makalah pengembangan instrumen dan media bk … · bimbingan konseling program pascasarjana...

17
1 MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK TENTANG “KARAKTERISTIK INSTRUMEN DAN MEDIA BK” Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd. dan Dr. Ali Muhtadi DISUSUN OLEH : NURLATIFAH ALAUDDIN (15713251043) BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

Upload: others

Post on 16-Nov-2020

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

1

MAKALAH

PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK

TENTANG

“KARAKTERISTIK INSTRUMEN DAN MEDIA BK”

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd. dan Dr. Ali Muhtadi

DISUSUN OLEH :

NURLATIFAH ALAUDDIN

(15713251043)

BIMBINGAN KONSELING

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016

Page 2: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan rasa syukur praktikan khaturkan kepada Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga praktikan dapat

menytelesaikan makalah pengembangan instrumen dan media BK ini tepat pada waktunya.

Shalawat dan salam praktikan sampaikan kepada junjungan alam sang revolusi sejati yaitu

Nabi besar Muhammad SAW.

Makalah karakteristik instrumen dan media BK ini merupakan tugas pada mata kuliah

pengembangan instrumen dan media BK pada jurusan program studi Bimbingan Konseling,

Universitas Negeri Yogyakarta.

Mahasiswa sangat menyadari bahwa sebagaimana manusia pada umumnya yang tidak

terlepas dari kesalahan dan kekeliruan, dengan besar hati kami menerima saran maupun kritik

yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi tercapainya kesempurnaan makalah

pengembangan instrumen dan media BK ini.

Yogyakarta, 2016

Penulis,

Page 3: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

3

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Tujuan .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Karakteristik Instrumen .............................................................. 2

B. Karakteristik Media .................................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 13

B. Saran ........................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

Page 4: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Layanan intrumen pada dasarnya dapat dipilah menjadi dua, yaitu intrumen non-

tes. Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden atas soal-soal yang ada

diperiksa berdasarkan benar salahnya jawaban tersebut. Jawaban benar diberi akar

positif, sedangkan jawaban salah diberi skor negatif. Skor-skor positif dan negatif itu

digabungkan untuk memperoleh gambaran tentang kualitas jawaban secara

keseleluruhan. Tergolong dalam intrumen tes adalah berbagai tes psikologis (seperti tes

inteligensi, bakat dan minat) dan tes hasil belajar (seperti soal ulangan dan ujian).

Instrumen tes ini diselenggarakan secara tertulis atau lisan, sacara individual atau

kelompok.

Berdeda dari jawaban instrumen tes, jawaban instrumen non-tes diperiksa bukan

atas benar-salahnya, melainkan untuk melihat gambaran tentang kondisi responden tanpa

menekankan apakah kondisi itu mutunya tinggi atau rendah, benar atau salah. Instrumen

non-tes hendak mengetahui kondisi responden sebagaimana apa adanya. Berbagai bentuk

alat ukur dapat digolongkan ke dalam instrumen non-tes, seperti angket, daftar isian,

daftar pilihan sosiometri merupakan teknik ukur hubungan sosial antara individu yang

tergolong non-tes.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari instrumen.

2. Untuk mengetahui parameter instrumen

3. Untuk mengetahui karakteristik instrumen BK

4. Untuk mengetahui pengertian media

5. Untuk mengetahui media layanan BK

6. Untuk mengetahui karakteristik media BK

Page 5: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Instrumen

1. Pengertian instrumen

Secara umum instrumen adalah sebuah alat untuk menentukan nilai atau

besaran suatu kuantitas atau variabel. Instrumen merupakan bahan atau alat untuk

need assessment sehingga program atau layanan yang dibutuhkan siswa dapat

dilaksanakan dengan baik. Pengertian instrumen dalam lingkup evaluasi didefinisikan

sebagai perangkat untuk mengukur hasil belajar siswa yang mencakup hasil belajar

dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Jadi instrumen yaitu alat atau bahan yang digunakan untuk memberi nilai

pada suatu hal yang diukur besaran dan ketepatannya agar apa yang dibutuhkan dapat

terlaksana dengan tepat.

2. Parameter instrumen

Instrumen memiliki parameter dalam proses pengukurannya. Adapun

parameter-parameter yang harus dimiliki instrumen :

a. Ketelitian (accuracy), adalah harga terdekat suatu pembacaan instrumen,

mendekati harga yang sebenarnya dari variabel yang diukur.

b. Ketepatan (precision), adalah suatu ukuran kemampuan instrumen untuk

mendapatkan hasil yang serupa, bila pengukuran dilakukan beberapa kali.

c. Sensitivitas, adalah perbandingan antara respon instrumen terhadap pengukuran

masukan atau variabel yang diukur.

d. Resolusi, adalah perubahan terkecil dalam nilai yang diukur kepada mana

instrumen akan memberikan respon (tanggapan).

e. Linearitas, menyatakan suatu daerah ukur yang dapat dilakukan oleh suatu

instrumen.

f. Range, menyatakan lebar daerah pengukuran.

g. Span, menyatakan besarnya penyimpangan maksimal yang dapat terjadi pada

suatu instrumen terhadap sifat linearnya dan biasanya dinyatakan dalam %

terhadap skala penuh.

Page 6: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

6

h. Reproduksibilitas, menyatakan kemampuan suatu instrumen untuk menghasilkan

pengukuran yang sama pada keadaan masukan yang sama bila masukan diubah

pada arah yang sama.

i. Hysterisis, menyatakan kemampuan instrumen untuk menghasilkan pengukuran

yang sama bila input diubah pada arah yang berlawanan.

j. Error, menyatakan kesalahan yang terjadi pada proses pengukuran yang

disebabkan oleh berbagai faktor tertentu.

Dalam bimbingan konseling fungsi utama instrumen terkait dengan

pemahaman individu (klien). Instrumen asesmen digunakan untuk mengumpulkan

berbagai data informasi tentang siswa. Data tentang siswa dapat dibedakan menjadi

data psikologis dan non psikologis. Data psikologis adalah data yang terkait dengan

aspek-aspek psikologis dari siswa seperti data tentang intelegensi (kecerdasan), dan

data tentang aspek-aspek kepribadian. Sedangkan data nonpsikologis adalah data yang

terkait dengan prestasi yang diperoleh, data tentang diri (data pribadi), dan data

tentang lingkungan. Untuk mengungkap atau mengumpulkan kedua jenis data tersebut

dapat dilakukan dengan dua pendekatan besar, yaitu pendekatan tes dan pendekatan

non tes.

Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan-

pernyataan yang harus dipilih atau ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan

oleh orang yang dites (testee) dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek perilaku

atau memperoleh informasi tentang trait atau atribut dari orang yang dites. Dalam

setiap pertanyaan, peryataan, atau tugas yang diberikan tersebut terdapat jawaban atau

alternative yang dianggap benar. Dengan demikian, maka setiap tes akan menuntut

respons atau jawaban dari orang yang dites (testee) yang dapat disimpulkan sebagai

trait dari subjek yang sedang dicari informasinya. Dari uraian ini tersirat bahwa tes

berfungsi sebagai alat (instrumen) ataupun sebagai cara pengungkap informasi atau

pengumpul data tentang siswa.

Selain dengan cara tes, alat atau cara pengumpulan data dapat pula dilakukan

dengan cara non tes yang dilaksanakan dalam bentuk wawancara, observasi, angket,

atau inventori. Perbedaan utama antara tes dan non tes terletak dalam tiga hal yaitu

a. Bahwa pada tes ada jawaban benar dan salah, sedangkan pada non tes jawaban

benar dan salah sangat kondisional. Misalnya jawaban atas pertanyaan “berapa

Page 7: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

7

jumlah saudara kamu? Apa pekerjaan orangtua kamu?” akan sangat bervariasi,

dan semuanya bisa betul.

b. Hasil pada non tes lebih bersifat kualitatif, sedangkan tes lebih kuantitatif

(walaupun akhirnya dapat dikualitatifkan).

c. Pelaksana tes adalah orang yang professional, sedangkan non tes tidak selamanya

harus orang professional. Dalam dunia pendidikan cara non tes sering digunakan

untuk mengungkap hasil belajar (learning outcome), yang banyak menyangkut

aspek afektif, dan pada prestasi belajar (learning achievement), aspek kognitif dan

psikomotor.

3. Karakteristik instrumen BK

a. Karakteristik instrumen

Berdasarkan karakteristiknya instrumen terbagi menjadi dua yaitu :

1) Karakteristik statik adalah sifat yang berhubungan masukan dan keluaran

untuk masukan (beban) yang tidak berubah menurut waktu dan sudah

mencapai kondisi yang mantaap. Dengan diketahui karakteristik statik, maka

kesalahan-kesalahan dapat diketahui dalam pengukuran atau dalam

pengendalian proses, sehingga dapat dihilangkan.

2) Karakteristik dinamik adalah sifat yang memperhatikan waktu dan

memperhatikan hubungan antara input dan output instrumen tersebut.

Peranannya sangat penting karena dapat mempengaruhi hasil pengukuran.

b. Karakteristik jenis instrumen

Sedangkan berdasarkan jenis instrumennya, karakteristik instrumen

terbagi menjadi dua macam yakni instrumen berbentuk tes dan non tes. Instrumen

bentuk tes mencakup : tes uraian (uraian objektif dan uraian bebas), tes pilihan

ganda, jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, unjuk kerja (performance

test), dan portofolio. Instrumen bentuk non tes mencakup: wawancara, angket dan

pengamatan (observasi).

c. Karakteristik Mutu Instrumen

Dilihat dari mutunya, instrumen asesmen dapat dibedakan menjadi dua

kelompok yang sering digunakan, yaitu instrumen standar (standardized test,

standardized instrumen) dan instrumen tidak standar. Suatu instrumen dikatakan

standar bila instrumen tersebut telah diuji berbagai aspek kebaikannya, misalnya

reliabilitas, validitas, dan daya pembeda soal dari item-itemya. Sedangkan

Page 8: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

8

instrumen yang tidak standar (tidak dibakukan) aspek-aspek tersebut tidak

dikitahui secara pasti.

Sebelum instrumen digunakan hendaknya dianalisis terlebih dahulu. Dua

karakteristik penting dalam menganalisis instrumen adalah validitas dan

reliabilitasnya. Instrumen dikatakan valid (tepat, absah) apabila instrumen

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen untuk

mengukur kemampuan matematika siswa sekolah dasar tidak tepat jika digunakan

pada siswa Sekolah menengah. Dalam hal ini sasaran kepada siapa instrumen itu

ditujukan merupakan salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam

menganalisis validitas suatu instrumen. Aspek lainnya misalnya kesesuaian

indikator dengan butir soal, penggunaan bahasa, kesesuaian dengan kurikulum

yang berlaku, kaidah-kaidah dalam penulisan butir soal dsb.

Instrumen yang baku biasanya dilengkapi perangkat instrumen, yang

disebut dengan nama “MANUAL”. Dalam manual biasanya tercantum:

1) Penjelasan tentang aspek-aspek yang diungkap

2) Kegunaan instrumen

3) Cara pengadministrasian (cara pelaksanaan, pemeriksaan, sampai scoring)

4) Norma yang digunakan

5) Penjelasan tingkat kebaikan instrumen dan cara pembakuannya.

Berikut ini akan diuraikan secara singkat mengenai konsep validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.

1) Validitas

Validitas menunjukkan tingkat ketepatan suatu alat instrumen (tes

ataupun nontes) dalam mengukur aspek yang hendak diukur, atau

mengungkap data yang hendak diungkap. Setiap alat/instrumen harusnya

hanya mengukur satu dimensi atau aspek saja. Suatu tes hasil belajar

dikatakan valid kalau hanya mengungkap hasil belajar tertentu saja. Mistar

hanya mengukur panjang atau jarak, timbangan hanya mengukur berat, tes

matematika soal-soalnya harus hanya mengukur pengetahuan matematika

saja dan sebagainya,

Tes yang valid untuk mengukur bakat, tidak akan valid jika

digunakan untuk mengukur minat. Demikian juga tes yang valid untuk siswa

SMA kelas XII, tidak akan valid untuk mahasiswa atau siswa SMP. Dengan

Page 9: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

9

demikian, menguji validitas suatu tes berarti kita membandingkan tes yang

kita buat dengan suatu kriteria tertentu.

Kata “valid” dapat diartikan dengan tepat, benar, absah, atau shahih.

Validitas (validity), dengan demikian, berarti ketepatan, kebenaran,

keabsahan, atau keshahihan. Barkaitan dengan pengukuran, maka validitas

pengukuran tidak lain daripada ketepatan pengukuran dalam mengukur apa

(obyek) yang seharusnya diukur dengan suatu alat atau instrumen. Misalnya,

untuk mengukur tinggi badan digunakan meteran dengan unit sentimeter

(cm). Pengukuran yang memiliki validitas harus dengan menggunakan (alat)

pengukur yang bersifat valid. Alat ukur dinyatakan valid apabila alat tersebut

secara tepat dapat mengukur obyek yang seharusnya diukur (dengan alat itu).

Validitas alat pengukur adalah gambaran dari taraf ketepatan alat itu

mencapai sasarannya.

Mengukur dengan pengukur yang valid (serta reliabel, obyektif,

norm, dan praktis) menghasilkan pengukuran standar. Sebagai contoh,

thermometer merupakan alat ukur standar untuk mengukur tinggi rendahnya

suhu udara. Thermometer telah dikenal sebagai alat ukur yang valid. Alat

ukur standar lainnya, misalnya barometer, hidrometer, AUM, tes IQ (seperti

PM, CFIT), tes kepribadian. Kita mungkin mengukur suatu jarak dengan

seutas tali, mengukur berat sebuah benda dengan melihat tekanannya

terhadap benda lain, mengukur kepribadian dengan daftar pertanyaan

tertentu. Hal ini dapat saja dikatakan melakukan pengukuran, tapi belum

tentu memenuhi ciri pengukuran standar.

2) Reliabilitas

Reliabilitas tes menunjukkan tingkat keajegan suatu tes, yaitu sejauh

mana tes tersebut dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg.

Kecermatan hasil pengukuran ditentukan oleh banyaknya informasi yang

dihasilkan dan sangat berkaitan dengan satuan ukuran dan jarak rentang

(range) dari skala yang digunakan. Dalam mengukur berat sebuah cincin

emas, pengukuran dengan timbangan yang bersatuan milligram dan berjarak

rentang antar 0-1000mg, tentu akan menghasilkan ukuran yang lebih teliti

daripada menggunakan timbangan dengan satuan kilogram dengan berjarak

rentang 0-100 kg begitu pula dengan tes prestasi belajar. Sebuah tes dengan

Page 10: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

10

jumlah soal yang banyak dan seluruh soalnya bertaraf kesukaran sedang (on

target) bagi orang yang menempuh, tentu akan menghasilkan informasi yang

lebih teliti mengenai orang yang diukur, jika dibandigkan dengan tes yang

soalnya sedikit dan tingkat kesukarannya rendah (off target). Dengan kata

lain, soal-soal sebuah tes jangan terlalu di bawah atau di atas kemampuan

tingkat pembelajaran siswa, dan tingkat kesukaran butir soalnya harus relatif

homogen.

Di awal sudah dikatakan bahwa reliabilitas merujuk kepada keajegan

suatu tes dalam menghasilkan skor yang relatif konsisten. Ini berarti bhwa tes

yang reliabel akan mampu memberikan skor yang relatif konstan walaupun

diberikan pada situasi yang berbeda-beda. Ada tiga cara untuk mengetahui

reliabilitas, yang prinsipnya adalah menghitung indeks korelasi. Tiga cara

tersebut adalah :

a) Metode tes ulang (tes-retest method)

b) Metode tes parallel (parallel test method)

c) Tekhnik belah dua (split-half method)

3) Daya pembeda (discriminating power/discriminating index)

Soal-soal dari suatu tes yang baik akan mampu membedakan antara

testi yang benar-benar mampu dengan testi yang kuarang mampu, antara

testu yang benar-benar belajar dengan testi yang tidak belajar. Secara empirik

hal ini akan ditunjukkan dengan adanya perbedaan skor/hasil yang diperoleh

orang yang termasuk kelompok unggul dengan skor yang diperoleh orang

dari kelompok asor. Jadi orang dari kelompok unggul akan lebih banyak

benar dibandingkan dengan orang dari kelompok asor.

4) Tingkat kesukaran (difficulty index)

Soal-soal suatu tes yang baik akan memiliki tingkat kesulitan yang

seimbang. Seimbang di sini berarti berkenaan dengan proporsi penyebaran

soal mudah, sedang, dan sukar. Proporsinya bisa 20% mudah, 60% sedang,

dan 20% sukar, atau komposisi yang lain (1:2:1). Soal yang mudah

diperlukan untuk memberikan motivasi kerja, sedangkan soal yang sukar

diperlukan untuk seleksi.

Page 11: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

11

d. Karakteristik skala psikologi

Sebagai alat ukur (instrumen), skala psikologi memiliki karakteristik

khusus yang membedakannya dari berbagai bentuk instrumen pengumpulan data

yang lain seperti angket, daftar isian, inventori dan lain-lain. Meskipun dalam

percakapan sehari-hari biasanya istilah skala disamakan dengan istilah tes, namun

dalam pengembangan instrumen ukur umumnya istilah tes digunakan untuk

penyebutan alat ukur kemampuan kognitif, sedangkan istilah skala lebih banyak

dipakai untuk menamakan alat ukur atribut non kognitif. Dengan demikian

karakteristik skala sebagai alat ukur psikologi yaitu

1) Stimulus atau aitem dalam skala psikologi berupa pertanyaan atau pernyataan

yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan

mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.

2) Dikarenakan atribut psikologi diungkap secara tidak langsung lewat

indikator-indikator perilaku sedangkan indikator diterjemahkan dalam bentuk

aitem-aitem, maka skala psikologi selalu berisi banyak aitem.

3) Respon subjek tidak dapat diklasifikasikan sebagai jawaban “benar” atau

“salah”, semua jawaban bisa diterima sepanjang diberikan secara jujur dan

sungguh-sungguh.

B. Karakteristik Media

1. Pengertian media

Menurut Warsito & Agus Triyanto (2010) media merupakan perantara untuk

menyampaikan pesan dari komunikator atau pemberi pesan kepada komunikan atau

penerima pesan sehingga ide dari komunikator dapat tersampaikan kepada komunikan

dengan baik. AECT (dalam Nursalim, 2013) media adalah sebagai segala bentuk dan

saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. Sedangkan media

pendidikan adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan

minat serta perhatian siswa dengan sedemikian rupa (Arief Sadiman dkk, 1996:6).

Berdasarkan paparan di atas dapat diartikan media merupakan sarana untuk

menyampaikan informasi dari pemberi informasi kepada penerima informasi agar

pesan yang diberikan dapat tersampaikan dengan baik.

Page 12: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

12

2. Media layanan BK

Media layanan BK adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menyalurkan

pesan atau informasi dari pembimbing kepada klien atau individu yang dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga individu akan

mengalami perubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih baik.

Tugas Konselor adalah menyusun dan melaksanakan program BK. program

BK terdiri dari program tahunan, program semester, program bulanan, program

mingguan, dan program harian. Program BK yang utama adalah pemberian layanan

BK, kegiatan pendukung dan program penunjang. Dalam melaksanakan kegiatan

layanan BK memerlukan alat dan media, misalnya dalam melaksanakan layanan

informasi mengenal arti dan tujuan ibadah alat yang digunakan LCD, media yang

digunakan selebaran. Melaksanakan kegiatan pendukung juga perlu media misalnya,

angket, pedoman interview, dll.

Ada beberapa jenis media dalam program BK contoh-contoh media tersebut

yaitu

a. Media untuk menyampaikan informasi; selebaran, leaflet, booklet, dan papan

bimbingan

b. Media sebagai alat (pengumpul data dan penyimpan data);

1) Media Pengumpul data: Angket, pedoman wawancara, lembaran observasi

berupa anekdo record, daftar cek, skala penilaian, mekanikal device, camera,

tape, daftar cek masalah, lembar isian pilihan teman (semua dapat dibuat

sendiri kecuali mekanikal device, camera, tape)

2) Media penyimpan data: kartu pribadi, buku pribadi, map, disket, folder, filing

cabinet, almari, rak dll

c. Media sebagai alat bantu dalam memberikan group information;

1) Media auditif,: radio, tape

2) Media visual: gambar, foto, tranparansi, lukisan, dll

3) Audio visual: film yang ada suaranya.

d. Media sebagai biblioterapi; buku-buku, majalah, komik (yang penting di

dalamnya berisi cara-cra atau tips) misalnya cara cepat membaca Alquran, cara

mengatasi rendah diri, dll.

e. Media sebagai alat menyampaikan laporan; berupa laporan kegiatan BK kepada

atasan. Laporan bisa mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan

Page 13: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

13

3. Karakteristik media BK

Media BK adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan BK yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan konseli

untuk memahami diri, mengarahkan diri, mengambil keputusan serta memecahkan

masalah yang dihadapi. Media BK terdiri atas dua unsur penting yaitu unsur peralatan

atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawa (message/software).

Jadi media BK memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun yang paling

penting adalah pesan atau informasi BK yang dibawakan media tersebut.

Usaha pengklasifikasian karakteristik ciri-ciri khas suatu media berbeda

menurut tujuan atau maksud pengelompokannya. Karakteristik media ini sebagaimana

dikemukakan oleh Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan

situasi tertentu. Dia mengatakan “The question of what media attributes are necessary

for a given learning situation becomes the basis for media selection.” Jadi klasifikasi

media, karakteristik media dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak

terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.

Setiap media memiliki karakteristik tertentu, yang dikaitkan atau dilihat dari

berbagai segi. Misalnya, Schramm melihat karakteristik media dari segi ekonomisnya,

lingkup sasaran yang dapat diliput, dan kemudahan kontrolnya oleh pemakai

(Sadiman, dkk., 1990). Karakteristik media juga dapat dilihat menurut

kemampuannya membangkitkan rangsangan seluruh alat indera. Dalam hal ini,

pengetahuan mengenai karakteristik media pembelajaran sangat penting artinya untuk

pengelompokan dan pemilihan media. Kemp, 1975, (dalam Sadiman, dkk., 1990) juga

mengemukakan bahwa karakteristik media merupakan dasar pemilihan media yang

disesuaikan dengan situasi tertentu.

Berdasarkan uraian sebelumnya, ternyata bahwa karakteristik media,

klasifikasi media, dan pemilihan media merupakan satu kesatuan yang tidak

terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Dilihat dari bentuk dan cara

penyajiaannya, media BK dapat diklasifikasikan atas:

a. Media grafis, bahan cetak dan gambar diam

Karakteristik yang dimiliki adalah bersifat kongkret, dapat mengatasi

batasan ruang dan waktu, dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah

apa saja dan pada tingkat usia berapa saja, murah harganya dan mudah

mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki ciri abstrak (pada jenis

Page 14: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

14

media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses, terkadang

menggunakan simbul-simbul verbal (pada jenis media grafik), dan mengandung

pesan yang bersifat interpretatif.

b. Media audio

Secara umum media audio memiliki karakteristik atau ciri mampu

mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya

luas), pesan/program dapat direkam dan diputar kembali sesukanya, dapat

mengembangkan daya imajinasi dan merangsang partisipasi aktif pendengarnya,

dapat mengatasi masalah kekurangan guru, sifat komunikasinya hanya satu arah,

sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan pesan/informasi atau

program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).

c. Media proyeksi diam

Karakteristik umum media ini adalah pesan yang sama dapat disebarkan ke

seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara

penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan

indera, menyajikan obyek-obyek secara diam (pada media dengan penampilan

visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih

mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan

tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis

dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan

praktek secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat

untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan

media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai dengan

kebutuhan.

d. Media permainan dan simulasi (interaktif)

Ciri atau karakteristik dari media ini adalah melibatkan siswa secara aktif

dalam proses belajar, peran pengajar tidak begitu kelihatan tetapi yang menonjol

adalah aktivitas interaksi antar siswa, dapat memberikan umpan balik langsung,

memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi nyata

di masyarakat, memiliki sifat luwes, mampu meningkatkan kemampuan

komunikatif siswa, mampu mengatasi keterbatasan siswa yang sulit belajar

dengan metode tradisional, dan dalam penyajiannya mudah dibuat serta

diperbanyak.

Page 15: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

15

e. Media objek

Karakteristik media ini adalah media tiga dimensi yang menyampaikan

informasi tidak dalam penyajian melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti

ukurannya, bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya dan lain-lain.

Media ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu media objek sebenarnya dan media

objek pengganti. Media objek sebenarnya dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu

media objek alami dan media objek buatan. Adapun media objek alami dibagi

menjadi dua yaitu media alami yang hidup dan media objek alami yang tidak

hidup. Sedangkan media objek buatan terdiri atas benda-benda tiruan yang dibuat

untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya.

Page 16: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Instrumen yaitu alat atau bahan yang digunakan untuk memberi nilai pada suatu

hal yang diukur besaran dan ketepatannya agar apa yang dibutuhkan dapat

terlaksana dengan tepat.

2. Parameter instrumen; ketelitian (accuracy), ketepatan (precision), sensitivitas,

resolusi, linearitas, range, span, reproduksibilitas, hysterisis, dan error.

3. Karakteristik instrumen BK; karakteristik instrumen, karakteristik jenis

instrumen, karakteristik mutu instrumen dan karakteristik skala psikologi

4. Media merupakan sarana untuk menyampaikan informasi dari pemberi informasi

kepada penerima informasi agar pesan yang diberikan dapat tersampaikan dengan

baik.

5. Media layanan BK adalah segala sesuatu yang dapat digunakan menyalurkan

pesan atau informasi dari pembimbing kepada klien atau individu yang dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat sehingga individu akan

mengalami perubahan perilaku, sikap dan perbuatan ke arah yang lebih baik.

6. Karakteristik media BK; media grafis, bahan cetak dan gambar diam, media

audio, media proyeksi diam, media permainan dan simulasi (interaktif), dan

media objek.

B. Saran

Dalam sangat diharapkan konselor mampu sebagai penyelengara administrasi

instrumen sekaligus sebagai pengguna hasil-hasilnya. Ada kalanya, yaitu untuk

instrumen tes psikologis yang pengguanaanya di luar kewenangannya konselor

meminta bantuan psikolog menyelenggarakan instrumen yang dimaksud dan

kemudian konselor menggunakan hasil-hailnya untuk keperluan layanan terhadap

klien. Kerjasama seperti ini termasuk ke dalam kolaborasi profesional yang dapat

menyemburkan kehidupan kedua profesi (dalam hal ini profesi konseling dan profesi

psikolog).

Page 17: MAKALAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN MEDIA BK … · BIMBINGAN KONSELING PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 . 2 ... Suatu intrumen disebut tes apabila jawaban responden

17

DAFTAR PUSTAKA

Mamat Supriatna. 2011. Bimbingan Konseling Berbasis Kompetensi : Orientasi Dasar

Pengembangan Profesi Konelor. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Mochamad Nursalim. 2013. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. Jakarta :

Indeks.

Saifuddin Azwar. 2015. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.