK
2004. Modul 1-9. Jakarta: Universiats Terbuka
Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra
Darma, Dkk., 2009. Buku Pintar Menguasai Internet. Jakarta: Media Kita
Darwanto, 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hari Binuko. 2010. Pengembangan CD Interaktif Bimbingan Belajar Pada Siswa
Kelas VII di SMP N 5 Sleman. Skripsi tidak diterbitkan. FIP UNY
Mayer, R. E, 2009. Multimedia Learning: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka. Pelajar
Rachmiatie, A., 2007. Radio Komunitas (Eskalasi Demokratisasi Komunikasi).
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Prayitno dan Erman Anti, (1995), Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta :
P2LPTK
Depdikbud (1995), Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah
Umum (SMU) Buku IV
http://blog.neotelemetri.com/index.php/mmd/84-cara-membuat-slide-presentasi-
meggunakan-powtoon#sthash.hHvCBL1a.dpuf